bridging sistem bpjs utk dimuat di majalah
DESCRIPTION
bridging bpjsTRANSCRIPT
INTEGRASI SISTEM JKN
Sejak diluncurkannya program BPJS
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dari proses pelayanan sampai dengan proses klaim. Antara lain:
• Rumah sakit harus melakukan entri data 3 kali untuk 3 sistem yang berbeda
dan SIMRS) dengan jumlah kunjungan yang banyak.
• Setiap sistem memiliki kebutuhan
CBG’s 21 variabel dan SIMRS 8 variabel)
• Membutuhkan SDM dan sarana prasarana yang lebih untuk mencapai SPM mulai dari registrasi
sampai klaim.
• Pelanggan (peserta BPJS) membutuhkan waktu lebih lama dalam proses registrasi rawat jalan,
gawat darurat maupun rawat inap.
• Data yang diinput dalam 3 sistem akan cenderung tidak lengkap dan tidak valid (karena
dilakukan dalam waktu dan SDM yang berbeda
• Banyaknya data klaim yang harus diproses verifikasi.
• Alur kerja klaim yang panjang sehingga waktu klaim menjadi lama karena melewati 3 sistem
(BPJS, INA CBG, dan SIMRS)
SIMRSNomor RM
SEP BPJS
Integrasi SIMRS & INA
(Web Services)
PROSES PELAYANAN DI RS
INTEGRASI SISTEM JKN DI RSMS
Senin, tanggal 28 April 2014 Direktur RSUD. Prof.
Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto
Junaedi, Sp.B mendapat penghargaan dari BPJS Kesehatan
Pusat yang diserahkan langsung oleh direktur IT BPJS bapak
Dadang Setiabudi. Pada acara tersebut juga ditanda tangani
MOU (Nota Kesepahaman) untuk pengembangan sistem
informasi antara BPJS dengan RSMS dalam rangka menjamin
keberlangsungan pengembangan IT kedua belah pihak.
sebagai keluarga besar RSMS patut berbangga karena RSMS
adalah rumah sakit klas B pendidikan yang pertama kali
berhasil melakukan bridging sistem antara SIM BPJS dan
SIMRS di Indonesia. Kenapa harus Bridging
program BPJS 1 Januari 2014 ada beberapa masalah yang ada dalam sistem IT
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dari proses pelayanan sampai dengan proses klaim. Antara lain:
Rumah sakit harus melakukan entri data 3 kali untuk 3 sistem yang berbeda
h kunjungan yang banyak.
Setiap sistem memiliki kebutuhan input data dan output yang berbeda (SEP 14 langkah, INA
CBG’s 21 variabel dan SIMRS 8 variabel)
Membutuhkan SDM dan sarana prasarana yang lebih untuk mencapai SPM mulai dari registrasi
Pelanggan (peserta BPJS) membutuhkan waktu lebih lama dalam proses registrasi rawat jalan,
gawat darurat maupun rawat inap.
Data yang diinput dalam 3 sistem akan cenderung tidak lengkap dan tidak valid (karena
dilakukan dalam waktu dan SDM yang berbeda).
Banyaknya data klaim yang harus diproses verifikasi.
Alur kerja klaim yang panjang sehingga waktu klaim menjadi lama karena melewati 3 sistem
(BPJS, INA CBG, dan SIMRS). (akibatnya cashflow terganggu?)
BPJS
INA-CBG
SIMRS
NIKAtau
No BPJS
Nomor RM
SEP BPJS dengan INA-CBG
SEP BPJS dengan SIMRS
SIMRS & INA-CBG
(Web Services)
PROSES PELAYANAN DI RS PROSES KLAIM
DI RSMS
Senin, tanggal 28 April 2014 Direktur RSUD. Prof.
