bincang saham di era baru - kwik kian gie school of business · 2020. 8. 26. · topik obrolan 1....

25
Said Kelana Asnawi Pengelola Program Pascasarjana Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie [email protected] BINCANG SAHAM DI ERA BARU WEBINAR 26 AGUSTUS 2020

Upload: others

Post on 31-Jan-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Said Kelana Asnawi

    Pengelola Program Pascasarjana

    Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

    [email protected]

    BINCANG SAHAM DI ERA BARUWEBINAR26 AGUSTUS 2020

  • Topik Obrolan

    1. Penyebab transaksi Transaksi (Behavioral Finance)

    2. Pelaku Pasar

    3. Saham, PBV dan PER

    4. Fluktuasi Harga

    5. Ayo Menabung Saham

    6. Investor Asing

    7. Transaksi Harian

    8. Weekend effecf

    9. Era Baru

  • 1. Penyebab Transaksi

    1. Secara teoritis, terjadinya perdagangan/transaksi karena adanya perbedaanpersepsi (heterogenous in belief), Karpoff (1986). Perbedaan ini dalam bahasa‘agama’ pasar: sebagai bias, dan sumbernya adalah: beda informasi, rumor, gossip, dan lain lain

    •→ makin digosip makin siip, makin tinggi potensi perdagangan

    •→ informasi adalah oli bagi transaksi

    2. Terlambat memasuki pasar akan kena kutukan (winner’s curse). Investor pada akhirnya ‘dapat’ tetapi pada dasarnya dia ‘sulit keluar’ (Thaller, nobel winner).

    Miller (1977, nober winner) menyebut sumbernya the most optimistic expectation’ segelintir orang. →merujuk ini adalah ‘ si-gendut’; atau ‘si-naif’

    Pasar menyebutnya ‘bandar’; orang canggih;

  • 2. Pelaku Pasar/Investor

    •Teoritis menyebutnya sebagai uninformed investor (seringdisetarakan dengan retail) dan Informed Investor (block Investor; Institutional Investor), sering disetarakan dengan market maker dan bandar.

    •Retail ini, yang disebut Miller sebagai segelintir orang dan yang diramal oleh Pak Thaler sebagai terkena kutukan (winner’s curse)

    •→ suka ikut-ikutan, lihat yang naik ikut beli, telat belinya, berharap dapat laba yang tinggi, dan juga telat keluar)

    •→ pahami fundamentalnya, jangan ikut-ikutan; mulai dari kecil, mulai dari yang dikenal perusahaan/bisnisnya.

  • Data Pelaku Pasar: Randam time (source: OJK),

    01 Maret 2019 01 Juni 2020

    Asing

    % Rp (Trilyun) % Rp (T)

    Individu 0.34 6.6 0.4 5.8

    Institutional 76.30 1505.1 77.38 1178

    Others 23.38 451 22.28 327

    Jumlah 1963.1 1511

    Domestik

    % Rp (Trilyun) % Rp (Trilyun)

    Individu 20.02 410.5 19.1 334

    Institutional 79.43 3887 80.41 2654

    Others 0.55 7.5 0.49 3.3

    Jumlah 4305 2992

  • Pelaku Pasar Di Indonesia

    1. Asing lebih banyak bersifat institusional (inform investor)

    2. Individu investor (domestic) berkisar 20%3. Terjadi penurunan () yang tajam dari tahun

    2019 ke 2020, baik asing (-23%) maupundomestic (-30%)

    4. Proporsi kepemilikan tidak berubah•: pandemic corona berbuah ‘busuk’ di pasar modal

  • 3. Instrumen Keuangan: saham

    • Saham sebagai salah satu instrumen keuangan, terkatagori risiko tinggi, namun lebih rendah dibanding derivative

    • saham adalah ‘risk sharing’,

    • Saham adalah zero sum game, namun berasa positip sum game (semuamerasa untung); padahal kalau transaksi A vs B; keuntungan A makakerugian B. Tetapi A dan B tetap happy; bisa merasa untung [beda persepsiwaktu]

    • Saham memiliki harga pasar (harga transaksi) dan harga buku (nilai‘sebenarnya). Timbul istilah PBV (market Price to Book Value)

