bmkg senjata operasional mete net-magzkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019...

40
METE NET-MAGZ 0813 9797 4910 [email protected] http://kualanamu.sumut.bmkg.go.id Jalan Tengku Heran Desa V, Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang STASIUN METEOROLOGI KUALANAMU MENUJU WBK / WBBM 0813 9797 4910 Edisi September 2019

Upload: others

Post on 25-Feb-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

METE NET-MAGZ

MARAK KARHUTLA WASPADA ASAP

0813 9797 4910

[email protected] http://kualanamu.sumut.bmkg.go.id

Jalan Tengku Heran Desa V, Kecamatan Beringin

Kabupaten Deli Serdang

STASIUN METEOROLOGI KUALANAMU

MENUJU WBK / WBBM

0813 9797 4910

SENJATA OPERASIONAL BMKG

SERBA-SERBI: BANGUNAN KANTOR BMKG KUALANAMU

• Edisi September 2019

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BMKG KUALANAMU

Page 2: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

TIM REDAKSI

PELINDUNG

BAMBANG SETIAJID, M.T. (Kepala Stasiun)

PENASEHAT

MEGA SIRAIT, S.P. (Kasie. Data dan Informasi)

DARUL ANWAR, S.T. (Kasie. Observasi)

EKA YUDIANA, M.AP. (Ka. SubbagTata Usata)

PEMIMPIN REDAKSI

M. FACHRY, S.Tr.

ANGGOTA REDAKSI

OCTO MARIO PASARIBU, S.Tr.

NENSY NINDY TAMBUNAN, S.S.T.

JAMHARI, S.T.

YOLANDA MUTIARA TONDANG, S.Kom.

ELLYA VERONIKA MANURUNG, S.Tr.

ANDI SYAFRIZAL, S.Sos.

MARGARETA HARIANJA, M.M.

FITRIANA LUBIS, M.Si.

EDITOR

OCTO MARIO PASARIBU, S.Tr.

RAPTAMA SIBURIAN, S.Tr.

KATA PENGANTAR

METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Puji syukur kami panjatkankehadirat

Tuhan YME atas berkat dan rahmat Nya

lah kami Tim Buletin Stasiun Meteorologi

Kualanamu dapat menyelesaikan Buletin

cuaca ini. Buletin ini dibuat mengingat

pentingnya informasi cuaca dalam

kehidupan masyarakat sekarang ini,

terkhusus yang berkaitan langsung dengan

bidang penerbangan. Informasi cuaca pada

saat ini sudah tidak dapat dipisahkan lagi

dengan bidang penerbangan. Keadaan

cuaca sudah menjadi faktor penting dalam

menjamin keselamatan penerbangan.

Buletin cuaca ini diharapkan dalam

membantu semua pihak yang terkait bidang

penerbangan untuk lebih dekat dan

mengetahui lagi tentang informasi cuaca

khususnya di Bandar udara Kualanamu

Deli Serdang provinsi Sumatera Utara.

Akhir kata, kami tim buletin Stasiun

Meteorologi Kualanamu berharap agar

buletin ini bermanfaaat bagi kita semua

khususnya pengguna jasa penerbangan

dalam mendukung keselamatan

penerbangan. Deli Serdang,

September 2019

Kepala Stasiun Meteorologi

Kualanamu

BAMBANG SETIAJID, M.T.

NIP. 19630203 198503 1 001

Page 3: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Kondisi Cuaca Agustus 2019 1

Dinamika Atmosfer & Prospek Kondisi Cuaca Agustus 4

METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

DAFTAR ISI

Artikel: Waspada Asap! 9

Artikel: Belajar Ikhlas Dari Air 12

Frekuensi & Produk Layanan Penerbangan Agustus 13

Kejadian Bencana Bulan Agustus 18

Pembangunan Zona Integritas 22

Pimpinan Baru BMKG Kualanamu 20

Senjata Operasional 25

Sunrise & Sunset 27

Serba – Serbi 33

Page 4: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

KONDISI CUACA BANDAR UDARA KUALANAMU BULAN AGUSTUS TAHUN 2019

OLEH : ELLYA VERONIKA MANURUNG

Windrose ( Kembang Angin permukaan)

Angin permukaan merupakan

salah satu parameter cuaca yang

diamati dan dilakukan pengukuran

secara teratur dan terus menerus.

Angin permukaan merupakan angin

yang bertiup dekat permukaan bumi,

pada dasarnya diukur pada ketinggian

10 meter dari permukaan bumi.

Stasiun Meteorologi Kualanamu

mencatat Pada bulan Agustus tahun

2019 arah angin permukaan paling

banyak berhembus dari arah Tenggara

sebesar 18 %, dari Timur sebesar

17%, dan dari Selatan sebesar 16,5%.

Kecepatan angin paling tinggi yaitu

11 - 17 knot. Kecepatan angin paling

banyak terjadi 1-4 knot sebesar 53,4 %,

lalu 4 - 7 knot sebesar 20%, dan 7 - 11

knot sebesar 17,6%. Angin calm terjadi

sebesar 6,3%.

Gambar 1. Windrose Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Agustus 2019

METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

1

Page 5: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Curah Hujan

Pada bulan Agustus tahun 2019,

Stasiun Meteorologi Kualanamu

mencatat ada 12 hari hujan yang

terjadi, dimana pada dasarian I ada

dua hari hujan, pada dasarian II ada

enam hari hujan, dan pada dasarian III

ada empat hari hujan.

Kelembaban Udara Lapisan Atas

Kondisi kelembaban udara lapisan atas

di wilayah Stasiun Meteorologi

Kualanamu cukup bervariasi.

Berdasarkan grafik di atas terlihat pada

jam 00.00 UTC kondisi udara paling

kering terjadi pada lapisan 700mb

Sedangkan untuk pengamatan jam

12.00 UTC kondisi udara paling kering

terjadi pada lapisan 500mb.

Jumlah curah hujan yang terjadi

bervariasi dimana curah hujan paling

tinggi terjadi pada tanggal 29 yaitu

sebesar 12,2 mm dan paling rendah

terjadi pada tanggal 14 & 16 yaitu

sebesar TTU (tidak terukur).

Berdasarkan grafik di atas terlihat

bahwa pada bulan Agustus 2019 hari

hujan banyak terjadi di dasarian II,

namun curah hujan tertinggi terjadi

pada dasarian III.

Gambar 2. Curah Hujan Harian Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Agustus 2019

Gambar 3. RH Lapisan Atas Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Agustus 2019

Hal ini mengindikasikan kondisi udara

yang cukup kering pada lapian atas.

Secara umum, nilai RH paling tinggi

terjadi pada dasarian II dengan nilai

100% dan paling rendah juga terjadi

pada dasarian II dengan nilai 13%.

KONDISI CUACA AGUSTUS 2019 2

Page 6: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Distribusi Waktu Hujan

Total curah hujan Bulan Agustus

2019 di Stasiun Meteorologi Kualanamu

adalah 38 mm. Sepanjang bulan

Agustus terjadi hujan sebanyak 17 kali,

hujan ringan tanpa petir 8 kali dan hujan

sedang yang disertai petir 9 kali. Pada

umumnya kondisi cuaca hujan di atas

terjadi bervariasi dari pagi hari, siang

hari, hingga malam dini hari. Dari

distribusi waktu hujan diatas dapat

dilihat dominan hujan terjadi pada

malam hingga dini hari.

Tabel 1. RH Lapisan Atas Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Agustus 2019

Pada dasarian I lebih sedikit

terjadi hujan di wilayah Sumatera Utara,

hal ini di akibatkan banyaknya tekanan

rendah di Bumi Bagian Utara, terdapat

beberapa gangguan cuaca yang terjadi

di wilayah laut Cina Selatan, sehingga

uap air berkurang dan wilayah Sumatera

Utara cenderung kering. Namun pada

dasarian II mulai terlihat penambahan

intensitas kejadian hujan dan pada

dasarian III curah hujan paling tinggi

terjadi pada tanggal 29 yaitu sebesar

12,2 mm. Hal ini merupakan pengaruh

dari belokan angin dan konvergensi

angin sehingga berpotensi terjadi hujan

yang terjadi di wilayah Sumatera utara

khususnya di Stasiun Meteorologi

Kualanamu.

3 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 7: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Analisis Kondisi Dinamika Atmosfer Bulan Agustus dan Prospek Kondisi Cuaca Bulan September tahun 2019 di Wilayah Sumatera Utara

OLEH : Yolanda Mutiara Tondang

Analisa Kondisi Dinamika Atmosfer Bulan Agustus

>> Faktor Global

Southern Oscillation Index (SOI)

SOI bernilai 0.3 (tidak

signifikan <+7) yang artinya suplai

uap air bergerak dari Samudera

Pasifik Barat ke Samudera Pasifik

Timur sehingga aktivitas potensi

pembentukan awan hujan di wilayah

Indonesia Timur tidak signifikan.

IOD bernilai 0.86 (normal +- 0.4)

yang artinya dalam kondisi normal

dimana suplai uap air dr wilayah

Samudera Hindia ke wilayah

Indonesia bagian barat tidak

signifikan (aktivitas pembentukan

awan di wilayah Indonesia bagian

barat tidak signifikan).

Gambar 4. Indeks SOI (Southern

Oscillation Index) Bulan Agustus 2019

Gambar 5. Indeks IOD (Indian Ocean

Dipole) Bulan Agustus 2019

DINAMIKA ATMOSFER AGUSTUS 2019 4

Page 8: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Dari gambar diatas terlihat

pergerakan MJO (Madden-Julian

Oscillation) pada dasarian pertama

(bulan Juli) aktif di kuadran 1,

kemudian dasarian kedua dan ketiga

berada didalam lingkaran (MJO tidak

aktif). Selanjutnya di awal bulan

Agustus pergerakan MJO masih

berada didalam lingkaran, kemudian

mulai tanggal 06 Agustus MJO berada

di kuadran 4 dan 5 dan berakhir

didalam lingkaran pada tanggal 12

Agustus. Yang artinya MJO kurang

berkontribusi terhadap pembentukan

awan hujan di wilayah Indonesia.

