cerpen

Download cerpen

If you can't read please download the document

Upload: ubayzaqkie

Post on 19-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

cerpen

TRANSCRIPT

Maafkan AkuMatahari mulai terbit dari timur, terlihat orang-orang sudah mulai beraktivitas. Kania, ayo nak berangkat ke kampus, kasian nak Raya udah nunggu di luar sejak tadi teriak ibu Kania dari dapur. Iya Bu, ini Kania juga udah selesai siap-siap, Kania berangkat dulu ya Bu sahut Kania sembari keluar kamar untuk menemui Raya.Huh kamu lama banget sih kamu, bete tau yang nungguin omel Raya saat Kania sudah ada di hadapannya. Sorry deh Ray tadi alarmku mati, udah lah daripada telat, kita berangkat sekarang aja deh ujar Kania karena takut kena omel Raya lagi.Ahkirnya Raya dan Kania pun segera memasuki mobil Raya untuk menuju ke kampus. Stoppp, Ray kamu bisa parkir mobil sendiri kan? Soalnya aku mau ketemuan nih ma Edo ujar Kania sesampainya di depan kampus. Huh, ya udah deh daripada nanti aku lagi yang kena omel pacar kamu mending sekarang kamu turun deh balas Raya sembari menghentikan mobilnya. Thank you ya Ray teriak Kania sembari meloncat turun dari mobil.Raya termasuk gadis yang sangat sabar untuk menghadapi Kania, buktinya Ia dan Kania sudah bersahabat hampir 7 tahun. Raya segera memarkir mobilnya karena Ia tak ingin terlambat untuk mengikuti mata kuliah hari itu.Sesampainya di kelas, Kania segera menyambut dengan gembira. Rayaaa, pulang dari kampus kita ke cafe dulu yuk, ada yang mau aku omongin nih!!! teriak Kania sambil lari menghambur ke pelukan Raya seperti orang kesetanan. Ishhh apaan sih kamu, baru juga ditinggal markirin mobil kamu udah kayak gini, gimana kalau ditinggal selamanya teriak Raya sambil melepaskan pelukan Kania karena merasa jijik. Ray, maksud kamu ngomong mau ninggalin aku selamanya tu apa sih? kata Kania cemas. Ehmm, silahkan ke posisi duduk masing-masing ujar dosen mereka yang ternyata sudah berada di belakang mereka sejak tadi.Ahkirnya jam kuliah pun usai. Dosen mereka hari itu juga sedang baik sehingga mereka tidak diberi tugas yang berlebihan. Raya pun mengabulkan permintaan Kania untuk ke kafe saat pulang kuliah karena ada hal yang ingin dibicarakannya juga.Sesampainya di kafe Kania mulai angkat bicara, Ray, aku ngajak kamu ke sini cuma mau kasih kamu ini bisik Kania kecil dengan wajah datar. Raya pun membaca undangan itu. Maaf, bukannya aku gak mau memperingati hari peringatan 7 tahun persahabatan kita, tapi pada tanggal itu aku dan keluargaku akan pergi ke Paris untuk berlibur ujar Raya. Kenapa kamu gak bilang sih? ujar Kania sedikit emosi. Karena kamu gak minta persetujuan aku dalam membuat undangan itu ujar Raya lagi. Raya yang tidak mudah terbawa emosi berusaha untuk tetap sabar. Terserah lah Ray, aku malas berurusan denganmu dan akan membatalkan acara itu kata Kania sambil meninggalkan kafe. Kania ucapan Raya terdengar sangat lemah untuk melawan Kania.Dua hari adalah waktu yang sangat cepat untuk berlalu dan saatnya Raya beserta keluarganya berangkat ke Paris untuk liburan. Nak, kok mau berangkat ke Paris gak pamit sama Kania dulu? tanya Ibu Raya. Kania marah sama Raya, tapi Raya janji akan pamit ke Kania kok ma, Raya sekarang ke rumah Kania dulu ya, nanti langsung ketemu di bandara aja ya ma ujar Raya sambil berlalu pergi.Sesampainya di rumah Kania ternyata Kania sedang pergi sehingga Raya hanya dapat menyisipkan memo. Karena waktu keberangkatan sudah mendesak, akhirnya Raya segera menuju ke bandara untuk berangkat ke Paris. Sesampainya di bandara, Raya beserta keluarganya langsung menuju ke dalam pesawat. Tetapi ternyata perjalanan Raya kali ini harus mengalami sebuah bencana yang merenggut nyawanya. Pesawat yang ditumpanggi Raya jatuh sehingga Raya meninggal dunia. Kania yang melihat tanyangan berita di televisi kaget saat mengetahui hal itu.Pemakaman Raya berlangsung dengan lancar. Saat pemakaman telah selesai Kania bersikeras tidak mau meninggalkan nisan Raya. Rayaaa, kenapa kamu pergi disaat hari peringatan 7 tahun persahabatan kita teriak Kania di sela-sela tangisnya. Hati Kania sangat sakit dan pedih melihat kepergian Raya. Kania sabar, semua ada waktunya, ikhlaskan kepergian Raya suara kakak Raya lembut. Aku gak terima kak, Raya sahabatku Kania menangis lebih keras lagi. Kania kalau kamu kaya gini Raya gak mungkin tenang, kakak mohon kamu ikhlaskan Raya ujar kakak Raya yang ahkirnya ikut menangis. Gak akan, aku sayang Raya, aku gakmau kehilangan dia, kehilangan Raya sama aja kehilangan separuh hidupku kata Kania terus memberontak. Kakak tau perasaanmu, kakak juga terpukul, sekarang kita pulang saja, kakak yakin kamu lelah ujar kakak Raya berusaha menenangkan Kania. Ahkirnya Kania pun menyerah dan mau pulang ke rumah dengan membawa penyesalan yang dalam. Raya, maafkan aku!!! Aku akan berusaha tuk mengikhlaskanmu!!! Aku sayang kamu Ray teriak Kania diiringi isak tangis sesaat sebelum meninggalkan nisan Raya.

