case edite ichaneuro

30
Stroke Non Hemoragik STATUS PASIEN NEUROLOGI I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.HS Umur : 43 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Pelda Agama : Kristen Status pernikahan : Menikah Suku bangsa : Sumatera Tanggal masuk : 24 Agustus 2012 Dirawat yang ke : I Tanggal pemeriksaan : 27-11-2008 II. ANAMNESA Autoanamnesa dan Alloanamnesa tanggal 27 Agustus2012 pukul 08.00 WIB KELUHAN UTAMA : Lengan dan kaki kiri lemah mendadak sejak 3 jam SMRS KELUHAN TAMBAHAN : Bicara pelo .RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG : Pasien datang ke RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan lengan dan kaki kiri lemah mendadak 3 jam SMRS. Keluhan terjadi ketika pagi hari setelah bangun tidur mendadak lengan dan tungkai kiri sulit digerakkan Pasien juga mengatakan tidak kuat memegang gelas air minum. Keluhan ini Ika S Susanti / 1102002128 FK. YARSI 1

Upload: icha-hani-susanti

Post on 30-Jul-2015

67 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

STATUS PASIEN NEUROLOGI

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.HS

Umur : 43 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Pelda

Agama : Kristen

Status pernikahan : Menikah

Suku bangsa : Sumatera

Tanggal masuk : 24 Agustus 2012

Dirawat yang ke : I

Tanggal pemeriksaan : 27-11-2008

II. ANAMNESA

Autoanamnesa dan Alloanamnesa tanggal 27 Agustus2012 pukul 08.00 WIB

KELUHAN UTAMA : Lengan dan kaki kiri lemah mendadak sejak 3 jam SMRS

KELUHAN TAMBAHAN : Bicara pelo

.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

Pasien datang ke RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan lengan dan kaki kiri

lemah mendadak 3 jam SMRS. Keluhan terjadi ketika pagi hari setelah bangun tidur

mendadak lengan dan tungkai kiri sulit digerakkan Pasien juga mengatakan tidak kuat

memegang gelas air minum. Keluhan ini disertai bicara menjadi pelo dan mulut sedikit

mencong kekiri. Saat tiba di IGD bicara pelo sedikit berkurang.

Sebelum kejadian, pasien tidak ada mengeluh nyeri kepala. Mual dan muntah

disangkal oleh pasien. Rasa kesemutan dan baal pada tangan dan kaki kiri juga disangkal

oleh pasien. Tersedak saat menelan sesuatu, kejang, gangguan pendengaran dan gangguan

penglihatan setelah serangan disangkal. Pasien tetap sadar saat keluhan terjadi sampai

dibawa ke IGD RSPAD. Pasien mengaku kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi

pada dirinya.

Pasien menyangkal mempunyai riwayat diabetes melitus, penyakit jantung dan

kebiasaan merokok. Pasien pernah mengalami benturan di bagian kepala sebelumnya saat

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

1

Page 2: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

terjadi kecelakaan 3 tahun yang lalu.Pasien mengakui mempunyai hipertensi 3 tahun

belakangan ini yang sering membuat kepalanya menjadi sakit. Namun pasien hanya

meminum obat hipertensinya jika nyeri kepala. Obat yang diminum pasien amlodipin 10

mg.Buang air kecil dan besar diakui pasien tidak ada gangguan.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :

Hipertensi : Sejak 3 tahun yang lalu, minum obat teratur

Diabetes melitus : disangkal

Sakit jantung : disangkal

Trauma kepala : 3 tahun yang lalu saat terjadi kecelakaan.

Sakit kepala sebelumnya : Tidak disangkal

Kegemukan : Tidak disangkal

Gastritis : disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :

Tidak ada keluarga yang menderita penyakit stroke.

