booklet epidemiologi pada lansia

23
Epidemiologi Lansia By

Upload: sariana-csg

Post on 30-Jun-2015

1.978 views

Category:

Health & Medicine


4 download

DESCRIPTION

About the elder health

TRANSCRIPT

Page 1: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

Epidemiologi Lansia

By

Group 3

Page 2: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

BOOKLET “ EPIDEMIOLOGI

LANSIA”

Presented BY Group 3Dalam Tugas Mata Kuliah Epidemiologi

Penyakit Tidak Menular

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS SRIWIJAYA

MEI 2012

The Contents of

Page 3: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

PembagiankategorilansiamenurutDEPKES RI:1. MasaVIRILITAS: kelompokmenjelangusialanjut (45–54 th)

2. MasaPRESENIUM: kelompokusialanjut (55–64 th) 3. MasaSENIUM :kelompokusialanjut (65 th> )

The Contents of

Epidemiologi Lansia Secara Umum

Osteoporosis pada Lansia

Demensia pada Lansia

Faktor risiko Penyakit pada Lansia

Penelitian terkait Lansia

Page 4: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

TigakategorilansiamenurutWHO:1. UsiaLANJUT: 60–74 tahun

2. UsiaTUA: 75–89 tahun3. UsiaSANGAT LANJUT: > 90 tahun

PENYAKIT-PENYAKIT YANG SERING TERJADI PADA LANSIA:

Kardiovaskuler (Hipertensi & Stroke)

Diabetes Melitus

Osteoporosis

Kanker

Page 5: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

PENYAKIT-PENYAKIT YANG SERING TERJADI PADA LANSIA:

Kardiovaskuler (Hipertensi & Stroke)

Diabetes Melitus

Osteoporosis

Kanker

KARAKTERISTIK PENYAKIT PADA LANSIA• saling berhubungan satu sama lain Penyakit sering multiple

• Penyakit bersifat degeneratif• Gejala sering tidak jelas berkembang secara perlahan

• Sering bersama-sama problem psikologis dan sosial• Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut

• Sering terjadi penyakit iatrogenik (penyakit yang disebabkan oleh konsumsi obat yang tidak sesuai dengan dosis).

Sumber: www.infokeperawatan.com

Page 6: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

Tips untukTetapSehat di MasaTua

Selalumengkonsumsimakananpadatgizisesuaikebutuhan. Pertahankanberatbadanandatetap ideal. Tetaplakukanaktivitasfisikdanolahragasesuaikemampuan, sepertiberjalan, lari,

berenang, dansa, bersepedaatausenam. Kurangistres Untukparawanita,

konsultasikandengandokterandaterlebihdahuluuntukmenggunakanterapihormonpengganti. Mintalahdokterandamenjelaskankeuntungandanrisikomenggunakanhormontersebut.

konsultasidengandokteruntukmembuat program danstrategi agar andadapatberhentimerokok.

Selalumenjagadanmelindungidiri agar terhindardarikecelakaan. Tidakdianjurkanuntukbepergianseorangdiri.

selalumenikmatikehidupan sex Pergunakanlahkacamatadanalatbantupendengaranjikaandamemerlukannya. Rawatlahgigianda, gunakangigipalsujikaandamemerlukannya. Selaluwaspadadengansegalagejalapenyakitdansegeraperiksakan Gunakanobat-obatanhanyadenganresepdokter. Hati-

hatidalampenggunaansuplemenatauobat herbal. Dianjurkanuntukmengontroltekanandenganmelakukanaktivitasdanberteman Minum 6-8 gelas air putihsetiaphari. Latihlahkemampuan mental misalnyadenganmemecahkansoal-soalmatematika,

mengisiteka-tekisilang,membaca, menulis, berkhayal. Rencanakankeuanganandauntukmenjaminkeamananharitua. Terimalahsegalaperubahan yang terjadipadadirianda Tingkatkankeimanandanibadah. Dianjurkan agar

seringkeluarrumahuntukberjemursinarmataharidanmendapatkanudarasegarjikamemungkinkan.