    • https://investor.id/opinion/harga-pasar-vs-harga-buku

    • Mahal/murah saham, sebenarnya bukan dari P, tetapi lebih tepat pada PBV; [komplemennya PER; price earning ratio]

    https://investor.id/opinion/harga-pasar-vs-harga-buku

  • LQ 45 (Juli 2019): random sampling[source: IDX]

    Tick Firm Industry PBV (juli 2019); (x) PER (x)

    AALI Astra International Otomotif 1.6 14.45

    BBCA Bank Central Asia Perbankan 4.78 29.66

    CPIN Charoen Pokphand Ind Animal Feed 4.59 25.51

    EXCL XL Axiata Telekomunikasi 1.85 61.12

    ICBP Indofood CBP Sukses M Food& Beverages 5.21 24.23

    JSMR Jasa Marga Jalan Tol 2.04 20.55

    KLBF Kalbe Farma Farmasi 4.50 27.38

    MEDC Medco Energi Crude Oil 0.75 19.25

    PWON Pakuwon Jati Property 2.15 12.96

    SRIL Sri Rejeki Isman Garmen 0.88 4.00

  • 4. Fluktuasi Harga

    •Sebuah saham bisa naik 1000% pertahun, (dot.com tahun

    2000an) oleh karena dihembuskan info, bahwa perusahaan

    berbasis internet akan maju sangat pesat, karena pasarnya

    mengglobal

    •BEI: 20 saham teruntung dan terugi

    ➔Berhati -hati dengan issue; informasi dari skondan resmi

    dan bukan (buzzer saham)

    •Saham likuid (laku dijual dalam hitungan detik), dan

    berisiko. Risiko saham kehilangan 100%; (ii) illiquid, tidak

    laku dijual

  • Ilustrasi: Top Gainer-Looser: (random time), source: IDX

    Time (random)

    Tick Awal Akhir Change (Rp)

    Change (%)

    Top Gainer

    03.2020 DADA 112 396 284 254

    05.2019 JAST 246 560 314 128

    10.2018 SURE 155 1510 1355 874

    Top Looser

    03.2020 DUCK 1150 354 -796 -69

    05.2019 BDMN 8850 4630 -4220 -48

    10.2018 PANI 570 200 -375 -65

  • 5. Ayo Menabung Saham

    •Saham adalah investasi masyarakat yang ‘cantik dan menggairahkan’.

    Perlu menjadi bagian investasi dari masyarakat, namun dengan

    kesadaran: sangat berisiko. Di era covid ini, aktivitas investor retail

    menjadi meningkat

    •Harga saham adalah ‘gelembung’ (bubble); karena itu bisa terbang

    dan bisa jatuh. Untuk investor pemula, harap memasukkan hal ini

    dalam mindsetnya, bahwa ia memiliki potensi rugi (bukan potensi

    untung)

  • Manajemen Risiko utk Investor saham

    1. sumber dana adalah uang ‘lebih’

    2. memulai dengan hati-hati; jumlahnya kecil/rasional

    3. mengamati informasi fundamental

    4. mendiversifikasi; jika perlu

    5. mengelolanya sendiri. Faktor (5) ini penting, atas asas

    tanggung-jawab

  • 6. Investor Asing

    1. Asing berkisar 30% dari pelaku pasar di Indonesia.

    2. HMSP, 97.5% milik Philips morris; dan aqua (100% danone; go

    private)

    3. Asing sering disebut sebagai ‘signal’

    4. Asing berpasangan dengan ‘kurs’ karena konsep EFR

    (effective financing rate); return yang diperoleh tergantung

    pada: (i) return asset dan (ii) perubahan kurs tukar

    5. Asing meningkatkan likuiditas pasar (value, volume dan

    frequency) (Asnawi, 2020)

  • 7. Transaksi Harian

    1. Di BEI, Potensi keuntungan transaksi berkisar 60%an terjadi

    setiap hari [potensi rugi berarti berkisar 40%; data 2017an,

    Asnawi 2020]

    2. Hari senin, jumlah transaksi (sekitar 77% data) lebih rendah

    dibandingkan hari lainnya.