RIWAYAT KELAHIRAN/PERTUMBUHAN/PERKEMBANGAN :

Tidak ada kelainan

III. PEMERIKSAAN (27-08-2012 08.00 WIB)

STATUS INTERNUS

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Gizi : Berlebih

Tanda vital :

Tekanan darah kanan : 170 / 120mmHg

Tekanan darah kiri : 170 / 120mmHg

Nadi kanan : 96 x / menit

Nadi kiri : 96 x / menit

Pernafasan : 20 x /menit

Suhu : 36,5 ºC

Limfonodi : Tidak teraba membesar

Jantung : BJ I - II reguler, gallop (-), murmur (-)

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

2

Page 3: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Paru : Suara dasar vesikuler, wheezing (-), rhonki (-)

Hepar : Tidak teraba pembesaran

Lien : Tidak teraba pembesaran

Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada edema

STATUS PSIKIATRI

Tingkah laku : wajar

Perasaan hati : baik

Orientasi : baik

Jalan fikiran : baik

Daya ingat : baik

STATUS NEUROLOGI

Kesadaran : Compos Mentis, GCS : 15 ( E4M6V5 )

Sikap tubuh : Berbaring terlentang

Cara berjalan : Tidak dilakukan

Gerakan abnormal : Tidak ada

Kepala

Bentuk : Normocephal

Simetris : Simetris

Pulsasi a.Temporalis : Teraba

Nyeri tekan : Tidak ada

Leher

Sikap : Normal

Gerakan : Bebas tak terbatas

Vertebrae : Dalam batas normal

Nyeri tekan : Tidak ada

Pulsasi a. Carotis : Teraba

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

3

Page 4: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

TANDA RANGSANG MENINGEAL

Kanan Kiri

Kaku kuduk : ( - )

Laseque : ( - ) ( - )

Kernig : ( - ) ( - )

Brudzinsky I : ( - ) ( - )

Brudzinsky II : ( - ) ( - )

NERVI KRANIALIS

Kanan Kiri

N I ( Olfactorius )

Daya penghidu : Normosmia Normosmia

N II ( Optikus )

Ketajaman penglihatan : Baik Baik

Pengenalan warna : Baik Baik

Lapang pandang : Sama dengan pemeriksa

Fundus : Tidak dilakukan

N III ( Occulomotoris )/ N IV ( Trochlearis )/ N VI ( Abducens )

Ptosis : ( - ) ( - )

Strabismus : ( - ) ( - )

Nistagmus : ( - ) ( - )

Exopthalmus : ( - ) ( - )

Enopthalmus : ( - ) ( - )

Gerakan bola mata :

Lateral : ( + ) ( + )

Medial : ( + ) ( + )

Atas lateral : ( + ) ( + )

Atas medial : ( + ) ( + )

Bawah lateral : ( + ) ( + )

Bawah medial : ( + ) ( + )

Atas : ( + ) ( + )

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

4

Page 5: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Bawah : ( + ) ( + )

Gaze : ( + ) ( + )

Pupil :

Ukuran pupil : Ø 3 mm Ø 3 mm

Bentuk pupil : bulat bulat

Isokor/anisokor : isokor

Posisi : ditengah ditengah

Reflek cahaya langsung : ( + ) ( + )

Reflek cahaya tidak langsung : ( + ) ( + )

Reflek akomodasi/konvergensi: ( + ) ( + )

N V ( Trigeminus )

Menggigit : Baik

Membuka mulut : Simetris

Sensibilitas atas : ( + ) ( + )

Tengah : ( + ) ( + )

Bawah : ( + ) ( + )

Reflek masseter : ( - ) ( - )

Reflek zigomatikus : ( - ) ( - )

Reflek kornea : Tidak dilakukan

Reflek bersin : Tidak dilakukan

N VII ( Facialis )

Pasif

Kerutan kulit dahi : Simetris

Kedipan mata : Simetris

Lipatan nasolabial : ASimetris kiri lebih datar

Sudut mulut : Asimetris kiri lebih rendah

Aktif

Mengerutkan dahi : Simetris

Mengerutkan alis : Simetris

Menutup mata : Simetris

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

5

Page 6: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Meringis : Asimetris , tertarik ke kanan

Mengembungkan pipi : Asimetris, kanan lebih mengembung

Gerakan bersiul : Tidak dilakukan

Daya pengecapan lidah 2/3 depan : Tidak dilakukan

Hiperlakrimasi : Tidak ada

Lidah kering : Tidak ada

N VIII ( Vestibulocochlearis )

