buku ajar pupuk organik kulit kopi - um metro

68
BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI Oleh; Dr. Achyani, M.Si Dr. Agus Sutanto, M.Si Eva Faliyanti, M.Pd.BI

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

BUKU AJAR

PUPUK ORGANIK KULIT KOPI

Oleh; Dr. Achyani, M.Si

Dr. Agus Sutanto, M.Si Eva Faliyanti, M.Pd.BI

Page 2: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

Buku Ajar Pupuk Organik

Kulit Kopi

xiv, 54 hlm, Tab., ilus., 16 x 23 cm

Hak Cipta © 2018

Cetakan kedua 2018

ISBN :

Lay-out : Benten Cover Designer: Benten

Hak Cipta dilindungi Undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun, termasuk fotocopy, tanpa izin tertulis dari penerbit. Pengutipan harap menyebutkan sumbernya.

Page 3: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

Sanksi Pelanggaran Pasal 72: Undang-undang No. 19 Tahun 2002, Tentang Hak Cipta:

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda palling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan,

memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 4: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO
Page 5: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

v

Kata Pengantar

Modul ini diperuntukkan bagi mahasiswa, khususnya yang mengkaji

bioremediasi dan biologi lingkungan, dan masyarakat, khususnya

petani yang ingin membuat pupuk organik menggunakan bahan kulit

kopi atau nanas. Isi modul ini merupakan dasar bagi petani yang ingin

mengetahui arti, peran dan macam macam jenis pupuk serta

manfaatnya dalam kegiatan pertanian. Penelitian menunjukkan

bahwa pupuk memberikan pengaruhnya terhadap tingkat

produktivitas pertumbuhan secara keseluruhan. Modul ini

diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 25 jam praktek, dimana

setiap kali melakukan kegiatan praktek diawali penjelasan singkat

paling lama 30 menit. Akhir kata mudah-mudahan modul ini sesuai

dengan yang diharapkan, yaitu dapat memenuhi kompetensi

memahami arti, peran dan macam macam jenis pupuk serta

manfaatnya dalam kegiatan pertanian.

Metro, September 2018

Penyusun,

Page 6: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

vi

Deskripsi

Modul ini membahas mengenai arti, peran dan macam macam jenis

pupuk serta manfaatnya dalam kegiatan pertanian. Pemberian pupuk

pada tanaman dapat mempengaruhi tingkat kesuburan dan

produktivitas tanaman. Modul ini merupakan modul dasar karena

berisi pengetahuan yang sangat mendasar untuk seseorang yang akan

mengukur parameter kesuburan dan produktivitas tanaman. Setelah

menguasai modul ini peserta didik bukan saja hanya sekedar

mengenal peranan dan fungsi tanah dalam bidang pertanian, tetapi

juga mengetahui beberapa karakteristik sifat-sifat fisika, kimia

biologi pupuk yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman

Page 7: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

vii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

DESKRIPSI ........................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISTILAH/GLOSSARY ................................................................ viii

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ................................................... xiii

URAIAN TEORI ................................................................................................. 1

KEGIATAN 1 : PEMBUATAN PUPUK CAIR ........................................ 41

Alat dan Bahan ..................................................................................... 41

Cara Kerja ........................................................................................................ 42

KEGIATAN 2 : PEMBUATAN PUPUK PADAT ................................. 44

Alat dan Bahan .................................................................................................... 44

Cara Kerja ........................................................................................................... 45

LEMBAR EVALUASI ..................................................................................... 49

LEMBAR KUNCI JAWABAN ........................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 53

Page 8: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

viii

Daftar Istilah/Glossary

• Kulit kopi; bagian terluar dari buah kopi dan tidak terpakai

dalam produsi kopi

• Zat organik ; senyawa yang dihasilkan dari mahkluk hidup

• Zat anorganik ; senyawa yang dihasilkan dari mineral atau

alam

• Klorosis ; keadaan jaringan tumbuhan, khususnya pada daun,

yang mengalami kerusakan atau gagalnya

pempentukan klorofil, sehingga tidak berwarna hijau,

melainkan kuning atau pucat hampir putih

• Katalisator ; suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi

kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau

terpakai oleh reaksi itu sendiri (lihat pulakatalisis). Suatu

katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi

ataupun produk.

• Fotosintesis ; proses biokimia pembentukan zat makanan

seperti karbohidrat yang dilakukan olehtumbuhan, terutama

tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil.

• Nekrosis ; Gejala yang muncul sebagian besar menyerupai

gejala yang disebabkan oleh mutasi, diferensiasi, atau

keracuanan hara, sekresi serangga, dan penyebab oleh

patogen lain.Untuk menentukan bahwa gejala tertentu pada

tumbuhan disebabkan oleh virus dilakukan penyingkiran

setiap kemungkinan lain yang menyebabkan penyakit tersebut

dan penularan virus dari tumbuhan yang sakit ke tumbuhan

Page 9: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

ix

sehat dengan cara meniadakan agensia penyebab penyakit

yang lain.

• Osmosis ; perpindahan molekul air melalui selaput

semipermiabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian

yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat

ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang

mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.

• Metabolisme ; semua reaksi kimia yang terjadi di

dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.

• pH ; derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan

tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh

suatu larutan. Ia didefinisikan

sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut

• Higroskopis ; kemampuan suatu zat untuk

menyerap molekul air dari lingkungannya baik

melalui absorbsi atau adsorpsi. Suatu zat

disebut higroskopis jika zat itu mempunyai kemampuan

menyerap molekul air yang baik.

• Fiksasi ; Proses dimana unsur-unsur hara tertentu dalam

tanah yang akan diubah dari bentuk tidak tersedia tersedia

untuk membentuk penting bagi pertumbuhan tanaman, yang

dikonversi dari bentuk larut atau ditukarkan ke lebih kurang

larut atau bentuk nonexchangeable. Contohnya adalah

kalium, amonium, dan fiksasi fosfor.

• Dekomposisi ; salah satu perubahan secara kimia yang

membuat objek, biasanya makhluk hidup yang mati dapat

mengalami perusakan susunan/struktur yang dilakukan oleh

dekomposer (termasuk semut, belatung, bakteri dan jamur).

Page 10: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

x

• Porositas ; ukuran dari ruang kosong di antara material, dan

merupakan fraksi dari volume ruang kosong terhadap total

volume, yang bernilai antara 0 dan 1, atau sebagai persentase

antara 0-100%

• Aerasi ; proses penambahan udara/oksigen dalam air dengan

membawa air dan udara ke dalam kontak yang dekat, dengan

cara menyemprotkan air ke udara (air ke dalam udara) atau

dengan memberikan gelembung-gelembung halus udara dan

membiarkannya naik melalui air (udara ke dalam air)

• Eutrofikasi ; masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh

limbah fosfat (PO3-), khususnya dalam ekosistem air tawar.

Definisi dasarnya adalah pencemaran air yang disebabkan

oleh munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem

air

• Bintil akar ; tonjolan kecil di akar (kebanyakan adalah

anggota Fabaceae) yang terbentuk akibat

infeksi bakteri pengikat nitrogen yang bersimbiosis secara

mutualistik dengan tumbuhan.

• Tumpang Sari ; suatu bentuk pertanaman

campuran (polyculture) berupa pelibatan dua jenis atau

lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang

bersamaan atau agak bersamaan

• Fermentasi ; proses produksi energi dalam sel dalam

keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi

adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,

terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan

fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik

dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Page 11: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

xi

• Limbah ; buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi

baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana

masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan

dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada

air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey

water)

• Pengomposan ; proses di mana bahan organik mengalami

penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba

yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.

• Mikroba ; organisme yang berukuran sangat kecil sehingga

untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan

• Inokulan ; kegiatan pemindahan mikroorganisme baik

berupa bakteri maupun jamur dari tempat atau sumber

asalnya ke medium baru yang telah dibuat dengan tingkat

ketelitian yang sangat tinggi dan aseptis

• Agregasi ; pengumpulan sejumlah benda yang terpisah-pisah

menjadi satu. sejumlah tumbuhan atau binatang yang

merupakan suatu kesatuan dalam kelompok yang lebih besar

• Klorofil ; pigmen yang dimiliki oleh berbagaiorganisme dan

menjadi satu molekul berperan utama dalam fotosintesis.

Klorofil memberi warna hijau pada daun tumbuhan hijau

dan alga hijau, tetapi juga dimiliki oleh berbagai alga lain, dan

beberapa kelompok bakteri fotosintetik

• Vigor ; daya tumbuh

• Bioremediasi; penggunaan mikroorganisme untuk

mengurangi polutan di lingkungan.

