case gagal intubasi klaar

Upload: alfonsinacp

Post on 05-Jul-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    1/29

    BAB I

    LAPORAN KASUS

    GAGAL INTUBASI PADA ABSES SUBLINGUALIS

    1.1 ResumePasien perempuan usia 48 tahun datang Ke RS Pelabuhan Jakarta tanggal 6

    Juni 2016 dengan keluhan terdapat bengkak pada leher semenjak ± 4 hari SMRS Menurut

    !bu pasien benj"lann#a dirasakan terus menerus dan semakin hari semakin bertambah besar

    $enj"lan terasa n#eri baik saat ditekan ataupun saat tidak ditekan %&aln#a sebelum timbul

    keluhan bengkak pada leher' pasien mengeluhkan sakit pada gigi (asil pemeriksaan )isik

    dan pemeriksaan penunjang menunjukkan bah&a pasien mengalami %bses Submentalis dan

    Sublingualis Ri&a#at alergi' asma' hipertensi' *M disangkal

    +perasi diren,anakan dilakukan pada tanggal 2- Mei 2016 dengan

    teknik .eneral anestesi' dengan gagal "perasi dikarenakan kegagalan intubasi Sebelumn#a

    pasien telah mendapat "bat se,ara !/ #aitu anes)ar 2'- mg' )entan#l 100 m,g' dan pr"p")"l

    200 mg' namun akibat pembengkakan abses di daerah submentalis dan sublingualis'

    sehingga laring tidak dapat terlihat' sehingga pipa end"trakeal sulit dimasukkan ke "stium

    laring Pasien dibangunkan dan "perasi ditundaKeadaan sebelum "perasi pasien memiliki tekanan darah 120 80

    mm(g' nadi 8 kali menit' )rekuensi napas 20 kali menit' suhu 6' 03 *ari hasil

    pemeriksaan lab"rat"rium (b 12 1 g d ' (t 2 5' leuk"sit 14 00 u ' tr"mb"sit

    18 000 u ' masa perdarahan 1 0 menit' masa pembekuan 1 0 menit' protrombin time

    P7 pasien 11 detik' k"ntr"l 10 4 detik Status )isik pasien #ang dinilai dengan %S% adalah

    1

    1.2 Identitas pasien

    1

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    2/29

    9ama : 9# SK 9" RM : 4 6;18Jenis kelamin : Perempuan

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    3/29

    • Kelamin : Skr"tum tampak asimetris' benj"lan A ' k"nsistensi lunak'

    n#eri tekan = Pemeriksaan penunjang terakhir

    ab"rat"rium 24 Mei 2016

    • (b : 12 1 g dl• euk"sit : 14' ribu ul• (emat"krit : '2 5• 7r"mb"sit : 18 ribu ul• Masa perdarahan : menit• Masa pembekuan : 1 Menit

    F"t" th"ra> 2- Mei 2016 : 3"r Pulm" dalam batas n"rmal

    1 4Status !isi" : %S% 11 - #edi"asi pra $eda :• !/F* : R t"tal ,airan masuk 100 ml di d"rsum manus sinistra• Puasa : 6 jam dari pukul 04 00 G 10 00 &ib • 3e)tria>"ne 1>2gr • Metr"nida@"le >-00mg• Ket"r"la, > 0mg• +ndan,entr"n 2>8mg

    1.% Intra&perati' • %nestesi dengan :

    Premedikasi : %nes)ar' )entan#l!nduksi : Pr"p")"lMaintenan,e : +2 8 lpm

    • Relaksasi dengan : =• 7eknik %nestesi : Pasien di induksi' kemudian dilakukan intubasi

    .agal intubasi• Respirasi : Sp"ntan

    P"sisi : Supine• !n)us : R• K"mplikasi selama pembedahan : =•

    Keadaan akhir pembedahan: =• (ipersensi?itas alergi: =• Penggunaan "bat="batan selama "perasi :

    Premedi"asi #edi"asi%nes)ar 2'-mg Pr"p")"l 200 mg

    3

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    4/29

    Fentan#l 100 m,gPemberian : !/E)ek : mengantuk

    • Pemantauan selama "perasi : =

    1.( Pemeri"saan !isi" P&st Operasi+perasi batal dilakukan ditunda

    1.) An*uran P&st Operasi=

    4

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    5/29

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    6/29

    , Harming' )iltrasi' dan humudi)ikasi #akni sebagai bagian #ang menghangatkan'

    men#aring' dan memberi kelembaban udara #ang diinspirasi

    3a?um 9asalis

    (idung dibentuk "leh tulang sejati "s dan tulang ra&an kartilag" (idung

    dibentuk "leh sebagian ke,il tulang sejati' sisan#a terdiri atas kartilag" dan jaringan ikat

    ,"nne,ti?e tissue $agian dalam hidung merupakan suatu lubang #ang

    dipisahkan menjadi lubang kiri dan kanan "leh sekat septum R"ngga hidung

    mengandung rambut )imbriae #ang ber)ungsi sebagai pen#aring )ilter kasar

    terhadap benda asing #ang masuk Pada permukaan muk"sa hidung terdapat epitel bersilia

