bmkg senjata operasional mete net-magzkualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2019/09/...2019...
TRANSCRIPT
METE NET-MAGZ
MARAK KARHUTLA WASPADA ASAP
0813 9797 4910
[email protected] http://kualanamu.sumut.bmkg.go.id
Jalan Tengku Heran Desa V, Kecamatan Beringin
Kabupaten Deli Serdang
STASIUN METEOROLOGI KUALANAMU
MENUJU WBK / WBBM
0813 9797 4910
SENJATA OPERASIONAL BMKG
SERBA-SERBI: BANGUNAN KANTOR BMKG KUALANAMU
• Edisi September 2019
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BMKG KUALANAMU
TIM REDAKSI
PELINDUNG
BAMBANG SETIAJID, M.T. (Kepala Stasiun)
PENASEHAT
MEGA SIRAIT, S.P. (Kasie. Data dan Informasi)
DARUL ANWAR, S.T. (Kasie. Observasi)
EKA YUDIANA, M.AP. (Ka. SubbagTata Usata)
PEMIMPIN REDAKSI
M. FACHRY, S.Tr.
ANGGOTA REDAKSI
OCTO MARIO PASARIBU, S.Tr.
NENSY NINDY TAMBUNAN, S.S.T.
JAMHARI, S.T.
YOLANDA MUTIARA TONDANG, S.Kom.
ELLYA VERONIKA MANURUNG, S.Tr.
ANDI SYAFRIZAL, S.Sos.
MARGARETA HARIANJA, M.M.
FITRIANA LUBIS, M.Si.
EDITOR
OCTO MARIO PASARIBU, S.Tr.
RAPTAMA SIBURIAN, S.Tr.
KATA PENGANTAR
METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Puji syukur kami panjatkankehadirat
Tuhan YME atas berkat dan rahmat Nya
lah kami Tim Buletin Stasiun Meteorologi
Kualanamu dapat menyelesaikan Buletin
cuaca ini. Buletin ini dibuat mengingat
pentingnya informasi cuaca dalam
kehidupan masyarakat sekarang ini,
terkhusus yang berkaitan langsung dengan
bidang penerbangan. Informasi cuaca pada
saat ini sudah tidak dapat dipisahkan lagi
dengan bidang penerbangan. Keadaan
cuaca sudah menjadi faktor penting dalam
menjamin keselamatan penerbangan.
Buletin cuaca ini diharapkan dalam
membantu semua pihak yang terkait bidang
penerbangan untuk lebih dekat dan
mengetahui lagi tentang informasi cuaca
khususnya di Bandar udara Kualanamu
Deli Serdang provinsi Sumatera Utara.
Akhir kata, kami tim buletin Stasiun
Meteorologi Kualanamu berharap agar
buletin ini bermanfaaat bagi kita semua
khususnya pengguna jasa penerbangan
dalam mendukung keselamatan
penerbangan. Deli Serdang,
September 2019
Kepala Stasiun Meteorologi
Kualanamu
BAMBANG SETIAJID, M.T.
NIP. 19630203 198503 1 001
Kondisi Cuaca Agustus 2019 1
Dinamika Atmosfer & Prospek Kondisi Cuaca Agustus 4
METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
DAFTAR ISI
Artikel: Waspada Asap! 9
Artikel: Belajar Ikhlas Dari Air 12
Frekuensi & Produk Layanan Penerbangan Agustus 13
Kejadian Bencana Bulan Agustus 18
Pembangunan Zona Integritas 22
Pimpinan Baru BMKG Kualanamu 20
Senjata Operasional 25
Sunrise & Sunset 27
Serba – Serbi 33
KONDISI CUACA BANDAR UDARA KUALANAMU BULAN AGUSTUS TAHUN 2019
OLEH : ELLYA VERONIKA MANURUNG
Windrose ( Kembang Angin permukaan)
Angin permukaan merupakan
salah satu parameter cuaca yang
diamati dan dilakukan pengukuran
secara teratur dan terus menerus.
Angin permukaan merupakan angin
yang bertiup dekat permukaan bumi,
pada dasarnya diukur pada ketinggian
10 meter dari permukaan bumi.
Stasiun Meteorologi Kualanamu
mencatat Pada bulan Agustus tahun
2019 arah angin permukaan paling
banyak berhembus dari arah Tenggara
sebesar 18 %, dari Timur sebesar
17%, dan dari Selatan sebesar 16,5%.
Kecepatan angin paling tinggi yaitu
11 - 17 knot. Kecepatan angin paling
banyak terjadi 1-4 knot sebesar 53,4 %,
lalu 4 - 7 knot sebesar 20%, dan 7 - 11
knot sebesar 17,6%. Angin calm terjadi
sebesar 6,3%.
Gambar 1. Windrose Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Agustus 2019
METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
1
Curah Hujan
Pada bulan Agustus tahun 2019,
Stasiun Meteorologi Kualanamu
mencatat ada 12 hari hujan yang
terjadi, dimana pada dasarian I ada
dua hari hujan, pada dasarian II ada
enam hari hujan, dan pada dasarian III
ada empat hari hujan.
Kelembaban Udara Lapisan Atas
Kondisi kelembaban udara lapisan atas
di wilayah Stasiun Meteorologi
Kualanamu cukup bervariasi.
Berdasarkan grafik di atas terlihat pada
jam 00.00 UTC kondisi udara paling
kering terjadi pada lapisan 700mb
Sedangkan untuk pengamatan jam
12.00 UTC kondisi udara paling kering
terjadi pada lapisan 500mb.
Jumlah curah hujan yang terjadi
bervariasi dimana curah hujan paling
tinggi terjadi pada tanggal 29 yaitu
sebesar 12,2 mm dan paling rendah
terjadi pada tanggal 14 & 16 yaitu
sebesar TTU (tidak terukur).
Berdasarkan grafik di atas terlihat
bahwa pada bulan Agustus 2019 hari
hujan banyak terjadi di dasarian II,
namun curah hujan tertinggi terjadi
pada dasarian III.
Gambar 2. Curah Hujan Harian Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Agustus 2019
Gambar 3. RH Lapisan Atas Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Agustus 2019
Hal ini mengindikasikan kondisi udara
yang cukup kering pada lapian atas.
Secara umum, nilai RH paling tinggi
terjadi pada dasarian II dengan nilai
100% dan paling rendah juga terjadi
pada dasarian II dengan nilai 13%.
KONDISI CUACA AGUSTUS 2019 2
Distribusi Waktu Hujan
Total curah hujan Bulan Agustus
2019 di Stasiun Meteorologi Kualanamu
adalah 38 mm. Sepanjang bulan
Agustus terjadi hujan sebanyak 17 kali,
hujan ringan tanpa petir 8 kali dan hujan
sedang yang disertai petir 9 kali. Pada
umumnya kondisi cuaca hujan di atas
terjadi bervariasi dari pagi hari, siang
hari, hingga malam dini hari. Dari
distribusi waktu hujan diatas dapat
dilihat dominan hujan terjadi pada
malam hingga dini hari.
Tabel 1. RH Lapisan Atas Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Agustus 2019
Pada dasarian I lebih sedikit
terjadi hujan di wilayah Sumatera Utara,
hal ini di akibatkan banyaknya tekanan
rendah di Bumi Bagian Utara, terdapat
beberapa gangguan cuaca yang terjadi
di wilayah laut Cina Selatan, sehingga
uap air berkurang dan wilayah Sumatera
Utara cenderung kering. Namun pada
dasarian II mulai terlihat penambahan
intensitas kejadian hujan dan pada
dasarian III curah hujan paling tinggi
terjadi pada tanggal 29 yaitu sebesar
12,2 mm. Hal ini merupakan pengaruh
dari belokan angin dan konvergensi
angin sehingga berpotensi terjadi hujan
yang terjadi di wilayah Sumatera utara
khususnya di Stasiun Meteorologi
Kualanamu.
3 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Analisis Kondisi Dinamika Atmosfer Bulan Agustus dan Prospek Kondisi Cuaca Bulan September tahun 2019 di Wilayah Sumatera Utara
OLEH : Yolanda Mutiara Tondang
Analisa Kondisi Dinamika Atmosfer Bulan Agustus
>> Faktor Global
Southern Oscillation Index (SOI)
SOI bernilai 0.3 (tidak
signifikan <+7) yang artinya suplai
uap air bergerak dari Samudera
Pasifik Barat ke Samudera Pasifik
Timur sehingga aktivitas potensi
pembentukan awan hujan di wilayah
Indonesia Timur tidak signifikan.
IOD bernilai 0.86 (normal +- 0.4)
yang artinya dalam kondisi normal
dimana suplai uap air dr wilayah
Samudera Hindia ke wilayah
Indonesia bagian barat tidak
signifikan (aktivitas pembentukan
awan di wilayah Indonesia bagian
barat tidak signifikan).
Gambar 4. Indeks SOI (Southern
Oscillation Index) Bulan Agustus 2019
Gambar 5. Indeks IOD (Indian Ocean
Dipole) Bulan Agustus 2019
DINAMIKA ATMOSFER AGUSTUS 2019 4
Dari gambar diatas terlihat
pergerakan MJO (Madden-Julian
Oscillation) pada dasarian pertama
(bulan Juli) aktif di kuadran 1,
kemudian dasarian kedua dan ketiga
berada didalam lingkaran (MJO tidak
aktif). Selanjutnya di awal bulan
Agustus pergerakan MJO masih
berada didalam lingkaran, kemudian
mulai tanggal 06 Agustus MJO berada
di kuadran 4 dan 5 dan berakhir
didalam lingkaran pada tanggal 12
Agustus. Yang artinya MJO kurang
berkontribusi terhadap pembentukan
awan hujan di wilayah Indonesia.
