bismillah referat glaukoma

37
Kepaniteraan Klinik Stase Mata RSUDSekarwangi Universitas Muhammadiyah Jakarta 2016 STASE MATA TATALAKSANA GLAUKOMA PADA ANAKPEMBIMBING : dr. Riana Azmi Bastari, Sp. M dr. Muhammad Reza Mossadeq Hunaini, Sp. M OLEH : Ai Irma Nurmalasari

Upload: irmanurmalasari

Post on 11-Jul-2016

44 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

glaukoma

TRANSCRIPT

Page 1: Bismillah Referat Glaukoma

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSUDSekarwangi

Universitas Muhammadiyah Jakarta2016

STASE MATA “TATALAKSANA GLAUKOMA

PADA ANAK”PEMBIMBING :

dr. Riana Azmi Bastari, Sp. Mdr. Muhammad Reza Mossadeq Hunaini, Sp. M

OLEH : Ai Irma Nurmalasari

Page 2: Bismillah Referat Glaukoma

ANATOMI MATA

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 3: Bismillah Referat Glaukoma

Sudut filtrasi merupakan bagian yang penting dalam pengaturan cairan bilik mata. Sudut ini terdapat didalam limbus kornea.

Limbus terdiri dari 2 lapisan yaitu: Epitel Stroma

Bagianterpenting dari sudut filtrasi adalah trabecular, yang terdiri dari: Trabekula korneoskleral Trabekula uveal Serabut yang berasal dari akhir membrane descemet (garis Schwalbe) Ligamentum pegtinatum rudimenter

ANATOMI

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 4: Bismillah Referat Glaukoma

ANATOMI

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 5: Bismillah Referat Glaukoma

ANATOMI

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 6: Bismillah Referat Glaukoma

Aqueous humor adalah cairan jernih yang dibentuk oleh korpus siliaris dan mengisi bilik mata anterior dan posterior.

Prosesus siliaris, terletak pada pars plicata adalah struktur utama korpus siliaris yang membentuk aqueous humor. Prosesus siliaris memiliki dua lapis epitelium, yaitu lapisan berpigmen dan tidak berpigmen. Lapisan dalam epitel yang tidak berpigmen diduga berfungsi sebagai tempat produksi aqueous humor

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

AQUEOUS HUMOR

Page 7: Bismillah Referat Glaukoma

Aqueous humor diproduksi dengan kecepatan 2-3 μL/menit dan mengisi bilik anterior sebanyak 250 μL serta bilik posterior sebanyak 60 μL.Aqueous humor berfungsi :Memberikan nutrisi (berupa glukosa dan asam amino) kepada jaringan-jaringan mata di segmen anterior, seperti lensa, kornea dan trabecular meshwork.Selain itu, zat sisa metabolisme (seperti asam piruvat dan asam laktat) juga dibuang dari jaringan-jaringan tersebut.Fungsi yang tidak kalah penting adalah menjaga kestabilan tekanan intraokuli, yang penting untuk menjaga integritas struktur mata.Aqueous humor juga menjadi media transmisi cahaya ke jaras penglihatan

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

AQUEOUS HUMOR

Page 8: Bismillah Referat Glaukoma

Produksi aqueous humor melibatkan beberapa proses, yaitu transport aktif, ultrafiltrasi dan difusi sederhana.

Transport aktifUltrafiltrasiDifusi

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

AQUEOUS HUMOR

Page 9: Bismillah Referat Glaukoma

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

AQUEOUS HUMOR

Page 10: Bismillah Referat Glaukoma

TIO di tentukan oleh : Kecepatan pembentukan humor aqueous Tahanan terhadap aliran keluarnya air mata

Humor aqueous : suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan posterior mata. Volumenya ±250µL/menit Humor aqueous serupa dengan plasma kecuali bahwa cairan ini memiliki konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi dan protein, urea, dan glukosa yang lebih rendah

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 11: Bismillah Referat Glaukoma

Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos berarti hijau kebiruanKelainan mata glaukoma ditandai dengan : Meningkatnya tekanan bola mata Atrofi papil saraf optik Menciutnya lapang pandang

Glaukoma biasanya menimbulkan gangguan pada lapang pandang perifer pada tahap awal Glaukoma ini dapat tidak bergejala karena kerusakan terjadi lambat dan tersamar

DEFINISI

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 12: Bismillah Referat Glaukoma

EPIDEMIOLOGI

Di seluruh dunia, glaukoma dianggap sebagai penyebab kebutaan yang tinggi.