Sementara itu dari analisa OLR

(Outgoing Longwave Radiation) bulan

Agustus di wilayah Sumatera Utara

ditandai dengan gradiasi warna orange

(bernilai positif) yang megindikasikan

sedikitnya massa udara basah

sehingga berdampak pada kurangnya

potensi hujan pada dasarian 1.

Gambar 6. OLR/ MJO Bulan Agustus- Agustus (dasarian I) 2019

Suhu muka laut yang cukup hangat

mengindikasikan pasokan uap air yang

cukup banyak juga. Analisis anomali

SST bernilai positif (-0.5) – (+1.5)°C.

Kondisi ini menunjukkan kadar uap air

yang tersedia cukup di sekitar wilayah

tersebut dan mengakibatkan

pertumbuhan awan hujan di wilayah

Medan dan sekitarnya.

Data model analisis SST (Sea

Surface Temperature) selama bulan

Agustus 2019 (dasarian 1)

menunjukkan bahwa kondisi suhu

muka laut di wilayah perairan Indonesia

termasuk Sumatera Utara cukup

hangat berkisar 29 – 31°C.

Gambar 7. SST dan normal SST Bulan Agustus- Agustus (dasarian I) 2019

5 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 9: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Selama bulan Agustus 2019

(dasarian 1) terlihat adanya pola

Tekanan Rendah atau gangguan

tropis di sebelah utara Laut Filiphina,

Teluk Benggala, utara Kalimantan,

Laut China Selatan, dan Utara Papua.

Berdasarkan data analisis angin bulan

Agustus 2019 (dasarian 1) secara

>> Faktor Regional

Gambar 8. Normal Angin 3000ft August

(1981-2010)

Gambar 9. Analisis Angin 3000ft August

2019

umum angin bertiup dari Barat Daya

yang disebabkan oleh Monsoon Barat

Daya yang masih aktif di wilayah

Sumatera Utara. Konvergensi

terbentuk di Selat Malaka, Laut

China Selatan, Laut Filiphina hingga

Utara Papua.

DINAMIKA ATMOSFER AGUSTUS 2019 6

Page 10: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Prospek Kondisi Cuaca Bulan September 2019

Faktor Global

Berdasarkan dari segi model atau

perbandingan yang dipakai IOD

bernilai positif yang artinya aktivitas

pembentukan awan hujan di wilayah

Indonesia bagian barat tidak signifikan.

MJO tidak aktif di wilayah kita

(penjalarannya dominan dari dalam

lingkaran di prediksi bergerak ke

kuadran 4, 5 dan 6).

OLR bernilai netral yang

mengindikasikan massa udara kering

yang artinya potensi pertumbuhan

awan dan presipitasi kecil.

7 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Gambar 10. Prakiraan Indeks IOD (Indian Ocean Dipole)

Bulan September 2019

Gambar 11. Prakiraan MJO Bulan

September 2019

Gambar 12. Prakiraan OLR Bulan

September 2019

Page 11: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Faktor Regional

Gangguan-gangguan tropis

diperkirakan terjadi pada bulan

September 2019 di sebelah Perairan

Barat Sumatera, Utara Kalimantan,

Laut Filiphina, Laut China Selatan

dan Utara Papua. Konvergensi

Angin di perkirakan terjadi di wilayah

Selat Malaka, Laut Cina Selatan,

Utara Sulawesi hingga Utara Papua.

Bulan September curah

hujan diperkirakan

bertambah. Karakteristik

curah hujan berpotensi

normal dengan intensitas

hujan ringan hingga

sedang.

PROSPEK CUACA SEPTEMBER 2019 8

Gambar 13. Normal Angin 3000ft

Agustus (1981-2010)

Gambar 14. Prakiraan Angin 3000ft

Agustus 2019

Page 12: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Artikel Cuaca: KARHUTLA SEMAKIN MARAK,

WASPADA ASAP! Oleh: Immanuel J. A. Saragih

Indonesia yang berada di wilayah

tropis memiliki dua periode musim,

yaitu musim hujan dan musim

kemarau. Kedua musim yang

dibedakan berdasarkan intensitas

curah hujan tersebut masing-masing

memiliki “tantangan” saat mencapai

masa puncak atau mengalami durasi

yang lebih lama dari normalnya.

Saat mulai memasuki musim kemarau,

beberapa wilayah di Indonesia bersiap-

siap waspada menghadapi fenomena

kekeringan dan/ atau kebakaran hutan

dan lahan (karhutla). Saat musim

kemarau, beberapa wilayah di Pulau

Jawa, yang memiliki tingkat kepadatan

penduduk tinggi, mengalami

kekurangan air karena rendahnya

curah hujan. Selain itu, saat musim

kemarau, wilayah Riau dan sekitarnya

dan beberapa wilayah di Pulau

Kalimantan juga waspada menghadapi

fenomena karhutla yang terjadi setiap

tahun. Setiap tahun, BMKG

mengeluarkan informasi prakiraan

musim hujan dan musim kemarau agar

pemerintah, pusat dan daerah, serta

pihak-pihak terkait dapat

mengantisipasi melalui tindakana

mitigasi bencana.

Pada awal Maret 2019, BMKG telah

mengeluarkan (press release) informasi

awal musim kemarau 2019.

Berdasarkan pantauan perkembangan

musim hujan hingga akhir Februari

2019 menunjukkan bahwa seluruh

wilayah Indonesia telah memasuki

musim hujan. Datangnya awal musim

kemarau 2019 berkaitan dengan

peralihan Angin Baratan (Monsun Asia)

menjadi Angin Timuran (Monsun

Australia) yang dimulai dari wilayah

Nusa Tenggara pada Maret 2019, lalu

Bali dan Jawa pada April 2019,

kemudian sebagian wilayah Kalimantan

dan Sulawesi pada Mei 2019 hingga

akhirnya Monsun Australia sepenuhnya

dominan di wilayah Indonesia pada Juni

s/d Agustus 2019. Secara umum,

puncak musim kemarau diprediksi akan

terjadi pada Agustus – September

2019. Imbaauan juga disampaikan

kepada pemerintah daerah, institusi

terkait, dan masyarakat untuk waspada

dan bersiap terhadap kemungkinan

dampak musim kemarau terutama

wilayah yang rentan terhadap bencana

kekeringan meteorologis, ketersediaan

air bersih, dan karhutla.

Gambar 15. Ilustrasi kejadian kebarakaran hujan

Sumber: https://www.merdeka.com

9 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 13: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Waspada Karhutla

BMKG menghimbau masyarakat,

pemerintah daerah, dan instansi terkait

untuk tetap mewaspadai sebaran titik

panas guna menghidari terjadinya

kebakaran hutan dan lahan. Titik panas

adalah suatu area yang memiliki suhu

lebih tinggi dibandingkan sekitarnya

yang dapat dideteksi oleh satelit cuaca.

Titik panas tidak dapat diartikan

sebagai daerah berpotensi kebakaran

hutan dan lahan (karhutla) karena titik

panas dapat berasal dari aktivitas

gunung api, aktivitas perkotaan yang

ekstrim, aktivitas tambang, dan

sebagainya. Informasi titik panas

dianalisis oleh BMKG berdasarkan citra

satelit Terra Aqua (MODIS) dari LAPAN

(Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Nasional) dan satelit Himwari-8 dari

JMA (Japan Meteorological Agency).

Kondisi atmosfer dan cuaca yang

relatif kering pada puncak musim

kemarau dapat menyebabkan

tanaman, khususnya yang sudah

kering, menjadi mudah terbakar. Selain

itu, adanya aktivitas pembukaan lahan

untuk perkebunan dan pertanian

dengan cara membakar juga menjadi

masalah yang rutin terjadi. Menghadapi

fenomena karhutla, BMKG dan instansi

terkait telah membangun dan

mengembangkan Fire Danger Rating

System (FDRS) untuk memberikan

informasi peringatan dini berupa

monitoring sebaran asap dan prediksi

zona kemudahan terbakar sampai

dengan 7 hari kedepan.

Sistem peringatan kebakaran hutan

(FDRS) diantaranya adalah Fine Fuel

Moisture Code, Fire Weather Idex, dan

Citra Sebaran Asap. Informasi FDRS

ini dapat diakses pada halaman web

https://www.bmkg.go.id/cuaca/kebakar

an-hutan.bmkg

Ganggu Aktivitas Penerbangan

Fenomena karhutla membawa

dampak besar bagi aktivitas

masyarakat. Di bidang lingkungan dan

kesehatan, asap yang ditimbulkan oleh

karhutla menjadi polutan di udara

dalam jumlah yang sangat besar dan

berbahaya bagi kesehatan masyarakat

karena dapat menyebabkan gangguan

pernafasan dan penyakit ISPA (Infeksi

Saluran Pernapasan Akut).

Dalam dunia penerbangan, kabut

asap akibat karhutla menyebabkan

terjadinya gangguan aktivitas

penerbangan di bandara terdampak.

Wilayah Riau dan sekitarnya serta

Pulau Kalimantan merupakan beberapa

wilayah yang secara rutin menghadapi

gangguan penerbangan akibat kabut

asap. Selain transportasi udara, kabut

asap juga mengganggu kelancaran

aktivitas transportasi darat dan sungai.

Terbatasnya jarak pandang (visibility)

merupakan salah satu dampak kabut

asap yang dapat membahayakan

bahkan melumpuhkan aktivitas

transportasi, baik di darat, laut, dan

udara.