    #ang mengandung sel g"blet Sel tersebut mengeluarkan lendir sehingga dapat

    menangkap benda asing #ang masuk ke dalam saluran pernapasan Kita dapat men,ium

    ar"ma karena di dalam lubang hidung terdapat resept"r Resept"r bau terletak

    pada ,ribri)"rm plate' di dalamn#a terdapat ujung dari sara) kranial ! 9er?"us

    +l)a,t"rius (idung ber)ungsi sebagai jalan napas' pengatur udara' pengatur

    kelembaban udara humidi)ikasi ' pengatur suhu' pelindung dan pen#aring udara'

    indra pen,ium' dan res"nat"r suara 2

    Faring

    Faring merupakan pipa ber"t"t berbentuk ,er"b"ng #ang letakn#a bermula dari dasar

    tengk"rak sampai persambungann#a dengan es")agus pada ketinggian tulang ra&an

    kartilag" krik"id Faring digunakan pada saat Idigesti"n menelan seperti pada saat

    6

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    7/29

    bernapas $erdasarkan letakn#a )aring dibagi menjadi tiga #aitu di belakang

    hidung nas"=)aring ' belakang mulut "r"=)aring ' dan belakang laring laring"=

    )aring

    9as"=)aring terdapat pada superi"r di area #ang terdapat epitel bersilia pseud"

    strati)ied dan t"nsil aden"id ' serta merupakan muara tube eusta,hius 7engg"r"kan

    dikelilingi "leh t"nsil' aden"id' dan jaringan lim)"id lainn#a Struktur tersebut penting

    sebagai mata rantai n"dus lim)atikus untuk menjaga tubuh dari in?asi "rganisme #ang

    masuk ke dalam hidung dan tengg"r"kan

    +r"=)aring ber)ungsi untuk menampung udara dari nas"=)aring dan makanan

    dari mulut Pada bagian ini terdapat t"nsil palatina p"steri"r dan t"nsili

    lingualis dasar lidah

    aring

    aring sering disebut dengan I?"i,e b"> dibentuk "leh struktur epiteliumlined #ang

    berhubungan dengan )aring di atas dan trakhea di ba&ah aring terletak di

    anteri"r tulang belakang ?ertebrae ke=4 dan ke=6 $agian atas dari es")agus berada di

    p"steri"r laring Fungsi utama laring adalah untuk pembentukan suara' sebagai pr"teksi

    napas ba&ah dari benda asing dan untuk mem)asilitasi pr"ses terjadin#a batuk

    aring terdiri atas:

    • Epigl"tis katup kartilag" #ang menutup dan membuka selama menelan

    • .l"tis lubang antara pita suara dan laring

    • Kartilag" tir"id kartilag" #ang terbesar pada trakhea' terdapat bagian #ang membentuk

    jakun

    • Kartilag" krik"id ,in,in kartilag" #ang utuh di laring terletak di ba&ah kartilag" tir"id

    • Kartilag" ariten"id digunakan pada pergerakan pita suara bersama dengan kartilag" tir"id• Pita suara sebuah ligamen #ang dik"ntr"l "leh pergerakan "t"t #ang

    menghasilkan suara dan menempel pada lumen laring 2

    7

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    8/29

    B. Anat&mi Sa,uran Pernapasan Ba-ian Ba a

    Saluran pernapasan bagian ba&ah tra,he"br"n,hial tree terdiri atas:

    a 7rakhea7rakhea merupakan perpanjangan laring pada ketinggian tulang ?ertebre t"rakal ke=

    #ang ber,abang menjadi dua br"nkhus

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    9/29

    #ang berukuran sangat ke,il' dan merupakan akhir dari br"nkhi"lus respirat"rus sehingga

    memungkinkan pertukaran + 2 dan 3+ 2 Seluruh dari unit al?e"li @"na respirasi

    terdiri atas br"nkhi"lus respirat"rius' duktus al?e"lus' dan al?e"lar sa,,us

    kant"ng al?e"lus Fungsi utama dari unit al?e"lus adalah pertukaran +2 dan

    3+2 diantara kapiler pulm"ner dan al?e"li

    2.3 Intu$asi +a,an Na'as N&rma,

    A. De'inisi

    !ntubasi adalah memasukan pipa ke dalam r"ngga tubuh melalui mulut atau hidung

    !ntubasi terbagi menjadi 2 #aitu intubasi "r"trakeal end"trakeal dan intubasi nas"trakeal

    !ntubasi end"trakeal adalah tindakan memasukkan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima

    gl"ttidis dengan mengembangkan ,u))' sehingga ujung distaln#a berada kira=kira

    dipertengahan trakea antara pita suara dan bi)urkasi" trakea !ntubasi nas"trakeal #aitu

    tindakan memasukan pipa nasal melalui nasal dan nas"pharing ke dalam "r"pharing

    sebelum lar#ng"s,"p#

    B. Tu*uan

    !ntubasi adalah memasukkan suatu lubang atau pipa melalui mulut atau melalui

    hidung' dengan sasaran jalan na)as bagian atas atau tra,hea 7ujuan dilakukann#a intubasi