Sementara itu dari analisa OLR
(Outgoing Longwave Radiation) bulan
Agustus di wilayah Sumatera Utara
ditandai dengan gradiasi warna orange
(bernilai positif) yang megindikasikan
sedikitnya massa udara basah
sehingga berdampak pada kurangnya
potensi hujan pada dasarian 1.
Gambar 6. OLR/ MJO Bulan Agustus- Agustus (dasarian I) 2019
Suhu muka laut yang cukup hangat
mengindikasikan pasokan uap air yang
cukup banyak juga. Analisis anomali
SST bernilai positif (-0.5) – (+1.5)°C.
Kondisi ini menunjukkan kadar uap air
yang tersedia cukup di sekitar wilayah
tersebut dan mengakibatkan
pertumbuhan awan hujan di wilayah
Medan dan sekitarnya.
Data model analisis SST (Sea
Surface Temperature) selama bulan
Agustus 2019 (dasarian 1)
menunjukkan bahwa kondisi suhu
muka laut di wilayah perairan Indonesia
termasuk Sumatera Utara cukup
hangat berkisar 29 – 31°C.
Gambar 7. SST dan normal SST Bulan Agustus- Agustus (dasarian I) 2019
5 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Selama bulan Agustus 2019
(dasarian 1) terlihat adanya pola
Tekanan Rendah atau gangguan
tropis di sebelah utara Laut Filiphina,
Teluk Benggala, utara Kalimantan,
Laut China Selatan, dan Utara Papua.
Berdasarkan data analisis angin bulan
Agustus 2019 (dasarian 1) secara
>> Faktor Regional
Gambar 8. Normal Angin 3000ft August
(1981-2010)
Gambar 9. Analisis Angin 3000ft August
2019
umum angin bertiup dari Barat Daya
yang disebabkan oleh Monsoon Barat
Daya yang masih aktif di wilayah
Sumatera Utara. Konvergensi
terbentuk di Selat Malaka, Laut
China Selatan, Laut Filiphina hingga
Utara Papua.
DINAMIKA ATMOSFER AGUSTUS 2019 6
Prospek Kondisi Cuaca Bulan September 2019
Faktor Global
Berdasarkan dari segi model atau
perbandingan yang dipakai IOD
bernilai positif yang artinya aktivitas
pembentukan awan hujan di wilayah
Indonesia bagian barat tidak signifikan.
MJO tidak aktif di wilayah kita
(penjalarannya dominan dari dalam
lingkaran di prediksi bergerak ke
kuadran 4, 5 dan 6).
OLR bernilai netral yang
mengindikasikan massa udara kering
yang artinya potensi pertumbuhan
awan dan presipitasi kecil.
7 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Gambar 10. Prakiraan Indeks IOD (Indian Ocean Dipole)
Bulan September 2019
Gambar 11. Prakiraan MJO Bulan
September 2019
Gambar 12. Prakiraan OLR Bulan
September 2019
Faktor Regional
Gangguan-gangguan tropis
diperkirakan terjadi pada bulan
September 2019 di sebelah Perairan
Barat Sumatera, Utara Kalimantan,
Laut Filiphina, Laut China Selatan
dan Utara Papua. Konvergensi
Angin di perkirakan terjadi di wilayah
Selat Malaka, Laut Cina Selatan,
Utara Sulawesi hingga Utara Papua.
Bulan September curah
hujan diperkirakan
bertambah. Karakteristik
curah hujan berpotensi
normal dengan intensitas
hujan ringan hingga
sedang.
PROSPEK CUACA SEPTEMBER 2019 8
Gambar 13. Normal Angin 3000ft
Agustus (1981-2010)
Gambar 14. Prakiraan Angin 3000ft
Agustus 2019
Artikel Cuaca: KARHUTLA SEMAKIN MARAK,
WASPADA ASAP! Oleh: Immanuel J. A. Saragih
Indonesia yang berada di wilayah
tropis memiliki dua periode musim,
yaitu musim hujan dan musim
kemarau. Kedua musim yang
dibedakan berdasarkan intensitas
curah hujan tersebut masing-masing
memiliki “tantangan” saat mencapai
masa puncak atau mengalami durasi
yang lebih lama dari normalnya.
Saat mulai memasuki musim kemarau,
beberapa wilayah di Indonesia bersiap-
siap waspada menghadapi fenomena
kekeringan dan/ atau kebakaran hutan
dan lahan (karhutla). Saat musim
kemarau, beberapa wilayah di Pulau
Jawa, yang memiliki tingkat kepadatan
penduduk tinggi, mengalami
kekurangan air karena rendahnya
curah hujan. Selain itu, saat musim
kemarau, wilayah Riau dan sekitarnya
dan beberapa wilayah di Pulau
Kalimantan juga waspada menghadapi
fenomena karhutla yang terjadi setiap
tahun. Setiap tahun, BMKG
mengeluarkan informasi prakiraan
musim hujan dan musim kemarau agar
pemerintah, pusat dan daerah, serta
pihak-pihak terkait dapat
mengantisipasi melalui tindakana
mitigasi bencana.
Pada awal Maret 2019, BMKG telah
mengeluarkan (press release) informasi
awal musim kemarau 2019.
Berdasarkan pantauan perkembangan
musim hujan hingga akhir Februari
2019 menunjukkan bahwa seluruh
wilayah Indonesia telah memasuki
musim hujan. Datangnya awal musim
kemarau 2019 berkaitan dengan
peralihan Angin Baratan (Monsun Asia)
menjadi Angin Timuran (Monsun
Australia) yang dimulai dari wilayah
Nusa Tenggara pada Maret 2019, lalu
Bali dan Jawa pada April 2019,
kemudian sebagian wilayah Kalimantan
dan Sulawesi pada Mei 2019 hingga
akhirnya Monsun Australia sepenuhnya
dominan di wilayah Indonesia pada Juni
s/d Agustus 2019. Secara umum,
puncak musim kemarau diprediksi akan
terjadi pada Agustus – September
2019. Imbaauan juga disampaikan
kepada pemerintah daerah, institusi
terkait, dan masyarakat untuk waspada
dan bersiap terhadap kemungkinan
dampak musim kemarau terutama
wilayah yang rentan terhadap bencana
kekeringan meteorologis, ketersediaan
air bersih, dan karhutla.
Gambar 15. Ilustrasi kejadian kebarakaran hujan
Sumber: https://www.merdeka.com
9 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Waspada Karhutla
BMKG menghimbau masyarakat,
pemerintah daerah, dan instansi terkait
untuk tetap mewaspadai sebaran titik
panas guna menghidari terjadinya
kebakaran hutan dan lahan. Titik panas
adalah suatu area yang memiliki suhu
lebih tinggi dibandingkan sekitarnya
yang dapat dideteksi oleh satelit cuaca.
Titik panas tidak dapat diartikan
sebagai daerah berpotensi kebakaran
hutan dan lahan (karhutla) karena titik
panas dapat berasal dari aktivitas
gunung api, aktivitas perkotaan yang
ekstrim, aktivitas tambang, dan
sebagainya. Informasi titik panas
dianalisis oleh BMKG berdasarkan citra
satelit Terra Aqua (MODIS) dari LAPAN
(Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional) dan satelit Himwari-8 dari
JMA (Japan Meteorological Agency).
Kondisi atmosfer dan cuaca yang
relatif kering pada puncak musim
kemarau dapat menyebabkan
tanaman, khususnya yang sudah
kering, menjadi mudah terbakar. Selain
itu, adanya aktivitas pembukaan lahan
untuk perkebunan dan pertanian
dengan cara membakar juga menjadi
masalah yang rutin terjadi. Menghadapi
fenomena karhutla, BMKG dan instansi
terkait telah membangun dan
mengembangkan Fire Danger Rating
System (FDRS) untuk memberikan
informasi peringatan dini berupa
monitoring sebaran asap dan prediksi
zona kemudahan terbakar sampai
dengan 7 hari kedepan.
Sistem peringatan kebakaran hutan
(FDRS) diantaranya adalah Fine Fuel
Moisture Code, Fire Weather Idex, dan
Citra Sebaran Asap. Informasi FDRS
ini dapat diakses pada halaman web
https://www.bmkg.go.id/cuaca/kebakar
an-hutan.bmkg
Ganggu Aktivitas Penerbangan
Fenomena karhutla membawa
dampak besar bagi aktivitas
masyarakat. Di bidang lingkungan dan
kesehatan, asap yang ditimbulkan oleh
karhutla menjadi polutan di udara
dalam jumlah yang sangat besar dan
berbahaya bagi kesehatan masyarakat
karena dapat menyebabkan gangguan
pernafasan dan penyakit ISPA (Infeksi
Saluran Pernapasan Akut).
Dalam dunia penerbangan, kabut
asap akibat karhutla menyebabkan
terjadinya gangguan aktivitas
penerbangan di bandara terdampak.
Wilayah Riau dan sekitarnya serta
Pulau Kalimantan merupakan beberapa
wilayah yang secara rutin menghadapi
gangguan penerbangan akibat kabut
asap. Selain transportasi udara, kabut
asap juga mengganggu kelancaran
aktivitas transportasi darat dan sungai.
Terbatasnya jarak pandang (visibility)
merupakan salah satu dampak kabut
asap yang dapat membahayakan
bahkan melumpuhkan aktivitas
transportasi, baik di darat, laut, dan
udara.