Mendengarkan suara gesekan jari tangan : ( + ) ( + )

Mendengar detik jam arloji : ( + ) ( + )

Test swabach : Tidak dilakukan

Test rinne : Tidak dilakukan

Test weber : Tidak dilakukan

N IX ( Glossopharyngeus )

Arcus pharynx : Simetris

Posisi uvula : Di tengah

Daya pengecapan lidah 1/3 belakang : Tidak dilakukan

Reflek muntah : Tidak dilakukan

N X ( Vagus )

Denyut nadi : Teraba, Reguler

Arcus pharynx : Simetris

Bersuara : Baik

Menelan : tidak ada gangguan.

N XI ( Accesorius )

Memalingkan kepala : Normal

Sikap bahu : Simetris

Mengangkat bahu : Asimetris, kiri lebih rendah

N XII ( Hipoglossus )

Menjulurkan lidah : Tidak ada deviasi

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

6

Page 7: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Kekuatan lidah : Simetris

Atrofi lidah : Tidak ada

Artikulasi : Baik

Tremor lidah : Tidak ada

MOTORIK

Gerakan : Bebas Tidak bisa digerakkan

Bebas Tidak bisa digerakan

Kekuatan :

Tonus : Normotonus di sisi kanan / Hipotonus disisi kiri

Trofi : Eutrofi pada keempat ekstremitas.

REFLEK FISIOLOGI

Reflek tendon

o Reflek bicep : ( + ) ( + ) ↓

o Reflek tricep : ( + ) ( + ) ↓

o Reflek brachioradialis : ( + ) ( + ) ↓

o Reflek patella : ( + ) ( + ) ↓

o Reflek achilles: ( + ) ( + ) ↓

Reflek periosteum : tidak dilakukan

Reflek permukaan

Dinding perut : tidak dilakukan

Cremaster : tidak dilakukan

Spincter ani : tidak dilakukan

REFLEK PATOLOGISKanan Kiri

Hoffman tromer : ( - ) ( - )

Babinski : ( - ) ( + )

Chaddok : ( - ) ( + )

Oppenheim : ( - ) ( - )

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

5 5 5 5 1 1 1 1

5 5 5 5 1 1 1 1

7

Page 8: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Gordon : ( - ) ( - )

Schafer : ( - ) ( - )

Klonus paha : ( - ) ( - )

Klonus kaki : ( - ) ( - )

SENSIBILITAS

Eksteroseptif

Nyeri : ( + ) ( + )

Suhu : Tidak dilakukan

Taktil : ( + ) ( + )

Propioseptif

Posisi : ( + ) ( + )

Vibrasi : Tidak dilakukan

Tekanan dalam : ( + ) ( + )

KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN

Test romberg : tidak dilakukan

Test tandem : tidak dilakukan

Test fukuda : tidak dilakukan

Disdiadokokenesis : tidak dilakukan

Rebound phenomen : tidak dilakukan

Dismetri : tidak dilakukan

Test tunjuk hidung : tidak dilakukan

Test telunjuk-telunjuk : tidak dilakukan

Test tumit lutut : tidak dilakukan

FUNGSI OTONOM

Miksi (terpasang kateter urin)

Inkontinentia : tidak ada kelainan

Retensi : tidak ada kelainan

Anuria : tidak ada kelainan

Defekasi

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

8

Page 9: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Inkontinentia : tidak ada kelainan

Retensi : tidak ada kelainan

FUNGSI LUHUR

Fungsi bahasa : baik

Fungsi orientasi : baik

Fungsi memori : baik

Fungsi emosi : baik

Fungsi kognisi : baik

RESUME

Anamnesa

Pasien perempuan umur 43 tahun, dengan keluhan lengan dan kaki kiri lemah

mendadak 3 jam SMRS. Terjadi ketika pagi hari setelah bangun tidur mendadak lengan

dan tungkai kiri sulit digerakkan Pasien mengatakan tidak kuat memegang gelas air

minum. Keluhan ini disertai bicara menjadi pelo dan mulut sedikit mencong kekiri. Saat

tiba di IGD bicara pelo sedikit berkurang. nyeri kepala (-). Mual dan muntah (-). Rasa

kesemutan dan baal pada tangan dan kaki kiri (-) Tersedak saat menelan sesuatu, kejang

(-), gangguan pendengaran (-) dan gangguan penglihatan (-). Riwayat diabetes melitus (-),

penyakit jantung (-) dan kebiasaan merokok (+).Riwayat trauma kepala 3 tahun yang lalu.

Riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu Obat yang diminum pasien amlodipin 10

mg.Buang air kecil dan besar diakui pasien tidak ada gangguan

Pemeriksaan

Status internus : Dalam batas normal

Status neurologis

Kesadaran : Compos mentis → GCS : 15 ( E4M6V5 )

Tekanan darah kanan : 170/ 120 mmHg

Tekanan darah kiri : 170/ 120 mmHg

Nadi kanan : 96x/ menit

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

9

Page 10: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Nadi kiri : 96x/ menit

Nervi Cranialis :

N VII : Pada saat pasif:sudut mulut kiri lebih rendahPada saat aktif :menggembungkan pipi,kanan lebih menggembung

waktu meringis mulut tertarik ke kananN XII : Lidah deviasi ke kiri

Motorik :

Gerakan : Gerakan terbatas pada ekstremitas kiri

Kekuatan :

Bentuk : Eutrofi di keempat ekstremitas

Reflek fisiologis :

o Reflek bicep : ( + ) ( + ) ↓

o Reflek tricep : ( + ) ( + ) ↓

o Reflek brachioradialis : ( + ) ( + ) ↓

o Reflek patella : ( + ) ( + ) ↓

o Reflek achilles: ( + ) ( + ) ↓

Reflek patologis :

o Hoffman tromer : ( - ) ( - )

o Babinski : ( - ) ( + )

o Chaddok : ( - ) ( + )

o Oppenheim : ( - ) ( - )

o Gordon : ( - ) ( - )

o Schafer : ( - ) ( - )

DIAGNOSIS

Diagnosis klinis : Hemiparese sinistra tipe UMN; Parese N.VII sinistra tipe

sentral.

Diagnosis topik : Hemisfer cerebri dextra

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

5 5 5 5 1 1 1 1

5 5 5 5 1 1 1 1

10

Page 11: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Diagnosis etiologi : Stroke Hemoragik

THERAPYPenatalaksanaan umum (5B) :

Breathing : Perhatikan kelancaran jalan nafas Blood : Pemantauan tekanan darah,pada tahap awal tidak boleh

segera diturunkan karena dapat memperburuk keadaan,kecuali pada kondisi hipertensi emergency(sistolik > 220 mmHg dan atau daistolik >120 mmHg).

Brain :Hindari peningkatan TIK dan suhu tubuh meningkat Bladder :Hindari infeksi saluran kemih dan perhatikan keseimbangan

cairan input dan output. Bowel :Perhatikan kebutuhan cairan, kalori,dan hindari obstipasi.

Medikamentosa Infus RL : 20 tpm Anti platelet :Aspirin 1x80 mg Proteksi neuronal :Citikolin 3x500 mg Anti hipertensi gol ACE inhibitor :Captopril 3x25 mg

Non medikamentosa Fisioterapi Konsul penyakit dalm untuk mengatasi hipertensi

PEMERIKSAAN ANJURAN

Laboratorium : Darah : Hb, Ht, leukosit, trombosit

Kimia : Ureum, kreatinin, kolesterol, trigliserida, gula darah

Elektroit : Na, K, Cl, Ca, Mg

EKG

Foto thoraks

CT scan kepala

PROGNOSA

Ad vitam : Dubia ad bonam

Ad fungsionam : Dubia

Ad sanam : Dubia

Ad cosmeticum : Dubia ad bonam

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

11

Page 12: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Hasil Pemeriksaan Penunjang