Gambar 16. Produk informasi potensi

kemudahan terjadinya kebakaran oleh

BMKG

Sumber:

https://www.bmkg.go.id/cuaca/kebakaran-

hutan.bmkg?w=1&u=1

ARTIKEL: WASPADA ASAP 10

Page 14: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Untuk wilayah Sumatera Utara,

khususnya di Bandara Kualanamu,

yang perlu diantisipasi adalah kiriman

asap dari karhutla yang terjadi di

wilayah Riau dan sekitarnya. Pada

musim kemarau, pola angin di wilayah

Sumatera Utara dominan berasal dari

arah Tenggara. Pola pergerakan angin

ini mendorong arah penyebaran

(trajektori) asap dari wilayah Riau dan

wilayah di bagian selatan Sumatera

menuju wilayah Sumatera Utara. Selain

kabut asap kiriman, perlu juga

mengantisipasi terbentuknya titik panas

di wilayah Sumatera Utara akibat

pembukaan lahan dengan cara

membakar.

Layanan Informasi Karhutla

BMKG sebagai lembaga pemerintah

pelaksana tugas pemerintahan di

bidang meteorologi, klimatologi, dan

geofisika secara rutin memberikan

layanan informasi cuaca dan iklim

kepada instansi terkait dan masyarakat

sebagai bagian dalam mitigasi karhutla.

BMKG secara rutin memberikan

prakiraan, analisis, dan informasi iklim

meliputi prediksi awal musim kemarau

dan musim hujan, serta dilengkapi

dengan informasi potensi kekeringan

meteorologis maupun informasi curah

hujan tinggi (potensi banjir) di wilayah

Indonesia sebagai bagian dalam

Climate Early Warning System (Ina-

CEWS). Saat memasuki musim

kemarau, BMKG memberikan informasi

cuaca sebagai pendukung kelancaran

kegiatan mitigasi karhutla.

Selain itu, BMKG juga memberikan

layanan produk informasi berbasis data

satelit yang dalam rangka mitigasi

karhutla di Indonesia, yaitu citra

sebaran asap, Geo-Hotspot untuk

mendeteksi titik panas, dan peta

sebaran titik panas di wilayah Indonesia

yang dapat diakses pada halaman web http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/.

Gambar 17. Citra Sebaran Asap

Sumber: https://www.bmkg.go.id/satelit/

Gambar 18. GeoHotspot

Sumber: https://www.bmkg.go.id/satelit/

Gambar 19. Pantauan Titik Panas Indonesia

bagian Barat

Sumber: https://www.bmkg.go.id/satelit/

11 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 15: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Artikel: BELAJAR IKHLAS DARI AIR

Oleh : Bambang Setiajid

Saat anda memasuki kafe

kemudian memesan secangkir kopi,

saat kita memesan segelas teh manis,

saat kita memesan es cingcao,

pernahkah anda, saya, kita terpikir

bahwa 95% dari pesanan kita tadi

adalah air? Kemudian adakah kita

menyebut bagian terbesar tersebut

dalam order yang kita sampaikan?

Pastilah tidak, bahkan kita akan terlihat

aneh kalau misalnya kita bilang :

“Mbak, tolong secangkir air kopi pahit”

atau “Air es cingcao segelas ya Mas”,

yang ada malah kebingungan.

Pelajaran pertama dari air adalah

jangan marah, nggondok bin anyel saat

peran besar anda tidak disebut sebut

orang atau bahkan diakui sebagai

peran orang lain.

Saat memasuki toilet, dan seusai

menunaikan hajat kita baik yang besar,

kecil, maupun besar dan kecil

bersamaan anda akan mencari air

untuk menjalankan tugas bersih-bersih,

tugas yang terkesan kotor, namun

sangat funsional bahkan unreplacable,

gak percaya? Mental “ndeso” kita kan

tidak terbiasa pakai tisu, pasti gak afdol

pakai tisu buat tugas pembersihan

tersebut, gak tuntas rasanya.

Disaat lain air begitu dibutuhkan oleh

mak-mak dalam tugas mulia

keseharian beliau dari nyuci, masak ,

memandikan anak dan lain sebagainya,

dan seterusnya. Disini peran dan fungsi

air terlihat sangat-sangat sederhana

dan remeh temeh, coba saja saat itu air

PDAM mampet, mesin pompa air

rusak, atau listrik padam, atau tukang

air keliling tak datang-datang, maka

kepanikan , muka muram durjana

sekaligus marah dari para istri-istri kita

pasti tampak nyata senyata-nyatanya.

Namun ada saatnya air memiliki

peran yang sangat suci, sangat relijius

dan mulia: mengantarkan manusia

sowan menghadap dan berdialog

dengan Tuhan. Hampir semua agama

menggunakan air untuk bersuci saat

akan menjalankan ritual wajib

keagamaanya, tak sah sholat seorang

muslim sebelum bersuci, bahkan

saudara kita yang beragama Hindu rela

pergi jauh untuk mandi di Sungai

Gangga karena airnya yang dianggap

suci. Pelajaran kedua dari air adalah

apapun tugas dan fungsi kita jalani saja

dengan senang hati dan professional.

Ketika air mendapatkan panas dari

matahari, ia menyebarkan kebaikan

tersebut bahkan dengan pengorbanan

dirinya. Air rela bertransformasi

menjadi fase gas, berupa uap air,

menempuh perjalanan jauh ke langit,

terbang terbawa angin, kemudian

merubah dirinya menjadi awan,

kemudian menjadi butir-butir air, jatuh

ke bumi yang disambut suka cita warga

bumi untuk mengairi tanaman sumber

penghidupan mereka, meresap ke bumi

agar nanti saat kemarau warga bumi

tidak kekurangan air dengan muncul

sebagai mata air nan jernih. Pelajaran

ke tiga dari air, sebarkan kebaikan

tanpa mengharap balasan, kerelaan

berkorban untuk kemanusiaan dan

alam sekitar.

Tentu masih banyak lagi pelajaran

yang bisa kita petik dari air, semua

terpulang kepada kepekaan kita

membaca ayat-ayat Tuhan yang

terbentang di alam semesta ini.

Semoga kita menjadi orang yang lebih

baik dari kemarin, dan lebih baik lagi

esok hari. ARTIKEL: BELAJAR IKHLAS DARI AIR 12

Page 16: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

FREKUENSI PENERBANGAN DAN FREKUENSI PRODUK PELAYANAN METEOROLOGI DI BANDAR UDARA KUALANAMU DELI SERDANG BULAN AGUSTUS TAHUN 2019 Oleh : Jamhari

Tabel 2. Data Traffic Penerbangan di Bandar Udara Kualanamu Periode Agustus 2019

SUMBER : PERUM LPPNPI CABANG MADYA MEDAN

Tabel 3. Data Gangguan Penerbangan Terkait Kondisi Cuaca di Bandar Udara

Kualanamu Periode Agustus 2019

SUMBER : PERUM LPPNPI CABANG MADYA MEDAN

13 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 17: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Tabel 4. Data Frekuensi Pelayanan Produk Meteorologi di Bandar Udara Kualanamu Periode

Agustus 2019

Keterangan :

1. FF LN : Flight Forecast untuk penerbangan luar negeri

2. FF DN : Flight Forecast untuk penerbangan dalam negeri

3. TAF : Pelaporan sandi TAF

4. ROFOR : Pelaporan sandi ROFOR

5. ARFOR : Pelaporan sandir ROFOR

6. SIGMET : Pelaporan sandi SIGMET untuk MWO

VAR : Volcanic Activity Report dari stasiun ke MWO

7. AERODROME WARNING : Pelaporan berita Aerodrome Warning

8. PUBLIK : Laporan cuaca untuk publik

9. METAR : Pelaporan sandi METAR

10.SPECI : Pelaporan sandi SPECI

11.MET REPORT : Pelaporan sandi MET REPORT

12.SPECIAL : Pelaporan sandi SPECIAL

13.Frekuensi Penerbangan : Jumlah frekuensi penerbangan(take off/landing) Penerbangan

SUMBER : PERUM LPPNPI CABANG MADYA MEDAN

FREKUENSI PENERBANGAN AGUSTUS 2019 14

Page 18: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Informasi meteorologi adalah data

atau keterangan mengenai cuaca pada

saat lampau, sekarang dan atau saat yang

akan datang. Informasi meteorologi pada

saat sedang berlangsung dan pada saat

dekat berikutnya berguna untuk bahan

pertimbangan perencanaan operasional.

Sedangkan informasi meteorologi yang

akan datang berguna untuk menentukan

alternative – alternatif yang akan

dilakukan sehingga resiko yang akan

terjadi dapat diperkecil.

Weather forecast adalah suatu pernyataan

mengenai kondisi meteorologi yang

berlaku untuk jangka waktu tertentu dan

area tertentu, yang disajikan dalam bentuk

gambar (peta), tulisan (tabular atau sandi)

atau lisan (briefing). Jangka waktu

weather forecast umumnya tidak lebih dari

24 jam.

Aerodrome Forecast (TAF)

merupakan prakiraan cuaca bandara yang

memberikan informasi keadaan cuaca

pada bandara dengan periode waktu yang

ditetapkan, dimana prakiraan ini

merupakan prakiraan jangka pendek (now

casting) dan meliputi daerah yang sangat

sempit. Untuk keperluan evaluasi TAF

harus dicocokkan dengan Metar atau

Speci yang diterima, apabila ditemukan

ada perubahan signifikan yang dilaporkan

pada Speci. METAR adalah nama sandi

dari suatu laporan cuaca rutin untuk

penerbangan. METAR dibuat dan

dilaporkan setiap jam atau tiap setengah

jam (Murwadji, 2004).