Sekitar 2 % dari penduduk berusia lebih dari 40 tahun menderita glaukoma. Glaukoma juga didapatkan pada usia 20 tahun, meskipun jarang.

Pria lebih banyak diserang daripada wanita.

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 13: Bismillah Referat Glaukoma

EPIDEMIOLOGI

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Glaukoma kongenital primer 50%-70% dari glaukoma kongenital Dari kasus glaukoma pediatri, 60% didiagnosa pada umur 6 bulan dan 80% dalam tahun pertama kehidupan 65% pasien adalah laki-laki dan terjadi bilateral dalam 70% kasus Suatu autosomal dominan inheritan, kebanyakan pasien memperlihatkan pola resesif

Page 14: Bismillah Referat Glaukoma

ETIOLOGI

Penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokular ini, disebabkan :1. Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar. 2. Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata

atau di celah pupil (glaukoma hambatan pupil). 3. Penyakit keturunan. 4. Glaukoma dapat timbul akibat penyakit atau kelainan dalam mata

(glaukoma sekunder). 5. Glaukoma dapat diakibatkan penyakit lain di tubuh. 6. Glaukoma dapat disebabkan efek samping obat.

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 15: Bismillah Referat Glaukoma

ETIOLOGI

Glaukoma kongenital juga berhubungan dengan penyakit kongenital lainnya :Neurofibromatosis Lowe syndromePierre Robin syndrome/sequenceMarfan syndromeHomocystinuriaAniridiaAxenfeld anomaliReiger syndrome

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 16: Bismillah Referat Glaukoma

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Faktor risiko

Riwayat keluarga Obat-obatan

Riwayat trauma pada

mata

Page 17: Bismillah Referat Glaukoma

Berdasarkan gangguan aliran humor aqueous, glaukoma diklasifikasikan : Glaukoma sudut terbuka Glaukoma sudut tertutup

Berdasarkan adanya keadaan lain yang berhubungan dengan peningkatan TIO :

Glaukoma primer Glaukoma sekunder

KLASIFIKASI

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 18: Bismillah Referat Glaukoma

Glaukoma kongenital : Suatu glaukoma yang terjadi pada bayi atau anak-anak , terjadi akibat penutupan bawaan dari sudut iridokorneal oleh suatu membran yang dapat menghambat aliran dari humor aqueous sehingga dapat meningkatkan tekanan intra okuler

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 19: Bismillah Referat Glaukoma

Glaukoma kongenital dapat dibagi menjadi: Glaukoma kongenital primerAnomali perkembangan segmen anterior,

pada sindrom axenfeld, anomali peter, dan sindrom Reiger. Disini perkembangan iris dan kornea juga abnormal

Berbagai kelainan lain, termasuk aniridia, sindrom sturge weber, neurofibromatosis, dan rubella kongenital

KLASIFIKASI

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 20: Bismillah Referat Glaukoma

Glaukoma kongenital primer (trabekulodisgenesis) Terhentinya perkembangan struktur sudut kamera anterior pada usia janin sekitar tujuh bulan Iris mengalami hipoplasia dan berinsersi ke permukaan trabekula di depan taji sklera yang kurang berkembang, sehingga jalinan trabekula terhalang dan timbul gambaran suatu membran (membrane barkan) menutupi sudut Pengobatan pilihan ada goniotomi. Goniotomi sekali atau berulang menghasilkan kontrol permanen atas tekanan intraokular pada 85% kasus

