chika nadia agista

Upload: agungdwiantara

Post on 16-Oct-2015

59 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    FAKTOR PENENTU NILAI VERTIKAL RUANG PERKOTAAN

    PADA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA BANDARHARJO-

    SEMARANG

    TUGAS AKHIR

    Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

    CHIKA NADIA AGISTA

    L2D009139

    FAKULTAS TEKNIK

    JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

    SEMARANG

    JULI 2013

  • ii

    HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

    Tugas Akhir yang berjudul, Faktor Penentu Nilai Vertikal Ruang Perkotaan Pada Rumah

    Susun Sederhana Sewa Bandarharjo-Semarang ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua

    sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

    NAMA : Chika Nadia Agista

    NIM : L2D 009 139

    Tanda Tangan :.................................

    Tanggal : 16 Juli 2013

  • iii

    HALAMAN PENGESAHAN

    Tugas Akhir ini diajukan oleh:

    Nama : Chika Nadia Agista

    NIM : L2D 009 139

    Jurusan : Perencanaan Wilayah dan Kota

    Fakultas : Teknik

    Judul Tugas Akhir : Faktor Penentu Nilai Vertikal Ruang Perkotaan Pada Rumah Susun

    Sederhana Sewa Bandarharjo-Semarang

    Telah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang

    diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota,

    Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

    TIM PENGUJI

    Pembimbing : Dr. Drs. PM. Brotosunaryo, MSP (......................................)

    Penguji I : Ir. Jawoto Sih Setyono, MDP (......................................)

    Penguji II : Dra. Bitta Pigawati, MT (......................................)

    Semarang, 16 Juli 2013

    Mengetahui, Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

    Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

    Dr.-Ing. Asnawi, ST

    NIP 19710724 199702 1 001

  • iv

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Sebagai sivitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertandatangan di bawah ini :

    Nama : Chika Nadia Agista

    NIM : L2D009139

    Jurusan : Perencanaan Wilayah & Kota

    Fakultas : Teknik

    Jenis Karya : Tugas Akhir

    demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas

    Diponegoro Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-exclusive Royalty Free Right) atas karya

    ilmiah saya yang berjudul :

    Faktor Penentu Nilai Vertikal Ruang Perkotaan Pada Rumah Susun Sederhana Sewa

    Bandarharjo-Semarang

    beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Noneksklusif ini

    Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk

    pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap

    mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di : Semarang

    Pada Tanggal : 16 Juli 2013

    Yang menyatakan

    Chika Nadia Agista

  • v

    Tindakan adalah cermin bagaimana saya melihat dunia.

    Sementara dunia saya tak lebih luas dari pikiran saya tentang

    diri saya sendiri. Bila kita takut menghadapi dunia,

    sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri

    Karya sederhana ini kupersembahkan untuk,

    Kedua orangtuaku sebagai bentuk pemenuhan tanggung jawab dan

    sebagai wujud ungkapan terima kasih yang sangat sederhana atas segala

    limpahan kasing sayang mereka yang tidak ternilai harganya.

    Kakakku Deni dan Adikku Suci.

    Keluarga dan masa depanku

  • vi

    Abstrak

    Akibat urbanisasi jumlah penduduk perkotaan dari tahun ke tahun semakin bertambah. Dengan terus meningkatnya jumlah penduduk perkotaan, permintaan akan lahan untuk pengembangan permukiman yang utamanya di pusat kota terus meningkat dengan penawaran lahan yang bersifat in-elastis sempurna, menjadikan harga lahan kota terus melonjak tinggi, sehingga para urbanis yang sebagian besar kemampuan ekonominya rendah mereka tidak mampu mengakses perumahan formal. Mereka yang tidak mampu mengakses perumahan formal, solusi empiris yang banyak kita jumpai di perkotaan adalah mereka bermukim di kawasan kumuh atau menempati lahan ilegal. Fenomena yang demikian terjadi di Kelurahan Bandarharjo-Semarang.

    Untuk mengatasi permasalahan yang demikian, Pemerintah Kota Semarang melalui program peremajaan lingkungan dengan konsep membangun tanpa menggusur, dibangunlah Rumah Susun Bandarharjo. Dengan adanya rumah susun, mereka mempunyai rumah yang layak, sehat, dan memenuhi syarat-syarat perumahan, guna menunjang berbagai aktifitas penghuni dalam melangsungkan kehidupan. Grand Theory Bergel (1955) menunjukkan bahwa, karena variabel aksesibilitas NVRP berkebalikan dengan letak ketinggiannya dan berdasarkan penelitihan-penelitihan sebelumnya, yaitu Lin (1998), Brotosunaryo (2009), dan Tegrasia (2011), menghasilkan NVRP yang berbeda dan tergantung pada pemanfaatan ruang vertikalnya.

    Dengan hasil yang berbeda atas NVRP tersebut, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian lanjutan dengan lokasi yang berbeda, yakni dengan memilih lokasi Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Bandarharjo-Semarang. Fenomena empiris di Rumah Susun Bandarharjo, ditemukan bahwa semakin keatas letak lantai bangunan maka semakin murah harga sewanya dan sebaliknya semakin mendekati lantai dasar maka harga sewa semakin mahal. Pertanyaan penelitian yang diangkat dalam kajian ini adalah faktor-faktor penentu apakah yang mempengaruhi NVRP di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang. Untuk menemukan faktor penentu NVRP di Rumah Susun Bandarharjo, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan positivistic-rasionalistik, yang dianalisis melalui metode kuantitatif dengan teknik analisis R Factor Analysis.

    Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, dengan pengumpulan melalui pengamatan, kuesioner, wawancara terstruktur, dan mencari dokumen yang ada pada instansi terkait. Teknik sampling yang digunakan adalah Stratified Purposive Sampling dan dengan ini berhasil diwawancarai 68 responden dari semua lantai unit satuan Rumah Susun Bandarharjo Blok Lama, Blok A, dan Blok B sebanyak 210 unit. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang dipengaruhi oleh 2 (dua) variabel penentu berdasarkan konsepsi Lin I, yakni variabel ekonomi dengan parameter aksesibilitas, bahaya kebakaran, dan bahaya gempa bumi; variabel psikologi dengan parameter lingkungan dengan komponen harga sewa, pemandangan, kondisi cahaya sinar matahari, dan sosialisasi dengan tetangga; serta parameter kenyamanan dengan komponen kenyamanan dan kebisingan.

    Kontribusi variabel ekonomi dalam menjelaskan NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo sebesar 60,25% dan variabel psikologi sebesar 39,74%. Apabila diverifikasikan dengan Grand Theory Bergel menunjukkan bahwa penelitian ini selaras, demikian juga dengan penelitian yang dilakukan Tegrasia di lokasi yang berbeda, yakni di Rumah Susun Kaligawe-Semarang. Sedangkan, terhadap NVRP untuk pemanfaatan Kondominium/Apartemen di Jakarta Pusat oleh Brotosunaryo terdapat kontradiksi yang cukup nyata.

    Kata kunci : Faktor penentu, Nilai Vertikal Ruang Perkotaan (NVRP), Rumah susun.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas ramhat dan karunia-Nya maka penyusunan tugas akhir ini dapat terselesaikan, dengan mengambil judul Faktor Penentu Nilai Vertikal Ruang Perkotaan Pada Rumah Susun Sederhana Sewa Bandarharjo-Semarang ini menjadi syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Laporan ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari beberapa pihak yang terkait. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga diberikan kemudahan dan kelancaran selama proses penyusunan tugas akhir.

    2. Orang tua yang tercinta, yang telah mendukung dan memberikan bantuan moral dan spiritual dalam pembuatan laporan ini.

    3. Bapak Dr. Drs. PM. Brotosunaryo, MSP, selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan waktu sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

    4. Bapak Ir. Jawoto Sih Setyono, MDP, selaku dosen pembahas sekaligus penguji tugas akhir yang telah memberikan arahan serta masukan untuk menghasilkan tugas akhir yang lebih baik.

