capillary array dna sequencers_tugas
TRANSCRIPT
Capillary Array DNA Sequencers
DAFTAR ISI
BAB I (LATAR BELAKANG).............................................................................................................1
BAB II (DESAIN METODE CAPILLARY ARRAY DNA SEQUENCERS).....................................2
2.1 Desain Capillary Array DNA Sequencers oleh Dr. Kambara.................................................2
2.1.1 Prinsip Kerja............................................................................................................................2
2.1.2 Komponen-Komponen.............................................................................................................3
2.1.3 Keunggulan dan Kekurangan...................................................................................................5
2.2 Desain Capillary Array DNA Sequencers oleh Mathies (Epifluoresence Geometri)..........6
2.2.1 Prinsip Kerja............................................................................................................................6
2.2.2 Keunggulan dan Kelemahan....................................................................................................7
Tugas Mata Kuliah Rekayasa Genetika Page 0
Capillary Array DNA Sequencers
BAB I
LATAR BELAKANG
Pada awal 1980-an, seorang peneliti asal Jepang yang bernama Wada sudah mulai
mengembangkan alat untuk mengotomatisasi analisis DNA untuk mengatasi kesulitan
analisis DNA. Proyek ini merupakan uji coba pertama di dunia untuk mengotomatisasi proses
analisis DNA. Kemudian, pada akhir tahun 1980-an, beberapa kelompok mengembangkan
fluorescent DNA sequencers, DNA sample preparation robots, dan teknologu dasar lainnya
untuk menganalisis DNA. Berbagai pengembangan ini mendorong para peneliti untuk
melaksanakan Human Genome Project.
Human Genome Project dimulai pada tahun 1990. Proyek tersebut didukung oleh
perkembangan berbagai peralatan seperti DNA sequencer dengan laju input output yang
tinggi, DNA chip, enzim, dan lain sebagainya. Untuk meningkatkan laju input output,
diperlukan migrasi DNA yang sangat cepat. Beberapa laboratorium memusatkan perhatian
mereka pada gel elektroforesis kapiler bukan elektroforesis gel slab karena bisa dioperasikan
pada medan listrik tinggi untuk elektroforesis cepat tanpa merusak gel melalui pemanasan.
Metode analisis DNA dengan kapiler gel elektroforesis lebih dikenal dengan naman
Capillary Array Electrphoresis. Jumlah kapiler yang biasa digunakan adalah 96 atau 48.
Prinsip kerja metode ini adalah
1) Mengisi kapiler-kapiler tersusun yang berisi gel bermuatan dengan sampel yang telah
diberi label fluoresen
2) Sampel terelektroforesis dalam kapiler
3) Fluoresensi yang dipancarkan oleh sampel akan terdeteksi secara otomatis
4) Pembacaan informasi oleh komputer sehingga dihasilkan data genetik
Terdapat dua desain metode Capillary Array Electrophoresis. Kedua desain ini dihasilkan
oleh dua peneliti yang berbeda, yaitu Mathies dan Kambara. Masing-masing desain tersebut
akan dibahas pada makalah ini.
Tugas Mata Kuliah Rekayasa Genetika Page 1
Capillary Array DNA Sequencers
BAB II
DESAIN METODE CAPILLARY ARRAY DNA SEQUENCERS
2.1 Desain Capillary Array DNA Sequencers oleh Dr. Kambara
2.1.1 Prinsip Kerja
Prinsip kerja desain Capillary Array DNA Sequencers oleh Dr. Kambara yaitu,
pertama fragmen-fragmen DNA dengan panjang yang beragam diberi label secara kimia
dengan bahan fluoresen. Fragmen kemudian melewati susunan kapiler berdiameter kecil
yang berisi gel yang mengandung medan listrik (elektroforesis). Susunan kapiler tersebut
kemudian disinari oleh laser. Fluoresensi dalam fragmen DNA secara otomatis akan
terdeteksi. Data yang dihasilkan kemudian dianalisis oleh komputer yang terhubung pada
peralatan capillary array DNA sequencer tersebut. (Kambara, www.hitachi.com). Untuk
lebih jelasnya, perhatikan gambar 1.