Page 21: Bismillah Referat Glaukoma

Anomali perkembangan segmen anterior

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Kelompok penyakit yang jarang ini , mencerminkan suatu spectrum gangguan perkembangan segmen anterior, yang mengenai sudut, iris, kornea dan kadang-kadang lensaAngka keberhasilan goniotomi jauh lebih rendah pada kasus kasus ini, dan mungkin dianjurkan trabekulektomi. Banyak pasien memerlukan terapi glaukoma medis jangka panjang dan prognosis pasien untuk mempertahankan fungsi penglihatan yang baik meragukan

Page 22: Bismillah Referat Glaukoma

Apabila perlekatan iridokorneanya lebih luas yang disertai oleh disrupsi iris, serta anomali tulang dan gigi, timbul apa yang sindrom Rieger Apabila perlekatannya adalah antara iris sentral dan permukaan posterior sentral kornea, penyakit yang timbul disebut anomali peter

Hipoplasia stroma anterior iris, disertai adanya jembatan-jembatan filament terbentuk di perifer dan berhubungan dengan garis schwalbe yang mencolok dan tergeser : sindrom axenfeld

Anomali perkembangan segmen anterior

Page 23: Bismillah Referat Glaukoma

Aniridia

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Disebabkan oleh kelainan pada gen PAX6 pada kromosom11 Gambaran khasnya adalah iris tidak berkembang ( vestigial) Dapat ditemukan deformitas mata yang lain, misalnya katarak kongenital, distrofi kornea, dan hipoplasia fovea Penglihatan biasanya buruk Apabila terapi medis tidak efektif, goniotomi atau trabekulektomi kadang-kadang dapat menormalkan tekanan intraokular. Sering diperlukan tindakan operasi filtrasi, tetapi prognosis penglihatan jangka panjang buruk

Page 24: Bismillah Referat Glaukoma

• Bermanifestasi sejak lahir, didiagnosis pada 6 bulan pertama (70% kasus) dan akhir tahun pertama (80% kasus)

• 3 tanda klasik pada bayi baru lahir :– Epifora – Fotofobia – Blefarospasme

• Gejala lain :– Pengurangan kilau kornea– Buftalmos– Pupil tidak berespon terhadap cahaya

• Peningkatan TIO : cardinal sign

MANIFESTASI KLINIS

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 25: Bismillah Referat Glaukoma

• Pencekungan diskus optikus • Peningkatan garis tengah kornea (melebihi 11,5mm

dianggap bermakna)• Edema epitel• Robekan membran descement• Peningkatan kedalaman kamera • Edema dan kekeruhan stroma kornea• Gambaran kornea berawan• Peningkatan panjang aksial • Peningkatan cup/disk ratio lebih dari 0,3

TANDA KLINIS

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 26: Bismillah Referat Glaukoma

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 27: Bismillah Referat Glaukoma

• Glaukoma dihubungkan dengan abnormalitas okular lain : Mikroptalmos Anomali kornea (mikro kornea,korneaplana,sklerokornea) Disgenesis segmen anterior (Axenfeld-Rieger Sindrom dan

Peter Sindrom) Aniridia Anomali lensa (dislokasi,mikrospherophakia)Hiperplasia persisten vitreus primer

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 28: Bismillah Referat Glaukoma

• Penyakit sistemik yang berhubungan dengan glaukoma kongenital : Stugewebersyndrome Neurofibromatosis Marfansyndrome Homocystiuria Weril-Marchesanisyndrome

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 29: Bismillah Referat Glaukoma

• Glaukoma berhubungan dengan sindrom sistemik kongenital : Trisomy 21 (down syndrome, trisomy G syndrome) Trisomy 13 (patau syndrome ) Trisomy 18 (Edward syndrome, trisomy E syndrome) Turner(XO/XX) syndrome

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 30: Bismillah Referat Glaukoma

• Gonioskopi • Tonometri (pengukuran tekanan intraocular) • Funduskopi (evaluasi diskus optikus) • Reflex pupil • Slitlamp

Penilaian biasanya memerlukan anastesi umum

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 31: Bismillah Referat Glaukoma

