cara jualan online dalam 4 tahap sampai sukses menjual
DESCRIPTION
Cara jualan online gan. Sip Markotop.TRANSCRIPT
PANDUAN DAFTAR KONTAK
Home / Online Business / 4 Langkah untuk Mulai Berjualan Online Sampai Berhasil Mendapatkan
Pembeli
4 Langkah untuk Mulai BerjualanOnline Sampai Berhasil MendapatkanPembeli2 JULI 2015 oleh DARMAWAN Follow Like
Membayangkan berjualan online itu menarik sekaligus menyeramkan.
Di satu sisi kita melihat ada kurang-lebih 90 juta pengguna internet di
Indonesia, ada pasar besar di sini.
Tapi di sisi lain, sepertinya cara mulainya rumit.
Berurusan dengan teknologi, yang ngerasa gaptek sudah putus asa
sebelum mulai.
Padahal seandainya ada langkah demi langkah yang bisa diikuti
seperti melipat origami waktu TK dulu…pasti banyak penjual
1 115 5 0
90Shares
39
5
1
1
offline yang ikut online.
…Inilah panduannya.
Setelah membaca artikel ini, anda akan tahu apa saja yang bisa anda
lakukan saat ini juga untuk mulai berjualan online.
Bahkan bagi yang baru pertama kali mengakses internet.
Satu kesalahan besar (yang masih saja dilakukan)
Sebenarnya berjualan secara online sekarang ini sangat mudah, sejak
adanya marketplace (pasar online).
Contohnya seperti FJB Kaskus, OLX, Tokopedia.
Dalam 5 menit dari sekarang juga anda sudah bisa mulai jualan dan
mendapatkan pembeli. Enak kan?
Atau di social media…Facebook, Instagram, dan BBM.
Bahkan beberapa penjual benar-benar hanya mengandalkan
marketplace atau social media untuk berjualan, tanpa membuat
website sendiri.
Memang bisa…
Tapi ada kelemahan besar di baliknya.
Pertama, tempat-tempat berjualan itu bukan milik anda sendiri.
Ibaratnya anda menumpang jualan di rumah orang lain.
Akibatnya sewaktu-waktu anda bisa ditutup…
Selain itu, anda juga jadi terlihat tidak ada bedanya dengan penjual
lain. Ini tidak bagus untuk jangka panjang, karena anda tidak akan
dikenal.
Kedua, sulit berkembang.
Saya sering melihat orang yang 100% mengandalkan social media
untuk berjualan. Bisnisnya stabil…tidak kehabisan pembeli memang,
tapi dari dulu begitu-begitu saja.
Solusinya?
Gunakan keduanya.
Membesarkan website sendiri butuh waktu, anda bisa memanfaatkan
marketplace dan social media untuk memperkenalkan mereka ke
website anda sendiri.
Langkah #0 – Belum tahu mau jualan apa?
Ini permasalahan terbesar dari orang yang ingin berbisnis.
(Kalau anda sudah tahu apa yang akan dijual, lanjutkan ke langkah #1)
Silahkan baca salah satu artikel ini:
1. 30 peluang usaha online
2. Membuat produk digital sendiri
Pilihan terbaik untuk yang rela sedikit lebih repot sebenarnya
membuat produk sendiri. Produk digital tidak sulit dibuat asalkan
sudah tahu apa kemampuan anda yang bisa dijadikan produk.
Atau bisa juga menjual jasa.
Opsi lainnya, menjadi reseller atau dropshipper.
Untuk mencari supplier-nya, baca artikel pertama tadi.
Yang jelas, permasalahan ini harus anda selesaikan sendiri…karena
Jangan bergantung 100% dengan pasaronline, manfaatkan untukmengembangkan website sendiri
CLICK TO TWEET
andalah yang paling tahu apa yang ingin anda jual untuk bisnis jangka
panjang.
Langkah #1 – Membangun pondasi websitepenjualan
Seperti yang sudah disebutkan tadi, menumpang di “rumah” orang
lain saja tidak cukup. Dalam jangka pendek mungkin bisa…tapi tidak
untuk jangka panjang.
Anda harus punya website sendiri.
Butuh biaya…untuk hosting dan domain.
Tapi biaya ini tidak ada apa-apanya dibandingkan pendapatan yang
akan anda peroleh dari penjualan.
Kalau anda benar-benar mulai tanpa modal, 0 Rupiah, tidak perlu
langsung membuat website. Jual produk/jasa pertama anda dulu baru
gunakan uangnya untuk membangun website.
Harganya?
Biaya hosting per bulan hanya sekitar Rp 20.000 – 30.000 dan harga
domain sekitar Rp 100.000 per tahun (atau kurang dari Rp 10.000 per
bulan).