    5. Ibu Dra. Bitta Pigawati, MT, selaku dosen pembahas sekaligus penguji tugas akhir yang telah memberikan arahan serta masukan untuk menghasilkan tugas akhir yang lebih baik.

    6. Ibu Anita Ratnasari, ST, MT, selaku dosen wali saya yang telah memberi motivasi, waktu, dan arahannya selama saya menempuh perkuliahan.

    7. Segenap dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota UNDIP yang telah mengajar saya sehingga banyak ilmu yang diterima guna menyelesaikan penelitian dan tugas akhir ini.

    8. Seluruh karyawan TU maupun perpustakaan PWK yang telah memberikan pelayanan yang baik.

    9. Seluruh penghuni Rusunawa Bandarharjo yang telah memberikan informasi berupa pendapat/persepsinya berkaitan dengan penelitian ini untuk menghasilkan tugas akhir yang lebih baik.

    10. Semua pihak Instansi yang telah membantu memberikan data-data dalam pembuatan laporan ini.

    11. Riyan Nugraha yang telah memberi motivasi, bantuan, dan semangat dalam pembuatan laporan ini.

    12. Seluruh teman-teman angkatan 2009 yang telah memberikan dukungan selama penyusunan laporan ini.

    13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas bantuan dan partisipasinya dalam penyusunan laporan ini.

    Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, masih benyak terdapat kesalahan dan kekurangan dikarenakan oleh keterbatasan penyusun. Oleh sebab itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna lebih baiknya laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun para pembaca sekalian, khususnya Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro.

    Semarang, 16 Juli 2013

    Penulis

  • viii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... i

    HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................................... v

    ABSTRAK................................................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR ................................................................................................................ vii

    DAFTAR ISI ............................................................................................................................. viii

    DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. xii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................. xiii

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1

    1.2 Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian ................................................................ 3

    1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian ......................................................................................... 3

    1.3.1 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 3

    1.3.2 Sasaran Penelitian ................................................................................................. 3

    1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 4

    1.4.1 Manfaat Bagi Pengembangan Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota ...................... 4

    1.4.2 Manfaat Bagi Kebijakan Pembangunan Kota ........................................................ 4

    1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................................... 4

    1.5.1 Ruang Lingkup Substansial................................................................................... 5

    1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah ....................................................................................... 5

    1.6 Keaslian Penelitian .......................................................................................................... 6

    1.7 Posisi Penelitian dalam Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota .......................................... 8

    1.8 Kerangka Pikir ................................................................................................................ 9

    1.9 Metodologi Penelitian ................................................................................................... 10

    1.9.1 Pendekatan Penelitian .......................................................................................... 10

    1.9.2 Metode Penelitian ................................................................................................ 10

    1.9.3 Kebutuhan Data ................................................................................................... 11

  • ix

    1.9.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................... 12

    1.9.5 Teknik Sampling ................................................................................................. 15

    1.9.6 Kerangka Analisis ............................................................................................... 17

    1.9.7 Teknik Analisis ................................................................................................... 18

    1.10 Sistematika Penulisan .................................................................................................... 18

    BAB II NILAI VERTIKAL RUANG PERKOTAAN UNTUK PEMANFAATAN

    RUMAH SUSUN ......................................................................................................... 20

    2.1 Perumahan Massal Vertikal (PMV) .............................................................................. 20

    2.2 Pembangunan Rumah Susun ......................................................................................... 21

    2.2.1 Pengertian Rumah Susun ...................................................................................... 21

    2.2.2 Tujuan Pembangunan Rumah Susun ..................................................................... 21

    2.2.3 Kelengkapan Rumah Susun .................................................................................. 22

    2.2.4 Target atau Sasaran Penghuni Rumah Susun ......................................................... 22

    2.2.5 Dasar Teori Dalam Pembangunan Rumah Susun................................................... 23

    2.3 Nilai Horizontal Ruang Perkotaan ................................................................................. 25

    2.4 Nilai Vertikal Ruang Perkotaan ..................................................................................... 28

    2.4.1 Teori Ketinggian Bangunan .................................................................................. 28

    2.4.2 Hasil Studi Penelitian Tentang NVRP ................................................................... 28

    2.4.3 Fakta Empiris Tentang NVRP............................................................................... 29

    2.4.4 Justifikasi Faktor Penentu NVRP Berdasarkan Fakta Empiris ............................... 31

    2.5 Sintesa Teori ................................................................................................................. 31

    BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA

    BANDARHARJO-SEMARANG ............................................................................... 33

    3.1 Gambaran Umum Kota Semarang ................................................................................. 33

    3.2 Arah Pengembangan Perumahan Kota Semarang ........................................................... 37

    3.2.1 Arah Pemanfaatan Lahan Permukiman ................................................................ 37

    3.2.2 Arah Pengembangan Perumahan ......................................................................... 38

    3.3 Kebijakan Penataan Ruang di Kecamatan Semarang Utara ............................................ 42

    3.4 Kebijakan Tentang Rumah Susun .................................................................................. 43

    3.4.1 Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun ............................... 43

    3.4.2 Peraturan Daerah Kota Semarang No. 6 Tahun 2010 ........................................... 44

    3.4.3 Peraturan Daerah Kota Semarang N0. 14 Tahun 2011 ......................................... 44

    3.5 Sejarah Perkembangan Pembangunan Rumah Susun di Semarang ................................. 45

  • x

    3.6 Gambaran Umum Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ............................................... 45

    3.6.1 Kondisi Fisik dan Lingkungan di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang .............. 48

    3.6.2 Kondisi Non-Fisik di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ................................ 55

    3.7 Deskripsi Penghuni Rumah Susun Bandarharjo ............................................................. 56

    3.7.1 Kondisi Kehidupan Penghuni .............................................................................. 56

    3.7.2 Kondisi Tanggungan Keluarga ............................................................................ 57

    3.7.3 Kondisi Ekonomi ................................................................................................ 58

    3.7.4 Kondisi Sosial ..................................................................................................... 59

    3.8 Penetapan Harga Sewa Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ....................................... 61

    BAB IV FAKTOR PENENTU NVRP UNTUK PEMANFAATAN RUMAH

    SUSUN SEDERHANA SEWA BANDARHARJO-SEMARANG ............................ 62

    4.1 Persepsi Penghuni Terhadap Nilai Vertikal Ruang Perkotaan ........................................ 62

    4.2 Uji Instrumen Penelitian ................................................................................................ 66

    4.2.1 Uji Reabilitas Instrumen ..................................................................................... 66

    4.2.2 Uji Validitas Instrumen ....................................................................................... 67

    4.3 Analisis Nilai Vertikal Ruang Perkotaan........................................................................ 68

    4.3.1 Analisis Faktor .................................................................................................... 68

    4.3.2 Analisis Korelasi Rank Spearman ....................................................................... 72

    4.4 Kontribusi Variabel dan Parameter NVRP Rumah Susun Bandarharjo-Semarang .......... 77

    4.5 Nilai Vertikal Ruang Perkotaan di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ...................... 77

    4.6 Verifikasi dengan Teori dan Penelitian Sejenis .............................................................. 79

    BAB V PENUTUP ................................................................................................................... 82 5.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 82

    5.1.1 Konsepsi Nilai Vertikal Ruang Perkotaan ............................................................ 82

    5.1.2 Variabel Penentu Nilai Vertikal Ruang Perkotaan ............................................... 82

    5.2 Rekomendasi ................................................................................................................ 83

    5.3 Rekomendasi Studi Lanjutan ......................................................................................... 84

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel I. 1 : Perbedaan Penelitian Dengan Penelitian Sebelumnya ............................................... 7

    Tabel I. 2 : Kebutuhan Data Pada Penelitian Faktor Penentu NVRP.......................................... 12

    Tabel I. 3 : Jumlah Unit Hunian dan Tipe Menurut Letak Lantai dan Blok Bangunan ............... 15

