case report sungsang

26
LAPORAN KASUS “G 1 P 0 A 0 parturien 38-39 minggu kala I fase aktif dengan letak sungsang” Pembimbing dr. Freddy Dinata, Sp.OG Disusun oleh Stephanie (406138048) Meutia Syamiela (406137020)

Upload: melankangmartono

Post on 23-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sungsang

TRANSCRIPT

Page 1: Case Report Sungsang

LAPORAN KASUS

“G1P0A0 parturien 38-39 minggu kala I fase aktif

dengan letak sungsang”

Pembimbingdr. Freddy Dinata, Sp.OG

Disusun oleh

Stephanie (406138048)

Meutia Syamiela (406137020)

KEPANITERAN KLINIK ILMU PENYAKIT OBSTETRI & GINEKOLOGI

UNIVERSITAS TARUMANAGARA

RSUD CIAWI, BOGOR

Page 2: Case Report Sungsang

PERIODE 27 NOVEMBER 2014 – 31 JANUARI 2015

BAB I

LAPORAN KASUS

I. Identitas Pasien

Nama : Ny. R

Usia : 24 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Batu Tulis RT 03 RW 03

Suku Bangsa : Sunda/ Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Tanggal masuk RS : 9 Januari 2015

No. Registrasi : 494***

II. Riwayat Penyakit

Diperoleh melalui autoanamnesa pada tanggal 09 Januari 2015 pukul 18.36

WIB

Keluhan utama: Mules

Keluhan tambahan: Keluar lendir, darah, dan air-air

Riwayat penyakit sekarang:

Os datang atas rujukan bidan karena letak sungsang. Os mengeluh mulas-

mulas sejak pk 03.00 (09/01/15). Mulas dirasakan sampai sekarang, semakin sering

dan semakin kuat. Os mengatakan sudah keluar lendir dan darah. Os mengeluh keluar

air-air sejak jam 06.00 (09/01/14) warna jernih dan tidak berbau. Tidak ada keluhan

mual, muntah, sesak nafas, pengelihatan kabur, maupun sakit kepala. Os sedang hamil

anak pertama, tidak ada riwayat keguguran sebelumnya. Riawayat penggunaan KB pil

Page 3: Case Report Sungsang

sebelumnya selama 1 bulan. HPHT: 13 April 2014. TP 20 Januari 2015. Riwayat

menstruasi teratur dengan siklus haid 28 hari, dengan lama menstruasi 7 hari.

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat Penyakit darah tinggi, kencing manis, asma, dan alergi obat maupun

makanan disangkal.

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada penyakit darah tinggi, kencing manis, asma, dan alergi pada keluarga.

Riwayat Menstruasi

- Menarche : Usia 13 tahun

- Siklus : 28 hari

- Lama haid : 7 hari

- Pembalut / hari : 3 pembalut per hari

- Nyeri haid : Ringan

- HPHT : 13 April 2014

- Taksiran Persalinan : 20 Januari 2015

- Usia Kehamilan : 38-39 minggu

Antenatal Care (ANC)

Pasien melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin setiap bulan selama kehamilan

di Bidan.

Kontrasepsi

Pasien menggunakan KB pil sebelumnya selama 1 bulan.

Riwayat Operasi

Pasien belum pernah menjalani operasi sebelumnya.

Page 4: Case Report Sungsang

III. PEMERIKSAAN FISIK

Antropometri : Berat badan 60 kg, Tinggi Badan 158 cm

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital:

- Tekanan darah: 110/70 mmHg

- Nadi : 76x/ menit, regular, isi cukup

- Pernafasan : 20x/ menit, abdomino-thoracal

- Suhu : 36,5 oC

Status Generalisata

Kepala

- Mata : CA -/- SI -/-, pupil bulat, isokor, reflek cahaya +/+

- Telinga : Bentuk normal, sekret -/-

- Hidung : Bentuk normal, septum deviasi, sekret (-)

- Tenggorokan : Tonsil T1/T1, tidak hiperaemis

- Mulut : Mukosa basah, lidah kotor (-), karies (-)

