block book pengantar filsafat hukum...ke 8,10 dan 12. sedangkan tutorial pertemuan ke 9, 11 dan 13...
TRANSCRIPT
BLOCK BOOK
PENGANTAR FILSAFAT HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA
2016
BLOCK BOOK FILSAFAT HUKUM
I. IDENTITAS MATA KULIAH
Nama Mata Kuliah : Pengantar Filsafat Hukum
Kode Mata KUliah : WHP 5204
SKS : 2 SKS
Status : MK. Wajib Nasional (Kurnas/Kurti)
Team teaching : Dr. I Ketut Wirawan., SH., MHum.
I Nyoman Bagiastra, SH., MH.
II. MANFAAT MATA KULIAH
Dengan cara berpikir holistik maka mempelajari filsafat hukum memberikan wawasan
yang luas dan terbuka untuk menghargai pemikiran, pendapat dan pendirian orang lain.
Dengan mempelajari filsafat hukum mahasiswa diajak berpikir kritis dan radikal, inovatif, selalu
mencari sesuatu yang baru membimbing untuk menganalisis masalah-masalah hukum secara
rasional dan kemudian mempertanyakan jawaban itu secara terus menerus sampai pada
akarnya.
III. DESKRIPSI MATA KULIAH:
Mata kuliah Filsafat Hukum merupakan mata kuliah wajib nasional(Kurnas). Substansi
mata kuliah filsafat hukum mencangkup: Pendahuluan, Aliran /Mazhab Filsafat Hukum, Aspek-
Aspek Persoalan Dalam Filsafat Hukum, Hakekat dan Tujuan Hukum, Aspek Keilmuan Dalam
Filsafat Hukum, Perspektif Filsafat Hukum Dalam Keberlakuan Hukum, yang memberikan
pemahaman kepada mahasiswa tentang pengertian Filsafat Hukum,Sejarah Perkembangan
Pemikiran Filsafat Hukum Dari masa purbakala sampai dewasa ini, dan aliran-aliran dalam
filsafat hukum. Inti dari pembelajaran filsafat hukum adalah penguasaan aliran-aliran filsafat
hukum karena dengan bekal inilah semua permasalahan filsafat hukum mampu dianalisis
dengan baik melaluiu pendekatan integral-holistik. Materi yang dibahas dalam mata kuliah ini
meliputi antara lain tinjauan terhadap filsafat hukum, pengertian hukum pada zaman tradisional
dan modern, ilmu hukum, kebebasan manusia dan hak-hak manusia, aliran-aliran/mazhab
filsafat hukum sebelum dan sesudah abad XX, aspek ontologi, epistemologi dan aksiologi dalam
hukum.
IV. TUJUAN MATA KULIAH:
Dengan mempelajari Filsafat Hukum diharapkan mahasiswa lebih mudah untuk
mempelajari segala aspek filsafat hukum secara komprehensif.
Dengan pemahaman filsafat hukum mengenai perkembangan pemikiran tentang hukum
dan pengkajian terhadap masalah-masalah dalam filsafat hukum tersebut mahasiswa dapat
memahami berbagai perkembangan pemikiran yang dianut dalam aliran-aliran filsafat hukum.
Disamping itu pula mahasiswa dapat melakukan pengkajian terhadap masalah-masalah dalam
ilmu hukum. Pengkajian ini diharapkan agar mahasiswa dapat menganalisa isu-isu hukum yang
berkembang dalam masyarakat.
Standar kompetensi yang ingin dicapai yaitu ranah Kognitif C4
V. PERSYARATAN MENGIKUTI MATA KULIAH FILSAFAT HUKUM
Secara formal, mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah Filsafat hukum harus telah
duduk di semester tujuh. Secara materiil, mata kuliah ini mensyaratkan adanya pemahaman
dan penguasaan mahasiswa terhadap materi-materi Filsafat Hukum.