• Bakteri indigen ; Bakteri yang tidak berbahaya bagi musuh

alami hama dan organisme non target lainnya, mudah

Page 12: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

xii

terbiodegradasi oleh lingkungan serta dapat dinaikkan

patogenisitasnya dengan teknik rekayasa genetika

• In Vitro; istilah yang dipakai dalam biologi untuk

menyebutkan kultur suatu sel, jaringan, atau

bagian organ tertentu di dalam laboratorium

Page 13: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

xiii

Petunjuk Penggunaan Modul

Agar para mahasiswa dapat berhasil dengan baik dalam

menguasai modul ini, maka mahasiswa diharapkan mengikuti

petunjuk umum sebagai berikut :

1. Membaca semua bagian dari modul bahan ajar ini dari awal

sampai akhir. Jangan melewatkan salah satu bagian apapun.

2. Membaca ulang dan pahami sungguh-sungguh prinsip-

prinsip yang terkandung dalam modul ini.

3. Membuat ringkasan dari keseluruhan materi modul bahan

ajar ini.

4. Menggunakan bahan pendukung lain serta buku-buku yang

direferensikan dalam daftar pustaka agar dapat lebih

memahami konsep setiap kegiatan belajar dalam modul

bahan ajar ini.

5. Setelah para mahasiswa cukup menguasai materi

pendukung, kerjakan soal soal yang ada dalam lembar

latihan dari setiap kegiatan belajar yang ada dalam modul

bahan ajar ini.

6. Mengerjakan dengan cermat dan seksama kegiatan yang ada

dalam lembar kerja, pahami makna dari setiap langkah

kerja.

7. Melakukan diskusi kelompok baik dengan sesama teman

sekelompok atau dengan pihak-pihak yang menurut para

mahasiswa dapat membantu dalam memahami isi modul ini.

8. Setelah mahasiswa merasa menguasai keseluruhan materi

modul ini, kerjakan soal-soal yang ada dalam lembar

Page 14: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

xiv

evaluasi dan setelah selesai baru cocokkan hasilnya dengan

lembar kunci jawaban. Akhirnya penulis berharap semoga

mahasiswa tidak mengalami kesulitan dan hambatan yang

berarti dalam mempelajari modul ini, dan dapat berhasil

dengan baik sesuai Tujuan Akhir yang telah ditetapkan.

Page 15: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

1

I. URAIAN TEORI PUPUK

Pupuk adalah semua bahan yang ditambahkan pada

tanah dengan maksud untuk memperbaiki sifat fisis, kimia dan

biologis. Sebagai tempat tumbuhnya tanaman, tanah harus

subur, yaitu memiliki sifat fisis, kimia, dan biologi yang baik.

Sifat fisis menyangkut kegemburan, porositas, dan daya serap.

Sifat kimia menyangkut pH serta ketersedian unsur- unsur

hara. Sedangkan sifat biologis menyangkut kehidupan

mikroorganisme dalam tanah. Seperti makhluk hidup yang

lain, tumbuhan memerlukan nutrisi baik zat organik maupun

zat anorganik. Nutrisi organik diperoleh melalui proses

fotosintesis, sedangkan nutrisi anorganik semuanya diperoleh

melalui akar dari dalam tanah dalam bentuk zat-zat terlarut

berupa kation dan anion yang mampu masuk ke dalam

pembuluh xilem akar. Tumbuhan memiliki zat-zat penyusun

yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya. Zat tersebut

terdiri atas:

1. Unsur-unsur esensial, yaitu unsur-unsur yang mutlak

diperlukan oleh segala macam tumbuhan (16 unsur).

Unsur- unsur ini disebut unsur hara makro dan

mikro. Unsur-unsur makro (diperlukan dalam

jumlah banyak) yaitu C, H O, N, P, K, Ca, Mg dan S.

Sedangkan unsur-unsur mikro (zat hara tambahan)

yaitu Fe, Mn, Cu, Mo, Co, Zn, dan B.

Page 16: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

2

2. Unsur-unsur non esensial, yaitu unsur tambahan

yang hanya diperlukan oleh jenis tumbuhan

tertentu, baik dalam jumlah besar maupun kecil.

Antara lain Na, Cl, Al, Si.

Pemakaian pupuk bertujuan untuk menambahkan unsur-

unsur yang diperlukan bagi tumbuhan untuk dapat tumbuh

subur. Untuk mengetahui unsur tersebut, berikut ini akan

dijelaskan sumber dan fungsi unsur hara tersebut.

Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O) diserap

tumbuhan dari udara dan air dalam bentuk CO2 dan H2O.

Ketiga unsur ini merupakan unsur dasar penyusun senyawa

organik dalam tumbuhan, seperti karbohidrat, protein dan

lemak. Kekurangan unsur tersebut mengakibatkan tumbuhan

layu, mengering dan mati.

Nitrogen (N) diserap oleh akar dalam bentuk ion nitrat

NO3- atau ion ammonium NH4+ yang berasal dari penguraian

sisa-sisa organisme serta senyawa nitrogen hasil fiksasi

nitrogen oleh bakteri dan petir. Nitrogen berfungsi untuk

bahan síntesis asam amino, protein, asam nukleat, klorofil,

merangsang pertumbuhan vegatatif, membuat bagian tanaman

menjadi lebih hijau karena mengandung butir hijau yang

penting dalam proses fotosíntesis dan mempercepat

pertumbuhan tanaman. Kekurangan unsur Nitrogen

menyebabkan warna daun menjadi hijau muda dan akhirnya

kuning (menyebabkan klorosis), pertumbuhan lambat dan

tanaman menjadi kerdil dan buah masak sebelum waktunya.

Page 17: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

3

Sebaliknya, kelebihan Nitrogen dapat menghambat

pembungaan dan pembuahan.

Phosphor (P) diserap oleh akar dalam bentuk ion

HPO42- atau ion H2PO4- yang berasal dari sisa-sisa

organisme. Sebenarnya, di alam terdapat banyak batuan fosfat

berupa senyawa Ca3(PO4)2, tetapi sukar larut dalam air

sehingga tidak dapat diserap oleh tumbuhan. Phosphor

berfungsi memacu pertumbuhan akar pada benih dan

tumbuhan muda, mempercepat pembungaan dan pemasakan

buah atau biji, serta berguna pada pembentuan asam nukleat

(inti sel), fosfolopid (lemak), dan protein dan koenzim.

Kekurangan Phosphor menyebabkan pertumbuhan

terhambat, daun mudah rontok, pembentukan buah dan biji

jelek, dan terjadi nekrosis atau kematian sel.

Kalium (K) diserap oleh tumbuhan dalam bentuk ion K+

yang berasal dari berbagai mineral seperti ortoklas (KSiO8)

dan lesit (KSiO6). Kalium berfungsi sebagai katalisator dalam

pembentukan karbohidrat (fotosintesis) dan protein,

memperkokoh tubuh tumbuhan dan meningkatkan daya tahan

tanaman terhadap serangan hama. Kekurangan Kalium

menyebabkan pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil, serta

daun menjadi kuning dan timbul noda-noda berupa bercak

merah cokelat dan akhirnya terjadi nekrosis (kematian) dari

daun.

Kalsium (Ca) diserap oleh akar dalam bentuk ion Ca2+

yang berasal dari mineral seperti Kalsit (CaCO3). Kalsium

berfungsi untuk mengeraskan batang serta merangsang

Page 18: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

4

pembentukan biji-bijian. Kekurangan kalsium menyebabkan

proses pembelahan sel terhambat, daun keriput dan tanaman

lemah.

Magnesium (Mg) diserap oleh akar dalam bentuk ion

Mg2+ yang berasal dari berbagai mineral seperti Dolomit

(MgCO3.CaCO3). Magnesium berfungsi untuk pembentukan

klorofil, kekurangan magnesium menyebabkan klorosis, daun

menguning dan timbul bercak merah walaupun sirip dan

tulang daun tetap hijau.

Belerang diserap oleh akar tanaman sebagai ion sulfat

(SO42+) yang berasal dari Gips (CaSO4) dan Barit (BaSO4).

Belarang berfungsi sebagai penyusun protein dan membantu

pembentukan klorofil sehingga warna daun menjadi lebih

hijau. Kekurangan belerang menyebabkan daun menjadi

kuning, pertumbuhan terhambat dan tanaman menjadi kerdil.

Ferum (Fe) diserap oleh akar dalam bentuk ion Fe3+ atau

ion Fe2+. Besi berfungsi sebagai unsur penting pada

pembentukan klorofil, kekurangan zat besi menyebabkan

klorosis hingga tanaman mengalami kematian.

Mangan (Mn) diserap oleh akar sebagai ion Mn2+.

Mangan dapat membantu proses pembentukan klorofil dan

enzim pada pernapasan. Kekurangan mangan menyebabkan

klorosis pada tulang daun.