Leher

- KGB dan tiroid tidak teraba membesar

Thorax

- Payudara : Bentuk normal, inverted nipple -/-, fissure -/-

Paru-paru

- Inspeksi : Gerak simetris saat statis dan dinamis

- Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri sama kuat

- Perkusi : Sonor +/+

- Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki -/-, wheezing -/-

Page 5: Case Report Sungsang

Jantung

- Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak tampak

- Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V MCL sinistra

- Perkusi : Redup, batas batas jantung dalam keadaan normal

- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, regular, murmur (-), gallop (-)

Ekstremitas

- Akral hangat, edema -/-

Status Obstetrik dan Ginekologi

- Abdomen

o Inspeksi : Perut tampak buncit, striae gravidarum (+)

o Auskultasi : DJJ 140x/menit

o Palpasi : Supel, membuncit, nyeri tekan epigastrium (-)

- Leopold 1 : Teraba bagian keras, bulat, melenting.

- Leopold 2 : Teraba bagian besar janin di bagian kanan ibu

- Leopold 3 : Teraba bagian lunak dan tidak melenting

- Leopold 4 : Bagian terendah janin belum masuk PAP

- Tinggi fundus uteri : 32 cm

- HIS : 1-2x/10’/20-30’’

- Taksiran berat janin : 3255 gram

- Genitalia eksterna : vulva dan vagina tidak ada kelainan, lendir darah (+),

edema (-)

- Genitalia interna : vulva dan vagina tidak ada kelainan, porsio tebal

lunak, pembukaan 4 cm, ketuban (-), presentasi bokong, Hodge I

Page 6: Case Report Sungsang

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium (09/01/2015 jam 18.45 WIB)

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Darah rutin

Hemoglobin 11.9* 12.0 - 16.0 g/dL

Hematokrit 31* 36 -46 %

Lekosit 23800* 4000 - 10000 /uL

Trombosit 440000 150000 - 450000 /uL

Clotting Time 11'30'' 6 - 11 Menit

Bleeding Time 2'25'' 1 - 6 Menit

Glo. Darah A A/ B/ AB/ O

Rhesus POS/+ Positif

V. RESUME

Telah diperiksa seorang pasien perempuan primigravida usia 24 tahun atas

rujukan letak sungsang. Os merasakan mulas sejak jam 03.00 (09/01/15), dirasakan

sampai sekarang semakin sering dan semakin kuat. Lendir darah (+). Keluar air-air

sejak jam 06.00 (09/01/15) jernih dan tidak berbau. Tidak ditemukan adanya keluhan

gejala preeklamsia. Riwayat KB (+) pil selama 1 bulan. HPHT 13 April 2014. TP 20

Januari 2015. Riwayat menstruasi teratur dengan siklus 28 hari, lama menstruasi 7

hari. Riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, asma, dan alergi disangkal.

Pemeriksaan fisik

Kesadaran : Compos Mentis

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Tanda vital : Tekanan darah 110/70 mmHg

Nadi 76x/ menit

Pernapasan 20x/ menit

Page 7: Case Report Sungsang

Suhu 36,5 oC

Pemeriksaan sistematis dalam batas normal

Status Obstetrik dan Ginekologi

- Abdomen

o Inspeksi : Perut tampak buncit, striae gravidarum (+)

o Auskultasi : DJJ 140x/menit

o Palpasi : Supel, membuncit, nyeri tekan epigastrium (-)

- Leopold 1 : Teraba bagian keras, bulat, melenting

- Leopold 2 : Teraba bagian besar janin di bagian kanan ibu

- Leopold 3 : Teraba bagian lunak dan tidak melenting

- Leopold 4 : Bagian terendah janin sudah masuk PAP

- Tinggi fundus uteri : 32 cm

- HIS : 1-2x/10’/20-30’’

- Taksiran berat janin : 3255 gram

- Genitalia eksterna : vulva dan vagina tidak ada kelainan, lendir darah (+),

edema (-)

- Genitalia interna : vulva dan vagina tidak ada kelainan, porsio tebal

lunak, pembukaan 4 cm, ketuban (-), presentasi bokong, Hodge I

Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 9 januari 2015 jam 18.45 didapatkan Hb 11.9,

Hematokrit 31%, Leukosit 23800, pemeriksaan lain dalam batas normal.

