booklet pnbp 2015

17
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUSDIKLAT MINERBA 2015 Jl. Jend Sudirman No. 623 Bandung 40211 Telp. 022.607 6756 Ext.147 atau 129 Fax. 022.603 5506 www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id e-mail. [email protected] PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Upload: jokosutrisno

Post on 30-Sep-2015

81 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Jadwal Diklat di Pusdiklat Minerba Tahun 2015

TRANSCRIPT

  • PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

    PUSDIKLAT MINERBA

    2015

    Jl. Jend Sudirman No. 623 Bandung 40211

    Telp. 022.607 6756 Ext.147 atau 129

    Fax. 022.603 5506

    www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id

    e-mail. [email protected]

    PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

  • Program Pendidikan Dan Pelatihan

    PUSDIKLAT MINERBA

    2015

  • Daftar Isi

    Kata Pengantar

    Pembukaan

    Visi & Misi

    Fasilitas Diklat

    Informasi dan Pendaftaran

    1. Diklat Pemenuhan dan Uji Kompetensi bagi Pengawas Operasional Pertama (POP) pada Pertambangan

    (Angkatan I, II, III, IV, V dan VI)

    2. Diklat Pemenuhan dan Uji Kompetensi bagi Pengawas Operasional Madya (POM) pada Pertambangan

    (Angkatan I, II, III, dan IV)

    3. Diklat Juru Ledak Untuk Kegiatan Penambangan Bahan Galian Kelas II (Angkatan I, II, III, dan IV)

    4. Diklat Pengembangan Masyarakat (Community Development) di Wilayah Pertambangan (Angkatan I, dan II)

    5. Diklat Pengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pertambangan

    6. Diklat Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) Sosial di Wilayah Pertambangan

    7. Diklat Perencanaan Penutupan Tambang

    8. Diklat Corporate Social Responsibility (CSR)

    9. Diklat Resolusi Konik di Kawasan Pertambangan

    10. Diklat Pengelolaan K3 Kontraktor pada Perusahaan Pertambangan

    11. Diklat Penanganan K3 Alat Berat

    12. Diklat Pengenalan Teknik Pertambangan bagi Aparat Non Teknis

    13. Diklat Perencanaan dan Desain Tambang Terbuka

    14. Diklat Penyusunan RKAB Perusahaan Pertambangan (Angkatan I, dan II)

    15. Diklat Pengelola Peledakan Pada Penambangan Bahan Galian (Juru Ledak Kelas I)

    16. Diklat Manajemen Lingkungan Pertambangan

    17. Diklat Audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan

    18. Diklat Penanganan Batubara (Coal Handling)

    19. Diklat Juru Ukur Tambang (Angkatan I, II, III dan IV)

    20. Diklat Pemenuhan dan Uji Kompetensi Bagi Pengawas Operasional Utama (POU) pada Pertambangan

    21. Diklat Audit Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara

    22. Diklat Sistem Informasi Geogra (SIG)Pertambangan

    23. Diklat Jaminan Reklamasi Tambang

    24. Diklat Teknik Reklamasi Lahan Bekas Tambang

    ii

    iii

    iv

    v

    vi

    vii

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    Halaman

    Daftar Isi Kata Pengantar

    ii iiii

    uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan

    Phidayahnya, dalam upaya menunjang pembangunan ESDM melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pertambangan umum, Pusdiklat Minerba sebagai salah satu Pusdiklat

    dibawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber daya

    Mineral. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyusun

    kembali program Diklat Teknis dan Manajemen pertambangan umum

    untuk tahun 2015.

    Program Diklat yang tersedia dapat diikuti oleh Aparatur Pemerintah,

    Industri, maupun yang berkepentingan di bidang Pertambangan Umum.

    Program Diklat didukung dan melibatkan para pengajar, Instruktur yang

    bepengalaman khususnya di sektor ESDM dan dari Perguruan Tinggi,

    tenaga ahli pada industri pertambangan, dan para widyaiswara di

    lingkungan Kementerian ESDM.

    Kepala Pusdiklat Minerba

    Ir. Hedi Hidayat, M.Si

  • Pembukaan

    VISI

    Menjadi Pusdiklat unggulan di bidang teknologi mineral dan batubara untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan

    berdaya saing tinggi.

    MISI

    Mengembangkan sistem kediklatan untuk memenuhi kebutuhan stake holder dan sesuai dengan perkembangan industri

    pertambangan khususnya dibidang teknologi mineral dan batubara.

    Menyusun standar kurikulum dan standar uji berbasis kompetensi dalam rangka menunjang program sertikasi personel.

    Melaksanakan program diklat berbasis kompetensi dan diklat lainnya yang dibutuhkan pegawai negeri sipil pemerintah pusat

    dan pemerintah daerah.

    Menawarkan dan melaksanakan pelayanan jasa diklat bagi industri / stakeholder yang membutuhkan.

    iv v

    ewasa ini laju perkembangan energi dan sumber daya mineral semakin

    Dpesat. Dalam menghadapi laju perkembangan tersebut, maka kemampuan nasional dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pertambangan khususnya dalam pemanfaatan serta pengelolaannya

    secara ekonomis dan efisien perlu makin dikembangkan. bertitikk tolak dari

    pemikiran itu, maka penguasaan IPTEK serta manajemen pertambangan dalam

    pemanfaatan serta pengelolaan sumber daya mineral perlu dikuasai. Upaya

    peningkatan sumber daya manusia menuju tersedianya aparatur pertambangan

    yang terampil dan profesional serta berwawasan pembangunan yang

    berkelanjutan (sustainable development), maka dalam penerapannya memerlukan

    program khusus pendidikan dan pelatihan yang sistimatis, terarah dan konsisten.

    Sumber daya alam di sektor energi dan sumber daya mineral harus dikembangkan

    semaksimal mungkin untuk tercapainya pembangunan. Dan untuk ini perlu adanya

    pendidikan dan pelatihan yang terintergrasi. Dan harus tetap diingat bahwa

    generasi mendatang harus tetap dapat menikmati hasil pembangunan

    pertambangan ini.