    #aitu sebagai berikut :

    a Mempermudah pemberian anesthesia

    b Mempertahankan jalan na)as agar tetap bebas serta mempertahankan kelan,aran

    pernapasan

    9

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    10/29

    , Men,egah kemungkinan terjadin#a aspirasi lambung pada keadaan tidak sadar'

    lambung penuh dan tidak ada re)le> batuk

    d Mempermudah pengisapan sekret trake"br"nkial

    e Pemakaian ?entilasi mekanis #ang lama

    ) Mengatasi "bstruksi laring akut

    /. Indi"asi dan "&ntraindi"asi Intu$asi

    !ndikasi intubasi end"trakeal #aitu meng"ntr"l jalan napas' men#ediakan saluran

    udara #ang bebas hambatan untuk ?entilasi dalam jangka panjang' meminimalkan risik"

    aspirasi' men#elenggarakan pr"teksi terhadap pasien dengan keadaan ga&at atau pasien

    dengan re)leks akibat sumbatan #ang terjadi' ?entilasi #ang tidak adekuat' ?entilasi dengan

    th"ra,"abd"minal pada saat pembedahan' menjamin )leksibilitas p"sisi' memberikan jarak

    anestesi dari kepala' memungkinkan berbagai p"sisi misaln#a'tengkurap' duduk' lateral'kepala ke ba&ah ' menjaga darah dan sekresi keluar dari trakea selama "perasi saluran

    napas' Pera&atan kritis : mempertahankan saluran napas #ang adekuat' melindungi

    terhadap aspirasi paru' kebutuhan untuk meng"ntr"l dan mengeluarkan sekret pulm"nal

    K"ntraindikasi intubasi end"trakeal adalah : trauma ser?ikal #ang memerlukan keadaan

    im"bilisasi tulang ?ertebra ser?i,al' sehingga sangat sulit untuk dilakukan intubasi

    !ntubasi nas"trakeal dapat dilakukan pada pasien=pasien #ang akan menjalani

    "perasi maupun tindakan intra"ral *ibandingkan dengan pipa "r"trakeal' diameter

    maksimal dari pipa #ang digunakan pada intubasi nas"trakeal biasan#a lebih ke,il "leh

    karenan#a tahanan jalan napas menjadi ,enderung meningkat !ntubasi nas"trakeal pada

    saat ini sudah jarang dilakukan untuk intubasi jangka panjang karena peningkatan tahanan

    jalan napas serta risik" terjadin#a sinusitis 7eknik ini berman)aat apabila urgensi

    pengel"laan air&a# tidak memungkinkan )"t" ser?ikal !ntubasi nas"trakeal se,ara

    membuta blind nas"trakeal intubati"n memerlukan penderita #ang masih berna)as

    sp"ntan Pr"sedur ini merupakan k"ntraindikasi untuk penderita #ang apnea Makin dalam

    penderita berna)as' makin mudah mengikuti aliran udara sampai ke dalam laring

    K"ntraindikasi lain dari pemasangan pipa nas"trakeal antara lain )raktur basis ,ranii'

    khususn#a pada tulang ethm"id' epistaksis' p"lip nasal' k"agul"pati' dan tr"mb"lisis

    !ndikasi intubasi )iber "ptik #aitu kesulitan intubasi ri&a#at sulit dilakukan

    intubasi' adan#a bukti pemeriksaan )isik sulit untuk dilakukan intubasi ' diduga adan#a

    10

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    11/29

    kelainan pada saluran napas atas' trakea sten"sis dan k"mpresi' menghindari ekstensi leher

    insu)isiensi arteri ?ertebra' leher #ang tidak stabil ' resik" tinggi kerusakan gigi gigi

    g"#ang atau gigi rapuh ' dan intubasi pada keadaan sadar

    D. Persiapan Intu$asi

    Prinsip Intu$asi

    a Jalur intra?ena #ang adekuat b +bat‐"batan #ang tepat untuk induksi dan relaksasi "t"t, Pastikan alat su,ti"n tersedia dan ber)ungsid Peralatan #ang tepat untuk laring"sk"pi termasuk lar#ng"sk"p dengan blade #ang

    tepat' E77 dengan ukuran #ang diinginkan' jell#' dan st#lete Pastikan lampu laring"sk"p hidup dan ber)ungsi serta ,u)) E77 ber)ungsi) Sumber "ksigen' sungkup dengan ukuran #ang tepat' ambu bag dan sirkuit anestesi

