choli globalisasi

16
 PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP RASA NASIONALISME BANGSA INDONESIA Di susun oleh: Nama : Choli Fahbul Adha NIM : 10501241011 Prodi : P.T Elektro/A1

Upload: ali-muhtar

Post on 18-Jul-2015

83 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 1/16

 

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP RASA NASIONALISME BANGSA

INDONESIA

Di susun oleh:

Nama : Choli Fahbul Adha

NIM : 10501241011

Prodi : P.T Elektro/A1

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 2/16

 

 

A.  LATAR BELAKANG

Kehadiran globalisasi berlangsung secara nyata dan dapat dirasakan di semua

tempat mana pun dan oleh siapa pun. Kehadirannya mampu meresap ke dalam setiap

kehidupan manusia dengan segala bentuknya. Hampir sebagian besar segala sektor

kehidupan manusia tidak lepas dari pengaruh globalisasi. Kejadian-kejadian, keputusan-

keputusan, dan kegiatan lainnya di suatu belahan dunia mampu melintasi batas-batas

teritorial sehingga berpengaruh kepada individu ataupun komunitas dalam interaksi sosial

bidang ekonomi, kultural, dan politik yang menembus kedaulatan negara. Contoh,

keputusan pemerintah untuk memprivatisasi perusahaan BUMN merupakan salah satu

syarat untuk mendapat dana dari IMF (internationally Monetary Fund ). Gerakan dinamis

globalisasi mendapat kekuatannya dari kemajuan teknologi dan perdagangan tanpa lintas

batas. Semua bentuk dan kegiatan manusia seolah-olah mengarah pada satu pusat tatanan

dunia yang tunggal.

Ada sikap pro dan kontra dalam menghadapi globalisasi, sebagian orang

memandang globalisasi secara negatif karena menganggap globalisasi hanya memberikan

pengaruh yang mampu membuat orang bergerak meninggalkan bangsa dan kelompok lokal memasuki wilayah global. Namun ada pula kelompok yang menerima globalisasi

dengan sikap positif, menerima dan ikut serta di dalamnya, ada pula yang bersikap

mendua, di satu sisi ia memegang nilai-nilai tradisi, di sisi ia juga menggunakan nilai-

nilai lain globalisasi, antara keduanya memang dapat berdampingan secara baik.

B.  RUMUSAN MASALAH

1.  Bagaimana tanda-tanda globalisasi?

2.  Apa aspek-aspek globalisasi?

3.  Apa faktor pendorong munculnya proses globalisasi?

4.  Apa arti penting globalisasi bagi bangsa Indonesia?

5.  Bagaimana dampak globilasasi dalam berbagai bidang kehidupan bangsa Indonesia?

6.  Bagaimana sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan

negara Indonesia?

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 3/16

 

C.  PEMBAHASAN

Globalisasi diartikan sebagai kegiatan atau prakarsa yang menimbulkan dampak 

melampaui batas-batas kebangsaan dan bernegara. Globalisasi sebagai proses menggejala

sebagai peristiwa yang melanda dunia secara lintas budaya. Dalam globalisasi terjadi

pertemuan antarbudaya yang menimbulkan proses saling mempengaruhi. Pertemuan

antarbudaya memang menggejala, sebagai keterbukaan pihak yang satu dengan yang

lainya. Secara sederhana globalisasi berasal dari kata globe yang artinya bola bumi

buatan, peta bumi yang bulat seperti bola (tiruan bumi), dunia (planet bumi). Sementara

istilah global dapat diartikan secara umum yaitu keseluruhan, taksiran secara bulat, total,

segala sesuatu yang berkenan, dan bersangkut paut meliputi seluruh dunia. “Dalam

Kamus Bahasa Indonesia, globalisasi diartikan sebagai suatu proses yang masuk ke ruang

lingkup hidup.” Globalisasi berarti paham suatu bangsa atau negara yang meyakini

adanya pengaruh globalisasi pada sebagian besar bangsa-bangsa di dunia.

“Menurut Martin albrow (1990) “Globalisasi menyangkut seluruh proses di

mana penduduk dunia terinkorporasi ke dalam masyarakat dunia yang tunggal ,

masyarakat global.”