    Untuk mencapai upaya tersebut, Pusdiklat Mineral Batubara mempunyai Visi dan

    Misi :

  • Fasilitas Alat Diklat Informasi dan

    Pendaftaran

    PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

    MINERAL DAN BATU BARA

    Jl. Jend Sudirman No. 623 Bandung 40211

    Telp. 022.607 6756 Ext.147 atau 129

    Fax. 022.603 5506, 604 6384

    www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id

    e-mail. [email protected]

    vi viii

  • DIKLAT PEMENUHAN DAN UJI KOMPETENSI BAGI

    PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA (POP) PADA

    PERTAMBANGAN

    Peran pengawas operasional pertama (POP) sebagai front line supervisor adalah

    membawahi langsung para karyawan tingkat pelaksana dan bertanggung jawab

    dalam pengelolaan K3 pertambangan, sesuai dengan Keputusan Dirjen Geologi dan

    Sumber Daya Mineral No. 0228.K/40/DJG/2003 tentang Kompetensi Pengawas

    Operasional pada perusahaan pertambangan mineral dan batubara. Untuk dapat

    diangkat sebagai pengawas operasional tingkat pertama seseorang harus memiliki

    sertikat kompetensi yang diperoleh melalui uji kompetensi.

    Tujuan

    Mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengawas operasional

    pertama pada kegiatan pertambangan di area yang menjadi tanggung jawabnya.

    Lingkup Bahasan

    1. Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan

    Batubara;

    2. Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Keselamatan Operasi

    Pertambangan;

    3. Tanggung Gugat Pengawas Operasional Pertama;

    4. Pertemuan Keselamatan Kerja (Safety Meeting);

    5. Inspeksi dan Pengamatan K3;

    6. Teknik Pembuatan JSA;

    7. Investigasi Kecelakaan dan Pelaporan;

    8. Identikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko;

    9. Dasar-dasar Lindungan Lingkungan Hidup Pertambangan.

    Sasaran Peserta

    Calon Pengawas Operasional Pertama yang diusulkan oleh perusahaan dan telah

    memenuhi persyaratan dibidangnya sebagai berikut:

    Bagi lulusan S1, S2, atau S3 berpengalaman 1 Tahun;

    Bagi lulusan sarjana muda atau sederajat berpengalaman 3 Tahun;

    Bagi lulusan SLTA atau sederajat berpengalaman 10 Tahun;

    Front Line Supervisor Pertambangan.

    Durasi : 6 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung,

    Angkatan I, 9 - 14 Februari 2015

    Angkatan II, 9 - 14 Februari 2015

    Angkatan III, 20 - 25 April 2015

    Angkatan IV, 20 - 25 April 2015

    Angkatan V, 20 - 25 April 2015

    Angkatan VI, 20 - 25 April 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli di bidang K3 pertambangan yang berasal

    dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.

    Biaya: Rp 6.600.000,- / orang

    3. Peraturan K3 Pertambangan;

    4. Manajemen Keadaan Darurat;

    5. Prinsip Manajemen K3 Pertambangan;

    6. Pengelolaan Lingkungan Pertambangan;

    7. Kebijakan Pengawasan Pertambangan;

    8. Teknis Pertambangan dan Konservasi Bahan Galian.

    Sasaran Peserta

    Calon Pengawas Operasional madya yang telah memiliki sertikat kelulusan Uji

    Kompetensi Pengawas Operasional Pertama;

    Minimal telah bekerja sebagai Pengawas Operasional Pertama selama 1 (satu)

    tahun.

    Durasi : 6 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung,

    Angkatan I, 16 21 Februari 2015

    Angkatan II, 16 21 Februari 2015

    Angkatan III, 11 16 Mei 2015

    Angkatan IV, 11 16 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli di bidang K3 dan lingkungan pertambangan

    yang berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.

    Biaya : Rp 8.400.000,- / orang

    1 2

    DIKLAT PEMENUHAN DAN UJI KOMPETENSI BAGI

    PENGAWAS OPERASIONAL MADYA (POM) PADA

    PERTAMBANGAN

    Peran pengawas operasional madya sebagai pengawas tingkat manajemen

    menengah (middle management) adalah bertanggung jawab dalam pengelolaan K3

    dan lingkungan pertambangan sehingga perlu diberikan pembekalan agar kompeten

    dalam melakukan pengawasan tingkat manajemen menengah. Untuk dapat

    diangkat sebagai pengawas operasional tingkat madya sesuai dengan Keputusan

    Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral No. 0228.K/40/DJG/2003 tentang

    Kompetensi Pengawas Operasional pada perusahaan pertambangan mineral dan

    batubara seseorang harus memiliki sertikat kompetensi yang diperoleh melalui uji

    kompetensi.

    Tujuan

    Untuk memenuhi kompetensi Pengawas Operasional Madya (Middle Management)

    yang bertugas dan bertanggung jawab membawahi Pengawas Operasional Pertama

    (Lower Management) pada industri pertambangan.

    Lingkup Bahasan

    1. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan;

    2. Peraturan Lindungan Lingkungan Pertambangan;

  • DIKLAT JURU LEDAK UNTUK KEGIATAN

    PENAMBANGAN BAHAN GALIAN (KELAS II)

    Penggunaan bahan peledak merupakan alternatif yang paling efektif dalam proses

    pembongkaran pada penambangan bahan galian. Namun demikian, kegiatan ini

    dapat menimbulkan bahaya bagi keselamatan manusia serta kerusakan peralatan

    dan lingkungan apabila tidak ditangani oleh tenaga yang kompeten sesuai dengan

    Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555 K/26/M.PE/1995.

    Tujuan

    Mampu melaksanakan peledakan pada kegiatan penambangan bahan galian.

    Lingkup Bahasan

    1. Pengenalan Bahan Peledak;

    2. Perlengkapan Bahan Peledak;

    3. Peralatan Peledakan;

    4. Persiapan Peledakan;

    5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Peledakan;

    6. Teknik Peledakan;

    7. Keselamatan Kerja Peledakan;

    8. Pelaporan Peledakan.

    Sasaran Peserta

    Tenaga yang secara langsung maupun tidak langsung akan menangani

    peledakan;

    Minimal SMA, dengan pengalaman 1 tahun dibidang peledakan;

    Sehat jasmani dan Rohani;

    Tidak buta warna;

    Mendapatkan SKCK dari pihak berwenang.

    Durasi: 10 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung

    Angkatan I, 23 Februari 4 Maret 2015

    Angkatan II, 23 Februari 4 Maret 2015

    Angkatan III , 9 18 Maret 2015

    Angkatan IV, 9 18 Maret 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang Penanganan Peledakan yang

    berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.

    Biaya : Rp 6.600.000,-/orang

    DIKLAT PENGEMBANGAN MASYARAKAT

    (COMMUNITY DEVELOPMENT) DI WILAYAH

    PERTAMBANGAN

    Kehadiran perusahaan pertambangan harus dapat memberikan manfaat baik secara

    langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat yang berada disekitar lokasi

    kegiatan pertambangan. Upaya peningkatan perekonomian yang dapat dilakukan

    oleh perusahaan pertambangan melalui melalui Program community development

    yang disusun secara terencana, terarah, dan dapat diukur tingkat keberhasilannya.