Tembaga (Cu) diserap sebagai ion Cu+ dan ion Cu2+.

Tembaga berguna dalam reaksi redoks (enzim biosintesis

redoks). Kekurangan tembaga menyebabkan kusutnya ujung

daun dan akhirnya gugur.

Page 19: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

5

Molibdenum (Mo) diserap akar dalam bentuk ion

MoO42-. Molibdenum berfungsi sebagai pengikat nitrogen

yang esensial (reduksi nitrat), kekurangan unsur ini

menyebabkan pertumbuhan terganggu. Sebaliknya jika

kelebihan akan menyebabkan keracunan.

Klorin (Cl) diserap oleh akar sebagai ion Cl-. Klorin

berfungsi sebagai aktivator fotosintesis, kekurangan klorin

menyebabkan fotosintesis terganggu.

Seng (Zn) diserap dalam bentuk ion Zn2+. Seng berfungsi

mengaktifkan beberapa enzim dan berperan dalam proses

pembentukan indol asetat, kekurangan seng menyebabkan

pertumbuhan tanaman terhambat.

Boron (B) diserap sebagai ion H2BO3-. Boron berfungsi

dalam pembentukan jaringan tumbuhan, kekurangan boron

menyebabkan terganggunya pertumbuhan meristem

pembuluh angkut.

Kekurangan unsur-unsur hara tersebut dapat

mengakibatkan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan

akan terganggu atau tidak sempurna.

Proses penyerapan pupuk oleh Tanaman

Secara umum proses penyerapan unsur-unsur hara

berupa ion-ion logam yang terlarut dalam air dilakukan oleh

akar melalui pembuluh xylem. Proses penyerapan tersebut

berupa reaksi penukaran ion, seperti halnya tanaman yang

kekurangan amonium diberi pupuk ZA (NH4)SO4 akan

menyerap ion NH4+ dan melepaskan H+ melalui mekanisme

Page 20: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

6

osmosis. Jika tumbuhan kekurangan fosfor maka tanaman

akan menyerap ion PO43- dan melepaskan OH-. Reaksi

pertukaran ion ini terjadi karena adanya tekanan osmosis

antara tanaman dan tanah dan dipengaruhi juga oleh gaya

kohesi antara molekul H2O yang sangat kuat. Hal ini

menyebabkan unsur hara yang terlarut dalam tanah dapat

terserap oleh tumbuhan. Setelah unsur hara berada dalam

tubuh tumbuhan, maka unsur hara tersebut disebarkan ke

seluruh bagian tumbuhan melalui pembuluh kapiler.

Tumbuhan akan memproses semua unsur hara menghasilkan

uap air dan gas oksigen murni yang dikeluarkan oleh

tumbuhan tersebut .

Materi modul ini terdiri dari 2 pokok bahasan yaitu

pupuk padat dan pupuk cair.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu

mempraktikkan pembuatan pupuk padat dan pupuk cair

2. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu:

a. Menjelaskan pengertian pupuk padat dan pupuk cair

b. Memahami langkah-langkah pembuatan pupuk cair

c. Memahami langkah-langkah pembuatan pupuk

padat

d. Mempraktikkan pembuatan pupuk padat dan pupuk

cair

Page 21: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

7

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK

BAHASAN

Pokok Bahasan dalam modul ini dibagi menjadi 3 sub pokok

bahasan sebagai berikut:

a. Pengertian pupuk padat dan pupuk cair

b. Langkah-langkah pembuatan pupuk padat

c. Langkah-langkah pembuatan pupuk cair

IV. BAHAN BELAJAR

1. Kepmenkes no. 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang

Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

2. Power point materi Pembuatan Pupuk Padat dan Cair

3. Alat peraga Pembuatan Pupuk Padat dan Cair

4. Modul Pembuatan Pupuk Padat dan Cair

5. Alat dan bahan praktik

V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pokok bahasan dan masing-masing sub pokok

bahasannya akan diuraikan secara runtut oleh narasumber

kepada peserta pelatihan. Di lain pihak peserta latih akan

mendengar, mencatat dan mengikuti arahan dan petunjuk

narasumber. Proses pembelajaran ini akan dikemukakan

sesuai langkah-langkah sebagai berikut :

Langkah 1

1. Kegiatan Narasumber

Page 22: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

8

a. Kegiatan bina situasi kelas

• Memperkenalkan diri

• Menyampaikan ruang lingkup bahasan

b. Menanyakan dan menggali pendapat peserta latih

tentang pengertian mereka tentang pembuatan

pupuk cair dan penggunaannya

2. Kegiatan peserta

a. Mempersiapkan diri dan alat tulis menulis yang

diperlukan

b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan

narasumber/fasilitator

c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap

penting

Langkah 2

1. Kegiatan Narasumber

a. Penyampaian materi sub pokok bahasan–1, tentang

pengertian pupuk cair

b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk

menanyakan hal-hal yang kurang jelas

c. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta

2. Kegiatan Peserta

a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai

dengan kesempatan yang diberikan

Page 23: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

9

b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan

narasumber

c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang

penting

Langkah 3

1. Kegiatan Narasumber

a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 2 (langkah-

langkah pembuatan pupuk cair)

b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk

menanyakan hal-hal yang kurang jelas

2. Kegiatan Peserta

a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai

dengan kesempatan yang diberikan

b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan

narasumber

c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang

penting

Langkah 4

1. Kegiatan Narasumber

a. Penyampaian materi sub pokok bahasan–1, tentang

pengertian pupuk padat

b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk

menanyakan hal-hal yang kurang jelas

c. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta

Page 24: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

10

2. Kegiatan Peserta

a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai

dengan kesempatan yang diberikan

b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan

narasumber

c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang

penting

Langkah 4

1. Kegiatan Narasumber

a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 2 (langkah-

langkah pembuatan pupuk padat)

b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk

menanyakan hal-hal yang kurang jelas

2. Kegiatan Peserta

a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai

dengan kesempatan yang diberikan

b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan

narasumber

c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang

penting

Langkah 5

1. Kegiatan Narasumber

a. Meminta kelas untuk membentuk 3 kelompok, yaitu

kelompok I, kelompok II dan kelompok III, serta memilih

ketua, sekretaris dan penyaji.

Page 25: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

11

b. Meminta masing-masing kelompok merancang dan

membuat alat pupuk cair atau padat

c. Memberikan bimbingan tentang jalannya proses

praktikum

Langkah 6

1. Kegiatan Narasumber

a. Meminta masing masing kelompok (kelompok I,

kelompok II dan kelompok III), mempresentasikan hasil-

hasil praktek kelompoknya didepan kelas.

b. Memberikan masukan tentang masalah-masalah yang

timbul seputar proses praktikum serta mengarahkannya

sesuai dengan tujuan pembelajaran

c. Merangkum hasil-hasil diskusi pada tahapan-tahapan

tertentu sehingga hasil-hasil diskusi lebih fokus.

2. Kegiatan Peserta

a. Mengikuti acara penyajian/presentasi masing-masing

kelompok

b. Berpartisipasi aktif dan bertanya, mengemukakan

pendapat/saran yang berguna bagi proses pembelajaran

c. Mendengar, mencatat dan bertanya tentang hal-hal yang

kurang jelas

d. Mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting

Langkah 7

Penutup

1. Kegiatan Narasumber

a. Meminta peserta menanyakan hal-hal yang kurang jelas

sebelum menutup acara pembelajaran

Page 26: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

12

b. Meminta peserta untuk memberi komentar tentang

proses belajar

c. Memberikan jawaban atas pertanyaan peserta (kalau ada)

d. Tutup acara pemberian sesi dengan ucapan penghargaan

atas perhatian peserta selama pembelajaran, serta

permohonan maaf jika terdapat sesuatu yang tidak

berkenan.

2. Kegiatan Peserta

a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai

dengan kesempatan yang diberikan

b. Memberikan komentar tertulis tentang jalannya

penyampaian materi oleh narasumber dalam selembar

kertas

Page 27: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

13

VI. URAIAN MATERI

A. Pengertian Pupuk

Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu

bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia

atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi

pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang khusus

pupuk ialah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih

harauntuk memperbaiki sifat fisik tanah. Material pupuk

dapat berupa bahan organik ataupun non-organik

(mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk

mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan

dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti

hormon tumbuhan membantu kelancaran proses

metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk,

khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah

material suplemen. Dalam aplikasi pupuk harus

diperhatikan kebutuhan hara tanaman, agar tanaman

tidak mendapatkan suplai hara secara berlebihan. Suplai

hara yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat

membahayakan pertumbuhan tanaman. Pupuk dapat

diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke

permukaan daun. Lima Tepat Pemupukan adalah:

1) Tepat Jenis : Jenis pupuk disesuaikan dengan unsur

hara yg dibutuhkan tanaman.