Gambar 1. Skema Capillary Array DNA Sequencers dengan Multiple Sheath-flow Cell Hasil Desain Dr. Kambara
(Takahashi, Murakami, Anazawa, & Kambara, 1994; Kambara, Development of Capillary Array DNA Sequencers for
Genome Analysis, 2010)
Tugas Mata Kuliah Rekayasa Genetika Page 2
Capillary Array DNA Sequencers
2.1.2 Komponen-Komponen
a. Kapiler
Fungsi kapiler yang berisi gel yang mengandung medan listrik pada metode ini
menggantikan slab gel, yaitu sebagai tempat terjadinya pemisahan molekul DNA
yang memiliki muatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya (elektroforesis)
(Universitas Brawijaya, 2008). Diameter dalam kapiler, maksimal kurang dari 0,1mm.
Ukuran diameter yang lebih baik digunakan adalah kurang dari 0,075mm. Hal ini
dilakukan untuk mencegah pelebaran pita DNA. Pelebaran ini terjadi karena
perbedaan kecepatan migrasi fragmen DNA dalam satu pita yang disebabkan oleh
perbedaan temperatur pada daerah yang dilewatinya. Medan listrik yang besar pada
gel elektroforesis menyebabkan meningkatnya temperatur dan tingginya gradien
temperatur pada gel akibat adanya pemanasan. Hal ini mengakibatkan terjadinya
pelebaran pita DNA (Kambara, Development of Capillary Array DNA Sequencers for
Genome Analysis, 2010).
b. Larutan Buffer
Larutan buffer diletakkan di ujung kapiler. Larutan buffer ini disuplai dari buffer
solution tank yang terletak di bagian atas. Fungsi larutan buffer ini adalah untuk
mengekstraksi fragmen DNA yang telah terpisahkan pada gel elektroforesis di kapiler.
Oleh karena gel pada kapiler memancarkan signal background yang dapat
mengganggu proses proses radiasi dan deteksi fluoresensi sampel, maka proses radiasi
dan deteksi deteksi fluoresensi sampel dilakukan pada larutan buffer. Dengan
demikian, fragmen DNA dapat diradiasi pada region bebas gel untuk mengurangi
signal background yang dipancarkan oleh gel (Kambara, Development of Capillary
Array DNA Sequencers for Genome Analysis, 2010).
c. Laser
Fungsi laser adalah untuk meradiasi seluruh jalur migrasi molekul DNA pada kapiler
gel elektroforesis. Dengan adanya pancaran sinar laser tersebut, label fluoresen pada
DNA akan berfluoresensi sehingga memancarkan sinar dan sinar tersebut akan
terdeteksi oleh detektor. Detektor akan mengirikan informasi yang didapat. Sehingga
pada akhirnya, komputer akan mengkonversi informasi tersebut menjadi sebuah data.
Tugas Mata Kuliah Rekayasa Genetika Page 3
Capillary Array DNA Sequencers
Ukuran sinar laser yang dipancarkan sebaiknya sesuai dengan ukuran panjang kapiler
yang akan dileawatinya. Ukuran sinar laser yang melewati kapiler dapat dihitung
dengan persamaan berikut
d laser=√ b4 λπ
Dimana
dlaser = diameter sinar laser
b = panjang region kapiler yang teriradiasi laser (biasanya 25mm)
Terdapat dua metode pemasangan laser dan detektornya, yaitu laser scanning with a
moving detector dan side-entry laser irradiation with a fixed detector. Metode side-
entry laser irradiation with a fixed detector lebih efisien untuk digunakan. Skema
Capillary Gel DNA yang menggunakan side-entry laser irradiation with a fixed
detector dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Skema Capillary Gel DNA yang menggunakan side-entry laser irradiation with a fixed detector
(Takahashi, Murakami, Anazawa, & Kambara, 1994)
Lapisan (coating) yang terjadi pada kapiler menyebabkan adanya pembelokan cahaya
kapiler. Oleh karena itu, sinar laser akan terbiaskan sehingga tidak dapat melewati
seluruh kapiler. Untuk mengatasi hal tersebut, dikembangkanlah metode yang
menggunakan plasma oksigen pada temperatur rendah untuk menghilangkan lapisan
(coating) tersebut (Kambara, Development of Capillary Array DNA Sequencers for
Genome Analysis, 2010).
d. Kamera CCD
Tugas Mata Kuliah Rekayasa Genetika Page 4
Capillary Array DNA Sequencers
Fungsi CCD camera adalah untuk mendeteksi gambar fluoresensi dari region yang
teradiasi. Kamera CCD tersebut digabungkan dengan prisma yang berfungsi untuk
me-splitting gambar (image splitting prism) agar dihasilkan gambar berwarna (sesuai
dengan warna label) dengan garis putus-putus (Kambara, Development of Capillary
Array DNA Sequencers for Genome Analysis, 2010). Berikut adalah perbandingan
gambar yang dihasilkan oleh kamera CCD tanpa dan dengan image splitting prism.