    #ang ber)ungsig M"nit"r pasien termasuk elektr"kardi"gra)i' pulse "ksimeter dan tekanan darah

    n"nin?asi?eh 7empatkan pasien pada p"sisi Sni))ing P"siti"n selama tidak ada

    k"ntraindikasii %lat‐alat untuk ?entilasi

    j %lat m"nit"ring karb"n di"ksida untuk memastikan E77 dalam p"sisi #ang tepat

    $eberapa hal utama untuk mempersiapkan tindakan untuk membantu intubasi pada pasien dengan anat"mi jalan na)as n"rmal adalah )leksi dari leher' ,er?i,al ba&ah dan

    ekstensi dari kepala pada sendi %tlant"",,ipital P"sisi ini sering disebut sebagai LSni))ingP"siti"nC dan ini adalah ,ara #ang terbaik untuk mengerti mengenai tiga bagian sudututama pada jalan na)as Pada jalan na)as "rang de&asa' Sudut panjang dari mulut terletak h"ri@"ntal' pararel dengan lantai pada keadaan berdiri Sudut panjang dari )aring terletak hampir ?erti,al Sedangkan sudut panjang laring terletak ?erti,al dari arah p"steri"r keanteri"r Penjajaran dari ketiga sudut ini men#ebabkan pita suara dapat terlihat dari mulutPasien dengan keterbatasan pergerakan ,er?i,al akan men#ebabkan intubasi sulit karenaadan#a keterbatasan p"sisi anteri"r dari laring

    A,at0a,at

    %lat=alat #ang digunakan pada tindakan intubasi end"trakheal antara lain :

    1 aring"sk"p' #aitu alat #ang dipergunakan untuk melihat laring %da dua jenis

    laring"sk"p #aitu :

    11

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    12/29

    Gam$ar 1 Lar n-&s &pe #a intt&s B,ade %

    i $lade lengkung M,!nt"sh $iasa digunakan pada laring"sk"p de&asa

    Gam$ar 2 Lar n-&s &pe #a-i,, B,ade %

    ii $lade lurus aring"sk"p dengan blade lurus misaln#a blade Magillmempun#ai teknik #ang berbeda $iasan#a digunakan pada pasien ba#i dananak=anak' karena mempun#ai epigl"tis #ang relati) lebih panjang dan kaku7rauma pada epigl"tis dengan blade lurus lebih sering terjadi

    2 Pipa end"trakheal

    Gam$ar 3 End&tra ea, Tu$e %

    $iasan#a terbuat dari karet atau plastik Pipa plastik #ang sekali pakai dan lebih tidak mengiritasi muk"sa trakhea

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    13/29

    besar melingkupi daerah muk"sa #ang lebih luas dengan tekanan #ang lebih rendahdibandingkan dengan ?"lume ke,il Pipa tanpa bal"n biasan#a digunakan pada anak=anak karena bagian tersempit jalan na)as adalah daerah ra&an krik"id Pada "rang de&asa biasadipakai pipa dengan bal"n karena bagian tersempit adalah tra,hea Pipa pada "rangde&asa biasa digunakan dengan diameter internal untuk laki=laki berkisar 8'0 G ;'0 mmdan perempuan '- G 8'- mm

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    14/29

    Gam$ar % #&nit&r dan #esin Gas Anest esi %

    Pada intubasi m"nit"r digunakan untuk memeriksa kestabilan pasien saat dilakukann#a

    intubasi Sedangkan mesin gas sebagai )asilitat"r pr"ses "ksigenasi sesaat setelahdilakukann#a induksi dan sebelum intubasi8 $antal untuk !ntubasi

    Gam$ar ( Banta, Intu$asi dan Pen-ap,i"asiann a %

    $antal ini digunakan untuk memudahkan kita membuat pasien dalam keadaan sni))ing p"siti"n; %lat pengisap atau su,ti"n

    Sehubungan dengan manajemen saluran na)as' ri&a#at sebelum intubasi seperti

    ri&a#at anestesi' alergi "bat' dan pen#akit lain #ang dapat menghalangi akses jalan napas

    Pemeriksaan jalan napas melibatkan pemeriksaan keadaan gigi gigi terutama "mp"ng'

    gigi seri atas dan juga gigi seri men"nj"l /isualisasi dari "r")aring #ang paling sering

    diklasi)ikasikan "leh sistem klasi)ikasi Mallampati

    Klasi)ikasi Mallampati :

    Mallampati 1 : Palatum m"le' u?ula' dinding p"steri"r "r"pharing' pilar t"nsil

    Mallampati 2 : Palatum m"le' sebagian u?ula' dinding p"steri"r u?ula

    14

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    15/29

    Mallampati : Palatum m"le' dasar u?ula

    Mallampati 4 : Palatum durum saja

    *alam sistem klasi)ikasi' Kelas ! dan !! saluran na)as umumn#a diperkirakan mudah

    intubasi' sedangkan kelas !!! dan !/ terkadang sulit

    Tinda"an Intu$asi

    1 Persiapan Pasien sebaikn#a dip"sisikan dalam p"sisi tidur terlentang' "ksiput diganjaldengan menggunakan alas kepala bisa menggunakan bantal #ang ,ukup keras atau b"t"lin)us 1 gram ' sehingga kepala dalam keadaan ekstensi serta trakhea dan laring"sk"p

    berada dalam satu garis lurus2 +ksigenasi Setelah dilakukan anestesi dan diberikan pelumpuh "t"t' lakukan "ksigenasi

    denganpemberian "ksigen 1005 minimal dilakukan selama 2 menit Sungkup mukadipegang dengan tangan kiri dan bal"n dengan tangan kanan

    aring"sk"p

    Mulut pasien dibuka dengan tangan kanan dan gagang laring"sk"p dipegang dengantangan kiri *aun laring"sk"p dimasukkan dari sudut kiri dan lapangan pandang akanterbuka *aun laring"sk"p did"r"ng ke dalam r"ngga mulut .agang diangkat denganlengan kiri dan akan terlihat u?ula' )aring serta epigl"tis Ekstensi kepala dipertahankan