    Tabel I. 4 : Jumlah Sampel di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ........................................ 17

    Tabel I. 5 : Bobot Penelitian Berdasarkan Skala Likert ............................................................. 18

    Tabel II.1 : Jenis-Jenis Perumahan Berdasarkan Penggunannya ................................................ 21

    Tabel II.2 : Harga Rumah Susun di Kota Semarang .................................................................. 30

    Tabel II.3 : Variabel Penelitian ................................................................................................. 31

    Tabel II.4 : Sintesa Teori Faktor Penentu NVRP Pada Pemanfaatan Rumah Susun ................... 32

    Tabel III.1 : Jumlah Penduduk Kota Semarang Tahun 2007-2011 .............................................. 35

    Tabel III.2 : Perkembangan Penduduk Lahir, Mati, Datang, dan Pindah ..................................... 35

    Tabel III.3 : Jumlah Penduduk Kota Semarang Berdasarkan Kelompok Umur............................ 36

    Tabel III.4 : Komposisi Penduduk Kota Semarang Berdasarkan Mata Pencaharian..................... 37

    Tabel III.5 : Jumlah Unit Hunian Menurut Letak Lantai dan Blok Bangunan .............................. 48

    Tabel III.6 : Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial di Lingkungan Rumah Susun Bandarharjo ...... 50

    Tabel III.7 : Jumlah Penghuni dan Pengelompokkan RT di Rumah Susun Bandarharjo .............. 57

    Tabel III.8 : Banyaknya Tanggungan Keluarga di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ............ 57

    Tabel III.9 : Mata Pencaharian Kepala Keluarga di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang .......... 58

    Tabel III.10 : Penghasilan Kepala Keluarga di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ................... 58

    Tabel III.11 : Kelembagaan dan Kegiatan Sosial di Susun Bandarharjo-Semarang ....................... 61

    Tabel III.12 : Harga Sewa Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ................................................. 61

    Tabel IV.1 : Persepsi Penghuni Terhadap Parameter NVRP ....................................................... 62

    Tabel IV.2 : Uji Reabilitas Parameter ......................................................................................... 67

    Tabel IV.3 : Uji Validitas Parameter .......................................................................................... 68

    Tabel IV.4 : Anti Image Matrics ................................................................................................. 69

    Tabel IV.5 : Anti Image Matrics Hasil Analisis Ulang I .............................................................. 70

    Tabel IV.6 : Anti Image Matrics Hasil Analisis Ulang II ............................................................ 70

    Tabel IV.7 : Pengelompokkan Parameter Sebelum Dirotasi ........................................................ 71

    Tabel IV.8 : Rotated Component Matrics ................................................................................... 72

    Tabel IV.9 : Korelasi Parameter Penentu NVRP Untuk Pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo 73

    Tabel IV.10 : Persamaan &Perbedaan Penelitian dengan Teori dan Hasil Penelitian Sebelumnya . 81

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 : Ruang Lingkup Wilayah ...................................................................................... 6

    Gambar 1.2 : Posisi Penelitian Dalam Ilmu Perencanaan Wilayah Dan Kota ............................. 8

    Gambar 1.3 : Kerangka Pemikiran ............................................................................................ 9

    Gambar 1.4 : Tahapan Pelaksanaan, Pendekatan, dan Metode Penelitian NVRP...................... 11

    Gambar 1.5 : Formula Slovin.................................................................................................. 16

    Gambar 1.6 : Tahapan Analisis ............................................................................................... 17

    Gambar 2.1 : Model Zona Konsentris, JH. Von Thunen .......................................................... 27

    Gambar 2.2 : Struktur Kota (Hoyt-1939)................................................................................. 32

    Gambar 3.1 : Wilayah Administratif Kota Semarang .............................................................. 34

    Gambar 3.2 : Grafik Penduduk Kota Semarang Berdasarkan Pendidikan ................................ 36

    Gambar 3.3 : Tata Guna Lahan Kecamatan Semarang Utara ................................................... 43

    Gambar 3.4 : Lokasi Rumah Susun Sederhana Sewa Bandarharjo-Semarang .......................... 47

    Gambar 3.5 : Lokasi Pembangunan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang .............................. 47

    Gambar 3.6 : Kondisi Hunian di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang................................... 49

    Gambar 3.7 : Kondisi Fasilitas di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ................................. 50

    Gambar 3.8 : Jaringan Jalan di Lingkungan Area Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ......... 51

    Gambar 3.9 : Jaringan Jalan di Dalam Area Rumah Susun Bandarharjo-Semarang .................. 51

    Gambar 3.10 : Jaringan Drainase di Dalam Area Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ............ 52

    Gambar 3.11 : Jaringan Persampahan di Dalam Area Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ..... 52

    Gambar 3.12 : Meteran Listrik di Tiap Rumah .......................................................................... 53

    Gambar 3.13 : Tempat Penampungan Air ................................................................................. 54

    Gambar 3.14 : Kran Air di Tiap Lantai ..................................................................................... 54

    Gambar 3.15 : Kondisi Fasilitas Umum di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang...................... 55

    Gambar 3.16 : Grafik Persentase Tingkat Pendidikan di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang . 59

    Gambar 3.17 : Interaksi Sosial Antar Penghuni di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang .......... 60

    Gambar 4.1 : Nilai Vertikal Ruang Perkotaan di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang ........... 77

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran F.1: Output Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequancy (KMO-MSA) .......... 68

    Lampiran F.3: Output Communalities .......................................................................................... 71

    Lampiran F.3: Output Total Variance Explained .......................................................................... 71

    Lampiran F.3: Output Component Matrics ................................................................................... 71

    Lampiran F.3: Output Rotated Component Matrics ...................................................................... 72

  • 1

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di perkotaan akan terus bertambah karena meningkatnya arus

    urbanisasi. Arus urbanisasi di daerah perkotaan telah menimbulkan permasalahan tersendiri bagi

    kesejahteraan hidup. Salah satu pokok kesejahteraan rakyat adalah terpenuhnya kebutuhan akan

    papan atau perumahan, yang termasuk dalam kebutuhan dasar manusia selain sandang dan pangan,

    bagi setiap warga Negara Indonesia. Perumahan atau permukiman tidak hanya dapat dilihat sebagai

    sarana kebutuhan hidup, tetapi adalah proses bermukim manusia dalam rangka menciptakan hidup.

    Perumahan merupakan dimensi kemiskinan yang paling nyata. Seiring pertumbuhan penduduk

    yang meningkat setiap tahunnya, keterbatasan lahan untuk tempat tinggal menjadi masalah.

    Keterbatasan lahan menjadikan pemerintah mencari solusi dengan upaya peningkatan

    efektifitas penggunaan serta pemenuhan terhadap kebutuhan akan tempat tinggal bagi masyarakat.

    Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam memiliki hunian di perkotaan, mereka

    tidak mampu dalam hal biaya mendirikan rumah. Oleh karena itu, MBR sering menempati lahan-

    lahan yang tidak sah, seperti sepanjang jalur kereta api, pinggiran sungai, dan lahan-lahan kosong

    lainnya. Perlunya pemanfaatan lahan seefisien mungkin di perkotaan menyebabkan pembangunan

    perumahan dan permukiman yang mengarah ke horizontal, sebaiknya diarahkan menuju ke arah

    vertikal.

    Pemanfaatan lahan di pusat kota yang intensif dan memunculkan bangunan vertikal, seperti

    apartemen, rumah susun, dan sebagainya, merupakan salah satu cara untuk mengurangi

    penggunaan tanah, mendekatkan penghuni ke tempat kerja, memperpendek jaringan prasarana dan

    utilitas kota, sekaligus membuat ruang-ruang terbuka kota menjasi lebih nyaman. Oleh karena itu,

    pemerintah melalui Program Peremajaan Lingkungan dengan konsep Membangun Tanpa

    Menggusur, dibangunlah Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Pembangunan rumah susun

    ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan keterbatasan lahan yang ada, karena dengan adanya

    rumah susun dalam satu wilayah dapat memberikan tempat tinggal yang layak bagi beberapa

    keluarga dengan tidak menggunakan tanah dan tempat yang banyak, mengingat bentuk bangunan

    rumah susun yang bertingkat.