VI. MATERI PERKULIAHAN (ORGANISASI PERKULIAHAN)
6.1. PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Filsafat Hukum
1.2. Letak Filsafat Hukum Dalam Kerangka Ilmu Hukum
1.3. Ruang Lingkup Filsafat Hukum
1.4. Objek Sistematika dan Manfaat Filsafat Hukum
6.2. ALIRAN / MAZHAB FILSAFAT HUKUM
2.1. Aliran Hukum Alam
2.2. Mazhab Hukum Kodrat
2.3. Mazhab Positivisme
2.4. Aliran Formalistis
2.5. Mazhab Kebudayaan dan Sejarah
2.6. Utilitarianisme
2.7. Sociological Jurisprudence
2.8. Realisme Hukum
2.9. Critical Legal Studies
2.10. Feminisme Jurisprudence
2.11. Semiotika Jurisprudence
6.3 ASPEK-ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM
3.1. Hukum dan Keadilan
3.2. Hukum dan Kekuasaan
3.3. Hukum dan Nilai Sosial Budaya
3.4. Hukum Sebagai Alat Pembaharuan Masyarakat
3.5. Dasar Mengikatnya Hukum
6.4. HAKEKAT DAN TUJUAN HUKUM
4.1. Hakekat Hukum
4.2. Tujuan Hukum
6.5. ASPEK KEILMUAN DALAM FILSAFAT HUKUM
5.1. Aspek Ontologi Hukum
5.2. Aspek Epistemologi Hukum
5.3. Aspek Aksiologi Hukum
6.6. PERSPEKTIF FILSAFAT HUKUM DALAM KEBERLAKUAN HUKUM
6.6.1. Penerapan Hukum
6.6.2. Aplikasi Pemikiran Filsafat Hukum Dalam Praktek Hukum
VII. METODE DAN STRATEGI PROSES PEMBELAJARAN
7.1. Metode Perkuliahan
Metode Perkuliahan adalah Problem Based Learning (PBL) dimana pusat pembelajaran
ada pada mahasiswa. Metode yang diterapkan adalah “belajar” (learning) bukan
“mengajar” (teaching).
7.2. Stategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : kombinasi perkuliahan 50 % perkuliahan (6 kali pertemuan
perkuliahan), 50% tutorial (6 kali pertemuan tutorial) satu kali pertemuan untuk ujian
tengah semester (UTS) dan satu kali pertemuan ujian akhir semester (UAS), sehingga
jumlah pertemuan tatap muka sebanyak 14 kali pertemuan.
7.3. Pelaksanaan Perkuliahan dan Tutorial (komposisi)
Dalam mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia ini perkuliahan (Lecture) direncanakan
berlangsung selama 3 (tiga) kali yaitu pertemuan ke 1, 3 dan 5. Sedangkan tutorial 3
(tiga) kali yaitu pertemuan ke 2, 4, dan 6 sampai ujian tengah semester (UTS) pada
pertemuan ke 7 secara terjadwal, kemudian dilanjutkan dengan perkuliahan pertemuan
ke 8,10 dan 12. Sedangkan tutorial pertemuan ke 9, 11 dan 13 sampai pada ujian akhir
semester pada pertemuan ke 14 (sesuai dengan jadwal).
7.4. Strategi Perkuliahan
Perkuliahan berkaitan dengan pokok bahasan yang akan dipaparkan dengan alat bantu
media berupa white board, power point slide, serta penyiapan bahan bacaan tertentu
yang dapat diakses oleh mahasiswa. Sebelum perkuliahan mahasiswa sudah
mempersiapkan diri (self study). Mencari bahan atau materi, membaca dan memahami
pokok bahasan yang akan dikuliahkan sesuai dengan panduan (guiden) dalam block
book.
7.5. Strategi Tutorial
Jumlah mahasiswa dalam masing-masing kelas tutorial maksimum 20 orang.
