buku wisata

67
PUSL TBANG

Upload: taufik-rizkiandi

Post on 26-Sep-2015

45 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Buku Wisata Puslitbang

TRANSCRIPT

  • PUSL TBANG

  • 5

    Hamparan pasir putih Papuma dan jajaran perahu nelayan

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    Pantai Malikan

    Pantai Papuma terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, sekitar 37 km Selatan

    kota Jember, dengan luas sekitar 25 Ha. Tanjung Papuma dilindungi keberadaannya

    dengan adanya pulau karang sepanjang 2,5 km dengan hamparan pasir putih dan

    barisan bukit hijau penuh pepohonan.

    Keberadaan satwa liar, seperti kera ekor panjang (Macaca fascilularis), lutung jawa

    (Trachypithecus auratus), biawak kelabu (nyambik : lokal, Varanus nebulosus), ayam

    hutan merah (Gallus gallus) merupakan daya tarik wisata yang khas di wilayah ini.

    Gunung Kajang

  • Potensi Alam

    7

    Lansekap Pantai Watu Ulo dilihat dari ketinggian tebing lokasi gua Jepang (bunker pengintaian pada saat Perang Dunia II), Siti Hinggil dilihat dari sisi pantai Pantai Malikan

    Pengunjung yang datang akan langsung

    disuguhi dengan hamparan hutan jati

    (Tectona grandis) yang teduh dan asri.

    Bila jauh berjalan ke dalam hutan,

    pemandangan berganti dengan

    hamparan kombinasi, antara hutan

    dataran rendah dan hutan pantai.

    Deretan perahu nelayan yang kontras

    dengan keheningan hutan seakan

    bejajar memagari pantai. Di lepas pantai

    deretan pulau karang berdiri kokoh

    dalam terjangan ombak laut selatan.

    Ada lima batu karang besar, masing-

    masing diberi nama sesuai dengan

    bentuknya, yaitu Pulau Batara Guru,

    Pulau Kresna, Pulau Narodo, Pulau

    Kajang dan Pulau Kodok. Di pinggir pantai, berdiri beberapa

    warung sederhana yang menyediakan

    kebutuhan wisatawan dengan menu

    khas pantai, yaitu ikan bakar.

    Pengunjung yang berminat dapat

    memilih sendiri jenis ikan segar

    kesukaannya.

    Pantai Malikan merupakan hamparan

    batuan endapan yang membentuk

    lempeng pipih. Karena proses abrasi

    oleh hantaman ombak pantai Laut

    Selatan selama ratusan tahun,

    terbentuklah bermacam macam batuan

    yang unik. Bunyi gesekan bebatuan

    disertai suara ombak, menimbulkan

    nuansa lingkungan tersendiri.

  • PUSL TBANG

    Bagi pengunjung yang ingin menikmati

    lebih lama keindahan Papuma,

    disediakan beberapa wisma / cottage

    dengan harga reralif murah, dan

    fasilitas yang tak kalah dengan hotel

    berbintang. Dari tempat ini dapat

    disaksikan atraksi wisata alam berupa

    celoteh burung liar disela-sela deburan

    ombak pantai, kadang muncul satwa

    satwa liar, seperti kera, bajing, biawak,

    dan ayam hutan.

    Goa Jepang dan Goa Kelelawar berada

    tepat pada sisi Selatan pintu gerbang

    Wana Wisata Papuma. Dari ketinggian

    di Goa Jepang dapat disaksikan Pantai

    Watu Ulo dengan hamparan pasir

    hitam dan ombaknya yang besar.

    Pada saat laut pasang, Goa Kelelawar

    sulit dikunjungi, namun dikala laut

    surut terhampar pemandangan pantai,

    tebing dan vegetasi pantai yang indah.

    Menikmati keindahan Gunung Kajang

    dibawah teduhnya pandan laut (Pandanus

    odoratissimus) (atas), batuan karang

    memanjang tersusun sedemikian rupa

    mirip sisik ular (inset) dilihat dari

    ketinggian Gua Jepang (bawah).

  • Satwa dan Potensi Alam

    Gambar searah jarum jam : kera ekor panjang berkeliaran mencari makan terkadang mendekati pengunjung yang datang, ayam hutan merah sesekali melintas diantara rerimbunan hutan, biawak kelabu sering terlihat disekitar warung mencari sisa makanan, lutung jawa sesekali terlihat saat pagi hari di ketinggian pepohonan.

    9

  • PUSL TBANG

    Larung sesaji di Pantai Papuma, dilakukan

    setiap Bodho Kupat pada tanggal 7 Syawal

    dalam penanggalan Jawa (atas), Olah raga

    pagi, seorang turis dari Jerman berolahraga

    pagi di Pantai Malikan (tengah), anak-anak

    bermain ombak dan pasir pantai di Pantai

    Pasir Putih, walau sudah dipasang papan

    larangan mandi di laut (bawah).

    7

    Atraksi & Aktivitas

  • Fasilitas

    Gambar searah jarum jam:

    Cottage diatas perbukitan

    penghuni dimanjakan

    dengan pemandangan Laut

    Selatan dan ragam pulau

    karang, Penginapan dengan

    berbagai standar pilihan,

    Shelter bentuk panggung

    memanjakan pengunjung

    yang sedang beristirahat,

    Wihara bantuan

    pengunjung tempat ibadah

    umat Konghucu dan Aula

    serbaguna

    11

  • PUSL TBANG

  • 13

    Pesona Matahari Terbit dari Ujung Pethokol

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    Secara geografis, Pantai Sowan terletak di ujung Barat Tuban dengan potensi

    pegunungan kapur, wilayah ini relatif kurang subur untuk pertanian. Arah

    pengembangan Pantai Sowan dan sekitarnya ditetapkan sebagai kawasan

    industri. Secara administratif Pantai Sowan terletak di Dusun Sowan, Desa

    Bogorejo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

  • Pantai dengan pasir putih nan lembut

    ini terletak di pinggir jalur jalan

    Deandles, yaitu perbatasan Jawa

    Tengah dan Jawa Timur, 40 km arah

    Timur dari kota Rembang, dan 38 km

    arah Barat dari pusat kota Tuban.

    Lokasi yang luas dan strategis,

    memungkinkan kawasan ini cocok

    untuk lokasi rest area.

    Rimbunnya pohon trembesi (Samanea

    saman), mahoni (Swietenia

    macrophylla) dan akasia (Acasia

    auriculiformis) menyambut kedatangan

    pengunjung. Angin semilir dan aroma

    khas sejuk udara pantai bagai relaksasi

    alami.

    Di kerimbunan pepohonan dijumpai

    tekukur (Streptopolia chinensis),

    cekakak sungai (Todirkampus concolor)

    dan gelatik batu kelabu (Parus Major)

    berlompatan dan bernyanyi riang.

    Bila beruntung terlihat gemak (Turnix

    sylvatica), musang (Paradoxuru

    hermaprodi) dan garangan (Herpentes

    brachyurus). Di pinggiran sungai sering

    pula dijumpai biawak (Varanus salvator)

    dan ular phiton (Pyton reticulates).

    Deretan perahu nelayan di sekitar Pantai

    Sowan tampak berayun-ayun diterpa

    ombak yang datang, sementara

    pemiliknya sibuk menurunkan aneka

    ikan, kepiting, udang, dan hasil laut

    lainnya.

    15

  • PUSL TBANG

    Di bawah rindang pepohonan sepeda

    motor pengangkut menunggu para

    nelayan yang akan menjual hasil

    tangkapannya ke pasar.

    Ujung Pethokol merupakan gugusan

    karang menjorok ke laut. Ketika pasang

    surut tiba, terlihat anak-anak dengan

    ceria mencari aneka bebatuan, kulit

    kerang, kepiting dan ikan-ikan kecil.

    Tampak pula beberapa pemancing sedang

    asyik memegang joran menunggu

    sambaran ikan, menggulung dan

    melemparkannya kembali

    Dari ketinggian tebing, hamparan aneka

    ragam batuan karang berbentuk abstrak

    menghiasi pantai ini. Deretan karang

    memanjang tampak bagai punggung ular,

    sehingga konon diberi julukan punggung

    naga. Di sekitarnya terdapat pohon

    klampis yang rindang, tempat yang

    nyaman bagi pengunjung bersama

    keluarga untuk duduk bersantai sambil

    menikmati bekal bawaannya.

    Aneka bebatuan yang unik menghiasi celah karang di Ujung Pethokol (atas), Punggung

    Naga merupakan gugusan batu karang yang tersusun memanjang (tengah), deretan

    perahu nelayan yang bersandar di Pantai Sowan, corak warna, bentuk dan ukurannya

    merupakan daya tarik tersendiri (bawah)

  • Dari celah-celah ujung pepohonan dan

    segarnya udara pantai terlihat di

    kejauhan aktivitas perahu nelayan yang

    hilir-mudik menangkap ikan.

    Pesona matahari di kala terbit dan

    terbenam menambah romantis

    suasana. Bila cuaca bersahabat, Sowan

    sering dijadikan sebagai lokasi

    pemotretan Pre -wedding

    17

    Teduh kerindangan pohon klampis dan

    sejuknya udara pantai membuat betah

    pengunjung yang datang (kanan), Pre-

    wedding dengan moment sunset (bawah).

