case wendra bari.docx
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
1/21
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
2/21
BAB I
PENDAHULUAN
Otitis Media Akut (OMA) merupakan inflamasi pada sebagian atau
seluruh bagian dari mukosa telinga tengah, tuba Eusthacius, antrum mastoid
dan sel-sel mastoid yang timbul mendadak, dan menimbulkan gejala sesuai
dengan stadium penyakit. re!alensi kejadian OMA banyak diderita oleh
anak-anak maupun bayi dibandingkan pada orang de"asa muda maupun
de"asa tua. ada bayi terjadinya OMA dipermudah oleh karena bentuk
anatomi dari tuba Eustachius yang lebih pendek, lebar dan letaknya agak
hori#ontal. ada anak-anak makin sering menderita infeksi saluran napas atas
($%A) baik yang disebabkan oleh !irus maupun bakteri, maka makin besar
pula kemungkinan terjadinya OMA disamping oleh karena sistem imunitas
anak yang belum berkembang secara sempurna. ada orang de"asa OMA
meskipun jarang, OMA dapat ditemukan pada pasien yang mengalami infeksi
saluran napas sebelumnya, dan pada kasus OMA unilateral dapat dicurigai
adanya keterlibatan karsinoma nasofaring.
Otitis media pada anak-anak sering kali disertai dengan infeksi pada
saluran pernapasan atas. Epidemiologi seluruh dunia terjadinya otitis media
berusia & thn sekitar ', sedangkan anak-anak berusia * thn sekitar +*. i
Amerika %erikat, diperkirakan anak mengalami minimal satu episode
otitis media sebelum usia * tahun dan hampir setengah dari mereka
mengalaminya tiga kali atau lebih.
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
3/21
LAP!RAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
/ama 0 /y. %t
1mur 0 - tahun
Agama 0 $slam
2enis kelamin 0 erempuan
ekerjaan 0 3idak bekerja
Alamat 0 4iangroke 56756 8anjaran 4ab.8andung
3anggal datang 0 6 Oktober 5&&
/o.9M 0 *&'5+
II. ANAMNESIS
A'a(')*i* 0 Autoanemnesis
K)+ua' Uta(a 0 4eluar cairan dari telinga kiri.
Riayat P)'yakit S)kara'
Os mengeluh keluar cairan pada telinga kiri sejak minggu sebelum
masuk rumah sakit. :airan tersebut ber"arna putih kekuningan dan berbau.
4eluhan ini baru pertama kali dirasakan. Os juga mengeluh adanya nyeri telinga
bagian dalam dan adanya penurunan fungsi pendengaran. 4eluhan berupa telinga
berdenging, berdengung ataupun rasa penuh di telinga disangkal. 9i"ayat panas
badan disertai batuk pilek dirasakan sejak & minggu sebelum keluar cairan dari
telinga. /yeri telinga dan panas badan dirasakan berkurang setelah keluar cairan
dari telinga. 3idak ada keluhan pada telinga kanan Os. 4eluhan sakit tenggorokan,
nyeri menelan, suara sengau, benjolan di leher disangkal.
Riayat P)'yakit Dau+u
Os tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya. Os sering menderita batuk ;
pilek. 9i"ayat trauma, keluar darah dari hidung, suka mengorek telinga, dan
sering berenang disangkal.
Riayat P)'yakit K)+uara
Os mengaku tidak ada keluarga yang pernah sakit seperti ini. 9i"ayat
alergi dan asma pada keluarga disangkal penderita.
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
4/21
Riayat A+)ri
9i"ayat alergi seperti bersin-bersin dan gatal-gatal ketika terkena debu,
atau setelah memakan makanan tertentu disangkal. 9i"ayat asma juga disangkal.
