character building - stbi.ac.id · pengertian; adat istiadat, sopan santun, dan perilaku. sebagai...
TRANSCRIPT
CHARACTER BUILDING (MEMBANGUN KARAKTER)
By.
Sarlin Mataheru (Preacher, Speaker, Motivator, Writer)
TUJUAN
Pelajaran KARAKTER ini perlu di ajarkan dan di terapkan dalam hidup seseorang karena
begitu pentingnya KARAKTER.
Oleh sebab itu setiap orang perlu membangun karakter yang baik dalam
hidupnya, karena keberhasilan ditentukan oleh sebuah
karakter yang baik.
KARAKTER
Menentukan
HASIL Keberhasilan
Seseorang ditentukan oleh sebuah
Karakter yang baik
CHARACTER BUILDING (CHARACTER FIRST EDUCATION)
Akar Kata Karakter berasal dari bahasa Latin yaitu :
Kharakter, Kharassein, atau Kharax, yang MAKNANYA adalah :
1. TOOLS FOR MARKING (ALAT UNTUK MENGUKUR).
2. TO ENGRAVE (UNTUK MENGUKIR, MELUKIS, MEMAHATKAN).
3. POINTED STAKE (poin untuk memancangkan sesuatu/mempertaruhkan).
Kata ini kemudian mulai banyak digunakan lagi dalam bahasa Peranc, yaitu: Caractere pada abad ke-14, dan kemudian masuk dalam bahasa Inggris menjadi Character, dan akhirnya dalam bahasa Indonesia disebut dengan Karakter.
Menurut Kamus BI Poerwadarminta, KARAKTER diartikan sebagai; tabiat, watak, sifat-sifat kejiawaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan yang lain. Sedangkan arti Karakter menurut Andrias Harefa
(seorang penulis): Proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga
‘berbentuk’ unik, menarik dan berbeda dengan yang lainnya.
Karakter sama juga artinya dengan Budi Pekerti.
Budi Pekerti menurut Edi Sedyawati adalah: Moralitas yang mengandung
pengertian; adat istiadat, sopan santun, dan perilaku.
Sebagai perilaku, Budi pekerti meliputi juga sikap yang dicerminkan oleh si
pelaku itu. Jadi, Budi pekerti dapat diartikan sesuai
situasinya.
Sikap dan perilaku itu mengandung 5 jangkauan hubungan, sebagai berikut:
1. Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan Tuhan
2. Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan diri sendiri
3. Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan Keluarga
4. Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan masyarakat dan bangsa
5. Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan alam sekitar
Kata Budi sering diartikan sebagai nalar,
pikiran, dan akal. (Ini yang membedakan
manusia dengan hewan).
Budi ini yang mempersatukan kita semua
sebagai manusia, baik suku, golongan,
kelompok bahkan umur sekalipun.
Sebagai manusia semua memiliki kesamaan
“Budi” dengan itulah orang ber-Pekerti
atau sama dengan bertindak baik.
Budi pekerti juga dapat dianggap
sebagai sikap dan perilaku yang
membantu orang dapat hidup lebih
baik. Budi pekerti juga diartikan
sebagai alat batin untuk
menimbang perbuatan baik dan
buruk yang sering disebut dengan
suara hati.
Paul Suparno mengartikan Budi pekerti dari
keterangan diatas sebagai nilai moralitas manusia
yang disadari dan dilakukan dalam tindakan
nyata. Yang bertujuan membantu manusia untuk
menjadi manusia yang seutuhnya.
Yang membantu orang lain hidup lebih baik
dengan sesamanya.
Dalam penamaan nilai moralitas tersebut unsur
kognitif (pikiran,pengetahuan,kesadaran) dan
unsur efektif (perasaan) harus mendapat tempat
dalam kehidupan seseorang.
PENGERTIAN KHUSUS
CHARACTER BUILDING (MEMBANGUN KARAKTER)
Sebuah Kualitas hidup yang membuat seseorang
Berbeda dengan orang lain.
Kualitas yang dimaksud adalah: Mutu, bobot atau
nilai tambah hidup seseorang.