    15

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    16/29

    dengan tangan kanan Epigl"tis diangkat sehingga tampak ariten"id dan pita suara #angtampak keputihan berbentuk huru) /

    4 Pemasangan pipa end"trakheal

    Pipa dimasukkan dengan tangan kanan melalui sudut kanan mulut sampai bal"n pipa

    tepat mele&ati pita suara $ila perlu' sebelum memasukkan pipa asisten diminta untuk menekan laring ke p"steri"r sehingga pita suara akan dapat tampak dengan jelas $ilamengganggu' stilet dapat di,abut /entilasi atau "ksigenasi diberikan dengan tangan kananmem"mpa bal"n dan tangan kiri mem)iksasi $al"n pipa dikembangkan dan daunlaring"sk"p dikeluarkan selanjutn#a pipa di)iksasi dengan plester

    - Meng"ntr"l letak pipa

    *ada dipastikan mengembang saat diberikan ?entilasi Se&aktu ?entilasi' dilakukanauskultasi dada dengan stet"sk"p' diharapkan suara na)as kanan dan kiri sama $ila dadaditekan terasa ada aliran udara di pipa end"trakheal $ila terjadi intubasi end"trakhealakan terdapat tanda=tanda berupa suara na)as kanan berbeda dengan suara na)as kiri'kadang=kadang timbul suara &hee@ing' sekret lebih ban#ak dan tahanan jalan na)as terasa

    lebih berat Jika ada ?entilasi ke satu sisi seperti ini' pipa ditarik sedikit sampai ?entilasikedua paru sama Sedangkan bila terjadi intubasi ke daerah es")agus maka daerahepigastrum atau gaster akan mengembang' terdengar suara saat ?entilasi denganstet"sk"p ' kadangkadang keluar ,airan lambung' dan makin lama pasien akan nampak msemakin membiru

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    17/29

    2. Penan-anan Intu$asi +a,an Na'as Su,it

    Persiapan #ang adekuat untuk menangani pasien dengan jalan na)as #ang sulitmembutuhkan pengetahuan dan juga perlengkapan #ang tepat Pengetahuan #ang dibutuhkan

    untuk penanganan pasien ini adalah pengetahuan lanjutan #ang sama untuk penatalaksanaansemua pasien' ke,uali adan#a beberapa tambahan tertentu %S% sudah menetukan beberapatambahan se,ara alg"ritma untuk penatalaksanaan jalan na)as sulit %lg"ritma tersebut adalah:

    A,-&ritma ASA 5

    1 Menentukan gejala dan mani)estasi klinik dari penatalaksanaan masalah dasarn#a:

    a /entilasi sulit

    b !ntubasi sulit

    , Kesulitan dengan pasien #ang tidak k""perati)

    d Sulit untuk ditrake"st"mi

    2 Se,ara akti) men,ari kesempatan untuk menangani kasus=kasus penatalaksanaan jalan na)assulit

    Mempertimbangkan kegunaan dan hal=hal dasar #ang mungkin dilakukan sebagai pilihan penatalaksanaan :

    % !ntubasi sadar /ersus !ntubasi setelah !nduksi pada .%

    $ Pendekatan tehnik intubasi n"n in?asi) /ersus Pendekatan tehnik intubasi in?asi)

    3 Pemeliharaan ?entilasi sp"ntan /ersus %blasi ?entilasi sp"ntan

    4 Membuat strategi utama dan alternati)n#a

    17

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    18/29

    18

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    19/29

    K&ndisi0"&ndisi an- dapat menim$u,"an intu$asi su,it ada,a :

    • Sindr"me ,"ngenital' termasuk Sindr"m *"&n' ."ldenhar' 7rea,her 3"llins' PierreR"bin dan Mu,"p"l#sa,harid"ses' dll

    • Pen#akit 7ulang' termasuk Rheumat"id %rthritis' %nk#l"sing Sp"nd#litis' Fiksasi atau

    Fraktur Mandibula' %nk#l"sis sendi 7emp"r"mandibular• Kelainan Jaringan unak' termasuk +besitas' 7um"r' (emangi"ma' %bses' !n)eksi

    Jalan 9a)as seperti Epigl"titis' Perdarahan• 7rauma pada &ajah dan leher' luka bakar' perubahan=perubahan p"st "perasi termasuk

    bekas luka' perubahan akibat radiasi• $entuk gigi: .igi !nsisi?us depan #ang men"nj"l dapat mempersulit melihat laring

    selama dilakukann#a intubasi' perhatian khusus diberikan pada pasien #ang memilikigigi #ang terbelah #ang dapat memuat bilah laring"sk"p

    • Pergerakan sendi temp"r"mandibular: *apat dinilai dari bukaan mulut #ang kemudianditentukan dengan mengukur jarak interin,is"r dan kemampuan untuk pr"gnasi Jarak !nterin,is"r paling tidak harus muat untuk dile&ati bilah standar laring"sk"p