Tanggal 23-08-2012

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hematologi

Hemoglobin

Hematokrit

Eritrosit

Leukosit

Trombosit

MCV

MCH

MCHC

Kimia klinik

Bilirubin total

SGOT

SGPT

Protein total

Albumin

Globulin

Glukosa darah puasa

Glukosa darah (2pp)

Urinalisa

pH

Berat jenis

Protein

Glukosa

Bilirubin

Eritrosit

Leukosit

Torak

Kristal

15,5

47

5,3

7400

228000

88

29

33

0.76

22

34

7.9

3,8

2.10

90

107

7.0

1.020

Negative

Negative

Negative

2-1-2

3-4-3

Negative

Negative

(13-18 g/dl)

(40-52%)

(4,3- 6,0juta/uL)

(4800-10800/uL)

(150000-400000/uL)

(80-96fl)

(27-32pg)

(32-36g/dl)

< 1.5 mg/dl

< 35 U/L

< 40 U/L

6 – 8.5 g/dl

(3,5-5 g/dl)

( 2.5 – 3.5 g/dl )

70 – 100 mg/dL

< 140 mg/dL

4,6 – 8,0

1.010 – 1020

Negatif

Negatif

Negatif

< 2 / LBP

< 5/LBP

Negatif

Negatif

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

12

Page 13: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Epitel

Lain – lain

Faal hemostasis

koagulasi

Waktu protombin

●kontrol

●pasien

APTT

●kontrol

●pasien

INR

Fibrinogen

D-dimer

Positif

Negative

11.9

11.6

34.2

30.4

1.00

315

< 250

Positif

Negatif

Detik

9.8 – 12.6

Detik

27 – 39

0.8 – 1.30

136 – 384

0 - 300

CT Scan 23-8-2012

Kesan : ● infark di periventrikel lateralis cornu anterior kanan dan infark tipis sepanjang

genu corpus collosum.

● Atrophy cerebri senilis.

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

13

Page 14: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

ANALISA KASUS

Pasien Tn.HS usia 43 thn didiagnosa Stroke Non Hemoragik dan terdapat hemiparese sinistra, parese nervus VII sinistra tipe sentral dan parese nervus XII sinistra. Diagnosis tersebut ditegakkan berdasarkan anamnesis,pemeriksaan umum dan pemeriksaan neurologis.

Definisi stroke yaitu disfungsi neurologis akut oleh karena gangguan pembuluh darah dan timbul secara mendadak atau cepat dengan gejala-gejala dan tanda-tanda yang sesuai daerah otak yang terganggu.Berdasarkan anamnesa, pasien mengeluh lengan dan tungkai kiri mendadak tidak dapat digerakkan pada saat pasien bangun dari tidur pagi hari,bicara menjadi pelo,dan mulut mencong ke kanan.Hal ini merupakan manifestasi klinis dari serangan stroke.Dari anamnesa dapat ditentukan apakah serangan yang terjadi stroke hemmoragic atau stroke non hemmoragic (infark),berdasarkan Algoritma stroke Gajah Mada, Siriraj Stroke score,Djoenaidi stroke score.

Algoritma Stroke Gajah MadaPenurunan Kesadaran (-)Nyeri Kepala (-)

Refleks Babinsky (+)Kesan : Stroke non hemoragik

Siriraj Stroke ScoreKesadaran ( 0x2,5) = 0Muntah ( 0x2 ) = 0Nyeri kepala (0x2) = 0Tekana Darah ( 100x10%)=10Ateroma ( 1x-3)= -3Konstanta = -12Jumlah = -5Kesan : stroke non hemoragik

Djoenaidi Stroke scorePermulaan serangan : mendadak = 6.5Waktu serangan : bangun tidur = 1Sakit kepala waktu serangan : tidak ada = 0Muntah : tidak ada = 0Kesadaran : tidak ada gangguan = 1Tekanan darah sistolik :Waktu MRS tinggi ( >140/100 mmHg) = 1

Tanda rangsangan meningeal : tidak ada kaku kuduk= 0Pupil : isokor = 5Fundus okuli : tidak dilakukan = -Jumlah = 14,5Kesan :stroke non hemoragik

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

14

Page 15: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Lengan dan tungkai kiri lemah mendadak. Pada pemeriksaan kekuatan motorik didapat nilai nya 1,dimana hanya bisa melakukan gerakan minimal. Pada keadaan ini didapatkan adanya hemiparese sinistra.

