biotalautdalamkaryabatik kontemporerdigilib.isi.ac.id/6161/5/jurnal_1710016222.pdf · 2020. 6....

13
BIOTA LAUT DALAM KARYA BATIK KONTEMPORER JURNAL TUGAS AKHIR Agung Suhartanto NIM 1710016222 PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2020

Upload: others

Post on 15-Feb-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BIOTA LAUT DALAM KARYA BATIK

    KONTEMPORER

    JURNAL TUGAS AKHIR

    Agung Suhartanto

    NIM 1710016222

    PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI

    JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

    INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

    2020

  • ii

  • 1

    BIOTA LAUT DALAM KARYA BATIK KONTEMPORER

    Oleh: Agung Suhartanto, NIM 1710016222, Program Studi S-1 Kriya Seni,Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta,e-mail: [email protected]

    IntisariPenciptaan karya Tugas Akhir dengan judul “Biota Laut dalam Karya

    Batik Kontemporer” adalah sebuah perwujudan pengekspresian ide atau gagasanindividu dengan imajinasi pribadi untuk mencapai kepuasan batin yang diolahsedemikian rupa sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki. Penggunaan ide,konsep, dan teknik harus seimbang sehingga menghasilkan karya yangberkarakter dan mempunyai nilai estetis. Pada penciptaan karya Tugas Akhir inimengangkat tentang biota laut Indonesia sebagai ekspresi visualnya. Biota lauttersebut yaitu ikan koral sebagai objek utama dan terumbu karang sebagai objekpendukungnya, kemudian dikombinasikan dengan motif batik klasik dan pesisirandan diwujudkan ke dalan bentuk karya batik kontemporer. Ketertarikanmengangkat tema ini karena kekayaan dan keindahan biota laut yang dimilikiIndonesia. Melalui karya ini pula, ingin menghimbau masyarakat untuk senantiasamenjaga alam Indonesia dari kerusakan.

    Proses penciptaan karya seni Tugas Akhir ini menggunakan metodependekatan estetika dan semiotika, sedangkan metode penciptaannyamenggunakan metode penelitian berbasis praktik. Pengumpulan data melalui studipustaka untuk mendapatkan informasi penting tentang batik, biota laut, dan karyabatik kontemporer, dilakukan juga studi empiris/ lapangan dengan cara observasidi tempat-tempat pameran seni rupa, museum seni rupa, dan galeri-galeri senirupa. Dalam proses pembuatan visual objeknya, menggunakan teknik gambarstilisasi. Teknik gambar stilisasi merupakan cara penggambaran untuk mencapaibentuk keindahan dengan menggayakan objek atau benda yang digambar sesuaidengan imajinasi dan kemampuan yang penulis miliki, sedangkan teknikperwujudan yang diimplementasikan pada seluruh karya menggunakan teknikbatik tutup celup dengan pewarna sintesis naphtol dan indigosol.

    Karya yang dihasilkan dari penciptaan Tugas Akhir ini adalah 11 karyaseni instalasi berupa panel. Pada masing-masing karya memiliki keunikan visualtersendiri, namun ketika semua karya didisplay akan menghasilkan suatukeharmonisan. Diharapkan dari penciptaan ini dapat bermanfaat bagi penikmatseni dan masyarakat pada umumnya, mengubah sudut pandang masyarakat bahwabatik merupakan karya seni yang dapat dikembangkan sedemikian rupa tanpabatas, dapat memberi kontribusi dan wacana kreatif pada masyarakat tentangpengembangan karya kriya yang kreatif dan inovatif dalam dunia seni khususnyabidang tekstil terstruktur.

    Kata kunci: Biota Laut, Motif Batik Klasik, Pesisiran, Batik Kontemporer.

    mailto:[email protected]

  • 2

    Abstract

    The creation of the Final Project with the title “Marine Biota inContemporary Batik Works” is a manifestation of the expression of individualideas or ideas with personal imagination to achive inner satisfaction that isprocessed in accordance with the abilities of the author. The use of ideas,concepts, and techniques must be balanced so as to produce works that havecharacter and aesthetic value. In the creation of this Final Project, the subject ofIndonesian marine biota, namely coral fish as the main object and coral reef assupporting objects, is then combined with classic batik motifs and coastal andembodied in contemporary batik works. Interedt raised this theme because of therichness and beauty of marine biota owned by Indonesia. Through this work also,wants to urge the public to always protect Indonesi’s nature from damage.

