buku panduan risbin iptekdok 2013
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb
Salam sejahtera, Puji syukur ke hadirat Allah SWT pada tahun ini kita masih diberi kesempatan untuk melanjutkan program Riset Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (Risbin Iptekdok), yaitu bentuk penelitian yang bersifat kerjasama lintas institusi. Risbin iptekdok semakin mendapat perhatian besar dari berbagai kalangan terbukti sejak dimulai kembali pada tahun 2006 hingga tahun 2012 Risbin Iptekdok telah menyetujui 340 proposal. Proses seleksi proposal melalui mekanisme yang sedemikan rupa sehingga diharapkan akhirnya dapat menghasilkan penelitian binaan yang bermanfaat. Jumlah proposal yang masuk ke Sekretariat Risbin Iptekdok cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 panitia menerima 303 proposal namun yang berhasil lolos untuk dibiayai pada tahun anggaran 2012 hanya 36 porposal. Besarnya jumlah proposal yang diusulkan untuk dibiayai melalui program Risbin Iptekdok menunjukkan minat dan respon yang positif dari peneliti-peneliti bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Sebagai kegiatan ekstramural, Risbin Iptekdok telah memberikan warna dalam atmosfer penelitian pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Banyak temuan maupun ide cemerlang bermunculan dari peneliti peneliti muda yang energik dan kreatif dikemas dalam suasana ilmiah yang kental. Seiring dengan dinamika regulasi dan perkembangan yang terjadi di lapangan selama ini, maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap buku panduan Risbin Iptekdok khususnya untuk tahun 2013 antara lain penegasan institusi yang menjadi sasaran dan dihapuskannya keharusan melakukan afiliasi bagi peneliti yang bukan berasal dari Badan Litbangkes, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, RS Pendidikan dan Lembaga Riset lainnya. Dengan terbitnya buku panduan ini kami harapkan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak untuk mengetahui mekanisme pengajuan proposal Risbin Iptekdok. Semoga apa yang kami sampaikan melalui panduan ini dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh calon peneliti Risbin Iptekdok. Akhir kata marilah kita tingkatkan semangat berkarya dan memajukan kualitas Iptekdok nasional agar dapat disejajarkan dengan Iptekdok internasional.
Billahi taufiq wal hidayah wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, Mei 2012
Kepala Badan Litbangkes, Dr. dr. Trihono, MSc
ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR................................................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................................................
ii
1. PENDAHULUAN 1 1.1. LATAR BELAKANG................................................................................................. 1 1.2. TUJUAN UMUM....................................................................................................... 2 1.3. TUJUAN KHUSUS................................................................................................... 2 1.4. ARAH PENELITIAN................................................................................................. 3 1.5. SASARAN................................................................................................................ 3 1.6 LUARAN.................................................................................................................. 3
2. RUANG LINGKUP DAN SIFAT PENELITIAN..................................................................... 4 2.1. RUANG LINGKUP.................................................................................................... 4 2.2. SIFAT DAN JENIS PENELITIAN.............................................................................. 5
3. PELAKSANA RISBIN IPTEKDOK...................................................................................... 3.1. PENANGGUNG JAWAB......................................................................................... 3.2. PANEL PAKAR....................................................................................................... 3.3. MITRA BESTARI....................................................................................................
6 6 6 6
3.4. TIM PENELITI.......................................................................................................... 7 3.4.1. Ketua Peneliti ............................................................................................... 7 3.4.2. Anggota Peneliti ........................................................................................... 7 3.4.3. Tenaga Administrasi Peneltian.................................................................... 8 3.4.4. Konsultan .................................................................................................... 8 3.5. TIM MANEJEMEN PUSAT ...................................................................................... 8 4. 5. 6. 7.
PEMBIAYAAN………………………………………………………………………………….. 4.1. Belanja Honor…………………………………………………………………………… 4.2. Belanja bahan dan belanja barang non operasional lainnya……………………….. 4.3. Belanja Perjalanan Lainnya (Dalam Negeri)…………………………………………. 4.4. Belanja Sewa…………………………………………………………………………….. JADWAL KEGIATAN……………………………………………………………………………. MONITORING DAN EVALUASI ......................................................................................... PENGHARGAAN DAN SANKSI………………………………………………………………..
8 9 9 9 9 10 11 11
8 FORMAT PROPOSAL, ETIK PENELITIAN, MEKANISME SELEKSI DAN KRITERIA PENILAIAN..........................................................................................................................
11
8.1. FORMAT PROPOSAL......................................................................................... 11 8.2. ETIK PENELITIAN............................................................................................... 12 8.3. MEKANISME SELEKSI....................................................................................... 12 8.4. KRITERIA PENILAIAN......................................................................................... 14 8.4.1. Ilmu Pengetahuan Dasar.......................................................................... 14 8.4.2. Ilmu Pengetahuan Terapan...................................................................... 14 8.4.3. Teknologi Kesehatan...............................................................................
14
9.
PENUTUP...........................................................................................................................
15
iii
LAMPIRAN Lampiran A. LEMBAR UTAMA Lampiran B. LEMBAR PENGESAHAN DAN PERNYATAAN Lampiran C. LEMBAR DATA PERSONIL PENELITI Lampiran D. PUBLIKASI ILMIAH PENELITI Lampiran E. LEMBAR URAIAN PENELITIAN Lampiran F. . LEMBAR ANGGARAN BIAYA Lampiran G. CONTOH RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB) UNTUK RISBIN IPTEKDOK TAHUN
2013
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI
1
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Riset Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (Risbin Iptekdok),
merupakan salah satu program penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Risbin Iptekdok ditujukan untuk mengembangkan
dan meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah di bidang Iptekdok di Indonesia.