    Adanya pembangunan rumah susun akan mewujudkan konsep peremajaan kota,

    mengurangi permukiman kumuh, dan menjadi daerah yang bersih dan teratur. Pembangunan rumah

    susun ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu dengan biaya yang terjangkau.

    Pelaksanaan pembangunan rumah susun di Indonesia dimulai pada tahun 1974 hingga sekarang.

    1

  • 2

    Bahkan tahun-tahun terakhir ini pemerintah mencanangkan program pembangunan rumah susun

    seribu tower. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota

    Semarang Bidang Perumahan dan Permukiman, menjelaskan bahwa masih ada sebagian

    masyarakat yang belum mempunyai tempat tinggal yang layak.

    Penduduk kurang mampu tinggal dikawasan kumuh yang diperkirakan tersebar di 42

    (empat puluh dua) titik, yaitu di Krasakan, Makam kobong, Tawang, Bandarharjo, Kebonharjo,

    Kampung Melayu, Tanjungmas, Dadapsari, Kuningan, Purwosari, Plombokan, Bulu Lor, Panggung

    Kidul, Panggung Lor, Tawang Mas, Karang Ayu, Banjir Kanal, Sleko, Sayangan, Purwodinatan,

    Pekojan, Bulu, Bojong Salaman, Kalisari, Lemah Gempal, Bubakan, Dargo, Peterongan, Pandean

    Lamper, Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Randugarut, Karanganyar, Tugurejo,

    Jrakah, Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, Trimulyo, Genuksari, Tambakrejo, dan Sukorejo. Salah

    satu titik lokasi permukiman kumuh adalah Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara,

    dimana merupakan kawasan yang berdekatan dengan pantai menjadi pusat perdagangan dan

    industri yang menarik orang untuk datang dan bekerja.

    Kecamatan Semarang Utara memiliki daya tarik bagi warga pendatang sekitar Semarang

    seperti Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, dan Purwodadi (Kedungsapur). Pada dasarnya rumah

    susun terdiri dari dua bagian, yaitu rumah susun sederhana milik dan rumah susun sederhana sewa.

    Sebagian besar rumah susun yang dibangun oleh pemerintah adalah Rumah Susun Sederhana Sewa

    atau disingkat Rusunawa. Kota Semarang memiliki 7 (tujuh) rusunawa, yaitu: Rumah Susun

    Bandarharjo, Pekunden, Karangroto, Plamongansari, Gasemsari, Pondok Boro, dan terakhir adalah

    Kaligawe (Data dari UPTD Kota Semarang, 2013). Pada tahun 1992-1993 dilaksanakan

    pembangunan rumah susun tahap I di Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara.

    Rumah Susun Bandarharjo merupakan rumah susun sederhana pertama yang dimiliki Kota

    Semarang yang dibangun pada awal tahun 1990-an, sehingga usia bangunannya lebih tua dibanding

    rumah susun lainnya. Dengan adanya Rumah Susun Bandarharjo ini mampu mengakomodasi

    kebutuhan tempat tinggal khususnya bagi MBR dan pendatang. Ada perbedaan antara konsepsi

    teoritis dan fenomena empiris Grand Theory Bergel (1955) menunjukkan bahwa, karena variabel

    aksesibilitas NVRP berkebalikan dengan letak ketinggiannya dan berdasarkan penelitihan-

    penelitihan sebelumnya, yaitu Lin (1998), Brotosunaryo (2009), dan Tegrasia (2011),

    menghasilkan NVRP yang berbeda dan tergantung pada pemanfaatan ruang vertikalnya.

    Fenomena empiris di Rumah Susun Bandarharjo, ditemukan bahwa semakin keatas letak

    lantai bangunan maka semakin murah harga sewanya dan sebaliknya semakin mendekati lantai

    dasar maka harga sewa semakin mahal. Jadi, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian

    lanjutan dengan lokasi yang berbeda, yakni dengan memilih lokasi Rumah Susun Sederhana Sewa

    (Rusunawa) Bandarharjo-Semarang. Dengan tujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor penentu

  • 3

    NVRP pada pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang. Selanjutnya akan dilakukan

    verifikasi dengan penelitian sebelumnya dan Grand Theory Bergel. Jadi, penelitian yang membahas

    tentang NVRP sangat menarik untuk dilakukan karena berbeda untuk berbagai pemanfaatan yang

    semakin berkembang di Indonesia.

    1.2. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Memperhatikan pada latar belakang diatas, rumusan masalah yang dijumpai atas NVRP

    untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo di Semarang, adalah terdapat celah faktor NVRP

    yang belum tergali atau menemukan faktor-faktor baru sesuai dengan karakteristik lokasinya

    dimana membandingkan antara konsepsi teoritis, hasil penelitian, dan fenomena empiris. Rumusan

    masalah tersebut menimbulkan pertanyaan penelitian (Research Question) yang diangkat, yaitu :

    Faktor-faktor penentu apakah yang mempengaruhi NVRP di Rumah Susun Bandarharjo-

    Semarang?, yang kemudian muncul beberapa pertanyaan lanjutan, sebagai berikut :

    a. Apakah terdapat celah antara fenomena empiris dengan konsepsi teoritis dan hasil

    penelitian terkait dalam penentuan faktor-faktor penentu NVRP pada Rumah Susun

    bandarharjo-Semarang?

    b. Bagaimana kontribusi masing-masing faktor dalam mempengaruhi NVRP pada Rumah

    Susun Bandarharjo-Semarang?

    c. Bagaimana korelasi antara masing-masing faktor terhadap NVRP utuk pemanfaatan

    Rumah Susun Bandarharjo-Semarang?

    1.3. Tujuan dan Sasaran Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor

    penentu NVRP pada pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang.

    1.3.2. Sasaran Penelitian Sasaran yang dilakukan dalam mencapai tujuan penelitian ini adalah:

    a. Menemukan faktor yang mempengaruhi NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun

    Bandarharjo-Semarang melalui pendekatan positivistik-rasionalistik;

    b. Menganalisis dengan meringkas dan mereduksi faktor penentu NVRP untuk pemanfaatan

    Rumah Susun Bandarharjo-Semarang;

    c. Menganalisis kontribusi masing-masing variabel, parameter, dan komponen yang

    mempengaruhi NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang;

  • 4

    d. Menganalisis korelasi masing-masing faktor yang mempengaruhi NVRP untuk

    pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang;

    e. Merumuskan variabel, parameter, dan komponen yang berpengaruh sebagai penentu

    NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang;

    f. Memverifikasi dengan penelitian sejenis dan Grand Theory Bergel; dan

    g. Merumuskan rekomendasi terhadap NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-

    Semarang.

    1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini akan bermanfaat bagi para pengambil kebijakan, peneliti, maupun pembaca

    mengingat pembangunan rumah susun adalah rangkaian dari program nasional. Manfaat penelitian

    ini terbagi dalam manfaat untuk pengembangan ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota serta

    kebijakan pembangunan kota.

    1.4.1. Manfaat Bagi Pengembangan Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota Manfaat bagi pengembangan Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dapat diperoleh dari

    teori NVRP yang lebih bermakna bagi pengembangan pengetahuan teoritisnya.

    1.4.2. Manfaat Bagi Kebijakan Pembangunan Kota Manfaat bagi kebijakan pembangunan kota dapat diperoleh dari:

    a. Bagi kebijakan pembangunan perkotaan adalah dapat dirumuskannya implikasi kebijakan

    pembangunan perkotaan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang vertikal perkotaan di

    Indonesia;

    b. Memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Semarang dan UPTD Rumah Susun

    sebagai penanggung jawab pembangunan rusunawa dan pengelola rusunawa; dan

    c. Memberikan informasi kepada Pemerintah Kota Semarang mengenai kondisi fisik di

    Rumah Susun Sederhana Sewa Bandarharjo-Semarang.