Berbeda yang dimaksud adalah: Cara hidup
seseorang yang berubah.
Sedangkan KARAKTER itu sendiri adalah: Sifat,
tindakan dan perkataan seseorang.
Jadi KARAKTER itu bukan hanya sebuah perkataan, tapi yang
terpenting adalah sebuah tindakan untuk mau berubah.
Karakter yang Baik itu sendiri
adalah sebuah Teladan (menjadi cotoh).
MENGAPA KARAKTER SANGAT DIUTAMAKAN & SANGAT PENTING?
Karena :
1. KARAKTER menunjukkan siapa kita sebenarnya
2. KARAKTER menentukan bagaimana seseorang melangkah untuk mengambil sebuah keputusan kedepan
3. KARAKTER itu sendiri menentukan sikap, perkataan dan tindakan seseorang dalam kehidupannya (berhasil)
KARAKTER YANG BAIK ADALAH :
1. Motivasi dari dalam untuk melakukan apa yang benar, walaupun kita suka atau tidak suka untuk melakukannya dalam segala situasi.
2. Semua orang dapat memiliki KARAKTER yang baik; semua umur, kedudukan/jabatan, ras, ekonomi.
3. Selalu bersumber dari dalam hati.
MEMBANGUN KARAKTER DENGAN PUJIAN
Apakah PUJIAN itu?
Menunjukkan perkataan, tindakan dan sikap yang mendemonstrasikan kualitas karakter.
1. Pujilah karakter dan bukan Keberhasilan!!!
2. Pujilah Tindakan dan sikap
3. Pujilah motivasi dibalik Pekerjaan
4. Pujilah kualitas yang ingin dikembangkan
Ingat!!!
- Pisahkan Pujian dengan koreksi
- Komunikasikan pujian dengan cara yang berbeda-beda (melalui perkataan, senyum, sikap/tangan, penghargaan)
CONTOH-CONTOH MEMBANGUN KARAKTER :
CHARACTER BUILDING
PENUH PERHATIAN
Vs
Acuh tak acuh
I. TUJUAN MATERI PEMBELAJARAN
Siswa mampu/dapat membiasakan diri untuk
memiliki sikap/ karakter Penuh Perhatian
terhadap:
Pelajaran kampus, tugas-tugas harian, pakaian,
tempat tidur, pekerjaan dirumah,
Bersikap untuk menghormati dosen, orang tua
dan sesama dan dapat mengatur (disiplin)
waktu secara efesien untuk menjadi berhasil.
DEFENISI KHUSUS PENUH PERHATIAN:
1. Suatu keadaan dimana kita menyadari sepenuhnya apa yang sedang kita lakukan. 2. Dengan sungguh-sungguh memperhatikan. 3. Memberikan perhatian PENUH terhadap sesuatu (Pekerjaan, tugas, dls).
Kata memperhatikan (Inggris); attentive berasal dari bahasa Latin ad-tendo, yang
artinya merentangkan. Contoh merentangkan seperti; seekor kuda yang mengarahkan daun telinganya, atau
seekor burung yang mencondongkan kepalanya untuk mendengarkan sesuatu. Sikap penuh perhatian merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan
melibatkan seluruh organ tubuh, untuk dapat memperhatikan secara utuh.
SIKAP PENUH PERHATIAN YANG SEIMBANG Sikap Penuh Perhatian serupa dengan kesiagaan, konsentrasi, dan bertindak bijaksana. • Kesiagaan yang dimaksud ialah selalu waspada terhadap keadaan sekeliling. • Konsentrasi yaitu menggunakan semua panca indra untuk memperoleh sebanyak mungkin info. • Bertindak bijaksana adalah menghindari kata-kata yang tidak baik, juga sikap yang tidak sopan yang dapat menimbulkan akibat yang fatal.
