CARA PATOGEN MENIMBULKAN PENYAKIT

MENGKONSUMSI KANDUNGAN SEL INANG SECARA TERUS MENERUS

MEMBUNUH SEL ATAU MERUSAK AKTIVITAS METABOLISME KARENA ENZIM, TOKSIN ATAU ZAT TUMBUH

MENGGANGGU TRANSPORTASI AIR ATAU NUTRISI

PERUBAHAN FISIOLOGIS TAN. SAKIT

TANAMAN SAKIT

FOTOSINTESIS MENURUN

TRANSLOKASI AIR

TERGANGGU

RESPIRASI MENINGKAT

TRANSLOKASI NUTRISI

TERGANGGU

KLOROFIL BERKURANG / KLOROPLAS RUSAK

PERMIABILITAS MEMBRAN

SEL MENINGKAT

KERUSAKAN XYLEM, PENYUMBATAN XYLEM,

PENYEMPITAN PEMBULUH, KERUSAKAN STOMATA, KERUSAKAN LAPISAN DAUN

DEGENERASI FLOEN, KERJA ENZIM TERGANGGU

METABOLISME MENINGKAT, LINTASAN PENTOSA

KARENA TOKSIN, ENZIM DARI PATOGEN

PERTAHANAN TUMBUHAN

• TANAMAN DAPAT DISERANG OLEH LEBIH KURANG 100 MACAM PATOGEN NYATANYA TANAMAN DAPAT BERTAHAN SEHINGGA MENGHASILKAN

• TANAMAN TAHAN THD PENYAKIT ADALAH KONDISI NORMAL SEDANGKAN KERENTANAN ADALAH PENGECUALIAN

• TINGKAT KETAHANAN ATAU KERENTANAN TERGANTUNG 2 FAKTOR: KEBUTUHAN SUBSTRAT DARI PATOGEN DAN CARA TUMBUHAN BEREAKSI THD KEHADIRAN PATOGEN

• Inokulasi• Perkecambahan spora• Pembentukan tab

kecambah• Pembentukan

appressorium• Penetrasi pada inang• Kolonisasi pada inang• Gejala Awal pada inang• Sporulasi/pemencaran• Matinya koloni

INTERAKSI UMUM ANTARA PATOGEN DENGAN TUMBUHAN

TIFE KETAHANAN TANAMAN

KETAHANAN

TANAMAN

KETAHANAN

BUKAN INANG

KETAHANAN SEJATI

KETAHANAN SEMU

KETAHANAN

HORIZONTAL

KETAHANAN

VERTIKAL

LOLOS

TOLERAN

KETAHANAN BUKAN INANG

• Tanaman tertentu hanya merupakan inang bagi sedikit patogen yang ada

• Tanaman tertentu mempunyai patogen tertentu

• Tanaman bukan inang mempunyai sifat sangat tahan terhadap patogen tanaman lainnya walaupun kondisi sangat mendukung

• Relatif rentan terhadap patogennya sendiri

KETAHANAN SEJATI

• Ketahanan yang tercipta karena adanya gen ketahanan dalam tanaman

• Inang dan patogen tidak kompatibel karena tidak adanya pengenalan kimia antara inang dan patogen

• Adanya mekanisme pertahanan sebelum atau sesudah infeksi patogen

KETAHANAN SEMU

• Keadaan sebenarnya tanaman tersebut rentan namun kondisi tidak menguntungkan untuk terjadinya penyakit

LOLOS PENYAKIT

• Terjadi karena 3 faktor utama tidak mendukung/terjadinya tidak bersamaan, padahal tanaman secara genetik rentanKeadaan sebenarnya tanaman tersebut rentan namun kondisi tidak menguntungkan untuk terjadinya penyakit

• Karena cepat tumbuh, umur tanaman, sistem penanaman polikultur, tidak adanya pelukaan, vektor tidak ada, adanya antagonis. Agen penyebar kurang/tidak ada, kondisi iklim tidak mendukung

TOLERAN THD PENYAKIT

• Tanaman terserang (rentan) namun tanaman mampu bertahan dengan baik (gejala ringan/tidak tampak)

• Sifat genetik yang dapat diwariskan

• Keadaan sebenarnya tanaman tersebut rentan namun kondisi tidak menguntungkan untuk terjadinya penyakit

PERTAHANAN TANAMAN

SEBELUM

INFEKSI

SESUDAH

INFEKSI

PERTAHANAN STRUKTURAL

PERTAHANAN BIOKIMIA

PERTAHANAN STRUKTURAL

PERTAHANAN BIOKIMIA

PERTAHANAN TANAMAN SEBELUM INFEKSI PATOGEN

PERTAHANAN STRUKTURAL

1. Lapisan lilin dan kutikula

2. Struktur dinding sel epidermis

3. Ukuran, kerapatan dan bentuk stomata dan lenti sel

PERTAHANAN BIOKIMIA

1. Penghambatan yang dikeluarkan tanaman ke lingkungan

2. Penghambatan yang ada di dalam tanaman

3. Pertahanan karena tidak adanya faktor esensial

a. Tidak adanya pengenalan antara inang dan patogen

b. Tidak adanya Reseptor pada inang dan sisi sensitif untuk toksin

c. Tidak adanya substansi esensial untuk patogen

PERTAHANAN TANAMAN SETELAH INFEKSI PATOGEN

PERTAHANAN STRUKTURAL

1. Reaksi Pertahanan sitoplasmik

2. Struktur pertahanan dinding sel

3. Struktur pertahanan Histologi

a. Pembentukan lapisan gabus b. Pembentukan lapisan absisi

c. Pembentukan Tilosis d. Deposit gum

PERTAHANAN BIOKIMIA

1. Pengenalan patogen oleh tanaman inang

2. Respon Hipersensitif

3. Fitoaleksin

4. Detoksifikasi toksin patogen

5. Senyawa fenol sederhana dan protein

6. Pertahanan melalui inokulasi buatan

7. Pertahanan melalui plantibodi

TAHAPAN PERKEMBANGAN REAKSI HIPERSENSITIF PADA SEL TANAMAN KENTANG TAHAN

SKEMA PEMBENTUKAN LAPISAN GABUS

PEMBENTUKAN LAPISAN ABSISI

PERTAHANAN TANAMAN DENGAN MEMBENTUK SARUNG DI SEKELILING HIFA

SKEMA PEMBENTUKAN TILOSIS PADA PEMBULUH XILEM

INTERAKSI DASAR ANTARA GEN VIRULENSI/AVIRULENSI PATOGEN

GEN KETAHANAN/KERENTANAN TANAMAN

INTERAKSI PERTAHANAN SEL TANAMAN TERHADAP SERANGAN PATOGEN.

KETAHANAN HORIZONTAL

KETAHANAN VERTIKAL

• Ketahanan dikuasa oleh satu atau beberapa gen utama (mayor), resesif atau dominan

• Reaksinya diferensial

• Tahan hanya thd satu ras patogen, shg tinggi ket

• Diturunkan menurut hukum mendel

• Gennya dapat diidentifikasi

• Ketahanannya tidak mantap

• Umumnya aktif stlh ada infeksi dan sifatnya hipersensitif

• Dapat menunda permulaan epidemi namun bila terserang maka peningkatannya cepat

KETAHANAN HORIZONTAL

• Beroperasi melawan semua ras patogen

• Tingkat ketahanannya rendah

• Tidak mudah patah

• Diwariskan secara poligenik dan reaksi dari kumpulan gen sulit diidentifikasi

• Beraktivitas sebelum dan sesudah infeksi patogen

• Mampu mengurangi laju perkembangan patogen