brewing a sustainable future · 129 komite audit —audit comittee 136 sekretaris perusahaan...

Laporan Tahunan 2019 Annual Report

1A N A L I S A & P E M B A H A S A N M A N A J E M E N

Management Discussion & AnalysisTATA K E LO L A P E R U S A H A A N

Corporate Governance

K e b e r l a n j u t a n d a n Ta n g g u n g J a w a b S o s i a l

Sustainability and Corporate Social Responsibility

LAPORAN TAHUNAN 2019 ANNUAL REPORT

BREWING A SUSTAINABLE FUTURE

2

PT Multi Bintang indonesia Tbk

I K H T I S A R

HighlightsP R O F I L P E R U S A H A A N

Company ProfileL A P O R A N M A N A J E M E N

Management Report

4


I K H T I S A R



Management Report

It is already clear that the year 2020 will be remembered globally for the Covid-19 pandemic, an extremely impactful period in the history of Indonesia and consequently also for Multi Bintang Indonesia. We would like to remind our readers that this Annual Report reflects our performance and activities during the year 2019 and does not contain any content related to 2020.

Suatu kenyataan bahwa tahun 2020 akan dikenang sebagai era pandemi Covid-19 secara global. Periode ini sangat berdampak bagi perjalanan sejarah Indonesia dan berakibat pula bagi Multi Bintang Indonesia. Kami ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa paparan dalam Laporan Tahunan ini merupakan refleksi dari kinerja dan aktivitas selama tahun 2019, dan tidak ada pembahasan yang terkait dengan kejadian di tahun 2020.







MAURITS DANIEL RUDOLF LALISANG Presiden Komisaris —President Commissioner

MURK HIDDE SPITS Presiden Direktur —President Director

Namun demikian, kami menilai tepat bila pada kesempatan ini kami menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada setiap orang di Indonesia yang berupaya keras melindungi kesehatan orang lain. Terutama, kepada seluruh petugas di bidang kesehatan; tanpa usaha mereka situasinya akan jauh lebih parah. Mereka semua pantas mendapatkan penghormatan tertinggi dari kami.

Sejak awal pandemi, prioritas pertama kami dan yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan karyawan Perseroan dan karyawan mitra bisnis. Sejauh ini, kami telah dihadapkan pada 1 (satu) kasus Covid-19 di lingkup internal, yang sepenuhnya telah pulih. Kami akan terus fokus pada upaya menjaga jarak dan menjalankan aturan-aturan tentang kebersihan, sesuai arahan dari Pemerintah.

Kami juga telah memutuskan untuk mendukung komunitas di lingkungan sekitar operasional Perseroan. Bekerjasama dengan pengusaha setempat, kami memproduksi masker kain, pembersih tangan, dan jas hazmat yang didistribusikan ke fasilitas-fasilitas kesehatan dan sukarelawan serta pekerja-pekerja di garda terdepan. Kami juga membagikan sabun cair kepada masyarakat di sekitar brewery, bersamaan dengan upaya meningkatkan kesadaran tentang mencuci tangan yang benar. Selain itu, karyawan kami juga telah mengumpulkan dana untuk membantu menyediakan bahan pangan pokok bagi masyarakat di sekitar brewery serta karyawan sub-kontraktor, dimana mereka kehilangan penghasilan karena adanya Covid-19.

Prioritas kedua adalah kelanjutan bisnis kami, baik untuk Perseroan, maupun industri secara luas. Sudah dapat diperkirakan bahwa kinerja kami di tahun 2020 akan terkena dampak karena terjadinya penurunan yang signifikan di bidang pariwisata dan penutupan sementara gerai-gerai on-trade yang menyebabkan menurunnya volume penjualan. Namun, dengan kuatnya fondasi Perseroan dan dikombinasikan dengan strategi yang tepat dan terukur terhadap pandemi Covid-19, maka kami yakin bahwa Multi Bintang akan dapat mengatasi fase ini dan keluar dari krisis ini lebih kuat dari sebelumnya.

However, we feel it is right to take this opportunity to express our deepest appreciation to everyone in Indonesia who is putting relentless effort into protecting the health of others. Specifically, to all health workers; without their efforts the situation would have been far more extreme. They all deserve our greatest respect.

Since the start of the pandemic, our first and foremost priority has been the health and safety of our MBI employees, and the employees of our business partners. So far we have been faced with 1 (one) internal Covid-19 case, who has fully recovered. We will continue to focus on social distancing and hygiene measures, in line with governmental guidance.

We have also decided to support the communities close to our operations. In collaboration with local businesses, we produced cloth masks, hand sanitizer and hazmat suits that were distributed to health facilities and volunteers as well as frontline workers. We also distributed liquid soap to the communities around our breweries, while raising awareness of the importance of proper hand washing. Furthermore, our employees have raised funds to help provide staple foods for the communities around our breweries as well as our subcontractors’ employees, who have lost their income as a result of Covid-19.

Our second priority has been the continuation of our business, both for our Company and the wider industry. It is clear that our 2020 results will be impacted as the significant drop in tourism and the temporary shutdown of on-trade outlets are putting pressure on our volumes. However, the foundation of our Company is very strong and because of this, in combination with a strong strategy and a measured Covid-19 approach, we are convinced that Multi Bintang will overcome this phase and emerge from this crisis stronger than ever.

6


I K H T I S A R



Management Report

Daftar Isi

Contents

Ikhtisar

Highlights

Profil Perusahaan

Company Profile

Laporan Manajemen

Management Report

12 Profil Perseroan

—Company Profile 08 Ikhtisar Data Keuangan

—Summary of Financial Data

44 Laporan Dewan Komisaris

—Report from the Board of Commissioners

52 Profil Dewan Komisaris

—Profile of the Board of Commissioners

60 Laporan Direksi —Report from the Board of Directors

70 Profil Direksi —Profile of the Board of Directors

01 02 03

6


I K H T I S A R



Management Report

14 Sejarah Perseroan

—Milestones

18 Visi dan Misi Kami —Our Vision and Mission

22 Struktur Organisasi —Organization Structure

36 Peristiwa Penting

—Event Highlights

26 Informasi khusus bagi Pemegang Saham

—Specific Information For Shareholders







Analisis Dan Pembahasan

Manajemen

Managements Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Keberlanjutan dan Tanggung

Jawab Sosial

Sustainability and CSR

79 Tinjauan Operasional —Operational Review

88 Kinerja Keuangan

—Financial Performance

97 Orang-orang Multi Bintang

—Multi Bintang's People

109 Struktur GCG

—GCG Structures

129 Komite Audit

—Audit Comittee

136 Sekretaris Perusahaan

—Corporate Secretary

140 Manajemen Risiko

—Risk Management

152 Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

—Sustainability and CSR

04 05 06

7


A N A L I S A & P E M B A H A S A N M A N A J E M E N


Corporate GovernanceL A P O R A N K E U A N G A N

Financial Report

168 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2019 —Board of Commissioners and Board of Directors' Statement regarding the Responsibility for the 2019 Annual Report

170 Laporan keuangan —Financial Report

8


P R O F I L P E R U S A H A A N


Management Report

Ikhtisar Data Keuangan

Summary of Financial Data

8


I K H T I S A R

Highlights

dalam juta Rp 2019 2018** 2018 2017 2016 2015 in milion Rp

Penjualan Bersih 3,711,405 3,574,801 3,649,615 3,389,736 3,263,311 2,696,318 Net sales

Laba Kotor 2,285,054 2,210,051 2,462,707 2,271,704 2,147,744 1,622,952 Gross Profit

Laba Usaha 1,648,765 1,653,242 1,653,242 1,785,753 1,375,332 719,548 Operating Profit

Laba Usaha, sebelum dikurangi dampak dari biaya tertentu yang tidak terjadi setiap tahun (sanksi cukai) 1,648,765 1,653,242 1,653,242 1,565,137 1,375,332 940,163

Operating Profit, before the impact of one time charge of exceptional

item (excise penalty)

Laba Sebelum Pajak 1,626,612 1,671,912 1,671,912 1,780,020 1,320,186 675,572 Profit Before Tax

Laba Bersih Tahun Berjalan 1,206,059 1,224,807 1,224,807 1,322,067 982,129 496,909 Net Income for the year

Laba Bersih Tahun Berjalan, sebelum dikurangi dampak dari biaya tertentu yang tidak terjadi setiap tahun (sanksi cukai) 1,206,059 1,224,807 1,224,807 1,101,451 982,129 662,369

Net Income for the year before the impact of one time charge of

exceptional item (excise penalty)

Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada Net Profit attributable to:

Pemilik Entitas Induk 1,205,743 1,224,586 1,224,586 1,321,795 981,825 496,712 Owners of the Company

Kepentingan Non-Pengendali 316 221 221 272 304 197 Non-controlling interest

Total Penghasilan Komprehensif Lain 1,206,059 1,224,807 1,224,807 1,322,067 979,530 503,624 Other Comprehensive Income

Laba bersih dan jumlah laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada

Net Income and total comprehensive income attributable to:

Pemilik Entitas Induk 1,206,758 1,227,819 1,227,819 1,320,627 979,228 503,425 Owners of the Company

Kepentingan Non-Pengendali 316 222 222 270 302 199 Non-controlling interest

Laba dasar per Saham (dalam Rupiah penuh) 572 581 581 627 466 236

Basic earnings per share (in full Rupiah amount)

Modal Kerja Bersih (425,891) (349,958) (349,958) (227,269) (425,003) (505,272) Net Working Capital

Jumlah Aset 2,896,950 2,889,501 2,889,501 2,510,078 2,275,038 2,100,853 Total Assets

Jumlah Liabilitas 1,750,943 1,721,965 1,721,965 1,445,173 1,454,398 1,334,373 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 1,146,007 1,167,536 1,167,536 1,064,905 820,640 766,480 Total Equity

Rasio Total Penghasilan Komprehensif Terhadap Jumlah Aset % 42% 42% 42% 53% 43% 24%

Total Comprehensive Income to Total Assets Ratio %

Rasio Total Penghasilan Komprehensif Terhadap Jumlah Ekuitas % 105% 105% 105% 124% 119% 66%

Total Comprehensive Income to Total Equity Ratio %

Rasio Lancar % 73% 78% 78% 83% 68% 58% Current Ratio %

Rasio Jumlah LiabilitasTerhadap Jumlah Ekuitas % 153% 147% 147% 136% 177% 174%

Total Liabilities to Total Equity Ratio %

Rasio Jumlah Liabilitas Terhadap Jumlah Aset % 60% 60% 60% 58% 64% 64%

Total Liabilities to Total Assets Ratio %

Rasio Laba bersih tahun berjalan terhadap Pendapatan % 32% 34% 34% 39% 30% 18%

Net Income for the year to Sales Ratio %

*Sebelum dikurangi dampak dari biaya tertentu yang tidak terjadi setiap tahun (sanksi cukai) * *disajikan kembali

*Before the impact of one time charge of exceptional item (excise penalty)**Restated







PENJUALAN BERSIH (dalam miliar rupiah) Net Sales (in billion rupiah)

LABA USAHA (dalam miliar rupiah) Operational Profit (in billion rupiah)

3,263 2,696

719

2,101 1,334

1,454

1,375

2,275

3,575

1,722

1.653

2,890

3,390

1,445

1,785

2,510

3,711

1,751

1,649

2,897

20162015 2015

20152015 2016

2016

2016

2017

2017

2017

2017

2018

2018

2018

2018

2019

2019

2019

2019

JUMLAH LIABILITAS (dalam miliar rupiah) Total Liabilities (in billion rupiah)

JUMLAH ASET (dalam miliar rupiah) Total Assets (in billion rupiah)

4%

15%

growth in overall revenue.Pertumbuhan pendapatan keseluruhan.

growth in revenue from non-alcoholic portfolio

pertumbuhan pendapatan dari portofolio non-alkohol

9

10


I K H T I S A R



Management Report

Perseroan telah membuat bir di Indonesia selama 88 tahun sejak memproduksi “Java Beer” tahun 1931.

The Company has been brewing beer in Indonesia for 88 years since the production of 'Java Beer' began in 1931.

10

Company Profile

02P R O F I L P E R U S A H A A N







Sustainability and Corporate Social Responsibility 11


12


I K H T I S A R



Management Report

Identitas perusahaanCompany Identity

Nama Perseroan |Company Name PT Multi Bintang Indonesia Tbk

Domisili | DomicileJakarta Selatan, Indonesia South Jakarta, Indonesia

Tanggal Pendirian Date of Establishment

3 Juni 1929Berdasarkan akta notaris No. 8 yang dibuat oleh Tjeerd Dijkstra, notaris publik di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen.June 3, 1929Based on notarial deed No. 8 drawn up by Tjeerd Dijkstra, notary public in Medan, under the name N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen.

Mulai Beroperasi secara Komersial Commencement of Commercial Operations

1931

Alamat Kantor Pusat Address of Head Office

Talavera Office Park 20th FloorJl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26Jakarta 12430, IndonesiaPO BOX 3264 JKT, Jakarta 10032

Telepon | Telephone 021- 27833800

Fax | Fax 021-7592 4617

Website Perseroan | Company website www.multibintang.co.id

Kepemilikan | OwnershipHeineken International BV 81.78%Publik | Public 18.22%

Informasi Pencatatan Saham Share listing information

Terdaftar di Bursa Efek Jakarta tanggal 12 Januari 2001 dan Bursa Efek Surabaya tanggal 5 Februari 2001.Listed on the Jakarta Stock Exchange/Surabaya Stock Exchange since 1981. Pada 30 November 2007, dilakukan merger antara Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sejak itu, saham Perseroan diperdagangkan di BEI, dengan kode MLBI.On 30 November 2007, the Surabaya Stock Exchange was merged with the Jakarta Stock Exchange to become the Indonesia Stock Exchange (IDX) and since then, the Company’s shares have been traded on the IDX, under the code MLBI.

Modal Dasar | Authorized Capital 21,070,000,000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Up Capital

21,070,000,000

Aktivitas Bisnis Inti berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Core Business Activities according to the Articles of Association

Memproduksi minuman beralkohol (golongan A) dan minuman non-alkoholProduction of alcoholic beverages (Category A /golongan A) and non-alcoholic beverages

Jumlah karyawan | Number of employees468 karyawan pada 2019 dan 465 karyawan pada 2018 468 employees in 2019 and 465 employees in 2018

Profil Perusahaan

Company Profile

MULTI BINTANG IN BRIEF The Company was established in Medan in 1929 as NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen, and began commercial operations 2 (two) years later, on 21 November 1931, when it opened its first brewery in Surabaya. The Company moved its official domicile from Medan to

SEJARAH RINGKAS MULTI BINTANGPerseroan didirikan di Medan pada 1929 dengan nama NV Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen, dan memulai operasinya secara komersial 2 (dua) tahun kemudian, yaitu pada 21 November 1931, ketika membuka brewery pertama di Surabaya. Perseroan pindah domisili secara


Company Profile







Surabaya in 1936, and Heineken acquired a majority stake in the Company, which underwent a change of name to N.V. Heineken's Nederlandsch-Indische Bierbrouweerijen Maatschappij. The brewery closed temporarily during World War II, reopening in 1949, when it introduced Heineken beer to the Indonesian market. The Company underwent a further change of name in 1951, to become Heineken's Indonesische Bierbrouwerijen Maatschappij NV.

The Company was renamed again in 1972 as P.T. Perusahaan Bir Indonesia. A new brewery was built in Tangerang, and began operating in 1973.

On 1 January 1981, the Company acquired P.T. Brasseries de l'Indonesia, a Medan-based beer and soft drinks producer. The Company relocated its domicile to Jakarta on 2 September 1981, changing its name to PT Multi Bintang Indonesia before conducting an IPO and listing its shares on the Jakarta Stock Exchange (JSX) and Surabaya Stock Exchange (SSX). Since the merger of the JSX and SSX in December 2007, the Company’s shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).

The Company’s brewing operation moved from Surabaya to its new, purpose-built brewery in Sampangagung, East Java in 1997.

In 2004, the Company established its first subsidiary, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, to run sales and marketing operations as the Company’s main distributor in Indonesia and overseas. The subsidiary commenced commercial operations on 1 January 2005.

Singapore-based Asia Pacific Breweries Limited (APB) acquired Heineken International BV (HIBV)’s majority stake in the Company in 2010. HIBV returned as the Company’s majority shareholder in September 2013.

Multi Bintang took a major step towards its transformation into a multi-beverage company in 2014 with a Rp 210 billion investment in a modern non-alcoholic beverage plant in Sampangagung. The plant was commissioned in December 2014.

A new subsidiary, PT Tirta Prima Indonesia, was established in 2017 to manage the Company’s non-alcoholic beverages business, and it began commercial production in 2018.

resmi dari Medan ke Surabaya pada 1936, dan Heineken mengambil alih saham mayoritas Perseroan, yang kemudian mengganti nama menjadi N.V. Heineken’s Nederlandsch-Indische Bierbrouweerijen Maatschappij. Pabrik tutup sementara selama Perang Dunia II, dan buka kembali pada 1949, ketika memperkenalkan bir Heineken ke pasar Indonesia. Perseroan kemudian mengganti namanya pada 1951, menjadi Heineken’s Indonesische Bierbrouwerijen Maatschappij NV.

Perseroan berganti nama lagi pada 1972 sebagai P.T. Perusahaan Bir Indonesia. Brewery baru dibangun di Tangerang, dan mulai beroperasi di 1973.

Pada 1 Januari 1981, Perseroan mengakuisisi P.T. Brasseries de l’Indonesia, produsen bir dan minuman ringan berbasis di Median. Perseroan merelokasi domisilnya ke Jakarta pada 2 September 1981, mengubah namanya menjadi PT Multi Bintang Indonesia sebelum melakukan penawaran umum perdana dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Sejak BEJ dan BES bergabung pada Desember 2007, saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Usaha brewing Perseroan pindah dari Surabaya ke brewery baru yang dibangun khusus di Sampangagung, Jawa Timur pada 1997.

Pada 2004, Perseroan membentuk anak perusahaan pertamanya, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, untuk menjalankan penjualan dan pemasaran sebagai distributor utama Perseroan di Indonesia dan luar negeri. Anak perusahaan tersebut mulai beroperasi secara komersial pada 1 Januari 2005.

Asia Pacific Breweries Limited (APB) yang berbasis di Singapura mengakuisisi mayoritas saham Heineken International BV (HIBV) pada 2010. HIBV kembali sebagai pemegang saham Perseroan pada September 2013.

Multi Bintang melakukan langkah penting terhadap transformasinya menjadi perusahaan multi minuman pada 2014 dengan investasi sebesar Rp 210 miliar dalam bentuk pabrik minuman non-alkohol yang moderen di Sampangagung. Pabrik ini mulai beroperasi pada Desember 2014.

Anak perusahaan baru, PT Tirta Prima Indonesia, didirikan pada 2017 untuk mengelola bisnis minuman non-alkohol, dan mulai berproduksi secara komersial pada 2018.

14


I K H T I S A R

HighlightsL A P O R A N M A N A J E M E N

Management Report

Pemerintah Indonesia menasionalisasi Perseroan.

The Indonesian government nationalised the Company.

Brewery di Medan ditutup.

Heineken Group menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan, yang mulai beroperasi dibawah nama baru, N.V. Heineken’s Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen Maatschappij.

The Medan brewery was closed.

The Heineken Group became the majority shareholder in the Company, which began operating under a new name, N.V. Heineken's Nederlandsch-Indische Bierbrouwerijen Maatschappij.

1936 1965 1972Perseroan merubah namanya menjadi PT Perusahaan Bir Indonesia.

The Company underwent a further name change to PT Perusahaan Bir Indonesia.

NV Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen dibuka di Medan.

The NV Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen was opened in Medan.

1929

Perseroan mulai memproduksi “Java Beer” di brewery yang baru di Surabaya

The Company began producing “Java Beer” at its newly commissioned greenfield brewery in Surabaya.

1931 1949 1967Brewery kembali dibuka setelah Perang Dunia II dan bir Heineken diluncurkan di Indonesia.

The brewery re-opened after World War II and Heineken beer was launched in Indonesia.

Heineken mendapatkan kembali kepemilikannya atas Perseroan dan meluncurkan merek baru, Bintang Baru.

Heineken regained ownership of the Company and launched a new brand, ‘Bintang Baru’.

Sejarah Perseroan

Milestones

14



Company Profile







1981Perseroan melakukan penawaran umum perdana, memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dibawah nama PT Multi Bintang Indonesia (MLBI).

Perseroan mengakuisisi PT Brasseries de l’Indonesie bersama-sama dengan brewerynya di Medan.

The Company held an IPO, trading its shares on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges under the name PT Multi Bintang Indonesia (MLBI).

The Company acquired PT Brasseries de l’Indonesie along with its Medan brewery.

Asia Pacific Breweries Limited of Singapore mengakuisisi saham mayoritas Perseroan.

Asia Pacific Breweries Limited of Singapore acquired a majority stake in the Company.

Perseroan merelokasi brewery di Surabaya ke brewery baru di Sampangagung, Mojokerto.

The Company relocated its Surabaya brewing operation to a new brewery in Sampangagung, Mojokerto.

1997 2010

Brewery di Medan ditutup.

The Medan brewery was closed.

PT Multi Bintang Indonesia Niaga didirikan sebagai anak perusahaan untuk mengoperasikan penjualan dan pemasaran merek-merek kami.

Bintang Zero, bir non-alkohol pertama milik Multi Bintang, diluncurkan.

PT Multi Bintang Indonesia Niaga was established as a subsidiary of the Company to operate the sales and marketing of our brands.

Bintang Zero , Multi Bintang’s first non-alcoholic beer, was launched.

Perseroan membuka brewery baru di Tangerang.

The Company opened a new brewery in Tangerang.

1992 20051973


15

16


I K H T I S A R



Management Report

Sejarah Perseroan

Milestones

Multi Bintang memperkenalkan branding barunya dengan logo "Spark" yang berkarakter khas.

Multi Bintang introduced its new branding with the distinctive ‘Spark’ logo.

2015Heineken International BV menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan kembali.

Brewery di Tangerang di-upgrade.

Heineken International BV became the Company’s majority shareholder again.

The Tangerang brewery was upgraded.

2013

Perseroan membuka pabrik minuman non-alkohol baru di Sampangagung.

Bintang Radler, bir dengan alkohol 2% bercita rasa jus jeruk alami, diluncurkan.

The Company opened a new non-alcoholic beverages factory in Sampangagung.

Bintang Radler, a 2% alcohol beer flavoured with natural lemon juice, was launched.

2014 2016PT Multi Bintang Indonesia Tbk merayakan ulang tahunnya ke-85 dengan meluncurkan sejumlah produk baru: • Bintang Radler 0.0%; • Strongbow Cider; dan • Fayrouz, soda buah.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk celebrated its 85th anniversary by launching several new products: • Bintang Radler 0.0%; • Strongbow Cider; and • Fayrouz, a fruit soda.



Company Profile







2017 2019Multi Bintang memperkenalkan 2 (dua) produk baru, Heineken Light dan Bintang Radler Orange.

Anak perusahaan baru, PT Tirta Prima Indonesia, didirikan untuk menangani bisnis minuman non-alkohol.

Multi Bintang introduced 2 (two) new products, Heineken Light and Bintang Radler Orange.

A new subsidiary, PT Tirta Prima Indonesia, was established to handle the non-alcoholic beverages business.

Multi Bintang mulai memproduksi cider Strongbow di brewery Tangerang.

Perseroan menandatangani Komitmen Energi Terbarukan untuk menggunakan 100% energi terbarukan dalam produksi di 2023.

Multi Bintang began producing Strongbow cider at the Tangerang brewery.

The Company signed a Renewable Energy Pledge to use 100% renewable energy in production by 2023.

Multi Bintang membuka 2 (dua) pasar ekspor untuk Bir Bintang, Amerika Serikat dan Korea Selatan.

PT Tirta Prima Indonesia mengambil alih produksi komersial minuman non-alkohol Perseroan.

Multi Bintang opened 2 (two) new export markets for Bintang Beer, the USA and South Korea.

PT Tirta Prima Indonesia took over the commercial production of the Company’s non-alcoholic beverages.

2018


18


I K H T I S A R

HighlightsL A P O R A N M A N A J E M E N

Management Report

Visi Dan Misi Kami

Our Vision Mission

18

Nilai Perusahaan

Corporate Value


Multi Bintang telah mengadopsi Heineken

Behaviours and Leadership Expectations sebagai

budaya korporasi. The Behaviours, yang berlaku

bagi seluruh karyawan, meliputi: Put Safety First,

Act as an Entrepreneur, Collaborate Through

Trust, Keep it Simple, dan Learn to Improve. The

Leadership Expectations, yang berlaku untuk peran

kepemimpinan, yaitu Connect, Shape, Develop,

Deliver, dan Role Model the Behaviours.Multi Bintang has adopted the Heineken Behaviours and Leadership

Expectations as its corporate culture. The Behaviours, which apply all

employees, are: Put Safety First, Act as an Entrepreneur, Collaborate

Through Trust, Keep it Simple, and Learn to Improve. The Leadership

Expectations, which apply to people in leadership roles, are: Connect,

Shape, Develop, Deliver, and Role Model the Behaviours.


Company Profile







Wow! Indonesia melalui mereknya, orang -orangnya dan kinerjanya

Wow! Indonesia with our brands, people, and performance.

Menjadi perusahaan minuman Indonesia yang memiliki reputasi baik dan bertanggung jawab, dengan portfolio

merek bir dan minuman ringan terkemuka

To be a reputable & responsible Indonesian beverage company, with a portfolio of leading beer and soft drink brands.

Hasrat untuk kualitas dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Passion for quality in everything we do.

Brand yang orang cintai. Brands that people love.

Menikmati hidup.

Enjoyment of life.

Menghargai sesama dan alam.

Respect for people & planet.

01 02 03 04

Misi

Mision

Nilai

Value

Visi

Vision


20


I K H T I S A R



Management ReportP R O F I L P E R U S A H A A N

Company Profile

Business ActivitiesAs stated in the Articles of Association, the Company operates in the beer and other beverages industry. The Company performs the following activities in pursuit of its business objectives:• The production of beer and other beverages and

other relevant products;• The marketing of the above products in local and

international markets;• The import of promotional materials relevant to

the above products.

Our BrandsMulti Bintang produces the following products: • Bintang beer, an iconic Indonesian brand and

Indonesia’s preferred beer;• Heineken®, the world’s most valuable

international premium beer brand; • Bintang Radler, a fusion of Bintang beer and

natural citrus juice with an alcohol content of 2%, available in 2 (two) variants: Bintang Radler Lemon and Bintang Radler Orange;

• Bintang Zero 0.0%, Indonesia’s first non-alcoholic malt beverage;

• Bintang Radler Lemon 0.0%, an alcohol-free carbonated malt beverage infused with natural lemon juice;

• Strongbow, the leading global cider brand, in Gold Apple and Dark Fruit variants;

• Fayrouz, a unique malt-based soda with fruit juice and sparkling water, in 2 (two) flavours, Pineapple and Pear;

• Green Sands, a carbonated soft drink, in 3 (three) citrus-based flavours: Lime & Apple, Lime & Grape and Lime & Lychee.

The Company’s subsidiary, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, as the main distributor for the above products, handles their sale and marketing.

Aktivitas BisnisSebagaimana dinyatakan dalam Anggaran Dasar, Perseroan beroperasi di industri bir dan minuman lainnya. Perseroan menjalankan aktivitas-aktivitas berikut ini untuk mencapai target bisnisnya:• Memproduksi bir dan minuman lainnya, serta

produk-produk terkait;• Memasarkan produk-produk tersebut di pasar

lokal maupun internasional;• Mengimpor bahan-bahan promosi terkait untuk

produk-produk tersebut.

Merek-merek KamiMulti Bintang memproduksi produk-produk sebagai berikut: • Bir Bintang, merek ikonik Indonesia dan bir

pilihan di Indonesia;• Heineken, merek bir premium yang sangat

bernilai kelas internasional;• Bintang Radler, perpaduan antara bir Bintang

dan natural citrus juice dengan kandungan alkohol 2%, tersedia dalam 2 (dua) varian: Bintang Radler Lemon dan Bintang Radler Orange;

• Bintang Zero 0.0%, minuman non-alkohol pertama di Indonesia;

• Bintang Radler Lemon 0.0%, minuman berkarbonasi bebas alkohol yang dipadukan dengan natural lemon juice;

• Strongbow, merek cider berskala global, dalam ragam Gold Apple dan Dark Fruits;

• Fayrouz, minuman unik berbasis soda dengan jus buah dan sparkling water, tersedia dalam 2 (dua) rasa, nanas dan pir;

• Green Sands, minum ringan berkarbonasi, tersedia dalam 3 (tiga) rasa berbasis citrus: Lime & Apple, Lime & Grape, dan Lime & Lychee.

Anak perusahaan, PT Multi Bintang Indonesia Niaga, sebagai distributor utama untuk produk-produk tersebut diatas, mengelola penjualan dan pemasarannya.

22


I K H T I S A R



Management Report

Struktur Organisasi

Organization Structure


Company Profile

ICT Manager

Supply Chain Business Controller

Process and Control Improvement Manager

Reporting & Accounting Manager

Tax Manager

Commercial Business Controller

Revenue Manager

Sr. Strategic Business Controller & Investor Relations Manager

HR Business Partner Talavera and Inclusive & Diversity Ambassador

HR Business Partner Sampangagung Brewery

Health & Safety Manager

Human Resources Operations Manager

Talent Acquisition Manager

People & Organization Development Manager & Business Partner Supply Chain, Finance and HR

OpCo Procurement Manager

Customer Service & Logistic Distribution Manager

Senior Quality Assurance Technologist

Brewery Manager - Tangerang

OpCo Engineering Manager

Brewery Manager - Sampangagung

* Non Statutory Director

Murk Hidde Spits President Director

Digital Transformation Manager

Chew Boon HeeSUPPLY CHAIN DIRECTOR

Sandra Asher Pattenden FINANCE DIRECTOR

Winda Yunita*HUMAN RESOURCES DIRECTOR







Public and Regulatory Affairs Manager

Sustainability & Partnership Manager

Integrated Communication Manager

Regional Sales Manager - West

Regional Sales Manager - Kalimantan, South-Central-South East Sulawesi

Regional Sales Manager - Bali

Regional Sales Manager - Java

National Key Account Manager

ABM Nusa Tenggara

Distributor Development Manager

Regional Sales Manager - North Sulawesi, Maluku and Papua

Sales Operations & Development Manager

Marketing Manager Services

Marketing Manager Mainstream

Marketing Manager Premium

Sr Brand Manager Non-alcoholic Beverages

PT MULTI BINTANG INDONESIA NIAGA

Head of Legal & Corporate Secretary Internal Audit Manager

Darryl Lim Eu Gin SALES DIRECTOR

Mariska van Drooge-Parlevliet

MARKETING DIRECTOR

Ika NovieraCORPORATE AFFAIRS DIRECTOR

Sales Capabilities Development Manager

24


I K H T I S A R



Management ReportP R O F I L P E R U S A H A A N

Company Profile

Profil Karyawan

Employee Profile

Komposisi karyawan berdasarkan gender Employee composition by gender

Komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan Employee composition by educational level

Komposisi karyawan berdasarkan usia Employee composition by age

Kelompok usia Age group 2019 % 2018 %

20 - 25 tahun | years 32 7% 27 5.8%

25 - 30 tahun | years 102 22% 102 22.4%

30 - 35 tahun | years 100 21% 99 21.7%

35 - 40 tahun | years 71 15% 77 16.9%

40 - 45 tahun | years 52 11% 45 9.9%

45 - 50 tahun | years 57 12% 67 14.7%

50 - 55 tahun | years 39 8% 37 8.1%

55 - 60 tahun | years 15 3% 11 2.4%

Jumlah Total | Grand Total 468 465

Master (S2, S3) | Master’s DegreeSarjana (S1) | Bachelor’s Degree

57.8%

20182019

7.1%7.9%

59.4%

15.6%17.1%

18.1%17.0%

Diploma | DiplomaSekolah Lanjutan & Kejuruan | High School & Vocational

370 376

2019 2018

98 89







Komposisi karyawan berdasarkan status kerja Employee composition by employment status

Komposisi karyawan berdasarkan peringkat jabatan Employee composition by job level

Perputaran karyawan Employee Turnover

20182019

20182019

Kontrak | Contract

Kepala DivisiDivisional Head

Kepala DivisiDivisional Head

DireksiBoard Of Directors

DireksiBoard Of Directors

Manajer SeniorSenior Manager

Manajer SeniorSenior Manager

Supervisor / Manajer JuniorSupervisor / Junior Manager

Supervisor / Manajer JuniorSupervisor / Junior Manager

StaffStaff

StaffStaff

PKB CLA

PKB CLA

9.7%

9.1%

44

33

7575

180174

124133

7979

45 414 633 432 3

Tetap | Permanent Masa Percobaan | Probation

2018

2019

26


I K H T I S A R



Management Report

Informasi Khusus Bagi Pemegang Saham

Specific Information for Shareholders

Pemegang Saham | Shareholders Jumlah SahamNumber of Shares % Nilai Nominal

Par Value

Heineken International BV 1,723,151,000 81.78% 17,231,510,000

Publik | Public 383,849,000 18.22% 3,838,490,000

2,107,000,000 100% 21,070,000,000

SHAREHOLDER INFORMATIONAs of 31 December 2019, Heineken International B.V. owned 1,723,151,000 shares, or 81.78%, of the Company’s total shares. The remaining 18.22% of the shares was owned by the public.

No single public shareholder owns more than 5% of the total shares.

None of the Company’s Commissioners or Directors own any of the Company’s shares.

INFORMASI PEMEGANG SAHAMPer 31 Desember 2019, Heineken International B.V. memiliki 1.723.151.000 lembar saham atau 81,78% dari total saham Perseroan. Sebanyak 18,22% saham dimiliki oleh publik.

Tidak ada pemegang saham publik yang memiliki lebih dari 5% dari total saham.

Tidak ada Komisaris atau Direktur Perseroan yang memiliki saham Perseroan.


Company Profile

81.78%

18.22%







PEMEGANG SAHAM PUBLIK DENGAN KEPEMILIKAN DI BAWAH 5% (Per 31 Desember 2019)Public shareholders with holding of less than 5% (As per 31 December 2019)

Status Pemegang Saham

Total% Shareholder StatusJumlah Pemegang Saham

Number of ShareholdersTotal Jumlah Saham

Number of Shares

Asuransi 10 17,926,300 0.85% Insurance

Reksadana & Dana Reksa & Investasi

20 65,108,700 3.09% Mutual Fund

Dana Pensiun 16 25,470,900 1.21% Pension fund

Keuangan 2 80,000 0.00% Financial

Badan Usaha 292 240,961,000 11.44% Corporate

Sekuritas - - 0.00% Securities

Yayasan 1 50,000 0.00% Foundation

Perorangan 1,350 34,252,100 1.63% Individual

Lain-lain Others

Total 1,691 383,849,000 18.22% Total

* Kepemilikan saham diatas 5* hanya dipegang oleh Heineken International B.V

The only shareholder with a share of more than 5% is Heineken International B.V.

JENIS KEPEMILIKAN SAHAM (Per 31 Desember 2019)Type of Share ownership (As per 31 December 2019)

Tipe Kepemilikan Bersama

Total

% Type of ShareownershipJumlah Pemegang SahamNumber of Shareholders

Total Jumlah Saham Number of Shares

Institusi Lokal 70 109,629,580 5.20% Local Institution

Institusi Asing 32 1,963,118,320 93.17% Foreign Institution

Perorangan Lokal 1,335 33,978,500 1.61% Local Individual

Perorangan Asing 15 273,600 0.01% Foreign Individual

Total 1,452 2,107,000,000 100 % Total

DEVIDEN

DIVIDEND

DIVIDEN YANG DIBAYARKAN DALAM 2 TAHUN TERAKHIRDividend payment in the last 2 years

TahunYear

Tahun BukuBook Year

Dividen/saham (Rp)Dividend/share (Rp)

Tanggal Pembayaran Payment Date

Jumlah Dividen (dalam jutaan Rp)

Total Dividend ( in Rp million)

2019 2018 Final 536 24 Mei / May 2019 1,129,352

2019 Interim 47 27 November / November 2019

99,029

2018 2017 Final 487 18 Mei / May 2018 1,029,109

2018 Interim 47 29 November / November 2018

99,029

28


I K H T I S A R



Management Report

Informasi Khusus Bagi Pemegang Saham

Specific Information for Shareholders

SAHAM BEREDAROUTSTANDING SHARES

2019

KUARTAL | QUARTER TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing

VolumeVolume

Kapitalisasi PasarMarket Capitalization

(dalam Rp penuh / in full Rp amount) (dalam juta Rp / in million Rp)

Q1 18,950 15,500 17,558 1,761,900 36,995,408

Q2 20,550 18,875 20,275 314,000 42,719,425

Q3 20,275 17,750 18,417 411,400 38,803,917

Q 4 19,000 15,400 16,133 595,100 33,992,933

Kurs Akhir | Closing rate 20,550 15,400 15,500

Total 3,082,400

2018

KUARTAL | QUARTER TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing

VolumeVolume


(dalam Rp penuh / in full Rp amount) (dalam juta Rp / in million Rp)

Q1 16,500 13,600 15,517 5,072,100 32,693,617

Q2 18,000 16,125 16,700 1,520,000 35,186,900

Q3 16,900 15,000 16,200 938,000 34,233,400

Q 4 16,150 15,500 15,992 1,009,200 33,694,442

Kurs Akhir | Closing rate 18,000 13,600 16,000

Total 8,539,300

2,107,000,000 per 31 Desember 2019

as of 31 December 2019


Company Profile







Kinerja Saham

Share Performance

VolumeVolume

TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing


Jan-19 215,100 16,500 15,500 16,200 34,133,400,000,000 Jan-19

Feb-19 1,038,700 18,000 16,000 17,675 37,241,225,000,000 Feb-19

Mar-19 508,100 18,950 17,675 18,800 39,611,600,000,000 Mar-19

Apr-19 162,300 20,450 18,875 20,100 42,350,700,000,000 Apr-19

Mei-19 74,100 20,550 19,500 20,550 43,298,850,000,000 May-19

Jun-19 77,600 20,500 20,025 20,175 42,508,725,000,000 Jun-19

Jul-19 65,800 20,275 18,700 18,800 39,611,600,000,000 Jul-19

Agu-19 129,000 19,000 18,150 18,500 38,979,500,000,000 Aug-19

Sep-19 216,600 18,500 17,750 17,950 37,820,650,000,000 Sep-19

Okt-19 374,800 19,000 16,600 16,900 35,608,300,000,000 Oct-19

Nov-19 83,000 16,975 16,000 16,000 33,712,000,000,000 Nov-19

Des-19 137,300 16,000 15,400 15,500 32,658,500,000,000 Dec-19

Jan-18 945,800 14,500 13,600 14,500 30,551,500,000,000 Jan-18

Feb-18 768,200 16,000 13,900 15,650 32,974,550,000,000 Feb-18

Mar-18 3,358,100 16,500 14,800 16,400 34,554,800,000,000 Mar-18

Apr-18 1,228,800 18,000 16,125 16,500 34,765,500,000,000 Apr-18

Mei-18 155,200 16,975 16,525 16,800 35,397,600,000,000 May-18

Jun-18 136,000 16,900 16,250 16,800 35,397,600,000,000 Jun-18

Jul-18 221,700 16,900 16,100 16,300 34,344,100,000,000 Jul-18

Agu-18 530,700 16,375 15,500 15,800 33,290,600,000,000 Aug-18

Sep-18 185,600 16,500 15,000 16,500 34,765,500,000,000 Sep-18

Okt-18 576,300 16,100 15,650 16,000 33,712,000,000,000 Oct-18

Nov-18 140,400 16,100 15,500 15,975 33,659,325,000,000 Nov-18

Des-18 292,500 16,150 15,500 16,000 33,712,000,000,000 Dec-18

-

1.000

2.000

3.000 4.000

5.000

6.000 7.000

8.000

9.000

10.000 11.000

12.000

13.000 14.000

15.000

16.000

17.000 18.000

19.000

20.000 21.000

22.000

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

4.000.000

Jan-18

Feb-1

8

Mar-18

Apr-18

May-18

Jun-18

Jul-18

Aug-18

Sep-1

8Oct-

18

Nov-18

Dec-18

Jan-19

Feb-1

9

Mar-19

Apr-19

May-19

Jun-19

Jul-19

Aug-19

Sep-1

9Oct-

19

Nov-19

Dec-19

Share Performance 2018 - 2019

VolumeVolume

TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing

Saham (unit)Share (unit)

Rupiah

30


I K H T I S A R



Management Report

Strtuktur Kepemilikan

Ownership Structure

PUBLIC

99.9%

81.78%

100%

18.22%

0.10%

0.10%99.9%

PT MULTI BINTANG INDONESIA NIAGA

PT TIRTA PRIMA INDONESIA


Company Profile

HEINEKEN N.V

HEINEKEN INTERNATIONAL B.V

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk HEINEKEN ASIA PACIFIC PTE LTD







Kronologi Pencatatan Saham

Chronology of Share Listing

Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia

Registation of Share on the Indonesian Stock Exchange

Tanggal Date

Aksi KorporasiCORPORATE ACTION

Total Kenaikan/Penurunan Saham

TOTAL INCREASE/ DECREASE IN SHARE

Total SahamTotal share

4 November / November 1981

Penawaran Umum- Pemegang saham Indonesia yang sudah ada- Saham yang ditawarkan kepada masyarakat IndonesiaInitial Public Offering- Existing Indonesia Shareholders- Shares offered to Indonesian public

358,012 3,162,000 3,520,012

15 Desember / December 1981

Saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana dicatatkan di bursa efekShares offered during IPO were listed at the stock exchange

3,520,012

12 Januari /January 2001

Pencatatan saham Perseroan (Bursa Efek Jakarta)Company listing (Jakarta Stock Exchange)

17,549,988 21,070,0005 Februari /

February 2001Pencatatan saham Perseroan (Bursa Efek Surabaya)Company listing (Surabaya Stock Exchange)

10 Februari / February 2010

Transfer kepemilikan saham dari Heineken International BV ke Asia Pacific Breweries LtdTransfer of share ownership from Heineken International BV to Asia Pacific Breweries Ltd

21,070,000

23 September/ September 2013

Transfer kepemilikan saham dari Asia Pacific Breweries Ltd ke Heineken International BVTransfer of share ownership from Asia Pacific Breweries Ltd to Heineken International BV

21,070,000

6 November /November 2014

Pemecahan Saham dengan rasio 1:100Nilai nominal Rp 1.000 ke Rp 10Stock Split with ratio 1:100Par value Rp 1,000 to Rp 10

2,085,930,000 2,107,000,000

KRONOLOGIS PENCATATAN SURAT BERHARGA LAINNYA

OTHER SECURITIES LISTING CHRONOLOGY

Pada tanggal 4 November 1981 hingga 17 November 1981 Perseroan melakukan penawaran umum kepada masyarakat. Sejumlah 3.162.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp 1.570 per saham.

Per 31 Desember 2019, saham Perseroan dicatatkan hanya di Bursa Efek Indonesia. Perseroan tidak menerbitkan surat berharga lainnya di bursa efek.

The Company’s initial public offering took place for the first time on 4 to 17 November 1981. The total of 3,162,000 shares with par value of Rp 1,000 per share was offered to the public at the price of Rp 1,570 per share.

As of 31 December 2019, the Company’s shares were listed only on the Indonesia Stock Exchange. The Company has not issued any other securities on any exchange.

32


I K H T I S A R



Management Report

JARINGAN LOKASI /KANTOR PERSEROAN

BreweriesJl. Daan Mogot Km 19,Tangerang 15122, IndonesiaT 021-27880800F 021-619 0190

Jl. Raya Mojosari-Pacet Km. 50,Sampang Agung, Kec. Kutorejo,Kab. Mojokerto, Jawa Timur, IndonesiaT 0321- 2800800F 0321- 592 508

Pabrik Minuman Non-Alkohol (dioperasikan oleh PT Tirta Prima Indonesia)Jl. Raya Sampangagung, Kuripansari Km 1,Desa Sampang Agung, Kec. Kutorejo,Kab. Mojokerto, Jawa Timur, IndonesiaT 0321- 2800880F 0321- 592 508

COMPANY NETWORK/LOCATIONS/OFFICES

BreweriesJl. Daan Mogot Km 19,Tangerang 15122, IndonesiaT 021-27880800F 021-619 0190

Jl. Raya Mojosari-Pacet Km. 50,Sampang Agung, Kec. Kutorejo,Kab. Mojokerto, Jawa Timur, IndonesiaT 0321- 2800800F 0321- 592 508

Non-Alcoholic Beverages Plant (operated by PT Tirta Prima Indonesia)Jl. Raya Sampangagung, Kuripansari Km 1,Desa Sampang Agung, Kec. Kutorejo,Kab. Mojokerto, Jawa Timur, IndonesiaT 0321- 2800880F 0321- 592 508

Entitas Anak

Subsidiaries


Company Profile

Entitas Anak Subsidiary

Persentase Kepemilikan

Percentage Ownership

Jenis BisnisType of Business

Total AsetTotal Assets

Status Operasi

Operating Status

PT Multi Bintang Indonesia NiagaTalavera Office Park Building, 20th FloorJl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26Jakarta 12430Indonesia

99.90% Distributor Utama /Main Distributor

1,207,023,795,434 Active

PT Tirta Prima Indonesia Talavera Office Park Building, 20th FloorJl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26Jakarta 12430Indonesia

99.90%Industri Minuman

Ringan298,449,378,180 Active







Nama dan alamat lembaga dan profesional penunjang pasar modal

Names and addresses of capital market supporting institutions and/or professionals

Informasi website perusahaan

INFORMATION ON THE COMPANY WEBSITE The corporate website, www.multibintang.co.id, provides ace to the following information:• Information on the majority shareholder and number

of public shareholders;• The Code of Business Conduct;• Summaries of the minutes of Annual and Extraordinary

General Meetings of Shareholders as well as related notices and invitations, dating back to 2015;

• The Company’s annual reports/financial statements dating from 2005, and quarterly (interim) financial statements dating from 2011;

• Profiles of the Board of Commissioners, Board of Directors and the Audit Committee; and

• The Charters of the Board of Directors, Audit Committee and Internal Audit Unit, and the Terms of Reference of the Remuneration Committee.

Website Perseroan, www.multibintang.co.id, memuat beberapa informasi sebagai berikut:• Informasi tentang pemegang saham mayoritas dan

pemegang saham publik; • Pedoman Perilaku Bisnis;• Ringkasan notulen Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa dan catatan-catatan terkait serta undangan, sejak tahun 2015;

• Laporan Tahunan/Laporan Keuangan Perseroan sejak tahun 2005, dan Laporan Keuangan Kuartalan sejak tahun 2011;

• Profil Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit; dan

• Piagam Direksi, Komite Audit, dan Audit Internal, serta Kerangka Acuan Komite Remunerasi.

Akuntan PublikPublic Accountant

Nama | Name Siddharta Widjaja & Rekan

Alamat | AddressWisma GKBI, 33rd FloorJl. Jend. Sudirman No. 28Jakarta 10210, Indonesia

Telepon | Telephone +62 21 574 2333 | +62 21 574 2888

Faksimili | Fax +62 21 574 1777 | +62 21 574 2777

Service(s) rendered | Service(s) renderedMengaudit Laporan keuangan perseroanAuditing the Company’s financial statements

Biro Administrasi EfekShare Registrar

Nama | Name PT Sirca Datapro Perdana PT Raya Saham Registra*

Alamat | AddressJl. Johar No. 18MentengJakarta 10340, Indonesia

Gedung Plaza Sentral, Lt. 2Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48Jakarta 12930

Telepon | Telephone+62 21 314 0032+62 21 390 0645

(021) 2525666

Faksimili | Fax+62 21 314 0815+62 21 390 0652

(021) 2525028

Service(s) rendered | Service(s) rendered

Pengadministrasian efek termasuk tetapi tidak terbatas pada membantu Perseroan terkait pembayaran dividen, membantu Perseroan saat RUPS, dan membantu Perseroan bila ada aksi korporasi (bila diperlukan). Share administration including but not limited to supporting the Company with the dividend payment, supporting the Company at the General Meeting of Shareholders, and supporting the Company if there is any corporate action (when necessary).

*Per 1 Juni 2020, Biro Administrasi Efek Perseroan beralih ke PT Raya Saham Registra As per 1 June 2020, Company 's Share Registar change to PT Raya Saham Registra

34


I K H T I S A R



Management Report

Awards dan Sertifikasi

Awards and Certification


Company Profile

Nama PenghargaanAwards Name

Kriteria PenghargaanAwards Type

Pemberi AwardAwards Type

TanggalDate

Penerima Recipient

Indonesia Sustainability Business Awards 2018

Best Water Treatment and Best Waste and Material Productivity

Global Initiatives7 Jan | Jan

2019Corporate

Silver Quality Award Silver Quality Award Monde Selection4 Jun | Jun

2019Bir Bintang

Most Valuable Indonesia Brands 2019

Most Valuable Indonesia Brands 2019 Brand Finance12 Jun | Jun

2019Bir Bintang

Social Business Innovation Award 2019

Top 5 Social Business Innovation Company, Category Food and Beverage

Warta Ekonomi29 Agu | Aug

2019Corporate

Social Business Innovation Award 2019

Green CEO: Michael Chin Warta Ekonomi29 Agu | Aug

2019Michael Chin

PROPER Awards Blue RankMinistry of

Environment and Forestry

28 Okt | Oct 2019

Tangerang Brewery

PROPER Awards Blue RankMinistry of

Environment and Forestry

28 Okt | Oct 2019

Sampang Agung

Brewery

International Craft Competition 2019

Gold MedalInternational Craft

Awards Competition26 Nov | Nov

2019Bir Bintang

Recognition from USAID

USAID Partner for Adaptasi Perubahan Lingkungan dan Ketangguhan (APIK) daalam upaya Adaptasi Perubahan Iklim dan Pengu-

rangan Resiko Bencana (API-PRB)USAID Partner for Adaptation to Environmen-

tal Change and Resilience (APIK) in Climate Change Adaptation and Disaster Risk Reduc-

tion efforts (API-PRB)

USAID-APIK Corporate

World Beer Idol Bronze Medal for Pale Lager Category World Beer Idol9 Des | Dec

2019

Sampang Agung

Brewery

KABAN Awards Biggest Excise Contributor

Kementerian Keuan-gan, Dirjen Bea dan

Cukai Banten Ministry of Finance, Dir.Gen. Customs &

Excise, Banten

19 Des|Dec 2019

Tangerang Brewery







Jenis SertifikatCertification Type

Penerima Recipient

Berlaku sampaiValid until

Lembaga SertifikasiCertifying body

ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu) | ISO 9001 (Quality Management System)

Brewery TangerangBrewery Sampangagung

17 Mei | May 201921 April | April 2019

ISO Organisation (SGS)

FSSC 22000 (Sistem Keamanan Makanan) | FSSC 22000 (Food Safety System)

Brewery TangerangBrewery Sampangagung

13 Februari | February 2020

28 April |April 2020


Sistem Laboratorium Bintang Laboratory Star System

Brewery Sampangagung03 Juli | July 2023

Heineken Global Supply Chain

PROPER (Manajemen Lingkungan dan Keberlanjutan) | PROPER (Environmental Management and Sustainability)

Brewery Tangerang, peringkat HIJAU| Tangerang Brewery, GREEN rating Brewery Sampangagung, peringkat

BIRU | Sampangagung Brewery, BLUE rating

2017-2018Kementerian Lingkungan

dan Kehutanan | Ministry of Environment and Forestry

ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan) | ISO 14001 (Environmental Management System)

PT Multi Bintang Indonesia TbkBrewery Sampangagung

26 May | May 2019

24 May | May 2019


SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) | SMK3 (Occupational Health & Safety Management System)

Brewery Tangerang, peringkat EMAS | Tangerang Brewery, GOLD ratingBrewery Sampangagung, peringkat EMAS | Sampangagung Brewery,

GOLD rating

14 July | July 2020

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi |

Ministry of Manpower and Transmigration

36


I K H T I S A R



Management Report

Peristiwa Penting

Event Highlights


Company Profile

9 Januari: Forest Flora Care Field School bersama-sama dengan Integrated Farmer’s Group dan Seloliman Environmental Education Center, kami melatih peserta dari komunitas lokal tentang identifikasi dan melestarikan keanekaragaman hayati serta memberikan tanda kepada 10.000 tanaman hutan dengan tanda identifikasi.

9 January: Forest Flora Care Field School in collaboration with the Integrated Farmers’ Group and Seloliman Environmental Education Center, we trained participants from the local communities on identifying and preserving biodiversity and tagged some 10,000 forest plants with identification signs.

23 Februari: National Waste Awareness Day Kami mengelola serangkaian kegiatan dan aktivitas menandai hari itu berkolaborasi dengan Water Alliance, We-Hasta, Pemerintah Kabupaten Mojokerto, dan Bank Sampah Mojokerto.

23 February: National Waste Awareness Day We organized a series of events and activities to mark the day in collaboration with the Water Alliance, We-Hasta, the Mojokerto Regency Government, and Mojokerto Waste Bank.

11-17 Maret: UEFA Champions League Trophy Tour Heineken membawa UCL Trophy Tour ke Indonesia, bersama-sama dengan duta UCL dan pemenang Carlos Puyol dan Alessandro del Piero. Trophy bepergian ke Jakarta, Surabaya, dan Denpasar.11-17 March: UEFA Champions League Trophy Tour Heineken brought the UCL Trophy Tour to Indonesia, along with UCL ambassadors and former winners Carlos Puyol and Alessandro del Piero. The Trophy travelled to Jakarta, Surabaya and Denpasar.

15 Maret: Brantas Water Alliance menang di urutan kedua dalam National River Care Community Contest. 15 March: The Brantas Water Alliance won second place in the National River Care Community Contest.

01

0302







April: Fayrouz Kurma Fayrouz meluncurkan varian khusus, Kurma, untuk period bulan Ramadhan.April: Fayrouz launched a special variant, Kurma (date), for the Ramadan festive season.

22 April: Hari Bumi Kami merayakan Hari Bumi dengan membersihkan Sungai Cisadane bersama-sama dengan Cisadane Water Alliance dan Karyawan Pemerintah Kota Tangerang.22 April: We celebrated Earth Day by cleaning up the Cisadane River with the Cisadane Water Alliance and Tangerang City Government officials.

29 Mei: Mudik Safety Campaign Karyawan MBI di Tangerang secara sukarela membagikan flyer keselamatan di jalan kepada 300 pengendara motor ketika mereka pulang ke kampung halamannya di masa liburan.29 May: Mudik Safety Campaign MBI employees in Tangerang volunteered to distribute road safety flyers to 300 motorcyclists as they travelled back to their hometowns for the holiday season.

25 Juni: The Magic of the Archipelago’s Fermented Beverages’ Dalam kegiatan ini, MBI berkolaborasi dengan Universitas Podomoro dan Jalan Sutra untuk menciptakan persepsi positif minuman beralkohol kepada masyarakat.25 June: The Magic of the Archipelago’s Fermented Beverages’ MBI collaborated with Podomoro University and Jalan Sutra on this event to create a positive perception of alcoholic drinks in society.

05

06

04

38


I K H T I S A R



Management Report

28 Juni: Beach Clean Up Day Bersama-sama dengan Bali State Polytechnic, Trash Hero Bali dan beberapa sukarelawan, membersihkan Pantai Kuta demi meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan di salah 1 (satu) pasar utama kami.

28 June: Beach Clean Up Day Partnering with Bali State Polytechnic, Trash Hero Bali and numerous volunteers, we cleaned up Kuta Beach to raise awareness about respecting the environment in 1 (one) of our key markets.

14 Agustus - 3 September: Heineken Star Serve 2019 Sekitar 150 bartender dan staf outlet di Medan, Jakarta, Surabaya, dan Bali dilatih untuk melayani secara bertanggung jawab dan pengetahuan tentang alkohol dan juga metode Heineken Star Serve menyajikan bir secara sempurna.14 August - 3 September: Heineken Star Serve 2019 Around 150 bartenders and outlet staff in Medan, Jakarta, Surabaya and Bali were trained on responsible serving and alcohol knowledge as well as the Heineken Star Serve method of serving the perfect beer.

06 07

08

13 Juli: Tangerang Brewery Family Day13 July: Tangerang Brewery Family Day


Company Profile







23 September: World Clean Up Day berkolaborasi dengan Konservasi Alam di Cijeruk, Jawa Barat. Anggota komunitas bergabung dengan sukarelawan Multi Bintang untuk membersihkan 7,5 km hulu sungai Cisadane. Kegiatan ini mempunyai dampak positif secara langsung terhadap lebih dari 1,7 juta orang yang tinggal di sepanjang sungai.23 September: World Clean Up Day in collaboration with The Nature Conservancy at Cijeruk, West Java. Community members joined Multi Bintang volunteers to clean a 7.5 km upstream stretch of the Cisadane river. This has a direct positive impact on more than 1.7 million people living along the river.

11 Oktober: Responsible Serving Training di Kampus Pariwisata di Nusa Dua, Bali. Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap advokasi mengkonsumsi secara bertanggung jawab, kami melatih 150 pelajar perhotelan dan pariwisata – pimpinan masa depan di industri – melayani secara bertanggung jawab.

11 October: Responsible Serving Training at the College of Tourism in Nusa Dua, Bali. As part of our commitment o advocating responsible consumption, we trained 150 hospitality and tourism students—the industry’s future leaders—on responsible serving.

10

09

16 Oktober: Excise Technical Facility Director Berkunjung ke Brewery Tangerang16 October: Excise Technical Facility Director Visit to Tangerang Brewery

28 Oktober: Sustainable Development Goals Pipe berkolaborasi dengan yayasan kami, Yayasan Sahabat Multi Bintang, kami mendukung inovasi generasi muda untuk memajukan SDGs.28 October: : Sustainable Development Goals Pipe in collaboration with our foundation, Yayasan Sahabat Multi Bintang, we supported youth innovation to promote the Sustainable Development Goals.

40


I K H T I S A R



Management Report

28 Oktober: Strongbow + Jakarta Fashion Week Fresh, warna alami dari Strongbow Golden Apple dan Strongbow Dark Fruit menginsipasi koleksi disainer terkenal Paula Katarina dan SOE Jakarta, yang dipamerkan di Jakarta Fashion Week.28 October: Strongbow + Jakarta Fashion Week. The fresh, natural colours of Strongbow Golden Apple and Strongbow Dark Fruit inspired the collections of renowned local designers Paula Katarina and SOE Jakarta, which were shown at the Jakarta Fashion Week.

2 November: River Watch Kami memasang perangkap sampah pertama di Sungai Yeh Po, Bali, berkolaborasi dengan Make a Change World dan Plastic Fischer.2 November: River Watch We installed the first waste trap on the Yeh Po River, Bali, in collaboration with Make a Change World and Plastic Fischer.

11

10

5-7 November: River2River Program, Mojokerto Kami memulai River2River dengan 88 km lari estafet, pembersihan sungai, pendidikan pengelolahan sampah dan pemasangan perangkap sampah. River2River merupakan program 3 tahunan, berkolaborasi dengan komunitas lokal, sektor swasta dan pemerintah, untuk mengembalikan daerah aliran sungai di sekitar brewery Sampangagung, dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melestarikan sumber daya air yang sangat penting bagi kehidupan mereka.5-7 November: River2River Program, Mojokerto We kicked off the River2River initiative with an 88km relay run, a river clean-up, waste management education and waste trap installation. River2River is a 3-year program, in collaboration with the local community, private sector and government, to restore the watershed around the Sampangagung brewery, by raising awareness among about the importance of preserving the water resources that are crucial for their well-being.


Company Profile







7 Desember: Sound of Bintang Karaoke Battle Finale Bir Bintang membuka kompetisi karaoke di 10 toko di Jakarta dan Bandung, dimana bintang tamu menyanyi bersama dengan pemirsa. Pemenang di setiap kegiatan dipertandingkan di Karaoke Battle Finale di Jakarta untuk memperbutkan Hadiah Utama berupa perjalanan ke Fuji Rock Festival 2020 di Jepang.7 December:Sound of Bintang Karaoke Battle Finale Bintang Beer’s open mic karaoke competition was held in 10 outlets in Jakarta and Bandung, where surprise guest stars sang together with the audience. The winners of each event competed at the Karaoke Battle Finale in Jakarta for the Grand Prize of a trip to the Fuji Rock Festival 2020 in Japan.

11

12

6 November: Urban Farming Training Kami bekerjasama dengan Hidroponik Tangerang Raya (HITARA) melatih anggota komunitas lokal.6 November: Urban Farming Training We partnered with Hidroponik Tangerang Raya (HITARA) to train local community members.

20 November: Komitmen Energi Terbarukan Multi Bintang berkomitmen menggunakan 100% energi terbarukan untuk produksi di 2023.20 November: Renewable Energy Pledge Multi Bintang has pledged to be using 100% renewable energy for production by 2023.

20 November: Ulang Tahun ke-88 Multi Bintang Indonesia Kami menyelenggarakan perayaan di seluruh brewery dan kantor penjualan.20 November: 88th Anniversary of Multi Bintang Indonesia We held celebrations in all our breweries and sales offices

42


I K H T I S A R



Management Report

Management Report

Strategi kami adalah tumbuh sebagai perusahaan multi minuman melalui fokus yang terus-menerus dalam hal inovasi dan keunggulan operasional.

Our strategy is to grow as a multi-beverage company through a continued focus on innovation and operational excellence.

L A P O R A N M A N A J E M E N

42


03

44


I K H T I S A R



Management Report

Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of Commisioners

PENILAIAN TERHADAP MANAJEMEN DAN IMPLEMENTASI STRATEGIS DARI DIREKSI

Di tahun 2019, perekonomian nasional tidak mengalami pertumbuhan sesuai dengan yang diharapkan, yakni di sekitar 5%, sama seperti tahun sebelumnya. Permintaan konsumen terhadap produk-produk FMCG relatif melemah di tahun 2019, terutama karena situasi ekonomi global yang belum kondusif, yang mana harga-harga komoditi Indonesia dan ekspor mendapat tekanan karena melemahnya permintaan global akibat berlanjutnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Akibat ketidakpastian tersebut, konsumen Indonesia memilih untuk menabung dibanding membelanjakan uangnya untuk consumer goods, dimana di saat yang sama, pengeluaran untuk kesenangan dan gaya hidup mengalami peningkatan. Akibatnya, kami melihat terjadinya penurunan yang signifikan atas prosentase pengeluaran rumah tangga untuk produk FMCG. Sementara itu, pelemahan ekonomi global juga berakibat kepada sektor pariwisata, salah satu pendorong pertumbuhan industri bir, dengan pertumbuhannya tercatat sebesar 2%, yang mana 11% lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Industri bir juga harus menyerap kenaikan cukai sebesar 15% sejak 1 Januari 2019, dimana hal ini tidak berlaku bagi kategori minuman beralkohol dengan prosentase alkohol lebih tinggi, sehingga menjadikan mereka lebih bersaing harganya. Faktor-faktor ini, termasuk hilangnya status bebas bea di Batam, menjadi penyebab penurunan pasar bir di tahun 2019.

ASSESSMENT OF MANAGEMENT AND STRATEGIC IMPLEMENTATION BY THE BOARD OF DIRECTORS

The country’s economy did not deliver the expected upturn in growth in 2019, remaining at 5%, the same level as the previous year. Consumer demand for FMCG goods remained relatively subdued, largely due to the global economic situation, which saw Indonesia’s commodity prices and exports come under pressure due to weak global demand as the US-China trade war continued. In the resulting uncertainty, Indonesian consumers are showing a preference for saving rather than spending on consumer goods, while at the same time, expenditure on leisure and lifestyle is increasing. As a result, we have seen a significant decrease in FMCG’s share of wallet as a percentage of total household expenditure. Meanwhile, the global economic downturn also affected tourism, one of the major growth drivers for the beer industry, with a growth rate of 2%, which was 11% lower than in the previous year. The industry also had to absorb a 15% increase in the excise on beer as of 1 January 2019 that made other alcohol categories with a higher alcohol percentage, which were not subject to the increase, comparatively more attractively priced. These factors, as well as the loss of duty free status for alcoholic beverages in Batam, contributed to a slightly declining market for beer in 2019.

Di sepanjang tahun 2019 yang penuh tantangan, Multi Bintang berhasil mencatatkan kemajuan yang signifikan. Selain kinerja yang solid yang berasal dari produk non-alkohol, Perseroan juga membuat kemajuan yang membanggakan di sisi pengembangan proyek digital dan pertumbuhan keberlanjutan.

In what was another challenging year, Multi Bintang took significant strides forward, not only delivering solid performance with outstanding results from our non-alcoholic portfolio, but also making encouraging progress on our digital and sustainability journeys.


Management Report







MAURITS DANIEL RUDOLF LALISANG Presiden Komisaris / Komisaris Independen —President Commissioner / Independent Commissioner

46


I K H T I S A R



Management Report

Against this backdrop, the Board of Directors delivered a commendable performance, growing market share across all our beer categories and achieving outstanding double-digit growth in our non-alcoholic beverages as well as cider. These results attest to how far Multi Bintang has come in its transformation into a multi-beverage company.

The Directors continued to accelerate our company-wide digital transformation, leveraging real-time analytics capabilities to build closer, more effective relationships with our customers and consumers and deploying digital, end-to-end management solutions throughout our supply chain. In addition to their beneficial effect on our top line, these advances are freeing up human resources to focus more on innovation and execution excellence, both of which are in high demand in our increasingly fast-moving and complex business.

Management also continued to deliver the Company’s sustainability strategy, with a series of actions and investments in renewable energy, water stewardship, waste management and reducing our carbon footprint that clearly reflect the fact that Multi Bintang’s commitment to doing business sustainably is embedded throughout the business. These initiatives—including the Company’s ambitious yet achievable pledge to be using 100% renewable energy in production by 2025—support the Company’s long-term profitability by reducing critical risks in the supply chain as well as costs, while contributing to Indonesia’s achievement of the SDGs.

STRATEGIC SUPERVISION AND GUIDANCE OF THE BOARD OF DIRECTORS In 2019 the Board of Commissioners held 6 (six) meetings with the Board of Directors, allowing us to exercise oversight effectively over their plans, strategies and actions. The regular agenda items included updates from the committees, risk management, the Company’s financial position and regulatory updates, including the progress of the Alcohol Bill that was still being discussed in parliament and is also on the agenda for the next parliamentary term of 2019-2024. More specific topics included the recent increase in excise duty and its impact on our business, and strategic priorities such as the development of digital B2B solutions, our renewable energy projects, distribution and commercial strategies. We provided our guidance and expert opinion, where relevant, to the Directors both during the meetings and on


Management Report

Atas kondisi ini, Direksi tetap dapat menjaga kinerja yang baik, pertumbuhan pangsa pasar untuk seluruh kategori bir produksi Perseroan dan mencapai pertumbuhan dua digit untuk minuman non-alkohol serta cider. Pencapaian ini membuktikan hingga sejauhmana Multi Bintang sudah memasuki transformasi menjadi perusahaan multi minuman.

Direksi melanjutkan akselerasi transformasi digital secara lebih luas, memaksimalkan kemampuan analisa secara real-time untuk membangun kedekatan, hubungan yang lebih efektif dengan pelanggan dan konsumen kami serta menggunakan digital, sebagai end-to-end management solutions di keseluruhan rantai pasokan kami. Selain memberi dampak positif terhadap pendapatan kami, kemajuan ini juga membantu sumber daya manusia untuk lebih fokus ke sisi inovasi dan keunggulan eksekusi, dimana keduanya sangat dibutuhkan demi peningkatan bisnis kami yang bergerak cepat dan kompleks.

Manajemen juga terus menjalankan strategi keberlanjutan bagi Perseroan, dengan serangkaian tindakan dan investasi di bidang energi terbarukan, pengelolaan air, pengolahan limbah, dan menurunkan sisa karbon sehingga memperjelas bahwa komitmen Multi Bintang dalam menjalankan usaha berkelanjutan sudah melekat di dalam bisnis itu sendiri. Inisiatif-inisiatif ini – termasuk bagian dari target Perseroan untuk menggunakan 100% energi terbarukan di sisi produksi di tahun 2025 – mendukung keuntungan Perseroan secara jangka panjang dengan menurunkan risiko-risiko kritis di seluruh rantai pasokan dan juga biaya, dengan tujuan dapat berkontribusi terhadap target Indonesia di Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG).

SUPERVISI DAN ARAHAN STRATEGIS KEPADA DIREKSIDi tahun 2019, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat sebanyak 6 (enam) kali bersama-sama Direksi. Hal ini merupakan sarana efektif bagi kami dalam memantau rencana, strategi, dan langkah-langkah yang diambil Direksi. Beberapa agenda pembahasan termasuk diantaranya pemberian informasi terkini dari komite-komite dibawah Dewan Komisaris, manajemen risiko, posisi kinerja keuangan Perseroan, serta peraturan terbaru, termasuk proses pembahasan Undang-Undang tentang Alkohol yang masih dalam pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan masih akan menjadi agenda DPR periode 2019 – 2024. Topik yang lebih khusus termasuk diantaranya kenaikan pada bea cukai dan dampaknya terhadap bisnis kami, serta prioritas strategis seperti pengembangan solusi B2B digital,







an individual basis whenever needed. Through our active participation on the Board committees, we were also able to supervise the implementation and effectiveness of the financial reporting, risk management and control systems as well as regulatory compliance.

ASSESSMENT OF GCG IMPLEMENTATION The Board continued to pay close attention to the development of corporate governance in the Company during the year and was actively involved in a number of key improvements. Among these were the establishment of i) the Board of Commissioners’ charter, ii) a policy on communication with the shareholders, and iii) clear rules on conflicts of interest for Board members, which explicitly state that members must declare any possible conflicts and recuse themselves from discussion of the same.

Through our supervision of the Board of Directors and our role on the Board committees, we have also continued to see steady improvement in financial accountability, risk management and control. This has included rigorous enforcement of our Supplier Code to ensure that all our vendors continue to maintain the Company’s high standards, particularly with regard to employment conditions and environmental responsibility. We were also very pleased to note that the Company was the Heineken World Health and Safety winner for the APAC region – a testament to the Company’s consistent efforts to drive safety throughout the operation.

In addition, the Company has maintained its ranking among the Top 50 large cap Indonesian companies for corporate governance implementation, as assessed by the Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD) based on the OECD corporate governance principles.

We therefore have reasonable assurance that governance is functioning well in the Company, although we will continue to seek overall improvement as well as ensuring that the findings of the IICD and our internal and external auditors are thoroughly addressed.

proyek energi terbarukan, serta strategi distribusi dan komersial. Kami memberikan arahan dan pandangan kepada Direksi selama rapat maupun secara individual bilamana diperlukan. Melalui partisipasi aktif dalam komite-komite yang ada, kami juga memberikan arahan berkaitan dengan implementasi dan efektivitas dari pelaporan keuangan, manajemen risiko dan sistem pengendalian, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

ASESMEN PELAKSANAAN GCGDewan Komisaris tetap menaruh perhatian secara serius terhadap pengembangan pelaksanaan tata kelola Perusahaan di sepanjang tahun dan terlibat aktif di beberapa pengembangan penting. Diantaranya adalah pembuatan: (i) Piagam Dewan Komisaris; (ii) kebijakan berkomunikasi dengan Pemegang Saham; dan (iii) aturan yang lebih jelas terkait benturan kepentingan diantara anggota Dewan Komisaris, dimana secara eksplisit dinyatakan bahwa setiap anggota harus menyatakan kemungkinan-kemungkinan terjadinya benturan kepentingan dan perlu mengundurkan diri dari pembahasan hal terkait.

Melalui supervisi kepada Direksi dan pelaksanaan fungsi komite-komite Dewan Komisaris, kami juga melanjutkan kajian terhadap peningkatan akuntabilitas keuangan, manajemen risiko dan pengendalian. Termasuk didalamnya terkait penegakan yang ketat terhadap Kode Etik Pemasok kami untuk memastikan bahwa seluruh pemasok menjaga standar yang tinggi yang ditetapkan Perseroan, khususnya yang berhubungan dengan kondisi ketenagakerjaan dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Berkaitan dengan hal itu, dengan rasa bangga kami menyampaikan bahwa Perseroan adalah pemenang Heineken World Health and Safety untuk kawasan Asia Pasifik – suatu bukti bahwa Perseroan konsisten berupaya menjaga keselamatan melalui pelaksanaan operasionalnya.

Selain itu, Perseroan juga mempertahankan peringkatnya diantara 50 perusahaan Indonesia terbaik dalam hal implementasi tata kelola perusahaan, yang dinilai oleh Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD) dengan menggunakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang dikeluarkan oleh OECD.

Oleh karenanya, kami memiliki pandangan dan meyakini bahwa tata kelola terlaksana secara baik di Perseroan, dan kami akan terus berupaya melakukan peningkatan-peningkatan dan memastikan bahwa temuan-temuan dari IICD maupun auditor internal dan auditor eksternal dapat diselesaikan.

48


I K H T I S A R



Management Report

OUTLOOK FOR 2020Indonesia’s economy is expected to tick up slightly in 2020 on the back of strong job growth and higher household consumption and investment as the new government settles in. There is also optimism that the prospective de-escalation of trade tensions between the US and China will lead to a reduction in global economic uncertainty and a potential improvement in Indonesia’s export performance and commodity prices. On another positive note, the government has indicated its intention to resume its ambitious infrastructure program, allocating almost 20% of the state budget for 2020 to this. We believe that consistent infrastructure investment is instrumental in driving more equitable domestic economic growth throughout the country as well as supporting the growth of tourism, which has a direct impact on our business. However, there is a risk that tourist arrivals in 2020 may be negatively affected by the spread of Covid-19 (coronavirus) across much of Southeast Asia (including Indonesia) since the beginning of the year.

The Board of Directors has set a strategic agenda for the next year that will prioritize revenue growth by i) renewing the focus on the Bintang brand, reinforcing its status as the country’s best-selling beer and an iconic Indonesian brand; ii) strengthening the Company’s position in the premium beer market with Heineken; and iii) driving growth in adjacent, high-potential categories such as non-alcoholic beer and cider. Given the overall economic outlook, we are confident that these strategies will deliver growth. At the same time, we give our full support to continued investment in the Company’s digital transformation, given that innovation in both marketing and operational performance will be key to staying ahead of an increasingly competitive market and strengthening Multi Bintang’s position as a multi-beverage company.

CHANGES IN THE COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERSThe passing of Dr Cosmas Batubara, the Company’s President Commissioner for 21 years, in August marks the end of an era for Multi Bintang Indonesia. Pak Cosmas was a strong yet humble leader who guided the Company through some turbulent times and pivotal decisions, setting an exemplary model for the entire organization


Management Report

PROSPEK DI 2020Perekonomian Indonesia diharapkan mengalami peningkatan di tahun 2020 dengan dukungan pertumbuhan dunia kerja yang kuat, konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi, dan investasi yang direncanakan Pemerintah. Terdapat optimisme bahwa penurunan ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dengan China akan menurunkan ketidakpastian ekomomi global dan perbaikan penting terhadap kinerja ekspor dan harga-harga komoditi Indonesia. Hal menggembirakan lainnya, Pemerintah telah menunjukkan perhatiannya untuk melanjutkan program pembangunan infrastruktur, dengan mengalokasikan hampir 20% dari anggaran di tahun 2020 untuk hal ini. Kami meyakini bahwa investasi secara konsisten di bidang infrastruktur ini menjadi hal penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi domestik secara merata ke seluruh wilayah dan juga mendukung pertumbuhan sektor pariwisata, dimana hal ini akan memberikan dampak langsung terhadap bisnis kami. Tetapi, terdapat risiko bahwa kedatangan turis di tahun 2020 mungkin mengalami dampak negatif dari berkembangnya Covid-19 (virus corona) di hampir seluruh kawasan Asia Tenggara (tidak terkecuali Indonesia) sejak awal tahun.

Direksi telah menetapkan agenda-agenda strategis untuk tahun depan yang diprioritaskan kepada pertumbuhan pendapatan melalui: (i) memperbaharui fokus kepada merek Bintang, memperkuat statusnya sebagai bir dengan penjualan terbaik dan sebagai merek ikonik Indonesia; (ii) memperkuat posisi Perseroan di pasar bir premium dengan produk Heineken; dan (iii) mendorong pertumbuhan produk kategori serupa dan potensial seperti bir non-alkohol dan cider. Berdasarkan prospek ekonomi secara umum, kami yakin strategi-strategi ini akan menciptakan pertumbuhan. Di saat yang sama, kami memberikan dukungan penuh terhadap kelanjutan investasi di bidang transformasi digital, dimana inovasi bagi peningkatan kinerja pemasaran maupun operasional menjadi kunci untuk tetap menjadi yang terdepan dalam pertumbuhan pasar yang kompetitif dan memperkuat posisi Multi Bintang sebagai perusahaan multi minuman.

PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS

Wafatnya Dr. Cosmas Batubara, Presiden Komisaris Perseroan selama 21 tahun, di bulan Agustus 2019 menjadi catatan tersendiri bagi Multi Bintang Indonesia. Bapak Cosmas adalah pemimpin yang sangat bersahaja yang telah memberi arahan kepada Perseroan melewati beberapa kondisi yang bergejolak dan keputusan yang







with his honesty, wisdom and readiness to help on both a corporate and personal level. His broad experience and high level connections gave him a unique perspective on the challenges facing the Company, and in particular, his experience with the International Labour Organisation and as a former Minister of Manpower was apparent in his lasting contribution to the improvement of labor relations in the Company. He will be greatly missed.