“Akbar S. Ahmed dan Hasting Donnan (1990)  memberi batasan bahwa

“Globalisasi pada prinsipnya mengacu pada perkembangan-perkembangan yang cepat 

di dalam teknologi komunikasi, transfomasi, dan informasi yang bias membawa bagian-bagian dunia yang jauh menjadi hal-hal yang bias dijangkau dengan mudah.” Kini dunia

seolah tidak memiliki lagi batas-batas wilayah dan waktu, ataupun budaya dan politik.

Orang-orang dari berbagai belahan dunia dengan mudah dan jelasnya dapat berbicara

lewat telepon.

“(Agus, 2007, Arti Globalisasi dalam Kebangsaan dan Bernegara, halaman: 73)”. 

Tanda-tanda globalisasi

Proses globalisasi di tandai dengan adanya tiga hal utama yaitu

1.  Secara fisik tidak akan ada lagi batas transaksi ekonomi dan layanan serta saling

mempengaruhi impor-ekspor bebas,

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 4/16

 

2.  Secara mental akan ditandai adanya liberalisasi perdagangan dengan segala

konsekuensinya dan globalisasi ideologi,

3.  Teknik informasi dan komunikasi cenderung semakin terbuka, demokratis dan

partisipasif, ditandai adanya perkembangan pengetahuan sesuai dengan komunitas

serta peningkatan produktivitas.

Aspek-aspek globalisasi

a.  Aspek ipoleksosbud

Proses globalisasi kini terus berlangsung dengan mengikutsertakan berbagai aspek,

baik menyangkut ideologi, politik, sosial, dan budaya. Meskipun persoalan benturan

budaya ini mengemuka (dalam kurun waktu belakangan ini) namun sisi positif dari

globalisasi bukanlah gejala yang inferior, globalisasi bias berlangsung melebihi dan

mengalahkan kemungkinan buruk yang bias terjadi dari benturan budaya tadi.

b.  Konsekuensi lahirnya globalisasi

Rentetan konsekuensi lahirnya globalisasi yaitu negara dan masyarakat harus siap dan

menyiapkan diri untuk berinteraksi, bersaing dalam memenuhi kebutuhan dan

mewujudkan kesejahteraan mereka. Mereka harus mampu memanfaatkan peluang.

c.  SDM yang handal

Kondisi globalisai menuntut adanya sumber daya manusia yang handal,berpengetahuan luas, menguasai bebagai alat komunikasi, termasuk menguasai

berbagai bahasa asing.

d.  Liberalisasi di bidang ekonomi

Era baru yang ditandai dengan kecenderungan globalisasi merupakan akibat semakin

banyaknya negara yang melakukan liberalisasi di bidang ekonomi yang ditinjau

dengan perubahan kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi. Globalisasi

mengandung arti bahwa setiap negara dan masyarakat menghadapi persaingan global

baik secara langsung maupun tidak langsung.

“(Agus Sumali, 2007, Aspek-aspek Globalisasi, halaman: 74)”. 

Faktor-faktor pendorong munculnya proses globalisasi 

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 5/16

 

a.  Kemajuan Ilmu Pengetauhan dan Teknologi, Informasi, Komunikasi, dan

Transportasi 

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat ini, telah banyak 

mempengaruhi perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Hasil-hasil teknologi

misalnya, televise (TV), HP (handphone) ataupun sarana transportasi tidak hanya dipakai

oleh lapisan atas saja, namun sudah menjadi gaya hidup sehari-hari disemua lapisan

masyarakat. Adanya satelit menimbulkan arus informasi dan komunikasi antarnegara

menjadi lancar, cepat, dan murah. Informasi dari televsi menghadirkan peristiwa-

peristiwa aktual dari segala penjuru dunia, kejadian yang ada di luar negeri pada waktu

yang hampir bersamaan dapat kita terima.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidupnya

manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu berelasi dan berkomunikasi dengan

manusia lain. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi memberikan jawaban

kebutuhan manusia untuk berelasi. Relasi sosial antarmanusia tidak terbatas pada satu

tempat saja, namun dapat meliputi berbagai bidang kehidupan dan menembus batas

antarnegara. Dari sinilah benda-benda mobile seperti telepon seluler dan komputer laptop

menjadi kebutuhan primer.

Melalui teknologi informasi, proses globalisasi semakin meningkat keterkaitan

manusia dalam masyarakat sehingga satu peristiwa yang terjadi di wilyah tertentu makin

lama kian berpengaruh terhadap manusia dan masyarakat yang hidup di bagian lain di

muka bumi ini. Globalisasi suatu proses sosial dipercepat dengan kecanggihan alat

teknologi informasi.