  • Aktivitas

    Gambar searah jarum jam : Mancing, Bermain air laut,Pre-wedding, Berjalan-jalan tepi pantai, Pulang melaut, Santai menikmati udara laut

    Di bawah tegakkan pohon klampis

    (Acacia tomentosa) yang rindang

    dan asri terhampar pasir putih nan

    lembut, yang siap memanjakan kaki

    yang melangkah menapakinya.

    Kontur yang landai membuat sub-

    kawasan Pantai Punggung Naga

    berkesan luas dan lapang, beberapa

    sisi tebing menjorok ke arah pantai,

    menjadikan lokasi ini sangat

    menawan untuk bersantai melepas

    lelah.

    Saat musim liburan tiba, beragam

    pelancong dari kabupaten Tuban,

    Blora, Rembang dan Bojonegoro

    ramai berkunjung di Pantai Sowan

    bersama keluarga.

    Terlebih lagi pada hari ke tujuh Hari

    Raya Idul Fitri yang dalam tradisi

    masyarakat pesisir Pulau Jawa

    dikenal dengan istilah Kupatan,

    mereka datang berombongan sambil

    membawa bekal aneka masakan

    khas untuk disantap bersama.

    PUSL TBANG

  • 19

    Sepeda motor pengangkut hasil laut ke

    pasar (kanan atas) tawar-mwnawar untuk

    kesepakatan harga. Gotong royong (kanan

    tengah) ciri masyarakat pesisir yang sudah

    jarang dijumpai di perkotaan, bergantian

    saling bantu menambatkan perahu saat

    pulang melaut, beragam aktivitas

    pengunjung di Pantai punggung Naga

    (bawah). Anak-anak asyik bermain

    mencari kulit kerang dan ikan kecil disela

    bebatuan karang (kiri atas).Buka bekal

    (kiri tengah) setelah lelah beraktifitas

    dibawah rindang pepohonan membuka

    bekal makanan yang di bawa.

  • PUSL TBANG

  • 21

  • PUSL TBANG

    Di balik perbukitan di lereng Gunung

    Slamet sebelah selatan terdapat tebing

    batu yang menjulang tinggi, dentuman air

    yang jauh dari ketinggian menciptakan

    kabut abadi bernuansa pelangi nan elok,

    merupakan irama alam yang

    menggetarkan jiwa.

  • Potensi wisata

    Curug Cipendok terletak di sebelah

    Selatan kaki Gunung Slamet (3432m

    dpl). Secara administratif obyek

    wisata Curug Cipendok terletak di

    Desa Karangtengah, Kecamatan

    Cilongok Kabupaten Daerah Tingkat II

    Banyumas. Secara wilayah

    pengelolaan hutan, lokasi ini terletak

    di petak 49a, c, d, RPH Lebaksiu, BKPH

    Gunung Slamet Barat, KPH Banyumas

    Timur, dengan luas wilayah 47 Ha,

    pada kelas hutan produksi (damar,

    pinus) dan hutan alam (rimba

    campur). Dengan topografi

    kelerengan di atas 8 %, ketinggian

    tempat 700-850 m dpl, dan suhu rata-

    rata 20o C lokasi ini memiliki iklim

    yang sejuk.

    23

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    Di dalam Rencana Induk

    Pengembangan Pariwisata Propinsi

    Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas

    termasuk dalam Sub Daerah Tujuan

    Wisata D (DTW D) dengan pusat

    Cilacap, sehingga kebijakan

    pengembangan jenis obyek wisata

    diarahkan pada pembangunan obyek

    wisata alam, budaya, pedesaan,

    geologi, bahari, belanja dan industri

    kerajinan. Kota Cilacap, dengan

    potensi industri dan pelabuhan

    alamnya dapat memberikan

    pengaruh positip terhadap

    pengembangan Kabupaten

    Banyumas.

    Keanekaragaman flora-fauna dan keunikan bentang alam yang bervariasi, berupa bukit, lembah,

    telaga, sungai, air terjun, goa alam, sumber mata air, sawah dan perkebunan, serta potensi seni budaya dengan karakteristik masyarakat di kawasan Curug Cipendok merupakan potensi kekayaan alam yang khas dan jarang dimiliki oleh obyek wisata lain. Dengan tetap memperhatikan aspek konservasi dan ekosistem lingkungan berbagai potensi alam yang ada di obyek wisata Curug Cipendok, lokasi ini dapat dikembangkan menjadi bermacam kegiatan rekreasi yang menarik dan menantang untuk dijelajahi. Kawasan Curug Cipendok merupakan daerah tempat sumber mata air yang dilalui oleh beberapa anak sungai seperti Kali Banjaran, Kali Logawa dan Kali Mengaji yang semua bermuara ke Sungai Serayu. Posisi Purwokerto dalam jalur jaringan jalan regional sangat strategis, yang dapat dicapai melalui jalan raya maupun jalan kereta api. Selain terhubung dengan kota-kota yang yang berada dalam jalur Selatan, Kota Purwokerto dapat langsung terhubung dengan beberapa kota pada jalur Utara yaitu Semarang dan Cirebon. Secara geografis lokasi kawasan Curug Cipendok terletak di Utara wilayah Banyumas, sekitar 25km dari kota Purwokerto. Dengan akses jalan aspal pada jalur transportasi antara kota Purwokerto dan kota Kroya melalui

  • Jernihnya air kali Banjaran sebuah potensi yang belum dikelola (kiri tengah), suasana

    Kampoeng Panginyongan dengan Telaga Pucung (bawah), fasilitas di dalam Jungle

    House Citiung (kanan atas).

    bunga-bunga nan asri di sepanjang jalan,

    membuat perjalanan terasa

    menyenangkan. Beragam jenis pohon

    hutan tropis yang didominasi oleh jenis

    weru/wangkal/kihiang (Albizia procera),

    Bendo (Artocarpus elastica) dan pasang

    (Quercus gemelliflora) dipadu dengan

    kokohnya tebing batu yang tinggi, siap

    menanti untuk dijelajahi. Di bawah

    jembatan kayu berlumut terdapat

    sebuah alat pembangkit listrik

    mikrohidro (PLTMH), yang digerakkan

    oleh derasnya air anak kali Wadas untuk

    kebutuhan listrik.

    Kampoeng Panginyongan (bahasa

    Banyumas : kampung saya) adalah

    sebuah jungle-house yang dibangun

    disekitar Telaga Pucung dengan konsep

    budaya Banyumasan, yang dilengkapi

    dengan beragam fasilitas seperti

    restoran, shelter, panggung budaya dan

    ruang penjualan souvenir. Pengalaman

    menginap di Jungle-house Kampung

    Panginyongan dengan pesona jernih air

    Telaga Pucung, merupakan sebuah

    pengalaman menginap yang tak

    terlupakan.

    Kecamatan Cilongok, lokasi dapat dicapai dengan mudah, baik dengan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Sarana transportasi umum adalah colt, yang dapat mengantar sampai desa Karang Tengah, dilanjutkan dengan ojek untuk mencapai lokasi. Perjalanan menuju kawasan Curug

    Cipendok melewati daerah pertanian

    penduduk dan areal perkebunan.

    Sepanjang jalan menuju lokasi Curug

    Cipendok, terdapat perkebunan

    tomat, cabai, wortel dan berbagai

    aneka sayuran, yang cukup menarik

    untuk dinikmati.

    Di sepanjang jalan banyak penduduk

    yang membuka warung di rumah dan

    menjajakan mendoan (bahasa

    Banyumas : mendo = setengah

    matang) dan susu murni.

    Sebelum lokasi parkir kendaraan

    terdapat gapura menuju ke Telaga

    Pucung. Pengunjung yang ingin

    menikmati indahnya Telaga Pucung

    dapat berjalan kaki selama 5-10 menit

    dengan melintasi batu-batu

    bertingkat

    Suara gemericik air sesekali diiringi

    suara satwa-satwa hutan, keindahan

    25

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    Hal ini cocok untuk melonggarkan

    pikiran kita, setelah disibukkan dengan

    berbagai kegiatan yang menyita tenaga

    dan pikiran. Citiung, Pekopen, Grinsing

    Wesi, Rata Petung, dan Sudem adalah

    deretan nama jungle house yang

    tersedia. Mendoan dan Cimplung

    merupakan sajian khas yang disediakan

    bagi pengunjung yang menginap,

    Begalan, Dalang, Jemblung dan

    Rampak Lesung merupakan pilihan

    atraksi budaya dan tradisi khas

    Banyumasan yang disuguhkan bagi

    pengunjung yang menginap.

    Perjalanan menuju Curug dapat

    ditempuh kurang lebih 500m.

    Fasilitas

    Gambar searah jarum jam : mikro hidro ;

    pembangkit listrik untuk penerangan jalan

    di Curug Cipendok, Shelter di atas

    punggung bukit lokasi strategis menikmati

    bentang alam, jalan batu berundak

    menuju lokasi Kampoeng Panginyongan,

    Taman bunga disekitar bumi perkemahan,

    kera abu-abu bersama dengan anaknya,

    lutung jawa si pemalu, harimau Sumatra

    koleksi Wisata Bahari Lamongan.

  • Satwa

    Sepanjang perjalanan, rindang pohon-

    pohon besar berusia ratusan tahun

    dengan akar sebesar paha orang dewasa

    mengular ke mana-mana. Sementara

    pada batang-batang pohon, tumbuh

    anggrek hutan warna-warni. Tanaman

    unik seperti kantong semar dan aneka

    kupu-kupu, turut menyegarkan mata.

