busad 551 - corporate financial decisions8 penentuan harga saham variabel-variabel eksogen –output...
TRANSCRIPT
Analisis Fundamental
Analisis saham biasa dengan
pendekatan:
– Analisis ekonomi/pasar
– Analisis industri/bisnis
– Analisis perusahaan
1
Analisis Pasar/ Ekonomi
2
Pendekatan Top-down
Menganalisa perekonomian-pasar modal industri perusahaan – Dibutuhkan pemahaman faktor ekonomi
yang mempengaruhi harga saham
– Menggunakan model penilaian tertentu
3
Perekonomian dan
Pasar Modal
Mempunyai hubungan langsung
Siklus Bisnis (business cycle) – Pola perkembangan perekonomian,
ekspansi atau kontraksi, yang terjadi berulang-ulang
Dengan berbagai indeks aktivitas
perekonomian
4
Pasar Modal dan Siklus
Bisnis
Harga saham tergantung kondisi perekonomian
Seberapa ‘reliable’ hubungan keduanya? – Kemampuan pasar untuk memprediksi
recovery perekonomian biasanya lebih baik dibanding memprediksi adanya resesi
5
Pemrakiraan Ekonomi
Makro
Seberapa baik pemrakiraan dilakukan? – Banyak metode dan alat yang dipakai dengan
akurasi prediksi yang beragam
» Investor percaya yang mana?
Aktivitas moneter berpengaruh pada
perekonomian? – Perubahan pada supply dan demand
– Aksi yang dilakukan Bank Sentral membawa
dampak penting
6
Memahami Pasar Modal
Pasar diukur dengan indeks atau rerata
Indeks banyak dibuat untuk segment pasar tertentu – Indeks saham-saham blue chips – Indeks sektoral
Misal: – Dow-Jones Industrial Average (di
Indonesia IHSG) – S&P 500 Composite Stock Index (di
Indonesia LQ45)
7
Manfaat Indeks Pasar
Menunjukkan bagaimana secara umum saham-saham berperilaku – Memberikan gambaran umum dari pasar
Secara time series, menunjukkan gambaran siklus pasar – Membantu investor mengevaluasi
kekayaannya
Digunakan untuk menghitung beta
8
Penentuan Harga Saham
Variabel-variabel Eksogen – output potensial ekonomi (Y*)
» Produktivitas, sumber daya resources, kesempatan investasi
– Tingkat pajak perusahaan (tx)
– Pengeluaran pemerintah (G)
– Penawaran (supply) uang nomimal (M) » Tiga variabel terakhir tergantung dari keputusan
pemerintah
Pengaruh G dan M terhadap harga saham
lewat – Pengeluaran total (total aggregate spending,Y),
yang bersama -sama dengan tingkat pajak (tx) mempengaruhi earnings perusahaan
9
Total pengeluaran agregat, output ekonomi potensial dan perubahan harga saham masa lalu menentukan tingkat perubahan harga sekarang
Earnings perusahaan dan pengharapan tentang inflasi akan mempengaruhi expected real earnings
Suku bunga dan required rates of return juga dipengaruhi oleh inflasi
Harga saham dipengaruhi oleh earning, suku bunga – Jika ekonomi baik/ makmur, earnings dan harga
saham diharapkan akan naik
Penentuan Harga Saham
10
Mengunakan model diskonto dividen
dengan pertumbuhan tetap
P0 =D1/(k-g)
Terdapat hubungan berkebalikan dan
bukan linier antara tingkat bunga
(required rates of return) dan harga
saham – Penentuan suku bunga juga mempengaruhi
ekspektasi investor
Penentuan Harga Saham
11
Penilaian Pasar
Menerapkan analisis fundamental, perkiraan yang dibutuhkan – Aliran manfaaat yang diperoleh pemegang
saham » Pendapatan dan dividen
– Required return atau earnings multiple
Tahapan dalam memperkirakan aliran pendapatan – Memperkirakan GDP, penjualan perusahaan,
pendapatan perusahaan sebelum pajak, dan akhirnya pendapatan setelah pajak
12
Penilaian Pasar
Multiplier pendapatan (earnings multiplier) – Lebih berfluktuasi daripada komponen
pendapatan » Sulit untuk memprediksi
– Tidak dapat langsung diekstrapolasi dari P/E rasio periode sebelumnya, because changes can and do occur
– P/E ratio cenderung tinggi ketika inflasi dan suku bunga rendah
Perkiraan pendapatan dan penghitungan multiplier dilakukan bersama-sama
13
Memperkirakan
perubahan di Pasar
Sulit untuk memprediksi pasar saham secara konsisten, khususnya dalam jangka pendek – EMH menyatakan bahwa kondisi yang akan
datang tidak dapat diperkirakan berdasr dadta masa lalu
– Meskipun market timing sulit dilakukan, beberapa situasi mendorong untuk melakukan aksi tertetu
Investor cenderung akan mengalami kerugian (kehilangan kesempatan untuk memperoleh untung) ketika tidak ikut bermain pada bull market daripada mengindari bear market
14
Menggunakan Siklus Bisnis
untuk Membuat Perkiraan
Hubungan yang erat antara harga pasar saham dengan perekonomian – Dapatkah pasar diprediksi melalui siklus
bisnisnya?