    1.5. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup lingkup substansial dan lingkup wilayah. Lingkup

    substansial merupakan penjelasan mengenai batasan substansi penelitian yang berkaitan dengan

    permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Dan, lingkup wilayah merupakan penjelasan

    mengenai batasan wilayah penelitian yang dikaji.

  • 5

    1.5.1. Ruang Lingkup Substansial Tema penelitianFaktor-faktor Penentu yang Mempengaruhi NVRP Untuk Pemanfaatan

    Rumah Susun Bandarharjo-Semarang, dalam pembatasan lingkup substansi penelitian ini perlu

    disesuaikan dengan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian, substansinya mencakup :

    a. Kajian tentang NVRP dari rusunawa;

    b. Kajian teoritis mengenai faktor penentu nilai vertikal ruang perkotan untuk pemanfaatan

    rusunawa;

    c. Kajian mengenai variabel dan parameter yang mempengaruhi NVRP berdasarkan hasil

    penelitian yang dilakukan, pendapat ahli/pakar, serta peraturan perundang-undangan yang

    ditetapkan oleh pemerintah;

    d. Merumuskan faktor penentu NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-

    Semarang;

    e. Merumuskan kontribusi masing-masing variabel, parameter, dan komponen yang

    mempengaruhi NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang; dan

    f. Merumuskan korelasi masing-masing faktor yang mempengaruhi NVRP untuk

    pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang.

    1.5.2. Ruang Lingkup Wilayah Secara spasial lokasi obyek penelitian, yaitu Rumah Susun Bandarharjo terletak di

    Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Penelitian dilakukan di tiga

    blok Rumah Susun Bandarharjo, yaitu blok lama, blok a, dan blok b, dimana pemilihan ini

    dilandasi oleh :

    a. Lokasi Rumah Susun Bandarharjo yang tidak terletak di pinggiran kota

    b. Belum pernah dilakukan penelitian di tempat tersebut dengan judul yang sama

    c. Merupakan rumah susun terlama di Kota Semarang yang dibangun pada zaman orde baru

    Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang lokasi Rumah Susun Bandarharjo-

    Semarang sebagai lokasi studi dari penelitian ini, di bawah ini ditampilkan peta lokasi Rumah

    Susun Bandarharjo-Semarang (lihat Gambar 1.1).

  • 6

    GAMBAR 1.1

    RUANG LINGKUP WILAYAH

    1.6. Keaslian Penelitian Dalam penelitian ini ide dan proses pemikiran tidak lepas dari penelitian sebelumnya

    sebagai acuan ataupun perbandingan. Pada penelitian sebelumnya terdapat materi yang hampir

    sama dengan penelitian ini. Untuk lebih jelas dapat dilihat perbandingan penelitian terdahulu pada

    (lihat Tabel I.1).

  • 7

    TABEL I.1 PERBEDAAN PENELITIAN DENGAN PENELITIAN SEBELUMNYA

    Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian Output Penelitian

    PENELITIAN SEBELUMNYA YANG PERNAH DILAKUKAN

    Lin I (1998) NVRP di Beijing, Cina Mengetahui variabel-

    variabel NVRP di

    Beijing, Cina

    Lin I menyimpulkan bahwa

    perbedaan nilai dari lantai-

    lantai bangunan berlantai

    banyak di perkotaan

    ditentukan oleh variabel

    ekonomi dengan parameter

    aksesibilitas dan variabel

    psikologi dengan parameter

    pemandangan yang dapat

    dinikmati dan kenyamanan

    PM

    Brotosunaryo

    (2009)

    NVRP

    Kondominium/Apartemen

    Kota Jakarta Pusat

    Mengetahui variabel-

    variabel NVRP pada

    pemanfaaran

    kondominium/apartemen

    di pusat Kota Jakarta

    Metode kuantitatif,

    kualitatif, analisis

    faktor, dan regresi

    Brotosunaryo menyimpulkan

    bahwa NVRP di

    Kondominium/Apartemen

    Jakarta Pusat ditentukan oleh

    variabel ekonomi dengan

    parameter motif berinvestasi

    dan nilai jual/sewa kembali;

    serta variabel psikologi

    dengan parameter

    pemandangan, keamanan

    jiwa, privasi, keamanan dari

    pencurian, kenyamanan,

    kebisingan, kualitas

    lingkungan, gangguan

    binatang kecil, gaya hidup,

    bahaya kebakaran, dan resiko

    gempa bumi.

    Tegrasia Nita

    (2011)

    Faktor-faktor NVRP

    untuk pemanfaatan

    Rusuawa Kaligawe

    Semarang

    Mengetahui faktor-faktor

    penentu NVRP pada

    pemanfaatan Rumah

    susun Kaligawe

    Semarang

    Metode kuantitiatif,

    Analisi faktor, dan

    Korelasi Rank

    Spearman

    Tegrasia menyimpulkan

    bahwa NVRP di Rumah

    Susun Kaligawe-Semarang

    ditentukan oleh variabel

    ekonomi dengan parameter

    pendapatan, kemampuan

    membayar, dan fasilitas yang

    tersedia; variabel psikologi

    dengan parameter

    kenyamanan, bahaya

    kebakaran, dan sosialisasi

    dengan tetangga.

    PENELITIAN YANG SEDANG DILAKUKAN

    Chika Nadia

    Agista (2013)

    Faktor Penentu NVRP

    Rumah Susun

    Bandarharjo, Semarang

    Mengetahui faktor-faktor

    penentu NVRP pada

    Rumah Susun

    Metode pendekatan

    positivistik dan

    rasionalistik dengan

    Mengetahui faktor-faktor

    penentu NVRP pada

    pemanfaatan Rumah Susun

  • 8

    Peneliti Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian Output Penelitian

    Bandarharjo, Semarang metode analisis

    kuantitatif, Analisi

    faktor, dan Korelasi

    Rank Spearman

    Bandarharjo-Semarang

    Sumber : Analisis Penyusun, 2013

    1.7. Posisi Penelitian Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota Perumahan dan permukiman merupakan salah satu bidang yang dipelajari dalam ilmu

    Perencanaan Wilayah dan Kota. Sektor perumahan dan permukiman merupakan sektor paling

    dominan dalam pembangunan kota. Perkembangan pembangunan perkotaan yang sangat pesat

    berdampak perkembangan fisik permukiman yang kemudian mempengaruhi perkembangan

    perkotaan secara spasial. Lingkungan permukiman merupakan bagian yang mendasar dari bidang

    ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota, sehingga apabila ditanjau dari sisi materi, penelitian ini

    memiliki keterkaitan yang jelas dalam bidang ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota. Untuk melihat

    alur posisi penelitian dalam bidang perencanaan wilayah dan kota khususnya dalam lingkup

    perencanaan kota dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Sumber: Analisis Peneliti, 2013

    GAMBAR 1.2 POSISI PENELITIAN DALAM ILMU PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

    Tidak ada usaha efisiensi lahan Usaha efisiensi lahan

    Rumah Susun

    Perencanaan wilayah dan kota

    Perencanaan wilayah Perencanaan kota

    Penyediaan dan pembangunan perumahan

    Pembangunan perumahan secara horizontal (landed housing)

    Pembangunan perumahan secara vertikal (high rise building)

  • 9

    1.8. Kerangka Pikir Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui faktor-faktor penentu NVRP pada Rumah

    Susun Bandarharjo, Semarang. Kerangka pikir merupakan alur berpikir yang mempengaruhi

    penelitian yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis untuk mempelajari teori yang

    mendukung penelitian tersebut. Adapun kerangka pikir peneliti (lihat Gambar 1.3).