Mahasiswa mengerjakan tugas-tugas (discussion task) dan study task.Untuk
mempersiapkan tugas-tugas terkait dengan proses pembelajaran tutorial, mahasiswa
ditugaskan untuk melakukan self study. Kelas tutorial dilaksanakan dalam bentuk
diskusi dibawah bimbingan seorang pimpinan diskusi (discussion Leader )
7.6. Jadwal Perkuliahan
NO PERTEMUAN TOPIK KEGIATAN
V. PENILAIAN DAN UJIAN
Penilaian terhadap kompetensi mahasiswa dilakukan terhadap 2 aspek yakni hard skills
dan soft skills. Penilaian hard skills dilakukan melalui Ujian dan penilaian tugas-tugas
mahasiswa. Ujian terdiri dari Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
Penilaian aspek soft skill yang terdiri dari kehadiran, keaktifan, pemahaman terhadap materi
kuliah, dan argumentasi mahasiswa di dalam mengikuti proses pembelajaran dan berdiskusi.
Penilaian terhadap aspek soft skills diintergrasikan ke nilai UTS, TT, dan UAS. Penilaian akhir
dari proses pembelajaran ini berdasarkan rumus nilai akhir yaitu :
(UTS + TT) + (2 X UAS)
NA = 2
3
Sistem penilaian adalah mempergunakan skala 5 (0-4) dengan rincian dan kesetaraan
sebagai berikut :
Skala Nilai Penguasaan
Kompetisi
Keterangan dengan skala nilai
Huruf Angka 0-10 0-100
A
B+
B
C+
C
D+
D
E
4,0
3,5
3,0
2,5
2,0
1,5
1,0
0,0
Sangat baik
Antara sangat baik dengan baik
Baik
Antara baik dan cukup
Cukup
Kurang
Sangat kurang
Gagal
8,0-10,0
7,0-7,9
6,5-6,9
6,0-6,4
5,5-5,9
5,0-5,4
4,0-4,9
0,0-3,9
80-100
70-79
65-69
60-64
55-59
50-54
40-49
0-39
VII. BAHAN BACAAN
Abdul Ghofur Anshori, 2006, Filsafat Hukum Sejarah, Aliran dan Pemaknaan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Antonius Cahyadi dan Fernando M. Manullang, 2007, Pengantar Ke Filsafat Hukum, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta. Arief Sidharta, 2007, Meuwissen Tentang Pengembanan Hukum, Ilmu Hukum, Teori Hukum,
dan Filsafat Hukum, PT. Refika Aditama, Bandung. Darji Darmodiharjo dan Shidarta, 2006, Pokok-pokok Filsafat Hukum, Pt. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. Jan Hendrik Rapar, 1996, Pengantar Filsafat, Kanisius, Yogyakarta.
Lili Rasjidi dan Ira Thania Rasjidi, 2007, Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum, Pt. Citra
Aditya Bakti, Bandung.
-------, 2002, Pengantar Filsafat Hukum, CV. Mandar Maju, Bandung.
Mahadi, 2003, Falsafah Hukum Suatu Pengantar, PT. Alumni, Bandung. Otje Salman, 2008, Filsafat Hukum (Perkembangan dan dinamika masalah), Rafika Aditama,
Bandung. Soetiksno, 1976, Filsafat Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta.
-------, 2004, Filsafat Hukum, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Teguh Prasetyo dan Abdul Halim Barkatullah, 2007, Ilmu Hukum dan Filsafat Hukum Studi
Pemikiran Ahli Hukum Sepanjang Zaman, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Theo Huijbers, 1982, Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah, Kanisius, Yogyakarta.
-------, 1990, Filsafat Hukum, Kanisius, Yogyakarta.
W. Friedmann, 1990, Teori dan Filsafat Hukum (Idealisme Filosofis dan Problema Keadilan) Susunan I, CV. Rajawali, Jakarta.
-------, 1990, Teori dan Filsafat Hukum (Idealisme Filosofis dan Problema Keadilan) Susunan II, CV. Rajawali, Jakarta.
-------, 1990, Teori dan Filsafat Hukum (Idealisme Filosofis dan Problema Keadilan) Susunan II, CV. Rajawali, Jakarta.
IX. KONTRAK PERKULIAHAN DAN SAP (Terlampir)
PERTEMUAN KE-1
KULIAH PERTAMA (Lectures)
I. Pendahuluan
1. Tinjauan Terhadap Filsafat hukum
a. Pengertian Filsafat Hukum
b. Manfaat Mempelajari Filsafat Hukum
c. Ilmu-ilmu yang Berobjek Hukum
Standar kompetensi/Ranah Kognitif : diharapkan sampai pada tingkat pemahaman
(comprehension) yang termasuk dalam C2.