Adapun unsur – unsur cuaca yang

termuat dalam TAF sebagai berikut:

a) Angin (Arah dan Kecepatan angin)

Angin merupakan gerak atmosfer atau

masaa udara yang bergerak dari tekanan

tinggi ke tekanan rendah. Dalam Tafor

rata-rata arah dan kecepatan angin pada

suatu prakiraan diikuti dengan salah satu

indicator kecepatan KMH,KT atau MPS.

b) Visibility

Visibility yaitu memprakirakan jarak

mendatar pada suatu objek yang sudah

diketahui jarak sebenarnya.Yang

dilaporkan adalah jarak terpendek dari

seluruh penglihatan.

c) Perawanan (Tinggi Dasar awan dan

Jumlah Awan)

Di dalam TAF yang dilaporkan yaitu Tinggi

dasar awan dan Jumlah awan.Tinggi

dasar awan yang di lapokan yaitu titik

terendah dari awan rendah. Jumlah 5

awan yang dilaporkan yaitu jumlah awan

rendah yang diprakirakan dengan

menggunakan singkatan dari 3 karakter

yaitu FEW ( 1 – 2 oktas), SCT (3 – 4

oktas), BKN (5 – 7 oktas) dan OVC (8

oktas) apabila ada awan Comulusnimbus

maka menambahkan singkatan CB.

15 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 19: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Verifikasi merupakan membandingkan

hasil prediksi dengan observasi secara

visual. Yang diamati bisa berupa time

series atau gambar. Prediksi dikotomi (ya /

tidak) merupakan prediksi yang membagi

prediksi dua kemungkinan ya atau tidak.

Unsur suhu tidak diverifikasi karena dalam

format TAF tidak menyertakan suhu

sebagai unsur yang diprakirakan.

Verifikasi TAF terhadap METAR

merupakan membandingkan hasil prediksi

(TAF) dengan Data observasi (METAR).

NO UNSUR

METEOROLOGI

PERSYARATAN/ TOLERANSI

KETELITIAN

PROSENTASE

MINIMUM

1. Arah angin ± 30O 80%

2. Kecepatan angin ± 5 kt untuk kecepatan ≤ 25 kt,

± 20% untuk kecepatan > 25 kt 80%

3. Jarak pandang

± 200m untuk jarak pandang ≤ 700 m,

± 30% untuk jarak pandang antara 700 dan

10 km

80%

4. Cuaca/ endapan Terjadi atau tidak 80%

5. Jumlah awan ± 2 oktas 70%

6. Tinggi dasar awan

± 30m (100 ft) untuk tinggi dasar awan

≤ 120m (400 ft),

± 30% untuk tinggi dasar awan antara

120m dan 300m (10.000ft)

70%

Tabel 5. Toleransi Ketelitian Prakiraan Unsur Cuaca dalam TAF

Verifikasi prakiraan cuaca ini dibuat

berdasarkan Intruksi Met / No.099 /

Verifikasi Prakiraan / I / 88, yang

digunakan di Stasiun Meteorologi

Penerbangan Kualanamu - Deliserdang

(FORMULIR: MP1/88). Prakiraan yang

dimaksud adalah berita TAF yang dibuat

dan dikirim 4 kali dalam satu hari pada

jam-jam utama (00.00UTC, 06.00UTC,

12.00UTC, 18.00UTC) dengan masa

berlaku 24 jam. Laporan ini akan memuat

hasil verifikasi TAF secara keseluruhan

yang dilaksakan di Stasiun Meteorologi

Kelas I Kualanamu sebagaimana yang

biasa dilampirkan dalam Laporan Bulanan.

FREKUENSI PENERBANGAN AGUSTUS 2019 16

Page 20: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Tabel 6. Hasil Verifikasi

Setelah kita simak hasil monitoring

capaian akurasi tiap unsur cuaca

diatas, maka dapat kita simpulkan

bahwa secara umum prosentase

akurasinya sudah mempunyai nilai

yang bagus.

17 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Namun, masih ada prosentase

akurasi 2 unsur cuaca yang perlu kita

tingkatkan lagi yaitu unsur arah angin

dan kondisi cuaca. Disamping itu rata-

rata prosentase akurasi TAF selama

bulan Juli tahun 2019 mencapai 88%.

Page 21: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Laporan Kejadian Bencana Alam Agustus 2019 di Sumatera Utara OLEH : ELLYA V. MANURUNG

Tabel 7. Laporan Kejadian Bencana Alam di Sumatera Utara bulan Agustus 2019

No Tanggal Jenis

Bencana Wilayah Keterangan

1. 04/08/2019 Banjir Rob Kecamatan

Medan

Belawan, Kota

Medan

Banjir yang disebabkan pasang air laut

melanda kawasan padat penduduk di

pesisir pantai Belawan. Selain rumah

warga, banjir rob juga menggenangi

jalan raya Pelabuhan Belawan

sehingga mengganggu pengendara

yang lewat.

Sumber:https://daerah.sindonews.com/r

ead/1426652/174/ratusan-rumah-dan-

jalanan-di-belawan-terendam-rob-

1564907586

2. 10/08/2019 Kabut

Asap

Panyabungan,

Kab. Madina,

Provinsi

Sumut

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan

lahan di Kabupaten Mandailing Natal

(Madina) semakin menganggu

masyarakat, khususnya anak-anak,

mereka harus menggunakan masker

saat beraktivitas di sekolah dan kabut

asap tampak makin pekat saat pagi dan

sore hari. Selain itu kabut asap juga

mengurangi jarak pandang

pengendara. Mobil dan motor yang

melintas menyalakan lampu kendaraan

meski di siang hari, karena jarak

padang hanya sekitar 150 meter.

Sumber:https://www.inews.id/daerah/su

mut/warga-madina-sumut-mulai-

terdampak-kabut-asap-kiriman-akibat-

karhutla

KEJADIAN BENCANA AGUSTUS 2019 18

Page 22: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

3. 16/08/2019 Angin

Kencang

Desa

Banyumas,

Kecamatan

Stabat.

Angin kencang merusak delapan rumah

dan bangunan di Kabupaten Langkat,

Sumatera Utara (Sumut). Tidak ada korban

akibat kejadian. Kawasan permukiman

yang terkena angin kencang berada di

Desa Banyumas, Kecamatan Stabat. Angin

kencang itu menyapu perkampungan pada

Jumat (16/8) sekitar pukul 16.30 WIB.

Angin kencang juga menumbangkan

beberapa pohon, dan menyebabkan

terputusnya jaringan listrik.

Sumber:https://news.detik.com/berita/d-

4669647/angin-kencang-terjang-langkat-

sumut-8-rumah-rusak

4. 19/08/2019 Sambaran

Petir

Desa Uratan,

Kabupaten

Tapanuli

Tengah

Seorang penggembala kerbau di Desa

Uratan, Tapanuli Tengah bernama Sitor

Habeahan tersambar petir saat

menghidupkan api untuk mengasapi

kerbau-kerbau di dalam kandang agar tak

diganggu nyamuk, Senin (19/8) sekitar

pukul 19.20 WIB. Selain Sitor, dua puluhan

kerbau juga ikut tersambar petir. 19 di

antaranya mati.

Sumber:https://news.detik.com/berita/d-

4680373/sambaran-petir-maut-di-sumut

5. 24/08/2019 Sambaran

Petir

Kecamatan

Medang Deras

dan

Kecamatan

Sei Balai, Kab.

Batubara

Kejadian menimpa enam santri putri yang

sedang mencari bambu di pekarangan

pesantren, Sabtu (24/8) pagi. Saat mencari

bambu, mendadak hujan turun dan petir

menyambar keenam santri tersebut. Dua

korban tewas sedangkan empat korban

yang menderita luka.

Sumber:https://news.detik.com/berita/d-

4680373/sambaran-petir-maut-di-sumut

19 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 23: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Artikel: Mengenal Lebih Dekat Pimpinan Baru Stasiun Meteorologi Kelas I Kualanamu OLEH : DEASSY E. D. DOLOKSARIBU

Pria yang bernama lengkap

Bambang Setiajid, M.T. yang lahir di

Karanganyar, pada tanggal 3 Februari

1963 merupakan pimpinan baru di

Stasiun Meteorologi Kelas I Kualanamu

setelah Bapak Djoko Sumardiono, S.T.

sejak awal Juli 2019. Pak Bambang yang

biasa kita panggil sebagai panggilan

akrab di kantor maupun di keluarga ini

memulai pendidikannya dari TK hingga

SD di Karanganyar, kemudian beliau

melanjutkan sekolah SMP hingga SMA

nya di Sragen, Jawa Tengah.

Awal Karier Hingga saat ini

Sebelum memasuki Badan

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

(BMKG), setelah lulus dari SMA, Pak

Bambang melanjutkan kuliahnya di

Jakarta dan menuntut ilmu di BPLMG

jurusan D3 Meteorologi hingga lulus

tahun 1985, pertama kalinya beliau

mendapatkan penempatan pertama di

Stasiun Meteorologi Polonia Medan

sebagai pegawai Operasional pada tahun

1985 hingga 1992 selama 7 tahun.

prestasinya saja tetapi juga dukungan

yang diberikan baik dari pegawai maupun

keluarga.

Kemudian pindah ke Stasiun

Maritim Tanjung Perak II Surabaya pada

tahun 1992 hingga 2013, saat di Stasiun

Maritim Tanjung Perak pada tahun 1992

hingga 2011 beliau bekerja di bagian

kelompok Data dan Informasi sebagai

forecaster, lalu tahun 2011 hingga 2013

diangkat menjadi Kasi. Obs. Info di

Stasiun Maritim Tanjung Perak II

Surabaya. Selama menjadi forecaster di

Stasiun Maritim Tanjung Perak II

Surabaya beliau melanjutkan S1 jurusan

Oceanografi, Fakultas Teknik Kelautan

di Universitas Hang Tuah Surabaya

yang lulus pada tahun 2009 dan

melanjutkan Pendidikan S2 jurusan

Teknik Lingkungan di Institut Teknologi

Adhi Tama Surabaya hingga lulus tahun

2011.

