buku wisata
DESCRIPTION
Buku Wisata PuslitbangTRANSCRIPT
-
PUSL TBANG
-
5
Hamparan pasir putih Papuma dan jajaran perahu nelayan
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
Pantai Malikan
Pantai Papuma terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, sekitar 37 km Selatan
kota Jember, dengan luas sekitar 25 Ha. Tanjung Papuma dilindungi keberadaannya
dengan adanya pulau karang sepanjang 2,5 km dengan hamparan pasir putih dan
barisan bukit hijau penuh pepohonan.
Keberadaan satwa liar, seperti kera ekor panjang (Macaca fascilularis), lutung jawa
(Trachypithecus auratus), biawak kelabu (nyambik : lokal, Varanus nebulosus), ayam
hutan merah (Gallus gallus) merupakan daya tarik wisata yang khas di wilayah ini.
Gunung Kajang
-
Potensi Alam
7
Lansekap Pantai Watu Ulo dilihat dari ketinggian tebing lokasi gua Jepang (bunker pengintaian pada saat Perang Dunia II), Siti Hinggil dilihat dari sisi pantai Pantai Malikan
Pengunjung yang datang akan langsung
disuguhi dengan hamparan hutan jati
(Tectona grandis) yang teduh dan asri.
Bila jauh berjalan ke dalam hutan,
pemandangan berganti dengan
hamparan kombinasi, antara hutan
dataran rendah dan hutan pantai.
Deretan perahu nelayan yang kontras
dengan keheningan hutan seakan
bejajar memagari pantai. Di lepas pantai
deretan pulau karang berdiri kokoh
dalam terjangan ombak laut selatan.
Ada lima batu karang besar, masing-
masing diberi nama sesuai dengan
bentuknya, yaitu Pulau Batara Guru,
Pulau Kresna, Pulau Narodo, Pulau
Kajang dan Pulau Kodok. Di pinggir pantai, berdiri beberapa
warung sederhana yang menyediakan
kebutuhan wisatawan dengan menu
khas pantai, yaitu ikan bakar.
Pengunjung yang berminat dapat
memilih sendiri jenis ikan segar
kesukaannya.
Pantai Malikan merupakan hamparan
batuan endapan yang membentuk
lempeng pipih. Karena proses abrasi
oleh hantaman ombak pantai Laut
Selatan selama ratusan tahun,
terbentuklah bermacam macam batuan
yang unik. Bunyi gesekan bebatuan
disertai suara ombak, menimbulkan
nuansa lingkungan tersendiri.
-
PUSL TBANG
Bagi pengunjung yang ingin menikmati
lebih lama keindahan Papuma,
disediakan beberapa wisma / cottage
dengan harga reralif murah, dan
fasilitas yang tak kalah dengan hotel
berbintang. Dari tempat ini dapat
disaksikan atraksi wisata alam berupa
celoteh burung liar disela-sela deburan
ombak pantai, kadang muncul satwa
satwa liar, seperti kera, bajing, biawak,
dan ayam hutan.
Goa Jepang dan Goa Kelelawar berada
tepat pada sisi Selatan pintu gerbang
Wana Wisata Papuma. Dari ketinggian
di Goa Jepang dapat disaksikan Pantai
Watu Ulo dengan hamparan pasir
hitam dan ombaknya yang besar.
Pada saat laut pasang, Goa Kelelawar
sulit dikunjungi, namun dikala laut
surut terhampar pemandangan pantai,
tebing dan vegetasi pantai yang indah.
Menikmati keindahan Gunung Kajang
dibawah teduhnya pandan laut (Pandanus
odoratissimus) (atas), batuan karang
memanjang tersusun sedemikian rupa
mirip sisik ular (inset) dilihat dari
ketinggian Gua Jepang (bawah).
-
Satwa dan Potensi Alam
Gambar searah jarum jam : kera ekor panjang berkeliaran mencari makan terkadang mendekati pengunjung yang datang, ayam hutan merah sesekali melintas diantara rerimbunan hutan, biawak kelabu sering terlihat disekitar warung mencari sisa makanan, lutung jawa sesekali terlihat saat pagi hari di ketinggian pepohonan.
9
-
PUSL TBANG
Larung sesaji di Pantai Papuma, dilakukan
setiap Bodho Kupat pada tanggal 7 Syawal
dalam penanggalan Jawa (atas), Olah raga
pagi, seorang turis dari Jerman berolahraga
pagi di Pantai Malikan (tengah), anak-anak
bermain ombak dan pasir pantai di Pantai
Pasir Putih, walau sudah dipasang papan
larangan mandi di laut (bawah).
7
Atraksi & Aktivitas
-
Fasilitas
Gambar searah jarum jam:
Cottage diatas perbukitan
penghuni dimanjakan
dengan pemandangan Laut
Selatan dan ragam pulau
karang, Penginapan dengan
berbagai standar pilihan,
Shelter bentuk panggung
memanjakan pengunjung
yang sedang beristirahat,
Wihara bantuan
pengunjung tempat ibadah
umat Konghucu dan Aula
serbaguna
11
-
PUSL TBANG
-
13
Pesona Matahari Terbit dari Ujung Pethokol
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
Secara geografis, Pantai Sowan terletak di ujung Barat Tuban dengan potensi
pegunungan kapur, wilayah ini relatif kurang subur untuk pertanian. Arah
pengembangan Pantai Sowan dan sekitarnya ditetapkan sebagai kawasan
industri. Secara administratif Pantai Sowan terletak di Dusun Sowan, Desa
Bogorejo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
-
Pantai dengan pasir putih nan lembut
ini terletak di pinggir jalur jalan
Deandles, yaitu perbatasan Jawa
Tengah dan Jawa Timur, 40 km arah
Timur dari kota Rembang, dan 38 km
arah Barat dari pusat kota Tuban.
Lokasi yang luas dan strategis,
memungkinkan kawasan ini cocok
untuk lokasi rest area.
Rimbunnya pohon trembesi (Samanea
saman), mahoni (Swietenia
macrophylla) dan akasia (Acasia
auriculiformis) menyambut kedatangan
pengunjung. Angin semilir dan aroma
khas sejuk udara pantai bagai relaksasi
alami.
Di kerimbunan pepohonan dijumpai
tekukur (Streptopolia chinensis),
cekakak sungai (Todirkampus concolor)
dan gelatik batu kelabu (Parus Major)
berlompatan dan bernyanyi riang.
Bila beruntung terlihat gemak (Turnix
sylvatica), musang (Paradoxuru
hermaprodi) dan garangan (Herpentes
brachyurus). Di pinggiran sungai sering
pula dijumpai biawak (Varanus salvator)
dan ular phiton (Pyton reticulates).
Deretan perahu nelayan di sekitar Pantai
Sowan tampak berayun-ayun diterpa
ombak yang datang, sementara
pemiliknya sibuk menurunkan aneka
ikan, kepiting, udang, dan hasil laut
lainnya.
15
-
PUSL TBANG
Di bawah rindang pepohonan sepeda
motor pengangkut menunggu para
nelayan yang akan menjual hasil
tangkapannya ke pasar.
Ujung Pethokol merupakan gugusan
karang menjorok ke laut. Ketika pasang
surut tiba, terlihat anak-anak dengan
ceria mencari aneka bebatuan, kulit
kerang, kepiting dan ikan-ikan kecil.
Tampak pula beberapa pemancing sedang
asyik memegang joran menunggu
sambaran ikan, menggulung dan
melemparkannya kembali
Dari ketinggian tebing, hamparan aneka
ragam batuan karang berbentuk abstrak
menghiasi pantai ini. Deretan karang
memanjang tampak bagai punggung ular,
sehingga konon diberi julukan punggung
naga. Di sekitarnya terdapat pohon
klampis yang rindang, tempat yang
nyaman bagi pengunjung bersama
keluarga untuk duduk bersantai sambil
menikmati bekal bawaannya.
Aneka bebatuan yang unik menghiasi celah karang di Ujung Pethokol (atas), Punggung
Naga merupakan gugusan batu karang yang tersusun memanjang (tengah), deretan
perahu nelayan yang bersandar di Pantai Sowan, corak warna, bentuk dan ukurannya
merupakan daya tarik tersendiri (bawah)
-
Dari celah-celah ujung pepohonan dan
segarnya udara pantai terlihat di
kejauhan aktivitas perahu nelayan yang
hilir-mudik menangkap ikan.
Pesona matahari di kala terbit dan
terbenam menambah romantis
suasana. Bila cuaca bersahabat, Sowan
sering dijadikan sebagai lokasi
pemotretan Pre -wedding
17
Teduh kerindangan pohon klampis dan
sejuknya udara pantai membuat betah
pengunjung yang datang (kanan), Pre-
wedding dengan moment sunset (bawah).