    Permasalahan

    Analisis

    Kondisi Eksisting

    Hasil

    Metode Analisis : Pendekatan Positivistik-Rasionalistik Metode Kuantitatif Rancangan Penelitian

    Keterbatasan dan Harga Lahan di Perkotaan yang

    Tinggi

    Faktor-faktor penentu apakah yang mempengaruhi NVRP di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang?

    Terdapat celah faktor NVRP yang belum tergali sesuai dengan karakteristik lokasinya

    Latar Belakang

    Identifikasi faktor penentu NVRP Rusunawa Bandarharjo : Pendekatan Positivistik-Rasionalistik

    - Positivistik Penentuan variabel berdasarkan teori-teori berlaku dan pendeskripsian teori

    - Rasionalistik Penentuan variabel berdasarkan hasil penelitian yang ada dan pendapat pakar

    Perkembangan Penduduk dan

    Peningkatan Kegiatan di Kota Semarang

    Permintaan kebutuhan Rumah Tinggal bagi

    Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) meningkat

    Tujuan

    Mendeskripsikan faktor-faktor penentu NVRP pada pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang

    Kesimpulan

    Faktor Penentu dan Akhirnya Dalam Menjelaskan NVRP Pada Rumah Susun Bandarharjo, Semarang

    Faktor-faktor Penentu NVRP Rumah Susun Bandarharjo

    Rekomendasi

    Analisis dengan R Factor Analysis dan Korelasi Rank Spearman

    Research Question

    Kajian Teoritis Tentang : Grand Theory Bergel Lin I NVRP Pemanfaatan Kondominium/Apartemen NVRP Rumah Susun

    Munculnya permukiman

    kumuh di perkotaan

    Sumber : Analisis Penyusun, 2013 GAMBAR 1.3

    KERANGKA PEMIKIRAN

  • 10

    1.9. Metodologi Penelitian Pada pendekatan dan metodologi penelitian ini akan dilakukan pembahasan mengenai

    pendekatan penelitian, metode penelitian, kebutuhan data, teknik pengumpulan data, teknik

    sampling, kerangka analisis, serta teknik analisis. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah

    dalam melakukan penelitian nantinya.

    1.9.1 Pendekatan Penelitian Studi mengenai Faktor Penentu NVRP pada Rumah Susun Sederhana Sewa Bandarharjo-

    Semarang bertujuan untuk menemukan variabel, parameter, dan komponen yang mempengaruhi

    NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang. Penelitian ini menggunakan

    pedekatan positivistik-rasionalistik sebagai dasar dalam perumusan variabel penelitian yang akan

    digunakan dalam proses pencarian data di lapangan (survei). Pengolahan data selanjutnya diolah

    dengan menggunakan Analisis Faktor dan Analisis Korelasi Rank Spearman. Pada tahapan

    pencarian data di lapangan (survei), dilakukan verifikasi terhadap kajian teori yang digunakan

    dengan cara observasi empiris, kuesioner, dan telaah dokumen yang relevan.

    1.9.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian NVRP di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang

    adalah metode kuantitatif. Penelitian pada tahap I, metode kuantitatif digunakan untuk menguji

    pengaruh antara letak unit satuan rumah susun dengan NVRP. Untuk menentukan kekuatan

    hubungan (korelasi) antara variabel independen dan variabel dependen, digunakan teknik analisis

    korelasi Rank Spearman. Metode penelitian deskriptif kuantitatif digunakan pada pelaksanaan

    penelitian tahap II, dimana dengan berbekal pada variabel dan parameter yang mempengaruhi

    NVRP hasil studi pustaka, penelitian terdahulu, dan diperkaya dengan penggalian bukti-bukti

    empiris di lapangan yang dikemas dalam formulasi Lin I (1998), penelitian bermaksud

    mengembangkan variabel dan parameter yang mempengaruhi NVRP.

    Harapannya adalah dapat menemukan faktor penentu NVRP untuk pemanfaatan Rumah

    Susun Bandarharjo di Semarang yang didukung oleh fenomena empiris. Metode kuantitatif juga

    digunakan pada pelaksanaan tahap III, yang tujuan dan analisis kuantitatifnya adalah:

    a. Mereduksi dan meringkas variabel dan parameter yang mempengaruhi NVRP untuk

    pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo di Semarang, dengan menggunakan Analisis

    Faktor

    b. Menemukan pengaruh dan hubungan antara NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun

    Bandarharjo di Semarang berdasarkan variabel ekonomi dan variabel psikologi dengan

    masing-masing parameter dan komponen yang mempengaruhinya.

  • 11

    Berbasis pada konstruksi pengetahuan teoritis yang dihasilkan, pada tahap pelaksanaan penelitian

    ke IV dilakukan dialog antar kasus penelitian dan antar ilmu pengetahuan guna membangun

    pemaknaan pengetahuan teoritis dan pengkayaan ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota. Penjelasan

    secara skematis atas metode penelitian NVRP di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang (lihat

    Gambar 1.4).

    Sumber: Analisis Penyusun, 2013

    GAMBAR I.4

    TAHAPAN PELAKSANAAN, PENDEKATAN, DAN METODE PENELITIAN NVRP

    1.9.3 Kebutuhan Data Kebutuhan data ini merupakan acuan dalam melakukan pengumpulan data untuk

    digunakan dalam melakukan analisis. Tabel ini dirancang berdasarkan variabel penelitian yang

    telah dirumuskan. Dalam penelitian NVRP di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang, dibutuhkan

    Responden : Kepala UPTD Rumah Susun dan Penghuni Rumah Susun Bandarharjo

    NVRP (NVRP) DI Rumah Susun Bandarharjo-Semarang

    TAHAP PELAKSANAAN PENELITIAN I Menemukan konsepsi NVRP untuk pemanfaatan rumah susun

    1. Pendekatan Positivistik 2. Pendekatan Rasionalistik

    HASIL (output) : Ditemukannya kepastian konsepsi NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang

    1. Pendekatan Positivistik dan Rasionalistik 2. Metode Kuantitatif

    Responden : 1. Kepala UPTD Rumah Susun 2. Penghuni Rumah Susun Bandarharjo-Semarang

    HASIL (output) : Ditemukannya faktor yang mempengaruhi NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang

    TAHAP PELAKSANAAN PENELITIAN IV Verifikasi dengan Teori dan Penelitian Sejenis

    1. Pendekatan Positivistik dan Rasionalistik 2. Metode Kuantitatif : Analisis Faktor 3. Teknik Sampling : Stratified PurposiveSampling

    Responden: Kuesioner (n=68) Penghuni Rumah Susun Bandarharjo Blok Lama, A, dan B (N=210)

    INPUT

    TAHAP PELAKSANAAN PENELITIAN III Meringkas dan mereduksi faktor yang mempengaruhi NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang

    TAHAP PELAKSANAAN PENELITIAN II Menemukan faktor yang mempengaruhi NVRP untuk pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang

    INPUT

    HASIL (output) : Mengetahui Faktor Penentu NVRP untuk Pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang

    INPUT

    MEMBANGUN PEMAKNAAN PENGETAHUAN TEORITIS

  • 12

    dua jenis data, yakni data sekunder dan data primer yang sumber perolehannya. Berikut tabel

    kebutuhan data yang disusun (lihat Tabel I.2).

    TABEL I.2 KEBUTUHAN DATA PADA PENELITIAN FAKTOR PENENTU NVRP DI RUMAH

    SUSUN BANDARHARJO-SEMARANG

    NO. JENIS DATA SIFAT DATA SUMBER DATA KETERANGAN

    1.