III. PEMERIKSAAN ISIK
Statu* )')ra+i*
• 4eadaan umum 0 8aik
• 4esadaran 0 :ompos Mentis
• 7 menit
/adi 0 ++ >7 menit
Statu* +/ka+i*
T)+i'a
Baia' K)+ai'a'Auri*
D)0tra Si'i*tra
reaurikula
4elainan kongenital
9adang dan tumor
3rauma
-
-
-
-
-
-
Aurikula
4elainan kongenital
9adang dan tumor
3rauma
-
-
-
-
-
-
9etroaurikula
Edema
=iperemis /yeri tekan
%ikatriks
?istula
?luktuasi
-
--
-
-
-
-
--
-
-
-
alpasi
/yeri pergerakan
aurikula
/yeri tekan tragus
-
-
-
-
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
5/21
:analis
Acustikus
E>terna
4elainan kongenital
4ulit
%ekret
%erumen
Edema
2aringan granulasi
Massa
:holesteatoma
-
3enang
-
-
-
-
-
-
-
3enang
@ (putih)
-
-
-
-
-
Membrana
3impani
arna
$ntak
9etraksi
9efleks cahaya
erforasi
putih keabu-
abuan(@)
(-)
(@)
(-)
=iperemis
(-)
(-)
(-)
(@)
Hidu'
Ri'/*k/pi
a't)ri/r
1a2u( 'a*i ka'a' 1a2u( 'a*i kiri
Muk/*a idu' =iperemis (@), sekret
(@), massa (-)
=iperemis (@), sekret (@), massa
(-)
S)ptu( 'a*i e!iasi (-), dislokasi (-) e!iasi (-), dislokasi (-)
K/'ka i'f)ri/r
da' ()dia
Edema (@), hiperemis
(@)
Edema (@), hiperemis (@)
M)atu* i'f)ri/r
da' ()dia
olip (-) olip (-)
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
6/21
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
7/21
". DIAGN!SIS
Otitis media akut stadium perforasi auris sinistra
"I. PENGEL!LAAN DAN TERAPI
• embersihan liang telinga dengan suction
• emberian obat cuci telinga =O
• emberian obat oral0
- :lindamycin ( Antibiotik )
- Metil prednisolon ( 4otikosteroid )
- seudoefedrin =:l
"II. PR!GN!SIS
uo ad !itam 0 ad bonam
uo ad functionam 0 ad bonam
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
8/21
TIN3AUAN PUSTAKA
3elinga dibagi menjadi * bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan
telinga dalam.
3elinga luar, yang terdiri dari aurikula (daun telinga) dan canalis auditorius
eksternus ( liang telinga ). 3elinga dalam terdiri dari koklea ( rumah siput) yang
berupa dua setengah lingkaran dan !estibuler yang terdiri dari * buah kanalis
semisirkularis.
A'at/(i t)+i'a t)'a
3elinga tengah terdiri dari * bagian yaitu membran timpani, ca!um
timpani dan tuba eustachius.
&. Membrana timpani
Membrana timpani memisahkan ca!um timpani dari kanalis akustikus
eksternus. Betak membrana timpai pada anak lebih pendek, lebih lebar dan lebih
hori#ontal dibandingkan orang de"asa. 8entuknya ellips, sumbu panjangnya F-&5
mm dan sumbu pendeknya +-F mm, tebalnya kira-kira 5,& mm.
Membran timpani terdiri dari bagian yaitu pars tensa (merupakan bagian
terbesar) yang terletak di ba"ah malleolar fold anterior dan posterior dan pars
flacida (membran sharpnell) yang terletak diatas malleolar fold dan melekat
langsung pada os petrosa. ars tensa memiliki * lapisan yaitu lapiasan luar terdiri
dari epitel sGuamosa bertingkat, lapisan dalam dibentuk oleh mukosa telinga
tengah dan diantaranya terdapat lapisan fibrosa dengan serabut berbentuk radier
dan sirkuler. ars placida hanya memiliki lapisan luar dan dalam tanpa lapisan
fibrosa.