    Setelah berjalan selama sekitar 15-20

    menit, akan terdengar gemuruh suara air

    yang jatuh dari ketinggian 92m yang

    menghantam bebatuan di bawahnya.

    Udara dingin dengan kabut abadi dipadu

    sinar matahari siang menampilkan warna

    pelangi yang indah, sehingga membuat

    suasana damai dan segar.

    Simponi musik yang dihadirkan lewat

    dentuman air terjun, gemericik sungai,

    kicau beragam jenis burung, desau angin

    di kerimbunan hutan dan tebing, sesekali

    terdengar suara kera liar dan pekik elang

    yang merupakan pesona alam yang

    menakjubkan.

    Bila sedang mujur, pengunjung dapat

    menyaksikan atraksi kera ekor panjang

    (Macaca fascicularis) yang

    bergelantungan dan berlompatan diatas

    pepohonan.

    Beragam jenis satwa liar masih dapat

    dijumpai pada kawasan ini, babi hutan

    (Sus scrofa), lutung (Trachipytecus

    auratus sondaicus), ayam hutan hijau

    (Gallus varius), burung raja udang

    (Halcyon cyanoventris), ular sanca

    (Phyton molurus).

    Walau telah dinyatakan punah sejak

    tahun 1980-an, konon menurut beberapa

    masyarakat sekitar keberadaan harimau

    jawa (Panthera tigris sondaica) sering

    muncul di kawasan Curug Cipendok.

    27

  • PUSL TBANG

  • 29

    Batu Karangnini

  • PUSL TBANG

    Secara administratif, Karang Nini terletak di Desa Emplak, Kecamatan Kalipucang.

    Karang Nini berada sekitar 83 km, sebelah Selatan dari kota Ciamis, pada jalur

    wisata menuju Pantai Pangandaran yang merupakan salah satu obyek wisata

    primadona Jawa Barat.

    Karangnini, Pantai Parelek, Karang Masigit

  • Secara Geografis terletak pada 7o415LS

    dan 108o4525BT, ketinggian 0-45

    meter dpl dengan luas 90 Ha. Obyek

    wisata ini merupakan perpaduan dari

    suasana laut selatan, tebing karang,

    hutan dan muara sungai Cipambokongan

    terpadu dengan kentalnya tradisi adat

    dan budaya masyarakat sekitar. Tak

    kalah menariknya adalah legenda Karang

    Nini, Karang Masigit, Pantai Parang Kuda,

    Pantai Parelek, Curug Kecapi, Mata Air

    Tujuh, Wihelmina Tunnel, beberapa situs

    budaya dan sejarah lainnya.

    Potensi wisata

    Gambar searah jarum jam : Luas pasir di

    Pantai Parang Kuda cocok dijadikan lokasi

    berbagai even kegiatan olah raga pantai,

    Wihelmina Tunnel sebuah terowongan

    kereta api yang sudah tidak digunakan, Gua

    Pendek, Gua Panjang dan Gua Dompet

    ragam gua alam dipesisir kawasan Pantai

    Karangnini oleh masyarakat sering dijadikan

    sebagai lokasi ritual tertentu, keindahan

    Curug Kecapi yang belum tereksploitasi

    diantara batuan sendimen

    31

  • PUSL TBANG

    Hamparan hutan Jati (Tectona grandis)

    dan rimba lain yang lebat di lokasi Karang

    Nini bertaut dengan lautan lepas,

    ditambah deburan debur ombak dan

    berujung di langit biru yang membentuk

    garis horizon di kejauhan, sehingga

    menghasilkan pesona alam yang

    menyimpan misteri kebesaran dan

    keagungan Tuhan. Beragam vegetasi khas

    hutan pantai mendominasi kawasan

    wisata ini seperti butun/keben

    (Baringtonia asiatica), nyamplung

    (Callophylum innophylum), pandan laut

    (Pandanus tectorius), waru laut (Hibiscus

    tilliceus), dan kangkung laut (Ipomoea

    pescaprae). Beragam pepohonan ditanam

    sebagai pengayaan jenis, seperti mahoni

    (Sweitenia mahagoni), angsana

    (Pterocarpus indicus), ketapang

    (Terminalia catappa), johar (Cassia

    siamea), mahoni Afrika (Khaya

    anthotheca).

    Topografi Karang Nini bervariasi, mulai

    datar hingga berbukit dan sebagian

    bergelombang. Dengan keanekaragaman

    tumbuhan hutan, menjadikan lokasi ini

    dihuni oleh beragam satwa liar.

    Potensi wisata

  • Beberapa satwa yang sering dijumpai,

    antara lain kera abu-abu (Macacca

    fascicularis), lutung (Trachipytecus

    auratus sondaicus), landak (Hystrix

    bracyura), trenggiling (Manis javanica),

    kancil (Tragulus javanicus), ayam hutan

    hijau (Gallus varius), burung takur

    tulumtumpuk (Megalaema javensis),

    burung raja udang (Halcyon

    cyanoventris), ular sanca (Phyton

    molurus).

    Beragam fasilitas telah disediakan oleh

    pengelola untuk kenyamanan

    pengunjung, antara lain pondok wisata,

    tempat parkir, shelter, MCK, menara

    pandang, musholla, jalan setapak, pusat

    informasi dan kantin.

    Fasilitas

    Gambar searah jarum jam : Pintu gerbang

    wana wisata Karangnini bernuansa rumah

    tradisional,cottage diatas tebing Pantai

    Parelek, Area parker luas, Muara

    Cipambokongan yang tenang dan luas

    menunggu untuk dieskploitasi, Karang

    Masigit dari sisi Pantai Parelek, Karangnini

    dan Bale Kambang lambang kesetiaan cinta,

    Mata Air Tujuh yang penuh misteri

    33

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    Aktivitas

    Dengan lokasinya yang strategis, 9 km

    dari Pangandaran, Karang Nini dapat

    ditempuh dari arah manapun dengan

    beragam moda transportasi. Rute

    perjalanan yang dapat ditempuh untuk

    mencapai lokasi ini :

    1. Garut - Tasikmalaya - Banjar - Ciamis -

    Kalipucang - Pangandaran : 170 Km

    2. Bandung - Tasikmalaya - Banjar - Ciamis

    - Kalipucang - Pangandaran : 210 Km

    3. Cirebon - Kuningan - Ciamis - Banjar -

    Kalipucang - Pangandaran : 175 Km

    4. Cilacap/Purwokerto - Kalipucang -

    Pangandaran : 155 Km

    Beragam aktivitas wisata yang dapat

    dilakukan di kawasan Karang Nini dan

    sekitarnya adalah:

    1 Recreation, sight seeing dan refreshing

    (kegiatan menikmati dan melihat

    pemandangan alam).

    2 Kegiatan dan penelitian antara lain

    mengamati flora, fauna, terumbu

    karang, maupun gejala fisik

    terbentuknya gua alam, situs budaya

    dan situs sejarah.

    3. Tracking, kegiatan penjelajahan hutan

    dan pantai hingga ke terowongan

    tempo dulu, Wilhelmina Tunnel atau

    lebih dikenal dengan nama

    Terowongan Sumar merupakan

    sebuah terowongan bekas jalur kereta

    api dengan panjang 1200m.

    4 Tracking sampai ke Curug Kecapi dan

    muara Sungai Cipambokongan,

    melihat pesona Gua Dompet, Goa

    Pendek, Gua Panjang, Goa Kurung

    Badak dan Gua Karang Kuda, sambil

    menikmati lembutnya pasir pantai

    Karang Kuda.

    5 Wisata menginap yaitu pengunjung

    dapat menggunakan fasilitas lokasi

    camping atau pondok wisata.

    6 Outdoor activity lainnya seperti

    Outbond dan Flyng Fox, melihat

    potensi pasir pantai yang sangat luas.

    Di pantai Karang Kuda dapat pula

    dikembangkan berbagai aktivitas

    lainnya seperti : volly pantai,

    sepakbola, layang-layang dan lain-lain.

    Fotografi : mencari moment yang tepat

    untuk diabadikan, Properti shooting film

    Sight seeing : menikmati keindahan bentang

    alam Pantai Parelek

  • Konon pada zaman dahulu kala di sebuah kampung bernama Emplak atau

    Karangtunjang tinggallah sepasang kakek-nenek sakti bernama Ambu Kolot dan

    Arga Piara. Kegemaran Aki adalah memancing ikan laut. Seperti biasa, suatu hari

    Aki pergi memancing sementara Nini menunggu di rumah. Hari sudah merembang

    petang, namun Aki belum juga pulang. Hal itu membuat nenek menjadi gusar dan

    khawatir terjadi sesuatu menimpa diri Aki. Maka dengan dibantu tetangganya,

    ditelusurinya sepanjang pantai serta memanggil-manggil di antara suara deburan

    ombak. Namun malang sampai hari berganti malam Aki tetap tidak dijumpai. Para

    tetangga yang membantu mencari sudah putus asa dan pulang ke rumahnya

    masing-masing. Tinggalah Nini di tepi pantai.

    Dengan kesaktian yang dimiliki si Nini memohon kepada sang Ratu Laut Kidul agar

    bisa dipertemukan dengan Aki, bagaimanapun keadaannya.