On behalf of the Board I would also like to express my appreciation and good wishes to Jasper Hamaker, who resigned as a Commissioner in August. In addition to my own appointment as President Commissioner in October, Bart van den Huijsen and Kenneth Choo joined the Board in August, and Nurhadijono was appointed as an Independent Commissioner in October.

In closing, I would like to thank the Board of Directors, management and all our employees for their hard work and inspiration during the year. Our gratitude also goes to our shareholders, partners, customers and consumers for their ongoing support through Multi Bintang’s transformation into a truly sustainable, profitable multi-beverage company. We look forward to continuing this journey with you in the year to come.

JAKARTA, JUNI/ JUNE 2020

Untuk dan atas nama Dewan Komisaris for and on behalf of the Board of Commissioners

MAURITS DANIEL RUDOLF LALISANG Presiden Komisaris

—President Commissioner

sangat penting, menjadi contoh keteladanan bagi seluruh organisasi dengan kejujurannya, kebijaksanaannya, dan kesigapannya untuk menolong baik kepada perusahaan maupun kepada perseorangan. Pengalamannya yang sangat luas dan hubungan baiknya di high-level membuatnya memiliki pandangan yang spesial dalam mengatasi tantangan yang dihadapi oleh Perseroan, dan lebih khusus, pengalaman beliau di International Labour Organization (ILO) dan sebagai Menteri Tenaga Kerja di era pemerintahan yang lampau menjadi kontribusi akhir beliau dalam mengembangkan hubungan ketenagakerjaan di Perseroan. Beliau akan sangat dirindukan.

Atas nama Dewan Komisaris, saya juga ingin memberikan apresiasi dan harapan baik kepada Jasper Hamaker, yang telah mengundurkan diri sebagai Komisaris di bulan Agustus. Selain penunjukan saya sebagai Komisaris Utama di bulan Oktober, Bart van den Huijsen dan Kenneth Choo lebih dulu bergabung menjadi anggota Dewan Komisaris di bulan Agustus, serta Nurhadijono diangkat sebagai Komisaris Independen di bulan Oktober.

Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris saya menyampaikan terima kasih kepada Direksi, Manajemen, dan seluruh jajaran atas kerja keras dan inspirasi mereka selama tahun 2019. Apresiasi kami sampaikan pula kepada para Pemegang Saham, rekanan, pelanggan, dan konsumen atas dukungan mereka secara terus-menerus terhadap transformasi Multi Bintang menjadi perusahaan multi minuman, yang tumbuh secara berkelanjutan dan menguntungkan. Kami berharap, kesuksesan ini akan terus berlanjut di masa-masa mendatang.

50


I K H T I S A R



Management Report50L A P O R A N M A N A J E M E N

Management Report







1 4

3 6

2 5

Kenneth Choo Tay Sian Komisaris —Commissioner

Sumantri Slamet Komisaris Independen —Independent Commissioner

Nicolaas Adrianus Vervelde Komisaris —Commissioner

Maurits Daniel Rudolf Lalisang

Presiden Komisaris —President Commissioner

Wahyu Hidayat Komisaris Independen —Independent Commissioner

Bartholomeus A.C van den Huijsen Komisaris —Commissioner

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

51

dari kiri ke kanan —from left to right

tidak tampil di foto / Not in the picture: Nurhadijono

52


I K H T I S A R



Management Report

Profil Dewan Komisaris

Profile of the Board of Commissioners

Warga Negara Indonesia, berusia 66 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Presiden Komisaris Independen Perseroan oleh RUPS Luar Biasa pada 25 Oktober 2019. Beliau memegang beberapa posisi penting secara bersamaan, menjadi Presiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk sejak 2015, Komisaris Independen PT ICI Paints Indonesia sejak 2009, Komisaris Independen PT Deltomed Laboratories sejak 2017, dan Partner di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk sejak 2015. Beliau memulai karirnya sebagai management trainee di Unilever Indonesia di 1980, sejak 1991 beliau berkarir hingga level Direktur, dimana posisi-posisinya termasuk Direktur Hubungan Korporasi, Direktur Makanan, Direktur Home Care, dan Direktur Penjualan. Beliau menjadi Presiden Direktur Perseroan dari 2004 hingga 2014.

Beliau lulus dari Universitas Indonesia dengan gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada 1978 dan mengikuti Advanced Executive Program di Kellogg Graduate School of Management, Northwestern University, Amerika Serikat, pada Juni 2001.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi, dan pemegang saham mayoritas.

Indonesian citizen, aged 66 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. He was appointed as the Company’s Independent President Commissioner by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 25 October 2019. He holds several concurrent positions, having been President Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk since 2015, an Independent Commissioner of PT. ICI Paints Indonesia since 2009, Independent Commissioner of PT. Deltomed Laboratories since 2017, and Partner of PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk since 2015. He began his career as a management trainee at Unilever Indonesia in 1980, by 1991 he had worked his way up to Director level, where his posts included Corporate Relations Director, Foods Director, Home Care Director and Sales Director. He served as the Company’s President Director from 2004 to 2014.

He graduated from University of Indonesia with a degree in Business Administration in 1978 and attended the Advanced Executive Program at the Kellogg Graduate School of Management of the Northwestern University, USA, in June 2001.

He has no affiliated relationship with other members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, or majority shareholders.

Maurits Daniel Rudolf Lalisang Presiden Komisaris / Komisaris Independen —President Commissioner / Independent Commissioner


Management Report







Warga Negara Indonesia, berusia 65 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan oleh RUPS Tahunan pada 12 Mei 2014. Beliau menjabat secara bersamaan sebagai Komisaris Independen, Ketua Komite Pemantau Risiko dan Ketua Komite Tata Kelola Perusahaan Terintegrasi PT Bank BCA Tbk (sejak 2016), dan sebagai anggota Wali Amanat dan Ketua Komite Manajemen Risiko Universitas Indonesia (2014-2019). Antara 2008 hingga 2013, beliau memegang beberapa posisi senior di PT Medco Energy International Tbk, Medco Energy Global Pte dan Medco Energy International, dan sebelumnya sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di PT Trimegah Securities Tbk (2007-2010), Wakil Presiden Komisaris di PT Bank International Indonesia Tbk (2002-2006), Komisaris PT Astra International (2000-2000), dan Komisaris PT Bank Centra Asia (1999-2002).

Beliau memperoleh gelar BS di bidang Matematika dari Universitas Indonesia (1978) dan MSc (1981) dan Ph.D. (1983) di bidang Ilmu Komputer dari University of Illinois Urbana-Champaign, Amerika Serikat.

Beliau tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi, dan pemegang saham mayoritas.

Indonesian citizen, aged 65 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. He was appointed as an Independent Commissioner of the Company by the Annual General Meeting of Shareholders on 12 May 2014. He serves concurrently as Independent Commissioner, Chairman of the Risk Oversight Committee and Chairman of the Integrated Corporate Governance Committee of PT Bank BCA Tbk (since 2016), and as a member of the Board of Trustees and Chairman of the University of Indonesia’s Risk Management Committee (2014-2019). Between 2008 and 2013 he held a number of senior posts at PT Medco Energy International Tbk, Medco Energy Global Pte and Medco Energy International, and prior to that was an Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee of PT Trimegah Securities Tbk (2007-2010), Vice President Commissioner of PT Bank International Indonesia Tbk (2002-2006), Commissioner of PT Astra International (2000-2000), and a Commissioner of PT Bank Central Asia (1999-2002).

He has a BS in Mathematics from the University of Indonesia (1978) and an MSc. (1981) and a Ph.D. (1983) in Computer Science from the University of Illinois Urbana-Champaign, USA.


Sumantri Slamet Komisaris Independen —Independent Commissioner

54


I K H T I S A R



Management Report

Warga Negara Indonesia, berusia 65 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan oleh RUPS Tahunan pada 19 Mei 2015. Sebelumnya, beliau adalah Komisaris PT Semen Indonesia (2014-2019). Sejak 1985 hingga 2014, beliau memegang beberapa posisi penting di pemerintahan, termasuk sebagai Deputi Menteri bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis (2013-2014) dan Sekretaris Menteri (2012-2013) di Kementerian BUMN. Dalam bisnis, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Rajawali Nusantara Indonesia (2008-2012), Jamsostek (2007-2008) dan PT Madani Securities (2002-2006); sebagai Komisaris PT Bank Mandiri (2012-2014), PT Krakatau Steel (2012), PT Indo Exchange Tbk (2003-2006), dan PT Adhi Karya (1992-1995); sebagai Direktur Keuangan di PT Sucofindo (Persero) (1995-1999). Beliau juga memiliki peran strategis di sektor pesawat udara, menjabat sebagai Presiden Direktur PT Pelita Air Service (2003-2005) dan PT Merpati Nusantara Airlines (1999-2002) dan Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA) (1999-2005).

Beliau lulus dari Universitas Gajah Mada pada 1979 dengan gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan, dan memiliki gelar Sarjana Muda Keuangan Pembangunan dari University of Birmingham, Inggris (1984).


Indonesian citizen, aged 65 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. He was appointed as an Independent Commissioner of the Company by the Annual General Meeting of Shareholders on 19 May 2015. Previously, he was a Commissioner of PT Semen Indonesia (2014-2019). From 1985 to 2014 he served in several prominent roles in government, including as Deputy Minister for Restructuring and Strategic Planning (2013-2014) and Ministry Secretary (2012-2013) at the Ministry of State-Owned Enterprises. In business, he served as President Commissioner of PT Rajawali Nusantara Indonesia (2008-2012), Jamsostek (2007-2008) and PT Madani Securities (2002-2006); as a Commissioner at PT Bank Mandiri (2012-2014), PT Krakatau Steel (2012), PT Indo Exchange Tbk (2003-2006) and PT Adhi Karya (1992-1995); and as Finance Director at PT SUCOFINDO (Persero) (1995-1999). He also played a strategic role in the airline sector, serving as President Director of PT Pelita Air Service (2003-2005) and PT Merpati Nusantara Airlines (1999-2002) and Chairman of the Indonesia National Air Carriers Association (INACA) (1999-2005).

He graduated from Gajah Mada University in 1979 with a Bachelor’s degree in Corporate Economics, and holds a Diploma in Development Finance from the University of Birmingham, UK (1984).


Wahyu Hidayat Komisaris Independen — Independent Commissioner


Management Report









Warga Negara Belanda, berusia 61 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Amsterdam. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan oleh RUPS Luar Biasa pada 30 Oktober 2017. Beliau menjabat beberapa posisi secara bersamaan seperti Direktur Senior, Partnership sejak September 2019 seiring dengan jabatannya sebagai Managing Director dari Heineken Asia Pacific Region (sejak 2017), dengan tanggung jawab atas Singapura, Indonesia, Filipina, Papua New Guinea, Solomon Islands, Selandia Baru, Kaledonia Baru, Timor-Leste dan Heineken Asia Pacific Export. Sebelumnya Beliau adalah Managing Director/CEO Nigerian Breweries Limited, anak perusahaan Heineken (2010-2017), Managing Director Heineken Caribbean and Central America (2006-2010) dan Managing Director Heineken Ireland (2003-2006). Beliau memulai karir di Heineken pada 1984 sebagai management trainee, akhirnya mencapai posisi manajemen di Belanda, Rwanda, Bahama, Irlandia, dan Puerto Rico serta menjabat sebagai Deputy Director dan Direktur untuk wilayah Afrika dan Timur Tengah (1998-2003).

Beliau memperoleh gelar di Ilmu Manajemen dan Teknik Kimia dari Agricultural University of Wageningen, Belanda (1986).

Dutch citizen, aged 61 as of 31 December 2019, domiciled in Amsterdam. He was appointed as a Commissioner of the Company by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 30 October 2017. He has a concurrent position as the Senior Director, Partnerships since September 2019 following his role as the Managing Director of Heineken Asia Pacific Region (since 2017), with responsibility for Singapore, Indonesia, Philippines, Papua New Guinea, Solomon Islands, New Zealand, New Caledonia, Timor-Leste and Heineken Asia Pacific Export. He was previously the Managing Director/CEO of Nigerian Breweries Limited, a Heineken subsidiary (2010-2017), Managing Director of Heineken Caribbean and Central America (2006-2010) and Managing Director of Heineken Ireland (2003-2006). He began his career with Heineken in 1984 as a Management Trainee, eventually rising to high level management positions in the Netherlands, Rwanda, Bahamas, Ireland, and Puerto Rico and serving as Deputy Director and Director for the Africa and Middle-East region (1998-2003).

He holds a degree in Management Science and Chemical Engineering from the Agricultural University of Wageningen, the Netherlands (1986).

Nicolaas Adrianus Vervelde Komisaris — Commissioner

56


I K H T I S A R



Management ReportL A P O R A N M A N A J E M E N

Management Report

Warga Negara Singapura, berusia 52 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Singapura. Beliau diangkat sebagai Komisaris oleh RUPS Luar Biasa pada 15 Agustus 2015. Saat ini beliau menjabat sebagai Managing Director Heineken Asia Pacific Pte. Ltd., bertanggung jawab untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan perusahaan operasional Heineken di kawasan Asia Pasifik (2014-sekarang). Sejak bergabung dengan Heineken Asia Pacific Pte. Ltd. Pada 2003, beliau menjabat beberapa posisi strategis di perusahaan operasional Heineken di Asia Pasifik, termasuk menjadi Regional CFO dan menjalan peran penting dalam akuisisi Heineken dan integrasi Asia Pacific Breweries Limited (APB). Sebelum bergabung dengan Heineken, beliau adalah Regional Business Development Director Royal Ahold NV (1997-2003).

Beliau memperoleh gelar Sarjana (Hons) Akuntansi dari Nanyang Techological University, Singapura, dan menghadiri Advanced Management Programme di Harvard Business School, Amerika Serikat. Beliau terhadap sebagai Chartered Accountant di Singapura.

Singaporean citizen, aged 52 as of 31 December 2019, domiciled in Singapore. He was appointed as Commissioner by EGMS on 15 August 2019. He currently serves as Managing Director of Heineken Asia Pacific Pte Ltd, responsible for overseeing the growth and development a Heineken operating companies in the Asia Pacific region (2014-present). Since joining Heineken Asia Pacific Pte Ltd in 2003, he has held a number of strategic positions in Heineken operating companies across Asia Pacific, including being the Regional CFO and playing an important role in Heineken’s acquisition and integration of Asia Pacific Breweries Limited (APB). Before joining Heineken, he was Regional Business Development Director of Royal Ahold NV (1997-2003).

He holds a Bachelor’s degree (Hons) in Accountancy from Nanyang Technological University, Singapore, and attended an Advanced Management Programme at Harvard Business School, USA. He is a registered Chartered Accountant in Singapore.

Kenneth Choo Tay Sian Komisaris — Commissioner









Warga Negara Belanda, berusia 53 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Singapura. Beliau diangkat sebagai Komisaris oleh RUPS Luar Biasa pada 15 Agustus 2019. Beliau saat ini menjabat sebagai Senior Director Finance Asia Pacific untuk Heineken Asia Pacific Pte. Ltd. di Singapura. Sebelum itu, beliau adalah Executive Director of Strategic Planning & Business Control Heineken NV di Belanda (2013-2019). Sebelumnya, beliau adalah Senior Regional Finance Director untuk Heineken America (2010-2012), dimana beliau memantau seluruh operasional Heineken di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Karibia. Setelah bergabung dengan Heineken sebagai Business Analyst untuk Wilayah Asia Pasifik (1999-2003), beliau menjadi Manajer Keuangan di Multi Bintang (1999-2003), sebelum menjabat sebagai Group Controller untuk Heineken NV (2003-2006) dan Direktur Keuangan di Heineken Italia (2006-2010).

Beliau memperoleh gelar Master (1991) dan Post Master (1995) di Business Economics dari Erasmus University dan Vrije University Amsterdam, keduanya di Belanda. Beliau telah mengikuti beberapa pendidikan untuk eksekutif, termasuk Mobilizing People – IMD Executive Education di Lusanne, Swiss, di 2002; Heineken International Leadership Program – INSEAD Business School, Paris, pada 2010; dan Executive Leadership Campus di Harvard Business School, Boston, Amerika Serikat, di 2016.

Dutch citizen, aged 53 as of 31 December 2019, domiciled in Singapore. He was appointed as Commissioner by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 15 August 2019. He currently holds the position of Senior Director Finance Asia Pacific for Heineken Asia Pacific Pte. Ltd in Singapore. Prior to that, he was the Executive Director of Strategic Planning & Business Control of Heineken NV in the Netherlands (2013-2019). Previously, he was the Senior Regional Finance Director for Heineken America (2010-2012), where he oversaw all Heineken operations in North America, South America and the Caribbean. After joining Heineken as a Business Analyst for the Asia Pacific Region (1996-1999), he became Finance Manager at Multi Bintang (1999-2003), before serving as Group Controller for Heineken NV (2003-2006) and Finance Director at Heineken Italia (2006-2010).

He holds Master’s (1991) and Post Master’s (1995) degrees in Business Economics from Erasmus University and Vrije University Amsterdam, both in the Netherlands. He has attended a number of executive education courses, including the Mobilizing People – IMD Executive Education in Lausanne, Switzerland, in 2002; the Heineken International Leadership Program – INSEAD Business School, France, in 2010; and the Executive Leadership Campus at the Harvard Business School, Boston, USA, in 2016.

Bartholomeus A.C van den Huijsen Komisaris —Commissioner

58


I K H T I S A R



Management Report

Warga Negara Indonesia, berusia 56 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan oleh RUPS Luar Biasa pada 25 Oktober 2019. Beliau menjabat secara bersamaan sebagai Presiden dan CEO Cardig International (2003-sekarang), spesialis di sektor penerbangan dan logistik independen terbesar di Indonesia dan menjabat di beberapa anak perusahaan Cardig International, termasuk sebagai Presiden dan CEO Cardig Aero Services (2011-sekarang), Komisaris JAS Airport Services (2003-sekarang) dan Wakil Ketua UPS Cardig International (2005-sekarang), sebuah usaha pantungan antara Cardig International dengan UPS. Sejak awal, karir bisnisnya sebagai commodity trader di DMT New York Inc. di New York, beliau memperoleh pengalaman di beragam perusahaan di Amerika Serikat, Singapura dan Indonesia sebelum menjadi Wakil Presiden Direktur Cardig Air (1998-2003) dan Wakil Presiden Direktur Jasa Angkasa Semesta (1998-2003), Presiden Direktur (2003-2005) dan Komisaris (2005-2009) Pangansari Utama, CFO Bimantara Citra (1999-2006), Komisaris Media Nusantara Citra (2001-2007), Komisaris Global Informasi Bermutu (2004-2007), Presiden dan ECO (2006-2007 dan 2009-2011) Mandala Airlines, dan Komisaris Gotrans Interna Express (2005-2009).

Beliau juga Kepala Komite Tetap untuk Americas and International Economic Institutions di Kamar Dagang dan Industri (KADIN), dan Regional Forum Officer untuk Young Presidents Organization (YPO) Wilayah Asia Tenggara (2018-sekarang).

Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari University of Rocherster, Amerika Serikat, dan MBA International business and finance dari Pace Univesity, Amerika Serikat.


Indonesian citizen, aged 56 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. He was appointed as an Independent Commissioner of the Company by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 25 October 2019. He serves concurrently as President and CEO of Cardig International (2003-present), the largest independent third-party aviation and logistics specialist in Indonesia and is on the boards of several Cardig International subsidiaries, including as President and CEO of Cardig Aero Services (2011-present), Commissioner of JAS Airport Services (2003-present) and Vice Chairman of UPS Cardig International (2005-present), a joint venture between Cardig International and UPS. Since beginning his business career as a commodity trader at DMT New York Inc. in New York, he gained experience in various companies in the US, Singapore and Indonesia before becoming Vice President Director of Cardig Air (1998-2003) and Vice President Director of Jasa Angkasa Semesta (1998-2003), President Director (2003-2005) and Commissioner (2005-2009) of Pangansari Utama, Chief Financial Officer of Bimantara Citra (1999-2006), Commissioner of Media Nusantara Citra (2001-2007), Commissioner of Global Informasi Bermutu (2004-2007), President and CEO (2006-2007 and 2009-2011) and President Commissioner (2006-2009) of Mandala Airlines, and Commissioner of Gotrans Interna Express (2005-2009).

He is also Head of the Permanent Committee for The Americas and International Economic Institutions of the Indonesia Chamber of Commerce and Industry (2015-present), and the current Regional Forum Officer for the Young Presidents Organization (YPO) Southeast Asia Region (2018-present).

He holds a Bachelor’s degree in economics from the University of Rochester, USA, and an MBA in International business and finance from Pace University, USA.



Management Report

Nurhadijono Komisaris Independen —Independent Commissioner









Warga Negara Singapura, berusia 51 tahun, berdomisili di Singapura. Beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada 6 Desember 2018. Beliau menjabat sebagai Director, Business Control di Heineken Asia Pacific (2001-sekarang). Karir keuangannya selama 27 tahun di berbagai perusahaan tercatat di Singapura, agen pemerintahaan dan MNC. Bergabung di Asia Pacific Breweries Limited (APB), sekarang Heineken Asia Pacific, di 2001 sebagai Project Manager, beliau mencapai posisi General Manager, Group Finance di 2007. Bersamaan dengan akuisisi Heineken terhadap APB, beliau memimpin integrasi fungsi keuangan di wilayah Asia Pasifik. Beliau juga menjabat sebagai dewan dan komite audit dari perusahaan tercatat senilai US$1,5 juta di Malaysia (2015-2018).

Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Nanyang University of Technology, Singapura (1992).

Singapore citizen, aged 51, domiciled in Singapore. He was appointed as a Commissioner of the Company on 6 December 2018. He is currently Director, Business Control at Heineken Asia Pacific (2001-present). His finance career spans 27 years an numerous Singapore-listed companies, government agencies and MNCs. Having joined Asia Pacific Breweries Limited (APB), now Heineken Asia Pacific, in 2001 as a Project Manager, he rose to the position of General Manager, Group Finance in 2007. Following Heineken’s acquisition of APB, he led the integration of the finance function in the Asia Pacific region. He also served on the board and audit committee of a US$1.5B listed company in Malaysia (2015-2018).

He holds a degree in Accounting degree from Nanyang University of Technology, Singapore (1992).

Yong Weng Hong Komisaris —Commissioner

hingga 31 Januari 2020until 31 January 2020

60


I K H T I S A R



Management Report

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

Pertama-tama, saya ingin memberikan penghormatan kepada Presiden Komisaris Perseroan, Bapak Cosmas Batubara, yang meninggal dunia pada 8 Agustus 2019 lalu. Bapak Cosmas adalah sosok yang sangat penting bagi perjalanan sejarah Multi Bintang. Berkat keberadaannya di Dewan Komisaris selama 21 tahun, tim manajemen sangat beruntung memperoleh manfaat dari wawasan, pengalaman, serta hubungan baik beliau dengan pimpinan tertinggi di pemerintahan maupun sektor swasta, dan khususnya beliau memiliki peran penting dalam mengembangan hubungan baik antara manajemen dengan karyawan. Seluruh jajaran di Perseroan akan merasa kehilangan atas ketulusan dan kebijaksanaan beliau.

Dapat kami sampaikan, Multi Bintang mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif pada tahun 2019, sementara Laba Usaha tumbuh secara flat karena adanya beberapa biaya yang nilainya signifikan walaupun tidak muncul berulang. Kami terus berinvestasi dalam rangka menaikkan kemampuan digital end-to-end demi mendorong kapasitas dan meningkatkan kinerja kami. Atas adanya kebutuhan tindakan yang segera untuk menghentikan dan memperbaiki dampak perubahan iklim, kami menetapkan cita-cita yang ambisius tetapi dapat dicapai yaitu menggunakan 100% energi terbarukan dalam produksi kami pada tahun 2025. Hal ini menjadikan kami sebagai perusahaan Indonesia pertama yang membuat komitmen seperti itu.

I would like to begin this message by paying tribute to our President Commissioner, Cosmas Batubara, who sadly passed away on 8 August 2019. Pak Cosmas was a tremendously important figure in Multi Bintang’s recent history. Throughout his 21 years on the Board, successive management teams benefitted greatly from the insights, experience and connections he gained from the highest echelons of government and the private sector, and in particular he played a key role in improving relations between management and employees. The entire Company will miss his sincerity and wisdom.

That said, Multi Bintang delivered positive revenue growth in 2019, while Operating Profit was largely flat due to some non-recurring one-off costs. We continued to invest in growing end-to-end digital capabilities that are leveraging our capacity and enhancing our performance. And, as the need for urgent action to halt and reverse the impacts of climate change becomes ever more apparent, we made an ambitious but achievable pledge to use 100% renewable energy in our production in 2025—the first Indonesian company to make such a commitment.

Kami melihat kinerja luar biasa dari kategori minuman non-alkohol, yang mencerminkan fokus pada penguatan posisi sebagai perusahaan multi minuman.

We saw exceptional performance from our non-alcohol categories, reflecting our focus on strengthening our position as a multi-beverage company.


Management Report







MURK HIDDE SPITS Presiden Direktur —President Director

62


I K H T I S A R



Management Report

BUSINESS CONDITIONS AND CHALLENGES IN 2019Indonesia’s GDP remained at 5% in 2019 as the ongoing trade tension between the USA and China continued to put pressure on demand for Indonesia’s key export commodities, while both investment and government spending eased back as the country held presidential and parliamentary elections. Under the circumstances, consumer sentiment remained cautious, resulting in relatively lackluster growth for the FMCG market overall.

The sluggish global economic climate also impacted tourism, a key driver for our industry. Indonesia recorded 16.1 million foreign visitor arrivals in 2019, up from 15.8 million in 2018 but falling far short of the government’s target of 20 million, which was later revised down to 18 million.

Beer sales were also impacted by an increase in excise imposed at the beginning of the year. This made beer relatively expensive compared to higher alcohol by volume categories, for which excise was not increased. Meanwhile, the landscape in Batam, a longstanding free trade zone and one of our key markets, changed significantly as of 17 May 2019 when it became a duty paid zone.

PERFORMANCE In 2019 we managed to maintain volumes and even grow our share in all categories, in a beer market that was under pressure from subdued spending and a growing consumer preference for non-alcoholic beers. Bintang beer continued to lead the market, performing strongly in tourist destinations, particularly Bali. Heineken retained its leadership in the premium lager category, leveraging brand awareness and equity off its hugely popular UEFA Champions League Trophy Tour. Strongbow, the world’s preferred cider brand, was produced for the first time in Indonesia as of 2019. This contributed to growth of more than 200% in 2019, positioning Strongbow as the clear leader in the cider category, and had a positive effect on our margins on cider.

We saw exceptional performance from our non-alcohol categories, reflecting our focus on strengthening our position as a multi-beverage company. Bintang Zero and Bintang Radler 0.0% grew by double digits as consumers


Management Report

KONDISI BISNIS DAN TANTANGAN DI 2019

Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) Indonesia tetap di kisaran 5% di tahun 2019 sebagai akibat berlanjutnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China sehingga memberi tekanan pada permintaan atas komoditi-komoditi ekspor utama Indonesia. Sementara itu, investasi maupun belanja pemerintah agak menurun ketika pelaksanaan pemilihan presiden dan anggota legislatif. Atas kondisi tersebut, konsumen berlaku hati-hati, yang menyebabkan pertumbuhan bagi pasar FMCG secara keseluruhan melemah.

Perekonomian global yang lesu juga berdampak kepada sektor pariwisata, pendorong utama industri kami. Indonesia mencatat ada 16,1 juta kedatangan wisatawan asing pada 2019, meningkat dari 15,8 juta pada 2018 tetapi jauh dari target pemerintah yaitu sebanyak 20 juta, yang kemudian direvisi turun menjadi 18 juta.

Penjualan bir juga dipengaruhi oleh kenaikan cukai yang diberlakukan pada awal tahun 2019. Hal ini membuat bir relatif mahal dibandingkan dengan minuman yang kadar alkoholnya lebih tinggi, dimana cukainya tidak meningkat. Sementara itu, di Batam, yang sejak lama merupakan area perdagangan bebas bea dan salah satu pasar utama kami, berubah secara signifikan sejak 17 Mei 2019 ketika menjadi area tidak bebas bea.

KINERJADi tahun 2019, kami berhasil mempertahankan volume dan pertumbuhan pangsa di semua kategori, di pasar bir yang berada dibawah tekanan akibat melemahnya pengeluaran konsumen dan meningkatnya preferensi konsumen untuk mengkonsumsi bir non-alkohol. Bir Bintang tetap memimpin pasar, berkinerja kuat di daerah-daerah wisata, khususnya Bali. Heineken mempertahankan kepemimpinannya dalam kategori bir premium, melalui strategi meningkatkan kesadaran merek dan ekuitas dari UEFA Champions League Trophy Tour yang sangat popular. Strongbow, merek cider pilihan dunia, diproduksi untuk pertama kalinya di Indonesia pada tahun 2019. Produk ini berkontribusi terhadap pertumbuhan lebih dari 200% di tahun 2019, menempatkan Strongbow sebagai pemimpin di kategori cider, sehingga memberikan efek positif pada keuntungan dari cider.

Kami melihat kinerja luar biasa dari kategori minuman non-alkohol, yang mencerminkan fokus pada penguatan posisi sebagai perusahaan multi minuman. Bintang Zero dan Bintang Radler 0,0%, tumbuh dua digit karena







increasingly sought out great-tasting alternatives to regular beers or soft drinks that can be enjoyed across a wide range of different occasions. Fayrouz, meanwhile, delivered high single digit growth as the brand continued to gain traction, supported by the launch of a well-received festive variant.

STRATEGIC EXECUTIONOur strategy is to grow as a multi-beverage company through a continued focus on innovation and operational excellence. In 2019 our priority was to improve execution in 4 (four) critical aspects of our value chain, which I will outline below.

Successful companies are driven by knowledge—particularly about the market, and about our consumers. To stay relevant to our consumers we need to be more attuned to their evolving preferences and the way they access information. To this end, we are building our capabilities in individual data-driven marketing (IDDM), which is enabling us to engage particular consumer segments and profiles much more effectively with tailored content and specific promotions.

On our journey to become a more data-driven organization end to end, we are also increasingly deploying digital solutions to optimize core business processes, including logistics planning, distributor inventory management and sales reporting. We also continued to roll out our ‘Toko Bintang’ B2B platform in Bali, reaching 1,300 outlets by the close of 2019. These initiatives have yielded very significant improvements in efficiency and cost reduction.

Another priority during the year was investing in our people. We continued to play an active role in Heineken’s Asia-Pacific talent programs, designed to develop the leadership capabilities, agility and commitment to excellence demanded by a highly complex, fast-moving industry. We also believe strongly in the value of diversity, not just as one of our core sustainability values, but as a driver of innovation and excellence. To this end, we continued to participate in Heineken’s ongoing exchange of talent through short- and long-term placements across the region. We are also working to increase the presence of women at the senior leadership level; as of the end of 2019, three of our seven Management Team members are women.

peningkatan minat konsumen mencari minuman alternatif selain bir atau minuman ringan yang dapat dinikmati di berbagai kesempatan yang berbeda. Fayrouz, sementara itu, tumbuh satu digit dimana merek ini terus memperoleh daya tarik, didukung oleh peluncuran varian hari perayaan yang diterima dengan baik.

EKSEKUSI STRATEGISStrategi kami adalah tumbuh sebagai perusahaan multi minuman melalui fokus yang berkelanjutan pada inovasi dan keunggulan operasional. Pada tahun 2019, prioritas kami adalah meningkatkan pelaksanaan di 4 (empat) aspek penting dari value chain, yang akan saya uraikan dibawah ini.

Perusahaan yang sukses didorong oleh pengetahuan — terutama tentang pasar, dan tentang konsumen kita. Agar tetap relevan bagi konsumen, kita harus lebih terbiasa dengan preferensi mereka yang selalu berkembang dan cara mereka mengakses informasi. Untuk tujuan ini, kami sedang membangun kemampuan dalam pemasaran berdasarkan info individual (individual data-driven marketing/IDDM), yang memungkinkan untuk melibatkan segmen dan profil konsumen menjadi jauh lebih efektif dengan konten yang disesuaikan dan promosi khusus.

Dalam perjalanan untuk menjadi organisasi yang lebih digerakan oleh data end to end, kami juga meningkatkan pemanfaatan solusi digital untuk mengoptimalkan proses bisnis inti, termasuk perencanaan logistik, pengelolaan persediaan distributor dan pelaporan penjualan. Kami juga terus meluncurkan platform B2B ‘Toko Bintang’ kami di Bali, yang mencapai 1.300 gerai di akhir tahun 2019. Inisiatif ini telah menghasilkan peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya yang sangat signifikan.

Prioritas lain selama tahun 2019 adalah melakukan investasi pada karyawan. Kami terus berperan aktif dalam program bakat Heineken di kawasan Asia Pasifik, yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan, kelincahan, dan komitmen terhadap keunggulan yang dituntut oleh industri yang sangat kompleks dan bergerak cepat. Kami juga sangat percaya pada nilai keanekaragaman, tidak hanya sebagai salah satu nilai keberlanjutan inti kami, tetapi sebagai pendorong inovasi dan keunggulan. Untuk tujuan ini, kami terus berpartisipasi dalam pertukaran staf Heineken yang dilakukan melalui penempatan staf secara jangka pendek maupun jangka panjang di seluruh wilayah. Kami juga berupaya meningkatkan keberadaan staf wanita di tingkat pimpinan senior; dimana di akhir 2019, 3 dari 7 anggota Tim Manajemen adalah wanita.

64


I K H T I S A R



Management Report

Finally, we achieved a significant step up in our supply chain capabilities as we went live with the production of Strongbow cider for the first time in Indonesia and commissioned our state-of-the-art the wet section of the bottling line at the Sampangagung brewery. Through ongoing investment and innovation, we have also continued to reduce water usage per hectolitre of product produced, reaching 3.5 hl/hl in 2019.

In line with our commitment to reducing our carbon footprint, we have also embarked upon a major transformation of our energy use. Following up the successful operation of our biomass power generation facility in Sampangagung, in Q 4 we began the construction of a biomass plant at the Tangerang brewery. Once this is operational, we will be using almost 80% of renewable energy in our production. In addition, we are currently at the planning stage of using more solar energy on ground and we are confident that we will be able to fulfil our pledge to be using 100% renewable energy in production by 2025.

GOVERNANCE AND SUSTAINABILITYThe priorities and actions above clearly reflect that sustainability is an integral part of our business strategy. We believe that the foundation for a sustainable organization is good governance. In 2019 our focus remained on implementing the OJK’s regulations and recommendations on corporate governance principles and Heineken’s Code of Business Conduct, which is continually updated to take account of the increasingly complex challenges of doing business with integrity in a rapidly changing world. Key projects this year included bringing our board charters into line with the latest regulations and establishing explicit policies on shareholder communications and dealing with conflicts of interest at the Board of Commissioners level. We also strengthened the Company’s resilience against potential cyber threats.

Our responsibilities to the wider community and our environment are also high on our governance and sustainability agenda. In 2019 we continued our initiatives to restore the health of our watersheds, putting us on track to achieve a 100% water balance in 2020. During the year we worked with a wide range of partners to engage, educate and empower local communities to help us achieve this goal through events such as the River2River Run and Clean-up in the Brantas watershed, the Beach Clean-up


Management Report

Akhirnya, Perseroan mencapai peningkatan yang signifikan dalam kemampuan rantai pasokan kami, dimana kami mulai memproduksi cider merek Strongbow untuk pertama kalinya di Indonesia dan menjalankan the wet section of the bottling line mutakhir di brewery Sampangagung. Melalui investasi dan inovasi yang berkelanjutan, kami juga terus mengurangi penggunaan air per hektoliter produk yang dihasilkan, mencapai 3,5 hl/hl pada 2019.

Sejalan dengan komitmen untuk mengurangi sisa karbon, kami juga telah memulai transformasi penggunaan energi. Menindaklanjuti keberhasilan operasi fasilitas pembangkit listrik biomassa di Sampangagung, di Kuartal 4 kami memulai pembangunan pabrik biomassa di brewery Tangerang. Setelah pabrik ini beroperasi, kami akan menggunakan hampir 80% energi terbarukan dalam proses produksi. Selain itu, saat ini sedang dalam tahap perencanaan untuk menggunakan lebih banyak energi matahari di darat. Kami yakin bahwa hal ini akan dapat mendukung pemenuhan komitmen untuk menggunakan 100% energi terbarukan dalam menjalankan produksi pada tahun 2025.

TATA KELOLA DAN KEBERLANJUTANPrioritas dan langkah-langkah diatas jelas mencerminkan bahwa keberlanjutan adalah bagian integral dari strategi bisnis Perseroan. Kami meyakini bahwa fondasi untuk keberlanjutan organisasi adalah tata kelola yang baik. Pada tahun 2019, fokus kami tetap pada penerapan peraturan OJK dan rekomendasi tentang prinsip-prinsip tata kelola perusahaan dan Pedoman Perilaku Bisnis Heineken, yang terus diperbarui untuk memperhitungkan tantangan yang semakin kompleks dalam melakukan bisnis berintegritas di dunia yang berubah dengan cepat. Proyek-proyek utama tahun ini termasuk membuat piagam direksi sesuai dengan peraturan terbaru dan menetapkan kebijakan eksplisit tentang komunikasi dengan pemegang saham dan menangani benturan kepentingan di tingkat Dewan Komisaris. Kami juga memperkuat ketahanan Perseroan terhadap potensi ancaman dunia maya.

Tanggung jawab terhadap masyarakat yang lebih luas dan lingkungan juga tinggi dalam agenda tata kelola dan keberlanjutan kami. Pada tahun 2019, kami melanjutkan inisiatif untuk memulihkan kesehatan daerah aliran sungai. Hal ini sesuai target untuk mencapai keseimbangan air 100% pada tahun 2020. Selama tahun 2019, kami bekerja dengan berbagai mitra untuk melibatkan, mendidik dan memberdayakan masyarakat lokal guna membantu kami mencapai tujuan melalui acara-acara







and Sungai Watch to raise waste management awareness in Bali, and the Earth Day clean up on the Cisadane river, alongside our ongoing community programs. We believe that Multi Bintang’s sustainability actions, which are part of our ‘Brewing a Better Indonesia’ strategy, will contribute to delivering on Indonesia’s targets under the Sustainable Development Goals (SDGs).

PROSPECTS FOR 2020With Indonesia’s GDP growth projected to remain at around 5%, we expect to see a gradual improvement in the economic situation as political uncertainty lifts and more positive sentiment prevails among both consumers and investors. Nevertheless, an escalation of the trade war between the US and China as well as rising tensions in the Middle East, and the resulting impact on global trade, remain key downside risks for Indonesia’s economy in 2020. Such a scenario would lead to a further contraction of confidence and spending power that could potentially constrain our growth in the coming year.

We remain optimistic about the longer term outlook. A consistent reduction in poverty over the last decade, coupled with strong job growth, is driving an expansion of middle class Indonesian consumers who can afford our products. At the same time, the government’s commitment to growing tourism, as evidenced by its investment in the '10 New Balis' initiative, is another key driver for our industry. Going forward, therefore, we will remain focused on leveraging our growth as a multi-beverage company. For 2020, our strategic priority will be to drive top-line growth by re-energising the Bintang brand and building our share in premium beer while growing adjacent categories, particularly cider and non-alcoholic beers.

CHANGES IN THE BOARD OF DIRECTORS In August Michael Chin stepped down as Multi Bintang’s President Director, having completed his tenure. As Michael’s successor in that position, I would like, on behalf of the Board, to thank him for his contribution to the Company’s growth over the last 6 (six) years, particularly his strong leadership in the face of very significant

seperti River2River Run dan Clean-up daerah aliran sungai Brantas, the Beach Clean-up dan Sungai Watch untuk meningkatkan kesadaran pengelolaan limbah di Bali, dan saat Hari Bumi kami membersihkan sungai Cisadane, sejalan dengan program pengembangan masyarakat yang terus berlangsung. Kami percaya bahwa langkah-langkah keberlanjutan Multi Bintang, yang merupakan bagian dari strategi 'Brewing a Better Indonesia', akan berkontribusi untuk mencapai target Indonesia berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

PROSPEK DI 2020Dengan pertumbuhan PDB Indonesia yang diproyeksikan akan tetap di kisaran 5%, kami berharap terjadi peningkatan secara bertahap dalam situasi ekonomi ketika ketidakpastian politik meningkat dan sentimen yang lebih positif berlaku diantara konsumen dan investor. Namun demikian, eskalasi perang dagang antara AS dan China serta meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, dan dampak yang ditimbulkannya pada perdagangan global, tetap merupakan risiko utama bagi penurunan perekonomian Indonesia pada tahun 2020. Skenario seperti itu akan mengarah pada kontraksi lebih lanjut terkait keyakinan dan kekuatan belanja yang berpotensi menghambat pertumbuhan kami di tahun mendatang.

Kami tetap optimis tentang prospek jangka panjang. Pengurangan kemiskinan secara konsisten selama dekade terakhir, ditambah dengan pertumbuhan lapangan kerja yang kuat, mendorong ekspansi konsumen kelas menengah di Indonesia mampu membeli produk kami. Pada saat yang sama, komitmen pemerintah untuk menumbuhkan pariwisata, sebagaimana dibuktikan oleh investasinya dalam inisiatif '10 Bali Baru', adalah pendorong utama bagi industri Perseroan. Kedepan, kami akan tetap fokus pada peningkatan pertumbuhan perusahaan multi minuman. Untuk tahun 2020, prioritas strategis Perseroan adalah mendorong pertumbuhan produk-produk jajaran teratas dengan memberi energi baru pada merek Bintang dan membangun pangsa pasar dalam bir premium serta meningkatkan kategori produk sekelas, terutama cider dan bir non-alkohol.

PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSIPada bulan Agustus 2019, Michael Chin mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur Multi Bintang, setelah menyelesaikan masa jabatannya. Sebagai penerus Michael untuk posisi tersebut, atas nama Dewan, saya ingin mengucapkan terima kasih atas kontribusinya terhadap pertumbuhan Perseroan selama 6 (enam) tahun

66


I K H T I S A R



Management Report

terakhir, khususnya kepemimpinannya yang kuat dalam menghadapi tantangan yang sangat signifikan bagi Perseroan, dan pengabdian pada pengembangan sumber daya manusia, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Pasifik secara keseluruhan.

Kami juga menyampaikan terima kasih dan harapan terbaik kepada Bambang Britono, yang mengundurkan diri dari jajaran Direksi untuk menikmati masa pensiun setelah 30 tahun bersama Perseroan, dan Erik Mul, yang mengundurkan diri pada akhir Januari 2020 untuk menempati posisi di Kantor Pusat Global Heineken. Mereka digantikan oleh Ika Noviera sebagai Direktur Corporate Affairs baru kami dan Sandra Asher Pattenden sebagai Direktur Keuangan.

Akhir kata, atas nama Manajemen saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh Pemegang Saham, rekan kerja dan pelanggan, dan secara khusus kepada seluruh jajaran Multi Bintang, atas dukungannya secara terus-menerus, semoga bersama-sama kita dapat mencapai target di masa-masa mendatang.

challenges to the Company, and his dedication to people development, not just in Indonesia but in the region as a whole.

We also extend our thanks and best wishes to Bambang Britono, who retired from the Board to enjoy a well-deserved retirement after 30 years with the Company, and Erik Mul, who resigned at the end of January 2020 to take up a position at the Heineken Global Headquarters. They are succeeded by Ika Noviera as our new Corporate Affairs Director and Sandra Asher Pattenden as Finance Director.

Finally, I‘d like to express my appreciation to all our shareholders, partners and customers, and particular the entire Multi Bintang team, for your continued support, as we look forward to achieving our goals together in the coming year.

MURK HIDDE SPITS Presiden Direktur

—President Director

JAKARTA, JUNI/ JUNE 2020

Untuk dan atas nama Direksi for and on behalf of the Board of Directors


Management Report

68


I K H T I S A R



Management Report68L A P O R A N M A N A J E M E N

Management Report







Murk Hidde Spits Presiden Direktur —President Director

Chew Boon Hee Direktur —Director

Ika Noviera

Direktur —Director

Sandra Asher Pattenden Direktur —Director

Direksi

Board of Directors

69

dari kiri ke kanan —from left to right

70


I K H T I S A R



Management Report

Profil Direksi

Profile of the Board of Directors


Management Report

Warga Negara Belanda, berusia 45 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur Perseroan oleh RUPS Luar Biasa pada 15 Agustus 2019. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah General Manager (2015-2019) di Vrumona, salah 1 (satu) penghasil soda, air, dan jus terbesar di Belanda. Sejak bergabung dengen Heineken pada 2000, beliau memegang beberapa posisi senior di Grup, termasuk sebagai National Sales Manager On-Trade di Vrumona (2005-2008), Manajer Pemasaran Tango Sarl di Aljazair (2008-2010), dan Commercial Manager Bralima, Dr Congo (2010-2013), sebelum kembali ke Vrumona sebagai Direktur untuk Trade & Export (2013-2015). Beliau juga Presiden dari Netherlands Soft Drinks Association Board dan anggota dari Waste Management Association Board.

Beliau lulus dari University of Amsterdam pada 2000 dengan gelar Business Economics dan mengambil gelar pasca sarjana bidang Strategic Management and Accounting dari Vrije University Amsterdam pada 2004. Beliau menghadiri beberapa program pendidikan eksekutif, termasuk kursus-kursus Heineken University (2000-2012), Heineken International Management Course di INSEAD Singapore (2013), dan Heineken Leadership Campus di Harvard Business School, Boston, Amerika Serikat, pada 2016.

Dutch citizen, aged 45, as of 31 December 2019 domiciled in Jakarta. He was appointed as President Director of the Company by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 15 August 2019. Prior to joining the Company, he was General Manager (2015-2019) at Vrumona, one of the largest soda, water and juice producers in the Netherlands. Since joining Heineken in 2000, he has held various senior positions within the Group, including as National Sales Manager On-Trade at Vrumona (2005-2008), Marketing Manager at Tango Sarl in Algeria (2008–2010), and Commercial Manager at Bralima, DR Congo (2010–2013), before returning to Vrumona as Director for On Trade & Export (2013-2015). He is also President of the Netherlands Soft Drinks Association Board and a member of the Waste Management Association Board.

He graduated from the University of Amsterdam in 2000 with a degree in Business Economics and took a postgraduate degree in Strategic Management and Accounting from the Vrije University Amsterdam in 2004. He has attended a number of executive education programmes, including Heineken University courses (2000-2012), the Heineken International Management Course at INSEAD Singapore (2013), and the Heineken Leadership Campus at the Harvard Business School, Boston, USA, in 2016.

Murk Hidde Spits Presiden Direktur —President Director







Warga Negara Selandia Baru, berusia 37 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Direktur oleh RUPS Luar Biasa pada 31 Januari 2020. Beliau sebelumnya lebih banyak berkantor di Amsterdam sebagai Heineken Strategic Controller, Wilayah Eropa (2017-2019), menduduki posisi sebagai Strategic Controller selama 2 (dua) tahun, di Selandia Baru (2015-2017).

Sebelum bergabung dengan Heineken Group, beliau menjabat berbagai posisi senior di perusahaan FMCG di Selandia Baru dan Inggris, termasuk Asahi-Independent Liquor NZ, dimana beliau menjabat sebagai Group Strategy and Planning Manager (2013-2014) dan Commercial Manager—Sales and Marketing (2010-2013), dan Diageo Great Britain, dimana beliau sebagai Commercial Finance Manager (2008-2009). Beliau memulai karir di 2003 sebagai graduate trainee di Lion Nathan dan menjadi Financial Planning Analyst (2005-2006) sebelum pindah ke SABMiller-Miller Brand UK Ltd. sebagai Management Analyst-Marketing Finance (2006-2008).

Beliau lulus dari Waikato University, Selandia Baru (2002) dengan gelar Sarjana Sains, kekhususan di Ilmu Komputer dan Matematika, dan memperoleh Certificate in Business Accounting dari Chartered Institute of Accountants (CIMA) pada 2014.

New Zealand citizen, aged 37 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. She was appointed as a Director by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 31 January 2020. She was most recently based in Amsterdam as Heineken’s Strategic Controller, Europe Region (2017-2019), having spent two years as Strategic Controller, New Zealand (2015-2017).

Before joining the Heineken Group, she held a variety of senior positions in FMCG companies in New Zealand and the UK, including Asahi - Independent Liquor NZ, where she served as Group Strategy and Planning Manager (2013-2014) and Commercial Manager–Sales and Marketing (2010-2013), and Diageo Great Britain, where she was Commercial Finance Manager (2008-2009). She began her career in 2003 as a graduate trainee at Lion Nathan and became a Financial Planning Analyst (2005-2006) before moving to SABMiller–Miller Brands UK Ltd as a Management Analyst-Marketing Finance (2006-2008).

She graduated from Waikato University, New Zealand (2002) with a Bachelor of Science degree, majoring in Computer Science and Maths, and earned her Certificate in Business Accounting from the Chartered Institute of Accountants (CIMA) in 2014.

Sandra Asher Pattenden Direktur Keuangan —Finance Director

72


I K H T I S A R



Management Report

Warga Negara Singapura, berusia 57 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan oleh RUPS Luar Biasa pada 20 Agustus 2015. Sebelumnya, beliau bertindak sebagai Supply Chain Director di Thai Asia Pacific Brewery Co Ltd. (bagian dari Heineken Asia Pacific) (2012-2015), dan menjabat posisi senior di perusahaan Heineken Asia Pacific lainnya, termasuk Vietnam Brewery Ltd., Shanghai Asia Pacific Brewery, dan Lao Asia Pacific Breweries Ltd., antara 2000 hingga 2013.

Beliau lulus dari University of Sheffield, Inggris, pada 1991 dengan gelar BEng (Hons) dan memperoleh gelar MBA (Banking & Finance) dari Nanyang Technological University, Singapura (1999).

Singaporean citizen, aged 57 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. He was appointed as a Director of the Company by the Extraordinary General Meeting of Shareholder on 20 August 2015. He previously served as Supply Chain Director at Thai Asia Pacific Brewery Co Ltd (part of Heineken Asia Pacific) (2012-2015), and held senior positions at other Heineken Asia Pacific companies, including Vietnam Brewery Ltd, Shanghai Asia Pacific Brewery, and Lao Asia Pacific Breweries Ltd., between 2000 and 2013.

He graduated from the University of Sheffield, UK, in 1991 with a BEng (Hons) and holds an MBA (Banking & Finance) from Nanyang Technological University, Singapore (1999).

Chew Boon Hee Direktur Supply Chain —Supply Chain Director

Profil Direksi



Management Report







Warga Negara Indonesia, berusia 35 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan oleh RUPS Luar Biasa pada 1 Juli 2019. Sebelum pengangkatan ini, beliau adalah Regional Corporate Affairs Manager untuk Heineken Asia Pacific Pte. Ltd. (2016-2019), mendukung 22 perusahaan operasional di seluruh kawasan Asia Pasifik yang berbasis di Singapura. Sebelum itu, beliau adalah Corporate Communication and Sustainability Manager di Multi Bintang Indonesia (2012-2016), bergabung dengan Perseroan pada 2012. Sebelum bergabung dengan MBI, beliau adalah Head of Marketing and Communications di Mazars Indonesia (2009-2012) dan senior consultant di APCO Worldwide (2006-2009).

Beliau lulus dari Monash University, Australia, pada 2005 dengan gelar Sarjana di bidang Business and Commerce, kekhususan di Marketing and Public Relations (dua jurusan).

Indonesian citizen, aged 35 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. She was appointed as a Director of the Company by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 1 July 2019. Prior to this appointment, she was the Regional Corporate Affairs Manager for Heineken Asia Pacific Pte Ltd (2016-2019), supporting 22 operating companies across the Asia Pacific region from their regional base in Singapore. Prior to that, she was the Corporate Communications and Sustainability Manager for Multi Bintang Indonesia (2012-2016), having joined the Company in 2012. Before joining MBI, she was Head of Marketing and Communications at Mazars Indonesia (2009-2012) and a senior consultant at APCO Worldwide (2006-2009).

She graduated from Monash University, Australia, in 2005 with a Bachelor’s degree in Business and Commerce, specializing in Marketing and Public Relations (double major).

Ika Noviera Direktur Corporate Affairs —Corporate Affairs Director

74


I K H T I S A R



Management Report

Warga Negara Belanda, berusia 42 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Direktur oleh RUPS Luar Biasa pada 23 September 2016. Setelah bergabung dengan Heineken Group di 2005, beliau menjalankan berbagai peran strategis di Heineken Global Treasury, termasuk sebagai Senior Treasury Manager, sebelum pindah ke Heineken di Singapura. Disana, beliau menjabat sebagai Acting Head of Finance di APB Singapore dan Regional Treasury Manager Asia Pacific (2013-2016) dan sebagai Integration Manager untuk Malaysia ketika Heineken mengakuisisi pengendalian mayoritas di Guinness Anchor Berhad pada 2015-2016. Sebelum bergabung dengan Heineken Group, beliau adalah Associate di KPMG Corporate Finance, Amsterdam (2001-2005).

Beliau memperoleh MBA dari Erasmus University, Belanda (2001) dan menghadiri Heineken International Management Course (HIMAC) di INSEAD Singapore pada 2013.

Dutch citizen, aged 42 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. He was appointed as a Director by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 23 September 2016. After joining the Heineken Group in 2005 he played various strategic roles in Heineken’s Global Treasury, including as Senior Treasury Manager, before moving to Heineken in Singapore. There, he served as Acting Head of Finance at APB Singapore and Regional Treasury Manager Asia Pacific (2013-2016) and was the Integration Manager for Malaysia when Heineken acquired majority control in Guinness Anchor Berhad in 2015-2016. Before joining the Heineken Group, he was an Associate at KPMG Corporate Finance, Amsterdam (2001-2005).

He holds an MBA from Erasmus University, the Netherlands (2001) and attended the Heineken International Management Course (HIMAC) at INSEAD Singapore in 2013.

Eric Pieter Mul Direktur Keuangan (hingga 31 Januari 2020) —Finance Director (until 31 January 2020)

Profil Direksi



Management Report

76


I K H T I S A R



Management Report76

Management Discussion & Analysis



78


I K H T I S A R



Management Report

Analisis Dan Pembahasan Manajemen

Managements Discussion And Analysis

Kami selalu mengupayakan berada di jajaran puncak dari sisi volume dan nilai di pasar yang sedang sulit, dengan mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan meningkatkan pangsa di seluruh pasar bir termasuk lager, bir premium, dan bir non-alkohol.

We continued to drive top line volume and value in a difficult market, delivering revenue growth and growing our share of the total beer market as well as in lager, premium lager and non-alcoholic beers.







TINJAUAN OPERASIONAL

Pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran angka 5% mencerminkan melemahnya permintaan terhadap komoditas asal Indonesia, ditengah ketegangan perdagangan global dan perlambatan di mitra dagang utama seperti China. Investasi publik dan swasta menurun karena Indonesia saat itu sedang fokus pada proses pemilihan presiden dan anggota parlemen, yang berlangsung relatif lancar. Meskipun penurunan suku bunga oleh bank sentral tetap berlanjut dan angka inflasi berada dibawah 3%, tetapi hal ini tidak berdampak pada peningkatan belanja rumah tangga karena tetap rendahnya kepercayaan konsumen terhadap prospek pemulihan pertumbuhan nasional.

TINJAUAN INDUSTRIKondisi ekonomi yang kurang kondusif dan sentimen konsumen yang lemah berkontribusi terhadap melambatnya pertumbuhan di pasar FMCG. Akibatnya, hal ini memberi tekanan kepada pasar bir, sehingga terjadi penurunan satu digit dari tahun sebelumnya. Beberapa aspek yang terkena dampak tidak proporsional: di daerah-daerah penghasil komoditas utama seperti di Sumatera dan Kalimantan mengalami pertumbuhan yang tak berarti, karena menanggung dampak melemahnya permintaan dan harga komoditas. Sementara itu, tujuan wisata baru seperti kota Palu dan Lombok masih dalam proses pembangunan kembali daerahnya setelah terkena gempa bumi besar pada tahun 2018, meskipun Lombok mencatat pemulihan yang baik di semester kedua.

Pertumbuhan pasar juga mendapat tekanan dari perlambatan di sektor pariwisata, sektor penting bagi industri bir. Indonesia tetap menjadi tujuan yang menarik bagi wisatawan asing. Namun, pertumbuhan kedatangan pengunjung asing pada tahun 2019 tercatat hanya 2%, jauh lebih rendah dari pertumbuhan di tahun 2018 yang tercatat sebesar 12,5%, sementara jumlah pengunjung asing dari China menurun sebesar 3%, sebagian besar sebagai akibat dari melemahnya ekonomi global.

Tantangan lainnya bagi industri adalah kenaikan cukai yang hanya dikenakan kepada minuman beralkohol Kategori A, termasuk bir lokal, sehingga membuat harganya relatif lebih mahal dibanding kategori minuman beralkohol lebih tinggi seperti minuman keras. Kami meyakini hal ini berperan atas terjadinya pergeseran kearah minuman keras, tidak hanya di perdagangan

OPERATIONAL REVIEW

Overall economic growth remained at around 5%, reflecting the weakening demand for Indonesia’s commodities amid global trade tensions and the slowdown in major trading partners such as China. Both public and private investment slackened as the country focused on the presidential and parliamentary elections, which passed relatively uneventfully. Despite further interest rate cuts by the central bank and inflation at below 3%, there was no real upturn in household spending as low consumer confidence in the country’s immediate growth prospects persisted.

INDUSTRY REVIEWThe downbeat economic conditions and subdued consumer sentiment contributed to a year of slow growth in the FMCG market. This, in turn, put pressure on the beer market, resulting in a low single digit decline from the previous year. Some areas were disproportionately affected: we saw negligible growth in key commodity producing regions in Sumatra and Kalimantan, which bore the brunt of the impact of weak commodity demand and prices. Meanwhile, the emerging tourist destinations of Palu and Lombok were still rebuilding after suffering major earthquakes in 2018, though Lombok made a good recovery in the second semester.

Market growth also came under pressure from the slowdown in tourism, an important driver for the beer industry. Indonesia remains an attractive destination for foreign tourists. However, the year-on-year growth in foreign visitor arrivals in 2019 was 2%, significantly lower than the 12.5% growth recorded in 2018, while the number of foreign visitors from China declined by 3%, largely as a result of the weakening global economy.

A further challenge for the industry was an increase in excise tax that was imposed only on Category A alcoholic beverage, which include local beer, making it comparatively more expensive than higher alcohol categories such as spirits. We believe that this has played a role in the shift to spirits, not only in modern trade but also in traditional channels, which are driven by affordability.



80


I K H T I S A R



Management Report

moderen tetapi juga di jaringan pasar tradisional, yang disebabkan karena harganya lebih terjangkau. Pada bulan Mei, perubahan status Batam dari zona perdagangan bebas ke zona tidak bebas, yang menjadi salah satu pasar utama bir, juga berdampak pada peta industri.

Sementara itu, tidak terdapat perubahan yang signifikan dalam peraturan nasional ataupun peraturan daerah pada 2019. RUU alkohol yang diusulkan masih dalam tahap pembahasan di parlemen.

Tinjauan Kinerja PerusahaanLingkup operasi Multi Bintang adalah dalam hal produksi, distribusi, dan penjualan bir (termasuk bir rendah alkohol dan non-alkohol), cider dan minuman ringan berkarbonasi.

Kami terus berupaya meningkatkan volume dan nilai di masa-masa pasar sedang sulit, demi dapat menjaga pertumbuhan pendapatan dan meningkatkan pangsa pasar bir termasuk lager, premium lager, dan bir non-alkohol secara keseluruhan. Kinerja bir non-alkohol yang luar biasa dan pertumbuhan sangat positif dari produk yang baru muncul seperti cider membuktikan keberhasilan kami dalam mengelola transformasi menjadi menjadi perusahaan multi minuman.

Terlepas dari tantangan menjaga volume, pertumbuhan pendapatan sebesar satu digit menurut kami lebih didorong oleh pasar domestik. Pasar ekspor menurun, sebagian besar karena penjualan one-off antar perusahaan ke Kamboja pada tahun 2018.

Selama tahun 2019, kami juga meningkatkan fokus dalam mengelola biaya pasokan, biaya tetap, dan mendorong efisiensi, terutama melalui agenda digital kami, dan berbagai inisiatif penghematan biaya.

Laba usaha sebagian besar flat karena beberapa biaya yang tidak terjadi kembali; namun, keuntungan tetap tercatat pada tingkat yang sehat.

In May, the change of Batam’s status from free trade zone to duty paid zone in Batam Island, a key market for beer, also had an impact on the industry landscape.

There were no other significant changes in the national or local regulatory environment in 2019; the proposed alcohol bill continues to be discussed in parliament.

Company performance overviewMulti Bintang operates in the production, distribution and sale of beer (including low-alcohol and non-alcoholic beers), cider and carbonated soft drinks.

We continued to drive top line volume and value in a difficult market, delivering revenue growth and growing our share of the total beer market as well as in lager, premium lager and non-alcoholic beers. The outstanding performance of our non-alcoholic beers and very positive growth in emerging categories such as cider attest to the successful management of the Company’s transformation into a multi-beverage company.

Despite the challenging volumes, we saw single-digit revenue growth, driven by the domestic market. The export market declined, largely as a result of a one-off intercompany sale to Cambodia in 2018.

During the year we also stepped up our focus on managing input costs, fixed costs and driving efficiencies, particularly through our digital agenda, and various cost-saving initiatives.

Operating profit was largely flat due to some non-recurring costs; however, profitability remained at a healthy level.







KINERJA PRODUK UTAMABirPada tahun 2019, kami berhasil mempertahankan volume di pasar yang relatif flat akibat belanja konsumen yang melemah dan meningkatnya permintaan bir non-alkohol. Penyesuaian harga konsumen dilakukan sebagai respon terhadap kenaikan cukai yang diberlakukan pada awal tahun yang juga berdampak pada permintaan pasar. Meskipun minuman beralkohol menghadapi tantangan yang signifikan selama tahun 2019, kami tetap dapat meningkatkan pangsa pasar secara total maupun di masing-masing kategori produk.

Bintang mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di segmen bir, didorong oleh posisi merek yang kuat dan preferensi konsumen. Di tingkat nasional, kami mempertahankan volume ditengah kondisi pasar yang menurun. Namun, merek ini memberikan pertumbuhan yang lebih kuat di Bali, pusat-pusat kota lainnya, serta tujuan wisata, termasuk Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Di sisi lain, penjualan mengalami penurunan di daerah-daerah penghasil komoditas utama di Sumatera dan Kalimantan. Pasar juga turun di Sulawesi Tengah dan Lombok, dimana keduanya sedang membangun kembali daerahnya akibat bencana alam pada tahun 2018, meskipun kami lihat pemulihan penjualan terjadi di semester kedua.

Bintang, yang tetap memiliki asosiasi kuat dengan musik, digunakan untuk mempromosikan unity through diversity

– nilai inti yang bukan hanya untuk Indonesia tetapi untuk merek kami – dengan mengajak orang-orang berbakat untuk unjuk kebolehan dalam lomba karaoke, Sound of Bintang. Menggunakan pemilihan suara secara langsung melalui Instagram, penonton yang berada di 10 events di Jakarta dan Bandung memilih peserta favorit mereka hingga final, dimana para pemilik bakat tersebut tampil secara langsung ke lebih dari 3000 orang. Perpaduan antara musik, media sosial, dan merek bir yang menjadi ikon Indonesia, Bintang, mendorong tingkat keterlibatan yang tinggi dengan merek yang melampaui outlet yang berpartisipasi.

Heineken terus memimpin di kategori bir premium. Merek ini mengalami perlambatan di awal tahun, karena tingginya persediaan distribusi. Tetapi, di paruh kedua terjadi pemulihan ke arah yang lebih baik. Namun, kinerjanya di salah satu daerah yang terbilang kuat, Batam, terkena dampak dari penarikan status bebas bea pada Mei 2019.

DRIVING SEGMENT PERFORMANCEBeerIn 2019 we successfully maintained volumes in a relatively flat market that was under pressure from sluggish consumer spending and increasing demand for non-alcoholic beers. Consumer price adjustments made in response to the excise increase imposed at the beginning of the year also had an impact on market demand. Despite the significant challenges facing the alcoholic category during the year, however, we were able to grow market share in total as well as within each of our categories.

Bintang maintained its position as the market leader in the beer segment, driven by strong brand equity and consumer preference. At the national level, we maintained our volume in a declining market. However, the brand delivered more robust growth in Bali and other urban centres and tourist destinations, including North Sumatra, West Java and Central Java. On the downside, sales remained slow in key commodity producing regions in Sumatra and Kalimantan. The market was also down in Central Sulawesi and Lombok, both of which are rebuilding following natural disasters in 2018, although we began to see a healthy recovery in sales the latter in the second semester.

Bintang continued its strong association with music, this year using the platform to promote unity through diversity

– a core value not only for Indonesia but also for our brand – by inviting people of all talents and backgrounds to express themselves in our karaoke competition, Sound of Bintang. Using live Instagram voting, audiences at the 10 events in Jakarta and Bandung voted their favourite contestants through to the final, where they performed live karaoke to more than 3000 people. The combination of music, social media and Indonesia’s iconic beer brand, Bintang, drove a high level of engagement with the brand that went well beyond the participating outlets.

Heineken continued to lead in the premium lager category. The brand faced a somewhat slow start due to high distribution stock levels at the beginning of the year, but we saw a good recovery in the second half in the year. However, performance in one of the brand’s stronghold regions, Batam, was impacted by the withdrawal of the island’s duty free status in May 2019.

82


I K H T I S A R



Management Report

Pada tahun 2019, kami membuat keputusan untuk tidak melanjutkan konsep Heineken Light, dan lebih memilih untuk fokus sepenuhnya pada potensi pertumbuhan yang ada dalam merek Heineken.

Kami terus membangun kesadaran terhadap merek dan posisi Heineken dengan memanfaatkan platform global yang unik atas merek tersebut. Salah satu kampanye yang sukses di tahun 2019 adalah “UEFA Champions League Trophy Tour”, yang kami hadirkan di Indonesia pada bulan Maret. Bersama duta merek Carlos Puyol dan Alessandro del Piero, piala itu dibawa keliling ke Jakarta, Surabaya, dan Bali, melalui serangkaian acara, promosi, dan keterlibatan pelanggan. Selain pertemuan, dilakukan pula pertandingan 5-a-side dengan para duta merek di setiap kota. Pertandingan disaksikan hingga 5.000 orang dan kampanye ini menghasilkan Rp 21 miliar setara nilai kampanye melalui media dari investasi media berbayar sebesar Rp 2,5 juta. Kami yakin kampanye tersebut memberikan kontribusi positif terhadap kesadaran akan merek dan pertumbuhan pangsa pasar Heineken.

Bintang Radler Lemon dan Bintang Radler Orange terus memperoleh momentum yang baik, mendapatkan konsumen baru bagi kategori bir rendah alkohol, dengan penawaran rasa yang manis. Sebagai merek unik campuran bir Bintang dengan jus citrus alami yang menyegarkan, dengan alkohol 2%, cocok untuk semua jenis masakan atau acara, dimana eksekusinya difokuskan di on trade, khususnya jaringan yang berhubungan dengan makanan.

In 2019 we made the decision not to continue with the Heineken Light concept, opting to focus fully on the growth potential that we still see in the Heineken brand.

We continued to build Heineken’s brand awareness and equity by leveraging global platforms that are unique to the brand. The standout campaign in 2019 was the UEFA Champions League Trophy Tour, which we brought to Indonesia in March. Accompanied by brand ambassadors Carlos Puyol and Alessandro del Piero, the trophy went to Jakarta, Surabaya and Bali, kicking off a series of events, promotions and customer engagements. Apart from the trophy encounter itself, highlights included 5-a-side matches with the ambassadors in each city. The trophy encounter alone reached 5000 people and the campaign yielded Rp 21 billion in earned media value from an investment of Rp 2.5 million in paid media. We believe the campaign contributed to the positive trend in brand awareness and growth in Heineken’s share of the market.

Bintang Radler Lemon and Bintang Radler Orange continued to gain momentum, recruiting new consumers to the beer category with their lower alcohol, sweet flavour proposition. As the brand’s unique mix of Bintang beer and refreshing natural citrus juice, with 2% alcohol, pairs naturally with any type of cuisine or occasion, execution was focused on the on trade, particularly food-related channels.







CiderStrongbow menghasilkan kinerja yang luar biasa, pertumbuhannya cepat hingga melipat gandakan volumenya pada tahun 2019, dan sangat baik di Jakarta dan Bali. Proses produksi lokal yang terlaksana di kuartal 1 tahun 2019, mendukung kami mencapai target menjadi pemimpin di kategori cider dalam waktu satu tahun. Kami juga mencapai target pertumbuhan volume, meskipun distribusi tetap fokus hanya pada beberapa kota utama. Di 2019, kami juga meluncurkan varian baru, Dark Fruit, untuk melengkapi rasa Golden Apple yang ada.

Rasa Strongbow yang manis namun menyegarkan disukai segmen konsumen alkohol yang tidak menyukai rasa bir. Memanfaatkan proposisi Strongbow yang moderen dan elegan, kami berupaya untuk menarik konsumen baru, terutama wanita, dengan memperluas area penetrasi dan mengaitkan merek dengan disain mode pakaian. Pada bulan Oktober, kami mensponsori Jakarta Fashion Week, dimana kami mengadakan pertunjukan khusus dengan menampilkan 2 (dua) desainer yang koleksinya terinspirasi oleh warna dan elemen alami Strongbow.

CiderStrongbow delivered outstanding performance, growing fast and doubling the volumes in 2019, and doing particularly well in Jakarta and Bali. With local production of the brand going live in Q1 2019, we achieved our target of becoming the leader in the cider category within one year. We also achieved our volume growth target, despite distribution remaining focused on just a few key cities. 2019 also saw the launch of a new variant, Dark Fruit, to complement the existing Golden Apple flavour.

Strongbow’s sweet yet refreshing taste profile taps into the substantial segment of alcohol consumers who do not like the taste of beer. Leveraging Strongbow’s modern, elegant proposition, we set out to attract new consumers, particularly women, by extensive sampling and associating the brand with fashion design. In October, we sponsored Jakarta Fashion Week, where we had a dedicated show with 2 (two) designers whose collections were inspired by the colours and natural elements of Strongbow.

84


I K H T I S A R



Management Report

Minuman non-alkoholKategori non-alkohol mendorong pertumbuhan kami pada tahun 2019, membangun kinerja yang sangat baik, dimana segmen ini secara keseluruhan tumbuh dua digit. Pertumbuhan ini didorong oleh distribusi dan perputaran, dimana kami mencatat adanya peningkatan penetrasi Fayrouz dan Green Sands serta produk bir non-alkohol.

Bintang Radler 0,0%, bir premium non-alkohol, yang kinerjanya sangat menonjol, memberikan pertumbuhan dua digit. Perkembangan yang pesat atas merek ini mencerminkan meningkatnya selera konsumen untuk mencoba minuman non-alkohol yang enak dengan citra yang lebih aspiratif dan dewasa daripada minuman ringan berkarbonasi biasa (CSD). TVC dan kampanye digital terbaru kami, yang diluncurkan pada kuartal 4 tahun 2019, meningkatkan kepercayaan kepada Bintang Radler 0,0% sebagai minuman nol alkohol, dan menampilkan fakta bahwa produk ini diproses dengan teknologi non-alkohol di fasilitas produksi bersertifikat halal. Menawarkan profil rasa yang lebih manis daripada bir biasa tetapi dengan kualitas menyegarkan dari jus lemon alami, Bintang Radler 0,0% sangat cocok untuk peminum CSD yang sadar akan kesehatan dengan mencari minuman yang lebih canggih.

Bintang Zero 0,0%, bir non-alkohol dengan rasa apel yang halus, memiliki kinerja yang kuat baik di jalur perdagangan tradisional dan moderen, serta memberikan pertumbuhan dua digit di tahun 2019. Hal ini mencerminkan terjadinya peningkatan kesadaran akan kategori bir non-alkohol dan meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap proposisi nol alkohol kami.

Non-alcoholic beveragesThe non-alcoholic categories drove our growth in 2019, delivering very strong performance, with the segment overall growing by double digits. The growth was driven by both distribution and rotation, as we saw a clear increase in penetration of Fayrouz and Green Sands as well as our non-alcoholic beers.

Bintang Radler 0.0%, our premium adult non-alcoholic beer, was a standout performer, delivering favourable double-digit growth year-on-year. The brand’s rapid development reflects the growing consumer appetite for great tasting non-alcoholic beverages with a more aspirational and adult image than regular carbonated soft drinks (CSDs). Our latest TVC and digital campaign, launched in Q 4 2019, boosts Bintang Radler 0.0%’s credentials as a zero alcohol proposition, highlighting the fact that it is processed with non-alcohol technology in a halal-certified production facility. Offering a sweeter taste profile than regular beer but with the refreshing qualities of natural lemon juice, Bintang Radler 0.0% is a perfect fit for CSD drinkers who are seeking a more sophisticated beverage.

Bintang Zero 0.0%, a non-alcoholic beer with a subtle apple flavour,

performed strongly in both traditional and modern trade channels, also

growing by double digits for the full year. This reflects the growing awareness of the non-alcoholic beer category and increasing consumer confidence in our brands’ zero alcohol proposition.







Fayrouz showed healthy growth with good execution in the modern off-trade, particularly following the launch of a well-received date-flavoured special edition, Fayrouz Korma, for the Lebaran festive period. This was supported by a 360 campaign that included strong activation in the convenience store and hyper/supermarket channels with sampling during the fast-breaking period, as well as TVC and digital campaigns that played up the brand’s halal certification. The introductory video alone gained more than 200 million views.

Green Sands, our carbonated soft drink, continued to grow on the back of our broader focus on NAB distribution and penetration. Targeting the young adult segment with a refreshing ‘double fusion’ proposition of citrus and sweet flavours, Green Sands has maintained its strong brand equity, performing well in both modern off-trade and traditional trade channels. Green Sands is available in three variants: original Lime & Apple, Lime & Lychee, and Lemon & Grape.

SUPPLY CHAIN

ProductionMulti Bintang’s production facilities comprise three main sites: our breweries in Tangerang, near Jakarta, and Sampangagung, near Mojokerto, East Java, and our non-alcoholic beverages plant in Sampangagung. This facility is operated by our subsidiary, Tirta Prima Indonesia (TPI), and is fully halal-certified.

Fayrouz mencatatkan pertumbuhan yang sehat berkat eksekusi yang tepat di modern off-trade, terutama seiring dengan peluncuran edisi khusus yang diterima publik dengan baik, Fayrouz Korma, untuk perayaan Lebaran. Hal ini didukung oleh kampanye 360 yang mencakup aktivasi di toserba dan saluran hyper/supermarket dengan masa percobaan selama periode buka puasa, serta TVC dan kampanye digital yang menonjolkan sertifikasi halal. Video pengantarnya saja telah dilihat oleh lebih dari 200 juta pemirsa.

Green Sands, minuman ringan berkarbonasi ini terus tumbuh berkat fokus kami pada distribusi dan penetrasi NAB yang lebih luas. Menargetkan segmen dewasa muda dengan proposisi perpaduan ganda yang menyegarkan dari citrus dan rasa manis, Green Sands berhasil mempertahankan posisi mereknya yang kuat, berkinerja baik di jalur modern off dan jalur perdagangan tradisional. Green Sands tersedia dalam tiga varian: Lime & Apple, Lime & Lychee, dan Lemon & Grape.

SUPPLY CHAIN

ProduksiFasilitas produksi Multi Bintang terdapat di tiga lokasi utama, yaitu: brewery di Tangerang, dekat Jakarta, dan Sampangagung, dekat Mojokerto, Jawa Timur, dan fasilitas produksi minuman non-alkohol di Sampangagung. Fasilitas ini dioperasikan oleh anak perusahaan kami, Tirta Prima Indonesia (TPI), dan sepenuhnya bersertifikat halal.



86


I K H T I S A R



Management Report

Pada tahun 2019, kami meluncurkan wet packaging line yang canggih di Sampangagung, sementara di brewery Tangerang, kami mulai memproduksi cider dengan merek Strongbow untuk pertama kalinya di Indonesia.

Mengurangi limbah dari kegiatan operasional bukan hanya bagian dari tanggung jawab perusahaan; tetapi ini adalah bagian terintegrasi dari strategi bisnis kami untuk meningkatkan efisiensi hulu ke hilir dan mengamankan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Kami terus mengurangi konsumsi air per hektoliter atas produk yang dihasilkan, yaitu mencapai 3,5 hl/hl pada tahun 2019. Di Tangerang, pabrik reklamasi limbah kami telah mengurangi volume air yang kami ambil dari sumbernya dengan memungkinkan kami menggunakan olahan air limbah untuk keperluan sekunder misalnya sebagai pembersih dan keperluan berkebun, sebesar 0,3 hl/hl.

Pada bulan Desember 2019, Multi Bintang membuat komitmen untuk meningkatkan jumlah energi terbarukan yang digunakan dalam proses produksi menjadi 100% pada tahun 2025. Kami sudah berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan ini: pada akhir tahun pertama sejak fasilitas pembangkit biomassa di Sampangagung beroperasi, telah menghasilkan 45% dari kebutuhan energi termal di lokasi tersebut. Bersama mitra energi terbarukan kami, Tasma Energy, kami telah mulai mengerjakan pabrik biomassa di brewery Tangerang, yang akan selesai pada tahun 2020. Pada saat itu, biomassa akan menyediakan 100% dari kebutuhan energi termal Multi Bintang, atau 76% dari total kebutuhan energi Perseroan. Mulai tahun depan, tenaga surya juga akan memainkan peran yang semakin besar. Panel surya yang dipasang di atap kedua pabrik akan berkontribusi 3% dari total kebutuhan energi, yang berarti bahwa 79% dari energi akan dihasilkan dari sumber terbarukan pada akhir tahun 2020. Sisanya sebesar 21% akan berasal dari panel surya dibawah, yang kami harapkan akan dipasang selama lima tahun kedepan. Saat ini, sedang dikonsultasikan dengan Pemerintah dan Perusahaan Listrik Negara, PLN, untuk menyelesaikan pengaturannya.