Gambar 16. Produk informasi potensi
kemudahan terjadinya kebakaran oleh
BMKG
Sumber:
https://www.bmkg.go.id/cuaca/kebakaran-
hutan.bmkg?w=1&u=1
ARTIKEL: WASPADA ASAP 10
Untuk wilayah Sumatera Utara,
khususnya di Bandara Kualanamu,
yang perlu diantisipasi adalah kiriman
asap dari karhutla yang terjadi di
wilayah Riau dan sekitarnya. Pada
musim kemarau, pola angin di wilayah
Sumatera Utara dominan berasal dari
arah Tenggara. Pola pergerakan angin
ini mendorong arah penyebaran
(trajektori) asap dari wilayah Riau dan
wilayah di bagian selatan Sumatera
menuju wilayah Sumatera Utara. Selain
kabut asap kiriman, perlu juga
mengantisipasi terbentuknya titik panas
di wilayah Sumatera Utara akibat
pembukaan lahan dengan cara
membakar.
Layanan Informasi Karhutla
BMKG sebagai lembaga pemerintah
pelaksana tugas pemerintahan di
bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika secara rutin memberikan
layanan informasi cuaca dan iklim
kepada instansi terkait dan masyarakat
sebagai bagian dalam mitigasi karhutla.
BMKG secara rutin memberikan
prakiraan, analisis, dan informasi iklim
meliputi prediksi awal musim kemarau
dan musim hujan, serta dilengkapi
dengan informasi potensi kekeringan
meteorologis maupun informasi curah
hujan tinggi (potensi banjir) di wilayah
Indonesia sebagai bagian dalam
Climate Early Warning System (Ina-
CEWS). Saat memasuki musim
kemarau, BMKG memberikan informasi
cuaca sebagai pendukung kelancaran
kegiatan mitigasi karhutla.
Selain itu, BMKG juga memberikan
layanan produk informasi berbasis data
satelit yang dalam rangka mitigasi
karhutla di Indonesia, yaitu citra
sebaran asap, Geo-Hotspot untuk
mendeteksi titik panas, dan peta
sebaran titik panas di wilayah Indonesia
yang dapat diakses pada halaman web http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/.
Gambar 17. Citra Sebaran Asap
Sumber: https://www.bmkg.go.id/satelit/
Gambar 18. GeoHotspot
Sumber: https://www.bmkg.go.id/satelit/
Gambar 19. Pantauan Titik Panas Indonesia
bagian Barat
Sumber: https://www.bmkg.go.id/satelit/
11 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Artikel: BELAJAR IKHLAS DARI AIR
Oleh : Bambang Setiajid
Saat anda memasuki kafe
kemudian memesan secangkir kopi,
saat kita memesan segelas teh manis,
saat kita memesan es cingcao,
pernahkah anda, saya, kita terpikir
bahwa 95% dari pesanan kita tadi
adalah air? Kemudian adakah kita
menyebut bagian terbesar tersebut
dalam order yang kita sampaikan?
Pastilah tidak, bahkan kita akan terlihat
aneh kalau misalnya kita bilang :
“Mbak, tolong secangkir air kopi pahit”
atau “Air es cingcao segelas ya Mas”,
yang ada malah kebingungan.
Pelajaran pertama dari air adalah
jangan marah, nggondok bin anyel saat
peran besar anda tidak disebut sebut
orang atau bahkan diakui sebagai
peran orang lain.
Saat memasuki toilet, dan seusai
menunaikan hajat kita baik yang besar,
kecil, maupun besar dan kecil
bersamaan anda akan mencari air
untuk menjalankan tugas bersih-bersih,
tugas yang terkesan kotor, namun
sangat funsional bahkan unreplacable,
gak percaya? Mental “ndeso” kita kan
tidak terbiasa pakai tisu, pasti gak afdol
pakai tisu buat tugas pembersihan
tersebut, gak tuntas rasanya.
Disaat lain air begitu dibutuhkan oleh
mak-mak dalam tugas mulia
keseharian beliau dari nyuci, masak ,
memandikan anak dan lain sebagainya,
dan seterusnya. Disini peran dan fungsi
air terlihat sangat-sangat sederhana
dan remeh temeh, coba saja saat itu air
PDAM mampet, mesin pompa air
rusak, atau listrik padam, atau tukang
air keliling tak datang-datang, maka
kepanikan , muka muram durjana
sekaligus marah dari para istri-istri kita
pasti tampak nyata senyata-nyatanya.
Namun ada saatnya air memiliki
peran yang sangat suci, sangat relijius
dan mulia: mengantarkan manusia
sowan menghadap dan berdialog
dengan Tuhan. Hampir semua agama
menggunakan air untuk bersuci saat
akan menjalankan ritual wajib
keagamaanya, tak sah sholat seorang
muslim sebelum bersuci, bahkan
saudara kita yang beragama Hindu rela
pergi jauh untuk mandi di Sungai
Gangga karena airnya yang dianggap
suci. Pelajaran kedua dari air adalah
apapun tugas dan fungsi kita jalani saja
dengan senang hati dan professional.
Ketika air mendapatkan panas dari
matahari, ia menyebarkan kebaikan
tersebut bahkan dengan pengorbanan
dirinya. Air rela bertransformasi
menjadi fase gas, berupa uap air,
menempuh perjalanan jauh ke langit,
terbang terbawa angin, kemudian
merubah dirinya menjadi awan,
kemudian menjadi butir-butir air, jatuh
ke bumi yang disambut suka cita warga
bumi untuk mengairi tanaman sumber
penghidupan mereka, meresap ke bumi
agar nanti saat kemarau warga bumi
tidak kekurangan air dengan muncul
sebagai mata air nan jernih. Pelajaran
ke tiga dari air, sebarkan kebaikan
tanpa mengharap balasan, kerelaan
berkorban untuk kemanusiaan dan
alam sekitar.
Tentu masih banyak lagi pelajaran
yang bisa kita petik dari air, semua
terpulang kepada kepekaan kita
membaca ayat-ayat Tuhan yang
terbentang di alam semesta ini.
Semoga kita menjadi orang yang lebih
baik dari kemarin, dan lebih baik lagi
esok hari. ARTIKEL: BELAJAR IKHLAS DARI AIR 12
FREKUENSI PENERBANGAN DAN FREKUENSI PRODUK PELAYANAN METEOROLOGI DI BANDAR UDARA KUALANAMU DELI SERDANG BULAN AGUSTUS TAHUN 2019 Oleh : Jamhari
Tabel 2. Data Traffic Penerbangan di Bandar Udara Kualanamu Periode Agustus 2019
SUMBER : PERUM LPPNPI CABANG MADYA MEDAN
Tabel 3. Data Gangguan Penerbangan Terkait Kondisi Cuaca di Bandar Udara
Kualanamu Periode Agustus 2019
SUMBER : PERUM LPPNPI CABANG MADYA MEDAN
13 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Tabel 4. Data Frekuensi Pelayanan Produk Meteorologi di Bandar Udara Kualanamu Periode
Agustus 2019
Keterangan :
1. FF LN : Flight Forecast untuk penerbangan luar negeri
2. FF DN : Flight Forecast untuk penerbangan dalam negeri
3. TAF : Pelaporan sandi TAF
4. ROFOR : Pelaporan sandi ROFOR
5. ARFOR : Pelaporan sandir ROFOR
6. SIGMET : Pelaporan sandi SIGMET untuk MWO
VAR : Volcanic Activity Report dari stasiun ke MWO
7. AERODROME WARNING : Pelaporan berita Aerodrome Warning
8. PUBLIK : Laporan cuaca untuk publik
9. METAR : Pelaporan sandi METAR
10.SPECI : Pelaporan sandi SPECI
11.MET REPORT : Pelaporan sandi MET REPORT
12.SPECIAL : Pelaporan sandi SPECIAL
13.Frekuensi Penerbangan : Jumlah frekuensi penerbangan(take off/landing) Penerbangan
SUMBER : PERUM LPPNPI CABANG MADYA MEDAN
FREKUENSI PENERBANGAN AGUSTUS 2019 14
Informasi meteorologi adalah data
atau keterangan mengenai cuaca pada
saat lampau, sekarang dan atau saat yang
akan datang. Informasi meteorologi pada
saat sedang berlangsung dan pada saat
dekat berikutnya berguna untuk bahan
pertimbangan perencanaan operasional.
Sedangkan informasi meteorologi yang
akan datang berguna untuk menentukan
alternative – alternatif yang akan
dilakukan sehingga resiko yang akan
terjadi dapat diperkecil.
Weather forecast adalah suatu pernyataan
mengenai kondisi meteorologi yang
berlaku untuk jangka waktu tertentu dan
area tertentu, yang disajikan dalam bentuk
gambar (peta), tulisan (tabular atau sandi)
atau lisan (briefing). Jangka waktu
weather forecast umumnya tidak lebih dari
24 jam.
Aerodrome Forecast (TAF)
merupakan prakiraan cuaca bandara yang
memberikan informasi keadaan cuaca
pada bandara dengan periode waktu yang
ditetapkan, dimana prakiraan ini
merupakan prakiraan jangka pendek (now
casting) dan meliputi daerah yang sangat
sempit. Untuk keperluan evaluasi TAF
harus dicocokkan dengan Metar atau
Speci yang diterima, apabila ditemukan
ada perubahan signifikan yang dilaporkan
pada Speci. METAR adalah nama sandi
dari suatu laporan cuaca rutin untuk
penerbangan. METAR dibuat dan
dilaporkan setiap jam atau tiap setengah
jam (Murwadji, 2004).
Adapun unsur – unsur cuaca yang
termuat dalam TAF sebagai berikut:
a) Angin (Arah dan Kecepatan angin)
Angin merupakan gerak atmosfer atau
masaa udara yang bergerak dari tekanan
tinggi ke tekanan rendah. Dalam Tafor
rata-rata arah dan kecepatan angin pada
suatu prakiraan diikuti dengan salah satu
indicator kecepatan KMH,KT atau MPS.
b) Visibility
Visibility yaitu memprakirakan jarak
mendatar pada suatu objek yang sudah
diketahui jarak sebenarnya.Yang
dilaporkan adalah jarak terpendek dari
seluruh penglihatan.
c) Perawanan (Tinggi Dasar awan dan
Jumlah Awan)
Di dalam TAF yang dilaporkan yaitu Tinggi
dasar awan dan Jumlah awan.Tinggi
dasar awan yang di lapokan yaitu titik
terendah dari awan rendah. Jumlah 5
awan yang dilaporkan yaitu jumlah awan
rendah yang diprakirakan dengan
menggunakan singkatan dari 3 karakter
yaitu FEW ( 1 – 2 oktas), SCT (3 – 4
oktas), BKN (5 – 7 oktas) dan OVC (8
oktas) apabila ada awan Comulusnimbus
maka menambahkan singkatan CB.