    Tidak berapa lama kemudian menjelmalah di hadapan Nini sebuah batu karang

    dalam keadaan mengambang, sebagai perwujudan jasad Aki.

    Didorong oleh keinginan untuk membuktikan cinta kasih dan kesetiaannya Nini

    bersemedi memohon kepada Nyi Roro Kidul agar dirinya dijelmakan seperti Aki.

    Nini pun akhirnya menjelma menjadi batu karang yang menghadap laut ke arah

    Balekambang. Saat ini batu karang perwujudan jasad Aki diberi nama Balekambang

    sedang perwujudan dari Nini disebut Karang Nini. Konon, kita akan bergoyang-

    goyang bila berdiri di atas Balekambang.

    Kisah kedua insan itu sampai kini masih kokoh terabadikan melalui dua batu karang

    yaitu Karang Nini dan Balekambang. Sampai berabad-abad kemudian, dua buah

    batu karang yang berhadap-hadapan itu tetap kokoh di tempatnya menjadi simbol

    cinta dan kesetiaan. Hanya saja pada tahun 1918 bagian karang yang menyerupai

    kepala Nini putus disambar petir menyisakan bagian yang sekarang dapat kita

    nikmati.

    35

  • PUSL TBANG

  • 37

    Candi Gedong II berlatar belakang Bumi Perkemahan Gedong Songo

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    Pada ketinggian lebih dari 1.200 m di atas permukaan laut berdiri

    sebuah komplek candi yang dibangun pada masa Dinasti

    Syailendra abad VII IX Masehi (tahun 927 masehi) di Desa Candi,

    Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah,

    tepatnya di lereng Gunung Ungaran.

  • Kondisi artefak dan ciri fisik terutama

    bentuk dan lokasinya ketinggian gunung

    diduga para ahli, komplek candi Gedong

    Songo dibangun pada masa yang sama

    dengan candi Dieng di Wonosobo. Kata

    gedong berarti bangunan dan songo

    berarti sembilan, berarti ada candi

    berjumlah sembilan. Bangunan candi yang

    terbuat dari batu andesit tersebut pada

    awalnya disebut Gedong Pitoe karena saat

    pertama kali ditemukan oleh Rafles

    terdapat tujuh bangunan. Belakangan

    waktu, ditemukan dua bangunan lagi,

    sehingga berjumlah sembilan. Sampai

    sekarang baru lima candi yang telah

    dipugar oleh Dinas Purbakala yaitu candi I,

    II pada tahun 1928-1929 dan candi III, IV,

    V pada tahun 1977-1983, sedangkan

    keempat candi yang lain masih dalam

    bentuk reruntuhan seperti ketika

    ditemukan. Keempat reruntuhan candi

    tersebut berada pada petak 6m pada

    kelas hutan tegakan kayu lain dengan

    vegetasi berupa rimba campur tahun

    tanam 1986, sehingga saat ini

    keberadaannya telah tertutup oleh

    vegetasi.

    Potensi Wisata

    Gambar searah jarum jam : Hutan lumut

    diketinggian tebing batu yang belum

    terekspose, Kawah sumber air panas , Tebing

    batu sebuah potensi yang belum terekspose

    39

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    Keberadaan arca Ciwa Mahadewa, Ciwa

    Mahaguru, Ganeca, Durga Mahisasura

    Mardhini, Nandi Swara, Mahakala dan

    Yoni di bilik candi serta gajah dalam

    posisi jongkok di kaki candi III, dan Yoni

    berbentuk persegi panjang pada bilik

    candi I, mencirikan komplek ini adalah

    candi Hindu.

    Kompleks Candi Gedongsongo dibangun

    berderet dari bawah hingga puncak

    perbukitan di Gunung Ungaran. Hal ini

    menunjukkan karakter Candi

    Gedongsongo yang sangat spesifik,

    perpaduan antara dua religi yang bersifat

    lokal dan global.

    Gunung dalam tradisi kepercayaan

    masyarakat lokal pra Hindu adalah

    tempat bersemayamnya roh nenek

    moyang sedangkan dalam kepercayaan

    Hindu gunung merupakan tempat tinggal

    bagi dewa-dewa.

    Sejarah penemuan Candi Gedong Songo

    Tahun 1740, Loten menemukan

    kompleks Candi Gedongsongo.

    Dilanjutkan pada tahun 1804, Raffles

    mencatat kompleks tersebut dengan nama

    Gedong Pitoe karena hanya ditemukan

    tujuh kelompok bangunan. Van Braam

    membuat publikasi pada tahun 1925, dan

    kemudian Friederich dan Hoopermans

    membuat tulisan tentang Gedongsongo

    pada tahun 1865.Tahun 1908 Van Stein

    Callenfels melakukan penelitian

    terhadapat kompleks candi dan Knebel

    melakukan inventarisasi pada tahun 1910-

    1911. Di Kompleks Candi Gedongsongo,

    kaki candi dapat dikenali melalui profilnya

    yang terdiri dari sisi genta dan pelipit lurus.

    Pada bagian luar tubuh candi terdapat

    relung-relung yang dahulu berisi arca

    Parswadewata, namun sekarang sebagian

    besar dalam kondisi kosong, demikian pula

    bilik candi yang dahulu berisi lingga-yoni

    dan relung di dalam bilik. Relung bagian

    luar tubuh dihias dengan motif flora dan

    kadang terdapat pula Kala (kepala

    raksasa).

    Parswadewata di Jawa ditafsirkan sebagai

    persembahan kepada roh nenek moyang

    yang telah bersatu dengan Siwa dan di

  • dalam candi disimbolkan dengan Lingga-Yoni

    yang dikawal dewa pengiring yaitu: Durga

    (istri Siwa), Ganesha (anak Siwa), dan

    Agastya (seorang resi yang memiliki

    kemampuan spiritual setara dengan dewa).

    Atap Candi bertingkat tiga dengan hiasan

    miniatur candi dan antefix, baik polos

    maupun berhias. Denah candi hampir

    seluruhnya berbentuk bujur sangkar namun

    terdapat pula candi dengan denah persegi

    panjang, sedang ukuran candinya sangat

    bervariasi,

    lebarnya berkisar 4,5m -9,5m; panjang 4,8m

    9m dengan tinggi yang berbeda pula dari

    3m 8,9m. konon candi ini digunakan selain

    untuk pemujaan juga digunakan untuk

    pemakaman.

    Gedong I

    Terbentuk pada ketinggian 1.208 mdpl,

    terdapat sebuah candi yang menghadap ke

    Barat, di dalam bilik masih dapat dijumpai

    yoni namun lingganya sudah tidak ada.

    Gedong II

    Terletak pada ketinggian 1.274 mdpl,

    terdapat dua bangunan yaitu candi induk

    (Menghadap ke Barat) dan di depannya

    terdapat sebuah Candi Perwara

    (menghadap ke Timur) yang telah runtuh.

    Gedong III

    Terletak pada ketinggian 1.297 mdpl,

    terdiri dari tiga bangunan yaitu candi

    induk meghadap ke Barat, candi apit di

    sebelah Utara, dan candi perwara di

    depan candi induk. Arca pada relung

    candi induk masih dapat dijumpai

    yaitu Durga di relung Utara, Agastya di

    relung Selatan, Ganesha di relung

    Timur, dan Mahakala dan Nandiswara

    terdapat di kiri-kanan pintu candi.

    Candi Perwara memiliki bentuk yang

    hampir sama dengan Candi Semar di

    Komplek Candi Dieng, yaitu berbentuk

    persegi panjang.

    Gedong IV

    Terletak pada ketinggian 1.295 mdpl,

    terdiri dari 12 bangunan yang terbagi

    tiga sub kelompok. Sub kelompok

    pertama terdiri dari Candi Induk dan

    delapan Candi Perwara, sub kelompok

    kedua terdiri dari satu Candi Perwara;

    dan sub kelompok ketiga terdiri dari

    dua Candi Perwara, bagian luar

    bangunan Candi Induk terdapat

    relung-relung kosong kecuali pada

    relung sisi Selatan terdapat arca

    Agastya.

  • ..

    PUSL TBANG

    Gedong V

    Terletak pada ketinggian 1.308 mdpl,

    terdapat dua halaman yang tidak sama

    tingginya, di halaman pertama

    terdapat Candi Induk yang diapit dua

    buah reruntuhan Candi Perwara.

    Sedangkan pada halaman kedua

    terdapat dua buah reruntuhan Candi

    Perwara.

    Di sela-sela antara candi Gedong III

    dengan Gedong IV pada petak 6-l4

    terdapat sebuah lubang kawah yang

    mengeluarkan sumber air panas dan bau

    belerang yang menyengat. Oleh Pemda

    Semarang sumber air panas tersebut

    dimanfaatkan sebagai sumber air bagi

    pemandian yang dibangun didekatnya.

    Konon, sumber air panas ini dijaga oleh

    arwah Nyai Gayatri yang merupakan

    salah satu dayang dari Raja Sima,

    seorang raja yang pernah berkuasa di

    tanah Jawa.

    Udara yang berkabut yang melingkupi

    komplek Candi Gedong Songo sehingga

    suhu udara cenderung dingin berkisar

    antara 19-27 C, hal ini memang cocok

    untuk menikmati kehangatan sumber air

    Fasilitas

    panas ini sembari merilekskan tubuh dari

    kelelahan setelah berjalan mengelilingi

    candi.