VI. DIAGNOSIS KERJA

Ibu : G1P0A0 parturien 38-39 minggu kala I fase aktif + letak sungsang

Bayi : Janin tunggal hidup, intrauterine, presentasi bokong

Page 8: Case Report Sungsang

V. FOLLOW UP

09/01/15

(19.00) Advis dr. SpOG (Resident)

- CTG

- Antibiotik Cefotaxime 2x1 gram iv

- Observasi kemajuan persalinan, TTV, DJJ

- R/ Pervaginam

(23.30) : Bayi lahir spontan pervaginam, jenis kelamin perempuan, BB 2700 gram,

PB 53 cm, A/S 8/9

(23.32) : Oxitosin 1 ampul IM

(23.50) : Plasenta lahir spontan, lengkap.

(00.05) : TD : 110/70 N : 82x RR : 20x S :36,5

Kontraksi baik

10/01/2015

(07:00)

S. Lemas, pusing (-), BAK lancar

O. TD: 120/70, N 80x/menit, RR 20x/menit, S 36,5 C

Abdomen: datar, supel, BU (+), NTE (-), TFU 2 Jari dibawah pusat

Gen: v/v tak, darah (+) minimal

Extremitas : Akral hangat, edema (-)

A. P1Ao Partus Maturus Spontan Pervaginam + Letak sungsang

P. BLPL

Cefadroxil 2x500mg

Asam mefenamat 3x500mg

SF 1x1

VI. DIAGNOSIS AKHIR

Page 9: Case Report Sungsang

P1A0 Partus maturus spontan pervaginam + Letak sungsang

BAB II

ANALISIS KASUS

Analisa 1 - Penegakkan Diagnosis Kerja

Pada tanggal 09/01/2015 pukul 18.36, telah diperiksa seorang pasien

perempuan primigravida berusia 24 tahun atas rujukan dengan letak sungsang.

Dengan tanggal HPHT 13 April 2014. Os merasakan mulas sejak jam 03.00

(09/01/15), dirasakan sampai sekarang semakin sering dan semakin kuat. Lendir darah

(+). Keluar air-air sejak jam 06.00 (09/01/15) berwarna jernih dan tidak berbau.

Pada pemeriksaan obstetrik dan ginekologi didapatkan kesimpulan terdapat

janin tunggal hidup, letak sungsang, bagian terendah sudah memasuki PAP, dengan

TBJ 3255 gram. Didapatkan HIS 1-2x/10’/20-30’’. Pada pemeriksaan dalam (vaginal

touché) vulva dan vagina tidak ada kelainan, porsio tebal lunak dengan pembukaan 4

cm, ketuban (-), presentasi bokong, Hodge I (station +1). Hasil laboratorium rutin

menunjukkan adanya anemia dan leukositosis.

Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan interpretasi pada USG, telah

ditegakkan working diagnosis berupa G1P0A0 parturien 38-39 minggu kala I fase aktif

dengan letak sungsang.

Analisa 2 - Rencana Managemen dan Terapi

Berdasarkan advis dokter spesialis obgyn, pada kasus ditentukan melakukan

pemeriksaan CTG, berikan antibiotik cefotaxime 2x1gram, Observasi kemajuan

persalinan, TTV, DJJ dan Rencanakan lahir pervaginam

Berdasarkan protap RS Hasan Sadikin mengenai penanganan letak sungsang,

jika USG mengkonfirmasi positif letak sungsang, maka dilakukan versi luar, jika

tidak berhasil maka perlu diperhatikan keadaan seperti panggul sempit, anak mahal,

primitua, TBBJ ≥3500 gram, dan presentasi kaki kecuali TBBJ <1800 gram. Jika

terdapat salah satu dari keadaan tersebut maka penanganan dengan SC, dan jika tidak

ada satupun dari keadaan diatas maka observasi jalan persalinan, jika ada penyulit

dilakukan SC namun jika lancar, bisa lahir pervaginam.

Page 10: Case Report Sungsang

Hal ini sejalan dengan protap RSCM dimana presentasi bokong dilakukan

versi luar, moksibusi dan/atau akupuntur, dan knee chest position.

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan

kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.

Biasanya kejadian letak sungsang berkisar antara 2% sampai 3% bervariasi di

berbagai tempat. Sekalipun kejadiannya kecil tetapi mempunyai penyulit yang besar

dengan angka kematian sekitar 20% sampai 30%.

Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan

kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Wiknjosastro,

2007).