    Untuk itu diperlukan kesamaan persepsi antara pemerintah, perusahaan dan

    masyarakat dalam menyusun dan melaksanakan pengembangan masyarakat di

    wilayah pertambangan.

    Tujuan

    Memberikan pengetahuan dan menyamakan visi pelaku usaha industri

    pertambangan dan aparatur pemerintah.

    Lingkup Bahasan

    1. Pendahuluan dan Filoso Pengembangan Masyarakat;

    2. Aspek Legal Pengembangan Masyarakat;

    3. Pengembangan Masyarakat di Sektor Pertambangan pada Era Otonomi

    Daerah;

    4. Metode PRA dalam Pengembangan Masyarakat;

    5. Metode Partisipasi dalam Pengembangan Masyarakat;

    6. Perancangan Peraturan Daerah dalam Pengembangan Masyarakat;

    7. Inkubator Bisnis;

    8. Studi Kasus Pengembangan Masyarakat pada Pertambangan.

    Sasaran Peserta

    Tenaga Industri yang menangani pengelolaan program pengembangan

    masyarakat di industri pertambangan;

    Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung,

    Angkatan I, 2 - 6 Maret 2015

    Angkatan II, 2 - 6 Maret 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang Community Development yang

    berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Kalangan Akademisi / Praktisi Pertambangan.

    Biaya : Rp 4.600.000,- / orang

    3 4

  • DIKLAT PENGELOLA KESELAMATAN DAN

    KESEHATAN KERJA (K3) PERTAMBANGAN

    Kegiatan pertambangan memiliki potensi bahaya dan tingkat kecelakaan yang tinggi,

    sehingga perlu dilakukan pengelolaan K3 yang mencakup pemahaman dan

    penerapan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya. Pengelolaan K3

    yang baik harus sistemik, mengikuti pola manajemen baku (plan, organizing,

    leadership, controlling), berbasis risiko, bisa diaudit, dan mencakup semua kegiatan

    pencegahan kecelakaan sebelum kejadian. Pengelolaan K3 menjadi tanggungjawab

    seluruh komponen perusahan bukan hanya tertumpu pada manajer K3, sehingga

    diperlukan pemahaman dan komitmen yang sama tentang pentingnya K3.

    Tujuan

    Memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada peserta mengenai pengenalan

    pengetahuan K3 pertambangan.

    Lingkup Bahasan

    1. Pendahuluan dan Latar Belakang Sistem Manajemen K3;

    2. Peraturan Perundangan K3 Pertambangan;

    3. Tata Cara Penambangan;

    DIKLAT ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

    SOSIAL DI WILAYAH PERTAMBANGAN

    Analisis dampak lingkungan sosial pertambangan merupakan studi dampak dan

    konsekuensi sosial dari kegiatan pertambangan yang direncanakan, baik perubahan

    sik, sosial, maupun ekonomi pada kegiatan tersebut. Kegiatan ini merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan AMDAL. Hasil analisis ini diharapkan

    dapat memberikan informasi teknis dan kebijakan mengenai dampak sosial

    pembangunan sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang tepat agar

    dampak negatifnya dapat dikurangi.

    Tujuan

    Mampu menganalisis, mencegah, dan menanggulangi dampak sosial akibat kegiatan

    pertambangan dengan menggunakan perspektif, metode dan teknik yang sesuai.

    Lingkup Bahasan

    1. Kebijakan dan Peraturan Perundang-undangan ANDAL di Indonesia;

    2. Aspek Sosial dalam Dokumen ANDAL;

    3. Variabel dan Indikator Dampak Sosial:

    4. Model Analisis Dampak Sosial;

    5. Metode Penyusunan ANDALSOS (Mikro);

    6. Ruang Lingkup dan Landasan Logika Analisis Dampak Sosial;

    7. Penyusunan Kerangka Acuan ANDALSOS;

    8. Studi Kasus Dampak Sosial di Wilayah Pertambangan;

    9. Pengenalan Perangkat Lunak;

    10. Akuntabilitas Kinerja;

    11. Evaluasi Program .

    Sasaran Peserta

    Tenaga Industri yang menangani perencanaan dan pengelolaan lingkungan

    tambang;

    Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.

    Durasi: 6 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 6 11 April 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli dibidangnya yang berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Kalangan Akademisi Pertambangan;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.

    Biaya: Rp 5.040.000,- / orang

    4. Sistem Manajemen K3 Pertambangan;

    5. Manajemen Risiko;

    6. Kecelakaan Tambang;

    7. Alat Pelindung Diri;

    8. Ergonomi;

    9. Inspeksi K3 Pertambangan;

    10. Job Safety Analysis (JSA);

    11. Manajemen Keadaan Darurat;

    12. Evaluasi K3 Pertambangan.

    Sasaran Peserta

    Tenaga Industri yang bertanggungjawab menangani K3.

    Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.

    Durasi: 12 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 4 15 Maret 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang K3 Pertambangan yang berasal

    dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;

    Tenaga Ahli / praktisi Industri Pertambangan.

    Biaya: Rp 7.440.000,-/orang

    5 6

  • DIKLAT PERENCANAAN PENUTUPAN TAMBANG

    Perencanaan penutupan tambang adalah suatu kegiatan penyusunan rencana untuk

    mengakhiri penambangan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

    tahapan perencanaan tambang. Oleh karena itu, kegiatan ini harus dilaksanakan

    sejak awal operasi penambangan yang disesuaikan dengan desain dan infrastruktur

    tambang, rencana pengelolaan lingkungan dan program di wilayah pertambangan

    (community development), serta asas manfaat lainnya.

    Tujuan

    Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan tentang penataan,

    pengelolaan dan pengendalian kegiatan penambangan sehingga mampu

    mengantisipasi dampak eksternal pertambangan seperti implikasi sosial

    ekonomi apabila kegiatan penutupan tambang mulai dilakukan;

    Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam menganalisa

    segala kemungkinan yang terjadi sehingga tercipta stabilitas yang aman baik

    terhadap pemerintahan maupun masyarakat di lingkungannya;

    Memberikan wawasan kepada para ahli tambang/geologi yang menitikberatkan

    pada aspek lingkungan dan sosial ekonomi.

    DIKLAT CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY (CSR)

    Industri pertambangan merupakan salah satu sektor industri utama dalam tatanan

    ekonomi nasional yang memberikan kontribusi cukup, dominan dalam

    pembangunan sosial-ekonomi negara. Sebagai bentuk perwujudan kontribusinya,

    kalangan industri pertambangan diwajibkan menyelenggarakan Corporate Social

    Responsibility (CSR) seperti yang diamanatkan didalam UUD No. 40 Tahun 2007.