Bahan Bacaan :
Darji Darmodiharjo dan Shidarta, 2006, Pokok-pokok Filsafat Hukum, Pt. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Lili Rasjidi dan Ira Tania Rasjidi, 2007, Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum, Pt. Citra Aditya Bakti, Bandung.
PERTEMUAN KE-2
TUTORIAL KESATU
Petunjuk :
a. Mahasiswa memilih seorang Disccusion Leader yang akan memimpin jalannya diskusi, dan
seorang Note Keeper yang akan mencatat setiap pertanyaan, dan segala sesuatu yang
didiskusikan.
b. Proses berdiskusi menggunakan 7 jump approaches
1) Membaca
2) Menentukan kata-kata susah
3) Brain storming
4) Menemukan / memformulasikan Learning Goal
5) Mencari Prior Knowledge
6) Menjawab Learning Goal
7) Reporting
c. Masing-masing grup/ orang harus aktif bertanya, menanggapi, berargumentasi atau
memberi masukan dengan aturan main secara tertib dan terarah.
Study Task
Menurut Mahadi filsafat hukum adalah falsafah tentang hukum, falsafah tentang segala
sesuatu dibidang hukum secara mendalam sampai keakar-akarnya secara sistematis. Apeldoorn
filsafat hukum menghendaki jawaban atas pertanyaan, apakah hukum? Yang menghendaki
agar kita berpikir masak-masak tentang tanggapan kita dan bertanya pada diri sendiri, apa
yang sebenarnya kita tanggap tentang hukum.
Apabila kita telaah kedua pandangan tentang filsafat hukum tersebut maka pandangan
pertama menghendaki bahwa dalam filsafat hukum harus berpikir secara mendalam sampai
keakar-akarnya atau sampai pada hakekat dari hukum tersebut dan dalam menggunakan
pemikiran filsafat hukum pun harus secara sistematis. Sedangkan pandangan kedua
menyatakan bahwa . Sehubungan dengan itu, ada pandangan lain menyatakan bahwa filsafat
hukum tersebut merupakan cara untuk mengetahui mengenai apa yang dimaksud dengan
hukum. Jadi menurut pandangan yang terakhir ini mengartikan filsafat hukum tersebut hanya
sebagai sarana yang dipakai untuk mencapai suatu pengertian tentang hukum.
Bahan Bacaan
Darji Darmodiharjo dan Shidarta, 2006, Pokok-pokok Filsafat Hukum, Pt. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Lili Rasjidi dan Ira Tania Rasjidi, 2007, Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum, Pt. Citra Aditya Bakti, Bandung.
PERTEMUAN KE-3
KULIAH KEDUA (Lectures)
II. ALIRAN / MAZHAB FILSAFAT HUKUM
2.1. Aliran Hukum Alam
2.2. Mazhab Hukum Kodrat
2.3. Mazhab Positivisme
2.4. Aliran Formalistis
2.5. Mazhab Kebudayaan dan Sejarah
2.6. Utilitarianisme
2.7. Sociological Jurisprudence
2.8. Realisme Hukum
2.9. Critical Legal Studies
2.10. Feminisme Jurisprudence
2.11. Semiotika Jurisprudence
Standar kompetensi/Ranah Kognitif : diharapkan sampai pada tingkat pemahaman
(comprehension) yang termasuk dalam C2.
Bahan Bacaan :
Otje Salman, 2008, Filsafat Hukum (Perkembangan dan dinamika masalah), Rafika Aditama, Bandung.
Lili Rasjidi dan Ira Tania Rasjidi, 2007, Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum, Pt. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Antonius Cahyadi dan Fernando M. Manullang, 2007, Pengantar Ke Filsafat Hukum, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
PERTEMUAN KE-4
TUTORIAL KEDUA
Petunjuk :
a. Mahasiswa memilih seorang Disccusion Leader yang akan memimpin jalannya diskusi, dan
seorang Note Keeper yang akan mencatat setiap pertanyaan, dan segala sesuatu yang
didiskusikan.
b. Proses berdiskusi menggunakan 7 jump approaches
1. Membaca
2. Menentukan kata-kata susah
3. Brain storming
4. Menemukan / memformulasikan Learning Goal
5. Mencari Prior Knowledge
6. Menjawab Learning Goal
7. Reporting
8. Masing-masing grup/ orang harus aktif bertanya, menanggapi, berargumentasi atau
memberi masukan dengan aturan main secara tertib dan terarah.
