bidirectional associative memory

Upload: neike-merlia-elsa

Post on 15-Jul-2015

402 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

IF-C / VIKelompok 8‡ Bidirectional Associative Memory yang yang biasanya sering disebut dengan BAM adalah jenis jaringan saraf berulang. BAM diperkenalkan oleh Bart Kosko pada tahun 1988. ‡ Pengertian Bidirectional Associative Memory (BAM) itu sendiri adalah suatu jaringan memory assosiative yang dapat menyimpan sekumpulan pola dengan cara menjumlahkan matriks korelasi bipolar . ‡ BAM sebagai model neural networks memiliki kelebihan yaitu dapat memroses input yang tak lengkap (incomplete inp

TRANSCRIPT

IF-C / VIKelompok 8

Bidirectional Associative Memory yang yang biasanya sering disebut dengan BAM adalah jenis jaringan saraf berulang. BAM diperkenalkan oleh Bart Kosko pada tahun 1988. Pengertian Bidirectional Associative Memory (BAM) itu sendiri adalah suatu jaringan memory assosiative yang dapat menyimpan sekumpulan pola dengan cara menjumlahkan matriks korelasi bipolar . BAM sebagai model neural networks memiliki kelebihan yaitu dapat memroses input yang tak lengkap (incomplete input atau input with noise). Adapun kelemahan BAM adalah terletak pada kapasitas memori yang sangat kecil.

Berikut ini adalah gambar arsitektur dari Jaringan BAM :

Seperti yang terlihat pada gambar di atas, bahwa arsitektur jaringan ini terdiri dari dua lapisan neuron yaitu, input dan output. Informasi dari jaringan ini bisa masuk dua arah (dari input ke output dan kembali dari output ke input). Masing-masing lapisan tersebut dihubungkan dengan vektor bobotnya. Iterasi jaringan dilakukan dengan pengiriman sinyal keluar dan kembali diantara kedua lapisan sehingga semua neuron yang menyusun jaringan memiliki nilai yang seimbang.

Algoritma Jaringan syaraf tiruan BAM adalah sebagai berikut :Langkah-0 Langkah-1 : Inisialisasi bobot untuk disimpan pada P vektor : untuk masing-masing masukan, lakukan langkah 2- 6: Langkah-2a : berikan pola masukan x pada X-layer (dengan pensettingan aktivasi pada pola masukan X terlebih dahulu). Langkah-2b : berikan pola masukan y pada Y-layer (dengan pemberian nilai yang lain dari pola masukan X). Langkah-3 : Saat nilai aktivasi tidak dapat ditemukan, lakukan langkah 4-6. Langkah-4 : Perbaharui aktivasi pada unit neuron Y-layer, dengan cara : Hitung jaringan input : Y_inj = Hitung aktivasi: yj = f (Y_inj) Kemudian kirim sinyal ke X-layer.

Langkah-5

: Perbaharui aktivasi pada unit neuron X-layer, dengan cara : Hitung jaringan input : X_inj = Hitung aktivasi: Xi = f(X_inj) Kemudian kirim sinyal ke Y-layer. : Lakukan test kembali. Jika vektor aktivasi x dan y mempunyai nilai yang seimbang, maka hentikan proses test; jika tidak lakukan kembali.

Langkah-6

Jenis Jaringan Syaraf Tiruan BAM Untuk Vektor input biner, matriks bobot ditentukan sebagai berikut :

Sedangkan fungsi aktivasi yang digunakan adalah : fungsi aktivasi untuk Y layer, 1; jika y_inj > 0 yj = yj; jika y_inj = 0 0; jika y_inj < 0 dan fungsi aktivasi untuk X layer, 1; jika x_ini > 0 xi = xi; jika x_ini = 0 0; jika x_ini < 0

Jenis Jaringan Syaraf Tiruan BAM Sedangkan untuk vektor input bipolar, matriks bobot ditentukan sebagai :

Sedangkan fungsi aktivasi yang digunakan adalah : fungsi aktivasi untuk Y layer 1; jika y_inj > yj = yj; jika y_inj = -1; jika y_inj < dan fungsi aktivasi untuk X layer, 1; jika x_ini > xi = xi; jika x_ini = -1; jika x_ini