Kenangan Sahabat

Aku menangis saat membaca suratnya. Dia baik sekali. Tak pandang bulu. Kenapa harus begini!? Aku sayang dia. Aku sadar, sahabatku yang terbaik. Ya, Myra sahabatku. Dia memberiku kalung perak berbandul hati yang berwarna pink bertuliskan BFF. Dia tau kalau aku menginginkannnya. Biar kuceritakan.DuluHuks Rie kita akan berpisah ya? Tangis Myra.Ya, kamu jangan sedih ya kita bakal ketemu lagi, kok, ucapku.Iya, selamat tinggal ingat aku ya serunya.Namaku Rie Hikaru. Baru 3 tahun lalu aku pindah ke indonesia. Ya, aku orang jepang. Aku sudah bersahabat sama Myra Saveria. Dia baik sekali. Kini, aku dijemput oleh orangtuaku dari jepang. Sebenarnya aku tak mau. TapiRie, lupakan dia, ya. Dia kan, orang miskin. Orang disini kan, miskin, kata mama. Mamaku bernama Akira Hikaru.Ma, tapi dia baik. Biar miskin, tapi kan, hatinya baik. Nggak usah merendahkan gitu, protesku sebal. Kurasa, ini akan lebih baik jika aku tak melupakannya. Sampai, 1 tahun berlalu, aku mendapat surat darinya.Dear, Rie-chan.Kapan ya, kita ketemu. Aku rindu sama kamu. Ini kenangan buatmu.Jaga yang baik ya. Raba aja surat ini.Aku merabanya, dan hadiahnya, seperti yang di bait pertama kuberitahu. Aku menangis sedih. Kita akan bertemu lagi, kok, batinku.