Perkembangan teknologi informasi dan transportasi yang semakin murah

merupakan pemicu utama bagi proses globalisasi. Begitu pula segala peristiwa yang

terjadi di tanah air dapat segera diinfomasikan ke seluruh penjuru dunia. Globalisasi

dapat dipahami sebagai proses sejarah yang muncul sebagai dampak dari kemajuan dan

inovasi teknologi, serta perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 6/16

 

b.  Munculnya Sistem Perdagangan Internasional

Sebuah negara mustahil dapat menghasilkan sendiri seluruh barang dan jasa yang

dibutuhkan warga negaranya. Apalagi kebutuhan manusia demikian banyak dan beragam,

sedangkan yang tersedia di negaranya relasi terbatas. Ada negara yang kaya akan hasil

tambang namun tidak mempunyai hasil pertanian, ada negara yang mempunyai kemajuan

dan teknologi sehingga mampu memproduksi mobil, namun tidak mempunyai tenaga

kerja dan konsumen. Dengan demikian, ada saling ketergantungan antara negara-negara

di seluruh dunia. Bahkan di era globalisasi ini tidak ada satu negara pun yang tidak 

membutuhkan negara lain. Oleh karena itu, hubungan antarnegara menjadi sangat

penting.

Perdagangan internasional yang diterangi dengan perdagangan bebas merupakan

salah satu fak tor pencetus lahirnya globalisasi. “Adam Smith (1723-1790) adalah

seorang pemikir di bidang ekonomi dari Skotlandia yang telah meramalkan adanya

perekonomian yang berdasarkan perdagangan bebas”. Dalam bukunya “The Wealth of 

 Nations” , Adam Smith “berpandangan bahwa setiap orang mempunyai kecenderungan

untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, dan orang tersebut seolah-olah dituntun

oleh tangan gaib untuk mecapai tujuan akhir dari keinginannya”. Meskipun mencari

keuntungan bagi dirinya sendiri, namun secara tidak langsung orang mempunyai andiluntuk memajukan masyarakat, dan setiap orang dengan “tangan gaib”nya dapat

melakukan pekerjaannya dengan semestinya jika ada persaingan. Smith menaruh

kepercayaan pada sistem perdagangan bebas, dan ia sangat menentang pada penetapan

harga tinggi. Dan apa yang dia pikirkan menjadi kenyataan karena sebuah negara tidak 

lagi mencukupi kebutuhannya apabila tidak bekerja sama dengan negara lain. Setiap ide

dan kreasi dari tiap orang akan menunjukan kecermalangannya jika ada pesaingnya.

Sebagai contoh, lihatlah persaingan produk otomotif (motor) di Indonesia, antara Honda,

Suzuki, atau Yamaha selalu ada persaingan dengan melakukan perubahan dari waktu ke

waktu dengan penawaran harga yang paling murah.

Segala hasil kemajuan teknologi yang mampu menembus pasar dunia berasal dari

tangan gaib dan kecerdasan tiap-tiap orang yang melakukan pekerjaan di bidang yang

digelutinya. Sebagai contoh, kita mengenal alat-alat listrik hasil kerja dari “Charles

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 7/16

 

Augustine Coulomb, Count Alexandro Volta, Andre Marie Ampere, dan

disempurnakan oleh Michael Faraday dan James Clerk Maxwell”. Negara-negara

industri memproduksi barang bukan hanya untuk kebutuhan dalam negerinya saja, tetapi

bertujuan untuk dipasarkan ke negara lain. Aktivitas perdagangan semakin mengglobal

karena banyak perusahaan yang mengembangkan usahanya ke pasar luar negeri. Dampak 

pengiring dari globalisasi ekonomi memunculkan transaksi ekspor, impor, dan valuta

asing. Jual beli yang terjadi di dalam negeri mempergunakan uang sebagai alat tukar.

Namun hal ini menjadi masalah ketika bertransaksi jual ekspor dan impor karena ada

perbedaan alat tukar atau mata uang yang digunakan. Mata uang asing sebagai alat

pembayaran luar negeri, kita kenal dengan istilah valuta asing. Lembaga perbankan

menjadi media dan ciri utama dalam perdagangan zaman modern ini.

“(Agnes Aristiarni, 2004, Alternatif Globalisasi untuk Dunia, halaman: 66)”. 