    Di sebelah Barat candi III pada petak 6

    terdapat arca Hanoman anak dewa yang

    berwujud kera putih. Konon arca tersebut

    adalah wujud penjaga Dasamuka yang

    ditimbun gunung oleh Hanoman pada

    cerita Ramayana.

    Suara mendesis yang keluar dari sela-sela

    tanah di sekitar arca sampai tebing yang

    berada di atasnya dipercaya oleh

    masyarakat sekitar sebagai suara

    Dasamuka.

    Sejak tanggal 15 Juni 2009 dimanfaatkan

    oleh Pengelola Perhutani sebagai Bumi

    Perkemahan (buper). Di lokasi ini akan

    direncanakan dibangun berbagai fasilitas

    pendukung wisata, seperti jalan setapak,

    shelter, warung, kolam rendam air panas

    dan Camping Ground yang lebih

    representatif.

    Memasuki kawasan Buper Gedong Songo,

    pengunjung akan disambut oleh kicauan

    berbagai burung liar, seperti tekukur

    (Streptopelia chinensis), cendet(Lanius

    Schach), kutilang (Pycnonotus aurigaster)

    dan cekakak gunung (Halcyon

    cyanoventris). Sesekali terlihat pula

    musang (Paradoxurus hermaphroditus)

    Dari kiri ke kanan : Buper Gedong Songo dibawah kerindangan pohon pinus, Jjasa sewa

    kuda dikelola masyarakat, Satwa liar burung kutilang, Rumput liar berkhasiat obat .

  • dan burung puyuh (Turnix sylvatica

    baktelsorum) melintas. Beragam jenis

    flora yang berkhasiat obat banyak pula

    dijumpai pada kawasan ini, seperti

    sangkobak / daun sendok / ki urat

    (Plantago asiatika L.), tembelekan

    (Lantana camara Linn.),sangket

    (Moschosma polystachyum Benth.),

    pegagan (Centella asiatica), gandarusa

    (Justicia gendarussa Burm. f.), dan lain-

    lain.

    Kalau beruntung dan cuaca cerah,

    pengunjung dapat menikmati keindahan

    landscape Rawa Pening, Gunung Andong,

    Gunung, Telomoyo, Gunung Merbabu dan

    Gunung Merapi di kejauhan.

    Selain berkemah, pengunjung juga dapat

    melakukan beragam aktivitas di kawasan

    Buper Gedong Songo seperti :

    1 Rekreasi, menikmati pemandangan

    alam dan refreshing.

    2 Kegiatan out-bound dan beragam

    permainan, antara lain flyng-fox,

    jembatan gantung, titi tali dll.

    3 Tracking, kegiatan penjelajahan hutan

    sampai obyek wisata Gonoharjo.

    4 Hiking, penjelajahan hutan dan

    pengenalan jenis vegetasi hutan.

    5 Wisata sejarah, pengamatan arsitektur

    dan relief candi.

    43

    6 Wisata pendidikan, proses

    penyadapan getah pinus, pengamatan

    beragam satwa, pengamatan jenis

    lumut, pengenalan tumbuhan obat,

    7 Pada saat cuaca cerah kegiatan para-

    layang juga dapat dilakukan pada

    kawasan ini.

    8 Akan dikembangkan wisata

    pengobatan dengan berendam air

    panas belerang.

    Perjalanan mencapai lokasi Buper Candi

    Gedung Songo memerlukan waktu

    sekitar 40 menit.

    Berikut jarak tempuh ke lokasi dari

    beberapa alternatif jalur.

    Ungaran - Gedong Songo : 25 km

    Ambarawa - Gedong Songo : 15 km

    Semarang - Gedong Songo : 45 km

    Menurut berbagai sumber, kawasan

    Candi Gedong Songo memiliki kekuatan

    bio energi terbaik di Asia, bahkan lebih

    baik dari Pegunungan Tibet atau

    pegunungan di Asia lainnya. Beberapa

    investor dari luar konon berminat untuk

    mengembangkan kawasan ini sebagai

    tempat peristirahatan dan padepokan.

    Berlibur ke tempat ini, selain menambah

    wawasan budaya juga mampu memberi

    kesegaran karena panorama dan hawa

    sejuknya.

    Flora & Fauna

  • PUSL TBANG

  • 45

    Tegakan Mahoni Afrika (Khaya anthotheca)

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    Pantai Logending berada di lereng Gunung Arjuna Secara administratif lokasi ini masuk

    Desa Ayah, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Berdasarkan

    administrasi pengelolaan hutan lokasi ini terletak pada petak 50a dan 51a, RPH Tebo,

    BKPH Gombong Selatan, KPH Kedu Selatan dengan status kawasan ldti (lapangan

    dengan tujuan istimewa).

    Muara Sungai Bodo

  • Logending merupakan sebuah wisata

    pantai pada sabuk pegunungan kapur

    Selatan (karst) dengan kondisi topografi

    berbukit dan landai. Berada pada

    ketinggian 0-20 mdpl dengan suhu rata-

    rata 30 dan curah hujan tahunan

    mencapai 4514 mm/tahun.

    Logending berada pada kawasan hutan

    lindung dengan produksi terbatas dengan

    tegakan jati (Tectona grandis), akasia

    (Acacia mangium), nyamplung

    (Callophylum innophylum), mahoni

    Potensi Wisata

    Sudut petak 51b dengan tebing dan pantai pasirnya berpotensi untuk dikembangkan

    sebagai destinasi wisata pilihan, sungai belakang wisma- destinasi yang terabaikan-tempat masyarakat menambang pasir dan

    batu kali

    47

    (Swietenia mahagoni) dan sonokeling

    (Parasirianthes falcataria).

    Beragam potensi fauna dapat pula

    dijumpai di kawasan ini, antara lain : kera

    ekor panjang (Macaca fascicularis),

    biawak kelabu (Varanus nebulosus),

    lutung Jawa (Trachypithecus auratus),

    alap-alap tikus/putih (Elanus

    hypoleuscus), tupai (Tupaia javanica), ular

    sawah (Phyton recticulatus), ayam hutan

    hijau (Gallus varius), kutilang (Pycnonotus

    aurigaster), babi hutan (Sus scrofa),

    burung hantu (Strix leptogrammica),

    sero/lingsang (Aonyx cinerea), menjangan

    (Cervus Timorensis), cendet (Lanius

    Schach), burung derkuku (Streptopilia

    chinensis), burung perkutut (Gopelia

    srinata), cucak udang (Phyloscocum

    moratus) dan lain-lain.

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    Posisi Logending yang berada pada muara

    Sungai Bodo, yang memisahkan

    Kabupaten Kebumen dan Cilacap

    menjadikan kawasan ini selalu ramai oleh

    aktivitas nelayan. Beragam hasil laut

    seperti udang, kepiting, cumi-cumi,

    kerang, dan ikan dapat dijumpai setiap

    hari di pasar ikan terdekat.

    Pantai Logending dikelola oleh Pemda

    Kebumen sementara Perhutani hanya

    mengelola wisma (tempat penginapan).

    Beragam fasilitas telah disediakan oleh

    pemda untuk wisatawan antara lain

    dermaga perahu, jembatan, areal parkir,

    tempat ibadah, toilet, warung, shelter,

    arena bermain anak, pagar, jalan, jaringan

    komunikasi, fasilitas kesehatan, pos

    keamanan, pusat informasi, toko

    cendramata dan lain-lain.

    Pasca tsunami Oktober 2006, pasir pantai

    yang luas berubah menjadi dermaga

    beton. Saat pasang surut dan cuaca cerah,

    pengunjung dapat bebas beraktifitas

    seperti berkuda, memancing, naik perahu

    wisata dan lain-lain, sambil menikmati

    indahnya matahari tenggelam (sunset).

    Tempat favorit pengunjung untuk lokasi

    pemancingan adalah muara Sungai

    Bodo, Pantai Karang, dan sepanjang

    dermaga Pantai Logending.

    Ragam masakan hasil laut, dengan menu

    favorit ikan bakar merupakan destinasi

    wisata yang tak kalah menarik untuk

    dicoba. Makanan khas daerah seperti:

    lanting, sate ambal, lenthis, jipang

    kacang, sale pisang, grobi, gula kelapa

    dan lain-lain dapat pula dicicipi atau

    dibawa sebagai buah tangan selain

    beragam souvenir khas Logending

    seperti aneka kerajinan pandan, kerang

    dan sebagainya.

    Permainan anak yang disediakan pemda

    hanya ayunan dan plorotan, peluang

    tersebut ditangkap oleh sebagian

    masyarakat dengan penyediaan

    alternatif permainan seperti kolam

    renang terpal, kincir angin, kuda wisata,

    ATV (All Terrain Vehicle), dan perahu

    wisata.

    Hampir setiap bulan kawasan bumi

    perkemahan di Pantai Logending selalu

    digunakan untuk berkemah, terutama

    Fasilitas

  • dalam bulan Juni-Agustus, baik

    pengunjung yang datang dari Kebumen

    maupun kabupaten di sekitarnya. Pesona

    alam yang indah merupakan alasan

    utama untuk lokasi berkemah dan datang

    kembali.

    Namun kondisi lingkungan tidak

    mendukung, banyak sampah berserakan

    sering menjadi keluhan sebagian besar

    pengunjung yang datang.