Discussion Task
1. Bandingkanlah antara aliran filsafat hukum yang satu dengan aliran filsafat hukum yang
lain!
2. Kemukakanlah kekhasan dari masing-masing aliran tersebut!
Dalam aliran Positivisme hukum memandang perlu memisahkan secara tegas antara
hukum dan moral atau das sollen dan das sein. Dalam kacamata positivis tiada hukum lain
kecuali perintah penguasa atau law is a comman of the law gives. Bahkan dari aliran hukum
positiv yang dikenal dengan nama Legisme, berpendapat bahwa hukum itu identik dengan
undang-undang. Diskusikan Bagaimana analisa saudara tentang pandangan tersebut diatas
terkait dengan aliran-aliran yang lain dalam filsafat hukum.
Bahan Bacaan :
Otje Salman, 2008, Filsafat Hukum (Perkembangan dan dinamika masalah), Rafika Aditama,
Bandung.
Lili Rasjidi dan Ira Tania Rasjidi, 2007, Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum, Pt. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Antonius Cahyadi dan Fernando M. Manullang, 2007, Pengantar Ke Filsafat Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
PERTEMUAN KE-5
KULIAH KETIGA (Lectures)
III : ASPEK-ASPEK PERSOALAN FILSAFAT HUKUM
3.1. Hakekat Hukum
3.2. Tujuan Hukum
3.3. Dasar Mengikatnya Hukum
3.4. Hukum dan Kekuasaan
3.5. Hukum dan Nilai Sosial Budaya
3.6. Hukum Sebagai Alat Pembaharuan Masyarakat
Standar kompetensi/Ranah Kognitif : diharapkan sampai pada tingkat pemahaman
(comprehension) yang termasuk dalam C2.
Bahan Bacaan :
Abdul Ghofur Anshori, 2006, Filsafat Hukum Sejarah, Aliran dan Pemaknaan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Darji Darmodiharjo dan Shidarta, 2006, Pokok-pokok Filsafat Hukum, Pt. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Lili Rasjidi dan Ira Tania Rasjidi, 2002, Pengantar Filsafat Hukum, CV. Mandar Maju, Bandung.
Theo Huijbers, 1990, Filsafat Hukum, Kanisius, Yogyakarta.
PERTEMUAN KE-6
TUTORIAL KETIGA
Petunjuk :
a. Mahasiswa memilih seorang Disccusion Leader yang akan memimpin jalannya diskusi, dan
seorang Note Keeper yang akan mencatat setiap pertanyaan, dan segala sesuatu yang
didiskusikan.
b. Proses berdiskusi menggunakan 7 jump approaches
1. Membaca
2. Menentukan kata-kata susah
3. Brain storming
4. Menemukan / memformulasikan Learning Goal
5. Mencari Prior Knowledge
6. Menjawab Learning Goal
7. Reporting
8. Masing-masing grup/ orang harus aktif bertanya, menanggapi, berargumentasi atau
memberi masukan dengan aturan main secara tertib dan terarah.
Discussion Task
=====================================================
PERTEMUAN KE-7
KULIAH KEEMPAT (Lectures)
IV : ASPEK KEILMUAN DALAM HUKUM
4.1. Aspek Ontologi Hukum
4.2. Aspek Epistemologi Hukum
4.3. Aspek Aksiologi Hukum
Standar kompetensi/Ranah Kognitif : diharapkan sampai pada tingkat pemahaman
(comprehension) yang termasuk dalam C4.
Bahan Bacaan :
Arief Sidharta, 2007, Meuwissen Tentang Pengembanan Hukum, Ilmu Hukum, Teori Hukum, dan Filsafat Hukum, PT. Refika Aditama, Bandung.