    The process of creating this Final Project artwork uses the approach andsemiotics method, while the creation method uses a practice-based researchmethod. Collectiong data through literature study to obtain important informationabout batik, marine biota, and contemporary batik works, also conductedempirical/ field studies by means of observation in fine art exhition venues, fineart museums, and fine art galleries. In the process of making visual objects, usingstylization drawing techniques. Stylization drawing technique is a way ofdepicting to achieve the form of beauty by presenting objects or objects drawn inaccordance with the imagination and abilities that the author has, while theembodiment technique that is implemented in all works using batik techniquesdipped with synthetic dyes naphtol and indigosol.

    The works produced from the creation of this Final Project are 11installation art works in the form of panel. In each work has its own visualuniqueness, but when all the works are displayed will produce a harmony. It ishoped that this creation can be useful for art connoisseurs and the public ingeneral, changing people’s viewpointsthat batik is a work of art that can bedeveloped in such a way without limits, can be contribute and creative discourseto the public about the developement of creative and innovative work in the artworld especially in the field of structured textiles.

    Keywords: Marine Biota, Classical Batik Motifs, Coastal, Contemporary Batik.

  • 3

    A. Pendahuluan1. Latar Belakang Penciptaan

    Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam dankebudayaan yang sangat beragam. Kekayaan laut Indonesia dibuktikandengan 175 spesies dari 330 spesies di dunia mendiami wilayah yangkadang disebut dengan Indo-Australia. Kekayaan biologi serta kejernihanairnya, membuat laut Indonesia menjadi populer hingga ke mancanegara,sehingga banyak wisatawan datang untuk melihat dan menikmatikeindahannya. Namun tanpa kita sadari, manusia dapat berbuatkerusakan bahkan sejak masih bayi sampai tua dan terus berulang darigenerasi ke generasi sehingga menciptakan budaya acuh pada lingkungan.Pencemaran yang terjadi di bumi mulai dari limbah kehidupan sehari-hariseperti plastik dan lainnya hingga limbah pabrik. Kini alam Indonesiamengalami keadaan pencemaran lingkungan yang sangat kritis, bahkanwilayah laut yang lebih luas daripada daratan pun sudah terancampencemaran. Kepedulian penulis terhadap pencemaran lingkungan alamIndonesia ini menginspirasi untuk mengekspresikannya ke dalam karya.

    Selain memiliki kekayaan pada lautnya, Indonesia juga memilikikekayaan budaya yang beragam. Salah satu kebudayaan khas Indonesiaadalah batik. Berdasarkan makna filosofinya, batik dibagi menjadi batikklasik dan batik pesisiran.Dengan berkembangnya kreasi masyarakatyang terpengaruh dampak modernisasi dalam berkesenian muncullahistilah Contemporary Art atau Seni Kontemporer. Pada karya ini, penulisingin mengungkapkan kegelisahannya tentang alam yang telah dalamkeadaan yang sangat memprihatinkan, maka warisan apa yang akanditinggalkan untuk anak cucu di masa depan. Untuk itu, penulismenciptakan karya dimana biota laut akan menjadi objek utama yangakan dikombinasikan dengan motif batik klasik dan pesisiran dalamkarya batik kontemporer sebagi isen-isen, kemudian akan disusun dalamsatu bingkai. Melalui karya ini, penulis ingin menyampaikan pesankepada masyarakat supaya memiliki kesadaran dan kepedulian padalingkungan serta senantiasa menjaga alam Indonesia dari kerusakan demimasa depan generasi bangsa.

    2. Rumusan Penciptaana. Bagaimana mengombinasikan biota laut, motif batik klasik, dan

    pesisiran dalam karya batik kontemporer.b. Bagaimana proses pembuatan kombinasi biota laut, motif batik

    klasik, dan pesisiran dalam karya batik kontemporer.c. Bagaimana hasil perwujudan kombinasi biota laut, motif batik klasik,

    dan pesisiran dalam karya batik kontemporer.

    3. Teori dan Metode PenciptaanDalam penciptaan karya Tugas Akhir ini menggunakan teori estetika,

    teori desain, teori semiotika, dan kontemporer. Metode penciptaanpratice based research, yaitu penelitian yang didasari dengan praktik.

  • 4

    Hasil penelitian memberikan penerapan potensial sebagai saranamenyampaikan menyampaikan potensi-potensi yang ada pada parapraktisi seni kriya. Malins, Ure, dan Gray (1996), mendefinisikan konseppractice led research sebagai penelitian yang dimulai dari kerja praktik.Dapat dijelaskan bahwa penciptaan berbasis penelitian tentunya harusdiawali dengan studi mengenai pokok persoalan dan materi yang diambilseperti ide, konsep, tema, bentuk, teknik, bahan dan karya nyata. Semuamateri diulas secara mendalam, sehingga dapat menguasai dan menjiwaiobjek tersebut dengan baik.