-
Aktivitas
Gambar searah jarum jam : Mancing, Bermain air laut,Pre-wedding, Berjalan-jalan tepi pantai, Pulang melaut, Santai menikmati udara laut
Di bawah tegakkan pohon klampis
(Acacia tomentosa) yang rindang
dan asri terhampar pasir putih nan
lembut, yang siap memanjakan kaki
yang melangkah menapakinya.
Kontur yang landai membuat sub-
kawasan Pantai Punggung Naga
berkesan luas dan lapang, beberapa
sisi tebing menjorok ke arah pantai,
menjadikan lokasi ini sangat
menawan untuk bersantai melepas
lelah.
Saat musim liburan tiba, beragam
pelancong dari kabupaten Tuban,
Blora, Rembang dan Bojonegoro
ramai berkunjung di Pantai Sowan
bersama keluarga.
Terlebih lagi pada hari ke tujuh Hari
Raya Idul Fitri yang dalam tradisi
masyarakat pesisir Pulau Jawa
dikenal dengan istilah Kupatan,
mereka datang berombongan sambil
membawa bekal aneka masakan
khas untuk disantap bersama.
PUSL TBANG
-
19
Sepeda motor pengangkut hasil laut ke
pasar (kanan atas) tawar-mwnawar untuk
kesepakatan harga. Gotong royong (kanan
tengah) ciri masyarakat pesisir yang sudah
jarang dijumpai di perkotaan, bergantian
saling bantu menambatkan perahu saat
pulang melaut, beragam aktivitas
pengunjung di Pantai punggung Naga
(bawah). Anak-anak asyik bermain
mencari kulit kerang dan ikan kecil disela
bebatuan karang (kiri atas).Buka bekal
(kiri tengah) setelah lelah beraktifitas
dibawah rindang pepohonan membuka
bekal makanan yang di bawa.
-
PUSL TBANG
-
21
-
PUSL TBANG
Di balik perbukitan di lereng Gunung
Slamet sebelah selatan terdapat tebing
batu yang menjulang tinggi, dentuman air
yang jauh dari ketinggian menciptakan
kabut abadi bernuansa pelangi nan elok,
merupakan irama alam yang
menggetarkan jiwa.
-
Potensi wisata
Curug Cipendok terletak di sebelah
Selatan kaki Gunung Slamet (3432m
dpl). Secara administratif obyek
wisata Curug Cipendok terletak di
Desa Karangtengah, Kecamatan
Cilongok Kabupaten Daerah Tingkat II
Banyumas. Secara wilayah
pengelolaan hutan, lokasi ini terletak
di petak 49a, c, d, RPH Lebaksiu, BKPH
Gunung Slamet Barat, KPH Banyumas
Timur, dengan luas wilayah 47 Ha,
pada kelas hutan produksi (damar,
pinus) dan hutan alam (rimba
campur). Dengan topografi
kelerengan di atas 8 %, ketinggian
tempat 700-850 m dpl, dan suhu rata-
rata 20o C lokasi ini memiliki iklim
yang sejuk.
23
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
Di dalam Rencana Induk
Pengembangan Pariwisata Propinsi
Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas
termasuk dalam Sub Daerah Tujuan
Wisata D (DTW D) dengan pusat
Cilacap, sehingga kebijakan
pengembangan jenis obyek wisata
diarahkan pada pembangunan obyek
wisata alam, budaya, pedesaan,
geologi, bahari, belanja dan industri
kerajinan. Kota Cilacap, dengan
potensi industri dan pelabuhan
alamnya dapat memberikan
pengaruh positip terhadap
pengembangan Kabupaten
Banyumas.
Keanekaragaman flora-fauna dan keunikan bentang alam yang bervariasi, berupa bukit, lembah,
telaga, sungai, air terjun, goa alam, sumber mata air, sawah dan perkebunan, serta potensi seni budaya dengan karakteristik masyarakat di kawasan Curug Cipendok merupakan potensi kekayaan alam yang khas dan jarang dimiliki oleh obyek wisata lain. Dengan tetap memperhatikan aspek konservasi dan ekosistem lingkungan berbagai potensi alam yang ada di obyek wisata Curug Cipendok, lokasi ini dapat dikembangkan menjadi bermacam kegiatan rekreasi yang menarik dan menantang untuk dijelajahi. Kawasan Curug Cipendok merupakan daerah tempat sumber mata air yang dilalui oleh beberapa anak sungai seperti Kali Banjaran, Kali Logawa dan Kali Mengaji yang semua bermuara ke Sungai Serayu. Posisi Purwokerto dalam jalur jaringan jalan regional sangat strategis, yang dapat dicapai melalui jalan raya maupun jalan kereta api. Selain terhubung dengan kota-kota yang yang berada dalam jalur Selatan, Kota Purwokerto dapat langsung terhubung dengan beberapa kota pada jalur Utara yaitu Semarang dan Cirebon. Secara geografis lokasi kawasan Curug Cipendok terletak di Utara wilayah Banyumas, sekitar 25km dari kota Purwokerto. Dengan akses jalan aspal pada jalur transportasi antara kota Purwokerto dan kota Kroya melalui
-
Jernihnya air kali Banjaran sebuah potensi yang belum dikelola (kiri tengah), suasana
Kampoeng Panginyongan dengan Telaga Pucung (bawah), fasilitas di dalam Jungle
House Citiung (kanan atas).
bunga-bunga nan asri di sepanjang jalan,
membuat perjalanan terasa
menyenangkan. Beragam jenis pohon
hutan tropis yang didominasi oleh jenis
weru/wangkal/kihiang (Albizia procera),
Bendo (Artocarpus elastica) dan pasang
(Quercus gemelliflora) dipadu dengan
kokohnya tebing batu yang tinggi, siap
menanti untuk dijelajahi. Di bawah
jembatan kayu berlumut terdapat
sebuah alat pembangkit listrik
mikrohidro (PLTMH), yang digerakkan
oleh derasnya air anak kali Wadas untuk
kebutuhan listrik.
Kampoeng Panginyongan (bahasa
Banyumas : kampung saya) adalah
sebuah jungle-house yang dibangun
disekitar Telaga Pucung dengan konsep
budaya Banyumasan, yang dilengkapi
dengan beragam fasilitas seperti
restoran, shelter, panggung budaya dan
ruang penjualan souvenir. Pengalaman
menginap di Jungle-house Kampung
Panginyongan dengan pesona jernih air
Telaga Pucung, merupakan sebuah
pengalaman menginap yang tak
terlupakan.
Kecamatan Cilongok, lokasi dapat dicapai dengan mudah, baik dengan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Sarana transportasi umum adalah colt, yang dapat mengantar sampai desa Karang Tengah, dilanjutkan dengan ojek untuk mencapai lokasi. Perjalanan menuju kawasan Curug
Cipendok melewati daerah pertanian
penduduk dan areal perkebunan.
Sepanjang jalan menuju lokasi Curug
Cipendok, terdapat perkebunan
tomat, cabai, wortel dan berbagai
aneka sayuran, yang cukup menarik
untuk dinikmati.
Di sepanjang jalan banyak penduduk
yang membuka warung di rumah dan
menjajakan mendoan (bahasa
Banyumas : mendo = setengah
matang) dan susu murni.
Sebelum lokasi parkir kendaraan
terdapat gapura menuju ke Telaga
Pucung. Pengunjung yang ingin
menikmati indahnya Telaga Pucung
dapat berjalan kaki selama 5-10 menit
dengan melintasi batu-batu
bertingkat
Suara gemericik air sesekali diiringi
suara satwa-satwa hutan, keindahan
25
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
Hal ini cocok untuk melonggarkan
pikiran kita, setelah disibukkan dengan
berbagai kegiatan yang menyita tenaga
dan pikiran. Citiung, Pekopen, Grinsing
Wesi, Rata Petung, dan Sudem adalah
deretan nama jungle house yang
tersedia. Mendoan dan Cimplung
merupakan sajian khas yang disediakan
bagi pengunjung yang menginap,
Begalan, Dalang, Jemblung dan
Rampak Lesung merupakan pilihan
atraksi budaya dan tradisi khas
Banyumasan yang disuguhkan bagi
pengunjung yang menginap.
Perjalanan menuju Curug dapat
ditempuh kurang lebih 500m.
Fasilitas
Gambar searah jarum jam : mikro hidro ;
pembangkit listrik untuk penerangan jalan
di Curug Cipendok, Shelter di atas
punggung bukit lokasi strategis menikmati
bentang alam, jalan batu berundak
menuju lokasi Kampoeng Panginyongan,
Taman bunga disekitar bumi perkemahan,
kera abu-abu bersama dengan anaknya,
lutung jawa si pemalu, harimau Sumatra
koleksi Wisata Bahari Lamongan.
-
Satwa
Sepanjang perjalanan, rindang pohon-
pohon besar berusia ratusan tahun
dengan akar sebesar paha orang dewasa
mengular ke mana-mana. Sementara
pada batang-batang pohon, tumbuh
anggrek hutan warna-warni. Tanaman
unik seperti kantong semar dan aneka
kupu-kupu, turut menyegarkan mata.