2) Tepat Dosis : Pemberian pupuk harus tepat

takarannya, disesuaikan dgn jumlah unsur hara yg

Page 28: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

14

dibutuhkan tanaman pada setiap fase pertumbuhan

tanaman.

3) Tepat Waktu : Harus sesuai dgn masa kebutuhan hara

pada setiap fase/umur tanaman, dan kondisi

iklim/cuaca (misal : (a) pemupukan yg baik jika

ilakukan di awal musim penghujan atau akhir musim

kemarau, (b) pengaplikasian sebaiknya dilakukan pada

pagi hari sebelum jam 11 siang.

4) Tepat Cara : Cara pengaplikasian pupuk disesuaikan

dengan bentuk fisik pupuk, pola tanam, kondisi lahan

dan sifat-sifat fisik , kimia tanah & biologi tanah.

5) Tepat Sasaran : Pemupukan harus tepat pada sasaran yg

ingin dipupuk, misalnya:

(1) Jika yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka

pemberian pupuk harus berada didalam radius

daerah perakaran tanaman, dan sebelum

dilakukan pemupukan maka areal pertanaman

harus bersih dari gulma-gulma pengganggu.

(2) Jika pemupukan ditujukan untuk tanah, maka

aplikasinya dilakukan pada saat pengolahan

tanah, dan berdasarkan pada hasil analisa kondisi

fisik & kimia tanah.

Page 29: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

15

B. Kategori Pupuk

Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal,

senyawa, fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah

dan macam hara yang dikandungnya. Berdasarkan asalnya

dibedakan:

1. Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau

dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti.

Misalnya: pupuk kompos, pupuk kandang, guano, pupuk

hijau dan pupuk batuan P.

2. Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik.

Misalnya: TSP, urea, rustika dan nitrophoska. Pupuk ini

Penempatan Pupuk

Potassium fertilizers have been recently used as much as nitrogen and phosphorus fertilizers and therefore much research work has been done concerning their placement.

Placement of potassium fertilizer with the seed has appeared to be the most effective method of application provided the rate of application is not

Area bersih residu

Zone penempatan pupuk

Tempatkan pupuk pada lokasi akar tanaman memerlukannya

Bintil akar

Akar-akar

rambutIntersepsi pupuk dan

Daun-daun jagung tempat

Page 30: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

16

dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam

melalui proses fisika dan/atau kimia.

Berdasarkan senyawanya dibedakan:

1. Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik.

Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik: pupuk

kandang, kompos, guano. Pupuk alam yang tidak

termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat,

umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [Ca3(PO4)2].

2. Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari

senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan

tergolong pupuk anorganik.

Page 31: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

17

Berdasarkan fasa-nya dibedakan:

1. Padat

Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang

beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar

larut.

2. Pupuk cair

Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya

dilarutkan dulu dengan air, Umumnya pupuk ini

disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak hara,

baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal..

Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N

nya sangat tinggi sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat

tanah

Page 32: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

18

(injeksikan).

Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan:

1. Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan

dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.

2. Pupuk akar atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan

ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar

tanaman.

Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan:

1. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis masam artinya

bila pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada

kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi

lebih rendah). Misalnya: Za dan Urea.

2. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk

yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH

tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter,

calnitro, kalsium sianida.

Page 33: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

19

Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan:

1. Pupuk yang hanya mengandung satu hara tanaman saja.

Misalnya: urea hanya mengandung hara N, TSP hanya

dipentingkan P saja (sebetulnya juga mengandung Ca).

2. Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung dua atau

lebih dua hara tanaman. Contoh: NPK, amophoska,

nitrophoska dan rustika.

Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan:

1. Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya hara

makro saja: NPK, nitrophoska, gandasil.

2. Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara

mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplek, metalik.

3. Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil,

bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur

makro dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh

(hormon tumbuh).

C. Pupuk Anorganik

1. Pupuk Nitrogen

Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang

dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan

belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari

istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang

berarti amonium sulfat (NH4)2SO4. Wujud pupuk ini

butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di

lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air)

Page 34: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

20

walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat

larut secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah,

pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang

terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam

penyimpanan dan pemberiannya. Pupuk ZA

mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %.

Kandungan nitrogennya hanya separuh dari urea,

sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai

sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang

miskin unsur ini. Namun demikian, pupuk ini menjadi

pengganti wajib urea sebagai pemasok nitrogen bagi

pertanaman tebu karena tebu akan mengalami

keracunan bila diberi pupuk urea. Pupuk ini dikenal

dengan nama pupuk ZA, mengandung 21% nitrogen dan

26% sulfus, berbentuk kristal dan bersifat kurang

higroskopis. Reaksi kerjanya agak lambat sehinga

cocok digunakan untuk pupuk dasar. Sifat reaksinya

asam, sehingga tidak disarankan untuk tanah ber pH

rendah

2. Ammonium Chlorida ( NH4CL)

Pupuk ammonium chlorida adalah Pupuk yang

mempunyai kadar N sebanyak 26 air. Di dalam tanah

akan terionisasi menjadi ion NH4 dan Cl-. Seperti

halnya dengan pupuk ZA, ion ammonium dapat

langsung diserap tanaman dan sebagian akan diserap

oleh koloid tanah pada permukaan

Page 35: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

21

3. Ammonium Nitrat (NH4NO3)

Pupuk ammonium nitrat adalah pupuk yang dapat

menyumbangkan dua jenis hara N dalam bentuk

ammonium dan nitrat. Pupuk termasuk pupuk yang larut

di dalam air. Berntuk mempunyai kadar N sebanyak

33 pupuk ialah padat dan kristalin dan berwarna putih,

tidak higrokopis dan berkerja cepat. Kandungan

nitratnya membuat pupuk ini cocok digunakan di daerah

dingin dan daerah panas. Pupuk ini akan membakar

tanaman apabila diberikan terlalu dekat dengan akar

tanaman atau kontak langsung dengan

daun. Ketersediaan bagi tanaman sangat cepat sehingga

frekuensi pemberiannya harus lebih sering. Amonium

Nitrat bersifat higroskopis sehingga tidak dapat

disimpan lebih lama.

4. Ammonium Sulfat Nitrat ( ASN)

Ammonium Sulfat Nitrat adalah pupuk yang

diproduksi oleh Ruhr-sticstoff A.G.Jerman, merupakan

garam rangkap dari ammonium sulfat dan ammonium

nitrat. Pupuk ini diperdagangkan dalam bentuk kristal

berwarna seperti kuning kemerah-merahan.

5. Urea CO(NH2)2

Pupuk urea adalah pupuk buatan senyawa kimia

organic dari CO(NH2)2, pupuk padat berbentuk butiran

Page 36: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

22

bulat kecil . Urea larut sempurna di dalam air. Pupuk ini

mempunyai kadar N 45 tidak mengasamkan tanah. Sifat

urea lain yang tidak menguntungkan adalah sangat

higrokopis dan mulai menarik air dari udara pada

kelembaban nisbi sekitar 70-75 persen.

6. Pupuk Cyanamide

Pupuk cyanamide dan pupuk urea dikenal sebagai

pupuk organik buatan. Contoh pupuk cyanamide ialah

CaCN2 dibuat dengan memanasi kapur (lime) dengan

kokas (coke).

7. Pupuk Kalsium Ammonium Nitrat

Pupuk ini meruoakan campuran dari ammonium

nitrat dengan bubuk tanah liat (kapur mergel).

Campuran ini dimaksudkan untuk meniadakan

keburukan-keburukan ammonium nitrat. Kalsium

ammonium nitrat CaCO3. diperdagangkan dalam bentuk

butiran-butiran N dan 30-35 mengandung 20,5

kuning muda dan hijau. Pupuk kalsium nitrat ini

berbentuk butiran, berwarna putih, sangat cepat larut di

dalam air. Kalsium nitrat merupakan sumber kalsium

yang baik karena mengandung 19% Ca. Sifat lainnya

adalah bereaksi basa dan higroskopis.

Page 37: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

23

8. Pupuk Natrium Nitrat (NaNO3)

Natrium nitrat juga dikenal dengan nama

Chilisalpeter. Disebut dengan chilisalpeter karena pada

awalnya pupuk ini merupakan produk alam, yang

didapatkan dari endapan didalam tanah didaerah pantai

utara chili, peru dan Bolivia dan dipantai barat Amerika

Serikat. Sekarang pupuk NaNO3 telah dibuat secara

sintetis melalui proses ammonia soda sejalan dengan cara

pembuatan ammonium chlorida, yaitu dengan caraproses

Solvay (Proses ammonia soda) dengan larutan garam.