Tuhan Tidak Pilih KasihGracia dan Clara adalah teman satu kelas di SMP St. Tarsisius, Semarang. Mereka sama-sama duduk di bangku kelas 9. Gracia adalah gadis yang sederhana, ia juga bukan berasal dari kalangan orang kaya, hanya saja Gracia sangat pintar sehingga dia dapat masuk di SMP itu dengan beasiswa. Berbeda dengan Clara, ia gadis yang berasal dari kalangan keluarga kaya dan elit sehingga ia sangat sombong. Clara juga menjadi ketua genk The Cherry Girls . Genk itu sangat terkenal dan ditakuti siswa-siswi di SMP itu. Guru-guru pun tidak berani menegur mereka karena salah satu dari mereka adalah anak kepala sekolah SMP itu.Setiap istirahat Clara selalu bersama Katie, Sandra dan Nicole yang tak lain adalah anggota genk The Cherry Girls. Clara dan genknya sering menghina dan mengerjai teman-temannya dan adik kelasnya yang mempunyai keterbatasan biaya. Gracia sering melihat perlakuan mereka. Gracia juga merasa tidak adil dibeda-bedakan dengan cara seperti itu, tetapi dia juga tidak mungkin marah kepada genk itu.Gracia pun mulai berpikir bagaimana caranya agar genk itu mau mengasihi sesama dengan adil dan tidak membeda-bedakan sesama lagi. akhirnya setelah beberapa kali Gracia mengamati, berpikir, dan berdoa, ia mendapat ide tentang cara menyadarkan Clara dan genknya.Suatu hari Gracia pergi ke rumah Clara dengan mobil mewah milik pamannya. Ia pergi dengan mobil mewah agar Clara dan genknya mau ikut dengannya. Sesampainya di rumah Clara, Gracia menekan bel yang berada pada pagar rumah itu. Clara dan genknya keluar dan mendapati Gracia berada di depan rumahya. Clara sempat mengusir Gracia, tetapi Gracia langsung memaksa mereka untuk ikut ke suatu tempat. Gracia juga sempat bertengakar dengan Clara dan genknya tetapi akhirnya mereka mengalah dan kemudian menggikuti Gracia.Ternyata Gracia mengajak mereka ke bangunan peninggalan Belanda yang sangat besar dan tua. Ternyata tempat itu adalah biara. Saat Gracia mengajak Clara dan genknya masuk, mereka tidak mau. Tetapi Gracia terus memaksa mereka, dan akhirnya mereka mengalah lagi.Sesampainya di dalam biara, Gracia mengajak mereka ke suatu ruangan. Di ruangan itu mereka diajak untuk berdoa dan mendengarkan sabda Tuhan. Setelah mendengarkan sabda Tuhan, beberapa Romo dan Frater yang berada di dalam ruangan itu mengajak mereka sharing pengalaman. Di dalam sharing itu, seorang frater mengatakan Yesus mencintai kalian dengan tulus, Yesus tidak pernah membeda-bedakan kalian, Yesus tidak peduli apakah orang itu kaya atau miskin, kalian harusnya bisa seperti Yesus dengan tidak membeda-bedakan sesama. Kata-kata itu membuat Clara dan genknya sadar bahwa perlakuan mereka terhadap sesama itu salah.Sejak saat itu mereka sadar akan kesalahan mereka dan mereka mengubah sikap mereka yang tadinya pilih-pilih teman menjadi mau berteman dengan semua orang tanpa pilih kasih, selain itu mereka juga rajin berdoa dan mendengarkan sabda Tuhan agar hati dan pikiran mereka terbuka.Kisah Saudagar KayaAlkisah hiduplah seorang saudagar kaya raya yang hidupnya bergelimpangan harta tanpa pernah merasa susah. Segala apa yang dia inginkan dapat dimilikinya dengan mudah tanpa perlu menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkannya. Namun saudagar itu tak pernah merasa bahagia, dia selalu bermuram durja dan merasa hambar dalam menjalani hidupnya.apa yang aku risaukan, hidupku ini cukup sempurna untuk ukuran seorang manusia, tapi mengapa aku tak pernah merasa bahagia. Gerutunya dalam hati.Dia kembali memutar otaknya seraya melihat daftar kekayaan yang sudah