Memperhatikan titik-titik penting (turning points) siklus bisnis – Return total saham dapat menjadi negatif
(positif) ketika siklus bisnis berada di puncak (dasar)
15
Menggunakan Siklus Bisnis
untuk Membuat Perkiraan
Jika investor dapat mengetahui titik terendah dalam perekonomian (siklus bisnis), maka kenaikan pasar dapat diprediksi – Mengganti kas ke bentuk saham – Ketika ekonomi membaik, harga saham akan
berubah – Rasio P/E pasar biasanya naik sebelum
berakhirnya kemerosotan ekonomi (economic slump)
16
Menggunakan Siklus Bisnis
untuk Membuat Perkiraan
P/E ratio, dividend yield, earnings yield Masalah-masalah yang terkait dengan
indikator pasar: – Kapan variabel-variabel tersebut memberikan
tanda (signalling) adanya perubahan? – Dapatkah sinyal tersebut dipercayai? – Seberapa cepat perubahan yang diprediksikan
terjadi?
1
Analisis Industri
2
Analisis Industri
Tahap kedua dari analisis
fundamental
Konsep analisis industri berkaitan
dengan prinsip penilaian
Analisis yang terus menerus terhadap
kinerja industri
3
Kinerja Industri
Nilai potensial analisis industri dilihat dari kinerja industri lain – Indeks sektoral dalam periode yang cukup lama
dapat menunjukkan perbedaan kinerja antar industri
– Kinerja saham dipengaruhi oleh kinerja industrinya
Industri yang punya kecenderungan turun harus dihindari
4
Konsistensi kinerja industri – Mempertahankan posisi dalam dalam industri
yang tumbuh akan dapat menghasilkan return yang lebih baik
Dapatkah kinerja industri diprediksikan dari sukses masa lalu? – Ranking terkadang tidak konsisiten – Industri dengan kinerja saat ini yang buruk
seharusnya tidak diabaikan
Kinerja Industri
5
Apa Industri itu?
Apakah klasifikasi industri secara jelas memisahkan perusahaan kedalam industri yang sama?
Industri tidak dapat begitusaja diidentifikasi dan diklasifikasikan – Garis diversifikasi (diversified lines) bisnis
menyebabkan masalah dalam pengklasifikasian – Industri menjadi lebih tercampur/ mixed dalam
aktifitasnya dan sulit diidentifikasi produk dan jasanya
6
Pengklasifikasian Industri
Standard Industrial Classification (SIC) – Didasarkan lewat sensus dan berdasar
apa yang mereka produksi – SIC punya 11 divisi, A sampai K, masing-
masing punya group industri
Klasifikasi lain: S&P, Value Line
7
Daur Hidup Industri
Dari tahap daur hidupnya (life cycle) dapat digunakan untuk menentukan kesehatan dan prospek industri di masa depan
Tahap Pioneering – Terdapat pertumbuhan permintaan
– Adanya peluang tersebut mungkin menarik perusahaan lain untuk masuk
8
Tahap Ekspansi – Pemain-pemain yang lolos dari tahap
pioneering mulai teridentifikasi – Operasi perusahaan lebih stabil – Mulai melihat dana-dana investasi yang
menarik – Mulai menetapkan kebijakan keuangannya – Dividen mulai bisa dibayarkan
» Menarik minat investor
Tahap stabilisasi atau maturity – Pertumbuhan menjadi moderat – Pasar mulai dipenuhi oleh pesaing – Biaya stabil
9
Keterbatasan pendekatan daur hidup – Pen-generalisasian tidak selalu dapat
diterapkan – Cenderung fokus pada penjualan, market share,
dan investasi dalam industri
Implikasi pada harga saham – Fungsi dari expected returns dan risiko
Tahap pioneering menawarkan potensial
return dan risiko terbesar
Investor yang ingin menyukai capital gains
harus menghindari tahap maturity
Tahap yang paling diminati oleh kebayakan
investor adalah saat ekspansi
10
Aspek Kualitatif Kinerja masa lalu Kondisi persaingan dalam industri
– Apakah perusahaan bisa masuk diatas rata-rata industri?