    B. Hasil dan Pembahasan1. Tahap Persiapan

    Tahap Persiapan yang dilakukan ketika menggunakan metodepenelitian berbasis praktik adalah menyiapkan rumusan masalah, sumberide dan metode pendekatan yang akan digunakan. Setelah terdapat tigahal tersebut maka perlu diadakan praktek penelitian sesuai dengan tigahal yang telah ditentukan di atas. Praktek penelitian tersebut dilakukanguna mendapatkan data-data yang nantinya akan berguna bagi pembuatankarya. Penelitan berupa pencarian dan pengumpulan data tersebut dapatdilakukan dari melakukan studi empiris maupun studi literatur/ pustaka.

    2. Tahap Pengumpulan DataPengumpulan data diperoleh melalui studi pustaka untuk

    mendapatkan informasi penting mengenai batik dan karya kontemporeryang kemudian dituangkan ke dalam karya menjadi sebuah konsep.Beberapa sumber pustaka yang digunakan adalah buku batik, jurnal senirupa, katalog seni rupa. Pengumpulan data referensi melalui studi pustakadiperoleh dengan mencatat, merekam, memfoto, memvideo, dan scancopy. Studi empiris/ lapangan dilakukan dengan cara observasi ditempat-tempat pameran seni rupa, museum seni rupa dan galeri-galeriseni rupa yang berhubungan dengan karya panel batik yang akan dibuat.Studi empiris maupun literatur yang telah dilakukan dapat membantuterciptanya ide yang kemudian diwujudkan ke dalam sketsa gambar.Langkah selanjutnya adalah pembuatan sketsa pada kain yang sesuaidengan rencana visual.

    3. Tahap Penciptaan KaryaPada tahap ini penulis merancang atau mendesain karya yang akan

    diwujudkan, acuan desain yang digunakan berasal dari sketsa terpilihsetelah membuat beberapa sketsa. Pada tahap ini didapat 11 sketsaterpilih yang akan diwujudkan menjadi karya batik kontemporer dalambentuk panel.

    4. Tahap PengerjaanTahap pengerjaan yaitu mengimplementasikan keputusan-keputusan

    desain yang diperoleh dari sebuah konsep matang. Tahapan kerja inimerupakan proses dimana membuat karya sesuai desain yang sudah ada.Dalam proses pengerjaan ada beberapa alat dan bahan yang digunakan.Berikut adalah alat dan bahan yang perlu dipersiapkan:

  • 5

    a. AlatAlat disini adalah segala perlengkapan yang digunakan untuk

    mendukung proses pembuatan karya. Adapun alat dan bahan yangdigunakan adalah sebagai berikut:

    b. Bahan UtamaBahan utama yang digunakan dalam pembuatan karya ini adalah

    kain satin. Pembuatan karya ini hanya menggunakan satu jenis kainsaja supaya menghasilkan kualitas hasil yang sama pada semuakarya.

    c. Bahan Pembuatan BatikPada pembuatan karya batik tulis tentunya membutuhkan

    canting untuk menorehkan malam batik pada kain. Kompor danwajan merupakan seperangkat alat batik yang digunakan dalamproses membatik. Gawangan digunakan untuk membentangkan kainpada saat proses nyanting. Panci atau drum digunakan pada prosesnglorod atau menghilangkan malam batik ketika batik selesaidiwarna.

    5. Proses Berkaryaa. Proses Pembuatan Sketsa

    Langkah pertama yaitu membuat sketsa desain yang telahdistilasi. Desain yang dimaksudkan adalah desain terpilih yang akandiwujudkan, dengan demikian desain dibuat dengan menggunakanskala 1:3, kemudian difotocopy perbesar ke dalam ukuran sebenarnya.Untuk mempermudah proses pewarnaan, maka desain diberi warnaterlebih dahulu menggunakan spidol sesuai dengan konsep yangsudah ditentukan.

    Gambar 1. Pembuatan Sketsab. Proses Nyanting

    Sketsa dipindah ke dalam kain, baru kemudian masuk prosesnyanting. Proses ini yaitu menorehkan dengan menuliskan malambatik menggunakan canting sesuai dengan gambar pada kain. Setelahproses nyanting selesai, kain akan diwarna.

    c. Proses MewarnaProses pewarnaan dilakukan dengan teknik tutup celup. Pewarna

    yang digunakan adalah pewarna sintetis naphtol dan indigosol.