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
9/21
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
10/21
alam ca!um timpani terdapat otot, yaitu 0
- M.tensor timpani, merupakan otot yang tipis, panjangnya sekitar cm, dan
berasal dari kartilago tuba eustachius. Otot ini menyilang ca!um timpani ke lateral
dan menempel pada manubrium mallei dekat kollum. ?ungsinya untuk menarik
manubrium mallei ke medial sehingga membran timpani menjadi lebih tegang.
- M. %tapedius, membentang antara stapes dan manubrium mallei dipersarafi oleh
cabang ner!us fascialis. Otot ini berfungsi sebagai proteksi terhadap foramen
o!ale dari getaran yang terlalu kuat.
*. 3uba eustachius
4a!itas tuba eustachius adalah saluran yang meneghubungkan ka!um
timpani dan nasofaring. anjangnya sekitar *&-*+ mm, mengarah ke antero-
inferomedial, membentuk sudut *5-65 dengan bidang hori#ontal, dan 6 dengan
bidang sagital. &7* bagian atas saluran ini adalah bagian tulang yang terletak
anterolateral terhadap kanalis karotikus dan 7* bagian ba"ahnya merupakan
kartilago. Muara tuba di faring terbuka dengan ukuran &-&, cm, terletak setinggi
ujung posterior konka inferior. inggir anteroposterior muara tuba membentuk
plika yang disebut torus tubarius, dan di belakang torus tubarius terdapat resesus
faring yang disebut fossa rosenmuller. ada perbatasan bagian tulang dan
kartilago, lumen tuba menyempit dan disebut isthmus dengan diameter &- mm.
$sthmus ini mudah tertutup oleh pembengkakan mukosa atau oleh infeksi yang
berlangsung lama, sehingga terbentuk jaringan sikatriks. ada anak-anak, tuba ini
lebih pendek, lebih lebar dan lebih hori#ontal dibandingkan orang de"asa,
sehinggga infeksi dari nasofaring mudah masuk ke ka!um timpani.
!TITIS MEDIA AKUT
Otitis media akut (OMA) adalah peradangan sebagian atau seluruh
mukosa telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
11/21
3elinga tengah biasanya steril, meskipun terdapat mikroba ke dalam di
nasofaring dan faring. %ecara fisiologik terdapat mekanisme pencegahan
masuknya mikroba ke dalam telinga tengah oleh silia mukosa tuba Eustachius,
en#im dan antibody. Otitis media akut terjadi karena faktor pertahanan tubuh ini
terganggu. %umbatan tuba Eustachius merupakan faktor penyebab utama dari
otitis media. 4arena fungsi tuba Eustachius terganggu, pencegahan in!asi kuman
ke dalam telinga tengah terganggu, sehingga kuman masuk ke dalam telinga
tengah dan terjadi peradangan.
ikatakan juga, bah"a pencetus terjadinya OMA ialah infeksi saluran
nafas atas. ada anak, makin sering anak terserang infeksi saluran nafas, makin
besar kemungkinan terjadinya OMA.
Eti/+/i
%umbatan pada tuba eustachius merupakan penyebab utama dari otitis
media. ertahanan tubuh pada silia mukosa tuba eustachius terganggu, sehingga
pencegahan in!asi kuman ke dalam telinga tengah terganggu juga. %elain itu,
$%A juga merupakan salah satu faktor penyebab yang paling sering. 4uman
penyebab OMA adalah bakteri piogenik, seperti Streptococcus hemoliticus,
%embuh 7 /ormal
?ungsi tuba
tetap terganggu
OMEEfusi3ekanan
negati!e
telingatengah
Cangguan tuba
$nfeksi (-)
Etiologi 0
- erubahan tekanan
udara tiba-tiba
- Alergi
- $nfeksi
- %umbatan 0 %ekret
3ampon
3umor
3uba tetap terganggu
dan $nfeksi (@)
OMA
%embuh OME OM%47OM
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
12/21
Staphylococcus aureus, Pneumococcus, Haemophilus influenza, Escherichia coli,
Streptococcus anhemolyticus, Proteus vulgaris, Pseudomonas aeruginosa.I %ejauh
ini Streptococcus pneumonia merupakan organisme penyebab tersering pada
semua kelompok umur. %edangkan Haemophilus influenza adalah patogen
tersering yang ditemukan pada anak di ba"ah usia lima tahun. Meskipun juga
patogen pada orang de"asa.
ada anak-anak, makin sering terserang $%A, makin besar kemungkinan
terjadinya otitis media akut (OMA). ada bayi, OMA dipermudah karena tuba
eustachiusnya pendek, lebar, dan letaknya agak horisontal.
