cephalgia

Upload: patria-yudha-putra

Post on 10-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Baca

TRANSCRIPT

CEPHALGIADefinisi :

Rasa nyeri yang dpat timbul di seluruh bagian kepala termasuk scalp, wajah ( termasuk area orbitotemporal ) dan daerah belakang kepala. Sakit kepala atau cephalgia adalah salah satu alasan terbanyak seorang pasien mendatangi dokter.

Etiologi :

Cephalgia atau sakit kepala dapat timbul oleh karena kelainan primer atau sekunder atau karena kelainan lainnya. Kelaian utama sakit kepala adalah migraine, cluster headache (termasuk chronic paroxysmal hemicranias dan hemicranias continua), dan tension-type headache. Untuk kelainan sekunder sakit kepala adalah oleh karena terdapat kelainan pada ekstrakranial, kelainan pada intracranial, kelainan sistemik dan oleh karena pengaruh obat-obatan dan racun. Tetapi, penyebab sakit kepala yang terpenting adalah : Tension-type headache dan Migraine

Epidemiologi :

Meskipun banyak orang di masyarakat umumnya mengalami tension type headache (TTH) dibanding migrain, akan tetapi sebagian besar orang yang menderita sakit kepala mencari pengobatan ketika menderita migrain. Lebih dari 90% dari 1203 pasien konsultasi dokter umum datang dengan keluhan sakit kepala didiagnosis dengan migrain sebagai penyebab keluhan mereka.Klasifikasi :

Primary headaches

Migraine

Tension-type headaches

Trigeminal autonomal cephalgia

Lainnya

Secondary headaches

Sakit kepala yang dikarenakan oleh karean trauma atau injury pada kepala dan atau leher

Sakit kepala yang dikarenakan kelainan vaskuler kranial atau servikal

Sakit kepala yang dikarenakan kelainan intracranial non vaskuler

Sakit kepala karena adanya substansi

Sakit kepala karena infeksi

Sakit kepala karena kelainan homeostasis

Sakit kepala karena adanya kelainan pada cranium, mata, leher, hidung, mulut, sinus, gigi, mulut dan struktur cranial atau facial lainnya Sakit kepala karena kelainan psikiatriPatofisiologi :

Sakit kepala terjadi dikarenakan adanya aktivitas dari struktur nyeri yang sensitive didalam atau dsekitar otak, tengkorak, wajah, sinus atau gigi.Diagnosis : Fokus evaluasi dititikberatkan pada penyebab sekunder dari sakit kepala. Bila penyebab sekunder tidak ditemukan maka fokus diagnosis dititikberatkan pada kelainan primer sakit kepala.

Sakit kepala yang sering berulang dan dialami sejak kecil atau dewasa muda mendukung kearah kelainan primer sakit kepala.

Bila pola sakit kepala yang telah diketahui sebelumnya adalah tipe primer namun seiring dengan waktu tanda-tandanya berubah maka tipe sekunder sudah harus dipikirkan.

Gejala klinis :

Pemeriksaan SCALP, tampak adanya pembengkakan dan lembek, arteri temporalis ipsilateral terpalpasi dan kedua sendi temporomandibular terpalpasi karena lembeknya scalp saat pasien membuka dan menutup rahang.

Area mata dan periorbit harus diperiksa untuk lakrimasi, flushing dan keluarnya cairan konjungtiva. Nares juga diperiksa apakah ada purulensi. Selain itu juga pemeriksaan orofaring untuk lihat adanya pembengkakan, gigi untuk lihat apakah ada yang goyang

Leher harus difleksikan untuk mengetahui adanya kekakuan indikasi dari meningismus dan palpasi tulang-tulang servikal.

Tanda dan gejala neurologis meliputi, perubahan status mental, lemah, diplopia, papilledema, deficit neurologi fokal

Imunosupresi atau kanker

Meningismus

Sakit kepala baru mulai timbul di usia > 50 tahun

Thunderclap headache

Adanya gejala dari giant cell arteritis ( gangguan penglihatan, klaudikasi rahang, demam, penurunan berat badan, lembeknya ateri temporalis, myalgia proximal )

Gejala-gejala sistemik

Sakit kepala yang semakin memburuk

Mata merah disekitar cahaya

Pemeriksaan penunjang :

Kebanyakan pasien dapat didiagnosa tanpa memerlukan pemeriksaan tambahan. Tetapi, beberapa penyakit serius membutuhkan pemeriksaan seperti CT Scan atau MRI seperti pada pasien : Thunderclap headache

Perubahan status mental

Meningismus

Papiledema

Tanda-tanda sepsis (rash, shock)

Defisit neurologic fokal akut

Hipertensi parah (systole >220 diastole >120)

Pemeriksaan Lumbal Pungsi dan CSF diperlukan bila pasien meningitis, ensefalitis, perdarahan subaraknoid

Pemeriksaan Tonometri bila pasien mempunyai glukoma

Pemeriksaan MRI dilakukan apabila pasien memiliki kelainan seperti:

Defisit neuologik fokal dari subakut atau timbulnya tidak menentu

Usia > 50 tahun

Penurunan berat badan

Kanker

Infeksi HIV

Perubahan pola sakit kepala

Diplopia

Pemeriksaan ESR dilakukan bila pasien memiliki gangguan penglihatan, klaudifikasi rahang atau lidah, tanda arteri temporalis atau gejala lain yang mendukung giant cell arteritis Pemeriksaan CT Sinus Paranasal dilakukan bila pasien memiliki gejala sakit kepala yang mengganggu hingga parah seperti panas tinggi, dehidrasi, prostrasi, takikardia.