Dengan kata lain kalau misalnya profit anda 10ribu dari 1 produk,
berarti terjual 2-4 sebulan juga sudah “balik modal”.
Bikin toko online atau jualan langsung?
Bicara tentang jualan online, biasanya berkaitan dengan toko online
atau ecommerce.
Padahal mungkin anda tidak butuh toko online.
Sebagian besar orang biasanya hanya menjual 1-5 produk secara
online. Kalau anda juga seperti ini, jangan membuat toko online yang
punya bermacam-macam fitur.
Justru repot…
Waktu anda malah terbuang di pengaturan ini-itu. Padahal kalau jenis
barang cuma sedikit, akhirnya website akan terlihat kosong.
Solusinya: buat 1 halaman untuk 1 jenis barang.
Jadi anda membuat satu halaman penjualan masing-masing untuk tiap
produk. Di satu halaman ini berisi judul, gambar/video, penjelasan,
dan cara membeli.
Tapi kalau anda punya puluhan produk, sistem ecommerce akan jadi
lebih mudah.
1a. Tanpa sistem toko online
Sekali lagi, ini kalau anda hanya menjual 1-5 jenis produk/jasa.
Halaman seperti ini saja sudah cukup:
Meskipun tidak pernah membuat website sebelumnya,
menyusun halaman seperti di atas hanya memakan waktu kurang dari
10 menit.
Pertama, baca panduan instalasi WordPress oleh Maxmanroe. (<
5 menit)
Pilih theme sesuai selera.
Atau langsung download dari website anda (Dashboard > Appearance
> Themes > Add New). (< 1 menit)
Buat page baru (Dashboard > Pages > Add New) untuk masing-masing
produk. Sertakan semua informasi yang dibutuhkan produk tersebut
di tiap halaman.
Baca panduan copywriting untuk landing page supaya halaman
penjualan anda mampu menarik minat pembeli.
Selesai…
Tapi homepage-nya masih kosong.
Kalau anda hanya menjual 1 produk, gunakan halaman tadi sebagai
homepage.
Atau anda bisa membuat 1 page khusus yang berisi daftar produk
yang dijual, keterangan mengenai bisnis/diri anda, dan sebagainya.
Untuk mengatur halaman mana yang jadi homepage: Dashboard >
Settings > Reading > Front page displays, pilih Posts page.
Langkah di atas merupakan cara paling sederhana yang bisa
dilakukan oleh mereka yang ingin mulai tanpa modal dan tanpa
pengetahuan coding sedikitpun.
Punya modal ekstra? Pertimbangkan menggunakan salah satu:
OptimizePress ($97/tahun)
LeadPages ($25/bulan)
Unbounce ($49/bulan)
Thrive Content Builder ($59)
Visual Composer ($33)
Tool dan plugin di atas akan memudahkan anda untuk membuat
landing page dengan desain yang lebih indah, tanpa mengerti urusan
teknikal.
1b. Dengan sistem ecommerce
Ecommerce lebih mudah daripada cara di atas apabila anda punya
puluhan produk, karena sudah terintegrasi dengan sistem keranjang
belanja, pembayaran, pengiriman, inventory, dan lain-lain.
Ada banyak pilihan ecommerce-nya, ini yang paling populer:
WooCommerce sendiri sebenarnya hanya sebuah plugin untuk
WordPress.
Jadi kalau anda sudah terbiasa menggunakan WordPress,
WooCommerce mungkin bisa jadi pilihan terbaik.
Ini seri panduan lengkap untuk membuat toko online dengan
WooCommerce oleh Dapur Uang. Dari seri panduan ini saja anda
akan bisa membuat toko online dari 0 sampai jadi.
Yang sama sekali tidak ingin repot, bisa gunakan jasa pembuatan toko
online atau gunakan platform Shopify.
Langkah #2 – Membangun pondasi social media
Sebagai penjual, tentunya kita harus mengundang pembeli supaya
datang…untuk itu kita akan masuk ke tempat yang banyak orangnya,
social media.
Tapi ingat:
Social media adalah sarana pemasaran dan komunikasi dengan
kustomer, BUKAN sebagai tempat jualan utama anda.
Undang mereka ke website anda untuk membeli.
Perlu diingat juga bahwa tidak semua produk/jasa bisa berhasil
dipasarkan dengan social media. Lihat kembali target pasar anda.
Beberapa social media yang umum digunakan sebagai sarana
pemasaran:
BBM
Tidak harus semua…
Justru lebih sedikit lebih baik, karena anda bisa jadi lebih fokus.
Jadi pastikan dulu di awal, target pasar anda sebagian besar aktif di
mana. Lalu anda juga akan aktif di social media yang sama.