Purwokerto dr. Haryadi Ibnu
mendapat penghargaan dari BPJS Kesehatan
direktur IT BPJS bapak
Pada acara tersebut juga ditanda tangani
pahaman) untuk pengembangan sistem
dalam rangka menjamin
kedua belah pihak. Kita
arga besar RSMS patut berbangga karena RSMS
adalah rumah sakit klas B pendidikan yang pertama kali
antara SIM BPJS dan
ridging System?
ada beberapa masalah yang ada dalam sistem IT
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dari proses pelayanan sampai dengan proses klaim. Antara lain:
Rumah sakit harus melakukan entri data 3 kali untuk 3 sistem yang berbeda (BPJS, INA CBG,
da (SEP 14 langkah, INA
Membutuhkan SDM dan sarana prasarana yang lebih untuk mencapai SPM mulai dari registrasi
Pelanggan (peserta BPJS) membutuhkan waktu lebih lama dalam proses registrasi rawat jalan,
Data yang diinput dalam 3 sistem akan cenderung tidak lengkap dan tidak valid (karena
Alur kerja klaim yang panjang sehingga waktu klaim menjadi lama karena melewati 3 sistem
CBG
PROSES KLAIM
Untuk itu diperlukan bridging sebagai solusi untuk memecahkan masalah-masalah diatas.
Pengertian Bridging adalah terhubungnya dua buah sistem yang berbeda sehingga diantara
keduanya dapat saling berkomunikasi atau berkirim data dan atau menerima data. Bridging system
merupakan penggunaan fasilitas teknologi web service yang memungkinkan dua sistem yang
berbeda pada saat yang sama mampu melakukan dua proses tanpa adanya intervensi satu sistem
pada sistem lainnya secara langsung. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas entry data
processing serta efisiensi penggunaan sumber daya dengan tetap menjaga keamanan dan
kerahasiaan masing-masing sistem namun bersifat transparan.
Bridging system yang diterapkan di RSMS memadukan tiga sistem tersebut yaitu BPJS, INA CBG dan
SIMRS yang tergabung dalam server BPJS.
Banyak manfaat yang didapatkan setelah bridging system di RSMS berjalan, antara lain:
• Aspek operasional; pelayanan administrasi menjadi lebih cepat, meningkatnya kepuasan
pelanggan atau pasien, data lebih akurat, proses data lebih cepat.
Text File
Verifikasi
Layakklaim
Klaim
Rumah sakit
PDF file
API/Text File
ya
Text File
Tidak
• Aspek Manajerial; klaim lebih cepat, biaya administrasi menjadi berkurang, transparansi
meningkat.
Untuk menjalankan bridging system tentunya harus memenuhi beberapa prasyarat yaitu memiliki
SIMRS, dukungan manajemen, dukungan penambahan fitur SIMRS, ketersediaan jaringan, dan
ternyata RSMS bisa memenuhi prasyarat tersebut, ditambah dengan kerja Tim IT RSMS yang
maksimal dan patut dibanggakan.
Keterangan Singkatan:
IT : Information technology
SIM : Sistem Informasi Manajemen
SIM RS : Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit
BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
INA-CBG : Indonesia Case Base Groups
SEP : Surat Elegibilitas Peserta
Sumber:
Hasil presentasi Kabag. Perencanaan RSMS yakni ibu Yunita Dyah Suminar, SKM, MSc, MSi.
Dokumentasi kegiatan Bridging Sistem antara BPJS dan RSMS
Pendandatanganan MOU
untuk pengembangan
sistem informasi antara
BPJS dengan RSMS
Direktur RSMS dr. Haryadi
Ibnu Junaedi, Sp.B saat
menerima penghargaan
dari BPJS Kesehatan Pusat
yang diserahkan langsung
oleh direktur IT BPJS bapak
Dadang Setiabudi.
Direktur RSMS (dr. Haryadi Ibnu
Junaedi, Sp.B) dan Kabag.
Perencanaan RSMS (Yunita
Dyah Suminar, SKM, Msc, MSi)
bersama tim dari BPJS Pusat
saat melakukan Konferensi Pers
di Jakarta
Kabag Perencanaan, Kasi
beserta staf dan Tim IT RSMS