  • 6

    Gambar 2. Proses Pewarnaan Batikd. Proses Nglorod

    Setelah kain selesai diwarna, maka kain siap dilorod. Nglorodadalah proses menghilangkan malam dengan cara merebus kain kedalam campuran air an soda abu yang direbus hingga mendidih.Setelah selesai dilorod, kain tersebut dicuci menggunakan air biasahingga sisa malam yang menempel bersih.

    Gambar 3. Proses Nglorod6. Hasil Karya

    Banyak sumber ide menginspirasi penulis yang dianggapmengandung nilai estetis dan makna sosial di dalamnya. Seperti halnyabiota laut Indonesia yang memiliki kekayaan dan keindahan pada ikankoral dan terumbu karangnya. Namun, kini alam Indonesia mengalamikeadaan pencemaran lingkungan yang sangat kritis, bahkan wilayah lautyang lebih luas daripada daratan pun sudah terancam pencemaran.Kepedulian penulis terhadap pencemaran lingkungan alam Indonesia inimenginspirasi untuk mengekspresikannya ke dalam karya batikkontemporer dimana biota laut akan menjadi objek utama, batik klasikdan pesisiranyang telah distilasi akan menjadi isen. Berikut adalah hasilkarya seni Tugas Akhir Kriya Seni ini:

  • 7

    Hasil Karya 1

    Deskripsi Hasil Karya I

    Pada karya yang berjudul “Ikan Scorpion dan Blind Goby”, terdapatobjek ikan Scorpion dan ikan Blind Goby sebagai objek utamanya dangelembung air sebagai objek pendukung di bagian latar belakangnya.Dalam karya ini, objek sudah memiliki komposisi yang seimbang.

    Hasil Karya 2

  • 8

    Deskripsi Hasil Karya 2

    Dalam karya “Ikan Angelfish dan Half and half Chromis”, terdapatikan Angelfish, Half and Half Chromis, dan Juvenile Big-Lip Damselsebagai objek utamanya, terumbu karang dan gelembung air sebagaiobjek pendukungnya. Pada panel bagian ini memiliki warna yangsederhana namun harmonis antara objek dan latar belakangnya. Padapanel bagian ini, dengan komposisi anatara objek utama dan objek latarbelakang yang secara keseluruhan terkesan padat.

    Hasil Karya 3

    Deskripsi Hasil Karya e

    Pada karya “Ikan Racoon Butterflyfish Angelfish ”, keragaman jenisikan seperti Racoon Butterflyfish, Black-back Butterflyfish, OcellateCoralfish, Angelfish, Juvenile Miller’s Damsel, Royal Dottyback,Double-striped Dottyback, Magenta Dottyback, Dark-tailed Seaperch,dan Yellowfin Dottyback merupakan bagian komposisis yang palingdinamis. Hal tersebut terjadi karena objek ikan yang berukuran besar dankecil berada dalam satu bagian panel. Walaupun dalam panel iniobjeknya padat, kesan kekosongan masih terlihat di bagian atas. Haltersebut terjadi karena setiap objek maupun latar belakangnya memilikiwarna yang sama.

  • 9

    C. Kesimpulan

    Karya Tugas Akhir dengan judul “Biota Laut dalam Karya BatikKontemporer” merupakan hal yang baru dan mengandung nilai ekspresisecara individual. Dalam penciptaan karya ini, ide pokok penciptaan karyaadalah biota laut Asia Tenggara, khususnya laut Indonesia. Kekayaan biologilaut Indonesia menjadi populer hingga ke mancanegara, sehingga banyakwisatawan datang untuk melihat dan menikmati keindahannya. Namun, kinialam Indonesia mengalami keadaan pencemaran lingkungan yang sangatkritis, bahkan wilayah laut yang lebih luas daripada daratan pun sudahterancam pencemaran. Kepedulian penulis terhadap pencemaran lingkunganalam Indonesia ini menginspirasi untuk mengekspresikannya ke dalam karyabatik dimana Biota laut akan menjadi objek utama dan motif batik klasik danpesisiran sebagai isen dan diwujudkan dalam karya batik kontemporer.