2a. Facebook
Yang pertama kali harus anda lakukan:
1. Buat page untuk bisnis anda
2. Gunakan foto dan cover yang bagus
3. Lengkapi semua deskripsi usaha
4. Sertakan link ke halaman website
Jejaring sosial yang satu ini kelihatannya mudah, tapi sebenarnya
justru paling sulit.
Oleh karena itu jangan sembarangan.
Facebook punya filter spam yang luar biasa ketatnya…parahnya lagi
anda tidak akan diberitahu kalau anda sudah dicap sebagai tukang
spam.
Makanya banyak orang yang justru jadi buang-buang waktu di
Facebook.
Page ini punya lebih dari 27ribu like:
Tapi semua post-nya seperti ini…tidak ada yang
berkomentar/like/share.
Mengapa bisa begitu?
Ada 3 kemungkinan penyebabnya:
Beli LIKE dari orang lain atau dengan iklan FB
Post-nya tidak ada yang menarik
Terlalu sering ngepost (optimalnya 2x sehari)
Jangan pernah beli like!
…meskipun menggunakan Facebook Ads yang resmi.
Kalau anda punya banyak follower, tapi tidak pernah ada yang
berinteraksi dengan semua post anda…maka lambat laun semua post
dari anda tidak akan pernah bisa muncul di News Feed orang lain.
Usahakan setiap post anda mendapatkan banyak like/share/komentar.
Ini yang bisa anda post:
Tren atau berita dalam industri yang terkait dengan bisnis anda
Foto yang menarik dengan kualitas yang baik
Kisah inspiratif atau kata mutiara
Foto produk – tetapi harus tetap menarik
Perbandingannya 9:1, setelah 9 kali mengirim post yang menarik
barulah anda boleh 1 kali mempromosikan produk.
Foto produknya pun harus tetap berkualitas.
Seperti ini:
(produk yang dijual keranjang tidur untuk camping)
2b. Instagram
Ini kenapa Instagram jadi populer untuk bisnis:
Di Facebook engagement rate tiap post hanya sekitar 0,05-1%,
sementara di Instagram mencapai 4,21%. Artinya foto anda akan
mendapatkan lebih banyak interaksi (berupa komentar/like).
Makanya di Indonesia (bahkan dunia) banyak bisnis yang aktif
di Instagram.
Ini yang pertama kali anda lakukan di Instagram:
1. Buat akun (harus dari iOS/Android)
2. Lengkapi bio dengan kontak untuk dihubungi
3. Pasang link website di profil
Tips tiap kali mengirim foto ke Instagram:
Foto harus indah (kalau tidak bisa menyediakan foto yang bagus,
lebih baik jangan gunakan Instagram)
Gunakan 5-10 #hashtag yang relevan
Jumlah post yang optimum 1-2 kali sehari (bisa lebih kalau
memang foto dari anda menarik)
Untuk foto produk sertakan juga deskripsi, harga, dan cara
membeli
Jangan berkomentar spam ke foto orang lain yang tidak
berkaitan
Mari kita lihat contoh yang salah dulu:
Fotonya sama sekali tidak menarik untuk dilihat…ditambah lagi banyak
foto yang diulang-ulang. Follower anda akan kabur kalau seperti ini
caranya.
Selanjutnya kita lihat contoh yang baik, dari BerryBenka.
Dengan 50ribu follower.
Mereka menaruh slogan, kontak, dan link website di profil. Foto yang
di-post juga menarik untuk dilihat karena kualitasnya bagus.
Ini foto produknya:
Disertai penjelasan, hashtag, harga, dan cara membeli.
Karena fotonya bagus, maka follower yang tidak ingin untuk membeli
pun tidak akan unfollow.
2c. BBM (BlackBerry Messenger)
Salah satu aplikasi chatting terbesar di Indonesia yang sering
disalahgunakan.
Meskipun banyak yang mengaku BBM bisa sebagai tempat berjualan,
tapi sebagian besar orang yang berjualan di aplikasi ini gagal.
Malah mungkin tidak ada yang berhasil, dalam jangka panjang.
Itu karena BBM memang bukan tempat jualan…kita aktif di BBM bukan
untuk mencari produk, melainkan untuk berkomunikasi.
Maka dari itu manfaatkan lah aplikasi ini untuk komunikasi saja.
Ini yang harus anda lakukan di BBM:
1. Buat akun
2. Gunakan nama, foto, dan personal message yang mewakili bisnis
anda
3. Taruh PIN BBM di website dan social media
4. Jangan pernah kirim broadcast message
5. Jangan gonta-ganti foto & personal message
6. Jangan invite kontak sembarangan
Saran di atas bertentangan dengan artikel-artikel lain yang mungkin
pernah anda baca sebelumnya.