    DATA SEKUNDER

    Lokasi dan sebaran rumah susun

    Data eksisting

    terkini UPTD Rumah Susun

    Bangunan rumah susun yang

    tersebar di Kota Semarang

    Sarana dan Prasarana kota serta

    persyaratan pembangunan bangunan

    berlantai banyak

    Data eksisting

    terkini

    Dinas Tata Kota dan

    Permukiman Kota

    Semarang

    Komponen PSP dan persyaratan

    pembangunan gedung bertingkat di

    lokasi rumah susun

    Harga sewa rumah susun setiap lantai Mutakhir UPTD Rumah Susun

    Harga yang dipatok Pemerintah

    Kota Semarang pada lantai-lantai

    rumah susun

    Prasarana dan sarana yang tersedia di

    massa bangunan rumah susun Mutakhir UPTD Rumah Susun Yang ada di tiap-tiap

    2.

    DATA PRIMER

    Harga sewa Rumah Susun

    Bandarharjo

    Mutakhir Responden terpilih,

    ketua RT/RW

    Cross-check ke UPTD Rumah

    Susun

    Faktor-faktor penentu harga sewa

    rusunawa menurut penghuni rusun

    susun

    Eksisting Responden Terpilih Wawancara ke UPTD Rumah

    Susun

    Kualitas lingkungan dan ketersediaan

    sarana-prasarana bersama Eksisting Responden Terpilih

    Kuesioner dan wawancara yang

    dilengkapi observasi

    Sumber : Inventarisasi kebutuhan data oleh peneliti, 2013

    1.9.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan bagian dari suatu proses pengadaan data primer untuk

    keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk

    memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan

    masalah penelitian yang ingin dipecahkan oleh Ghozali (2005). Berdasarkan kepentingan penelitian

    dan bentuk-bentuk data yang akan dikumpulkan, maka metode yang dapat diterapkan dalam

    mengumpulkan data-data tersebut diatas adalah :

    a. Studi Literatur

    Studi literatur ini dilakukan untuk mengetahui dan mendalami teori-teori yang akan

    menjadi dasar dalam pelaksanaan penelitian. Studi literatur tersebut dilakukan dengan cara

    membaca sumber-sumber literatur, seperti buku-buku, makalah, tugas akhir, jurnal, serta

    melalui media internet yang berkaitan dengan NVRP di Rumah Susun Bandarharjo-

  • 13

    Semarang. Data yang dikumpulkan melalui teknik ini adalah data mengenai variabel,

    parameter, dan komponen NVRP, serta data fisik dan non fisik berupa arsip dari

    pemerintah lokal.

    b. Pengumpulan data sekunder

    Data sekunder adalah data yang sudah dalam bentuk jadi, seperti data dalam dokumen dan

    publikasi, dan data tersebut merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal

    mencari dan mengumpulkan oleh Ghozali (2005). Data ini diperoleh dengan mengambil

    data yang telah tersedia oleh pihak-pihak lain berupa laporan-laporan, informasi dari

    dokumen, publikasi ilmiah dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, data sekunder

    diperoleh melalui kajian literatur terkait, browsing internet, serta survei instansional.

    Adapun instansi-instansi yang terkait dalam mendapatkan informasi dan data berkaitan

    dengan penelitian adalah Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan Kota Semarang dan Kantor

    UPTD Rumah Susun Kota Semarang. Adapun data sekunder yang diperlukan dalam

    penelitian ini adalah dokumen lokasi dan sebaran rusunawa, sarana dan prasarana kota,

    persyaratan pembangunan bangunan berlantai banyak, harga sewa rumah susun setiap

    lantai, serta prasarana dan sarana yang tersedia di massa bangunan rusunawa.

    c. Pengumpulan data primer

    Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti. Teknik untuk

    mengumpulkan data primer dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan cara penyebaran

    kuesioner (kuantitatif), dan untuk melengkapi data dari kuesioner tersebut dilengkapi

    dengan survei lapangan dan wawancara.

    Kuesioner

    Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar

    pertanyaan kepada responden untuk kemudian diisi oleh Ghozali (2005). Dalam

    penelitian ini kuesioner ditujukan untuk menggali informasi dari penghuni rusunawa

    serta informasi dari instansi terkait mengenai NVRP. Hasil data dari kuesioner ini

    digunakan untuk menganalisis data dengan teknik pengolahan data berupa Analisis

    Faktor Dan Korelasi Rank Spearman.

    Survei Lapangan

    Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui gambaran langsung mengenai kondisi

    fisik dan non fisik eksisting Rumah Susun Bandarharjo-Semarang. Selain itu, untuk

    melengkapi dan mengoreksi kebenaran data dan informasi yang diperoleh lewat

    penjaringan data, yang pencatatannya dilaksanakan dengan menggunakan checklist dan

    foto-foto dokumentasi. Dalam hal ini peneliti hanya berperan sebagai pengamat.

    Wawancara Terstruktur

  • 14

    Wawancara terstruktur yang dilaksanakan untuk menjaring data primer pada responden

    terpilih, yakni penghuni rusunawa. Sebagai sampel adalah penghuni yang tersebar di

    blok rusunawa, yaitu blok lama, blok a, dan blok b, yang respondennya sebanyak 68

    penghuni rusunawa. Selain itu, dilakukan wawancara ke pengelola Rumah Susun

    Bandarharjo-Semarang, serta instansi terkait. Obyek dari wawancara ini dipilih

    disesuaikan dengan kebutuhan data yang diperlukan untuk penelitian. Tujuan dari

    wawancara ini, yaitu untuk menjaring informasi mengenai persepsi/pendapat penghuni

    terhadap NVRP, harga sewa rusunawa, kualitas lingkungan, dan ketersediaan sarana

    prasarana. Dalam wawancara ini juga digali data dan informasi lain yang berkaitan

    denga massa bangunan Rumah Susun Bandarharjo

    Untuk mengolah data primer yang berhasil dikumpulkan, tabulasi dapat disajikan dalam

    bentuk tabel, grafik, peta, dan bentuk sajian lain yang menarik dan mudah dipahami.

    Sebelum data primer diolah, data dikoleksikan terlebih dahulu dan pada awal sebelum

    pengumpulan data primer dilakukan uji kecocokan insrumen pengumpul data yang

    dilaksanakan melalui uji instrumen penelitian.

  • 15

    1.9.5 Teknik Sampling Penelitian ini menggunakan teknik sampling dalam pengumpulan data. Pada

    penelitian ini, teknik sampling merupakan langkah dalam menentukan objek-objek

    narasumber yang akan dijadikan sebagai responden dalam pengumpulan data yang

    berdasarkan variabel-variabel yang telah ditentukan. Teknik sampling yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah Stratified Purposive Sampling, yaitu Stratified (blok lama,

    blok a, dan blok b), Purposive (orang-orang yang tinggal di lantai 24 tersebut).

    Pemilihan sampel dilakukan secara acak atas populasi penghuni Rumah Susun

    Bandarharjo-Semarang.

    Kriteria populasi yang akan diambil sampelnya merupakan jumlah total unit

    satuan rumah susun di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang. Pemilihan penggunaan

    jumlah unit satuan rumah susun didasari oleh obyek penelitian yang merupakan penghuni

    yang terdapat di Rumah Susun Bandarharjo-Semarang. Selain itu, diharapkan dengan

    menggunakan jumlah lantai unit satuan rumah susun sebagai dasar dari ukuran populasi

    dapat lebih memudahkan pelaksanaan penelitian. Jumlah populasi pada daerah wilayah

    studi Rumah Susun Bandarharjo-Semarang yang terdiri dari blok lama, blok a, dan blok b

    adalah sebesar 210 unit satuan rumah susun.

    TABEL I.3 JUMLAH UNIT HUNIAN DAN TIPE MENURUT LETAK LANTAI DAN BLOK

    BANGUNAN DI RUMAH SUSUN BANDARHARJO-SEMARANG

    Blok Lantai I Lantai II Lantai III Lantai IV

    54 36 27 54 36 27 54 36 27 54 36 27

    Lama - - - - - 10 - 4 8 4 2 2

    A - - - - 8 22 - 8 22 - 8 22

    B - - - - 8 22 - 8 22 - 8 22

    Jumlah - - - - 16 54 - 20 52 4 18 46

    Total 120

    Sumber: Pengamatan Lapangan, 2013

    Selanjutnya, digunakan formula Slovin untuk penghitungan sampel dengan

    menggunakan derajat kesalahan 10% (galat pendugaan) (Sevilla, 1993:161).