“Arti penting globalisasi bagi bangsa Indonesia” 

Arti penting globalisasi bagi bangsa Indonesia yaitu di antaranya indonesia

terletak pada wilayah yang strategis yaitu berada di antara Benua Asia dan Benua

Australia, dan di antara Samudera pasifik dan Samudera Hindia. Letak sterategis ini

memberi keuntungan bagi Indonesia, yaitu sebagai jalur perdagangan antarbangsa.

Kekayaan alam di Indonesia juga menjadi faktor pentingnya Indonesia dalam

perdagangan internasional, hal ini terbukti bahwa sejak awal Masehi banyak bangsa-

bangsa yang datang ke Indonesia untuk berdagang. Perjumpaan bangsa Indonesia dengan

bangsa-bangsa lain membawa akibat adanya pertukaran budaya. Segala hasil kemampuan

budidaya manusia Indonesia banyak dipengaruhi budaya asing. Perjumpaan dan

kepentingan dengan bangsa lain menunjukan bahwa Indonesia tidak hidup sendiri, tetapi

bersama dengan bangsa lain membentuk masyarakat internasional.

Menjalin kerjasama dengan negara lain membawa bangsa Indonesia ke dalam

arus perputaran globalisasi. Globalisasi mulai tampak dan dapat kita rasakan secara nyata

dalam kehidupan bangsa Indonesia setelah berakhirnya Perang Dunia II, yaitu sekitar

tahun 1960-an. Namun pada dasarnya cikal bakal pergerakan globalisasi ini telah berakar

pada beberapa abad yang lalu. Pelayaran dan perdagangan telah membawa nenek moyang

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 8/16

 

kita berkelana dengan bangsa-bangsa asing. Kerajaan Kutai pertama di Nusantara pada

abad ke-4 di Kalimantan Timur, dalam masa kekuasaannya mereka mendapatkan

pengaruh kebudayaan dan agama dari bangsa India. Bangsa Spanyol, Portugis, Inggris,

Belanda, Arab, dan Cina pernah singgah ke Indonesia dengan berbagai kepentingan.

Selain berdagang mereka juga memberikan pengaruh dalam bidang kebudayaan dan

agama.

http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi/read/2010/10/26  

“Dampak globilasasi dalam berbagai bidang kehidupan bangsa Indonesia”: 

Masuknya nilai-nilai globalisasi ke Indonesia memberikan dampak negatif diberbagai aspek kehidupan. Globalisasi atau proses masuknya pengaruh dunia luar

menyusup ke dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.

Misalnya, cara dan gaya para remaja mengikuti tren dalam berpakaian, pola makan  fast 

 food, gaya hidup konsumerisme, dan lain sebagainya. Ada rasa kebanggaan jika dalam

perlaku sehari-hari kita dapat meniru budaya asing, dan bahkan ada anggapan kuno jika

seseorang tidak mau dan mampu menerima pengaruh tersebut. Dari pengaruh gaya hidup

akan merambah pada pola pikir, pengambilan keputusan, ataupun pilihan hidup.

Pengaruh globalisasi secara rinci dapat kita lihat dalam bidang-bidang kehidupan,yaitu

sebagai berikut:

a.  Bidang Ideologi

Pancasila adalah ideologi nasional bangsa Indonesia, yang di dalamnya terdapat

nilai-nilai untuk berbuat kebaikan. Dalam pancasila terkandung nilai ketuhanan, nilai

kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan sosila. Globalisasi

mampu memberikan kekuatan dalam penguatan pancasila sebagai jiwa kepribadian

bangsa, namun sebaliknya pengaruh globalisai mampu melemahkan penghayatan nilai-

nilai yang tertanam dalam kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai jiwa kepribadian

bangsa, pancasila mampu memberikan ciri khas ynag membedakan bangsa Indonesia

dengan bangsa lain. Dalam era globalisasi sekarang ini, nilai-nilai pancasila dihadapkan

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 9/16

 

pada arus ideologi-ideologi lain, seperti liberalisme, marxisme, kapitalisme, ataupun

chauvinisme. Pengaruh dari ideologi lain sangat mudah kita dapatkan melalui teknologi

informasi, koran ataupun media elektronika. Melalui tayangan televisi, kita mendapatkan

berbagai contoh gaya hidup dan pola pikir, berita dari berbagai peristiwa di dunia. Pada

saat dihadapkan pada suatu pilihan maka pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

berperan memberikan arah perilaku bangsa Indonesia, dan pada saat yang sama

mendapatkan tantangan dari ideologi lain.