15 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Verifikasi merupakan membandingkan
hasil prediksi dengan observasi secara
visual. Yang diamati bisa berupa time
series atau gambar. Prediksi dikotomi (ya /
tidak) merupakan prediksi yang membagi
prediksi dua kemungkinan ya atau tidak.
Unsur suhu tidak diverifikasi karena dalam
format TAF tidak menyertakan suhu
sebagai unsur yang diprakirakan.
Verifikasi TAF terhadap METAR
merupakan membandingkan hasil prediksi
(TAF) dengan Data observasi (METAR).
NO UNSUR
METEOROLOGI
PERSYARATAN/ TOLERANSI
KETELITIAN
PROSENTASE
MINIMUM
1. Arah angin ± 30O 80%
2. Kecepatan angin ± 5 kt untuk kecepatan ≤ 25 kt,
± 20% untuk kecepatan > 25 kt 80%
3. Jarak pandang
± 200m untuk jarak pandang ≤ 700 m,
± 30% untuk jarak pandang antara 700 dan
10 km
80%
4. Cuaca/ endapan Terjadi atau tidak 80%
5. Jumlah awan ± 2 oktas 70%
6. Tinggi dasar awan
± 30m (100 ft) untuk tinggi dasar awan
≤ 120m (400 ft),
± 30% untuk tinggi dasar awan antara
120m dan 300m (10.000ft)
70%
Tabel 5. Toleransi Ketelitian Prakiraan Unsur Cuaca dalam TAF
Verifikasi prakiraan cuaca ini dibuat
berdasarkan Intruksi Met / No.099 /
Verifikasi Prakiraan / I / 88, yang
digunakan di Stasiun Meteorologi
Penerbangan Kualanamu - Deliserdang
(FORMULIR: MP1/88). Prakiraan yang
dimaksud adalah berita TAF yang dibuat
dan dikirim 4 kali dalam satu hari pada
jam-jam utama (00.00UTC, 06.00UTC,
12.00UTC, 18.00UTC) dengan masa
berlaku 24 jam. Laporan ini akan memuat
hasil verifikasi TAF secara keseluruhan
yang dilaksakan di Stasiun Meteorologi
Kelas I Kualanamu sebagaimana yang
biasa dilampirkan dalam Laporan Bulanan.
FREKUENSI PENERBANGAN AGUSTUS 2019 16
Tabel 6. Hasil Verifikasi
Setelah kita simak hasil monitoring
capaian akurasi tiap unsur cuaca
diatas, maka dapat kita simpulkan
bahwa secara umum prosentase
akurasinya sudah mempunyai nilai
yang bagus.
17 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Namun, masih ada prosentase
akurasi 2 unsur cuaca yang perlu kita
tingkatkan lagi yaitu unsur arah angin
dan kondisi cuaca. Disamping itu rata-
rata prosentase akurasi TAF selama
bulan Juli tahun 2019 mencapai 88%.
Laporan Kejadian Bencana Alam Agustus 2019 di Sumatera Utara OLEH : ELLYA V. MANURUNG
Tabel 7. Laporan Kejadian Bencana Alam di Sumatera Utara bulan Agustus 2019
No Tanggal Jenis
Bencana Wilayah Keterangan
1. 04/08/2019 Banjir Rob Kecamatan
Medan
Belawan, Kota
Medan
Banjir yang disebabkan pasang air laut
melanda kawasan padat penduduk di
pesisir pantai Belawan. Selain rumah
warga, banjir rob juga menggenangi
jalan raya Pelabuhan Belawan
sehingga mengganggu pengendara
yang lewat.
Sumber:https://daerah.sindonews.com/r
ead/1426652/174/ratusan-rumah-dan-
jalanan-di-belawan-terendam-rob-
1564907586
2. 10/08/2019 Kabut
Asap
Panyabungan,
Kab. Madina,
Provinsi
Sumut
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan
lahan di Kabupaten Mandailing Natal
(Madina) semakin menganggu
masyarakat, khususnya anak-anak,
mereka harus menggunakan masker
saat beraktivitas di sekolah dan kabut
asap tampak makin pekat saat pagi dan
sore hari. Selain itu kabut asap juga
mengurangi jarak pandang
pengendara. Mobil dan motor yang
melintas menyalakan lampu kendaraan
meski di siang hari, karena jarak
padang hanya sekitar 150 meter.
Sumber:https://www.inews.id/daerah/su
mut/warga-madina-sumut-mulai-
terdampak-kabut-asap-kiriman-akibat-
karhutla
KEJADIAN BENCANA AGUSTUS 2019 18
3. 16/08/2019 Angin
Kencang
Desa
Banyumas,
Kecamatan
Stabat.
Angin kencang merusak delapan rumah
dan bangunan di Kabupaten Langkat,
Sumatera Utara (Sumut). Tidak ada korban
akibat kejadian. Kawasan permukiman
yang terkena angin kencang berada di
Desa Banyumas, Kecamatan Stabat. Angin
kencang itu menyapu perkampungan pada
Jumat (16/8) sekitar pukul 16.30 WIB.
Angin kencang juga menumbangkan
beberapa pohon, dan menyebabkan
terputusnya jaringan listrik.
Sumber:https://news.detik.com/berita/d-
4669647/angin-kencang-terjang-langkat-
sumut-8-rumah-rusak
4. 19/08/2019 Sambaran
Petir
Desa Uratan,
Kabupaten
Tapanuli
Tengah
Seorang penggembala kerbau di Desa
Uratan, Tapanuli Tengah bernama Sitor
Habeahan tersambar petir saat
menghidupkan api untuk mengasapi
kerbau-kerbau di dalam kandang agar tak
diganggu nyamuk, Senin (19/8) sekitar
pukul 19.20 WIB. Selain Sitor, dua puluhan
kerbau juga ikut tersambar petir. 19 di
antaranya mati.
Sumber:https://news.detik.com/berita/d-
4680373/sambaran-petir-maut-di-sumut
5. 24/08/2019 Sambaran
Petir
Kecamatan
Medang Deras
dan
Kecamatan
Sei Balai, Kab.
Batubara
Kejadian menimpa enam santri putri yang
sedang mencari bambu di pekarangan
pesantren, Sabtu (24/8) pagi. Saat mencari
bambu, mendadak hujan turun dan petir
menyambar keenam santri tersebut. Dua
korban tewas sedangkan empat korban
yang menderita luka.
Sumber:https://news.detik.com/berita/d-
4680373/sambaran-petir-maut-di-sumut
19 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Artikel: Mengenal Lebih Dekat Pimpinan Baru Stasiun Meteorologi Kelas I Kualanamu OLEH : DEASSY E. D. DOLOKSARIBU
Pria yang bernama lengkap
Bambang Setiajid, M.T. yang lahir di
Karanganyar, pada tanggal 3 Februari
1963 merupakan pimpinan baru di
Stasiun Meteorologi Kelas I Kualanamu
setelah Bapak Djoko Sumardiono, S.T.
sejak awal Juli 2019. Pak Bambang yang
biasa kita panggil sebagai panggilan
akrab di kantor maupun di keluarga ini
memulai pendidikannya dari TK hingga
SD di Karanganyar, kemudian beliau
melanjutkan sekolah SMP hingga SMA
nya di Sragen, Jawa Tengah.
Awal Karier Hingga saat ini
Sebelum memasuki Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG), setelah lulus dari SMA, Pak
Bambang melanjutkan kuliahnya di
Jakarta dan menuntut ilmu di BPLMG
jurusan D3 Meteorologi hingga lulus
tahun 1985, pertama kalinya beliau
mendapatkan penempatan pertama di
Stasiun Meteorologi Polonia Medan
sebagai pegawai Operasional pada tahun
1985 hingga 1992 selama 7 tahun.
prestasinya saja tetapi juga dukungan
yang diberikan baik dari pegawai maupun
keluarga.
Kemudian pindah ke Stasiun
Maritim Tanjung Perak II Surabaya pada
tahun 1992 hingga 2013, saat di Stasiun
Maritim Tanjung Perak pada tahun 1992
hingga 2011 beliau bekerja di bagian
kelompok Data dan Informasi sebagai
forecaster, lalu tahun 2011 hingga 2013
diangkat menjadi Kasi. Obs. Info di
Stasiun Maritim Tanjung Perak II
Surabaya. Selama menjadi forecaster di
Stasiun Maritim Tanjung Perak II
Surabaya beliau melanjutkan S1 jurusan
Oceanografi, Fakultas Teknik Kelautan
di Universitas Hang Tuah Surabaya
yang lulus pada tahun 2009 dan
melanjutkan Pendidikan S2 jurusan
Teknik Lingkungan di Institut Teknologi
Adhi Tama Surabaya hingga lulus tahun
2011.