Gambar 3. Perbandingan Gambar yang Dihasilkan oleh Kamera CCD Tanpa dan dengan Image Splitting Prism
2.1.3 Keunggulan dan Kekurangan
Keunggulan metode capillary array DNA sequencers yang didesain oleh Dr.
Kambara adalah
1) Metode pencahayaan sinar laser yang digunakan sederhana
2) Sensitivitas tinggi
3) Diameter kapiler yang sempit sehingga tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan secara horizontal molekul DNA
4) Metode pengumpulan cahaya fluoresen yang digunakan sederhana
Kelemahan metode capillary array DNA sequencers yang didesain oleh Dr.
Kambara adalah
1) Aliran molekul pada kapiler harus dikontrol secara ketat
2) Memerlukan kuvet khusus untuk aliran molekul pada kapiler
3) Adanya potensi terjadinya gambar yang tercampur/bentrok yang
dihasilkan dari beberapa kapiler.
4) Memerlukan tangki yang besar untuk menampung larutan buffer.
Tugas Mata Kuliah Rekayasa Genetika Page 5
Capillary Array DNA Sequencers
2.2 Desain Capillary Array DNA Sequencers oleh Mathies (Epifluoresence Geometri)
2.2.1 Prinsip Kerja
Prinsip kerja analisis DNA pada desain Capillary Array DNA Sequencers oleh
Mathies sama dengan prinsip kerja desain Dr. Kambara. Yang membedakannya adalah
proses iradiasi laser rumit yang dimiliki oleh desain Mathies dan tidak digunakannya
larutan buffer. Desain Capillary Array DNA Sequencers oleh Mathies dapat dilihat pada
gambar 4.
Gambar 4. Desain Capillary Array DNA Sequencers oleh Mathies
(Kheterpal, et al., 1996)
Cara kerja iradiasi laser pada desain Mathies dapat dilihat pada gambar 5. Iradiasi
laser pada desain Mathies dikenal dengan Epifluorescence Geometri. Pada prosesnya,
kapiler diiradiasi/diiluminasi oleh laser secara berurutan. Oleh karenanya, laser harus
secara cepat men-scan susunan kapiler tersebut.
Tugas Mata Kuliah Rekayasa Genetika Page 6
Capillary Array DNA Sequencers
Gambar 5. Cara Kerja Iradiasi Laser pada Desain Mathies
2.2.2 Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan metode capillary array DNA sequencers yang didesain oleh Mathies
adalah
1) Deteksi dilakukan satu per satu kolom
2) Desain susunan kolom sederhana
3) Masing-masing kapiler menerima sinar laser dengan kapasitas yang sama
4) Tidak terjadi pencampuran/bentrok dari gambar yang dihasilkan masing-
masing kapiler
Kelemahan metode capillary array DNA sequencers yang didesain oleh Mathies
adalah
1) Pengisian sampel pada tiap-tiap kapiler tidak dapat dapat dilakukan secara
bersamaan
2) Sensitivitas lebih rendah dibandingkan desain hasil Dr. Kambara
3) Posisi komponen sampel pada kapiler harus benar-benar tepat agar dapat
di-scan dengan baik oleh sinar laser
4) Proses iradiasi laser pada kapiler rumit
Tugas Mata Kuliah Rekayasa Genetika Page 7
Capillary Array DNA Sequencers
DAFTAR PUSTAKA
Kambara, H. (2010). Development of Capillary Array DNA Sequencers for Genome
Analysis. The Japan Chemical Journal Forum and Wiley Periodicals, Inc. , 6.
Kambara, H. (t.thn.). www.hitachi.com. Dipetik November 14, 2010, dari
http://www.hitachi.com/rd/research/genome/ds_brief.html
Kheterpal, I., Scherer, J., Clark, S., A, R., JuJ, Ginther, C., et al. (1996). DNA sequencing
using a four-color confocalfluorescence capillary array. Electroph , 17, 1852-1859.
Takahashi, S., Murakami, K., Anazawa, T., & Kambara, H. (1994). Multiple sheath-flow gel
capillary-array electrophoresis for multicolor fluorescent DNA detection. Anal. Chem ,
66, 1021-1026.
Universitas Brawijaya. (2008). Lecture 14Elektroforesis protein. Dipetik November 14, 2010,
dari inherent.brawijaya.ac.id/biomol/materi/Lecture14.pd
Tugas Mata Kuliah Rekayasa Genetika Page 8