Faktor kompetitif menurut Porter – Ancaman (threat) dari pemain baru
– Bargaining power pembeli
– Persaingan dengan kompetitor
– Produk atau jasa subtitusi
– Bargaining power supplier
Faktor-faktor tersebut berpengaruh pada return on investment
Profitabilitas industri merupakan fungsi dari struktur industri
11
Menganalisa Industri
Pengaruh signifikan peraturan dan
kebijakan pemerintah
Perubahan struktur ekonomi
12
Mengevaluasi Prospek Industri
Industri mana yang mengindikasikan adanya pertumbuhan dan peningkatan kekayaan (prosperity)?
Industri mana yang akan mengalami kesulitan dari bergesernya struktur ekonomi?
Industri mana yang menunjukkan peningkatan/ perbaikan earnings?
Industri mana yang menunjukkan perbaikan P/E ratio?
Industri mana yang paling terpengaruh peristiwa politik, inflasi, perubahan suku bunga dan teknologi baru?
13
Growth industries – Pertumbuhan earnings yang diharapkan secara
signifikan berada diatas rata-rata semua industri
Defensive industries – Sangat tidak terpengaruh oleh resesi dan krisis
ekonomi
Cyclical industries – Sangat dipengaruhi oleh naik turunnya siklus
bisnis, resesi dan krisis ekonomi
Interest-sensitive industries – Sensitif terhadap pengharapan perubahan suku
bunga
Analisis Daur Bisnis
1
Analisis Perusahaan
2
Analisis Fundamental
Analisis ini merupakan langkah terakhir pada top-down analysis
Tujuan: memperkirakan nilai intrinsik saham – Model diskonto dividen dengan
constant growth
g-k
DP intrinsik Nilai 1
0
3
Analisis Fundamental
Multiple earnings juga dapat digunakan P0=estimated EPS justified P/E ratio
Saham dinilai under- (over-) valued jika
nilai intrinsiknya lebih besar (kecil) dari
nilai pasarnya
Fokus pada earnings dan P/E ratio – Dividen dibayar dari pendapatan – Terdapat hubungan yang erat antara
pendapatan (earnings) dan perubahan harga saham
4
Aspek Akuntansi
Pendapatan
Bagaimana EPS diturunkan dan nilai EPS tersebut mewakili apa?
Laporan keuangan menyediakan informasi keuangan perusahaan
Analisis mencakup perbandingan antara kinerja periode sebelumnya dan kinerja perusahaan dalam satu industri
Fokus pada bagaimana laporan tersebut digunakan, bukan pada bagaimana membuatnya
5
Laporan Keuangan Pokok
Neraca – Item-item disusun berdasar urutan
likuiditas atau urutan pembayaran – Aset
» Cash vs. non-cash assets – Non-cash assets bisa bernilai kurang atau
melebihi dari daripada nilai bukunya
» Metode depresiasi aset tetap » Pemilihan sediaan (inventory)
– Hutang (liabilities) – Modal sendiri (equity)
6
Laporan Rugi Laba
Penjualan dan
pendapatan
- Product costs
Gross profit
- Period Costs
EBIT
- Interest
EBT
EBT
- Pajak
Net Income
- Dividen
Tambahan dana
untuk Retained
Earnings
EPS dan DPS
Laporan Keuangan Pokok
7
Laporan Keuangan
Earnings per share (EPS) EPS =Pendapatan bersih/ jumlah saham
beredar – Menunjukkan berapa rupiah pendapatan
bersih satu lembar saham Auditor tidak menjamin akurasi
pendapatan tetapi melihat apakah laporan tersebut merupakan laporan keuangan yang layak
8
Masalah dalam
Pelaporan Pendapatan
EPS perusahaan bukan merupakan nilai yang bisa diperbandingkan setiap saat antar perusahaan – Menggunakan penyesuaian metode
akuntansi – Susah untuk menilai kinerja perusahaan
‘yang sesungguhnya’ hanya melalui satu metode
– Investor harus menyadari masalah ini
9
Menganalisa Profitabilitas
Perusahaan
Menganalisa penentuan profitabilitas dan kenapa profitabilitas tersebut dapat naik atau turun
Return on equity (ROE) ditekankan karena merupakan elemen kunci untuk mencari earnings dan pertumbuhan dividen