    Kegiatan sosial merupakan tanggung jawab semua pihak baik itu pemerintah,

    perusahaan maupun masyarakat. Oleh karena itu baik aparatur maupun praktisi

    pertambangan perlu menyamakan visi dan misi dalam pengelolaan CSR.

    Tujuan

    Memberikan pengetahuan dan menyamakan visi dalam pengelolaan Corporate

    Social Responsibility (CSR).

    Lingkup Bahasan

    1. Masalah Sosial Seputar Lokasi Pertambangan;

    2. Kebijakan dan Landasan Hukum CSR;

    3. Pertimbangan Sosial dan Ekonomi;

    4. Kendala dan Peluang CSR dalam Praktik.

    Sasaran Peserta

    Tenaga industri yang menangani kegiatan pengembangan masyarakat

    pertambangan;

    Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.

    Durasi: 13 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 27 April 8 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli yang berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;

    Akademisi / Praktisi Pertambangan.

    Biaya: Rp 7.930.000,- / orang

    87

    Lingkup Bahasan

    1. Peraturan dan Kebijakan Penutupan Tambang;

    2. Dampak Penutupan Tambang;

    3. Kriteria Keberhasilan Penutupan Tambang;

    4. Prinsip Penutupan Tambang;

    5. Jaminan Penutupan Tambang;

    6. Perencanaan Penutupan Tambang;

    7. Pelaksanaan Penutupan Tambang;

    8. Perencanaan Sosial Ekonomi Pasca Tambang;

    9. Pemantauan Penutupan Tambang;

    10. Studi kasus Pelaksanaan Penutupan Tambang.

    Sasaran Peserta

    Tenaga Industri yang menangani pengelolaan tambang dan teknis perencanaan

    penutupan tambang;

    Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.

    Durasi: 6 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 6 11 April 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang Pertambangan yang berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;

    Kementerian Sosial RI;

    Tenaga Ahli Industri / Praktisi Pertambangan.

    Biaya: Rp 5.040.000,- / orang

  • DIKLAT RESOLUSI KONFLIK DI KAWASAN

    PERTAMBANGAN

    Konik merupakan hal yang inheren dengan kehidupan manusia. Dari beberapa

    pengalaman konik, lahirlah suatu aturan yang berupa pranata sosial, mekanisme

    adat, musyawarah, konvensi, hukum tertulis, yang semuanya ditujukan untuk

    mengatur konik dalam kehidupan. Perubahan paradigma pemerintahan yang

    sentralistik menuju desentralisasi saat ini akan menimbulkan benturan kepentingan

    antar berbagai pihak yang disebabkan perbedaan nilai/perbedaan cara pandang,

    kekuasaan dan perebutan sumber daya. Harus disadari oleh semua pihak bahwa

    konik adalah pintu menuju perubahan. Apabila konik dikelola dengan baik, maka

    perubahan positif yang akan terjadi, namun sebaliknya manajemen konik yang

    tidak baik dapat menuju perubahan yang buruk bahkan bersifat destruktif.

    Tujuan

    Memberikan pengetahuan dan menyamakan visi dalam pengelolaan konik di

    wilayah pertambangan.

    Lingkup Bahasan

    1. Mengenal Konik di Kawasan Pertambangan;

    2. Konik dan Kerja Sama;

    DIKLAT PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN

    KESEHATAN KERJA (K3) KONTRAKTOR PADA

    PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

    Pemakaian jasa kontraktor di sektor pertambangan sudah merupakan suatu

    kebutuhan, mengingat perusahaan induk cenderung untuk lebih fokus menangani

    core-business nya. Dengan demikian tidak mengherankan bila jumlah karyawan

    kontraktor lebih banyak dari jumlah karyawan perusahaan induknya sendiri.

    Gambaran peningkatan kecelakaan yang menimpa kontraktor pertambangan

    akhirakhir ini menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Sehingga diperlukan

    perhatian khusus terhadap pengelolaan K3 bagi kontraktor. Pengelolaan K3

    Kontraktor yang baik dan terintegrasi harus dimulai dari seleksi, pelaksanaan

    kontrak, sampai dengan pengawasan di lapangan.

    Tujuan

    Untuk memenuhi kompetensi staf, petugas K3 dan level manajemen yang diberi

    tanggung jawab menangani proses kontraktor atau melakukan pengawasan

    terhadap kinerja kontraktor.

    9 10

    3. Jenis Konik;

    4. Manajemen Konik;

    5. Teknik Berkomunikasi dalam Mengatasi Konik;

    6. Perencanaan Penanganan Konik;

    7. Studi Kasus Konik.

    Sasaran peserta

    Diutamakan pejabat dan atau karyawan (aparatur atau tenaga industri) yang

    mempunyai kepentingan menangani aspek-aspek sosial SDM dan kemasyarakatan

    pertambangan.

    Durasi : 3 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 28 30 April 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli di bidangnya yang berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Kalangan Akademisi Pertambangan.

    Biaya : Rp 3.750.000,-/orang

    Lingkup Bahasan

    1. Latar Belakang Kebutuhan dan Persyaratan Legal;

    2. Sistem Manajemen K3 Menurut Kepmen 555 Serta Bagaimana Posisi

    Kontraktor di dalamnya;

    3. Penyusunan Kebijakan K3 Kontraktor yang Meliputi Pembagian Tanggungjawab,

    Sistem Komunikasi, Pencatatan Angka Kecelakaan, Serta Sistem Kontrol;

    4. Proses Seleksi Perusahaan Kontraktor;

    5. Sistem Kontrol terhadap Perusahaan Kontraktor:

    a. Penetapan Sistem Pelaporan K3;

    b. Orientasi K3 untuk Karyawan Kontraktor;

    c. Orientasi K3 dengan manajemen tertinggi kontraktor;

    d. Sistem pencatatan kegiatan dan kecelakaan K3;

    6. Evaluasi Kinerja Kontraktor

    Sasaran Peserta

    Pengelola, pelaksana dan pengawas kontraktor pada perusahaan pertambangan.

    Durasi: 3 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 28 30 April 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang K3 Pertambangan yang berasal

    dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Tenaga Ahli Industri / Praktisi Pertambangan;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.