Tipe lesi UMN didapat dari pemeriksaan adanya reflek fisiologis pada lengan dan tungkai sinistra yang meningkat,reflek patologis ( babinski dan chaddock ) yang positif,dan tidak ada atrofi otot.

Mulut pasien mencong ke arah kiri, hal ini didukung oleh pemeriksaan neurologis saraf kranialis ketujuh, dimana pada keadaan pasif terlihat lipatan nasolabialis dan sudut mulut yang asimetris dan terlihat bagian kiri lebih jatuh dibandingakan yang kanan.Pada keadaan aktif seperti meringis terlihat mulut pasien tertarik ke kanan dan waktu menggembungkan pipi pasien juga terlihat asimetris,pipi kanan lebih menggembung.Keadaan ini menunjukkan adanya kelemahan dari muskulus orbikularis oris sinistra yang dipersarafi oleh nervus facialis

( NVII ).Tipe sentral dari parese nervus kranialis didapat karena kelemahan muskulus

orbikularis oris sinistra tidak diikuti dengan kelemahan dari muskulus orbikularis okuli. Karena fasialis yang mempersarafi muskulus orbikularis okuli mendapatkan inervasi okuli mendapat inervasi secara bilateral

Hemiparese sinistra tipe UMN dengan parese nervus VII sinistra tipe sentral ini terjadi karena adanya lesi di hemisfer serebri, karena setiap lesi di hemisfer serebri akan menimbulkan kelumpuhan UMN pada belahan tubuh kontralateralnya.

Pada waktu menjulurkan lidah,terlihat lidah deviasi ke kiri dan kekuatan lidah asimetris,terlihat sisi kiri lebih lemah.Pada keadaan ini menunjukkan adanya kelemahan pada otot-otot lidah yang dipersarafi oleh nervus hipoglosus ( N XII )

Tipe UMN dari parese nervus hipoglosus didapat karena lidah tidak dapat lurus digaris tengah tetapi masih bisa digerakkan kanan dan kiri

Hasil CT Scan.Kesan : Infark corona radiata kanan / paraventrikuler

Infark frontoparietal kanan dan temproocipital kananPasien mempunyai faktor resiko untuk terjadinya stroke

– Hipertensi, mempercepat arteriosklerosis sehingga mudah terjadi oklusi atau emboli pada pembuluh darah besar.

– DM ,mempercepat terjadinya proses arteriosclerosis sehingga merupakan factor resikountuk terjadinya stroke.

– Riwayat keluarga, gen sangat berperan besar pada beberapa faktor resiko stroke

Penatalaksanaan stroke harus diawali dengan mempertahankan fungsi vital dengan 5 B

Breathing : Kelancaran jalan nafas Blood : Pemantauan tekanan darah,pada tahap awal tidak boleh

segera diturunkan karena dapat memperburuk keadaan,kecuali pada kondisi hipertensi emergency(sistolik > 220 mmHg dan atau daistolik >120 mmHg).

Brain :Hindari peningkatan TIK dan suhu tubuh meningkat

Bladder :Hindari infeksi saluran kemih dan perhatikan keseimbangan cairan input dan output.

Bowel :Perhatikan kebutuhan cairan, kalori,dan hindari

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

15

Page 16: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

obstipasiPemberian medikamentosa bertujuan untuk :

– Anti platelet :Aspirin 1x80 mg Untuk menghidari terjadinya trombus lebih lanjut– Proteksi neuronal:Citikolin 3x500 mgUntuk melindungi sel-sel otak dan mencegah kerusakan sel neuron lebih lanjut– Anti hipertensi gol ACE inhibitor:Captopril 3x25 mgUntukmenurunkan tekanan darah tinggi

:

Penatalaksanaan non medikamentosa bertujuan untuk: fisioterapi berguna untuk memperbaiki fungsi motorik dan

mencegah kontraktur sendi, dan agar penderita dapat mandiri Konsul penyakit dalam untuk mengatasi hipertensi dan DM

Prognosis ad vitam : dubia ad bonam Karena pemeriksaan tanda vital,keadaan umum dan kesadaran pasien dalan

keadaan stabilPrognosis ad fungsionam : dubia ad malam

Karena pada pasien ini ditemukan adanya infark yang menyebabkan adanya sequele

Prognosis ad sanatiom : dubia ad bonam

Prognosis cosmeticum : dubia ad malam Karena gejala sisa dari stroke butuh waktu lama kembali ke fungsi normal.