Dengan menyelesaikan Pendidikan
S2 beliau mendapat promosi menjadi
Kasi Data dan Informasi di Stasiun
Meteorologi Kelas I Juanda Surabaya
pada tahun 2013 hingga 2016, dapat
dilihat dari kinerja beliau yang baik
dalam membangun kelompok Data dan
Informasi tersebut, sehingga membuat
beliau kembali mendapatkan promosi
sebagai Kepala Stasiun Meteorologi
Kelas II Eltari Kupang pada tahun 2016
hingga Juni 2019. Dengan kerjasama
yang baik antara beliau dan para
pegawai membuat Pak Bambang dapat
membangun Stasiun Meteorologi Kelas
II Eltari Kupang dengan sangat baik
selama 3 tahun, sehingga membuat
beliau kembali memperoleh jabatan
baru pada Juli 2019 hingaa saat ini
sebagai Kepala Stasiun Meteorologi
Kelas I Kualanamu. Pencapaian yang
dilalui beliau hingga saat ini tidak hanya
berkat
ARTIKEL: PIMPINAN BARU BMKG KUALANAMU 20
Gambar 20. Kepala Stasiun Meteorologi
Kualanamu: Bpk. Bambang Setiajid, M.T.
Kegagalan yang pernah terjadi
sebelum meraih Kesuksesan
Walaupun banyak tantangan yang
dilewati beliau hingga mencapai
kesuksesannya saat ini ternyata beliau
juga tidak hanya selalu melewati hal-hal
positif, tetapi beliau pernah sampai pada
titik terendah yaitu masa dimana beliau
gagal. Menurut beliau saat masa
gagalnya itu terjadi ketika idealisme kita
tidak terakomodir dilapangan, seperti
saat beliau mengikuti salah satu diklat
dimana saat itu beliau yakin bahwa
beliau memiliki nilai yang tinggi, tetapi
pada kenyataannya hal yang diyakini
beliau tersebut tidak terjadi. Sehingga
membuat beliau frustasi dengan hasil
yang tidak seperti yang diyakini beliau.
Dan hasil dari diklat tersebut membuat
beliau melakukan suatu perbuatan yang
merugikan diri sendiri, yaitu mulai
berhenti membuat dupak dan melakukan
hal-hal yang berada pada zona
nyamannya saat itu.
Akibat dari perbuatan beliau tersebut
membuat dampak yang tidak baik
terhadap karir beliau yaitu terlambatnya
naik pangkat, sehingga waktu terlewati
sia-sia begitu saja. Akhirnya beliau
tersadar bahwa perbuatannya tersebut
telah merugikan diri sendiri yang
membuatnya tertinggal jauh dari
seharusnya yang bisa dicapainya saat
itu. Sehingga membuat beliau mendapat
pelajaran berharga dari perbuatannya,
yaitu agar kedepannya bisa lebih
memahami aturan yang berlaku dan
mulai mengutamakan pendidikan.
Kegagalan yang dilewati membuat
beliau berpikir agar para pegawai tidak
sampai jatuh di lobang yang sama, beliau
akhirnya berpesan kepada para pegawai
agar kegagalannya menjadi pelajaran
bagi pegawai yang muda saat ini, supaya
para pegawai tidak mengambil tindakan-
tindakan yang dapat merugikan diri
sendiri, jika merasa kesal atau frustasi
boleh protes tetapi ada jalurnya dan
jangan sampai berhenti melakukan
inovasi-inovasi, tetap lebih memahami
aturan-aturan yang berlaku dan juga
tetap semangat melanjutkan pendidikan.
Keinginan Atasan untuk Stasiun
Meteorologi Kualanamu
Dari pengalaman dan cerita tentang
kegagalan yang dilewati beliau hingga
mendapat kesuksesan seperti saat ini,
membuat Bapak Bambang memiliki
keinginan terhadap para pegawai Stasiun
Meteorologi Kualanamu agar dapat
menjadi pegawai yang memiliki 4K yaitu,
Kualifikasi, Kapasitas, Kinerja dan
Komitmen sehingga dapat membangun
kantor Stasiun Meteorologi Kualanamu
menjadi kantor yang modern dan silent
office. Yang mana untuk membangun itu
semua diperlukan kekompakan dari
masing-masing pegawai.
21 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Artikel: Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani pada Stasiun Meteorologi Kualanamu OLEH : Margareta Harianja
Indonesia mendapatkan kenaikan
Indeks Persepsi Korupsi pada tahun
2018 setelah stagnan selama dua tahun
berturut-turut di tahun 2016 dan tahun
2017 (transparency.org/cpi2018). Skor
yang diperoleh Indonesia meningkat
menjadi 38 dari sebelumnya 37 dengan
peringkat 89 dari 180 negara. Adapun
skor 0 adalah menunjukkan sangat
korupsi dan 100 menunjukkan bebas
korupsi. Kenaikan Indeks Persepsi
Korupsi ini diperoleh Indonesia setelah
selama beberapa tahun melakukan
upaya membasmi korupsi.
Pemerintah Indonesia melakukan
perubahan dengan mencanangkan
kegiatan Reformasi Birokrasi pada
seluruh instansi pemerintah dengan
diterbitkannya Permenpan dan RB No 60
tahun 2012 tentang pedoman umum
yang merupakan acuan bagi pejabat di
lingkungan Kementrian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah dalam rangka
pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas Korupsi. Permenpan dan
RB ini selanjutnya dianggap sudah tidak
sesuai lagi dengan kebutuhan dan
perkembangan keadaan dan digantikan
dengan Permenpan dan RB Nomor 52
Tahun 2014 tentang pedoman
pembangunan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) di Lingkungan Instansi
Pemerintah.
Stasiun Meteorologi Kualanamu
(Stamet KNO) sebagai salah satu unit
kerja dari Instansi Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika, diusulkan
untuk menjadi Wilayah Bebas Korupsi
(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM). Untuk mencapai
predikat itu, Stamet KNO melakukan
pembangunannya sejak tahun 2018.
Bertekad untuk mencapai predikat WBK
dan WBBM, seluruh pegawai Stamet
KNO bersama-sama bekerja keras
menyusun konsep pelaksanaan
operasional dan pelayanan yang bersih,
singkat dan tepat.
Operasional kantor Stamet KNO
pada dasarnya telah dilaksanakan
sesuai dengan seluruh peraturan dan
Undang-Undang yang berlaku.
Peraturan dan Undang-Undang yang
berlaku ini diturunkan dalam bentuk
Standard Of Procedure (SOP) kerja
masing-masing seksi dalam Stamet
KNO. Pada dasarnya pembuatan SOP
kerja ini sudah dibentuk dengan baik
karena Stamet KNO telah mendapat
standar manajemen mutu ISO
9001:2008 pada tahun 2014 yang
kemudian telah ditingkatkan dengan
perolehan predikat ISO 9001:2015 pada
tahun 2017. Perolehan standar
manajemen mutu ISO 9001:2015
memudahkan Stamet KNO dalam
penyusunan konsep pembangunan
Zona Integritas menuju WBK dan
WBBM.
ARTIKEL: PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS 22
Tim Pembangunan Zona Integritas
menuju WBK dan WBBM dibentuk
dengan masing-masing kelompok kerja
sesuai dengan masing-masing
komponen pengungkit. Setiap kelompok
kerja melengkapi dokumen yang
dibutuhkan dalam Lembar Kerja Evaluasi
yang dijadikan sebagai dasar
pelaksanaan operasional dan mutu
layanan.
Tantangan utama yang dihadapai
dalam pelayanan publik adalah
ekspektasi publik pengguna jasa dan
informasi terhadap layanan. Stamet KNO
dalam membangun Zona Integritas
melakukan pembangunan secara fisik
berupa pembangunan sarana dan
prasarana yang mendukung layanan
kepada publik yang lebih baik. Salah
satu bentuk perubahan pelayanan adalah
dibentuknya Unit Pelayanan Terpadu
Satu Pintu untuk pelayanan jasa dan
informasi yang memberikan perlindungan
dan kepastian hukum kepada Wajib
Bayar sebagai pengguna jasa,
mendekatkan pelayanan, mewujudkan
proses pelayanan yang cepat, mudah,
murah, transaparan, pasti dan terjangkau
serta memberikan akses yang lebih luas
kepada Wajib Bayar sebagai pengguna
jasa (Peraturan BMKG RI Nomor 1
Tahun 2019).
Selain unit PTSP, Stamet KNO juga
membangun sarana dan prasarana lain
untuk mendukung pelayanan. Di
antaranya adalah layanan Ruang ASI
(Laktasi) ditujukan untuk ibu menyusui
yang membutuhkan ruang privat untuk
tetap bias memberikan ASI bagi bayinya.
Ruang ASI ini digunakan bukan hanya
untuk pelanggan jasa dan informasi
namun juga untuk pegawai perempuan
yang menyusui. Gambar 21. Rapat Tim Zona Integritas
Gambar 22. Unit Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
Gambar 23. Ruang ASI (Laktasi)
23 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Sarana dan prasarana tersebut
dibangun untuk meningkatkan kepuasan
publik terhadap pelayanan jasa dan
informasi dari Stamet KNO. Diharapkan
dengan dibangunnya seluruh sarana dan
prasarana tersebut kepuasan publik
dapat meningkat yang secara berkala
selalu diukur dengan melaksanakan
survei kepuasan masyarakat terhadap
user / pengguna layanan Jasa dan
Informasi yang disediakan oleh Stamet
KNO. Survei ini dijadikan sebagai dasar
untuk pembuatan rencana kerja di tahun
berikutnya untuk menyempurnakan
layanan Stamet KNO terhadap publik.
Dengan demikian diharapkan Stamet
KNO terus dapat melaksanakan
operasional di Wilayah yang Bebas
Korupsi dan Wilayah Birokrasi yang
Bersih dan Melayani.
Bagi penyandang disabilitas yang
menggunakan kursi roda, Stamet KNO
juga menyediakan sarana akses pintu
khusus yang memudahkan pengguna
kursi roda memasuki Unit Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dan area parkir
khusus penyandang disabilitas. Area
parkir khusus disabilitas ini dilarang untuk
digunakan oleh umum walau sedang
tidak digunakan oleh penyandang
disabilitas. Petugas keamanan (Security)
yang bertugas wajib mendampingi tamu
penyandang disabilitas dan membantu
hingga selesai mendapatkan layanan
jasa dan informasi dan kembali ke area
parkir.