Setelah berjalan selama sekitar 15-20
menit, akan terdengar gemuruh suara air
yang jatuh dari ketinggian 92m yang
menghantam bebatuan di bawahnya.
Udara dingin dengan kabut abadi dipadu
sinar matahari siang menampilkan warna
pelangi yang indah, sehingga membuat
suasana damai dan segar.
Simponi musik yang dihadirkan lewat
dentuman air terjun, gemericik sungai,
kicau beragam jenis burung, desau angin
di kerimbunan hutan dan tebing, sesekali
terdengar suara kera liar dan pekik elang
yang merupakan pesona alam yang
menakjubkan.
Bila sedang mujur, pengunjung dapat
menyaksikan atraksi kera ekor panjang
(Macaca fascicularis) yang
bergelantungan dan berlompatan diatas
pepohonan.
Beragam jenis satwa liar masih dapat
dijumpai pada kawasan ini, babi hutan
(Sus scrofa), lutung (Trachipytecus
auratus sondaicus), ayam hutan hijau
(Gallus varius), burung raja udang
(Halcyon cyanoventris), ular sanca
(Phyton molurus).
Walau telah dinyatakan punah sejak
tahun 1980-an, konon menurut beberapa
masyarakat sekitar keberadaan harimau
jawa (Panthera tigris sondaica) sering
muncul di kawasan Curug Cipendok.
27
-
PUSL TBANG
-
29
Batu Karangnini
-
PUSL TBANG
Secara administratif, Karang Nini terletak di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang.
Karang Nini berada sekitar 83 km, sebelah Selatan dari kota Ciamis, pada jalur
wisata menuju Pantai Pangandaran yang merupakan salah satu obyek wisata
primadona Jawa Barat.
Karangnini, Pantai Parelek, Karang Masigit
-
Secara Geografis terletak pada 7o415LS
dan 108o4525BT, ketinggian 0-45
meter dpl dengan luas 90 Ha. Obyek
wisata ini merupakan perpaduan dari
suasana laut selatan, tebing karang,
hutan dan muara sungai Cipambokongan
terpadu dengan kentalnya tradisi adat
dan budaya masyarakat sekitar. Tak
kalah menariknya adalah legenda Karang
Nini, Karang Masigit, Pantai Parang Kuda,
Pantai Parelek, Curug Kecapi, Mata Air
Tujuh, Wihelmina Tunnel, beberapa situs
budaya dan sejarah lainnya.
Potensi wisata
Gambar searah jarum jam : Luas pasir di
Pantai Parang Kuda cocok dijadikan lokasi
berbagai even kegiatan olah raga pantai,
Wihelmina Tunnel sebuah terowongan
kereta api yang sudah tidak digunakan, Gua
Pendek, Gua Panjang dan Gua Dompet
ragam gua alam dipesisir kawasan Pantai
Karangnini oleh masyarakat sering dijadikan
sebagai lokasi ritual tertentu, keindahan
Curug Kecapi yang belum tereksploitasi
diantara batuan sendimen
31
-
PUSL TBANG
Hamparan hutan Jati (Tectona grandis)
dan rimba lain yang lebat di lokasi Karang
Nini bertaut dengan lautan lepas,
ditambah deburan debur ombak dan
berujung di langit biru yang membentuk
garis horizon di kejauhan, sehingga
menghasilkan pesona alam yang
menyimpan misteri kebesaran dan
keagungan Tuhan. Beragam vegetasi khas
hutan pantai mendominasi kawasan
wisata ini seperti butun/keben
(Baringtonia asiatica), nyamplung
(Callophylum innophylum), pandan laut
(Pandanus tectorius), waru laut (Hibiscus
tilliceus), dan kangkung laut (Ipomoea
pescaprae). Beragam pepohonan ditanam
sebagai pengayaan jenis, seperti mahoni
(Sweitenia mahagoni), angsana
(Pterocarpus indicus), ketapang
(Terminalia catappa), johar (Cassia
siamea), mahoni Afrika (Khaya
anthotheca).
Topografi Karang Nini bervariasi, mulai
datar hingga berbukit dan sebagian
bergelombang. Dengan keanekaragaman
tumbuhan hutan, menjadikan lokasi ini
dihuni oleh beragam satwa liar.
Potensi wisata
-
Beberapa satwa yang sering dijumpai,
antara lain kera abu-abu (Macacca
fascicularis), lutung (Trachipytecus
auratus sondaicus), landak (Hystrix
bracyura), trenggiling (Manis javanica),
kancil (Tragulus javanicus), ayam hutan
hijau (Gallus varius), burung takur
tulumtumpuk (Megalaema javensis),
burung raja udang (Halcyon
cyanoventris), ular sanca (Phyton
molurus).
Beragam fasilitas telah disediakan oleh
pengelola untuk kenyamanan
pengunjung, antara lain pondok wisata,
tempat parkir, shelter, MCK, menara
pandang, musholla, jalan setapak, pusat
informasi dan kantin.
Fasilitas
Gambar searah jarum jam : Pintu gerbang
wana wisata Karangnini bernuansa rumah
tradisional,cottage diatas tebing Pantai
Parelek, Area parker luas, Muara
Cipambokongan yang tenang dan luas
menunggu untuk dieskploitasi, Karang
Masigit dari sisi Pantai Parelek, Karangnini
dan Bale Kambang lambang kesetiaan cinta,
Mata Air Tujuh yang penuh misteri
33
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
Aktivitas
Dengan lokasinya yang strategis, 9 km
dari Pangandaran, Karang Nini dapat
ditempuh dari arah manapun dengan
beragam moda transportasi. Rute
perjalanan yang dapat ditempuh untuk
mencapai lokasi ini :
1. Garut - Tasikmalaya - Banjar - Ciamis -
Kalipucang - Pangandaran : 170 Km
2. Bandung - Tasikmalaya - Banjar - Ciamis
- Kalipucang - Pangandaran : 210 Km
3. Cirebon - Kuningan - Ciamis - Banjar -
Kalipucang - Pangandaran : 175 Km
4. Cilacap/Purwokerto - Kalipucang -
Pangandaran : 155 Km
Beragam aktivitas wisata yang dapat
dilakukan di kawasan Karang Nini dan
sekitarnya adalah:
1 Recreation, sight seeing dan refreshing
(kegiatan menikmati dan melihat
pemandangan alam).
2 Kegiatan dan penelitian antara lain
mengamati flora, fauna, terumbu
karang, maupun gejala fisik
terbentuknya gua alam, situs budaya
dan situs sejarah.
3. Tracking, kegiatan penjelajahan hutan
dan pantai hingga ke terowongan
tempo dulu, Wilhelmina Tunnel atau
lebih dikenal dengan nama
Terowongan Sumar merupakan
sebuah terowongan bekas jalur kereta
api dengan panjang 1200m.
4 Tracking sampai ke Curug Kecapi dan
muara Sungai Cipambokongan,
melihat pesona Gua Dompet, Goa
Pendek, Gua Panjang, Goa Kurung
Badak dan Gua Karang Kuda, sambil
menikmati lembutnya pasir pantai
Karang Kuda.
5 Wisata menginap yaitu pengunjung
dapat menggunakan fasilitas lokasi
camping atau pondok wisata.
6 Outdoor activity lainnya seperti
Outbond dan Flyng Fox, melihat
potensi pasir pantai yang sangat luas.
Di pantai Karang Kuda dapat pula
dikembangkan berbagai aktivitas
lainnya seperti : volly pantai,
sepakbola, layang-layang dan lain-lain.
Fotografi : mencari moment yang tepat
untuk diabadikan, Properti shooting film
Sight seeing : menikmati keindahan bentang
alam Pantai Parelek
-
Konon pada zaman dahulu kala di sebuah kampung bernama Emplak atau
Karangtunjang tinggallah sepasang kakek-nenek sakti bernama Ambu Kolot dan
Arga Piara. Kegemaran Aki adalah memancing ikan laut. Seperti biasa, suatu hari
Aki pergi memancing sementara Nini menunggu di rumah. Hari sudah merembang
petang, namun Aki belum juga pulang. Hal itu membuat nenek menjadi gusar dan
khawatir terjadi sesuatu menimpa diri Aki. Maka dengan dibantu tetangganya,
ditelusurinya sepanjang pantai serta memanggil-manggil di antara suara deburan
ombak. Namun malang sampai hari berganti malam Aki tetap tidak dijumpai. Para
tetangga yang membantu mencari sudah putus asa dan pulang ke rumahnya
masing-masing. Tinggalah Nini di tepi pantai.
Dengan kesaktian yang dimiliki si Nini memohon kepada sang Ratu Laut Kidul agar
bisa dipertemukan dengan Aki, bagaimanapun keadaannya.