Dengan menyelesaikan Pendidikan

S2 beliau mendapat promosi menjadi

Kasi Data dan Informasi di Stasiun

Meteorologi Kelas I Juanda Surabaya

pada tahun 2013 hingga 2016, dapat

dilihat dari kinerja beliau yang baik

dalam membangun kelompok Data dan

Informasi tersebut, sehingga membuat

beliau kembali mendapatkan promosi

sebagai Kepala Stasiun Meteorologi

Kelas II Eltari Kupang pada tahun 2016

hingga Juni 2019. Dengan kerjasama

yang baik antara beliau dan para

pegawai membuat Pak Bambang dapat

membangun Stasiun Meteorologi Kelas

II Eltari Kupang dengan sangat baik

selama 3 tahun, sehingga membuat

beliau kembali memperoleh jabatan

baru pada Juli 2019 hingaa saat ini

sebagai Kepala Stasiun Meteorologi

Kelas I Kualanamu. Pencapaian yang

dilalui beliau hingga saat ini tidak hanya

berkat

ARTIKEL: PIMPINAN BARU BMKG KUALANAMU 20

Gambar 20. Kepala Stasiun Meteorologi

Kualanamu: Bpk. Bambang Setiajid, M.T.

Page 24: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Kegagalan yang pernah terjadi

sebelum meraih Kesuksesan

Walaupun banyak tantangan yang

dilewati beliau hingga mencapai

kesuksesannya saat ini ternyata beliau

juga tidak hanya selalu melewati hal-hal

positif, tetapi beliau pernah sampai pada

titik terendah yaitu masa dimana beliau

gagal. Menurut beliau saat masa

gagalnya itu terjadi ketika idealisme kita

tidak terakomodir dilapangan, seperti

saat beliau mengikuti salah satu diklat

dimana saat itu beliau yakin bahwa

beliau memiliki nilai yang tinggi, tetapi

pada kenyataannya hal yang diyakini

beliau tersebut tidak terjadi. Sehingga

membuat beliau frustasi dengan hasil

yang tidak seperti yang diyakini beliau.

Dan hasil dari diklat tersebut membuat

beliau melakukan suatu perbuatan yang

merugikan diri sendiri, yaitu mulai

berhenti membuat dupak dan melakukan

hal-hal yang berada pada zona

nyamannya saat itu.

Akibat dari perbuatan beliau tersebut

membuat dampak yang tidak baik

terhadap karir beliau yaitu terlambatnya

naik pangkat, sehingga waktu terlewati

sia-sia begitu saja. Akhirnya beliau

tersadar bahwa perbuatannya tersebut

telah merugikan diri sendiri yang

membuatnya tertinggal jauh dari

seharusnya yang bisa dicapainya saat

itu. Sehingga membuat beliau mendapat

pelajaran berharga dari perbuatannya,

yaitu agar kedepannya bisa lebih

memahami aturan yang berlaku dan

mulai mengutamakan pendidikan.

Kegagalan yang dilewati membuat

beliau berpikir agar para pegawai tidak

sampai jatuh di lobang yang sama, beliau

akhirnya berpesan kepada para pegawai

agar kegagalannya menjadi pelajaran

bagi pegawai yang muda saat ini, supaya

para pegawai tidak mengambil tindakan-

tindakan yang dapat merugikan diri

sendiri, jika merasa kesal atau frustasi

boleh protes tetapi ada jalurnya dan

jangan sampai berhenti melakukan

inovasi-inovasi, tetap lebih memahami

aturan-aturan yang berlaku dan juga

tetap semangat melanjutkan pendidikan.

Keinginan Atasan untuk Stasiun

Meteorologi Kualanamu

Dari pengalaman dan cerita tentang

kegagalan yang dilewati beliau hingga

mendapat kesuksesan seperti saat ini,

membuat Bapak Bambang memiliki

keinginan terhadap para pegawai Stasiun

Meteorologi Kualanamu agar dapat

menjadi pegawai yang memiliki 4K yaitu,

Kualifikasi, Kapasitas, Kinerja dan

Komitmen sehingga dapat membangun

kantor Stasiun Meteorologi Kualanamu

menjadi kantor yang modern dan silent

office. Yang mana untuk membangun itu

semua diperlukan kekompakan dari

masing-masing pegawai.

21 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 25: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Artikel: Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani pada Stasiun Meteorologi Kualanamu OLEH : Margareta Harianja

Indonesia mendapatkan kenaikan

Indeks Persepsi Korupsi pada tahun

2018 setelah stagnan selama dua tahun

berturut-turut di tahun 2016 dan tahun

2017 (transparency.org/cpi2018). Skor

yang diperoleh Indonesia meningkat

menjadi 38 dari sebelumnya 37 dengan

peringkat 89 dari 180 negara. Adapun

skor 0 adalah menunjukkan sangat

korupsi dan 100 menunjukkan bebas

korupsi. Kenaikan Indeks Persepsi

Korupsi ini diperoleh Indonesia setelah

selama beberapa tahun melakukan

upaya membasmi korupsi.

Pemerintah Indonesia melakukan

perubahan dengan mencanangkan

kegiatan Reformasi Birokrasi pada

seluruh instansi pemerintah dengan

diterbitkannya Permenpan dan RB No 60

tahun 2012 tentang pedoman umum

yang merupakan acuan bagi pejabat di

lingkungan Kementrian/Lembaga dan

Pemerintah Daerah dalam rangka

pembangunan Zona Integritas menuju

Wilayah Bebas Korupsi. Permenpan dan

RB ini selanjutnya dianggap sudah tidak

sesuai lagi dengan kebutuhan dan

perkembangan keadaan dan digantikan

dengan Permenpan dan RB Nomor 52

Tahun 2014 tentang pedoman

pembangunan Zona Integritas menuju

Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani

(WBBM) di Lingkungan Instansi

Pemerintah.

Stasiun Meteorologi Kualanamu

(Stamet KNO) sebagai salah satu unit

kerja dari Instansi Badan Meteorologi

Klimatologi dan Geofisika, diusulkan

untuk menjadi Wilayah Bebas Korupsi

(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani (WBBM). Untuk mencapai

predikat itu, Stamet KNO melakukan

pembangunannya sejak tahun 2018.

Bertekad untuk mencapai predikat WBK

dan WBBM, seluruh pegawai Stamet

KNO bersama-sama bekerja keras

menyusun konsep pelaksanaan

operasional dan pelayanan yang bersih,

singkat dan tepat.

Operasional kantor Stamet KNO

pada dasarnya telah dilaksanakan

sesuai dengan seluruh peraturan dan

Undang-Undang yang berlaku.

Peraturan dan Undang-Undang yang

berlaku ini diturunkan dalam bentuk

Standard Of Procedure (SOP) kerja

masing-masing seksi dalam Stamet

KNO. Pada dasarnya pembuatan SOP

kerja ini sudah dibentuk dengan baik

karena Stamet KNO telah mendapat

standar manajemen mutu ISO

9001:2008 pada tahun 2014 yang

kemudian telah ditingkatkan dengan

perolehan predikat ISO 9001:2015 pada

tahun 2017. Perolehan standar

manajemen mutu ISO 9001:2015

memudahkan Stamet KNO dalam

penyusunan konsep pembangunan

Zona Integritas menuju WBK dan

WBBM.

ARTIKEL: PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS 22

Page 26: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Tim Pembangunan Zona Integritas

menuju WBK dan WBBM dibentuk

dengan masing-masing kelompok kerja

sesuai dengan masing-masing

komponen pengungkit. Setiap kelompok

kerja melengkapi dokumen yang

dibutuhkan dalam Lembar Kerja Evaluasi

yang dijadikan sebagai dasar

pelaksanaan operasional dan mutu

layanan.

Tantangan utama yang dihadapai

dalam pelayanan publik adalah

ekspektasi publik pengguna jasa dan

informasi terhadap layanan. Stamet KNO

dalam membangun Zona Integritas

melakukan pembangunan secara fisik

berupa pembangunan sarana dan

prasarana yang mendukung layanan

kepada publik yang lebih baik. Salah

satu bentuk perubahan pelayanan adalah

dibentuknya Unit Pelayanan Terpadu

Satu Pintu untuk pelayanan jasa dan

informasi yang memberikan perlindungan

dan kepastian hukum kepada Wajib

Bayar sebagai pengguna jasa,

mendekatkan pelayanan, mewujudkan

proses pelayanan yang cepat, mudah,

murah, transaparan, pasti dan terjangkau

serta memberikan akses yang lebih luas

kepada Wajib Bayar sebagai pengguna

jasa (Peraturan BMKG RI Nomor 1

Tahun 2019).

Selain unit PTSP, Stamet KNO juga

membangun sarana dan prasarana lain

untuk mendukung pelayanan. Di

antaranya adalah layanan Ruang ASI

(Laktasi) ditujukan untuk ibu menyusui

yang membutuhkan ruang privat untuk

tetap bias memberikan ASI bagi bayinya.

Ruang ASI ini digunakan bukan hanya

untuk pelanggan jasa dan informasi

namun juga untuk pegawai perempuan

yang menyusui. Gambar 21. Rapat Tim Zona Integritas

Gambar 22. Unit Pelayanan Terpadu

Satu Pintu

Gambar 23. Ruang ASI (Laktasi)

23 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 27: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Sarana dan prasarana tersebut

dibangun untuk meningkatkan kepuasan

publik terhadap pelayanan jasa dan

informasi dari Stamet KNO. Diharapkan

dengan dibangunnya seluruh sarana dan

prasarana tersebut kepuasan publik

dapat meningkat yang secara berkala

selalu diukur dengan melaksanakan

survei kepuasan masyarakat terhadap

user / pengguna layanan Jasa dan

Informasi yang disediakan oleh Stamet

KNO. Survei ini dijadikan sebagai dasar

untuk pembuatan rencana kerja di tahun

berikutnya untuk menyempurnakan

layanan Stamet KNO terhadap publik.

Dengan demikian diharapkan Stamet

KNO terus dapat melaksanakan

operasional di Wilayah yang Bebas

Korupsi dan Wilayah Birokrasi yang

Bersih dan Melayani.