Karena memang pada kenyataannya, tidak ada orang yang suka
mendapatkan pesan broadcast yang berisi penjualan. Meskipun dari
penjual yang mereka add sendiri sebelumnya.
Begitu pula dengan update foto dan personal message.
Lama-kelamaan kontak anda pasti akan dihapus.
Solusinya bagaimana?
…tidak ada solusi.
Kalau anda tidak ingin bisnis anda dibenci oleh orang lain, jangan
pernah gunakan BBM untuk berjualan.
Sebagai alternatif, coba gunakan LINE@.
Konten yang anda kirimkan tetap harus menarik, sama seperti tips
pada Instagram dan Facebook.
Jangan salah paham dulu…
Saya tidak menyuruh anda untuk tidak menggunakan BBM sama
sekali.
Ada baiknya anda tetap punya akun BBM karena BBM masih
merupakan sarana berhubungan yang paling umum dan murah
dengan calon kustomer secara online.
Langkah #3 – Mendapatkan penjualan pertama
Membuat pondasi website dan social media itu mudah…tantangan
sebenarnya adalah mendapatkan pembeli pertama anda.
Tidak bisa menjual berarti bisnis anda akan gagal.
Ada beberapa faktor penentu keberhasilan penjualan yang sudah
jelas. Misalnya harganya bersaing, kualitasnya baik, pelayanannya
ramah.
Mari kita asumsikan anda sudah yang terbaik dalam 3 hal itu.
Belum tentu juga bisa mendapatkan pembeli…
Mengapa?
Karena 90% yang ada di pasaran sama dengan anda. Harga dari si A
dan si B tidak jauh berbeda, kualitasnya pun sama-sama unggul. Kalau
begitu, ketiga hal tadi tidak lagi relevan… ya kan?
Harga rendah, kualitas tinggi, pelayanan ramah…ini saja belum cukup.
Jadi yang lebih penting yaitu bagaimana anda bisa muncul di depan
wajah mereka, dan meyakinkan mereka untuk membeli dari anda.
Dalam langkah ini kita akan membahas cara mendapatkan pembeli
bagi anda yang baru mulai berjualan online.
Satu hal lagi:
Jangan (hanya) mengandalkan SEO.
Anda butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa mencapai halaman
pertama. Ditambah lagi kalau anda cuma bergantung dengan SEO,
kemungkinan besar anda tidak akan pernah berhasil.
Hasil dari SEO nanti akan datang dengan sendirinya…
Untuk sekarang, lakukan langkah-langkah ini:
3a. Gabung di pasar online
Meskipun tadi saya mengatakan bahwa anda sebaiknya tidak
memanfaatkan marketplace untuk jangka panjang, tapi dalam
prakteknya sangat efektif untuk mendapatkan pembeli.
Terutama ketika anda baru pertama kali berjualan.
Ini karena di website-website tersebut sudah ada banyak orang yang
siap membeli.
Ada 2 kondisi dimana marketplace jadi efektif:
1. Produknya sudah umum dicari (misalnya: kabel charger iPhone)
2. Anda tidak tahu bagaimana cara mendatangkan pengunjung
Mengembangkan website sendiri butuh waktu…
Tidak bisa website baru langsung dikenal oleh banyak orang dalam
waktu instan.
Karena itu berjualan di marketplace bisa jadi solusinya sambil
memperkenalkan bisnis anda dan website anda. Tapi, ingat lagi…
jangan 100% mengandalkan marketplace.
Ini beberapa marketplace yang populer di Indonesia:
1. Tokopedia
2. FJB Kaskus
3. BukaLapak
4. OLX
3b. Buat konten dan distribusikan
Tidak ada yang ragu bahwa social media dan situs komunitas
merupakan tempat terbaik untuk mendatangkan pengunjung dengan
cepat.
Tapi banyak juga yang gagal…karena cara promosinya salah.
Ini masalahnya:
Mereka langsung mempromosikan link menuju homepage-nya atau
halaman penjualannya ke situs komunitas.
Di internet ada 3 jenis orang:
1. Mencari informasi
2. Mencari hiburan
3. Membeli produk/jasa
Dan yang ada di situs komunitas hanya tipe 1 dan 2.
Artinya kalau anda menaruh link yang isinya tentang penjualan,
hasilnya ada 2: ditendang keluar, atau dicap sebagai spammer.
Percuma.
Tapi meskipun begitu bukan berarti anda tidak bisa promosi di situs
komunitas…bisa, caranya yang harus diubah.