  • 16

    Sumber: Imam Ghozali, 2005

    GAMBAR I.5 FORMULA SLOVIN

    Keterangan: n = ukuran sampel

    N = ukuran populasi

    E = kelonggaran atau ketidaktelitian karena kelasahan pengambilan sampel

    yang dapat ditolerir, yaitu 10%.

    Proporsi besaran sampel dengan menggunakan formula tersebut dapat

    menjelaskan informasi yang ada pada populasi. Dengan menggunakan rumusan tersebut

    jumlah sampel yang diambil sebagai berikut :

    = 1 + 2101 + 210(0,1) = 68 responden

    Jadi, jumlah sampel untuk kuesioner penghuni Rumah Susun Bandarharjo-Semarang blok

    lama, blok a, dan blok b sebanyak 68 responden yang diambil secara berstrata.

  • 17

    TABEL I.4 JUMLAH SAMPEL DI RUMAH SUSUN BANDARHARJO

    Blok Lantai Jumlah Unit Jumlah Sampel

    Lama

    I 0 0

    II 10 2

    III 12 4

    IV 8 2

    A

    I 0 0

    II 30 10

    III 30 10

    IV 30 10

    B

    1 0 0

    II 30 10

    III 30 10

    IV 30 10

    Total 210 68

    Sumber: Analisis Penulis, 2013

    1.9.6 Kerangka Analisis Pada dasarnya, tahapan analisis data ini meliputi tiga tahapan, yaitu inventarisasi

    data sesuai dengan kebutuhan, proses pengolahan data itu sendiri, serta rekapitulasi data

    hasil pengolahan menjadi informasi-informasi yang mampu menjawab pertanyaan

    penelitian. Adapun analisis-analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain

    dijelaskan pada gambar dibawah ini.

    INPUT PROSES OUTPUT

    Korelasi Antar Parameter pada Faktor Penentu NVRP di Rumah Susun

    Bandarharjo-Semarang

    Faktor Penentu NVRP pada Pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang

    Analisis Faktor

    Parameter NVRP (Positivistik dan Rasionalistik : Aksesibilitas ke lantai dasar ketersediaan sarana dan prasarana Keamanan lingkungan Kenyamanan Kualitas lingkungan Kebisingan Pemandangan Bahaya kebakaran Bahaya gempa bumi Sosialisasi dengan tetangga Gangguan binatang kecil Kondisi cahaya sinar matahari Harga sewa

    Parameter NVRP (Pendapat/Persepsi Penghuni) : Luas hunian Analisis Korelasi Rank Spearman

    Kesimpulan dan Rekomendasi

    Sumber : Analisis Penyusun, 2013 GAMBAR 1.6

    TAHAPAN ANALISIS

  • 18

    1.9.7 Teknik Analisis

    Teknis analisis diatas digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan research question

    yang telah dirumuskan sebelumnya. Analisis deskriptif kuantitatif menggunakan alat analisis, yaitu

    analisis skoring Likert. Analisis ini digunakan untuk mencari tingkatan dengan skala nominal.

    Penerapan pada penelitian salah satunya dapat dilihat pada analisis persepsi penghuni terhadap

    NVRP. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penentu NVRP pada pemanfaatan

    Rumah Susun Bandarharjo-Semarang. Metode pembobotan dilakukan dengan pemberian skala

    penilaian yang didasarkan pada ukuran nominal atau ordinal untuk memberikan nilai yang

    menunjukkan urutan/tingkatan skoring penelitian berdasarkan indikator-indikator yang telah

    ditentukan peneliti terlebih dahulu.

    Metode pembobotan ini akan digunakan untuk analisis persepsi penghuni terhadap NVRP

    dengan menggunakan data dari kuesioner dan data sekunder. Metode skoring Likert ini

    menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Mengumpulkan data-data yang diperoleh berdasarkan hasil kuesioner dan data sekunder

    terhadap responden yang jumlahnya telah ditentukan berdasarkan perhitungan sampel.

    b. Menetapkan kriteria dan indikator yang akan digunakan dalam penilaian untuk variabel

    penelitian terpilih. Indikator yang didapat merupakan hasil penilaian peneliti terhadap

    pendekatan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya mengenai NVRP pada

    pemanfaatan rumah susun.

    c. Tiap jawaban responden kemudian diberi bobot menggunakan skala Likert (skala ordinal).

    Adapun alternatif jawaban yang disediakan terdiri dari 5 alternatif jawaban berupa pertanyaan yang

    diklasifikasikan (lihat Tabel I.5).

    TABEL I.5 BOBOT PENELITIAN BERDASARKAN SKALA LIKERT

    Bobot Penilaian

    1 Sangat Tidak Setuju

    2 Tidak Setuju

    3 Cukup Setuju

    4 Setuju

    5 Sangat Setuju

    Sumber: Ghozali, 2005

    1.10 Sistematika Penulisan

    Pembahasan dalam penelitian ini terangkum dalam sistem penulisan sebagai berikut:

    BAB 1 PENDAHULUAN

  • 19

    Bab ini menjelaskan pentingnya dilakukan penelitian NVRP studi kasus Rumah Susun

    Bandarharjo-Semarang yang dilatarbelakangi adanya celah antara fenomena empiris

    dengan konsepsi teoritis dan hasil penelitian sebelumnya. Pada bab ini juga akan dijelaskan

    mengenai latar belakang, perumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan dan sasaran

    penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, keaslian penelitian, posisi

    penelitian dalam perencanaan wilayah dan kota, dan kerangka pikir. Selain itu, metodologi

    penelitian sedikit dideskripsikan pada bab ini, yang tujuannya adalah memberi penjelasan

    mengenai pendekatan penelitian, metode penelitian, kebutuhan data, teknik pengumpulan

    data, teknik sampling, kerangka analisis, teknik analisis data, dan terakhir, yaitu

    sistematika penulisan dalam penggarapan penelitian yang dilakukan.

    BAB II NVRP UNTUK PEMANFAATAN RUMAH SUSUN Bab ini menjelaskan mengenai perumahan massal vertikal, pembangunan rumah susun,

    nilai ruang vertikal dan horizontal, dan sintesa teori yang digunakan.

    BAB III GAMBARAN UMUM RUMAH SUSUN BANDARHARJO

    Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum Kota Semarang, arah pengembangan

    perumahan Kota Semarang, kebijakan penataan ruang di Kecamatan Semarang Utara,

    kebijakan tentang rumah susun, sejarah perkembangan pembangunan rumah susun di

    Semarang, tinjauan objek studi Rumah Susun Bandarharjo-Semarang, deskripsi penghuni

    Rumah Susun Bandarharjo, dan Penetapan harga sewa di Rumah Susun Bandarharjo-

    Semarang.

    BAB IV FAKTOR PENENTU NVRP UNTUK PEMANFAATAN RUMAH SUSUN

    BANDARHARJO

    Bab ini menjelaskan mengenai persepsi penghuni terhadap NVRP pada Rumah Susun

    Bandarharjo, uji instrumen penelitian (Reabilitas dan Validitas), analisis NVRP untuk

    pemanfaatan Rumah Susun Bandarharjo-Semarang (Analisis Faktor dan Analisis Korelasi

    Rank Spearman), kontribusi variabel dan parameter NVRP untuk pemanfaatan Rumah

    Susun Bandarharjo-Semarang, NVRP Rumah Susun Bandarharjo-Semarang, dan terakhir

    adalah verifikasi dengan teori dan penelitian sejenis.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan, rekomendasi, dan rekomendasi studi lanjutan.