Anak lebih mudah terserang otitis media dibanding orang de"asa karena
beberapa hal, yaitu0
(&)%istem kekebalan tubuh anak masih dalam perkembangan, ()%aluran
eustachius pada anak lebih lurus secara hori#ontal dan lebih pendek sehingga
$%A lebih mudah menyebar ke telinga tengah. (*)Adenoid (salah satu organ di
tenggorokan bagian atas yang berperan dalam kekebalan tubuh) pada anak relati!e
lebih besar dibanding orang de"asa. osisi adenoid berdekatan dengan muara
saluran Eustachius sehingga adenoid yang besar dapat mengganggu terbukanya
saluran Eustachius. %elain itu, adenoid sendiri dapat terinfeksi dimana infeksi
tersebut kemudian menyebar ke telinga tengah le"at saluran Eustachius.
Pat/)')*i*
Otitis media sering dia"ali dengan infeksi pada saluran napas seperti
radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah le"at saluran
Eustachius. %aat bakteri melalui saluran Eustachius, mereka dapat menyebabkan
infeksi di saluran tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran,
tersumbatnya saluran, dan datangnya sel-sel darah putih untuk mela"an bakteri.%el-sel darah putih akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka
sendiri. %ebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam telinga tengah. %elain itu
pembengkakan jaringan sekitar saluran Eustachius menyebabkan lendir yang
dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang gendang telinga.
2ika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu
karena gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga
dengan organ pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas.
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
13/21
4ehilangan pendengaran yang dialami umumnya sekitar 6 desibel (bisikan
halus). /amun cairan yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan
pendengaran hingga 6 desibel (kisaran pembicaraan normal). %elain itu telinga
juga akan terasa nyeri. an yang paling berat, cairan yang terlalu banyak tersebut
akhirnya dapat merobek gendang telinga karena tekanannya.
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
14/21
Stadiu( !MA
erubahan mukosa telinga tengah sebagai akibat infeksi dapat dibagi atas
stadium. 4eadaan ini berdasarkan pada gambaran membran timpani yang
diamati melalui liang telinga luar.
&. %tadium oklusi tuba Eustachius
3anda oklusi tuba Eustachius ialah gambaran retraksi membran timpani akibat
terjadinya tekanan negatif di dalam telinga tengah akibat absorpsi udara. 4adang-
kadang membran timpani tampak normal atau ber"arna keruh pucat. Efusi
mungkin telah terjadi, tetapi tidak dapat dideteksi. %tadium ini sukar dibedakan
dengan otitis media serosa yang disebabkan oleh !irus atau alergi.
. %tadium hiperemis (stadium pre-supurasi)
ada stadium hiperemis, tampak pembuluh darah yang melebar di membran
timpani atau seluruh membran timpani tampak hiperemis serta edema. %ekret
yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar
terlihat.
*. %tadium supurasi
Edema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel
superfisial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di ka!um timpani,
menyebabkan membran timpani menonjol (bulging ) ke arah liang telinga luar.
ada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi, dan suhu meningkat, serta
rasa nyeri di telinga bertambah hebat. Apabila tekanan pus di ka!um timpani tidak
berkurang, maka terjadi iskemia,akibat tekanan pada kapiler, serta timbul
tromboflebitis pada !ena-!ena kecil dan nekrosis mukosa dan submukosa.