Tidak berapa lama kemudian menjelmalah di hadapan Nini sebuah batu karang
dalam keadaan mengambang, sebagai perwujudan jasad Aki.
Didorong oleh keinginan untuk membuktikan cinta kasih dan kesetiaannya Nini
bersemedi memohon kepada Nyi Roro Kidul agar dirinya dijelmakan seperti Aki.
Nini pun akhirnya menjelma menjadi batu karang yang menghadap laut ke arah
Balekambang. Saat ini batu karang perwujudan jasad Aki diberi nama Balekambang
sedang perwujudan dari Nini disebut Karang Nini. Konon, kita akan bergoyang-
goyang bila berdiri di atas Balekambang.
Kisah kedua insan itu sampai kini masih kokoh terabadikan melalui dua batu karang
yaitu Karang Nini dan Balekambang. Sampai berabad-abad kemudian, dua buah
batu karang yang berhadap-hadapan itu tetap kokoh di tempatnya menjadi simbol
cinta dan kesetiaan. Hanya saja pada tahun 1918 bagian karang yang menyerupai
kepala Nini putus disambar petir menyisakan bagian yang sekarang dapat kita
nikmati.
35
-
PUSL TBANG
-
37
Candi Gedong II berlatar belakang Bumi Perkemahan Gedong Songo
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
Pada ketinggian lebih dari 1.200 m di atas permukaan laut berdiri
sebuah komplek candi yang dibangun pada masa Dinasti
Syailendra abad VII IX Masehi (tahun 927 masehi) di Desa Candi,
Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah,
tepatnya di lereng Gunung Ungaran.
-
Kondisi artefak dan ciri fisik terutama
bentuk dan lokasinya ketinggian gunung
diduga para ahli, komplek candi Gedong
Songo dibangun pada masa yang sama
dengan candi Dieng di Wonosobo. Kata
gedong berarti bangunan dan songo
berarti sembilan, berarti ada candi
berjumlah sembilan. Bangunan candi yang
terbuat dari batu andesit tersebut pada
awalnya disebut Gedong Pitoe karena saat
pertama kali ditemukan oleh Rafles
terdapat tujuh bangunan. Belakangan
waktu, ditemukan dua bangunan lagi,
sehingga berjumlah sembilan. Sampai
sekarang baru lima candi yang telah
dipugar oleh Dinas Purbakala yaitu candi I,
II pada tahun 1928-1929 dan candi III, IV,
V pada tahun 1977-1983, sedangkan
keempat candi yang lain masih dalam
bentuk reruntuhan seperti ketika
ditemukan. Keempat reruntuhan candi
tersebut berada pada petak 6m pada
kelas hutan tegakan kayu lain dengan
vegetasi berupa rimba campur tahun
tanam 1986, sehingga saat ini
keberadaannya telah tertutup oleh
vegetasi.
Potensi Wisata
Gambar searah jarum jam : Hutan lumut
diketinggian tebing batu yang belum
terekspose, Kawah sumber air panas , Tebing
batu sebuah potensi yang belum terekspose
39
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
Keberadaan arca Ciwa Mahadewa, Ciwa
Mahaguru, Ganeca, Durga Mahisasura
Mardhini, Nandi Swara, Mahakala dan
Yoni di bilik candi serta gajah dalam
posisi jongkok di kaki candi III, dan Yoni
berbentuk persegi panjang pada bilik
candi I, mencirikan komplek ini adalah
candi Hindu.
Kompleks Candi Gedongsongo dibangun
berderet dari bawah hingga puncak
perbukitan di Gunung Ungaran. Hal ini
menunjukkan karakter Candi
Gedongsongo yang sangat spesifik,
perpaduan antara dua religi yang bersifat
lokal dan global.
Gunung dalam tradisi kepercayaan
masyarakat lokal pra Hindu adalah
tempat bersemayamnya roh nenek
moyang sedangkan dalam kepercayaan
Hindu gunung merupakan tempat tinggal
bagi dewa-dewa.
Sejarah penemuan Candi Gedong Songo
Tahun 1740, Loten menemukan
kompleks Candi Gedongsongo.
Dilanjutkan pada tahun 1804, Raffles
mencatat kompleks tersebut dengan nama
Gedong Pitoe karena hanya ditemukan
tujuh kelompok bangunan. Van Braam
membuat publikasi pada tahun 1925, dan
kemudian Friederich dan Hoopermans
membuat tulisan tentang Gedongsongo
pada tahun 1865.Tahun 1908 Van Stein
Callenfels melakukan penelitian
terhadapat kompleks candi dan Knebel
melakukan inventarisasi pada tahun 1910-
1911. Di Kompleks Candi Gedongsongo,
kaki candi dapat dikenali melalui profilnya
yang terdiri dari sisi genta dan pelipit lurus.
Pada bagian luar tubuh candi terdapat
relung-relung yang dahulu berisi arca
Parswadewata, namun sekarang sebagian
besar dalam kondisi kosong, demikian pula
bilik candi yang dahulu berisi lingga-yoni
dan relung di dalam bilik. Relung bagian
luar tubuh dihias dengan motif flora dan
kadang terdapat pula Kala (kepala
raksasa).
Parswadewata di Jawa ditafsirkan sebagai
persembahan kepada roh nenek moyang
yang telah bersatu dengan Siwa dan di
-
dalam candi disimbolkan dengan Lingga-Yoni
yang dikawal dewa pengiring yaitu: Durga
(istri Siwa), Ganesha (anak Siwa), dan
Agastya (seorang resi yang memiliki
kemampuan spiritual setara dengan dewa).
Atap Candi bertingkat tiga dengan hiasan
miniatur candi dan antefix, baik polos
maupun berhias. Denah candi hampir
seluruhnya berbentuk bujur sangkar namun
terdapat pula candi dengan denah persegi
panjang, sedang ukuran candinya sangat
bervariasi,
lebarnya berkisar 4,5m -9,5m; panjang 4,8m
9m dengan tinggi yang berbeda pula dari
3m 8,9m. konon candi ini digunakan selain
untuk pemujaan juga digunakan untuk
pemakaman.
Gedong I
Terbentuk pada ketinggian 1.208 mdpl,
terdapat sebuah candi yang menghadap ke
Barat, di dalam bilik masih dapat dijumpai
yoni namun lingganya sudah tidak ada.
Gedong II
Terletak pada ketinggian 1.274 mdpl,
terdapat dua bangunan yaitu candi induk
(Menghadap ke Barat) dan di depannya
terdapat sebuah Candi Perwara
(menghadap ke Timur) yang telah runtuh.
Gedong III
Terletak pada ketinggian 1.297 mdpl,
terdiri dari tiga bangunan yaitu candi
induk meghadap ke Barat, candi apit di
sebelah Utara, dan candi perwara di
depan candi induk. Arca pada relung
candi induk masih dapat dijumpai
yaitu Durga di relung Utara, Agastya di
relung Selatan, Ganesha di relung
Timur, dan Mahakala dan Nandiswara
terdapat di kiri-kanan pintu candi.
Candi Perwara memiliki bentuk yang
hampir sama dengan Candi Semar di
Komplek Candi Dieng, yaitu berbentuk
persegi panjang.
Gedong IV
Terletak pada ketinggian 1.295 mdpl,
terdiri dari 12 bangunan yang terbagi
tiga sub kelompok. Sub kelompok
pertama terdiri dari Candi Induk dan
delapan Candi Perwara, sub kelompok
kedua terdiri dari satu Candi Perwara;
dan sub kelompok ketiga terdiri dari
dua Candi Perwara, bagian luar
bangunan Candi Induk terdapat
relung-relung kosong kecuali pada
relung sisi Selatan terdapat arca
Agastya.
-
..
PUSL TBANG
Gedong V
Terletak pada ketinggian 1.308 mdpl,
terdapat dua halaman yang tidak sama
tingginya, di halaman pertama
terdapat Candi Induk yang diapit dua
buah reruntuhan Candi Perwara.
Sedangkan pada halaman kedua
terdapat dua buah reruntuhan Candi
Perwara.
Di sela-sela antara candi Gedong III
dengan Gedong IV pada petak 6-l4
terdapat sebuah lubang kawah yang
mengeluarkan sumber air panas dan bau
belerang yang menyengat. Oleh Pemda
Semarang sumber air panas tersebut
dimanfaatkan sebagai sumber air bagi
pemandian yang dibangun didekatnya.
Konon, sumber air panas ini dijaga oleh
arwah Nyai Gayatri yang merupakan
salah satu dayang dari Raja Sima,
seorang raja yang pernah berkuasa di
tanah Jawa.
Udara yang berkabut yang melingkupi
komplek Candi Gedong Songo sehingga
suhu udara cenderung dingin berkisar
antara 19-27 C, hal ini memang cocok
untuk menikmati kehangatan sumber air
Fasilitas
panas ini sembari merilekskan tubuh dari
kelelahan setelah berjalan mengelilingi
candi.