    • *erajat +r")aringeal: lebih umum disebut sebagai derajat Mallampati *ilakukane?aluasi dengan membuka mulut agar terlihat )aring Penilaian dari derajat =4 adalahmerupakan kemungkinan besar akan terjadi intubasi sulit .ambar 1-

    • ebar palatum: Pasien dengan palatum #ang panjang dan dangkal memiliki anat"mi jalan na)as #ang sulit

    • Jarak th#r"mental: adalah jarak dari sumbu anteri"r mandibula sampai dengan pun,ak kartilag" th#r"id Semakin pendek maka anteri"r laring akan semakin terlihat

    • uas ruang mandibula: adalah )akt"r #ang penting untuk die?aluasi' selama intubasi

    lidah dan jaringan lunak lain didasar mulut akan terd"r"ng ke anteri"r ke ruangmandibula dan men#ebabkan akan terlihatn#a laring Pasien dengan ruang mandibula#ang ke,il seperti pada pasien "besitas atau pasien dengan in)eksi akan mempersulituntuk terlihatn#a laring selama intubasi

    • emak tubuh juga harus die?aluasi terutama lemak pada daerah leher #ang tebal danluas serta kelainan anat"mi lain #ang membuat pergerakan kepala menjadi terbatasseperti tumpukan lemak diantara s,apula

    • Pergerakan leher dinilai berdasarkan pergerakan )leksi dan ekstensin#a Pergerakankepala pada persendian atlant"",,ipital dinilai juga Pergerakan #ang terbatas padasendi ini akan membuat laring terlihat ke anteri"r

    Preparasi

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    20/29

    Merupakan )"r,ep #ang khusus digunakan untuk membantu pemasanganretr"grade intubati"n $isa juga dipakai untuk meretraksi lidah pada saat pemasanganintubasi )iber"pti,

    • %ir&a# E>,hange 3atheter

    Kateter ini membantu pr"ses "ksigenasi dan membantu memantau jumlahkarb"n di"ksida selama pemasangan end"tra,heal tube *apat digunakan bersamadengan LJet /entilati"nC untuk meningkatkan "ksigenasi selama pemasanganend"tra,heal tube

    • Fiber"pti, ar#ng"s,"pe

    Fiber"pti, $r"n,h"s,"pi, !ntubati"n F$! menggunakan br"n,h"s,"pes)le>ible untuk intubasi $an#ak perusahaan sudah membuat s,"pes untuk intubasidengan bentuk lebih panjang dan lebih ke,il diametern#a dari ukuran standard

    diagn"sti, br"n,h"s,"pes Keuntungan dari F$! termasuk: End"tra,heal tube masuk ke trakea dengan penglihatan langsung melalui s,"pe' 7idak terbatas pada ukuran

    besar pasien karena s,"pe=n#a memiliki berbagai ma,am ukuran'

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    21/29

    M% dapat membantu mengubah k"ndisi pasien #ang tidak bisa di?entilasimenjadi bisa di?entilasi M% menjadi salah satu ,ara intubasi aman pada jalan na)asalternati) pasien sadar atau juga dengan trake"st"mi $agaimanapun juga bila ?entilasisudah dapat di#akinkan maka tehnik jalan na)as #ang lain dapat dilakukan dengan aman7he !ntubating ar#ngeal Mask %ir&a# ! M% adalah salah satu perlengkapan untuk

    penatalaksanaan pasien dengan anat"mi jalan na)as sulit Penempatan end"tra,heal tubedapat dilakukan dengan baik pada hampir semua pasien dengan alat ini' bahkan pada

    per,"baan intubasi pertama Penggunaan ! M% harus dipertimbangkan pada penanganana&al pasien dengan anat"mi jalan na)as sulit #ang tidak diduga karena dapat membantumengendalikan jalan na)as pasien Jika ! M% tidak tersedia' maka M% masih dapatdigunakan untuk membantu intubasi pasien' sebagai blind intubasi atau dengan air&a#e>,hange ,atheters atau dengan )iber"pti, br"n,h"s,"pes

    • 3""k Retr"grade !ntubati"n Kit

    Merupakan paket alat untuk melaksanakan intubasi retr"grade *iesdiakanmulai dari jarum' guide &ire' sampai st#let khusus untuk men,egah jarum tertinggal

    pada tra,hea

    21

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    22/29

    Pra"te"

    7eknik=teknik !ntubasi Jalan 9apas Sulit

    • Pemasangan Fiber +pti, !ntubati"n

    7er"p"ng atau s,"pe diletakan ditengah diantara kedua tangan agar pergerakan dari

    ter"p"ng dapat sesuai kearah #ang kita gerakan Memasukan s,"pe ke )aring diusahakan agar p"sisin#a tetap di garis tengah Struktur pada jalan na)as atas harus dikenali maju 8=10 ,mujung s,"pe digerakan ke atas anteri"r kemudian di)le>ikan untuk melihat laring' kemudians,"pe diputar ke distal dan dip"sisikan di tengah didepan pita suara