Seperti ini:
1. Temukan situs komunitas yang sesuai dengan bisnis anda
2. Cari permasalahan utama dari orang-orang di sana
3. Buat konten yang bisa menjadi solusi permasalahannya
4. Distribusikan
Karena sebagian besar orang yang ada di internet ingin mendapatkan
informasi, maka strategi seperti ini sangat efektif untuk
memperkenalkan mereka dengan bisnis anda dan mendapatkan
pembeli.
Bukan hanya itu, website anda juga akan jadi mudah ditemukan
lewat mesin pencari.
Lebih lanjut mengenai ini, baca panduan content marketing.
3c. Mulai bereksperimen dengan Facebook Ads dan GoogleAdWords
Facebook Ads dan AdWords merupakan 2 platform iklan digital
terbesar saat ini. Selain volumenya besar, kualitas pengunjung dari
keduanya juga tinggi karena tepat sasaran.
Kalau anda punya budget pemasaran, gunakan salah satu atau
keduanya.
Panduan mulai beriklan:
1. Beginner’s Guide to Facebook Advertising – AdEspresso
2. Facebook Ads Guide
3. AdWords Step by Step Starter Guide
Dibandingkan dengan metode pemasaran lain, iklan bisa
mendatangkan banyak pengunjung sekaligus dalam waktu singkat.
Tetapi karena butuh biaya, maka anda harus bereksperimen untuk
mendapatkan hasil terbaik dengan biaya terendah.
Pertanyaan terbesarnya:
Pilih Facebook atau AdWords?
Tidak ada jawaban yang pasti. Semua tergantung apa yang anda jual,
dan ke siapa anda menjual…selain juga selera pribadi.
Ini kira-kira yang bisa anda jadikan pertimbangan:
1. Kalau keyword yang anda inginkan banyak dicari lewat Google,
gunakan AdWords. Kalau tidak, gunakan Facebook
2. Interest dan demografi di Facebook lebih akurat
3. Untuk konversi penjualan, AdWords lebih unggul (tapi umumnya
harga per klik lebih mahal)
4. Untuk konversi non-penjualan, Facebook lebih unggul
Beriklan secara online itu bereksperimen, anda hanya akan tahu mana
yang terbaik setelah mencoba.
3d. Dapatkan endorsement dari selebgram
Meskipun secara pribadi saya belum pernah mencoba yang ini, tapi
sepertinya banyak orang Indonesia yang mengaku mendapatkan hasil
positif setelah di-endorse oleh seleb Instagram.
Cara kerjanya seperti ini:
1. Cari akun Instagram yang followernya banyak dan merupakan
target pasar yang tepat
2. Kirimkan mereka produk dari anda dengan gratis
3. Mereka akan merekomendasikan produk anda kepada
followernya lewat foto
Jadi tanpa biaya tambahan selain mengirimkan produk.
Contohnya:
Ini bentuk yang paling sederhana, hanya berupa mention.
Ada tips yang lebih lanjut:
Kalau anda ingin mendapatkan banyak follower, bisa juga dengan
cara membuat kontes kecil-kecilan.
Minta kepada si selebgram untuk memberitahu followernya bahwa
anda mengadakan kontes untuk mendapatkan produk yang di-
endorse.
Misalnya anda punya produk kosmetik.
Untuk bisa mendapatkan produk anda secara gratis, mereka harus
mem-follow anda. Nantinya pemenangnya anda pilih dari daftar
follower.
Bisa juga ditambah untuk menyuruh mereka mengupload foto koleksi
make-upnya.
Dengan begitu, jangkauan akan semakin luas dan mereka punya
alasan untuk mem-follow akun anda.
Tapi ingat, sebelum mulai akun anda sendiri sudah harus punya foto-
foto yang menarik.
Thread di Kaskus ini punya segudang penjelasan tentang
edorsement di Instagram.
3e. Dapatkan endorsement dari blogger
Sama seperti langkah 3d di atas, bedanya ini dari blogger. Jadi tidak
perlu dijelaskan panjang lebar lagi.
Cara mencari bloggernya:
1. Lewat Google: gunakan kata kunci – blogger + “topik”
2. Komunitas blogger: seperti Blogger Perempuan
3. Grup blogger di Facebook
Yang perlu diperhatikan dalam memilih blogger:
1. Kualitas kontennya
2. Desain websitenya
3. Traffic-nya
4. Komentar para pembacanya
3f. Lakukan AMA (Ask Me Anything) di forum komunitas
Sama seperti social media, forum online juga merupakan tempat yang
sangat efektif untuk mendapatkan pembeli.
Tapi (lagi-lagi) anda akan diusir kalau hanya promosi.
Untuk bisa mempromosikan bisnis, anda minimal harus memberikan
manfaat kepada anggotanya. Ini bisa dengan membuat thread/diskusi
yang menarik atau menjawab thread orang lain.
Atau dengan menggabungkan keduanya:
Mengadakan AMA.