Di sebelah Barat candi III pada petak 6
terdapat arca Hanoman anak dewa yang
berwujud kera putih. Konon arca tersebut
adalah wujud penjaga Dasamuka yang
ditimbun gunung oleh Hanoman pada
cerita Ramayana.
Suara mendesis yang keluar dari sela-sela
tanah di sekitar arca sampai tebing yang
berada di atasnya dipercaya oleh
masyarakat sekitar sebagai suara
Dasamuka.
Sejak tanggal 15 Juni 2009 dimanfaatkan
oleh Pengelola Perhutani sebagai Bumi
Perkemahan (buper). Di lokasi ini akan
direncanakan dibangun berbagai fasilitas
pendukung wisata, seperti jalan setapak,
shelter, warung, kolam rendam air panas
dan Camping Ground yang lebih
representatif.
Memasuki kawasan Buper Gedong Songo,
pengunjung akan disambut oleh kicauan
berbagai burung liar, seperti tekukur
(Streptopelia chinensis), cendet(Lanius
Schach), kutilang (Pycnonotus aurigaster)
dan cekakak gunung (Halcyon
cyanoventris). Sesekali terlihat pula
musang (Paradoxurus hermaphroditus)
Dari kiri ke kanan : Buper Gedong Songo dibawah kerindangan pohon pinus, Jjasa sewa
kuda dikelola masyarakat, Satwa liar burung kutilang, Rumput liar berkhasiat obat .
-
dan burung puyuh (Turnix sylvatica
baktelsorum) melintas. Beragam jenis
flora yang berkhasiat obat banyak pula
dijumpai pada kawasan ini, seperti
sangkobak / daun sendok / ki urat
(Plantago asiatika L.), tembelekan
(Lantana camara Linn.),sangket
(Moschosma polystachyum Benth.),
pegagan (Centella asiatica), gandarusa
(Justicia gendarussa Burm. f.), dan lain-
lain.
Kalau beruntung dan cuaca cerah,
pengunjung dapat menikmati keindahan
landscape Rawa Pening, Gunung Andong,
Gunung, Telomoyo, Gunung Merbabu dan
Gunung Merapi di kejauhan.
Selain berkemah, pengunjung juga dapat
melakukan beragam aktivitas di kawasan
Buper Gedong Songo seperti :
1 Rekreasi, menikmati pemandangan
alam dan refreshing.
2 Kegiatan out-bound dan beragam
permainan, antara lain flyng-fox,
jembatan gantung, titi tali dll.
3 Tracking, kegiatan penjelajahan hutan
sampai obyek wisata Gonoharjo.
4 Hiking, penjelajahan hutan dan
pengenalan jenis vegetasi hutan.
5 Wisata sejarah, pengamatan arsitektur
dan relief candi.
43
6 Wisata pendidikan, proses
penyadapan getah pinus, pengamatan
beragam satwa, pengamatan jenis
lumut, pengenalan tumbuhan obat,
7 Pada saat cuaca cerah kegiatan para-
layang juga dapat dilakukan pada
kawasan ini.
8 Akan dikembangkan wisata
pengobatan dengan berendam air
panas belerang.
Perjalanan mencapai lokasi Buper Candi
Gedung Songo memerlukan waktu
sekitar 40 menit.
Berikut jarak tempuh ke lokasi dari
beberapa alternatif jalur.
Ungaran - Gedong Songo : 25 km
Ambarawa - Gedong Songo : 15 km
Semarang - Gedong Songo : 45 km
Menurut berbagai sumber, kawasan
Candi Gedong Songo memiliki kekuatan
bio energi terbaik di Asia, bahkan lebih
baik dari Pegunungan Tibet atau
pegunungan di Asia lainnya. Beberapa
investor dari luar konon berminat untuk
mengembangkan kawasan ini sebagai
tempat peristirahatan dan padepokan.
Berlibur ke tempat ini, selain menambah
wawasan budaya juga mampu memberi
kesegaran karena panorama dan hawa
sejuknya.
Flora & Fauna
-
PUSL TBANG
-
45
Tegakan Mahoni Afrika (Khaya anthotheca)
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
Pantai Logending berada di lereng Gunung Arjuna Secara administratif lokasi ini masuk
Desa Ayah, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Berdasarkan
administrasi pengelolaan hutan lokasi ini terletak pada petak 50a dan 51a, RPH Tebo,
BKPH Gombong Selatan, KPH Kedu Selatan dengan status kawasan ldti (lapangan
dengan tujuan istimewa).
Muara Sungai Bodo
-
Logending merupakan sebuah wisata
pantai pada sabuk pegunungan kapur
Selatan (karst) dengan kondisi topografi
berbukit dan landai. Berada pada
ketinggian 0-20 mdpl dengan suhu rata-
rata 30 dan curah hujan tahunan
mencapai 4514 mm/tahun.
Logending berada pada kawasan hutan
lindung dengan produksi terbatas dengan
tegakan jati (Tectona grandis), akasia
(Acacia mangium), nyamplung
(Callophylum innophylum), mahoni
Potensi Wisata
Sudut petak 51b dengan tebing dan pantai pasirnya berpotensi untuk dikembangkan
sebagai destinasi wisata pilihan, sungai belakang wisma- destinasi yang terabaikan-tempat masyarakat menambang pasir dan
batu kali
47
(Swietenia mahagoni) dan sonokeling
(Parasirianthes falcataria).
Beragam potensi fauna dapat pula
dijumpai di kawasan ini, antara lain : kera
ekor panjang (Macaca fascicularis),
biawak kelabu (Varanus nebulosus),
lutung Jawa (Trachypithecus auratus),
alap-alap tikus/putih (Elanus
hypoleuscus), tupai (Tupaia javanica), ular
sawah (Phyton recticulatus), ayam hutan
hijau (Gallus varius), kutilang (Pycnonotus
aurigaster), babi hutan (Sus scrofa),
burung hantu (Strix leptogrammica),
sero/lingsang (Aonyx cinerea), menjangan
(Cervus Timorensis), cendet (Lanius
Schach), burung derkuku (Streptopilia
chinensis), burung perkutut (Gopelia
srinata), cucak udang (Phyloscocum
moratus) dan lain-lain.
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
Posisi Logending yang berada pada muara
Sungai Bodo, yang memisahkan
Kabupaten Kebumen dan Cilacap
menjadikan kawasan ini selalu ramai oleh
aktivitas nelayan. Beragam hasil laut
seperti udang, kepiting, cumi-cumi,
kerang, dan ikan dapat dijumpai setiap
hari di pasar ikan terdekat.
Pantai Logending dikelola oleh Pemda
Kebumen sementara Perhutani hanya
mengelola wisma (tempat penginapan).
Beragam fasilitas telah disediakan oleh
pemda untuk wisatawan antara lain
dermaga perahu, jembatan, areal parkir,
tempat ibadah, toilet, warung, shelter,
arena bermain anak, pagar, jalan, jaringan
komunikasi, fasilitas kesehatan, pos
keamanan, pusat informasi, toko
cendramata dan lain-lain.
Pasca tsunami Oktober 2006, pasir pantai
yang luas berubah menjadi dermaga
beton. Saat pasang surut dan cuaca cerah,
pengunjung dapat bebas beraktifitas
seperti berkuda, memancing, naik perahu
wisata dan lain-lain, sambil menikmati
indahnya matahari tenggelam (sunset).
Tempat favorit pengunjung untuk lokasi
pemancingan adalah muara Sungai
Bodo, Pantai Karang, dan sepanjang
dermaga Pantai Logending.
Ragam masakan hasil laut, dengan menu
favorit ikan bakar merupakan destinasi
wisata yang tak kalah menarik untuk
dicoba. Makanan khas daerah seperti:
lanting, sate ambal, lenthis, jipang
kacang, sale pisang, grobi, gula kelapa
dan lain-lain dapat pula dicicipi atau
dibawa sebagai buah tangan selain
beragam souvenir khas Logending
seperti aneka kerajinan pandan, kerang
dan sebagainya.
Permainan anak yang disediakan pemda
hanya ayunan dan plorotan, peluang
tersebut ditangkap oleh sebagian
masyarakat dengan penyediaan
alternatif permainan seperti kolam
renang terpal, kincir angin, kuda wisata,
ATV (All Terrain Vehicle), dan perahu
wisata.
Hampir setiap bulan kawasan bumi
perkemahan di Pantai Logending selalu
digunakan untuk berkemah, terutama
Fasilitas
-
dalam bulan Juni-Agustus, baik
pengunjung yang datang dari Kebumen
maupun kabupaten di sekitarnya. Pesona
alam yang indah merupakan alasan
utama untuk lokasi berkemah dan datang
kembali.
Namun kondisi lingkungan tidak
mendukung, banyak sampah berserakan
sering menjadi keluhan sebagian besar
pengunjung yang datang.