Program tersebut dilakukan dalam rangka membina para peneliti muda untuk
melaksanakan penelitian mulai dari menyusun proposal sampai dengan publikasi yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etik.
Risbin Iptekdok dimulai sejak tahun 1996, namun pada tahun 2000 terhenti karena krisis
moneter, dan diaktifkan kembali pada tahun 2006. Jumlah seluruh proposal yang
disetujui sejak tahun 1996 – 2000 sebanyak 262 proposal. Ketika dimulai lagi pada tahun
2006 hingga 2012 telah disetujui 340 proposal. Risbin Iptekdok pada tahun 2013 akan
membiayai minimal 40 proposal.
Penelitian Iptekdok diharapkan merupakan penelitian yang orisinal dan inovatif, terutama
dalam menjawab permasalahan kesehatan di masa depan. Risbin Iptekdok diharapkan
dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi penelitian pada jurnal nasional dan
internasional terakreditasi. Kegiatan Iptekdok akan dikembangkan menjadi kelompok
penelitian seminat (klaster) yang mendukung program kesehatan nasional. Luaran ini
akan berguna bagi masyarakat dan kepentingan nasional untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan perkembangan Iptekdok.
Berdasarkan PP No. 39 Tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Badan Litbangkes melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
litbangkes melalui kemitraan antar lembaga litbang, pelaksana program, dan lembaga
lain yang terkait. Kepmenkes Nomor 1179 A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan
Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menyatakan peran dan fungsi Badan
Litbangkes adalah sebagai focal point kegiatan Litbangkes Nasional melalui kemitraan.
Kegiatan, hasil dan pemanfaatan litbangkes diharapkan lebih efektif dan efisien.
Risbin Iptekdok diharapkan dapat mendukung keberhasilan tiga prioritas pertama dari
delapan fokus pembangunan kesehatan yang tercantum di dalam dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014 dan Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI, yaitu: 1) peningkatan kesehatan ibu, bayi,
dan balita; 2) perbaikan status gizi masyarakat; 3) pengendalian penyakit menular,
penyakit tidak menular, dan penyehatan lingkungan;
Panduan Risbin Iptekdok 2013
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI 2
4) pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM kesehatan; 5) peningkatan
ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta
pengawasan obat dan makanan; 6) pengembangan sistem jaminan kesehatan
masyarakat (Jamkesmas); 7) pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana
dan krisis kesehatan; 8) peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Risbin Iptekdok fokus pada pengembangan keilmuan kedokteran dasar dan klinik,
kemampuan sumber daya manusia (SDM), memperkuat kelembagaan dan jaringan
penelitian Iptekdok. Hasil Risbin Iptekdok diarahkan untuk membantu mengatasi masalah
gizi, penyakit menular dan penyakit tidak menular, termasuk penyakit metabolik,
degeneratif dan keganasan.
Peran Balitbangkes bersama Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Rumah
Sakit Pendidikan dan Lembaga Riset Kedokteran lainnya sebagai lembaga penghasil
peneliti Iptekdok sangat menentukan terciptanya pertumbuhan, perkembangan, dan
pembinaan masyarakat ilmiah di bidang kedokteran.
1.2 TUJUAN UMUM
Meningkatkan mutu riset Iptekdok melalui pengembangan dan pemberdayaan lembaga
serta SDM litbangkes bidang klinik, biomedik, dan teknologi kesehatan.
1.3 TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan motivasi, kemampuan, dan mutu SDM melaksanakan riset Iptekdok.
2. Menggerakkan dan mendayagunakan kemampuan riset Iptekdok.
3. Membina suasana ilmiah yang memacu perkembangan riset Iptekdok.
4. Membina penulisan artikel untuk jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan internasional.
5. Meningkatkan kemampuan mengelola kegiatan riset Iptekdok pada tingkat lembaga.
6. Meningkatkan jejaring kerjasama peneliti dan institusi penelitian di bidang Iptekdok.
7. Memetakan dan membentuk wadah kelompok peneliti seminat.
8. Memberikan kontribusi berupa data dasar penelitian kesehatan Indonesia.
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI
3
1.4 ARAH PENELITIAN
Arah Risbin Iptekdok tahun 2013 disesuaikan dengan dokumen RPJMN dan Renstra
Kementerian Kesehatan 2010-2014, serta kelayakan yang dapat dilakukan. Berdasarkan
pertimbangan tersebut maka fokus Risbin Iptekdok sebagai berikut:
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita.
2. Perbaikan status gizi..
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti penyehatan
lingkungan.
1.5 SASARAN
Peneliti Risbin Iptekdok dapat berasal dari instansi pemerintah dan swasta:
1. Fakultas Kedokteran.
2. Fakultas Kedokteran Gigi.
3. Fakultas Kedokteran Hewan.
4. Fakultas Farmasi.
5. Fakultas MIPA.
6. Badan Litbangkes.
7. Rumah Sakit Pendidikan.
8. Lembaga Penelitian Kedokteran lainnya.
1.6 LUARAN
Hasil atau luaran yang diharapkan dari kegiatan riset pembinaan ini:
1. Peneliti yang berkualitas.
2. Jumlah institusi yang terlibat Risbin Iptekdok meningkat.
3. Jumlah dan kualitas proposal Risbin Iptekdok yang diajukan meningkat.
4. Publikasi ilmiah tingkat nasional maupun internasional bertambah.
5. Kemampuan mengelola kegiatan Iptekdok di tingkat lembaga meningkat.
6. Optimalisasi fasilitas penelitian dan pemanfaatan sumber daya manusia.
7. Tersedianya informasi dan wadah kelompok peneliti seminat.
8. Tersedianya data hasil penelitian kedokteran Indonesia.
Panduan Risbin Iptekdok 2013
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI 4
2. RUANG LINGKUP DAN SIFAT PENELITIAN
2.1 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan tahun 2013 meliputi riset Iptekdok yang terdiri dari Penyakit
Menular (PM), Penyakit Tidak Menular (PTM), dan Gizi. Prioritas penelitian meliputi 1)
gizi: gizi dasar, gizi klinik, nutrigenomik, dan nutrigenetik; 2) penyakit menular: malaria,
AIDS/HIV, dengue, avian influenza, tuberkulosis (MADAT) dan penyakit infeksi new
emerging dan reemerging (PINERE) serta penyakit infeksi lainnya dan 3) penyakit tidak
menular: genetik, keganasan dan degeneratif, penyakit metabolik dan kardiovaskuler.
Pendekatan: 1. Klinik Epidemiologi klinik Uji klinik
2. Biomedik Biologi sel Biologi molekuler Bioteknologi
Goal: 1. Peningkatan
Kesehatan Ibu dan Anak
2. Perbaikan Status Gizi Masyarakat
3. Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular
Prioritas: Gizi
Penyakit menular MADAT dan PINERE
Penyakit tidak menular
Penelitian: Ilmu
Pengetahuan Dasar
Ilmu Pengetahuan Terapan
Teknologi Kesehatan
Area: Patobiologi/Pato
genesis
Diagnosis
Pengobatan
Prognosis
Pencegahan
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI
5
Penelitian dilakukan dengan pendekatan klinik yang meliputi epidemiologi klinik (etiologi,
patogenesis, diagnosis, intervensi atau uji klinik pengobatan, dan prognosis) dan
biomedik yang mencakup biologi sel, biologi molekuler, dan bioteknologi.
Area penelitian mencakup patobiologi/patogenesis, pengembangan diagnosis,
pengobatan, prognosis, pencegahan, dan pengendalian penyakit yang menjadi prioritas
nasional. Contoh masing-masing area penelitian adalah:
1. Patobiologi/patogenesis: mekanisme kelainan vaskuler/imunologi/molekuler akibat
penyakit infeksi, identifikasi biomarker.
2. Diagnosis: identifikasi marker dan prototipe alat diagnostik, penegakan diagnosis
klinik.
3. Pengobatan: algoritma pengobatan, uji preklinik dan uji klinik fase 1 dan 2, sel punca,
target biologi obat, diet.
4. Prognosis: pengembangan biomarker untuk tingkat keparahan, keganasan, virulensi
penyakit dan resistensi obat, model prognosis penyakit.
5. Pencegahan: pengembangan vaksin; teknologi pengendalian vektor.
2.2 SIFAT DAN JENIS PENELITIAN
Kegiatan riset bersifat orisinal, bukan merupakan pengulangan yang telah dipublikasikan
di dalam maupun di luar negeri. Kriteria terpenting dalam hal ini adalah bahwa hasil riset
akan memberi kontribusi ilmiah baru dalam aspek patogenesis/patobiologi dan sesuai
dengan tema penelitian yang telah ditentukan di buku Panduan. Topik kegiatan riset tidak
sedang diusulkan atau pernah dibiayai oleh sumber dana yang lain.
Proposal untuk pengembangan teknologi yang bersifat komersial dan teknologi produksi
tidak dapat dibiayai melalui kegiatan Risbin Iptekdok. Contoh: uji obat/vaksin yang sudah
atau akan dipasarkan, sebaiknya didanai bersama atau menjadi satu kesatuan dengan
industri farmasi.
Jenis penelitian yang diperkenankan dalam kegiatan Risbin Iptekdok meliputi penelitian
yang dilaksanakan di laboratorium, klinik, atau lapangan. Penelitian dapat berlangsung
maksimal dua tahun dengan mencantumkan tahapan penelitian pada proposal awal.
Panduan Risbin Iptekdok 2013
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI 6
3. PELAKSANA RISBIN IPTEKDOK
3.1 Penanggungjawab
Kepala Balitbangkes, Dekan Fakultas Kedokteran/Kedokteran Gigi, Direktur RS yang
terkait, dan Kepala Lembaga Penelitian Kedokteran akan bertindak sebagai penanggung
jawab kegiatan riset.
3.2 Panel Pakar
Panel pakar adalah pakar di bidangnya yang merupakan perwakilan dari beberapa
institusi penelitian/universitas/rumah sakit di Indonesia. Panel pakar terdiri dari ketua dan
anggota dengan kualifikasi sebagai berikut:
a). Pendidikan S3;
b). Mempunyai integritas dan kompetensi sebagai pakar;
c). Pernah menjadi ketua peneliti; dan
d). Mempunyai publikasi nasional dan internasional.
Sesuai arah penelitian dibentuk 3 (tiga) kelompok panel pakar yaitu : 1) Panel pakar gizi;
2) Panel pakar penyakit menular; dan 3) Panel pakar penyakit tidak menular. Tiap panel
pakar didampingi oleh 2 (dua) sekretaris panel dengan kualifikasi sebagai berikut :
a). Minimal pendidikan S2 di bidang Iptekdok; dan
b). Mempunyai integritas.
3.3 MITRA BESTARI (REVIEWER)
Dalam seleksi proposal tim panel pakar dibantu oleh mitra bestari eksternal berdasarkan
kepakaran, dengan kriteria:
a). Pendidikan S3;
b). Mempunyai integritas dan kompetensi ilmiah;
c). Pernah menjadi ketua peneliti; dan
d). Mempunyai publikasi nasional atau internasional.