Istilah ini saya pinjam dari situs komunitas internasional, Reddit.
Artinya ask me anything atau tanyakan apapun kepada saya (tentunya
yang berkaitan dengan suatu topik).
Ini contohnya di Reddit:
Si orang ini membuat thread yang mempersilahkan anggota lain untuk
menanyakan apapun tentang game research/analytics…dan ada 50
orang yang bertanya.
Perhatikan bahwa dia juga mengumumkan kalau dia meluncurkan
produk baru.
Kedua pihak sama-sama diuntungkan.
Produknya dikenal oleh banyak orang…sementara orang lain bisa
bertanya-tanya mengenai berbagai hal yang menarik buat mereka.
Topik dari AMA harus sesuai dengan bisnis anda…dalam kasus
tadi produknya berkaitan dengan game research/analytics.
Oke, itu di luar negeri…bagaimana dengan Indonesia?
Ada juga, meskipun belum banyak:
Itu beberapa yang sudah mencoba melakukan.
Karena sebagai penjual anda (mestinya) paham betul dengan
industrinya, maka tanya jawab seperti ini bukan masalah besar.
Misalnya anda menjual baterai smartphone, adakan AMA tentang
baterai smartphone…akan ada banyak yang bertanya misalnya cara
supaya baterainya awet.
Atau kalau anda seorang instruktur fitness, adakan tanya jawab soal
bodybuilding.
Langkah #4 – Dari sekedar jualan menjadi sebuahbisnis
Berhasil menjual bukan berarti berhasil berbisnis. Sukses menjual
kepada sekian ratus orang saja bukan berarti anda sudah punya
sebuah bisnis.
Ada perbedaan besar.
Kalau anda hanya menjual, maka besar kemungkinannya beberapa
tahun atau bulan ke depan aliran pemasukan anda berhenti.
Sedangkan target kita adalah membangun bisnis dengan jangka
panjang.
Bahkan sampai anda usia pensiun nanti.
Lalu apa bedanya menjual dengan berbisnis?
Ini:
Gambar di atas biasa disebut marketing funnel, atau perjalanan
seorang kustomer dari belum kenal sampai memutuskan untuk
membeli.
Penjelasannya seperti berikut:
1. Awareness: sadar dengan keberadaan anda
2. Interest: tertarik dan ingin mempelajari lebih lanjut
3. Consideration: memutuskan untuk mencoba
4. Purchase: membeli
5. Retention: tetap menggunakan layanan anda, loyal
6. Advocacy: merekomendasikan anda kepada orang lain
Kalau anda hanya menjual, berarti prosesnya berhenti di nomor 4 —
purchase.
Seorang penjual tidak memikirkan tahapan berikutnya yaitu retention
dan advocacy yang merupakan hal utama dalam kelangsungan
bisnis…kepuasan pelanggan.
Akibatnya ada 2:
Penjualan tidak berkembang
Lama-kelamaan usahanya akan mati
Retention dan advocacy tidak hanya diperoleh dari kualitas produk
saja.
Karena kualitas (dan harga) itu sudah jadi spek dasar…orang tidak
akan membeli kalau tidak memenuhi keduanya. Jadi semua yang ada
di pasaran pasti sudah bersaing.
Jadi penentu kepuasan bukan cuma itu.
Maka dari itu anda harus melihat marketing funnel ini secara
keseluruhan dari 1-6, bukan hanya fokus pada bagian menjual-
menjual-menjual.
4a. Lakukan content marketing
Content marketing merupakan pemegang peranan terbesar dalam
siklus marketing funnel.
Contohnya seperti yang sudah dijelaskan tadi, supaya orang lain bisa
mengenal anda maka anda sebaiknya menyediakan konten yang
bermanfaat.
…itu tahap awareness.
Bagaimana dengan iklan? Bukannya iklan lebih efektif mendatangkan
banyak pengunjung?
Memang.
Tapi tidak semua bisnis bisa mengandalkan iklan untuk langsung
mendapatkan penjualan. Lebih efektif kalau kita membuat
mereka tertarik dulu…sambil membangun rasa percaya.
Artinya, meskipun dalam iklan anda butuh konten.
Untuk membangun awareness, jenis konten yang terbaik adalah yang
mengedukasi dan memberikan manfaat.
Seperti konten yang dibuat Traveloka:
Karena bisnis startup mereka berhubungan dengan penjualan tiket
pesawat dan hotel, maka mereka menyediakan konten panduan
berwisata di Singapura melalui blognya.
Jadi orang yang ingin berwisata ke Singapura akan menemukan situs
mereka.
Dan sebagian pembaca akan memutuskan langsung membeli tiket di
Traveloka.