    Biaya : Rp 3.750.000,- / orang

  • DIKLAT PENANGANAN K3 ALAT BERAT

    Dengan semakin meningkatnya intensitas penggunaan alat berat (Excavator, Loader,

    Buldozer, Dumptruck, Trailer, Side Boom, dll) di bidang industri dan jasa

    pertambangan, maka karyawan perlu dibekali dengan pengetahuan tentang alat

    berat dan aspek keselamatan kerja dalam pengoperasiannya karena alat berat

    merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan yang dapat menimbulkan

    kerugian baik terhadap karyawan maupun perusahaan, jika tidak dikelola dengan

    baik. Keselamatan kerja merupakan bagian tanggung jawab yang tidak bisa

    dipisahkan dari karyawan dan pengelola keselamatan agar selalu berusaha untuk

    bertindak aman dalam bekerja.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman tentang alat berat dan aplikasinya pada kegiatan

    pertambangan serta aspek keselamatan kerja pengoperasian alat berat sesuai

    dengan peraturan yang berlaku.

    DIKLAT PENGENALAN TEKNIK PERTAMBANGAN

    BAGI APARAT NON TEKNIS

    Kegiatan usaha pertambangan memerlukan teknologi tinggi, padat modal dan

    beresiko tinggi, sehingga perlu didukung pemahaman dan keterampilan yang

    memadai tentang aspek teknis dan karakteristik kegiatan pertambangan. Hal ini

    secara umum belum dimiliki tenaga non teknis yang memiliki latar belakang

    pendidikan non geologi dan tambang, sehingga perlu diberikan pembekalan

    mengenai teknis pertambangan melaksanakan tugasnya dapat lebih efektif dan

    esien.

    Tujuan

    Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada tenaga non teknis dalam

    pengenalan teknis pertambangan mineral dan batubara.

    Lingkup Bahasan

    1. Teknik Pertambangan;

    2. Risiko Kegiatan Pertambangan;

    3. Dasar-dasar Lingkungan Pertambangan;

    4. Dasar-dasar K3 Pertambangan.

    Sasaran Peserta

    Tenaga non teknis yang berlatar belakang pendidikan non teknis yang berkaitan

    dengan kegiatan pertambangan.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 4 8 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang Teknis Pertambangan yang

    berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara.

    Biaya : Rp 4.600.000,- / orang

    11 12

    Lingkup Bahasan

    1. Peraturan keselamatan kerja pertambangan;

    2. Pengenalan dan aplikasi alat berat penambangan;

    3. Keselamatan pengelolaan alat berat;

    4. Sistem perawatan alat berat;

    5. Akuntabilitas dan tanggungjawab pengelolaan alat berat.

    Sasaran Peserta

    Tenaga industri yang menangani kegiatan operasional alat berat pada

    pertambangan;

    Aparatur pada instansi yang terkait dengan pengelolaan alat berat

    pertambangan.

    Durasi: 3 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 28 - 30 April 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli dibidangnya dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;

    Praktisi Pertambangan.

    Biaya : Rp 3.750.000,- / orang

  • DIKLAT PERENCANAAN DAN DESAIN TAMBANG

    TERBUKA

    Perencanaan Tambang merupakan suatu proses penetapan suatu desain tambang

    dan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam menentukan kelayakan

    rancangan tambang dan tahapan pelaksanaan operasi penambangan guna mencapai

    hasil yang telah ditentukan. Suatu perencanaan yang baik harus ditunjang dengan

    berbagai unsur yang saling terkait. Salah satu unsur perencanaan yang sangat

    menentukan adalah sumber daya manusia (perencana) yang mampu

    memperkirakan kemungkinan dan cara mengantisipasi masalah baik dari aspek

    geoteknik, keekonomian, keselamatan dan kesehatan kerja, dan lingkungan.

    Tujuan

    Memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada peserta mengenai

    perencanaan dan desain tambang terbuka.

    Lingkup Bahasan

    1. Pengantar perencanaan Tambang;

    2. Aspek Geologi dalam Perencanaan Penambangan;

    3. Model Blok dan Basis Data;

    4. Metode Estimasi Cadangan;

    DIKLAT PENYUSUNAN RKAB PERUSAHAAN

    PERTAMBANGAN

    Peningkatan investasi di bidang pertambangan di masa mendatang sudah tentu akan

    menimbulkan banyak permasalahan berkaitan dengan perencanaan anggaran biaya

    pertambangan. Seperti kita ketahui bahwa dunia pertambangan mempunyai

    karakteristik tersendiri, sehingga membutuhkan tenaga-tenaga yang handal dan

    berdedikasi tinggi serta mempunyai pengetahuan yang luas. Pengetahuan di bidang

    keekonomian yang harus dikuasai diantaranya adalah kemampuan pelaksanaan

    manajemen keuangan.

    Tujuan

    Memberikan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam melakukan

    Evaluasi Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) Perusahaan.

    Lingkup Bahasan

    1. Ruang lingkup RKAB dan Manajemen Lingkup Bahasan Keuangan Akuntansi;

    2. Peranan Nilai Waktu dari Uang dalam Perusahaan;

    3. Analisis Keputusan Investasi, Pendanaan dan Penentuan Biaya Pendanaan;

    4. Analisis laporan Keuangan dan Rasio Keuangan;

    5. Penyusunan Proyeksi Laporan Keuangan;

    6. Masalah Permodalan dalam Perusahaan Pertambangan;

    7. Penyusunan Anggaran Perusahaan.

    Sasaran Peserta

    Tenaga Industri yang bertanggungjawab menangani RKAB;

    Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.

    Durasi: 6 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung,

    Angkatan I, 18 23 Mei 2015

    Angkatan II, 18 23 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli yang berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;

    Akademisi/Praktisi Industri Pertambangan.

    Biaya : Rp 5.040.000,- / orang

    5. Geoteknik Tambang Terbuka;

    6. Pengelolaan dan Ekonomi Peledakan;

    7. Desain Tambang Terbuka;

    8. Perencanaan Produksi dan Penjadwalan;

    9. Optimasi Peralatan dan Tenaga Kerja;

    10. Software Perencanaan Tambang;

    11. Optimasi Batas Penambangan;

    12. Metode Tambang Terbuka;

    13. Pengelolaan Lingkungan Pertambangan;

    14. Penghitungan dan Analisis Biaya;

    15. Pengelolaan K3 Pertambangan.

    Sasaran Peserta

    Tenaga industri yang menangani perencanaan dan desain tambang;

    Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.

    Durasi: 12 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 4 16 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang perencanaan tambang yang

    berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara;

    Kalangan akademisi Pertambangan;

    Tenaga Ahli / praktisi Industri Pertambangan.