Kami juga terus berupaya mengurangi kehilangan ekstrak melalui inovasi yang dikembangkan oleh Multi Bintang serta mengadopsi praktik terbaik yang dikembangkan oleh brewery Heineken lainnya.

Transformasi digital proses produksi berlanjut pada 2019, dengan memanfaatkan analisa data. Sementara kami menjadi 'connected brewery' yang mendorong efisiensi, produktivitas, dan inovasi, ternyata hal ini juga

In 2019, we commissioned our state-of-the-art wet packaging line in Sampangagung, while in the Tangerang brewery, we began production of Strongbow cider for the first time in Indonesia.

Reducing the environmental footprint of our operation is not just part of our corporate responsibility; it is an integral part of our business strategy to improve end-to-end efficiency and secure sustainable, long-term growth. We continued to reduce water consumption per hectolitre of product produced, reaching 3.5 hl/hl in 2019. In Tangerang, our effluent reclamation plant has reduced the volume of water we take from the source by enabling us to use treated waste water for secondary purposes such as cleaning and gardening, amounting to 0.3 hl/hl.

In December 2019, Multi Bintang made a formal pledge to increase the share of renewable energy used in our production process to 100% by 2025. We are already on track to deliver this goal: at the end of the first full year since our biomass power generation facility in Sampangagung went live, it is already generating 45% of our thermal energy requirements at that site. With our renewable energy partner Tasma Energy, we have started work on a biomass plant at the Tangerang brewery, which will be completed in 2020. At that time, biomass will be providing 100% of Multi Bintang’s thermal energy requirement, or 76% of the Company’s total energy requirement. Starting next year, solar power will also play a growing role. Solar panels mounted on the roofs of both breweries will contribute a further 3% of our total energy needs, meaning that 79% of our energy will be generated from renewable sources by the end of 2020. The remaining 21% will be derived from ground solar panels, which we expect to install over the next five years. We are currently in consultation with the government and the state electricity company, PLN, to finalise arrangements.

We have also continued to reduce extract losses through innovations developed by Multi Bintang as well as adopting best practices developed by other Heineken breweries.

The digital transformation of our production processes continued in 2019, with data analytics playing in increasing role. While becoming a ‘connected brewery’ is driving efficiency, productivity and innovation, it also







meningkatkan kami terhadap paparan dari kejahatan dunia maya. Oleh karena itu, kami melakukan investasi yang signifikan untuk memastikan bahwa produksi kami sepenuhnya terproteksi dari potensi serangan dunia maya.

Investasi dalam pengembangan digitalInisiatif-inisiatif yang disebutkan diatas merupakan bagian dari program digitalisasi Multi Bintang untuk mendorong efisiensi di seluruh rantai nilai. Pada tahun 2019, kami meningkatkan kecepatan transformasi digital, menggunakan solusi intelijen bisnis untuk mengotomatisasi proses bisnis inti seperti pelaporan penjualan, perencanaan logistik, dan manajemen persediaan. Dengan aplikasi ini, kami dapat menggunakan analisis data yang canggih dan manajemen kinerja waktu yang lebih riil untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan mengoptimalkan pengalaman bagi pelanggan utama kami.

Membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan konsumen kami adalah penting karena kompetisi semakin intensif dan digitalisasi merestrukturisasi route to market kami. Di Bali, kami melanjutkan peluncuran Toko Bintang, B2B platform yang inovatif bagi gerai dengan memberi mereka kontrol yang lebih besar terhadap proses pemesanan. Ini hanyalah salah satu peluang digital yang kami jelajahi untuk memperbaiki pelayanan gerai kami dengan lebih baik. Kami juga terus berkolaborasi dengan sejumlah e-commerce platform seperti HappyFresh, Vines dan Go-Food pada inisiatif B2C yang memberdayakan konsumen dengan menawarkan kenyamanan dan pilihan yang lebih banyak.

Analisis data adalah salah satu alat paling ampuh yang kami miliki untuk lebih dekat dengan konsumen. Kami semakin mengerahkan IDDM (pemasaran berbasis data individual) untuk lebih memahami gaya hidup, kebutuhan dan preferensi berbagai segmen dan profil konsumen dan memberikan konten yang secara khusus disesuaikan untuk mereka. Menggabungkan pesan-pesan online ini dengan promosi dan aktivasi offline berpotensi mendorong kinerja merek kami, baik di on-trade maupun off-trade. Selama tahun 2019, kami fokus pada pengembangan kemampuan dan basis data, uji coba promosi berbasis IDDM untuk Bintang, Heineken dan Bintang Radler, dan ini akan menjadi prioritas berkelanjutan di tahun mendatang.

increases our exposure to cybercrime. We therefore made significant investments during the year to ensure that our production domain is fully defended against potential cyber-attacks.

Investing in our digital journeyThe initiative noted above is part of Multi Bintang’s ambitious digitalisation program to drive efficiencies throughout the value chain. In 2019 we increased the pace of our digital transformation, deploying business intelligence solutions to automate core business processes such as sales reporting, logistics planning and distributor inventory management. With these applications, we can use sophisticated data analytics and real time performance management to increase productivity, reduce costs and optimize the experience for our primary customers.

Building closer relationships with our customers and consumers is essential as the competition intensifies and digitalisation restructures our routes to market. In Bali, we continued to roll out Toko Bintang, our innovative B2B platform for outlets that gives them greater control over the ordering process. This is just one of the digital opportunities we are exploring to service our outlets better. We also continued to collaborate with a number of ecommerce platforms such as HappyFresh, Vines and Go-Food on B2C initiatives that are empowering consumers by offering greater convenience and choice.

Data analytics is one of the most powerful tools we have to get closer to our consumers. We are increasingly deploying IDDM (individualised data-driven marketing) to better understand the lifestyles, needs and preferences of different consumer segments and profiles and deliver content that is specifically tailored to them. Combining these online messages with offline promotions and activations has the potential to drive our brand performance in both on and off-trade. During the year we focused on building up our capabilities and database, piloting IDDM-driven promotions for Bintang, Heineken and Bintang Radler, and this will be an ongoing priority in the coming year.



88


I K H T I S A R



Management Report

FINANCIAL PERFORMANCERevenue for the full year 2019 increased by 4% versus last year Rp 3,711 billion, mainly driven by revenue management initiatives, while volumes were largely flat. Export volumes declined due to a one-off export to Cambodia last year, while domestic revenue still grew for both beer and the non-alcoholic portfolio, which grew double digit from strong consumer demand.

Net Profit for the same period slightly decreased by 2% versus 2018 to Rp 1,206 billion, mainly from a non-recurring impairment loss.

Total AssetsTotal assets slightly increased from Rp 2,890 billion in FY2018 to Rp 2,897 billion over the same period in FY2019. This was due to an increase in non-current assets of Rp 74 billion, partially offset by a Rp 66 billion decrease in current assets.

KINERJA KEUANGANPendapatan Perseroan di tahun 2019 meningkat sebesar 4% dibanding tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 3.711 miliar. Peningkatan ini utamanya didorong oleh inisiatif manajemen dalam mengelola pendapatan, sementara volume secara umum tumbuh flat. Volume ekspor menurun karena ekspor yang terjadi hanya sekali saja ke Kamboja tahun lalu, sementara pendapatan domestik tetap tumbuh untuk bir dan produk non-alkohol, pertumbuhannya mencapai dua digit dari permintaan konsumen.

Laba Bersih untuk periode yang sama sedikit menurun sebesar 2%, dibanding 2018 tercatat sebesar Rp 1.206 miliar. Hal ini terutama berasal dari kerugian penurunan nilai yang tidak berulang.

Total AsetTotal Aset mengalami sedikit peningkatan dari Rp 2.890 miliar di FY2018 menjadi Rp 2.897 miliar di FY2019. Hal ini terutama karena adanya peningkatan aset tidak lancar sebesar Rp 74 miliar, sebagian diimbangi oleh menurunnya aset lancar sebesar Rp 66 miliar.







Current AssetsCurrent assets decreased from Rp 1,229 billion in FY2018 to Rp 1,163 billion in FY2019, mainly from lower cash and cash equivalents and prepaid excise, offset by the higher receivables at year-end.

Receivables Receivables increased from Rp 606 billion as per FY2018 to Rp 861 billion per FY2019, largely due to a different seasonal pattern and higher outstanding balance at year-end, some of which has been provided for.

Non-Current Assets Non-current assets increased from Rp 1,661 billion in FY2018 to Rp 1,734 billion in FY2019 mainly due to additional property, plant and equipment and an increase in deferred tax assets.

Total LiabilitiesTotal current liabilities increased from Rp 1,579 billion in FY2018 to Rp 1,589 billion over the same period in FY2019. The increase was primarily caused by an increase in accrued expenses and other current liabilities, partially offset by the decrease in bank loans and payables.

The Company’s working capital (current assets minus current liabilities) remained negative, decreasing from Rp -350 billion in FY2018 to Rp -426 billion over the same period in FY2019. Meanwhile, the current ratio decreased from 78% in FY2018 to 73% in FY2019.

EquityTotal equity decreased from Rp 1,168 billion in FY2018 to Rp 1,146 billion in FY2019, mostly due to net income of Rp 1,206 billion offset by the total dividend paid of Rp 1,228 billion, which was split into a final dividend paid from the net income from the 2018 period and an interim dividend paid from the net income of the 2019 period.

Sales and RevenueNet sales increased by 4% from Rp 3,575 billion in FY2018 to Rp 3,711 billion over the same period in FY2019, driven by the double digit growth of our non-alcoholic beverages, while beer volumes were largely flat.

Revenue from our non-alcoholic portfolio grew 15%, mainly from the strong performance of Bintang Zero and Bintang Radler 0.0.



Aset LancarAset lancar turun dari Rp 1.229 miliar di FY2018 menjadi Rp 1.163 miliar di FY2019. Utamanya dari menurunnya kas dan setara kas serta cukai dibayar dimuka, diimbangi dengan piutang yang lebih tinggi pada akhir tahun.

PiutangPiutang meningkat dari Rp 606 miliar di FY2018 menjadi Rp 861 miliar di FY2019. Sebagian besar disebabkan oleh pola musim yang berbeda dan saldo yang lebih tinggi di akhir tahun, beberapa diantaranya telah dicadangkan.

Aset Tidak LancarAset tidak lancar meningkat dari Rp 1.661 miliar di FY2018 menjadi Rp 1.734 miliar di FY2019. Hal ini terutama karena penambahan properti, pabrik, dan peralatan, serta peningkatan aset pajak tangguhan.

Total LiabilitasTotal liabilitas jangka pendek meningkat dari Rp 1.579 miliar di FY2018 menjadi Rp 1.589 miliar di FY2019. Peningkatan utamanya karena meningkatnya biaya yang masih harus dibayar dan liabilitas jangka pendek lainnya, sebagiannya diimbangi oleh penurunan pinjaman bank dan hutang.

Modal kerja Perseroan (aset lancar dikurangi kewajiban jangka pendek) masih negatif, menurun dari minus Rp 350 miliar di FY2018 menjadi minus Rp 426 miliar di FY2019. Sementara itu, rasio lancar turun dari 78% di FY2018 menjadi 73% di FY2019.

EkuitasTotal ekuitas turun dari Rp 1.168 miliar di FY2018 menjadi Rp 1.146 miliar di FY2019, terutama karena pendapatan bersih Rp 1.206 miliar diimbangi dengan total dividen yang dibayarkan sebesar Rp 1.228 miliar, yang dibagi menjadi dividen final dibayarkan dari laba bersih periode 2018 dan dividen interim dibayarkan dari laba bersih di periode 2019.

Penjualan dan PendapatanPenjualan bersih meningkat sebesar 4% dari Rp 3.575 miliar di FY2018 menjadi Rp 3.711 miliar di FY2019, didorong oleh pertumbuhan dua digit dari minuman non-alkohol, sementara volume bir sebagian besar flat.

Pendapatan dari produk non-alkohol tumbuh 15%, terutama dari Bintang Zero dan Bintang Radler 0.0.

90


I K H T I S A R



Management Report

Cost of Goods SoldCost of goods sold increased 5% from Rp 1,365 billion in FY2018 to Rp 1,426 billion over the same period in FY2019, mainly driven by an increase in depreciation expense from completion of assets under construction.

Gross Profit Due to the above developments, Gross Profit increased by 3% from Rp 2,210 billion in FY2018 to Rp 2,285 billion over the same period in FY2019. The gross profit margin was largely flat at 62%.

Operating ExpensesOperating expenses increased by 14% from Rp 557 billion in FY2018 to Rp 636 billion over the same period in FY2019, mainly as a result of an increase in selling expenses and impairment loss on trade accounts receivable.

Selling expenses increased by 9% from Rp 338 billion in FY2018 to Rp 368 billion over the same period in FY2019, mainly from increase in promotion, as well as salaries and benefits expenses. An increase of the impairment loss on trade account receivables was provided for significant doubtful accounts of certain distributors.

Operating Profit Operating profit decreased slightly by 0.6% from Rp 1,655 billion in FY2018 to Rp 1,645 billion over the same period in FY2019, mainly from impairment loss of trade receivables not re-occurring. This also resulted in a lower Operating Profit margin of 44% in FY2019, down from 46% in FY2018.

Finance Costs and incomeLower cash balance, lower interest rate and higher outstanding loan balance during the year resulted in net finance costs of Rp 18 billion in 2019.

Profit Before Income TaxProfit before tax decreased by 3% from Rp 1,672 billion in FY2018 to Rp 1,627 billion over the same period in FY2019.

Income Tax ExpenseIncome tax expense decreased from Rp 447 billion in FY2018 to Rp 421 billion in FY2019.

Net IncomeNet income decreased by 2% from Rp 1,225 billion in FY2018 to Rp 1,206 billion in FY2019. Consequently, earnings per share also decreased from Rp 581 to Rp 572.

Harga Pokok PenjualanHarga Pokok Penjualan meningkat 5% dari Rp 1.365 miliar di FY2018 menjadi Rp 1.426 miliar di FY2019, terutama didorong oleh peningkatan biaya depresiasi atas penyelesaian aset yang masih dalam proses pembangunan.

Laba KotorBerdasarkan pengembangan-pengembangan tersebut diatas, Laba Kotor meningkat sebesar 3% dari Rp 2.210 miliar di FY2018 menjadi Rp 2.285 miliar di FY2019. Marjin laba kotor sebagian besar flat di angka 62%.

Biaya OperasionalBiaya operasional meningkat sebesar 14% dari Rp 557 miliar di FY2018 menjadi Rp 636 miliar di FY2019, terutama sebagai hasil dari peningkatan di biaya penjualan dan kerugian penurunan nilai piutang usaha.

Biaya penjualan meningkat sebesar 9% dari Rp 338 miliar di FY2018 menjadi Rp 368 miliar di FY2019, utamanya berasal dari peningkatan dalam kegiatan promosi, serta biaya gaji dan tunjangan. Peningkatan kerugian penurunan nilai piutang usaha dicadangkan untuk akun-akun yang meragukan secara signifikan dari distributor tertentu.

Laba UsahaLaba usaha sedikit menurun sebesar 0,6% dari Rp 1.655 miliar di FY2018 menjadi Rp 1.645 miliar di FY2019, terutama berasal dari kerugian penurunan nilai piutang usaha yang tidak terjadi kembali. Hal ini juga menyebabkan menurunnya marjin laba usaha sebesar 44% di FY2019, turun dari 46% di FY2018.

Biaya Keuangan dan PendapatanSaldo kas lebih rendah, suku bunga lebih rendah, dan saldo pinjaman lebih tinggi selama tahun berjalan menyebabkan biaya keuangan bersih mencapai Rp 18 miliar di 2019.

Laba Sebelum PajakLaba sebelum pajak turun sebesar 3% dari Rp 1.672 miliar di FY2018 menjadi Rp 1.627 miliar di FY2019.

Pajak PenghasilanPajak penghasilan turun dari Rp 447 miliar di FY2018 menjadi Rp 421 miliar di FY2019.

Laba BersihLaba bersih turun sebesar 2% dari Rp 1.225 miliar di FY2018 menjadi Rp 1.206 miliar di FY2019. Akibatnya, pendapatan per saham juga menurun dari Rp 581 menjadi Rp 572.







Other comprehensive income decreased from Rp 3 billion in 2018 to Rp 1 billion in 2019.

Cash FlowsCash flow from operating activities decreased from Rp 1,413 billion in FY2018 to Rp 1,335 billion in FY2019. This was mainly due to lower cash generated from customers.

Cash flow used in investing activities increased from Rp 276 billion in FY2018 to Rp 320 billion over the same period in FY2019, mainly due to investments in new machinery and continued investment in returnable packaging materials.

Cash flow used in financing activities increased from Rp 1,052 billion in FY2018 to Rp 1,244 billion over the same period in FY2019, mainly driven by a higher dividend payment and partial loan installment.

SolvencyThe Company’s net interest-bearing debt position was Rp 272 billion per FY2019. Its gearing ratio was 153%.

Receivables CollectabilityTotal receivables represented 23% of annual sales as per FY2019, thereby the accounts receivables turnover ratio was 5 (five) times as per year-end 2019. Except for receivables for which an allowance for impairment has been recorded, the Company does not foresee any issues with the collectability of its receivables positions. The average credit period on the sale of goods is 30 days.

Capital Structure Total gross interest-bearing debt was Rp 350 billion as per FY2019, a decrease of Rp 20 billion compared with FY2018, which will mature in 2020. The Company expects to be able to repay this gross interest-bearing debt position from existing cash balances and generated operating cash flows if so required. The Rp 50 billion debt had been repaid in January 2020.

The Company policy on capital structure states that the Company is committed to maintaining a strong capital structure whilst at the same time distributing its profits to its shareholders in order to create shareholder value when possible. The Company will always ensure that the long-term cash flow forecast of the Company is healthy, with sufficient available credit lines and back-up credit lines in place before making a decision to pay out dividends.



Pendapatan komprehensif lainnya turun dari Rp 3 miliar di 2018 menjadi Rp 1 miliar di 2019.

Arus KasArus kas dari aktivitas operasional turun dari Rp 1.413 miliar di FY2018 menjadi Rp 1.335 miliar di FY2019. Hal ini terutama karena menurunnya kas yang dihasilkan dari pelanggan.

Arus kas yang digunakan dalam kegiatan investasi meningkat dari Rp 276 miliar di FY2018 menjadi Rp 320 miliar di FY2019, terutama karena adanya investasi untuk mesin baru dan investasi lanjutan atas bahan kemasan yang dapat dikembalikan.

Arus kas yang digunakan untuk kegiatan pembiayaan meningkat dari Rp 1.052 miliar di FY2018 menjadi Rp 1.244 miliar di FY2019, terutama didorong oleh pembayaran dividen yang lebih tinggi dan pelunasan sebagian pinjaman.

Solvabilitas/Kemampuan Melunasi HutangPosisi hutang berbunga bersih Perseroan sebesar Rp 272 miliar di FY2019. Rasio pinjaman terhadap modal adalah 153%.

Kolektabilitas PiutangTotal piutang mewakili 23% dari penjualan tahunan di FY2019, dengan demikian rasio perputaran pengembalian piutang adalah 5 (lima) kali di akhir 2019. Kecuali untuk piutang dimana cadangan penurunan nilai telah dicatat, Perseroan memperkirakan tidak ada isu dengan kolektibilitas posisi piutang. Rata-rata periode kredit untuk penjualan barang adalah 30 hari.

Struktur ModalTotal hutang berbunga kotor adalah Rp 350 miliar di FY2019, menurun sebesar Rp 20 miliar dibandingkan FY2018, yang mana akan jatuh tempo di 2020. Perseroan berharap dapat membayar hutang berbunga kotor dari arus kas yang ada dan arus kas operasional bila dibutuhkan. Hutang sebesar Rp 50 miliar telah dibayarkan di Januari 2020.

Kebijakan Perseroan tentang struktur modal menyatakan bahwa Perseroan berkomitmen untuk mengelola struktur modal yang kuat sementara itu di saat yang sama mendistribusikan keuntungannya kepada pemegang saham dalam rangka menciptakan nilai pemegang saham bila mungkin. Perseroan akan selalu memastikan bahwa perkiraan arus kas jangka panjang dalam kondisi sehat, dengan kecukupan ketersediaan credit lines dan back-up credit lines sebelum memutuskan membayar dividen.

92


I K H T I S A R



Management Report

Material Commitments for Capital Investment In FY2018 and FY2019 we did not make any material commitment for investment in capital goods out of the ordinary course of business, and did not enter into any related financing with external parties.

Capital Investment Realization in 2019Our total capital investment realisation was Rp 282 billion in 2019 compared with Rp 374 billion in 2018. We invested in various types of capital expenditure where returnable bottles, crates and kegs were the largest components. In addition, we also invested in our buildings, machinery and equipment in 2018 and 2019 in order to keep our production facilities state-of-the-art.

Material Information and Facts Subsequent to the Accountant’s Report Date No significant events occurred after the date of the public accountant’s report that could have a material effect on the Company or its financial statements.

Business Prospects Multi Bintang is well positioned in terms of product portfolio and exciting new innovations, especially in the low and no-alcoholic beer and beverages segments as well as in cider.

Multi Bintang continues to activate the on-premise channel as well as supermarkets and hypermarkets. In line with Indonesia’s strategy to substantially grow the number of incoming tourists, Multi Bintang has a special focus on the key tourist areas, where the Company focuses on the important hotel, restaurant and bar segments.

Komitmen Material untuk Investasi ModalDi FY2018 dan FY2019, kami tidak membuat komitmen material untuk investasi di barang modal diluar jalur bisnis yang biasanya, dan tidak membuat perjanjian pembiayaan dengan pihak eksternal.

Realisasi Investasi Modal di 2019Realisasi total investasi modal sebesar Rp 282 miliar di 2019 dibanding Rp 374 miliar di 2018. Kami berinvestasi di berbagai tipe biaya modal dimana botol-botol yang dapat dikembalikan, peti dan tong merupakan komponen-komponen terbesar. Selain itu, kami juga berinvestasi pada bangunan, mesin dan peralatan di 2018 dan 2019 dengan tujuan menjaga kecanggihan fasilitas produksi.

Informasi Material dan Fakta Penting setelah Tanggal LaporanTidak terdapat peristiwa signifikan yang timbul setelah tanggal laporan akuntan publik yang dapat berdampak material kepada Perseroan atau laporan keuangannya.

Prospek BisnisMulti Bintang memiliki posisi yang baik dalam hal portofolio produk dan inovasi baru yang menarik, khususnya bir beralkohol rendah dan non-alkohol, serta segmen minuman termasuk cider.

Multi Bintang terus mengaktivasi saluran on-premise termasuk supermarket dan hypermarket. Sejalan dengan strategi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan jumlah wisatawan pendatang, Multi Bintang memiliki fokus khusus pada wilayah-wilayah wisatawan utama, dimana Perusahan berfokus pada segmen hotel, restoran, dan bar yang penting.







The Company continuously aims to realise cost and production efficiencies by implementing best practices.

Outlook for 2020Multi Bintang remains optimistic about the mid- to long-term prospects for growth as a multi-beverage company. This is supported by a strong innovation pipeline, for both alcoholic and non-alcoholic beverages, coupled with a continuous focus on cost and production efficiencies.

The continued expansion of Indonesia’s middle class and growing disposable incomes, alongside the government’s continued investment in the development of transportation infrastructure and tourism, will further support the growth of our business. With Indonesia’s GDP growth in 2020 projected at between 5.1% and 5.3% on the back of an improved export performance and increasing government spending on infrastructure, we expect to see more positive consumer sentiment as the year progresses. The government has also introduced legislation which, if passed, will create more conducive conditions for foreign investment. However, any further spread of the Covid-19 (Coronavirus) outbreak poses a possible risk for both the economy and the growth of our business, with potential impacts on consumer confidence, demand from China and the growth of the tourism sector in Indonesia.

On regulatory matters, it should also be noted that parliament is proposing a bill to the House of Representatives that would impose excise on sales of soft drinks, ranging from Rp 1,500/l for tea and Rp 2,500/l for carbonated soft drinks.

Marketing Aspects Years of experience and continuous market research have given us deep insights into where, when and how people consume a variety of beverages, and how these patterns are evolving. We use this knowledge to successfully execute our innovation agenda. We are aiming to make all our brands the beverage of choice in a growing array of consumption moments. This has given the company a market-leading position in the mainstream segment with Bintang Beer, in the premium segment with Heineken, in the non-alcoholic malt-based beverage segment with the Bintang 0.0% family and in the soft drinks segment with Green Sands and Fayrouz. The Company has also started to have a footprint in cider with Strongbow, which started to be produced locally in 2019.



Perseroan secara terus-menerus berniat merealisasikan efisiensi biaya dan produksi dengan menerapkan praktik-praktik terbaik.

Proyeksi di 2020Multi Bintang tetap optimis terhadap prospek pertumbuhan jangka menengah dan panjang sebagai perusahaan multi minuman. Hal ini didukung oleh ketersediaan inovasi yang kuat, baik di kategori minuman beralkohol dan non-alkohol, serta fokus yang terus-menerus pada efisiensi biaya dan produksi.

Berlanjutnya perkembangan kelas menengah Indonesia dan pertumbuhan pendapatan, bersamaan dengan keberlanjutan investasi pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur transportasi dan pariwisata, akan mendukung pertumbuhan bisnis kami.

Dengan perkiraan pertumbuhan PDB Indonesia di 2020 antara 5,1% dan 5,3% yang didukung oleh perbaikan kinerja ekspor dan peningkatan belanja pemerintah di infrastruktur, kami berharap melihat sentimen konsumen lebih positif seiring dengan kemajuan. Pemerintah juga mengusulkan peraturan, yang bila lolos, akan menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi investasi asing. Namun, keberlanjutan penyebaran Covid-19 (Coronavirus) merupakan risiko yang dapat menggangu baik bagi ekonomi maupun pertumbuhan bisnis kami, dimana dampak potensial terdapat pada keyakinan konsumen, permintaan dari China dan pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia.

Di sisi regulasi, harus juga dicatat bahwa parlemen sedang mengusulkan undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang akan mengenakan cukai pada penjualan minuman ringan, berkisar antara Rp 1.500/l untuk teh dan Rp 2.500/l untuk minuman ringan berkarbonasi.

Aspek PemasaranPengalaman bertahun-tahun dan riset pasar secara terus-menerus memberikan kami wawasan mendalam tentang dimana, kapan, dan bagaiman orang mengkonsumsi beragam minuman, dan bagaimana pola ini berkembang. Kami menggunakan pengetahuan ini untuk mengeksekusi secara baik agenda inovasi kami. Kami mentargetkan membuat seluruh merek minuman kami menjadi pilihan dalam momen pertumbuhan konsumsi. Hal ini menjadikan Perseroan sebagai pemimpin pasar di segmen pasar utama dengan Bir Bintang, di segmen premium dengan Heineken, di segmen minuman berbasis non-alkohol dengan keluar Bintang 0.0% dan di segmen minuman ringan dengan Green Sands dan Fayrouz. Perseroan juga telah mulai menapakkan kaki di cider dengan Strongbow, yang mulai diproduksi secara lokal di 2019.

94


I K H T I S A R



Management Report

Dividends The Company is committed to paying out its operating profits as dividend to our shareholders in order to generate shareholder value as long as the long-term cash flow forecast of the Company is healthy and it has adequate committed financing and back-up credit lines in place.

The Company declared and distributed the following dividends in 2019 and 2018:• Based on the Circular Resolution of the Board of

Directors of the Company on November 1, 2018, the Company declared and distributed interim cash dividends to shareholders based on 2018 interim results amounting to Rp 47 (full rupiah amount) per share or equivalent to Rp 99 billion.

• Based on the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders of the Company on April 23, 2019 the Company declared and distributed final cash dividends to shareholders based on 2018 results amounting to Rp 536 (full Rupiah amount) per share or equivalent to Rp 1,129 billion.

• Based on the Circular Resolution of the Board of Directors of the Company on October 31, 2019, the Company declared and distributed interim cash dividends to shareholders based on 2019 interim results amounting to Rp 47 (full rupiah amount) per share or equivalent to Rp 99 billion.

Use of IPO ProceedsThe Company has not conducted any IPO offering to the public since its listing on the Jakarta Stock Exchange in 2001. The proceeds were fully used up before 2019.

Material information related to investment, expansion, divestment, mergers/consolidations, acquisitions, debt/capital restructuring, related party transactions, and transactions containing a conflict of interest in 2019 .

The Company did not enter into any material transactions in 2019 that are not already reflected in the financial statements or referred to in this Financial Review section.

Changes in Laws and Regulations There was no new or amended legislation that had a significant effect on the Company in 2019.

DividenPerseroan berkomitmen untuk mengeluarkan laba operasional sebagai dividen kepada pemegang saham dengan tujuan menghasilkan nilai pemegang saham sepanjang perkiraan arus kas jangka panjang Perseroan dalam keadaan sehat dan memiliki komitmen pembiayaan yang cukup dan didukung dengan keberadaan credit lines.

Perseroan telah mengumumkan dan membagikan dividen di 2019 dan 2018 sebagai berikut:• Berdasarkan Keputusan Sirkuler dari Direksi Perseroan

pada 1 November 2018, Perseroan mengumumkan dan membagikan dividen interim kepada pemegang saham berdasarkan kinerja interim 2018 sejumlah Rp 47 (dalam Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 99 miliar.

• Berdasarkan Risalah RUPS Tahunan Perseroan pada 23 April 2019, Perseroan mengumumkan dan membagikan dividen final kepada pemegang saham berdasarkan kinerja 2018 sejumlah Rp 536 (dalam Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 1.129 miliar.

• Berdasarkan Keputusan Sirkuler dari Direksi Perseroan pada 31 Oktober 2019, Perseroan mengumumkan dan membagikan dividen interim kepada pemegang saham berdasarkan kinerja interim 2019 sejumlah Rp 47 (dalam Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 99 miliar.

Penggunaan Dana Penawaran PublikPerseroan tidak melakukan penawaran saham ke publik sejak mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada 2001. Hasil penawaran publik telah digunakan sepenuhnya sebelum 2019.

Informasi material terkait investasi, ekspansi, divestasi, mergers/konsolidasi, akuisisi, restrukturisasi hutang/modal, transaksi pihak yang berhubungan, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan di 2019.

Perseroan tidak melakukan transaksi material apapun di 2019 dan tidak tercerminkan dalam laporan keuangan atau dimasukan dalam bagian Tinjauan Keuangan ini.

Perubahan dalam Hukum dan PeraturanTidak ada peraturan baru atau perubahan peraturan yang berdampak signifikan kepada Perseroan di 2019.







Changes in Accounting PolicyOn January 1, 2019, the Group adopted certain new statements of financial accounting standards (“PSAK”) that are only effective for application on or after January 1, 2020 but for which early adoption is permitted, as follows:

• PSAK 71, “Financial Instruments” The adoption of PSAK 71 requires adherence with the

amendments to PSAK 1, Presentation of Financial Statements, which require impairment of financial assets to be presented separately in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Previously, the Group’s approach was to include the impairment of trade and other receivable in selling expenses.

• PSAK 72, “Revenue from Contracts with Customers” Under PSAK 72, an entity recognized revenue when (or as)

a performance obligation is satisfied, i.e. when ‘control’ of the goods or services underlying the particular performance obligation is transferred to the customer. The Group has applied PSAK 72 “Revenue from Contracts with Customers” retrospectively as per 1 January 2019. For this implementation, the Group has restated the 2018 comparative financial information. The Group has evaluated all the available practical expedients for application of the standard and concluded that these options have no significant impact on Group’s revenue recognition. The practical expedients have therefore not been applied. The Group concluded that PSAK 72 did not impact the timing of revenue recognition. However, the amount of recognized revenue and cost of goods sold are impacted by payments to distributors and distribution costs (transportation and insurance) as explained below.

Payment to distributorsThe adoption of PSAK 72 has changed the accounting for certain payments to distributors. Previously most of these payments were recorded as selling expenses. Under PSAK 72, the Group considers whether it receives a distinct good or services. If so, then it recognizes such payments as expense when the distinct good or service is consumed; if not then it recognizes such payments as a reduction of revenue.



Perubahan dalam Kebijakan AkuntansiPada 1 Januari 2019, Grup Usaha menerapkan pernyataan baru dari Pedoman Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) yang baru efektif teraplikasi setelah 1 Januari 2020 tetapi sebagai awal penerapan sesuai yang diijinkan sebagai berikut:• PSAK 71, Instrumen Keuangan Penerapan PSAK 71 mensyaratkan kepatuhan dengan

amandemen PSAK 1, Penyampaian Neraca dan Laporan Keuangan, yang mensyaratkan penurunan nilai aset keuangan disampaikan secara terpisah dengan laporan laba/rudi dan pendapatan komprehensif lainnya. Sebelumnya, pendekatan Grup Usaha memasukkan penurunan nilai perdagangan dan piutang lainnya kedalam biaya penjualan.

• PSAK 72, Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan Berdasarkan PSAK 72, entitas dapat mengakui

pendapatan ketika (atau bila) kewajiban telah dipenuhi, misalnya ketika pengendalian terhadap barang atau jasa yang menjadi landasan kewajiban telah dialihkan ke pelanggan. Grup Usaha telah menerapkan PSAK 72 “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan” secara retrospektif per 1 Januari 2019. Atas implementasi ini, Grup Usaha telah menyatakan kembali informasi keuangan pembanding di 2018. Grup Usaha telah mengevaluasi seluruh keberadaan kebijakan praktis untuk pengaplikasian standar dan menyimpulkan bahwa opsi ini tidak mempunyai dampak signifikan bagi pengakuan pendapatan Grup Usaha. Meskipun begitu, kebijakan praktis belum diterapkan. Grup Usaha menyimpulkan bahwa PSAK 72 tidak berdampak pada waktu pengakuan pendapatan. Namun, jumlah pengakuan pendapatan dan harga pokok penjualan dipengaruhi oleh pembayaran kepada distributor dan biaya distribusi (transportasi dan asuransi) sebagaimana dijelaskan dibawah ini.

Pembayaran ke distributorPenerapan PSAK 72 telah mengubah akuntansi untuk pembayaran tertentu kepada distributor. Sebelumnya, sebagian pembayaran ini dicatat sebagai biaya penjualan. Berdasarkan PSAK 72, Grup Usaha mempertimbangkan apakah menerimanya sebagai barang atau jasa yang berbeda. Sehingga, mengakui pembayaran tersebut sebagai biaya ketika barang atau jasa berbeda dikonsumsi; bila tidak maka mengakui pembayaran tersebut sebagai pengurangan pendapatan.

96


I K H T I S A R



Management Report

Distribution costsUnder PSAK 72, if control of the goods is transferred to the customers upon the acceptance of the goods by the customer at the final destination – i.e. distribution costs from part of a single performance obligation from the sale of goods – then the entity recognizes revenue when the goods are received by the customer and recognizes the distribution costs as cost of inventory.

As a result of this implementation, the distribution costs related to the sales of goods are classified as part of cost of goods sold. Previously, these cost were presented as selling expenses.

The Group reclassified its selling expenses to net sales and cost of goods sold amounting to Rp 74,814 million and Rp 177,842 million, respectively, for the period ended 31 December 2018, in relation to early implementation of PSAK 72.

Biaya distribusiBerdasarkan PSAK 72, bila pengendalian barang sudah dialihkan ke pelanggan berdasarkan penerimaan barang oleh pelanggan di tempat tujuan – misalnya biaya distribusi merupakan bagian dari kewajiban atas penjualan barang – maka entitas mengakui pendapatan ketika barang diterima oleh pelanggan dan mengakui biaya distribusi sebagai biaya cadangan.

Atas implementasi hal ini, biaya distribusi yang berhubungan dengan penjualan barang diklasifikasikan sebagai bagian dari harga pokok penjualan. Sebelumnya, biaya ini dianggap sebagai biaya penjualan.

Grup Usaha mengklasifikasi ulang biaya penjualannya menjadi penjualan bersih dan harga pokok penjualan sebesar Rp 74.814 miliar dan Rp 177.842 miliar, masing-masing untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018, sehubungan dengan implementasi awal PSAK 72.







MULTI BINTANG’S PEOPLE

Multi Bintang’s ability to create sustainable value is driven by our people. Our human capital strategy is therefore to invest in creating a challenging and rewarding environment where excellence, innovation and creative collaboration can thrive.

Equality and diversityMulti Bintang is a diverse organisation that embraces and values people of all ages and ethnic, religious and social backgrounds, and strives to ensure that they all receive equal treatment and access to opportunities. As an example, we recently changed our education support policy, removing any age limitations. We are proactive on gender, with the objective of achieving a gender balance, particularly at the level of senior management and above. At that level, we are close to achieving gender balance: three of the seven Management Team members (43%) were women in 2019. However, overall, 21% of our workforce was female, indicating that there is scope for improvement. Our principles on diversity and non-discrimination are enshrined in the Heineken Code of Business Conduct.

ORANG-ORANG MULTI BINTANG

Kemampuan Multi Bintang membangun nilai-nilai keberlanjutan didukung oleh personel Perseroan sendiri. Strategi pengelolaan sumber daya manusia dilakukan dengan cara menciptakan lingkungan yang menantang dan bermanfaat, dimana keunggulan, inovasi, dan kolaborasi kreatif dapat berkembang.

Kesetaraan dan keberagamanMulti Bintang adalah organisasi yang beragam, yang merangkul dan menghargai orang-orang dari segala usia dan etnis, agama dan latar belakang sosial, serta berupaya untuk memastikan bahwa mereka semua menerima perlakuan dan kesempatan yang sama. Misalnya, kami baru saja mengubah kebijakan pendukung pendidikan, dengan menghilangkan batasan usia. Kami terbilang proaktif untuk urusan gender, karena ingin menciptakan kesetaraan gender, terutama di level manajemen senior keatas. Untuk di level Tim Manajemen, kami hampir memenuhi kesetaraan gender: tida dari tujuh Tim Manajemen (43%) di tahun 2019 adalah wanita. Selain itu, sebanyak 21% dari seluruh tenaga kerja yang ada adalah wanita. Hal ini menunjukkan adanya kesempatan untuk perbaikan. Prinsip-prinsip keberagaman dan non-diskriminasi kami tercantum dalam Kode Etik Bisnis Heineken.

Kesetaraan gender per Desember 2019Gender balance as of December 2019

Tim ManajemenManagement Team

ManajerManagers

Seluruh PerusahaanAll company

Wanita | FemalePria | Male

57%

43%

79%21%25%

75%



98


I K H T I S A R



Management Report

Training and developmentOur training and development objectives are to ensure that, across the organisation, we have people with the right knowledge and skills not only to meet the present and future challenges of our business, but also to realise their individual goals and potential.

We have found that lessons are learned most effectively through experience. We therefore use the 10-20-70 approach, in which 10% of professional development is delivered through formal classroom-based training and learning, 20% through discussion and feedback with peers and mentors, and 70% through on-the-job learning and application. This allows people a ‘safe’ space in which to learn from mistakes while refining and embedding their new skills, which ultimately makes them more confident and effective in the workplace.

We also encourage employees to take responsibility for their own personal and professional development, including identifying the training they need to perform more effectively, or achieve their career goals. These needs, after discussion and approval from the employee’s line manager, are incorporated in their Personal Development Plan (PDP) so that appropriate training and development can be facilitated when the opportunity arises.

In addition, employees have access to Heineken’s global e-learning platform, where they can enrich their knowledge on topics of their choice at their own pace.

In 2019 we provided 28,507 hours of training, compared to 24,754 hours in 2018.

Area Kompetensi Competency area

Durasi LatihanTraining hours

PesertaParticipants

Keselamatan | Safety 4,699.8 2,055

Teknikal | Teknikal 17,143 1,424

Soft-skills | Soft skills 6,114 1,360

Kepemimpinan/manajerial | Leadership/managerial

550 76

Total | Total 28,507 1 employee can attend more than 1 training

The Company invested a total of Rp. 6.1 billion in human resource development in 2019.

Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan yang diadakan bertujuan untuk memastikan bahwa Perseroan memiliki orang-orang dengan pengetahuan dan ketrampilan yang tepat di seluruh organisasi, dimana hal ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan atas tantangan bisnis saat ini dan di masa depan, tetapi juga untuk membantu mereka mewujudkan cita-cita dan potensinya.

Kami mendapati bahwa pembelajaran lebih efektif dilakukan melalui pengalaman. Oleh karena itu, kami menggunakan pendekatan 10-20-70, dimana 10% pengembangan dilakukan di dalam kelas, 20% melalui diskusi dan tanya-jawab dengan teman se-level dan pengajar, dan 70% pembelajaran langsung sambil bekerja. Konsep ini memungkinkan orang merasa nyaman untuk belajar dari kesalahan sambil memperbaiki dan menerapkan keterampilan baru mereka, sehingga mereka lebih percaya diri dan dapat bekerja secara efektif.

Kami juga mendorong karyawan untuk bertanggung jawab atas pengembangan pribadi mereka, termasuk mengidentifikasi pelatihan yang dibutuhkan agar kinerjanya lebih efektif, ataupun dalam mencapai tujuan karirnya. Setelah berdiskusi dan disetujui oleh manajer, kebutuhan ini dimasukan kedalam Rencana Pengembangan Pribadi, sehingga pelatihan dan pengembangan yang tepat dapat difasilitasi ketika tersedia kesempatan.

Selain itu, karyawan juga dapat mengakses metode belajar Heineken global secara elektronik, dimana mereka dapat memperkaya pengetahuannya tentang topik yang sesuai dengan pilihan dan kemampuan mereka.

Pada tahun 2019, kami menyelenggarakan pelatihan sebanyak 28.507 jam, meningkat dibanding tahun 2018 yang tercatat sebanyak 24.754 jam.

Perseroan telah mengeluarkan dana sebesar Rp 6,1 miliar untuk pengembangan sumber daya manusia di tahun 2019.






Sustainability and Corporate Social ResponsibilityA N A L I S A & P E M B A H A S A N M A N A J E M E N


Performance management and assessmentWe have put in place an objective and transparent performance management process that gives both the Company and employees a clear view of their strengths, weaknesses and progress towards their personal and professional goals. The performance review therefore forms the basis for decisions on training (along with the employee’s PDP), promotions, job rotation and salary increments. The process begins with the employee and their line manager setting annual performance targets that are linked to the Company’s strategic objectives; they follow up on progress every 6 (six) months. Ratings are calibrated annually by line managers and top management before the end-of-year performance appraisals to assure objectivity.

Recruiting, retaining and planning for successionOur policy is to fill vacant positions through internal promotion and internal job posting. If this is not possible, we advertise vacancies on our social media platforms, including LinkedIn, Instagram and Facebook, as well as the employee referral program. We also use executive search services to identify candidates for senior management positions.

Campus recruitment, job fairs and our careers website and internship program are among the sources we use to find fresh graduate talent. We also introduced the Bintang Trainee Program in 2019, a one-year management trainee program to build and prepare sales professionals and future sales leaders. The best of the best of our new recruits have the chance to join the Asia Pacific Graduate Program (APGP), a two-year accelerated leadership program that includes intensive exposure to different aspects of the business, both in the home country and in 2 (two) other regional operating companies, while receiving management-level mentoring and formal and on-the-job training. In 2019 one of Multi Bintang’s trainees successfully completed the APGP and landed a permanent position. We also recruited 2 (two) new trainees for the program while hosting 2 (two) trainees from other Asia-Pacific countries.

The APGP plays an important role in our succession strategy by providing a steady stream of potential future leaders for our Top Talent pool. Top Talents may also be identified from anywhere in the organization, and have

Manajemen kinerja dan penilaianPerseroan telah melaksanakan proses manajemen kinerja yang obyektif dan transparan, sehingga Perseroan dan karyawan memperoleh kejelasan terkait kekuatan, kelemahan, dan kemajuan-kemajuan kearah pencapaian target pribadi dan pekerjaan. Oleh karena itu, format tinjauan kinerja merupakan basis untuk menetapkan pelatihan (sejalan dengan Rencana Pengembangan Pribadi), promosi, rotasi pekerjaan, dan kenaikan gaji. Prosesnya dimulai dari karyawan dan manajernya menetapkan target kinerja tahunan yang sejalan dengan tujuan strategis Perseroan. Mereka menindaklanjuti kemajuannya setiap 6 (enam) bulan. Untuk memastikan obyektivitas, peringkat diukur ulang setiap tahun oleh manajer dan manajemen puncak sebelum dilakukannya penilaian kinerja akhir tahun.

Merekrut, mempertahankan, dan merencanakan suksesi Kebijakan kami adalah mengisi posisi yang kosong dengan mengutamakan promosi dari pihak internal dan info lowongan pekerjaan di kalangan internal. Bila tidak memungkinkan, maka kami mengiklankan lowongan tersebut di platform media sosial, termasuk Linkedln, Instagram, dan Facebook, serta program referernsi dari karyawan. Kami juga menggunakan jasa pencari tenaga eksekutif untuk memperoleh kandidat di posisi-posisi manajemen senior.

Rekrutmen melalui kampus, bursa kerja, info karir di website, dan program magang, merupakan beberapa sumber yang kami pergunakan untuk memperoleh talenta baru. Kami juga memperkenalkan Program Bintang Trainee di tahun 2019, yaitu program management trainee selama 1 (satu) tahun untuk untuk membangun dan mempersiapkan spesialis di bidang penjualan dan pimpinan penjualan di masa depan. Karyawan terbaik dari hasil perekrutan memiliki kesempatan bergabung dengan Program Pasca-Sarjana Asia Pasifik (APGP). Program percepatan selama 2 (dua) tahun di bidang kepemimpinan, termasuk pembelajaran secara intensif tentang berbagai aspek bisnis, baik di negara asal maupun di 2 (dua) operating company regional, serta menerima bimbingan tingkat manajerial dan pelatihan di tempat kerja. Pada tahun 2019, seorang trainee dari Multi Bintang berhasil menyelesaikan APGP dan mendapatkan posisi permanen. Kami juga merekrut 2 (dua) trainee baru untuk program tersebut, sementara kami menerima 2 (dua) trainee dari negara Asia Pasifik lainnya.

APGP memainkan peran penting dalam strategi suksesi kami, dengan selalu menyediakan kandidat pemimpin masa depan di kelompok Top Talent. Top Talent juga bisa berasal dari posisi manapun di organisasi, dan

100


I K H T I S A R



Management Report

access to leadership training from the Regional Office, short-term domestic or international assignments and special projects as part of their fast-tracked path to senior strategic and leadership positions.

Go Places Our ‘Go Places’ program reflects the value we see in having a diverse organization. Giving our people the opportunity to take up short, medium or long-term assignments across Heineken’s global network, and inviting international colleagues to do the same at Multi Bintang results in a rich exchange of ideas, best practices and cultures in the workplace, creating the conditions for innovation as well as personal and professional growth.

During the year, 5 (five) of our people, representing the Legal, Brewing, Packaging, Engineering and Quality departments, completed short-term assignments in the Netherlands, Vietnam and the Solomon Islands, while one of our marketing staff began a long-term assignment in Cambodia. 2 (two) colleagues from Malaysia undertook short-term assignments in our Supply Chain department.

Remuneration and benefitsWe are committed to rewarding our people fairly and competitively. Our compensation packages are reviewed annually against Asia Pacific Compensation and Benefits Forum (APCBF) data for the Multinational FMCG sector. We also review individual salaries every year, taking into account performance appraisal results and market competitiveness.

Working culture and employee engagementOur Code of Business Conduct sets out the principles for doing business fairly and with integrity, and applies, without exception, to everyone working in Multi Bintang, including third parties assigned temporarily to the Company. Among other matters, the Code defines our policies on anti-corruption, non-discrimination and communication with stakeholders, and explains our grievance procedures, including our whistleblowing system, Speak Up. We are also committed to ensuring that our work practices comply with the Company’s commitments to human rights.

Heineken’s global Behaviours and Leadership Expectations provide further guidance on translating the Code into the behaviours we expect our people to uphold in their interactions for and on behalf of the Company. The

memiliki akses ke pelatihan kepemimpinan dari Regional Office, penugasan jangka pendek baik lokal maupun internasional, serta proyek khusus sebagai bagian dari jalur cepat mereka menuju posisi strategis dan senior.

Go PlacesProgram “Go Places” merefleksikan nilai yang ada dalam organisasi yang beragam. Program ini memberikan para karyawan kesempatan untuk mengambil tugas jangka pendek, menengah, atau panjang di seluruh jaringan global Heineken, dan mengundang para karyawan di jaringan internasional untuk melakukan hal yang sama di Multi Bintang, sehingga memperkaya dalam pertukaran ide, praktik terbaik dan budaya kerja, menciptakan kondisi yang nyaman untuk berinovasi serta pengembangan pribadi maupun profesional.

Selama tahun 2019, 5 (lima) karyawan kami mewakili Departemen Legal, Brewing, Packaging, Engineering dan Quality menyelesaikan penugasan jangka pendek di Belanda, Vietnam, dan Kepulauan Solomon. Sementara itu, seorang staf pemasaran kami memulai penugasan jangka panjang di Kamboja. 2 (dua) orang karyawan dari Malaysia melakukan penugasan jangka pendek di Departemen Supply Chain kami.

Remunerasi dan manfaatKami berkomitmen untuk memberi penghargaan kepada karyawan secara adil dan kompetitif. Paket kompensasi ditinjau setiap tahun terhadap Asia Pacific Compensation and Benefits Forum (APCBF) untuk sektor FMCG Multinasional. Setiap tahun, gaji dari tiap-tiap personel kami tinjau dengan mempertimbangkan hasil penilaian kinerja dan daya saing pasar.

Budaya kerja dan keterlibatan karyawanPedoman Perilaku Bisnis kami menetapkan prinsip-prinsip melakukan bisnis secara adil dan berintegritas, dan berlaku untuk semua orang yang bekerja di Multi Bintang tanpa kecuali, termasuk pihak ketiga yang ditunjuk oleh Perseroan. Pedoman Perilaku Bisnis juga mendefinisikan kebijakan anti-korupsi, non-diskriminasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan, dan menjelaskan prosedur pengaduan, termasuk whistleblowing system, yang bernama “Speak Up”. Kami juga berkomitmen untuk memastikan bahwa praktik-praktik kerja kami sejalan dengan komitmen Perseroan terhadap hak asasi manusia.

Behaviours and Leadership Expectations dari Heineken secara global memberikan panduan lebih lanjut dalam menterjemahkan “Pedoman” kedalam perilaku yang diharapkan dijunjung tinggi oleh karyawan dalam






Sustainability and Corporate Social ResponsibilityA N A L I S A & P E M B A H A S A N M A N A J E M E N


Behaviours apply to everyone in the Company, and include Put Safety First, Act as an Entrepreneur, Collaborate through Trust, Keep it Simple, and Learn to Improve. The Leadership Expectations (Connect, Shape, Develop, Deliver, and Role Model the Heineken Behaviours) apply to the senior management level. The Behaviours and Leadership Expectations form part of the performance review and employee development process, and, together with the Code of Business Conduct, provide the foundation for our corporate culture.

In the interests of their overall health and wellbeing, we try to make it easier for our people to maintain a good work-life balance. In 2019, we renovated our gym in Tangerang, where a personal trainer is on hand every work day until 8 pm. We also offer classes for yoga, boxing and zumba as well as organising various sports and social activities. Under certain circumstances, we provide taxis for employees who need to undertake business activities in parts of Jakarta that are subject to the ‘odd’ and ‘even’ license plate restrictions to minimize hurdles. To show our appreciation to our people we hold various gatherings throughout the year, such as town halls, holiday celebrations, family days and division outings, which help to foster a sense of belonging, team spirit and motivation.

Each year, we conduct a climate survey to evaluate employee satisfaction and engagement. The results of the 2019 survey showed the Company continuing to perform strongly on employee engagement (86%,) and performance enablement (82%).

Industrial relationsThe positive and constructive relationship that Multi Bintang has successfully maintained between employees and management is largely attributable to the principles, policies and practices described above. The formal basis for this relationship is the Collective Labour Agreement (CLA), which is signed by management and representatives of the employees’ union every 2 (two) years, and most recently in April 2018. The renegotiation process for the next CLA is already underway. Management also communicates with union representatives through the bipartite process at least every 6 (six) months at the corporate level and every 2 (two) months at the brewery level, to discuss the Company’s performance and strategic priorities in addition to any emerging issues.

berinteraksi, untuk dan atas nama Perseroan. The Behaviours berlaku untuk setiap orang di Perseroan, yang didalammnya termasuk Put Safety First, Act as an Entrepreneur, Collaborate through Trust, Keep it Simple, dan Learn to Improve. The Leadership Expectations (Connect, Shape, Develop, Deliver, dan Role Model Heineken Behaviours) berlaku untuk level manajemen senior. The Behaviours and Leadership Expectations merupakan bagian dari tinjauan kinerja dan proses pengembangan karyawan, dan bersama-sama dengan Pedoman Perilaku Bisnis, merupakan landasan bagi budaya Perusahaan.

Demi kesehatan dan kesejahteraan, kami mencoba membantu karyawan menjaga keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan. Di 2019, kami merenovasi gym di Tangerang, dimana seorang pelatih siap membantu di setiap hari kerja hingga jam 8 malam. Kami juga membuka kelas yoga, tinju, dan zumba, serta menyiapkan berbagai kegiatan olahraga dan sosial. Dalam kondisi tertentu, kami menyediakan taksi untuk karyawan yang harus menjalankan kegiatan bisnis di daerah-daerah Jakarta yang terkena peraturan ganjil-genap. Untuk menunjukkan penghargaan kepada karyawan, kami menyelenggarakan beragam acara kebersamaan di sepanjang tahun, seperti town hall meeting, perayaan hari besar, family day dan outing divisi, dimana hal ini dimaksudkan untuk membantu menumbuhkan rasa memiliki, semangat dan motivasi tim.

Setiap tahun, kami melakukan survei iklim kerja untuk mengevaluasi kepuasan dan keterlibatan karyawan. Hasil survei tahun 2019 menunjukkan bahwa Perseroan terus memperlihatkan kinerja yang baik dalam hal keterlibatan karyawan (86%) dan pemberdayaan kinerja (82%).

Hubungan industrialHubungan baik dan konstruktif diantara karyawan dan manajemen yang berhasil dipertahankan Multi Bintang utamanya karena pelaksanaan prinsip-prinsip, kebijakan, dan praktik-praktik yang sudah dijelaskan diatas. Landasan formal hubungan antara karyawan dan manajemen adalah Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang ditandatangani setiap 2 (dua) tahun oleh manajemen dan perwakilan serikat pekerja. PKB terbaru adalah di bulan April 2018. Proses negosiasi ulang untuk PKB berikutnya telah dimulai. Proses komunikasi bipartit antara manajemen dengan perwakilan serikat pekerja dilakukan setidaknya setiap 6 (enam) bulan sekali di tingkat Perusahaan, dan setiap 2 (dua) bulan sekali di tingkat brewery. Agenda yang dibahas diantaranya tentang kinerja Perseroan dan prioritas strategis, serta persoalan-persoalan yang dihadapi.

102


I K H T I S A R



Management Report







Tim Manajemen

Management Teamdari kiri ke kanan —from left to right

1. Ika Noviera

2. Murk Hidde Spits

3. Winda Yunita

4. Sandra Asher Pattenden

5. Chew Boon Hee

6. Mariska van Drooge-Parlevliet



tidak tampil di foto / Not in the picture: Darryl Lim Eu Gin

104


I K H T I S A R



Management Report

Warga Negara Singapura, berusia 43 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Direktur Penjualan di anak perusahaan, berdasarkan akta notaris No. 12 tertanggal 13 Maret 2020. Sejak tahun 2003, beliau telah berhubungan dengan Heineken, baik di bidang penjualan maupun pemasaran, dengan posisi terakhir sebelum pengangkatan ini adalah Direktur Penjualan, Asia Pacific Breweries, Singapura (2014-2020). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai General Sales Manager, Modern On-Trade, Asia Pacific Breweries, Singapura (2013-2014); General Manager, Red Bull GMBH, Singapura dan Malaysia (2011-2013); National Off Trade Sales Manager, Red Bull Gmbh, Singapura dan Malaysia (2012-2011); dan Marketing Manager, Red Bull Gmbh, Singapura (2007-2010).

Beliau memiliki gelar Sarjana di bidang Komunikasi dari Royal Melbourne Institute of Technology, Australia, tahun 2002, dan mengikuti Heineken International Management Course (HIMAC) di INSEAD, Singapura, tahun 2016.

Warga Negara Indonesia, berusia 50 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Sales Director anak Perusahaan pada 1 Juli 2010 berdasarkan akta notaris No. 6 tertanggal 11 Oktober 2010, dibuat sebelumnya Haji Syarif Siangan Tanudjaja, SH, notaris di Jakarta. Sebelum pengangkatan ini, beliau adalah National Sales Manager (2010) dan Regional Sales Manager (2008-2010) Perusahaan. Posisi beliau lainnya sejak bergabung dengan Perusahaan pada 1996 sebagai Management Trainee, termasuk Controller (1999-2001), Logistics Manager (2001-2002), Export Manager (2002-2005), Export and Sales Project Manager (2005-2006), Sales Development and Export Manager (2006-2007).

Beliau memiliki gelar Sarjana dan Master di bidang Teknik Industri dan Manajemen Sains dari Eindhoven University of Technology di Belanda.

Indonesian citizen, aged 50 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. He was appointed as Sales Director of Company’s subsidiary on 1 July 2010 based on notarial deed No. 6, dated 11 October 2010, made before Haji Syarif Siangan Tanudjaja, SH, notary in Jakarta. Prior to his current appointment he was the Company’s National Sales Manager (2010) and Regional Sales Manager (2008-2010). His other management positions since joining the Company in 1996 as a Management Trainee include positions, including Controller (1999-2001), Logistics Manager (2001-2002), Export Manager (2002-2005), Export and Sales Project Manager (2005-2006), Sales Development and Export Manager (2006-2007).

He holds Bachelor’s and Master’s degrees in Industrial Engineering and Management Sciences from Eindhoven University of Technology in the Netherlands.

Singapore citizen, aged 43 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. He was appointed as Sales Director of the Company’s subsidiary, effective as per 1 March 2020, pursuant to notarial deed No. 12 dated 13 March 2020 made before Irene Yulia, SH, notary in Jakarta. He has been associated with Heineken since 2003 in both sales and marketing roles, most recently as Sales Director, Asia Pacific Breweries Singapore (2014-2020). His previous managerial positions include General Sales Manager, Modern On-Trade, Asia Pacific Breweries Singapore August (2013-2014), General Manager, Red Bull Gmbh, Singapore & Malaysia (2011-2013), National Off Trade Sales Manager, Red Bull Gmbh, Singapore & Malaysia October (2010-2011) and Marketing Manager, Red Bull Gmbh, Singapore (2007-2010).

He graduated from the Royal Melbourne Institute of Technology, Australia, in 2002 with a Bachelor of Arts degree in Communication, and attended the Heineken International Management Course (HIMAC) at INSEAD in Singapore in 2016.

Rudy Hidayat

Direktur Penjualan PT Multi Bintang Indonesia Niaga (Entitas Anak Perseroan) (hingga 29 February 2020)

Sales Director PT Multi Bintang Indonesia Niaga (Company’s Subsidiary) (Until 29 February 2020)

Darryl Lim Eu Gin*Direktur Penjualan PT Multi Bintang Indonesia Niaga (Entitas Anak Perseroan) Sales Director PT Multi Bintang Indonesia Niaga (Company’s Subsidiary)

Profile Tim Manajemen

Profile Of Management Team

*Tidak ada di foto not in the picture







Warga Negara Indonesia, berusia 47 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat di 24 Januari 2019. Beliau memiliki banyak pengalaman di bidang sumber daya manusia, sejak di Astra International-HRODP (1996-1997) dan Astra Rent a Car (1997-2004) sebelum menjadi HR Manager di Adidas Sourcing Ltd (2004-2006). Beliau kemudian pindah ke AstraZeneza Indonesia, dimana beliau menjabat sebagai Senior HR Manager (2006-2008) sebelum diangkat sebagai HR Director di Eisai Indonesia (2008-2015) dan Reckitt Benckiser Indonesia (2016-2018).

Beliau lulus dari Institut Pertanian Bogor, Indonesia di 1995 dengan gelar di Sains dan Teknologi Pangan, dan memperoleh gelar Master di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dari Universitas Indonesia (1999), dan MBA dari University of Greenwich, Inggris dan Saxion University, Deventer, Belanda (2016).

Warga Negara Belanda, berusia 48 tahun pada 31 Desember 2019, berdomisili di Jakarta. Beliau diangkat sebagai Marketing Director di anak perusahaan pada 1 Agustus 2019 berdasarkan akta notaris No. 16, tertanggal 16 Agustus 2018 dibuat sebelumnya Irene Yulia, SH, notaris di Jakarta. Sejak bergabung dengan Heineken Group di 20014, beliau memegang beberapa posisi strategis, termasuk sebagai Marketing Director Europe Export & Global Duty Free, yang berbasis di Amsterdam (2014-2018), dan Marketing Manager Gulf Region, yang berbasis di Dubai (2009-2013). Beliau memulai karir di Philips, dimana beliau memegang beberapa posisi dari 1998 hingga 2004.

Beliau memperoleh gelar Master di bidang Ekonomi dari University of Amsterdam (1997)

Indonesian citizen, aged 47 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. She was appointed on 24 January 2019. She has amassed considerable experience in her career in human resources, starting at Astra International–HRODP (1996-1997) and Astra Rent a Car (1997-2004) before becoming HR Manager at Adidas Sourcing Ltd (2004-2006). She then moved to AstraZeneca Indonesia, where she was Senior HR Manager (2006-2008) before being appointed as HR Director at Eisai Indonesia (2008-2015) and Reckitt Benckiser Indonesia (2016-2018).

She graduated from the Bogor Agriculture University, Indonesia in 1995 with a Bachelor’s degree in Food Science & Technology, and holds a Master’s in Human Resources Development from the University of Indonesia (1999), and an MBA from the University of Greenwich, UK and Saxion University, Deventer, the Netherlands (2016).

Dutch citizen, aged 48 as of 31 December 2019, domiciled in Jakarta. She was appointed as Marketing Director of Company’s subsidiary on 1 August 2019 based on notarial deed No. 16, dated 16 August 2018 made before Irene Yulia, SH, notary in Jakarta. Since joining the Heineken Group in 2004, she has held various strategic posts, including as Marketing Director Europe Export & Global Duty Free, based in Amsterdam (2014-2018), and Marketing Manager Gulf Region, based in Dubai (2009-2013). She began her career at Philips, where she held a variety of positions from 1998 to 2004.

She holds a Master’s degree in Economics from the University of Amsterdam (1997).

Winda Yunita

Direktur Sumber Daya Manusia (Non Statutory) Human Resources Director (Non Statutory)

Mariska van Drooge-Parlevliet Direktur Pemasaran PT Multi Bintang Indonesia Niaga (Entitas Anak Perseroan)Marketing Director PT Multi Bintang Indonesia Niaga (Company’s subsidiary)



106


I K H T I S A R



Management Report

Tata kelola perusahaan yang baik mendukung pertumbuhan keberlanjutan dari bisnis kami.

Good corporate governance supports the sustained growth of our business.

106


05T A T A K E L O L A P E R U S A H A A N


108


I K H T I S A R



Management Report

GOOD CORPORATE GOVERNANCE COMMITMENT The Company has a responsibility to pursue long-term value creation for our shareholders and stakeholders, including our employees, customers, consumers, business partners, regulatory authorities and the public, among others. Ensuring that we uphold the principles of good corporate governance—transparency, accountability, responsibility, independence and fairness—helps us to deliver this obligation by underpinning the integrity and efficiency of our operations while protecting the interests of all our stakeholders. This, in turn, engenders the confidence in the Company that supports the sustained growth of our business.

KOMITMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKPerseroan bertanggung jawab untuk mencapai penciptaan nilai secara jangka panjang bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan, termasuk diantaranya karyawan, pelanggan, konsumen, rekan bisnis, otoritas regulator, dan publik. Memastikan bahwa kami menjunjung tinggi prinsip-prinsip tata kelola Perseroan yang baik – transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen, dan kewajaran – membantu kami melakukan kewajiban landasan integritas dan efisiensi di sisi operasional demi melindungi kepentingan seluruh pemangku kepentingan. Hal ini menciptakan keyakinan di Perseroan demi mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

Tata kelola Perusahaan







GCG STRUCTURE The governance structure of PT Multi Bintang Indonesia Tbk comprises 3 (three) mutually independent organs: the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and the Board of Directors. The highest decision-making authority rests with the GMS. The Board of Commissioners provides overall stewardship by supervising the Company’s management and governance, while the Board of Directors manages the Company, which includes planning and executing its strategies. This structure is compliant with the provisions of Law No. 40/2007 regarding Limited Liability Companies (the Company Law).

Our governance structure provides for a clear separation between the oversight and decision-making functions, represented by the Boards and the General Meeting of Shareholders. The other principal elements of the structure are the Audit Committee, which supports the Board of Commissioners’ oversight of the Company; the Remuneration Committee, which assists the Board of Commissioners in designing remuneration policy; the Internal Audit Department, which provides independent assurance on the risk management and internal control functions; and the Corporate Secretary, which supports transparent communication and regulatory compliance. The key mechanisms in the structure are the internal control and risk management systems and our quality and environmental management systems, all of which are regularly tested to ensure their effectiveness.

This framework rests on a strong foundation of regulations and policies, including the Articles of Association, which define the Company’s operational rules and responsibilities, the Code of Business Conduct, which defines the values and behaviours everyone in the Company should uphold, the Board and Committee Charters and the Supplier Code. These policies are regularly reviewed and adjusted to reflect changes in our business and our operating environment.

Rapat Umum Pemegang Saham

General Meeting of Shareholders

Dewan Komisaris


Direksi

Board of Directors Komite Audit

Audit Committee

Komite Remunerasi

Remuneration Committee

STRUKTUR GCGStruktur tata kelola PT Multi Bintang Indonesia Tbk terdiri dari 3 (tiga) organ independen, yaitu: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Otoritas pembuat keputusan tertinggi ada di tangan RUPS. Dewan Komisaris memberikan arahannya dengan mensupervisi Manajemen Perseroan dan tata kelola, sementara Direksi mengelola Perseroan, termasuk diantaranya merencanakan dan melakukan strateginya. Struktur ini sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Struktur tata kelola kami memisahkan secara jelas antara fungsi pengawasan dengan pembuat keputusan, yang diwakili oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan RUPS. Elemen-elemen utama lainnya adalah Komite Audit, yang membantu Dewan Komisaris mengawasi Perseroan; Komite Remunerasi, yang membantu Dewan Komisaris merancang kebijakan remunerasi; Departemen Audit Internal, yang secara independen memastikan fungsi manajemen risiko dan pengendalian internal; dan Sekretaris Perusahaan, yang mendukung pelaksanaan komunikasi secara transparan dan kepatuhan kepada peraturan perundangan. Kunci utama dalam struktur adalah pengendalian internal dan sistem manajemen risiko serta kualitas dan sistem pengelolaan lingkungan, dimana seluruhnya diuji secara reguler untuk memastikan efektivitasnya.

Kerangka ini terletak pada landasan yang kuat dari peraturan dan kebijakan, termasuk Anggaran Dasar, yang mengatur operasional dan tanggung jawab Perseroan, Pedoman Perilaku Bisnis, yang mengatur nilai-nilai dan perilaku setiap individu di Perseroan yang harus dijunjung tinggi, Piagam Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite, serta Kode Etik Pemasok. Kebijakan-kebijakan ini secara periodik ditinjau dan disesuaikan demi mengikuti perubahan yang terjadi dalam bisnis maupun lingkungan operasional Perseroan.

TATA K E LO L A P E R U S A H A A N


110


I K H T I S A R



Management Report

GCG ASSESSMENT AND STRENGTHENING OF GCG IMPLEMENTATION

Assessment and assessing partiesWe are committed to the continuous improvement of corporate governance in the Company, and to this end we review every aspect of governance year round through the operation of the Audit Committee, the Internal Audit and our risk management and internal control processes. We also conduct an annual self-assessment of our governance practices against the OJK’s recommendations on corporate governance for public companies as well as the ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). which is based on the Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)’s principles of good corporate governance.

Our corporate governance implementation was not assessed by any external party in 2019.

Criteria Our self-assessment of corporate governance is based on the following: • The ACGS indicators, covering (1) shareholders’

rights; (2) equitable treatment of shareholders; (3) the role of stakeholders; (4) disclosure and transparency; and (5) board responsibilities.

• The Financial Services Authority (OJK)’s recommendations on Corporate Governance Guidelines for Public Companies published in the annex to OJK Circular No. 32/SEOJK.04/2015.

ResultsThe Company’s ACGS self-assessment results were verified by the Indonesian Institute for Corporate Directorship, which oversees the ACGS in Indonesia. In 2019, Multi Bintang’s ACGS score placed it among the top 40 public companies in Indonesia for corporate governance implementation.

A summary of Multi Bintang’s fulfilment of the OJK recommendations as of the end of 2019 is presented in the table on page 148.

Implementation of recommendations/improvements We used the ACGS assessment results as well as the findings of our internal and external audits as the basis for a number of improvement activities during the year.

ASESMEN TATA KELOLA DAN PENGUATAN IMPLEMENTASI GCG

Asesmen dan pihak penilaiKami berkomitmen untuk selalu menyempurnakan tata kelola di Perseroan, untuk ini kami meninjau setiap aspek dari tata kelola secara tahunan melalui pelaksanaan tugas Komite Audit, Audit Internal, serta proses manajemen risiko dan pengendalian internal. Kami juga melakukan asesmen mandiri secara tahunan terhadap pelaksanaan tata kelola berdasarkan Surat Edaran OJK tentang tata kelola perusahaan bagi perusahaan publik maupun ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS), yang didasarkan pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dari Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).

Pelaksanaan tata kelola Perseroan kami tidak dinilai oleh pihak eksternal di tahun 2019.

KriteriaAsesmen secara mandiri terhadap tata kelola didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:• Indikator dari ACGS yang mencakup: (1) hak-hak

pemegang saham; (2) perlakuan setara kepada pemegang saham; (3) peran para pemangku kepentingan; (4) keterbukaan dan transparansi; dan (5) tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi.

• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan bagi Perusahaan Publik.

HasilHasil asesmen mandiri berdasarkan ACGS diverifikasi oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), yang juga memantau ACGS di Indonesia. Di tahun 2019, skor ACGS Multi Bintang berada diantara 40 perusahaan publik teratas di Indonesia untuk penerapan tata kelola perusahaan.

Ringkasan pemenuhan Multi Bintang terhadap rekomendasi OJK di akhir 2019 dipaparkan di tabel halaman 148.

Implementasi terhadap rekomendasi/perbaikanKami menggunakan hasil penilaian ACGS dan juga temuan dari internal dan eksternal audit sebagai dasar bagi kegiatan perbaikan.







GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS The Company’s highest decision-making authority rests with the General Meeting of Shareholders (GMS), a forum in which our shareholders have the opportunity to directly address their concerns to the Company’s Boards and senior management and give their opinion on their performance as presented in the annual report. The GMS also has certain authorities, within the limits defined by the Company Law and the Articles of Association, that are not possessed by either the Board of Commissioners or the Board of Directors.

The shareholders have the following rights and responsibilities in the GMS, in accordance with Multi Bintang’s Articles of Association and the Company Law:• To receive and ratify the Company’s Annual Report;• To determine the appropriation of the profits of the

Company, including the distribution of dividends to shareholders;

• To determine the remuneration of the members of the Board of Commissioners and Board of Directors;

• To appoint and dismiss the members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors,

• To approve important corporate actions in connection with the management of the Company.

The resolutions agreed at the GMS are taken in the interests of fulfilling the Company’s long-term business goals and objectives. Without prejudicing the power and authority of the GMS, shareholders cannot intervene against the execution of the tasks, functions and authority of the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out their rights and obligations under the Articles of Association and the prevailing legislation.

The GMS refers to both the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and any Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) that are held. Multi Bintang, as a public company operating under Indonesian Company Law, must hold an Annual General Meeting of Shareholders no later than 6 (six) months after the end of the financial year. Extraordinary General Meetings of Shareholders may be held whenever deemed necessary. In 2019, we held 1 (one) AGMS and 3 (three) EGMS, the resolutions of which are summarized below, together with the resolutions of the GMS held in 2018.

GMS Procedures AGMS resolutions are generally adopted by consensus that has been reached through deliberation. If a consensus cannot be reached, a resolution may be adopted on the

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)Otoritas pembuat keputusan tertinggi Perseroan ada pada RUPS, forum dimana para pemegang saham memiliki kesempatan untuk secara langsung menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi serta Manajemen Senior, dan memberikan pandangan terhadap kinerja yang ditampilkan dalam laporan tahunan. RUPS juga memiliki kewenangan tertentu, yang dibatasi oleh UU Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar, yang tidak dapat dialihkan ke Dewan Komisaris maupun Direksi.

Pemegang saham memiliki hak dan tanggung jawab dalam RUPS sebagai berikut, sesuai dengan Anggaran Dasar Multi Bintang dan UU Perseroan Terbatas:• Menerima dan mensahkan Laporan Tahunan Perseroan;• Menetapkan penggunaan laba Perseroan, termasuk

pembagian dividen kepada pemegang saham;• Menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris

dan Direksi;• Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan

Komisaris dan/atau Direksi;• Menyetujui aksi korporasi penting sejalan dengan

pengelolaan Perseroan.

Keputusan yang disetujui dalam RUPS diambil untuk kepentingan pemenuhan target dan sasaran Perseroan secara jangka panjang. Tanpa mengurangi kekuatan dan kewenangan RUPS, pemegang saham tidak dapat campur tangan terhadap pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan hak-hak dan kewajiban mereka berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku.

RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Multi Bintang, sebagai perusahaan publik yang beroperasi berdasarkan UU Perseroan Terbatas di Indonesia, harus melaksanakan RUPS Tahunan paling lambat 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun buku. RUPS Luar Biasa dapat dilakukan kapan pun bila diperlukan. Di tahun 2019, Perseroan melaksanakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 3 (tiga) kali RUPS Luar Biasa. Ringkasan keputusan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa di tahun 2019 serta RUPS tahun 2018 dijelaskan dibawah ini.

Prosedur RUPSKeputusan RUPS umumnya berdasarkan konsensus yang dicapai melalui musyawarah. Jika konsensus tidak tercapai, maka keputusan akan didasarkan pada



112


I K H T I S A R



Management Report

basis of a vote, using a formula calculated on the number of shares owned by each shareholder. An independent party (a notary) counts and validates the votes and immediately announces the results.

The Company’s Board of Directors, Board of Commissioners and senior management, external Auditor, notary, legal counsel and share registrar were all available at the AGMS to address shareholders’ questions and concerns.

Annual General Meeting of Shareholders Implementation in 2019The Company held its Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on 23 April 2019 at the Dharmawangsa Hotel, South Jakarta.

We seek to ensure maximum shareholder participation at the AGMS. In compliance with the provisions of the Articles of Association and OJK Regulation No. 32/POJK.04/2014 regarding the Planning and Organisation of the General Meeting of Shareholders of a Public Company, we took the following actions:1. Published the announcement of the AGMS in 2 (two)

daily newspapers, on the Company’s website and on the Stock Exchange’s website not less than 15 days prior to the AGMS.

2. Published the notice of the AGMS in two daily newspapers, on the Company’s website and on the Stock Exchange’s website not less than 21 days prior to the AGMS. The AGMS notice clarified who is entitled to attend the meeting and the procedure for assigning proxies for voting purposes.

3. Ensured that the Company’s Board of Directors, Board of Commissioners and senior management as well as other parties including the notary, legal counsel, and share registrar attended the EGMS.

4. Announced the resolutions of the AGMS in daily newspapers, uploaded them to the Company’s website and on the Stock Exchange’s website no later than 2 days after the AGMS.

5. Submitted proof to the OJK that the AGMS announcement, notice and resolutions of the AGMS had been published in daily newspapers in accordance with OJK rules.

Extraordinary General Meeting of Shareholders in 2019The Company held Extraordinary General Meetings of Shareholders (EGMS) on 1 July, 15 August and 25 October 2019, all in Jakarta.

pengambilan suara, menggunakan rumus penghitungan jumlah saham yang dimiliki oleh setiap pemegang saham. Pihak independen (notaris) menghitung, memvalidasi suara, dan mengumumkan hasilnya.

Direksi, Dewan Komisaris, manajemen senior, auditor eksternal, notaris, penasihat hukum, dan biro administrasi efek semuanya berada dalam RUPS Tahunan untuk menerima pertanyaan dan hal-hal lain dari pemegang saham.

Pelaksanaan RUPS di Tahun 2019

Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan pada 23 April 2019 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan.

Kami berupaya memastikan keikutsertaan pemegang saham dalam RUPS Tahunan maksimal. Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Perencanaan dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Publik, kami melakukan hal-hal sebagai berikut:1. Mempublikasi pengumuman RUPS Tahunan di 2 (dua)

suratkabar harian, di website Perseroan, dan di website Bursa Efek selambat-lambatnya 15 hari sebelum pelaksanaan RUPS Tahunan.