Untuk menerapkan sikap Penuh Perhatian dalam kehidupan sehari-hari, maka perlu diterapkan 5 pernyataan :
I WILL. . . . . . .(Saya akan) : 1. Menatap orang yang sedang berbicara kepada saya 2. Bertanya jika saya tidak mengerti 3. Duduk maupun berdiri dengan tegak (sikap siap) 4. Tidak berusaha mencari perhatian bagi diri saya sendiri 5. Tidak memalingkan mata, telinga, tangan,kaki, dan mulut saya jika sedang memperhatikan
TAHU BERTERIMAKASIH
Vs TIDAK TAHU BERTERIMAKASIH
Menyatakan kepada orang lain melalui perkataan dan tindakan
Betapa berjasanya mereka bagi hidup saya
DEFENISI KHUSUS : Suatu keadaan dimana kita memberikan penghargaan atas apapun yang kita terima. Suatu sikap atau tindakan yang menunjukkan penghargaan.
Sikap berterimakasih (Gratefulness) berasal dari bahasa Latin; gratus, yang artinya
bebas, siap, siaga, bersedia, tidak menunda.
Orang yang berterimakasih mempunyai kebebasan, siap, siaga, bersedia dan tidak
menunda-nunda untuk menunjukkan sikap penghargaan kepada seseorang.
Orang yang berterimakasih memiliki perasaan berhutang budi terhadap orang-orang yang berjasa baginya
dalam segala keadaan.
Kata TERIMAKASIH harus di nyatakan dengan penuh kesadaran akan sesuatu yang membuat
kita berterimakasih. Contoh ;
1. Saat diberikan sesuatau baik berupa barang atau penghargaan, dsb.
2. Saat dinasehatin. Karena nasehat adalah sesuatu yang membangun untuk lebih baik dari hari kemarin.
3. Saat kita ditegur. Karena teguran dapat membenarkan langkah atau jalan kita yang salah (dapat belajar dari kesalahan).
Ke-5 Pernyataan “I WILL” ini merupakan cara untuk mengembangkan sikap tahu berterimakasih dan
memusatkan perhatian kita kepada orang lain dan bukan kepada diri sendiri. I WILL :
1. Menunjukkan pada orang tua dan orang-orang disekitar bahwa saya menghargai mereka
2. Menuliskan pesan-pesan ‘terimakasih’
3. Menjaga barang-barang saya dengan baik
4. Merasa puas dengan apa yang saya miliki
5. Menghitung kebaikan-kebaikan yang terima
MARI TERUS MEMBANGUN KEBIASAAN-KEBIASAAN YANG BAIK
YANG AKAN MENJADI SEBUAH KARAKTER
MENGERJAKAN LEMBAR KERJA
PENGAMPUNAN Mazmur 32:3
Amsal 17:22
Amsal 14:30
Amsal 15:17
1 Yohanes 4:20; 21
Matius 6:12; 14-15
Ayat bacaan: Ibrani 12:15
===================
"Jagalah supaya jangan ada seorangpun
menjauhkan diri dari kasih karunia Allah,
agar jangan tumbuh akar yang pahit
yang menimbulkan Kerusuhan dan yang
mencemarkan banyak orang."
“Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah
dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam
hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu
yang di sorga mengampuni kesalahan-
kesalahanmu. (Tetapi jika kamu tidak
mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga
tidak akan mengampuni kesalahan-
kesalahanmu.". (Markus 11:25-26)
“ampunilah dan kamu akan
diampuni." (Lukas 6:37).
Ada tiga (3) macam reaksi yang akan muncul ketika
seseorang mengalami sakit hati (kepahitan) :
Pertama: sikap mengalah. Sikap ini kelihatannya baik, karena yang bersangkutan tidak memberikan perlawanan yang bersifat negative, yang dapat berakibat jelek terhadap dirinya. Tetapi sesungguhnya sikap menyerah terhadap penolakan dapat menimbulkan rasa kesepian.
Kesepian menimbulkan rasa sedih.
Rasa sedih menimbulkan pengasihan diri.
Pengasihan diri menimbulkan depresi,
Depresi menimbulkan keputusasaan yang berakhir pada “kematian”
Ada tiga (3) macam reaksi yang akan muncul ketika
seseorang mengalami sakit hati (kepahitan) :
Kedua: Sikap mengabaikan. Sikap ini mencoba menyembunyikan keadaan yang sesungguhnya dengan cara menahan perasaan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Tidak peduli terhadap lingkungan. Ia berlagak gembira, atau menunjukkan sikap senang, padahal sesungguhnya tidak, Hatinya sedang menangis.