    Biaya : Rp 7.440.000,-/orang

    13 14

  • DIKLAT PENGELOLA PELEDAKAN PADA

    PENAMBANGAN BAHAN GALIAN (JURU LEDAK

    KELAS I)

    Penggunaan bahan peledak merupakan alternatif yang efektif dan esien dalam proses

    pembongkaran pada penambangan bahan galian. Efektif dimaksudkan agar penentuan

    jenis bahan peledak, sesuai dengan material yang akan diledakkan. Lebih lanjut karena

    kegiatan peledakan dapat menimbulkan bahaya bagi keselamatan manusia, kerusakan

    peralatan, dan lingkungan, maka perlu ditangani oleh tenaga yang kompeten sesuai

    dengan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555.K/26/M.PE/1995

    dan tata cara perizinannya mengacu kepada peraturan Kapolri No. 2 tahun 2008

    tentang pengawasan, pengendalian, dan pengamanan bahan peledak komersial.

    Pengaturan yang lebih rinci untuk tenaga yang mempunyai kemampuan/keterampilan

    untuk merencanakan, memimpin, dan menguasai teknik peledakan didasarkan kepada

    Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 832.K/45/MEM/2002.

    Tujuan

    Mampu mengelola peledakan pada penambangan bahan galian

    DIKLAT MANAJEMEN LINGKUNGAN

    PERTAMBANGAN

    Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pelestarian lingkungan dapat

    mengakibatkan ruang gerak yang semakin sempit bagi pembangunan sektor

    pertambangan, apabila masalah dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan

    pertambangan tidak dikelola dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku. Dampak lingkungan akibat kegiatan pertambangan

    menurun jika tenaga industri dan aparatur pemerintah memiliki pemahaman yang

    cukup akan pengelolaan/manajemen lingkungan pertambangan. Salah satu bentuk

    perwujudan pemahamannya adalah perusahaan diwajibkan untuk menyusun RKL-

    RPL sesuai dengan dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan dengan

    bertanggungjawab dalam pelaksanaannya serta diawasi oleh aparatur pemerintah

    yang diberi tanggung jawab dalam pengawasan pengelolaan lingkungan

    pertambangan.

    Tujuan

    Mampu mengidentikasi, merencanakan, melaksanakan, dan memantau program

    pengelolaan lingkungan pada kegiatan pertambangan mineral dan batubara.

    15 16

    Lingkup Bahasan

    1. Regulasi dan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan

    Batubara;

    2. Perencanaan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;

    3. Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;

    4. Pemantauan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;

    5. Reklamasi dan Pasca Tambang;

    6. Pelaporan dan Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan

    Batubara.

    Sasaran Peserta

    Diutamakan aparatur pemerintah dan tenaga industri yang bertanggungjawab atau

    yang akan ditugasi mengelola lingkungan pertambangan.

    Durasi: 6 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 25 30 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang Pengelolaan Lingkungan yang

    berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara.

    Biaya : Rp 5.040.000,- / orang

    Lingkup Bahasan

    1. Peraturan Perundang-undangan Bahan Peledak dan Keselamatan Kerja Peledakan;

    2. Peta Situasi Peledakan;

    3. Struktur Geologi Peledakan;

    4. Bahan Peledak Industri;

    5. Perlengkapan dan Peralatan Peledakan;

    6. Teori Peledakan;

    7. Peledakan Tambang Terbuka;

    8. Peledakan Tambang Bawah Tanah;

    9. Peledakan Terowongan

    10. Peledakan Khusus;

    11. Dampak Peledakan;

    12. Komputerisasi Peledakan;

    13. Ekonomi Peledakan;

    14. Penyusunan Laporan Peledakan.

    Sasaran Peserta

    Pendidikan SMA berpengalaman dibidang peledakan minimal 5 Tahun;

    Pendidikan Sarjana / Diploma berlatar belakang pendidikan Teknik dan

    berpengalaman dalam bidang pertambangan minimal 2 Tahun.

    Durasi: 19 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 18 Mei 4 Juni 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang penanganan peledakan dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;

    Kalangan Akademisi Pertambangan;

    Tenaga Ahli / Praktisi Industri Pertambangan;

    Polisi Republik Indonesia (POLRI).

    Biaya : Rp 10.260.000,-/orang

  • DIKLAT AUDIT SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN

    PERTAMBANGAN

    Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) merupakan bagian dari

    sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian

    risiko keselamatan pertambangan yang berkaitan dengan kegiatan kerja, terciptanya

    tenaga kerja selamat dan sehat, serta operasional tambang yang aman, esien dan

    produktif. Agar penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP)

    dapat berjalan efektif dan esien, maka perlu dilakukan audit baik internal maupun

    eksternal secara periodik. Salah satu tujuan dari penerapan SMKP itu sendiri adalah

    meningkatkan efektitas pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja

    pertambangan serta keselamatan operasi pertambangan yang terencana, terukur,

    terstruktur, dan terintegrasi. Untuk pembuktian penerapan SMKP di perusahaan

    perlu dilakukan audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan. Audit SMKP

    dilakukan terhadap elemen-elemen dan kriteria-kriteria audit SMKP yang ada. Oleh

    karena itu diperlukan pemahaman mengenai SMKP di tempat kerja yang melibatkan

    unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja untuk mencapai

    tujuan penerapan SMKP itu sendiri.

    17 18

    Sasaran Peserta

    Pendidikan minimal Diploma III Teknik, berpengalaman di bidang

    pertambangan minimal 1 tahun;

    PNS dengan pangkat / golongan minimal Pengatur (II/d).

    Durasi: 6 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 7 12 Juni 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli dibidangnya dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Puslitbang Teknologi Mineral danBatubara.

    Biaya : Rp 3.750.000,- / orang

    DIKLAT PENANGANAN BATUBARA

    (COAL HANDLING)

    Batubara adalah bahan bakar padat yang mengandung abu dan dalam

    pemanfaatannya memerlukan biaya tinggi untuk investasi alat yang diperlukan dalam

    penanganan batubara tersebut (coal handling). Batubara juga memiliki sifat dapat

    terbakar sendiri (spontaneous combustion), dapat menimbulkan ledakan, dan dapat

    menimbulkan pencemaran. Dengan adanya kemungkinan tersebut maka

    diperlukan penanganan batubara untuk meminimalisir bahaya yang mungkin timbul.

    Tujuan

    Mampu mempersiapkan dan melaksanakan penanganan batubara.