2. Mempublikasi pemberitahuan RUPS Tahunan di 2 (dua) suratkabar harian, di website Perseroan dan website Bursa Efek selambat-lambatnya 21 hari sebelum RUPS Tahunan. Pemberitahuan RUPS mengklarifikasi siapa yang berhak hadir dalam RUPS dan prosedur pengajuan proksi untuk tujuan pemungutan suara.

3. Memastikan bahwa Direksi, Dewan Komisaris, manajemen senior serta para pihak seperti notaris, penasihat hukum, dan biro administrasi efek menghadiri RUPS Luar Biasa.

4. Mengumumkan hasil RUPS Tahunan di suratkabar harian, diunggah di website Perseroan dan website Bursa Efek paling lambat 2 hari sesudah RUPST.

5. Menyampaikan bukti kepada OJK bahwa pengumuman, pemberitahuan dan hasil RUPST telah dipublikasikan di suratkabar harian sesuai aturan OJK.

RUPS Luar Biasa di Tahun 2019

Perseroan melaksanaan RUPS Luar Biasa pada 1 Juli, 15 Agustus, dan 25 Oktober 2019, semuanya di Jakarta.







As for the AGMS, we encouraged maximum shareholder participation in the EGMS by complying with the requirements specified by the Company’s Articles of Association and OJK Regulation No. 32/POJK.04/2014:1. Published the announcement and the notice of the

EGMS in daily newspapers, on the Company’s website and on the Stock Exchange’s website.

2. Submitted evidence that the EGMS announcement and the notice had been made in accordance with OJK rules.

3. Ensured that the Company’s Board of Directors, Board of Commissioners and senior management as well as other parties including the notary, legal counsel, and share registrar attended the EGMS.

4. Announced the resolutions of the AGMS and EGMS in daily newspapers and uploaded them to the Company’s website at www.multibintang.co.id/investor/announcement.

Implementasi hasil RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa tahun 2019 dan 2018 Implementation of the AGMS and EGMS Resolutions in 2019 and 2018

KeputusanResolution

Disetujui OlehApproved by

PelaksanaanExecution

RUPS Tahunan 23 April 2019 | AGMS 23 April 2019

Menyetujui Laporan Tahunan 2018 dan Laporan Keuangan 2018, termasuk laporan pengawasan tugas Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Tahunan 2018.To approve the 2018 Annual Report and the 2018 Financial Statements, including the report of the supervisory duties of the BoC of the Company as set forth in the 2018 Annual Report.

100% saham dengan hak suara penuh. 100% of shares with legitimate voting rights.

Terlaksana di RUPS Tahunan 2019.Fulfilled at the 2019 AGMS

Menyetujui dividen final dengan nilai Rp 583,00 per saham atau total Rp 1.228.381.000.000,00.To approve the final dividend in the amount of Rp583.00 per share or a total of Rp1,228,381,000,000.00

100% saham dengan hak suara penuh. 100% of shares with legitimate voting rights.

Terlaksana. Pembayaran dilakukan pada 24 Mei 2019.Fulfilled. Payment made on 24 May 2019.

Memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk memeriksa buku Perseroan yang berakhir pada 31 Desember dan menetapkan honorarium KAP dimaksud. To authorize the BoC to appoint a registered public accountant to audit the books of the Company for the year ending 31 December 2019 and determine the honorarium of such public accountant.

97,85% saham dengan hak suara penuh.97.85% of shares with legitimate voting rights.

Terlaksana. Menunjuk KAP Siddharta Widjaja & Rekan.Fulfilled. Appointed Siddharta Widjaja & Rekan.

Memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.To authorize the BoC to determine the remuneration of the members of the BoC and BoD

100% saham dengan hak suara penuh.100% of shares with legitimate voting rights.

TerlaksanaFulfilled.

Sebagaimana pelaksanaan RUPS Tahunan, kami juga mengupayakan agar partisipasi pemegang saham dalam RUPS Luar Biasa maksimal, dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Anggaran Dasar dan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014:1. Mempublikasi pengumuman dan pemberitahuan

tentang RUPS Luar Biasa di suratkabar harian, website Perseroan dan website Bursa Efek.

2. Menyampaikan bukti-bukti bahwa pengumuman dan pemberitahuan tentang RUPS Luar Biasa telah dibuat sesuai ketentuan OJK.

3. Memastikan bahwa Direksi, Dewan Komisaris, manajemen senior serta para pihak seperti notaris, penasihat hukum, dan biro administrasi efek menghadiri RUPS Luar Biasa.

4. Mengumumkan hasil RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa di suratkabar harian dan diunggah di website Perseroan: www.multibintang.co.id/investor/pengumuman.



114


I K H T I S A R



Management Report

KEHADIRAN: Attendance:

Komisaris | Commissioners:Cosmas Batubara (Pres. Commissioner)Sumantri SlametWahyu HidayatNicolaas Adrianus VerveldeYong Weng Hong

Direktur | Directors:Chin Kean Huat (Pres. Director)Erik Pieter MulBambang BritonoChew Boon Hee

Pemegang Saham:1.786.720.659 lembar saham atau 84.80% dari total hadir atau diwakili oleh kuasanya. Shareholders : 1,786,720,659 shares or 84.80% of the total were present or represented

RUPS Luar Biasa 1 Juli 2019 | EGMS 1 July 2019

Menyetujui penunjukan Anggota Direksi Perseroan.To approve the appointment of a member of the Board of Directors of the Company.


Terlaksana. Direktur baru mulai menempati posisinya sejak 1 Juli 2019.Fulfilled. New Director took up post on 1 July 2019.


Komisaris | Commissioners:Cosmas Batubara (Pres. Commissioner)Sumantri SlametWahyu HidayatYong Weng Hong

Direktur | Directors:Chin Kean Huat (Pres. Director)Erik Pieter MulChew Boon Hee

Pemegang Saham: 1.783.665.709 lembar saham atau 84.65% dari total hadir atau diwakili oleh kuasanya. Shareholders : 1,783,665,709 shares or 84.65% of the total were present or represented

RUPS Luar Biasa 15 Agustus 2019 | EGMS 15 August 2019

Menyetujui penunjukan Presiden Direktur dan 2 (dua) Anggota Dewan Komisaris Perseroan.To approve the appointment of the President Director and 2 (two) members of the BOC of the Company.


Terlaksana | Fulfilled. Presiden Direktur dan Anggota Dewan Komisaris baru telah menempati posisinya pada 15 Agustus 2019.New President Director and new Commissioners took up post on 15 August 2019.


Komisaris | Commissioners:Sumantri SlametWahyu HidayatNicolaas Adrianus VerveldeYong Weng Hong

Direktur | Directors:Chin Kean Huat (Pres. Director)Erik Pieter MulChew Boon HeeIka Noviera

Pemegang Saham : 1.798.549.310 lembar saham atau 85,36% dari total hadir atau diwakilkan oleh kuasanya. Shareholders : 1,798,549,310 shares or 85.36% of the total were present or repre-sented

RUPS Luar Biasa 25 Oktober 2019 | EGMS 25 October 2019

Menyetujui penunjukan Presiden Komisaris dan 1 (satu) Anggota Dewan Komisaris PerseroanTo approve the appointment of the President Commissioner and 1 (one) other member of the BOC of the Company.


Terlaksana | Fulfilled. Presiden Komisaris dan Komisaris baru telah menempati posisinya pada 25 Oktober 2019.New President Commissioner and new Commissioner took up post on 25 October 2019.


Komisaris | Commissioners:Sumantri SlametWahyu HidayatBartholomeus AC van den HuijsenKenneth Choo Tay SianYong Weng Hong

Direktur | Directors:Murk Hidde Spits (Pres. Director)Erik Pieter MulChew Boon HeeIka Noviera

Pemegang Saham : 1.798.281.839 lembar saham atau 85,35% dari total hadir atau diwakili oleh kuasanya.Shareholders: 1,798,281,839 shares or 85.35% of the total were present or represented







RUPS Tahunan 17 April 2018 | AGMS 17 April 2018

Menyetujui Laporan Tahunan 2017 dan mengesahkan Laporan Keuangan, termasuk laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris Persuahaan sebagaimana disampaikan dalam Laporan Tahunan 2017.To approve the 2017 Annual Report and to ratify the Financial Statements, including the report of the supervisory duties of the BOC of the Company as set forth in the 2017 Annual Report


Terlaksana pada RUPS Tahunan 2018.Fulfilled at the 2018 AGMS

Menyetujui dividen final sebesar Rp 487,00 per sahamTo approve the final dividend in the amount of Rp 487/share.

100% saham dengan hak suara penuh.100% of shares with legitimate voting rights

Terlaksana. Pembayaran pada 18 Mei 2018.Fulfilled.Payment made on 18 May 2018

Memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk KAP yang akan memeriksa buku Perseroan dan menetapkan honorarium KAP dimaksud untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017.To authorize the BOC to appoint a registered public accountant to audit the books of the Company and determine the remuneration of such public accountant for the year ending on 31 Dec 2017.

97,89% saham dengan hak suara penuh.97.89% of shares with legitimate voting rights

Terlaksana. Menunjuk KAP Satrio Bing Enny & Rekan.Fulfilled. Appointed KAP Satrio Bing Enny & Rekan

Memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.To authorize the BOC to determine the remuneration of the members of the BOC and the BOD.

99,46% saham dengan hak suara penuh.99,46% of shares with legitimate voting rights

Terlaksana setelah RUPS 2018.Fulfilled after the AGMS 2018


Komisaris | Commissioners:Cosmas Batubara (Pres. Commissioner)Wahyu HidayatNicolaas Adrianus VerveldeJasper C. Hamaker


Pemegang Saham: 1.822.040.003 lembar saham atau 86,48% dari total hadir atau diwakili oleh kuasanya.Shareholders: 1,822,040,003 shares or 86.48% of the total were present or represented

RUPS Luar Biasa 6 Desember 2018 | EGMS 6 December 2018

Menyetujui penunjukan Anggota Dewan Komisaris.To approve the appointment of a member of the BOC of the Company.

100% saham dengan hak suara penuh.100% of shares with legitimate voting rights

Terlaksana | Fulfilled. Komisaris baru telah menempati posisin-ya pada 6 Desember 2018.New Commissioner took up post on 6 December 2018


Komisaris | Commissioners:Cosmas Batubara (Pres. Commissioner)Sumantri SlametNicolaas Adrianus VerveldeJasper Christiaan Hamaker


Pemegang Saham: 1.802.249.261 lembar saham atau 85,54% dari total hadir atau diwakili oleh kuasanya.Shareholders: 1,802,249,261 shares or 85.54% of the total were present or represented



116


I K H T I S A R



Management Report

THE BOARD OF COMMISSIONERS The Board of Commissioners has overall responsibility for the governance of the Company. Whereas the Board of Directors is responsible for the management of the Company, its assets and business operations, the Board of Commissioners has oversight over this role and advises the Directors on strategic planning, the execution of global and local strategies, corporate governance and the implementation of the Company’s statutes. The Board of Commissioners reports to the Annual General Meeting of Shareholders.

Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners The duties of the Board of Commissioners, as stated in the Board Charter, are as follows: 1. To exercise oversight over the Board of Directors in

managing and running the Company, to carry out other work as may be assigned from time to time by a General Meeting of Shareholders, to give advice to the Board of Directors, and to execute other matters as stipulated in the Company’s Articles of Association;

2. To monitor the Company’s business risks and the adequacy of risk management measures in implementing internal controls;

3. To monitor the implementation of good corporate governance in the Company’s business activities;

4. To ensure that the Board of Directors has upheld the interests of the stakeholders.

Members of the Board of Commissioners are required to act in the best interests of the Company and its stakeholders at all times when carrying out their duties.

Board Charter The duties and responsibilities of the Board of Commissioners as well as the Board procedures are stipulated in the Board Charter, which was finalised in 2019 and is available on the Company website.

Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners Members of the Board of Commissioners are appointed by the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) for a term that extends from the date determined at the AGMS until the closing of the third AGMS after the appointment of the Commissioner concerned. Upon completion of this term, Commissioners may be re-appointed for further terms. If a member is replaced prior to the end of his or her term, the new member will serve for the remaining term of office of the other members still serving, unless decided otherwise by the AGMS.

DEWAN KOMISARISDewan Komisaris memiliki tanggung jawab sepenuhnya terhadap tata kelola Perusahaan. Dimana Direktur bertanggung jawab atas pengelolaan Perseroan, aset dan operasional bisnisnya, Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi peran ini dan memberikan arahan kepada Direksi tentang rencana strategis, pelaksanaan strategi global dan lokal, tata kelola perusahaan dan implementasi dari Anggaran Dasar. Dewan Komisaris melapor kepada RUPS Tahunan.

Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris

Berdasarkan Piagam Dewan Komisaris, tugas Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:1. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan dan

pelaksanaan Perseroan oleh Direksi, atau hal-hal lain yang diamanatkan oleh RUPS, memberikan arahan kepada Direksi, dan melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai Anggaran Dasar Perseroan;

2. Memonitor risiko bisnis Perseroan dan kesesuaian manajemen risiko dalam melaksanakan pengendalian internal;

3. Memonitor impelentasi dari tata kelola perusahaan dalam aktivitas bisnis Perseroan;

4. Memastikan bahwa Direksi menjunjung tinggi kepentingan para pemangku kepentingan.

Anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya disyaratkan untuk selalu bertindak demi kepentingan Perseroan dan para pemangku kepentingan.

Piagam Dewan KomisarisTugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan prosedurnya tercantum dalam Piagam Dewan Komisaris, yang diselesaikan di tahun 2019 dan tersedia di website Perseroan.

Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan KomisarisAnggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk masa jabatan sejak tanggal penetapan dalam RUPS hingga berakhirnya RUPS di tahun ketiga, dan setelah mendapat pengesahan. Setelah menyelesaikan masa jabatannya, Komisaris boleh diangkat kembali untuk periode berikutnya. Bila terjadi pergantian sebelum masa jabatannya habis, maka penggantinya menjalankan masa jabatannya sepanjang sisa masa jabatan Dewan Komisaris, kecuali ditetapkan lain oleh RUPS.







The AGMS is authorised to dismiss any member of the Board of Commissioners before the expiration of their term if he or she: (a) cannot perform his/her duties properly, (b) does not implement the regulations and/or the corporate statutes, (c) is declared bankrupt or under remission based on a court decision, (d) is found guilty by a legally binding court decision, (e) resigns, or (f) passes away.

Independent CommissionersAccording to OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 dated 8 December 2015 regarding the Board of Directors and Board of Commissioners of an Issuer or Public Company, at least 30% of the members of the Board of Commissioners must be independent. These independent commissioners represent the public as minority shareholders. The rule is therefore intended to ensure that all the Company’s shareholders are treated equally, that their interests are protected equally, and that the Company operates lawfully. 4 (four) of Multi Bintang’s Commissioners, including the President Commissioner, or 50% of the Board, are not affiliated with either with the Company or its controlling shareholder and are therefore independent. Thus the Company is compliant with the OJK regulation.

Independent Commissioner Appointment Criteria As specified by the Company’s policy and OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014, an Independent Commissioner is a member of the Board of Commissioners from outside of the Company who fulfils the following conditions:1. Has not worked for the Company, nor had authority or

responsibility to plan, lead, control and supervise the Company’s activities in the last 6 (six) months;

2. Does not have shares in the Company, either directly or indirectly;

3. Is not affiliated with the Company or any other members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, or major shareholders of the Company; and

4. Does not have a business relationship, either directly or indirectly, related to the Company's business activities.

Remuneration of the Board of Commissioners Please see the section ‘Remuneration Policy for the Board of Commissioners and Board of Directors’ on page 127 of this Annual Report.

RUPS berwenang mengganti setiap Anggota Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir bila yang bersangkutan: (a) tidak dapat menjalankan tugasnya; (b) tidak melaksanakan peraturan dan/atau keputusan Perseroan; (c) dinyatakan bangkrut atau dalam remisi berdasarkan putusan pengadilan; (d) dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang mengikat; (e) mengundurkan diri; atau (f) meninggal dunia.

Komisaris IndependenBerdasarkan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2015 tentang Direksi dan Dewan Komisaris dari Perusahaan Publik, sedikitnya 30% dari Anggota Dewan Komisaris harus independen. Komisaris Independen ini mewakili pemegang saham minoritas. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa semua pemegang saham Perseroan diperlakukan setara, dimana kepentingan mereka terlindungi, dan Perseroan beroperasi sesuai ketentuan. Sebanyak 4 (empat) Komisaris Multi Bintang, termasuk Presiden Komisaris, atau 50% dari Dewan Komisaris, tidak memiliki afiliasi baik dengan Perseroan ataupun dengan pemegang saham pengendali. Oleh karenanya, Perseroan telah memenuhi Peraturan OJK.

Kriteria Pengangkatan Komisaris Independen

Sesuai dengan kebijakan Perseroan dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014, Komisaris Independen adalah Anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Perseroan yang memenuhi beberapa kondisi berikut:1. Tidak bekerja untuk Perseroan, tidak memiliki

wewenang atau tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, dan mensupervisi kegiatan Perseroan minimal dalam 6 (enam) bulan terakhir;

2. Tidak memiliki saham di Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung;

3. Tidak terafiliasi dengan Perseroan atau Anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi, atau pemegang saham mayoritas; dan

4. Tidak memiliki hubungan bisnis, baik secara langsung atau tidak langsung, terkait aktivitas bisnis Perseroan.

Remunerasi Dewan KomisarisSilahkan lihat bagian “Kebijakan Remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi” di halaman 127 dari Laporan Tahunan ini.



118


I K H T I S A R



Management Report

Orientation for the Board of Commissioners Newly appointed members of the Board of Commissioners receive a comprehensive orientation to the Company, its strategies, operations, governance policies, values and Code of Business Conduct.

In 2019, orientations were provided for Mr Maurits Daniel Rudolf Lalisang, Mr Kenneth Choo Tay Sian, Mr Bartholomeus AC van den Huijsen and Mr Nurhadijono.

Competency Development of the Board of Commissioners Each Commissioner is required to be familiar with the latest developments in the industry, the regulatory environment and best practice, as well as any other matters that relate to the effective performance of their duties. They are therefore expected undertake continuous learning and professional development throughout their term, which may include attending relevant seminars, trainings and conferences.

Composition of the Board of Commissioners in 2019The Board of Commissioners comprises 8 (eight) members, of whom 4 (four) are independent. The composition of the Board as at 31 December 2019 was as follows:

Nama Name

Jabatan Position

Awal Masa jabatan

Term started

Akhir Masa JabatanTerm ends

Periode Period

Maurits DR LalisangPresiden Komisaris-Independen President Commissioner - Independent

2019 2020 1

Sumantri SlametKomisaris Independen Independent Commissioner

2014 2020 2

Wahyu HidayatKomisaris Independen Independent Commissioner

2015 2020 2

Nicolaas Adrianus Vervelde Komisaris | Commissioner 2017 2020 1

Yong Weng Hong Komisaris | Commissioner 2018 2020 1

NurhadijonoKomisaris Independen Independent Commissioner

2019 2020 1

Bartholomeus AC van den Huijsen Komisaris | Commissioner 2019 2020 1

Kenneth Choo Tay Sian Komisaris | Commissioner 2019 2020 1

Orientasi untuk Dewan KomisarisAnggota Dewan Komisaris yang baru diangkat, akan menerima orientasi tentang Perseroan secara komprehensif, strateginya, operasionalnya, kebijakan tata kelola, nilai-nilai dan Pedoman Perilaku Bisnis.

Di tahun 2019, orientasi diberikan kepada Bp Maurits Daniel Rudolf Lalisang, Bp Kenneth Choo Tay Sian, Bp Bartholomeus AC van den Huijsen, dan Bp Nurhadijono.

Pengembangan Kompetensi Dewan KomisarisSetiap Komisaris disyaratkan mengetahui tentang perkembangan terakhir dari industri, peraturan perundangan dan praktik penerapannya, serta hal-hal lain yang terkait dengan kinerja yang efektif atas tugas-tugas mereka. Mereka diharapkan terus belajar dan mengembangkan kemampuan selama masa jabatannya, termasuk diantaranya menghadiri seminar, pelatihan, dan konferensi yang relevan.

Komposisi Dewan Komisaris di Tahun 2019

Dewan Komisaris terdiri dari 8 (delapan) orang, 4 (empat) orang diantaranya adalah Komisaris Independen. Komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:







Board of Commissioners’ Meetings in 2019The Board of Commissioners held 6 (six) meetings in 2019, in compliance with the Articles of Association and OJK Regulation No. 33/POJK.04.2014. The details are shown in the table below.

Nama Name

Jabatan Position

1 2 3 4 5 6 JumlahRapat

No. ofMeetings

JumlahKehadiran

Number Attended

PersentaseKehadiran

Attendance Percentage

11-Feb-

19

23-Apr-

19

24-May-

19

15-Aug-

19

25-Oct-

19

10-Dec-

19

Cosmas Batubara*

Presiden Komisaris-Independen President Commissioner - Independent

√ X √

N/APassed away

in August 2019.

N/A N/A 3 2 66%

Maurits Daniel Rudolf Lalisang**


N/A N/A N/A N/A √ √ 2 2 100%


√ √ √ √ √ √ 6 6 100%


√ √ √ √ √ X 6 5 83%

Nicolaas Adrianus Vervelde

Komisaris Independen Independent Commissioner

√ √ √ √ X √ 6 5 83%

Jasper C. Hamaker***Komisaris | Commissioner

√ X √ N/A N/A N/A 3 2 66%

Yong Weng HongKomisaris | Commissioner

√ √ √ √ √ √ 6 6 100%

Kenneth Choo Tay Sian****

Komisaris | Commissioner

N/A N/A N/A √ √ √ 3 3 100%

Bartholomeus A.C. van den Huijsen ****

Komisaris | Commissioner

N/A N/A N/A X √ X 3 1 33%

Nurhadijono **


N/A N/A N/A N/A X √ 2 1 50%

Rata-Rata Kehadiran Dewan Komisaris:Average Meeting Attendance of the Board of Commissioners: 78.10%

* Hingga 8 Agustus / Until 8 August ** Sejak 25 Oktober / From 25 October*** Hingga 15 Agustus/ Until 15 August**** Sejak 15 Agustus / From 15 August

Rapat Dewan Komisaris di 2019Dewan Komisaris menyelenggarakan 6 (enam) kali rapat di 2019, sesuai dengan Anggaran Dasar dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014. Detil kehadiran dalam rapat sebagai berikut:



120


I K H T I S A R



Management Report

BoC Meeting AgendasRegular agenda items in 2019 included strategy, results, risk management and internal control, management changes, and reports and recommendations from the Audit Committee and the Remuneration Committee.

Performance assessment of the Board CommitteesThe Board of Commissioners has an Audit Committee and a Remuneration Committee, both of which assist the Board’s oversight and decision making.

The Board of Commissioners reviewed both committees’ performance in 2019 by considering the extent to which they fulfilled their respective terms of reference and completed their annual work plans. The Audit Committee provided valuable input and recommendations on the company’s financial disclosures, internal controls, risk management, compliance and the internal and external audits, while the Remuneration Committee made constructive recommendations on fair compensation for the Boards. The Board of Commissioners therefore concluded that both committees performed effectively.

Nomination FunctionThe nomination function at Multi Bintang is performed by the Board of Commissioners, as intended in article 11 of OJK regulation POJK No. 34/POJK.04/2014.

The Board of Commissioners made 6 (six) nomination recommendations to the General Meeting of Shareholders in 2019: namely the appointment of Mr. Maurits Daniel Rudolf Lalitsang, Mr Nurhadijono, Mr Bartholomeus A.C. van den Huijsen and Mr Kenneth Choo Tay Sian to the Board of Commissioners, and Mr Murk Hidde Spits and Ms Ika Noviera to the Board of Directors.

THE BOARD OF DIRECTORS The role of the Board of Directors is to manage the Company, setting its objectives and strategic direction, and safeguarding its assets in the interests of the shareholders.

The Board of Directors is accountable for its management actions to the Shareholders. This accountability is set out in the form of an annual report presented at the AGMS.

Duties and Responsibilities of the Board of Directors The duties and responsibilities of the Board of Directors as set out in the Board Charter are as follows:

Agenda Rapat Dewan KomisarisAgenda regular di 2019 termasuk diantaranya tentang strategi, hasil/kinerja, manajemen risiko dan pengendalian internal, perubahan manajemen, laporan dan rekomendasi Komite Audit dan Komite Remunerasi.

Penilaian Kinerja Komite-komite Dewan KomisarisDewan Komisaris memiliki Komite Audit dan Komite Remunerasi, dimana keduanya membantu Dewan Komisaris untuk memantau dan membuat keputusan.

Dewan Komisaris mengevaluasi kinerja kedua komite tersebut di 2019 dengan memperhitungkan pemenuhan masing-masing kerangka acuan dan rencana kerja tahunannya. Komite Audit telah memberikan masukan dan rekomendasi terhadap keterbukaan informasi, pengendalian internal, manajemen risiko, kepatuhan serta audit internal dan eksternal, sementara Komite Remunerasi menyusun rekomendasi terkait kompensasi yang adil bagi Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menyimpulkan bahwa kedua komite tersebut bekerja secara efektif.

Fungsi NominasiFungsi nominasi di Multi Bintang dilakukan oleh Dewan Komisaris, sebagaimana tersebut dalam Pasal 11 dari Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014.

Dewan Komisaris telah membuat 6 (enam) rekomendasi nominasi kepada RUPS di tahun 2019, yaitu: Bp Maurits Daniel Rudolf Lalitsang, Bp Nurhadijono, Bp Bartholomeus AC van den Huijsen, dan Bp Kenneth Choo Tay Sian untuk menjadi Anggota Dewan Komisaris, dan Bp Murk Hidde Spits dan Ibu Ika Noviera untuk menjadi Anggota Direksi.

DIREKSIPeran Direksi adalah mengelola Perseroan, menetapkan tujuan dan arahan strategis, serta mengamankan aset demi kepentingan pemegang saham.

Direksi mempertanggungjawabkan tindakan pengelolaannya kepada Pemegang Saham. Pertanggungjawaban ini dipaparkan dalam Laporan Tahunan yang disampaikan ke RUPS.

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Berdasarkan Piagam Direksi, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut:







A. Duties and Responsibility1. As specified in the Company’s Articles of Association

and in accordance with the prevailing laws and regulations, the Board of Directors shall be fully responsible to carry out all activities related to the Company’s management in the interest of the Company and in accordance with the Company’s objectives.

2. In carrying out their duties, the Board of Directors has the power and authorities vested in them respectively pursuant to the relevant laws and the Company’s Articles of Association.

3. In performing their duties, the Board of Directors consistently adheres to the principles of good corporate governance and corporate social responsibility.

4. The Board of Directors has overall responsibility for the management of risk and for reviewing the effectiveness of the system of internal control and risk management approach.

B. AuthorityThe Board of Directors is empowered to represent the Company in or outside a court of law on any matter and in any events, bind the Company to other parties to the Company and to take all actions relating to management and ownership with certain exceptions as provided in the regulations, corporate statutes and/or GMS’ decisions.

C. Scope of WorkTo enable the Directors to perform effectively and efficiently, the Board of Directors distributes specific tasks and responsibilities according to the competencies of each member, based on an agreement between the members. This distribution of tasks does not limit their authority as inter-sectoral directors in the decision-making process.

Board Charter The duties and responsibilities of the Board of Directors and the related procedures are described in the Board of Directors’ Charter, which can be seen on the Company’s website.

Appointment and Dismissal of the Board of Directors In accordance with the Board Charter, members of the Board of Directors are appointed and dismissed by the Annual General Meeting of Shareholders. A Director’s term of office is counted from the date of the AGMS that appointed him/her until the closing of the third AGMS after the date of such appointment. A Director whose

A. Tugas dan Tanggung Jawab1. Sebagaimana diisebutkan dalam Anggaran

Dasar Perseroan dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku, Direksi harus sepenuhnya bertanggungjawab untuk menjalankan seluruh kegiatan terkait pengelolaan Perseroan demi kepentingan Perseroan dan sejalan dengan target Perseroan.

2. Dalam melakukan tugasnya, Direksi mempunyai kekuasaan dan kewenangan yang melekat ke diri masing-masing sesuai dengan hukum yang relevan dan Anggaran Dasar Perseroan.

3. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi secara konsisten mengikuti prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan tanggung jawab sosial.

4. Direksi bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap pengelolaan risiko dan menganalisa efektivitas sistem pengendalian internal dan pendekatan manajemen risiko.

B. KewenanganDireksi berwenang mewakili Perseroan baik di dalam ataupun di luar pengadilan atas setiap hal dan setiap peristiwa, mengikat perjanjian antara Perseroan dengan pihak lain serta melakukan seluruh tindakan terkait pengelolaan dan kepemilikan dengan pengecualian tertentu berdasarkan peraturan, keputusan Perseroan, dan/atau keputusan RUPS.

C. Lingkup KerjaUntuk mendukung Direksi bekerja secara efektif dan efisien, Direksi melakukan pembagian tugas khusus dan tanggung jawab sesuai dengan kompetensi masing-masing anggota, berdasarkan kesepakatan diantara mereka. Pembagian tugas ini tidak membatasi kewenangan mereka sebagai direktur lintas sektoral dalam proses pembuatan keputusan.

Piagam DireksiTugas dan tanggung jawab Direksi dan prosedur-prosedur terkait dijelaskan dalam Piagam Direksi, yang dapat dilihat di website Perseroan.

Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi

Berdasarkan Piagam Direksi, anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Masa jabatan Direktur dihitung sejak tanggal pengangkatan dalam RUPS hingga berakhirnya RUPS di tahun ketiga, dan setelah pengangkatan itu mendapat pengesahan. Direktur yang sudah habis masa jabatannya dapat diangkat kembali



122


I K H T I S A R



Management Report

term has expired may be appointed for a further term. The AGMS reserves the right to dismiss a Director at any time before their term expires.

If a Director is replaced prior to the end of his or her term, the new Director will serve for the remaining term of office of the other Directors still serving, unless stipulated otherwise by the AGMS.

The General Meeting of Shareholders is authorised to dismiss a member of the Board of Directors before their term expires if the individual: (a) cannot perform his/her duties properly, (b) does not implement the regulations and/or the corporate statutes, (c) is declared bankrupt or under remission based on a court decision, (d) is found guilty by a court decision that has legal force, (e) resigns, or (f) passes away.

Board of Directors’ Appointment CriteriaThe criteria for the Board of Directors, as specified in the Board of Directors’ Charter, are as follows:

1. Formal requirements:a. Have a good character, morals, integrity, tolerance,

impartiality and balance; b. Capable of conducting any legal action and to act

critically and independently; c. Within 5 years prior to appointment and during his/her

term of office: 1. Has never been declared bankrupt; 2. Has never become a member of the BoD and/or BoC

of a company that has been declared bankrupt; 3. Has ever been convicted of criminal acts that harm

the country’s financial and/o other financial sector; 4. Has never been part of a BoD and/or BoC of a

company that: i. Ever refrained from conducting an AGM; ii. The responsibility report of the BoD and/or BoC has

not been accepted by the AG or ever refrain from submitting a responsibility report as BoD and/or BoC to the AGM; and

iii. Ever caused a company that has a permit approval or effective statement from the Financial Services Authority to not fulfil the obligation to submit the annual report and/or other financial reports to the FSA;

5. Has commitment to comply with the prevailing laws and regulations; and

untuk masa jabatan berikutnya. RUPS memiliki hak untuk memberhentikan Direktur setiap saat sebelum masa jabatannya berakhir.

Jika Direktur diganti sebelum masa jabatannya berakhir, Direktur baru akan menjalankan masa jabatannya sepanjang sisa masa jabatan Direksi yang ada, kecuali ditetapkan lain oleh RUPS.

RUPS berwenang untuk mengganti anggota Direksi sebelum masa jabatan mereka habis bila yang bersangkutan: (a) tidak dapat menjalankan tugasnya secara baik; (b) tidak melaksanakan peraturan dan/atau keputusan Perseroan; (c) dinyatakan bangkrut atau berada dalam proses remisi sesuai putusan pengadilan; (d) dinyatakan bersalah oleh pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap; (e) mengundurkan diri; atau (f) meninggal dunia.

Kriteria Pengangkatan DireksiSesuai yang tertera dalam Piagam Direksi, kriteria untuk menjadi Direksi adalah sebagai berikut:

1. Persyaratan formal:a. Memiliki karakter yang baik, moral, integritas,

toleransi, keadilan dan keseimbangan;b. Mampu menjalankan tindakan hukum dan bertindak

secara kritis dan independen;c. Dalam periode 5 tahun sebelum pengangkatannya: 1. Tidak pernah dinyatakan bangkrut; 2. Tidak pernah menjadi Anggota Direksi dan/atau

Dewan Komisaris dari perusahaan yang dinyatakan bangkrut;

3. Tidak pernah terlibat dalam tindak kriminal yang membahayakan keuangan negara dan/atau sektor keuangan;

4. Tidak pernah menjadi bagian dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perusahaan yang:

i. Pernah menunda pelaksanaan RUPS; ii. Laporan pertanggungjawaban Direksi dan/

atau Dewan Komisaris tidak diterima oleh RUPS atau menahan penyampaian laporan pertanggungjawaban sebagai Direksi dan/atau Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

iii. Menyebabkan perusahaan yang memperoleh persetujuan atau pernyataan efektif dari OJK untuk tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK;

5. Memiliki komitmen untuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku; dan







6. Meets other requirements as determined by the legislation inforce, as long as not contrary to the requirements mentioned above;

d. Domiciled in Indonesia;e. Members of the Board of Directors are prohibited from

having family ties to the second degree with a fellow member of the BoD and the BoC.

2. Material requirements:a. Desired expertise and experience: 1. In view of the Company’s objectives and activities,

it is important that the BoD has sufficient financial literacy, has at least one financial expert and is composed in such a way that the following expertise and experience are present in 1 (one) or more of its members:

2. Experience and knowledge of corporate governance issues with a company comparable in size and international spread of activities with stock exchange listings;

3. Understanding of human resources and remuneration of large international companies;

4. Experience of financial administration, accounting policies and internal control;

5. Risk management of multinationals with share listings;

6. Understanding of the FMCG market; 7. Knowledge of marketing and commercial expertise; 8. Awareness of corporate social responsibility issues.

b. Desired personal qualifications: 1. Good personal qualities such as impartiality, integrity,

tolerance of other points of view, balance and ability to act critically and independently;

2. Capable of assessing the broad outline of the overall policy and shall have the specific expertise required for the fulfilment of the duties assigned to the role designated to them with n the framework of the BoD profile;

3. Should observe the principles underlying the corporate governance codes of the Republic of Indonesia;

4. Should avoid any material conflict of interest; 5. Fluent in English, as the business in the BoD and

their committees may be conducted in the English language.

Orientation for the Board of Directors Newly appointed Directors are given an induction that includes an introduction to each department within their division and to the cross-divisional departments, as well

6. Memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan, sepanjang tidak bertentangan dengan persyaratan yang disebutkan diatas;

d. Berdomisili di Indonesia;e. Anggota Direksi dilarang memiliki hubungan keluarga

hingga 2 (dua) generasi dengan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

2. Persyaratan material:a. Keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan: 1. Berdasarkan sudut pandang sasaran dan kegiatan

Perseroan, dinilai penting bahwa Direksi harus memiliki pemahaman yang cukup tentang keuangan, minimal memiliki seorang yang ahli di bidang keuangan dan tersusun sedemikian rupa bahwa keahlian dan pengalaman terwakili di 1 (satu) atau lebih anggota Direksi;

2. Pengalaman dan pengetahuan tentang isu tata kelola perusahaan di perusahaan yang memiliki skala sebanding dan memiliki aktivitas secara internasional serta tercatat di bursa efek;

3. Memahami sumber daya manusia dan remunerasi dari perusahaan internasional skala besar;

4. Pengalaman dalam administrasi keuangan, kebijakan akuntansi, dan pengendalian internal;

5. Manajemen risiko di perusahaan multinasional yang sudah menjadi perusahaan publik;

6. Memahami pasar FMCG; 7. Pengetahuan tentang pemasaran dan komersial; 8. Memahami tentang tanggung jawab sosial.

b. Kualifikasi personal yang diharapkan: 1. Kualitas personal yang baik seperti keadilan,

integritas, toleransi terhadap pendapat orang lain, keseimbangan dan kemampuan untuk bertindak secara kritis dan independen;

2. Mampu menilai secara garis besar suatu kebijakan menyeluruh dan harus memiliki keahlian khusus yang disyarakat untuk memenuhi penugasan dalam kerangka profil Direksi;

3. Harus memperhatikan prinsip-prinsip yang mendasari tata kelola perusahaan di Indonesia;

4. Harus menghindari setiap benturan kepentingan; 5. Lancar berbahasa Inggris, dimana dalam

pelaksanaan bisnis baik diantara Direksi maupun komite-komitenya dilakukan dalam bahasa Inggris.

Orientasi untuk DireksiDirektur yang baru diangkat memperoleh induksi, termasuk diantaranya perkenalan dengan setiap Departemen yang ada dalam Divisiya dan Departemen



124


I K H T I S A R



Management Report

as an orientation to the Company’s values and Code of Business Conduct. This policy is stated in the Board Charter.

Competency Development of the Board of DirectorsMembers of the Board of Directors are required to be well-versed in recent regulatory and industry developments and best practices and are therefore encouraged to undertake continual professional development. To this end, they may request, or be required to attend, relevant training programs, conferences and seminars or other forums.

Composition of the Board of Directors There are currently 4 (four) members of the Board of Directors, 2 (two) male and 2 (two) female, all of whom are professionals with the requisite qualifications and experience. The membership of the Board of Directors as at 31 December 2019 was as follows:

Nama Name

Jabatan Position

Awal Masa jabatan

Term started


Periode Period

Murk Hidde SpitsPresident DirekturPresident Director

2019 2020 1

Erik Pieter Mul Direktur | Director 2016 2020 2

Chew Boon Hee Direktur | Director 2015 2020 2

Ika Noviera Direktur | Director 2019 2020 1

Nama Name

Jabatan Position

Awal Masa jabatan

Term started


Periode Period

Murk Hidde SpitsPresident DirekturPresident Director

2019 2020 1

Chew Boon Hee Direktur | Director 2015 2020 2

Ika Noviera Direktur | Director 2019 2020 1

Sandra Asher Pattenden Direktur | Director 2020 2020 1

On 31 January 2020, the Company held an Extraordinary General Meeting of Shareholders to appoint the successor of Mr Erik Mul who stepped down as a member of the Board of Directors. The composition of the Board of Directors after the EGMS on 31 January 2020 is as follows:

yang ada di Divisi lain, dan juga orientasi tentang nilai-nilai Perusahaan dan Pedoman Perilaku Bisnis. Hal ini tercantum dalam Piagam Direksi.

Pengembangan Kompetensi DireksiAnggota Direksi disyaratkan memahami dengan baik peraturan terkini dan perkembangan industri, praktik-praktik terbaik, serta didorong untuk melakukan pengembangan keahlian secara terus-menerus. Atas hal ini, mereka disyaratkan menghadiri program-program pelatihan yang relevan, konferensi dan seminar atau forum-forum lainnya.

Komposisi DireksiSaat ini terdapat 4 (empat) orang anggota Direksi, 2 (dua) pria dan 2 (dua) wanita, semuanya dari kalangan profesional dengan kualifikasi dan pengalaman yang dibutuhkan. Keanggotaan Direksi per 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Pada 31 Januari 2020, Perseroan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa untuk mengangkat pengganti Bp Erik Mul yang mengundurkan diri sebagai Anggota Direksi. Komposisi Direksi setelah RUPS Luar Biasa Biasa pada 31 Januari 2020 adalah sebagai berikut:







Board of Directors’ Meetings in 2019The Board of Directors meets at least once a month, in compliance with OJK Regulation No. 33/POJK.04.2014 and the Board Charter, and at any other time deemed necessary.

The Board of Directors held a total of 12 (twelve) meetings in 2019, as shown in the table below.

Rapat Direksi Tahun 2019Direksi melakukan rapat minimal 1 (satu) kali dalam sebulan, sesuai Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 dan Piagam Direksi, dan setiap waktu bila diperlukan.

Di 2019, Direksi melaksanakan 12 (dua belas) kali rapat, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini.

Nama Name

Jabatan Position

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Jumlah

RapatNo. ofMeet-

ings

JumlahKehad-

iranNum-

ber At-

tended

Persen-tase

Kehad-iran

Atten-dance

Percent-age

Jan 19

Feb 19

Mar 19

Apr 19

May 19

Jun 19

Jul 19

Aug 19 Sep 19 Oct

19Nov

19Dec

19

Chin Kean Huat (Michael Chin)*

President DirekturPresident Director

√ √ √ √ X √ √ N/A N/A N/A N/A N/A 7 6 85.7%

Murk Spits**


N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ 5 5 100%

Bambang Britono***

Direktur Independen Independent Director

√ √ X X √ √ N/A N/A N/A N/A N/A N/A 4 6 66.7%

Ika Noviera****

Direktur Director

N/A N/A N/A N/A N/A N/A √ √ √ √ √ √ 5 6 83.3%

Chew Boon Hee

Direktur Director

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X 11 12 91.7%

Erik Pieter Mul

Direktur Director

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12 12 100%

Rata-Rata Kehadiran Dewan Direksi:Average Meeting Attendance of the Board of Directors: 87.9%

* hingga 15 Agustus 2019 / until 15 August 2019

** sejak 15 Agustus 2019 / from 15 August 2019

*** hingga 1 Juli 2019 / until 1 July 2019

**** sejak 1 Juli 2019 / from 1 July 2019



126


I K H T I S A R



Management Report

BoD Meeting AgendasAgenda items at the 2019 BoD meetings included the planning and implementation of business strategies, financial and operational results, market trend updates, resource issues, risk management, internal control, corporate actions and other important matters pertaining to the Company’s business.

Joint Meetings of the Boards of Commissioners and Directors in 2019The Board of Directors and the Board of Commissioners convene joint board meetings at least once every 4 (four) months, in compliance with OJK Regulation No. 33/POJK.04.2014.

Members of the Board of Directors attended all 6 (six) of the Board of Commissioners’ meetings in 2019. Details are shown in the table below.

Nama Name

Jabatan Position


No. ofMeetings

JumlahKehadiran

Number Attended

PersentaseKehadiran


11-Feb-

19

23-Apr-

19

24-May-

19

15-Aug-

19

25-Oct-

19

10-Dec-

19


Cosmas Batubara*


√ X √

N/APassed away

in August 2019.

N/A N/A 3 2 66.7%

Maurits Daniel Rudolf Lalisang**


N/A N/A N/A N/A √ √ 2 2 100%


√ √ √ √ √ √ 6 6 100%


√ √ √ √ √ X 6 5 83.3%

Nurhadijono **Komisaris-Independen Commissioner - Independent

N/A N/A N/A N/A X √ 2 1 50%


Komisaris Independent

√ √ √ √ X √ 6 5 83.3%

Jasper C. Hamaker***Komisaris |Commissioner

√ X √ N/A N/A N/A 3 2 66.7%

Yong Weng HongKomisaris |Commissioner

√ √ √ √ √ √ 6 6 100%

Kenneth Choo Tay Sian****

Komisaris Commissioner

N/A N/A N/A √ √ √ 3 3 100%

Agenda Rapat DireksiAgenda Rapat Direksi di 2019 termasuk diantaranya perencanaan dan implementasi strategi bisnis, kinerja keuangan dan operasional, info tren pasar terkini, isu sumber daya, manajemen risiko, pengendalian internal, aksi korporasi, dan hal-hal penting lain yang terkait dengan bisnis Perseroan.

Rapat Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2019Direksi dan Dewan Komisaris melaksanakan rapat gabungan minimal 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014.

Seluruh Anggota Direksi hadir dalam 6 (enam) Rapat Dewan Komisaris di 2019. Berikut rinciannya:







* hingga 8 Agustus / Until 8 August** sejak 25 Oktober / From 25 October*** hingga 15 Agustus / Until 15 August**** sejak 15 Agustus / From 15 August***** hingga 1 Juli 2019 / until 1 July 2019****** sejak 1 Juli 2019 / from 1 July 2019

Nama Name

Jabatan Position


No. ofMeetings

JumlahKehadiran

Number Attended

PersentaseKehadiran


11-Feb-

19

23-Apr-

19

24-May-

19

15-Aug-

19

25-Oct-

19

10-Dec-

19

Bartholomeus A.C. van den Huijsen ****


N/A N/A N/A X √ X 3 1 33.3%

Board of Directors

Chin Kean Huat (Michael Chin)***


√ √ X N/A N/A N/A 3 2 66.7%

Murk Hidde Spits****President DirekturPresident Director

N/A N/A N/A √ √ √ 3 3 100%

Bambang Britono*****

Direktur Independen Independent Director

√ √ √ N/A N/A N/A 3 3 100%

Ika Noviera****** Direktur | Director N/A N/A N/A √ √ √ 3 3 100%6

Erik Mul Direktur | Director √ √ √ √ √ √ 6 6 100%

Chew Boon Hee Direktur | Director √ √ √ √ √ X 6 5 83.3%

Committees that support the Board of Directors As of the end of 2019, the Board of Directors had not established any formal committees to support its functions and responsibilities.

REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

Remuneration Policy Our policy is to offer a fair remuneration package that enables us to compete effectively in the labour market for talented individuals who will support our business strategy and the sustained growth of the business.

Procedure for proposing and determining the remuneration amount in 20191. The General Meeting of Shareholders authorised

the Board of Commissioners to determine the remuneration and allowances for each member of the Board of Commissioners and Board of Directors.

2. As instructed by the Board of Commissioners, the Remuneration Committee reviewed the honorarium, salaries and allowances paid to the Board of

Komite Pendukung DireksiHingga akhir 2019, Direksi belum membentuk komite formal untuk mendukung pelaksanaan fungsi dan tanggung jawabnya.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Kebijakan RemunerasiKebijakan Perseroan menawarkan paket remunerasi yang adil sehingga kami mampu bersaing secara efektif di pasar tenaga kerja bagi individu-individu bertalenta yang akan mendukung strategi bisnis dan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

Prosedur mengusulkan dan menetapkan remunerasi di 20191. RUPS memberi wewenang kepada Dewan Komisaris

untuk menetapkan remunerasi dan tunjangan untuk setiap Anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Sesuai dengan penugasan Dewan Komisaris, Komite Remunerasi mengevaluasi honor, gaji, dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi di 2018, dan juga penilaian kinerja mereka.



128


I K H T I S A R



Management Report

Commissioners and Board of Directors in 2018, as well as their performance assessments.

3. The Remuneration Committee submitted its recommendations on the amount of the compensation to be paid to each Commissioner and Director in 2019 to the Board of Commissioners.

4. The Board of Commissioners reviewed the recommendations and presented them to the Annual General Meeting of Shareholders for approval.

Indicators used in determining the remuneration amountThe Remuneration Committee reviews the individual and collective performance of the Board of Commissioners and Board of Directors, taking into account: • The Company’s financial and operational performance; • The Company’s performance against its vision and

mission;• Individual performance against members’ specific

duties, responsibilities and key performance indicators (KPIs);

• Other matters.

Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors in 2019In 2019, the total remuneration paid or payable to the Board of Directors and Board of Commissioners amounted to Rp 32,784 million.

A total of Rp 34,769 million in remuneration was paid to the Board members in 2018.

PERFORMANCE ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

Performance assessment criteriaThe Board of Commissioners’ performance is evaluated against their respective duties and responsibilities as set forth in the Board of Commissioners’ Charter.

The performance of the Board of Director is reviewed by considering their fulfilment of the responsibilities specified in the Board of Directors’ Charter and the achievement of their Company-wide and individual KPIs.

Parties conducting the assessmentBoth Boards evaluate their own performance through a self-assessment, and they are also evaluated by the Annual General Meeting of Shareholders when they present their account of their supervisory and management actions

3. Komite Remunerasi menyampaikan rekomendasinya terkait jumlah kompensasi yang harus dibayarkan kepada setiap Komisaris dan Direktur di 2019 kepada Dewan Komisaris.

4. Dewan Komisaris mengevaluasi rekomendasi tersebut dan menyampaikannya ke RUPS Tahunan untuk mendapatkan persetujuan.

Indikator-indikator yang digunakan untuk menetapkan jumlah remunerasiKomite Remunerasi mengkaji kinerja per individu dan secara gabungan dari Dewan Komisaris dan Direksi, dengan mempertimbangkan:• Kinerja keuangan dan operasional Perseroan;• Kinerja Perseroan terhadap visi dan misinya;• Kinerja per individu terhadap penugasan khusus,

tanggung jawab, dan Indikator Kinerja Utama (IKU) anggota;

• Hal-hal lainnya.

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi di 2019Di 2019, total remunerasi yang dibayarkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris berjumlah Rp 32.784 juta.

Sementara di tahun 2018, total remunerasi yang dibayarkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris berjumlah Rp 34.769 juta.

PENILAIAN KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Kriteria penilaian kinerjaKinerja Dewan Komisaris dievaluasi terhadap tugas dan tanggung jawabnya masing-masing sesuai yang ditetapkan dalam Piagam Dewan Komisaris.

Kinerja Direksi ditinjau berdasarkan pemenuhan mereka terhadap tanggung jawab yang tercantum dalam Piagam Direksi dan pencapaian IKU Perusahaan dan individual.

Pihak-pihak yang melakukan penilaianDewan Komisaris dan Direksi mengevaluasi kinerja mereka melalui asesmen mandiri, mereka juga dievaluasi oleh RUPS ketika memaparkan hal-hal yang berada dibawah pengawasan dan pengelolaannya selama







during the year. This AGMS takes this assessment into consideration when deciding whether to reappoint or terminate any member of the Board of Commissioners or Directors.

In addition, the Board of Commissioners evaluates the performance and functioning of the Board of Directors through their ongoing supervision of the Directors’ management of the Company, which is 1 (one) of their core responsibilities.

MAJORITY AND CONTROLLING SHAREHOLDERS

Disclosure of Affiliation and Management Positions in other CompaniesOur non-independent Commissioners and Directors are employees of Multi Bintang’s controlling shareholder, Heineken. None of the Independent Commissioners or Directors have any relationship or affiliation with the controlling shareholder.

No member of the Board of Directors or Board of Commissioners has any familial relationship or affiliation with any other member of either Board.

Share Ownership by the Board of Directors and Board of Commissioners As of the end of 2019, none of the members of the Board of Commissioners or Board of Directors own any shares in the Company.

COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS

AUDIT COMMITTEE The Audit Committee is established by the Board of Commissioners to assist in its supervision of the Company’s financial disclosures, internal control and risk management systems, external audits and compliance. The Audit Committee adds value to the Company by contributing to the prevention and mitigation of risks to its operational productivity.

Audit Committee CompositionAs specified in the Audit Committee Charter and OJK Rule No. 55/POJK.04/2015 dated 23 December 2015 regarding the Establishment and Working Guidelines of the Audit Committee, the Audit Committee comprises 3 (three) members, 2 (two) of whom are not members of the Company. The Committee is chaired by one of our Independent Commissioners.

setahun. RUPS menggunakan penilaian ini sebagai bahan untuk memutuskan apakah akan mengangkat kembali atau memberhentikan setiap anggota Dewan Komisaris atau Direksi.

Selain itu, Dewan Komisaris mengevaluasi kinerja dan fungsi Direksi melalui pengawasan berkelanjutan terhadap pengelolaan Perusahaan oleh Direktur, dimana ini merupakan salah 1 (satu) tanggung jawab utama.

PEMEGANG SAHAM MAYORITAS DAN PENGENDALI

Keterbukaan tentang Afiliasi dan Posisi Manajemen di Perusahaan LainKomisaris dan Direktur Non-independen Perusahaan merupakan karyawan dari pemegang saham pengendali Multi Bintang, Heineken. Tidak satupun Komisaris atau Direktur Independen mempunyai hubungan atau afiliasi dengan pemegang saham pengendali.

Tidak ada Anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang mempunyai hubungan keluarga atau afiliasi dengan Anggota Direksi atau Dewan Komisaris lainnya.

Kepemilikan Saham oleh Direksi dan Dewan KomisarisHingga akhir tahun 2019, tidak satupun Anggota Dewan Komisaris atau Direksi memiliki saham Perusahaan.

KOMITE-KOMITE DIBAWAH DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDITKomite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu fungsi pengawasannya terhadap ketebukaan informasi keuangan Perseroan, sistem pengendalian internal dan manajemen risiko, audit eksternal dan kepatuhan. Komite Audit memberi tambahan nilai bagi Perseroan melalui kontribusinya untuk mencegah dan memitigasi risiko dari kegiatan operasional.

Komposisi Komite AuditSebagaimana disebutkan dalam Piagam Komite Audit dan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tertanggal 23 Desember 2015 tetang Pembentukan dan Pedoman Kerja Komite Audit, Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) Anggota, 2 (dua) diantaranya bukan karyawan Perseroan. Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen.



130


I K H T I S A R



Management Report

As at 31 December 2019 the composition of the Audit Committee was as follows:

Chairman: Sumantri SlametHis profile is in the ‘Profile of the Board of Commissioners’ on page 53 of this Annual Report.

Legal Basis of Appointment: He was appointed to the Audit Committee on 12 May 2014 until the closing of the third AGMS after the date of his appointment. He was reappointed in 2017 for another term of office until the closing of the third AGMS after the date of his re-appointment, which will fall in 2020.

Member: Rodion WikantoIndonesian citizen, aged 54.Legal Basis of Appointment: He was appointed to the Audit Committee by decision of the Board of Commissioners on 12 May 2014 until the closing of the third AGMS after his appointment. In 2017, he was reappointed for second term of office, until the third AGMS after his reappointment which will fall in 2020.

Experience: He serves concurrently as a member of the Audit Committees of PT Sierad Produce Tbk, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk and PT Sumber Energi Andalan Tbk, and is an Independent Commissioner of PT MNC Finance. He is a member of the Indonesian Commissioners and Directors Organization and the

Sumantri Slamet Ketua | Chairman

Rodion Wikanto Anggota | Member

Mawar Napitupulu Anggota | Member

Per 31 Desember 2019, komposisi Komite Audit adalah sebagai berikut:

Ketua: Sumantri SlametProfil beliau ada dalam “Profil Dewan Komisaris” di halaman 53 dari Laporan Tahunan ini.

Dasar Hukum Pengangkatan: Beliau diangkat sebagai Komite Audit pada 12 Mei 2014 hingga berakhir RUPS di tahun ketiga setelah pengangkatannya. Beliau diangkat kembali di 2017 untuk masa jabatan selanjutnya hingga berakhirnya RUPS tahun ketiga setelah pengangkatannya kembali, yaitu tahun 2020.

Anggota: Rodion WikantoWarga Negara Indonesia, usia 54 tahun.Dasar Hukum Pengangkatan: Beliau diangkat menjadi Komite Audit berdasarkan keputusan Dewan Komisaris pada 12 Mei 2014 hingga berakhirnya RUPS tahun ketiga setelah pengangkatannya. Di 2017, beliau diangkat kembali untuk masa jabatan kedua, hingga RUPS tahun ketiga setelah pengangkatannya kembali, yaitu tahun 2020.

Pengalaman: Saat ini, beliau sebagai Anggota Komite Audit PT Sierad Produce Tbk, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk, PT Sumber Energi Andalan Tbk, dan sebagai Komisaris Independen PT MNF Finance. Beliau adalah Anggota dari Organisasi Komisaris dan Direksi Indonesia serta Asosiasi Komite Audit Indonesia. Beliau







Association of Indonesian Audit Committees. He has held various senior positions, including Marketing Director and President Director of PT Bank Eksekutif Internasional and Manufacturing Director of PT United Can Co.

Education: He has a Master of Business Administration degree from Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia, Jakarta and Akademi Teknik Mesin Industri, Solo.

Member: Mawar NapitupuluIndonesian citizen, aged 58. Legal Basis of Appointment: She was appointed to the Audit Committee on 14 July 2014 until the closing of the third AGMS. In 2017, she was reappointed for another term of office until the closing of the third AGMS, which will fall in 2020.

Experience: She is a Senior Managing Partner at Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM International), an accounting firm, and is a member of the Audit Committee of PT Bank CIMB Niaga Tbk. She also serves on the Oversight Board of the Indonesian Institute of Certified Public Accountants and is a Lecturer at the Accounting Department of the Faculty of Economics and Business, University of Indonesia.

Education: She has a degree in Accounting from the University of Indonesia and a Master of Business Administration degree from Katholieke Universiteit Leuven, Belgium.

Term of appointment of Audit Committee membersAudit Committee members serve from the date of their appointment until the closing of the third AGMS after the date of their appointment. Members may be reappointed for one further term, up to a maximum of 2 (two) terms of office.

Independence of the Audit CommitteeEach member of the Audit Committee is an independent professional who has no business or familial affiliation with any member of the Board of Commissioners, Board of Directors, or the controlling shareholder, and has no financial connection to the Company other than the compensation he or she receives for their service as a member of the Audit Committee and (in the case of the Chairman) the Board of Commissioners. This complies with OJK Regulation No, 55/POJK.04/2015 dated 23 December 2015 regarding the Establishment and Working Guidelines of Audit Committees.

pernah menduduki berbagai posisi senior, termasuk diantaranya Direktur Pemasaran dan Presiden Direktur di PT Bank Eksekutif Internasional, serta Direktur Manufaktur di PT United Can Co.

Pendidikan: Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration dari Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia, Jakarta dan Akademi Teknik Mesin Industri, Solo.

Anggota: Mawar NapitupuluWarga Negara Indonesia, usia 58 tahun.Dasar Hukum Pengangkatan: Beliau diangkat sebagai Komite Audit pada 14 Juli 2014 hingga berakhirnya RUPS tahun ketiga. Di 2017, beliau diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya hingga berakhirnya RUPS tahun ketiga, yaitu tahun 2020.

Pengalaman: Beliau Senior Managing Partner di Kantor Akuntan Publik (KAP) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawak & Rekan, dan Anggota Komite Audit di PT Bank CIMB Niaga Tbk. Beliau juga sebagai Dewan Pengawas di Institut Akuntan Publik Bersertifikat Indonesia dan sebagai Pengajar di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia.

Pendidikan: Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia dan gelar Master of Business Administration dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia.

Masa kerja Anggota Komite Audit

Anggota Komite Audit bekerja sejak tanggal pengangkatan hingga berakhirnya RUPS tahun ketiga setelah pengangkatan mereka. Anggota Komite Audit dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya, hingga maksimum 2 (dua) periode.

Independensi Komite AuditSetiap anggota Komite Audit merupakan profesional independen yang tidak memiliki hubungan bisnis atau afiliasi keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pemegang saham pengendali, dan juga tidak mempunyai hubungan keuangan dengan Perseroan kecuali kompensasi yang mereka peroleh sebagai anggota Komite Audit dan Dewan Komisaris (dalam hal ini Ketua Komite). Hal ini sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tertanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Kerja Komite Audit.



132


I K H T I S A R



Management Report

Audit Committee CharterThe Audit Committee’s duties and responsibilities are defined in the Audit Committee Charter, which is available on the Company’s website at www.multibintang.co.id/company/corporate-governance/structure/audit-committee.

Duties and Responsibilities of the Audit CommitteeThe Audit Committee’s responsibilities, as defined in the Charter, are: 1. To review the financial information that will be released

by the Company to the public and/or authorities, such as financial statements, financial projections and other reports relating to the financial information of the Company;

2. To review the compliance with the laws and regulations which is related to the activities of the Company;

3. To provide independent opinion to any disagreements between management and public accountant regarding the services rendered;

4. To provide recommendation to the Board of Commissioners regarding the appointment of public accountant based on independency, scope of engagement, and fees;

5. To review the implementation of audits by internal auditor and to supervise the follow-up actions on the finding of internal auditor to the Boards of Directors;

6. To review the implementation of risk management by Board of Directors, in the case where the Company does not retain risk monitoring function under the Board of Commissioner;

7. To review any complaints regarding the accounting processes and financial statements of the Company;

8. To review and provide recommendation to the Board of Commissioners regarding the Company’s potential conflict of interest; and

9. To safeguard the confidentiality of Company’s documents, data, and information.

Audit Committee Authority In the performance of its duties, the Audit Committee is authorised to: 1. Access documents, data and information on the

Company’s employees, funds, assets and resource requirements;

2. Communicate directly with employees, including directors, parties who perform the internal audit and risk management functions, and the public accountant, in relation to the duties and responsibilities of the Audit Committee.

Piagam Komite AuditTugas dan tanggung jawab Komite Audit tertuang dalam Piagam Komite Audit, yang terdapat dalam website Perseroan dengan alamat www.multibintang.co.id/ perusahaan/tatakelolaperusahaan/struktur/komiteaudit.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditKomite Audit bertanggung jawab sebagaimana dituangkan dalam Piagam sebagai berikut:1. Mengkaji informasi keuangan yang akan dikeluarkan

Perseroan ke publik dan/atau otoritas, seperti neraca, proyeksi keuangan dan laporan lainnya terkait informasi keuangan Perseroan;

2. Mengkaji kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang terkait dengan aktivitas Perseroan;

3. Memberikan opini independen terhadap setiap ketidaksepakatan antara manajemen dengan akuntan publik terkait jasa yang diberikan;

4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait penunjukan akuntan publik berdasarkan independensi, lingkup pekerjaan, dan biaya;

5. Menganalisa implementasi audit oleh auditor internal dan mensupervisi tindak lanjut dari temuan auditor internal ke Direksi;

6. Menganalisa implementasi manajemen risiko oleh Direksi, dalam hal dimana Perseroan tidak mempunyai fungsi pemantau risiko dibawah Dewan Komisaris;

7. Menganalisa setiap keluhan terkait proses akuntasi dan neraca Perseroan;

8. Menganalisa dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait potensi benturan kepentingan di Perseroan; dan

9. Pengamanan kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan.

Kewenangan Komite AuditDalam menjalankan tugas-tugasnya, Komite Audit berwenang untuk:1. Mengakses dokumen, data dan informasi atas

karyawan Perseroan, dana, aset dan sumber daya yang diperlukan;

2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direktur, pihak-pihak yang menjalankan fungsi audit internal dan manajemen risiko, serta akuntan publik, dalam hubungannya dengan tugas dan tanggung jawab Komite Audit.







Nama Name

Jabatan Position

Jumlah Kehadiran padaRapat Komite Audit

Number of AC Meetings Attended

Sumantri SlametKomisaris Independen/ Ketua Komite AuditIndependent Commissioner/ Audit Committee Chairman

6

Rodion WikantoAnggota Komite Audit Audit Committee Member

6

Mawar NapitupuluAnggota Komite Audit Audit Committee Member

6

Rapat Komite AuditKomite Audit disyaratkan untuk rapat minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, sebagaimana dituangkan dalam Piagam Komite. Komite Audit mengadakan 6 (enam) rapat di 2019, pada tanggal-tanggal berikut: 8 Februari, 22 April, 31 Mei, 23 Juli, 24 Oktober, dan 12 Desember. Daftar kehadiran terlihat di tabel di bawah ini.

Audit Committee Meetings The Audit Committee is required to meet at least once every 3 (three) months, as specified in the Committee Charter. The Audit Committee held 6 (six) meetings in 2019, on the following dates: 8 February, 22 April, 31 May, 23 July, 24 October and 12 December. Attendance is shown in the table below.

The agendas included, but were not limited to, the following: 1. The annual external and internal audit plans, audit

findings, the monitoring and review of the internal control system, and remedial actions taken;

2. The financial statements and the external auditor’s report, prior to its submission to the Board of Commissioners and the OJK;

3. Compliance with the relevant laws and regulations;4. The independence and objectivity of the external and

internal auditors; and5. Business issues related to the management of key

business risks and internal controls.

Report on the Audit Committee’s Activities in 2019 The Audit Committee provided professional and independent opinion to the Board of Commissioners on the Company’s financial disclosures, internal controls, compliance, risk management and the external audit. Its findings were based on reviews of corporate documentation and data, meetings with relevant persons and site visits. The Committee had full and unrestricted access to the Company’s documentation, facilities and personnel.

During the year Audit Committee: • Reviewed the Company’s quarterly and annual financial

statements prior to their submission to the OJK;• Evaluated the Company’s compliance with prevailing

laws, regulations and reporting requirements;• Evaluated the external auditor;

Agenda rapat termasuk diantaranya tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:1. Rencana audit tahunan baik eksternal dan internal,

temuan audit, pemantauan dan analisa sistem pengendalian internal, dan langkah perbaikan yang diambil;

2. Neraca dan laporan auditor eksternal, sebelum disampaikan ke Dewan Komisaris dan OJK;

3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan terkait;4. Independensi dan obyektivitas auditor eksternal dan

internal; dan5. Isu bisnis terkait pengelolaan risiko bisnis utama dan

pengendalian internal.

Laporan Kegiatan Komite Audit Tahun 2019

Komite Audit memberikan opini profesional dan independen kepada Dewan Komisaris tentang keterbukaan keuangan Perseroan, pengendalian internal, kepatuhan, manajemen risiko dan audit eksternal. Temuannya didasarkan pada analisa dokumen dan data Perusahaan, rapat dengan personel terkait dan kunjungan langsung. Komite memiliki akses penuh dan tidak terbatas terhadap dokumen, fasilitas, dan personel Perseroan.

Selama setahun, Komite Audit:• Mengkaji neraca dan laporan keuangan kuartalan dan

tahunan sebelum disampaikan ke OJK;• Mengevaluasi kepatuhan Perseroan terhadap hukum

yang berlaku, peraturan dan laporan-laporan yang dipersyaratkan;

• Mengevaluasi auditor eksternal;



134


I K H T I S A R



Management Report

• Provided a recommendation to the Board of Commissioners on the appointment of the external auditor;

• Reviewed the internal audit’s quarterly summary reports;• Held meetings with Management every quarter;• Held a private meeting with the external auditor;• Reviewed the external auditor’s audit plan and findings

on the Company’s interim and year-end financial statements;

• Monitored Management’s actions to follow up the findings of the internal and external audits.

REMUNERATION COMMITTEE

The Remuneration Committee supports the Board of Commissioners’ decision making on the remuneration of members of the Board of Commissioners, the Board of Directors, the Audit Committee and Remuneration Committee. Members of the Remuneration Committee are appointed and dismissed by the Board of Commissioners. Composition As of 31 December 2019 the composition of the Remuneration Committee was as follows: Chairman : Maurits Lalitsang (Independent President Commissioner)Members : Wahyu Hidayat (Independent Commissioner) :Kenneth Choo Tay Sian (Commissioner)Secretary : Winda Yunita (non-voting)

Profiles of Committee MembersProfiles of the Committee Chairman and members are presented in the Board of Commissioners’ Profile on page 52 - 59 of this Annual Report.

Independence of the Remuneration CommitteeThe Remuneration Committee is independent of the Company’s management. The Chairman and one other member are Independent Commissioners, thereby assuring its independence. The other member is one of the Company’s Commissioners.

Remuneration Committee Charter The Terms of Reference of the Remuneration Committee define the Committee’s duties and responsibilities. The Terms of Reference were formally adopted by the Board of Commissioners on 14 December 2015 and can be seen on the Company’s website.

• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang penunjukan auditor eksternal;

• Menelaah laporan ringkas kuartalan audit internal;• Melakukan rapat dengan Manajemen setiap kuartal;• Melakukan rapat khusus dengan auditor eksternal;• Mengkaji rencana audit dari auditor eksternal dan

temuan terhadap neraca dan laporan keuangan interim dan akhir tahun Perseroan;

• Memantau tindakan Manajemen untuk menindaklanjuti temuan dari audit internal dan eksternal.

KOMITE REMUNERASI

Komite Remunerasi mendukung Dewan Komisaris dalam membuat putusan terkait remunerasi anggota Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, dan Komite Remunerasi. Anggota Komite Remunerasi diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

KomposisiPer 31 Desember 2019, komposisi Komite Remunerasi adalah sebagai berikut:Ketua : Maurits Lalitsang (Presiden Komisaris Independen)Anggota : Wahyu Hidayat (Komisaris Independen) Kenneth Choo Tay Sian (Komisaris)Sekretaris : Winda Yunita(tidak memiliki hak suara)

Profil Anggota Komite RemunerasiProfil Ketua Komite dan anggota ditampilkan dalam Profil Dewan Komisaris di halaman 52 - 59 dari Laporan Tahunan ini.

Independensi Komite RemunerasiKomite Remunerasi independen dari manajemen Perusahaan. Ketua dan salah seorang anggota adalah Komisaris Independen, yang memastikan independensi Komite ini. Seorang anggota lainnya adalah Komisaris Perusahaan.

Piagam Komite RemunerasiKerangka Acuan Komite Remunerasi menjabarkan tugas dan tanggung jawab Komite. Kerangka Acuan tersebut secara formal diakui oleh Dewan Komisaris pada 14 Desember 2015 dan dapat dilihat di website Perusahaan.







Tugas dan Tanggung Jawab Komite RemunerasiKomite Remunerasi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Tugas utamanya adalah membantu Dewan Komisaris dalam:• Menganalisa dan membuat rekomendasi atas kebijakan

remunerasi untuk Komisaris dan Direktur (fungsional) Perseroan.

• Membuat rekomendasi bagi Dewan Komisaris tentang remunerasi untuk Komisaris yang dapat diusulkan ke RUPS.

Bilamana diperlukan dan beralasan, sejalan dengan prosedur dan tanggungan Perusahaan, Komite Remunerasi harus:• Memiliki kewenangan untuk menginvestigasi setiap hal

sesuai dengan kerangka acuan;• Memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tugas-tugasnya;• Memiliki akses penuh dan tidak terbatas terhadap setiap

informasi terkait Perseroan;• Dapat memperoleh pandangan dari profesional

independen.

Rapat Komite RemunerasiKomite Remunerasi menyelenggarakan rapat sebanyak 1 (satu) kali di 2019.

Duties and Responsibilities of the Remuneration CommitteeThe Remuneration Committee is accountable to the Board of Commissioners. Its primary tasks are to assist the Board of Commissioners in:• Reviewing and making recommendations on the

remuneration policy for both the Commissioners and the (Functional) Directors of the Company.

• Making recommendations to the Board of Commissioners on the remuneration for Commissioners that can then be proposed to the Annual General Meeting of Shareholders.

Whenever necessary and reasonable, the Remuneration Committee shall, in accordance with the procedure and at the cost of the Company:• Have the authority to investigate any matter within its

terms of reference;• Have the resources which are required to perform its

duties;• Have the full and unrestricted access to any information

pertaining to the Company;• Be able to seek independent professional advice.

Remuneration Committee MeetingsThe Remuneration Committee held 1 (one) meeting in 2019.

Nama Name

Jabatan Position

Jumlah Kehadiran padaRapat Komite Remunerasi

Number of RC Meetings Attended

Cosmas Batubara*Presiden Komisaris Independen/Ketua Komite Remunerasi Independent President Commissioner/ Remuneration Committee Chairman

Tidak diselenggarakan rapat selama beliau menjabat sebagai

Ketua Komite Remunerasi. No meeting held during his

tenure as the Chairman of the Remuneration Committee.

Maurits Lalisang** Presiden Komisaris Independen/Ketua Komite Remunerasi Independent President Commissioner/ Remuneration Committee Chairman

1

Jasper Hamaker***Anggota Komite Remunerasi Remuneration Committee Member

Tidak diselenggarakan rapat selama beliau menjabat sebagai

anggota Komite Remunerasi. No meeting held during his tenure as the member of the Remuneration Committee.

Wahyu HidayatAnggota Komite Remunerasi Remuneration Committee Member

1

Kenneth Choo Tay Sian****Anggota Komite Remunerasi Remuneration Committee Member 1

* hingga 8 Agustus / Until 8 August** sejak 25 Oktober / From 25 October*** hingga 15 Agustus / Until 15 August**** sejak 15 Agustus / From 15 August



136


I K H T I S A R



Management Report

Implementation of the Remuneration Committee’s Activities in 2019 The Remuneration Committee reviewed the Company’s policy and practices on remuneration for the Boards, management and employees, and provided updates and recommendations to the Board of Commissioners. The Remuneration Committee also benchmarked the Company’s executive remuneration package against those of selected peer companies in the FMCG sector and advised the Board on the Company’s competitive positioning with regard to remuneration.

Succession Policy for the Board of Directors Succession planning is overseen by the Board of Commissioners as part of the nomination function. This includes planning for the smooth turnover of personnel at Board and senior management level by ensuring that the Company has identified a pipeline of qualified people who can maintain the business continuity.

CORPORATE SECRETARY The Corporate Secretary is appointed by, and reports to, the Board of Directors. The Corporate Secretary’s role is to advise the Boards on governance and compliance matters and to ensure effective communications and sharing of information internally and with the Company’s external stakeholders.

Profile of the Corporate SecretaryUntil 31 December 2019, the Corporate Secretary was Erik Mul, a Director of the Company, who was appointed by a decision of the Board of Directors on 23 September 2016. His profile can be found in the ‘Board of Directors’ Profile’ on page 74 of this Report.

As of 1 January 2020, Richard Kurniadi is the Company’s Corporate Secretary. He was appointed by the Board of Directors on 27 December 2019.

Implementasi Kegiatan Komite Remunerasi di 2019Komite Remunerasi menganalisa kebijakan dan praktik Perseroan terkait remunerasi untuk Dewan Komisaris, Direksi, manajemen dan karyawan, dan memberikan info terkini serta rekomendasi kepada Dewan Komisaris. Komite Remunerasi juga melakukan benchmark paket remunerasi eksekutif Perseroan terhadap perusahaan-perusahaan setara di sektor FMCG dan menyarankan kepada Dewan Komisaris tentang posisi kompetitif Perseroan terkait remunerasi.

Kebijakan Suksesi untuk DireksiPerencanaan suksesi dipantau oleh Dewan Komisaris sebagai bagian dari fungsi nominasi. Hal ini termasuk perencanaan untuk pergantian secara baik untuk posisi Dewan Komisaris, Direksi, dan level manajemen senior dengan memastikan bahwa Perseroan telah mengindentifikasi kandidat personel yang memiliki kualifikasi dapat mengelola kelanjutan bisnis.

SEKRETARIS PERUSAHAANSekretaris Perusahaan diangkat dan melaporan kepada Direksi. Peran Sekretaris Perusahaan adalah menyarankan kepada Direksi tentang hal-hal terkait tata kelola dan kepatuhan, serta untuk memastikan komunikasi berjalan efektif dan penyebaran informasi internal maupun dengan pemegang saham eksternal Perusahaan.

Profil Sekretaris PerusahaanHingga 31 Desember 2019, Sekretaris Perusahaan adalah Erik Mul, Direktur Perusahaan, yang diangkat berdasarkan keputusan Direksi pada 23 September 2016. Profil beliau dapat dilihat di Profil Direksi pada halaman 74 dari Laporan Tahunan ini.

Per 1 Januari 2020, Richard Kurniadi adalah Sekretaris Perusahaan. Beliau diangkat oleh Direksi pada 27 Desember 2019.







Duties and Responsibilities The duties and responsibilities of the Corporate Secretary are as follows: • To be the principal point of contact between the

Company and the Financial Services Authority (OJK), the Capital Market and other authorities, the shareholders, market analysts and other stakeholders;

• To be responsible for the administration of all documents and information relating to the Company's compliance with the prevailing laws and capital market regulations, in support of the Company’s accountability for its performance and its responsibility to the stakeholders.

• With the Investor Relations Manager, and in line with the Shareholder Communications Policy, to establish and maintain proactive communication with investors through planned investor relations activities as part of the Company’s commitment to communicate its business strategy and activities as clearly as possible to the stakeholders.

• To ensure that the public has access to accurate and timely information about the Company’s performance, including quarterly reports, annual reports and other information about the Company.

• To organize the annual and extraordinary meetings of shareholders as well as meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors, and to manage the documentation pertaining to them.

Richard Kurniadi Sekertaris Perusahaan dan Head of Legal | Corporate Secertary & Head of Legal

On 27 December 2019, the Board of Directors of the Company appointed Richard Kurniadi as the Corporate Secretary & Head of Legal, effective as of 1 January 2020. Richard joined the Company in 2014 as a Legal Counsel and in 2019 went on a short-term assignment to Heineken Legal Affairs in Amsterdam as the Business Conduct Counsel. Before joining the Company, Richard worked at Sony Indonesia and Mercedes-Benz Indonesia in legal & compliance roles and was also a practicing lawyer in a law firm. Richard earned his Bachelor’s degree in Law from Udayana University in 2006 and a Master’s degree in Public Notary from Brawijaya University, and was licensed as a lawyer by PERADI in 2009.

Pada 27 Desember 2019, Direksi Perusahaan mengangkat Richard Kurniadi sebagai Sekretaris Perusahaan dan Head of Legal, efektif per 1 Januari 2020. Richard bergabung dengan Perusahaan di 2014 sebagai Legal Counsel dan di 2019 menjalani short-term assignment ke Heineken Legal Affairs di Amsterdam sebagai Business Conduct Counsel. Sebelum bergabung dengan Perusahaan, Richard bekerja di Sony Indonesia dan Mercedes-Benz Indonesia di bidang hukum dan kepatuhan serta menjalankan praktek sebagai pengacara di firma hukum. Richard memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Udayana di 2006 dan gelar Master Kenotariatan dari Universitas Brawijaya, dan memperoleh lisensi sebagai pengacara oleh PERADI di 2009.

Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:• Menjadi kontak penghubung utama antara Perseroan

dengan OJK, Pasar Modal dan otoritas lainnya, pemegang saham, analis pasar, dan pemangku kepentingan lainnya.