Pertolongan persalinan letak sungsang melalui jalan vaginal memerlukan

perhatian karena dapat menimbulkan komplikasi kesakitan, cacat permanen sampai

dengan kematian bayi.

Memperhatikan komplikasi pertolongan persalinan letak sungsang melalui

jalan vaginal, maka sebagian besar pertolongan persalinan letak sungsang dilakukan

dengan sectio caesaria.

B A C

KLASIFIKASI LETAK SUNGSANG:

Page 11: Case Report Sungsang

A. Presentasi bokong murni (frank breech) Yaitu letak sungsang dimana kedua

kaki terangkat ke atas sehingga ujung kaki setinggi bahu atau kepala janin.

B. Presentasi bokong kaki sempurna (complete breech) Yaitu letak sungsang

dimana kedua kaki dan tangan menyilang sempurna dan di samping bokong

dapat diraba kedua kaki.

C. Presentasi bokong kaki tidak sempurna (incomplete breech) Yaitu letak

sungsang dimana hanya satu kaki di samping bokong, sedangkan kaki yang

lain terangkat ke atas.

Terjadinya presentasi bokong harus membuat kita waspada akan adanya sesuatu

menghalangi terjadinya presentasi kepala. Teori yang digunakan sekarang adalah teori

akomodasi, yaitu presentasi belakang kepala merupakan hasil akomodasi janin yang

berbentuk ovoid sesuai dengan bentuk uterus. Pada kehamilan aterm akomodasi

bokong dan kedua tungkai yang terlipat lebih besar dari pada fundus uteri. Oleh

karena itu presentasi bokong terjadi apabila terdapat gangguan hubungan akomodasi

janin dengan akomodasi uterus.

Karena berbagai sebab yang belum begitu jelas, menjelang kehamilan aterm,

kavum uteri telah mempersiapkan janin pada posisi longitudinal dengan presentasi

verteks, presentasi bokong umumnya terjadi pada akhir trimester kedua kehamilan

atau mendekati aterm.

FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pelvis : yaitu bentuk pelvis yang sempit.

2. Akomodasi uterus : misalnya bikornu, uterus berseptum, tumor pelvis,

kelemahan dinding uterus, hidramnion

3. Janin : yaitu bentuk atau ukuran janin yang tidak sesuai dengan

akomodasi uterus, seperti prematuritas, kehamilan ganda,

hidrosefalus, kematian janin intra uterin, di lokasi koksae

kongenital, anense falus, spinabifida, meningomielokel,

disautonornia familial, trisomi kromosomal 18 dan 21

(sindrom down).

4. Plasenta : implantasi di fundal-kornual, plasenta previa.

Page 12: Case Report Sungsang

5. Multipara : Rahim ibu yang melahirkan banyak anak sudah elastis dan

membuat janin berpeluang untuk berputar hingga minggu ke

37

6. Polihidramnion : Jumlah air ketuban yang melebihi normal menyebabkan

janin lebih leluasa bergerak

7. Hidrosefalus : Besarnya ukuran kepala akibat kelebihan cairan membuat

janin mencari tempat yang lebih luas, yakni di bagian atas

Rahim

Pada kehamilan 28 minggu, insiden terjadinya presentasi bokong adalah

20-35%. Insiden ini akan jauh menurun pada kehamilan 34 minggu, menjadi 5-8%

karena 75% janin akan berputar spontan menjadi presentasi kepala untuk

mendapatkan akomodasi yang lebih baik dalam rongga uterus. Insiden presentasi

bokong akan turun tajam begitu berat aterm tercapai, dengan angka insiden yang

relatif tetap yaitu 3-4%.

Tabel : Presentasi janin pada berbagai usia kehamilan.

Usia kehamilan Presentasi kepala Presentasi bokong

(dalam minggu) (%) (%)

21-24 54,6 33,3

25-28 61,9 27,6

29-32 78,1 14,0

33-36 88,7 8,8

37-39 91,5 6,7

DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan prabdominal pada palpasi di bagian

bawah teraba bagian yang kurang keras dan kurang bundar, sementara di fundus

teraba bagian yang keras, bundar dan melenting. Denyut jantung janin terdengar di

atas pusat. Pemeriksaan USG atau rontgen dapat mengetahui letak yang sebenarnya

pada pemeriksaan pervaginam teraba bagian lunak anus juga akan teraba bagian

sacrum.

