case kulkel rita tinea cruris

15
STATUS PASIEN KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 KASUS : TINEA KRURIS NAMA : MUHAMMAD SHAZNI AFANDI BIN RUSLI NIM : 11-2012-270 PERIODE : 13-15 MEI 2013 0

Upload: shazni-afandi-rusli

Post on 23-Oct-2015

68 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Case Kulkel Rita Tinea Cruris

STATUS PASIEN KEPANITERAAN

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2

KASUS : TINEA KRURIS

NAMA : MUHAMMAD SHAZNI AFANDI BIN RUSLI

NIM : 11-2012-270

PERIODE : 13-15 MEI 2013

ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

0

Page 2: Case Kulkel Rita Tinea Cruris

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2

NAMA : MUHAMMAD SHAZNI AFANDI BIN RUSLI

NIM : 11-2012-270

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. T

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 45 tahun

Alamat : Kosambi

Pekerjaan : Pekerja Restoran

Status pernikahan : Menikah

B. ANAMNESIS

Dilakukan Autoanamnesis, dilakukan pada tanggal 6 Desember 2011 Jam 1015 pagi

Keluhan Utama : Rasa gatal daerah selangkangan sejak 3 minggu yang lalu

Keluhan tambahan : Rasa perih setelah digaruk

Riwayat peyakit sekarang :

Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Husada dengan keluhan gatal daerah

selangkangan sejak 3 minggu yang lalu. Akibat rasa gatal, pasien akan menggaruk di daerah

yang gatal. Akibatnya, pasien merasa perih. Mulanya, hanya timbul bintik-bintik merah kecil,

lama kelamaan berubah menjadi bercak kemerahan yang semakin membesar akibat garukan.

Rasa gatal semakin parah saat berkeringat. Rasa gatal ini hanya pada daerah selangkangan,tidak

1

Page 3: Case Kulkel Rita Tinea Cruris

ada di daerah tubuh yang lain. Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan dan belum pernah

berobat kemana-mana dokter atau mengambil sebarang obat sendiri. Sehari hari pasien sering

memakai celana jeans ketat yang kurang menyerap keringat. Tambahan, pasien berdagang di

pasar setiap hari dalam keadaan yang agak basah dan mempunyai kebiasaan tidak mengelap air

di sekitar kemaluan setelah buang air (celana sering basah). Untuk mandi sehari-hari, pasien

menggunakan sabun Lifebuoy. Ahli keluarga pasien atau orang serumah pasien tidak mengalami

keluhan seperti ini. Pasien juga tidak pernah berkongsi barang seperti handuk dengan orang lain.

Riwayat penyakit dahulu:

Pasien tidak ada riwayat hipertensi, DM, sakit maag, asma dan alergi makanan dan obat-obatan

sebelum ini.

C. STATUS GENERALIS

Keadaan umum : Tampak Sakit Ringan

Kesadaran : Kompos Mentis

Status gizi : Cukup

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 76 x / menit

Penafasan : 18 x / menit

Berat badan : 58 Kg

Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Gigi : Dalam batas normal

THT : Dalam batas normal

Thoraks : Dalam baras normal

Abdomen : Dalam batas normal

KGB : KGB tidak membesar

D. STATUS DERMATOLOGIS

Distribusi : Regional,bilateral

Lokasi : genitokrural

2

Page 4: Case Kulkel Rita Tinea Cruris

Eflorosensi : macula eritematosus berbatas tegas, hiperpigmentasi, polisiklik, tepi

aktif,central healing, erosi,tampak skuama halus

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan KOH 10% : ditemukan hifa panjang (+)

F. RESUME

Status dermatologis

Distribusi : Regional,bilateral

Lokasi : genitokrural

Eflorosensi : macula eritematosus berbatas tegas, hiperpigmentasi, polisiklik, tepi

aktif, central healing, erosi, tampak skuama halus

G. DIAGNOSIS

1. Diagnosis kerja : Tinea kruris

2. Diagnosis banding : Eritrasma, Kandidiasis.

3

Page 5: Case Kulkel Rita Tinea Cruris

H. PENATALAKSANAAN

1. Non medikamentosa

- Menjaga hygiene pribadi

- Elakkan keringat berlebihan

- Tidak memakai pakaian yang basah, celana yang ketat dan dari bahan yang tidak

menyerap keringat

2. Medikamentosa

a) Sistemik :

R/ Itraconazole tab. 100mg no XV

S2dd1

R/ Sohotin tab 10mg X

S1dd1

b) Topikal:

R/ Ketokonazol krim 1% tube no 1

S u e

( selain itu bisa dipakai derivat azol : mikonazol 2% / klotrimazol 1% / ketokonazol 1%,

dipakai sebanyak 2 kali sehari, pada waktu pagi dan sore setelah mandi )

I. PROGNOSIS

Ad vitam : Bonam

Ad functionam : Bonam

4

Page 6: Case Kulkel Rita Tinea Cruris

Ad sanationam : Bonam

TINEA KRURIS

A. Definisi

Tinea kruris merupakan infeksi superficial dari jamur yang ditemukan di daerah lipat paha,

perineum dan sekitar anus. Tinea kruris merupakan presentasi kedua terbanyak dalam kategori

5

Page 7: Case Kulkel Rita Tinea Cruris

dermatofitoosis. Tinea kruris juga disebut eczema marginatum, dhobie itch, jockey itch dan

ringworm of the groin [1,2].

B. Epidemiologi

Tinea kruris menyebar di seluruh dunia terutama di daerah berhawa panas dan lembab.

Ia menyerang 3 kali lebih banyak pada laki-laki dibanding wanita. Dewasa lebih banyak terkena

tinea kruris disbanding anak-anak, ditambah factor risiko seperti obesity dan DM [2].

C. Etiopatofisiologi

Penyebab tersering tinea kruris adalah Trichophyton rubrum dan Epidermophyton floccosum.

Trichophyton mentagrophytes dan Trichophyton verrucosum agak jarang. Tinea kruris bisa

menyebar melewati kebiasaan berkongsi handuk, sprei kasur atau dari otoinokulasi dari reservoir

dari tangan atau telapak kaki (dari tinea manum, tinea pedis, tinea unguium). Agen etiologi tinea

kruris adalah keratinase, yang membolehkan invasi ke dalam lapisan keratin sel epidermis.

keberadaan respon kekebalan tubuh host akan menghalang invasi lebih dalam. Faktor risiko

infeksi tinea kruris atau infeksi ulang adalah pemakaian pakaian yang ketat dan basah [2-4].

D. Manifestasi klinis

Pasien dengan tinea kruris sering mengeluh pruritus dan bintik-bintik kemerahan di sekitar lipat

paha. Riwayat keluhan yang sama juga sering didapatkan. Tambahan, pasien sering mengaku

mempunyai kebiasaan memakai pakaian atau celana yang ketat untuk jangka waktu yang

panjang, sering beraktivitas yang mengeluarkan keringat seperti bersukan. Penyakit mendasar

sepertti diabetes mellitus dan obesity juga menjadi penunjang [2]. Dari pemeriksaan fisik bisa

ditemukan :

6

Page 8: Case Kulkel Rita Tinea Cruris

Bercak-cak eritema dengan central healing, bagian tengan lebih tenang jika dibanding

dengan bagian pinggir

Ditemukan di sekitar lipat paha, perineum dan sekitar anus, tidak melibatkan penis dan

skrotum

Ditemukan skuama halus di perifer

Infeksi akut tinea ditemukan keadaan lesi yang basah dan eksudat

Infeksi kronik sering kering dengan gambaran papul annular

Bagian sentral ditemukan hiperpigmentasi dan mengandung papul eritematous dan

bersisik

Perubahan sekunder dari pruritus bisa ekskoriasi, likenifikasi dan impetiginasi [1, 2,4].

E. Differential Diagnosis

1. Eritrasma : Eritrasma adalah infeksi kronik superficial di daerah intertriginosa kulit. Penyebab

adalah Corynebacterium minutissimum.

Manifestasi klinis : Eritrasma ditemukan bersamaan bercak gelap di daerah lipat tubuh yang

lembab dan tertutup. Infeksi sering asimptomatik tetapi bisa gatal. Dari pemeriksaan fisik

ditemukan lesi berbatas jelas, bercak makula coklat kemerahan. Kulit kelihatan berkerut disertai

sisik halus [1, 5].

2. Cutaneous candidiasis : Cutaneous candidiasis disebabkan infeksi Candida albicans atau

spesies candida lainnya. Infeksi candida superficial adalah tipe tersering infeksi candida

termasuk intertrigo, diaper dermatitis, erosio interdigitalis blastomycetica, perianal dermatitis,

dan candidal balanitis. Infeksi meningkat dalam kondisi imunokompromise.

7

Page 9: Case Kulkel Rita Tinea Cruris

Manifestasi klinis : Intertrigo merupakan kasus cutaneous candidiasis yang terjadi di lipat tubuh

yang lembab seperti perineum, mulut, anus dan kulit di bawah mammae. Kulit terlihat eritema,

maserasi, perih dan gatal.lesi berbatas tidak jelas, disertai papul dan pustule satelit [1, 6].

F. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium

1. Dilakukan pemeriksaan sediaan potassium hydroxide (KOH) 10% dari specimen tinea

kruris[1] . Prosedur :

Area lesi dibersihkan alcohol 70%

Specimen diambil dari bagian pinggir lesi dengan skapel dan ditaruh di atas kaca slide

Teteskan KOH 10%

Panaskan slide atau tambahkan larutan keratolitik/dimethyl sulfoxide

Teteskan 1 tetes lactophenol cotton blue

Ditemukan hifa panjang

2. Biakan di agar Mycosel atau Sabouraud. Hasil bisa didapatkan 3 – 6 minggu.

3. Pemeriksaan lampu Wood untuk menyingkirkan eritrasma coral red floresensi.

4. Pemeriksaan dengan hematoxylin-eosin (HE). Ditemukan inflammation patterns yang

mengarah ke infeksi dermatofita (perivaskular, epidermis tidak

spongiosis/psoriasiform/hyperplasia) [2]

8

Page 10: Case Kulkel Rita Tinea Cruris

Gambar : Pewarnaan HE

G. Penatalaksanaan

Pengobatan tinea kruris menggunakan topical antifungal atau sistemik. Dua golongan antifungal

yang sering dipakai adalah azoles dan alilamin. Golongan azol menghambat enzim lanosterol 14-

alpha-demethylase yang menukarkan lanosterol ke ergosterol dari bagian dinding sel jamur.

Kerusakan membrane sel jamur menyebabkan jamur gagal untuk berkembang dan membiak.

Golongan alilamin menghambat squalene epoxidase, enzim yang menukar squalene ke

ergosterol, mengakibat akumulasi toksik dalam sel dan sel akan mati. Kedua golongan obat

terdapat dalam bentuk topical dan sistemik. Studi menemukan terbinafine 1% lebih baik

mengobati tinea kruris pada anak dibanding ketokonazole 2% [1,2].

Terbinafine (gol. alilamin) topical / oral

Butenafine 1% cream

Klotrimazole cream 1%, solution/spray/ lotion : first-line drug untuk tinea kruris

Miconazole 2% cream, solution/spray, lotion, dan powder

Ketoconazole 1 % cream

Econazole

Itraconazole 100mg oral

Griseofulvin ( kurang mempan disbanding itraconazole ) [1,2]

H. Pencegahan

Pencegahan infeksi ulang:

Pengobatan tuntas untuk mengelakkan infeksi menjalar ke daerah tubuh lain seperti tinea

pedis, tinea manus dll.

9

Page 11: Case Kulkel Rita Tinea Cruris

Pasien dengan tinea pedis dinasehatkan memakai stoking setelah memakai celana untuk

mengelakkan infeksi direk

Pasien dengan tinea cruris perlu mengeringkan daerah lipat paha hingga kering sehabis

mandi atau buang air dan menggunakan handuk berbeda untuk mengelap bagian tubuh

lain.

Tidak memakai pakaian/celana yang ketat

Memakai undergarments

Kurangi berat badan [2,4]

Diet : Untuk pasien dengan factor risiko DM dan obesity, pengawalan diet perlu diperhatikan [2].

I. Komplikasi

Infeksi sekunder oleh candida atau bakteri akibat garukan, menjadi likenifikasi dan

hiperpigmentasi [2].

J. Prognosis

Prognosis baik dengan diagnosis dan pengobatan tepat. Rekurensi bisa terjadi jika tidak

mencegah infeksi ulang [2].

K. Referensi

1. Unandar B. Mikosis dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Adhi J, Mochtar H, Siti A

editor; 5th ed;2007. 94, 97-9.

2. Micheal W. Tinea Cruris. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/1091806-

overview; 2009.

3. Tinea Cruris (Fungal Groin Infection. Diunduh dari http://www.patient.co.uk

/health/Tinea-Cruris.htm; 2009.

4. Ringworm of the groin. Diunduh dari http://www.netdoctor.co.uk/diseases/facts/ring

wormgroin.htm; 2010.

5. Abdul Ghani K., Erythrasma clinical presentation. Diunduh dari http://emedicine.

medscape.com/article/1052532-clinical#showall; 2010.

6. David TR., Chronic mucocutaneous candidiasis clinical presentation. Diunduh dari

http://emedicine.medscape.com/article/1091928-clinical; 2011.

10