• Bertanggung jawab untuk mengadministrasikan seluruh dokumen dan informasi terkait kepatuhan Perseroan dengan hukum yang berlaku dan peraturan pasar modal, demi mendukung pertanggungjawaban Perseroan atas kinerja dan tanggung jawabnya kepada pemangku kepentingan.

• Bersama Manajer Hubungan Investor, dan sejalan dengan Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, membangun dan mengelola komunikasi proaktif dengan investor melalui aktivitas hubungan investor yang terencana sebagai bagian dari komitmen Perseroan untuk mengkomunikasi strategi bisnis dan aktivitasnya sejelas mungkin kepada pemangku kepentingan.

• Memastikan publik memiliki akses mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang kinerja Perseroan, termasuk laporan kuartalan, laporan tahunan, dan informasi lainnya.

• Mengatur pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa serta rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi, dan mengelola dokumentasi terkait hal-hal tersebut.



138


I K H T I S A R



Management Report

Relationships with our shareholders and investors are managed jointly by the Corporate Secretary and the Investor Relations Manager.

Implementation of the Corporate Secretary’s Activities in 2019The Corporate Secretary’s activities in 2019 included the following:• Organized the AGMS and the EGMS;• Organized the Board of Commissioners’ and Board of

Directors’ meetings, and administered the records and minutes of each meeting;

• Organized the Company’s public expose;• With the Investor Relations Manager, held meetings

with analysts, investors and individual shareholders;• Submitted reports to the OJK and the Indonesia Stock

Exchange, and maintained regular communication with both authorities.

INTERNAL AUDIT The Internal Audit Department (IAD) is an important partner to Management and business process owners in supporting the discipline and integrity of the Company’s operations. It facilitates the operation of the risk management system and plays a leading role in designing, implementing, monitoring and improving processes and controls to ensure their efficiency and effectiveness.

Hubungan dengan pemegang saham dan investor dikelola secara bersama-sama oleh Sekretaris Perusahaan dan Manajer Hubungan Investor.

Implementasi Kegiatan Sekretaris Perusahaan di 2019Kegiatan Sekretaris Perusahaan di 2019 adalah sebagai berikut:• Mengatur RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa;• Mengatur pelaksanaan rapat-rapat Dewan Komisaris

dan Direksi, dan mengadministrasikan rekaman dan notulensi dari setiap rapat;

• Mengatur pelaksanaan paparan publik Perseroan;• Bersama-sama dengan Manajer Hubungan Investor,

mengadakan rapat dengan analis, investor dan pemegang saham perorangan;

• Menyampaikan laporan ke OJK dan Bursa Efek Indonesia, dan mengelola komunikasi secara regular dengan kedua otoritas tersebut.

AUDIT INTERNALDepartemen Audit Internal merupakan salah 1 (satu) rekan kerja penting bagi Manajemen dan pemilik proses bisnis dalam mendukung kedisiplinan dan integritas dari operasional Perseroan. Audit Internal memfasilitasi pelaksanaan sistem manajemen risiko dan memainkan peranan penting dalam merancang, mengimplementasikan, dan memantau dan memperbaiki proses dan pengendalian untuk memastikan efisiensi dan efektivitasnya.

Raditya Capelle Ketua | Chairman

Kepala Departemen Audit Internal Head of the Internal Audit Department

The current Internal Audit Manager is Raditya Capelle. He was appointed by the President Director, on the recommendation of the Audit Committee, on 17 November 2017. Raditya has a degree in Accounting from Trisakti University, Jakarta (2004) and a Master of Management degree from Monash University, Melbourne (2005).

The Internal Audit Manager is supported by an Internal Audit Assistant Manager.

Manajer Audit Internal saat ini adalah Raditya Capelle. Beliau diangkat oleh Presiden Direktur, berdasarkan rekomendasi Komite Audit, pada 17 November 2017. Raditya memiliki gelar di bidang Akuntansi dari Universitas Trisakti, Jakarta, pada 2004, dan gelar Master dari Monash University, Melbourne, pada 2005.

Manajer Audit Internal dibantu oleh seorang Asisstant Manager.







Posisi Departemen Audit Internal dalam struktur PerusahaanDepartemen Audit Internal melapor kepada Presiden Direktur, yang juga mengangkat Kepala Departemen Audit Internal (Manajer Audit Internal). Untuk memastikan dapat bekerja secara efektif, Departemen Audit Internal memiliki akses penuh dan tidak terbatas ke seluruh fungsi Perusahaan, orang, catatan, dokumentasi, dan properti.

Piagam Audit InternalPiagam Audit Internal menetapkan struktur organisasi Departemen Audit Internal; posisi, tugas dan tanggung jawab, kewenangan dan kode etik auditor internal; standar audit internal; dan kualifikasi yang disyaratkan untuk menjadi staf Departemen Audit Internal.

Tugas dan tanggung jawab Departemen Audit InternalDepartemen Audit Internal bertanggung jawab untuk:• Memantau dan menguji coba efektivitas pengendalian

dan mengarahkan pelaksanaan tindakan perbaikan;• Memastikan proses bisnis dan pengendaliannya

dirancang secara tepat, terstruktur, diimplementasikan dan dikelola;

• Mengembangkan pencegahan fraud dan pendeteksiannya, serta mendukung investigasi terhadap fraud bila diminta;

• Memastikan proses dan pengendalian dirancang, diimplementasikan dan terlaksana sejalan dengan prosedur kebijakan yang relevan dan Pedoman Heineken;

• Mendukung pelaksanaan audit oleh Heineken Global dan audit eksternal; perencanaan dan pelaksanaan audit secara efisien, serta menyelesaikan temuan audit.

Laporan Kegiatan Audit Internal di 2019Kegiatan utama Departemen Audit Internal di 2019 adalah sebagai berikut:• Menjalankan audit sesuai rencana audit tahunan yang

telah disetujui;• Menguji efektivitas pengendalian internal dan laporan

keuangan, berkoordinasi dengan audit eksternal;• Memberikan konsultasi berbagai proyek kepada pemilik

proses bisnis;• Mendukung pengelolaan fraud dengan meningkatkan

kesadaran atas risiko fraud dan menginvestigasi kasus-kasus.

Position of the Internal Audit Department within the corporate structure The IAD reports to the President Director, who also appoints the head of the IAD (Internal Audit Manager). To ensure that it can work effectively, the IAD has full and unrestricted access to all relevant Company functions, people, records, documentation and property.

Internal Audit Charter The Internal Audit Charter set out the organizational structure of the IAD; the position, duties and responsibilities, authority and code of ethics of the internal auditors; the internal auditing standards; and the required qualifications for IAD staff.

Duties and responsibilities of the Internal Audit DepartmentThe Internal Audit Department is responsible for:• Monitoring and testing control effectiveness and driving

the implementation of remediating actions;• Ensuring business processes and controls are

appropriately designed, constructed, implemented and maintained;

• Improving fraud prevention and detection, and supporting fraud investigation when required;

• Ensuring that the processes and controls are designed, implemented and operating in line with the relevant policies procedures and Heineken Rules;

• Supporting Heineken Global audits and external audits; efficiently planning and executing audits and driving closure of audit findings.

Report on Internal Audit Activities in 2019The Internal Audit Department’s principal activities in 2019 were as follows: • Carrying out the audits specified in the approved annual

audit plan;• Examining the effectiveness of internal controls and

financial reporting, in coordination with the external audit;

• Providing consultations on a range of projects for business process owners;

• Supporting fraud management by raising awareness of fraud risk and investigating cases.



140


I K H T I S A R



Management Report

EXTERNAL AUDIT

Public AccountantThe 2019 Annual General Meeting of Shareholders authorized the Board of Commissioners to appoint a public accountant registered with the Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan/OJK) to audit the Company’s Financial Statements for the year ending on 31 December 2019. The Board of Commissioners duly appointed Siddharta Widjaja & Rekan (KPMG), a registered public accounting firm, to perform the audit.

Public Accountant’s feeThe fee paid for the audit services provided to PT Multi Bintang Tbk and its subsidiaries in 2019 amounted to Rp 1,534 million. The total audit fee in 2018 was Rp 2,087 million.

Other services renderedSiddharta Widjaja & Rekan (KPMG) did not perform any non-audit services for the Company in 2019 and 2018.

RISK MANAGEMENTAn inevitable part of doing business is exposure to risks that could threaten the achievement of our objectives and the long-term growth of the business. Our approach to identifying and managing such risks is integrated throughout our day-to-day operations and decision making, helping to ensure that there is a shared understanding of, and responsibility for, risk management. Within our enterprise-wide risk management framework, the Board of Directors is responsible for identifying risk management priorities, determining the Company’s risk appetite, and reviewing the adequacy of our internal control system. Line management is responsible for identifying potential strategic, operational, reporting and compliance risks, and for taking appropriate actions to mitigate them.

AUDIT EKSTERNAL

Akuntan PublikRUPS Tahunan 2019 memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk akuntan publik yang terdaftar di OJK untuk mengaduit Neraca dan Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019. Dewan Komisaris menunjuk Siddharta Widjaja & Rekan (KPMG), kantor akuntan publik terdaftar, untuk melakukan audit.

Tahun year

Kantor Akuntan Publik (KAP) Public Accountants

Akuntan Publik (AP) Signing Partner

2019 Siddharta Widjaja & Rekan Lince Ledy

2018 Satrio Bing Eny & Rekan Yulia

2017 Satrio Bing Eny & Rekan Xenia Ayubudhi

2016 Satrio Bing Eny & Rekan Eny Indria W.

2015 Osman Bing Satrio & Eny Eny Indria W.

Biaya Akuntan PublikBiaya yang dibayarkan untuk jasa audit kepada PT Multi Bintang Tbk dan anak perusahaannya di 2019 sejumlah Rp 1.534 juta. Total biaya audit di 2018 sejumlah Rp 2.087 juta.

Jasa lainnya yang diberikanSiddharta Widjaja & Rekan (KPMG) tidak melakukan jasa diluar audit kepada Perseroan di 2019 dan 2018.

MANAJEMEN RISIKOSuatu hal yang tidak terhindarkan dari bisnis adalah eksposur kepada risiko yang dapat mengancam pencapaian target dan pertumbuhan jangka panjang bisnis. Pendekatan kami untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko tersebut melekat melalui operasional sehari-hari dan pembuatan keputusan, yang membantu untuk memastikan bahwa ada pemahaman, tanggung jawab, terhadap manajemen risiko. Melalui kerangka enterprise-wide risk management, Direksi bertanggung jawab untuk mengindentifikasi prioritas manajemen risiko, menetapkan risk appetite Perseroan, dan menganalisa kecukupan sistem pengendalian internal. Manajemen Lini bertanggung jawab untuk mengidentifikasi potensi strategis, operasional, pelaporan dan kepatuhan risiko, dan mengambil tindakan-tindakan yang tepat untuk memitigasinya.

Auditor eksternal yang ditunjuk selama 5 tahun terakhirExternal auditors engaged in the last 5 years







Risk identification and assessmentOur risk management system is designed to systematically and continuously identify, evaluate, prioritise and mitigate any material threat to the safety of our employees, the Company’s reputation, our assets and the achievement of our strategic objectives. This system works across all our operations and corporate functions and provides reasonable, but not absolute, assurance that the risks facing the Company are being effectively mitigated and our assets safeguarded.

Risks are identified and assessed through our governance and business review processes. The Directors are then responsible for mitigating and monitoring the most significant risks and reporting on them every quarter. We periodically review our internal policies and operational controls and update them to reflect any changes in the risk profile or the extent to which the Company is willing and able to mitigate the risks.

Risk profileThe Company operates predominantly in Indonesia’s alcoholic beverages industry, which in recent years has received increasingly unfavourable attention in the media and from various social and political groups. This could contribute to the spread of negative perceptions of alcohol among the public, which in turn could prompt legislators to impose further restrictions on the industry such as limits on availability, advertising, sponsorships, distribution and points of sale, and higher taxes. This could influence consumer preferences away from alcoholic beverages, which may adversely impact brand equity and the sale of our products.

Evaluation of Risk Management System Effectiveness in 2019Risk management effectiveness was evaluated through an annual self-assessment as well as regular testing of key processes and controls. Any deficiencies were addressed through remediation actions. Progress on these actions was followed up and reported by the Directors on a quarterly basis.

INTERNAL CONTROLThe Company’s internal control function aims to provide reasonable assurance regarding the accuracy of our financial information, compliance with both internal policies and the applicable laws and regulations, and the effectiveness of our internal processes. As such, the

Identifikasi dan penilaian risikoSistem manajemen risiko kami dirancang untuk mengidentifikasi secara sistematis dan terus-menerus, mengevaluasi, menetapkan prioritas dan memitigasi setiap hal yang mengacam keselamatan karyawan, reputasi Perseroan, aset dan pencapaian target strategis. Sistem ini bekerja di seluruh operasional kami dan fungsi korporasi, serta memberikan alasan, tetapi tidak absolut, keyakinan bahwa risiko-risiko yang dihadapi Perseroan termitigasi secara efektif dan aset terselamatkan.

Risiko diidentifikasi dan dinilai melalui proses tata kelola dan analisa bisnis. Direksi bertanggung jawab untuk memitigasi dan memantau risko yang paling signifikan dan melaporkannya setiap kuartal. Secara periodik kami menganalisa kebijakan internal dan pengendalian operasional, serta mengubahnya untuk merefleksikan setiap perubahan profil risiko atau sejauhmana Perseroan ingin dan mampu memitigasi risiko.

Profil risikoPerseroan terutama beroperasi di industri minuman beralkohol, dimana dalam beberapa tahun belakangan ini memperoleh peningkatan perhatian yang tidak menyenangkan di media dan dari beragam gurp sosial politik. Hal ini dapat berkontribusi untuk memperlebar persepsi negatif tentang alkohol di mata publik, yang mana kemudian dapat mendorong pihak legislatif mengeluarkan pembatasan-pembatasan kepada industri seperti membatasi keberadaannya, periklanan, sponsor, distribusi dan lokasi penjualan, serta pajak yang lebih tinggi. Hal ini dapat mempengaruhi konsumen untuk menjauhi minuman beralkhol, yang kemudian berdampak buruk kepada brand equity dan penjualan produk-produk kami.

Evaluasi terhadap Efektivitas Sistem Manajemen Risiko di 2019Efektivitas manajemen risiko telah dievaluasi melalui asesmen internal tahunan dan juga uji secara berkala dari proses-proses utama dan pengendalian. Hal-hal yang tidak efektif diselesaikan melalui tindakan perbaikan. Kemajuan atas tindakan ini telah ditindaklanjuti dan dilaporkan oleh Direksi secara kuartalan.

PENGENDALIAN INTERNALFungsi pengendalian internal Perseroan bertujuan untuk memberikan kepasitan yang beralasan terkait dengan ketepatan informasi keuangan, kepatuhan terhadap kebijakan internal dan hukum dan peraturan yang berlaku, dan efektivitas dari proses internal. Oleh karena



142


I K H T I S A R



Management Report

internal control system serves as the second line of defence in maintaining Multi Bintang’s effective and lawful operation (see below).

The Internal Control SystemOur operations are bound by the Company rules, which consist of the mandatory standards and procedures designed to achieve the Company’s strategic objectives and goals. The rules, along with our corporate culture and ethical standards, are underpinned by the Code of Business Conduct and the whistleblowing policy, details of which can be found on page 143 and page 145 of this Report.

To ensure that all of the above operate effectively and legally, the Company has established a ‘three-line defence’ structure, as follows: • The first line of defence is operational management,

which owns and is accountable for the assessment, control and mitigation of risks;

• The second line is Process & Control Improvement, our internal control function, which monitors compliance with financial reporting policies, leads continuous process improvement, facilitates risk assessments and ensures that any identified risks and deficiencies are followed up. Further control activities are implemented by the Accounting & Reporting and Business Control functions.

• The third line of defence is the Internal Audit, which reviews specific processes across the Company in line with our strategic priorities and key risks.

• Evaluation of internal control effectiveness

During the year, the Board of Directors reviewed the effectiveness of various processes and controls, including the internal audit function, the risk management function, compliance, and financial and operational controls. The Board concluded that the internal control framework was sufficiently robust and effective, but it will continue to monitor areas that could be strengthened, ensure that appropriate remediation actions are taken, and report progress at least every quarter.

MATERIAL LITIGATIONNeither the Company nor the Board of Commissioners nor the Board of Directors were involved in any criminal or civil legal proceedings in 2019.

itu, sistem pengendalian internal bertindak sebagai the second line of defence dalam mengelola operasional Multi Bintang yang efektif dan sah (lihat dibawah).

Sistem Pengendalian InternalOperasional kami terikat oleh aturan Perseroan, yang terdiri dari standar dan prosedur wajib yang dirancang untuk mencapai target dan sasaran strategis Perusahaan. Peraturan, sejalan dengan budaya Perseroan dan standar etika, didukung oleh Pedoman Perilaku Bisnis serta kebijakan whistleblowing, yang penjelasan detilnya dapat dilihat di halaman 143 dan 145 dari Laporan ini.

Untuk memastikan semua hal tersebut beroperasi secara efektif dan sah, Perseroan membentuk struktur ‘three-line defence’, sebagai berikut:• The first line of defence adalah pengelolaan operasional,

yang memiliki dan bertanggung jawab atas penilaian, pengendalian, dan mitigasi risiko.

• The second line of defence adalah Perbaikan Proses dan Pengendalian, fungsi pengendalian internal, yang memantau kepatuhan terhadap kebijakan pelaporan keuangan, mengarahkan perbaikan proses secara terus-menerus, memfasilitasi penilaian risiko dan memastikan bahwa setiap risiko teridentifikasi dan kekurangan ditindaklanjuti. Kegiatan pengendalian selanjutnya dilaksanakan oleh fungsi Accounting & Reporting and Business Control.

• The third line of defence adalah Audit Internal, yang menganalisa proses secara khusus terhadap Perseroan sejalan dengan prioritas strategis dan risiko utama.

• Evaluasi terhadap efektivitas pengendalian internal

Selama tahun 2019, Direksi menganalisa efektivitas dari berbagai proses dan pengendalian, termasuk fungsi audit internal, fungsi manajemen risiko, kepatuhan, serta pengendalian keuangan dan operasional. Direksi menyimpulkan bahwa kerangka pengendalian internal cukup kuat dan efektif, tetapi akan terus memantau hal-hal yang dapat diperkuat, memastikan bahwa perbaikan secara tepat dapat dilakukan, dan melaporkan kemajuannya minimal setiap kuartal.

LITIGASI MATERIALBaik Perseroan, Dewan Komisaris, dan Direksi tidak ada yang terlibat dalam tindak kriminal atau proses hukum di 2019.







ADMINISTRATIVE SANCTIONSThe Company, the Board of Commissioners and the Board of Directors were not subject to any administrative sanctions imposed by the capital market authority or any other authorities in 2019.

ACCESS TO INFORMATION

Open Door PolicyA part of our commitment to good corporate governance and in particular, to being a transparent and accountable business, we aim to ensure that non-confidential information about the Company is readily available to the public. We announce any material information or facts that could influence our share price or investors’ decisions no later than 2 (two) days after the Company obtains such information, in compliance with OJK and Indonesia Stock Exchange regulations. Any other information that could influence shareholders’ and stakeholders’ decision making is disseminated promptly via our website and/or other communication media. However, confidential information can only be disclosed with the specific approval of the Board of Commissioners and the Board of Directors.

Access to Information• Our Annual Report contains comprehensive information

on our operational and financial performance, governance policies, and the fulfilment of our corporate social responsibilities, as well as key corporate data. These reports are available on our website.

• Our website, www.multibintang.co.id., provides access not only to the annual reports but also our interim and annual financial statements, news and information about the Company’s stock performance, corporate actions, shareholders’ meetings, press releases and organization and policies. We encourage the public to make inquiries or request information about the Company at any time through the website

CODE OF BUSINESS CONDUCT Our Code of Business Conduct (‘the Code’) was launched in 2008 and in 2013 it was aligned with Heineken’s Code of Business Conduct. The Code defines the basic principles and standards of behaviour that everyone in the Company is expected to uphold. This helps to reduce the Company’s exposure to ethics-related risks.

The Code was last updated in 2018 to reflect changes in our business and in society in general. The Code policies include:

SANKSI ADMINISTRATIFPerseroan, Dewan Komisaris, dan Direksi tidak menjadi subyek dari sanksi administratif yang dikeluarkan oleh otoritas pasar modal atau otoritas lainnya di 2019.

AKSES INFORMASI

Kebijakan KeterbukaanSebagai bagian dari komitmen kami tentang tata kelola perusahaan yang baik dan secara khusus, menjadi perusahaan yang transparan dan bertanggung jawab, kami memastikan bahwa tidak ada kerahasiaan informasi tentang Perseroan bagi publik. Kami mengumumkan setiap informasi material atau fakta-fakta yang dapat mempengaruhi harga saham atau keputusan investor tidak lebih dari 2 (dua) hari setelah Perseroan memperoleh informasi tersebut, sesuai dengan Peraturan OJK dan Bursa Efek Indonesia. Setiap informasi yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan pemegang saham dan pemangku kepentingan disebarkan melalui website dan/atau media komunikasi lainnya. Namun, informasi rahasia hanya dapat disampaikan dengan persetujuan khusus dari Dewan Komisaris dan Direksi.

Akses Informasi• Laporan Tahunan memuat informasi yang komprehensif

tentang kinerja operasional dan keuangan, kebijakan tata kelola, dan pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan, serta data korporasi. Laporan ini tersedia di website Perseroan.

• Website kami, www.multibintang.co.id, memberikan akses tidak hanya ke laporan tahunan tetapi juga laporan keuangan interim dan tahunan, berita dan informasi tentang kinerja saham Perseroan, aksi korporasi, rapat pemegang saham, siaran pers, organisasi, dan kebijakan. Kami mendorong publik untuk menyampaikan pertanyaan atau meminta informasi tentang Perseroan setiap waktu melalui website.

PEDOMAN PERILAKU BISNISPedoman Perilaku Bisnis diluncurkan di 2008 dan di 2013 disesuaikan dengan Pedoman Perilaku Bisnis Heineken. Pedoman tersebut menjelaskan prinsip dasar dan standar perilaku bahwa setiap orang di Perseroan diharapkan menjunjungnya. Hal ini membantu mengurangi eksposur Perseroan terhadap risiko terkait etika.

Pedoman terakhir diperbaharui pada 2018 untuk merefleksikan perubahan pada bisnis dan masyarakat secara umum. Kebijakan dalam Pedoman termasuk:



144


I K H T I S A R



Management Report

1. We advocate for responsible consumption • Responsible consumption 2. We respect people and the planet • Health and safety • Human rights • Discrimination and harassment • Environment3. We conduct business with integrity and fairness • Competition • Bribery • Gifts, entertainment, hospitality and donations • Money laundering and sanctions • Conflicts of interest • Business partners 4. We safeguard our Company’s assets • Use of company resources • Fraud • Privacy and data protection • Intellectual property and confidential information • Insider dealing • Responsible communications

1. Kami mengadvokasi untuk konsumsi yang bertanggungjawab

• Konsumsi yang bertanggungjawab2. Kami menghargai orang dan bumi • Kesehatan dan keselamatan • Hak asasi manusia • Diskriminasi dan pelecehan • Lingkungan3. Kami menjalankan bisnis dengan integritas dan keadilan • Kompetisi • Penyogokan • Hadiah, hiburan, ramah-tamah dan donasi • Pencucian uang dan sanksi • Benturan kepentingan • Rekan bisnis4. Kami mengamankan aset Perseroan • Penggunaan sumber daya Perseroan • Penipuan/penggelapan • Perlindungan pribadi dan data • Kekayaan intelektual dan informasi rahasia • Transaksi orang dalam • Komunikasi bertanggungjawab







Company-wide Application of the Code of Business ConductThe Code applies equally to everyone working for the Company, as well as to individuals working for or on behalf of the Company through a third party contract.

Code of Conduct Implementation and ComplianceWe promote compliance with the Code through regular communication, training and e-learning. The Code is supported by our whistleblowing system, through which employees and third parties can report suspected misconduct in confidence.

Sanctions for Code ViolationsIf misconduct is proven to have taken place, sanctions or disciplinary measures will be imposed in proportion to the seriousness and impact of the violation, as specified in our Collective Labour Agreement. The ultimate sanction is termination of employment with the Company. Other appropriate measures may be taken where necessary in accordance with the law.

Anti-corruption policyOur Company policy is never to engage in any form of corruption at any time. This is expressed in our Code of Business Conduct. Employees must report any incidence of receiving, or being asked to give, a bribe.

CORPORATE VALUES AND CULTUREOur corporate culture is aligned with Heineken’s global Behaviours and Leadership Expectations: • The Behaviours apply to all employees. They comprise

Put Safety First, Act as an Entrepreneur, Collaborate Through Trust, Keep it Simple, and Learn to Improve.

• The Leadership Expectations apply to anyone in a leadership role, and consist of Connect, Shape, Develop, Deliver, and Role Model for Heineken Behaviours.

The corporate culture has been disseminated to all teams and divisions.

WHISTLEBLOWING SYSTEM We take any misconduct or breach of our Code of Business Conduct very seriously, and we strongly encourage our employees, third party contractors or members of the public who witness or suspect any other employees of acting illegally or in violation of the Code of Business

Penerapan Pedoman Perilaku Bisnis di Lingkup PerseroanPedoman berlaku setara untuk setiap orang yang bekerja di Perseroan, dan juga individu-individu yang bekerja untuk atau atas nama Perseroan melalui kontrak dengan pihak ketiga.

Implementasi Pedoman Perilaku dan KepatuhanKami memajukan kepatuhan dengan Pedoman melalui komunikasi yang periodik, pelatihan dan e-learning. Pedoman didukung dengan sistem whistleblowing, dimana karyawan dan pihak ketiga dapat melaporkan dugaan melakukan kesalahan atas kepercayaan yang diberikan.

Sanksi atas Pelanggaran terhadap PedomanBila kesalahan tersebut terbukti, sanksi atau hukum kedisiplinan akan dikenakan secara proporsional sesuai keseriusan dan dampak pelanggarannya, sebagaimana tercantum dalam Kesepakatan Serikat Pekerja. Sanksi utama adalah pemecatan sebagai karyawan Perusahaan. Hukuman lainnya mungkin diambil bila dinilai perlu sejalan dengan hukum yang berlaku.

Kebijakan anti-korupsiKebijakan Perseroan tidak pernah mendukung setiap bentuk korupsi kapan pun. Hal ini tercermin dalam Pedoman Perilaku Bisnis. Karyawan harus melaporkan setiap kejadian menerima, atau diminta untuk memberikan, suatu aktivitas suap.

NILAI-NILAI DAN BUDAYA PERUSAHAANNilai-nilai Perseroan sejalan dengan Heineken Global Behaviours and Leadership Expectations:• The Behaviours berlaku untuk seluruh karyawan.

Terdiri dari Utamakan Keselamatan, Bertindak sebagai Pengusaha, Kolaborasi Saling Percaya, Keep It Simple, Belajar untuk Maju.

• The Leadership Expectations berlaku untuk setiap orang yang berperan sebagai pimpinan, dan terdiri dari Connect, Shape, Develop, Deliver, dan Role Model for Heineken Behaviours.

Nilai-nilai Perseroan telah disebarluaskan kepada seluruh tim dan divisi.

SISTEM WHISTLEBLOWINGKami menangani kesalahan atau pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Bisnis secara sangat serius, dan kami sangat mendorong para karyawan, kontraktor pihak ketiga atau anggota masyarakat yang menjadi saksi atau menduga bila ada karyawan yang bertindak melanggar



146


I K H T I S A R



Management Report

Conduct. Our whistleblowing policy provides assurance that such concerns can be reported in confidence, without fear of retaliation by the Company or the parties concerned. This whistleblowing policy is aligned with Heineken’s global ‘Speak Up’ policy.

Whistleblowing system managerThe Speak Up service is managed by an independent third party. Concerns can also be reported directly to Heineken’s Global Business Conduct team, based in the Netherlands.

Reporting channelsEmployees can report their concerns about misconduct, abuse, and wrongdoing through any of the following channels: • Any manager, human resources representative, internal

auditor or legal counsel;• The Company’s Trusted Representative, if the employee

prefers not to speak directly to any of the above;• One of the following hotlines (external service channels): • Email : [email protected] • Phone : 007-803-011-0160 (Speak Up integrity line) • Website : http://speakup.heineken.com

Protection for whistleblowersAll complaints reported though Speak Up are confidential. The information is shared only with a limited number of people on a strict need-to-know basis, and is only disclosed to others if the Company is required to do so by law or an important public interest is at stake.

Provided that the whistleblower reports their concerns in good faith, and with no malicious intention, the name of the whistleblower is not disclosed to the person who is the subject of the allegation.

Report handling procedure1. The concern is reported through the Speak Up system

or to the Global Business Conduct team and logged into the case management systems.

2. The whistleblower receives confirmation of receipt within 5 to 7 working days, as well as an estimation of how long it will take to resolve the case.

3. The case undergoes an initial assessment. 4. If misconduct is judged to have occurred, the case is

formally investigated, by the Company or by a Global Case Manager.

5. If misconduct is proven to have occurred, the Company

hukum atau bertentangan dengan Pedoman Perilaku Bisnis. Kebijakan whistleblowing memberikan kepastian bahwa hal-hal tersebut dapat dilaporkan, tanpa takut terhadap pembalasan oleh Perusahaan atau pihak-pihak tertentu. Kebijakan whistleblowing ini sejalan dengan kebijakan Heineken secara global ‘Speak Up’.

Manajer sistem whistleblowingSpeak Up dikelola oleh pihak ketiga yang independen. Perhatian dapat juga disampaikan secara langsung ke Tim Heineken Global Business Conduct, yang ada di Belanda.

Saluran pelaporanKaryawan dapat melaporkan perhatian mereka tentang kesalahan melalui saluran-saluran berikut:• Setiap manajer, perwakilan sumber daya manusia,

auditor internal atau penasehat hukum;• Perwakilan Perseroan yang Dipercaya, jika karyawan

memilih tidak berbicara langsung dengan pihak-pihak diatas;

• Salah saru dari jalur komunikasi berikut (saluran eksternal):

• Email :[email protected] • Telepon : 007-803-011-0160 (jalur khusus Speak Up) • Website : htpp://speakup.heineken.com

Perlindungan bagi whistleblowersSemua keluhan yang dilaporkan melalui Speak Up adalah rahasia. Informasi tersebut hanya dibagikan kepada sejumlah orang secara terbatas, dan hanya akan dibuka kepada pihak lain bila Perseroan disyaratkan untuk melakukannya oleh hukum atau kepentingan publik yang penting dipertaruhkan.

Bila laporan whistleblower disampaikan dengan itikad baik, tanpa ada niat jahat, nama whistleblower tidak disampaikan ke orang yang menjadi tertuduh.

Prosedur penanganan laporan1. Kekhawatiran dilaporkan melalui sistem Speak Up atau

Tim Global Business Conduct dan masuk ke sistem pengelolaan persoalan.

2. Whistleblowers menerima konfirmasi dalam 5 hingga 7 hari kerja, dan juga perkiraan berapa lama persoalan itu akan selesai.

3. Kasus ini melalui penilaian awal.4. Bila kesalahan diduga telah muncul, kasusnya akan

diinvestigasi secara resmi, oleh Perseroan atau oleh Global Case Manager.

5. Bila kesalahan terbukti, Perseroan akan menerapkan







imposes sanctions commensurate with the nature and the impact of the case. These sanctions may include termination from the Company.

6. The whistleblower is informed about whether or not misconduct has been proven.

Party handling reports All reports are logged into a case management system upon receipt. Depending on the nature, urgency and potential impact of the case, the case is then handled either by the Company or by a Global Case Manager who works under the supervision of Heineken’s Integrity Committee. If necessary, external experts such as lawyers or accountants can be engaged to assist in the investigation.

SHARE OWNERSHIP PROGRAMThe Company does not have an employee or management stock ownership program.

CORPORATE SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY The Company’s policies and actions concerning the fulfilment of its corporate social and environmental responsibilities are described on pages 152-167 of this Annual Report.

DIVERSITY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS The Company strives to maintain an appropriate balance of knowledge, expertise, experience and backgrounds on the Board of Commissioners and Board of Directors and amongst senior management. This balance is reflected in the diverse educational backgrounds, careers, ages and nationalities as well as the gender balance currently represented on the Boards and at the senior management level.

sanksi yang sepadan dengan sifat dan dampak dari kasus tersebut. Sanksi ini bisa termasuk pemecatan dari Perseroan.

6. Menginformasikan Whistleblower apakah kesalahan terbukti.

Pihak yang menangani laporanSemua laporan masuk ke dalam sistem kasus manajemen berdasarkan tanda bukti. Bergantung pada sifatnya, urgensi dan potensi dapat dari kasus, kasus tersebut akan ditangani baik oleh Perseroan atau Global Case Manager yang bekerja berdasarkan arahan Heineken Integrity Committee. Bila diperlukan, ahli eksternal seperti pengacara atau akuntan dapat ditunjuk untuk membantu pelaksanaan investigasi.

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAMPerseroan tidak mempunyai program kepemilikan saham bagi karyawan ataupun manajemen.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANKebijakan dan tindakan Perseroan terkait pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan dijelaskan di halaman 152-167 dari Laporan Tahunan ini.

KERAGAMAN DI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIPerseroan berupaya mengelola keseimbangan pengetahuan, keahlian, pengalaman, dan latar belakang dari Dewan Komisaris, Direksi, dan manajemen senior. Keseimbangan ini tercermin dari beragamnya latar belakang pendidikan, karir, usia, dan kewarganegaraan dan juga keseimbangan gender yang saat ini ada di Dewan Komisaris, Direksi, dan level manajemen senior.



148


I K H T I S A R



Management Report

PrinsipPrinciple

RekomendasiRecommendation

StatusStatus

Aspek 1: Hubungan antara Perusahaan Publik dan Pemegang Saham dan Memastikan Hak Pemegang SahamAspect 1: Relations between Public Companies and Shareholders in Assuring Shareholders’ Rights

Prinsip 1Peningkatan nilai dari RUPS

Principle 1Increase the value of the general meetings of shareholders (GMS)

Perseroan hendaknya mempunyai tatacara untuk voting, baik secara terbuka atau tertutup, yang melindungi kemandirian dan kepentingan pemegang saham.The company should have procedures for voting, whether open or closed, that protect the shareholders’ independence and interests.

Terlaksana. Prosedur pelaksanaan RUPS diberikan kepada pemegang saham di setiap RUPS.Fulfilled. The procedural rules for the GMS are provided to shareholders at each GMS.

Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris menghadiri RUPS Tahunan.All members of the Board of Directors and Board of Commissioners attend the annual general meeting of shareholders.

Dijelaskan. Seluruh anggota Direksi dan 5 (lima) dari 6 (enam) anggota Dewan Komisaris menghadiri RUPS Tahunan 2019.Explained. All members of the Board of Directors and 5 out of 6 members of Board of Commissioners attended the 2019 AGMS.

Ringkasan catatan dalam RUPS Tahunan harus tersedia di website perusahaan minimal untuk 1 (satu) tahun.A summary of the minutes of AGMs should be available on the company’s website for at least 1 (one) year.

Terpenuhi. Risalah rapat tersedia di website Perseroan.Fulfilled. Minutes are available indefinitely on our website: www.multibintang.co.id/investor.

Prinsip 2Penguatan kualitas komuniasi antara perusahaan publik dengan pemegang saham dan investornya

Principle 2Strengthen the quality of communications between public companies and their shareholders or investors.

Perusahaan harus mempunyai kebijakan tentang komunikasi dengan pemegang sahamnya dan investor.The company should have a policy on communications with its shareholders or investors.

Terpenuhi. Perusahaan mempunyai kebijakan komunikasi dengan pemegang saham dan investor.Melalui kebijakan ini, perusahaan menetapkan proses umum untuk mendukung komunikasi yang efektif dan efisien dengan pemegang saham untuk menciptakan keterlibatan yang aktif dan memastikan hak pemegang saham aman dan dapat dilaksanakan.Fulfilled. The Company has a policy on communication with shareholders and potential investors. Through this policy, the company sets out the general process to promote effective and efficient communication with the shareholders to encourage active engagement and to ensure shareholders rights are secured and can be exercised.

Kebijakan komunikasi harus tersedia di website.The communications policy should be disclosed on the website.

Terpenuhi. Kebijakan ada di website Perseroan.Fulfilled. The policy is available on our website.

Aspek 2: Fungsi dan Peran Dewan KomisarisAspect 2: Function and Role of the Board of Commissioners

APPLICATION OF THE CORPORATE GOVERNANCE GUIDELINES FOR PUBLIC COMPANIES

The table below summarizes the Company’s implementation of the Corporate Governance Aspects and Principles issued in OJK Regulation No.21/POJK.04/2015.

PENERAPAN PEDOMAN TATA KELOLA BAGI PERUSAHAAN PUBLIK

Tabel di bawah ini merupakan ringkasan dari penerapan Aspek dan Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang dituangkan dalam Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015.







Prinsip 3Penguatan keanggotaan dan komposisi Dewan Komisaris

Principle 3Strengthen the membership and composition of the Board of Commissioners

Kondisi perusahaan perlu dipertimbangkan untuk menetapkan jumlah anggota Dewan Komisaris.The condition of the company should be considered in determining the number of members of the Board of Commissioners.

Terpenuhi. Per 31 Desember 2019, Dewan Komisaris terdiri dari 1 Presiden Komisaris dan 7 Komisaris dimana 4 orang (50%) adalah Komisaris Independen.Fulfilled. As of 31 December 2019, the BOC comprises 1 President Commissioner and 7 Commissioners of whom 4 out of 8 are independent (50%).

Komposisi Dewan Komisaris harus mempertimbangkan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan Perusahaan.The composition of the Board of Commissioners should take into account the range of expertise, knowledge, and experience required by the Company.

Terpenuhi. Komposisi anggota Dewan Komisaris memiliki keseimbangan dalam hal pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang tercermin dari keragaman latar belakang pendidikan, karir, usia, dan kewarganegaraan.Fulfilled. The composition of the BOC members has an appropriate balance of knowledge, expertise and experience which is reflected in their diverse educational backgrounds, careers, ages and nationalities.

Prinsip 4Penguatan atas kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.

Principle 4Strengthen the quality of execution of the Board of Commissioners’ duties and responsibilities.

Dewan Komisaris memiliki kebijakan tentang asesmen mandiri untuk mengevaluasi kinerjanya.The Board of Commissioners has a policy on self-assessment to evaluate its performance.

Terpenuhi. Dewan Komisaris melakukan asesmen internal secara tahunan sebagai bentuk pertanggungjawaban secara kolegial yang mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris. Dengan asesmen mandiri ini, diharapkan setiap anggota Dewan Komisaris dapat berkontribusi untuk meningkatkan kinerja mereka secara terus-menerus.Fulfilled. The Board of Commissioners conducts an annual self-assessment as a form of accountability for collegially evaluating the Board of Commissioners’ performance. With this self-assessment, it is expected that each of the Board of Commissioners member can contribute to improving their performance on an ongoing basis.

Kebijakan asesmen mandiri harus dipaparkan di laporan tahunan.The self-assessment policy should be disclosed in the company’s annual report.

Sejalan dengan kebijakan baru, Dewan Komisaris melakukan asesmen mandiri atas kinerjanya di 2019, sebagaimana dipaparkan di halaman 128.In line with our new policy, the BoC conducted a self-assessment of its performance in 2019, as disclosed on page 128.

Dewan Komisaris harus mempunyai kebijakan pengunduran diri dari anggota Dewan Komisaris yang terlibat dalam kejahatan keuangan.The Board of Commissioners should have a policy on the resignation of board members who are involved in financial crimes.

Terpenuhi. Kami menerapkan peraturan dan ketentuan yang berlaku secara penuh.Fulfilled. We apply the prevailing rules and regulations in full.

Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi harus mempunyai kebijakan suksesi untuk anggota Direksi.The Board of Commissioners or the committee that performs the nomination and remuneration functions should have a succession policy for members of the Board of Directors.

Kami membuat kebijakan formal di 2019.We will establish the formal policy in 2019.



150


I K H T I S A R



Management Report

Aspek 3: Fungsi dan Peran DireksiAspect 3: Function and Role of the Board of Directors

Prinsip 5Penguatan keanggotaan dan komposisi Direksi.

Principle 5Strengthen the membership and composition of the Board of Directors.

Kondisi perusahaan dan efektivitas dalam pengambilan keputusan perlu dipertimbangkan dalam menetapkan jumlah anggota Direksi.The condition of the company and effectiveness in decision making should be considered in determining the number of members of the Board of Directors.

Terpenuhi. Perseroan telah memastikan bahwa komposisi dan kualitas anggota Direksi sesuai dengan kondisi Perseroan dan efektivitas dalam membuat keputusan.Fulfilled. The Company has ensured that the composition and quality of members of the Board of Directors are in accordance to the Company’s condition and effectiveness in decision making.

Komposisi Direksi harus memperhitungkan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman sesuai kebutuhan Perusahaan.The composition of the Board of Directors should take into account the range of expertise, knowledge and experience required by the Company.

Terpenuhi. Komposisi Direksi telah seimbang dari sisi pengetahuan, keahlian, dan pengalaman dimana tercermin dari beragamnya latar belakang pendidikan, karir, usia, kewarganegaraan, dan keseimbangan gender. Fulfilled. The composition of the Board of Directors has an appropriate balance of knowledge, expertise and experience which is reflected in the diverse educational backgrounds, careers, ages, nationalities and gender balance.

Anggota Direksi yang bertanggungjawab atas fungsi akuntansi atau keuangan harus mempunyai keahlian dan/atau pengetahuan tentang akuntansi.Members of the Board of Directors who are in charge of accounting or finance functions should have expertise in and/or knowledge of accounting.

Terpenuhi. Direktur Keuangan saat ini telah memperoleh Sertifikat di Akuntansi Bisnis dari Chartered Institute of Accountants dan telah berpengalaman di bidang keuangan di beberapa posisi senior.Fulfilled. The current Finance Director earned her Certificate in Business Accounting from the Chartered Institute of Accountants and has amassed financial experience in several senior positions.

Prinsip 6Penguatan kualitas pelaksanaan tugas dan tangung jawab Direksi.

Principle 6Strengthen the quality of execution of the Board of Directors’ duties and responsibilities.

Direksi harus mempunyai kebijakan tentang asesmen mandiri untuk mengevaluasi kinerjanya.The Board of Directors should have a policy on self-assessment to evaluate its performance.

Terpenuhi. Direksi melakukan asesmen mandiri tahunan berdasarkan pencapaian Perseroan dan individual IKU.Fulfilled. The Board of Directors conducts an annual self-assessment based on their company-wide as well as individual KPIs.

Kebijakan asesmen mandiri harus dipaparkan di laporan tahunan.The self-assessment policy should be disclosed in the company’s annual report.

Direksi melakukan asesmen mandiri atas kinerjanya di 2019, dan dilaporkan di halaman 128.The BoD conducted a self-assessment of its performance in 2019, as disclosed on page 128.

Direksi harus mempunyai kebijakan tentang pengunduran diri anggota Direksi yang terlibat dalam kejahatan keuangan.The Board of Directors should have a policy on the resignation of board members who are involved in financial crimes.

Terpenuhi. Direksi tunduk kepada peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta Pedoman Perilaku Bisnis Perseroan, dimana hal tersebut sudah dicakup didalamnya.Fulfilled. The Directors are subject to the prevailing rules and regulations and the Company’s Code of Business Conduct, and this matter is covered therein.

Aspek 4: Partisipasi Pemangku KepentinganAspect 4: Stakeholder Participation







Prinsip 7Penguatan tata kelola perusahaan melalui partisipasi pemangku kepentingan.

Principle 7Strengthen corporate governance through stakeholder participation.

Perusahaan harus mempunyai kebijakan terkait pencegahan insider trading.The company should have a policy on preventing insider trading.

Terpenuhi. Hal ini dicakup dalam Pedoman Perilaku Bisnis.Fulfilled. This is covered in theCompany’s Code of Business Conduct.

Perusahaan harus mempunyai kebijakan terkait anti-korupsi dan anti-fraud.The company should have anti-corruption and anti-fraud policies.

Terpenuhi. Hal ini dicakup dalam Pedoman Perilaku Bisnis.Fulfilled. This is covered in the Company’s Code of Business Conduct.

Perusahaan harus mempunyai kebijakan terkait pemilihan vendor/pemasok dan perbaikannya.The company should have a policy on vendor/supplier selection and improvement.

Terpenuhi. Hal ini dicakup dalam Pedoman Pengadaan dan juga Pedoman Perilaku Pemasok.Fulfilled. This is covered in our Procurement Manual as well as in our Supplier Code.

Perusahaan harus mempunyai kebijakan tentang pemenuhan hak kepada kreditur.The company should have a policy on fulfilling creditors’ rights.

Terpenuhi. Hal ini dicakup dalam Pedoman Perilaku Bisnis.Fulfilled. This is covered in our Company’s Code of Business Conduct.

Perusahaan harus mempunyai kebijakan whistleblowing.The company should have a whistleblowing policy.

Terpenuhi. Silahkan lihat bagian Sistem Whistleblowing di Bab GCG dari Laporan ini. Fulfilled. Please see the Whistleblowing System section in the GCG Chapter of this Report.

Perusahaan harus mempunyai kebijakan terkait pemberian insentif jangka panjang kepada Direktur dan karyawan.The company have a policy on giving long-term incentives to Directors and employees.

Terpenuhi.Fulfilled.

Aspek 5: Keterbukaan InformasiAspect 5: Information Disclosure

Prinsip 8Penguatan keterbukaan informasi.

Principle 8Strengthen information disclosure.

Perusahaan harus menggunakan berbagai teknologi informasi (selain website) sebagai alat untuk keterbukaan informasi.The company should make use of a range of information technology (in addition to their websites) as a means of disclosing information.

Terpenuhi. Keterbukaan dimuat dalam website Perseroan, website Bursa Efek, dan melalui e-mail. Selain itu, kami juga melakukan komunikasi melalui media sosial seperti Linkedln, YouTube, dan Instagram.Fulfilled. Disclosures are made on our website, the Indonesia Stock Exchange website, and by e-mail. In addition, we also communicate through various social media platforms such as LinkedIn, YouTube and Instagram.

Laporan Tahunan Perusahaan harus menyampaikan pemilik utama dari pemegang saham 5% (lima persen) saham atau lebih, selain menyampaikan pemilik utama dari perusahaan melalui pemegang saham utama dan pengendali.The company’s annual report should disclose the ultimate beneficial owners of shareholdings of 5% (five percent) or more of their shares, in addition to disclosing the ultimate beneficial owners of shareholdings in the company through the ultimate and controlling shareholders.

Terlaksana. Informasi detil dapat dilihat di halaman 27 dari Laporan Tahunan ini.Fulfilled. The details can be seen on page 27 of this Report.



152


I K H T I S A R



Management Report

Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial


Amid the mounting global challenges of climate change, water scarcity, poverty and inequality, we understand that running a business entails responsibilities that go beyond generating profit. Through our operations, we endeavour to create value for all our stakeholders by driving positive change in society and reducing our impact on the environment.

Our business relies on water and agricultural products as inputs, as well as a prosperous society that can purchase our products; both may be threatened by the challenges above. By finding more responsible and sustainable ways to do business, therefore, we are reducing critical risks for the Company going forward.

Ditengah meningkatnya tantangan global dari perubahan iklim, kelangkaan air, kemiskinan dan ketidaksetaraan, kami memahami bahwa menjalankan bisnis mensyaratkan tanggung jawab lebih tinggi dibanding sekadar memperoleh untung. Melalui operasional kami, kami berupaya keras menciptakan nilai bagi seluruh pemegang saham dengan mendorong perubahan positif di masyarakat dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Bisnis kami sangat bergantung pada air dan produk pertanian sebagai bahan dasar, serta masyarakat yang sejahtera yang mampu membeli produk kami; dimana keduanya mungkin terancam oleh tantangan-tantangan diatas. Dengan menemukan cara untuk melakukan bisnis yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, kami memperkecil risiko kritis Perseroan kedepan.





Our sustainability strategy, Brewing a Better Indonesia, sets targets and indicators for achieving our sustainability vision in 6 (six) focus areas: Save Every Drop (protecting water resources), Drop the C (reducing CO2 emissions), Sourcing Sustainably, Advocating Responsible Consumption, Promoting Health and Safety, and Growing with Communities, in which we believe we can make a difference. Highlights of our progress in each of these areas are described in the following pages.

The actions, investments and results described throughout this report clearly reflect the fact that Multi Bintang’s commitment to doing business sustainably is embedded throughout the business. In 2019, the Company also received a number of awards in recognition of our commitment to achieving a balance between people, planet and prosperity, including the Green CEO Award for our last President Director, Michael Chin, and a Top 5 Social Business Innovation Companies Award (F&B category) from Warta Ekonomi.

More details about the Brewing a Better Indonesia targets and indicators are presented in our Sustainability Report, which can be found on our website at www.multibintang.co.id/sustainability.

EVERY DROP – PROTECTING WATER RESOURCESAs a multi-beverage company, water is our most important raw material. As we operate in areas where water is increasingly scarce, we have a responsibility not only to manage our own use of this resource but also to safeguard it for the millions of others who also rely on it every day.

In 2019, we continued to invest in technologies and innovative solutions to decrease the volume of water we use in the production process, reducing it to 3.1 hl/hl for both breweries by year end, surpassing HEINEKEN’s global 2020 target for water consumption in water-stressed areas. Among other solutions, our Effluent Reclaim Plant in Tangerang has reduced the overall amount of water required for the production of beer by enabling us to use the reclaimed treated water for cleaning and other household purposes rather than drawing from our external supply.

Strategi keberlanjutan kami, Brewing a Better Indonesia, menetapkan target dan indikator untuk mencapai visi keberlanjutan fokus di 6 (enam) bidang: Selamatkan Tiap Tetes (melindungi sumber daya air), Turunkan C (mengurangi emisi CO2), Sumber Keberlanjutan, Advokasi Konsumsi yang Bertanggung Jawab, Majukan Kesehatan dan Keselamatan, dan Tumbuh bersama Komunitas, dengan mana kami meyakini kami dapat membuat perbedaan. Hal-hal penting dalam setiap bidang tersebut dijelaskan di halaman-halaman berikut.

Tindakan, investasi, dan hasilnya yang dijelaskan dalam lapoaran ini secara jelas memperlihatkan fakta bahwa komitmen Multi Bintang melakukan bisnis secara berkelanjutan melekat pada bisnis itu sendiri. Di 2019, Perseroan menerima beberapa penghargaan sebagai apresiasi terhadap komitmennya untuk mencapai keseimbangan diantara orang, bumi, dan kesejahteraan, termasuk Green CEO Award untuk Presiden Direktur kami terdahulu, Michael Chin, dan Top 5 Social Business Innovation Companies Award (kategori F&B) dari Warta Ekonomi.

Lebih detil tentang target dan indikator Brewing a Better Indonesia disajikan dalam Laporan Keberlanjutan kami, yang dapat ditemukan di website dengan alamat www.multibintang.co.id/keberlanjutan.

TIAP TETES – MELINDUNGI SUMBER DAYA AIR

Sebagai perusahaan multi minuman, air adalah bahan dasar paling penting. Oleh karena kami beroperasi di wilayah dimana keberadaan air semakin langka, kami mempunyai tanggung jawab tidak hanya mengelola penggunaan sumber daya air bagi kami tetapi juga menjaganya bagi jutaan lainnya yang juga bergantung pada sumber daya air setiap hari.

Di 2019, kami melanjutkan investasi pada teknologi dan inovasi untuk mengurangi volume air yang kami gunakan dalam proses produksi, menguranginya menjadi 3,1 hl/hl untuk kedua brewery pada akhir tahun, melebihi target Heineken secara global di 2020 untuk konsumsi air di wilayah keterbatasan air. Salah 1 (satu) diantara solusi, yaitu Effluent Reclaim Plant kami di Tangerang telah mengurangi jumlah keseluruhan air yang dibutuhkan untuk produksi bir dengan memampukan kami menggunakan air hasil reklamasi untuk pembersihan dan keperluan rumah tangga lainnya dibanding mengambil dari pasokan eksternal.



154


I K H T I S A R



Management Report

We have also made a commitment to balance our intake of water from the local water source by returning an equivalent amount to the watershed. This is achieved by restoring the health of the watershed, principally through reforestation and the prevention of illegal logging. As this requires the cooperation and support of multiple stakeholders, we work with a number of partners to ensure that our efforts have maximum scale and impact. In both the Brantas and Cisadane watersheds, we have collaborated with UNIDO to facilitate Water Alliances; these are registered public-private partnerships that bring together community organisations, NGOs, local and multinational businesses, and the military to work towards the common goal of protecting our shared water resources.

Determining the water balance for each watershed requires a complex calculation that takes into account multiple factors including local meteorological data, irrigation data, tree survival rates and the hydrogeology of the watershed. In 2019, we undertook a hydrological study to better understand the characteristics of the watershed of the Cumpleng River, a tributary of the Brantas River and the principal source of water for our Sampangagung Brewery. In the Cisadane watershed, meanwhile, we planted bamboo in Cijeruk, on the slopes of Mount Salak, as part of our watershed conservation initiative.

With the Water Alliances, we have also been leading water stewardship initiatives to tackle river pollution downstream and improve water quality. On Earth Day, 22 April 2019, we collaborated with the Cisadane Water Alliance and the provincial Environment and Forestry Office to mobilise a community river clean-up in Tangerang. On World Clean-Up Day, 24 September 2019, more than 100 of our employees volunteered for a river clean-up at Cijeruk, in collaboration with The Nature Conservancy. Both events yielded several tonnes of domestic waste, which was sorted and sent to recycling facilities.

Kami juga membuat komitmen untuk menyeimbangkan asupan air dari sumber daya air lokal dengan mengembalikan jumlah yang setara ke daerah aliran sungai. Hal ini dicapai dengan mengembalikan kondisi daerah aliran sungai, utamanya melalui penanaman hutan kembali dan pencegahan pengambilan kayu secara tidak sah. Oleh karena hal ini menbutuhkan kerjasama dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, kami bekerja dengan beberapa rekanan untuk memastikan bahwa upaya kami mempunyai skala dan dampak yang maksimal. Di kedua daerah aliran sungai Brantas dan Cisadane, kami berkolaborasi dengan UNIDO untuk memfasilitasi Water Alliance; ini merupakan kerjasama publik-swasta terdaftar yang membawa bersama-sama organisasi masyarakat, LSM, bisnis lokal dan multinasional, serta militer untuk bekerja mencapai target yang sama yaitu melindungi sumber daya air bersama.

Penetapan kesimbangan air untuk setiap daerah aliran sungai membutuhkan perhitungan yang kompleks yang memperhitungkan berbagai faktor termasuk data meteorologi setempat, data irigasi, tingkat kelangsungan hidup pohon, dan hidrologi dari daerah aliran sungai. Di 2019, kami melakukan studi hidrologi untuk memahami lebih baik karakteristik daerah aliran sungai di Sungai Cumpleng, anak Sungai Brantas dan sumber daya air utama bagi Brewery Sampangagung. Sementara itu, di daerah aliran sungai Cisadane, kami menanam bambu di Cijeruk, di lereng Gunung Salak, sebagai bagian dari inisiatif konservasi daerah aliran sungai.

Bersama-sama dengan Water Alliances, kami juga telah memprakarsai pengelolaan air untuk mengatasi polusi sungai di hilir dan meningkatkan kualitas air. Pada Hari Bumi, 22 April 2019, kami berkolaborasi dengan Cisadane Water Alliance dan Kantor Dinas Lingkungan dan Kehutanan memobilisasi komunitas membersihkan sungai di Tangerang. Pada World Clean-Up Day, 24 September 2019, lebih dari 100 karyawan kami secara sukarela membersihkan sungai di Cijeruk, berkolaborasi dengan Konservasi Alam. Kedua kegiatan tersebut menghasilkan sampah domestik, yang dipilih dan dikirim ke fasilitas daur ulang.







In Mojokerto Regency, East Java, the River2River Journey on 5-7 November 2019 engaged more than 1,000 volunteers in cleaning up the Cumpleng River and raising awareness about responsible waste management. The event, which was a collaboration between Multi Bintang, We-Hasta, the Water Alliance, Indorelawan and the Mojokerto Regency government, also featured an 88-km relay race along the Cumpleng River, run by 13 runners from the Company to commemorate our 88th anniversary and raise funds. The funds will be used to install waste traps on the river, clean up the river banks and implement educational programs.

DROP THE C – REDUCING CO2 EMISSIONS

CO2 emissions are among the biggest contributors to climate change; as a responsible business, we are taking steps to shrink our carbon footprint across the entire value chain by reducing fossil fuel emissions, reducing emissions related to packaging and reducing emissions related to waste management.

Renewable energyIn November 2019, we made a pledge that by 2025, 100% of the energy we use in production will be renewable; a goal that also supports the government’s green industry policy. We are already well on the way towards achieving

Di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kegiatan River2River Journey pada 5-7 November 2019, melibatkan lebih dari 1.000 sukarelawan membersihkan Sungai Cumpleng dan meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Kegiatan ini, yang merupakan kolaborasi antara Multi Bintang, We-Hasta, Water Alliance, Indorelawan, dan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, juga melaksanakan lari estafet 88 km sepanjang Sungai Cumpleng, dilakukan oleh 13 pelari dari Perseroan sebagai bentuk perayaan ulang tahun ke-88 dan pengumpulan dana. Dana tersebut akan digunakan untuk memasang perangkap sampah di sungai, membersihkan tepian sungai dan pelaksanaan program edukasi.

DROP THE C – MENGURANGI EMISI CO2

Emisi CO2 merupakan salah satu kontributor terbesar bagi perubahan iklim; sebagai bisnis yang bertanggung jawab, kami mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jejak karbon di seluruh rantai nilai dengan mengurangi emisi bahan bakar fosil, mengurangi emisi yang terkait dengan pengemasan dan mengurangi emisi yang terkait dengan pengelolaan limbah.

Energi terbarukanPada November 2019, kami membuat komitmen bahwa pada 2025, 100% energi yang kami gunakan dalam produksi akan terbarukan; cita-cita yang juga mendukung kebijakan pemerintahan tentang industri hijau. Kami sudah



156


I K H T I S A R



Management Report

this through a significant reduction in our fossil fuel consumption in recent years. In 2018, we commissioned our first biomass plant to generate thermal energy for Sampangagung Brewery, switching from natural gas. In Q 42019, we began constructing a similar biomass plant in Tangerang Brewery, which will be commissioned in 2020. With both biomass plants operating, almost 80% of the energy we use in production will be renewable. The remaining 20% will be derived largely from solar energy on ground, which is currently at the planning stage.

Our renewable energy strategy supports the government’s green energy agenda as well as the Sustainable Development Goals on clean energy and climate action. In addition to reducing carbon emissions, our transition to renewable energy is also benefitting communities in the vicinity of the breweries, as the feedstock for the biomass plants consists of rice husks and wood chips purchased from local farmers.

Waste managementWe reduce, reuse, or recycle more than 98% of our waste, thus preventing the significant GHG emissions it could otherwise produce if sent to landfill. The remaining waste includes toxic medical waste from our company clinics which, by law, must be disposed of by government-appointed handlers.

Recycling effluent from our brewery in Tangerang has made a substantial contribution to reducing our overall water consumption. Although the water recovered through our Effluent Reclaim Plant exceeds the national quality standards for treated water, it is used only for secondary purposes such as cleaning and garden maintenance, and never in the production process.

Our products are sold in glass bottles and aluminium cans, both of which can be easily recycled. Empty Bintang and Heineken bottles are returned to our bottling lines, where they are washed, sterilized and reused.

One of our goals is to create a circular economy in which our waste products are reused or repurposed. In 2019, we launched an initiative to recycle wood waste to make tables; we donated 11 of these tables to a kindergarten in Kutabumi, Tangerang. Yeast waste from the breweries is

berada dalam arah yang benar untuk mencapai hal tersebut melalui pengurangan konsumsi bahan bakar fosil yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Di 2018, kami mengoperasikan pabrik biomassa untuk menghasilkan energi termal bagi Brewery Sampangagung, yang beralih dari gas alam. Di Kuartal 4-2019, kami mulai membangun pabrik biomassa yang sama di Brewery Tangerang, yang akan beroperasi di 2020. Dengan beroperasinya kedua pabrik biomassa, hampir 80% energi yang digunakan dalam proses produksi akan terbarukan. Sisanya 20% akan berasal dari energi matahari di tanah, dimana saat ini dalam tahap perencanaan.

Strategi energi terbarukan kami mendukung agenda energi hijau Pemerintah dan juga SDGs terkait energi bersih dan aksi iklim. Selain mengurangi emisi karbon, peralihan kami ke energi terbarukan juga memberi manfaat bagi komunitas sekitar tempat pembuatan bir, sebagai bahan baku untuk tanaman biomassa yang terdiri dari sekam padi dan serpihan kayu yang dibeli dari petani setempat.

Pengelolaan limbah Kami mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang lebih dari 98% limbah, dengan demikian mencegah emisi gas rumah kaca yang signifikan yang dapat dihasilkan jika dikirim ke TPA. Limbah yang tersisa termasuk limbah medis beracun dari klinik perseroan kami, yang secara hukum, harus dibuang oleh tim yang ditunjuk pemerintah.

Daur ulang limbah dari tempat pembuatan bir di Tangerang telah memberikan kontribusi besar untuk mengurangi konsumsi air secara keseluruhan. Meskipun air yang dipulihkan melalui Effluent Reclaim Plant melebihi standar kualitas nasional untuk air yang diolah, yang digunakan hanya untuk tujuan sekunder seperti pembersihan dan pemeliharaan kebun, dan tidak pernah digunakan dalam proses produksi.

Produk kami dijual dalam botol kaca dan kaleng aluminium, keduanya mudah untuk didaur ulang. Botol Bintang dan Heineken yang kosong dikembalikan ke jalur botol kami, dimana kemudian dicuci, disterilisasi, dan digunakan kembali.

Salah satu tujuan kami adalah menciptakan ekonomi sirkular dimana produk limbah digunakan atau digunakan kembali. Di 2019, kami meluncurkan inisiatif untuk mendaur ulang sampah kayu menjadi meja; kami mendonasikan 11 meja jenis ini ke taman kanak-kanak di







sold as protein for animal feed, while waste water sludge and while garden waste from our factories is being used to make fertilizer and compost, respectively. In Tangerang, we also recycled around 365 kg of spent grain and sold it to other companies, generating Rp 111,880,000 as of November 2019. More details about how our sustainable waste management programs are engaging and benefitting local communities through our ‘Waste for Prosperity’ initiative can be seen on page 163.

Recognising the massive scale of plastic waste in Indonesia and its damaging impact on the environment, we have begun exploring options for reducing the amount of plastic used in our production and commercial operations. We are also raising awareness about responsible waste management, particularly in Bali, where the proliferation of plastic and other waste is threatening the island’s status as a premier tourist destination. As a significant portion of our revenues are generated in tourist areas, we have a strong business interest in keeping them clean. In June, we collaborated with the Bali State Polytechnic on the Beach Clean-Up event at Kuta Beach, while in November and December, we partnered with Make a Change World and Plastic Fischer to install waste traps and clean up the Yeh Po River, a tributary of one of the island’s main waterways. This was aimed at preventing waste, especially single-use plastic, from reaching the sea, where it poses a major threat to marine biodiversity.

Environmental certificationMulti Bintang is fully compliant with all relevant local and national environment laws and regulations. A full list of the Company’s environmental and safety certifications can be seen on page 35 of this report.

Environment-related grievance mechanisms Employees and vendors can report any concerns or complaints regarding the Company’s environmental practices through our various whistleblowing channels program (please see “Whistleblowing System’ on page 145 of this report for more details). Members of the public can contact the Company directly on the numbers provided in this report and on our website, or through our Consumer Care Hotline: please see page 167 of this report.

Kutabumi, Tangerang. Limbah ragi dari brewery dijual sebagai protein untuk makanan hewan, sementara lumpur air limbah digunakan untuk membuat pupuk dan kompos. Di Tangerang, kami juga mendaur ulang sekitar 365 kg biji-bijian dan menjualnya ke , yang menghasilkan Rp 111.880.000 per November 2019. Info lebih detil tentang bagaimana program pengelolaan limbah berkelanjutan kami dalam melibatkan dan menguntungkan komunitas lokal melalui inisiatif kami 'Waste for Prosperity’ dapat dilihat pada halaman 163.

Menyadari adanya sampah plastik dalam skala besar di Indonesia dan dampak berbahaya bagi lingkungan, kami mulai mengeksplorasi opsi untuk mengurangi sejumlah plastik yang digunakan dalam berproduksi dan operasi komersial. Kami juga meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan sampah secara bertanggung jawab, khususnya di Bali, dimana proliferasi plastik dan sampah lainnya mengancam status pulau tersebut sebagai tujuan utama turis. Porsi signifikan dari pendapatan kami diperoleh di wilayah wisata, kami mempunyai kepentingan bisnis yang kuat untuk menjaga kebersihannya. Di Juni, berkolaborasi dengan Bali State Polytechnic pada kegiatan Beach Clean-Up di Pantai Kuta, sementara di November dan Desember, kami bekerja bersama dengan Make a Change World dan Plastic Fischer memasang perangkap sampah dan membersihkan Sungai Yeh Po, anak sungai dari salah satu saluran air utama pulau itu. Hal ini bertujuan untuk mencegah sampah, terutama plastik sekali pakai, mencapai laut, dimana menjadi ancaman utama bagi keanekaragaman hayati.

Sertifikasi lingkunganMulti Bintang patuh sepenuhnya kepada seluruh hukum dan peraturan terkait baik lokal maupun nasional. Daftar sertifikasi lingkungan dan keselamatan dapat dilihat di halaman 35 dari laporan ini.

Mekanisme pengaduan terkait lingkungan Karyawan dan vendor dapat melaporkan setiap kerprihatinan atau keluhan terkait praktik lingkungan Perseroan melalui program jalur whistleblowing kami (silahkan lihat “Sistem Whistleblowing” di halaman 145 dari laporang ini). Anggota masyarakat dapat menghubungi Perseroan secara langsung ke nomor yang ada dalam laporan ini dan di website kami, atau melalui Consumer Care Hotline; silahkan lihat halaman 167 dari laporan ini.



158


I K H T I S A R



Management Report

SOURCING SUSTAINABLYOne of the platforms in our ‘Brewing a Better Indonesia’ strategy is the responsible sourcing of materials and services throughout our supply chain. We are highly selective, working only with suppliers that comply with our strict standards on environmental practices, health and safety, labour and human rights, and business ethics. These are clearly defined in the HEINEKEN Supplier Code, which can be found on our website, www.multibintang.co.id. Our supplier contracts also stipulate a number of other mandatory minimum conditions, particularly on equitable pay, decent work conditions and overtime, that may not be specifically covered in the Code. We carry out regular compliance audits during the contract period and find alternatives for any suppliers who do not conform.

In 2019, we took various actions to strengthen our supplier relationship management, including the following: • Sending individual letter to each supplier explaining the

importance of Supplier Code Compliance, in order to ensure 100% Supplier Code signing;

• Personal follow-up by Category Managers and Buyers with non-compliant vendors so that certain risk analysis and audit requirements can be completed;

SUMBER KEBERLANJUTANSalah satu pola dalam strategi “Brewing a Better Indonesia” adalah sumber bahan dan layanan yang bertanggung jawab melalui rantai pasokan kami. Kami sangat selektif, bekerja hanya dengan pemasok yang memenuhi standar ketat tetang praktik-praktik lingkungan, kesehatan dan keselamatan, buruh dan hak asasi manusia, dan etika bisnis. Hal ini tertera dengan jelas dalam HEINEKEN Supplier Code, yang dapat ditemui di website kami, www.multibintang.co.id. Kontrak dengan para pemasok juga menetapkan beberapa kondisi minimum yang harus dipenuhi, terutama pembayaran yang adil, kondisi kerja yang layak dan lembur, yang mungkin tidak secara spesifik tertera dalam Supplier Code. Kami menjalankan audit kepatuhan secara regular selama periode kontrak dan mencari alternatif bagi pemasok yang tidak sesuai.

Di 2019, kami melakukan berbagai tindakan untuk memperkuat pengelolaan hubungan dengan pemasok, termasuk sebagai berikut:• Mengirimkan surat khusus ke setiap pemasok,

menjelaskan pentingnya Supplier Code Compliance, demi memastikan 100% Supplier Code ditandatangani;

• Tindak lanjut secara personal oleh Category Managers and Buyers kepada vendor yang tidak patuh sehingga analisa risiko tertentu dan persyaratan audit dapat terpenuhi;







Supplier Code Compliance ResultsSupplier Code Compliance Results

2017

59% 86% 99.5%

2018 2019 (November)

• Doing anti-bribery due diligence of selected vendors as part of our Third Party Risk Management (TPRM); and

• Increasing the number of e-auctions, which allow for more transparency on the sourcing process for both internal stakeholders and prospective suppliers.

We also took measures to improve supplier performance management, for example by issuing bi-annual supplier performance review reports to drive down lead times, and setting up periodic meetings with poor-performing suppliers to ensure their commitment to improvement.

These measures contributed to the dramatic increase in the Supplier Code compliance rate we have seen since 2017. We have also seen an improvement in Direct Material Supplier OTIF (on time and in-full delivery), which increased from 54% to 91% between January and October 2019.

• Melalukan uji tuntas anti-suap terhadap vendor terpilih sebagai bagian dari Manajemen Risiko Pihak Ketiga; dan

• Meningkatkan jumlah tender secara elektronik, sehingga proses pengadaan lebih transparan bagi baik pemangku kepentingan internal maupun pemasok prospektif.

Kami juga melakukan pengukuran untuk meningkatkan manajemen kinerja pemasok, misalnya dengan menerbitkan laporan kajian kinerja pemasok dua tahunan untuk menurunkan waktu memimpin, dan menyelenggarakan rapat secara periodik dengan pemasok yang kinerjanya buruk untuk memastikan komitmen perbaikan mereka.

Pengukuran ini berkontribusi peningkatan dramatis tingkat kepatuhan Supplier Code yang kami lihat sejak 2017. Kami juga melihat adanya perbaikan dalam Direct Material Supplier OTIF (tepat waktu dan terkirim secara lengkap), yang meningkat dari 54% menjadi 91% diantara Januari dan Oktober 2019.

2 (two) suppliers failed their first SGS Audit (Step 4 in Supplier Code Compliance). 1 (one) of the suppliers implemented the audit recommendations and subsequently passed the second SGS Audit; however, the other supplier failed their second SGS Audit, and MBI terminated the business relationship as of 1 January 2020.

Although we seek to source locally where possible, some of our raw materials have to be imported due to the nature of our products and business. We are, however, exploring

2 (dua) pemasok gagal pada SGS Audit pertama mereka (Tahap 4 dalam Supplier Code Compliance). 1 (satu) pemasok melaksanakan rekomendasi audit dan lulus pada SGS Audit kedua; sementara pemasok lainnya gagal dalam SGS Audit kedua, dan MBI memutus hubungan bisnis sejak 1 Januari 2020.

Meskipun kami berupaya mencari sumber lokal bila memungkinkan, beberapa bahan baku harus diimpor karena sifat produk dan bisnis kami. Meskipun begitu,



160


I K H T I S A R



Management Report

opportunities to increase local sourcing in future through our foundation, Yayasan Sahabat Multi Bintang (YSMB). Under its food technology mandate, YSMB is partnering with a leading Indonesian university to research the potential of sorghum as a raw material for the brewing process.

PROMOTING HEALTH AND SAFETY

Multi Bintang’s ‘Safety First’ approach reflects our commitment to creating a culture where the health and safety of ourselves, our co-workers and our stakeholders is always top of mind. This involves reviewing, learning from and improving our practices on a continuous basis.

The development and execution of our health and safety strategies is guided by a steering committee and communicated through the Health and Safety Committees at each site. We identify the key risks across our operations and address them while building understanding through campaigns and training. Our comprehensive safety strategy covers both on and off-site employees as well as our third party vendors.

Our consistent focus on strengthening our safety culture was rewarded with Multi Bintang being named as the 2019 HEINEKEN World Health and Safety winner for the APAC region, and Sampangagung Brewery being awarded the Gold rating on the Ministry of Manpower and Transmigration’s Occupational Health and Safety Management System (SMK3). Tangerang brewery received a Gold rating on its last SMK3 audit in 2016.

Safety on the road Road safety remains one of our highest priorities, given that most accidents happen on the way to and from work. As the majority of our employees in Sampangagung commute by motorcycle, we provided Motorbike Safety Riding Training, incorporating a Journey Risk Assessment along 50 km of the most-travelled commuter route. For Commerce Department employees who are assigned operational cars, we provide Defensive Driving Training (DDT). Both trainings are intended to ensure the safety

kami selalu mengeksplorasi kesempatan untuk meningkatkan pengadaan lokal di masa mendatang melalui yayasan, Yayasan Sahabat Multi Bintang (YSMB). Berdasarkan mandat teknologi pangan, YSMB bekerjasama dengan universitas ternama di Indonesia melakukan penelitian terhadap potensi sorgum sebagai bahan baku untuk proses pembuatan bir.

MEMPROMOSIKAN KESEHATAN DAN KESELAMATANPendekatan “Safety First” Multi Bintang mencerminkan komitmen kami untuk menciptakan budaya dimana kesehatan dan keselamatan diri, rekan kerja dan pemangku kepentingan selalu menjadi perhatian utama. Hal ini melibatkan peninjauan, pembelajaran dan perbaikan atas praktik-praktik kami secara terus-menerus.

Pengembangan dan pelaksanaan strategi kesehatan dan keselamatan diarahkan oleh steering committee dan dikomunikasikan melalui Komite Kesehatan dan Keselataman di setiap pabrik. Kami mengidentifikasi risiko-risiko utama di seluruh operasional dan mengatasinya dengan membangun pemahaman melalui kampanye dan pelatihan. Strategi keselamatan secara komprehensif mencakup karyawan di pabrik dan di luar pabrik serta para vendor pihak ketiga kami.

Fokus yang konsisten pada penguatan budaya keselamatan kami menghasilkan penghargaan bagi Multi Bintang dengan predikat pemenang 2019 HEINEKEN World Health and Safety untuk wilayah Asia Pasifik, dan Brewery Sampangagung diberi penghargaan peringkat Emas pada Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (SMK3). Brewery Tangerang menerima peringkat Emas dalam audit SMK3 terdahulu di 2016.

Keselamatan Berkendara Keselamatan di jalan tetap menjadi salah satu prioritas tertinggi kami, mengingat sebagian besar kecelakaan terjadi dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja. Oleh karena mayoritas karyawan kami di Sampangagung pulang pergi dengan sepeda motor, kami memberikan Pelatihan Mengendarai Sepeda Motor, menggabungkan Journey Risk Assessment sepanjang 50 km dari rute komuter yang paling sering dilalui. Untuk karyawan Commerce Department yang diberikan mobil operasional,







kami menyediakan Pelatihan Mengemudi Defensif (DDT). Kedua pelatihan tersebut dimaksudkan untuk memastikan keselamatan karyawan dengan mempertajam kemampuan mereka untuk mengidentifikasi bahaya dan mengurangi risiko yang timbul. Untuk melengkapi DDT, mobil operasional dilengkapi dengan perangkat telematika. Hal ini memungkinkan kami untuk mengumpulkan dan menganalisis data digital tentang perilaku mengemudi, yang dapat digunakan untuk tujuan komunikasi dan pelatihan keselamatan di jalan dengan lebih efektif. Kami telah melihat hasilnya: rekor kecepatan kami meningkat 65% pada 2019.

Perbaikan keselamatan dalam operasional distribusi juga merupakan prioritas utama. Di 2019, kami memperluas proyek percontohan telematika kepada 50 truk distributor, dan akan berlanjut di 2020.

Kesiap siagaan tanggap darurat Kesadaran tentang apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat adalah aspek penting dari keselamatan. Selama tahun ini, kami memberikan pelatihan pertolongan pertama dan pemadam kebakaran sebagai bagian dari program kesiapsiagaan darurat dan melakukan latihan darurat untuk membiasakan karyawan dengan prosedur evakuasi.

Dari waktu ke waktu kami juga mengatasi keadaan darurat eksternal. Di 2019, kami mengambil langkah-langkah untuk melindungi anggota tenaga penjualan yang bekerja di wilayah dekat kebakaran hutan dengan memberikan mereka masker N-95, memasang pembersih udara di rumah mereka dan merelokasi anggota keluarga yang terkena risiko tertinggi.

Program Pencegahan Di 2019, kami lebih menekankan pada mempromosikan gaya hidup seimbang dan pencegahan penyakit dengan menambahkan vaksinasi Hepatitis B dan Influensa serta pemeriksaan gejala tumor saat program cek kesehatan tahunan dan membuka kembali pusat olahraga dan kelas kebugaran di kantor kami di Brewery Tangerang. Kami juga mendorong karyawan untuk aktif berdiskusi terkait isu penyakit kritis dan kesehatan jiwa selama sesi diskusi kesehatan rutin, mendorong mereka untuk berbicara lebih terbuka tentang kesehatannya sehingga setiap masalah dapat dideteksi dan diselesaikan lebih awal.

of our employees by sharpening their ability to identify hazards and mitigate risks as they arise. To complement DDT, their operational cars are equipped with telematics devices. This allows us to collect and analyse digital data on driving behaviour, which can be used to target road safety communications and training more effectively. We have already seen results: our speeding record improved by 65% in 2019.