    Jumlah tempat sampah yang minim dan

    kurangnya kesadaran masyarakat dan

    pengunjung dalam membuang sampah

    menjadi penyebab utama, ditambah

    dengan aliran sungai Bodo yang selalu

    membawa sampah dari hulu. Aksi

    vandalisme, kotoran kuda yang

    berserakan dan warung tenda yang

    serampangan turut menjadi penyebab

    masalah yang ada.

    Destinasi wisata yang belum terekploitasi

    dan dikembangkan adalah hutan, sungai,

    tegakan dan beragam potensi di

    bawahnya, antara lain satwa, tumbuhan

    obat, sumber mata air, gua alam, tebing

    dan keunikan iklim mikronya.

    Potensi langka yang belum

    dimanfaatkan dengan semestinya di

    petak 50b adalah tegakan mahoni Afrika

    (Khaya anthotheca) tahun tanam 1953

    dengan diameter 50-100cm, tinggi bebas

    cabang diatas 10m.

    Di bawah akar sengon laut

    (Parasarianthes falcataria) di kaki tebing

    kapur, memancar sumber mata air jernih

    berdiameter 40cm sepanjang tahun.

    Sementara di sisi lain terdapat lubang

    (gua) menunggu untuk dieksplorasi.

    Gambar searah jarum jam : Pintu Gerbang

    dan ticketing bernuansa rumah tradisional

    jawa, Wisma Logending satu-satunya

    penginapan yang ada pada kawasan ini,

    Jembatan wisata menghubungkan area

    parkir dengan pantai Logending, deretan

    warung makan dan souvenir, Masjid

    Logending area parkir, salah satu bentuk

    shelter, tempat bermain anak didepan

    warung, area parkir

    49

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    Dengan memanfaatkan lahan bekas

    persemaian sebelah Selatan dapat

    dibangun obyek daya tarik baru berupa

    kolam renang, dengan pertimbangan

    antara lain : ketersediaan air bersih

    melimpah, pengunjung yang datang

    selama ini tidak dapat mandi di laut

    karena berbahaya (ombak besar pantai

    Selatan) sedangkan di sekitar

    Kecamatan Ayah belum ada kolam

    renang, sehingga dapat meningkatkan

    pendapatan secara signifikan dari tarif

    tiket masuk yang dikelola sendiri tanpa

    pelibatan pemda.

    Sebelah Utara dari lahan persemaian

    dapat dibuat bumi perkemahan, dengan

    fasilitas antara lain arena out-bond,

    mck, kantin, aula dan pos jaga. Sebagai

    kawasan favorit dalam kegiatan

    perkemahan dan untuk pengembangan

    wisata edukasi, dapat pula ditambahkan

    atraksi wisata lain berupa rumah pohon

    Pengembangan Kawasan

    sebagai lokasi pengamatan burung dan

    kebun binatang mini.

    Sungai Logending di belakang wisma

    diapit dua tebing karang di sisi kiri dan

    kanan, dengan sebaran batuan hitam

    dan air yang selalu mengalir jernih.

    Tercatat 3 buah gua yang ada pada

    petak 50b yang selama ini belum pernah

    diekplorasi dan diberi nama.

    Di BKPH Gombong Selatan tercatat

    sejumlah 88 lubang gua yang telah

    dikenal oleh masyarakat, 5 di antaranya

    berada di Desa Ayah : Kemit, Tratag,

    Barat II, Sigong, dan Kembar.

    Keberadaan gua tersebut pernah pula

    digunakan sebagai obyek penelitian dan

    pemetaan oleh mahasiswa dan pecinta

    alam dari berbagai universitas.

    Potensi dan keindahan gua yang ada di

    Gombong Selatan memang menjadi

    daya tarik tersendiri. Pesona Gua Darat,

    Gua Kali di Petak 28b, dan Gua Simbar

  • Aji di Petak 27a karena pesonanya pernah

    diupayakan dikelola oleh LMDH setempat

    sebagai obyek wisata, namun karena

    keterbatasan anggaran dalam pengadaan

    sarpra pendukung, akhirnya ditinggalkan.

    Pada petak 51b terdapat sebuah ceruk

    dengan hamparan pasir putih yang bersih.

    Dengan ombak yang cenderung tenang,

    lokasi ini sangt menjanjikan bila dikelola

    lebih lanjut sebagai sebuah destinasi

    wisata pilihan.

    Aksesibilitas menuju ke Pantai Logending

    kondisinya sangat baik dan terawat, baik

    dari arah Jawa Barat maupun Jawa Tengah.

    Lokasinya yang hanya 8 km dari Gua

    Jatijajar menjadikan kawasan ini sebagai

    salah satu pilihan rangkaian wisata yang

    menjanjikan kepuasan kepada

    penikmatnya. Dengan jarak 130km dari

    Jogjakarta pengunjung dapat

    menggunakan moda transportasi kereta

    api ataupun bus, dengan kereta api hanya

    membutuhkan waktu 2,5 jam dan turun di

    Stasiun Gombong, dilanjutkan dengan

    Kendaraan angkot atau ojek. Sedangkan

    dengan moda transportasi bis dari

    Jogjakarta dapat turun di pertigaan Polsek

    Ijo dan dilanjutkan angkot/ojek.

    Gambar searah jarum jam :

    Hilangnya pasir di Pantai Logending

    membuat aktivitas pengunjung hanya

    duduk menikmatinya dari atas tanggul,

    salah satu atraksi kesenian tradisional,

    memancing dari atas tanggul, Kolam renang

    terpal dengan kedalaman sekitar 40cm yang

    dikelola masyarakat dengan tarif Rp. 5000,-

    /anak ramai dikunjungi. Kuda wisata yang

    dikelola oleh masyarakat dengan tarif Rp.

    20.000,-/30 menit, dermolen(jawa) / kincir

    angin salah satu atraksi wisata yang dikelola

    oleh masyarakat, perahu wisata di muara

    Sungai Bodo menyeberangkan pengunjung

    yang ingin pergi ke TPI (Tempat Pelelangan

    Ikan) di seberang sungai 51

  • PUSL TBANG

  • 53

    Air Sungai Pramasan mengalir sepanjang tahun

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

  • Sumber air panas Margotopo terletak di

    sebelah Timur Laut, Desa Gonoharjo,

    Kecamatan Limbangan, Kabupaten Daerah

    Tingkat II Kendal, Jawa Tengah, lokasi ini

    lebih dikenal dengan nama Pemandian Air

    Panas Nglimut Gonoharjo / Wana Wisata

    Gonoharjo. Secara administrasi

    pengelolaan hutan, lokasi wana wisata ini

    terletak di petak 11a, c, & f RPH Gempol,

    BKPH Ambarawa, KPH Kedu Utara, dengan

    luas wilayah 77 Ha, terdiri dari hutan

    pinus dan hutan campuran. Di bawah

    tegakan sebagian besar dimanfaatkan oleh

    masyarakat sekitar dengan budidaya kopi.

    Dengan curah hujan tahunan rata-rata

    sebesar 2.456mm dengan puncaknya

    terjadi pada bulan November-Pebruari.

    Temperatur udara antara 18-23oC,

    kelembaban antara 80-81%, serta

    penyinaran matahari 40-50% sehingga

    membuat kawasan wana wisata

    Gonoharjo termasuk daerah basah dan

    sejuk.

    Wana wisata Gonoharjo terletak kurang

    lebih 35 km dari Kota Kendal atau berjarak

    25 km dari pusat Kota Semarang atau 20

    km dari Kota Ungaran. Dengan adanya

    pembangunan prasarana jalan di

    Kabupaten Kendal, maka kawasan wisata

    Gonoharjo mudah dilewati melalui simpul-

    simpul jalur jalan yang mempunyai akses

    ke Semarang-Limbangan-Sumowono-

    Gambar serah jarum jam : Pintu Gerbang yang berfungsi sebagai kantor

    dan ticketing di Wana Wisata Gonoharjo, Gapura masuk kolam rendam air panas,

    Monumen peresmian wana wisata Gonoharjo setelah direnovasi oleh Kepala

    Unit I pada tanggal 21 Pebruari 2008, Papan pengumuman bagi pengunjung yang

    berendam di kolam rendam air panas

    55

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    Bandungan (Obyek Wisata Candi

    Gedongsongo) dan Semarang-Boja-

    Sukoharjo (Obyek Wisata Curuk Sewu). Di

    masa datang lokasi ini dapat menjadi jalur

    wisata alam potensial.

    Dalam Rencana Induk Pengembangan

    Pariwisata Profinsi Jawa Tengah, kawasan

    wisata Gonoharjo termasuk dalam Sub

    Daerah Tujuan Wisata A (DTW A) dimana

    kebijakan pengembangan kawasan ini

    diarahkan pada tema keagamaan, ekologi,

    budaya, grand culture atau budaya

    kerajaan jawa, pedesaan, agro, bahari,

    tirta, peninggalan purbakala, alam dan

    minat khusus.

    Di desa Gonoharjo tidak ada kegiatan

    rutin bisa jadi tradisi khusus yang

    diselenggarakan. Kegiatan kesenian yang

    ada berupa kuda lumping dan rebana.

    Dari aspek ekonomi, masyarakat yang

    terkait langsung dengan adanya wana

    wisata Gonoharjo sangat kecil. Namun

    geliat kegiatan wisata turut mendorong

    kemajuan berbagai sektor lainnya.