Orang seperti ini biasanya suka banyak bicara.
Ada tiga (3) macam reaksi yang akan muncul ketika
seseorang mengalami sakit hati (kepahitan) :
Ketiga: Sikap melawan. Sikap yang dimaksud disini adalah sikap melawan secara negative terhadap penolakan yang akhirnya menimbulkan kekesalan.
Kekesalan menimbulkan kebencian. Kebencian menimbulkan pemberontakkan. Dan pemberontakkan menjurus kepada penolakan akan camput tangan TUHAN.
Ketika seseorang mengalami luka
batin, perasaan dan pikirannya
dipenuhi dengan ketidakpercayaan,
kekuatiran, ketakutan dan tekanan-
tekanan. Ia sulit bertahan dalam
mengatasi berbagai cobaan, kelemahan
dan sakit penyakit dekat padanya.
Oleh karena itu apabila luka batin
yang dialami tidak segera
disembuhkan, maka akan menjadi
tempat pijakan empuk bagi iblis
untuk menguasai orang tersebut.
Rohnya terbelenggu oleh roh-roh
jahat dan lama kelamaan ia
menjadi lemah dan hancur.
Beberapa akibat yang akan muncul
karena kepahitan hati (luka batin) :
Adanya kecenderungan/keinginan untuk membalas dendam. Kebencian terhadap Yusuf oleh saudara-saudaranya berakhir pada rencana untuk membunuhnya (Kej 37:18).
Mengasihi diri sendiri secara berlebihan. Apabila ia tidak memiliki kemampuan untuk membalas dendam, maka ia bersikap sebagai korban dan mengasihani dirinya sendiri serta mencari perhatian orang lain. Ia merasa sering diperlakukan tidak adil, akhirnya ia mengalami depresi yang berat dan keinginan bunuh diri.
Menimbulkan pemberontakan. Kepahitan
tidak hanya membawa pemberontakkan,
tetapi menjadi racun dalam hati orang yang
bersangkutan, dan ketika kepahitan itu telah
berakar, maka akan menimbulkan kebutaan
rohani, yang membuatnya tidak bisa melihat
kebenaran dengan jelas. Pada saat seseorang
terluka hatinya sering terdengar keluhan-
keluhan yang pahit dan menimbulkan
pemberontakkan terhadap Tuhan dan orang
lain (Ayub 23:2-3).
Meracuni orang lain. Kepahitan tidak hanya
meracuni diri sendiri, tetapi menimbulkan
kerusuhan dan mencemarkan banyak orang
(Ibrani 12:15). Kepahitan akan menyebar dan
meracuni orang lain. Menaburkan benih
perselisihan, pertengkaran, fitnah, gossip dan
saling menjatuhkan.
Dengan menyadari betapa
menyedihkannya ketika seseorang
terjebak dalam sakit hati, maka
seyogyanya ketika seseorang mengalami
kepahitan hati janganlah dibiarkan sampai
menimbulkan masalah yang serius.
Kita memiliki Allah yang menjanjikan
damai sejahtera yang berlimpah (Yohanes
14:27; Yes. 48:18).
KepadaNya kita datang ketika hati ini
terasa amat pahit.
Waktu tidak dapat menyembuhkan
luka batin. Kesembuhan luka batin
hanya bisa terjadi ketika kita
menginjinkan kuasa kasih Kristus
menguasai hati kita. Bukankah
Alkitab berkata bahwa Dialah yang
menanggung segala beban hidup
kita? (Matius 28:11, Yesaya 53:4-6).
Ada beberapa cara penyembuhan luka batin
(kepahitan):
Menyadari bahwa Anda sedang terluka.
Berlakulah jujur dan terbukalah terhadap
Tuhan. Seringkali kesombongan menjadi
penghalang untuk mengakui bahwa kita
sedang terluka. Mintalah agar Tuhan
memberikan kekuatan untuk Anda
mengakuinya.