Bagi penyandang disabilitas yang

menggunakan kursi roda, Stamet KNO

juga menyediakan sarana akses pintu

khusus yang memudahkan pengguna

kursi roda memasuki Unit Pelayanan

Terpadu Satu Pintu dan area parkir

khusus penyandang disabilitas. Area

parkir khusus disabilitas ini dilarang untuk

digunakan oleh umum walau sedang

tidak digunakan oleh penyandang

disabilitas. Petugas keamanan (Security)

yang bertugas wajib mendampingi tamu

penyandang disabilitas dan membantu

hingga selesai mendapatkan layanan

jasa dan informasi dan kembali ke area

parkir.

Gambar 24. Akses pintu masuk

disabilitas

ARTIKEL: PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS 24

Page 28: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Artikel: SENJATA OPERASIONAL JILID 1: A W O S (AUTOMATED WEATHER OBSERVING SYSTEM)

OLEH : Cristine W. Simanungkalit

Penyampaian informasi cuaca

nonstop 24/7 yang dijalani kawan-kawan

operasional di BMKG, khususnya di

Stasiun Meteorologi Kualanamu, tentu

tidak akan berjalan dengan baik tanpa

dipersenjatai sarana dan prasarana

operasional yang berkualitas. Kali ini kita

akan kupas hampir tuntas (karena kalau

sampai tuntas nanti artikel lain gak

kebagian :D) tentang 1 senjata penting

dalam dunia meteorologi penerbangan.

Ayo, kenalan yuk dengan sahabat kita si

hitam manis yang namanya AWOS.

AWOS itu apa ya?

Automated Weather Observing

System atau yang lebih dikenal dengan

nama AWOS adalah sistem alat

pengamatan cuaca otomatis yang

ditepatkan di bandara untuk

mendapatkan data unsur-unsur cuaca

secara otomatis menjadi informasi cuaca

penerbangan dalam bentuk sandi Met

Report, Special Report, METAR dan

SPECI (SOP BMKG No. 001 Tahun

2017). Pada dasarnya, AWOS dilengkapi

peralatan dan sensor-sensor otomatis

yang mengamati unsur-unsur

meteorologi yang ditempatkan di sisi-sisi

landasan pacu/ di bandara. Sensor-

sensor tersebut mencatat data unsur-

unsur meteorologi yang diperlukan untuk

penerbangan, seperti suhu udara, suhu

titik embun, kelembaban udara, tekanan

udara (QNH, QFE), jarak pandang, arah

dan kecepatan angin, kondisi cuaca,

jumlah dan tinggi dasar awan terendah,

serta jumlah curah hujan untuk masing-

masing runway. Tidak semua bandara

atau stasiun meteorologi menggunakan

AWOS dengan tipe/merek yang sama.

BMKG Kualanamu menggunakan AWOS

dari All Weather Inc. Tapi bukan berarti

hasilnya menjadi berbeda jauh, hanya

beda pabrikan saja.

Di Bandara Kualanamu, display

AWOS terdapat di beberapa tempat,

yaitu di ruangan observer (pengamat),

ruangan forecaster (prakirawan), ruangan

APP (Approach Control Office), dan

ruangan ATC (Air Traffic Controller).

Gambar 25. Display AWOS

Apa sih hebatnya AWOS?

Pengamatan menggunakan

peralatan konvensional untuk pelayanan

informasi cuaca penerbangan yang

akurat, cepat dan tepat, serta terus

menerus, terutama di bandara dengan

frekuensi penerbangan yang padat dan

yang sering mengalami perubahan

kondisi cuaca yang cepat, tentu dinilai

kurang efisien. Oleh karenanya,

peralatan otomatis kini hadir

mendampingi peralatan konvensional,

yang mungkin pada saatnya nanti akan

sepenuhnya menggantikan alat

konvensional. Hadirlah AWOS sebagai

peralatan otomatis sebagai solusi yang

tepat dalam menyediakan pelayanan

informasi terkini, lebih akurat dan terus

menerus. AWOS juga memberikan

kemudahan bagi pengamat dan juga

mempercepat proses penyampaian

informasi cuaca penerbangan ke pihak

ATC (air traffic controller).

25 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 29: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Ada informasi apa saja di dalam

AWOS?

Ada banyak informasi unsur cuaca

yang dapat ditampilkan AWOS,

khususnya untuk kepentingan take off

dan landing pesawat. Berikut ini adalah

informasi yang ditampilkan pada tampilan

utama AWOS.

Gambar 26 . Informasi pada Display AWOS

Akuratkah Informasi di AWOS?

Peralatan yang mengukur nilai

sesuatu tentu harus dikalibrasi, demikian

juga peralatan pengamatan nilai/kondisi

unsur cuaca. Pemeliharaan peralatan

secara berkala dilakukan oleh teknisi dan

rekanan agar sensor-sensor dan

peralatan berfungsi dengan baik.

Perbaikan wajib segera dilakukan kalau

terjadi malfungsi atau kerusakan pada

sensor maupun sistem AWOS. Kalibrasi

pun dilakukan secara berkala oleh

kalibrator dari laboratorium kalibrasi

BMKG Pusat.

Jadi, jangan ragu dengan informasi

cuaca yang dikeluarkan BMKG ya gaes,

apalagi informasi cuaca penerbangan

dari Stasiun Meteorologi Kualanamu.

BMKG siap dan pasti memberikan

informasi yang cepat, tepat, akurat, luas,

dan mudah dipahami untuk seluruh

masyarakat.

Informasi-informasi kondisi unsur cuaca

yang ditampilkan AWOS dirangkum

dalam informasi cuaca yang disampaikan

untuk kepentingan take off dan landing

pesawat guna mendukung keselamatan

penerbangan. Ada 4 jenis informasi

cuaca penerbangan yang diberikan, yaitu

METAR, SPECI, Met Report dan Special

Report. Sebagai contoh berikut ini adalah

sandi METAR yang dihasilan

menggunakan AWOS.

METAR WIMM 030430Z 00000KT 8000

SCT018 30/22 Q1009 NOSIG=

a. Arah dan kecepatan angin

b. Jarak pandang mendatar

c. Perawanan

d. Suhu udara dan suhu titik embun

e. Tekanan udara (QNH)

Gambar 27. Pemeliharaan dan Kalibrasi

AWOS

ARTIKEL: SENJATA OPERASIONAL 26

Page 30: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Informasi Waktu SUNRISE-SUNSET Bandar Udara di SUMUT OLEH : YOLANDA M. TONDANG

sumber: http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/Terbit_Terbenam_Matahari.bmkg

DAFTAR WAKTU TERBIT TERBENAM MATAHARI

KUALANAMU

E 98°52'43.0", N 3°38'25.0"

Tanggal

Waktu Fajar Waktu Terbit

Matahari

Azimuth

Matahari

saat Terbit

Waktu

Matahari

Transit

Tinggi

Matahari saat

Transit

Waktu

Terbenam

Matahari

Azimuth

Matahari saat

Terbenam

Waktu

Senja

WIB WIB ° WIB ° WIB ° WIB

2019 Sep 01 05:09 06:19 81 12:25 86N 18:30 278 19:40

2019 Sep 02 05:09 06:19 82 12:24 86N 18:30 278 19:39

2019 Sep 03 05:09 06:19 82 12:24 87N 18:29 278 19:39

2019 Sep 04 05:09 06:19 83 12:24 87N 18:29 277 19:38

2019 Sep 05 05:09 06:18 83 12:23 87N 18:28 277 19:38

2019 Sep 06 05:09 06:18 83 12:23 88N 18:28 277 19:37

2019 Sep 07 05:09 06:18 84 12:23 88N 18:27 276 19:37

2019 Sep 08 05:08 06:18 84 12:22 89N 18:27 276 19:36

2019 Sep 09 05:08 06:17 84 12:22 89N 18:27 275 19:36

2019 Sep 10 05:08 06:17 85 12:22 89N 18:26 275 19:35

2019 Sep 11 05:08 06:17 85 12:21 90N 18:26 275 19:35

2019 Sep 12 05:08 06:17 86 12:21 90N 18:25 274 19:34

2019 Sep 13 05:07 06:16 86 12:21 90N 18:25 274 19:34

2019 Sep 14 05:07 06:16 86 12:20 91S 18:24 273 19:33

2019 Sep 15 05:07 06:16 87 12:20 90S 18:24 273 19:33

2019 Sep 16 05:07 06:16 87 12:20 90S 18:23 273 19:32

2019 Sep 17 05:06 06:15 87 12:19 89S 18:23 272 19:32

2019 Sep 18 05:06 06:15 88 12:19 89S 18:23 272 19:31

2019 Sep 19 05:06 06:15 88 12:18 89S 18:22 272 19:31

2019 Sep 20 05:06 06:15 89 12:18 88S 18:22 271 19:30

2019 Sep 21 05:05 06:14 89 12:18 88S 18:21 271 19:30

2019 Sep 22 05:05 06:14 89 12:17 87S 18:21 270 19:30

2019 Sep 23 05:05 06:14 90 12:17 87S 18:20 270 19:29

2019 Sep 24 05:05 06:14 90 12:17 87S 18:20 270 19:29

2019 Sep 25 05:04 06:13 91 12:16 86S 18:19 269 19:28

2019 Sep 26 05:04 06:13 91 12:16 86S 18:19 269 19:28

2019 Sep 27 05:04 06:13 91 12:16 86S 18:18 268 19:27

2019 Sep 28 05:04 06:13 92 12:15 85S 18:18 268 19:27

2019 Sep 29 05:03 06:12 92 12:15 85S 18:18 268 19:26

2019 Sep 30 05:03 06:12 93 12:15 84S 18:17 267 19:26

27 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 31: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

DAFTAR WAKTU TERBIT TERBENAM MATAHARI

SILANGIT

E 98°59'37.0", N 2°15'31.0"