Tetaplahaktifsecarasosial, bermasyarakatdanlakukankegiatan-kegiatansosial, halinitidakhanyamenguntungkanfisiktapijuga mental, sepertimenimbulkan rasa gembiradanmerangsang stimulus otak.

Kembangkanhobi, luangkanwaktubersamacucu-cucu, jikamemungkinkanlakukanperjalanandantamasya, atauberkebun.

Melakukanpemeriksaanberkalasejakberusia 40 tahun, terutamajikamemilikifaktorrisikopenyakittertentudarikeluarga.

Page 7: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

Tips Menu Sehat   UntukLansia

Membuatmasakandenganbumbu yang tidakmerangsangsepertipedas, atauasamkarenadapatmengganggukesehatanlambungdanalatpencernaan. Mengurangipemakaiangaramyaknitidaklebihdari 4 gram perhariuntukmengurangirisikotekanandarahtinggi.

Mengurangisantan, daging yang berlemakdanminyak agar kolesteroldarahtidaktinggi. Memperbanyakmakanan yang berkalsiumtinggisepertisusudanikan. Padalanjutusiakhususnyaibu-ibu yang menopause sangatperlumengonsumsikalsiumuntukmengurangirisikokeropostulang.

Memperbanyakmakananserat, sayuranmentah agar pencernaanlancardantidaksembelit.

Menggurangimengonsumsiguladanmakanan yang mengandungkarbohidrattinggi agar guladarah normal khususnyabagipenderitakencingmanis agar tidakterjadikomplikasi lain.

Menggunakansedikitminyakuntukmenumisdankurangimakanan yang digoreng. Memperbanyakmakanan yang diolahdengandipanggangataudirebuskarenamakananmudahdicerna.

Membuatmasakan agar lunakdanmudahdikunyahsehinggakesehatangigiterjaga.

#dariberbagaisumber:http://www.permatacibubur.com,

http://www.smallcrab.com/lanjut-usia/852-pencegahan-penyakit-dan-kiat-tetap-sehat-pada-usia-lanjut, dll

Page 8: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

PENCEGAHAN PENYAKIT PADA LANSIA

Pencegahan PrimerPencegahan primer adalah berbagai upaya yang dilakukan untuk menghindari atau menunda munculnya penyakit atau gangguan kesehatan.Pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular)

Stop merokok Turunkan kolesterol Obati tekanan darah tinggi Latihan jasmani yang bersifat aerobik Pelihara berat badan ideal Konsumsi aspirin dosis rendah untuk pencegahan Kelola dan kurangi stres

Pencegahan osteoporosis Konsumsi kalsium dari makanan sehari-hari Suplementasi kalsium Latihan jasmani yang melawan gravitasi (weight bearing)

Pencegahan penyakit kanker Stop merokok Kurangi pajanan sinar matahari yang berlebihan Diet tinggi serat, rendah lemak Pemeriksaan pap semar,

Pencegahan SekunderPencegahan sekunder adalah berbagai upaya yang dilakukan untuk deteksi dini adanya penyakit atau gangguan kesehatan agar dapat dilakukan tatalaksana sedini mungkin pula.Kanker : pemeriksaan pap smear setiap 1-3 tahun, pemeriksaan payudara sendiri (sarari), setiap bulan setelah selesai menstruasi, dan pemeriksaan payudara oleh dokter setiap tahun setelah usia 40 tahun, mamografi setiap tahun setelah usia 40 tahun. Pemeriksaan rektal (colok dubur) setiap tahun pada orang dewasa setelah usia 40 tahun. Endoskopi pada semua usia lanjut setelah usia 50 tahun, setiap 5 tahun. Pemeriksaan colok dubur pada laki-laki berusia diatas 40 tahun, pemeriksaan PSA setiap tahun antara 50 sampai dengan 70 tahun. pemeriksaan pelvis pada laki-laki berusia lanjut.