dimilikinya. Aku tahu kenapa, karena aku baru punya satu rumah mewah dan tak punya kendaraan pribadi untuk memudahkanku dalam bekerja? pikirnya.Keesokan harinya, dia memerintah salah seorang tangan kanannya untuk membelikan rumah mewah di kota lain dan membelikan mobil termahal di negaranya.Tak sampai satu minggu, kedua keinginannya pun terpenuhi, saudagar itu kini mempunyai satu rumah mewah di kota lain dan mobil termahal di negaranya. Satu dua minggu, kebahagiaan melanda hatinya yang telah lama risau.Namun minggu selanjutnya, hati saudagar kembali risau. Dia merasa semua itu terkesan biasa dan tak memberinya kebahagian lebih. Hingga akhirnya saudagar itu memutuskan untuk menenangkan diri dengan berlibur ke Negara lain.Dua bulan berlalu dia kembali pulang dengan wajah penuh kesedihan karena dia tak menemukan kebahagiaan di Negara yang dia kunjungi.Saudagar itu pun merasa kekayaannyalah yang telah membuatnya bosan dan bahagia. Akhirnya dia memutuskan untuk menjadi orang biasa dengan meninggalkan keluarganya dan tinggal seorang diri di kota terpencil. Tetapi kesulitan yang dialaminya menambah rasa sedih dan risau di hatinya. Bahkan kondisi ini membuatnya tak mengenal arti kebahagiaan, dia pun kembali menemui keluarganya. Dalam perjalanan pulang, dia bertemu seorang pedagang asongan di pinggir jalan yang bisa tersenyum riang. Dia mendekati pedagang itu dan mengajaknya bertukar pendapat.Maaf sebelumnya, apakah laba saudara dari berdagang seperti ini cukup besar? Tanya saudagar keheranan. Pedagang asongan hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa. Sikap pedagang itu benar-benar membuat saudagar semakin heran.kenapa saudara hanya tersenyum mendengar pertanyaan saya? tanyanya lagi.Kali ini pedagang asongan mulai angkat bicara. perlu saudara ketahui, berdagang seperti saya untung yang paling besar bukanlah materi tapi tantangan naik turun kendaraan, berlarian, kepanasan bahkan kehujanan dalam menjajakan dagangan saya jawabnya santai.Mendengar jawaban seperti itu, dia kembali mengerutkan dahinya, rasa heran akan kebahagiaan yang selalu terpancar dalam diri pedagang asongan itu semakin mengebu-gebu.Dia kembali mengajukan pertanyaan. tapi mengapa saudara bisa tertawa riang seperti hidup penuh dengan kebahagiaan padahal saudara tak berlimpah harta dan hanya seorang pedagang asongan, selama ini saya selalu mencari dimana letak kebahagiaan itu padahal saya sorang saudagar kaya tak pernah kesusahan namun tetap saja saya tak pernah merasa bahagia dengan apa yang saya miliki ceritanya.saudara perlu tahu, letak kebahagiaan sesungguhnya bukan pada materi saja, harta yang berlimpah atau terbatas tak selamanya membuat kita bahagia. Tak hanya itu, semua yang kita miliki tak akan pernah berarti apapun serta membuat kita bahagia karena letak kebahagiaan yang hakiki ada pada diri kita pribadimaksud saudara apa? Saya tak mengertiletak kebahagiaan yang hakiki terletak pada diri kita sendiri melalui satu rasa yakni rasa syukur. Tanpa rasa syukur semua yang kita miliki tak akan pernah membuat kita bahagia karena kita tak akan pernah puas dengan apa yang sudah kita milikiterima kasih banyak. Saudara telah memecahkan kerisauan hati saya selama ini dalam mencari letak kebahagiaanHikmahnyaKita tak akan pernah merasa bahagia tanpa ada rasa syukur. Karena dengan rasa itu seperti apapun kondisi yang sedang kita jalani tak akan pernah membuat kita bersedih dan merasa risau. Oleh karena itu, sebagai manusia hendaknya kita menanamkan rasa syukur dalam diri kita dalam segala situasi dan kondisi.

