Laporan Praktikum Farmakog FitokimiaNama : Rudolfus Bala Gaan ( 2443011152)

Benedictus M. Angga ( 2443011153) Catur Dewy Kelompok/ Gol : E/P ( 2443011182)

Caesalpinia sappan L.Nama Daerah Sumatra: seupeung (aceh), sepang (gayo), sopang (batak), cacang (minangkabau). Jawa: secang (sunda), kayu secang, soga jawa (jawa), kaju secang (madura). Nusa Tenggara: Cang (bali), sepang (sasak), supa, supang (bima), sepel (timor), hape (sawu), hong (alor), sepe (roti). Sulawesi: kayu sema (manado), dolo (bare), sapang (makasar), sepang (bugis). Maluku: sefen (halmahera selatan), sawala, hinianga, sinyiaga, singiang (halmahera utara), sunyiha (ternate), roro (tidore). Taksonomi Divisi Anak divisi Kelas Anak Kelas Bangsa Famili Genus Species : Spermathophyta : Angiospermae : Dicotyledonae : Dialypetale : Rosales : Caesalpinaceae : Caesalpinia : Caesalpinia sappan L.

Morfologi Semak atau pohon kecil, tinggi sampai 10 m. Ranting-ranting berlentisel dan berduri, bentuk duri bengkok dan tersebar. Daun majemuk, panjang 25- 40 cm, bersirip, panjang sirip 9 -15 cm. Setiap sirip mempunyai Setiap sirip mempunyai 10-20 pasang anak daun yang berhadapan.

Anak daun tidak bertangkai, bentuk lonjong, pangkal hampir rompang, ujung bundar serta sisinya agak sejajar, panjang anak daun 10-25 mm dan lebar 3-11 mm. Perbungaan berupa malai, terdapat diujung , panjang malai 10-40 cm, panjang gagang bunga 15-20 cm; pinggir kelopak berambut, panjang daun kelopak terbawah lebih kurang 10 mm. lebar lebih kurang 4 mm; Tajuk memencar berwarna kuning, helaian bendera membundar bergaris tengah 4-6 mm, empat helai daun tajuk lainnya juga membundar dan bergaris tengah lebih kurang 10 mm; panjang benang sari lebih kurang 15 mm , panjang putik lebih kurang 18 mm. Polong berwarna hitam, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, berisi 3-4 biji, panjang biji 15-18 mm, lebar 8-11 mm, tebal 5-7 mm. Keanekaragaman variasi morfologi kecil Ekologi dan penyebaran Tumbuh di India, Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman pinggiran Budidaya Mudah diperbanyak dengan biji. Dapat ditanam pada berbagai macam tanah pada ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut. Tanaman dapat tumbuh ditempat yang teduh dan lebih baik bila di tempat terbuka. Penanaman dilakukan dengan benih yang disemaikan dan setelah bibit mencapai tinggi 10-20 cm, dapat dipindahkan ke kebun sebagai tanaman pagar. Panenan kayu dapat dilakukan mulai umur 1-2 tahun. Hama yang terkenal adalah ula penggerek, polong mussidia, salebria parosema, argyroplace dan enarmonia palamedes.

SAPPAN LIGNUM Kayu Secang ( secang ) Kayu secang adalah potongan potongan atau serutan kayu Casalpinia Sappan L. Pemerian. Tidak berbau; rasa agak kelat Makroskopik. Kayu:berbentuk potong-potongan atau kepingan dengan ukuran sangat bervariasi atau berupa serutan-serutan; keras dan padat; warna merah, merah jingga atau kuning. Mikroskopik. Xilem: Jelas, radier dengan jari-jari xylem terdari dari 1-3 baris sel yang berisi butir pati kecil, tunggal dan berkelompok. Pembuluh kayu atau trachea: umumnya berkelompok, kadang-kadang tunggal, garis tengah 25-120 m, dinding tebal, berlignin, bernoktah yang berupa noktah halaman dengan lubang berbentuk celah, lumen umumnya berisi zat yang berwarna merah keunguan, merah kekuningan sampai merah kecoklatan. Serabut xylem: Berkelompok, tersusun radier, terdiri dari 5-40 serabut, dinding serabut tebal berlignin, lumen sempit, kelompok serabut diliputi seludang sel parenkim. Sel parenkim umumnya berisi hablur kalsium oksalat berbrntuk prisma, ukuran hablur 3-20 m, umumnya 15m. Serbuk: Warna merah jingga kecoklatan. Fragmen pengenal adalah berkas serabut dengan seludang hablur

kalsium oksalat berbentuk prisma : fragmen pembuluh kayu berpenebalan jala; fragmen serabut umumnya panjang dan lumen sempit.

Identifikasi Kocok 100 mg serbuk kayu dengan 5 ml methanol P selama 5 menit, bila perlu dipanaskan, saring, filtrate berwarna kuning kejinggaan, kemudian lakukan percobaan sebagai berikut: a) Pada 3 tetes filtrate tambahkan 1 tetes asam sulfat P: terjadi warna ungu b) Pada 3 tetes filtrate tambahkan 1 tetes asam klorida pekat P: terjadi warna ungu. c) Pada 3 tetes filtrate tambahkan 1 tetes larutan kalium hidroksida P 5% b/v: terjadi warna ungu d) Pada 3 tetes filtrate tambahkan 1 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v; terjadi warna ungu. e) Pada 3 tetes filtrate tambahkan 1 tetes larutan timbale (II) asetat P 5% b/v ;terjadi warna ungu. f) Pada 3 tetes filtrate tambahkan 1 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v ; terjadi warna ungu

khasiat Kayu secang mempunyai berbagai macam khasiat antara lain: sebagai pewarna pada bahan anyaman, kue, minuman atau sebagai tinta. Karena Kayu secang apabila direbus akan memberikan warna merah gading muda. Selain khasiat tersebut di atas, kayu secang juga berkhasiat untuk obat berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit yang dapat diobati adalah : Diare, disentri, TBC, luka dalam, sifilis, darah kotor, berak darah, memar berdarah, malaria, tetanus, tumor, radang selaput lender mata Kandungan kimia Kayu secang mengandung: Asam galat, tanin, resin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfaphellandrene, oscimene, minyak atsiri. Daun: 0,16%-0,20% minyak atsiri yang berbau enak dan hampir tidak berwarna.