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    23/29

    2 +leskan jeli pada sisi belakang M% sebelum dipasang (al ini untuk menjagaagar ujung ka) tidak menekuk pada saat k"ntak dengan palatum Pemberian jeli

    pada sisi depan akan dapat mengakibatkan sumbatan atau aspirasi' karena itu tidak dianjurkanSebelum pemasangan' p"sisi pasien dalam keadaan Lair sni))ingC dengan ,ara

    menekan kepala dari belakang dengan menggunakan tangan #ang tidak d"minan$uka mulut dengan ,ara menekan mandibula keba&ah atau dengan jari ketigatangan #ang d"minan

    4 M% dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk pada perbatasan antara pipa danka)

    -

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    24/29

    perlengkapan #ang tersedia 3""k Retr"grade Kit *engan latihan' tehnik ini dapat dilakukandengan jangka &aktu #ang tidak lama

    !ntubasi Ka&at Retr"grade Retr"grade Hire !ntubati"n RH! meliputi penarikanantegrade atau membimbing E77 kedalam tra,hea menggunakan ka&at atau kateter #ang

    sudah dimasukkan ke tra,hea mele&ati lubang ke,il perkutan melalui membran ,ri,"th#r"idatau membran ,ri,"tra,heal dan se,ara buta dimasukkan retr"grade ke dalam ar#n>'h#p"phar#n>' phar#n> dan keluar dari mulut atau hidung !ntubasi retr"grade pertamakali dilakukan pada 1;60 "leh $utler dan 3irill"' dengan penempatan kateter uretra ber&arnamerah melalui trake"st"mi sebelumn#a' naik melalui laring dan keluar melalui mulut

    !ntubasi retr"grade dari jalan na)as dilakukan pada pasien pada p"sisi duduk dengan penempatan perkutan dari kateter n" 18 melalu ,ri,"th#r"id menggunakanlarutan saline dengan 10 ml s#ringe untuk mendeteksi udara #ang berhubungan dengan

    jalan masuk tra,heal setelah anestesi l"kal inisial in)iltrasi pada kulit diatas membrane

    Jarumn#a dip"sisikan diatas membran mid=,ri,"th#r"id dengan sudur 4- "dari dada Setelahdilakukan aspirasi udara bebas' lapisan 7e)l"n dari kateter dimasukkan kedalam tra,heaKa&at pembimbing radi"l"g# dengan diameter 0'0 - in,hi dan panjang 110 in,hi dimasukkanmelalui kateter sampai ujung pr"ksimaln#a mun,ul dari mulut E77 '0 ditempatkan padaka&at dan dibimbing ke dalam tra,hea Ka&atn#a di keluarkan dengan mend"r"ngn#a kelubang ke,il perkutan dan menarikn#a dariujung pr"ksimal saluran tra,hea %uskultasisuara na)as pada lapang paru sejalan dengan adan#a tekanan p"siti) dari ?entilasi

    bantuan

    • /entilasi 7ranstra,heal Jet

    *alam hubungann#a dengan jalan na)as #ang p"tensial' jet ?entilati"n masuk kedalam trakea dengan menembus membran krik"tir"id #ang kemudian akanmemberikan ?entilasi #ang adekuat pada pasien #ang tidak mungkin untuk dilakukann#a intubasi Jet ?entilati"n membutuhkan sumber gas dengan tekanan #angtinggi agar dapat ber)ungsi e)ekti)' seperti )lush gas dari mesin anestesi atau dari katupsumber gas "ksigen #ang terdapat di dinding 7ranstr,heal Jet /entilati"n dapat

    24

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    25/29

    menjadi pen#elamat hidup namun harus dilihat juga sebagai salah satu jembatan untuk melakukan penatalaksanaan jalan na)as alternati?e %da beberapa resik" terhadaptehnik ini #aitu diantaran#a adalah bar"trauma dan em)isema subkutis

    Kateter intra?ena 12'14 atau 16 dengan s#ringe - ml atau lebih' k"s"ng atau

    terisi sebagian anestesi saline atau l"kal ' harus digunakan untuk memasuki jalan napasPasien dalam p"sisi supinasi' dengan kepala pada midline atau ekstensi terhadap leher danth"rak jika tidak k"ntraindikasi "leh situasi klinis Setelah persiapan aseptik' anestesi l"kaldisuntikkan diatas membran krik"tir"id jika pasien sadar dan &aktu memungkinkan 7angankanan klinisi berada pada sisi kanan pasien' menghadap kearah kepala Klinisi dapatmenggunakan tangan n"n d"minan untuk menstabilkan laring Jarum kateter dimasukkan padasudut tepat di kauda ketiga membran Sejak saat punksi kulit aspirasi s#ringe harus k"nstan%spirasi #ang bebas dari udara menunjukkan telah memasuki trakhea Jarum kateter harusdilepaskan' dan han#a kateter #ang memasuki jalan napas Halaupun teknik ini telahdijelaskan dengan angi"kateter' peralatan #ang terbuat dari material kink=resistant dan denganases"ri p"rt telah ada