Liburan ke SoloHalo, namaku Fanny. Aku tinggal di Jakarta. Aku anak tunggal, dan aku mempunyai rambut keriting lebat atau disebut juga Kribo. Ayah dan ibuku mengatakan bahwa itu anugrah. Padahal, di keluargaku tak ada yang berambut seperti aku. Ayah dulu suka Ahmad Albar. Mungkin karena itulah kamu rambutnya seperti itu., kata papa. Aku anak kelas 6 dan umurku 11.Yey! Hari ini pengambilan rapot! Aku tetap juara 1 seperti kelas 5. Aku ingin menagih janji mama papa. Mama, papa, inget kan janji mama papa kalo aku tetap juara 1?, tanyaku. Ya ampun Fanny, hape sudah punya, laptop sudah punya, mau apa lagi?, mama kembali bertanya. Hmm Aku.. pengen liburan ke Korea. Mama dan papa pun berpandangan. Kamu serius?, Tanya papa. Aku menganggukkan kepala. Tidak bisa, Fanny., kata mama. Tapi kenapa?, Tanyaku sambil marah. Itu diluar pemikiran kami, Fanny., jawab papa. Tapi kan papa dan mama udah janji bakal turutin keinginanku., bantah Fanny. Lagipula, papa dan mama kan tidak punya uang. Aku hanya menundukkan kepala.Lagipula, papa akan mengajakmu ke tempat yang lebih seru. Kamu sudah lama ke sana., kata papa lagi. Ke mana?, tanyaku. Ke Solo., jawab papa. Apa? Ke Solo? Tempat nenek tinggal dong!, kataku kaget. Iya. Memangnya kenapa? Kamu tidak rindu pada nenek?, Tanya mama. Ya kangen sih, jawabku. Besok kita berangkat pukul delapan pagi., kata papa. Kok mama papa gak ngomong dari awal sih? Kan kalo dari awal, aku bisa membereskan barangku dari jauh hari., kataku. Sekarang, kamu bereskan barang-barangmu., kata mama mengalihkan pembicaraan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku hanya bisa menuruti apa kata mama dan papa.Kalian tahu? Aku kecewa. Aku benci ke Solo karena banyak yang mengejekku tentang rambutku. Aku juga kurang suka di Solo. Ya tapi mau bagaimana lagi. Kalau aku membantah, maka aku dibilang menghina. Jadi aku harus mengikuti apa kata mereka.Esok harinya di perjalanan, aku memakan cookies dan membaca komik Naruto. Oh ya, aku suka naruto lho. Tetapi lama-lama aku bosan juga. Maka aku main iPad milik papa. Tiba-tiba mobilku berhenti. Kenapa berhenti?, tanyaku. Kita kan sudah sampai di Solo., kata papa. Lumayan cepat ya, kataku. Ya itu karena tadi kamu sibuk sendiri membaca Naruto., kata mama.Tapi, kenapa tempatnya seperti ini? Lebih indah dari terakhir ke sini?, tanyaku. Oh ya. Papa lupa memberitahukanmu. Sekarang, nenek pindah rumah. Rumahnya ada di dekat kebun. Ini adalah kebun nenek., jawab papa. Tiba-tiba, banyak orang yang mengerumuni kami. Banyak yang menyalami papa dan mama. Beberapa orang menyalamiku juga sih. Hahaha Lama tak bertemu Kakak Kribo., kata anak-anak disana. Makin lebat saja!, kata mereka sambil terkikik. Aku menghiraukannya. Aku pun masuk ke rumah nenek.Wah, cucu nenek sudah datang, sambut nenek. Iya nek., jawabku. Fanny!, seru Via dan Siti. Via! Siti!, jawabku. Kami pun berpelukan. Via dan Siti adalah sepupuku. Via beragama Hindu, dan Siti beragama Islam. Sudah lama ya kita bertemu., kata Via. Kita jalan-jalan yuk!, ajak Siti. Kami pun jalan-jalan menggunakan sepeda.Oh ya. Kita berenang di sungai yuk!, seru Via. Ayuk, aku mau mengganti bajuku dulu ya., kataku. Buat apa?, Tanya Siti. Ya mau pakai baju renang lah., jawabku. Wah, Fanny hebat! Pakai baju renang!, seru Siti. Ya kalau di kota kan harus pakai baju renang., kataku. Mereka tinggal di Solo bagian desa. Jadi, mereka tidak sepintar orang kota.Kami pun pergi ke sungai. Aku suka sekali berenang. Kami main air sepuasnya. Sungainya pun bersih. Kamu senang sekali main air di sungai. Kayak tidak pernah main di sungai saja., kata Via. Memang tidak pernah., jawabku. Hah? Masa di kota tidak ada sungai?, kata Siti. Ada, tapi tidak bersih., ujarku.Kami pun menikmati Solo yang indah ini. Tak terasa aku harus kembali ke Jakarta. Aku pun sedih. Aku meminta kepada papa agar Via dan Siti diberikan handphone. Ayah pun membelikannya. Aku sangat senang karena jika mereka mempunyai handphone, aku bisa berkomunikasi dengan mereka.Tak terasa kami sudah 2 minggu di Solo. Kami harus pulang. Ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan buatku. Sampai jumpa Solo! Tunggu aku di liburan selanjutnya!