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI
7
3.4 TIM PENELITI
a. Tim peneliti terdiri dari tiga orang, yaitu: satu orang ketua peneliti dan maksimal dua
peneliti lain dengan latar belakang, hak dan kewajiban sesuai perannya di penelitian.
Walaupun bukan merupakan persyaratan, dianjurkan untuk melakukan riset secara
terpadu dan multidisiplin yang melibatkan peneliti dari lembaga yang sama maupun
lembaga lain.
b. Setiap peneliti harus menandatangani pernyataan keaslian proposal riset dan
melaksanakan kegiatan riset dan pada akhir penelitian melampirkan manuskrip atau
publikasi hasil penelitian. Khusus untuk penelitian klinis agar penelitiannya didaftarkan
di Balitbangkes (registrasi penelitian klinis).
c. Peneliti yang dapat mengikuti Risbin Iptekdok harus memiliki jenjang pendidikan S1
atau S2.
d. Peneliti Risbin Iptekdok tidak diperkenankan menjadi ketua peneliti pada dua atau lebih
penelitian pada saat bersamaan, tetapi boleh menjadi anggota satu penelitian lain.
e. Tim peneliti merupakan pegawai tetap, CPNS atau calon pegawai dari institusi
pengusul.
f. Jabatan fungsional peneliti tertinggi dari tim pelaksana penelitian Risbin Iptekdok yang
berasal dari Balitbangkes adalah peneliti pertama.
g. Usia ketua peneliti dan tim peneliti Risbin Iptekdok maksimal 45 tahun pada saat
mengusulkan proposal pada tahun 2012.
3.4.1 Ketua Peneliti
a). Ketua peneliti yang dapat mengikuti Risbin Iptekdok 2013 adalah peneliti
Balitbangkes, ilmuwan (dokter maupun bukan dokter) dari Fakultas Kedokteran,
Kedokteran Gigi, Kedokteran Hewan, Farmasi, MIPA, Elektromedik, dan
Biomolekular, Rumah Sakit Pendidikan dan Lembaga Penelitian Kedokteran.
b). Ketua peneliti belum pernah menjadi ketua peneliti dalam penelitian Risbin Iptekdok
sebelumnya.
c). Ketua peneliti yang pernah mendapat pembiayaan Risbin Iptekdok sebelumnya
hanya diperbolehkan mendapat pendanaan satu kali lagi jika penelitiannya
direncanakan dua tahun.
d). Ketua peneliti tidak sedang atau merencanakan tugas belajar di Luar Negeri.
e). Ketua peneliti Risbin Iptekdok tidak diperkenankan menjadi ketua peneliti di
penelitian lain pada saat bersamaan tetapi boleh menjadi anggota tim di satu
penelitian lain.
Panduan Risbin Iptekdok 2013
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI 8
3.4.2 Anggota Peneliti
a). Anggota peneliti memiliki jenjang pendidikan S1 atau S2, misalnya dokter, dokter
hewan, sarjana sains dan lainnya.
b). Anggota peneliti dapat berasal dari institusi lain di luar institusi pengusul.
c). Anggota peneliti tidak sedang atau merencanakan tugas belajar di Luar Negeri.
d). Anggota peneliti tidak sedang melaksanakan lebih dari dua penelitian pada saat
bersamaan.
3.4.3 Tenaga Administrasi Penelitian
Tenaga Administrasi Penelitian berasal dari institusi asal peneliti, diusulkan oleh peneliti
dan disetujui oleh pimpinan institusi untuk mengelola administrasi Risbin Iptekdok.
3.4.4 Konsultan
Peneliti dapat melibatkan konsultan terkait dengan substansi penelitian. Ilmuwan yang
dapat menjadi konsultan harus memiliki jenjang pendidikan S3, Guru Besar, Dokter
Spesialis Konsultan (Sp2) dan tidak dialokasikan anggaran dalam kegiatan penelitian.
Konsultan adalah ilmuwan senior yang pakar dalam bidangnya.
3.5 TIM MANAJEMEN PUSAT
Tim manajemen pusat adalah tim sekretariat Balitbangkes yang ditunjuk oleh Kepala
Balitbangkes untuk mengelola kegiatan Risbin Iptekdok. Tim terdiri dari pengarah,
penanggung jawab, , tim teknis ilmiah, dan tim sekretariat (proses seleksi administrasi,
pengadaan bahan, dan administrasi keuangan).
4. PEMBIAYAAN
Kegiatan Risbin Iptekdok dapat dibiayai maksimal dua tahun berturut-turut dan anggaran
biaya diusulkan per tahun pada tiap tahun anggaran. Pembiayaan untuk tahun berikutnya
tergantung pada hasil evaluasi dari panel pakar. Riset tidak dilanjutkan apabila dinilai tidak
layak dari aspek ilmiah dan administrasi.
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI
9
Besar anggaran biaya tiap proposal maksimal Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta
rupiah) per tahun anggaran. Jangka waktu penelitian selama 6 (enam) bulan. Dana
tersebut hanya dapat dipergunakan untuk kegiatan operasional riset, tidak untuk
pengembangan sarana/prasarana laboratorium (seperti pembelian alat dalam jumlah besar,
dan sebagainya). Untuk kegiatan pemeriksaan utama penelitian tidak boleh dilaksanakan
oleh Pihak Ketiga.