Sikap konsumerisme dan meterialisme sebagai akibat perdagangan bebas

mendominasi sikap dan perilaku bangsa kita. Keinginan untuk memiliki suatu benda

dapat mengaburkan nilia-nilai kebaikan yang terkandung dalam pancasila. Ada

pergeseran makna dalam memandang tujuan hidup, seseorang dianggap berhasil jika

mampu memiliki berbagai beda yang menjadi kelayakan masyarakat. Masyarakat tidak 

lagi peduli pada sikap ketekunan hidup, kejujuran, ketulusan, kesederhanaan dalam

perkataan dan perbuatan, dan lain sebagainya.

Tidak semua bangsa Indonesia siap menghadapi globalisasi, sehingga banyak 

melakukan jalan pintas. Banyak penyimpangan sosial dalam masyarakat. Hal ini terlihat

dari banyaknya peristiwa pelanggaran kemanusiaan, seperti pembunuhan, pemerasan,

pemerkosaan, tidak tahu malu, dan lain-lain. Peristiwa nyata ini dapat kita lihat sehari-hari dalam berita di media massa secara cepat dan mudah. Fakta ini sangat jelas

melanggar nilai-nilai yang terkandung dalam idelogi pancasila. Nilai persatuan pun

tercabik-cabik jika kita menyaksikan berbagai demonstrasi ataupun pertikaian yang

berlandaskan pada perbedaan agama, suku bangsa, ras, kelompok, atau golongan.

b.  Bidang Politik

Globalisasi menyerukan keterbukaan, kebebasan dan demokrasi yang

memberikan pengaruh yang kuat dalam pikiran bangsa Indonesia. Di era reformasi,

banyak terjadi perubahan dalam kebijakan dan sistem pemerintahan. Hal ini membawa

dampak positif terhadap kehidupan politik di Indonesia antara lain:

1.  Adanya perubahan dalam menentukan pemegang kekuasaan pemegang kekuasaan di

pemerintahan.

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 10/16

 

2.  Pemerintah berusaha menjalankan demokrasi secara transparan.

3.  Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan beribawa ada usaha mencegah

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

4.  Meningkatnya partisipasi rakyat dalam pemerintahan.

5.  MPR bukan lagi pemegang kekuasan tertinggi.

6.  Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat.

7.  Diberlakukannya pemerintah daerah otonomi, adanya perubahan sistem dari

sentralisasi menjadi desentralisasi.

8.  Dibukanya kemerdekaan mengeluarkan pendapat di muka umum.

9.  Diterbitkannya berbagai undang-undang yang berpihak kepada rakyat, dan lain

sebagainya.

Dampak negatif dari globalisasi di bidang politik yang terkait dalam bidang

ekonomi antara lain:

1.  Terlihat pada kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah bergantung pada negara

lain/lembaga internasional.

2.  Ketergantungan sumber dana pada utang luar negeri.

3.  Ketergantungan pengelolaan hasil tambang pada perusahaan asing.

4. 

Ketergantungan pada hasil produksi negara lain.5.  Sebagai lahan pasar bebas bagi perdagangan internasional, dan lain sebagainya.

c.  Bidang Ekonomi

Gerak cepat arus globalisasi di bidang ekonomi, ternyata tidak serta merta

memberikan pengaruh besar dalam usaha pemerintah untuk mewujudkan tujuan negara.

Harapan mempunyai negara yang damai, aman, dan sejahtera seolah-olah jauh dari

lingkungan, hal ini ditunjukan dengan kenyataan yang di kacaukan dengan anarki sosial

dan politik. Anarki muncul dalam berbagai bentuk, baik dalam konflik masyarakat,

antaretnis, golongan, sentiment antaragama, demo yang merusak, dan bentuk terorisme

global.