Ketulusan Cinta dan Kebodohanku

Hari ini seperti biasa, aku membantu ayah di ladang. Ya walaupun cuma bantu habisin kue yang ibu buat untuk ayah, tapi tak terduga hari itu menjadi hari yang sangat spesial buat ku. kenapa mungkin itu yang kalian ingin tanyakan..!! Karena hari itu aku bertemu tuk pertama kalinya dengan orang secantik dia. Tanpa sadar dia membuat hidup ini berubah. Yang tadinya aku tak tau apa artinya cinta perlahan aku mulai tauTak terasa 3 bulan berlalu tanpa pernah bertemu dia, walaupun cuma satu kali bertemu dia sepertinya hati ini tak mau pergi dari rasa itu. Hanya bisa bermimpi hanya bisa membayangkan dia, dalam hati selalu ada pertanyaan siapa namanya..? Tinggal dimana..? Masih bisakah aku bertemu dia sampai saat pakde menawarkan pekerjaan kepadaku. Ahmad kamu mau bekerja..? tanya pakde kepadaku, ya pakde aku mau. Tapi dimana? jawabku. Dah besok ke rumah pakde aja.Esok harinya aku ke rumah pakde. Ternyata aku disuruh kerja di dekat rumah pakde. Tanpa disangka ada wanita cantik berjalan di hadapan ku, tak terduga cewek itu orang yang selama ini aku impikan, apakah ini yang dinamakan jodoh pasti bertemu, ah ini sih cuma perasaan ku aja.Hari itu aku sangat bahagia karena dia membalas senyumku tuk pertama kalinya. Sekarang aku sudah tau dia adik dari bos ku namanya nidia nama yang sangat indah seindah orangnyaHari demi hari ku lalui dengan canda tawanya. Kami amat dekat. Bayak temanku bilang kami pacaran. Tapi kita berdua hanya sahabat, mungkin itulah yang dia rasakan sama aku, yang sebenarnya aku ingin lebih dari sahabat. Hari demi hari ku lalui dengan cinta dalam hati, yang mugkin tak akan pernah sampai. Aku tau aku bukan siapa siapa sedangkan dia amat jauh berbeda denganku.Pagi itu hari minggu sebenarnya aku ingin istirahat di rumah, tapi dia datang. mat ayo jalan jalan katanya ada air terjun indah di sana dia mengajaku. siapa sih cowok yang ngak mau diajak jalan jalan sama cewek yang sangat ia cintai. Aku mengajak temanku namanya wisnu dia sahabatku. Dia juga mengajak temannyaSesampainya di sana wah indahnya air terjun ini kata nidia sambil melihat pemandangan, yaa indah tapi lebih indah orang yang ada di hadapanku hujan ni ayo kembali, kataku.Hujan makin deras akhirnya kita pulang. Esok harinya aku sudah ngak kuat memendam perasaan ini. Akhirnya aku bilang pada nidia. Inilah hal tersulit bagi penulis. nidia sebenernya sudah lama aku ingin mengatakan ini padamu, sambil mengenggam kedua tanganya yang amat lembut. Nid aku sayang padamu, aku ingin kita lebih dari sahabat, aku ingin membagi kebahagiaan ku padamu tapi jawaban yang aku harapkan sia sia semua. maaf, aku mau konsen dulu sama sekolah ku jawab nidia. Tapi kita masih sahabat kan?. Jawabku sambil merasa sakit, hati ini bagaikan tertusuk panah tapi bukan panah asmara melainkan panah beracun.Hari demi hari ku lalui dengan berat. Dengan hati yang masih menantinya. Tak terasa 4 bulan berlalu, dengar dengar sekarang dia sudah punya pacar, hati ini tambah sakit. Memang 4 bulan ini aku sudah ngak bercanda dengan dia, apalagi bercanda ketemu aja jarang. Mungkin karena dia sudah ngak ikut kakaknya. Dia sekarang ikut neneknya, aku sih belum tanya sama dia soal pacar barunya, tapi aku tau dari sahabatku wahyu. udahlah lupain dia, kan masih ada cewek yang lebih cantik lebih baik dari dia sambil menghiburku. Ya memang bener sih, tapi bagiku hanya nidia cewek yang paling aku cintai sampai kapanpun.Hari berganti bulan, bulan pun berganti tahun. Tak terasa 5 tahun sudah aku hidup dalam penantian yang tak pernah terbalas, sampai saat ini pun perasaanku tak pernah berubah sedikit pun. dalam ikrar ku, aku akan selalu mendoakan engkau bahagia walaupun tak pernah bersamaku, aku ihklas jika engkau bahagia bersamanya inilah janji seorang sahabat yang juga sangat mencintaimu nidia.Moga moga yang membaca kisah ini. Tak pernah mengalami apa yang aku rasakan, dengan hati yang masih menanti cinta. Makasih sudah mau baca kisahku yang tak karuan ini, jika ada salah kata kami minta maaf. Karya cah mbajheng kisah ini di angkat dari pengalaman pribadi. Dompu 25 november 2013