Page 13: Case Report Sungsang

Diagnosis letak sungsang pada umumnya tidak sulit. Pasa pemeriksaan luar, di

bagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian keras dan bulat, yakni kepala, dan

kepala teraba di fundus uteri. Kadang-kadang bokong janin teraba bulat dan dapat

memberi kesan seolah-olah kepala, tetapi bokong tidak dapat digerakkan semudah

kepala. Seringkali wanita tersebut menyatakan bahwa kehamilannya terasa lain

daripada yang terdahulu, karena terasa penuh di bagian atas dan gerakan terasa lebih

banyak di bagian bawah. Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi

atau sedikit lebih tinggi daripada umbilicus.

Apabila diagnosis letak sungsang dengan pemeriksaan luar tidak dapat dibuat,

karena misalnya dinding perut tebal, uterus mudah berkontraksi atau banyaknya air

ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam. Apabila masih

ada keragu-raguan, harus dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan

ultrasonografik. Setelah ketuban pecah, dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang

ditandai dengan adanya sacrum, kedua tuber ossis iskii, dan anus. Bila dapat diraba

kaki, maka harus dibedakan dengan tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada

tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang

jari kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan.

ETIOLOGI LETAK SUNGSANG:

1. Dari sudut ibu

a) Keadaan rahim (rahim arkuatus, septum pada rahim, uterus dupleks,

mioma bersama kehamilan).

b) Keadaan jalan lahir (kesempitan panggul, deformitas tulang panggul,

terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi

kepala).

c) Keadaan plasenta (plasenta letak rendah, plasenta previa).

2. Dari sudut janin

a) Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat.

b) Hidrosefalus atau anensefalus.

c) Kehamilan kembar.

d) Hidramnion atau oligohidramnion.

e) Prematuritas.

Page 14: Case Report Sungsang

MEKANISME PERSALINAN

Persalinan pevaginam dapat dilakukan pada posisi bokong murni, janin dalam

keadaan fleksi dan tidak ada tangan yang menjungkit, usia kehamilan 37-42 minggu,

panggul normal, tidak ada gawat janin.

Indikasi yang tepat untuk dilakukannya seksio sesaria pada kehamilan sungsang

adalah terdapatnya keadaan plasenta previa dan panggul sangat sempit. Namun di

Negara maju, sektio sesaria menjadi metode persalinan terpilih dengan tujuan

menurunkan angka mortalitas dan morbiditas perinatal.

PENANGANAN

1. Dalam kehamilan

Bila pemeriksaan antenatal dijumpai letak sungsang, terutama pada

primigravida, hendaknya diusahakan melakukan versi luar.

Versi luar dilakukan pada kehamilan 34-38 minggu. Sebelum melakukan versi

luar, diagnosis letak janin harus pasti, denyut jantung janin harus dalam keadaan

baik

Kontraindikasi versi luar:

Panggul sempit

Perdarahan antepartum

Hipertensi

Kehamilan kembar

Plasenta previa

Ketuban sudah tidak utuh

Page 15: Case Report Sungsang

2. Dalam persalinan

Selama terjadi kemajuan pada persalinan dan tidak ada tanda-tanda gawat

janin, maka tidak memerlukan tindakan untuk mempercepat kelahiran janin.

Setelah bokong lahir, tidak boleh dilakukan penarikan pada bokong atau dorongan

kristeller, karena kedua tindakan tersebut dapat menyebabkan kedua lengan

menjungkit keatas dan kepala terdorong turun diantara lengan sehingga menyulitkan

kelahiran lengan dan bahu.

Perasat-perasat yang digunakan pada kelahiran sungsang :

Perasat Bracht

Bokong dan pangkal paha yang telah lahir dipegang dengan 2 tangan,

kemudian dilakukan hiperlordosis tubuh janin kearah perut ibu, sehingga

lambat laun bagian atas, bahu, lengan dan kepala janin dapat dilahirkan.

Penolong sama sekali tidak melakukan tarikan dan hanya membantu

persalinan sesuai mekanisme persalinan.