    3. Pada sector (1) Agrikultur dan (2) Trade, Service and

    Investment Industry; hari senin return dan volume transaksi

    sektor ini lebih rendah

    4. Pada berbagai riset lainnya, hari senin memang kurang ramai

  • Investor Asing

    1. Transaksi asing menyebabkan pasar likuiq

    2. Asing dianggap sebagai market leader, maka domestic ikut

    3. asing meningkatkan frekuenci transaksi, jumlah sahamyang ditransaksikan serta nilai transaksi itu sendiri. Asingmenyebabkan lebih likuid, oli bagi pasar modal (intrepretasi bagus).

    4. Intrepretasi buruknya: ketergantungan asing. Menyebabkan pasar lebih ‘mudah goyah’ terhadap issue global

  • 8. Weekend effect

    •Jumat dan senin sering dihubungkan, dimana senin mengikuti

    Jumat. (J-,S-); berkisar 31% dan (J+,S+) berkisar 21%. Namun

    secara umum, tidak terdapat pola antara (J,S); [asnawi, 2020]

    ➔pasar efisien

    •pada LQ 45, situasi rerata harga hari senin (J-,S-); > (J+,S+),

    namun jumlah transaksi lebih rendah.

    •Pada situasi (J-,S-); harga telah naik tinggi, tampaknya investor

    menahan diri untuk transaksi

  • Weekend effect

    1. IHSG, rerata harga (J-,S-) < (J-,S-);. Value perdagangan lebih rendah,

    namun frequency dan volume, yang diperdagangkan lebih tinggi. →

    investor melakukan penjualan ‘retail’ dan pada saham dengan harga yang

    murah (rendah).

    2. Situasi ini lebih menunjukkan peranan individual investor dan atau

    small investor, serta situasi pasar di luar LQ 45.

    3. Investor besar, bertransaksi di LQ 45, dan cenderung mengurangi

    transaksinya pada saat (J-,S-), hal sebaliknya terjadi pada investor retail,

    bertransaksi di selain LQ 45, dengan membeli dalam value yang kecil,

    dan pada saham saham murah (low price).

  • 9. Era Baru

    1. saham menjadi sarana investasi yang baik. Likuid; modal kecil, terkelola,

    namun berisiko

    2. makin banyak peserta, maka makin likuid, potensi naiknya harga makin

    besar

    3. saham merupakan transaksi global, sehingga memenuhi asas-asas

    transparansi, dengan segala kekurangannya

    4. transaksi saham, perlu diperluas (baru berkisar 600 perusahaan), dimana

    situasi ‘perdagangan online’ start up yang memerlukan modal, perlu

    dipermudah sarana pendanaannya melalui bursa

    5. perlu adanya fintech-pendanaan (start up); dan fintech tersebut masuk pada

    pasar modal

  • Trima Kasih

  • Beasiswa alumni senilai Rp20 juta

  • Pascasarjana

  • Testimoni

  • Testimoni

  • Testimoni

  • CV

    • Said Kelana Asnawi (eska), mendapatkan gelar sarjana dalam Ekonomi StudiPembangunan (S.E.) dari Universitas Padjadjaran (1992), Magister Manajemen, dari

    STIE IBII (1999) dan Doktor Manajemen kekhususan Manajemen Keuangan dariUniversitas Indonesia (2003). Bergabung dengan IBII sejak 1992. Sebagai Associate

    Consultant, berkenaan dengan investasi/studi kelayakan pada berbagai proyek. Menulis buku pertama tahun 1994, menulis puluhan buku, puluhan artikel ilmiah,

    serta artikel popular khususnya pada Investor Daily.

    • Di sela kesibukan, menulis ratusan hal-hal humanis-puitis, minum kopi hitam secarateratur, dan menjadi fans bagi Koes Plus, Rinto Harahap dan Rhoma Irama. Mengikuti perkembangan Manchester United (MU), sembari berharap dapat terusmendonor darah. Keseimbangan yang dinamis (general equilibrium): tumbuhBersama untuk berbagai hal baik dan menyenangkan; itulah yang coba diingatnya