Untuk menyusun strategi content marketing anda sendiri, silahkan
ikuti panduan content marketing ini.
4b. Lakukan list building dan email marketing
List building artinya proses mengumpulkan email dari calon kustomer.
Sedangkan email marketing merupakan proses pemasaran dengan
email sebagai medianya.
Apa hebatnya email?
Email marketing memberikan ROI sebesar 4.300%
66% kustomer memutuskan untuk membeli atas hasil email
marketing
Statistik di atas dikutip dari Direct Marketing Association, 2013.
Ini karena email selalu jadi bagian dari kebiasaan kita. Bahkan karena
email sudah terintegrasi dengan smartphone, maka email bisa (dan
akan) jadi lebih efektif daripada SMS.
Jadi email terasa lebih personal daripada konten yang ditemui di blog
misalnya.
Alurnya seperti ini:
1. Pengunjung datang ke website karena upaya content marketing
2. Tertarik dengan konten, lantas mereka mendaftarkan emailnya
3. Anda mengirimkan konten yang bermanfaat lewat email
4. Terakhir, melakukan penjualan lewat email
Kalau dilihat di marketing funnel tadi, email marketing merupakan
metode yang tepat untuk mengoptimasi upaya pemasaran anda pada
bagian consideration.
Itu sebabnya ROI dari email sangat tinggi.
Untuk mulai melakukan email marketing, baca panduan list building
ini.
Jadi dengan menggabungkan content marketing dan email marketing,
hubungan positif dengan pembeli juga akan tetap terjalin.
Sehingga bisnis anda sekarang sudah menyentuh keenam poin di
marketing funnel.
Bukan hanya itu…
Bisnis anda menjadi sebuah siklus yang tidak berakhir. Anda sekarang
sudah punya sistem untuk mendatangkan pengunjung dan menjual
secara otomatis.
Sekian! Saatnya mulai jualan…
Itulah semua tahapan yang perlu anda ketahui untuk mulai berjualan.
Tidak sulit kan?
Semua langkah di atas tidak membutuhkan skill apapun untuk
memulai, anda bisa belajar sambil jalan.
Tapi saya yakin masih ada juga yang akan berpikir ini sulit…
(Terutama mungkin karena panjang)
Maka dari itu, untuk tahu apakah ini sulit atau tidak…buktikan sendiri
dengan langsung mencoba.
Kemudian kalau ada yang masih tidak dimengerti, tinggalkan
komentar di bawah ini.
Mau Dikirimkan Artikel Seperti Ini via Email?
Masukkan alamat email...
DAFTAR SEKARANG
Komentar Pembaca
INGIN BERKOMENTAR?
ARDIAN DINAR PRATAMA28 Juni 2015 at 10:59 pm
saya , baru mau buat website untuk presentasi barang yang mau
dijual gan ..
1 115 5 0
saat ini saya baru belajar – belajar dulu untuk hal pemasaran dan
menyiapkan segala sesuatunya dulu hehe . Saya mau mulai
beberapa pekan kedepan ( Belajar jadi Dropship dulu sambil
membangun produk sendiri ) .
Mohon Doa nya gan ..
Salam Sukses
BALAS
YUDHA ANDIKA PUTRA29 Juni 2015 at 2:50 pm
Nice artikel mas. Sangat bagus dan mencerahkan. Ada beberapa
pertanyaan mas, kalau misal kita hanya punya 1 – 5 produk saja,
bagaimana mengoptimalkan instagram kita? secara kan produk kita
tidak banyak, otomatis gambar kita juga terbatas mas. Ada saran
mas? Terus misal produk kita bukan fashion, apa masih efektif
menggunakan instagram dan endorsment mas ? Misal produk kita
produk kesehatan. Sama apakah kalau jualan jasa juga bisa
diaplikasikan mas tekhniknya ini ? Maaf kalau pertanyaanya bayak
mas
BALAS
DARMAWAN29 Juni 2015 at 2:54 pm
Bisa… asal kita bisa jepret foto yang bagus, produk yang sama
bisa dibuat jadi beda. Jadi nggak perlu punya banyak produk
juga bisa dengan Instagram.
Produk di jenis apapun bisa. Kalau jasa mungkin ada yang nggak
bisa, kecuali dari jasa ini ada “barang jadi” nya misalkan jasa
konstruksi > barang jadinya rumah.
BALAS
YUDHA ANDIKA PUTRA8 Juli 2015 at 11:55 am
Makasih banyak mas balasanya. Sudah lumayan
tercerahkan. Tinggal take action aja ini. Sambil dikit2 belajar
Instagram dan belajar edit serta cara jepret foto produk yang
bagus. Sukses terus untuk Mas Darmawan.