Improving safety in the distribution operation is also a high priority. In 2019, we expanded our telematics pilot project to 50 distributors’ trucks, and will continue to roll it out in 2020.

Emergency preparedness Awareness of what to do in an emergency is a critical aspect of safety. During the year, we provided first aid and firefighting training as part of our emergency preparedness program and conducted emergency drills to familiarise employees with evacuation procedures.

From time to time we also have to address external emergencies. In 2019, we took measures to protect members of our sales force working in areas close to the forest fires in Sumatra and Kalimantan by providing them with N-95 masks, installing air purifiers in their homes and relocating family members at the highest risk.

Prevention Programme In 2019, we placed greater emphasis on promoting a balanced lifestyle and preventing illness, adding Hepatitis B and Influenza vaccinations as well as tumour marker checks to our annual Medical Check-Up program and re-opening a sports centre and fitness classes at our Tangerang Brewery head office. We also engaged our employees in active discussions about issues such as critical illness and mental health during our regular health talk sessions, urging them to talk more openly about their health so that any problems can be detected and addressed early on.



162


I K H T I S A R



Management Report

We saw an overall improvement in 2019. Multi Bintang successfully maintained its zero fatality record, which has been in place for more than 5 years, and returned to zero serious accidents, having recorded 2 (two) serious accidents in 2018. We also saw a reduction in incidents and near misses compared to the previous year’s figures. During the year, we used our new internal communications platform to improve incident reporting and learning. We also encouraged employees to report all near misses, including road safety-related near misses that are frequently overlooked due to their being caused by a third party (other road users). The findings of our process safety audit in April 2019, which indicated that compliance in both Tangerang and Sampangagung Breweries is above 75%.

Health and safety grievance mechanisms

Employees’ concerns regarding health and safety issues can be raised during our monthly communication sessions, which cover health and safety updates, or through the regular discussions between the management and our

Kami melihat perbaikan secara menyeluruh di 2019. Multi Bintang berhasil mengelola nol angka kematian, yang telah berlangsung selama 5 tahun, dan kecelakaan serius kembali ke nol, setelah mencatat ada 2 (dua) kecelakaan serius di 2018. Kami juga melihat adanya pengurangan kejadian dan potensi kejadian dibanding tahun sebelumnya. Selama tahun 2019, kami menggunakan pola komunikasi internal yang baru untuk memperbaiki pelaporan dan pembelajaran tentang kejadian. Kami juga mendorong karyawan untuk melaporkan seluruh potensi kecelakaan, termasuk potensi kecelakaan terkait keselamatan jalanan yang seringkali terlewat karena disebabkan oleh pihak ketiga (pengguna jalan lainnya). Temuan dari audit proses keselamatan di April 2019, mengindikasikan bahwa kepatuhan di Brewery Tangerang dan Sampangagung diatas 75%.

Mekanisme pengaduan kesehatan dan keselamatan Kekhawatiran karyawan mengenai masalah kesehatan dan keselamatan dapat disampaikan saat sesi komunikasi bulanan, yang mencakup pembaruan info tentang kesehatan dan keselamatan, atau melalui

Health and safety performance in 2019Health and safety performance in 2019

FTE SENDIRI OWN FTE

0

0

0

0

KONTRAKTORCONTRACTORS

*high potential near misses, and may include non-high potential near misses reported indivisually in ARISO ** non-high potential near misses reported as absolute numbers in ARISO

NYARIS TERJADI TIDAK BERPOTENSI TINGGI**

KEJADIAN NYARIS TERJADI*

KEJADIAN

KECELAKAAN FATAL

KECELAKAAN SERIUS

KECELAKAAN RINGAN

NON-HIGH POTENTIAL NEAR MISSES**

NEAR MISSES*

INCIDENTS

FATAL ACCIDENTS

SERIOUS ACCIDENTS

MINOR ACCIDENTS0

7

312

0

0

8

143

0







diskusi rutin antara manajemen dan perwakilan serikat pekerja. Jika tidak dapat diselesaikan segera, hal itu akan disampaikan ke manajemen untuk tindakan lebih lanjut. Jika seorang karyawan lebih suka mengajukan keluhan secara rahasia, mereka dapat menghubungi Company’s Trusted Representative melalui program 'Speak Up' (silakan lihat “Sistem Whistleblowing” di halaman 145 dari laporan ini untuk detil lebih lanjut). Melalui program ini, kami juga mendorong karyawan untuk berbicara secara pribadi tentang masalah pribadi, termasuk kesehatan mental, jika mereka berkenan.

Praktek ketenagakerjaan Untuk informasi lebih lanjut tentang praktik ketenagakerjaan Multi Bintang, termasuk remunerasi, peluang yang setara, serta pelatihan dan pengembangan, silakan lihat bagian “Karyawan Kami ’di halaman 97 dari Laporan Tahunan ini.

Tumbuh Bersama KomunitasBaik sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan sebagai bisnis, Perseroan memiliki kepentingan yang kuat untuk berinvestasi dalam ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat lokal. Kami berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dengan membayar pajak, menyediakan lapangan kerja, berkontribusi pada pengembangan infrastruktur lokal dan mendukung bisnis lokal. Selain itu, kami melibatkan masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan dalam berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat dan pendidikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup.

Limbah untuk Kesejahteraan Melalui inisiatif ini, kami mendorong masyarakat untuk memisahkan dan mendaur ulang limbah mereka, dan, jika memungkinkan, untuk mengubahnya menjadi keuntungan. Hingga akhir 2019, kami telah mendirikan 264 bank sampah di 17 kabupaten di Kabupaten Mojokerto, dimana rumah tangga dapat memperoleh manfaat hingga Rp 600.000 setiap bulan dari pemisahan dan penjualan limbah. Kami juga mendirikan bank sampah di Tangerang melalui inisiatif Bank Sampah Bintang Gapura. Dengan memberikan alternatif pembuangan limbah yang berkelanjutan, kami tidak hanya mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPA tetapi juga membuat kontribusi penting untuk mengatasi pencemaran sungai.

Inisiatif Limbah untuk Kesejahteraan lainnya adalah pertanian organik. Kami membuat kompos limbah kebun dari tempat kami dan menggunakan lumpur air limbah dari proses produksi untuk membuat pupuk. Produk-

labour union representatives. If they cannot be resolved immediately, they are escalated to the management for further action. If an employee prefers to make a complaint in confidence, they can contact the Company’s Trusted Representatives through the ‘Speak Up’ program (please see “Whistleblowing System’ on page 145 of this report for more details). Through this program, we also encourage employees to speak privately about any personal concerns, including mental health, if they wish.

Employment practicesFor more information on Multi Bintang’s employment practices, including remuneration, equal opportunities and training and development, please see the section on ‘Our People’ on page 97 of this Annual Report.

Growing with CommunitiesBoth as a responsible citizen and as a business, the Company has a strong interest in investing in the economic and social resilience of our local communities. We contribute to local economic growth by paying taxes, providing employment, contributing to the development of local infrastructure and supporting local businesses. In addition, we are engaging communities and a wide range of stakeholders in various sustainable community empowerment and education initiatives to improve prosperity and quality of life.

Waste for Prosperity Through this initiative, we are encouraging communities to separate and recycle their waste, and, where possible, to turn it into profit. As of the end of 2019, we had established 264 waste banks across 17 districts in Mojokerto Regency, where households can benefit by up to Rp 600,000 each month from separating and selling waste. We are also establishing waste banks in Tangerang through the Bintang Gapura Waste Bank initiative. By providing sustainable waste disposal alternatives, we are not only reducing the volume of waste sent to landfill but also making an important contribution to tackling river pollution.

Another Waste for Prosperity initiative is organic farming. We are composting garden waste from our premises and using waste water sludge from the production process to make fertilizer. These products are being distributed



164


I K H T I S A R



Management Report

to local households as part of a pilot project to encourage families to grow organic vegetables, both for their own use and for sale, with a view to scaling up to commercial market gardening as a potential future initiative. The project has been gaining good traction in Sampangagung.

Green School Through our support for the Green School program in Mojokerto, East Java, we are equipping the next generation with the knowledge and skills they need to adopt more sustainable ways of living.

The Adiwiyata (Green School) Program is a joint initiative of the Ministry of Environment and Forestry and the Ministry of Education and Culture aimed at embedding environmental awareness through environment-centred curriculums in primary, middle and high schools. Each school focuses on various projects and activities, often involving the local community, that demonstrate practical and replicable ways of reducing our environmental footprint and living more sustainably, such as planting trees, composting, growing hydroponic vegetables and building simple wastewater treatment facilities, among others.

Many of our people are volunteering their own time for the Green Schools we support, contributing their expertise on a wide range of subjects including applying environmental technologies, hydroponics and biopores, for example.

Contributing to local infrastructure and institutions In 2019, we continued to support the maintenance and improvement of various public facilities in the vicinity of our operational sites, contributing to the renovation of local mosques, village halls, public toilets and so on.

We also supported various community organisations and institutions by giving donations, particularly to support activities during the holiday periods of Idul Fitri, Idul Adha and Christmas.

produk ini didistribusikan kepada rumah tangga setempat sebagai bagian dari proyek percontohan untuk mendorong keluarga menanam sayuran organik, baik untuk digunakan sendiri maupun untuk dijual, dengan tujuan meningkatkan hasil kebun di pasar komersial sebagai inisiatif potensial di masa depan. Proyek ini mendapatkan daya tarik yang baik di Sampangagung.

Green School Melalui dukungan kami terhadap program Green School di Mojokerto, Jawa Timur, kami membekali generasi mendatang dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mengadopsi cara hidup yang lebih berkelanjutan.

Program Adiwiyata (Green School) adalah inisiatif bersama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan menanamkan kesadaran lingkungan melalui kurikulum yang fokus pada lingkungan di sekolah dasar, menengah dan tinggi. Setiap sekolah fokus pada berbagai proyek dan kegiatan, sering melibatkan masyarakat lokal, yang menunjukkan cara-cara praktis dan dapat direplikasi untuk mengurangi jejak lingkungan kita dan hidup lebih berkelanjutan, antara lain seperti menanam pohon, membuat kompos, menanam sayuran hidroponik dan membangun fasilitas pengolahan air limbah sederhana.

Banyak dari karyawan kami yang menyumbangkan waktu mereka untuk Sekolah Hijau yang kami dukung, memberikan kontribusi keahlian mereka di berbagai mata pelajaran termasuk menerapkan teknologi lingkungan, hidroponik dan biopori.

Berkontribusi pada infrastruktur dan lembaga setempat Di 2019, kami terus mendukung pemeliharaan dan peningkatan berbagai fasilitas umum di sekitar lokasi operasional kami, berkontribusi pada renovasi masjid lokal, balai desa, toilet umum, dan sebagainya.

Kami juga mendukung berbagai organisasi dan lembaga masyarakat dengan memberikan sumbangan, khususnya untuk mendukung kegiatan selama masa liburan Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal.







TANGGUNG JAWAB UNTUK BARANG DAN JASA

Anjuran Konsumsi Bertanggung JawabBir telah dinikmati di negara ini selama lebih dari seabad, dan mayoritas orang Indonesia minum secukupnya. Namun, kami mengakui bahwa ada potensi bahaya yang dapat timbul dari konsumsi alkohol yang tidak bertanggung jawab. Sebagai pembuat bir dan cider paling ikonik di Indonesia, kami telah membuat komitmen untuk mengadvokasi konsumsi minuman beralkohol yang bertanggung jawab. Ini mencakup, misalnya, memberi orang informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat tentang konsumsi minum mereka, menciptakan lingkungan positif untuk minum yang bertanggung jawab, dan memastikan bahwa para frontliners, termasuk bartender dan pramusaji, diberdayakan dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mempromosikan minum yang bertanggung jawab dan menghindari melayani atau menjual kepada konsumen dibawah umur.

Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah bekerja sama dengan mitra kami di industri perhotelan untuk menyebarkan pesan ini, dan di 2019 kami melanjutkan hubungan kami dengan Sekolah Tinggi Pariwisata di Nusa Dua, Bali, dalam memberikan Pelatihan Penyajian Bertanggung Jawab dan pengetahuan tentang alkohol kepada 150 siswa. Para pemimpin hotel dan restoran masa depan ini akan menjadi generasi penerus atas advokasi untuk minum yang bertanggung jawab saat mereka mengejar karir perhotelan di seluruh negeri.

RESPONSIBILITY FOR GOODS & SERVICES

Advocating Responsible ConsumptionBeer has been enjoyed in this country for over a century, and the majority of Indonesians drink in moderation. However, we acknowledge that there are potential harms that can arise from the irresponsible consumption of alcohol. As the brewer of Indonesia’s most iconic beer and cider brands, we have made a commitment to advocate for responsible consumption of alcoholic beverages. This entails, for example, providing people with the information they need to make informed decisions about their drinking, creating positive environments for responsible drinking, and ensuring that front liners, including bartenders and servers, are empowered with the skills they need to promote responsible drinking and avoid serving or selling to underage consumers.

In recent years, we have collaborated with our partners in the hospitality industry to disseminate this message, and in 2019 we continued our longstanding association with the College of Tourism in Nusa Dua, Bali, delivering Responsible Serving Training and alcohol knowledge to 150 students. These future hotel and restaurant leaders will be the next generation of advocates for responsible drinking as they pursue their hospitality careers all over the country.



166


I K H T I S A R



Management Report

Program Heineken Star Serve juga memberdayakan para bartender dan staf toko untuk terlibat secara positif dengan konsumen dalam menikmati bir secukupnya, tidak minum dan mengemudi, dan tidak menyajikan minuman beralkohol kepada siapa pun dibawah usia minum 21 tahun. Pada 2019, sekitar 150 peserta di Medan, Jakarta, Surabaya, dan Bali dilatih tentang penyajian yang bertanggung jawab dan pengetahuan tentang alkohol serta metode Heineken Star Serve untuk menyajikan bir yang sempurna.

Pesan konsumsi yang bertanggung jawab ditampilkan secara jelas di semua produk alkohol kami (lihat di bawah) serta di acara promosi, aktivasi dan melalui media komunikasi media.

Keselamatan produkKami menerapkan kontrol kualitas yang ketat terhadap produk dan semua bahan yang masuk kedalamnya. Semua unit produksi kami disertifikasi dengan standar ISO 9001 dan FSSC 22000 untuk manajemen kualitas dan keamanan pangan, memberikan jaminan bahwa produk kami aman untuk dikonsumsi. Pabrik minuman non-alkohol kami juga memiliki sertifikasi halal, memberikan jaminan bahwa semua produksinya bebas dari alkohol.

The Heineken Star Serve program is also empowering bartenders and outlet staff to engage positively with consumers on enjoying beer in moderation, not drinking and driving, and not serving alcoholic drinks to anyone below the legal drinking age of 21. In 2019, around 150 participants in Medan, Jakarta, Surabaya and Bali were trained on responsible serving and alcohol knowledge as well as the Heineken Star Serve method of serving the perfect beer.

Responsible consumption messages are displayed clearly on all our alcoholic products (see below) as well as at promotional events, on-ground activations and through our media communications.

Product safety We implement stringent quality controls on our products and all the materials that go into them. All our production units are certified to the ISO 9001 and FSSC 22000 standards for quality management and food safety, respectively, providing assurance that our products are safe for consumption. Our non-alcoholic beverages factory also has a Halal certification, providing a guarantee that all its output is free of alcohol.







Informasi produkKami berupaya memastikan bahwa semua konsumen memiliki akses ke informasi yang jelas dan komprehensif tentang produk kami, baik melalui website maupun pada produk itu sendiri. Semua produk memiliki label yang menampilkan bahan-bahan yang digunakan. Minuman beralkohol juga menampilkan kandungan alkohol disamping peringatan bahwa produk tersebut hanya dapat dikonsumsi oleh orang-orang dengan usia minum yang sah (21 tahun keatas) dan tidak boleh dikonsumsi selama masa kehamilan, serta pesan yang kuat 'jangan minum dan mengemudi'. Panduan ini juga ditampilkan pada kemasan sekunder seperti bungkus plastik dan karton.

Label dan kemasan pada produk Bintang juga menampilkan tagline 'Nikmati Bintang Secara Bertanggung Jawab', nomor Consumer Care Hotline, dan website Bintang (www.birbintang.co.id). Produk Heineken memuat tagline ‘Nikmati Heineken Secara Bertanggung Jawab’ dan alamat website EnjoyHeinekenResponsibly.com, disamping nomor Consumer Care Hotline. Semua produk Multi Bintang juga menampilkan simbol daur ulang pada kemasannya.

Consumer care Umpan balik dari konsumen memberikan masukan berharga yang dapat kami gunakan untuk meningkatkan kualitas dari produk dan jasa. Konsumen dipersilahkan menyampaikan pertanyaan, usulan, atau keluhan setiap saat melalui Consumer Care Hotline dengan nomor 0804-1-200-300, yang tertera pada kemasan produk kami. Konsumen juga dapat menghubungi kami melalui email [email protected].

Semua umpang balik konsumen ditangani berdasarkan protokoler standar untuk memastikan bahwa hal ini ditangani secara tepat dan profesional. Keluhan konsumen umumnya menerima respon tidak lebih dari 3 (tiga) hari setelah masuk sistem.

Product information We seek to ensure that all our consumers have access to clear, comprehensive information about our products, both through our website and on the products themselves. All our products carry labels displaying their ingredients. Our alcoholic beverages also display the alcohol content alongside warnings that the product may only be consumed by people of legal drinking age (21 and over) and should not be consumed during pregnancy, as well as a strong ‘Don’t drink and drive’ message. This guidance is also displayed on secondary packaging such as plastic wrap and cartons.

The labels and packaging on Bintang products also display the tagline ‘Enjoy Bintang Responsibly’, our Consumer Care Hotline number and the Bintang website URL (www.birbintang.co.id). Heineken products carry Heineken’s ‘Enjoy Heineken Responsibly’ tagline and responsible consumption website address EnjoyHeinekenResponsibly.com, alongside our Consumer Care Hotline number. All Multi Bintang products also display the relevant recycling symbols on their packaging.

Consumer care Feedback from consumers provides valuable input that we can use to improve the quality of our products and services. Consumers are welcome to make inquiries, suggestions, or complaints at any time through our Consumer Care Hotline number (0804-1-200-300), which is displayed on all our product packaging. Consumers can also contact us by e-mail at [email protected]

All customer feedback is handled according to a standard protocol to ensure that it is dealt with promptly and professionally. Consumer complaints generally receive a response no later than 3 (three) days after entering the system.




Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab atas

Laporan Tahunan 2019Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam

Laporan Tahunan 2019 PT Multi Bintang Indonesia Tbk telah dimuat secara lengkap dan benar dan kami bertanggung jawab atas isi Laporan Tahunan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

Maurits Daniel Rudolf Lalisang Presiden Komisaris/Komisaris Independen

President Commissioner/Independent Commissioner

Bartholomeus A.C van den Huijsen


Kenneth Choo Tay Sian

Komisaris

Commissioner

Nurhadijono


Sumantri Slamet




Wahyu Hidayat



DIREKSIBoard of Directors

Board of Commisioners and Board of Directors' Statement regarding the Responsibility for the

2019 Annual ReportWe, the undersigned declare that all information in the 2019 Annual Report of

PT Multi Bintang Indonesia Tbk has been completely and correctly disclosed and we are responsible for the content of the Company’s Annual Report.

This statement is made truthfully.

Murk Hidde Spits Presiden Direktur President Director

Chew Boon Hee Direktur Director

Sandra Asher Pattenden Direktur Director

Ika Noviera Direktur Director

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk

DAN ENTITAS ANAK/


AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

31 DESEMBER 2019

31 DECEMBER 2019

1

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

ISI

HAL/ PAGE

CONTENTS

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS‘ STATEMENT OF

RESPONSIBILITY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019:

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019:

LAPORAN POSISI KEUANGAN

KONSOLIDASIAN ------------------------------ 1 - 2 CONSOLIDATED STATEMENTS OF

----------------------------- FINANCIAL POSITION

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN -- 3

CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE

------------------------------------------------ INCOME

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN ------------------------------------ 4

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES --------------------------------------------- IN EQUITY

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN --------- 5 CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH

------------------------------------------------- FLOWS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN ------------------------------------ 6 - 72

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL --------------------------------------- STATEMENTS

INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION

Skedul 1 : Laporan Posisi Keuangan (Perusahaan Induk Saja)

73 Schedule I : Statements of Financial Position (Parent Company Only)

Skedul II : Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain (Perusahaan Induk Saja)

74 Schedule II : Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income (Parent Company Only)

Skedul III : Laporan Perubahan Ekuitas (Perusahaan Induk Saja)

75 Schedule III : Statements of Changes in Equity (Parent Company Only)

Skedul IV : Laporan Arus Kas (Perusahaan Induk Saja)

76 Schedule IV : Statements of Cash Flows (Parent Company Only)

Skedul V : Catatan Investasi dalam Entitas Anak (Perusahaan Induk Saja)

77 Schedule V : Note on Investments in Subsidiaries (Parent Company Only)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS‘ REPORT

1


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2019 AND 2018

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2019 2018

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas 4 77,797 307,896 Cash Piutang usaha 5 Trade accounts receivable

Pihak ketiga 858,299 604,963 Third parties Pihak berelasi 2,352 680 Related parties

Persediaan 6 165,633 172,217 Inventories Beban dibayar di muka 7 53,757 116,651 Prepaid expenses Pajak pertambahan nilai dibayar di muka - 14,210 Prepaid value-added tax Aset lancar lainnya 4,964 12,344 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 1,162,802 1,228,961 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap 8 1,559,289 1,524,061 Property, plant and equipment Aset pajak tangguhan 24 89,330 57,756 Deferred tax assets Klaim pengembalian pajak 9 57,892 45,625 Claims for tax refund Aset tidak lancar lainnya 27,637 33,098 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1,734,148 1,660,540 Total Non-current Assets

JUMLAH ASET 2,896,950 2,889,501 TOTAL ASSETS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini.

See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these Consolidated Financial

Statements.

2


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2019 AND 2018


Catatan/ Notes 2019 2018

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha 10 Trade accounts payable

Pihak ketiga 128,702 141,767 Third parties Pihak berelasi 10,341 6,619 Related parties

Pinjaman jangka pendek 11 Short-term loans Pihak berelasi 300,000 300,000 Related party Bank 50,000 70,000 Bank

Utang pajak 12 Taxes payable Pajak penghasilan badan 94,510 76,698 Corporate income tax Pajak-pajak lainnya 45,936 74,661 Other taxes

Jaminan embalasi 13 225,582 213,243 Deposit on containers Liabilitas derivatif 14 565 1,799 Derivative liabilities Biaya yang masih harus dibayar dan utang

lain-lain

15

733,057 694,132 Accrued expenses and other current

liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1,588,693 1,578,919 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas pajak tangguhan 24 123,463 98,048 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 26 13,220 13,141 Employee benefits obligation Liabilitas jangka panjang lainnya 25,567 31,857 Other non-current liabilities

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 162,250 143,046 Total Non-current Liabilities Jumlah Liabilitas 1,750,943 1,721,965 Total liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham – nilai nominal Rp 10 (dalam Rupiah

penuh) per saham Modal dasar – 2.107.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 2.107.000.000 saham 16 21,070 21,070

Share capital – Rp 10 par value (in full Rupiah amount) per share

Authorized – 2,107,000,000 shares Subscribed, issued and paid-up –

2,107,000,000 shares Tambahan modal disetor 17 1,802 1,802 Additional paid-in capital Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 18 16 15 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 1,122,644 1,144,268 Unappropriated

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas induk 1,145,532 1,167,155 Equity attributable to the owners of

the Company Kepentingan nonpengendali 475 381 Non-controlling interests Jumlah Ekuitas 1,146,007 1,167,536 Total Equity JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2,896,950 2,889,501 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY



Statements.

3


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan laIn)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2019 AND 2018


* Setelah penyajian kembali (lihat Catatan 2b) * After restatement (see Note 2b)



Statements.

Catatan/

Tahun berakhir 31 Desember/

Year ended 31 December Notes 2019 2018*

PENJUALAN BERSIH 20,28 3,711,405) 3,574,801) NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 21,28 (1,426,351) (1,364,750) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 2,285,054) 2,210,051) GROSS PROFIT

Beban penjualan 22 (367,927) (338,337) Selling expenses Beban umum dan administrasi 23,28 (207,854) (198,772) General and administrative expenses Kerugian penurunan nilai pada piutang usaha 5 (60,508) (19,700) Impairment loss on trade accounts receivable (Beban) pendapatan lain-lain – bersih (4,171) 1,555) Other (expense) income - net

(640,460) (555,254) LABA OPERASI 1,644,594) 1,654,797) OPERATING PROFIT Beban keuangan (44,576) (34,159) Finance costs Pendapatan keuangan 26,594) 51,274) Finance income (BEBAN) PENDAPATAN KEUANGAN BERSIH (17,982) 17,115) NET FINANCE (COST) INCOME

LABA SEBELUM PAJAK 1,626,612) 1,671,912) PROFIT BEFORE TAX Beban pajak penghasilan 24 (420,553) (447,105) Income tax expense LABA 1,206,059) 1,224,807) PROFIT

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi

ke laba rugi Items that will not be reclassified to

profit or loss Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti 26 1,353) 4,312) Remeasurement of defined benefit liability Pajak atas penghasilan komprehensif lain 24 (338) (1,078) Tax on other comprehensive income

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 1,015) 3,234)

TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF 1,207,074) 1,228,041) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME JUMLAH LABA BERJALAN YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA: TOTAL PROFIT ATTRIBUTABLE

TO:

Pemilik entitas induk 1,205,743) 1,224,586) )Owners of the Company Kepentingan nonpengendali 316) 221) Non-controlling interest

1,206,059) 1,224,807) JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF

YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 1,206,758) 1,227,819) Owners of the Company Kepentingan nonpengendali 316) 222) Non-controlling interest

1,207,074) 1,228,041)

Laba dasar per saham (dalam nilai penuh) 27 572) 581) Basic earnings per share (in full amount)

4

PT MULTI BINTANG INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT MULTI BINTANG INDONESIA TBK AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2019 AND 2018


Modal ditempatkan dan disetor

Tambahan modal disetor/

Saldo laba/Retained earnings

Ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk/

Equity attributable Kepentingan Jumlah

Catatan/ penuh/ Issued and fully paid

Additional paid-in

Sudah ditentukan penggunaannya/

Belum ditentukan penggunaannya/

to the owners of the

nonpengendali/Non-controlling

ekuitas/ Total

Notes Share capital capital Appropriated Unappropriated Company interest equity Saldo per 31 Desember 2017 21,070 1,802 14 1,041,588) 1,064,474) 431) 1,064,905) Balance as of 31 December 2017 Penghasilan komprehensif - 2018 Comprehensive income - 2018 Laba - - - 1,224,586) 1,224,586) 221) 1,224,807) Profit Jumlah penghasilan komprehensif lain - - - 3,233) 3,233) 1) 3,234) Total other comprehensive income Dividen kas oleh entitas anak - - - -) -) (272) (272) Cash dividends by the subsidiaries Dividen kas 19 - - - (1,125,138) (1,125,138) -) (1,125,138) Cash dividends Pembentukan cadangan umum 18 - - 1 (1) -) -) -) Appropriation for general reserve Saldo per 31 Desember 2018 21,070 1,802 15 1,144,268) 1,167,155) 381) 1,167,536) Balance as of 31 December 2018

Penghasilan komprehensif - 2019 Comprehensive income - 2019 Laba - - - 1,205,743) 1,205,743) 316) 1,206,059) Profit Jumlah penghasilan komprehensif lain - - - 1,015) 1,015) -) 1,015) Total other comprehensive income Dividen kas oleh entitas anak - - - -) -) (222) (222) Cash dividends by the subsidiaries Dividen kas 19 - - - (1,228,381) (1,228,381) -) (1,228,381) Cash dividends Pembentukan cadangan umum 18 - - 1 (1) -) -) -) Appropriation for general reserve Saldo per 31 Desember 2019 21,070 1,802 16 1,122,644) 1,145,532) 475) 1,146,007) Balance as of 31 December 2019 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian ini.

See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these Consolidated Financial Statements.

5


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2019 AND 2018 (Expressed in millions of Rupiah,

unless otherwise stated)

2019

2018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 3,465,660) 3,599,116) Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (1,663,678) (1,692,831) Cash paid to suppliers and employees Kas dihasilkan dari operasi 1,801,982) 1,906,285) Cash generated from operations Penerimaan bunga 26,594) 41,305) Interest received Pembayaran bunga (44,558) (34,695) Interest paid Pembayaran pajak penghasilan (456,918) (500,380) Cash paid for income taxes Penerimaan pengembalian pajak 7,424) -) Cash received claim for tax refund

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 1,334,524) 1,412,515) Net cash from operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Perolehan aset tetap (322,284) (275,980) Acquisitions of property, plant and equipment

Hasil penjualan aset tetap 1,984) 63) Proceeds from sale of property, plant and

equipment

Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (320,300) (275,917) Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Pembayaran dividen tunai (1,224,323) (1,121,756) Cash dividends paid Penerimaan utang bank jangka pendek 1,930,000) 2,921,304) Proceeds from short-term bank loans Pembayaran utang bank jangka pendek (1,950,000) (2,851,304) Payments of short-term bank loans

Kas bersih digunakan untuk aktivitas

pendanaan (1,244,323) (1,051,756) Net cash used in financing activities (PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS (230,099) 84,842) NET (DECREASE) INCREASE IN CASH KAS AWAL TAHUN 307,896) 223,054) CASH AT BEGINNING OF THE YEAR

KAS AKHIR TAHUN 77,797) 307,896) CASH AT END OF THE YEAR



Statements.

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS



6

1. UMUM 1. GENERAL

a. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (Perseroan) a. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“the Company”)

Perseroan didirikan pada tanggal 3 Juni 1929 berdasarkan Akta Notaris No. 8 dari Tjeerd Dijkstra, notaris di Medan, dengan nama N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Irene Yulia, SH. No. 19 tanggal 15 Agustus 2019, mengenai perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan. Perubahan tersebut telah diterima dan disetujui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Nomor AHU-0052325.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 15 Agustus 2019.

The Company was established on 3 June 1929, based on Notarial Deed No. 8 of Tjeerd Dijkstra, notary public in Medan, under the name N.V. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen. The Company’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was effected by deed of notary public Irene Yulia, SH. No. 19 dated 15 August 2019, concerning changes in the Company’s purpose, objective and business activities. The change was acknowledged and approved by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia with notary statement Number AHU-0052325.AH.01.02.TAHUN 2019 dated on 15 August 2019.

Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan beroperasi dalam industri minuman beralkohol. Untuk mencapai tujuan usahanya, Perseroan dapat melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

In accordance with the Articles of Association, the Company operates in the alcoholic beverages industry. To achieve its business objectives, the Company can conduct the following activities:

• Produksi minuman beralkohol dan produk-

produk lain yang relevan • Pemasaran produk-produk tersebut di

atas, pada pasar lokal dan internasional • Impor atas bahan-bahan promosi yang

relevan dengan produk-produk di atas.

• Production of alcoholic beverages and other relevant products

• Marketing of its products, as mentioned above, in local and international markets

• Import of promotional materials relevant to the above products.

Perseroan berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, dan pabrik berlokasi di Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 dan Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur. Perseroan adalah bagian dari Grup Heineken, dimana pemegang saham utama adalah Heineken Holding N.V. (Heineken).

The Company is domiciled in Indonesia with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, and breweries located at Jl. Daan Mogot KM. 19, Tangerang 15122 and at Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, East Java. The Company is part of the Heineken Group, where the ultimate shareholder is Heineken Holding N.V. (“Heineken”).

Perseroan memulai operasi komersial pada tahun 1929.

The Company commenced commercial operations in 1929.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perseroan dan entitas anak (Grup) mempunyai masing-masing 472 dan 465 karyawan (tidak diaudit).

As of 31 December 2019 and 2018, the Company and its subsidiaries (“the Group”) had 472 and 465 employees (unaudited), respectively.

PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


(Continued) FOR THE YEARS ENDED

31 DECEMBER 2019 AND 2018 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

7

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

a. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (Perseroan) (Lanjutan)

a. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (“the Company”) (Continued)

Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The Company’s Boards of Commissioners and Directors and Audit Committee as at 31 December 2019 and 2018 consist of the following members:

31 Desember/ December 2019 31 Desember/ December 2018

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris/

Komisaris Independen :

Tn./Mr. Maurits Daniel Rudolf Lalisang

Tn./Mr. Cosmas Batubara

President Commissioner/ Independent Commissioner...

Komisaris Independen : Tn./Mr. Sumantri Slamet Tn./Mr. Sumantri Slamet Independent Commissioners Tn./Mr. Wahyu Hidayat Tn./Mr. Wahyu Hidayat Tn./Mr. Nurhadijono Komisaris : Tn./Mr. Nicolaas Adrianus Vervelde Tn./Mr. Nicolaas Adrianus Vervelde Commissioners Tn./Mr. Yong Weng Hong* Tn./Mr. Yong Weng Hong Tn./Mr. Kenneth Choo Tay Sian Tn./Mr. Jasper Christiaan Hamaker Tn./Mr. Bartholomeus Adrianus

Cornelis van den Huijsen

Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama : Tn./Mr. Murk Hidde Spits Tn./Mr. Chin Kean Huat President Director Direktur Independen : - Tn./Mr. Bambang Britono Independent Director Direktur : Tn./Mr. Erik Pieter Mul * Tn./Mr. Erik Pieter Mul Directors Tn./Mr. Chew Boon Hee Tn./Mr. Chew Boon Hee Ibu/Ms. Ika Noviera Komite Audit Audit Committee Ketua : Tn./Mr. Sumantri Slamet Tn./Mr. Sumantri Slamet Chairman Anggota : Tn./Mr. Rodion Wikanto Tn./Mr. Rodion Wikanto Members Ibu/Ms. Mawar Napitupulu Ibu/Ms. Mawar Napitupulu

* Pada tanggal 31 Januari 2020, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan menerima pengunduran diri Tn. Yong Weng Hong sebagai Komisaris Perseroan, pengunduran diri Tn. Erik Pieter Mul sebagai Direktur Perseroan dan mengangkat Ibu Sandra Asher Pattenden sebagai Direktur Perseroan.

* On 31 January 2020, the Extraordinary General Meeting of Shareholders of the Company approved the resignation of Mr. Yong Weng Hong as the Company’s Commissioner, resignation of Mr. Erik Pieter Mul as the Company’s Director and appointed Ms. Sandra Asher Pattenden as the Company’s Director.

Direktur Perseroan menyetujui penerbitan Laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 21 Februari 2020.

The Company’s Directors approved the consolidated financial statements for issuance on 21 February 2020.

b. Entitas Anak yang Dikonsolidasi b. Consolidated Subsidiaries

• PT Multi Bintang Indonesia Niaga (MBIN) didirikan dengan akta notaris Singgih Susilo, SH No. 69, tanggal 17 Desember 2004. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 tanggal 29 Desember 2004, didaftarkan dengan No. TDP 09.05.1.51.50089 pada Kantor Pendaftaran Perseroan Jakarta Pusat No. 09.05.000055 tanggal 10 Januari 2005, dan diumumkan dalam Tambahan No. 1059 pada Berita Negara No. 9 tanggal 1 Februari 2005.

• PT Multi Bintang Indonesia Niaga (”MBIN”) was established by deed of Singgih Susilo, SH No. 69, dated 17 December 2004. This deed was ratified by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. C-31593 HT.01.01.TH.2004 on 29 December 2004, registered under No. TDP 09.05.1.51.50089 at Central Jakarta Company Registration Office No. 09.05.000055 on 10 January 2005, and published in Supplement No. 1059 to State Gazette No. 9 on 1 February 2005.

Anggaran Dasar MBIN telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Irene Yulia, SH. No. 27, tanggal 21 Agustus 2019 . Perubahan tersebut telah diterima dan disetujui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Nomor AHU-0056031.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 22 Agustus 2019.

MBIN’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was effected by deed of notary public Irene Yulia, SH. No. 27, dated 21 August 2019. The change was acknowledged and approved by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia with notary statement Number AHU-0056031.AH.01.02.TAHUN 2019 dated on 22 August 2019.

Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, MBIN beroperasi sebagai distributor utama minuman. MBIN memulai operasi komersial pada tanggal 1 Januari 2005.

In accordance with the Articles of Association, MBIN operates as a main beverage distributor. MBIN commenced commercial operations on 1 January 2005.





8


b. Entitas Anak yang Dikonsolidasi (Lanjutan) b. Consolidated Subsidiaries (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, MBIN mempunyai masing-masing 161 dan 159 karyawan (tidak diaudit).

As of 31 December 2019 and 2018, MBIN had 161 employees and 159 employees (unaudited), respectively.

Total aset MBIN pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebesar Rp 1.207.023 dan Rp 1.063.883.

Total assets of MBIN as of 31 December 2019 and 2018 were Rp 1,207,023 and Rp 1,063,883, respectively.

MBIN adalah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat yang berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430.

MBIN is an Indonesian domiciled company with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430.

Persentase kepemilikan Perseroan pada MBIN adalah 99,9%.

The Company’s ownership interest in MBIN is 99.9%.

• PT Tirta Prima Indonesia (TPI) didirikan dengan akta notaris Surjadi, SH No. 29, tanggal 26 Mei 2017. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-0029089.AH.01.01 tanggal 7 Juli 2017, didaftarkan dengan No. TDP 09.03.1.11.112177 pada Kantor Pendaftaran Perseroan Jakarta Pusat.

• PT Tirta Prima Indonesia (“TPI”) was established by deed of Surjadi, SH No. 29, dated 26 May 2017. This deed was ratified by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under No. AHU-0029089.AH.01.01 on 7 July 2017, registered under No. TDP 09.03.1.11.112177 at Company Registration Office Central Jakarta.

Anggaran Dasar TPI telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Irene Yulia, SH. No. 28, tanggal 21 Agustus 2019. Perubahan tersebut telah diterima dan disetujui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Nomor AHU-0056032.AH.01.02.TAHUN 2019 tanggal 22 Agustus 2019.

TPI’s Articles of Association have been amended several times. The most recent amendment was effected by deed of notary public Irene Yulia, SH. No. 28, dated 21 August 2019. The change was acknowledged and approved by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia with notary statement Number AHU-0056032.AH.01.02.TAHUN 2019 dated on 22 August 2019.

Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, entitas anak beroperasi di bidang industri minuman ringan yang tidak mengandung alkohol, termasuk minuman ringan. Pada tanggal 7 Juli 2017, TPI menandatangani Perjanjian Penjualan dan Pembelian Aset dengan Perseroan. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan akan menjual pabrik minuman ringannya ke TPI dengan harga jual sebesar Rp 189.122. Pada tanggal 7 September 2018, transfer efektif terjadi dan TPI memulai operasi komersialnya.

In accordance with the Articles of Association, TPI operates in the non-alcoholic beverage industry. On 7 July 2017, TPI entered into a Sale and Purchase of Assets Agreement with the Company. Under this agreement, the Company sold its soft drink plant to TPI with a selling price amounting to Rp 189,122. The transfer was effective on 7 September 2018 and TPI commenced its commercial operations.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, TPI mempunyai 14 karyawan (tidak diaudit).

As of 31 December 2019 and 2018, TPI had 14 employees (unaudited).

Total aset TPI pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebesar Rp 298.449 dan Rp 279.914.

Total assets of TPI as of 31 December 2019 and 2018 were Rp 298,449 and Rp 279,914, respectively.

TPI adalah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dengan kantor pusat yang berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430 dan pabrik berlokasi di Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, Jawa Timur.

TPI is an Indonesian domiciled company with its head office located at Talavera Office Park 20th Floor, Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22 – 26, Jakarta 12430 and brewery located at Jl. Raya Mojosari – Pacet KM. 50, Sampang Agung, East Java.

Persentase kepemilikan Perseroan pada TPI adalah 99,9%.

The Company’s ownership interest in TPI is 99.9%.





9


c. Penawaran Umum Efek Perseroan c. Public Offering of Shares

Pada tahun 1981, Perseroan melakukan penawaran umum sejumlah 3.162.000 lembar saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham.

In 1981, the Company offered a total of 3,162,000 shares to the public with par value of Rp 1,000 (full Rupiah amount) per share.

Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran saham ini kepada Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) di Jakarta sesuai dengan surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. 003/PM/1977 tanggal 21 Juni 1977.

The Company submitted the Registration Statement for these shares to the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in Jakarta, in accordance to the decree of the Chairman of BAPEPAM No. 003/PM/1977 dated 21 June 1977.

Pada tanggal 15 Desember 1981, 16,71% dari modal dasar ditempatkan Perseroan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Dengan surat dari PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000 tanggal 18 Desember 2000 dan PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 tanggal 29 Januari 2001, saham Perseroan yang ditempatkan sejumlah 21.070.000 dicatatkan di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 12 Januari 2001 dan di Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 5 Februari 2001. Pada tanggal 30 Nopember 2007, Bursa Efek Surabaya di-merger ke Bursa Efek Jakarta, dan keduanya membentuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, sejak 3 Desember 2007, saham-saham Perseroan diperdagangkan di BEI.

On 15 December 1981, 16.71% of the Company’s authorized issued share capital was listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. By letters from PT Bursa Efek Jakarta No. S-3728/BEJ.EEM/12-2000 dated 18 December 2000 and PT Bursa Efek Surabaya No. JKT-019/MKT-LIST/BES/I/2001 dated 29 January 2001, the Company’s issued shares totalling 21,070,000 were listed on the Jakarta Stock Exchange from 12 January 2001 and on the Surabaya Stock Exchange from 5 February 2001. On 30 November 2007, the Surabaya Stock Exchange was merged into the Jakarta Stock Exchange to become the Indonesia Stock Exchange (“IDX”). Accordingly, from 3 December 2007, the Company’s shares were traded on the IDX.

Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perseroan tanggal 19 September 2014, pemegang saham Perseroan menyetujui perubahan nilai nominal saham dari sebesar Rp 1.000 (seribu Rupiah - dalam Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 10 (sepuluh Rupiah - dalam Rupiah penuh) per saham (pemecahan saham). Keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa ini telah didaftarkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan surat No. AHU-0099624.40.80.2014 tanggal 29 September 2014 dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Based on an extraordinary shareholders meeting held on 19 September 2014, the Company’s shareholders approved the change in the nominal value of share from Rp 1,000 (one thousand Rupiah - in full Rupiah amount) per share to become Rp 10 (ten Rupiah - in full Rupiah amount) per share (stock split). The resolutions of the extraordinary shareholders meeting have been registered with the Minister of Law and Human Rights based on letter No. AHU-0099624.40.80.2014 dated 29 September 2014 and recorded in the database of the Legal Entities Administration System of the Ministry of Law and Human Rights.

Pemecahan saham ini telah mendapat persetujuan dari Bursa Efek Indonesia melalui surat No. S-05116/BEI.PNG/10-2014 tanggal 29 Oktober 2014. Dengan demikian, saham Perseroan yang dicatatkan di BEI menjadi 2.107.000.000 saham.

The stock split was approved by the Indonesian Stock Exchange through its letter No. S-05116/BEI.PNG/10-2014 dated 29 October 2014. Accordingly, the Company’s issued shares totalling 2,107,000,000 shares were listed on the IDX.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, seluruh saham Perseroan atau sejumlah lembar saham telah dicatatkan pada BEI.

As of 31 December 2019 and 2018, all of the Company’s outstanding shares are listed on the IDX.





10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perseroan Publik, yang terlampir dalam Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012.

The consolidated financial statements of the Group have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), and the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK)’s Regulation (currently Indonesian Financial Services Authority or OJK) No. VIII.G.7 regarding the Presentation and Disclosures of Financial Statements of Issuers or Public Companies, enclosed in the Decision Letter No. KEP-347/BL/2012.

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang diukur menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini.

The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the basis explained in the accounting policies below.

Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.

Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows is prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.

Perubahan pada kebijakan-kebijakan akuntansi

Changes in accounting policies

Kebijakan-kebijakan akuntansi tertera dibawah ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua periode yang dipresentasikan dalam laporan keuangan konsolidasi ini, kecuali untuk perubahan-perubahan terhadap SAK yang diimplementasi oleh Grup selama tahun berjalan.

The accounting policies set out below have been applied consistently to all periods presented in these consolidated financial statements, except for the amendments to PSAK which have been implemented by the Group during the year.

Pada tanggal 1 Januari 2019, Grup menerapkan beberapa interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) yang telah diamandemen, sebagai berikut:

On 1 January 2019, the Group adopted certain amended interpretations of financial accounting standards (“ISAK”) as follows:

- ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”

- ISAK 34, “Ketidakpastian Dalam Perlakuan Pajak Penghasilan”

- ISAK 33, “Foreign Currency Transactions on Advance Considerations”

- ISAK 34, “Uncertainty Over Income Tax Treatments”

Interpretasi-interpretasi akuntansi keuangan tersebut telah diadopsi, namun tidak menimbulkan perubahan substantial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak berdampak material atas jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya.

These accounting interpretations have been adopted, but did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods.





11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

b. Dasar Penyusunan (Lanjutan) b. Basis of Preparation (Continued)

Pada tanggal 1 Januari 2019, Grup menerapkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru, yang hanya akan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020 namun penerapan dini diperbolehkan, sebagai berikut:

On 1 January 2019, the Group adopted certain new statements of financial accounting standards (“PSAK”) that are only effective for application on or after 1 January 2020 but for which early adoption is permitted, as follows:

• PSAK 71, “Instrumen Keuangan” • PSAK 71, “Financial Instruments”

PSAK 71 menetapkan persyaratan untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan. Grup telah menerapkan PSAK 71 secara retrospektif pada tanggal 1 Januari 2019 kecuali untuk item yang disebutkan pada poin iii. Transisi. Grup belum menyesuaikan informasi komparatif untuk periode yang dimulai 1 Januari 2018. Dampak dari penerapan PSAK 71 tidak material.

PSAK 71 sets out requirements for recognizing and measuring financial assets and financial liabilities. The Group has applied PSAK 71 retrospectively as of 1 January 2019 except for item mentioned in point iii. Transition below. The Group has not adjusted the comparative information for the period beginning 1 January 2018. The effect of adopting PSAK 71 is immaterial.

Penerapan PSAK 71 mensyaratkan kepatuhan dengan amandemen PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, yang mensyaratkan penurunan nilai aset keuangan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Sebelumnya, pendekatan Grup adalah memasukkan penurunan nilai piutang usaha dalam biaya penjualan.

The adoption of PSAK 71, requires adherence with the amendments to PSAK 1, Presentation of Financial Statements, which require impairment of financial assets to be presented separately in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Previously, the Group’s approach was to include the impairment of trade account receivables in selling expenses.

i. Klasifikasi dan pengukuran i. Classification and measurements

PSAK 71 terdiri dari tiga kategori klasifikasi untuk aset keuangan: diukur pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI), nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL). Klasifikasi aset keuangan berdasarkan PSAK 71 didasarkan pada model bisnis dimana aset keuangan dikelola dan karakteristik arus kas kontraktualnya. PSAK 71 menghilangkan kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman dan piutang, dan tersedia untuk dijual pada PSAK 55. PSAK 71 sebagian besar mempertahankan persyaratan yang ada dalam PSAK 55 untuk klasifikasi dan pengukuran liabilitas keuangan.

PSAK 71 contains three classification categories for financial assets: measured at amortized cost, fair value through other comprehensive income (“FVOCI”) and fair value through profit or loss (“FVTPL”). The classification of financial assets under PSAK 71 is based on the business model in which a financial asset is managed and its contractual cash flow characteristics. PSAK 71 eliminates the previous PSAK 55 categories of held to maturity, loans and receivables and available for sale. PSAK 71 largely retains the existing requirements in PSAK 55 for the classification and measurement of financial liabilities.

Tabel berikut menjelaskan kategori pengukuran asli berdasarkan PSAK 55 dan kategori pengukuran baru berdasarkan PSAK 71 untuk masing-masing aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 1 Januari 2019:

The following table sets out the original measurement categories under PSAK 55 and the new measurement categories under PSAK 71 for each of the Group’s financial assets and financial liabilities as at 1 January 2019:

Klasifikasi awal berdasarkan

PSAK 55/Original classification under

PSAK 55

Klasifikasi baru berdasarkan

PSAK 71/New classification under

PSAK 71

Nilai tercatat awal berdasarkan

PSAK 55/Original carrying amount under PSAK 55

Nilai tercatat baru berdasarkan

PSAK 71/New carrying amount under PSAK 71

Aset-aset keuangan Financial assets

Kas

Pinjaman dan piutang/Loans and

receivables

Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized

cost 307,896 307,896 Cash

Piutang usaha

Pinjaman dan piutang/Loans and

receivables

Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized

cost 605,643 605,643 Trade accounts receivable Total aset-aset keuangan 913,539 913,539 Total financial assets





12





Perubahan pada kebijakan-kebijakan akuntansi (Lanjutan)

Changes in accounting policies (Continued)

• PSAK 71, “Instrumen Keuangan” (Lanjutan) • PSAK 71, “Financial Instruments” (Continued)

Klasifikasi awal berdasarkan

PSAK 55/Original classification under

PSAK 55

Klasifikasi baru berdasarkan

PSAK 71/New classification under

PSAK 71

Nilai tercatat awal berdasarkan

PSAK 55/Original carrying amount under

PSAK 55

Nilai tercatat baru berdasarkan

PSAK 71/New carrying amount under PSAK 71

Liabiitas-liabilitas keuangan

Financial liabilities

Utang usaha

Liabilitas keuangan lainnya/Other

financial liabilities


financial liabilities 148,386 148,386 Trade accounts payable

Pinjaman jangka pendek




financial liabilities 370,000 370,000 Short-term loans

Jaminan embalasi




financial liabilities 213,243 213,243 Deposit on containers Liabilitas derivatif FVTPL FVTPL 1,799 1,799 Derivative liabilities Biaya yang masih harus

dibayar dan utang lain-lain




financial liabilities 694,132 694,132 Accrued expenses and other current liabilities

Total liabilitas-liabilitas keuangan

1,427,560 1,427,560 Total financial liabilities

ii. Penurunan nilai asset keuangan ii. Impairment of financial assets

PSAK 71 menggantikan model penurunan nilai "kerugian yang timbul" dari PSAK 55 dengan model "kerugian kredit ekspektasian" (ECL). Model penurunan nilai yang baru berlaku untuk semua aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (dalam lingkup PSAK 72) dan setiap piutang usaha yang diukur pada FVOCI. Berdasarkan PSAK 71, kerugian kredit diakui lebih awal dari PSAK 55.

PSAK 71 replaced the “incurred loss” impairment model of PSAK 55 with an “expected credit loss” (“ECL”) model. The new impairment model applies to all financial assets measured at amortized cost (in the scope of PSAK 72) and any trade receivables that are measured at FVOCI. Under PSAK 71, credit losses are recognized earlier than under PSAK 55.

iii. Transisi iii. Transition

Perubahan kebijakan akuntansi yang dihasilkan dari penerapan PSAK 71 telah diterapkan secara retrospektif, kecuali yang dijelaskan di bawah ini.

Changes in accounting policies resulting from adoption of PSAK 71 have been applied retrospectively, except as described below.

Standar baru mensyaratkan bahwa model bisnis untuk aset keuangan dinilai berdasarkan apakah aset dimiliki dengan tujuan untuk mengumpulkan arus kas kontraktual dan, kadang-kadang, arus kas dari penjualan insidentil yang sejalan dengan tujuan model, atau apakah aset dimiliki baik untuk ditagih maupun untuk dijual. Berdasarkan penilaian model bisnis, aset dengan arus kas SPPI (solely payments of principal and interest) diukur pada, dan diklasifikasikan sebagai, "biaya perolehan diamortisasi", atau FVOCI. Model bisnis di mana aset keuangan yang dimiliki telah dinilai berdasarkan fakta-fakta dan kondisi-kondisi yang ada pada tanggal penerapan awal, tanpa mempertimbangkan model bisnis yang mungkin telah diterapkan pada periode sebelumnya.

The new standard requires that the business model for financial assets be assessed as to whether the assets are held with the objective to collect contractual cash flows and, on occasion, cash flows from incidental sales that are in line with the model’s objective, or whether the assets are held both to collect and for sale. Based on the assessment of the business model, assets with SPPI (solely payments of principal and interest) cash flows are measured at, and classified as, either “amortized-cost”, or FVOCI. The business model within which financial assets are held has been assessed based on the facts and circumstances that existed at the date of initial application, without considering the business model that may have applied in previous periods.





13







• PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”

• PSAK 72, “Revenue from Contracts with Customers”

PSAK 72 menetapkan satu model komprehensif untuk digunakan entitas dalam akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari kontrak dengan pelanggan. Pada saat berlaku efektif, PSAK 72 akan menggantikan panduan pengakuan pendapatan saat ini termasuk PSAK 23 Pendapatan, PSAK 34 Kontrak Konstruksi dan interpretasi terkait.

PSAK 72 established a single comprehensive model for entities to use in accounting for revenue arising from contracts with customers. PSAK 72 supersedes the current revenue recognition guidance including PSAK 23 Revenue, PSAK 34 Construction Contracts and the related interpretations when it becomes effective.

Prinsip utama PSAK 72 adalah bahwa entitas harus mengakui pendapatan untuk menggambarkan pengalihan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan dalam jumlah yang mencerminkan imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam pertukaran dengan barang atau jasa tersebut. Secara khusus, Standar memperkenalkan pendekatan 5 langkah untuk pengakuan pendapatan.

The core principle of PSAK 72 is that an entity should recognise revenue to depict the transfer or promised goods or services to customers in an amount that reflects the consideration to which the entity expects to be entitled in exchange for those goods or services. Specifically, the Standards introduces a 5-step approach to revenue recognition.

Berdasarkan PSAK 72, entitas mengakui pendapatan ketika (atau pada saat) kewajiban pelaksanaan terpenuhi, yaitu ketika pengendalian barang atau jasa yang mendasari kewajiban pelaksanaan tertentu dialihkan ke pelanggan.

Under PSAK 72, an entity recognises revenue when (or as) a performance obligation is satisfied, i.e. when ‘control’ of the goods or services underlying the particular performance obligation is transferred to the customer.

Grup menerapkan PSAK 72 “Penghasilan dari Kontrak dengan Pelanggan” secara retrospektif per 1 Januari 2019. Untuk penerapan ini, Grup telah menyajikan ulang informasi keuangan komparatif 2018. Grup telah mengevaluasi langkah praktis yang tersedia untuk penerapan standar dan menyimpulkan bahwa opsi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengakuan pendapatan Grup. Oleh karena itu tindakan praktis belum diterapkan. Grup menyimpulkan bahwa PSAK 72 tidak memengaruhi waktu pengakuan pendapatan. Namun, jumlah pendapatan dan beban pokok penjualan yang diakui dipengaruhi oleh pembayaran kepada distributor dan biaya distribusi seperti yang dijelaskan di bawah ini.

The Group has applied PSAK 72 “Revenue from Contracts with Customers” retrospectively as per 1 January 2019. For this implementation, the Group has restated the 2018 comparative financial information. The Group has evaluated the available practical expedients for application of the standard and concluded that these options have no significant impact on Group’s revenue recognition. The practical expedients have therefore not been applied. The Group concluded that PSAK 72 did not impact the timing of revenue recognition. However, the amount of recognized revenue and cost of good sold are impacted by payments to distributors and distribution costs as explained below.





14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)




• PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan” (Lanjutan)

• PSAK 72, “Revenue from Contracts with Customers” (Continued)

Pembayaran kepada distributor Payments to distributors

Penerapan PSAK 72 telah mengubah akuntansi untuk pembayaran tertentu kepada distributor. Sebelumnya, sebagian besar pembayaran ini dicatat sebagai beban penjualan. Berdasarkan PSAK 72, Grup mempertimbangkan apakah Grup menerima barang atau jasa yang terpisah. Jika demikian, maka Grup mengakui pembayaran-pembayaran tersebut sebagai beban ketika barang atau jasa tersebut dikonsumsi; jika tidak maka Grup mengakui pembayaran-pembayaran tersebut sebagai pengurang penjualan.

The adoption of PSAK 72 has changed the accounting for certain payments to distributors. Previously most of these payments were recorded as selling expenses. Under PSAK 72, the Group considers whether it receives a distinct good or service. If so, then it recognizes such payments as expense when the distinct good or service is consumed; if not then it recognizes such payments as a reduction of revenue.

Biaya distribusi Distribution costs

Berdasarkan PSAK 72, jika kendali atas barang ditransfer kepada pelanggan ketika barang diterima oleh pelanggan di tujuan akhir maka biaya distribusi merupakan bagian dari kewajiban pelaksanaan tunggal atas penjualan barang dan oleh sebab itu entitas mengakui pendapatan ketika barang diterima oleh pelanggan dan mengakui biaya distribusi sebagai biaya persediaan.

Under PSAK 72, if control of the goods is transferred to the customers upon the acceptance of the goods by the customer at the final destination – i.e. distribution costs form part of a single performance obligation from the sale of goods – then the entity recognizes revenue when the goods are received by the customer and recognizes the distribution costs as cost of inventory.

Oleh karena itu, beban distribusi sehubungan dengan penjualan barang diklasifikasikan sebagai bagian dari beban pokok penjualan. Sebelumnya, biaya-biaya ini disajikan sebagai beban penjualan.

As a result of this implementation, the distribution costs related to sales of goods are classified as part of cost of goods sold. Previously, these costs were presented as selling expenses.

Grup melakukan reklasifikasi masing-masing sebesar Rp 74.814 dan Rp 177.842 untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 dari akun beban penjualan ke akun penjualan bersih dan akun beban pokok penjualan sebagai dampak penerapan awal atas PSAK 72.

The Group reclassified its selling expenses to net sales and cost of goods sold amounting to Rp 74,814 and Rp 177,842, respectively, for the period ended 31 December 2018, in relation to early implementation of PSAK 72.

Tabel di bawah ini menunjukan dampak dari penerapan PSAK 71 dan 72 atas laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018.

The following tables summarize the impacts of adopting PSAK 71 and PSAK 72 in the Group’s consolidated financial statements for the year ended 31 December 2018.

31 Desember/December 2018 Pelaporan

sebelumnya/ As previously

reported Dampak/Impact

Setelah penyajian kembali/After restatement

DAMPAK PADA LAPORAN LABA RUGI

IMPACT ON STATEMENT OF PROFIT OR LOSS

Penjualan bersih 3,649,615 (74,814) 3,574,801) Net sales

Beban pokok penjualan (1,186,908) (177,842) (1,364,750) Cost of goods sold

Beban penjualan (610,693) 272,356) (338,337) Selling expenses

Kerugian penurunan nilai pada piutang usaha (Catatan 5)

-)

(19,700)

(19,700)

Impairment loss on trade accounts receivable (Note 5)





15





Standar telah diterbitkan tapi belum diterapkan

Standards issued but not yet adopted

Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:

Standards that are for periods beginning on or after 1 January 2020, with early application permitted are the following:

• PSAK 73, “Sewa” • PSAK 73, “Leases”

PSAK 73 memperkenalkan model tunggal pengakuan sewa di neraca untuk akuntansi pesewa. Penyewa mengakui aset hak-guna yang merupakan hak penyewa untuk menggunakan aset yang mendasari perjanjian sewa dan liabilitas sewa yang merupakan kewajiban penyewa untuk melakukan pembayaran sewa. Terdapat pengecualian untuk pengakuan sewa jangka pendek dan sewa atas barang yang bernilai rendah. Akuntansi untuk pesewa tetap sama dengan praktik saat ini - yaitu pesewa tetap mengklasifikasikan sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi.

PSAK 73 introduces a single, on-balance sheet lease accounting model for lessees. A lessee recognises a right-of-use asset representing its right to use the underlying asset and a lease liability representing its obligation to make lease payments. There are recognition exemptions for short-term leases and leases of low-value items. Lessor accounting remains similar to current practice, i.e. lessors continue to classify leases as finance or operating leases.

Grup diharuskan untuk mengakui aset dan liabilitas untuk semua sewa dengan jangka waktu lebih dari 12 bulan, kecuali aset tersebut bernilai rendah.

The Group is required to recognize assets and liabilities for all leases with a term of more than 12 months, unless the underlying asset is of low value.

Sifat dari beban-beban yang terkait dengan sewa tersebut sekarang akan berubah karena PSAK 73 menggantikan beban sewa operasi yang sebelumnya diakui secara garis lurus, dengan beban penyusutan untuk aset hak-guna dan beban bunga atas liabilitas sewa.

The nature of expenses related to those leases will now change as PSAK 73 replaces the previous straight-line operating lease expense, with a depreciation charge for right-of-use assets and interest expense on lease liabilities.

Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, Grup mengestimasi ada tambahan liabilitas sewa Rp 18.443 dan penyesuaian terhadap saldo awal laba ditahan sebesar Rp 1.243 pada tanggal 1 Januari 2020.

Based on the information currently available, the Group estimates that there are additional lease liabilities of Rp 18,443 and an adjustment to the beginning balance of retained earnings amounting to Rp 1,243 as at 1 January 2020.

Sebagai penyewa, Grup menerapkan standar ini menggunakan pendekatan retrospektif modifikasian. Grup menerapkan pilihan ini secara konsisten untuk semua sewanya.

As a lessee, the Group applies the standard using the modified retrospective approach. The Group applies this election consistently to all of its leases.

c. Dasar Konsolidasi c. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perseroan dan entitas anak. Pengendalian tercapai jika Perseroan mempunyai kekuasaan atas investee, eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company has the power over the investee; is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and has the ability to use its power to affect its returns.





16



c. Dasar Konsolidasi (Lanjutan) c. Basis of Consolidation (Continued)

Perseroan menilai kembali apakah Perseroan mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahaan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan di atas.

The Company reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control listed above.

Ketika Perseroan memiliki hak suara kurang dari mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Perseroan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Perseroan cukup untuk memberikan Perseroan kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Perseroan relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Perseroan, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Perseroan memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam RUPS sebelumnya.

When the Company has less than a majority of the voting rights of an investee, it has power over the investee when the voting rights are sufficient to give it the practical ability to direct the relevant activities of the investee unilaterally. The Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether or not the Company’s voting rights in an investee are sufficient to give it power, including (i) the size of the Company’s holding of voting rights relative to the size and dispersion of holding of the other vote holders; (ii) potential voting rights held by the Company, other vote holders or other parties; (iii) rights arising from other contractual arrangements; and (iv) any additional facts and circumstances that indicate that the Company has, or does not have, the current ability to direct the relevant activities at the time that decisions need to be made, including voting patterns at previous shareholders’ meetings.

Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Perseroan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan akan dihentikan ketika Perseroan kehilangan pengendalian pada entitas anak. Secara khusus, pendapatan dan beban entitas anak diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasian dan penghasilan komprehensif lain dari tanggal diperolehnya pengendalian Perseroan sampai tanggal ketika Perseroan berhenti mengendalikan entitas anak.

Consolidation of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary. Specifically, income and expense of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains control until the date when the Company ceases to control the subsidiary.

Kepentingan nonpengendali diukur pada awalnya sebesar bagian proporsional dari aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi pada tanggal akuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

Non-controling interests are measured initially at their proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets at the date of acquisition. Non-controlling interests are presented within the equity in the consolidated statement of financial position, separately from the equity of the owners of the parent company.

Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali. Perseroan juga mengatribusikan total penghasilan komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit.

Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interest. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and the non-controlling interest even if this results in the non-controlling interest having a deficit balance.





17



c. Dasar Konsolidasi (Lanjutan) c. Basis of Consolidation (Continued)

Transaksi, saldo, dan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi antar entitas Grup telah dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Grup.

Transactions, balances and unrealized gains and losses on transactions between Group entities are eliminated. Subsidiaries’ accounting policies conforms with the policies adopted by the Group.

Perubahan kepemilikan Perseroan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian Perseroan atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari kepemilikan Perseroan dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas induk.

Changes in the Company’s ownership interest in existing subsidiaries that do not result in the Company losing control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Company’s interest and the non-controlling interest are adjusted to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interest are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.

Ketika Perseroan kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Perseroan telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan/ diizinkan oleh standar akuntansi yang berlaku).

When the Company losses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. All amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that subsidiary are accounted for as if the Company had directly disposed of the related assets or liabilities of the subsidiary (i.e. reclassified to profit or loss or transferred to another category of equity as specified/permitted by applicable accounting standards).

d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan

Dalam Mata Uang Asing d. Foreign Currency Transactions and

Translation

Laporan keuangan individu masing-masing entitas Grup diukur dan disajikan dalam mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian dari Grup disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasian.

The individual financial statements of each entity in the Group are measured and presented in the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). The consolidated financial statements of the Group are presented in Indonesian Rupiah, which is the functional currency and the presentation currency for the consolidated financial statements.

Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual grup, transaksi dalam mata uang selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta asing tidak dijabarkan kembali.

In preparing the financial statements of each individual group entity, transactions in currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recognized at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at that date. Non-monetary items carried at fair value that are denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated.





18



d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing (Lanjutan)

d. Foreign Currency Transactions and Translation (Continued)

Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.

Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise.

e. Transaksi Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Istilah pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Related party terms used are in accordance with PSAK 7, “Related Party Disclosures”.

Semua transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All significant transactions with related parties, are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

f. Instrumen Keuangan Derivatif f. Derivative Financial Instruments

Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengelola risiko eksposur atas nilai tukar. Rincian lebih lanjut tentang penggunaan derivatif diungkapkan di Catatan 14 dan 31.

The Group uses derivative financial instruments to manage its exposure to foreign exchange rate risks. Further details on the use of derivatives are disclosed in Notes 14 and 31.

Derivatif diukur pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan selanjutnya diukur pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan.

Derivatives are initially recognized at fair value at the date the derivative contract is entered into and are subsequently measured to their fair value at each reporting date.

Meskipun merupakan lindung nilai ekonomi terhadap eksposur nilai tukar, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi syarat sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajar diakui langsung dalam laporan laba rugi.

Although entered into as economic hedge of exposure against foreign exchange rate risks, these derivatives are not designated and not qualified as hedge accounting and therefore changes in fair values are recognized immediately in profit or loss.

Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau kewajiban tidak lancar jika sisa jatuh tempo dari instrumen yang lebih dari 12 (dua belas) bulan dan diperkirakan tidak akan direalisasi atau diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan. Derivatif lain disajikan sebagai aset atau kewajiban lancar.

A derivative is presented as a non-current asset or a non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than 12 (twelve) months and is not expected to be realized or settled within 12 (twelve) months. Other derivatives are presented as current assets or current liabilities.

g. Instrumen Keuangan g. Financial Instruments

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Pada pengakuan awal, aset keuangan diklasifikasikan dengan diukur pada biaya perolehan diamortisasi; nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCl) - investasi utang; FVOCI - investasi ekuitas; atau, nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).

On initial recognition, a financial asset is classified as measured at amortized cost; fair value through other comprehensive income (“FVOCI”) – debt investment; FVOCI – equity investment; or, fair value through profit or loss (“FVTPL”).

Aset keuangan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal kecuali jika Grup mengubah model bisnisnya untuk mengelola aset keuangan yang dalam hal ini semua aset keuangan yang terkena dampak direklasifikasi pada hari pertama periode pelaporan pertama setelah perubahan dalam model bisnis.

Financial assets are not reclassified subsequent to their initial recognition unless the Group changes its business model for managing financial assets in which case all affected financial assets are reclassified on the first day of the first reporting period following the change in the business model.





19



g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) g. Financial Instruments (Continued)

(i) Aset keuangan (Lanjutan) (i) Financial assets (Continued)

Aset keuangan yang tidak ditetapkan sebagai FVTPL diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika dimiliki pada model bisnis yang tujuannya adalah memiliki aset untuk menagih arus kas kontraktual; dan persyaratan-persyaratan kontraktualnya menghasilkan arus kas pada tanggal tertentu yang semata dari pembayaran pokok dan bunga dari jumlah pokok terutang.

A financial asset which is not designated as FVTPL is measured at amortized cost if it is held within a business model whose objective is to hold assets to collect contractual cash flows; and its contractual terms give rise on specified dates to cash flows that are solely payments of principal and interest on the principal amount outstanding.

Semua aset keuangan, termasuk aset keuangan derivatif, yang tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI sebagaimana dijelaskan di atas, diukur pada FVTPL.

All financial assets, including derivative financial assets, not classified as measured at amortized cost or FVOCI as described above are measured at FVTPL.

Aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari kas dan piutang usaha. Aset keuangan ini pada awalnya diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dikurangi oleh kerugian penurunan nilai. Pendapatan bunga, keuntungan dan kerugian selisih kurs dan penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari penghentian pengakuan diakui dalam laba rugi.

The financial assets that are measured at amortized cost consist of cash and trade account receivables. These financial assets are initially recognized at fair value plus directly attributable transaction costs, and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest method. The amortized costs is reduced by impairment losses. Interest income, foreign exchange gains and losses and impairment are recognized in profit or loss. Any gain or loss on derecognition is recognized in profit or loss.

Penilaian model bisnis Business model assessment

Grup membuat penilaian terhadap tujuan dari model bisnis di mana aset keuangan dimiliki pada tingkat portofolio karena paling mencerminkan cara bisnis dikelola dan informasi diberikan kepada manajemen. Informasi yang dipertimbangkan meliputi:

The Group makes an assessment of the objective of the business model in which a financial asset is held at a portfolio level because this best reflects the way the business is managed and information is provided to management. The information considered includes:





20




(i) Aset keuangan (Lanjutan) (i) Financial assets (Continued)

- kebijakan-kebijakan dan tujuan-tujuan yang dinyatakan untuk portofolio dan pengoperasian kebijakan tersebut dalam praktiknya. Hal ini termasuk apakah strategi manajemen berfokus pada menghasilkan pendapatan bunga kontraktual, mempertahankan profil suku bunga tertentu, mencocokkan durasi aset-aset keuangan dengan durasi liabilitas terkait atau arus kas keluar yang diharapkan atau merealisasikan arus kas melalui penjualan aset-aset;

- the stated policies and objectives for the portfolio and the operation of those policies in practice. These include whether management's strategy focuses on earning contractual interest income, maintaining a particular interest rate profile, matching the duration of the financial assets to the duration of any related liabilities or expected cash outflows or realizing cash flows through the sale of the assets;

- bagaimana kinerja portofolio dievaluasi dan dilaporkan kepada manajemen Grup;

- how the performance of the portfolio is evaluated and reported to the Group's management;

- risiko-risiko yang mempengaruhi kinerja model bisnis (dan aset-aset keuangan yang dimiliki dalam model bisnis tersebut) dan bagaimana risiko itu dikelola;

- the risks that affect the performance of the business model (and the financial assets held within that business model) and how those risks are managed;

- bagaimana manajer-manajer bisnis dikompensasi - contohnya apakah kompensasi didasarkan pada nilai wajar dari aset yang dikelola atau arus kas kontraktual yang dikumpulkan; dan

- how managers of the business are compensated - e.g. whether compensation is based on the fair value of the assets managed or the contractual cash flows collected; and

- frekuensi, volume dan waktu penjualan aset keuangan pada periode sebelumnya, alasan untuk penjualan tersebut dan ekspektasi tentang aktivitas penjualan di masa depan.

- the frequency, volume and timing of sales of financial assets in prior periods, the reasons for such sales and expectations about future sales activity.

(ii) Klasifikasi dan pengukuran selanjutnya (ii) Classification and subsequent measurement

Penilaian apakah arus kas kontraktual merupakan pembayaran pokok dan bunga saja

Assessment whether contractual cash flows are solely payments of principal and interest

Untuk tujuan penilaian ini, ‘pokok’ didefinisikan sebagai nilai wajar dari aset keuangan pada pengakuan awal. ‘Bunga’ didefinisikan sebagai imbalan untuk nilai waktu atas uang dan untuk risiko kredit yang terkait dengan jumlah pokok terutang pada periode waktu tertentu dan untuk risiko-risiko dan biaya-biaya pinjaman dasar lainnya (seperti risiko likuiditas dan biaya-biaya administrasi), serta margin keuntungan.

For the purposes of this assessment, ‘principal’ is defined as the fair value of the financial asset on initial recognition. 'Interest' is defined as consideration for the time value of money and for the credit risk associated with the principal amount outstanding during a particular period of time and for other basic lending risks and costs (e.g. liquidity risk and administrative costs), as well as a profit margin.





21




(ii) Klasifikasi dan pengukuran selanjutnya (Lanjutan)

(ii) Classification and subsequent measurement (Continued)

Dalam menilai apakah arus kas kontraktual merupakan semata pembayaran pokok dan bunga, Grup mempertimbangkan persyaratan-persyaratan kontraktual instrumen tersebut. Hal ini termasuk menilai apakah aset keuangan mengandung ketentuan kontraktual yang dapat mengubah waktu atau jumlah arus kas kontraktual sehingga tidak memenuhi kondisi ini.

In assessing whether the contractual cash flows are solely payments of principal and interest, the Group considers the contractual terms of the instrument. This includes assessing whether the financial asset contains a contractual term that could change the timing or amount of contractual cash flows such that it would not meet this condition.

(iii) Liabilitas keuangan (iii) Financial liabilities

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau FVTPL. Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada FVTPL jika diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, derivatif, atau ditetapkan seperti itu pada saat pengakuan awal. Liabilitas-liabilitas keuangan Grup adalah utang usaha, pinjaman jangka pendek, jaminan embalasi, biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain dan liabilitas derivatif.

Financial liabilities are classified as either measured-at-amortized-cost, or FVTPL. A financial liability is classified as at FVTPL if it is classified as held-for-trading, it is a derivative, or it is designated as such on initial recognition. The Group’s financial liabilities are trade accounts payable, short-term loans, deposits on containers, accrued expenses and other current liabilities and derivative liabilities.

Utang usaha, pinjaman jangka pendek, jaminan embalasi dan biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Beban bunga dan keuntungan dan kerugian selisih kurs diakui di dalam laba rugi. Setiap keuntungan atau kerugian dari penghentian pengakuan juga diakui di dalam laba rugi.

Trade accounts payable, short-term loans, deposit on containers and accrued expenses and other current liabilities, are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Interest expense and foreign exchange gains and losses are recognized in profit or loss. Any gain or loss on derecognition is also recognized in profit or loss.

Liabilitas derivatif, diklasifikasikan sebagai FVTPL, dan semua keuntungan atau kerugian, dan beban bunga, diakui di dalam laba rugi.

Derivative liabilities, are classified as at FVTPL, and all gains or losses, and interest charges, are recognized in profit or loss.

(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition

Aset Keuangan Financial Assets Grup menghentikan pengakuan aset keuangan ketika hak kontraktual atas arus kas dari aset keuangan berakhir, atau ketika Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas kontraktual di dalam sebuah transaksi dimana secara substansial semua risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan tersebut ditransfer atau dimana Grup tidak mentransfer atau mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta tidak memiliki kontrol atas aset keuangan.

The Group derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when it transfers the rights to receive the contractual cash flows in a transaction in which substantially all of the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred or in which the Group neither transfers, nor retains substantially all of the risks and rewards of ownership and does not retain control of the financial asset.





22




(iv) Penghentian pengakuan (Lanjutan) (iv) Derecognition (Continued)

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan ketika liabilitas kontraktualnya dihentikan, dibatalkan, atau dihapuskan. Grup juga menghentikan pengakuan liabilitas keuangan ketika persyaratan-persyaratannya diubah dan arus kas dari liabilitas yang dimodifikasi berbeda secara substansial, dalam hal ini liabilitas keuangan baru, berdasarkan persyaratan-persyaratan yang dimodifikasi, diakui pada nilai wajar.

The Group derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged, cancelled, or otherwise extinguished. The Group also derecognizes a financial liability when its terms are modified and the cash flows of the modified liability are substantially different, in which case a new financial liability, based on the modified terms, is recognized at fair value.

Pada penghentian pengakuan liabilitas keuangan, perbedaan antara jumlah tercatat yang dihapuskan dan imbalan yang dibayarkan (termasuk aset-aset non-tunai yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung) diakui di dalam laba rugi.

On derecognition of a financial liability, the difference between the carrying amount extinguished and the consideration paid (including any non-cash assets transferred or liabilities assumed) is recognized in profit or loss.

(v) Saling hapus (v) Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan jumlah netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukukan saling hapus atas jumlah tersebut dan ada maksud untuk melakukan penyelesaian secara neto apabila asset direalisasi dan liabilitas diselesaikan secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the statement of financial position when, and only when, the Group currently has a legally enforceable right to set off the amounts and it intends either to settle them on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

(vi) Instrumen keuangan derivatif (vi) Derivative financial instruments

Grup memiliki instrumen-instrumen keuangan derivatif untuk melakukan lindung nilai atas dampak risiko mata uang asing. Derivatif melekat dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat secara terpisah, jika kontrak utama bukan aset keuangan dan kriteria tertentu terpenuhi.

The Group holds derivative financial instruments to hedge its foreign currency risk exposures. Embedded derivatives are separated from the host contract and accounted for separately, if the host contract is not a financial asset and certain criteria are met.

Derivatif pada awalnya dan selanjutnya diukur pada nilai wajar, dan perubahannya secara umum diakui di dalam laba rugi.

Derivatives are initially and subsequently measured at fair value, and changes therein are generally recognized in profit or loss.





23




(vii) Penurunan nilai (vii) Impairment

Grup mengakui penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasi pada aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

The Group recognizes loss allowances for ECLs on financial assets measured at amortized cost.