Jumlah tempat sampah yang minim dan
kurangnya kesadaran masyarakat dan
pengunjung dalam membuang sampah
menjadi penyebab utama, ditambah
dengan aliran sungai Bodo yang selalu
membawa sampah dari hulu. Aksi
vandalisme, kotoran kuda yang
berserakan dan warung tenda yang
serampangan turut menjadi penyebab
masalah yang ada.
Destinasi wisata yang belum terekploitasi
dan dikembangkan adalah hutan, sungai,
tegakan dan beragam potensi di
bawahnya, antara lain satwa, tumbuhan
obat, sumber mata air, gua alam, tebing
dan keunikan iklim mikronya.
Potensi langka yang belum
dimanfaatkan dengan semestinya di
petak 50b adalah tegakan mahoni Afrika
(Khaya anthotheca) tahun tanam 1953
dengan diameter 50-100cm, tinggi bebas
cabang diatas 10m.
Di bawah akar sengon laut
(Parasarianthes falcataria) di kaki tebing
kapur, memancar sumber mata air jernih
berdiameter 40cm sepanjang tahun.
Sementara di sisi lain terdapat lubang
(gua) menunggu untuk dieksplorasi.
Gambar searah jarum jam : Pintu Gerbang
dan ticketing bernuansa rumah tradisional
jawa, Wisma Logending satu-satunya
penginapan yang ada pada kawasan ini,
Jembatan wisata menghubungkan area
parkir dengan pantai Logending, deretan
warung makan dan souvenir, Masjid
Logending area parkir, salah satu bentuk
shelter, tempat bermain anak didepan
warung, area parkir
49
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
Dengan memanfaatkan lahan bekas
persemaian sebelah Selatan dapat
dibangun obyek daya tarik baru berupa
kolam renang, dengan pertimbangan
antara lain : ketersediaan air bersih
melimpah, pengunjung yang datang
selama ini tidak dapat mandi di laut
karena berbahaya (ombak besar pantai
Selatan) sedangkan di sekitar
Kecamatan Ayah belum ada kolam
renang, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan secara signifikan dari tarif
tiket masuk yang dikelola sendiri tanpa
pelibatan pemda.
Sebelah Utara dari lahan persemaian
dapat dibuat bumi perkemahan, dengan
fasilitas antara lain arena out-bond,
mck, kantin, aula dan pos jaga. Sebagai
kawasan favorit dalam kegiatan
perkemahan dan untuk pengembangan
wisata edukasi, dapat pula ditambahkan
atraksi wisata lain berupa rumah pohon
Pengembangan Kawasan
sebagai lokasi pengamatan burung dan
kebun binatang mini.
Sungai Logending di belakang wisma
diapit dua tebing karang di sisi kiri dan
kanan, dengan sebaran batuan hitam
dan air yang selalu mengalir jernih.
Tercatat 3 buah gua yang ada pada
petak 50b yang selama ini belum pernah
diekplorasi dan diberi nama.
Di BKPH Gombong Selatan tercatat
sejumlah 88 lubang gua yang telah
dikenal oleh masyarakat, 5 di antaranya
berada di Desa Ayah : Kemit, Tratag,
Barat II, Sigong, dan Kembar.
Keberadaan gua tersebut pernah pula
digunakan sebagai obyek penelitian dan
pemetaan oleh mahasiswa dan pecinta
alam dari berbagai universitas.
Potensi dan keindahan gua yang ada di
Gombong Selatan memang menjadi
daya tarik tersendiri. Pesona Gua Darat,
Gua Kali di Petak 28b, dan Gua Simbar
-
Aji di Petak 27a karena pesonanya pernah
diupayakan dikelola oleh LMDH setempat
sebagai obyek wisata, namun karena
keterbatasan anggaran dalam pengadaan
sarpra pendukung, akhirnya ditinggalkan.
Pada petak 51b terdapat sebuah ceruk
dengan hamparan pasir putih yang bersih.
Dengan ombak yang cenderung tenang,
lokasi ini sangt menjanjikan bila dikelola
lebih lanjut sebagai sebuah destinasi
wisata pilihan.
Aksesibilitas menuju ke Pantai Logending
kondisinya sangat baik dan terawat, baik
dari arah Jawa Barat maupun Jawa Tengah.
Lokasinya yang hanya 8 km dari Gua
Jatijajar menjadikan kawasan ini sebagai
salah satu pilihan rangkaian wisata yang
menjanjikan kepuasan kepada
penikmatnya. Dengan jarak 130km dari
Jogjakarta pengunjung dapat
menggunakan moda transportasi kereta
api ataupun bus, dengan kereta api hanya
membutuhkan waktu 2,5 jam dan turun di
Stasiun Gombong, dilanjutkan dengan
Kendaraan angkot atau ojek. Sedangkan
dengan moda transportasi bis dari
Jogjakarta dapat turun di pertigaan Polsek
Ijo dan dilanjutkan angkot/ojek.
Gambar searah jarum jam :
Hilangnya pasir di Pantai Logending
membuat aktivitas pengunjung hanya
duduk menikmatinya dari atas tanggul,
salah satu atraksi kesenian tradisional,
memancing dari atas tanggul, Kolam renang
terpal dengan kedalaman sekitar 40cm yang
dikelola masyarakat dengan tarif Rp. 5000,-
/anak ramai dikunjungi. Kuda wisata yang
dikelola oleh masyarakat dengan tarif Rp.
20.000,-/30 menit, dermolen(jawa) / kincir
angin salah satu atraksi wisata yang dikelola
oleh masyarakat, perahu wisata di muara
Sungai Bodo menyeberangkan pengunjung
yang ingin pergi ke TPI (Tempat Pelelangan
Ikan) di seberang sungai 51
-
PUSL TBANG
-
53
Air Sungai Pramasan mengalir sepanjang tahun
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
-
Sumber air panas Margotopo terletak di
sebelah Timur Laut, Desa Gonoharjo,
Kecamatan Limbangan, Kabupaten Daerah
Tingkat II Kendal, Jawa Tengah, lokasi ini
lebih dikenal dengan nama Pemandian Air
Panas Nglimut Gonoharjo / Wana Wisata
Gonoharjo. Secara administrasi
pengelolaan hutan, lokasi wana wisata ini
terletak di petak 11a, c, & f RPH Gempol,
BKPH Ambarawa, KPH Kedu Utara, dengan
luas wilayah 77 Ha, terdiri dari hutan
pinus dan hutan campuran. Di bawah
tegakan sebagian besar dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar dengan budidaya kopi.
Dengan curah hujan tahunan rata-rata
sebesar 2.456mm dengan puncaknya
terjadi pada bulan November-Pebruari.
Temperatur udara antara 18-23oC,
kelembaban antara 80-81%, serta
penyinaran matahari 40-50% sehingga
membuat kawasan wana wisata
Gonoharjo termasuk daerah basah dan
sejuk.
Wana wisata Gonoharjo terletak kurang
lebih 35 km dari Kota Kendal atau berjarak
25 km dari pusat Kota Semarang atau 20
km dari Kota Ungaran. Dengan adanya
pembangunan prasarana jalan di
Kabupaten Kendal, maka kawasan wisata
Gonoharjo mudah dilewati melalui simpul-
simpul jalur jalan yang mempunyai akses
ke Semarang-Limbangan-Sumowono-
Gambar serah jarum jam : Pintu Gerbang yang berfungsi sebagai kantor
dan ticketing di Wana Wisata Gonoharjo, Gapura masuk kolam rendam air panas,
Monumen peresmian wana wisata Gonoharjo setelah direnovasi oleh Kepala
Unit I pada tanggal 21 Pebruari 2008, Papan pengumuman bagi pengunjung yang
berendam di kolam rendam air panas
55
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
Bandungan (Obyek Wisata Candi
Gedongsongo) dan Semarang-Boja-
Sukoharjo (Obyek Wisata Curuk Sewu). Di
masa datang lokasi ini dapat menjadi jalur
wisata alam potensial.
Dalam Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Profinsi Jawa Tengah, kawasan
wisata Gonoharjo termasuk dalam Sub
Daerah Tujuan Wisata A (DTW A) dimana
kebijakan pengembangan kawasan ini
diarahkan pada tema keagamaan, ekologi,
budaya, grand culture atau budaya
kerajaan jawa, pedesaan, agro, bahari,
tirta, peninggalan purbakala, alam dan
minat khusus.
Di desa Gonoharjo tidak ada kegiatan
rutin bisa jadi tradisi khusus yang
diselenggarakan. Kegiatan kesenian yang
ada berupa kuda lumping dan rebana.
Dari aspek ekonomi, masyarakat yang
terkait langsung dengan adanya wana
wisata Gonoharjo sangat kecil. Namun
geliat kegiatan wisata turut mendorong
kemajuan berbagai sektor lainnya.