Proses globalisasi ekonomi semakin terasa ketika pemerintah menyusun Rencana

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan kebijakan-kebijakan yang

berkenan dengan anggaran, pemerintah dihadapkan pada defisit organisasi-organisasi

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 11/16

 

internasional bidang ekonomi menawarkan kerja sama kepada pemerintah Indonesia,

seperti WHO, GATT (General Agreement on Tarrifs and Trade), IMF ( International

 Monetay Fund ) , APEC ( Asia Pasific Economic Coorperation), ataupun kerja sama yang

bersifat bilateral negara kita melakukan transaksi ekonomi yang sifatnya global. Dampak 

positif dari sistem perdagangan internasioanal:

1.  Terbukanya pasar internasional dalam negeri yang berkualitas

2.  Menggiatkan produksi dalam negeri yang berkualitas

3.  Meningkatkan kesempatan kerja di dalam negeri dan penerima devisa

4.  Memberikan daya saing dalam berproduksi

Dampak negatif globalisasi di bidang ekonomi ditandai dengan adanya kenyataan

kondisi masyarakat antara lain :

1.  Makin luasnya kemiskinan, ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.

2.  Banyaknya pengangguran.

3.  Munculnya pemukiman kumuh.

4.  Terbelit utang.

5.  Tingkat kesehatan yang buruk.

d. 

Bidang Sosial Budaya

Setiap bangsa di dunia mempunyai kebudayaan sendiri sebagai pola hidupnya

sehari-hari yang diwariskan turun-temurun dari nenek moyangnya. Kebudayaan nasional

bangsa Indonesia dapat kita temukan dalam puncak-puncak kebudayaan daerah yang asli,

dan terpelihara. Namun demikian perjumpaan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa

lain di dunia, serta masuknya media informasi, arus globlalisasi yang masuk di dalam

keluarga, desa, kecamatan dan kota-kota seantero Indonesia ikut mempengaruhi

perkembangan kebudayaan di Indonesia.

Tampilan yang ada di layar kaca memberikan pengaruh pada sebagian besar

orang Indonesia untuk menirunya. Masyarakat kita menganggap segala yang tampil

tersebut baik dan pentas untuk diikuti. Bahkan yang paling ekstrim, yang tidak mengikuti

arus globalisasi akan dianggap kuno atau ketinggalan zaman. Hal ini dengan mudah dapat

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 12/16

 

kita lihat dalam pengaruh meniru cara berpakaian dan pola pergaulan, seperti berdandan

ala selebritis yang menjadi tontonan dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup

konsumerisme juga melanda bangsa kita, kita lebih senang menikmati dengan cara

membeli daripada membuat sendiri. Dari sini muncul perubahan-perubahan dalam

pranata sosial, seperti mall (supermarket), pasar uang, galeri, kontes, dan kafe.

Globalisasi memberikan proses multidimensial dalam aspek kehidupan ekonomi,

politik, dan budaya yang mampu menembus secara ekstensif dan intensif ke dalam

kehidupan masyarakat di dunia. Ekstensif, maksudnya pengaruh tersebut menjangkau

wilayah geografis yang hampir tidak terbatas, sedangkan intensif dimaksudkan bahwa

perubahan tersebut terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi memberikan

perubahan tanpa batasan ruang dan waktu. Perubahan yang dibawa globalisasi

memungkinkan seorang individu atau organisasi dapat melakukan interaksi tanpa harus

berada dalam raung dan waktu yang sama dengan individu atau organisasi yang

berinteraksi dengannya. Sebagai contoh, mendaftarkan sekolah dengan RTO ( Real Time

Online), relasi dengan bank melalui SMS Banking, mencari informasi sekarang sudah

dapat dilakukan melalui email, internet, telepon, atau SMS.

Cara ini membawa pengaruh besar kepada setiap individu, organisasi ataupun

negara dalam berinteraksi, menyebarkan ide kepada masyarakat dunia. Globalisasi dalampengetahuan sangat bergantung pada cara ini, para ilmuwan, konsultan atau orang-orang

pintar memainkan peran dalam menguatkan, melemahkan, dan menyebarkan ide. Dengan

menyebarnya pengetahuan dan informasi dari berbagai bidang, memberikan warna dalam

cara berpikir tiap individu. Orientasi pemikiran tiap individu semakin mengglobal.

Seringkali kita tidak cukup memenuhi kebutuhan dan selera hidup dari apa yang

ada di sekitar kita, kita juga sering membandingkan benda-benda subtitutif dan berusaha

mencari benda pengganti menurut ukuran umum lebih baik. Individu sebagai konsumenmempunyai banyak kemungkinan untuk membeli produk luar negeri dengan pilihan yang

semakin beragam. Contoh kita sering bangga mempergunakan produk luar negeri

daripada menggunakan produk dalam negeri.