Gambar 24. Akses pintu masuk
disabilitas
ARTIKEL: PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS 24
Artikel: SENJATA OPERASIONAL JILID 1: A W O S (AUTOMATED WEATHER OBSERVING SYSTEM)
OLEH : Cristine W. Simanungkalit
Penyampaian informasi cuaca
nonstop 24/7 yang dijalani kawan-kawan
operasional di BMKG, khususnya di
Stasiun Meteorologi Kualanamu, tentu
tidak akan berjalan dengan baik tanpa
dipersenjatai sarana dan prasarana
operasional yang berkualitas. Kali ini kita
akan kupas hampir tuntas (karena kalau
sampai tuntas nanti artikel lain gak
kebagian :D) tentang 1 senjata penting
dalam dunia meteorologi penerbangan.
Ayo, kenalan yuk dengan sahabat kita si
hitam manis yang namanya AWOS.
AWOS itu apa ya?
Automated Weather Observing
System atau yang lebih dikenal dengan
nama AWOS adalah sistem alat
pengamatan cuaca otomatis yang
ditepatkan di bandara untuk
mendapatkan data unsur-unsur cuaca
secara otomatis menjadi informasi cuaca
penerbangan dalam bentuk sandi Met
Report, Special Report, METAR dan
SPECI (SOP BMKG No. 001 Tahun
2017). Pada dasarnya, AWOS dilengkapi
peralatan dan sensor-sensor otomatis
yang mengamati unsur-unsur
meteorologi yang ditempatkan di sisi-sisi
landasan pacu/ di bandara. Sensor-
sensor tersebut mencatat data unsur-
unsur meteorologi yang diperlukan untuk
penerbangan, seperti suhu udara, suhu
titik embun, kelembaban udara, tekanan
udara (QNH, QFE), jarak pandang, arah
dan kecepatan angin, kondisi cuaca,
jumlah dan tinggi dasar awan terendah,
serta jumlah curah hujan untuk masing-
masing runway. Tidak semua bandara
atau stasiun meteorologi menggunakan
AWOS dengan tipe/merek yang sama.
BMKG Kualanamu menggunakan AWOS
dari All Weather Inc. Tapi bukan berarti
hasilnya menjadi berbeda jauh, hanya
beda pabrikan saja.
Di Bandara Kualanamu, display
AWOS terdapat di beberapa tempat,
yaitu di ruangan observer (pengamat),
ruangan forecaster (prakirawan), ruangan
APP (Approach Control Office), dan
ruangan ATC (Air Traffic Controller).
Gambar 25. Display AWOS
Apa sih hebatnya AWOS?
Pengamatan menggunakan
peralatan konvensional untuk pelayanan
informasi cuaca penerbangan yang
akurat, cepat dan tepat, serta terus
menerus, terutama di bandara dengan
frekuensi penerbangan yang padat dan
yang sering mengalami perubahan
kondisi cuaca yang cepat, tentu dinilai
kurang efisien. Oleh karenanya,
peralatan otomatis kini hadir
mendampingi peralatan konvensional,
yang mungkin pada saatnya nanti akan
sepenuhnya menggantikan alat
konvensional. Hadirlah AWOS sebagai
peralatan otomatis sebagai solusi yang
tepat dalam menyediakan pelayanan
informasi terkini, lebih akurat dan terus
menerus. AWOS juga memberikan
kemudahan bagi pengamat dan juga
mempercepat proses penyampaian
informasi cuaca penerbangan ke pihak
ATC (air traffic controller).
25 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Ada informasi apa saja di dalam
AWOS?
Ada banyak informasi unsur cuaca
yang dapat ditampilkan AWOS,
khususnya untuk kepentingan take off
dan landing pesawat. Berikut ini adalah
informasi yang ditampilkan pada tampilan
utama AWOS.
Gambar 26 . Informasi pada Display AWOS
Akuratkah Informasi di AWOS?
Peralatan yang mengukur nilai
sesuatu tentu harus dikalibrasi, demikian
juga peralatan pengamatan nilai/kondisi
unsur cuaca. Pemeliharaan peralatan
secara berkala dilakukan oleh teknisi dan
rekanan agar sensor-sensor dan
peralatan berfungsi dengan baik.
Perbaikan wajib segera dilakukan kalau
terjadi malfungsi atau kerusakan pada
sensor maupun sistem AWOS. Kalibrasi
pun dilakukan secara berkala oleh
kalibrator dari laboratorium kalibrasi
BMKG Pusat.
Jadi, jangan ragu dengan informasi
cuaca yang dikeluarkan BMKG ya gaes,
apalagi informasi cuaca penerbangan
dari Stasiun Meteorologi Kualanamu.
BMKG siap dan pasti memberikan
informasi yang cepat, tepat, akurat, luas,
dan mudah dipahami untuk seluruh
masyarakat.
Informasi-informasi kondisi unsur cuaca
yang ditampilkan AWOS dirangkum
dalam informasi cuaca yang disampaikan
untuk kepentingan take off dan landing
pesawat guna mendukung keselamatan
penerbangan. Ada 4 jenis informasi
cuaca penerbangan yang diberikan, yaitu
METAR, SPECI, Met Report dan Special
Report. Sebagai contoh berikut ini adalah
sandi METAR yang dihasilan
menggunakan AWOS.
METAR WIMM 030430Z 00000KT 8000
SCT018 30/22 Q1009 NOSIG=
a. Arah dan kecepatan angin
b. Jarak pandang mendatar
c. Perawanan
d. Suhu udara dan suhu titik embun
e. Tekanan udara (QNH)
Gambar 27. Pemeliharaan dan Kalibrasi
AWOS
ARTIKEL: SENJATA OPERASIONAL 26
Informasi Waktu SUNRISE-SUNSET Bandar Udara di SUMUT OLEH : YOLANDA M. TONDANG
sumber: http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/Terbit_Terbenam_Matahari.bmkg
DAFTAR WAKTU TERBIT TERBENAM MATAHARI
KUALANAMU
E 98°52'43.0", N 3°38'25.0"
Tanggal
Waktu Fajar Waktu Terbit
Matahari
Azimuth
Matahari
saat Terbit
Waktu
Matahari
Transit
Tinggi
Matahari saat
Transit
Waktu
Terbenam
Matahari
Azimuth
Matahari saat
Terbenam
Waktu
Senja
WIB WIB ° WIB ° WIB ° WIB
2019 Sep 01 05:09 06:19 81 12:25 86N 18:30 278 19:40
2019 Sep 02 05:09 06:19 82 12:24 86N 18:30 278 19:39
2019 Sep 03 05:09 06:19 82 12:24 87N 18:29 278 19:39
2019 Sep 04 05:09 06:19 83 12:24 87N 18:29 277 19:38
2019 Sep 05 05:09 06:18 83 12:23 87N 18:28 277 19:38
2019 Sep 06 05:09 06:18 83 12:23 88N 18:28 277 19:37
2019 Sep 07 05:09 06:18 84 12:23 88N 18:27 276 19:37
2019 Sep 08 05:08 06:18 84 12:22 89N 18:27 276 19:36
2019 Sep 09 05:08 06:17 84 12:22 89N 18:27 275 19:36
2019 Sep 10 05:08 06:17 85 12:22 89N 18:26 275 19:35
2019 Sep 11 05:08 06:17 85 12:21 90N 18:26 275 19:35
2019 Sep 12 05:08 06:17 86 12:21 90N 18:25 274 19:34
2019 Sep 13 05:07 06:16 86 12:21 90N 18:25 274 19:34
2019 Sep 14 05:07 06:16 86 12:20 91S 18:24 273 19:33
2019 Sep 15 05:07 06:16 87 12:20 90S 18:24 273 19:33
2019 Sep 16 05:07 06:16 87 12:20 90S 18:23 273 19:32
2019 Sep 17 05:06 06:15 87 12:19 89S 18:23 272 19:32
2019 Sep 18 05:06 06:15 88 12:19 89S 18:23 272 19:31
2019 Sep 19 05:06 06:15 88 12:18 89S 18:22 272 19:31
2019 Sep 20 05:06 06:15 89 12:18 88S 18:22 271 19:30
2019 Sep 21 05:05 06:14 89 12:18 88S 18:21 271 19:30
2019 Sep 22 05:05 06:14 89 12:17 87S 18:21 270 19:30
2019 Sep 23 05:05 06:14 90 12:17 87S 18:20 270 19:29
2019 Sep 24 05:05 06:14 90 12:17 87S 18:20 270 19:29
2019 Sep 25 05:04 06:13 91 12:16 86S 18:19 269 19:28
2019 Sep 26 05:04 06:13 91 12:16 86S 18:19 269 19:28
2019 Sep 27 05:04 06:13 91 12:16 86S 18:18 268 19:27
2019 Sep 28 05:04 06:13 92 12:15 85S 18:18 268 19:27
2019 Sep 29 05:03 06:12 92 12:15 85S 18:18 268 19:26
2019 Sep 30 05:03 06:12 93 12:15 84S 18:17 267 19:26