Abdul Ghofur Anshori, 2006, Filsafat Hukum Sejarah, Aliran dan Pemaknaan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
W. Friedmann, 1990, Teori dan Filsafat Hukum (Idealisme Filosofis dan Problema Keadilan) Susunan I, CV. Rajawali, Jakarta.
-------, 1990, Teori dan Filsafat Hukum (Idealisme Filosofis dan Problema Keadilan) Susunan
II, CV. Rajawali, Jakarta.
-------, 1990, Teori dan Filsafat Hukum (Idealisme Filosofis dan Problema Keadilan) Susunan II, CV. Rajawali, Jakarta.
PERTEMUAN KE-8
TUTORIAL KEEMPAT
Petunjuk :
a. Mahasiswa memilih seorang Disccusion Leader yang akan memimpin jalannya diskusi, dan
seorang Note Keeper yang akan mencatat setiap pertanyaan, dan segala sesuatu yang
didiskusikan.
b. Proses berdiskusi menggunakan 7 jump approaches
1. Membaca
2. Menentukan kata-kata susah
3. Brain storming
4. Menemukan / memformulasikan Learning Goal
5. Mencari Prior Knowledge
6. Menjawab Learning Goal
7. Reporting
8. Masing-masing grup/ orang harus aktif bertanya, menanggapi, berargumentasi atau
memberi masukan dengan aturan main secara tertib dan terarah.
Problem Task
Nenek Minah (55) warga Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang Banyumas Jawa
Tengah. dijatuhi pidana penjara selama 1.5 bulan, lebih ringan dari dakwaan Jaksa Penuntut
Umum yang dalam tuntutannya meminta Nenek Tua ini dijatuhi pidana penjara selama 6 bulan
hanya karena mengambil biji kakao di perkebunan tempat dia bekerja, padahal dalam
pembelaan yang ia sampaikan sendiri jelaslah bahwa biji kakao tersebut dia ambil untuk
ditanam kembali.
Negara kita adalah negara hukum Pancasila, sudah bukan lagi negara hukum rechtstaat
seperti sebelum adanya amandemen UUD 1945. Artinya negara kita bukanlah penganut stelsel
hukum civil law murni yang mengagungkan kodifikasi hukum sebagai suatu mahakarya. hal ini
mengakibatkan hakim sudah tidak berposisi sebagai corong undang-undang (subsumtie
automat) yang hanya menerapkan rumusan undang-undang tanpa mempertimbangkan rasa
keadilan yang hidup dalam masyarakat.
Nenek Minah didakwa melanggar Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman
pidana maksimal lima tahun penjara, yang lengkapnya berbunyi"Pasal 362
Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum,
diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau
pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah".
Dengan maksud dimiliki secara melawan hukum
Nenek Minah mengambil 3 biji kakao tersebut dengan tujuan untuk menanamnya sendiri, dan
kemudian pohon kakao yang tumbuh dari biji kakao tersebut menjadi milik Nenek Minah.
Namun disisni saya harus terlebih dahulu menjelaskan secara gamblang apakah tindakan
tersebut melawan hukum atau tidak. Ada 3 hal yang harus dijelaskan, yaitu mengenai sifat
melawan hukum formil, sifat melawan hukum materil, dan kriteria perbuatan melawan hukum
berdasarkan jurisprudence Lindenbaum dan Cohen tahun 1919.
Sifat melawa hukum formil adalah suatu perbuatan itu bersifat melawan hukum apabila
perbuatan diancam pidana dan dirumuskan sebagai suatu delik (tindak pidana) dalam suatu
peraturan perundang-undangan. Sedangkan sifat melawan hukum materil adalah suatu
perbuatan melawan hukum atau tidaknya digantungkan pada azas-azas hukum tidak tertulis,
misalnya rasa keadilan masyarakat.