• Tujuan : untuk mempertahankan tajam penglihatan• Pengobatan glaukoma kongenital primer yang essensial :

Pembedahan : Goniotomi pada anak <2-3 tahun dengan kornea jernihTrabekulektomi direkomendasikan anak >2-3 tahun dan

pada semua umur dengan kornea berkabut yang menghalangi visualisasi adekuat

Jika kedua cara ini gagal : kombinasikan trabekulektomi dan antimetabolik, atau dapat dicoba glaucoma valve-shunt

Jika cara ini juga gagal, dapat dilakukan cyclodestruktif dengan laser

• Perubahan cup serat optik merupakan indikator utama keberhasilan terapi

PENATALAKSANAAN

Page 32: Bismillah Referat Glaukoma

Dilakukan insisi menembus pada sisi yang bertentangan tempat insisi trabekulum yang akan dilakukan sejajar dengan selaput pelangi

GONIOTOMI

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 33: Bismillah Referat Glaukoma

• Prognosis glaukoma kongenital baik dalam 80%-90% pada pasien yang ditangani lebih awal

• Prognosis paling baik pada bayi dengan operasi trabekulodisgenesis 2-8 bulan

• Prognosis buruk pada bayi dengan peningkatan TIO dan kekeruhan kornea saat lahir

PROGNOSIS DAN FOLLOW UP

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 34: Bismillah Referat Glaukoma

• Komplikasi dari penyakit glaukoma kongenital dan gejala sisa yang ditimbulkan antara lain: – Kebutaan yang berat– Fotophobia– Hiperlakrimasi– Tekanan intraokular yang meningkat– Blefarospasme– Ambliopia– Ablatio retina– Astigmatisme– Dislokasi lensa

KOMPLIKASI

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 35: Bismillah Referat Glaukoma

• Komplikasi serius intervensi operasi :– Hifema– Infeksi– Kerusakan lensa dan uveitis– Bahkan setelah tekanan intraokular dapat dikontrol, kurang lebih

50% anak tidak mencapai visus lebih dari 20/50. Pengurangan tajam penglihatan bisa diakibatkan :

• Edema kornea yang menetap• Nistagmus• Ambliopia atau kelainan refraksi yang luas

KOMPLIKASI

Kepaniteraan Klinik Stase MataRSU Blud SekarwangiUniversitas Muhammadiyah Jakarta2016

Page 36: Bismillah Referat Glaukoma

DAFTAR PUSTAKA1. Vaughan DG, EVA RP, Asbury T., Oftalmologi Umum. Edisi 14. Widya Medika. Jakarta. 2000.2. American Health Assistance Foundation. How The Build Up of Aqueous Humor Can Damage

The Optic Nerve 2000; available at :http://www.ahaf.org/glaucoma/about/understanding/build-up-of-aqueous.html, 2000.

3. Kanski J J. Atlas Bantu Oftalmologi. Hipokrates. Jakarta. 1992.4. World Health Organization. Glaucoma; available at :http://who.int. 2002.5. Riset Kesehatan Dasar. 2007.6. Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2001.7. Epstein, DL. Chandler and Grant’s Glaucoma 3 ed. Philadelphia : Lea & Febiger, 1986.8. Ilyas S, Tanzil M, Salamun, Azhar Z. Sari Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

2000.9. Ilyas, Sidarta. Atlas Ilmu Penyakit Mata. Sagung Seto. Jakarta. 2001.10. Ilyas, Sidarta. Dasar Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Balai Penerbit FKUI.

Jakarta. 2000.11. James B, Chew C, Bron A. Lecture Notes Oftalmologi ed 9. Jakarta. EMS. 2005.12. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. Depkes RI. 2014.

13. Wijaya Nana. Ilmu Penyakit Mata. Abadi Tegal. Jakarta. 1993.14. Gleadle, Jonathan. At A Glance : Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta EGC Medical

Series. 2005.15. Ilyas, Sidarta. Glaukoma ed 3. Jakarta. Sagung Seto. 2007.

Page 37: Bismillah Referat Glaukoma

THANK YOU!