Anggaran kegiatan Risbin Iptekdok disusun dalam bentuk sebagai berikut:
4.1. Belanja honor
Belanja honor peneliti maksimum 16 jam/minggu selama 7 bulan dan administrasi
penelitian maksimum 7 bulan. Total belanja honor tidak melebihi 20% dari seluruh
anggaran yang diusulkan. Pengaturan jumlah jam kerja antara ketua peneliti dan
anggota diatur secara internal.
4.2. Belanja bahan dan belanja barang non operasional lainnya
Belanja bahan habis pakai untuk keperluan penelitian seperti reagensia, keperluan
sehari-hari seperti ATK, bahan komputer, penggandaan, penjilidan, pencetakan
poster/banner, konsumsi seminar hasil, biaya operasional laboratorium dan biaya
persetujuan komisi etik dapat didanai ± 65% dari seluruh total anggaran yang diusulkan.
Pembelian alat tidak diperbolehkan.
4.3. Belanja perjalanan lainnya (Dalam Negeri)
Belanja untuk perjalanan yang secara langsung berkaitan dengan obyek penelitian,
antara lain perjalanan ke lokasi penelitian, pengambilan sampel, konsultasi
ilmiah/administrasi dan sebagainya, dialokasikan dengan nilai maksimum 10% dari total
anggaran yang diusulkan.
4.4. Belanja Sewa
Belanja sewa meliputi biaya sewa alat dan sewa tempat. Alokasi anggaran maksimum
5% dari total anggaran yang diusulkan.
Panduan Risbin Iptekdok 2013
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI 10
REMUNERASI MAKSIMUM MENURUT STANDAR BIAYA UMUM 2013
Jenis Honor Satuan Besaran (Rp.)
Ketua Peneliti
Peneliti
orang per jam
orang per jam
20.000
20.000
Sekretariat Penelitian orang per bulan 300.000
5. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan Risbin Iptekdok 2013:
Kegiatan Tanggal
Distribusi buku panduan, leaflet dan poster 28 Mei 2012
Sosialisasi Risbin Iptekdok ke FK/FKG/RS Indonesia Barat,
Tengah, dan Timur
11 Juni - 22 Juni 2012
Batas akhir penerimaan proposal 23 Juli 2012
Pengelompokan Proposal 25 - 27 Juli 2012
Rapat Panel Pakar I (terbatas)
Pengiriman ke reviewer
Umpan balik dari reviewer
8 - 10 Agustus 2012
28 Agustus 2012
20 September 2012
Rapat Panel Pakar II (lengkap)
Kirim ke peneliti
15 - 18 Oktober 2012
22 Oktober 2012
Seminar protokol hasil seleksi yang sudah diperbaiki dan
pendampingan anggaran
19 - 21 November 2012
Batas akhir penerimaan protokol beserta kelengkapan (termasuk
finalisasi anggaran)
3 Desember 2012
Review protokol final oleh Tim Panel Pakar dan sosialisasi
administrasi
6 – 8 Desember 2012
Batas akhir penerimaan protokol final (termasuk persetujuan
etik)
20 Desember 2012
Situs Risbin Iptekdok pada www.litbang.depkes.go.id/risbiniptekdok akan memuat
pengumuman dan berita yang terkait dalam proses kegiatan ini. Untuk itu setiap peneliti
yang mengirimkan proposal dianjurkan untuk mengunjungi situs tersebut secara teratur dan
berkala.
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI
11
6. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi (monev) akan dilakukan sesuai buku panduan Monev. Kunjungan
di tempat pelaksanaan penelitian akan dilakukan atas permintaan peneliti/institusi atau bagi
penelitian yang dipertimbangkan perlu pembinaan lebih lanjut. Hasil monev akan
diumpanbalikkan kepada institusi asal peneliti.
Pada waktu seminar hasil penelitian, akan dievaluasi dukungan dan komitmen institusi asal
peneliti. Evaluasi ini merupakan bagian dari proses penjaminan mutu Risbin Iptekdok dan
institusi yang bersangkutan.
7. PENGHARGAAN DAN SANKSI
Peneliti yang menunjukkan kinerja yang baik dan berprestasi akan diundang dalam
Simposium Nasional (Simnas) atau Simposium Internasional Badan Litbangkes.
Peneliti yang tidak memenuhi kewajiban yang telah disepakati akan dilaporkan ke institusi
asal, dihentikan pembiayaan penelitian dan anggota tim peneliti tidak diperkenankan untuk
mengajukan penelitian yang didanai oleh Risbin Iptekdok berikutnya.
8. FORMAT PROPOSAL, ETIK PENELITIAN, MEKANISME SELEKSI DAN KRITERIA
PENILAIAN
8.1. FORMAT PROPOSAL
Proposal disusun menggunakan format sebagaimana terlampir atau didownload dari
situs Risbin Iptekdok. Proposal diketik dengan tipe huruf Times New Roman 12 pt, spasi
1,5 dan ukuran kertas A4. Proposal tidak perlu dijilid, hanya distaple pada ujung kiri
atas dan selanjutnya dikirim dalam amplop tertutup terdiri dari satu proposal asli dan
10 (sepuluh) set fotokopi bolak-balik. Alamat pengiriman proposal adalah:
Sekretariat Risbin Iptekdok
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Jl. Percetakan Negara No. 29
Jakarta 10560
Proposal diterima sekretariat Risbin Iptekdok selambat-lambatnya tanggal 23 Juli 2012
jam 16.00 WIB.
Panduan Risbin Iptekdok 2013
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI 12
8.2. ETIK PENELITIAN
Penelitian dengan manusia sebagai subyek penelitian atau mempergunakan hewan
coba, memerlukan persetujuan dari komisi etik penelitian. Persetujuan etik tersebut
hendaknya sesuai dengan petunjuk dari Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan
(KNEPK).