    Sebanyak 33% penduduk desa Gonoharjo

    adalah petani, beberapa hasil bumi yang

    sering dijajakan di wana wisata Gonoharjo

    ialah jagung, kacang tanah dan gula aren.

    Industri pembuatan gula aren dikelola

    oleh hampir setiap warga desa. Industri

    gula aren yang berkembang ini tidak lepas

    dari daya dukung sumber daya alam.

    Pohon aren sebagai bahan baku gula aren

    tumbuh tersebar di daerah / wilayah Desa

    Gonoharjo.

    Gula aren hasil produk sentra di

    Gonoharjo banyak kesamaannya dengan

    gula aren daerah lain pada umumnya

    yaitu : rasanya manis, aromanya khas,

    warna coklat cerah, tekstur cerah agak

    masir dan tidak mudah leleh.

    Potensi wisata

  • Fasilitas

    Gambar searah jarum jam : kolam renang

    air panas-bak rendam dan panggung

    hiburan, suasana keramaian pengunjung

    yang sedang beristirahat di depan warung,

    membuka bekal makanan, Curug

    Argosumo, Candi Argosumo dan Curug

    Benowo

    Potensi wisata unggulan Wana Wisata

    Gonoharjo adalah sumber air panas

    yang mengalir sepanjang tahun yang

    dipercaya dapat mengobati berbagai

    penyakit kulit dan gatal-gatal. Potensi

    yang lain adalah pemandangan hutan

    alam dengan berbagai flora dan

    faunanya, Candi Argosumo, Curug

    Benowo, didukung oleh suhu udara

    yang sejuk dan bersih dengan

    ketenangan situasi alam pegunungan

    yang khas. Kondisi alam dan sumber

    air tawar yang melimpah merupakan

    potensi wisata alam yang menawan.

    57

  • PUSL TBANG

    Beberapa fasililitas pendukung kegiatan

    wisata di Wana Wisata Gonoharjo antara

    lain kolam pemandian air dingin, kolam

    pemandian air panas, arena bermain anak,

    flying-fox, kebun binatang mini, dan taman

    bunga.

    Sesuai dengan Rencana Induk Pengusahaan

    Wana Wisata Gonoharjo (1999) kawasan ini

    dibagi menjadi 4 (empat) sub kawasan (SK)

    yaitu : SK Pintu Gerbang dan Area Parkir, SK

    Bumi Perkemahan, SK Sumber Air Panas dan

    SK Curug Benowo, sedangkan bagian lain

    berfungsi sebagai area hutan penyangga

    yang merupakan bagian yang tak terlepas

    dari sub kawasan ini.

    1. SK Pintu Gerbang & Area Parkir.

    Pada kawasan ini terdapat deretan warung-

    warung penjaja makanan dan minuman

    yang melayani kebutuhan pengunjung. di

    sisi lain terdapat pula penginapan dengan

    tarif yang terjangkau.

    2. SK Bumi Perkemahan.

    Dengan topografi 0-20% dengan ketinggian

    antara 755-815 m dpl, di bawah tegakan

    hutan pinus yang rindang dan asri suasana

    bumi perkemahan memberi kesan sangat

    alami. Letak bumi perkemahan berbatasan

    dengan tebing, sehingga keindahan

    pemandangan alami tampak menawan,

    dengan panorama indahnya tanaman hutan

    dan perbukitan di tengah gemericiknya

    gesekan daun pinus tertiup angin. Selain

    pemandangan hamparan hutan dapat pula

    menikmati pesona lereng dan lekuk aliran

    sungai dari celah-celah ujung pepohonan

    dan segarnya alam pegunungan.

    Gambar dari atas ke bawah : musholla, kios souvenir, bangunan sumber air panas- ticketing-

    shelter keseragaman bangunan tidak sama/mencerminkan karakteristik lokal, deretan

    warung dan shelter payung

    Fasilitas

  • 3. SK Sumber Air Panas.

    Sumber air panas Margotopo berada di

    antara dua lereng bukit dengan kemiringan

    lereng antara 40-70 % di ketinggian 750 m

    dpl. Sub kawasan ini merupakan obyek

    unggulan dari Wana Wisata Gonoharjo, yang

    dapat dicapai dengan berjalan kaki selama

    15 menit (970 m) dari pintu gerbang.

    Sepanjang perjalanan beragam burung

    berkicau bersahutan menyambut wisatawan

    yang datang. Pada sub-kawasan ini terdapat

    beberapa fasilitas untuk pengunjung antara

    lain kolam rendam air panas, shelter,

    pancuran air panas, musholla, toilet, warung

    makan sederhana dan beberapa gardu

    istirahat, dengan pemandangan Kali

    Pramasan mengalir bergemericik di

    bawahnya.

    4. SK Curug Benowo.

    Ketinggian sub-kawasan ini 835-900 m dpl

    dan merupakan tempat tertinggi di kawasan

    Wana Wisata Gonoharjo. Pada perbukitan

    yang curam terdapat air terjun Curug

    Benowo dengan ketinggian air 8 m. Curug

    ini cukup menawan dengan airnya yang

    jernih.

    Terdapat situs Candi Pramasan (Candi

    Argosumo) dengan permukaan yang relatif

    datar, 0-30 % pada ketinggian kurang lebih

    835 m dpl. Di situs candi terdapat arca

    ganesha dan situs pemandian. Konon air

    yang keluar dari dua buah pancuran yang

    ada dipercaya masyarakat dapat membuat

    awet muda dan membuat otak lebih segar.

    Gambar dari atas ke bawah : Menikmati segar dan jernihnya airpohon Curug Benowo,

    Berendam kaki melepas penat, Kegiatan out-bond dibawah rindangnya pohon pinus, Flyng-

    fox-meluncur

    Aktivitas

    59

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    PUSL TBANG

  • 61

    Soda straw-baby stlaktit

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

  • Medio tahun 2002 penggembala dan

    masyarakat sekitar desa Nguluhan

    Kecamatan Montong Kabupaten Tuban

    tak pernah menyangka lubang menganga

    di hutan tempat mereka sering

    menggembala ternak dan bermain

    merupakan sebuah rangkaian dari gua

    yang indah. Pada 7 September 2002

    dengan niat mencari sarang burung,

    Tamuji, Supriyadi, Judi dan Slamet

    mencoba masuk ke dalam lubang dengan

    peralatan seadanya. Keberadaan lubang

    yang sempit agak menyusahkan upaya ini,

    sehingga diperlebar secara manual

    sampai 40cm. Dengan tambang plastik

    dan alat penerangan, mereka mulai turun

    sedalam 18 m mencari sarang burung.

    Bukan sarang burung yang mereka

    dapatkan namun sebuah ruang besar

    yang menakjubkan dengan berbagai

    ornamen yang mempesona di dalamnya.

    63

    Objek wisata

    Gambar searah jarum jam : kondisi langka

    keberadaan mutiara gua, helektit

    pertumbuhan stalaktit arah samping, beragam

    bentuk stalakmit

  • PUSL TBANG

    PUSL TBANG

    Penasaran dan takjub mereka terus

    menjelajah dan menemukan ruang-ruang

    berikutnya, yang merupakan rangkaian dari

    sebuah gua yang besar. Konon pada tahun

    700 Masehi gua tersebut merupakan

    kerajaan Sarima Panggung yang tersohor

    megah dan kaya. Kerajaan tersebut

    diperintah oleh Arya.Penanggungan yang

    didampingi oleh Putri Kenanga sebagai

    permasurinya, bersama cucunya Putri

    Nawang Asih.

    Karena sabda, Kerajaan Sarima Panggung

    tenggelam ke dalam tanah dan menjelma

    bebatuan. Menurut legenda kerajaan

    Sarima Panggung akan kembali jaya setelah

    Nusantara diperintah oleh dua orang yang

    merupakan Tedak Rasul dan Turun

    Mataram.

    Melihat keindahan ornamen yang mirip

    selendang, bunga dan hasil penerawangan,

    gua tersebut diberi nama Gua Putri Asih

    dengan harapan keberadaannya dapat

    memberi pengayoman kepada masyarakat

    di sekitarnya bagai seorang putri cantik

    yang penuh kasih sayang.

    Gua Putri Asih ini berada di bawah tegakan

    jati di Petak 37a, RPH Nguluhan, BKPH

    Mulyo Agung, KPH Parengan, pada

    koordinat 06o58343 Lintang Selatan dan

    111o50033 Bujur Timur di pegunungan

    Kapur Utara Pulau Jawa.

    Kepercayaan masyarakat sekitar, legenda

    Putri Nawang Asih dan kerajaan Sarima

    Penggung tidak terlepas dari fenomena

    keragaman bentuk ornamen dan variasi

    gradasi warna yang ada. Berbagai ornamen

    gua sering diinterpretasikan sebagai wujud

    bentukan binatang, tumbuhan, ruang dan

    bangunan dengan fungsi masing-masing

    terkait cerita rakyat yang difahami.

    Sejak ditemukan, Gua Putri Asih terbagi

    menjadi 9 ruang yaitu (1) ruang I, (2)

    ruang pertapan, (3) balkon, (4) ruang

    II/kedaton, (5) ruang III, (6) ruang

    rahasia, (7) ruang IV, (8) ruang V dan (9)

    ruang VI. Masih dimungkinkan banyak

    lagi ruang lain yang belum ditemukan.