27 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
DAFTAR WAKTU TERBIT TERBENAM MATAHARI
SILANGIT
E 98°59'37.0", N 2°15'31.0"
Tanggal
Waktu Fajar Waktu Terbit
Matahari
Azimuth
Matahari
saat Terbit
Waktu
Matahari
Transit
Tinggi
Matahari saat
Transit
Waktu
Terbenam
Matahari
Azimuth
Matahari saat
Terbenam
Waktu
Senja
WIB WIB ° WIB ° WIB ° WIB
2019 Sep 01 05:10 06:20 81 12:24 85N 18:29 278 19:38
2019 Sep 02 05:10 06:19 82 12:24 85N 18:28 278 19:38
2019 Sep 03 05:10 06:19 82 12:24 85N 18:28 278 19:37
2019 Sep 04 05:09 06:19 83 12:23 86N 18:28 277 19:37
2019 Sep 05 05:09 06:19 83 12:23 86N 18:27 277 19:37
2019 Sep 06 05:09 06:18 83 12:23 86N 18:27 276 19:36
2019 Sep 07 05:09 06:18 84 12:22 87N 18:26 276 19:36
2019 Sep 08 05:09 06:18 84 12:22 87N 18:26 276 19:35
2019 Sep 09 05:08 06:17 84 12:22 88N 18:26 275 19:35
2019 Sep 10 05:08 06:17 85 12:21 88N 18:25 275 19:34
2019 Sep 11 05:08 06:17 85 12:21 88N 18:25 275 19:34
2019 Sep 12 05:08 06:17 86 12:20 89N 18:24 274 19:33
2019 Sep 13 05:07 06:16 86 12:20 89N 18:24 274 19:33
2019 Sep 14 05:07 06:16 86 12:20 89N 18:24 273 19:32
2019 Sep 15 05:07 06:16 87 12:19 90N 18:23 273 19:32
2019 Sep 16 05:07 06:15 87 12:19 90N 18:23 273 19:32
2019 Sep 17 05:06 06:15 87 12:19 91N 18:22 272 19:31
2019 Sep 18 05:06 06:15 88 12:18 90S 18:22 272 19:31
2019 Sep 19 05:06 06:14 88 12:18 90S 18:21 272 19:30
2019 Sep 20 05:05 06:14 89 12:18 90S 18:21 271 19:30
2019 Sep 21 05:05 06:14 89 12:17 89S 18:21 271 19:29
2019 Sep 22 05:05 06:14 89 12:17 89S 18:20 270 19:29
2019 Sep 23 05:05 06:13 90 12:17 88S 18:20 270 19:29
2019 Sep 24 05:04 06:13 90 12:16 88S 18:19 270 19:28
2019 Sep 25 05:04 06:13 91 12:16 88S 18:19 269 19:28
2019 Sep 26 05:04 06:12 91 12:16 87S 18:19 269 19:27
2019 Sep 27 05:03 06:12 91 12:15 87S 18:18 268 19:27
2019 Sep 28 05:03 06:12 92 12:15 87S 18:18 268 19:27
2019 Sep 29 05:03 06:12 92 12:15 86S 18:17 268 19:26
2019 Sep 30 05:03 06:11 93 12:14 86S 18:17 267 19:26
sumber: http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/Terbit_Terbenam_Matahari.bmkg
SUNRISE-SUNSET SEPTEMBER 2019 28
sumber: http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/Terbit_Terbenam_Matahari.bmkg
DAFTAR WAKTU TERBIT TERBENAM MATAHARI
AEK GODANG
E 99°25'50.0", N 1°23'55.0"
Tanggal
Waktu Fajar Waktu Terbit
Matahari
Azimuth
Matahari
saat Terbit
Waktu
Matahari
Transit
Tinggi
Matahari saat
Transit
Waktu
Terbenam
Matahari
Azimuth
Matahari saat
Terbenam
Waktu
Senja
WIB WIB ° WIB ° WIB ° WIB
2019 Sep 01 05:09 06:18 82 12:22 84N 18:27 278 19:36
2019 Sep 02 05:09 06:18 82 12:22 84N 18:26 278 19:36
2019 Sep 03 05:08 06:18 82 12:22 84N 18:26 278 19:35
2019 Sep 04 05:08 06:18 83 12:21 85N 18:25 277 19:35
2019 Sep 05 05:08 06:17 83 12:21 85N 18:25 277 19:34
2019 Sep 06 05:08 06:17 83 12:21 86N 18:25 276 19:34
2019 Sep 07 05:07 06:17 84 12:20 86N 18:24 276 19:33
2019 Sep 08 05:07 06:16 84 12:20 86N 18:24 276 19:33
2019 Sep 09 05:07 06:16 84 12:20 87N 18:24 275 19:33
2019 Sep 10 05:07 06:16 85 12:19 87N 18:23 275 19:32
2019 Sep 11 05:06 06:15 85 12:19 87N 18:23 275 19:32
2019 Sep 12 05:06 06:15 86 12:19 88N 18:22 274 19:31
2019 Sep 13 05:06 06:15 86 12:18 88N 18:22 274 19:31
2019 Sep 14 05:06 06:14 86 12:18 89N 18:22 273 19:30
2019 Sep 15 05:05 06:14 87 12:18 89N 18:21 273 19:30
2019 Sep 16 05:05 06:14 87 12:17 89N 18:21 273 19:30
2019 Sep 17 05:05 06:13 88 12:17 90N 18:20 272 19:29
2019 Sep 18 05:04 06:13 88 12:17 90N 18:20 272 19:29
2019 Sep 19 05:04 06:13 88 12:16 91N 18:20 272 19:28
2019 Sep 20 05:04 06:13 89 12:16 91S 18:19 271 19:28
2019 Sep 21 05:04 06:12 89 12:16 90S 18:19 271 19:28
2019 Sep 22 05:03 06:12 89 12:15 90S 18:18 270 19:27
2019 Sep 23 05:03 06:12 90 12:15 89S 18:18 270 19:27
2019 Sep 24 05:03 06:11 90 12:14 89S 18:18 270 19:26
2019 Sep 25 05:02 06:11 91 12:14 89S 18:17 269 19:26
2019 Sep 26 05:02 06:11 91 12:14 88S 18:17 269 19:26
2019 Sep 27 05:02 06:10 91 12:13 88S 18:17 268 19:25
2019 Sep 28 05:01 06:10 92 12:13 87S 18:16 268 19:25
2019 Sep 29 05:01 06:10 92 12:13 87S 18:16 268 19:25
2019 Sep 30 05:01 06:09 93 12:12 87S 18:15 267 19:24
29 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
sumber: http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/Terbit_Terbenam_Matahari.bmkg
DAFTAR WAKTU TERBIT TERBENAM MATAHARI
SIBOLGA
E 98°53'26.0", N 1°33'15.0"
Tanggal
Waktu Fajar Waktu Terbit
Matahari
Azimuth
Matahari
saat Terbit
Waktu
Matahari
Transit
Tinggi
Matahari saat
Transit
Waktu
Terbenam
Matahari
Azimuth
Matahari saat
Terbenam
Waktu
Senja
WIB WIB ° WIB ° WIB ° WIB
2019 Sep 01 05:11 06:20 82 12:25 84N 18:29 278 19:38
2019 Sep 02 05:11 06:20 82 12:24 84N 18:28 278 19:38
2019 Sep 03 05:10 06:20 82 12:24 85N 18:28 278 19:37
2019 Sep 04 05:10 06:20 83 12:24 85N 18:28 277 19:37
2019 Sep 05 05:10 06:19 83 12:23 85N 18:27 277 19:37
2019 Sep 06 05:10 06:19 83 12:23 86N 18:27 276 19:36
2019 Sep 07 05:10 06:19 84 12:23 86N 18:27 276 19:36
2019 Sep 08 05:09 06:18 84 12:22 86N 18:26 276 19:35
2019 Sep 09 05:09 06:18 84 12:22 87N 18:26 275 19:35
2019 Sep 10 05:09 06:18 85 12:22 87N 18:25 275 19:34
2019 Sep 11 05:09 06:18 85 12:21 88N 18:25 275 19:34
2019 Sep 12 05:08 06:17 86 12:21 88N 18:25 274 19:33
2019 Sep 13 05:08 06:17 86 12:21 88N 18:24 274 19:33
2019 Sep 14 05:08 06:17 86 12:20 89N 18:24 273 19:33
2019 Sep 15 05:07 06:16 87 12:20 89N 18:23 273 19:32
2019 Sep 16 05:07 06:16 87 12:19 90N 18:23 273 19:32
2019 Sep 17 05:07 06:16 88 12:19 90N 18:23 272 19:31
2019 Sep 18 05:07 06:15 88 12:19 90N 18:22 272 19:31
2019 Sep 19 05:06 06:15 88 12:18 91N 18:22 272 19:31
2019 Sep 20 05:06 06:15 89 12:18 90S 18:21 271 19:30
2019 Sep 21 05:06 06:14 89 12:18 90S 18:21 271 19:30
2019 Sep 22 05:05 06:14 89 12:17 90S 18:21 270 19:29
2019 Sep 23 05:05 06:14 90 12:17 89S 18:20 270 19:29
2019 Sep 24 05:05 06:13 90 12:17 89S 18:20 270 19:28
2019 Sep 25 05:04 06:13 91 12:16 88S 18:19 269 19:28
2019 Sep 26 05:04 06:13 91 12:16 88S 18:19 269 19:28
2019 Sep 27 05:04 06:13 91 12:16 88S 18:19 268 19:27
2019 Sep 28 05:04 06:12 92 12:15 87S 18:18 268 19:27
2019 Sep 29 05:03 06:12 92 12:15 87S 18:18 268 19:27
2019 Sep 30 05:03 06:12 93 12:15 86S 18:18 267 19:26
SUNRISE-SUNSET SEPTEMBER 2019 30
sumber: http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/Terbit_Terbenam_Matahari.bmkg
DAFTAR WAKTU TERBIT TERBENAM MATAHARI
GUNUNG SITOLI
E 97°42'16.0", N 1°09'59.0"
Tanggal
Waktu
Fajar
Waktu
Terbit
Matahari
Azimuth
Matahari
saat
Terbit
Waktu
Matahari
Transit
Tinggi
Matahari
saat
Transit
Waktu
Terbenam
Matahari
Azimuth
Matahari
saat
Terbenam
Waktu
Senja
WIB WIB ° WIB ° WIB ° WIB
2019 Sep 01 05:16 06:25 82 12:29 83N 18:33 278 19:43