Pemeriksaan kolesterol tiap 3-5 tahun

Pemeriksaan rutin kimia darah, darah perifer lengkap, dan pemeriksaan urin lengkap.

Page 9: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG): berikan 1 kopi hasil EKG tersebut kepada pasien. Manakala pasien mengalami masalah jantung (nyeri dada), hasil EKG tersebut dapat diberikan ke dokter yang melayaninya untuk digunakan oleh sang dokter dalam membuat penilaian klinis.

Pemeriksaan tekanan darah setiap 3 tahun sebelum usia 40 tahun dan setiap tahun setelah berusia 40 tahun.

Pencegahan TersierPengelolaan penyakit atau gangguan kesehatan secara seksama harus dilakukan. Diperlukan kerjasama yang baik antara tenaga kesehatan dan pasien serta keluarganya agar penyakit atau gangguan kesehatan yang diderita pasien dapat terkelola dan terkendali dengan baik. Untuk itu amat dibutuhkan kepatuhan pasien dalam mengontrol penyakit-penyakit yang diderita agar tidak timbul komplikasi atau penyulit. Pada umumnya berbagai penyakit kronik degeneratif memerlukan kedisiplinan dan ketekunan dalamdiet atau latihan jasmani, demikian pula di dalam pengobatan yang umumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun bahkan bisa seumur hidup. Tidak jarang pasien merasa bosan dan akhirnya menghentikan pengobatannya sehingga penyakit menjadi tidak terkendali dan kemudian timbul berbagai komplikasi yang tidak jarang sampai mengancam nyawa.(http://www.permatacibubur.com/en/see.php?id=Apr4-2&lang=id)

Page 10: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

2. Yang jelasterlihatseperti:• Mengecilnyamandibula• Menipisnya discus intervertebralis• Erosipermukaansendi-sendi• Osteoporosis• Atropiotot• Emphysema Pulmonum• Presbyopi• Arterosklerosis• Manopausepadawanita• Demintiasenilis• Kulittidakelastis• Rambutmemutih

1. Terjadidalamselseperti:• Berkurangnyacairandalamsel• Berkurangnyabesarnyasel• Berurangnyajumlahsel

Proses fisiologimenjaditua,

secaraumumsebagaiberi

Page 11: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

DATA DUNIA

INDONESIA

PALEMBANG

Hal ini juga didukung oleh Indonesian White Paper yang dikeluarkan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) tahun 2007, osteoporosis pada wanita di atas 50 tahun mencapai 32,3% sementara pada pria di atas 50 tahun mencapai 28,8%. Selain itu data yang dikeluarkan International Osteoporosis Foundation (IOF), diprediksikan pada tahun 2050 sebanyak 50% kasus patah tulang

Data Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan dan Persatuan Osteoporosis Indonesia (Perosi), perempuan memiliki angka kejadian lebih tinggi mengalami osteoporosis ketimbang laki-laki.Bahkan diperkirakan pada tahun 2015, jumlah perempuan dengan osteoporosis di Indonesia meningkat menjadi 24 juta orang.

Data Puslitbang Gizi Depkes dalam data tersebut disebutkan bahwa 27,7% penduduk Sumatra Selatan pada tahun 2009.

Page 12: Booklet Epidemiologi pada  Lansia
Page 13: Booklet Epidemiologi pada  Lansia
Page 14: Booklet Epidemiologi pada  Lansia
Page 15: Booklet Epidemiologi pada  Lansia
Page 16: Booklet Epidemiologi pada  Lansia
Page 17: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

Penelitian Terkait Lansia

Page 18: Booklet Epidemiologi pada  Lansia
Page 19: Booklet Epidemiologi pada  Lansia
Page 20: Booklet Epidemiologi pada  Lansia

P