9. Pupuk Fosfat

SP-36

Mengandung 36% fosfor dalam bentuk P2O5. ppuk

ini terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk butiran

an berwarna au-abu. Sifatnya agak sulit larut dalam air

dan bereaksi lambat sehingga selalu digunakan sebagai

pupuk dasar. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak

higroskopis, dan tidak bersifat membakar.

Amonium Phosfat

Pupuk ini umumnya digunakan untuk merangsang

pertumbuhan awal. Bentuknya berupa butiran berwarna

coklat kekuningan. Reaksinya termasuk alkalis dan

mudah larut di dalam air. Sifat lainnya adalah tidak

higroskopis sehingga tahan disimpan lebih lama dan

Page 38: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

24

tidak bersifat membakar karena indeks garamnya

rendah.

10. Pupuk Kalium

Kalium Klorida

Mengandung 45% K2O dan klor, bereaksi agak

asam dan bersiat higroskopis. Khlor berpengaruh

negatif terhadap tanaman yang tidak membutuhkanya.

Kalium Sulfat

Pupuk ini lebih dikenal dengan nama ZK. Kadar

K2O-nya sekitar 48-52%, berbentuk tepung putih yang

larut di dalam air, bersifat asam. Dapat digunakan

sebagai pupuk dasar sesudah tanam.

Kalium Nitrat

Mengandung 13% N dan 44% K2O, berbentuk

butiran berwarna putih yang tidak bersifat higroskopis

dengan reaksi yang netral.

11. Pupuk Makro sekunder

Kapur dolomitik

Berbentuk bubuk berwarna putih kekuningan,

dikenal sebagai bahan untuk menaikan pH

tanah. Dolomit adalah sumber Ca (30%) dan Mg (19%)

yang cukup baik. Kelarutannya agak rendah dan

kualitasnya sangat ditentukan oleh ukuran

Page 39: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

25

butirannya. Semakin halus butirannya semakin baik

kualitasnya.

Kapur Kalsitik

Dikenal sebagai kapur pertanian berbentuk bubuk

berfungsi untuk meningkatkan pH tanah. Warnanya

putih dan butirannya halus, mengandung 90199%

Ca. Bersifat lebih cepat larut di dalam air.

Kalium Magnesium Sulfat (Paten Kali)

Pupuk ini mengandung 30% K2O, 12% S, dan 12%

MgO, erbentuk butiran dan berwarna kuning. Bersifat

sukar larut dalam air.

Gypsum (CaSO4)

Bahan ini berbentuk bubuk berwarna

putih. Mengandung 39% Ca, 53% S, dan sedikit

Mg. Gypsum digunakan untuk meneralisir tanah yang

erganggu karena kadar garam yang tingi.

Bubuk Belerang

Bubuk belerang adalah sumber sulfur yang

terbesar, kandungannya dapat mencapai 99%. Namun

bubuk ini tidak lazim digunakan untuk mengatasi

defisiensi sulfur, tetapi lebih banyak digunakan untuk

menurunkan pH tanah.

Page 40: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

26

12. Pupuk Mikro

Pupuk sebagai sumber unsur hara mikro ersedia

dalam dua entuk, yakni bentuk garam anorganik dan

bentuk organik sinteis. Kedua bentuk ini bersifat mudah

larut di dalam air. Contoh pupuk mikro yang berbentuk

garam anorganik adalah Cu, Fe,Z dan Mn yan seluruhnya

bergabung dengan sulfat. Sebagai sumber boron,

umumnya digunakan sodium tetra borat yang banyak

digunakan sebagai pupuk aun. Sumber Mo umumnya

menggunakan sodium atau amonium molibdat. Bentuk

organik sintetis ditandai dengan adanya agen pengikat

unsur logam yang disebut chelat. Chelat adalah bahan

kimia organik yang dapat mengikat ion logam seperti

yang dilakkan koloid tanah. Unsur hara mikro yang

tersedia dalam bentuk chelat adalah Fe, Mn, Cu, dan

Zn. Selain itu, unsur mikro juga dapat disediakan oleh

berbagai pupuk majemuk yang banyak beredar di

pasaran.

D. Pupuk Organik

Menurut Permentan No.2/Pert/Hk.060/2/2006,

tentang pupuk organik dan pembenah tanah, dikemukakan

bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar

atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal

dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses

rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan

Page 41: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

27

mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik,

kimia, dan biologi tanah. Definisi tersebut menunjukkan

bahwa pupuk organik lebih ditujukan kepada kandungan

C-organik atau bahan organik daripada kadar haranya,

nilai C-organik itulah yang menjadi pembeda dengan

pupuk anorganik (Simanungkalit dkk., 2006). Pupuk

organik dapat dibuat dari berbagai jenis bahan, antara lain

sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu,

sabut kelapa), serbuk gergaji, kotoran hewan,limbah

media jamur, limbah pasar, limbah rumah tangga dan

limbah pabrik, serta pupuk hijau. Karena bahan dasar

pembuatan pupuk organik bervariasi, kualitas pupuk yang

dihasilkan juga beragam sesuai dengan kualitas bahan

asalnya. Pemakaian pupuk organik terus meningkat dari

tahun ke tahun sehingga perlu ada regulasi atau peraturan

mengenai persyaratan yang harus dipenuhi oleh pupuk

organik agar memberikan manfaat maksimal bagi

pertumbuhan tanaman dan tetap menjaga kelestarian

lingkungan (http://www.pustaka-deptan.go.id, 2010).

Pupuk organik mempunyai keunggulan dan

kelemahan. Beberapa keunggulan dari pupuk oganik

adalah antara lain : meningkatkan kandungan bahan

organik di dalam tanah, memperbaiki struktur tanah,

meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air (Water

holding capacity), meningkatkan aktivitas kehidupan

biologi tanah, meningkatkan kapasitas tukar kation tanah,

mengurangi fiksasi fosfat oleh Al dan Fe pada tanah

Page 42: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

28

masam, dan meningkatkan ketersediaan hara di dalam

tanah. Kelemahan dari pupuk organik antar lain:

kandungan haranya rendah, relatif sulit memperolehnya

dalam jumlah yang banyak, tidak dapat diaplikasikan

secara langsung ke dalam tanah, tetapi harus melalui suatu

proses dekomposisi, pengangkutan dan aplikasinya mahal

karena jumlahnya banyak.

Syarat dan tata cara pendaftaran pupuk organik

telah dituangkan dalam SK Mentan No. 2, tahun 2006.

Berdasarkan persyaratan pendaftaran pupuk organik, dan

pembenah tanah selain diperlukan pengujian mutu pupuk,

juga diperlukan uji keefektifan yang dapat dilakukan di

laboratorium, atau rumah kaca, dan atau di lapangan,

walaupun peranan pupuk organik atau pembenah tanah

terhadap produktivitas tanah dan tanaman tidak bisa

terlihat dalam waktu yang pendek (satu semusim) tetapi

memerlukan waktu jangka panjang (2–3 musim tanam).

Pupuk organik terdiri dari :

1. Pupuk kandang

Pupuk kandang didefinisikan sebagai semua

produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat

digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat

fisik, dan biologi tanah. Apabila dalam memelihara

ternak tersebut diberi alas seperti sekam pada ayam,

jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka alas tersebut

akan dicampur menjadi satu kesatuan dan disebut

sebagai pupuk kandang. Beberapa petani di beberapa

Page 43: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

29

daerah memisahkan antara pupuk kandang padat dan

cair. Jenis pupuk kandang berdasarkan jenis ternak

atau hewan yang menghasilkan kotoran antara lain

adalah : pupuk kandang sapi, pupuk kandang kuda,

pupuk kandang kambing atau domba, pupuk kandang

babi, dan pupuk kandang unggas.

Ada beberapa jenis pupuk kandang, pupuk

kandang sapi yang mempunyai kadar serat yang tinggi

seperti selulosa, pupuk kandang sapi dapat

memberikan beberapa manfaat yaitu menyediakan

unsur hara makro dan mikro bagi tanaman,

menggemburkan tanah, memperbaiki tekstur dan

struktur tanah, meningkatkan porositas, aerasi dan

komposisi mikroorganisme tanah, memudahkan

pertumbuhan akar tanaman, daya serap air yang lebih

lama pada tanah.

Ciri-ciri pupuk kandang yang baik dapat dilihat

secara fisik atau kimiawi. Ciri fisiknya yakni berwarna

kehitaman, cukup kering, tidak mengandung dan tidak

berbau menyengat. Ciri kimiawinya adalah C/N rasio

kecil (bahan pembentuknya sudah tidak terlihat) dan

temperaturnya relatif stabil. Efek dari kelebihan

pupuk kandang akan menimbulkan pencemaran nitrat

(NO3-) dan ammonia (NH3+) sehingga menyebabkan

eutrofikasi (eutropication). Di samping itu sering pula

tidak tersedia bagi tanaman, karena diserap oleh

Page 44: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

30

mikroorganisme untuk kebutuhan hidupnya.