    Karya Tugas Akhir ini merupakan karya seni batik dengan teknikperwujudan batik tulis dengan pewarnaan tutup celup. Dalam prosesperwujudannya, terlebih dahulu membuat sketsa desain dengan teknikmenggambar stilasi dan deformasi, kemudian sketsa tersebut dituangkan kedalam kain. Bahan utama pembuatan karyanya menggunakan kain satin danmenggunakan pewarna sintetis naphtol dan indigosol. Karya yang dihasilkanpenulis dari penciptaan Tugas Akhir ini terdapat 11 karya seni. Melalui karyaTugas Akhir ini, penulis ingin menyampaikan pesan tentang kepedulianterhadap alam Indonesia. Penulis menghimbau masyarakat supaya menjagaalam Indonesia supaya tetap indah dan terhindar dari kerusakan. Karya yangdiciptakakan oleh penulis merupakan karya seni dua dimensional dalambentuk panel yang diterapkan pada dinding (two dimensional work, wallpiece,atau wall hanging).

  • 10

    DAFTAR PUSTAKA

    Allen, Gerry (2000), Marine Fishes of South-east Asia, Periplus, Singapore

    Bischoff, Ulrich (1993), Max Ernst, Benedikt Taschen Verlag, Germany

    Budiman, Kris (2003), Semiotika Visual, Penerbit Buku Baik, Yogyakarta

    Descharnes, Robert (1993), Dali La Obra Pitorica, Benedikt Taschen Verlag,Slovenia

    Djelantik, A.A.M. (1999), Estetika Sebuah Pengantar, Masyarakat SeniPertunjukan Indonesia Bekerja sama Dengan Arti, Bandung

    Doellah, H. Santosa (2002), Batik: The Impact of Time and Environment, DanarHadi, Solo

    Gray, Carole, dkk (1996), Visualizing Researsch a Guide to the Research ProcessIn Art and Design, Ashgate Book, United Kingdom

    Hendriyana, Husen (2018), Metodologi Penelitian Penciptaan Karya, SunanAmbu Press, Bandung

    Kusrianto, Adi (2013), Batik: Filosofi, Motif, dan Kegunaan, CV. Andi Offset,Yogyakarta

    Nawawi, H. Hadari (2005), Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah MadaUniversity Press, Yogyakarta

    Payne, Laura (2001), Essential Klimt, Parragon Publishing Book, UnitedKingdom

    Prasetyo, Anindito (2010), BATIK: Karya Agung Warisan Budaya Dunia, PuraPustaka, Yogyakarta

    Soedarso Sp. (2000), Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern, Studio DelapanPuluh, Jakarta

    Sony Kartika, Dharsono (2004), Pengantar Estetika, Rekayasa Sains, Bandung

    Stuttgart, (2002), Magritte Kompakt, Belser, Berlin

  • 11

    Susanto S, S. K. Sewan (1980), Seni Kerajinan Batik Indonesia, Balai PenelitianBatik dan Kerajinan, Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri,Departemen Perindustrian R. I.

    Tjokrosuharto (2004), Mengenal Motif dan Seni Batik Tradisional, Yogyakarta

    WEBTOGRAFI

    http://evinoviharyanti.wordpress.com/2013/12/19/21/tampi/, diakses pada tanggal28 Oktober 2019, pukul 18.01

    http://images.app.goo.gl/di8cZ1xre8SXRYsy6, diakses pada tanggal 20November 2019, Pukul 5.15

    http://images.app.goo.gl/gUrG9h5iJccCaJE9, diakses pada tanggal 20 November2019, pukul 5.16

    http://images.app.goo.gl/o4MBT9zJLHo9h4py6, dikases pada tanggal 20November 2019, pukul 6.25

    http://images.app.goo.gl/yisoHyJxH1UUZ1vW6, diakses pada tanggal 20November 2019, pukul 6.24

    http://kuningmudaaction.blogspot.com/2018/05/teknik-menggambar-stilasi.html?m=1, diakses pada tanggal 29 Oktober 2019, pukul 09.55

    http://serupa.id/seni-rupa-kontemporer/amp/, diakses pada tanggal 20 November2019, pukul 5.51

    http://www.slideshare.net/mobile/esadika/stilasi, diakses pada tanggal 29 Oktober2019, pukul 08.45

    http://evinoviharyanti.wordpress.com/2013/12/19/21/tampi/,http://images.app.goo.gl/di8cZ1xre8SXRYsy6,http://images.app.goo.gl/gUrG9h5iJccCaJE9,http://images.app.goo.gl/o4MBT9zJLHo9h4py6,http://images.app.goo.gl/yisoHyJxH1UUZ1vW6,http://kuningmudaaction.blogspot.com/2018/05/teknik-menggambar-stilasi.html?m=1,http://kuningmudaaction.blogspot.com/2018/05/teknik-menggambar-stilasi.html?m=1,http://serupa.id/seni-rupa-kontemporer/amp/,http://www.slideshare.net/mobile/esadika/stilasi,

    1COVER JURNAL2PENGESAHAN JURNALISI JURNAL