“(Ngadilah, 2007, Munculnya Proses Globalisasi, halaman: 65)”. 

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 13/16

 

Sikap terhadap pengaruh dan implikasi globalisasi terhadap bangsa dan

Negara Indonesia

Pengaruh globalisasi harus kita hadapi dan direspon. Ada tiga aspek dalam

merespons globalisasi. Respons dengan sikap anti modernisasi. Ada yang menolak semua

pengaruh modernisasi barat, bahkan ada pandangan ekstrim yang menganggap

kebudayaan barat menjadi kiblat dan “role model” untuk masa depan, bahkan

menjadikannya “way of life” mereka. Sikap ketiga yaitu merespons dengan bersikap

selektif, artinya tidak secara otomatis menerima atau menolak kebudayaan barat. Mereka

dapat menerima kebudayaan barat selama tidak harus mengorbankan agama, kepribadian,

dan kebudayaan yang ada. Sebaliknya mereka akan menolak kebudayaan barat yang tidak 

sesuai dengan kebudayaan yang dimiliki. Berdasarkan hal tersebut bangsa Indonesia

dapat menentukan sikap sebagai berikut:

a.  Aspek-aspek positif yang diterima

1.  Di bidang sosial budaya

Perkembangan ilmu dan teknologi, terutama di bidang komunikasi, transfomasi,

dan informasi akan dapat menembus batas-batas wilayah, budaya, dan waktu. Di era

globalisasi ini berarti terjadi pertemuan dan gesekan nilai-nilai sosial budaya. Melalui

proses seleksi nilai-nilai sosial budaya yang positif wajib kita terima, seperti kerja keras,

disiplin, kejujuran, tanggung jawab, ketaatan terhadap aturan, dan nilai-nilai agama.

Nilai-nilai yang diterima akan diserap sehingga memperkaya budaya bangsa Indonesia.

2.  Di bidang ilmu dan teknologi

Bangsa Indonesia menyadari bahwa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

masih tertinggal jauh dari bangsa-bangsa yang telah maju. Justru era globalisasi

merupakan peluang baik untuk dapat menyerap ilmu dan teknologi, sehingga kita akan

dapat bersaing dalam menghasilkan barang-barang yang berkualitas dengan harga murah.

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 14/16

 

3.  Di bidang mental

Sikap mental seperti pasrah, menyerah, ketergantungan, kongko-kongko, dan

santai wajib diubah menjadi sikap kerja keras, disiplin dalam segala hal, serta menghargai

dan menggunakan waktu sebaik-baiknya. Hal itu merupakan kunci kemajuan dan

keberhasilan dalam pembangunan. Bangsa-bangsa yang maju pasti mempunyai sikap

mental tersebut. Misalnya Negara Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura.

4.  Di bidang pertahanan dan keamanan

Persatuan dan kesatuan membawa kejayaan bangsa, sebaliknya perpecahan

membawa kehancuran terhadap negara ini. Persatuan dan kesatuan membawa rasa aman,

damai, tenteram, dan sejahtera. Banyak faktor di era globalisasi yang akan menimbulkan

benturan dan gesekan dengan budaya lain, seperti individualistis, sekularisme, dan gaya

hidup serba bebas dalam arti negatif (permisif). Oleh sebab itu bangsa Indonesia harus

waspada. Bangsa Indonesia harus dapat mengatasi setiap hambatan, ancaman, gangguan,

dan tantangan.

b.  Aspek-aspek negatif yang wajib ditolak

Pada era globalisasi, dunia seolah-olah tidak memiliki batas-batas wilayah, waktu,

dan budaya. Apa yang terjadi di sana, terjadi juga di sini dalam waktu yang sama dan

tidak ada sensor. Bangsa Indonesia di hadapkan pada suatu pilihan, menerima atau

menolak. Dalam menentukan pilihan bangsa Indonesia wajib mempunyai filter,yaitu

agama, Pancasila, norma-norma budaya, dan kepribadian bangsa. Jika tidak memiliki

daya saring, maka nilai-nilai kemaksiatan akan masuk dan merusak bangsa Indonesia.