    • 7rake"st"mi

    Pada beberapa pasien trake"st"mi harus dilakukan sebagai jalan na)as alternati)'

    kadang juga dilakukan pada pasien #ang sadar Pendekatan pembedahan ini merupakan salah

    satu ,ara agar pasien dapat di?entilasi

    BAB III

    25

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    26/29

    DISKUSI KASUS

    Pada kasus' didapatkan pasien mengeluh benj"lan di leher kanan dan kiri sejak 4 harisebelum masuk rumah sakit $enj"lan dirasakan n#eri baik saat ditekan maupun tidak ditekan Sesak = $erdebar=debar = Perubahan suara = $$ menurun tanpa sebab #g jelas

    = $erdasarkan hasil pemeriksaan' ditemukan %bses di daerah sublingualis dan submentalis'maka dari itu pasien diren,anakan untuk dilakukan tindakan "perasi insisi darinase %bsesSublingualis et Submentalis

    Mengetahui k"ndisi pasien dengan resik" anat"mi jalan na)as sulit akan membuatd"kter dapat mempertimbangkan berbagai pilihan ,ara penatalaksanaan jalan na)as besertadengan persiapan=persiapann#a (al ini penting karena pada beberapa tehnik #ang dilakukanakan sulit dilakukan jika terjadi perdarahan pada jalan na)as $eberapa ,ara umum #angdapat dipakai untuk memprediksi adan#a intubasi sulit atau tidak #aitu dengan pemeriksaan)isik 3ara pemeriksaan prediksi #ang pertama adalah tes malampati 7es ini menge?aluasi

    apa #ang terlihat pada saat pasien membuka mulut dilihat apakah u?ula dan )aring p"steri"r tampak Semakin tinggi hasil tes malampati maka semakin sulit dilakukan intubasiSedangkan pada pasien didapatkan malampati s,"re adalah 4

    Kesulitan intubasi dikatakan dapat terjadi bila se"rang d"kter anestesi tidak dapatmemasukan end"tra,heal tube pada &aktu dan ,ara #ang tepat *apat dikatakan bah&adibutuhkan lebih dari satu kali per,"baan untuk melakukan intubasi $agaimanapun jugasulit intubasi dapat dihubungkan dengan derajat terlihat atau tidakn#a penglihatan darilaring"sk"p

    *ikatakan sulit intubasi apabila pada penglihatan terlihat derajat !!! atau !/Sedangkan pada kasus didapatkan lar#ng"sk"p grade !/

    26

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    27/29

    *erajat ! : Pita suara terlihat

    *erajat !! : (an#a sebagian pita suara terlihat

    *erajat !!! : (an#a epigl"ttis #ang terlihat

    *erajat !/ : Epigl"ttis tidak terlihat sam asekali

    Ri&a#at Pasien: Pasien tidak ada ri&a#at dilakukan intubasi sebelumn#a

    Pada skala EM+9 didapatkan sebagai berikut :

    27

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    28/29

    Sehingga berdasarkan skala em"n pasien memenuhi kriteria kemungkinan sulit intubasi

    Difficult airway dide)inisikan sebagai situasi dimana anaestesi"l"gis terlatih

    k"n?ensi"nal mengalami kesulitan saat melakukan intubasi' melakukan ?entilasi masker ataukeduan#a Difficult airway merupakan interaksi #ang k"mpleks antara )akt"r pasien' k"ndisiklinis' dan kemampuan dari d"kter %nalisa pada interaksi ini membutuhkan pengumpulandan pengambilan kesimpulan data #ang tepat

    !n)"rmasi penting dapat dikumpulkan "leh penilaian pra="perasi hati=hati melaluiri&a#at pasien' dan pemeriksaan )isik

    Difucult airway terdiri dari 2 kesulitan #akni difficult intubation dan difficult ventilasisehingga %S% mengeluarkan al"garitma #ang sudah ditampilkan pada bab te"ri #ang dapatmenjadi panduan praktis apabila terjadi kesulitan intubasi #ang terjadi meski masih ada

    beberapa pertentangan

    Pada pasien ini intubasi gagal dilakukan setelah per,"baan dilakukan beberapa kali'dikarenakan abses pada daerah sublingualis dan submentalis mengahalangi untuk melihatepigl"ttis dan laring sehingga terjadi kesulitan saat memasukkan pipa end"trakea ke "stiumlaring 7indakan "perasi pada pasien juga ditunda

    28

  • 8/16/2019 CASE Gagal Intubasi KLAAR

    29/29

    BAB I6

    KESI#PULAN

    DA!TAR PUSTAKA

    1 M"rgan .E' Mikhail MS' Murra# MJ' edit"rs Pediatri, %nesthesia !n : 3lini,al

    anesthesi"l"g# - th ed 9e& "rk : M, .ra& (ill 201 p 8 =;0-2 American Society of Anesthesiologists. 2013. Practice Guidelines for Management of

    the Difficult Airway : An Updated Report by the American Society of

    Anesthesiologists Tas !orce on Management of the Difficult Airway .

    AnesthesiologyMichael B. Dobson, (1994), Penun un P!a" is #nes esi, $%&'Pene!bi Bu"u

    e o" e!an, *a"a! a4