Keuntungan pemakaian pupuk kandang antara lain:

a. Dapat memperbaiki kesuburan fisika tanah

melalui perubahan struktur,

b. Dapat memperbaiki kesuburan kimia tanah

karena mengandung unsur N, P,K, Ca, Mg, dan Cl.

c. Dapat meningkatkan kegiatan mikroorganisme

tanah yang berarti meningkatkan kesuburan

biologis.

d. Dalam pelapukannya sering mengeluarkan

hormon yang merangsang pertumbuhan tanaman,

seperti auxin, gibberellin dan cytokinin.

2. Pupuk hijau

Pupuk hijau adalah bagian tumbuhan hijau yang

mati dan tertimbun dalam tanah. Pupuk organik jenis

ini mempunyai imbangan C/N rendah, sehingga dapat

terurai dan cepat tersedia bagi tanaman. Pupuk hijau

sebagai sumber nitrogen cukup baik. Di daerah tropis,

yaitu sebagai pupuk organik sebagai penambah unsur

mikro dan perbaikan struktur tanah. Jenis tanaman

yang banyak digunakan adalah dari familia

Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis

rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat

menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap

haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang

membantu mengikat nitrogen dari udara. Pupuk hijau

Page 45: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

31

memiliki tujuan dan keunggulan dalam

penggunaannya antara lain:

a. Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah

serta infiltrasi air.

b. Mencegah adanya erosi.

c. Dapat membantu mengendalikan hama dan

penyakit.

d. Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit

dijangkau untuk suplai pupuk anorganik.

Namun pupuk hijau juga memiliki kekurangan

yaitu tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam

waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola tanam yang

menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat

mengundang hama ataupun penyakit dapat

menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok

dalam hal tempat, air dan hara pada pola pertanaman

tumpang sari.

3. Kompos

Kompos merupakan bahan organik yang telah

mengalami degradasi / penguraian / pengomposan

sehingga berubah bentuk dan sudah tidak dikenali lagi

bentuk aslinya, berwarna kehitam-hitaman, dan tidak

berbau. Kompos merupakan hasil fermentasi atau

dekomposisi dari bahan-bahan organik seperti

tanaman, hewan atau limbah organik lainnya. Jenis

Page 46: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

32

tanaman yang sering digunakan untuk kompos di

antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma,

sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut

kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan

untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine,

pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas.

Tanaman air yang sering digunakan untuk

kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng

gondok, dan azola. Kompos yang digunakan sebagai

pupuk disebut pula pupuk organik karena

penyusunannya terdiri dari bahan-bahan organik.

Sedangkan proses pengomposan adalah proses dimana

bahan organik mengalami penguraian secara biologis,

khususnya oleh mikroba-mikroba yang

memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.

Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol

proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk

lebih cepat.

Proses ini meliputi membuat campuran bahan

yang seimbang, pemberian air yang cukup,

mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator

pengomposan. Secara alami bahan-bahan organik

akan mengalami penguraian di alam dengan bantuan

mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun proses

pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung

lama dan lambat. Untuk mempercepat proses

pengomposan ini telah banyak dikembangkan

Page 47: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

33

teknologi-teknologi pengomposan. Baik pengomposan

dengan teknologi sederhana, sedang, maupun

teknologi tinggi. Dewasa ini pembuatan kompos

semakin berkembang dengan diperkaya dengan

mikroorganisme yang dapat mempercepat

dekomposisi seperti Trichoderma sp.

Pada akhir-akhir ini, telah banyak digunakan

teknologi efektif mikroorganisme (EM-4) yang

merupakan permentant (pengurai) limbah organik

menjadi pupuk organik, yang mengandung bacteri

Lactobacillus, ragi, actomycete, dan jamur pengurai

selulosa yang dapat membantu proses dekomposisi.

Dilaporkan penggunaan Em-4 dapat mempercepat

proses dekomposisi.

4. Bokashi

Kata Bokashi diambil dari bahasa Jepang yang

berarti bahan organik yang terfermentasi. Oleh orang

Indonesia, kata bokashi dipanjangkan menjadi “bahan

organik kaya akan sumber kehidupan”. Bokashi

adalah pupuk organik hasil fermentasi bahan organik

oleh sejumlah besar jasad renik dalam lingkungan

yang hangat, basah dan berudara dengan hasil akhir

berupa humus. Humus adalah material organik yang

berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-

daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk

(mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah

Page 48: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

34

humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi

tanah. Bahan baku untuk humus adalah dari daun

ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah

pertanian dan peternakan, industri makanan,

agroindustri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu),

kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah

tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan.

Pada umumnya humus ditemukan dalam bentuk

serbuk atau butiran, limbah pertanian, seperti jerami,

sekam padi, kulit kacang tanah, ampas tebu, batang

jagung, dan bahan hijauan lainnya. Sedangkan kotoran

ternak yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan

dasar humus antara lain: kotoran sapi, kerbau,

kambing, ayam, itik dan babi.

Humus merupakan sumber makanan bagi

tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan

menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga

berperan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam

tanah dan air. Selain itu, humus dapat meningkatkan

kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam

menahan pupuk anorganik larut-air, dan mencegah

penggerusan tanah. Humus merupakan penentu akhir

dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus

sama halnya dengan penggunaan kompos.

Pemanfaatan pupuk humus/bokashi secara rutin dapat

berdampak nyata terhadap peningkatan kesuburan

Page 49: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

35

lahan, tanah menjadi gembur, serta sifat fisik, kimia

dan biologi tanah menjadi lebih baik.

5. Pupuk Hayati

Pupuk hayati merupakan mikrob hidup yang

diberikan ke dalam tanah sebagai inokulan untuk

membantu tanaman memfasilitasi atau menyediakan

unsur hara tertentu bagi tanaman. Oleh karena itu,

pupuk hayati sering juga disebut sebagai pupuk

mikrob. Banyak mikrob yang bisa dimanfaatkan,

antara lain, Azospirillum spp dan Azotobacter spp

untuk menambat N2

dari udara tanpa harus

bersimbiosis dengan tanaman. Aeromonas spp dan

Aspergillus spp adalah contoh mikrob pelarut P yang

sangat efektif dalam melepaskan ikatan P yang sukar

larut.

Selain itu, mikrob ini bisa memperbaiki aerasi

dan agregasi tanah. Pupuk organik hayati mengandung

sumber hara seperti N, P, K, dan hara lainnya.

Mikroba yang ditambahkan ke dalam pupuk organik

hayati selain mampu meningkatkan ketersediaan

hara, juga mampu meningkatkan efisiensi

pengambilan hara (uptake) oleh tanaman sehingga

efisiensi pemupukan meningkat. Pupuk hayati telah

dilaporkan mampu meningkatkan efisiensi serapan

hara, memperbaiki pertumbuhan dan hasil, serta

Page 50: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

36

meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama

dan penyakit.

Umumnya digunakan mikrob yang mampu hidup

bersama (simbiosis) dengan tanaman inangnya.

Keuntungan diperoleh oleh kedua pihak, tanaman

inang mendapatkan tambahan unsur hara yang

diperlukan, sedangkan mikrob mendapatkan bahan

organik untuk aktivitas dan pertumbuhannya. Pupuk

hayati berperan dalam mempengaruhi ketersediaan

unsur hara makro dan mikro, efisiensi hara, kinerja

sistem enzim, meningkatkan metabolisme,

pertumbuhan, dan hasil tanaman. Teknologi ini

mempunyai prospek yang lebih menjanjikan di

samping karena pengaruhnya yang nyata dalam

meningkatkan hasil, juga lebih ramah lingkungan.

6. Pupuk organik cair

Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat

dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk

cair sepertinya lebih mudah di manfaatkan oleh

tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah

terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak

sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku

pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan

perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan

melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah

dapat digunakan sebagai pupuk cair. Pupuk organik

Page 51: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

37

cair dapat berasal dari pupuk kandang, jerami padi,

azolla, daun lamtoro, sekam padi, belotong, limbah

agroindustri (seperti limbah pengolahan minyak sawi,

tapioka, nanas dll). Secara garis besar keuntungan

diperoleh dari pemanfaatan pupuk organik cair

adalah perbaikan (a) sifat fisik tanah, (b) sifat kimia

tanah, (c) sifat biologi tanah, dan (d) kondisi sosial.

Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan

konsentrasi dan frekuensi aplikasi terhadap tanaman.