    Gua Putri Asih terbentuk dari batuan

    karst (gamping) di dasar laut, dengan

    endapan dan ketebalan batu gamping

    yang terjadi bervariasi hingga ratusan

    meter. Proses pembentukan dan

    pemunculan gua memerlukan waktu

    Objek wisata

  • yang sangat lama, hingga mencapai ribuan

    tahun. Hampir sebagian besar gua di dunia

    terbentuk oleh adanya proses air baik

    secara fisik maupun kimiawi, di sisi lain

    faktor lingkungan juga berperan penting,

    seperti porositas

    batuan/kesarangan, permeabilitas,

    saturasi, pelipatan batuan bumi, patahan,

    pen-sesar-an dan lain-lain. Gua yang

    terbentuk karena peristiwa karst

    (pelarutan batuan kapur akibat aktivitas

    air) dapat menciptakan lorong-lorong dan

    bentukan batuan yang sangat menarik

    akibat proses kristalisasi, presipitasi dan

    pelarutan gamping.

    Bentukan dan ragam dekorasi gua

    (speleothem) yang bisa kita temui di Gua

    Putri Asih dibedakan berdasarkan dari

    proses terbentuknya yaitu

    A. Dripstone, terbentuk karena proses

    tetesan air, terdiri dari

    1. Stalaktit adalah ornamen gua yang

    tumbuh dari atap gua menuju ke

    bawah yang terbentuk karena

    65

    Lubang penemuan gua

  • PUSL TBANG

    rekahan kecil pada tubuh batu gamping sehingga

    terjadi tetesan air yang mengandung larutan

    kalsium karbonat. Di saat itu terjadilah presipitasi

    sehingga terlepas karbondioksida dan membentuk

    endapan bening disebut mineral kalsit.

    2. Stalakmit adalah ornamen pada lantai gua,

    terbentuk karena limpasan tetesan air dari

    stalaktit yang terakumulasi di lantai gua dan

    membentuk dekorasi tersendiri.

    3. Pilar/column bentuk dekorasi gua yang terjadi

    karena bersatunya stalagmit dan stalagtit.

    4. Sodastraw adalah calon pembentuk stalaktit

    5. Helektit adalah stalaktit yang bercabang/ornamen

    gua yang berlawanan dengan grafitasi bumi.

    Ukurannya kecil dan tidak beraturan, terkadang

    bercabang dan melintir ke segala arah. Helektit

    terbentuk dari tetesan air yang mengalir melalui

    alur kecil sebagai akibat gaya kapiler.

    B Flow Stone atau batu alir terbentuk dari aliran

    milyaran tetesan air yang mengalir melalui retakan

    atau bidang antar lapisan dinding bagian gua dan

    menyelubungi bongkahan batu atau tanah.

    Macamnya adalah :

    1. Shawl atau drapery. Bentuknya mirip tirai,

    selendang atau gordyn terkadang selendang ini

    tembus cahaya dan berwarna-warni akibat

    mineral kalsit yang terkandung di dalamnya.

    2. Shield berbentuk perisai

    3. Canopy adalah ornamen berbentuk kubah yang

    terbentuk oleh air yang mengalir diatas

    bongkahan batu.

    3 4

    1

    2

    5

  • C. Rimstone terbentuk akibat adanya hambatan

    pada aliran air, jenisnya antara lain :

    1 Micro gours mirip petakan sawah terdapat

    pada shield dan canopy

    2 Gourdam ornamen yang berada di lantai gua

    mirip tanggul atau petakan sawah yang besar

    bangunannya menyerupai pematang sawah.

    D.Cave Pearl atau mutiara gua terbentuk saat kerikil

    terselimuti oleh mineral kalsit pada lantai gua.

    Dekorasi yang amat indah ini jarang dijumpai di gua

    manapun

    Selain beragam ornamen, beragam fosil dan

    peninggalan prasejarah pula dijumpai di Gua Putri

    Asih. Menilik dari ilmu Speologi, Gua Putri Asih

    dapat disebut sebagai laboratorium alam bawah

    tanah yang besar, mempunyai nilai pengetahuan di

    bidang Geomorfologi, Klimatologi, Hidrologi,

    Geologi, Biologi, Antropologi, Arkeologi dan

    Paleontologi.

    Banyak ragam ornamen dan pengetahuan yang

    tampak di Gua Putri Asih, tetapi masih banyak lagi

    yang belum terungkap karena masih banyak ruang-

    ruang yang belum ditelusuri.

    67

    Gourdam bentukan pematang terlihat nyata (1), drapery

    selendang batu yang elok (2), microgours petakan sawah

    kecil pada shield (3), flow stone-shield (4), column pilar

    gua (5), stalaktit (6), ragam shield yang elok diatas

    canopy (7), mutiara gua (8) shield diatas stalakmit (9)

    7

    6

    8

    9

  • Sejarah Singkat

    Pusat Pengembangan Hutan, Pusat Jati di Cepu, Jawa Tengah dibangun atas dasar

    keputusan Direksi nomor : 3090/Kpts./Dir/1997 tanggal 29 September 1997.

    Pada awal diresmikan yaitu tanggal 5 Pebruari 1998 dinamakan Pusat Jati, kemudian

    dalam perkembangannya pada pertengahan tahun 1999 diubah namanya menjadi Pusat

    Pengembangan Hutan (PUSBANGHUT) yang kegiatannya tidak hanya pengelolaan jati

    tetapi juga tanaman lainnya, sampai pada tahun 2000 diubah lagi menjadi Pusat

    Pengembangan Sumber Daya Hutan (Pusbang SDH) tugasnya ditambah dengan

    pengelolaan lingkungan, pada tahun 2005 diubah namanya menjadi Pusat Penelitian dan

    Pengembangan Perum Perhutani sampai saat ini.

    Pembangunan ini dimaksudkan untuk menyiapkan wadah melakukan aplikasi hasil-hasil

    penelitian dalam mengelola hutan di wilayah kerja Perum Perhutani. Pengembangan

    Puslitbang Perum Perhutani diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk-

    produk andalan Perum Perhutani melalui pengembangan teknologi yang telah diketahui

    sebelumnya atau ditemui dalam proses kegiatannya.

    Visi dan Misi

    Visi :

    Menjadi Lembaga Pusat Penelitian dan Pengembangan yang dapat membantu

    perusahaan dalam mengelola sumber daya hutan secara lestari untuk sebesar-besarnya

    kemakmuran rakyat.

    Misi :

    Menciptakan kreativitas, inovasi dalam mengelola sumber daya hutan dan

    manajemen perusahaan.

    Memproduksi benih dan bibit unggul/superior.

    Menyebarkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan, serta memberikan

    rekomendasinya kepada manajemen.

    PUSL TBANG

    Gedung Laboratorium Genetika Molekuler

  • Tujuan Pembangunan Puslitbang Perum Perhutani

    1. Melakukan kegiatan Pemuliaan Pohon dan Uji Silvikultur, agar dalam waktu singkat

    dicapai peningkatan produktivitas dan kualitas produk.

    2. Melakukan koordinasi kegiatan penelitian dan pengembangan melalui kerjasama

    penelitian dengan lembaga-lembaga Perguruan Tinggi /lembaga penelitian, baik

    didalam maupun diluar negeri.

    3. Sebagai Pusat Informasi tentang pengelolaan hutan di wilayah kerja Perum

    Perhutani.

    Sasaran

    Sasaran program kerja Puslitbang adalah mendapatkan bibit/benih unggul dan pohon

    jati unggul dengan pendekatan konvensional yaitu Pemuliaan Pohon berdasarkan

    penampakan fisik pohon (fenotipe) dan pendekatan Bioteknologi yaitu Pemuliaan

    Pohon Jati berdasarkan sifat genotype serta dengan melakukan Uji Silvikultur.

    Ruang Lingkup Kegiatan Penelitian dan Pengembangan :

    1. Silvikultur dan pemuliaan tanaman pohon.

    2. Kajian produk kayu dan non kayu.

    3. Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat sekitar hutan.

    4. Manajemen Hutan (di pulau Jawa).

    5. Kajian Jasa dan Lingkungan Hutan.

    69

    Pusat Informasi Jati (PIN)

    PERUM PERHUTANI Perusahaan Umum Kehutanan Negara

    Pusat Penelitian dan Pengembangan Perum Perhutani Alamat : Jln. Wonosari Batokan Tromol Pos 6 Cepu 58302 Jawa Tengah

    Telp. (0296) 42133-421883, Fax. (0296) 422439

  • Di Balik Layar

    Tertarik dengan kegiatan caving, yang merupakan sebuah

    ilmu baru di Perhutani, Wakapuslitbang Bidang Penelitian,

    Corryanti turut melakukan penelusuran di Gua Putri Asih.

    Terkenang saat masih muda ikut dalam kegiatan

    Rimbawan Pecinta Alam (Rimpala) di kampus biru.

    Dengan menggunakan

    cahaya senter Corryanti

    bersama putrinya

    mengamati mengamati

    ornamen micro gours pada

    stalatmit.

    PUSL TBANG

    Dengan serius M. Adam mengerjakan editing

    foto untuk menghasilkan tampilan yang prima.

    Di lapangan pengumpulan data dan informasi

    dilakukan dengan beragam metode, salah satunya

    adalah dengan wawancara. Budi Darjano (sebelah

    kiri) sedang menyerap informasi dari pengelola Bumi

    Perkemahan Gedong Songo.