camalanus sp
DESCRIPTION
FPIK PPITRANSCRIPT
2.Camallanusspa.TaksonomiKingdom : AnimaliaPhylum :PlatyhelminthesClassis : NematodaFamilia : CamalanidaeGenus : CamallanusSpesies:Camallanusspb.Nama spesiesCamallanusspc.Bentuk Morfologi dan TelurMenurut Kabata (1985) perbedaan antaraCamallanussp. DenganProcamallanussp. terletak pada rongga kapsul. PadaCamallanussp., buccal kapsulterbagi menjadi dua katup sedang padaProcamallanussp. buccal kapsul tidakterbagi. UmumnyaCamallanussp. ini menyerang organ usus dan saluran anus.Parasit ini memiliki ciri khas yaitu memiliki suatu buccal kapsul yang dilapisikutikula yang tebal dan sepasang lekukan pada buccal kapsul. Mulutnya sepertipenjepit yang kuat, berbingkai yang dikelilingi oleh buku-buku semacam tanduk.Bentuk seperti ini akan membuat parasit ini dapat memegang dengan kuat ke dindingusus dan tidak dapat lepas. Tempat berkaitnya cacing ini pada usus dapat terjadipendarahan. Mulut sampai esofagus memiliki dinding otot yang tebal, biasanyaesofagus dilapisi kutikula.Menurut Buchmann & Bresciani (2001), panjang tubuhCamallanusjantan inidapat mencapai 6,2 mm dan betinanya dapat mencapai 11 mm. mereka memiliki cirikhas yakni adanya rongga kapsul yang terbuat dari dua katup lateral, cincin basal dandua trident. Betina gravid berisikan larva motil kira-kira panjangnya 0,5 mm.Camallanussp. ini memiliki kebiasaan menghisap darah sehingga menyebabkananemia. Perlekatan dengan rongga kapsulnya menyebabkan erosi pada mukosa.
d.Siklus hidupBeberapa spesies dari parasit ini dapat berkembang dalamaquarium karena dapat menghasilkan larva aktif, nantinya parasit ini tidakmemerlukan inang antara setidaknya untuk beberapa generasi (Untergasser 1989).Camallanussp. ini dapat menyebabkancamallanosis. Selain menyerang usus,parasit ini juga menginfeksi pilorus sekumAdapun siklus hidup parasit ini yaknicacing dewasa berkopulasi di ikan kemudian betinanya membawa larva menujulumen usus.Camallanussp. ini merupakan cacing vivipar.Larva akhirnya berada diair. Mereka akan termakan kopepoda yang akan terinfeksi padahemocoelnya.Kopepoda sebagai inang antara yang berisi larva stadium ketiga (L3) dariCamallanussp. tersebut akan dimakan oleh inang akhir yakni ikan. Melalui ingestidan digestikopepoda, larva cacing melekat pada mukosa dan berkembang menujustadium dewasa padaikan sebagai inang akhir. Inang paratenik mungkin termasukdalam siklus parasit ini, dengancara ini beberapa ikan membawa sejumlah besarlarva dan akan berakhir pada saluranpencernaan ikan. Adapun gejala yangditimbulkan yaitu kematian, cacat dan anemia pada ikan (Buchmann & Bresciani2001).Camalanussp. berkembang melalui keberadaan inang antara. Kebanyakanlarvanya dapat hidup bebas di air selama 12 hari. Larva parasit ini menjadi makananolehcyclopkrustasea dan berkembang dalam saluran pencernaan, cyclopini menjadiinang antara bagicamallanussp.. Kemudiancyclopakan termakan oleh ikan. Disiniikan akan menjadi inang definitif bagicamallanusjika ikan ini tidak dimakan olehikan karnivor lebih besar. Parasit ini juga dapat berkembang tanpa inang antara. Padainang parasit ini dapat berkembang dan mencapai kematangan seksual untukkemudian melepaskan larvanya dan berkembang disana (Untergasser 1989).Camallanusbanyak menyerang Poecilidae dan jenis ikan ovipar lain sebagaiinang akhir (Noga 1996). Menurut Noga (1996), parasit ini akan kelihatan keluar darianus dan berwarna merah jika ikan diam tidak bergerak. Saat ikan mulai bergerakcacing masuk lagi ke dalam usus sehingga anus akan terlihat menonjol. Cacing betinapanjangnya dapat mencapai 10 mm, sementara cacing jantan mencapai 3 mm. InfeksiCamallanus sering diakibatkan oleh inang perantara lain seperti burung, krustaseaatau larva serangga. Namun kemungkinan besar infeksi terjadi melalui pakan alami.
Daftar Pustaka
Adjie, S.O.A. 2008. Studi Keragaman Cacing Parasitik Pada SaluranPencernaan Ikan Gurami(Osphronemus Gouramy) DanIkan Tongkol (Euthynnusspp.).Skripsi.Institut Pertanian Bogor.
Tamba ,M.F, I. M.Damriyasa , N.A.Suratma, S.Theisen. 2012. Prevalensi dan Distribusi Cacing Pada Berbagai Organ Ikan Selar Bentong .Bali : Fakultas Kedokteran Hewan Udayana