Grup mengukur cadangan kerugian dengan jumlah yang sama dengan kerugian kredit ekspektasi sepanjang umurnya, kecuali untuk saldo bank yang risiko kreditnya (yaitu risiko gagal bayar yang terjadi selama umur instrumen keuangan yang diharapkan) tidak meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal, diukur sebagai kerugian kredit ekspektasi 12 bulan.

The Group measures loss allowances at an amount equal to lifetime ECL, except for bank balances for which credit risk (i.e. the risk of default occurring over the expected life of the financial instrument) has not increased significantly since initial recognition, are measured as 12-month ECL.

Penyisihan kerugian untuk piutang usaha selalu diukur pada jumlah yang sama dengan kerugian kredit ekspektasi sepanjang umurnya.

Loss allowances for trade account receivables are always measured at an amount equal to lifetime ECL.

Ketika menentukan apakah risiko kredit suatu aset keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal dan ketika mengestimasikan kerugian kredit ekspektasian, Grup mempertimbangkan informasi yang wajar, relevan, dapat dibuktikan dan tersedia tanpa biaya atau usaha yang tidak semestinya. Hal ini mencakup informasi dan analisis kuantitatif dan kualitatif, berdasarkan pada pengalaman historis Grup dan penilaian kredit dan termasuk informasi masa depan.

When determining whether the credit risk of a financial asset has increased significantly since initial recognition and when estimating ECL, the Group considers reasonable and supportable information that is relevant and available without undue cost or effort. This includes both quantitative and qualitative information and analysis, based on the Group's historical experience and informed credit assessment and including forward-looking information.

Grup menganggap aset keuangan gagal bayar ketika pelanggan tidak mampu membayar kewajiban kreditnya kepada Grup secara penuh. Periode maksimum yang dipertimbangkan ketika memperkirakan kerugian kredit ekspektasian adalah periode maksimum kontrak di mana Grup terekpos terhadap risiko kredit.

The Group considers a financial asset to be in default when the customer is unlikely to pay its credit obligations to the Group in full. The maximum period considered when estimating ECLs is the maximum contractual period over which the Group is exposed to credit risk.

Pengukuran ECL Measurements of ECLs

Kerugian kredit ekspektasian adalah estimasi probabilitas tertimbang dari kerugian kredit. Kerugian kredit diukur sebagai nilai sekarang dari semua kekurangan kas (yaitu perbedaan antara arus kas terutang dari entitas berdasarkan kontrak dan arus kas yang Grup harapkan untuk diterima). Kerugian kredit ekpektasian didiskontokan pada suku bunga efektif dari aset keuangan tersebut.

ECLs are a probability-weighted estimate of credit losses. Credit losses are measured as the present value of all cash shortfalls (i.e. the difference between the cash flows due to the entity in accordance with the contract and the cash flows that the Group expects to receive). ECLs are discounted at the effective interest rate of the financial asset.





24




(vii) Penurunan nilai (Lanjutan) (vii) Impairment (Continued)

Penyajian penyisihan kerugian kredit ekspektasian di dalam laporan posisi keuangan

Presentation of allowance for ECL in the statement of financial position

Cadangan kerugian untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dikurangkan dari jumlah tercatat bruto aset.

Loss allowances for financial assets measured at amortized cost are deducted from the gross carrying amount of the assets.

Penghapusan Write-off

Jumlah tercatat bruto dari aset keuangan dihapuskan (baik sebagian atau seluruhnya) sejauh tidak ada prospek pemulihan yang realistis. Hal ini umumnya terjadi ketika Grup menentukan bahwa debitur tidak memiliki aset atau sumber pendapatan yang dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar jumlah yang harus dihapuskan. Namun, aset keuangan yang dihapuskan masih dapat dipaksakan secara hukum untuk mematuhi prosedur Grup untuk pemulihan jumlah yang jatuh tempo.

The gross carrying amount of a financial asset is written off (either partially or in full) to the extent that there is no realistic prospect of recovery. This is generally the case when the Group determines that the debtor does not have assets or sources of income that could generate sufficient cash flows to repay the amounts subject to the write-off. However, financial assets that are written off could still be subject to enforcement activities in order to comply with the Group's procedures for recovery of amounts due.

h. Pengakuan Pendapatan dan Biaya h. Recognition of Revenues and Expenses

Pendapatan diukur berdasarkan imbalan yang tercantum dalam kontrak dengan pelanggan. Pendapatan disajikan neto setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon.

Revenue is measured based on the consideration specified in a contract with a customer. Revenue is shown net of value added tax, returns, rebates and discounts.

Grup mengakui pendapatan ketika pelanggan memperoleh pengendalian atas barang yang diperoleh. Indikator bahwa kendali sudah diserahkan adalah:

The Group recognises revenue when the customer obtains control of the goods. Indicators that control has been transferred are:

a) pelanggan dapat menentukan penggunaan dari barang yang diperoleh, dan

b) pelanggan akan memperoleh manfaat ekonomi atas penerimaan barang.

a) the customer can direct the use of the goods acquired, and

b) the customer will obtain the economic benefits from holding the goods.

Penjualan ekspor diakui ketika pengendalian dialihkan pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengirim. Penjualan lokal diakui ketika barang dikirimkan dan diterima oleh pelanggan di lokasi mereka.

Export sales are recognised when the control is transferred upon shipment of the goods to the customers. Domestic sales are recognised when the goods are delivered to and have been accepted by customers at their premises.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.

Expenses are recognised when incurred on the accrual basis.





25



i. Pendapatan dan Beban Keuangan i. Finance Income and Finance Costs

Pendapatan keuangan dan beban keuangan terdiri dari pendapatan bunga atas tabungan serta beban bunga atas pinjaman.

Finance income and finance cost comprise interest income on saving accounts and interest expense on borrowings.

j. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lain dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.

j. Inventories

Inventories are stated at cost and net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method. The cost of finished goods and work-in-progress comprizes of raw and indirect materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling cost necessary to make the sale.

k. Beban Dibayar Di muka

Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

k. Prepaid Expenses

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

l. Aset Tetap

Tanah yang diperoleh dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) diukur pada biaya perolehan (termasuk biaya legal dan administrasi untuk memperoleh tanah) dan tidak diamortisasi.

l. Property, Plant and Equipment

Land acquired under Hak Guna Bangunan (HGB) title is measured at acquisition cost (include legal and administrative costs incurred in transactions to acquire the land) and is not amortized.

Aset tetap lainnya diukur dengan menggunakan model biaya, yaitu awalnya diukur pada biaya perolehan dan selanjutnya dicatat setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Penyusutan diterapkan dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Other property, plant and equipment are measured using the cost model, i.e., initially measured at cost and subsequently carried net of accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is applied using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan perumahan 10 – 40 Buildings and houses Mesin dan instalasi 5 – 30 Machinery and installations Alat-alat pengangkutan 5 Transportation equipment Inventaris 3 – 15 Furnitures and fixtures Krat 8 – 12 Crates Botol 2 – 4 Bottles Keg dan tabung CO2 5 – 15 Kegs and CO2 cylinders Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs is charged to profit or loss as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.





26



l. Aset Tetap (Lanjutan) l. Property, Plant and Equipment (Continued)

Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika tidak ada manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan timbul dari penggunaan aset secara berkelanjutan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pelepasan atau penghentian pengakuan suatu aset tetap ditentukan sebagai selisih antara hasil penjualan dan nilai tercatat aset dan diakui dalam laba rugi.

An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected to arise from the continued use of the asset. Any gain or loss arising on the disposal or retirement of an item of property, plant and equipment is determined as the difference between the sales proceeds and the carrying amount of the asset and is recognized in profit or loss.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, dimana termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost which includes borrowing costs during construction on debt incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.

m. Perpanjangan Hak atas Tanah m. Renewal of Land Rights

Biaya legal pengurusan hak atas tanah pada saat perolehan tanah tersebut diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada aset tetap.

The legal cost of land rights upon acquisition of the land is recognized as part of the cost of land under property, plant and equipment.

Biaya pembaruan atau pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi selama periode hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam kontrak atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek.

The cost of renewal or extension of legal rights on land is recognized as an intangible asset and amortized over the period of land rights as stated in the contract or economic life of the asset, whichever is shorter.

n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan n. Impairment of Non-Financial Assets

Pada akhir setiap periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individual, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.

At the end of each reporting period, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets are impaired. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.

Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.

Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi.

If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.





27



n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan)

n. Impairment of Non-Financial Assets (Continued)

Rugi penurunan nilai yang diakui pada periode sebelumnya dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan atas indikasi apakah rugi penurunan nilai telah berkurang atau tidak ada lagi. Rugi penurunan nilai dipulihkan jika telah terjadi perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan. Rugi penurunan nilai dipulihkan sebatas nilai aset tercatat yang tidak melebihi nilai tercatat yang seharusnya diakui, setelah dikurangi penyusutan atau amortisasi, jika tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui.

Impairment losses recognized in prior periods are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount. An impairment loss is reversed only to the extent that the asset’s carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, if no impairment loss had been recognized.

o. Jaminan embalasi o. Liability for Deposits on Containers

Jaminan embalasi atas botol, krat, keg, dan tabung CO2 di pasar dinilai berdasarkan harga jaminan yang berlaku.

The liability for deposits on bottles, crates, kegs, and CO2 cylinders in the market is valued at current deposit prices.

p. Sewa p. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan insidental kepemilikan aset kepada lessee. Sewa lain yang tidak memenuhi kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the assets to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Sebagai Lessee As Lessee

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen yang timbul dari sewa operasi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

q. Liabilitas Imbalan Kerja

q. Employee Benefits Obligation

Imbalan Kerja Imbalan Pasti Defined Employee Benefits

Grup memberikan imbalan pascakerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang Undang Ketenagakerjaan) dan Peraturan Kerja Bersama (PKB). Grup menghitung dan mengakui imbalan yang lebih tinggi antara Undang Undang Ketenagakerjaan dan PKB dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal.

The Group provides post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”) and Collective Labor Arrangement (“CLA”). For normal pension scheme, the Group calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and CLA and those under such pension plans.





28



q. Liabilitas Imbalan Kerja (Lanjutan) q. Employee Benefits Obligation (Continued)

Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya.

The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is recognized immediately in other comprehensive income in the period in which they occur.

Grup melakukan pendanaan untuk program imbalan kerja imbalan pasti tersebut di atas dengan mengikutsertakan karyawannya dalam program pensiun iuran pasti. Iuran terutang kepada program iuran pasti diakui sebagai liabilitas dan beban ketika pekerja telah memberikan jasa kepada Grup.

The Group funds the defined benefit employee benefits plan mentioned above by including its employees in a defined contribution pension plan. Contributions payable of the defined contribution plan are recognized as liabilities and expenses when workers have provided services to the Group.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lain Other Long-Term Employee Benefits

Grup juga memberikan penghargaan tambahan kepada seluruh karyawannya yang mencapai kriteria tertentu dalam masa kerja sesuai dengan PKB. Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lain menggunakan metode Projected Unit Credit. Seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu diakui segera pada laba rugi.

The Group also provide additional awards to all of its employees who meet certain requirements within length of service according to CLA. The other long-term employee benefits are computed using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses and past service costs are immediately recognized in profit or loss.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban untuk imbalan kerja jangka panjang lain di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan kerja jangka panjang lain per tanggal pelaporan.

The amount recognized as an obligation for other long-term employee benefits in the financial position is the present value of other long-term employee benefit obligations as of the reporting date.

r. Pajak Penghasilan

r. Income Tax

Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui dalam ekuitas atau dalam penghasilan komprehensif lain. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam ekuitas atau penghasilan komprehensif lain.

The income tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity or in other comprehensive income. In this case, the tax is also recognised directly in equity or in other comprehensive income, respectively.

Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan pada tanggal posisi keuangan, dan mencakup penyesuaian terhadap provisi pajak tahun sebelumnya baik untuk rekonsiliasi dengan pajak penghasilan dilaporkan dalam laporan pajak tahunan, atau untuk memperhitungkan perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak. Utang atau pengembalian pajak penghasilan kini diukur dengan menggunakan estimasi terbaik dari jumlah yang diharapkan akan dibayar atau diterima, dengan mempertimbangkan ketidakpastian terkait dengan kompleksitas peraturan perpajakan.

The current income tax is calculated using tax rates that have been enacted at the financial position date, and includes true-up adjustments made to the previous years’ tax provisions either to reconcile them with the income tax reported in annual tax returns, or to account for differences arising from tax assessments. Current tax payable or refundable is measured using the best estimate of the amount expected to be paid or received, taking into consideration the uncertainty associated with the complexity of tax regulations.





29



r. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

r. Income Tax (Continued) Pajak penghasilan tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Pajak penghasilan tangguhan diukur menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan dan yang diharapkan akan diterapkan pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is recognised for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts. Deferred income tax is measured at the tax rates that have been enacted or substantially enacted as at reporting date and are expected to be applied when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.

Aset pajak penghasilan tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Deferred income tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income tax assets and liabilities relate to income taxes charged by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.

s. Laba per Saham s. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.

t. Informasi Segmen t. Segment Information

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.

Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the “chief operating decision maker” in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

An operating segment is a component of an entity:

a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

a. that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

b. whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

c. for which discrete financial information is available.

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk atau jasa.

Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of their performance is more specifically focused on the category of each product or services.





30

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER UTAMA KETIDAKPASTIAN ESTIMASI

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND KEY SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup yang dijelaskan dalam Catatan 2, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi mengenai jumlah tercatat asset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui secara prospektif.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized prospectively.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 2, manajemen tidak membuat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari penyajian estimasi yang ditetapkan di bawah ini.

In the process of applying the accounting policies described in Note 2, management has not made any critical judgments that have a significant impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements, apart from those involving estimates, which are set out below.

Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama ketidakpastian estimasi lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

Key Sources of Estimation Uncertainty

The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:

• Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lain atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

• Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment

The useful life of each item of the Group’s property, plant and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimations are based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.

A change in the estimated useful life of any item of property, plant and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 8.

The carrying amounts of property, plant and equipment are disclosed in Note 8.

• Imbalan Kerja

Nilai kini kewajiban imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan kewajiban imbalan kerja mencakup tingkat diskonto, dan kenaikan gaji. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban imbalan kerja.

• Employee Benefits Obligation The present value of the employee benefits obligation depends on the several factors that are determined by actuarial based assumptions. Assumptions used to determine the net cost of employee benefits include a discount rate, and salary increase rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amounts of employee benefits obligation.





31

3. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN SUMBER UTAMA KETIDAKPASTIAN ESTIMASI (Lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND KEY SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (Continued)

Tingkat diskonto ditentukan pada akhir periode pelaporan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pembayaran imbalan, dan yang memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban imbalan kerja yang terkait.

The appropriate discount rate is determined at the end of the reporting period. In determining the appropriate level of discount rates, the Group consider the discount rates of government bonds denominated in Rupiah, the currency in which the benefits will be paid, and which has a similar time period with a period of related employee benefits obligation.

Asumsi utama yang digunakan untuk penentuan liabilitas imbalan kerja termasuk asumsi kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 26.

The key assumptions used for determining employee benefits obligation included current market conditions. Additional information is disclosed in Note 26.

4. KAS 4. CASH

2019 2018

Kas 119 242 Cash on hand Bank Cash in banks

Citibank N.A., cabang Jakarta 72,194 301,349 Citibank N.A., Jakarta branch Deutsche Bank AG, cabang Jakarta 3,445 1,601 Deutsche Bank AG, Jakarta branch PT Bank CIMB Niaga Tbk 1,899 4,025 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank HSBC Indonesia 128 156 PT Bank HSBC Indonesia PT Bank BNP Paribas Indonesia 12 - PT Bank BNP Paribas Indonesia PT Bank Rabobank International

Indonesia - 523 PT Bank Rabobank International

Indonesia 77,797 307,896

Kas dalam mata uang asing diungkapkan di Catatan 29.

Foreign currencies denominated cash are disclosed in Note 29.

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE

2019 2018

a. Berdasarkan pelanggan a. By debtors Pihak ketiga 942,907) 629,063) Third parties Dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai (84,608) (24,100) Less allowance for impairment losses Jumlah 858,299) 604,963) Total Pihak berelasi (Catatan 28) 2,352) 680) Related parties (Note 28) Bersih 860,651) 605,643) Net

2019 2018

b. Berdasarkan umur b. By age category Lancar 626,514) 379,182) Current Lewat jatuh tempo: Overdue:

1 – 30 hari 170,037) 153,377) 1 – 30 days Lebih dari 30 hari 148,708) 97,184) More than 30 days

Jumlah 945,259) 629,743) Total Cadangan kerugian penurunan nilai (84,608) (24,100) Allowance for impairment losses Bersih 860,651) 605,643) Net





32

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE (Continued)

2019 2018

c. Berdasarkan mata uang c. By currency Rupiah 858,298 604,963) Rupiah Dolar Amerika Serikat 1,581 352) US Dollar Euro 772 328) EUR Jumlah 860,651 605,643) Total

Pelanggan utama untuk saldo piutang melebihi 10% dari total piutang usaha adalah PT Tirta Emas Murni sebesar Rp 125.719 dari total piutang usaha pada 31 Desember 2019 (31 Desember 2018: PT Mulia Multi Mandiri, PT Tirta Emas Murni dan PT Langgeng Kreasi Jaya masing-masing sebesar Rp 88.646, Rp 70.907 dan Rp 68.407).

Major customers for which the balance of trade accounts receivable exceeded 10% of total trade accounts receivable are PT Tirta Emas Murni accounts for Rp 125,719 of the trade accounts receivable at 31 Desember 2019 (31 December 2018: PT Mulia Multi Mandiri, PT Tirta Emas Murni and PT Langgeng Kreasi Jaya which accounts for Rp 88,646, Rp 70,907 and Rp 68,407, respectively).

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai Movement in the allowance for impairment losses

2019 2018

Saldo awal 24,100 4,400 Beginning balance Kerugian penurunan nilai piutang 60,508 19,700 Impairment losses recognized on receivables Saldo akhir 84,608 24,100 Ending balance

Jangka waktu rata-rata kredit penjualan barang adalah 30 hari. Dalam menerapkan model penurunan nilai terhadap piutang usaha, Grup menerapkan pendekatan yang disederhanakan yang tersedia terhadap piutang usaha karena tidak terdapat komponen pendanaan terhadap piutang usaha. Grup menghitung kerugian kredit ekspektasian dari piutang usaha berdasarkan umur dari piutang usaha tersebut.

The average credit period for sale of goods is 30 days. In applying the impairment model to trade accounts receivable, the Group adopts the simplified approach that is available to trade accounts receivable as there is no financing element to trade accounts receivable. The Group calculates the expected credit losses of its trade accounts receivable based on the ageing of its trade accounts receivable.

Pada 31 Desember 2019 dan 2018, sebesar 24% dan 32% piutang usaha dijamin dengan jaminan berupa bank garansi dari pelanggan masing-masing sebesar Rp 210.205 dan Rp 193.663.

As of 31 December 2019 and 2018, 24% and 32% of trade accounts receivable are collateralized by bank guarantees from the customers amounting to Rp 210,205 and Rp 193,663, respectively.

Per 31 Desember 2019 dan 2018, Grup telah membentuk cadangan kerugian piutang ragu-ragu untuk piutang tertentu yang nilai tercatatnya melebihi perkiraan nilai yang dapat dipulihkan. Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari piutang yang tidak tertagih.

As of 31 December 2019 and 2018, the Group had provided an allowance for impairment loss for certain receivables whose carrying amount exceeded their expected recoverable amounts. Management believes that the allowance for impairment is adequate to cover losses that may arise from the non-collectible accounts.

Pada tanggal 31 Desember 2019, piutang usaha sebesar Rp 234.137 (31 Desember 2018: Rp 226.461) telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai. Grup tidak mengakui cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang ini karena belum ada perubahan yang signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah piutang masih dapat dipulihkan. Analisis umur piutang ini adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2019, trade accounts receivable of Rp 234,137 (31 December 2018: Rp 226,461) were past due but not impaired. The Group has not recognized an allowance for impairment losses for these receivables because there has been no significant change in the credit quality and the amounts are still considered recoverable. The aging analysis of these receivables is as follows:





33

5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 5. TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE (Continued) Umur piutang yang telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya

Age of receivables that are past due but not impaired

2019 2018

Kurang dari 30 hari 170,037 153,377) Under 30 days Lebih dari 30 hari 64,100 73,084) More than 30 days

234,137 226,461)

6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES

2019 2018

Barang jadi 54,954) 68,069) Finished goods Barang dalam pengolahan 15,468) 13,060) Goods in process Bahan baku 50,864) 56,702) Raw materials Bahan kemasan 13,040) 17,900) Packaging materials Suku cadang 19,360) 18,562) Spare parts Barang dalam perjalanan 14,057) 4,284) Materials in transit Jumlah 167,743) 178,577) Total Penyisihan penurunan nilai persediaan (2,110) (6,360) Allowances for decline in value of inventories Bersih 165,633) 172,217) Net

Mutasi dalam penyisihan persediaan

slow-moving adalah sebagai berikut: Movements in the allowance

for slow-moving inventories are as follows: Saldo awal 6,360) 6,159)) Beginning balance Penambahan 7,387) 15,172)) Additions Penghapusan (11,637) (14,971) Write-offs

Saldo akhir 2,110) 6,360) Ending balance

Penyisihan penurunan nilai persediaan barang merupakan penyisihan keusangan untuk semua tipe persediaan kecuali barang dalam pengolahan dan barang dalam perjalanan. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi pasar dan fisik dari persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan adalah cukup.

The allowance for decline in value of inventories was provided for all types of inventories except for goods in process and materials in transit. Based on the result of the assessment of market condition and physical condition of inventories, management believes that the allowance for decline in value of inventories is adequate.

Pada 31 Desember 2019 dan 2018, persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 222.187 dan Rp 236.029. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi kemungkinan risiko kerugian yang antara lain dapat timbul akibat kebakaran, bencana alam dan banjir.

At 31 December 2019 and 2018, the inventories were insured for Rp 222,187 and Rp 236,029, respectively. Management believes that the sum insured is sufficient to cover the risk of potential loss due to, among other risks, fire, natural catastrophe and flooding.

7. BEBAN DIBAYAR DI MUKA 7. PREPAID EXPENSES

2019 2018

Cukai 41,276 102,610 Excise Sewa 4,510 5,161 Rent Asuransi - 3,076 Insurance Lainnya 7,971 5,804 Others Jumlah 53,757 116,651 Total

Per tanggal penerbitan laporan keuangan, Grup sedang dalam proses perpanjangan asuransi untuk periode 1 Januari 2020 hingga 31 Desember 2020.

As of the issuance of financial statements, the Group is in under extention process of the insurance for period 1 January 2020 until 31 December 2020.





34

8. ASET TETAP 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Pembalikan penurunan

nilai/ Reversal impairment

Reklasifikasi/ Reclassifications

Saldo akhir/ Ending balance

Biaya perolehan: At cost: Tanah 21,791) 2,223) -) - -) 24,014) Land Bangunan dan perumahan 242,664) -) -) - 97,630) 340,294) Buildings and houses Mesin dan instalasi 1,183,409) -) -) - 136,262) 1,319,671) Machinery and installations Alat-alat pengangkutan 323) -) -) - -) 323) Transportation equipment Inventaris 127,468) 41,977) (4,677) - -) 164,768) Furniture and fixtures Krat 208,911) 24,364) -) - -) 233,275) Crates Botol 512,560) 144,221) (76,209) - -) 580,572) Bottles Keg dan tabung CO2 51,887) 4,628) -) - -) 56,515) Kegs and CO2 cylinders Aset dalam penyelesaian 243,162) 64,590) -) - (233,892) 73,860) Assets under construction 2,592,175) 282,003) (80,886) - -) 2,793,292) Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Bangunan dan perumahan (71,900) (14,256) -) - -) (86,156) Buildings and houses Mesin dan instalasi (475,312) (73,239) -) - -) (548,551) Machinery and installations Alat-alat pengangkutan (239) (28) -) - -) (267) Transportation equipment Inventaris (84,366) (21,409) 4,677) - -) (101,098) Furniture and fixtures Krat (153,119) (19,149) -) - -) (172,268) Crates Botol (253,517) (116,133) 76,209) - -) (293,441) Bottles Keg dan tabung CO2 (29,015) (3,207) -) - -) (32,222) Kegs and CO2 cylinders (1,067,468) (247,421) 80,886) - -) (1,234,003) Penurunan nilai aset: Asset impairment: Mesin dan peralatan (646) -) -) 646 -) -) Machinery and installations Jumlah tercatat neto 1,524,061) 1,559,289 Net carrying amount

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassifications

Saldo akhir/ Ending balance

Biaya perolehan: At cost: Tanah 16,145) 5,646) -) -) 21,791) Land Bangunan dan perumahan 226,318) -) 16,346) 242,664) Buildings and houses Mesin dan instalasi 1,127,223) -) ) (2,771) 58,957) 1,183,409) Machinery and installations Alat-alat pengangkutan 378) (55) -) 323) Transportation equipment Inventaris 115,918) 14,424) (2,874) -) )127,468) Furniture and fixtures Krat 210,205) -) (1,294) -) 208,911) Crates Botol 477,582) 148,249) (113,271) -) 512,560) )Bottles Keg dan tabung CO2 52,044) -) (157) -) 51,887) Kegs and CO2 cylinders Aset dalam penyelesaian 112,381) 206,084) -) (75,303) 243,162) Assets under construction 2,338,194) 374,403) (120,422) -) 2,592,175) Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Bangunan dan perumahan (60,500) (11,400) -) -) (71,900) Buildings and houses Mesin dan instalasi (411,347) (66,145) 2,180) -) (475,312) Machinery and installations Alat-alat pengangkutan (266) (28) 55) -) (239) Transportation equipment Inventaris (69,739) (17,354) 2,727) -) (84,366) Furniture and fixtures Krat (137,714) (16,699) 1,294) -) (153,119) Crates Botol (267,568) (99,139) 113,190) -) (253,517) Bottles Keg dan tabung CO2 (26,240) (2,932) 157) -) (29,015) Kegs and CO2 cylinders (973,374) (213,697) 119,603) -) (1,067,468) Penurunan nilai aset: Asset impairment: Mesin dan peralatan (734) -) 88) -) (646) Machinery and installations Jumlah tercatat neto 1,364,086) 1,524,061) Net carrying amount

Pada tanggal 31 Desember 2019, manajemen telah menelaah estimasi masa manfaat dari aset tetap dan telah menganggapnya sesuai. Masa manfaat didasarkan pada estimasi periode manfaat ekonomis masa depan yang akan diterima oleh Grup, dengan mempertimbangkan perubahan merugikan yang tidak terduga atas keadaan atau peristiwa.

As of 31 December 2019, management has reviewed the estimated useful lives of fixed assets and has found them to be appropriate. The useful lives are based on the estimated period over which future economic benefits will be received by the Group, taking into account any unexpected adverse changes in circumstances or events.

Per 31 Desember 2019, Nilai Jual Objek Pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Grup adalah sebesar Rp 609.948.

As of 31 December 2019, the assessed tax sales value of the of the Group’s land and buildings amounted to Rp 609,948.





35

8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

Penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: Disposals of property, plant and equipment are as follows:

2019 2018

Jumlah tercatat neto -) 731 Net carrying amount Penerimaan dari penjualan aset

tetap 1,984

63 Proceeds from sale of property,

plant and equipment Keuntungan/(kerugian) penjualan aset

tetap 1,984) (668) Gain/(loss) on sale of property, plant and equipment

Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2018 dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation expense for the years ended 31 December 2019 and 2018 was allocated to the following:

2019 2018

Biaya pabrikasi 242,141 208,882 Manufacturing overhead Beban umum dan administrasi 5,280 4,815 General and administrative expenses Jumlah 247,421 213,697 Total Pada 31 Desember 2019 dan 2018, aset tetap (selain tanah) dengan nilai tercatat masing-masing sebesar Rp 1.535.275 dan Rp 1.502.270 diasuransikan dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 3.148.869 dan Rp 3.345.041. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan asuransi ini dapat menutupi kemungkinan kerugian yang antara lain dapat timbul akibat kebakaran, bencana alam dan banjir.

At 31 December 2019 and 2018, property, plant and equipment (excluding land) with a total carrying amount of Rp 1,535,275 and Rp 1,502,270, respectively, was insured for Rp 3,148,869 and Rp 3,345,041, respectively. Management believes that the sum insured is sufficient to cover potential loss due to, among other risks, fire, natural catastrophe and flooding.

Rincian dari tanah adalah sebagai berikut: Details of land are as follows:

• Satu sertifikat HGB terletak di Desa Poris Gaga,

Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, Jawa Barat, berlaku sampai dengan 10 April 2033.

• 59 sertifikat HGB terletak di Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, berlaku sampai dengan tahun 2024 – 2043.

• One HGB title certificate located at Desa Poris Gaga, Kecamatan Batuceper, Kabupaten Tangerang, West Java, valid until 10 April 2033.

• 59 HGB title certificates located at Desa Sampang Agung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, East Java, valid through 2024 - 2043.

Sertifikat tanah tersebut di atas adalah atas nama Perseroan. Berdasarkan hukum yang berlaku saat ini, Perseroan dapat mengajukan perpanjangan atas sertifikat HGB tersebut.

These land title certificates are in the name of the Company. Under the current law, the Company can apply for an extension of the term of HGB title certificates.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, manajemen berkeyakinan bahwa nilai terpulihkan aset tetap masih melebihi nilai tercatat aset tetap.

As of 31 December 2019 and 2018, management believes that the net carrying amounts of property, plant and equipment do not exceed their recoverable amounts.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, nilai masing-masing sebesar Rp 107.108 dan Rp 147.389 belum dibayarkan untuk pembelian aset tetap tertentu.

As of 31 December 2019 and 2018, balances amounting to Rp 107,108 and Rp 147,389, respectively, remained unpaid for purchase of certain property, plant and equipment.

Pada tanggal 31 Desember 2019 tingkat penyelesaian atas aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2019, construction in progress is expected to be completed as follows:

Persentase

penyelesaian/Completion percentage

Estimasi tahun penyelesaian/Estimated

completion year

Mesin-mesin dan instalasi 80% 2020 Machineries and installations Bangunan 35% 2020 Buildings Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.

Management does not foresee any event that may occur that would prevent the completion of the construction in progress.

Jumlah harga perolehan tercatat aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 346.968 dan Rp 383.233.

The acquisition cost of property, plant and equipment that are fully depreciated and still in use for production as of 31 December 2019 and 2018 amounted to Rp 346,968 and Rp 383,233, respectively.





36

9. KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK 9. CLAIMS FOR TAX REFUND

2019 2018

Perseroan: The Company: Lebih bayar periode 1 Januari 2012

sampai 30 September 2012 -

4,109 Overpayment for period from 1 January

2012 to 30 September 2012 Lebih bayar periode 1 Oktober 2012

sampai 30 September 2013 -

3,315 Overpayment for period from 1 October

2012 to 30 September 2013 Lebih bayar periode 1 Januari sampai

31 Desember 2014

16,239

16,239 Overpayment for period from 1 January to

31 December 2014 Lebih bayar periode 1 Januari sampai

31 Desember 2015 -

3,197 Overpayment for period from 1 January 1 to

31 December 2015 Jumlah 16,239 26,860 Total Entitas anak: The subsidiaries:

Lebih bayar periode 1 Januari 2017 sampai 31 Desember 2017

39,225

16,337

Overpayment for period from 1 January 2017 to 31 December 2017

Lebih bayar periode 1 Januari 2018 sampai 31 Desember 2018 2,428

2,428

Overpayment for period from 1 January 2018 to 31 December 2018

Jumlah 41,653 18,765 Total Jumlah konsolidasian 57,892 45,625 Total consolidated

Pada bulan Februari 2016, melalui surat keputusannya, Direktorat Jendral Pajak (DJP) menolak surat keberatan wajib pajak terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2012 dan 2013. Pada bulan Mei 2016, Perseroan mengajukan banding kepada pengadilan pajak dan pada tanggal 20 Mei 2019 melalui putusan No. PUT-102977.15/2012/PP/M.VIIIA Tahun 2019 dan PUT-102978.15/2013/PP/M.VIIIA Tahun 2019 tanggal 24 Mei 2019, Pengadilan Pajak mengabulkan seluruh permohonan perusahaan. Lalu pada tanggal 20 Juni 2019 melalui Surat Pelaksanaan Putusan Banding S-093/WPJ.19/KP.0203/SP2B/2019 dan S-094/WPJ.19/ KP.0203/ SP2B/2019, DJP memproses pengembalian pajak tersebut. Pada tanggal 24 Juli 2019, Perseroan telah menerima pengambilan pajak tersebut sebesar Rp 7.424. DJP telah mengajukan surat Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Pengiriman Memori Peninjauan kembali No. MPK-3167/PAN.Wk/2019 dan MPK-3175/ PAN.Wk/2019. Pada tanggal 19 September 2019, Perseroan mengajukan Kontra Memori terhadap permohonan peninjauan kembali dengan nomor surat No.4.04/4-09.19-237/Tax-Tbk/PK2012 dan No.4.04/4-09.19-238/Tax-Tbk/PK2013.

In February 2016, Directorate General of Taxation (“DGT”) through its decision letter, rejected the Company’s objection related to corporate income tax for the year 2012 and 2013. In May 2016, the Company filed an appeal to the tax court which verdict was announced on 20 May 2019 through decree No. PUT-102977.15/2012/PP/M.VIIIA year 2019 and PUT-102978.15/2013/PP/M.VIIIA year 2019 dated 24 May 2019 in which the Tax Court favored the Company’s plea. On 20 June 2019 through appeal implementation letter no. S-093/ WPJ.19/ KP.0203/SP2B/2019 and S-094/WPJ.19/ KP.0203/ SP2B/2019, DGT processed the tax refund. On 24 July 2019, the Company received the tax refund amounting to Rp 7,424. DGT has submitted the Letter of Notice for Judicial Review Request and Memory Judicial Review No. MPK-3167/PAN.Wk/2019 and MPK-3175/ PAN.Wk/2019. On 19 September 2019, the Company submitted Contra Memory of Judicial Review Letter no No.4.04/4-09.19-237/Tax-Tbk/PK2012 and No.4.04/4-09.19-238/Tax-Tbk/PK2013.

Pada tanggal 8 April 2017, Perseroan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari DJP No. 00039/406/15/092/17 terkait dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan untuk tahun 2015 sebesar Rp 37.544 (lebih bayar sebelumnya sebesar Rp 43.570) untuk pengembalian pajak yang diterima Perseroan pada tanggal 18 Mei 2017. Pada tanggal 10 Juli 2017, Perseroan mengajukan surat keberatan kepada DJP dengan nominal sebesar Rp 40.741, untuk klaim tambahan sejumlah Rp 3.197. Selisih sebesar Rp 2.829 dicatat sebagai beban pajak pada periode tahun 2017.

On 8 April 2017, the Company received Overpayment Tax Assessment Letter from DGT No. 00039/406/ 15/092/17 for its corporate income tax in 2015 that states an overpayment of Rp 37,544 (previously amounting to Rp 43,570) to which the refund was received on 18 May 2017. On 10 July 2017, the Company filed an objection letter stating that the overpayment should be Rp 40,741, resulting in an additional claim of Rp 3,197. The difference of Rp 2,829 was charged as tax expense in year 2017.





37

9. KLAIM PENGEMBALIAN PAJAK (Lanjutan) 9. CLAIMS FOR TAX REFUND (Continued)

Pada tanggal 14 Maret 2018, melalui surat keputusannya, DJP menolak surat keberatan wajib pajak. Pada tanggal 28 Juni 2018, Perseroan mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak, dan melalui Putusan Pengadilan Pajak No. PUT-004703.15/2018/PP/M.VIA Tahun 2019 tertanggal 2 Juli 2019 permohonan banding perusahaan ditolak. Perusahaan memutuskan tidak melakukan upaya peninjauan kembali dan membebankan tambahan klaim sebesar Rp 3.197 sebagai beban pajak pada laba rugi 2019.

On 14 March 2018, DGT, through its decision letter, rejected the objection letter. On 28 June 2018, the Company filed an appeal letter to tax court, and through court decree No. PUT-004703.15/2018/PP/ M.VIA Tahun 2019 dated 2 July 2019, the Company’s appeal was rejected. The Company decided not to pursue judicial review and the additional claim of Rp 3,197 was charged as tax expense in 2019 profit and loss.

Pada tanggal 25 Oktober 2018, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari DJP No.00008/206/14/092/18 tertanggal 19 Oktober 2018 terkait dengan pajak penghasilan untuk tahun 2014 sebesar Rp 29.753. Pada tanggal 7 Januari 2019, Perseroan mengajukan surat keberatan kepada DJP dengan nilai sebesar Rp 16.239 dan sisanya sebesar Rp 13.513 dicatat sebagai beban pajak pada laba rugi tahun 2018. Pada bulan November 2019, melalui surat keputusannya, DJP menolak surat keberatan wajib pajak terkait dengan pajak penghasilan badan untuk tahun 2014. Pada tanggal 29 Januari 2020, Perseroan mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Pajak. Per tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, belum ada keputusan dari Pengadilan Pajak atas permohonan banding yang diajukan Perseroan.

On 25 October 2018, the Company received Underpayment Tax Assessment Letter from DGT No. 00008/206/14/092/18 dated 19 October 2018 for its corporate income tax 2014 that states an underpayment amounting to Rp 29,753. On 7 January 2019, the Company filed an objection amounting to Rp 16,239 and the difference of Rp 13,513 was charged as tax expense in 2018 profit or loss. In November 2019, DGT through its decision letter, rejected the Company’s objection related to corporate income tax for the year 2014. On 29 January 2020, the Company filed an appeal letter to tax court. As of the issuance of consolidated financial statements, no decision has been issued by the tax court on the appeal letter filed by the Company.

Pada tanggal 29 April 2019, MBIN telah menerima SKPKB No. 00010/206/17/056/19 dari DJP terkait dengan kekurangan pembayaran pajak penghasilan untuk tahun 2017 sebesar Rp 22.888 (sebelumnya lebih bayar sebesar Rp 16.337). Perseroan mengajukan surat keberatan dengan nilai sebesar Rp 39.225 pada tanggal 16 Juli 2019.

On 29 April 2019, MBIN received Underpayment Tax Assesment Letter from DGT No. 00010/ 206/17/056/19 for its corporate income tax for year 2017 amounting to Rp 22,888 (previously overpayment amounted to Rp 16,337). The Company filed an objection letter amounting to Rp 39,225 on 16 July 2019.

10. UTANG USAHA 10. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

2019 2018

a. Berdasarkan pemasok a. By supplier Pihak ketiga 128,702 141,767 Third parties Pihak berelasi (Catatan 28) 10,341 6,619 Related parties (Note 28) Jumlah 139,043 148,386 Total

b. Berdasarkan umur b. By age category Belum jatuh tempo 137,733 126,337 Not yet due Lewat jatuh tempo: Past due: 1 - 30 hari 1,310 21,811 1 - 30 days 31 - 60 hari - 238 31 - 60 days Jumlah 139,043 148,386 Total

c. Berdasarkan mata uang c. By currency Rupiah 77,628 69,076 Rupiah Euro 37,883 45,094 Euro Dolar Amerika Serikat 16,070 30,007 US Dollar Poundsterling Britania Raya 7,452 3,968 Great Britain Poundsterling Dolar Australia 10 - Australian Dollar Franc Swiss - 218 Swiss Franc Dolar Singapura - 23 Singapore Dollar Jumlah 139,043 148,386 Total





38

10. UTANG USAHA (Lanjutan) 10. TRADE ACCOUNTS PAYABLE (Continued)

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai dengan 120 hari. Tidak ada bunga yang dibebankan pada utang usaha yang telah jatuh tempo.

Purchases of raw and indirect materials, both from local and foreign suppliers, have credit terms of 30 to 120 days. No interest is charged to the overdue trade accounts payable.

11. PINJAMAN DAN FASILITAS BANK 11. LOAN AND BANK FACILITIES

Pinjaman dari pihak berelasi jangka pendek - Pada tanggal 28 Mei 2015, Perseroan

mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman (“Perjanjian”) dengan Mouterij Albert N.V., pihak berelasi. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak untuk menarik pinjaman dengan jumlah maksimum Rp 1.000.000.

Short-term loans from a related party - On 28 May 2015, the Company entered into a

borrowing facility agreement (“the Agreement”) with Mouterij Albert N.V., a related party. Under the agreement, the Company shall be entitled to borrow with total maximum facility of Rp 1,000,000.

Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga JIBOR plus 0,95% margin dan commitment fee sebesar 0,30% per tahun untuk fasilitas yang tidak terpakai dan dibatalkan.

The loan is subject to interest of JIBOR plus a margin of 0.95% and commitment fee of 0.30% per annum on the undrawn and un-cancelled amount of the facility.

Pada tanggal 1 Juli 2016, Mouterij Albert N.V. mengalihkan pinjaman kepada Heineken International B.V. Masa berakhirnya fasilitas pinjaman ini adalah pada tanggal 28 Mei 2018. Terdapat adendum perjanjian fasilitas dengan Heineken International B.V., yang diperpanjang sampai dengan 28 Juni 2018.

Pada tanggal 28 Juni 2018, Perseroan melakukan pembayaran penuh atas sisa pinjaman.

- Pada tanggal 28 Mei 2018, Perseroan mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman (“Perjanjian”) dengan Heineken Asia Pacific Pte Ltd, pihak berelasi. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak untuk menarik pinjaman dengan jumlah maksimum Rp 500.000, dan berlaku dari 26 Juni 2018.

Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat suku bunga JIBOR plus 0,80% margin dan commitment fee sebesar 0,30% per tahun untuk fasilitas yang tidak terpakai dan dibatalkan.

Masa berakhirnya fasilitas pinjaman ini adalah pada tanggal 28 Juni 2021.

Pada tanggal 27 Juni 2018, Perseroan melakukan penarikan dana sebesar Rp 300,000 dari fasilitas pinjaman dengan jatuh tempo pinjaman adalah pada tanggal 28 Januari 2020. Selanjutnya, Perseroan melakukan perpanjangan sampai tanggal 27 Maret 2020.

On 1 July 2016, Mouterij Albert N.V. novated the loan to Heineken International B.V. The end date of the facility is on 28 May 2018. An addendum to the facility agreement with Heineken International B.V. was obtained, which was extended until 28 June 2018.

On 28 June 2018, the Company fully settled the remaining outstanding loan.

- On 28 May 2018 the Company entered into a borrowing facility agreement (“the Agreement”) with Heineken Asia Pacific Pte Ltd, a related party. Under the agreement, the Company shall be entitled to borrow with total maximum facility of Rp 500,000, effective from 26 June 2018.

The loan is subject to interest of JIBOR plus a margin of 0.80% and commitment fee of 0.30% per annum on the undrawn and un-cancelled amount of the facility.

The end date of the facility is on 28 June 2021.

On 27 June 2018, the Company made a drawdown amounting to Rp 300,000 from the loan facility with maturity date on 28 January 2020. Subsequently, the Company rolled over its loan until 27 March 2020.

Fasilitas Bank Citibank N.A, cabang Jakarta

Bank Facilities Citibank N.A, Jakarta branch

Pada tanggal 27 Juli 2011, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan Citibank N.A, cabang Jakarta, yang terdiri dari cerukan, bank garansi, pinjaman bank jangka pendek dan fasilitas pendanaan utang dagang dan piutang dagang. Fasilitas maksimum yang tersedia pada tanggal pelaporan 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 500.000 yang tersedia masing-masing sampai dengan 4 September 2020 dan 24 Februari 2019.

On 27 July 2011, the Company entered into borrowing facility agreements with Citibank N.A, Jakarta branch, which consists of bank overdraft, bank guarantee, short-term bank loan and trade payable and trade receivable financing facilities. The available maximum facility as of 31 December 2019 and 2018 amounted to Rp 500,000, which is available until 4 September 2020 and 24 February 2019, respectively.





39

11. PINJAMAN DAN FASILITAS BANK (Lanjutan) 11. LOAN AND BANK FACILITIES (Continued)

Fasilitas Bank (Lanjutan) Citibank N.A, cabang Jakarta (Lanjutan)

Bank Facilities (Continued) Citibank N.A, Jakarta branch (Continued)

Fasilitas tersedia dari tanggal perjanjian sampai dengan periode 1 (satu) tahun dan akan diperpanjang terus-menerus untuk periode 1 (satu) tahun. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Grup menggunakan fasilitas bank masing-masing sebesar Rp 52.801 dan Rp 72.652. Saldo pinjaman atas fasilitas pinjaman ini pada 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 50.000 dan Rp 70.000, dengan tingkat suku bunga masing-masing 6,40% dan 7,65%. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 27 Januari 2020.

The facility is available from the date of the agreement to 1 (one) year period and will be automatically extended continuously for 1 (one) year period. As of 31 December 2019 and 2018, the Group utilized bank facilities amounting to Rp 52,801 and Rp 72,652, respectively. The loan balance utilized from this loan facility as of 31 December 2019 and 2018 amounted to Rp 50,000 and Rp 70,000, respectively, with interest rate 6.40% and 7.65%, respectively. The loans has been fully paid on 27 January 2020.

Deutsche Bank AG, cabang Jakarta Deutsche Bank AG, Jakarta branch Pada tanggal 12 Juni 2014, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan Deutsche Bank AG, cabang Jakarta, yang terdiri dari bank garansi, pinjaman bank jangka pendek dan fasilitas cerukan.

On 12 June 2014, the Company entered into borrowing facility agreement with Deutsche Bank AG, Jakarta branch, which consists of bank guarantee, short-term bank loan and bank overdraft facilities.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, fasilitas maksimum yang tersedia pada tanggal pelaporan sebesar Rp 450.000, yang akan tersedia masing-masing sampai tanggal 30 April 2020 dan 30 April 2019.

As of 31 December 2019 and 2018, the available maximum facility amounted to Rp 450,000, which is available until 30 April 2020 and 30 April 2019, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perseroan menggunakan fasilitas bank garansi masing-masing sebesar Rp nihil dan Rp 245.805. Tidak ada saldo pinjaman atas fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

As of 31 December 2019 and 2018, the Company utilized bank guarantee facility amounting to Rp nil and Rp 245,805, respectively.

No loan balance was utilized from this loan facility as of 31 December 2019 and 2018.

PT Bank HSBC Indonesia, cabang Jakarta PT Bank HSBC Indonesia, Jakarta branch Pada tanggal 9 Desember 2009, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank HSBC Indonesia, cabang Jakarta. Perjanjian terakhir dibuat pada tanggal 28 Agustus 2017 yang menyatakan keabsahan perjanjian untuk satu tahun dan akan diperbarui terus-menerus kecuali bank membatalkan, menghentikan atau membebaskan Perseroan dari kewajibannya berdasarkan perjanjian ini.

Total maksimum fasilitas bank garansi, pinjaman bank jangka pendek, dan fasilitas cerukan bank adalah sejumlah Rp 400.000. Pada tanggal 4 Oktober 2017, perjanjian ini diperpanjang untuk menambah fasilitas maksimum menjadi Rp 401.000, dan tersedia sampai dengan 31 Agustus 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perseroan telah menggunakan fasilitas bank garansi masing-masing sebesar Rp 277.881 dan Rp 100. Tidak ada saldo pinjaman atas fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

On 9 December 2009, the Company entered into borrowing facility agreement with PT Bank HSBC Indonesia, Jakarta branch. The latest agreement was made on 28 August 2017 stating the validity of the agreement for one year and shall be renewed continuously unless the Bank cancels, ceases or discharges in writing the Company from its obligation under this agreement.

Total maximum facility for bank guarantee, short-term bank loan and bank overdraft facilities amounted to Rp 400,000. On 4 October 2017, the agreement was amended to increase the maximum facility to Rp 401,000, and availability until 31 August 2020.

As of 31 December 2019 and 2018, the Company utilized bank guarantee facility amounting to Rp 277,881 and Rp 100, respectively.

No loan balance was utilized from this loan facility as of 31 December 2019 and 2018.





40

11. PINJAMAN DAN FASILITAS BANK (Lanjutan) 11. LOAN AND BANK FACILITIES (Continued)

PT Bank BNP Paribas Indonesia, cabang Jakarta PT Bank BNP Paribas Indonesia, Jakarta branch Pada tanggal 15 Januari 2018, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank BNP Paribas Indonesia, cabang Jakarta. Total maksimum fasilitas cerukan adalah sejumlah Rp 200.000 dan tersedia sampai tanggal 30 April 2020. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perseroan tidak menggunakan fasilitas tersebut.

On 15 January 2018, the Company entered into a borrowing facility agreement with PT Bank BNP Paribas Indonesia, Jakarta branch. Total maximum facility loan and bank overdraft facilities amounted to Rp 200,000, and available until 30 April 2020.

As of 31 December 2019 and 2018, the Company has not utilized any of the facilities.

PT Bank Rabobank International Indonesia, cabang Jakarta

PT Bank Rabobank International Indonesia, Jakarta branch

Pada tanggal 7 Maret 2018, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan PT Bank Rabobank International Indonesia, cabang Jakarta. Total maksimum fasilitas cerukan adalah sejumlah Rp 150.000 yang tersedia sampai tanggal 31 Agustus 2019, dan tidak diperpanjang kembali.

On 7 March 2018, the Company entered into borrowing facility agreement with PT Bank Rabobank International Indonesia, Jakarta branch. Total maximum facility loan and bank overdraft facilities amounted to Rp 150,000, which were available until 31 August 2019 and was not extended.

Pada tanggal 31 Desember 2018, Perseroan tidak menggunakan fasilitas tersebut.

As of 31 December 2018, the Company has not utilized any of the facilities.

12. UTANG PAJAK 12. TAXES PAYABLE

2019 2018

Perseroan The Company PPh badan 75,789 70,599 Corporate income tax Utang Pajak Lain Other taxes payable

PPh Pasal 21 1,156 1,359 Income tax Article 21 PPh Pasal 23/26 742 1,116 Income tax Article 23/26 PPh Pasal 25 - 27,387 Income tax Article 25

Pajak pertambahan nilai 25,270 35,379 Value added tax Entitas anak Subsidiaries PPh badan 18,721 6,099 Corporate income tax Utang Pajak Lain Other taxes payable

PPh Pasal 21 509 542 Income tax Article 21 PPh Pasal 23/26 1,040 1,300 Income tax Article 23/26 PPh Pasal 25 10,173 7,578 Income tax Article 25

Pajak pertambahan nilai 7,046 - Value added tax Jumlah 140,446 151,359 Total

13. JAMINAN EMBALASI 13. DEPOSIT ON CONTAINERS

Jaminan embalasi dengan jumlah tercatat per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 225.582 dan Rp 213.243 merupakan uang jaminan atas kemasan (botol, keg, tabung CO2 dan krat) yang diterima dari pihak ketiga dan akan dikembalikan pada saat kemasan tersebut dikembalikan, dalam jangka pendek.

Deposit on containers with carrying amount of Rp 225,582 and Rp 213,243 as of 31 December 2019 and 2018, respectively represent returnable packaging (bottles, kegs, CO2 cylinders and crates) deposits received from third parties and will be refunded when the packaging is returned, in the short-term period.





41

14. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 14. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS

Merupakan nilai wajar dari kontrak valuta berjangka dengan berbagai bank sebagai berikut:

This account represents the fair value of forward exchange contracts with various banks as follows:

2019 2018

Jumlah Nosional/

Total Notional

Nilai

wajar/

Jumlah Nosional/

Total Notional

Nilai

wajar/ Amount Fair value Amount Fair value Liabilitas derivatif 64,797 565 79,892 1,799 Derivative liabilities Instrumen keuangan derivatif Grup tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai karena persyaratan untuk penerapan akuntansi lindung nilai tidak terpenuhi. Perubahan atas nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun berjalan.

The Group’s derivative financial instruments did not qualify for hedge accounting because the requirements for the application of hedge accounting were not met. The changes in the fair value of these derivative instruments are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the respective year.

Kontrak valuta berjangka per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut (USD dan EUR dalam nilai penuh):

The outstanding forward exchange contracts as of 31 December 2019 and 2018 were as follows (USD and EUR are in full amount):

31 Desember 2019: 31 December 2019:

a. Membeli dari PT Bank BNP Paribas Indonesia, cabang Jakarta: • USD 435.000 untuk Rp 6.142, tanggal

penyelesaian kontrak pada 3 Maret 2020. • EUR 2.075.000 untuk Rp 32.623, tanggal

penyelesaian kontrak antara 11 Februari 2020 hingga 9 Maret 2020.

a. To buy from PT Bank BNP Paribas Indonesia, Jakarta branch: • USD 435,000 for Rp 6,142, contract settlement

date on 3 March 2020. • EUR 2,075,000 for Rp 32,623, contract

settlement dates ranging from 11 February 2020 to 9 March 2020.

b. Membeli dari Citibank N.A, cabang Jakarta: • USD 810.000 untuk Rp 11.472, tanggal

penyelesaian kontrak antara 6 Januari 2020 hingga 4 Februari 2020.

• EUR 925.000 untuk Rp 14.560, tanggal penyelesaian kontrak pada 14 Januari 2020.

b. To buy from Citibank N.A, Jakarta branch: • USD 810,000 for Rp 11,472, contract

settlement dates ranging from 6 January 2020 to 4 February 2020.

• EUR 925,000 for Rp 14,560, contract settlement date on 14 January 2020.

31 Desember 2018: 31 December 2018:

a. Membeli dari PT Bank BNP Paribas Indonesia, cabang Jakarta: • USD 2.150.000 untuk Rp 31.027, tanggal

penyelesaian kontrak antara 7 Januari 2019 hingga 19 Februari 2019.

a. To buy from PT Bank BNP Paribas Indonesia, Jakarta branch: • USD 2,150,000 for Rp 31,027, contract

settlement dates ranging from 7 January 2019 to 19 February 2019.

b. Membeli dari PT Bank HSBC Indonesia, cabang Jakarta: • USD 1.200.000 untuk Rp 18.141, tanggal

penyelesaian kontrak antara 4 Maret 2019 hingga 19 Maret 2019.

• EUR 1.800.000 untuk Rp 30.724, tanggal penyelesaian kontrak antara 14 Januari 2019 hingga 23 Januari 2019.

b. To buy from PT Bank HSBC Indonesia, Jakarta branch: • USD 1,200,000 for Rp 18,141, contract

settlement dates ranging from 4 March 2019 to 19 March 2019.

• EUR 1,800,000 for Rp 30,724, contract settlement dates ranging from 14 January 2019 to 23 January 2019.

(Kerugian) keuntungan bersih atas keuangan derivatif masing-masing sebesar (Rp 3.829) dan Rp 9.967 pada periode 31 Desember 2019 dan 2018, disajikan sebagai bagian dari (beban) pendapatan keuangan.

Net (loss) gain on financial derivatives amounted to (Rp 3,829) and Rp 9,967 in 31 December 2019 and 2018, respectively, which is presented as part of finance (cost) income.





42

15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN UTANG LAIN-LAIN

15. ACCRUED EXPENSES AND OTHER CURRENT LIABILITIES

2019 2018

Iklan dan promosi 277,602 220,405 Advertising and promotions Transportasi 138,211 136,168 Transportation Perolehan aset tetap (Catatan 8) 107,108 147,389 Acquisition of fixed assets (Note 8) Gaji dan kompensasi karyawan

lainnya

51,944

45,235 Salaries and other employee

compensation Jasa teknik dan royalty (Catatan 28

dan 32)

40,699

43,338 Technical fees and royalty (Notes 28

and 32) Dividen (Catatan 19) 25,950 21,670 Dividends (Note 19) Suku cadang 12,558 11,405 Spareparts Lainnya 78,985 68,522 Others Jumlah 733,057 694,132 Total

16. MODAL SAHAM 16. SHARE CAPITAL

Susunan pemegang saham Perseroan per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders as of 31 December 2019 and 2018 are as follows:

Nama pemegang saham

Jumlah saham/ Number of

Shares

Persentase kepemilikan/

Percentage of Ownership

Jumlah modal saham/Total

paid-up capital Name of Stockholders % Heineken International B.V. 1,723,151,000 81.78 17,232 Heineken International B.V. Masyarakat lainnya 383,849,000 18.22 3,838 Public shareholders Jumlah 2,107,000,000 100.00 21,070 Total

17. TAMBAHAN MODAL DISETOR 17. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Tambahan modal disetor merupakan selisih antara harga jual dengan nilai nominal saham Perseroan yang dijual kepada masyarakat Indonesia pada tahun 1981.

This account represents the amount received by the Company in excess of the Rupiah par value of the shares sold to the Indonesian public in 1981.

18. SALDO LABA YANG DICADANGKAN 18. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007, mengenai Perseroan Terbatas, Perseroan diwajibkan mengalokasikan sejumlah tertentu dari laba bersih setiap tahunnya ke dana cadangan hingga cadangan tersebut mencapai 20% dari modal yang ditempatkan. Jumlah minimum yang wajib dicadangkan belum ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. Cadangan ini harus digunakan untuk menutup kerugian pada masa yang akan datang yang tidak dapat ditutup dengan saldo laba.

Based on the Law of Republic of Indonesia No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies, the Company is obliged to annually allocate certain amount of net income to a statutory reserve fund, until such statutory reserve fund reaches 20% of subscribed capital. The minimum required amount to be annually allocated to the statutory reserve fund has not been determined by the Indonesian Government. The statutory reserve fund shall be used to cover future losses not otherwise absorbed by retained earnings.

Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 23 April 2019 (risalah dituangkan dalam pernyataan notaris Irene Yulia, SH. No. 1586/NOT/IY/IV/2019), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 dari laba bersih Perseroan tahun 2018 sebagai cadangan.

At the Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 23 April 2019 (minutes notarized by Irene Yulia, SH. No. 1586/NOT/IY/IV/2019), the shareholders agreed to allocate Rp 1 of the Company’s 2018 net income to the statutory reserve.





43

18. SALDO LABA YANG DICADANGKAN (Lanjutan) 18. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS (Continued)

Pada Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perseroan tanggal 17 April 2018 (risalah dituangkan dalam pernyataan notaris Irene Yulia, SH. No. 1452/NOT/IY/IV/2018 tanggal 17 April 2018), para pemegang saham menyetujui untuk mengalokasikan sejumlah Rp 1 dari laba bersih Perseroan tahun 2017 sebagai cadangan.

At the Annual General Shareholders’ Meeting of the Company on 17 April 2018 (minutes notarized by Irene Yulia, SH. No. 1452/NOT/IY/IV/2018 dated 17 April 2018), the shareholders agreed to allocate Rp 1 of the Company’s 2017 net income to the statutory reserve.

Saldo laba yang dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing berjumlah Rp 16 dan Rp 15.

The balance of appropriated retained earnings as of 31 December 2019 and 2018 amounted to Rp 16 and Rp 15, respectively.

19. DIVIDEN TUNAI 19. CASH DIVIDENDS

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Oktober 2019, Dewan Direksi menyetujui pembagian interim dividen tunai kepada para pemegang saham berdasarkan hasil interim operasi 2019 sebesar Rp 47 (rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 99.029.

Based on the Circular Resolution of the Board of Directors of the Company on 31 October 2019, the Board of Directors approved the distribution of interim cash dividends to shareholders based on 2019 interim results amounting to Rp 47 (full rupiah amount) per share or equivalent to Rp 99,029.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 23 April 2019 dan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris No. 16 pada tanggal 23 April 2019, dari Irene Yulia S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian final dividen tunai kepada para pemegang saham berdasarkan hasil operasi 2018 sebesar Rp 536 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 1.129.352.

Based on the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders of the Company on 23 April 2019, and as stated in Notarial Deed No. 16 dated 23 April 2019, of Irene Yulia S.H., notary public in Jakarta, the stockholders approved the distribution of final cash dividends to shareholders based on 2018 operating results amounting to Rp 536 (full Rupiah amount) per share or equivalent to Rp 1,129,352.

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Direksi Perseroan pada tanggal 1 November 2018, Dewan Direksi menyetujui pembagian interim dividen tunai kepada para pemegang saham berdasarkan hasil interim operasi 2018 sebesar Rp 47 (rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 99.029.

Based on the Circular Resolution of the Board of Directors of the Company on 1 November 2018, the Board of Directors approved the distribution of interim cash dividends to shareholders based on 2018 interim results amounting to Rp 47 (full rupiah amount) per share or equivalent to Rp 99,029.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 17 April 2018 dan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris No. 18 pada tanggal 17 April 2018, dari Irene Yulia S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian final dividen tunai kepada para pemegang saham berdasarkan hasil operasi 2017 sebesar Rp 487 (Rupiah penuh) per saham atau setara dengan Rp 1.026.109.

Based on the Minutes of Annual General Meeting of Shareholders of the Company on 17 April 2018 and as stated in Notarial Deed No. 18 dated 17 April 2018, of Irene Yulia S.H., notary public in Jakarta, the stockholders approved the distribution of final cash dividends to shareholders based on 2017 operating results amounting to Rp 487 (full Rupiah amount) per share or equivalent to Rp 1,026,109.

Utang dari deklarasi dividen yang masih belum dibayarkan adalah sebesar Rp 25.950 dan Rp 21.670, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

Outstanding declared dividends payable amounted to Rp 25,950 and Rp 21,670 as of 31 December 2019 and 2018, respectively.





44

20. PENJUALAN BERSIH 20 NET SALES

2019 2018* Penjualan bersih ke pihak ketiga: Net sales to third parties:

Lokal 3,684,094 3,525,545 Local Ekspor 10,959 10,275 Export

Penjualan ekspor ke pihak berelasi (Catatan 28) 16,352 38,981

Export sales to related parties (Note 28)

Jumlah 3,711,405 3,574,801 Total Penjualan bersih berdasarkan

kelompok produk: Net sales by product group: Alkohol 3,270,531 3,190,403 Alcoholic Non-Alkohol 440,874 384,398 Non-Alcohollic

Jumlah 3,711,405 3,574,801 Total

Pelanggan utama dengan nilai penjualan bersih melebihi 10% dari nilai penjualan bersih konsolidasian adalah sebagai berikut:

Major customers for which the net sales value exceeded 10% of the consolidated net sales are as follows:

2019 2018* PT Bintang Bali Indah 946,687 743,772 PT Bintang Bali Indah

21. BEBAN POKOK PENJUALAN 21. COST OF GOODS SOLD

2019 2018* Bahan baku dan bahan kemasan yang

digunakan 610,388) 616,452) Raw materials and packaging used Biaya upah langsung 108,081) 100,066) Direct labor cost Biaya pabrikasi 697,175) 665,258) Manufacturing overhead Jumlah biaya produksi 1,415,644) 1,381,776) Total manufacturing costs Persediaan barang dalam proses Goods in process

Awal tahun 13,060) 13,737) At beginning of year Akhir tahun (15,468) (13,060) At end of year

Biaya pokok produksi 1,413,236) 1,382,453) Cost of goods manufactured Persediaan barang jadi Finished goods

Awal tahun 68,069) 50,366) At beginning of year Akhir periode (54,954) (68,069) At end of year

Jumlah beban pokok penjualan 1,426,351) 1,364,750) Total cost of goods sold

3,23% dari total beban pokok penjualan atau sebesar Rp 46.044 untuk tahun 2019 dan 1,25% dari total beban pokok penjualan atau sebesar Rp 17.023 untuk tahun 2018 merupakan pembelian material dari pihak berelasi (Catatan 28).

3.23% of the total cost of goods sold or Rp 46,044 in 2019 and 1.25% of the total cost of goods sold or Rp 17,023 in 2018 were comprised of materials purchased from a related party (Note 28).

Tidak ada pembelian dari satu penjual yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasian.

There were no purchases from any single supplier which exceeded 10% of the total consolidated net sales.

22. BEBAN PENJUALAN 22. SELLING EXPENSES

2019 2018* Promosi 237,384 224,431 Promotion Gaji dan tunjangan 96,977 80,280 Salaries and benefits Lain-lain 33,566 33,626 Others Jumlah 367,927 338,337 Total






45

23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2019 2018 Gaji dan kompensasi karyawan lainnya 72,511 77,324 Salaries and other employee compensation Penyusutan (Catatan 8) dan amortisasi 12,380 10,281 Depreciation (Note 8) and amortization Perjalanan, komunikasi, jasa

professional dan lain-lain (Catatan 28) 122,963 111,167

Travelling, communications, professional fees and others (Note 28)

Jumlah 207,854 198,772

24. PAJAK PENGHASILAN 24. INCOME TAX

Beban pajak penghasilan Grup terdiri dari: Income tax expense of the Group consists of the

following:

2019 2018 Pajak kini Current tax Perseroan: The Company:

Pajak kini 285,465) 373,584) Current year Penyesuaian untuk tahun-tahun

sebelumnya 3,197) 13,508) Adjustment for prior years Sub-jumlah 288,662) 387,092) Subtotal Entitas anak 138,388) 98,185) Subsidiaries Sub-jumlah 427,050) 485,277) Subtotal Pajak tangguhan Deferred tax Perseroan 19,761) (18,228) The Company Entitas anak (26,258) (19,944) Subsidiaries Sub-jumlah (6,497) (38,172) Subtotal Jumlah 420,553) 447,105) Total

Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak dan beban pajak kini pada tahun 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit before tax as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income with estimated taxable income and current tax expense in 2019 and 2018 are as follows:

2019 2018 Laba sebelum pajak penghasilan

konsolidasian 1,626,612) 1,671,912) Consolidated profit before tax Eliminasi 172,726) 305,436) Elimination Laba sebelum pajak penghasilan

entitas anak (428,195) (299,319) Subsidiaries’ profit before income tax Laba sebelum pajak penghasilan

Perseroan 1,371,143) 1,678,029) The Company’s profit before income tax Perbedaan permanen: Permanent differences:

Dividen (222,063) (272,018) Dividend Tunjangan karyawan 28,359) 35,301) Employee benefits Perjamuan, sumbangan, dan lainnya 4,171) 20,848) Entertainment, donations, and others Pendapatan bunga (10,029) (8,920) Interest income

Jumlah perbedaan permanen (199,562) (224,789) Total permanent differences





46

24. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 24. INCOME TAX (Continued)

2019 2018

Perbedaan temporer: Temporary differences: Penyusutan aset tetap (20,736) 28,615) Depreciation of fixed assets Liabilitas imbalan kerja 404) 1,653) Employee benefits obligation Bonus dan kompensasi lain yang

masih harus dibayar (4,487) 2,527) Accrued bonus and other compensation Penyisihan untuk penurunan nilai

aset tetap (646) (88) Provision for impairment of fixed assets Penyisihan persediaan slow-moving (4,620) 2,412) Provision for slow-moving inventory Laba penjualan aset tetap 116) -) Gain from sales of fixed assets Lainnya 249) 5,978) Others

Jumlah perbedaan temporer (29,720) 41,097) Total temporary differences

Laba kena pajak 1,141,861) 1,494,337) Taxable profit

Beban pajak kini (285,465) (373,584) Current tax expense

Pajak dibayar dimuka: Prepaid taxes: Pajak penghasilan Pasal 22 8,669) 11,738) Income tax Article 22 Pajak penghasilan Pasal 23 6,342) 9,524) Income tax Article 23 Pajak penghasilan Pasal 25 194,665) 281,723) Income tax Article 25

Pajak penghasilan kurang bayar (Catatan 12) (75,789) (70,599)

Under payment of corporate income tax (Note 12)

Laba kena pajak yang diungkapkan digunakan sebagai dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT).

The disclosed taxable profit is used as the basis for filing the Annual Tax Return (“SPT”).

Pajak Tangguhan

Deferred Tax

Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perseroan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

The details of the Company and its subsidiaries’ deferred tax assets and liability are as follows:

2018

Diakui di laba rugi/

Recognized in profit or loss

Diakui di penghasilan

komprehensif lain/

Recognized in other

comprehensive income 2019

Perseroan: The Company:

Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Laba belum terealisasi dalam

persediaan 45,264) (26,601) -) 18,663) Unrealized profits in inventories Cukai (24,591) 14,270) -) (10,321) Excise tax Liabilitas imbalan kerja 2,119) 101) (238) 1,982) Employee benefits obligation Bonus dan kompensasi lain yang

masih harus dibayar 9,285) (1,122) -) 8,163) Accrued bonus and other

Compensation Penyisihan penurunan nilai

persediaan 1,386) (1,155) -) 231) Allowance for decline in value

of inventories Penyisihan kerugian penurunan

nilai aset tetap 161) (161) -) -) Provision for impairment of

fixed assets Lain-lain 7,826) 62) -) 7,888) Others 41,450) (14,606) (238) 26,606) Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liability:

Aset tetap (138,497) (5,155) -) (143,652) Fixed assets

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (97,047) (19,761) (238) (117,046) Deferred tax liabilities - net





47


2018




komprehensif lain/

Recognized in other


Entitas anak: Subsidiaries:

Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Beban promosi dan jasa

professional yang masih harus dibayar 38,270) 17,658) -) 55,928)

Accrued promotion and professional fees expense

Kerugian penurunan nilai cadangan piutang 6,025) 15,127) -) 21,152)

Impairment losses of accounts receivable

Penyisihan penurunan nilai persediaan 304) (15) -) 289)

Allowance for decline in value of inventories

Imbalan kerja yang masih harus dibayar 1,127) 252) (92) 1,287) Employee benefits obligation

Bonus dan kompensasi lain yang masih harus dibayar 11,593) (1,171) -) 10,422)

Accrued bonus and other compensation

Aset tetap 437) (185) -) 252) Fixed assets Aset pajak tangguhan - bersih 57,756) 31,666) (92) 89,330) Deferred tax assets - net

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (1,001) (5,408) (8) (6,417) Deferred tax liabilities - net

2017




komprehensif lain/

Recognized in other


Perseroan: The Company: Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Laba belum terealisasi dalam

persediaan 28,513) 16,751) -) 45,264) Unrealized profits in inventories Cukai (15,793) (8,798) -) (24,591) Excise Imbalan kerja yang masih harus

dibayar 2,373) 413) (667) 2,119) Employee benefits obligation Bonus dan kompensasi lain yang

masih harus dibayar 8,653) 632) -) 9,285) Accrued bonus and other

compensation Penyisihan penurunan nilai

persediaan 783) 603) -) 1,386) Allowance for decline in value

of inventories Kerugian penurunan nilai aset

tetap 183) (22) -) 161) Provision for impairment of

fixed assets Lain-lain 6,331) 1,495) -) 7,826) Others 31,043) 11,074) (667) 41,450) Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liability:

Aset tetap (145,651) 7,154) -) (138,497) Fixed assets Liabilitas pajak tangguhan -

bersih (114,608) 18,228) (667) (97,047) Deferred tax liabilities - net Entitas anak: Subsidiaries:

Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets: Beban promosi dan jasa

professional yang masih harus dibayar 27,686) 10,584) -) 38,270)

Accrued promotion and professional fees expense

Kerugian penurunan nilai cadangan piutang 1,100) 4,925) -) 6,025)

Impairment losses of accounts receivable

Penyisihan penurunan nilai persediaan 1,158) (854) -) 304)

Allowance for decline in value of inventories

Imbalan kerja yang masih harus dibayar 1,242) 287) (402) 1,127) Employee benefits obligation

Bonus dan kompensasi lain yang masih harus dibayar 5,984) 5,609) -) 11,593)

Accrued bonus and other compensation

Aset tetap 52) 385) -) 437) Fixed assets Aset pajak tangguhan - bersih 37,222) 20,936) (402) 57,756) Deferred tax assets - net

Liabilitas pajak tangguhan - bersih -) (992) (9) (1,001) Deferred tax liabilities - net





48


Realisasi dari aset pajak tangguhan Grup tergantung pada laba fiskal yang dapat dihasilkan pada periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan ini dapat dipulihkan pada periode mendatang.

Realization of the Group’s deferred tax assets is dependent upon the availability of future taxable income. Management believes that these deferred tax assets are realizable in the foreseeable future.

Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Grup melaporkan pajak-pajaknya berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut sebelum masa kadaluwarsa pemeriksaan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh peraturan yang berlaku.

Under the taxation laws of Indonesia, the Group submits tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.

Posisi pajak Grup mungkin akan dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen berusaha mempertahankan posisi pajak Perseroan yang sebagaimana dipercaya memiliki dasar-dasar teknis yang memadai berdasarkan peraturan perpajakan.

The Group’s tax positions may be challenged by the tax authorities. Management vigorously defends the Company’s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis, in compliance with the tax regulations.

Rekonsiliasi antara beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan perhitungan beban pajak menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

The reconciliations between tax expense in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and tax expense calculated using the prevailing tax rates are as follows:

2019 2018 Laba sebelum pajak penghasilan

konsolidasian 1,626,612) 1,671,912) Consolidated profit before income tax Tarif pajak yang berlaku 25% 25%) Statutory tax rate 406,653) 417,978) Penyesuaian untuk tahun-tahun

sebelumnya 3,197) 13,508) Adjustment for prior years 409,850) 431,486) Perbedaan permanen dikalikan dengan

tarif pajak 25% Permanent differences, at 25% tax rate: Tunjangan karyawan 10,998) 11,526) Employee benefits Perjamuan, sumbangan dan lainnya 2,573) 6,398) Entertainment, donations and others Pendapatan bunga (2,865) (2,713) Interest income Lainnya (3) 407) Others

Jumlah 10,703) 15,619) Total Beban pajak 420,553) 447,105) Tax expense

25. CUKAI 25. EXCISE

Perseroan menerima surat keputusan cukai dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk sanksi administratif berupa denda melalui surat tagihan No. STCK-1-5/WBC.06/KPP.MP.02/2015 tanggal 19 Agustus 2015 sebesar Rp 139.390 dan surat tagihan No. 000002/WBC.10/KPP.MP.07/STCK1/2015 tanggal 25 Agustus 2015 sebesar Rp 186.240.

The Company received an excise assessment letter from Directorate General of Customs and Excise for administrative penalty in form of fines collected by Assessment Letter No. STCK-1-5/WBC.06/KPP.MP.02/2015, dated 19 August 2015 amounting to Rp 139,390 and Letter No. 000002/WBC.10/KPP.MP.07/STCK1/2015, dated 25 August 2015 amounting to Rp 186,240.

Pada 15 September 2015, Perseroan mengajukan surat keberatan atas tagihan cukai dan mendapatkan surat keputusan berkurangnya kewajiban perseroan dari Rp 139.390 dan Rp 186.240 menjadi Rp 111.852 dan Rp 108.763.

On 15 September 2015, the Company filed the objection letter on excise assessments and obtained decision letters that the obligations were reduced from Rp 139,390 and Rp 186,240 to Rp 111,852 and Rp 108,763.





49

25. CUKAI (Lanjutan) 25. EXCISE (Continued)

Perseroan telah membayar sebesar Rp 111.852 pada tanggal 15 Desember 2015 dan Rp 108.763 pada tanggal 27 November 2015. Pembayaran telah dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun 2015.

The Company paid Rp 111,852 on 15 December 2015 and Rp 108,763 on 27 November 2015. The payment was charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for fiscal year 2015.

Pada tanggal 16 Desember 2015, Perseroan telah mengajukan surat banding No. 001/LGL/XII/2015 dan No. 002/LGL/XII/2015 ke Pengadilan Pajak.

On 16 December 2015, the Company submitted Appeal Letter No. 001/LGL/XII/2015 and No. 002/LGL/XII/2015 to Tax Court.

Pada tanggal 17 April 2017, Perseroan telah menerima surat putusan Pengadilan Pajak No.Put-82077/PP/M.VIIB/20/2017 tanggal 6 April 2017 dan No. Put-82078/PP/M/VIIB/20/2017 tanggal 6 April 2017 yang mengabulkan permohonan banding Perseroan masing-masing sebesar Rp 111.852 dan Rp 108.763.

On 17 April 2017, the Company received the Tax Decision Letters No. Put-82077/PP/M.VIIB/20/2017 dated 6 April 2017 and No. Put-82078/PP/M.VIIB/20/2017 dated 6 April 2017 granting the Company’s appeal amounting to Rp 111,852 and Rp 108,763, respectively.

Berdasarkan surat putusan Pengadilan Pajak tersebut, Perseroan mengajukan permohonan pengembalian denda cukai kepada Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai tanggal 23 Mei 2017 dan 12 Juni 2017 masing-masing sebesar Rp 108.763 dan Rp 111.852 yang diterima Perseroan masing-masing pada tanggal 20 Juni 2017 dan 20 Juli 2017. Pengembalian dana denda cukai dicatat di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun 2017.

Based on the Tax Decision Letters received, the Company has filed for an excise penalty refund to the Directorate General of Custom and Excise on 23 May 2017 and 12 June 2017 for the appeal amounting to Rp 108,763 and Rp 111,852, respectively, which the Company received on 20 June 2017 and 20 July 2017, respectively. The refunds received were recorded in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in 2017.

Pada tanggal 14 November 2017, Perseroaan menerima surat pemberitahuan No.MPK-2126/PAN.Wk/2017 dari Pengadilan Pajak atas permohonan peninjauan kembali dan memori peninjauan kembali yang diajukan oleh Direktur Jenderal Bea Cukai atas putusan pengadilan No.Put-82077/PP/M.VIIB/20/2017 tanggal 6 April 2017. Pada tanggal 13 Desember 2017 Perseroan telah mengajukan kontra memori peninjauan kembali kepada Pengadilan Pajak.

On 14 November 2017, the Company received a notification letter No.MPK-2126/PAN.Wk/2017 from Tax Court, submitted by Directorate General of Custom and Excise, proposing a judicial review to object the Decision Letter No. Put-82077/PP/M.VIIB/20/2017 dated 6 April 2017. On 13 December 2017, the Company filed a contra-memorandum against the mentioned proposed judicial review.

