camalanus sp

3
2. Camallanus sp a. Taksonomi Kingdom : Animalia Phylum : Platyhelminthes Classis : Nematoda Familia : Camalanidae Genus : Camallanus Spesies : Camallanus sp b. Nama spesies Camallanus sp c. Bentuk Morfologi dan Telur Menurut Kabata (1985) perbedaan antara Camallanus sp. Dengan Procamallanus sp. terletak pada rongga kapsul. PadaCamallanus sp., buccal kapsul terbagi menjadi dua katup sedang pada Procamallanus sp. buccal kapsul tidak terbagi. UmumnyaCamallanus sp. ini menyerang organ usus dan saluran anus. Parasit ini memiliki ciri khas yaitu memiliki suatu buccal kapsul yang dilapisi kutikula yang tebal dan sepasang lekukan pada buccal kapsul. Mulutnya seperti penjepit yang kuat, berbingkai yang dikelilingi oleh buku-buku semacam tanduk. Bentuk seperti ini akan membuat parasit ini dapat memegang dengan kuat ke dinding usus dan tidak dapat lepas. Tempat berkaitnya cacing ini pada usus dapat terjadi pendarahan. Mulut sampai esofagus memiliki dinding otot yang tebal, biasanya esofagus dilapisi kutikula. Menurut Buchmann & Bresciani (2001), panjang tubuh Camallanus jantan ini dapat mencapai 6,2 mm dan betinanya dapat mencapai 11 mm. mereka memiliki ciri khas yakni adanya rongga kapsul yang terbuat dari dua katup lateral, cincin basal dandua trident. Betina gravid berisikan larva motil kira-kira panjangnya 0,5 mm. Camallanus sp. ini memiliki kebiasaan menghisap darah sehingga menyebabkan anemia. Perlekatan dengan rongga kapsulnya menyebabkan erosi pada mukosa. d. Siklus hidup Beberapa spesies dari parasit ini dapat berkembang dalam aquarium karena dapat menghasilkan larva aktif, nantinya parasit ini tidak memerlukan inang antara setidaknya untuk

Upload: yukicc20414

Post on 16-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

FPIK PPI

TRANSCRIPT

2.Camallanusspa.TaksonomiKingdom : AnimaliaPhylum :PlatyhelminthesClassis : NematodaFamilia : CamalanidaeGenus : CamallanusSpesies:Camallanusspb.Nama spesiesCamallanusspc.Bentuk Morfologi dan TelurMenurut Kabata (1985) perbedaan antaraCamallanussp. DenganProcamallanussp. terletak pada rongga kapsul. PadaCamallanussp., buccal kapsulterbagi menjadi dua katup sedang padaProcamallanussp. buccal kapsul tidakterbagi. UmumnyaCamallanussp. ini menyerang organ usus dan saluran anus.Parasit ini memiliki ciri khas yaitu memiliki suatu buccal kapsul yang dilapisikutikula yang tebal dan sepasang lekukan pada buccal kapsul. Mulutnya sepertipenjepit yang kuat, berbingkai yang dikelilingi oleh buku-buku semacam tanduk.Bentuk seperti ini akan membuat parasit ini dapat memegang dengan kuat ke dindingusus dan tidak dapat lepas. Tempat berkaitnya cacing ini pada usus dapat terjadipendarahan. Mulut sampai esofagus memiliki dinding otot yang tebal, biasanyaesofagus dilapisi kutikula.Menurut Buchmann & Bresciani (2001), panjang tubuhCamallanusjantan inidapat mencapai 6,2 mm dan betinanya dapat mencapai 11 mm. mereka memiliki cirikhas yakni adanya rongga kapsul yang terbuat dari dua katup lateral, cincin basal dandua trident. Betina gravid berisikan larva motil kira-kira panjangnya 0,5 mm.Camallanussp. ini memiliki kebiasaan menghisap darah sehingga menyebabkananemia. Perlekatan dengan rongga kapsulnya menyebabkan erosi pada mukosa.

d.Siklus hidupBeberapa spesies dari parasit ini dapat berkembang dalamaquarium karena dapat menghasilkan larva aktif, nantinya parasit ini tidakmemerlukan inang antara setidaknya untuk beberapa generasi (Untergasser 1989).Camallanussp. ini dapat menyebabkancamallanosis. Selain menyerang usus,parasit ini juga menginfeksi pilorus sekumAdapun siklus hidup parasit ini yaknicacing dewasa berkopulasi di ikan kemudian betinanya membawa larva menujulumen usus.Camallanussp. ini merupakan cacing vivipar.Larva akhirnya berada diair. Mereka akan termakan kopepoda yang akan terinfeksi padahemocoelnya.Kopepoda sebagai inang antara yang berisi larva stadium ketiga (L3) dariCamallanussp. tersebut akan dimakan oleh inang akhir yakni ikan. Melalui ingestidan digestikopepoda, larva cacing melekat pada mukosa dan berkembang menujustadium dewasa padaikan sebagai inang akhir. Inang paratenik mungkin termasukdalam siklus parasit ini, dengancara ini beberapa ikan membawa sejumlah besarlarva dan akan berakhir pada saluranpencernaan ikan. Adapun gejala yangditimbulkan yaitu kematian, cacat dan anemia pada ikan (Buchmann & Bresciani2001).Camalanussp. berkembang melalui keberadaan inang antara. Kebanyakanlarvanya dapat hidup bebas di air selama 12 hari. Larva parasit ini menjadi makananolehcyclopkrustasea dan berkembang dalam saluran pencernaan, cyclopini menjadiinang antara bagicamallanussp.. Kemudiancyclopakan termakan oleh ikan. Disiniikan akan menjadi inang definitif bagicamallanusjika ikan ini tidak dimakan olehikan karnivor lebih besar. Parasit ini juga dapat berkembang tanpa inang antara. Padainang parasit ini dapat berkembang dan mencapai kematangan seksual untukkemudian melepaskan larvanya dan berkembang disana (Untergasser 1989).Camallanusbanyak menyerang Poecilidae dan jenis ikan ovipar lain sebagaiinang akhir (Noga 1996). Menurut Noga (1996), parasit ini akan kelihatan keluar darianus dan berwarna merah jika ikan diam tidak bergerak. Saat ikan mulai bergerakcacing masuk lagi ke dalam usus sehingga anus akan terlihat menonjol. Cacing betinapanjangnya dapat mencapai 10 mm, sementara cacing jantan mencapai 3 mm. InfeksiCamallanus sering diakibatkan oleh inang perantara lain seperti burung, krustaseaatau larva serangga. Namun kemungkinan besar infeksi terjadi melalui pakan alami.

Daftar Pustaka

Adjie, S.O.A. 2008. Studi Keragaman Cacing Parasitik Pada SaluranPencernaan Ikan Gurami(Osphronemus Gouramy) DanIkan Tongkol (Euthynnusspp.).Skripsi.Institut Pertanian Bogor.

Tamba ,M.F, I. M.Damriyasa , N.A.Suratma, S.Theisen. 2012. Prevalensi dan Distribusi Cacing Pada Berbagai Organ Ikan Selar Bentong .Bali : Fakultas Kedokteran Hewan Udayana