Sebanyak 33% penduduk desa Gonoharjo
adalah petani, beberapa hasil bumi yang
sering dijajakan di wana wisata Gonoharjo
ialah jagung, kacang tanah dan gula aren.
Industri pembuatan gula aren dikelola
oleh hampir setiap warga desa. Industri
gula aren yang berkembang ini tidak lepas
dari daya dukung sumber daya alam.
Pohon aren sebagai bahan baku gula aren
tumbuh tersebar di daerah / wilayah Desa
Gonoharjo.
Gula aren hasil produk sentra di
Gonoharjo banyak kesamaannya dengan
gula aren daerah lain pada umumnya
yaitu : rasanya manis, aromanya khas,
warna coklat cerah, tekstur cerah agak
masir dan tidak mudah leleh.
Potensi wisata
-
Fasilitas
Gambar searah jarum jam : kolam renang
air panas-bak rendam dan panggung
hiburan, suasana keramaian pengunjung
yang sedang beristirahat di depan warung,
membuka bekal makanan, Curug
Argosumo, Candi Argosumo dan Curug
Benowo
Potensi wisata unggulan Wana Wisata
Gonoharjo adalah sumber air panas
yang mengalir sepanjang tahun yang
dipercaya dapat mengobati berbagai
penyakit kulit dan gatal-gatal. Potensi
yang lain adalah pemandangan hutan
alam dengan berbagai flora dan
faunanya, Candi Argosumo, Curug
Benowo, didukung oleh suhu udara
yang sejuk dan bersih dengan
ketenangan situasi alam pegunungan
yang khas. Kondisi alam dan sumber
air tawar yang melimpah merupakan
potensi wisata alam yang menawan.
57
-
PUSL TBANG
Beberapa fasililitas pendukung kegiatan
wisata di Wana Wisata Gonoharjo antara
lain kolam pemandian air dingin, kolam
pemandian air panas, arena bermain anak,
flying-fox, kebun binatang mini, dan taman
bunga.
Sesuai dengan Rencana Induk Pengusahaan
Wana Wisata Gonoharjo (1999) kawasan ini
dibagi menjadi 4 (empat) sub kawasan (SK)
yaitu : SK Pintu Gerbang dan Area Parkir, SK
Bumi Perkemahan, SK Sumber Air Panas dan
SK Curug Benowo, sedangkan bagian lain
berfungsi sebagai area hutan penyangga
yang merupakan bagian yang tak terlepas
dari sub kawasan ini.
1. SK Pintu Gerbang & Area Parkir.
Pada kawasan ini terdapat deretan warung-
warung penjaja makanan dan minuman
yang melayani kebutuhan pengunjung. di
sisi lain terdapat pula penginapan dengan
tarif yang terjangkau.
2. SK Bumi Perkemahan.
Dengan topografi 0-20% dengan ketinggian
antara 755-815 m dpl, di bawah tegakan
hutan pinus yang rindang dan asri suasana
bumi perkemahan memberi kesan sangat
alami. Letak bumi perkemahan berbatasan
dengan tebing, sehingga keindahan
pemandangan alami tampak menawan,
dengan panorama indahnya tanaman hutan
dan perbukitan di tengah gemericiknya
gesekan daun pinus tertiup angin. Selain
pemandangan hamparan hutan dapat pula
menikmati pesona lereng dan lekuk aliran
sungai dari celah-celah ujung pepohonan
dan segarnya alam pegunungan.
Gambar dari atas ke bawah : musholla, kios souvenir, bangunan sumber air panas- ticketing-
shelter keseragaman bangunan tidak sama/mencerminkan karakteristik lokal, deretan
warung dan shelter payung
Fasilitas
-
3. SK Sumber Air Panas.
Sumber air panas Margotopo berada di
antara dua lereng bukit dengan kemiringan
lereng antara 40-70 % di ketinggian 750 m
dpl. Sub kawasan ini merupakan obyek
unggulan dari Wana Wisata Gonoharjo, yang
dapat dicapai dengan berjalan kaki selama
15 menit (970 m) dari pintu gerbang.
Sepanjang perjalanan beragam burung
berkicau bersahutan menyambut wisatawan
yang datang. Pada sub-kawasan ini terdapat
beberapa fasilitas untuk pengunjung antara
lain kolam rendam air panas, shelter,
pancuran air panas, musholla, toilet, warung
makan sederhana dan beberapa gardu
istirahat, dengan pemandangan Kali
Pramasan mengalir bergemericik di
bawahnya.
4. SK Curug Benowo.
Ketinggian sub-kawasan ini 835-900 m dpl
dan merupakan tempat tertinggi di kawasan
Wana Wisata Gonoharjo. Pada perbukitan
yang curam terdapat air terjun Curug
Benowo dengan ketinggian air 8 m. Curug
ini cukup menawan dengan airnya yang
jernih.
Terdapat situs Candi Pramasan (Candi
Argosumo) dengan permukaan yang relatif
datar, 0-30 % pada ketinggian kurang lebih
835 m dpl. Di situs candi terdapat arca
ganesha dan situs pemandian. Konon air
yang keluar dari dua buah pancuran yang
ada dipercaya masyarakat dapat membuat
awet muda dan membuat otak lebih segar.
Gambar dari atas ke bawah : Menikmati segar dan jernihnya airpohon Curug Benowo,
Berendam kaki melepas penat, Kegiatan out-bond dibawah rindangnya pohon pinus, Flyng-
fox-meluncur
Aktivitas
59
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
PUSL TBANG
PUSL TBANG
-
61
Soda straw-baby stlaktit
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
-
Medio tahun 2002 penggembala dan
masyarakat sekitar desa Nguluhan
Kecamatan Montong Kabupaten Tuban
tak pernah menyangka lubang menganga
di hutan tempat mereka sering
menggembala ternak dan bermain
merupakan sebuah rangkaian dari gua
yang indah. Pada 7 September 2002
dengan niat mencari sarang burung,
Tamuji, Supriyadi, Judi dan Slamet
mencoba masuk ke dalam lubang dengan
peralatan seadanya. Keberadaan lubang
yang sempit agak menyusahkan upaya ini,
sehingga diperlebar secara manual
sampai 40cm. Dengan tambang plastik
dan alat penerangan, mereka mulai turun
sedalam 18 m mencari sarang burung.
Bukan sarang burung yang mereka
dapatkan namun sebuah ruang besar
yang menakjubkan dengan berbagai
ornamen yang mempesona di dalamnya.
63
Objek wisata
Gambar searah jarum jam : kondisi langka
keberadaan mutiara gua, helektit
pertumbuhan stalaktit arah samping, beragam
bentuk stalakmit
-
PUSL TBANG
PUSL TBANG
Penasaran dan takjub mereka terus
menjelajah dan menemukan ruang-ruang
berikutnya, yang merupakan rangkaian dari
sebuah gua yang besar. Konon pada tahun
700 Masehi gua tersebut merupakan
kerajaan Sarima Panggung yang tersohor
megah dan kaya. Kerajaan tersebut
diperintah oleh Arya.Penanggungan yang
didampingi oleh Putri Kenanga sebagai
permasurinya, bersama cucunya Putri
Nawang Asih.
Karena sabda, Kerajaan Sarima Panggung
tenggelam ke dalam tanah dan menjelma
bebatuan. Menurut legenda kerajaan
Sarima Panggung akan kembali jaya setelah
Nusantara diperintah oleh dua orang yang
merupakan Tedak Rasul dan Turun
Mataram.
Melihat keindahan ornamen yang mirip
selendang, bunga dan hasil penerawangan,
gua tersebut diberi nama Gua Putri Asih
dengan harapan keberadaannya dapat
memberi pengayoman kepada masyarakat
di sekitarnya bagai seorang putri cantik
yang penuh kasih sayang.
Gua Putri Asih ini berada di bawah tegakan
jati di Petak 37a, RPH Nguluhan, BKPH
Mulyo Agung, KPH Parengan, pada
koordinat 06o58343 Lintang Selatan dan
111o50033 Bujur Timur di pegunungan
Kapur Utara Pulau Jawa.
Kepercayaan masyarakat sekitar, legenda
Putri Nawang Asih dan kerajaan Sarima
Penggung tidak terlepas dari fenomena
keragaman bentuk ornamen dan variasi
gradasi warna yang ada. Berbagai ornamen
gua sering diinterpretasikan sebagai wujud
bentukan binatang, tumbuhan, ruang dan
bangunan dengan fungsi masing-masing
terkait cerita rakyat yang difahami.
Sejak ditemukan, Gua Putri Asih terbagi
menjadi 9 ruang yaitu (1) ruang I, (2)
ruang pertapan, (3) balkon, (4) ruang
II/kedaton, (5) ruang III, (6) ruang
rahasia, (7) ruang IV, (8) ruang V dan (9)
ruang VI. Masih dimungkinkan banyak
lagi ruang lain yang belum ditemukan.