BALAS
PANGGIH WIDODO29 Juni 2015 at 4:10 pm
Selalu tercerahkan membaca tulisan2nya mas,..
Tanya donk mas,
List email yang udah kita dapat, apa perlu kita rawat interaksinya
mas, berhubung ane lemah banget di copywriting, kalau mbikin
tulisan suka mbelibet sendiri..
Yang kedua, kalau mau bikin gambar2 kaya di pim paling enak pake
aplikasi apa yak,.. simple, tapi enak di liat..?
Matur Tenkyu,
BALAS
DARMAWAN29 Juni 2015 at 8:38 pm
Perlu, kalau dibiarkan nanti mereka bakal lupa dengan kita. Lama
kelamaan email dari kita nggak ada yang buka.
Bikin gambar pakai kreativitas mas ditambah software desain
grafis. Apapun bisa, Photoshop, Illustrator, CorelDraw.
BALAS
KANG MUKTI2 Juli 2015 at 4:02 pm
selamat sore mas. . .mengenai poin ” 1a. Tanpa sistem toko online ”
Apakah halaman tersebut tetap di optimasi ? lalu bagaimana cara
mengoptimasinya yang baik dan benar ?
Terima kasih
BALAS
DARMAWAN2 Juli 2015 at 5:21 pm
Kurang lebih sama dengan toko online karena sebetulnya
bentuknya sama.
Optimasi ini tujuannya apa dulu? Kalau untuk mesin pencari
(SEO) coba baca di artikel ini http://panduanim.com/seo-toko-
online/
BALAS
MUZZI3 Juli 2015 at 3:23 am
Kebetulan mas, saya juga baru mau berjualan online. Tapi,
masalahnya sulitnya mencari tempat produksi di tempat tinggal saya.
Ada beberapa produk lokal dan tradisional yang ingin saya jual.
Apakah perlu riset kebutuhan konsumen dulu mas, takutnya nanti
barangnya gak kejual? Terus saya mau menyasar konsumen luar
negeri, untuk pengirimannya melalui apa yang bagus mas?
Bagaimana tanggapan mas Darmawan. Terima kasih banyak mas.
BALAS
DARMAWAN3 Juli 2015 at 10:21 am
Karena “produk lokal/tradisional” itu masih terlalu luas jadi saya
kurang bisa kasih saran…
Untuk pengiriman supaya terjamin sih pakai nama yang sudah
dikenal aja. Semacam UPS, DHL, dll.
BALAS
SYAKIR RAHMAN8 Juli 2015 at 10:40 am
Keren dah. Posting dari mas Darmawan selalu lengkap. (y)..
Saya lagi bikin produk digital nih mas.. tapi agak bingung juga nanti
cara pemasarannya, soalnya baru kepikiran di facebook doang, itu
juga secara gratis.. produk digital agak beda sama produk biasa. Dan
yang saya buat ini pasarnya adalah blogger. Saya mau jualan
template.
Mungkin mas bikin posting selanjutnya tentang pemasaran produk
digital? heheh
Terima kasih mas
BALAS
DARMAWAN8 Juli 2015 at 1:06 pm
Memang untuk artikel ini rada gak cocok sih untuk produk digital,
soalnya saya tujukan untuk orang yang pengen jualan dari offline
jadi online.
Untuk cara jualnya produk digital sudah dibahas sekilas di sini
http://panduanim.com/panduan-bisnis-online/
BALAS
JAPRA24 Agustus 2015 at 3:30 pm
Inspiring Arcticle,
Mas saya ada pertanyaan.
Apakah Point 3F,4A, 4B kira-kira bisa diterapkan dan cocok dengan
usaha Produk Cemilan?
Atau untuk Bisnis Cemilan, cara apa sajakah yang cocok?
Thanks before Mas Darmawan.
BALAS
DARMAWAN24 Agustus 2015 at 6:41 pm
Tergantung model jualannya seperti apa.
Kalau cuma jual cemilan satuan seperti di warung-warung,
mungkin bakal berlebihan kalau pakai content marketing & email
marketing.
Tapi ada model bisnis jual cemilan yang “beda”, seperti ini:
https://japancrate.com/
Kalau seperti itu, sangat bisa pakai poin-poin yang mas sebutkan
tadi.
—
Terlepas dari itu, untuk cari media mana yang cocok kita mesti
coba-coba analisa sendiri. Sebagai penjual, pasti Mas Japra yang
paling tahu soal pasarnya, bukan saya.
Saran saya pertama buat website dulu, lalu coba pakai Instagram
atau/dan Facebook untuk cari pengunjung.
BALAS
Ada pertanyaan atau komentar?
Hanya 6,37% komentar/pertanyaan cerdas yang di-approve.
Nama *
Surel *
Situs web
Komentar