    Lingkup Bahasan

    1. Mempersiapkan contoh batubara;

    2. Melaksanakan analisis dan pengujian kualitas batubara ;

    3. Melaksanakan penimbunan batubara;

    4. Melaksanakan proses pengecilan dan penyeragaman ukuran (kominusi);

    5. Melaksanakan blending batubara (steam coal);

    6. Memantau dan mengendalikan swabakar pada timbunan batubara;

    7. Mengirimkan batubara ke pengguna (end user);

    Tujuan

    Memahami dasar-dasar audit, melaksanakan audit, mengevaluasi hasil audit, dan

    menilai serta melaporkan hasil audit sistem manajemen keselamatan pertambangan

    sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Lingkup Bahasan

    1. Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan;

    2. Dasar Dasar Audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan;

    3. Pelaksanaan Audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan;

    4. Evaluasi dan Penilaian Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan ;

    5. Laporan Audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan.

    Sasaran Peserta

    Berpendidikan minimal Sarjana (S1);

    Tenaga kerja pada industri pertambangan mineral dan batubara;

    Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 25 29 Mei 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli dibidangnya dari :

    Pusdiklat Mineral dan Barybara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;

    Praktisi Industri Pertambangan.

    Biaya : Rp 4.600.000,- / orang

  • 19 20

    4. Kebijakan K3 Nasional;

    5. Pengelolaan K3 Pertambangan Mineral dan Batubara;

    6. Pengelolaan Lindungan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;

    7. Loss Control;

    8. Teknis Pertambangan;

    9. Konservasi Bahan Galian;

    Sasaran Peserta

    Calon Pengawas Operasional Utama yang telah memiliki sertikat kelulusan Uji

    Kompetensi Pengawas Operasional Madya;

    Minimal telah bekerja sebagai Pengawas Operasional Madya selama 1 (satu)

    tahun.

    Durasi : 6 Hari

    Tempat dan Waktu

    Jakarta, 8 13 Juni 2015

    Instruktur

    Instruktur diklat ini merupakan para ahli di bidang K3 dan lingkungan pertambangan

    yang berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;

    Dewan K3 Nasional.

    Biaya : Rp 10.320.000,- / orang

    DIKLAT PEMENUHAN DAN UJI KOMPETENSI BAGI

    PENGAWAS OPERASIONAL UTAMA (POU) PADA

    PERTAMBANGAN

    Peran pengawas operasional utama (top level management) bertanggungjawab

    dalam melakukan pengawasan terhadap manajemen tingkat menengah (middle

    Management) dalam pengelolaan K3 dan lingkungan pertambangan. Untuk itu

    pengawas operasional utama perlu dibekali dan diuji kompetensinya, agar sesuai

    dengan Keputusan Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral No.

    0228.K/40/DJG/2003 tentang Kompetensi Pengawas Operasional pada

    Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara serta Panas Bumi.

    Tujuan

    Memenuhi Kompetensi Pengawas Operasional Utama (Top Management) yang

    bertugas dan bertanggung jawab membawahi Pengawas Operasional Madya

    (Middle Management) pada industri pertambangan.

    Lingkup Bahasan

    1. Kebijakan Pertambangan Mineral dan Batubara;

    2. Kebijakan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara;

    3. Kebijakan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;

    DIKLAT JURU UKUR TAMBANG

    Seorang juru ukur tambang merupakan tenaga teknis khusus pada perusahaan

    pertambangan yang memiliki tanggung jawab atas peta, arah, dan batas rencana

    penambangan. Selain teruji kemampuan substansinya, seorang juru ukur tambang

    perlu dibekali pengetahuan dan pemahaman K3 serta lingkungan sebagai bagian

    dari kompetensi yang harus dimiliki dan diakui. Pasal 17 Keputusan Menteri

    Pertambangan dan Energi No.555.K/26/MPE/1995 menetapkan bahwa Hanya

    orang yang memiliki Sertikat Juru Ukur Tambang yang diakui dan mendapat

    persetujuan Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang yang dapat diangkat menjadi Juru

    Ukur Tambang.

    Tujuan

    Memberikan pemahaman dan pengertian mengenai peranan dan tanggung jawab

    sebagai juru ukur tambang sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga dapat

    melaksanakan tugas dengan hasil yang memenuhi standar dan memiliki sertikat

    juru ukur tambang

    Lingkup Bahasan

    1. Pengetahuan Dasar Geologi;

    2. Pengetahuan Dasar K3;

    3. Pengetahuan Dasar Lingkungan Pertambangan;

    4. Pengenalan dan Penggunaan GPS untuk Pertambangan;

    5. Peta-peta Pengelolaan Lingkungan Pertambangan;

    6. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat Juru Ukur Tambang;

    7. Potensi Bahaya pada Penambangan (Tambang Terbuka dan Tambang Bawah

    Tanah);

    8. Praktik Penggunaan GPS dalam Pertambangan.

    Sasaran Peserta

    Juru Ukur Tambang dengan pengalaman kerja minimal satu tahun serta diusulkan

    oleh perusahaan / instansi yang bersangkutan.

    Durasi: 12 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung

    Angkatan I, 1 12 Juni 2015

    Angkatan II, 1 12 Juni 2015

    Angkatan III, 7 18 September 2015

    Angkatan IV, 7 18 September 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidangnya dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba;

    BAKOSURTANAL;

    Sepatop TNI AD.

    Biaya : Rp 7.440.000,-/orang

  • 21 22

    DIKLAT AUDIT LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

    Untuk meminimalisir terjadinya kerusakan lingkungan akibat kegiatan usaha

    pertambangan minerba salah satu usaha yang perlu dilaksanakan adalah melakukan

    audit lingkungan bidang secara menyeluruh mulai dari perizinan hingga pasca

    tambang untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha pertambangan mineral

    dan batubara terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh

    pemerintah.

    Audit lingkungan pertambangan mineral dan batubara berfungsi sebagai alat dalam

    memverikasi dan mencari bukti dalam upaya menemukan penyelesaian masalah

    lingkungan hidup yang dihadapi suatu perusahaan pertambangan secara efektif.

    Melalui diklat audit lingkungan pertambangan mineral dan batubara maka tenaga

    pengelola lingkungan dibekali pengetahuan tentang bagaimana melakukan audit

    lingkungan mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pelaporan dan tindak

    lanjutnya untuk menentukan seberapa akurat data yang kita peroleh, dan sejauh

    mana tingkat perbaikan kinerja lingkungan yang dapat dicapai.

    Tujuan

    Mampu mengevaluasi pengelolaan lingkungan dalam kegiatan usaha pertambangan

    mineral dan batubara.