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
15/21
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
16/21
dengar. ada bayi dan anak kecil gejala khas OMA adalah suhu tubuh tinggi
sampai *F, J: (stadium supurasi), anak gelisah dan sulit tidur, tiba-tiba anak
menjerit "aktu tidur, diare, kejang-kejang. 8ila terjadi ruptur membran timpani
maka sekret mengalir ke liang telinga luar, suhu tubuh turun dan anak tertidur
tenang.
Dia'/*i*
iagnosis OMA harus memenuhi tiga hal berikut.
&. enyakitnya muncul mendadak (akut)
. itemukannya tanda efusi (efusi0 pengumpulan cairan di suatu rongga
tubuh) di telinga tengah. Efusi dibuktikan dengan adanya salah satu di
antara tanda berikut0 (&)menggembungnya gendang telinga,
()terbatas7tidak adanya gerakan gendang telinga, (*)adanya bayangan
cairan di belakang gendang telinga, (6)cairan yang keluar dari telinga.
*. Adanya tanda7gejala peradangan telinga tengah, yang dibuktikan dengan
adanya salah satu di antara tanda berikut0 (&)kemerahan pada gendang
telinga, ()nyeri telinga yang mengganggu tidur dan akti!itas normal.
P)'ata+ak*a'aa'
engobatan OMA tergantung pada stadium penyakitnya. 3ujuan dari
pengobatan yaitu menghilangkan tanda dan gejala penyakit, eradikasi infeksi, dan
pencegahan komplikasi.
ada stadium /k+u*i, tujuan terapi dikhususkan untuk membuka kembali
tuba eustachius. iberikan obat tetes hidung =:l efedrin 5, dalam larutan
fisiologik untuk anak K& thn dan =:l efedrin & dalam larutan fisiologik untuk
anak yang berumur L& thn atau de"asa. %elain itu, sumber infeksi juga harus
diobati dengan memberikan antibiotik.
ada stadium pr)*upura*i, diberikan antibiotik, obat tetes hidung, dan
analgesik. 8ila membran timpani sudah hiperemi difus, sebaiknya dilakukan
miringotomi. Antibiotik yang diberikan ialah penisilin atau eritromisin. 2ika
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
17/21
terdapat resistensi, dapat diberikan kombinasi dengan asam kla!unalat atau
sefalosporin. 1ntuk terapi a"al diberikan penisilin $M agar konsentrasinya
adekuat di dalam darah. Antibiotik diberikan minimal selama hari. ada anak
diberikan ampisilin 6>5-&55 mg74g88, amoksisilin 6>65 mg74g887hari, atau
eritromisin 6>65 mg7kg887hari.
engobatan stadium *upura*i selain antibiotik, pasien harus dirujuk
untuk dilakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh. engan
miringotomi gejala- gejala klinis lebih cepat hilang dan rupture dapat dihindari.
%elain itu, analgesik juga perlu diberikan agar nyeri dapat berkurang.
Miringotomi adalah tindakan insisi pada pars tensa membran timpani agar
terjadi drainese sekret telinga tengah. Miringotomi dilakukan bila ada cairan yang
menetap di telinga setelah * bulan penanganan medis dan terdapat gangguan
pendengaran. Miringotomi harus dilakukan secara a-!ue (dilihat langsung), anak
harus tenang dan dapat dikuasai agar membran timpani dapat terlihat dengan baik.
8iasanya pada anak kecil dignakan anastesi umum. Bokasi miringotomi adalah di
kuadran posteroinferior.
ada stadium p)rf/ra*i, diberikan obat cuci telinga =O * selama *-
hari serta antibiotik yang adekuat. 8iasanya sekret akan hilang dan perforasi
dapat menutup kembali dalam "aktu -&5 hari.
%tadium r)*/+u*i, maka membran timpani berangsur normal kembali,
sekret tidak ada lagi dan perforasi membran timpani menutup. 8ila tidak terjadi
resolusi biasanya akan tampak sekret mengalir di liang telinga luar melalui
perforasi di membrane timpani. ada keadaan ini antibiotik dapat dilanjutkansampai * minggu.