Tanggal

Waktu Fajar Waktu Terbit

Matahari

Azimuth

Matahari

saat Terbit

Waktu

Matahari

Transit

Tinggi

Matahari saat

Transit

Waktu

Terbenam

Matahari

Azimuth

Matahari saat

Terbenam

Waktu

Senja

WIB WIB ° WIB ° WIB ° WIB

2019 Sep 01 05:10 06:20 81 12:24 85N 18:29 278 19:38

2019 Sep 02 05:10 06:19 82 12:24 85N 18:28 278 19:38

2019 Sep 03 05:10 06:19 82 12:24 85N 18:28 278 19:37

2019 Sep 04 05:09 06:19 83 12:23 86N 18:28 277 19:37

2019 Sep 05 05:09 06:19 83 12:23 86N 18:27 277 19:37

2019 Sep 06 05:09 06:18 83 12:23 86N 18:27 276 19:36

2019 Sep 07 05:09 06:18 84 12:22 87N 18:26 276 19:36

2019 Sep 08 05:09 06:18 84 12:22 87N 18:26 276 19:35

2019 Sep 09 05:08 06:17 84 12:22 88N 18:26 275 19:35

2019 Sep 10 05:08 06:17 85 12:21 88N 18:25 275 19:34

2019 Sep 11 05:08 06:17 85 12:21 88N 18:25 275 19:34

2019 Sep 12 05:08 06:17 86 12:20 89N 18:24 274 19:33

2019 Sep 13 05:07 06:16 86 12:20 89N 18:24 274 19:33

2019 Sep 14 05:07 06:16 86 12:20 89N 18:24 273 19:32

2019 Sep 15 05:07 06:16 87 12:19 90N 18:23 273 19:32

2019 Sep 16 05:07 06:15 87 12:19 90N 18:23 273 19:32

2019 Sep 17 05:06 06:15 87 12:19 91N 18:22 272 19:31

2019 Sep 18 05:06 06:15 88 12:18 90S 18:22 272 19:31

2019 Sep 19 05:06 06:14 88 12:18 90S 18:21 272 19:30

2019 Sep 20 05:05 06:14 89 12:18 90S 18:21 271 19:30

2019 Sep 21 05:05 06:14 89 12:17 89S 18:21 271 19:29

2019 Sep 22 05:05 06:14 89 12:17 89S 18:20 270 19:29

2019 Sep 23 05:05 06:13 90 12:17 88S 18:20 270 19:29

2019 Sep 24 05:04 06:13 90 12:16 88S 18:19 270 19:28

2019 Sep 25 05:04 06:13 91 12:16 88S 18:19 269 19:28

2019 Sep 26 05:04 06:12 91 12:16 87S 18:19 269 19:27

2019 Sep 27 05:03 06:12 91 12:15 87S 18:18 268 19:27

2019 Sep 28 05:03 06:12 92 12:15 87S 18:18 268 19:27

2019 Sep 29 05:03 06:12 92 12:15 86S 18:17 268 19:26

2019 Sep 30 05:03 06:11 93 12:14 86S 18:17 267 19:26

sumber: http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/Terbit_Terbenam_Matahari.bmkg

SUNRISE-SUNSET SEPTEMBER 2019 28

Page 32: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

sumber: http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/Terbit_Terbenam_Matahari.bmkg

DAFTAR WAKTU TERBIT TERBENAM MATAHARI

AEK GODANG

E 99°25'50.0", N 1°23'55.0"

Tanggal

Waktu Fajar Waktu Terbit

Matahari

Azimuth

Matahari

saat Terbit

Waktu

Matahari

Transit

Tinggi

Matahari saat

Transit

Waktu

Terbenam

Matahari

Azimuth

Matahari saat

Terbenam

Waktu

Senja

WIB WIB ° WIB ° WIB ° WIB

2019 Sep 01 05:09 06:18 82 12:22 84N 18:27 278 19:36

2019 Sep 02 05:09 06:18 82 12:22 84N 18:26 278 19:36

2019 Sep 03 05:08 06:18 82 12:22 84N 18:26 278 19:35

2019 Sep 04 05:08 06:18 83 12:21 85N 18:25 277 19:35

2019 Sep 05 05:08 06:17 83 12:21 85N 18:25 277 19:34

2019 Sep 06 05:08 06:17 83 12:21 86N 18:25 276 19:34

2019 Sep 07 05:07 06:17 84 12:20 86N 18:24 276 19:33

2019 Sep 08 05:07 06:16 84 12:20 86N 18:24 276 19:33

2019 Sep 09 05:07 06:16 84 12:20 87N 18:24 275 19:33

2019 Sep 10 05:07 06:16 85 12:19 87N 18:23 275 19:32

2019 Sep 11 05:06 06:15 85 12:19 87N 18:23 275 19:32

2019 Sep 12 05:06 06:15 86 12:19 88N 18:22 274 19:31

2019 Sep 13 05:06 06:15 86 12:18 88N 18:22 274 19:31

2019 Sep 14 05:06 06:14 86 12:18 89N 18:22 273 19:30

2019 Sep 15 05:05 06:14 87 12:18 89N 18:21 273 19:30

2019 Sep 16 05:05 06:14 87 12:17 89N 18:21 273 19:30

2019 Sep 17 05:05 06:13 88 12:17 90N 18:20 272 19:29

2019 Sep 18 05:04 06:13 88 12:17 90N 18:20 272 19:29

2019 Sep 19 05:04 06:13 88 12:16 91N 18:20 272 19:28

2019 Sep 20 05:04 06:13 89 12:16 91S 18:19 271 19:28

2019 Sep 21 05:04 06:12 89 12:16 90S 18:19 271 19:28

2019 Sep 22 05:03 06:12 89 12:15 90S 18:18 270 19:27

2019 Sep 23 05:03 06:12 90 12:15 89S 18:18 270 19:27

2019 Sep 24 05:03 06:11 90 12:14 89S 18:18 270 19:26

2019 Sep 25 05:02 06:11 91 12:14 89S 18:17 269 19:26

2019 Sep 26 05:02 06:11 91 12:14 88S 18:17 269 19:26

2019 Sep 27 05:02 06:10 91 12:13 88S 18:17 268 19:25

2019 Sep 28 05:01 06:10 92 12:13 87S 18:16 268 19:25

2019 Sep 29 05:01 06:10 92 12:13 87S 18:16 268 19:25

2019 Sep 30 05:01 06:09 93 12:12 87S 18:15 267 19:24

29 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 33: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

sumber: http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/Terbit_Terbenam_Matahari.bmkg

DAFTAR WAKTU TERBIT TERBENAM MATAHARI

SIBOLGA

E 98°53'26.0", N 1°33'15.0"

Tanggal

Waktu Fajar Waktu Terbit

Matahari

Azimuth

Matahari

saat Terbit

Waktu

Matahari

Transit

Tinggi

Matahari saat

Transit

Waktu

Terbenam

Matahari

Azimuth

Matahari saat

Terbenam

Waktu

Senja

WIB WIB ° WIB ° WIB ° WIB

2019 Sep 01 05:11 06:20 82 12:25 84N 18:29 278 19:38

2019 Sep 02 05:11 06:20 82 12:24 84N 18:28 278 19:38

2019 Sep 03 05:10 06:20 82 12:24 85N 18:28 278 19:37

2019 Sep 04 05:10 06:20 83 12:24 85N 18:28 277 19:37

2019 Sep 05 05:10 06:19 83 12:23 85N 18:27 277 19:37

2019 Sep 06 05:10 06:19 83 12:23 86N 18:27 276 19:36

2019 Sep 07 05:10 06:19 84 12:23 86N 18:27 276 19:36

2019 Sep 08 05:09 06:18 84 12:22 86N 18:26 276 19:35

2019 Sep 09 05:09 06:18 84 12:22 87N 18:26 275 19:35

2019 Sep 10 05:09 06:18 85 12:22 87N 18:25 275 19:34

2019 Sep 11 05:09 06:18 85 12:21 88N 18:25 275 19:34

2019 Sep 12 05:08 06:17 86 12:21 88N 18:25 274 19:33

2019 Sep 13 05:08 06:17 86 12:21 88N 18:24 274 19:33

2019 Sep 14 05:08 06:17 86 12:20 89N 18:24 273 19:33

2019 Sep 15 05:07 06:16 87 12:20 89N 18:23 273 19:32

2019 Sep 16 05:07 06:16 87 12:19 90N 18:23 273 19:32

2019 Sep 17 05:07 06:16 88 12:19 90N 18:23 272 19:31

2019 Sep 18 05:07 06:15 88 12:19 90N 18:22 272 19:31

2019 Sep 19 05:06 06:15 88 12:18 91N 18:22 272 19:31

2019 Sep 20 05:06 06:15 89 12:18 90S 18:21 271 19:30

2019 Sep 21 05:06 06:14 89 12:18 90S 18:21 271 19:30

2019 Sep 22 05:05 06:14 89 12:17 90S 18:21 270 19:29

2019 Sep 23 05:05 06:14 90 12:17 89S 18:20 270 19:29

2019 Sep 24 05:05 06:13 90 12:17 89S 18:20 270 19:28

2019 Sep 25 05:04 06:13 91 12:16 88S 18:19 269 19:28

2019 Sep 26 05:04 06:13 91 12:16 88S 18:19 269 19:28

2019 Sep 27 05:04 06:13 91 12:16 88S 18:19 268 19:27

2019 Sep 28 05:04 06:12 92 12:15 87S 18:18 268 19:27

2019 Sep 29 05:03 06:12 92 12:15 87S 18:18 268 19:27

2019 Sep 30 05:03 06:12 93 12:15 86S 18:18 267 19:26

SUNRISE-SUNSET SEPTEMBER 2019 30

Page 34: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

sumber: http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/Terbit_Terbenam_Matahari.bmkg

DAFTAR WAKTU TERBIT TERBENAM MATAHARI

GUNUNG SITOLI

E 97°42'16.0", N 1°09'59.0"