Pada tanggal 3 September 2018, Perseroan menerima surat pemberitahuan No. PPMA-3271/PAN.Wk/2018 dari Pengadilan Pajak, atas salinan putusan Mahkamah Agung No.1238/B/PK/Pjk/2018 tanggal 9 Juli 2018, yang memutuskan untuk menolak permohonan peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak No.Put-082077/PP/M.VIIB/20/2017.

On 3 September 2018, the Company received a notification letter No. PPMA-3271/PAN.Wk/2018 from Tax Court, on copy of Supreme Court Verdict No.1238/B/PK/Pjk/2018 dated 9 July 2018 that decided to reject the judicial review on Tax Court decision letter No.Put-082077/PP/M.VIIB/20/2017.

Pada tanggal 6 Desember 2019, Perseroan menerima surat pemberitahuan No.MPK-2213T/PAN.Wk/2019 dari Pengadilan Pajak atas permohonan peninjauan kembali dan memori peninjauan kembali yang diajukan oleh Direktur Jenderal Bea Cukai atas putusan pengadilan No.Put-82078/PP/M.VIIB/20/2017 tanggal 6 April 2017. Pada tanggal 30 Desember 2019, Perseroan mengajukan kontra memori peninjaukan kembali kepada Pengadilan Pajak. Sampai dengan penerbitan laporan keuangan konsolidasian, belum ada keputusan dari Mahkamah Agung atas kontra memori peninjauan kembali yang diajukan Perseroan.

On 6 December 2019, the Company received a notification letter No.MPK-2213T/PAN.Wk/2019 from Tax Court, submitted by Directorate General of Custom and Excise, proposing a judicial review to object the Decision Letter No. Put-82078/PP/M.VIIB/20/2017 dated 6 April 2017. On 30 December 2019, the Company filed a contra memorandum against the mentioned proposed judicial review. As of the issuance of consolidated financial statements, no decision has been issued by the Supreme Court on the contra-memorandum filed by the Company.





50

26. LIABILITAS IMBALAN KERJA 26. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION

a. Program Pensiun Karyawan a. Employee Pension Plan

Grup memberikan imbalan pascakerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang Undang Ketenagakerjaan) dan PKB. Grup menghitung dan mengakui mana yang lebih tinggi antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan Undang Undang Ketenagakerjaan dan PKB.

The Group provides post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”) and CLA. The Group calculates and recognizes the higher of the benefits under the Labor Law and CLA.

Grup memiliki program imbalan pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Allianz Indonesia yang telah disahkan oleh Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-7/NB.1/2016 tertanggal 27 Januari 2016. Imbalan pensiun akan dibayarkan apabila karyawan tersebut pensiun, cacat atau meninggal dunia. Iuran untuk program pensiun tersebut adalah sebesar 11% dari gaji bulanan karyawan dan menjadi beban Grup.

The Group has defined contribution plan which managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”) Allianz Indonesia was legalized by the Decree of Board of Commissioner of Indonesia Financial Services Authority No. KEP-7/NB.1/2016 dated 27 January 2016. The pension benefits will be paid if the employees are retired, disabled or passed away. Pension fund contributions are 11% of the employees’ monthly salaries, which are borne by the Group.

Jumlah beban sehubungan dengan program kontribusi pasti pada periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 8.122 dan Rp 7.759. Saldo utang iuran pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar Rp 874 and Rp 760 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain – gaji dan kompensasi karyawan lainnya” (Catatan 15).

The total expense in relation to the defined contribution plan for the period ended 31 December 2019 and 2018 amounted to Rp 8,122 and Rp 7,759, respectively. As of 31 December 2019 and 2018, the related payables amounting to Rp 874 and Rp 760, respectively are presented as part of “Accrued expenses and other current liabilities – salaries and other employee compensation” (Note 15).

Program pensiun karyawan memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko tingkat bunga dan risiko gaji.

The employee pension plan typically exposes the Group to actuarial risks, such as interest risk and salary risk.

Risiko Tingkat Bunga

Interest risk

Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

A decrease in the obligation interest rate will increase the plan liability.

Risiko Gaji

Salary risk

Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

The present value of the defined benefit plan liability is calculated by reference to the future salaries of plan participants. As such, an increase in the salary of the plan participants will increase the plan’s liability.

Estimasi iuran untuk tahun 2020 adalah sebesar Rp 9.181.

The expected contributions for 2020 will be Rp 9,181.

b. Program imbalan kerja jangka panjang lain b. Other long-term employee benefits plan

Grup juga memberikan penghargaan tambahan kepada seluruh karyawannya yang mencapai kriteria tertentu dalam masa kerja sesuai dengan PKB.

The Group also provide additional awards to all of its employees who meet certain requirements within length of service according to CLA.





51

26. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 26. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)

c. Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

c. The amounts recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows:

Imbalan pascakerja/

Post-employment benefits

Imbalan kerja jangka panjang lain/Other long-term employee benefits Jumlah/Total

2019 2018 2019 2018 2019 2018 Biaya jasa Service cost.

Biaya jasa kini 3,381) 3,619) 167) 190) 3,548) 3,809) Current service cost Biaya jasa lalu yang diakui

segera (2,421) (907) (87) (17) (2,508) (924) Past service cost Beban bunga neto Net interest expense.

Biaya bunga 871) 941) 51) 60) 922) 1,001) Interest cost Kerugian dari penyelesaian 1) 489) -) -) 1) 489) Loss from settlement. (Keuntungan) kerugian bersih

aktuarial yang diakui -) -) 49) (228) 49) (228) Recognized net actuarial.

(gain) loss Komponen dari biaya imbalan

pasti yang diakui dalam laba rugi 1,832) 4,142) 180) 5) 2,012) 4,147)

Components of defined. benefit cost recognized in

profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - neto

Remeasurement on the net. defined benefit liability

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari:

Actuarial gains and losses arising from

changes in: Asumsi keuangan (1,904) (5,102) -) -) (1,904) (5,102) Financial assumptions Penyesuaian atas

pengalaman 551) 790) -) -) 551) 790) Experience adjustments Komponen beban imbalan pasti

yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain (1,353) (4,312) -) -) (1,353) (4,312)

Components of defined. benefit cost recognized in

other comprehensive income Jumlah 479) (170) 180) 5) 659) (165) Total.

d. Mutasi nilai kini kewajiban imbalan kerja adalah

sebagai berikut: d. Movements in the present value of the employee

benefit obligation were as follows:

Imbalan pascakerja/ Post-employment

benefits

Imbalan kerja jangka Panjang lain/Other long-term employee benefits Jumlah/Total

2019 2018 2019 2018 2019 2018

Kewajiban imbalan kerja - awal 12,285) 13,402) 856) 1,056) 13,141) 14,458) Employee benefits

obligation - beginning Biaya jasa kini 3,381) 3,619) 167) 190) 3,548) 3,809) Current service cost Biaya jasa lalu (2,421) (907) (87) (17) (2,508) (924) Past service cost Biaya bunga 871) 941) 51) 60) 922) 1,001) Interest cost Provisi untuk kelebihan

pembayaran imbalan 5,043) 1,593) - -) 5,043) 1,593) Provision for excess

benefit payment Pembayaran manfaat (5,367) (2,540) (256) (205) (5,623) (2,745) Benefits paid (Keuntungan) kerugian bersih

aktuarial yang diakui (1,352) (3,823) 49) (228) (1,303) (4,051) Recognized net actuarial

(gain) loss Kewajiban imbalan kerja - akhir 12,440) 12,285) 780) 856) 13,220) 13,141) Employee benefits

obligation - ending





52


e. Asumsi dasar 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

e. The principal actuarial assumptions as of 31 December 2019 and 2018 are as follows:

Program pensiun imbalan pasti/ Defined benefits pension plan

Selisih antara liabilitas Ketenagakerjaan dan PKB dengan program pensiun/

Excess of obligation under Labor Law and CLA over the pension plans

Imbalan kerja jangka panjang lain/ Other long-term employee benefits

2019 2018 2019 2018 2019 2018 Tabel mortalita ITM 2011 ITM 2011 ITM 2011 ITM 2011 ITM 2011 ITM 2011 Mortality table Tingkat diskonto 8.13% per tahun/p.a. 7.70% per tahun/p.a. 8.13% per tahun/p.a. 7.70% per tahun/p.a. 7.30% per tahun/p.a. 6.49% per tahun/p.a. Discount rate Tingkat kenaikan gaji 7% per tahun/p.a. 8% per tahun/p.a. 7% per tahun/p.a. 8% per tahun/p.a. 7% per tahun/p.a. 8% per tahun/p.a. Salary increase rate Usia pensiun 57 57 57 57 57 57 Pension age

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase rate. The sensitivity analysis below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occurring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, pengaruh pergerakan 25 basis poin dalam asumsi tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji terhadap nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2019 and 2018, the effect of 25 basis points movement in assumed discount rate and salary increase rate on present value of defined benefit obligation is as follows:

2019 2018

Kenaikan/ Increase

Penurunan/ Decrease

Kenaikan/ Increase

Penurunan/ Decrease

Tingkat diskonto (349) 366) (324) 311) Discount rate Pertumbuhan gaji 744) (673) 775) (875) Salary incremental rate

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.

The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected-unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognized in the consolidated statement of financial position.

Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas dari tahun sebelumnya.

There was no change in the methods and assumptions used in preparing the sensitivity analysis from prior years.





53


e. Asumsi dasar 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

e. The principal actuarial assumptions as of 31 December 2019 and 2018 are as follows: (Continued)

Durasi rata-rata dari kewajiban imbalan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebagai berikut:

The average duration of the benefit obligation at 31 December 2019 and 2018, respectively, are as follows:

Selisih antara liabilitas Ketenagakerjaan dan PKB dengan program pensiun/

Excess of obligation under Labor Law and CLA over the pension

plans Imbalan kerja jangka panjang lain/ Other long-term employee benefits

2019 2018 2019 2018

Durasi rata-rata kewajiban imbalan (dalam tahun) 19.68 18.97 8.31 7.81 Average duration of benefit

obligation (in years)

27. LABA PER SAHAM 27. EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba bersih per saham adalah berdasarkan data sebagai berikut:

The computation of basic earnings per share are based on the following data:

2019 2018

Laba Earnings Laba untuk perhitungan laba per saham

dasar 1,205,743 1,224,586 Earnings for computations of basic earnings per share

Jumlah saham Number of shares

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa

beredar untuk perhitungan laba bersih per saham dasar (dalam nilai penuh) 2,107,000,000 2,107,000,000

Weighted average number of ordinary shares for computation of basic earnings per share

(in full amount) Laba bersih per saham (dalam nilai penuh) 572 581 Basic earnings per share (in full amount)

Perseroan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa dilusian pada tahun 2019 dan 2018.

The Company has no dilutive potential ordinary shares in 2019 and 2018.

28. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI 28. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS

WITH RELATED PARTIES Saldo dengan pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Outstanding balances with related parties as of and 31 December 2019 and 2018 are as follows:

2019 2018 % *) % *)

Piutang usaha (Catatan 5): Trade accounts receivable (Note 5): Drinkworks Limited, Australia 1,063 0.12 352 0.06 Drinkworks Limited, Australia Heineken Timor S.A., Timor Leste 517 0.06 - - Heineken Timor S.A., East Timor Heineken Korea Inc, Korea Selatan

(Catatan 32i) 446 0.05 136 0.02 Heineken Korea Inc, South Korea

(Note 32i) Heineken Nederland Supply,

Belanda 326 0.04 192 0.03 Heineken Nederland Supply, The

Netherlands Jumlah 2,352 0.27 680 0.11 Total

Utang usaha (Catatan 10): Trade accounts payable (Note 10): Alken Maes N.V., Belgia (dahulu

Mouterij Albert N.V.), Belgia 10,341 7.44 6,576 4.43 Alken Maes N.V., Belgium (formerly

Mouterij Albert N.V.), Belgium Heineken Nederland Supply,

Belanda - - 43 0.03 Heineken Nederland Supply, The

Netherlands Jumlah 10,341 7.44 6,619 4.46 Total

Pinjaman jangka pendek (Catatan 11): Short-term loans (Note 11): Heineken Asia Pacific Pte Ltd.,

Singapura 300,000 100.00 300,000 100.00 Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapore

*) % terhadap jumlah akun bersangkutan *) % of total respective account





54

28. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI (Lanjutan)

28. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

2019 2018 % *) % *)

Biaya yang masih harus dibayar – jasa

teknik dan royalti (Catatan 15): Accrued expenses-technical fees

and royalty (Note 15): Royalty dan jasa teknik: Royalty and technical fee:

Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapura (Catatan 32a) 22,647 3.09 23,469 3.38

Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapore (Note 32a)

Heineken Brouwerijen B.V., Belanda (Catatan 32e dan 32g) 5,034 0.69 6,246 0.90

Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands (Note 32e and 32g)

Heineken Beverages Switzerland AG (dahulu Green Sands S.A.), Swiss (Catatan 32c) 538 0.07 454 0.07

Heineken Beverages Switzerland AG (formerly Green Sands S.A.),

Switzerland (Note 32c) Premium Beverages International

B.V., Belanda (Catatan 32f) 132 0.02 98 0.01 Premium Beverages International B.V.,

The Netherlands (Note 32f)

Jasa manajemen: Management service: Heineken International B.V.,

Belanda (Catatan 32a) 4,373 0.60 4,074 0.59 Heineken International B.V.,

The Netherlands (Note 32a)

Jasa pengadaan: Procurement service: Heineken Global Procurement B.V.,

Belanda (Catatan 32a) 7,975 1.09 8,997 1.30 Heineken Global Procurement B.V.,

The Netherlands (Note 32a) Jumlah 40,699 5.56 43,338 6.25 Total

Utang lain-lain (Catatan 15): Other current liabilities (Note 15): Biaya-biaya tenaga kerja asing: Charges related to employee costs:

Heineken International B.V., Belanda 2,679 0.37 1,875 0.27

Heineken International B.V., The Netherlands

Heineken Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura 453 0.06 1,043 0.15

Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapore

Lainnya: Others:

Heineken Supply Chain B.V., Belanda (Catatan 32a)

6,652

0.91

1,908

0.27

Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands (Note 32a)……..



Jumlah 12,246 1.68 7,744 1.11 Total

Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi pada tahun 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Related party transactions in 2019 and 2018 are as follows:

2019 2018* % *) % *)

Pembelian persediaan (Catatan 21): Purchases of inventories (Note 21):

Alken Maes N.V. (dahulu Mouterij Albert N.V.), Belgia 46,044 3.23 17,023 1.25 Alken Maes N.V.(formerly

Mouterij Albert N.V.), Belgium Royalty dan jasa teknik: Royalty and technical fee:

Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapura (Catatan 32a) 73,281 5.14 70,600 5.17

Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapore (Note 32a)

Heineken Brouwerijen B.V., Belanda (Catatan 32e dan 32g) 16,510 1.16 19,038 1.39

Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands (Note 32e and 32g)

Heineken Beverages Switzerland AG (dahulu Green Sands S.A.), Swiss (Catatan 32c) 1,774 0.12 1,723 0.13

Heineken Beverages Switzerland AG (formerly Green Sands S.A.),

Switzerland (Note 32c) Premium Beverages International

B.V., Belanda (Catatan 32f) 918 0.06 806 0.06 Premium Beverages International B.V.,

The Netherlands (Note 32f) Jumlah 92,483 6.48 92,167 6.75 Total

Jasa manajemen (Catatan 23): Management service (Note 23):

Heineken International B.V., Belanda (Catatan 32a) 14,633 0.73 13,959 0.73 Heineken International B.V.,

The Netherlands (Note 32a)

Jasa pengadaan: Procurement service: Heineken Global Procurement B.V.,

Belanda (Catatan 32a) 12,525 0.63 14,391 0.75 Heineken Global Procurement B.V., The Netherlands (Note 32a)







55



2019 2018* % *) % *)

Penjualan (Catatan 20): Sales (Note 20):

Heineken Korea Inc., Korea Selatan (Catatan 32i) 9,242 0.25 8,492 0.24

Heineken Korea Inc., South Korea (Note 32i)

Drinkworks Limited, Australia 5,313 0.14 4,823 0.13 Drinkworks Limited, Australia Heineken Timor, S.A., Timor Leste 1,469 0.04 3,247 0.09 Heineken Timor, S.A., East Timor Heineken Nederland Supply,

Belanda 328 0.01 390 0.01 Heineken Nederland Supply, The

Netherlands Cambodia Brewery Limited,

Kamboja (Catatan 32h) - - 21,026 0.59 Cambodia Brewery Limited,

Cambodia (Note 32h) Asia Pacific Breweries (Singapore)

Pte Ltd., Singapura - - 560 0.02 Asia Pacific Breweries (Singapore)

Pte Ltd., Singapore Heineken Brouwerijen B.V., Belanda

(Catatan 32k) - - 443 0.01 Heineken Brouwerijen B.V., The

Netherlands (Note 32k) Jumlah 16,352 0.44 38,981 1.09 Total

Biaya-biaya tenaga kerja asing: Charges related to employee costs:



Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapura 6,611 0.33 7,850 0.41


Jumlah 27,004 1.35 26,790 1.40 Total Lainnya: Others:



Heineken Supply Chain B.V., Belanda (Catatan 32a) 10,110 0.50 2,052 0.11

Heineken Supply Chain B.V., The Netherlands (Note 32a)

Heineken Brouwerijen B.V., Belanda 3,735 0.19 3,091 0.16

Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands

Heineken Asia Pacific Pte Ltd., Singapura 2,804 0.14 1,228 0.06


Jumlah 38,347 1.91 27,482 1.43 Total


Seluruh saldo transaksi pihak berelasi memiliki persyaratan 15-90 hari sejak tanggal penerimaan barang atau jasa. Selama ini, tidak ada bunga yang dibebankan baik utang maupun piutang kepada pihak berelasi.

All related party balances have 15-90 day terms from the date of received goods or services. During this time, there is no interest charged either payable or receivable with related parties.

Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi antar entitas sepengendalian (Kelompok Heineken) adalah sebagai berikut:

The nature of the relationship and transactions with related parties under common control (Heineken Group) is as follows:

Pihak-pihak berelasi/ Hubungan relasi/ Transaksi/ Related parties Related parties relationship Transactions

Heineken International B.V., Belanda/ Heineken International B.V., The Netherlands

Perseroan induk/ Parent company

Jasa manajemen/Management service Pinjaman jangka pendek /Short-term loans

Asia Pacific Breweries (Singapore) Pte. Ltd.,

Singapura/ Asia Pacific Breweries (Singapore) Pte. Ltd.,

Singapore

Perseroan afiliasi/ Affiliated company

Penjualan/Sales

Heineken Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura/ Heineken Asia Pacific Pte. Lte., Singapore


Jasa teknik/Technical services Royalti/Royalty Pinjaman jangka pendek /Short-term loans

Alken Maes N.V., Belgia (dahulu Mouterij Albert N.V., Belgia)/ Alken Maes N.V., Belgium (formerly Mouterij Albert N.V., Belgium)


Pembelian persediaan/ Purchases of inventories

Heineken Supply Chain B.V., Belanda/ Heineken Supply Chain B.V.,

The Netherlands


Lainnya/Others






56



Pihak-pihak berelasi/ Hubungan relasi/ Transaksi/

Related parties Related parties relationship Transactions

Heineken Global Procurement B.V., Belanda/

Heineken Global Procurement B.V., The Netherlands


Jasa Pengadaan/Procurement service

Heineken Brouwerijen B.V., Belanda/ Heineken Brouwerijen B.V.,

The Netherlands


Royalti/Royalty Penjualan/Sales

Drinkworks Limited, Australia/ Drinkworks Limited, Australia


Penjualan/Sales

Heineken Nederland Supply, Belanda/ Heineken Nederland Supply, The

Netherlands


Penjualan/Sales

Heineken Timor, S.A., Timor Leste/ Heineken Timor, S.A., East Timor


Penjualan/Sales

Cambodia Brewery Limited, Kamboja/ Cambodia Brewery Limited, Cambodia


Penjualan/Sales

Premium Beverages International B.V.,

Belanda/ Premium Beverages International B.V.,

The Netherlands


Royalti/Royalty

Heineken Beverages Switzerland AG

(dahulu Green Sands S.A.), Swiss/ Heineken Beverages Switzerland AG

(formerly Green Sands S.A.), Switzerland


Royalti/Royalty

Heineken Korea, Inc., Korea Selatan/ Heineken Korea, Inc., South Korea


Penjualan/Sales

Kompensasi personil manajemen kunci Key management employees compensation Yang termasuk personil manajemen kunci adalah Komisaris dan Direksi.

Key management includes Commissioners and Directors.

Berikut ini mencerminkan kompensasi yang dibayarkan atau terutang kepada personil manajemen kunci:

The following reflects compensation paid or payable to key management personnel:

2019 2018 Dewan Direksi dan Komisaris

Board of Directors & Commisioners Dewan Direksi dan Komisaris

Board of Directors & Commisioners

% Rp % Rp Gaji dan imbalan kerja

jangka pendek lain 90.0 29,498 83.4 28,982 Salaries and other short

term benefits Imbalan pasca kerja 0.4 144 4.1 1,430 Post-employment benefits Imbalan kerja jangka

panjang lainnya 9.6 3,142 12.5 4,357

Other long-term benefits





57

29. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

29. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of 31 December 2019 and 2018, the Group had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

2019 2018

Mata uang asing/

Foreign currencies

Jumlah/ Amounts

Dalam jutaan/ In millions

rupiah Jumlah/ Amounts

Dalam jutaan/ In millions

rupiah

Aset Assets Kas EUR 267,793 4,175) 261,713 4,334) Cash

USD 121,020 1,682) 1,911,910 27,686) CHF 22,399 322) 374 6) GBP 2,194 40) 3,993 73) SGD 2,017 21) 19,452 206) AUD 92 1) 462 5)

Piutang usaha USD 113,711 1,581) 24,316 352) Trade accounts receivable EUR 49,500 772) 19,815 328)

Jumlah Aset 8,594) 32,990) Total Assets

Liabilitas Liabilities Utang usaha EUR 2,430,089 (37,883) 2,723,110 (45,094) Trade accounts payable

USD 1,156,066 (16,070) 2,072,139 (30,007) GBP 408,326 (7,452) 215,945 (3,968) AUD 1,050 (10) - -) SGD - -) 2,155 (23) CHF - -) 14,800 (218) - -)

Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain EUR 4,702,646 (73,308) 4,969,503 (82,294)

Accrued expenses and other current liabilities

USD 1,111,415 (15,450) 1,351,584 (19,572) CHF 55,041 (791) 32,672 (481) SGD 64,031 (712) 282,895 (3,000) GBP - -) 1,560 (29)

Jumlah liabilitas (151,676) (184,686) Total liabilities

Liabilitas bersih (143,082) (151,696) Net liabilities

Kurs konversi yang digunakan Perseroan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):

The conversion rates used by the Company and its subsidiaries on 31 December 2019 and 2018 are as follows (in full Rupiah):

2019 2018

Mata uang asing Foreign currencies

EUR 1 15,589 16,560 EUR 1 CHF 1 14,366 14,710 CHF 1 USD 1 13,901 14,481 USD 1 SGD 1 10,321 10,603 SGD 1 AUD 1 9,739 10,211 AUD 1 GBP 1 18,250 18,373 GBP 1

30. INFORMASI SEGMEN 30. SEGMENT INFORMATION

Segmen Bisnis Business Segments Grup hanya mempunyai satu pelaporan segmen bisnis berdasarkan PSAK 5, Segmen Operasi, yang merupakan segmen bisnis minuman.

The Group has only one reportable business segment under PSAK 5, Operating Segments, which is the beverage business segment.

Pendapatan dari alkohol dan non-alkohol, termasuk pelanggan utama, diungkapkan di Catatan 20.

Revenues from alcoholic and non-alcoholic, including the major customers, are disclosed in Note 20.





58

30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (Continued) Segmen Geografis Geographical Segments Grup hanya mempunyai satu pelaporan segmen bisnis berdasarkan PSAK 5, Segmen Operasi, yang merupakan bisnis di Indonesia.

The Group has only one reportable geographical segment under PSAK 5, Operating Segments, which is the business in Indonesia.

Pendapatan dari lokal dan ekspor diungkapkan di Catatan 20.

Revenues from local and export are disclosed in Note 20.

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO

MODAL 31. FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK

MANAGEMENT Klasifikasi Instrumen Keuangan Financial Instruments Classification Pada tanggal 31 Desember 2019, aset keuangan Grup yang terdiri dari kas dan piutang usaha diklasifikasikan sebagai “aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi”, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2018, aset keuangan Grup tersebut diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”.

As of 31 December 2019, the Group’s financial assets comprise cash and trade accounts receivable are classified as “financial assets at amortized cost”, while as of 31 December 2018, those Group’s financial assets are classified as “loan and receivables”.

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Financial risk management objectives and policies

Dalam aktivitas usahanya sehari-hari, Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu risiko harga, tingkat suku bunga dan risiko kurs mata uang asing) dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan dan tata cara Grup. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.

In its daily business activities, the Group is exposed to risks. The main risks facing the Group arising from its financial instruments are credit risk, market risk (i.e. price risk, interest rate risk and foreign currency risk) and liquidity risk. The core function of the Group’s risk management is to identify all key risks for the Group, measure these risks and manage the risk positions in accordance with its policies and group risk appetite. The Group regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in markets, products and best market practice.

a. Risiko Pasar a. Market risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi risiko pasar terutama risiko nilai tukar mata uang asing, risiko harga dan risiko tingkat suku bunga seperti yang dijelaskan dibawah ini.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, foreign currency exchange risk, price risk and interest rate risk as described below.

i Risiko nilai tukar mata uang i Foreign currency risk

Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing.

Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates.





59

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL (Lanjutan)

31. FINANCIAL RISK AND CAPITAL RISK MANAGEMENT (Continued)

a. Risiko Pasar (Lanjutan) a. Market risk (Continued)

i Risiko nilai tukar mata uang (Lanjutan) i Foreign currency risk (Continued) Transaksi pembelian aset tetap dan persediaan dari produsen luar negeri dan pembayaran biaya iklan dan promosi menyebabkan Grup memiliki risiko nilai tukar mata uang asing, terutama dari utang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Euro. Eksposur atas risiko nilai tukar mata uang asing dari mata uang lain adalah minimal. Grup mengelola keseluruhan risiko dengan membeli atau menjual Dolar Amerika Serikat dan Euro, jika diperlukan.

Purchases of fixed assets and inventories from overseas suppliers and payment of advertising and promotion costs expose the Group to fluctuating foreign exchange rates, primarily arising from US Dollar and Euro payables. The exposure to foreign currency risk from other currencies is minimal. The Group manages the overall risk by buying or selling US Dollars and Euro at spot rates when necessary.

Pada saat diperlukan, Perseroan mengadakan kontrak valuta berjangka untuk mengatasi risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang timbul dari aktivitas operasional.

When necessary, the Company enters into forward exchange contracts to manage its exposure to changes in foreign currency exchange rates arising from operating activities.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas Grup terhadap peningkatan dan penurunan Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dan Euro pada tahun 2019 dan 2018. Tingkat persentasi dari sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada karyawan kunci, dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya pada akhir periode dalam nilai tukar mata uang asing.

The following table details the Group’s sensitivity to percentage rate increase and decrease in the Rupiah against US Dollar and Euro in 2019 and 2018. The percentage rate is the sensitivity rate used when reporting foreign currency risk internally to key management personnel and represents management's assessment of the reasonably possible change in foreign exchange rates. The sensitivity analysis includes only outstanding foreign currency denominated monetary items and adjusts their translation at the period end for change in foreign currency rates.

31 Desember 2019

Persentase kenaikan (penurunan)/

Increase (decrease) in percentage

Laba sebelum pajak/ Effect on profit

before tax 31 December 2019 Dolar Amerika Serikat 1% (283) US Dollar (1%) 283) Euro 2% (2,125) Euro (2%) 2,125)

31 Desember 2018

Persentase kenaikan (penurunan)/

Increase (decrease) in percentage

Laba sebelum pajak/ Effect on profit

before tax 31 December 2018 Dolar Amerika Serikat 4% (861) US Dollar (4%) 861) Euro 2% (2,456) Euro (2%) 2,456)

Pada tanggal pelaporan, nilai bersih risiko nilai tukar mata uang asing Grup tercermin di Catatan 29.

At reporting dates, the Group’s net exposure to foreign currencies is reflected in Note 29.





60




i Risiko nilai tukar mata uang (Lanjutan) i Foreign currency risk (Continued) Kontrak valuta berjangka Forward foreign exchange contracts

Tabel berikut menunjukkan kontrak valuta berjangka yang masih belum jatuh tempo pada akhir tanggal pelaporan:

The following table details the forward foreign currency contracts outstanding at the end of the reporting period:

Nilai tukar rata-rata/ Average exchange

rate

Mata uang asing (Nilai penuh)/

Foreign currency (Full amount)

Nilai nosional/ Notional value

Nilai wajar bersih/ Net fair value

31 Desember 2019 31 December 2019 Beli Dolar Amerika Serikat Buy US Dollars Kurang dari 3 bulan 14,148 1,245,000 17,614 (287) Less than 3 months Beli Euro Buy Euros Kurang dari 3 bulan 15,728 3,000,000 47,183 (278) Less than 3 months 64,797 (565)

Nilai tukar rata-rata/ Average exchange

rate

Mata uang asing (Nilai penuh)/

Foreign currency (Full amount)

Nilai nosional/ Notional value

Nilai wajar bersih/ Net fair value

31 Desember 2018 31 December 2018 Beli Dolar Amerika Serikat Buy US Dollars Kurang dari 3 bulan 14,677 3,350,000 49,168 (764) Less than 3 months Beli Euro Buy Euros Kurang dari 3 bulan 17,069 1,800,000 30,724 (1,035) Less than 3 months 79,892 (1,799)

ii Risiko harga ii Price risk

Grup akan mengalami risiko harga jika terjadi kenaikan tarif pada pajak cukai yang ditetapkan oleh Pemerintah. Grup dapat meminimalkan risiko harga dengan memonitor perubahan tarif pada pajak cukai dan menghitung efek kenaikan tersebut pada harga jual.

The Group would be exposed to price risk if there is a rate increase of excise tax which is determined by Government. The Group manages to minimize the price risk by monitoring rate changes on excise tax and calculating the impact to the increase of selling price.

iii Risiko suku bunga iii Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga adalah nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen keuangan yang akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Dampak bagi grup atas risiko perubahan tingkat suku bunga pasar terkait dengan pinjaman jangka pendek Grup dengan suku bunga mengambang. Grup terus memantau tingkat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan yang pada waktunya bermanfaat bagi Grup. Manajemen saat ini tidak mempertimbangkan kebutuhan untuk melakukan tingkat suku bunga swap.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to the Group’s short-term debt obligations with floating interest rates. The Group closely monitors the market interest rate fluctuation and market expectation so it can take necessary actions most beneficial to the Group in due time. The management currently does not consider the necessity to enter into any interest rate swaps.





61




iii Risiko suku bunga iii Interest rate risk

Eksposur Grup terhadap tingkat suku bunga dalam aset keuangan dan liabilitas keuangan dirinci dalam manajemen risiko likuiditas pada catatan ini.

The Group’s exposures to interest rates on the financial assets and financial liabilities are detailed in the liquidity risk management section of this note.

Analisis sensitivitas suku bunga Interest rate sensitivity analysis

Analisis sensitivitas telah ditentukan berdasarkan eksposur tingkat suku bunga untuk instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan dengan suku bunga mengambang, analisis tersebut disusun dengan asumsi jumlah aset keuangan dan liabilitas keuangan yang terutang pada akhir periode pelaporan itu terutang sepanjang tahun. Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan tingkat risiko suku bunga internal kepada karyawan kunci dan merupakan penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga.

The sensitivity analysis has been determined based on the exposure to interest rates for non-derivative instrument at the end of the reporting period. For floating rate financial instruments, the analysis is prepared assuming the amount of the financial asset and financial liability outstanding at the end of the reporting period was outstanding for the whole year. A 50 basis point increase or decrease is used when reporting interest rate risk internally to key management personnel and represents management’s assessment of the reasonably possible change in interest rates.

Jika tingkat suku bunga lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap, laba sebelum pajak pada tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018, masing-masing akan turun/naik sebesar Rp 1.750 dan Rp 1.850.

If interest rates had been 50 basis points higher/lower and all other variables were held constant, the Group’s profit before tax for the years ended 31 December 2019 and 2018, would decrease/increase by Rp 1,750 and Rp 1,850, respectively.

b. Risiko kredit b. Credit risk

Risiko kredit mengacu pada risiko bahwa mitra akan gagal membayar kewajiban kontrak yang mengakibatkan kerugian keuangan pada Grup.

Credit risk refers to the risk that a counterparty will default on its contractual obligation resulting in financial loss to the Group.

Risiko kredit Grup terutama berasal dari risiko kerugian yang muncul apabila pelanggan gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan memiliki kebijakan untuk memonitor risiko kredit seperti menetapkan batasan jumlah piutang yang diberikan kepada pelanggan. Penjualan produk dilakukan dengan pelanggan yang memiliki sejarah kredit yang baik.

The Group’s credit risk mainly arises from risk of loss if customers fails to discharge their contractual obligations. The Group manages and controls the credit risk by having policies in place to monitor credit risk, such as setting customers credit limits. Sales of products are made to customers with an appropriate credit history.

Untuk menghindari konsentrasi atas risiko kredit, kas telah disimpan pada beberapa institusi keuangan berbeda yang berkinerja baik.

To avoid concentration of credit risk, cash has been deposited at a number of different financial institutions of good standing.

Eksposur maksimum Grup atas risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat bersih dari tiap aset keuangan di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Maximum exposure of the Group to credit risk is represented by net carrying amount of each financial assets in the consolidated statements of financial position.

Pelanggan utama Grup adalah PT Tirta Emas Murni sebesar Rp 125.719 dari total piutang usaha pada 31 Desember 2019 dan PT Mulia Multi Mandiri sebesar Rp 88.646 pada 31 Desember 2018.

The Group’s most significant major customer is PT Tirta Emas Murni which accounts for Rp 125,719 of the trade accounts receivables at 31 December 2019 and PT Mulia Multi Mandiri which accounts for to Rp 88,646 at 31 December 2018.





62



Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)

Financial risk management objectives and policies (Continued)

b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

Tabel berikut ini memberikan informasi tentang paparan risiko kredit dan kerugian kredit ekspektasian untuk piutang dagang pada tanggal 31 Desember 2019:

The following table provides information about the exposure to credit risk and ECLs for trade account receivables as at 31 December 2019:

31 Desember/December 2019

Dalam Jutaan Rupiah

Tingkat kerugian rata-rata tertimbang/ Weighted average

loss rate

Jumlah tercatat bruto/Gross

carrying amount

Provisi atas penurunan nilai/

Provision for impairment

Kredit macet/ Credit impaired In millions of Rupiah

Belum lewat jatuh tempo - 626,514 -) Tidak/No Not past due Jatuh tempo kurang dari

30 hari - 170,037 -) Tidak/No Less than 30 days past

due Lebih dari 30 hari 56.89% 148,708 (84,608) Ya/Yes More than 30 days 945,259 (84,608)

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk that the Group is unable to meet its obligations when they fall due.

Grup akan mengalami risiko likuiditas jika terdapat perbedaan waktu yang signifikan antara tertagihnya piutang dan penyelesaian utang. Grup mengelola risiko likuiditas ini dengan melakukan pengawasan secara terus menerus atas arus kas proyeksi dan aktual.

The Group would be exposed to liquidity risk if there is a significant mismatch in the timing of receivables collection and the settlement of payables. The Group manages liquidity risk by going monitoring of the projected and actual cash flows.

Tabel risiko likuiditas dan suku bunga Liquidity and interest rate risk table

Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Untuk arus bunga tingkat mengambang jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontraktual didasarkan pada tanggal terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar.

The following table details the Group’s remaining contractual maturity for its financial liabilities with agreed repayment periods. The table has been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The table includes both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Group may be required to pay.

Tingkat bunga

efektif rata- rata Arus kas kontraktual/ tertimbang/ Contractual cash flow

31 Desember/ December 2019

Jumlah tercatat/ Carrying amount

Weighted average effective

interest rate

Kurang dari satu tahun/ Less than

1 year 1 – 2 tahun/ 1 – 2 years

2 – 5 tahun/ 2 – 5 years

Diatas 5 tahun/

Beyond 5 years

Jumlah/ Total

Tanpa bunga: Non-interest-bearing:

Utang usaha 139,043 - 139,043 - - - 139,043 Trade accounts payable Biaya yang masih harus

dibayar dan utang lain-lain* 731,981

- 731,981 - - - 731,981

Accrued expenses and other current

liabilities* Liabilitas derivatif 565 - 565 - - - 565 Derivative liabilities Jaminan embalasi 225,582 - 225,582 - - - 225,582 Deposit on containers Sub-total 1,097,171 1,097,171 - - - 1,097,171 Sub-total

* Tidak termasuk uang muka dari pelanggan * Excluding advances from customers





63



Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)

Financial risk management objectives and policies (Continued)

c. Risiko likuiditas (Lanjutan) c. Liquidity risk (Continued)

Tingkat bunga





interest rate




Diatas 5 tahun/

Beyond 5 years

Jumlah/ Total

Instrumen tingkat bunga

variable: Variable interest rate

instruments: Pinjaman jangka pendek Short-term loan

Pihak berelasi 300,000 6.24% 301,456 - - - 301,456 Related party Bank 50,000 6.40% 50,240 - - - 50,240 Bank

Biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain* 724 8.69% 2,322 - - -

2,322


liabilities* Liabilitas jangka panjang

lainnya 25,567 8.69% - 14,310 6,965 17,218 38,493 Other non-current

liabilities

Jumlah 1,473,462 1,451,189 14,310 6,965 17,218 1,489,682 Total

Tingkat bunga





interest rate




Diatas 5 tahun/

Beyond 5 years

Jumlah/ Total

Tanpa bunga: Non-interest-bearing:

Utang usaha 148,386 - 148,386 - - - 148,386 Trade accounts payable Biaya yang masih harus

dibayar dan utang lain-lain* 690,703

- 690,703 - - - 690,703


liabilities* Liabilitas derivatif 1,799 - 1,799 - - - 1,799 Derivative liabilities Jaminan embalasi 213,243 - 213,243 - - - 213,243 Deposit on contrainers

Instrumen tingkat bunga

variable: Variable interest rate

instruments: Pinjaman jangka pendek Short-term loan

Pihak berelasi 300,000 7.55% 300,252 - - - 300,252 Related party Bank 70,000 7.65% 70,417 - - - 70,417 Bank

Jumlah 1,424,131 1,424,800 - - - 1,424,800 Total

* Tidak termasuk uang muka dari pelanggan * Excluding advances from customers

Pada 31 Desember 2019 dan 2018, Grup memiliki fasilitas pembiayaan yang belum digunakan sebesar masing-masing Rp 1.420.318 dan Rp 1.582.443. Grup berharap untuk memenuhi kewajiban lainnya dari arus kas operasi dan hasil jatuh tempo aset keuangan.

As of 31 December 2019 and 2018, the Group has unused financing facilities Rp 1,420,318 and Rp 1,582,443, respectively. The Group expects to meet its other obligations from operating cash flows and proceeds of maturing financial assets.

Estimasi nilai wajar Fair value estimation Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

PSAK No. 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:

PSAK No. 68, “Fair value measurement” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:





64



Estimasi nilai wajar (Lanjutan) Fair value estimation (Continued)

(a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1);

(a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1);

(b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya turunan dari harga) (tingkat 2); dan

(b) inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (level 2); and

(c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).

(c) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).

Pengukuran nilai wajar dari utang derivatif termasuk dalam Level 2. Instrumen keuangan tersebut tidak diperdagangkan di pasar aktif sehingga nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Level 2.

The fair value measurement of derivative payables are included in Level 2. These financial instruments are not traded in an active market; as such their fair values are determined using certain valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as little as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.

Instrumen keuangan utama Grup terdiri dari kas, piutang usaha, utang usaha, pinjaman jangka pendek, jaminan embalasi dan biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain. Aset dan liabilitas keuangan Grup diharapkan terealisasi atau terselesaikan dalam waktu dekat. Oleh karena itu, nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan tersebut akan mendekati nilai wajarnya.

The main financial instruments of the Group consist of cash, trade accounts receivables, trade accounts payable, short term loans, deposit on containers and accruals and other payables. The Group’s financial assets and liabilities are expected to be realized or settled in the near term. Therefore, their carrying amounts approximate their fair values.

Pengelolaan risiko modal Capital risk management

Kebijakan Grup adalah untuk menjaga landasan modal yang kuat sehingga menjaga kepercayaan investor, kreditor dan pasar dan juga untuk mempertahankan perkembangan masa depan dari bisnis Grup. Dalam usaha untuk menjaga struktur modal yang optimal, manajemen dapat menentukan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Struktur modal Grup terdiri dari pinjaman (Catatan 11) yang saling hapus dengan kas (Catatan 4) dan ekuitas pemegang saham induk dan kepentingan non-pengendali.

The Group’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the Group’s business. To maintain optimal structure of capital, management determines the level of dividends paid to shareholders. The Group’s capital structure consists of debt (Note 11) offset by cash (Note 4) and equity of the holding and noncontrolling interests.

Dewan Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari reviu ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

The Board of Directors of the Group periodically reviews the Group’s capital structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risks.

Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The gearing ratio as of 31 December 2019 and 2018 are as follows:

2019 2018

Pinjaman 350,000 370,000 Debt Kas 77,797 307,896 Cash Pinjaman bersih 272,203 62,104 Net debt Ekuitas 1,146,007 1,167,536 Equity Rasio pinjaman bersih terhadap ekuitas 24% 5% Net debt to equity ratio





65

32. PERJANJIAN 32. AGREEMENTS

a. Efektif 1 Januari 2015, Perseroan mengadakan Perjanjian dengan pihak-pihak berikut:

a. Effective 1 January 2015, the Company entered into Agreements with the following parties:

- Perjanjian Ijin Merk Dagang (TMLA) dengan

Heineken Asia Pacific Pte. Ltd (HAPPL) - Trademark License Agreements (“TMLA”) with

Heineken Asia Pacific Pte. Ltd (“HAPPL”)

Berdasarkan Perjanjian ini, HAPPL akan memberikan Perseroan hak untuk menggunakan label dan merk dagang Bir Bintang secara berkelanjutan selama 5 tahun, efektif dari tanggal 1 Januari 2015. Sebagai imbalan atas hak ini, Perseroan setuju untuk membayar HAPPL sejumlah royalti sebesar 2,5% dari total penjualan konsolidasi atas produk bermerk “Bintang”. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelumnya.

Under this agreement, HAPPL shall provide the Company with the continued use of Bir Bintang label and trademark, for a period of 5 years effective from 1 January 2015. In consideration for this right, the Company has agreed to pay HAPPL a royalty fee equal to 2.5% of the consolidated revenue from products branded “Bintang”. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice towards the end of the first period.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi di atas masing-masing sebesar Rp 73.281 dan Rp 70.600 pada tahun 2019 dan 2018 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 21). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 22.647 dan Rp 23.469 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalti” (Catatan 15).

Expenses related to the above transaction amounted to Rp 73,281 and Rp 70,600 in 2019 and 2018, respectively, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 21). As of 31 December 2019 and 2018, the related payables amounting to Rp 22,647 and Rp 23,469, respectively are presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 15).

- Bantuan Teknis dengan Heineken Supply

Chain B.V. (HSC)

- Technical Assistance Agreement with Heineken Supply Chain B.V. (“HSC”)

Berdasarkan Perjanjian ini HSC akan memberikan jasa, nasihat dan bimbingan berkaitan dengan aspek teknis dan operasional dari kegiatan operasi industri bir, untuk periode 5 tahun dimulai dari 1 Januari 2015. Sebagai imbalan atas jasa ini, Perseroan akan membayar kepada HSC semua biaya langsung dan/atau tidak langsung sehubungan dengan servis yang diberikan. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelum akhir dari periode 5 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya.

Under this agreement, HSC shall provide services, advices and guidance related to technical and operational aspect from operational activity of breweries, for a period of 5 years effective from 1 January 2015. In consideration of the service rendered, the Company shall pay to HSC all direct and/or indirect costs incurred from the services rendered. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice towards the end of the first period or at the end of any subsequent period of 5 years.

Beban terkait dengan perjanjian ini adalah sebesar Rp 10.110 dan Rp 2.052 pada tahun 2019 dan 2018. Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 6.652 dan Rp 1.908 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar – lainnya” (Catatan 15).

Expenses related to this agreement amounted to Rp10,110 and Rp 2,052 in 2019 and 2018, respectively. As of 31 December 2019 and 2018, the related payables amounting to Rp 6,652 and Rp 1,908, respectively, are presented as part of “Accrued expenses –others” (Note 15).





66

32. PERJANJIAN (Lanjutan) 32. AGREEMENTS (Continued)

a. Efektif 1 Januari 2015, Perseroan mengadakan Perjanjian dengan pihak-pihak berikut: (Lanjutan)

a. Effective 1 January 2015, the Company entered into Agreements with the following parties: (Continued)

- Perjanjian ‘Corporate “Know-How” dengan

Heineken International B.V., (HI) - Corporate “Know-How” Agreement with Heineken

International B.V., (“HI”) Berdasarkan Perjanjian ini, HI akan mentransfer, menyediakan dan mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi yang bersifat rahasia kepada Perseroan yang berhubungan dengan merk dagang produk, database, prosedur, sistem dari Grup Heineken dan praktek-praktek yang baik yang berlaku di Grup Heineken, untuk periode 5 tahun dimulai dari 1 Januari 2015. Sebagai imbalan atas hak ini, Perseroan setuju untuk membayar HI sejumlah remunerasi net atas pajak dan cukai sebesar 0,4% dari total penjualan konsolidasi Perseroan.

Under this agreement, HI shall transfer, provide, and communicate the knowledge and information which is confidential, related to trademarked product, database, procedures, systems of the Heineken Group, good practices available in the Heineken Group, for a period of 5 years effective from 1 January 2015. In consideration of this knowledge, the Company shall pay to HI remuneration net of, all duties and taxes and the rate of 0.4% of the consolidated revenue of the Company.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 14.633 and Rp 13.959 pada tahun 2019 dan 2018 dicatat dalam “Lain-lain” sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 23). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 4.373 dan Rp 4.074 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalti” (Catatan 15).

Expenses related to above transaction amounted to Rp 14,633 and Rp 13,959 in 2019 and 2018, respectively, and are recorded as part of “Others” presented under “General and administrative expenses” (Note 23). As of 31 December 2019 and 2018 the related payables amounting to Rp 4,373 and Rp 4,074, respectively, are presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 15).

Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 6 bulan sebelum akhir dari periode 5 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya.

This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years, unless terminated by either party by providing 6 months written notice towards the end of the first period or at the end of any subsequent period of 5 years.

- Perjanjian Jasa Pengadaan dengan Heineken

Global Procurement B.V. (HGP). - Procurement Service Agreement with Heineken

Global Procurement B.V. (“HGP”).

Berdasarkan Perjanjian ini, HGP akan melakukan negosiasi dengan pemasok atas nama Perseroan. Kontrak perjanjian pemasokan barang tetap antara Perseroan dengan pemasok. HGP tidak menanggung risiko atas penjualan dan pembelian barang. Dengan penandantangan perjanjian ini, diharapkan adanya penurunan harga pembelian untuk barang yang dinegosiasikan oleh HGP. Untuk jasa pengadaan barang ini, Perseroan akan membayar kepada HGP komisi (komisi pembelian) sebesar 2,5% dari total nilai pengadaan barang yang dinegosiasikan oleh HGP. Perjanjian ini berlaku mulai dari 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2019 kecuali diakhiri lebih awal sebagaimana diatur oleh perjanjian ini.

Under this agreement, HGP will negotiate with the vendors on behalf of the Company. The procurement contract will still be between the Company and the vendors. HGP shall not take any risk related to the sale and purchase of the goods. With the signing of this agreement, it is expected that the purchase price will decrease for the goods negotiated by HGP. For this procurement service, the Company will pay HGP a commission (‘buying commission) equal to 2.5% of the total procurement value negotiated by HGP. This agreement covers a period from 1 January 2015 until 31 December 2019, unless terminated earlier in accordance with the terms of this agreement.





67


a. Efektif 1 Januari 2015, Perseroan mengadakan Perjanjian dengan pihak-pihak berikut: (Lanjutan)

a. Effective 1 January 2015, the Company entered into Agreements with the following parties: (Continued)

Per tanggal penerbitan laporan keuangan, perjanjian ini sedang dalam proses perpanjangan.

As of the issuance of financial statements, the agreement is in under extention process.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar dan Rp 12.525 dan Rp 14.391 pada tahun 2019 dan 2018 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 21). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 7.975 dan Rp 8.997 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalti” (Catatan 15).

Expenses related to above transaction amounted to Rp 12,525 and Rp 14,391 in 2019 and 2018, respectively, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 21). As of 31 December 2019 and 2018, the related payables amounting to Rp 7,975 and Rp 8,997, respectively, are presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 15).

b. Pada tanggal 1 Januari 2014, Perseroan

menandatangani perjanjian produksi dan distribusi (Perjanjian) dengan Diageo Ireland, Irlandia, dan Diageo Great Britain Limited (DGBL), Inggris. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan akan memperoleh teknologi produksi, pengatahuan umum dan hak untuk menggunakan merek dagang untuk produksi, perdagangnan dan distribusi FES dan Carbonated Kilkenny Non-draught di Indonesia.

b. On 1 January 2014, the Company entered into a brewing and distribution agreement (“the Agreement”) with Diageo Ireland, Republic of Ireland, and Diageo Great Britain Limited (“DGBL”), United Kingdom. Under the agreement, the Company shall acquire the manufacturing technology, general know-how and the right to use the trademark in order to brew, deal and distribute FES and Carbonated Kilkenny Non-draught in Indonesia.

Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 tahun sampai dengan 31 Desember 2018 dan selanjutnya, kecuali dan diakhiri oleh salah satu pihak. Untuk hak guna ini, Perseroan membayar biaya royalti Diageo Ireland sebesar 8.5% dari harga jual bersih FES dan Carbonated Kilkenny Non-draught untuk seluruh produk yang terjual ke distributor tertunjuk. Perjanjian ini dihentikan pada tanggal1 Juni 2018.

The agreement covers a period of 5 years until 31 December 2018 and thereafter, unless and until terminated by either party. For these rights, the Company pays Diageo Ireland a royalty fee equal to 8.5% of FES and Carbonated Kilkenny Non-draught net sales price of all products sold to the nominated distributor. The agreement was terminated on 1 June 2018.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 19.095 pada tahun 2018 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 21). Tidak ada saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2018.

Expenses related to above transaction amounted to Rp 19,095 in 2018, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 21). There is no outstanding balance as of 31 December 2018.





68


c. Pada tahun 1982, Perseroan mengadakan perjanjian royalti (Perjanjian) dengan Heineken Beverages Switzerland AG (dahulu Green Sands S.A., Swiss (GSS)). Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan diperbolehkan menggunakan merek dagang Green Sands, membeli konsentrat dan memproduksi Green Sands selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 30 Juni 1982. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk setiap 5 tahun berikutnya, kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan keinginannya untuk mengakhiri perjanjian ini secara tertulis 12 bulan sebelum tanggal pengakhiran. Tidak ada pihak yang mengeluarkan pemberitahuan tersebut sampai saat ini. Perseroan setuju untuk membayar royalti kepada Heineken Beverages Switzerland AG sebesar CHF 1,79 untuk setiap hektoliter penjualan Green Sands.

c. In 1982, the Company entered into a royalty agreement (“the Agreement”) with Heineken Beverages Switzerland AG (formerly Green Sands S.A., Switzerland). Under the Agreement, the Company is granted the permission to use the Green Sands trademark, to purchase their concentrate and manufacture Green Sands for a period of 10 years effective from 30 June 1982. The Agreement is automatically renewable for another 5 years, unless and until either party gives to the other 12-month prior notice in writing of its intention to terminate the Agreement. Neither party has issued such notice to date. The Company has agreed to pay Heineken Beverages Switzerland AG a royalty of CHF 1.79 per hectoliter of Green Sands sales as consideration for such rights.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas masing-masing sebesar Rp 1.774 dan Rp 1.723 pada tahun 2019 dan 2018 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 21). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 538 dan Rp 454 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalti” (Catatan 15).

Expenses related to above transaction amounted to Rp 1,774 and Rp 1,723 in 2019 and 2018, respectively, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 21). As of 31 December 2019 and 2018, the related payables amounting to Rp 538 and Rp 454, respectively, are presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty”, respectively (Note 15).

d. Pada tanggal 1 Januari 2014, Perseroan

memperbaharui perjanjian distribusi (Perjanjian) dengan PT Gitaswara Indonesia, dimana PT Gitaswara Indonesia memiliki hak tunggal untuk mendistribusikan dan menjual FES, Kilkenny Carbonated non-draught, dan setiap tambahan produk Grup Diageo (Guinness) yang diproduksi oleh Perseroan dan di seluruh Indonesia. Perjanjian baru mencakup periode 5 tahun sampai dengan 31 Desember 2018. Perjanjian ini dihentikan pada tanggal 1 Juni 2018.

d. On 1 January 2014, the Company renewed its distribution agreement (“the Agreement”) with PT Gitaswara Indonesia, whereby PT Gitaswara Indonesia has the sole right to distribute and sell FES, Carbonated Kilkenny Non-draught and any additional Diageo Group products (Guinness) brewed by the Company in and throughout Indonesia. The new agreement covers a period of 5 years until 31 December 2018. The agreement was terminated on 1 June 2018.

Pendapatan atas Guinness sebesar Rp 222.028 pada tahun 2018.

Revenue from sales of Guinness amounted to Rp 222,028 in 2018.

Pada tahun 2016, Perseoran melakukan perjanjian distribusi (Perjanjian) dengan PT Gitaswara Indonesia, dimana PT Gitaswara Indonesia memiliki hak tunggal untuk mendistribusikan dan menjual Guinness Zero yang diproduksi oleh Perseroan di seluruh Indonesia. Perjanjian ini berlaku untuk masa 2 tahun yang dimulai pada 1 Januari 2016 dan setelah itu kecuali dan sampai salah satu pihak memberitahukan secara tertulis untuk menghentikan Perjanjian ini tidak kurang dari enam bulan sebelumnya untuk tanggal yang berakhir pada 31 Desember 2017 atau tanggal setelahnya. Perjanjian ini dihentikan pada tanggal 13 Agustus 2018.

In 2016, the Company entered into a distribution agreement (“the Agreement”) with PT Gitaswara Indonesia, whereby PT Gitaswara Indonesia has the sole right to distribute and sell Guinness Zero brewed by the Company in and throughout Indonesia. The term of this Agreement will be two (2) years commencing from 1 January 2016 and thereafter unless terminated by either parties through a written notification no less than six months prior to the termination date on 31 December 2017 or such later date. The agreement was terminated on 13 August 2018.





69


Pendapatan atas Guinness Zero sebesar Rp 2.622 pada tahun 2018. Saldo piutang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 4.112.

Revenue from sales of Guinness Zero amounted to Rp 2,622 in 2018. As of 31 December 2018, the related receivables amounted to Rp 4,112.

e. Pada tanggal 17 Januari 2005, Perseroan

mengadakan perjanjian lisensi merek dagang (Perjanjian) dengan Heineken Brouwerijen B.V., Belanda, pihak berelasi. Berdasarkan Perjanjian ini, Perseroan memiliki hak eksklusif untuk menggunakan merek dagang Heineken selama jangka waktu 10 tahun efektif sejak 1 Agustus 2004, yang mana Perseroan membayar sejumlah royalti sebesar 7,2% dari nilai penjualan Heineken. Perjanjian ini akan diperpanjang secara otomatis untuk periode 5 tahun berikutnya kecuali diakhiri oleh salah satu pihak secara tertulis 12 bulan sebelum akhir dari periode 10 tahun pertama atau akhir dari periode 5 tahun berikutnya.

e. On 17 January 2005, the Company entered into a trademark license agreement (“the Agreement”) with Heineken Brouwerijen B.V., The Netherlands, a related party. Under the Agreement, the Company has the exclusive right to use Heineken trademarks for a period of 10 years effective from 1 August 2004, for which the Company pays a royalty fee equal to 7.2% of Heineken sales proceeds. This agreement shall be automatically renewed for a further period of 5 years unless terminated by either party providing 12 months written notice toward the end of the first period of 10 years or at the end of any subsequent period of 5 years.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi Rp 16.416 dan Rp 18.977 pada tahun 2019 dan 2018 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 21). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 5.010 dan Rp 6.198 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 15).

Expenses related to above transaction amounted to Rp 16,416 and Rp 18,977 in 2019 and 2018, respectively, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 21). As of 31 December 2019 and 2018, the related payables amounting to Rp 5,010 and Rp 6,198, respectively, are presented as part of “Accrued expenses - technical fees and royalty” (Note 15).

f. Pada tanggal 27 Januari 2016, Perseroan

mengadakan Perjanjian Lisensi Merek Dagang dengan Premium Beverages International B.V. untuk memproduksi, pemasaran, dan pendistribusian merek dagang Fayrouz (Merek dagang) oleh Perseroan. Perjanjian memiliki jangka waktu 10 tahun dan akan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun.

f. On 27 January 2016, the Company entered into License Agreement for Trademark with Premium Beverages International B.V. for the production, marketing and distribution of the Fayrouz brand (“the Brand”) by the Company. This agreement is valid for a period of 10 years and will be automatically extended for a period of 5 years.

Perseroan wajib membayar royalti yang ditetapkan secara bertahap yaitu 0% untuk tahun 2015 dan 2016, 1,25% untuk tahun 2017, 2,5% untuk tahun 2018, 3,75% untuk tahun 2019 dan 5% untuk tahun 2020 dan seterusnya dari pendapatan penjualan dengan merk dagang terkait.

The Company is obligated to pay the royalty stipulated in stages of 0% for 2015 and 2016, 1.25% for 2017, 2.5% for 2018, 3.75% for 2019 and 5% for 2020 and onwards of the total sales revenue of the Brand.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi tersebut di atas Rp 918 dan Rp 806 pada tahun 2019 dan 2018 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 21). Saldo utang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 132 dan Rp 98 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 15).

Expenses related to the above transaction amounted to Rp 918 and Rp 806 in 2019 and 2018, respectively, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 21). As of 31 December 2019 and 2018, the related payables amounting to Rp 132 and Rp 98, respectively, is presented as part of “Accrued expenses – technical fees and royalty” (Note 15).





70


g. Pada tanggal 18 Oktober 2016, Perseroan mengadakan perjanjian Lisensi Merek Dagang dengan Heineken Brouwerijen B.V. untuk memasarkan dan pendistribusian label Strongbow oleh Perseroan. Perjanjian ini memiliki jangka waktu 5 tahun. Sebagai imbalan atas hak ini, Perseroan wajib membayar royalti yang ditetapkan secara bertahap yaitu 0% untuk tahun 2016 dan 2017, 1,25% untuk tahun 2018, 2,5% untuk tahun 2019, 3,75% untuk tahun 2020 dan 5% untuk tahun 2021 dan seterusnya dari pendapatan penjualan Strongbow.

g. On 18 October 2016, the Company entered into License Agreement for Trademark with Heineken Brouwerijen B.V. to grant the Company with the continued use of Strongbow label for the marketing and distribution by the Company. This agreement is valid for the period of 5 years. In consideration for this right, the Company is obligated to pay the royalty stipulated in stages of 0% for 2016 and 2017, 1.25% for 2018, 2.5% for 2019, 3.75% for 2020 and 5% for 2021 and onwards of the total sales revenue of Strongbow.

Beban yang terjadi sehubungan dengan transaksi Rp 94 dan Rp 61 pada tahun 2019 dan 2018 dicatat dalam “Biaya pabrikasi” sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan” (Catatan 21). Saldo utang atas transaksi ini pada 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 24 dan Rp 48 disajikan sebagai bagian dari “Biaya yang masih harus dibayar - jasa teknik dan royalty” (Catatan 15).

Expenses related to above transaction amounted to Rp 94 and Rp 61 in 2019 and 2018, respectively, and are recorded as part of “Manufacturing overhead” presented under “Cost of goods sold” (Note 21). As of 31 December 2019 and 2018, the related payables amounting to Rp 24 and Rp 48, respectively, are presented as part of “Accrued expenses - technical fees and royalty” (Note 15).

h. Pada tanggal 1 Oktober 2017, Perseroan

mengadakan Sourcing Agreement dengan Cambodia Brewery Limited untuk memproduksi dan menjual produk bir Gold Crown kepada Cambodia Brewery Limited. Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 Oktober 2017 sampai dengan 30 April 2018. Perseroan memiliki opsi untuk menentukan harga dari waktu ke waktu dengan memberikan pemberitahuan tertulis 30 hari sebelumnya kepada Cambodia Brewery Limited.

h. On 1 October 2017, the Company entered into Sourcing Agreement with Cambodia Brewery Limited to produce and sell Gold Crown beer product to Cambodia Brewery Limited. This agreement is valid from 1 October 2017 until 30 April 2018. The Company has the option to vary the prices from time to time by sending the written notice 30 days in advance of any such variation to Cambodia Brewery Limited.

Pendapatan atas transaksi ini sebesar Rp 21.026 pada tahun 2018 (Catatan 28).

Revenue arising from this transaction amounted to Rp 21,026 in 2018 (Note 28).

Saldo piutang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar nihil (Catatan 28).

As of 31 December 2018, the related receivables amounted to nil (Note 28).

i. Pada tanggal 1 April 2018, Perseroan

mengadakan Sourcing Agreement dengan Heineken Korea Inc., untuk memproduksi dan menjual produk bir Bintang kepada Heineken Korea Inc. Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 April 2018 dan berlanjut hingga waktu tidak terbatas hingga salah satu pihak mengakhiri perjanjian dengan pemberitahuan tertulis 6 bulan sebelumnya.

i. On 1 April 2018, the Company entered into Sourcing Agreement with Heineken Korea Inc., to produce and sell Bintang beer product to Heineken Korea Inc. This agreement is valid from 1 April 2018 and shall continue to be in force for an unlimited period of time unless and until it has been terminated by either of the Parties with prior written notice 6 months.

Pendapatan atas transaksi ini masing-masing sebesar Rp 9.242 dan Rp 8.492 pada tahun 2019 dan 2018. Saldo piutang atas transaksi ini pada tanggal 31 December 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 446 dan Rp 136 (Catatan 28).

Revenue arising from this transaction amounted to Rp 9,242 and Rp 8,492 in 2019 and 2018, respectively. As of 31 December 2019 dan 2018, the related receivables amounted to Rp 446 and Rp 136, respectively (Note 28).





71


j. Pada tanggal 1 Juni 2018, Perseroan menandatangani perjanjian produksi dan distribusi (Perjanjian) dengan PT Langgeng Kreasi Jayaprima (LKJ). Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan akan memperoleh hak untuk menggunakan merek dagang atas produk Guinness Foreign Extra Stout and Kilkenny dan berhak memproduksi dan mengemas produk atas nama LKJ.

j. On 1 June 2018, the Company entered into a brewing and distribution agreement (“the Agreement”) with PT Langgeng Kreasi Jayaprima (“LKJ”). Under the agreement, the Company shall acquire a sub license of the trademarks related to the products Guinness Foreign Extra Stout and Kilkenny and therefore the Company is allowed to manufacture and pack the products on behalf on LKJ.

Perjanjian ini akan berakhir paling cepat 31 Desember 2018 atau kapan saja setelah tanggal tersebut dengan pemberitahuan tertulis tidak kurang dari 14 bulan.

This Agreement will expire on 31 December 2018 at the earliest, or any date there after with prior written notice not less than 14 months.

Pendapatan yang dihasilkan dari transaksi ini adalah sebesar Rp 591.194 dan Rp 361.468 pada tahun 2019 dan 2018. Saldo piutang atas transaksi ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 55.373 dan Rp 68.407 (Catatan 5).

Revenue arising from this transaction amounted to Rp 591,194 and Rp 361,468 in 2019 and 2018, respectively. As of 31 December 2019 and 2018, the related receivables amounted to Rp 55,373 and Rp 68,407, respectively (Note 5).

k. Pada tanggal 4 Juli 2018, Perseroan

mengadakan Sourcing Agreement dengan Heineken Brouwerijen B.V. untuk memproduksi dan menjual produk bir Bintang kepada Heineken Brouwerijen B.V. Perjanjian ini berlaku dari tanggal 4 Juli 2018 dan berlanjut hingga waktu tidak terbatas hingga salah satu pihak mengakhiri perjanjian dengan pemberitahuan tertulis 6 bulan sebelumnya.

k. On 4 July 2018, the Company entered into Sourcing Agreement with Heineken Brouwerijen B.V. to produce and sell Bintang beer product to Heineken Brouwerijen B.V. This agreement is valid from 4 July 2018 and shall continue to be in force for an unlimited period of time unless and until it has been terminated by either of the Parties with prior written notice 6 months.

Pendapatan atas transaksi ini masing-masing sebesar nihil dan Rp 443 pada tahun 2019 dan tahun 2018. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak ada saldo piutang atas transaksi ini.

Revenue arising from this transaction amounted to nil and Rp 443 in 2019 and 2018, respectively. As of 31 December 2019 and 2018, no outstanding receivables related to this transaction.

33. REKONSILIASI LIABILITAS YANG TIMBUL DARI

AKTIVITAS PENDANAAN 33. RECONCILIATION OF LIABILITIES ARISING FROM

FINANCING ACTIVITIES Tabel di bawah ini menjelaskan perubahan dalam liabilitas Grup yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas dan perubahan nonkas. Liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas yang arus kas, atau arus kas masa depannya, diklasifikasikan dalam laporan arus kas konsolidasian Grup sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan.

The table below details changes in the Group’s liabilities arising from financing activities, including both cash and non-cash changes. Liabilities arising from financing activities are those for which cash flows were, or future cash flows will be, classified in the Group’s consolidated statement of cash flows as cash flows from financing activities.

2018

Arus kas keluar dari aktivitas

pendanaan/Cash outflows from

financing activities 2019

Pinjaman jangka pendek Short-term loans Pihak berelasi 300,000 -) 300,000 Related party Bank 70,000 (20,000) 50,000 Bank

Jumlah 370,000 (20,000) 350,000 Total





72

33. REKONSILIASI LIABILITAS YANG TIMBUL DARI AKTIVITAS PENDANAAN (Lanjutan)

33. RECONCILIATION OF LIABILITIES ARISING FROM FINANCING ACTIVITIES (Continued)

2017

Arus kas masuk dari aktivitas

pendanaan/Cash inflows from

financing activities 2018

Pinjaman jangka pendek Short-term loans Pihak berelasi 300,000 -) 300,000 Related party Bank - 70,000 70,000 Bank

Jumlah 300,000 70,000 370,000 Total

34. INFORMASI KEUANGAN ENTITAS INDUK 34. PARENT ENTITY FINANCIAL INFORMATION

Informasi keuangan Entitas Induk hanya menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan investasi dalam entitas anak.

The Parent Entity financial information comprises the statements of financial position, statements of profit or loss and other comprehensive income, statements of changes in equity, statements of cash flows information and note on investments in subsidiaries.

Informasi keuangan Entitas Induk disajikan pada halaman 73 sampai dengan 77. Informasi keuangan Entitas Induk mengikuti kebijakan akuntasi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian seperti yang dijelaskan di Catatan 2, kecuali investasi pada entitas anak yang dicatat menggunakan metode biaya.

The Parent Entity financial information is presented on pages 73 to 77. These Parent Entity financial information follow the accounting policies used in the preparation of the consolidated financial statements that are described in Note 2, except for the investments in subsidiaries which are accounted for using the cost method.

73


SKEDUL I: LAPORAN POSISI KEUANGAN (PERUSAHAAN INDUK SAJA) 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


SCHEDULE I: STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (PARENT COMPANY ONLY)



2019 2018 ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas 27,324 200,037 Cash Piutang usaha Trade account receivables

Pihak keitga 73,709 87,556 Third parties Pihak berelasi 194,365 201,817 Related parties

Persediaan 121,077 106,855 Inventories Beban dibayar dimuka 8,163 14,931 Prepaid expenses Aset lancar lainnya 40,059 76,319 Other current assets

Jumlah aset lancar 464,697 687,515 Total current assets ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Investasi pada entitas anak 163,621 163,621 Investment in subsidiaries Aset tetap 1,397,212 1,349,639 Property, plant and equipment Klaim pengembalian pajak 16,239 26,860 Claims for tax refund Aset tidak lancar lainnya 25,908 30,662 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1,602,980 1,570,782 Total non-current assets

JUMLAH ASET 2,067,677 2,258,297 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha Trade accounts payable

Pihak ketiga 93,061 108,805 Third parties Pihak berelasi 10,341 4,203 Related parties

Pinjaman jangka pendek dari bank 50,000 - Short-term loan from a bank Pinjaman jangka pendek dari pihak berelasi 300,000 300,000 Short-term loan from a related party Utang pajak Taxes payable

Pajak penghasilan badan 75,789 70,599 Corporate income tax Pajak lainnya 27,168 65,241 Other taxes

Jaminan embalasi 188,309 191,485 Deposit on containers Liabilitas derivatif 565 1,799 Derivative liabilities Biaya yang masih harus dibayar dan utang

lain-lain 288,930 330,845 Accrued expenses and other current

liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1,034,163 1,072,977 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas pajak tangguhan 125,388 117,720 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 7,927 8,474 Employee benefits obligation Liabilitas jangka panjang lainnya 24,304 30,617 Other non-current liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 157,619 156,811 Total Non-current Liabilities Jumlah Liabilitas 1,191,782 1,229,788 Total liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham – nilai nominal Rp 10 (dalam Rupiah

penuh) per saham Modal dasar – 2.107.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 2.107.000.000 saham 21,070 21,070

Share capital – Rp 10 value (in full Rupiah amount) per share

Authorized – 2,107,000,000 shares Subscribed, issued and paid-up –

2,107,000,000 shares Tambahan modal disetor 18,792 18,792 Additional paid-in shares Saldo laba Retained earnings

Ditentukan penggunaannya 16 15 Appropriated Tidak ditentukan penggunaannya 836,017 988,632 Unappropriated

Jumlah Ekuitas 875,895 1,028,509 Total Equity JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2,067,677 2,258,297 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

74


SKEDUL II: LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (PERUSAHAAN INDUK SAJA) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan laIn)


SCHEDULE II: STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME OF

(PARENT COMPANY ONLY) FOR THE YEARS ENDED



2019 2018 OPERASI YANG DILANJUTKAN CONTINUING OPERATIONS

PENJUALAN BERSIH 2,247,362) 2,414,331) NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN (960,703) (936,756) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 1,286,659) 1,477,575) GROSS PROFIT

Beban umum dan administrasi (104,235) (154,789) General and administrative expenses Pendapatan dividen 222,063) 272,018) Dividend income Keuntungan lain-lain – bersih 949) 10,230) Other gains - net 118,777) 127,459) LABA OPERASI 1,405,436) 1,605,034) OPERATING PROFIT Beban keuangan (44,322) (32,052) Finance costs Pendapatan keuangan 10,029) 8,920) Finance income BEBAN KEUANGAN BERSIH (34,293) (23,132) NET FINANCE COSTS LABA SEBELUM PAJAK 1,371,143) 1,581,902) PROFIT BEFORE TAX Beban pajak penghasilan (296,091) (350,079) Income tax expense LABA DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN 1,075,052) 1,231,823) PROFIT FROM CONTINUING OPERATIONS

OPERASI YANG DIHENTIKAN DISCONTINUED OPERATIONS Laba dari operasi yang dihentikan -) 69,388) Profit from discontinued operations

LABA 1,075,052) 1,301,211) PROFIT PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Items that will not be reclassified to

profit or loss Pengukuran kembali atas program imbalan

pasti 953) 2,667) Remeasurement of defined benefit liability Pajak atas penghasilan comprehensive lain (238) (667) Tax on other comprehensive income

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 715) 2,000) TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF 1,075,767) 1,303,211) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME Laba dasar per saham (dalam nilai penuh) 510) 618) Basic earnings per share (in full amount)

75


SKEDUL III: LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK (PERUSAHAAN INDUK SAJA) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan laIn)


SCHEDULE III: STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (PARENT COMPANY ONLY)

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2019 AND 2018 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Modal ditempatkan

dan disetor Tambahan

modal disetor/

Saldo laba/Retained earnings Jumlah

penuh/ Issued and

fully paid Additional

paid-in Sudah ditentukan penggunaannya/

Belum ditentukan penggunaannya/

ekuitas/ Total

Capital stock capital Appropriated Unappropriated equity Saldo per 31 Desember 2017 21,070 2,415 14 810,560) 834,059) Balance as of 31 December 2017 Penghasilan komprehensif - 2018 Comprehensive income - 2018 Laba bersih tahun berjalan - - - 1,301,211) 1,301,211) Net income for the year Transaksi dengan entitas sepengendalian - 16,377 - -) 16,377) Transaction with an entity under common control Penghasilan komprehensif lainnya - - - 2,000) 2,000) Other comprehensive income Dividen kas - - - (1,125,138) (1,125,138) Cash dividends Pembentukan cadangan umum - - 1 (1) -) Appropriation for general reserve Saldo per 31 Desember 2018 21,070 18,792 15 988,632) 1,028,509) Balance as of 31 December 2018

Penghasilan komprehensif - 2019 Comprehensive income - 2019 Laba bersih tahun berjalan - - - 1,075,052) 1,075,052) Net income for the year Penghasilan komprehensif lainnya - - - 715) 715) Other comprehensive income Dividen kas - - - (1,228,381) (1,228,381) Cash dividends Pembentukan cadangan umum - - 1 (1) -) Appropriation for general reserve Saldo per 31 Desember 2019 21,070 18,792 16 836,017) 875,895) Balance as of 31 December 2019

76


SKEDUL IV: LAPORAN ARUS KAS (PERUSAHAAN INDUK SAJA) UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


SCHEDULE IV: STATEMENTS OF CASH FLOWS OF (PARENT COMPANY ONLY)



2019

2018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 2,265,585) 2,443,438) Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (915,627) (915,823) Cash paid to suppliers and employees Kas dihasilkan dari operasi 1,349,958) 1,527,615) Cash generated from operations Penerimaan bunga 10,029) 8,920) Interest received Pembayaran bunga (44,340) (32,588) Interest paid Pembayaran pajak penghasilan (310,860) (350,361) Cash paid for income taxes Penerimaan pengembalian pajak 7,424) -) Cash received from claim for tax refund Kas bersih diperoleh dari operasi dilanjutkan 1,012,211) 1,153,586) Net cash from continued operations Kas bersih diperoleh dari operasi dihentikan -) 51,489) Net cash from discontinued operations Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 1,012,211) 1,205,075) Net cash from operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Perolehan aset tetap (234,870) (277,409) Acquisitions of property, plant and equipment Hasil penjualan aset tetap 1,984) 63) Proceeds from sale of property, plant and equipment Kas bersih digunakan dari operasi yang

dilanjutkan (232,886) (277,346) Net cash used in continued operations Kas bersih diperoleh dari operasi yang dihentikan -) 47,280) Net cash from discontinued operations Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (232,886) (230,066) Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dividen tunai 222,063) 272,018) Cash dividends received Pembayaran dividen tunai (1,224,101) (1,121,484) Cash dividends paid Penerimaan utang bank jangka pendek 1,900,000) 2,641,304) Proceeds from short-term bank loans Pembayaran utang bank jangka pendek (1,850,000) (2,641,304) Payments of short-term bank loans Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (952,038) (849,466) Net cash used in financing activities (PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS (172,713) 125,543) NET (DECREASE) INCREASE IN CASH KAS AWAL TAHUN 200,037) 74,494) CASH AT BEGINNING OF THE YEAR

KAS AKHIR TAHUN 27,324) 200,037) CASH AT END OF THE YEAR

77


SKEDUL V: CATATAN INVESTASI DALAM ENTITAS ANAK (PERUSAHAAN INDUK SAJA) 31 DESEMBER 2019 DAN 2018 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan laIn)


SCHEDULE V: NOTE ON INVESTMENTS IN SUBSIDIARIES (PARENT COMPANY ONLY)


Jenis usaha/

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership Tahun operasi komersial/

Start of commercial

Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination

No Entitas Anak/Subsidiaries Domisili/Domicile Nature of business 2019 2018 operations 2019 2018

1 PT Multi Bintang Indonesia Niaga Jakarta

Distributor minuman/ Beverage distributor 99.9% 99.9% 2005 1,207,023 1,063,883

2

PT Tirta Prima Indonesia Jakarta

Produsen minuman tidak mengandung alkohol/ Producer of non-alcoholic beverages 99.9% 99.9% 2018 298,449 279,914

rndoen

Highlight

rndoen

Rectangle

rndoen

Rectangle

rndoen

Rectangle

rndoen

Rectangle

170


I K H T I S A R



Management Report

HEAD OFFICE

Talavera Office Park 20th Floor

Jl. Let. Jend. TB Simatupang Kav. 22-26

Jakarta 12430, Indonesia

PO BOX 3264 JKT, Jakarta 10032

T. 021-2783 3800

F. 021-7592 4617

BREWERIES

Jl. Daan Mogot Km 19,

Tangerang 15122, Indonesia

T. 021-2788 0800

F. 021-619 0190

Jl. Raya Mojosari-Pacet Km. 50,

Sampang Agung, Kec. Kutorejo,

Kab. Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia

T. 0321- 2800 880

F. 0321- 592 508

www.multibintang.co.id

brewing a sustainable future · 129 komite audit —audit comittee 136 sekretaris perusahaan...

Documents