Masing-masing jenis tanaman mempunyai konsentrasi

dan frekuensi pemberian pupuk berbeda untuk

memperoleh hasil optimum. Pemilihan konsentrasi

tepat perlu diketahui dan hal ini dapat diperoleh

melalui pengujian-pengujian di lapangan.

Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan

melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar

mengandung hara makro dan mikro essensial (N, P, K,

S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik).

Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat

diantaranya dapat mendorong dan meningkatkan

pembentukan klorofil daun sehingga meningkatkan

kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan

nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor

tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat,

meningkatkan daya tahan tanaman terhadap

kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen

penyebab penyakit, merangsang pertumbuhan cabang

Page 52: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

38

produksi, meningkatkan pembentukan bunga dan

bakal buah, mengurangi gugurnya daun, bunga dan

bakal buah.

Pemberian pupuk organik cair harus

memperhatikan konsentrasi diaplikasikan terhadap

tanaman. Pemberian pupuk organik cair melalui daun

memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman lebih

baik daripada pemberian melalui tanah. Semakin

tinggi konsentrasi pupuk diberikan maka kandungan

unsur hara diterima oleh tanaman akan semakin

banyak, begitu pula dengan semakin seringnya

frekuensi aplikasi pemupukan dilakukan pada

tanaman, maka kandungan unsur hara juga semakin

tinggi. Perlu diperhitungkan dalam pemberian pupuk

dengan konsentrasi berlebihan, karena akan

mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada

tanaman. Pemberian konsentrasi dan frekuensi

pemupukan harus disesuaikan dengan kebutuhan

nutrisi tanaman. Contoh pupuk yang berasal dari

limbah industri yaitu Pupuk cair LCN (Limbah Cair

Nanas).

LCN merupakan limbah cair yang berasal dari

limbah nanas yang telah melalui proses yang

sedemikian rupa sehingga dapat menjadi pupuk

organik yang bermanfaat bagi tanaman yaitu dengan

proses bioremediasi. Bioremediasi merupakan suatu

proses yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi

Page 53: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

39

pencemaran yang terdapat di limbah tersebut dengan

menggunakan bantuan beberapa macam organisme,

sehingga dapat mengubah zat-zat yang berbahaya

(toksik) untuk menjadi zat yang tidak berbahaya jika

digunakan bagi lingkungan sekitar.

Limbah Cair Nanas dengan kandungan bahan

organik tinggi tidak mampu diuraikan oleh bakteri

diperairan atau sungai secara alami, karena volume

dan kadar limbah yang tinggi, serta jumlah dan jenis

bakteri yang tidak memadai di perairan, untuk itu

kualitas LCN harus memenuhi standar baku mutu

untuk emisinya. Salah satu teknologi pengolahan air

limbah yang aman dan berwawasan lingkungan adalah

menggunakan bakteri yang berpotensi pengurai.

Secara alamiah untuk memperoleh bakteri yang

berpotensi sebagai pengurai dapat dilakukan dengan

mengisolasi limbah itu sendiri (bakteri indigen),

kemudian dikultur secara murni di laboratorium

secara in vitro. Bakteri indigen limbah cair nanas yang

mampu menetralkan pH, yaitu: Bacillus cereus,

Acinobacter baumanni, Bacillus subtitlis dan

Pseudomonas pseudomallei. Bakteri indigen ini mampu

menetralkan pH dan memiliki potensi sebagai

pengurai. Pengolahan limbah cair LCN (Limbah Cair

Nanas) dapat memenuhi syarat standar baku mutu

sebagai pupuk organik yang dapat digunakan sebagai

pengganti pupuk kimia dan baik bagi tanaman.

Page 54: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

40

Page 55: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

41

KEGIATAN 1. PEMBUATAN PUPUK CAIR

A. Alat dan Bahan

a. Ember 25 L, Gentong 120 L, Drum 200 L dengan tutupnya

b. Stop kran (1-1,5 inch)

c. Sock berderat pipa pralon PVC (ukuran sesuaikan

dengan stop kran)

d. Sealent, seal karet ban dalam

e. Plat plastik yang dibolong-bolonngkan sesuai dengan

ukuran ember, gentong, drum

B. Pemasangan Alat

a. Pasang pelat plastik (sesuai dengan ukuran) yang sudah

dilubangi ke dalam ember, gentong dan drum

b. Beri penahan (setengah batu bata, sebuah atau beberapa

buah) di bawah pelat plastik, untuk menahan sampah

yang akan dijadikan pupuk cair tidak sampai ke dasar

ember, gentong, drum

c. Ember, gentong, drum dibagian bawah diberi lubang

kesamping sesuai dengan ukuran stop keran

d. Stop kran dipasang di lubang tersebut, dengan dilapisi

karet seal dibagian luar dan dalam

e. Dari bagian dalam dipasangkan sock pipa plastik dengan

stop keran (ukuran yang sesuai)

f. Dikencangkan secukupnya dengan keyakinan stop keran

tidak bocor

Page 56: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

42

Gambar dapat dilihat sebagai berikut:

C. Cara Kerja pembuatan pupuk cair

a. Bahan sampah sisa buah, sayuran dan sampah organik

lainnya

b. Sampah organik tersebut dicincang

c. Masukkan sampah ke dalam ember

d. Isi ember dengan sampah sampai penuh

Page 57: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

43

e. Dapat ditambahkan bibit bakteri (EM-4, air kotor,

comberan, dll)

f. Ember ditutup dan biarkan untuk proses penguraian

g. Selang beberapa hari pupuk cair keluar dan ditampung

dengan wadah secukupnya. Bau yang khas yaitu bau buah

yang sudah difermentasi dapat dilakukan secara berulang

selang beberapa hari

h. Pupuk cair di aerasi secukupnya untuk membuang gas

(bau) hasil fermentasi/pengomposan sampah sisa buah-

buahan

i. Pupuk cair yang sudah diaerasi (baunya hilang)

dimasukan kedalam pewadahan atau kemasan bertutup

* Keterangan tambahan

1) Apabila beberapa waktu, sampah sisa buah dalam ember

akan menyusut (karena proses fermentasi) maka dapat

ditambahkan lagi sampah sisa buah sampai penuh lagi, dst

2) Bila ember sudah penuh dengan padatan pembuatan cair

di kosongkan dan dibersihkan, serta ditata kembali

seperti semula dan pembuatan pupuk cair dapat diulang

kembali dst, seperti yang diuraikan diatas

3) Padatan dari pembuatan pupuk cair ini dapat dijadikan

kompos dengan proses pengkomposan sampah padat

Page 58: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

44

KEGIATAN 2. PEMBUATAN PUPUK PADAT

A. Alat dan Bahan

Alat-alat yang diperlukan antara lain :

a. Tempat pembuatan kompos (mempunyai atap)

b. Sekop,

c. Cangkul garpu

d. Gembor/embrat

e. Drum air

f. Ember

g. Lembaran plastik penutup

h. Termometer

i. Alat timbang

Bahan yang diperlukan

a. Bahan Hijauan, bahan yang berwarna hijau biasanya

banyak mengandung Nitrogen (N) tinggi, diantaranya

kotoran ternak (sapi, kerbau, ayam, kambing dll), daun

kacang-kacangan, daun jagung, limbah pertanian segar,

potongan rumput segar dan lain-lain yang terdapat di

sekitas kebun kopi.

b. Bahan Coklatan, bahan yang berwarna coklat biasanya

banyak mengandung Carbon (C) tinggi, diantaranya kulit

kopi Jerami padi, serbuk gergaji, cocopeat, dedak, sekam,

potongan kayu, potongan kertas, dan lain-lain.

c. Bahan lain, Limbah Rumah Tangga, Abu dapur.

Page 59: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

45

Untuk bahan tertentu yang berukuran besar atau panjang

seperti jerami, batang jagung, belukar, agar bahan kompos

mudah terdekomposisi, maka bahan sebaiknya harus

dihaluskan dengan cara dicincang dengan ukuran 4-10 cm.

B. Penyusunan Bahan

1) Susun kompos berdasarkan ketersediaan bahan baku.

Sebaiknya bahan yang mangandung karbon tinggi

terlebih dahulu disimpan paling bawah sebagai alas.

Misalnya Jerami, serbuk gegaji, sekam atau coco peat.

2) Selanjutnya di atas bahan tadi susun kotoran ternak

seperti kotoran sapi, kambing, ayam

Susunan bahan baku yang biasa dilakukan adalah:

• Jerami (paling bawah)

• Kotoran Sapi (kalau ada)

• Serbuk gergaji

• Kotoran Kambing

• Kotoran ayam, dll

Proses penyusunan bahan kompos ini dapat dilakukan

sampai ketinggian 1 m.