Hal ini berdasarkan:

Ny.N 53 tahun datang ke IGD RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan

kaki dan tangan kiri lemas mendadak. Dan pada pemeriksaan kekuatan

motorik didapatkan kaki dan tangan kiri dalam derajat 1, dimana tidak ada

gerakan sendi, kontraksi otot hanya bisa dirasakan dengan palpasi. Dengan

keadaan seperti ini, maka pasien mengalami suatu hemiparese sinistra.

Tipe lesi UMN dari hemiparese sinistra ini didapatkan dari pemeriksaan

neurologis dimana pada pasien ini terdapat peningkatan dari refleks fisiologis

dari otot-otot sinistra. Keadaan hiperefleksia ini terjadi karena impuls inhibisi

dari susunan piramidal dan ekstrapiramidal untuk lengkung refleks tidak dapat

disampaikan ke motorneuron medulaspinalis. Dan ditemukan juga adanya

refleks patologis untuk sisi tubuh sebelah kiri.

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

16

Page 17: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Selain itu mulut pasien juga tertarik ke arah kanan saat aktif. Hal ini

didukung oleh pemeriksaan neurologis saraf cranial ketujuh, dimana pada

keadaan aktif seperti meringis dan mengembungkan pipi terlihat asimetris,

dimana terlihat mulut sisi kiri tertinggal dan pasien tidak bisa

menggembungkan pipi sebelah kiri karena mulut bagian kiri pasien tidak bisa

menutup dengan sempurna. Keadaan ini menunjukan adanya kelemahan dari

muskulus oblikularis oris sinistra yang dipersarafi oleh nervus kranialis

ketujuh.

Tipe lesi sentral dari parese nervus kranial sinistra ketujuh ini didapatkan

karena kelemahan muskulus oblikularis oris sinistra tidak diikuti dengan

kelemahan dari muskulus oblikularis okuli. Hal ini terjadi karena subdivisi inti

nervus fasialis yang mempersarafi muskulus oblikularis okuli mendapatkan

inervasi kortikal secara bilateral.

Hemiparese sinistra tipe UMN dengan parese Nervus VII sinistra tipe

sentral ini terjadi karena adanya lesi pada hemisfer serebri. Karena setiap lesi

yang terjadi di hemisfer serebri akan menimbulkan kelumpuhan UMN pada

belahan tubuh sisi kontralateralnya.

Kelemahan yang terjadi pada pasien ini terjadi karena suatu stroke, hal ini

dapat dilihat dari gejala klinisnya dimana onsetnya bersifat mendadak dengan

gejala klinis fokal berupa parese.

Stroke yang terjadi adalah tipe hemoragik. Dimana ketiga kriteria menurut

Algoritma Stroke Gadjah Mada ditemukan pada pasien ini yaitu adanya

penurunan kesadaran, nyeri kepala, dan reflek Babinsky (+). Serta didukung

juga dari hasil penghitungan dari Djoenaedi Stroke Score sebesar 43 dan

Siriraj Stroke Score sebesar 1,5 memberi kesan untuk Stroke Hemoragik.