Peneliti dari instansi yang belum memiliki komisi etik, dianjurkan untuk mendapatkan
persetujuan etik dari Komisi Etik terdekat atau dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan
Balitbangkes.
8.3. MEKANISME SELEKSI
Proses penilaian dari tiap proposal menggunakan sistem peer-review. Untuk menjaga
objektivitas dalam penilaian pada proses peer-review, identitas dari tiap peneliti
dirahasiakan.
Setiap proposal akan diseleksi secara bertahap oleh panel pakar, terdiri dari para pakar
yang memiliki disiplin ilmu yang berkaitan dengan fokus Risbin Iptekdok yaitu : gizi,
penyakit menular, dan penyakit tidak menular. Tugas panel pakar adalah menilai dan
menyeleksi proposal, serta membina peneliti untuk perbaikan proposal. Keputusan panel
pakar bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.
Setiap proposal akan dikirimkan kepada dua orang reviewer eksternal. Reviewer
eksternal adalah pakar yang memiliki keahlian khusus tentang permasalahan dan
metodologi yang berkaitan langsung dengan proposal selain panel pakar. Hasil
pembahasan dan penilaian dari reviewer eksternal akan menjadi bahan pertimbangan
panel pakar untuk proses seleksi dan pembinaan. Panel pakar akan bertindak sebagai
evaluator akhir.
Tahap proses seleksi untuk proposal riset pembinaan adalah:
1. Rapat panel pakar I (terbatas) merupakan seleksi awal dari proposal untuk
menjaring proposal yang sesuai dengan tujuan dan ruang lingkup program Risbin
Iptekdok, memenuhi persyaratan ilmiah, non-ilmiah dan administrasi.
2. Proposal yang lolos akan diteruskan ke reviewer eksternal yang telah ditentukan
oleh panel.
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI
13
3. Rapat panel II (lengkap) merupakan seleksi lanjut dengan mempertimbangkan
masukan dari reviewer eksternal. Seleksi dilakukan berdasarkan kriteria dan bobot
yang telah ditentukan. Penilaian dalam seleksi ini akan menghasilkan dua kategori
proposal: (a) diusulkan untuk diteruskan, atau (b) tidak diteruskan.
4. Peneliti dengan proposal yang diusulkan untuk diteruskan, akan diundang pada
seminar seleksi proposal. Pada seminar tersebut peneliti memaparkan proposal
penelitian dan selanjutnya mendapat pembinaan dari panel pakar. Hasil dari
seminar seleksi proposal berupa keputusan (a) diusulkan untuk dibiayai atau (b)
tidak dibiayai.
Bagan Mekanisme Seleksi
Panduan Risbin Iptekdok 2013
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI 14
8.4. KRITERIA PENILAIAN
Kriteria dan bobot yang digunakan dalam penilaian riset pembinaan ini terdiri dari
kriteria ilmiah dan kriteria non-ilmiah dengan rincian sebagai berikut :
8.4.1 Ilmu Pengetahuan Dasar
Kriteria Bobot
Memenuhi persyaratan ilmiah dalam rumusan masalah dan
metode pemecahannya
45
Memiliki kemampuan untuk pembaharuan dan memajukan
iptekdok
30
Hasil riset mempunyai potensi untuk memecahkan masalah
kesehatan
15
Peningkatan mutu kelembagaan 10
8.4.2. Ilmu Pengetahuan Terapan
Kriteria Bobot
Memenuhi persyaratan ilmiah dalam rumusan masalah dan
metode pemecahannya
40
Memiliki kemampuan untuk pembaharuan dan memajukan
iptekdok
25
Hasil riset mempunyai potensi untuk memecahkan masalah
kesehatan
25
Peningkatan mutu kelembagaan 10
8.4.3 Teknologi Kesehatan
Kriteria Bobot
Memenuhi persyaratan ilmiah dalam rumusan masalah dan
metode pemecahannya
40
Memiliki kemampuan untuk pembaharuan dan memajukan
iptekdok
30
Hasil riset mempunyai potensi untuk memecahkan masalah
kesehatan
20
Peningkatan mutu kelembagaan 10
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes RI
15
9. PENUTUP
Risbin Iptekdok adalah upaya pembinaan kegiatan riset, pengembangan sumber daya
manusia dan pengembangan kelembagaan. Pelaksanaan Risbin Iptekdok 2013 dapat
dilanjutkan pada tahun berikutnya maksimal satu tahun. Ruang lingkup Risbin Iptekdok
2013 meliputi penelitian ilmu pengetahuan dasar, terapan dan teknologi kesehatan. Tema
penelitian adalah gizi, penyakit menular dan penyakit tidak menular.
Seleksi proposal dilakukan oleh Panel Pakar dengan menggunakan sistem peer-review
mengacu pada program pembangunan riset dan program pembangunan kesehatan
nasional.
Monitoring dan evaluasi akan dilakukan selama pelaksanaan penelitian sesuai dengan
buku panduan monev. Setiap peneliti diwajibkan mempunyai log book pelaksanaan
kegiatan penelitian.
Para peneliti diharapkan mendapat informasi yang jelas dari buku panduan sehingga dapat
berpartisipasi dalam Risbin Iptekdok dan mengajukan proposal sesuai persyaratan yang
telah ditetapkan.