Nenek Minah, maafkan kami yang tidak bisa mendampingi dan meringankan bebanmu,
cucumu ini berjanji untuk tidak lagi mengulangi keslahannya, kesalahan meninggalkan kaum
lemah yang butuh pertolongan sepertimu. Salam Hormat untukmu yang telah kuat
menanggung semua beban ini, Kami…. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Bahan Bacaan :
Arief Sidharta, 2007, Meuwissen Tentang Pengembanan Hukum, Ilmu Hukum, Teori Hukum, dan Filsafat Hukum, PT. Refika Aditama, Bandung.
Abdul Ghofur Anshori, 2006, Filsafat Hukum Sejarah, Aliran dan Pemaknaan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
W. Friedmann, 1990, Teori dan Filsafat Hukum (Idealisme Filosofis dan Problema Keadilan) Susunan I, CV. Rajawali, Jakarta.
-------, 1990, Teori dan Filsafat Hukum (Idealisme Filosofis dan Problema Keadilan) Susunan
II, CV. Rajawali, Jakarta.
-------, 1990, Teori dan Filsafat Hukum (Idealisme Filosofis dan Problema Keadilan) Susunan
II, CV. Rajawali, Jakarta.
PERTEMUAN KE-9
KULIAH KELIMA (Lectures)
V : ASAS-ASAS DALAM HUKUM
5.1. Azas Objektif Hukum
5.2. Rasional
5.3. Moral
5.4. Nilai Subjektif Hukum
5.5. Hak dan Kewajiban
5.6. Hak Azasi
Standar kompetensi/Ranah Kognitif : diharapkan sampai pada tingkat pemahaman
(comprehension) yang termasuk dalam C4.
Bahan Bacaan :
Abdul Ghofur Anshori, 2006, Filsafat Hukum Sejarah, Aliran dan Pemaknaan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Theo Huijbers, 1982, Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah, Kanisius, Yogyakarta.
Arief Sidharta, 2007, Meuwissen Tentang Pengembanan Hukum, Ilmu Hukum, Teori Hukum, dan Filsafat Hukum, PT. Refika Aditama, Bandung.
W. Friedmann, 1990, Teori dan Filsafat Hukum (Idealisme Filosofis dan Problema Keadilan) Susunan I, CV. Rajawali, Jakarta.
PERTEMUAN KE-10
TUTORIAL KELIMA
Petunjuk :
a. Mahasiswa memilih seorang Disccusion Leader yang akan memimpin jalannya diskusi, dan
seorang Note Keeper yang akan mencatat setiap pertanyaan, dan segala sesuatu yang
didiskusikan.
b. Proses berdiskusi menggunakan 7 jump approaches
1. Membaca
2. Menentukan kata-kata susah
3. Brain storming
4. Menemukan / memformulasikan Learning Goal
5. Mencari Prior Knowledge
6. Menjawab Learning Goal
7. Reporting
8. Masing-masing grup/ orang harus aktif bertanya, menanggapi, berargumentasi atau
memberi masukan dengan aturan main secara tertib dan terarah.
Problem Task
norma-norma berdasar atas kehendak,sebabnya adalah bahwa suatu keharusan yang
dalam tiap-tiap norma mengandaikan bahwa ada "sesuatu yang menghendaki". Demikian pula
dalam bidang hukum, "sesuatu yang menghendaki" itu adalah warga negara yang bersama-
sama mau mengatur hidupnya secara yuridis. Oleh karena itu dalam bidang hukum, justru
kehendak yuridis merupakan akar dan syarat seluruh hukum (positif). R. Stammler
menerangkan bahwa kehendak yuridis tersebut bukanlah suatu realitas psikologis, seperti
halnya kehendak untuk memberikan harta jika seseorang dirampok. Karena memberikan harta
bukanlah suatu kewajiban yuridis, melainkan semata-mata oleh sebab takut (psikis). Oleh
karena itu kehendak psikologis termasuk bidang"ada", bukan bidang "harus". Tampak juga
bahwa kehendak psikologis itu bersifat subjektif, sedangkan kehendak yuridis bersifat netral
dan objektif (Kelsen). Menurut Stammler kehendak bebas dan otonom yang membangun hidup
bersama secara yuridis bersifat formal belaka (dalam arti Fortnen a priori Kanti ), dan tidak ada
sangkut pautnya dengan isi suatu tata hukum yang bersifat materiil.