2019 Sep 02 05:16 06:25 82 12:29 84N 18:33 278 19:42
2019 Sep 03 05:15 06:25 82 12:29 84N 18:33 278 19:42
2019 Sep 04 05:15 06:25 83 12:28 85N 18:32 277 19:42
2019 Sep 05 05:15 06:24 83 12:28 85N 18:32 277 19:41
2019 Sep 06 05:15 06:24 83 12:28 85N 18:32 276 19:41
2019 Sep 07 05:14 06:24 84 12:27 86N 18:31 276 19:40
2019 Sep 08 05:14 06:23 84 12:27 86N 18:31 276 19:40
2019 Sep 09 05:14 06:23 84 12:27 86N 18:30 275 19:39
2019 Sep 10 05:14 06:23 85 12:26 87N 18:30 275 19:39
2019 Sep 11 05:13 06:22 85 12:26 87N 18:30 275 19:39
2019 Sep 12 05:13 06:22 86 12:26 88N 18:29 274 19:38
2019 Sep 13 05:13 06:22 86 12:25 88N 18:29 274 19:38
2019 Sep 14 05:13 06:21 86 12:25 88N 18:28 273 19:37
2019 Sep 15 05:12 06:21 87 12:25 89N 18:28 273 19:37
2019 Sep 16 05:12 06:21 87 12:24 89N 18:28 273 19:36
2019 Sep 17 05:12 06:20 88 12:24 90N 18:27 272 19:36
2019 Sep 18 05:11 06:20 88 12:24 90N 18:27 272 19:36
2019 Sep 19 05:11 06:20 88 12:23 90N 18:26 272 19:35
2019 Sep 20 05:11 06:19 89 12:23 91N 18:26 271 19:35
2019 Sep 21 05:10 06:19 89 12:22 90S 18:26 271 19:34
2019 Sep 22 05:10 06:19 89 12:22 90S 18:25 270 19:34
2019 Sep 23 05:10 06:18 90 12:22 90S 18:25 270 19:34
2019 Sep 24 05:09 06:18 90 12:21 89S 18:25 270 19:33
2019 Sep 25 05:09 06:18 91 12:21 89S 18:24 269 19:33
2019 Sep 26 05:09 06:18 91 12:21 88S 18:24 269 19:33
2019 Sep 27 05:09 06:17 91 12:20 88S 18:23 268 19:32
2019 Sep 28 05:08 06:17 92 12:20 88S 18:23 268 19:32
2019 Sep 29 05:08 06:17 92 12:20 87S 18:23 268 19:31
2019 Sep 30 05:08 06:16 93 12:19 87S 18:22 267 19:31
31 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
sumber: http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/Terbit_Terbenam_Matahari.bmkg
DAFTAR WAKTU TERBIT TERBENAM MATAHARI
BANDARA SIBISA
E 98° 58' 10", N 2° 35 '59.0"
Tanggal
Waktu
Fajar
Waktu
Terbit
Matahari
Azimuth
Matahari
saat
Terbit
Waktu
Matahari
Transit
Tinggi
Matahari
saat
Transit
Waktu
Terbenam
Matahari
Azimuth
Matahari
saat
Terbenam
Waktu
Senja
WIB WIB ° WIB ° WIB ° WIB
2019 Sep 01 05:10 06:19 81 12:24 84N 18:29 278 19:39
2019 Sep 02 05:10 06:19 82 12:24 85N 18:29 278 19:38
2019 Sep 03 05:10 06:19 82 12:24 85N 18:28 278 19:38
2019 Sep 04 05:09 06:19 83 12:23 85N 18:28 277 19:37
2019 Sep 05 05:09 06:18 83 12:23 86N 18:28 277 19:37
2019 Sep 06 05:09 06:18 83 12:23 86N 18:27 276 19:36
2019 Sep 07 05:09 06:18 84 12:22 86N 18:27 276 19:36
2019 Sep 08 05:08 06:18 84 12:22 87N 18:26 276 19:35
2019 Sep 09 05:08 06:17 84 12:22 87N 18:26 275 19:35
2019 Sep 10 05:08 06:17 85 12:21 88N 18:25 275 19:34
2019 Sep 11 05:08 06:17 85 12:21 88N 18:25 275 19:34
2019 Sep 12 05:08 06:17 86 12:21 88N 18:25 274 19:34
2019 Sep 13 05:07 06:16 86 12:20 89N 18:24 274 19:33
2019 Sep 14 05:07 06:16 86 12:20 89N 18:24 273 19:33
2019 Sep 15 05:07 06:16 87 12:20 89N 18:23 273 19:32
2019 Sep 16 05:07 06:15 87 12:19 90N 18:23 273 19:32
2019 Sep 17 05:06 06:15 87 12:19 90S 18:22 272 19:31
2019 Sep 18 05:06 06:15 88 12:18 89S 18:22 272 19:31
2019 Sep 19 05:06 06:15 88 12:18 89S 18:22 272 19:30
2019 Sep 20 05:05 06:14 89 12:18 89S 18:21 271 19:30
2019 Sep 21 05:05 06:14 89 12:17 88S 18:21 271 19:29
2019 Sep 22 05:05 06:14 89 12:17 88S 18:20 270 19:29
2019 Sep 23 05:05 06:13 90 12:17 87S 18:20 270 19:29
2019 Sep 24 05:04 06:13 90 12:16 87S 18:19 270 19:28
2019 Sep 25 05:04 06:13 91 12:16 87S 18:19 269 19:28
2019 Sep 26 05:04 06:13 91 12:16 86S 18:19 269 19:27
2019 Sep 27 05:04 06:12 91 12:15 86S 18:18 268 19:27
2019 Sep 28 05:03 06:12 92 12:15 85S 18:18 268 19:27
2019 Sep 29 05:03 06:12 92 12:15 85S 18:17 268 19:26
2019 Sep 30 05:03 06:12 93 12:14 85S 18:17 267 19:26
SUNRISE-SUNSET SEPTEMBER 2019 32
SERBA - SERBI : YUK CARI TAU, BANGUNAN APA AJA SIH YANG ADA DI
STASIUN METEOROLOGI KUALANAMU
Hai Sobat BMKG, udah pada tau dong
dimana alamat Stasiun Meteorologi
Kualanamu. Nah kali ini kami mau ajak
sobat BMKG untuk melihat-lihat bangunan
apa saja yang ada di Stasiun Meteorologi
Kulanamu.
Yuk, check it out!!!
Area perkantoran Stasiun Meteorologi
Kualanamu berada di lahan yang
luasnya berkisar 9000 m². Pada area
tersebut terdapat beberapa bangunan
yang memiliki fungsi dan peruntukannya
masing-masing.
Bangunan ini adalah bangunan utama
Stasiun Meteorologi Kualanamu. Sebagian
besar pegawai yang bekerja disini adalah
pegawai Tata Usaha. Di dalam bangunan ini
juga terdapat ruangan-ruangan yang di isi
oleh seluruh para Pejabat Struktural di
lingkungan Stasiun Meteorologi Kualanamu.
Selain itu terdapat ruangan pelayanan jasa
untuk melayani masyarakat yang
membutuhkan data dan informasi
meteorologi.
33 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Tidak jauh dari bangunan utama, terdapat
bangunan Pengamatan Udara Atas. Disini
adalah tempat dimana petugas melakukan
pengamatan udara atas. Pengamatan
dilakukan menggunakan sensor yang di
terbangkan ke udara menggunakan balon
udara.
Berdekatan dengan bangunan
Pengamatan Udara Atas, terdapat
bangunan tempat pembuatan gas
nitrogen sekaligus menjadi tempat
penyimpanannya.
SERBA - SERBI 34
Selain itu terdapat juga bangunan-
bangunan lainnya yang berfungsi
sebagai sarana dan prasarana
pendukung, antara lain pos
keamanan, lahan parkir kendaraan
bermotor dan gedung genset.
Tepat di sebelah kiri bangunan utama,
terdapat bangunan Aula. Bangunan ini
biasanya di gunakan untuk acara ataupun
pertemuan.
35 METEONET-MAGZ EDISI SEPTEMBER 2019
Nah yang terakhir adalah bangunan Menara
Pengawas atau biasanya disebut Tower. But
wait, bukankah ini adalah bangunan AirNav.
Yup betul sekali, meskipun ini bangunan
AirNav, tetapi petugas BMKG pun bekerja
disini juga sobat. Petugas prakirawan dan
pengolahan data bertempat di bangunan ini.
Oke sobat, sekian info tentang bangunan-
bangunan yang ada di Stasiun Meteorologi
Kualanamu, mudah-mudahan sobat bisa
semakin dekat dan mengenal kami ya.
Jangan segan-segan untuk berkunjung ke
Stasiun Meteorologi Kualanamu ya sobat.
Petugas yang bekerja disini adalah
pengamat observasi yang melakukan
pengamatan udara permukaan, dimana
data tersebut digunakan untuk aktivitas
kegiatan penerbangan.
Nah sobat, bangunan berikutnya adalah
bangunan Pengamatan Udara Permukaan,
perlu sobat ketahui, bangunan ini letaknya
cukup jauh dari lokasi bangunan yang
sudah kita bahas sebelumnya. Bangunan
ini berada di area Bandara Kualanamu.
Letak bangunan cukup dekat ke landas
pacu, hal itu bertujuan agar petugas dapat
mengamatai kondisi landas pacu secara
jelas, sehingga dapat memberikan
informasi pengamatan meteorologi yang
tepat dan akurat.
SERBA - SERBI 36
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN METEOROLOGI KELAS I KUALANAMU – DELI SERDANG