C. Cara kerja.

1. Mencampur Kompos. Setelah bahan disusun lengkap,

kemudian setahap demi setahap bahan dicampur sampai

rata, sambil dilhat kelembabannya, apabila kurang

lembab, tambahkan air, sambil ditambahkan bahan

Page 60: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

46

aktivator atau fermentor. Setelah bahan dicampur rata

dengan kelembaban yang cukup dan lengkap dengan

penambahan fermentornya, lalu ditumpuk kembali seperti

semula, sampai ketinggian 1 m, membentuk bedengan

memanjang. Lebar antara 2 s/d 5 m dan panjang bisa

sampai 50 m. Tumpukan kompos kemudian ditutup terpal

plastik, supaya jangan kena sinar matahari langsung atau

kehujanan. Pada waktu menutup perhatikan supaya tetap

ada jalan untuk sirkulasi udara.

2. Mengukur Temperatur

Setelah secara berkala dilakukan pengukuran, hasil

pengukuran dapat dicatatkan pada tabel dibawah ini untuk

memudahkan analisa dan pengembangan lebih lanjut.

Pengukuran temperatur dilakukan setiap hari pada

beberapa titik kemudian dicatat. Hasil pemetaan

pengukuran dapat memberikan indikasi tentang proses

pembuatan kompos, apakah pencampuran sudah baik dan

benar, apakah komposisi seimbang, apakah kelembaban

memadai dan seterusnya.

3. Membalik Kompos

Pada hari ke 4 komposting, saat pembalikan kompos yang

pertama, perhatikan pada titik titik no 2, 7, 8, 9, 14, amati

kelembabannya, campuran bahan dan siklus oksigennya.

Apabila kurang lembab, atau campuran kurang rata, atau

siklus oksigen tidak lancar, maka pada saat membalik

Page 61: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

47

harus sambil dilakukan pencampuran ulang dengan

kompos dari tempat yang mempunyai temperatur tinggi,

yang kelembaban atau campuran atau siklus oksigennya

baik.

Lakukan pengamatan temperatur pada hari berikutnya,

petakan, kemudian amati. Apabila masih ada yang kurang

rata, lakukan seperti tindakan di atas. Apabila tindakan

dilakukan dengan benar, maka pada pembalikan

berikutnya perbedaan temperatur sangat kecil dan relatif

rata.

Pembalikan kompos selain dengan mempergunakan peta

temperatur, juga harus dilakukan dengan cara:

1) Membalik, mencampur dan menyimpan tumpukan di

atas ke bawah

2) Membalik, mencampur dan minyimpan tumpukan

tengah ke luar, kiri kanan

3) Membalik, mencampur dan menyimpan tumpukan

samping, kiri dan kanan ke tengah

4) Membalik, mencampur dan menyusun tumpukan

tengah bawah ke atas

Apabila proses pembalikkan kompos sudah 4 kali, amati

perubahan warna, aroma dan temperatur. Apabila

warnanya sudah berubah menjadi coklat kehitaman,

kemudian aroma kompos menyerupai aroma tanah, maka

Page 62: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

48

proses komposting sudah selesai. Tinggal menunggu

penurunan temperatur.

4. Pengayakan

Setelah proses pengomposan selesai, kemudian dilakukan

untuk memperoleh ukuran yang seragam dan

penampilannya yang lebih baik. Disamping itu apabila

telah diayak, maka pada waktu penerapan di lapangan

akan jauh lebih mudah.

Page 63: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

49

LEMBAR EVALUASI

1. Bagaimana cara pembuatan pupuk cair, jelaskan

2. Bagaimana cara pembuatan pupuk padat, jelaskan

3. Apa fungsi aktivator / fermentor

LEMBAR KUNCI JAWABAN

1. Proses pembuatn pupuk cair sebagai berikut ;

a. Sampah organik tersebut dicincang dan dimasukkan

sampah ke dalam ember

b. Isi ember dengan sampah sampai penuh

c. Dapat ditambahkan bibit bakteri (EM-4, air kotor,

comberan, dll)

d. Ember ditutup dan biarkan untuk proses penguraian

e. Selang beberapa hari pupuk cair keluar dan ditampung

dengan wadah secukupnya. Bau yang khas yaitu bau

buah yang sudah difermentasi dapat dilakukan secara

berulang selang beberapa hari

f. Pupuk cair di aerasi secukupnya untuk membuang gas

(bau) hasil fermentasi/pengomposan sampah sisa

buah-buahan

g. Pupuk cair yang sudah diaerasi (baunya hilang)

dimasukan kedalam pewadahan atau kemasan

bertutup

Page 64: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

50

2. Proses pembuatn pupuk cair sebagai berikut ;

a. Mencampur Kompos. Setelah bahan disusun lengkap,

kemudian setahap demi setahap bahan dicampur

sampai rata, sambil dilhat kelembabannya, apabila

kurang lembab, tambahkan air, sambil ditambahkan

bahan aktivator atau fermentor. Setelah bahan

dicampur rata dengan kelembaban yang cukup dan

lengkap dengan penambahan fermentornya, lalu

ditumpuk kembali seperti semula, sampai ketinggian 1

m, membentuk bedengan memanjang. Lebar antara 2

s/d 5 m dan panjang bisa sampai 50 m. Tumpukan

kompos kemudian ditutup terpal plastik, supaya jangan

kena sinar matahari langsung atau kehujanan. Pada

waktu menutup perhatikan supaya tetap ada jalan

untuk sirkulasi udara.

b. Pada hari ke 4 komposting, saat pembalikan kompos

yang pertama, perhatikan pada titik titik no 2, 7, 8, 9,

14, amati kelembabannya, campuran bahan dan siklus

oksigennya. Apabila kurang lembab, atau campuran

kurang rata, atau siklus oksigen tidak lancar, maka

pada saat membalik harus sambil dilakukan

pencampuran ulang dengan kompos dari tempat yang

mempunyai temperatur tinggi, yang kelembaban atau

campuran atau siklus oksigennya baik.

c. Setelah proses pengomposan selesai, kemudian

dilakukan untuk memperoleh ukuran yang seragam

dan penampilannya yang lebih baik. Disamping itu

Page 65: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

51

apabila telah diayak, maka pada waktu penerapan di

lapangan akan jauh lebih mudah.

3. Mempercepat proses penguraian bahan yang masih

berukuran besar menjadi bahan yang kecil dalam proses

pengomposan.

Page 66: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

52

Page 67: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

53

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian.

Diakses dari: http://www.pustaka-

deptan.go.id/publication/wr276057.pdf. Diakses Tanggal 5

Agustus 2016.

Anggarwulan, E. dan Solichatun. 2001. Fisiologi Tumbuhan.

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam UNS, Surakarta.

Anwar, E.K. 1999. Usaha meningkatkan produktivitas lahan

pertanian dengan teknologi efektif mikroorganisme (EM-

4). Konggres Nasional VII. HITI. Bandung.

Astuti, A. 2002. Aktivitas Proses Dekomposisi Berbagai Bahan

Organik Dengan Aktivator Alami dan Buatan. Makalah

Seminar Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta, Yogyakarta.

Bastari, T. 1996. Penerapan Anjuran Teknologi Untuk

Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Pupuk. Pusat

Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian

Deptan. hal. 7 - 36.

Engelstad, O.P. 1997. Teknologi dan Penggunaan Pupuk.

Terjemahan DH. Goenadi. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

Fisher, N.M., dan Goldsworthy. 1985. Fisiologi Budidaya Tanaman

tropic. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Page 68: BUKU AJAR PUPUK ORGANIK KULIT KOPI - UM METRO

54

Menteri Pertanian. 2006. Peraturan Menteri Pertanian No.2 tahun

2006 tentang Pupuk Organik dan Pembenah tanah. Analisis

kebijakan pertanian Vol.4 No.3 September 2006. 240-255

hal.

Novizan. 2001. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. AgroMedia

Pustaka. Jakarta.

Parnata, Ayub. S. 2004. Pupuk Organik Cair. Jakarta:PT

Agromedia Pustaka. Hal 15-18.

Sri Setyadi Harjadi. 1979. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia.

Jakarta.

Sugito, Y. Nuraini, Y. dan Nihayati, E. 1995. Sistem Pertanian

Organik. Faperta Unibraw. Malang.

Sutanto, Agus. 2011. Degradasi Bahan Organik Limbah Cair Nanas

oleh Bakteri Indigen. El-hayah vol. 1, no. 4 maret 2011 page

151 of 156.

Sutanto Rachman. 2002. Pertanian organik: Menuju Pertanian

Alternatif dan Berkelanjutan. Jakarta:Kanisius

Sutedjo, M.M. 1989. Analisis Tanah, Air, dan Jaringan Tanaman.

Rineka Cipta. Jakarta.

Sutedjo, M.M.. 1985. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bina Cipta.

Jakarta.