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
A. LEMBAR UTAMA
1. Nama Peneliti
Nama Gelar
Nama Gelar
Nama Gelar
2. Judul Penelitian
3. Fokus Penelitian
□ Gizi □ Penyakit Menular □ Penyakit Tidak Menular
4. Jenis Penelitian
□ Ilmu Pengetahuan Dasar □ Ilmu Pengetahuan Terapan □ Teknologi Kesehatan
5. Kata Kunci
6. Jangka Waktu Penelitian dan Anggaran Biaya
□ 1 (satu) tahun Tahun-1
□ 2 (dua) tahun Tahun-2
7. Implikasi Etik
□ Menggunakan subyek manusia dan/atau hewan □ Tidak menggunakan subyek manusia dan hewan
8. Institusi Penanggung Jawab
Nama/Alamat Lengkap/Kode Pos/Telepon/Faksimile/Email
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013 B. LEMBAR PENGESAHAN DAN PERNYATAAN
1.Pernyataan Peneliti
Dengan ini kami:
menyatakan sepakat untuk melakukan riset dengan judul penelitian yang diajukan;
menyatakan keaslian usulan riset ini dan belum pernah dilakukan;
menyatakan bahwa usulan ini bukan merupakan ulangan ataupun bagian dari program kegiatan riset lainnya;
menyatakan bahwa ketua peneliti tidak sedang menjadi ketua peneliti dalam penelitian lain;
menyatakan bersedia untuk menandatangani surat pernyataan perjanjian dengan panitia
Risbin Iptekdok apabila usulan riset ini disetujui untuk dibiayai;
mendaftarkan penelitian klinik ke Balitbangkes (registrasi penelitian klinis)
menyerahkan data hasil penelitian ke manajemen data Balitbangkes
menyerahkan laporan akhir disertai draft publikasi/publikasi hasil penelitian
Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan bila di kemudian hari terbukti tidak sesuai, maka kami bersedia mengembalikan dana yang telah dipergunakan kepada pemerintah.
Ketua Peneliti
Tanda tangan Tanggal
Peneliti Pertama
Tanda tangan Tanggal
Peneliti Kedua
Tanda tangan Tanggal
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
2. Pengesahan Institusi Penanggung Jawab
Dengan ini kami:
menyatakan persetujuan pelaksanaan riset sesuai judul penelitian yang diajukan oleh institusi kami dan bersedia untuk bertanggung jawab terhadap riset tersebut;
menyatakan bahwa usulan riset ini sesuai dengan kemampuan dan fasilitas yang ada pada institusi kami dan bersedia untuk mendukung riset ini dalam hal tersebut.
Nama Dekan/Direktur/Kepala Tanggal
Institusi Tanda tangan dan Cap
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013 C. LEMBAR DATA PERSONIL PENELITI
1. Ketua Peneliti
Nama
Gelar
Tempat lahir
Tanggal lahir Jenis Kelamin
Jabatan
Golongan
Bagian/Divisi
Institusi asal
Telepon Kantor
Faks
Alamat Korespondensi
Alamat E-mail
Telepon Rumah
Telepon Genggam (HP)
Kualifikasi Akademik
Tahun Institusi Gelar
Tahun Institusi Gelar
Tahun Institusi Gelar
Waktu yang tersedia untuk riset ini Jam per minggu
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
2. Peneliti pertama Nama
Gelar
Tempat lahir
Tanggal lahir Jenis Kelamin
Jabatan
Golongan
Bagian/Divisi
Institusi asal
Telepon Kantor
Faks
Alamat Korespondensi
Alamat E-mail
Telepon Rumah
Telepon Genggam (HP)
Kualifikasi Akademik
Tahun Institusi Gelar
Tahun Institusi Gelar
Tahun Institusi Gelar
Waktu yang tersedia untuk riset ini Jam per minggu
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
3. Peneliti kedua
Nama
Gelar
Tempat lahir
Tanggal lahir Jenis Kelamin
Jabatan
Golongan
Bagian/Divisi
Institusi asal
Telepon Kantor
Faks
Alamat Korespondensi
Alamat E-mail
Telepon Rumah
Telepon Genggam (HP)
Kualifikasi Akademik
Tahun Institusi Gelar
Tahun Institusi Gelar
Tahun Institusi Gelar
Waktu yang tersedia untuk riset ini Jam per minggu
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
4. Kesekretariatan/Administrasi
Nama
Gelar
Tempat lahir
Tanggal lahir Jenis Kelamin
Jabatan
Golongan
Bagian/Divisi
Institusi asal
Telepon Kantor
Faks
Alamat Korespondensi
Alamat E-mail
Telepon Rumah
Telepon Genggam (HP)