Berusahalah untuk membuang perasaan-
perasaan negative yang masuk dalam hati
Anda, seperti; kekesalan, kebencian dan
pemberontakan. Apabila Anda terus
menyimpannya maka itu dapat menjadi
racun yang mematikan. Katakana dengan
tegas: “saya mengusir segala kebencian,
kekesalan, kemarahan, dan dendam dari
dalam hati saya.”
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sukacita bukanlah suatu perasaan senang atau sedih semata, tetapi merupakan suatu keputusan iman. Memang tidaklah mudah bersukacita ketika kita sedang berada dalam kepahitan hati. Tetapi Tuhan memerintahkan supaya kita bersukacita senantiasa. Mengapa? Sebab sukacita memiliki kekuatan yang dahsyat untuk menyembuhkan luka batin (Amsal 17:22).
Berilah pengampunan kepada orang yang melukai Anda. Ini hal yang paling sulit, tetapi harus di lakukan. Anda tidak akan pernah sembuh dari luka batin jika tidak mau mengampuni, bahkan Tuhan pun tidak mau mengampuni Anda (Mrk 11:25-26). Jika Anda punya keinginan tetapi tidak mampu menjalankannya, berdoalah agar Tuhan memberi Anda kekuatan. Pergunakanlah tekad yang baik, jangan perasaan Anda. Mulailah mengasihi orang tersebut dengan kasih Kristus, maka Kristus akan melembutkan hati Anda untuk menikmati hubungan yang lebih baik dengan orang tersebut.
Pengampunan yang sejati harus di dasarkan
atas kasih Kristus yang terus menerus dan
total, tidak bergantung pada tindakan orang lain
(Kolose 3:12-13). Berdoalah dengan tulus dari
hati yang paling dalam untuk orang yang telah
menyakiti Anda. Sebutkan nama mereka satu
per satu. Dan mulai bebaskan kesalahan-
kesalahan atau hutang-hutang mereka kepada
Anda, kemudian mintalah Tuhan Yesus
mengalirkan kasihNya dalam hati Anda
( Yeremia 30:17).
Mengampuni menjadi kata kunci dalam
kehidupan orang Kristen, karena:
Mengampuni adalah salah satu ajaran utama
dan contoh dari kehidupan Kristus. Ketika Ia
di hina, di ludahi, di siksa, di pukul, di dera, di
lupakan, di salib dan mati. Ia masih bisa
berkata: Bapa, ampunilah mereka karena
mereka tidak tahu apa yang diperbuatnya.”
(Lukas 23:34).
Mengampunilah adalah bukti dari sebuah pertobatan. Orang yang tidak dapat mengampuni orang lain secara tuntas, berarti ia belum dapat merasakan pengampunan Allah. Dan tidak hidup dalam kebahagiaan yang sesungguhnya. Kita harus mengampuni orang lain karena kita telah di ampuni Tuhan Yesus. Pengampunan adalah bukti pertobatan (Matius 6:14-15).
Sebab mengampuni adalah sebuah kesaksian dari kasih Allah yang sudah kita terima. Ujian yang terbesar dari kasih adalah pengampunan.
Sebab mengampuni adalah cara
penyelesaian masalah dari suatu konflik
yang berkepanjangan yang telah
menimbulkan kebencian, kemarahan,
dendam, kepahitan dan depresi.
Sebab mengampuni adalah sesuatu yang
mendesak yang harus di lakukan. Tidak
boleh di tunda-tunda (Matius 5:23-24).
Apabila akar kepahitan itu dibiarkan,
maka semakin lama semakin
menyebarkan virus perpecahan dan
pertengkaran (Ibrani 12:14-15).
Anda ingin bebas dari
luka batin?
Berilah pengampunan kepada
orang yang menyakiti Anda, maka
Anda temukan damai sejahtera,
sukacita dan kekuatan yang
berlimpah untuk menjalani
kehidupan ini
Matius 6:15,16 berkata:
“Karena jikalau kamu mengampuni
kesalahan orang, Bapamu yang di
sorga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak
mengampuni orang, Bapamu juga
tidak akan mengampuni
kesalahanmu” . Amin