Perasat klasik

Lengan kiri janin dilahirkan dengan tangan kiri penolong, sedangkan lengan

kanan janin dengan lengan kanan penolong. Kedua tangan dilahirkan sebagai

lengan belakang. Bokong dan pangkal paha yang telah lahir dipegang dengan

2 tangan, badan ditarik kebawah sampai ujung bawah scapula depan kelihatan

dibawah simfisis. Kedua kaki janin dipegang dengan tangan yang

bertentangan dengan lengan yang akan dilahirkan, tubuh janin ditarik keatas,

sehingga perut janin kearah perut ibu. Tangan penolong yang satu dimasukan

kedalam jalan lahir dengan menelusuri punggung janin menuju lengan

Page 16: Case Report Sungsang

belakang sampai fosa cubiti dan lengan depan dikeluarkan dengan dua jari

sejajar dengan humerus.

Perasat Mueller

Kedua tangan berada di pangkal paha dan bokong, tubuh janin ditarik

kebawah sampai bahu depan berada dibawah simfisis, kemudian lengan depan

dikeluarkan dengan cara yang kurang lebih sama dengan cara yang telah

diuraikan didepan, baru lengan belakang dilahirkan.

Perasat Loevset

Bahu belakang selalu lebih rendah daripada bahu depan karena lengkungan

jalan lahir, sehingga bila bahu belakang diputar kedepan dengan sendirinya

akan lahir dibawah simfisis.

Page 17: Case Report Sungsang

Setelah sumbu bahu janin terletak dalam ukuran muka belakang, dengan

kedua tangan pada bokong, tubuh janin ditarik kebawah sampai ujung bawah

scapula depan terlihat dibawah simfisis. Kemudian tubuh janin diputar dengan

cara memegang dada dan punggung oleh dua tangan sampai bahu belakang

terdapat didepan dan tampak dibawah simfisis. Bahu yang lain yang sekarang

menjadi bahu belakang, dilahirkan dengan memutar kembali tubuh janin

kearah yang berlawanan sehingga bahu belakang menjadi bahu depan dan

lengan dapat dilahirkan dengan mudah.

Perasat mauriceau

Untuk melahirkan kepala. Badan janin dengan perut kebawah diletakkan pada

lengan kiri penolong. Jari tengah dimasukkan kedalam mulut janin sedangkan jari

telunjuk dan jari manis pada maksila untuk mempertahankan kepala janin tetap

pada keadaan fleksi. Tangan kanan memegang bahu janin dari belakang dengan

jari telunjuk dan jari tengah berada di kiri dan kanan leher. Janin ditarik kebawah

dengan tangan kanan sampai ke suboksiput atau batas rambut dibawah simfisis.

Kemudian tubuh janin digerakkan keatas sedangkan tangan kiri tetap

mempertahankan fleksi kepala sehingga muka lahir melewati perineum disusul

kepala bagian lain.

Page 18: Case Report Sungsang

Zatuchni dan Andros telah membuat suatu indeks prognosis untuk menilai lebih

tepat apakah persalinan sungsang dapat dilahirkan per vaginam atau per abdominal.

Tabel 2.1 Indeks Prognosis menurut Zatuchni dan Andros No

No Paritas 0 1 2

Primi Multi

1 Umur kehamilan >39 minggu 38 minggu ≤37 minggu

2 Tafsiran berat janin >3630 gram 3629-3176

gram

<3176 gram

3 Pernah letak sungsang Tidak 1 kali >2 kali

4 Pembukaan serviks <2 cm 3 cm >4 cm

5 Station <-3 -2 -1 atau lebih

rendah

<3 : Persalinan per abdominal

4 : Evaluasi kembali, khususnya badan janin, bila nilai tetap, dapat

Dilahirkan per vaginam

>5 : Dilahirkan pervaginam

Page 19: Case Report Sungsang

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada kasus ini, maka dapat ditetapkan

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Diagnosis Pasti kasus ini adalah G1P0A0 Paarturien 38-39 minggu kala I fase

aktif dan Letak sungsang

Menurut skor zatuchni dan Andros pada kasus ini terdapat skor 5

Pada kasus tidak dilakukan versi luar karena ketuban sudah tidak dalam

keadaan utuh

Penanganan kasus sudah sesuai dengan protap pada RSUD Ciawi dan sumber

dari RS Hasan Sadikin Bandung