Tanggal

Waktu

Fajar

Waktu

Terbit

Matahari

Azimuth

Matahari

saat

Terbit

Waktu

Matahari

Transit

Tinggi

Matahari

saat

Transit

Waktu

Terbenam

Matahari

Azimuth

Matahari

saat

Terbenam

Waktu

Senja

WIB WIB ° WIB ° WIB ° WIB

2019 Sep 01 05:16 06:25 82 12:29 83N 18:33 278 19:43

2019 Sep 02 05:16 06:25 82 12:29 84N 18:33 278 19:42

2019 Sep 03 05:15 06:25 82 12:29 84N 18:33 278 19:42

2019 Sep 04 05:15 06:25 83 12:28 85N 18:32 277 19:42

2019 Sep 05 05:15 06:24 83 12:28 85N 18:32 277 19:41

2019 Sep 06 05:15 06:24 83 12:28 85N 18:32 276 19:41

2019 Sep 07 05:14 06:24 84 12:27 86N 18:31 276 19:40

2019 Sep 08 05:14 06:23 84 12:27 86N 18:31 276 19:40

2019 Sep 09 05:14 06:23 84 12:27 86N 18:30 275 19:39

2019 Sep 10 05:14 06:23 85 12:26 87N 18:30 275 19:39

2019 Sep 11 05:13 06:22 85 12:26 87N 18:30 275 19:39

2019 Sep 12 05:13 06:22 86 12:26 88N 18:29 274 19:38

2019 Sep 13 05:13 06:22 86 12:25 88N 18:29 274 19:38

2019 Sep 14 05:13 06:21 86 12:25 88N 18:28 273 19:37

2019 Sep 15 05:12 06:21 87 12:25 89N 18:28 273 19:37

2019 Sep 16 05:12 06:21 87 12:24 89N 18:28 273 19:36

2019 Sep 17 05:12 06:20 88 12:24 90N 18:27 272 19:36

2019 Sep 18 05:11 06:20 88 12:24 90N 18:27 272 19:36

2019 Sep 19 05:11 06:20 88 12:23 90N 18:26 272 19:35

2019 Sep 20 05:11 06:19 89 12:23 91N 18:26 271 19:35

2019 Sep 21 05:10 06:19 89 12:22 90S 18:26 271 19:34

2019 Sep 22 05:10 06:19 89 12:22 90S 18:25 270 19:34

2019 Sep 23 05:10 06:18 90 12:22 90S 18:25 270 19:34

2019 Sep 24 05:09 06:18 90 12:21 89S 18:25 270 19:33

2019 Sep 25 05:09 06:18 91 12:21 89S 18:24 269 19:33

2019 Sep 26 05:09 06:18 91 12:21 88S 18:24 269 19:33

2019 Sep 27 05:09 06:17 91 12:20 88S 18:23 268 19:32

2019 Sep 28 05:08 06:17 92 12:20 88S 18:23 268 19:32

2019 Sep 29 05:08 06:17 92 12:20 87S 18:23 268 19:31

2019 Sep 30 05:08 06:16 93 12:19 87S 18:22 267 19:31

31 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 35: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

sumber: http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/Terbit_Terbenam_Matahari.bmkg

DAFTAR WAKTU TERBIT TERBENAM MATAHARI

BANDARA SIBISA

E 98° 58' 10", N 2° 35 '59.0"

Tanggal

Waktu

Fajar

Waktu

Terbit

Matahari

Azimuth

Matahari

saat

Terbit

Waktu

Matahari

Transit

Tinggi

Matahari

saat

Transit

Waktu

Terbenam

Matahari

Azimuth

Matahari

saat

Terbenam

Waktu

Senja

WIB WIB ° WIB ° WIB ° WIB

2019 Sep 01 05:10 06:19 81 12:24 84N 18:29 278 19:39

2019 Sep 02 05:10 06:19 82 12:24 85N 18:29 278 19:38

2019 Sep 03 05:10 06:19 82 12:24 85N 18:28 278 19:38

2019 Sep 04 05:09 06:19 83 12:23 85N 18:28 277 19:37

2019 Sep 05 05:09 06:18 83 12:23 86N 18:28 277 19:37

2019 Sep 06 05:09 06:18 83 12:23 86N 18:27 276 19:36

2019 Sep 07 05:09 06:18 84 12:22 86N 18:27 276 19:36

2019 Sep 08 05:08 06:18 84 12:22 87N 18:26 276 19:35

2019 Sep 09 05:08 06:17 84 12:22 87N 18:26 275 19:35

2019 Sep 10 05:08 06:17 85 12:21 88N 18:25 275 19:34

2019 Sep 11 05:08 06:17 85 12:21 88N 18:25 275 19:34

2019 Sep 12 05:08 06:17 86 12:21 88N 18:25 274 19:34

2019 Sep 13 05:07 06:16 86 12:20 89N 18:24 274 19:33

2019 Sep 14 05:07 06:16 86 12:20 89N 18:24 273 19:33

2019 Sep 15 05:07 06:16 87 12:20 89N 18:23 273 19:32

2019 Sep 16 05:07 06:15 87 12:19 90N 18:23 273 19:32

2019 Sep 17 05:06 06:15 87 12:19 90S 18:22 272 19:31

2019 Sep 18 05:06 06:15 88 12:18 89S 18:22 272 19:31

2019 Sep 19 05:06 06:15 88 12:18 89S 18:22 272 19:30

2019 Sep 20 05:05 06:14 89 12:18 89S 18:21 271 19:30

2019 Sep 21 05:05 06:14 89 12:17 88S 18:21 271 19:29

2019 Sep 22 05:05 06:14 89 12:17 88S 18:20 270 19:29

2019 Sep 23 05:05 06:13 90 12:17 87S 18:20 270 19:29

2019 Sep 24 05:04 06:13 90 12:16 87S 18:19 270 19:28

2019 Sep 25 05:04 06:13 91 12:16 87S 18:19 269 19:28

2019 Sep 26 05:04 06:13 91 12:16 86S 18:19 269 19:27

2019 Sep 27 05:04 06:12 91 12:15 86S 18:18 268 19:27

2019 Sep 28 05:03 06:12 92 12:15 85S 18:18 268 19:27

2019 Sep 29 05:03 06:12 92 12:15 85S 18:17 268 19:26

2019 Sep 30 05:03 06:12 93 12:14 85S 18:17 267 19:26

SUNRISE-SUNSET SEPTEMBER 2019 32

Page 36: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

SERBA - SERBI : YUK CARI TAU, BANGUNAN APA AJA SIH YANG ADA DI

STASIUN METEOROLOGI KUALANAMU

Hai Sobat BMKG, udah pada tau dong

dimana alamat Stasiun Meteorologi

Kualanamu. Nah kali ini kami mau ajak

sobat BMKG untuk melihat-lihat bangunan

apa saja yang ada di Stasiun Meteorologi

Kulanamu.

Yuk, check it out!!!

Area perkantoran Stasiun Meteorologi

Kualanamu berada di lahan yang

luasnya berkisar 9000 m². Pada area

tersebut terdapat beberapa bangunan

yang memiliki fungsi dan peruntukannya

masing-masing.

Bangunan ini adalah bangunan utama

Stasiun Meteorologi Kualanamu. Sebagian

besar pegawai yang bekerja disini adalah

pegawai Tata Usaha. Di dalam bangunan ini

juga terdapat ruangan-ruangan yang di isi

oleh seluruh para Pejabat Struktural di

lingkungan Stasiun Meteorologi Kualanamu.

Selain itu terdapat ruangan pelayanan jasa

untuk melayani masyarakat yang

membutuhkan data dan informasi

meteorologi.

33 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 37: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Tidak jauh dari bangunan utama, terdapat

bangunan Pengamatan Udara Atas. Disini

adalah tempat dimana petugas melakukan

pengamatan udara atas. Pengamatan

dilakukan menggunakan sensor yang di

terbangkan ke udara menggunakan balon

udara.

Berdekatan dengan bangunan

Pengamatan Udara Atas, terdapat

bangunan tempat pembuatan gas

nitrogen sekaligus menjadi tempat

penyimpanannya.

SERBA - SERBI 34

Page 38: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Selain itu terdapat juga bangunan-

bangunan lainnya yang berfungsi

sebagai sarana dan prasarana

pendukung, antara lain pos

keamanan, lahan parkir kendaraan

bermotor dan gedung genset.

Tepat di sebelah kiri bangunan utama,

terdapat bangunan Aula. Bangunan ini

biasanya di gunakan untuk acara ataupun

pertemuan.

35 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019

Page 39: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

Nah yang terakhir adalah bangunan Menara

Pengawas atau biasanya disebut Tower. But

wait, bukankah ini adalah bangunan AirNav.

Yup betul sekali, meskipun ini bangunan

AirNav, tetapi petugas BMKG pun bekerja

disini juga sobat. Petugas prakirawan dan

pengolahan data bertempat di bangunan ini.

Oke sobat, sekian info tentang bangunan-

bangunan yang ada di Stasiun Meteorologi

Kualanamu, mudah-mudahan sobat bisa

semakin dekat dan mengenal kami ya.

Jangan segan-segan untuk berkunjung ke

Stasiun Meteorologi Kualanamu ya sobat.

Petugas yang bekerja disini adalah

pengamat observasi yang melakukan

pengamatan udara permukaan, dimana

data tersebut digunakan untuk aktivitas

kegiatan penerbangan.

Nah sobat, bangunan berikutnya adalah

bangunan Pengamatan Udara Permukaan,

perlu sobat ketahui, bangunan ini letaknya

cukup jauh dari lokasi bangunan yang

sudah kita bahas sebelumnya. Bangunan

ini berada di area Bandara Kualanamu.

Letak bangunan cukup dekat ke landas

pacu, hal itu bertujuan agar petugas dapat

mengamatai kondisi landas pacu secara

jelas, sehingga dapat memberikan

informasi pengamatan meteorologi yang

tepat dan akurat.

SERBA - SERBI 36

Page 40: BMKG SENJATA OPERASIONAL METE NET-MAGZkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019 arah angin permukaan paling banyak berhembus dari arah Tenggara sebesar 18 %, dari

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI KELAS I KUALANAMU – DELI SERDANG