K/(p+ika*i
%ebelum ada antibiotika komplikasi dapat terjadi dari yang ringan hingga
berat tetapi setelah ada antibiotika komplikasi biasanya didapatkan sebagai
komplikasi dari otitis media supuratif kronis.
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
18/21
OMA dengan perforasi membran timpani dapat berkembang menjadi otitis
media supuratif kronis apabila gejala berlangsung lebih dari bulan, hal ini
berkaitan dengan beberapa faktor antara lain higiene, terapi yang terlambat,
pengobatan yang tidak adekuat, dan daya tahan tubuh yang kurang baik.
4omplikasi yang dapat terjadi adalah mastoidis, paralisis ner!us fascialis,
komplikasi ke intrakranial seperti abses ekstradural, abses subdural, meningitis,
abses otak, trombosis sinus lateralis, otittis hidrocephalus, labirintis dan petrosis.
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
19/21
PEMBAHASAN
K)'apa pa*i)' i'i didia'/*a /titi* ()dia akut *tadiu( p)rf/ra*i5
A'a(')*i*
4eluar cairan dari telinga kirinya
sejak minggu sebelum masuk
rumah sakit
:airan ber"arna putih kekuningan
dan berbau
4eluhan baru pertama kali dirasakan
/yeri telinga bagian dalam dan
adanya penurunan fungsi
pendengaran
anas badan disertai batuk pilek
dirasakan sejak & minggu sebelum
keluar cairan dari telinga
/yeri telinga dan panas badan
dirasakan berkurang setelah keluar
cairan dari telinga
asien sering mengalami batuk
pilek
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
20/21
P)()rik*aa' i*ik
1ntuk menegakkan diagnosis otitis media, perlu dilakukan
pemeriksaan otoskopi. itemukan adanya ada'ya p)')+uara' 6aira' ber"arna
putih pada canalis auditorius eksterna disertai p)rf/ra*i *)'tra+ pada membran
timpani telinga kiri dan refle> cahaya (cone of light) telinga kiri negatif.
4emungkinan stadium otitis medianya ialah stadium perforasi.
Apa p)'y)7a7 !MA dari ka*u* diata*5
enyebab yang mungkin sebagai pencetus otitis media pada pasien
di atas ialah rhinitis yang sudah lama dialami. asien mengalami batuk
pilek sudah lama. ari pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan chonka
nasalis inferior ; media mengalami edema ; hiperemis yang disertai
adanya cairan mukus. 4emungkinan pasien mengalami rhinitis kronis.
%ehingga dapat disimpulkan bah"a penyebab dari otitis medianya ialah
komplikasi dari rhinitis kronis.
Baai(a'a p)'ata+ak*a'aa' pada ka*u* diata*5
ada kasus diatas penatalaksanaan adalah0 embersihan liang
telinga dengan suction , emberian obat cuci telinga =O, emberian obat oral0
:lindamycin ( Antibiotik ), Metil prednisolon ( 4otikosteroid ), seudoefedrin
=:l. %esuai dengan literatur ada stadium p)rf/ra*i, diberikan obat cuci telinga
=O * selama *- hari serta antibiotik yang adekuat.
-
8/17/2019 case wendra bari.docx
21/21
DATAR PUSTAKA
8oies, dkk. &FF. Buku ajar penyakit H Edisi '. 2akarta 0 EC:
aly 4A, Ciebink C%.555. !linical epidemiology of otitis media.
jaafar, A. 55. "elainan elinga engah. 3elinga =idung 3enggorokan,
Edisi ke '. 2akarta0 8alai enerbit ?41$.
%osialisman ; =elmi. 4elainan 3elinga Buar dalam 8uku Ajar $lmu
4esehatan 3elinga, =idung, 3enggorok, 4epala ; Beher. Ed. ke-. dr. =.
Efiaty Arsyad %oepardi, %p.3=3 ; rof. dr. =. /urbaiti $skandar, %p.3=3
(editor). 2akarta 0 ?akultas 4edokteran 1ni!ersitas $ndonesia. 55'