1.  Di bidang sosial budaya

Dalam era pergesekan globalisasi pergesekan dan saling mempengaruhi antarnilai

budaya tidak mungkin dihindari. Jika bangsa Indonesia bertahan, maka akan timbul sikap

isolasi, keterpurukan, eksklusif, dan rasa rendah diri. Tetapi jika bangsa Indonesia

berperan aktif, maka akan menghasilkan keterbukaan dan rasa lebih. Paling tidak bangsa

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 15/16

 

Indonesia harus waspada karena imperalisme budaya jauh lebih berbahaya, akibat

prosesnya yang lama dan jika sudah termakan, maka menghilangkan norma-norma dan

identitas bangsa.

2.  Di bidang iptek 

Ilmu dan teknologi dari dunia barat memang lebih maju dari pada yang kita

miliki. Namun bangsa Indonesia harus selektif, apakah ilmu dan teknologi itu sesuai

dengan norma-norma, kondisi, dan situasi bangsa Indonesia, misalnya, apakah

penerapanya akan berdampak negatif terhadap lingkungan.

3.  Di bidang mental

Gaya hidup kebarat-baratan wajib kita tolak, meskipun dikatakan “modern”,

misalnya pengaruh mode pakaian, rambut, makanan, dan minuman tanpa memperhatikan

yang halal atau yang haram.

4.  Di bidang pertahanan dan keamanan

Era globalisasi juga membawa budaya kekerasan dan tindak kejahatan yang

makin meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, sehingga pendidikanagama perlu kita tingkatkan pula. Pendidikan agama bukan hanya dalam segi

pengetahuan, tetapi lebih menekankan pada pengalaman yang dimulai sejak sedini

mungkin. Kita sadar bahwa tidak semua kebudayaan barat itu baik dan cocok untuk 

bangsa kita. Namun juga tidak semua kebudayaan barat itu jelek, yang jelek kita tolak.

Kita memaklumi bahwa sering kebudayaan yang jelek misalnya kebebasan yang negatif 

dan kekerasan itu justru yang menarik dan berkesan daripada kebudayaan yang baik.

Untuk itu diperlukan filter dengan alat, yaitu nilai-nilai Pancasila, agama, norma-norma

kebudayaan, kepribadian bangsa, dan potensi yang ada. Jika globalisasi itu memberi

pengaruh, nilai, dan praktik yang positif, maka seharusnya menjadi tantangan bagi bangsa

Indonesia untuk mampu menyerapnya, terutama sekali hal-hal yang tidak mengalami

benturan dengan budaya lokal atau nasional, khususnya nilai agama. Dengan kata lain,

5/14/2018 CHOLI GLOBALISASI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/choli-globalisasi 16/16

 

bagaimana agar nilai-nilai positif yang ada dapat pula dipraktikkan di tengah-tengah

masyarakat Indonesia.

“(Agus Sumali, 2006, Pengaruh dan Implikasi Globalisasi terhadap Bangsa dan Negara

 Indonesia, halaman: 85)”. 

D.  KESIMPULAN

Globalisasi diartikan sebagai kegiatan atau prakarsa yang menimbulkan dampak 

melampaui batas-batas kebangsaan dan bernegara. Dalam globalisasi terjadi pertemuan

antarbudaya yang menimbulkan proses saling mempengaruhi. Nilai-nilai globalisasi yang

memberi nilai-nilai positif wajib kita serap, terutama yang tidak menyebabkan benturan

dengan budaya kita.

Ada tiga aspek dalam merespons globalisasi. Respons dengan sikap anti

modernisasi, ada yang menolak semua pengaruh modernisasi barat, kedua yaitu

merespons menjadikan kebudayaan barat menjadi kiblat dan “role model” untuk masa

depan, bahkan menjadikan “way of life” mereka, ketiga yaitu merespons dengan sikap

selektif, artinya tidak secara otomatis menerima atau menolak kaebudayaan barat.  

E.  DAFTAR PUSTAKA

 Aristiarini, Agnes dan Maria Hartiningsih.  Alternatif Globalisasi untuk Dunia dalamKompas 20 Januari 2004. 

  Cahtono, Iman. G-8 Sindikat Penguasa Global, dalam Kompas 17 Agustus 2006. 

  Sumali, Agus. 2006. Proses, Aspek, dan Dampak Globalisasi dalam Kehidupan

 Bangsa dan Bernegara. Jakarta: Ghalia Indonesia Printing. 

  Winarno, Budi. 2005. Globalisasi Wujud Imperalisme Baru Peran Negara dalam

Pembangunan. Yogyakarta: Tajidu Press. 

  http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi/read/2006/10/26 .