CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

Amrullah Assidiq Choiriah

Hendri Apriliyan PrayogoReza Jumadil Pratama

Rista RestianiRonaldo Rudy

Yoci Tasa

Sejarah Eksplorasi• Tahun 1932, Bentayan – Bulian ditemukan di Coridor Block

Sumatera Selatan dan kemudian dibor oleh Shell. • Pertamina memenangkan Corridor Block sebagai Technical

Assistance Contract to Rehabilitation and Development Company (Redco) di Kanada tahun 1968 , ditandai dengan diserahkannya lapangan itu pada PT Stanvac Indonesia January 1971.

• Asamera Ltd yang berwenang di Redco, mendapatkan Coridor Black pada Januari 1977 sebagai hasil kontrak ulang dengan Stanvac

Geologi RegionalSejarah tektonik yang mempengaruhi pembentukan Cekungan Sumatera Selatan dibagi menjadi 4 episode (De Coster, 1974), yaitu :• Orogenesa mid-Mesozoik• Tektonik Kapur Akhir - Tersier Awal • Tektonik Tersier Awal - Miosen • Orogenesa Plio - Pleistosen.

IMPLIKASI TEKTONIK TERHADAP TATANAN STRATIGRAFI DI CEKUNGAN SUMATRA SELATAN

(Hasan et al, 1988)

Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan (Koesomadinata, 1980.)

Petroleum System• Source Rock Berdasarkan analisa Shell Team (1978), batuan induk yang potensial berasal dari batu lempung hitam Formasi Lemat (De Coster, 1974; menyebutnya sebagai serpih anggota Benakat), lignit, batulempung Formasi Talang Akar dan batulempung Formasi Telisa).

• Batuan ReservoirMinyak dan gas ditemukan pada hampir semua formasi yang ada, termasuk juga pada basement kristalin dan metasedimen, Formasi Lahat, Formasi Talangakar, Formasi Baturaja, Formasi Telisa/Gumai, Formasi Air Benakat dan Formasi Muara Enim

• Trap (jebakan minyak)Model trap dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :a. Trap stratigrafib. Trap Struktur

• Seal atau Lapisan TudungUmumnya merupakan lapisan batulempung yang tebal dari Formasi Telisa, Formasi Lower Palembang dan Formasi Middle Palembang. Batulempung yang saling menjemari membentuk suatu seal bagi semua akumulasi hidrokarbon di Cekungan Sumatra Selatan.

TERIMAKASIH !!!