    DIKLAT SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)

    PERTAMBANGAN

    Sejalan dengan perkembangan teknologi di bidang komputer dewasa ini, maka data

    dan informasi tentang kebumian telah dapat disajikan dalam satu sistem berbasis

    komputer yang dikenal dengan Sistem Informasi Geogra (SIG). Pemanfaatan SIG

    di sektor pertambangan telah terbukti kehandalannya sebagai sarana yang dapat

    menyajikan data dan informasi secara cepat, tepat dan akurat, seperti dalam

    pencadangan dan tata ruang wilayah pertambangan, sehingga kemungkinan

    terjadinya tumpang tindih lahan dapat dihindari. Manfaat lain adalah menunjang

    terhadap peningkatan pelayanan perijinan usaha pertambangan.

    Tujuan

    Meningkatkan pengetahuan dan wawasan para peserta tentang penyusunan

    data informasi yang berbasis sumber daya mineral.

    Menguasai teknologi perpetaan baik untuk pencadangan wilayah, tata

    ruang/kewilayahan maupun pengelolaan data geogras.

    Lingkup Bahasan

    1. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;

    2. Dasar Dasar Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;

    3. Dasar Dasar Audit Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;

    4. Pelaporan Audit Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara;

    5. Peninjauan Lapangan dan Seminar.

    Sasaran Peserta

    Berpendidikan minimal D-3 dengan pengalaman di bidang lingkungan

    pertambangan mineral dan batubara minimal 5 tahun;

    Berpendidikan Sarjana (S1) dengan pengalaman di bidang lingkungan

    pertambangan mineral dan batubara minimal 2 tahun.

    Durasi: 5 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 10 14 Agustus 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidangnya yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara;

    Kalangan Akademisi Pertambangan;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.

    Biaya : Rp 4.600.000,- / orang

    Lingkup Bahasan

    1. Pengenalan SIG Pertambangan;

    2. Sistem Koordinat Nasional;

    3. Pengukuran dengan GPS;

    4. Pengenalan Basis Data (Database);

    5. Basis Data Tekstual dan Digital;

    6. Pengenalan Peta Analog;

    7. Pengeditan Data Tekstual;

    8. Editing Data Spasial;

    9. Editing Data Tekstual;

    10. Aplikasi SIG, Pencadangan Wilayah;

    11. Aplikasi SIG, Kewilayahan/Tata Ruang;

    12. Kasus Aplikasi Pencadangan Wilayah;

    13. Studi Kasus Kewilayahan;

    14. Perancangan dan Pembuatan Tata Letak.

    Sasaran Peserta

    Aparatur dan Tenaga Industri yang menangani pemetaan/pencadangan wilayah

    pertambangan.

    Durasi: 12 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 10 21 Agustus 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli yang berasal dari:

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara;

    BAKOSURTANAL;

    SEPATOP TNI AD.

    Biaya : Rp 7.440.000,- / orang

  • 23 24

    DIKLAT JAMINAN REKLAMASI TAMBANG

    Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki dan menata kembali

    kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar

    dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya. Kegiatan reklamasi

    dilaksanakan setelah kegiatan penambangan selesai dilaksanakan, sehingga

    perusahaan wajib menyediakan dana sebelum kegiatan penambangan dilakukan

    sebagai jaminan untuk melakukan reklamasi.

    Penentuan besarnya jumlah dana jaminan reklamasi tambang seharusnya ditetapkan

    berdasarkan rencana biaya reklamasi yang disusun sesuai dengan pedoman

    penyusunan rencana reklamasi yang telah disetujui pemerintah untuk jangka waktu

    lima tahun sesuai peraturan perundang undangan. Dengan adanya kebijakan

    otonomi daerah, perlu adanya kesamaan persepsi antara pemerintah daerah dan

    perusahaan dalam penentuan jumlah dana jaminan reklamasi maupun tata cara

    penempatan dan pencairannya sesuai peraturan perundang-undangan.

    Tujuan

    Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan tentang perencanaan

    Reklamasi Tambang

    Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam mengevaluasi

    rencana reklamasi tambang;

    DIKLAT TEKNIK REKLAMASI LAHAN BEKAS

    TAMBANG

    Sorotan masyarakat terhadap dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan

    pertambangan cukup besar, karena kegiatan ini merubah bentang alam yang akan

    mengganggu ekosistem. Oleh karena itu, pengelola kegiatan pertambangan harus

    memiliki rencana dan kesungguhan untuk melakukan reklamasi lahan bekas

    tambang yang tepat, sehingga perubahan yang terjadi dapat berfungsi dan

    berdayaguna sesuai peruntukannya agar pembangunan berkelanjutan secara

    ekologi dan sosial ekonomi dapat terwujud.

    Tujuan

    Memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada peserta mengenai Teknik

    Reklamasi Lahan Bekas Tambang.

    Lingkup Bahasan

    1. Dasar Hukum Reklamasi Lahan Bekas Tambang;

    2. Karakteristik Pertambangan dan Dampak Lingkungan;

    3. Kendala Pemulihan Lahan Bekas Tambang;

    4. Aspek Teknik rehabilitasi Tambang;

    5. Transformasi Fungsional Pasca Tambang;

    Meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan tentang tata cara

    perhitungan, penempatan dan pencairan jaminan reklamasi tambang.

    Lingkup Bahasan

    1. Peraturan Perundangan tentang Jaminan Reklamasi;

    2. Rencana Reklamasi Tambang;

    3. Evaluasi Rencana Reklamasi Tambang;

    4. Perhitungan Dana Jaminan Reklamasi Tambang;

    5. Tata cara Penempatan dan Pencairan Jaminan Reklamasi Tambang;

    6. Studi Kasus dan Seminar.

    Sasaran Peserta

    Tenaga Industri yang menangani pengelolaan lingkungan pertambangan;

    Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.

    Durasi: 6 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 31 Agustus 5 September 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral Batubara.

    Harga : Rp 5.040.000,- / orang

    6. Perencanaan Reklamasi Lahan Bekas Tambang;

    7. Toksikologi Umum;

    8. Dampak Penambangan Terhadap Lingkungan dan Pemulihan Lingkungan

    Hidup.

    Sasaran Peserta

    Tenaga Industri yang menangani kegiatan reklamasi / Pengelolaan Lingkungan

    Pertambangan;

    Aparatur pada instansi yang mengelola bidang pertambangan.

    Durasi: 10 Hari

    Tempat dan Waktu

    Bandung, 14 23 September 2015

    Instruktur

    Instruktur Diklat ini merupakan para ahli di bidang pengelolaan lingkungan

    pertambangan yang berasal dari :

    Pusdiklat Mineral dan Batubara;

    Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba.

    Biaya : Rp 6.600.000,- / orang