EPS =ROE Nilai buku per lembar saham
10
Harga saham sebagian tergantung pada ROE
Manajemen dapat mempengaruhi ROE Dekomposisi ROE menjadi komponen-
komponen memungkinkan analis mengidentifikasi pengaruh berkebalikan pada ROE dan memprediksi trend masa depan
Menyoroti pengaturan pengeluaran, penggunaan aset dan penggunaan utang
Analisis Du Pont
12
ROE tergantung pada: ¶ Profit margin on sales: EBIT/Sales Total asset turnover: Sales/Total Assets Beban bunga: Pre-tax Income/EBIT Beban pajak: Net Income/Pre-tax
Income Financial leverage: Total Assets/Equity – ROE =EBIT efficiency Asset turnover
Beban bunga Beban pajak leverage
Du Pont Analysis
12
Memperoleh Perkiraan
Pendapatan
EPS yang diharapkan merupakan nilai yang penting dalam pemrakiraan pendapatan
Harga saham merupakan fungsi dari pendapatan masa depan dan P/E ratio – Investor memperkirakan pertumbuhan yang
diharapkan pada dividen dan pendapatan dengan menggunakan pemrakiraan EPS tahunan dan kwartalan
Memperkirakan tingkat pertumbuhan internal (internal growth rate) – EPS1=EPS0(1+g)
13
Memperkirakan Tingkat
Pertumbuhan Internal
Tingkat pertumbuhan yang diharapkan (expected growth rate/ g) bermanfaat dalam pemrakiraan pendapatan dan dividen
g =ROE (1- Payout ratio)
– Reliable, jika ROE perusahaan sekarang dalam kondisi satabil
– Pemrakiraan tergantung dari periode data
Yang menjadi masalah adalah tingkat pertumbuhan mendatang bukan tingkat pertumbuhan historis
15
Peramalan EPS
Peramalan time series
– Menggunakan data historis
Evidence favors analysts over
statistical models in predicting what
actual reported earnings will be
– Analis masing seAnalysts are still
frequently wrong
15
P/E Ratio
Mengukur seberapa besar investor mau
membayar per rupiah pendapatan
(earnings)
– Menunjukkan prospek perusahaan dimasa
depan
– Merupakan ukuran harga untuk saham
Merupakan fungsi dari expected dividend
payout ratio, required rate of return,
expected growth rate in dividends g))/(k/E(DP/E 11
16
Dividend Payout Ratio
(DPR)
Tinggat pembayaran dividen biasanya dipertahankan – Penurunan pembayaran dividen biasanya
menjadi alternatif terakhir
– Tidak dinaikkan kecuali didukung oleh kemampuan dan perencanaan yang baik
– Disesuaikan dengan lag terhadap earnings
Semakin tinggi DPR, semakin tinggi P/E ratio – Tingkat pertumbuhan mungkin akan turun
17
Required Rate of Return
Merupakan fungsi dari tingkat return
bebas risiko (riskless rate) dan risk
premium
k =RF +Risk premium
Model diskonto dividen dengan
constant dapat ditulis
k =(D1/P0) +g
18
Risk premium untuk saham merupakan akumulasi dari risiko bisnis, keuangan, dan risiko lain
Jika risk premium naik (turun), maka k akan naik (turun) dan P0 akan turun (naik)
Jika RF naik (turun), maka k akan naik (turun) dan P0 akan turun (naik)
Discount rates dan P/E ratio bergerak secara berkebalikan
Required Rate of Return
19
Expected Growth Rate
Tingkat pertumbuhan yang diharapkan merupakan fungsi dari return on equity (ROE) dan retention rate
g =ROE (1- Payout ratio)
– Semakin tinggi g, semakin tinggi P/E ratio
P/E ratio tergantung dari – Keyakinan bahwa investor punya expected
growth
– Terdapat sebab/ alasan pertumbuhan pendapatan
20
Analisis Sekuritas
Tanpa menghiraukan kompleksitas dan
kedetilan, analis dan investor mencari
perkiraan earnings dan justified P/E ratio
untuk menentukan nilai intrinsik
Analisis sekuritas yang memperhatikan
ketidakpastian dan kemungkinan
kesalahan yang dibuat akan menghailkan
hasil yang lebih baik