Gua Putri Asih terbentuk dari batuan
karst (gamping) di dasar laut, dengan
endapan dan ketebalan batu gamping
yang terjadi bervariasi hingga ratusan
meter. Proses pembentukan dan
pemunculan gua memerlukan waktu
Objek wisata
-
yang sangat lama, hingga mencapai ribuan
tahun. Hampir sebagian besar gua di dunia
terbentuk oleh adanya proses air baik
secara fisik maupun kimiawi, di sisi lain
faktor lingkungan juga berperan penting,
seperti porositas
batuan/kesarangan, permeabilitas,
saturasi, pelipatan batuan bumi, patahan,
pen-sesar-an dan lain-lain. Gua yang
terbentuk karena peristiwa karst
(pelarutan batuan kapur akibat aktivitas
air) dapat menciptakan lorong-lorong dan
bentukan batuan yang sangat menarik
akibat proses kristalisasi, presipitasi dan
pelarutan gamping.
Bentukan dan ragam dekorasi gua
(speleothem) yang bisa kita temui di Gua
Putri Asih dibedakan berdasarkan dari
proses terbentuknya yaitu
A. Dripstone, terbentuk karena proses
tetesan air, terdiri dari
1. Stalaktit adalah ornamen gua yang
tumbuh dari atap gua menuju ke
bawah yang terbentuk karena
65
Lubang penemuan gua
-
PUSL TBANG
rekahan kecil pada tubuh batu gamping sehingga
terjadi tetesan air yang mengandung larutan
kalsium karbonat. Di saat itu terjadilah presipitasi
sehingga terlepas karbondioksida dan membentuk
endapan bening disebut mineral kalsit.
2. Stalakmit adalah ornamen pada lantai gua,
terbentuk karena limpasan tetesan air dari
stalaktit yang terakumulasi di lantai gua dan
membentuk dekorasi tersendiri.
3. Pilar/column bentuk dekorasi gua yang terjadi
karena bersatunya stalagmit dan stalagtit.
4. Sodastraw adalah calon pembentuk stalaktit
5. Helektit adalah stalaktit yang bercabang/ornamen
gua yang berlawanan dengan grafitasi bumi.
Ukurannya kecil dan tidak beraturan, terkadang
bercabang dan melintir ke segala arah. Helektit
terbentuk dari tetesan air yang mengalir melalui
alur kecil sebagai akibat gaya kapiler.
B Flow Stone atau batu alir terbentuk dari aliran
milyaran tetesan air yang mengalir melalui retakan
atau bidang antar lapisan dinding bagian gua dan
menyelubungi bongkahan batu atau tanah.
Macamnya adalah :
1. Shawl atau drapery. Bentuknya mirip tirai,
selendang atau gordyn terkadang selendang ini
tembus cahaya dan berwarna-warni akibat
mineral kalsit yang terkandung di dalamnya.
2. Shield berbentuk perisai
3. Canopy adalah ornamen berbentuk kubah yang
terbentuk oleh air yang mengalir diatas
bongkahan batu.
3 4
1
2
5
-
C. Rimstone terbentuk akibat adanya hambatan
pada aliran air, jenisnya antara lain :
1 Micro gours mirip petakan sawah terdapat
pada shield dan canopy
2 Gourdam ornamen yang berada di lantai gua
mirip tanggul atau petakan sawah yang besar
bangunannya menyerupai pematang sawah.
D.Cave Pearl atau mutiara gua terbentuk saat kerikil
terselimuti oleh mineral kalsit pada lantai gua.
Dekorasi yang amat indah ini jarang dijumpai di gua
manapun
Selain beragam ornamen, beragam fosil dan
peninggalan prasejarah pula dijumpai di Gua Putri
Asih. Menilik dari ilmu Speologi, Gua Putri Asih
dapat disebut sebagai laboratorium alam bawah
tanah yang besar, mempunyai nilai pengetahuan di
bidang Geomorfologi, Klimatologi, Hidrologi,
Geologi, Biologi, Antropologi, Arkeologi dan
Paleontologi.
Banyak ragam ornamen dan pengetahuan yang
tampak di Gua Putri Asih, tetapi masih banyak lagi
yang belum terungkap karena masih banyak ruang-
ruang yang belum ditelusuri.
67
Gourdam bentukan pematang terlihat nyata (1), drapery
selendang batu yang elok (2), microgours petakan sawah
kecil pada shield (3), flow stone-shield (4), column pilar
gua (5), stalaktit (6), ragam shield yang elok diatas
canopy (7), mutiara gua (8) shield diatas stalakmit (9)
7
6
8
9
-
Sejarah Singkat
Pusat Pengembangan Hutan, Pusat Jati di Cepu, Jawa Tengah dibangun atas dasar
keputusan Direksi nomor : 3090/Kpts./Dir/1997 tanggal 29 September 1997.
Pada awal diresmikan yaitu tanggal 5 Pebruari 1998 dinamakan Pusat Jati, kemudian
dalam perkembangannya pada pertengahan tahun 1999 diubah namanya menjadi Pusat
Pengembangan Hutan (PUSBANGHUT) yang kegiatannya tidak hanya pengelolaan jati
tetapi juga tanaman lainnya, sampai pada tahun 2000 diubah lagi menjadi Pusat
Pengembangan Sumber Daya Hutan (Pusbang SDH) tugasnya ditambah dengan
pengelolaan lingkungan, pada tahun 2005 diubah namanya menjadi Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perum Perhutani sampai saat ini.
Pembangunan ini dimaksudkan untuk menyiapkan wadah melakukan aplikasi hasil-hasil
penelitian dalam mengelola hutan di wilayah kerja Perum Perhutani. Pengembangan
Puslitbang Perum Perhutani diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk-
produk andalan Perum Perhutani melalui pengembangan teknologi yang telah diketahui
sebelumnya atau ditemui dalam proses kegiatannya.
Visi dan Misi
Visi :
Menjadi Lembaga Pusat Penelitian dan Pengembangan yang dapat membantu
perusahaan dalam mengelola sumber daya hutan secara lestari untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Misi :
Menciptakan kreativitas, inovasi dalam mengelola sumber daya hutan dan
manajemen perusahaan.
Memproduksi benih dan bibit unggul/superior.
Menyebarkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan, serta memberikan
rekomendasinya kepada manajemen.
PUSL TBANG
Gedung Laboratorium Genetika Molekuler
-
Tujuan Pembangunan Puslitbang Perum Perhutani
1. Melakukan kegiatan Pemuliaan Pohon dan Uji Silvikultur, agar dalam waktu singkat
dicapai peningkatan produktivitas dan kualitas produk.
2. Melakukan koordinasi kegiatan penelitian dan pengembangan melalui kerjasama
penelitian dengan lembaga-lembaga Perguruan Tinggi /lembaga penelitian, baik
didalam maupun diluar negeri.
3. Sebagai Pusat Informasi tentang pengelolaan hutan di wilayah kerja Perum
Perhutani.
Sasaran
Sasaran program kerja Puslitbang adalah mendapatkan bibit/benih unggul dan pohon
jati unggul dengan pendekatan konvensional yaitu Pemuliaan Pohon berdasarkan
penampakan fisik pohon (fenotipe) dan pendekatan Bioteknologi yaitu Pemuliaan
Pohon Jati berdasarkan sifat genotype serta dengan melakukan Uji Silvikultur.
Ruang Lingkup Kegiatan Penelitian dan Pengembangan :
1. Silvikultur dan pemuliaan tanaman pohon.
2. Kajian produk kayu dan non kayu.
3. Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat sekitar hutan.
4. Manajemen Hutan (di pulau Jawa).
5. Kajian Jasa dan Lingkungan Hutan.
69
Pusat Informasi Jati (PIN)
PERUM PERHUTANI Perusahaan Umum Kehutanan Negara
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perum Perhutani Alamat : Jln. Wonosari Batokan Tromol Pos 6 Cepu 58302 Jawa Tengah
Telp. (0296) 42133-421883, Fax. (0296) 422439
-
Di Balik Layar
Tertarik dengan kegiatan caving, yang merupakan sebuah
ilmu baru di Perhutani, Wakapuslitbang Bidang Penelitian,
Corryanti turut melakukan penelusuran di Gua Putri Asih.
Terkenang saat masih muda ikut dalam kegiatan
Rimbawan Pecinta Alam (Rimpala) di kampus biru.
Dengan menggunakan
cahaya senter Corryanti
bersama putrinya
mengamati mengamati
ornamen micro gours pada
stalatmit.
PUSL TBANG
Dengan serius M. Adam mengerjakan editing
foto untuk menghasilkan tampilan yang prima.
Di lapangan pengumpulan data dan informasi
dilakukan dengan beragam metode, salah satunya
adalah dengan wawancara. Budi Darjano (sebelah
kiri) sedang menyerap informasi dari pengelola Bumi
Perkemahan Gedong Songo.