Waktu yang tersedia untuk riset ini bulan
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
5. Konsultan Dengan ini kami menyatakan kesediaan menjadi konsultan dalam riset sesuai judul penelitian yang diajukan.
Nama
Gelar
Tempat lahir
Tanggal lahir Jenis Kelamin
Jabatan
Golongan
Bagian/Divisi
Institusi asal
Telepon Kantor
Faks
Alamat Korespondensi
Alamat E-mail
Telepon Rumah
Telepon Genggam (HP)
Kualifikasi Akademik
Tahun Institusi Gelar
Tahun Institusi Gelar
Tahun Institusi Gelar
Waktu yang tersedia untuk riset ini Jam per minggu
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013 D. PUBLIKASI ILMIAH PENELITI (yang relevan, maksimal 2 lembar)
1. Ketua Peneliti
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
2. Peneliti Pertama
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
3. Peneliti Kedua
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013 E. LEMBAR URAIAN PENELITIAN
1. Ringkasan Penelitian (maksimal 1 halaman)
2. Latar Belakang (justifikasi, rumusan masalah dan manfaat penelitian), maksimal 3 halaman
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
Lanjutan Latar Belakang
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
3. Tujuan Penelitian
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
4. Metode Penelitian (Rancangan, Lokasi dan Waktu, Populasi dan Sampel, Cara Pengumpulan Data dan
Batasan Operasional, Pengolahan dan Analisis Data, Jadwal Kegiatan)
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
Lanjutan Metode Penelitian
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
5. Persetujuan Etik
Implikasi Etik pada Manusia
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
Implikasi Etik pada Hewan Coba
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
6. Daftar Pustaka (Vancouver)
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
F. LEMBAR ANGGARAN BIAYA
1. Ringkasan Anggaran
Jangka Waktu Penelitian 1 (satu) tahun
2 (dua) tahun
Anggaran
Tahun 1 Tahun 2
Honor Maksimal 20% untuk 3 peneliti dan 1 administrasi
Bahan dan Barang Non Operasional Lainnya Sekitar 65% dari anggaran total, termasuk biaya bahan penelitian habis pakai dan biaya keperluan sehari-hari seperti ATK, penggandaan dan konsumsi seminar
Perjalanan Lainnya (DN) Maksimal 10% dari anggaran total, meliputi biaya perjalanan yang berkaitan dengan penelitian seperti pengambilan sampel, konsultasi ilmiah/administrasi, dan lain-lain
Belanja Sewa Maksimal 5% dari anggaran total, meliputi biaya sewa alat dan sewa tempat
Total Biaya
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
2. Rincian Anggaran dan Justifikasi
Panduan Risbin Iptekdok 2013 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
Lanjutan Rincian Anggaran dan Justifikasi
1 28.980.000 20% dari total
- Ketua Peneliti 1 org x 4 jam x 4 hr x 28 mgg x Rp 20.000 = Rp 8.960.000
- Peneliti 1 1 org x 4 jam x 4 hr x 28 mgg x Rp 20.000 = Rp 8.960.000
- Peneliti 2 1 org x 4 jam x 4 hr x 28 mgg x Rp 20.000 = Rp 8.960.000
- Administrasi 1 org x 7 bln x Rp 300.000 = Rp 2.100.000
2 93.662.000
nomor 2 dan 3 ±
65%
A. Bahan Penelitian 1 : 89.712.000
- Propidium iodide (5 ml) 1 botol x Rp 3.000.000 = Rp 3.000.000
- Pipet pasteur 1 pack x Rp 600.000 = Rp 600.000
- RPMI 1640 powder 10 liter x Rp 1.600.000 = Rp 16.000.000
- Acces RT-PCR system 1 kit x Rp 8.500.000 = Rp 8.500.000
- SV total RNA solution system 1 kit x Rp 18.500.000 = Rp 18.500.000
- IHC kit novolink 1 kit x Rp 35.000.000 = Rp 35.000.000
- Buffer solution 1 botol x Rp 7.000.000 = Rp 7.000.000
- IHC diluent 1 kit x Rp 1.112.000 = Rp 1.112.000
B. Bahan Penelitian 2 : 450.000
- Hewan coba 10 ekor x Rp 20.000 = Rp 200.000
- Pakan hewan coba 10 kg x Rp 5.000 = Rp 50.000
- Ekstrak tumbuhan 1 paket x Rp 200.000 = Rp 200.000
C. ATK dan penggandaan 3.500.000
- ATK dan bahan komputer 1 paket x Rp 2.500.000 = Rp 2.000.000
- Penggandaan dan penjilidan 1 paket x Rp 1.000.000 = Rp 1.000.000
- Pencetakan poster/banner 1 paket x Rp 2.500.000 = Rp 500.000
3 4.700.000
- Ethical Clearance 1 paket x Rp 500.000 = Rp 500.000
- Konsumsi seminar hasil 25 org x Rp 40.000 = Rp 1.000.000
- Pengambilan sampel ekstrak 2 org x 6 kl x Rp 100.000 = Rp 1.200.000
- Biaya operasional lab 1 paket x Rp 2.000.000 = Rp 2.000.000
4 Belanja Sewa 7.440.000 5% dari total
- Inkubator CO2 3 jam x 4 hr x 4 mgg x Rp 30.000 = Rp 1.440.000
- Bench fee lab 4 bln x Rp 1.500.000 = Rp 6.000.000
5 Belanja Perjalanan Lainnya 14.950.000 10% dari total
Konsultasi ilmiah/administrasi 9.300.000
- Transport dari Yogya ke Jakarta (pp) 2 org x Rp 2.500.000 = Rp 5.000.000
- Uang Harian 2 org x 3 hr x Rp 450.000 = Rp 2.700.000
- Uang Penginapan 2 org x 2 hr x Rp 400.000 = Rp 1.600.000
Pengambilan sampel penelitian 5.650.000
- Transport dari Yogya ke Denpasar (pp) 1 org x Rp 2.700.000 = Rp 2.700.000
- Uang Harian 1 org x 3 hr x Rp 450.000 = Rp 1.350.000
- Uang Penginapan 1 org x 2 hr x Rp 800.000 = Rp 1.600.000
149.732.000
* Format ini hanya contoh perhitungan, besaran masing-masing komponen belanja tergantung anggaran yang disetujui
PROPOSAL RISBIN IPTEKDOK 2013
G. CONTOH RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB) UNTUK PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK TA 2013
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Judul Penelitian :.................................................
Ketua Peneliti: .........................
Institusi: .........................
Belanja Honor :
Belanja Bahan :
Belanja Barang Non Operasional lainnya
Total 1-5
Terbilang : seratus empat puluh sembilan juta tujuh ratus tiga puluh dua ribu rupiah
* Harga sudah termasuk pajak