Didukung juga setelah adanya hasil dari CT scan yang menunjukkan adanya

hematom dengan ukuran 3,89 x 3,74 x 2,5 cm pada kapsula eksterna kanan

yang mendesak thalamus dan ventrikel lateralis kanan.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada pasien ini :

Medikamentosa :

IVFD RL 20 tts / menit

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

17

Page 18: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Proteksi neuronal : Citikolin inj. 2 X 500mg

Vit B1,B6,B12 : 2 X 500 mg

Non medikamentosa :

Fisiotherapi

Penatalaksaan dilakukan berdasarkan :

Penatalaksanan stroke harus diawali dengan mempertahankan fungsi vital

dengan 5B ( Breathing, Blood, Brain, Bladder, Bowel). Pada dasarnya

penatalaksanaan umum 5B tetap dilakukan khusuanya pada awal kejadian,

namun saat hari diperiksa pada pasien sudah tidak ditemukan adanya

kesulitan dalam bernafas, tekanan darah cukup stabil, suhu afebris, tanda-

tanda peningkatan TIK tidak ada, tidak ada kesulitan menelan, serta

gangguan miksi dan defekasi tidak ada. Sehingga terapi yang dipilih saat

ini adalah :

Pada pasien ini diberikan IVFD RL 20 tetes per menit untuk memelihara

keseimbangan cairan dan elektrolit, serta untuk memasukkan obat melalui

vena.

Obat golongan neuro protektor juga diberikan, pada kasus ini diberikan

citicholin injeksi 2x500 mg untuk melindungi sel-sel otak dan

meningkatkan aliran darah ke otak. Bekerja dengan memperbaiki

membran sel dengan cara menambah sintesa phospatidylcholine,

menghambat terbentuknya radikal bebas dan juga menaikkan sintesis

asetilkolin suatu neurotransmitter untuk fungsi kognitif.

Selain itu diberikan juga terapi support dengan memberikan Vit

B1,B6,B12 2 X 500mg.

Penatalaksanan mobilisai bertahap dan fisioterapi berguna untuk

memperbaiki fungsi motorik dan mencegah kontraktur sendi.

Pengobatan yang cepat dan tepat diharapakan dapat menekan mortalitas

dan mengurangi kecacatan. Tujuan utama pengobatan adalah mencegah

progresivitas dan mencari dan menghilangkan faktor predisposisi.

Pada keadaan awal pasien ini ada anjuran untuk operasi tapi keluarga

pasien menolak. Hal ini berpengaruh terhadap perkembangan kondisi

pasien selanjutnya.

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

18

Page 19: Case Edite Ichaneuro

Stroke Non Hemoragik

Pemeriksaan Anjuran

Laboratorium :

Pemeriksaan darah lengkap dan kimia darah dilakukan untuk mencari

faktor risiko, dimana pada pasien ini diketahui memiliki masalah

kegemukan. Elektrolit untuk mencari apakah terjadi kekurangan atau

kelebihan dari masing-masing unsur.

EKG dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan jantung.

Foto thoraks untuk mengetahui adanya cardiomegali akibat hipertensi yang

sudah diderita pasien sebelumnya, dan untuk apakah ada infeksi seknder

akibat berbaring lama.

CT scan kepala untuk menentukan etiologi dan prognosis dari penyakit

stroke.

Prognosis

Untuk prognosis ad vitam adalah ad bonam karena pemeriksaan tanda

vital, keadaan umum dan kesadaran pasien dalam keadaan stabil.

Prognosis ad fungsionam dubia karena pada pasien ini ditemukan adanya

lesi hemoragik yang ukurannya cukup luas namun tidak dilakukan

tindakan operatif sehingga biasanya menyebabkan sequele berupa

kecacatan, sehingga kemungkinan besar fungsi motorik tidak kembali

seperti semula. Namun masih mungkin untuk terjadinya perbaikan bila

pasien termotivasi dengan baik untuk melakukan fisioterapi dengan baik.

Untuk ad sanam dubia karena kelumpuhan yang terjadi mungkin saja

memjadi kendala bagi pasien dalam kehidupannya sehari-hari. Hal ini

dapat menjadi baik maupun buruk tergantung kepada kejiwaan pasien

yang mungkin saja panik, sedih, cemas dan marah. Dengan demikian perlu

dilakukan pendekatan psikologik.

Prognosis ad cosmeticum dubia ad bonam karena melihat perkembangan

pada mulut dimana hanya sedikit yang masih terlihat tertarik ke kanan.

Ika S Susanti / 1102002128FK. YARSI

19