christina esmaralda
DESCRIPTION
good descriptionTRANSCRIPT
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 1/48
KADAR FIBRONECTIN PLASMA
PADA PENDERITA SIROSIS HATI BERDASARKAN KEPARAHAN
PENELITIAN DI DEPARTEMEN/SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
RSUD Dr PIRNGADI / RSUP H ADAM MALIK
MEDAN
DESEMBER 2007 – MARET 2008
TESIS
OLEH
CHRISTINA J R ESMARALDA LUMBANTOBING
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 2/48
DIAJUKAN DAN DIPERTAHANKAN DI DEPAN SIDANG LENGKAP
DEWAN PENILAI DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN USU
DAN DITERIMA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENDAPATKAN
KEAHLIAN DALAM BIDANG PENYAKIT DALAM
PEMBIMBING TESIS
Prof.dr.Lukman Hakim Zain, SpPD-KGEH
Disahkan Oleh
Kepala Departemen Ilmu Penyakit Dalam Ketua Program Studi
Fakultas kedokteran USU PPDS Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran USU
Dr.Salli Roseffi Nasution, SpPD-KGH Dr.Zulhelmi Bustami, SpPD-KGH
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 3/48
DEWAN PENILAI
1. Prof.dr.Harun Rasyid Lubis, SpPD-KGH
2. Dr.Mabel Sihombing, SpPD-KGEH
3. Dr.Jos ia Gint ing ,SpPD-KPTI
4. Dr.Refli Hasan,SpPD-SpJP (K) FIHA
5. Dr.R.Tunggu l Ch.,SpPD-KGH
6. Dr.Dairion Gatot,SpPD
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 4/48
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan rahmatNya, sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini dengan
judul: KADAR FIBRONECTIN PLASMA PADA PENDERITA SIROSIS HATI
BERDASARKAN KEPARAHAN yang merupakan persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan dokter ahli di bidang Ilmu Penyakit Dalam pada Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Medan.
Dengan selesainya karya tulis ini maka penulis ingin menyampaikan
terimakasih, hormat serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dr.Salli Roseffi Nasution, SpPD-KGH, selaku Kepala Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FK-USU/ RS H.Adam Malik Medan yang telah memberikan kemudahan
dan perhatian yang besar terhadap pendidikan penulis.
2. Dr.Zulhelmi Bustami, SpPD-KGH dan Dr. Dharma Lindarto sebagai Ketua dan
Sekretaris Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam yang
membina penulis menjadi ahli penyakit dalam yang berilmu dan berbudi luhur.
3. Seluruh staf Depertemen / SMF Ilmu Penyakit Dalam FK USU / RSUD
Dr.Pirngadi Medan; Prof.Harun Rasyid Lubis, Prof Bachtiar Fanani Lubis,
Prof Habibah Hanum Nasution, Prof Pengarapen Tarigan, Prof OK Moehadsjah,
Prof Lukman Hakim Zain, Prof Sutomo Kasiman, Prof Azhar Tanjung,
Prof M Yusuf Nasution, Prof Azmi S Kar, Prof Gonthar A Siregar, Dr Nur Aisjah,
Dr A Adin St Bagindo, Dr Sjafii Piliang, Dr Lufti Latief, Dr Abdurrahim Lubis,
Dr Betthin Marpaung, Dr Abiran Nababan, Dr Sri Sutadi, Dr Rustam Effendi YS,
Dr Harris Hasan, Dr Salli R Roseffi Nasution, Dr Mabel Sihombing, Dr Alwinsyah,
Dr Refli Hasan, Dr Pirma Siburian, Dr Dharma Lindarto, Dr Umar Zain,
Dr Juwita S , Dr Yosia Ginting, Dr EN Keliat, Dr Leonardo Dairi, Dr Armon
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 5/48
Rahimi, Dr R Tunggul Ch, Dr Zuhrial, dr Tambar Kembaren, Dr Mardianto,
Dr Dairion Gatot , Dr Sugiarto Gani, Dr Santi Syafril dan Dr Savita Handayani
yang merupakan guru saya dan telah banyak memberikan bimbingan dan
petunjuk kepada saya selama mengikuti pendidikan.
4. Terimakasih juga kepada para guru yang berjasa dalam mendidik saya,
Prof Kariman S, Dr Rusli Pelly (alm), Dr Chairul Bachri (alm) serta Dr OK Alfien
Sjukran (alm).
5. Para Dokter Kepala Ruangan:Dr A Rahim Lubis, Dr Armon Rahimi, Dr R Tunggul
Ch, Dr Tambar Kembaren, Dr Calvin Damanik, Dr Zuhrial, Dr Mardianto, Dr
Maringan Lumban Gaol, Dr Saut Marpaung, Dr Daud Ginting, Dr Blondina
Marpaung, Dr Dasril, Dr Hariyani Adin, Dr Jerahim Tarigan, Dr Ilhamd, Dr Dairion
Gatot , Dr Sugiarto Gani, Dr Santi Syafril dan Dr Savita Handayani yang telah
membimbing saya selama mengikuti pendidikan.
6. Direktur RSUP H Adam Malik Medan/ RSUD Dr Pirngadi Medan yang telah
memberikan keizinan dalam menggunakan fasilitas dan sarana rumah sakit
dalam menunjang pendidikan keahlian.
7. Manajer RS Pamela Tebing Tinggi yang telah memberikan kesempatan kepada
saya selama ditugaskan sebagai konsultan Ilmu Penyakit Dalam di RS Pamela
dalam rangka pendidikan ini.
8. Para sejawat peserta PPDS-I Ilmu Penyakit Dalam, perawat, paramedis dan
seluruh karyawan/karyawati di lingkungan SMF / Departemen Ilmu Penyakit
Dalam RSUD Dr Pirngadi Medan /RSUP H.Adam Malik Medan atas kerjasama
yang baik selama ini.
9. Para pasien rawat inap dan rawat jalan di SMF / Departemen Ilmu Penyakit
Dalam RSUD Dr Pirngadi Medan / RSUP H Adam Malik Medan, yang tanpa
kehadirannya tidak mungkin penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini.
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 6/48
10. Saya mengucapkan terimakasih kepada Rektor Universitas Sumatera Utara dan
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang menerima saya
sehingga dapat mengikuti pendidikan keahlian ini.
11. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia, yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan pendidikan ini.
12. Laboratorium Prodia Wilayah Sumatera Utara dan Laboratorium Prodia Pusat
Jakarta atas kerjasamanya dalam pengerjaan pemeriksaan laboratorium
terhadap sampel dalam penelitian ini.
13. Khusus mengenai karya tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Prof.Dr. Lukman Hakim Zain, SpPD-KGEH sebagai
Kepala Divisi Gastroenterohepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam dan
sebagai Pembimbing Penelitian, atas segala bimbingan bagi penulis selama
melaksanakan penelitian hingga selesainya karya tulis ini.
14. Drs Abd Jalil Amri Amru, MKes yang telah membimbing dalam analisa data
statistik penelitian ini hingga selesai.
Kepada kedua orangtua saya, ayahanda Ir Sahat Lumban Tobing (alm)
yang semangat dan ketabahannya menjadi inspirasi bagi saya, saya berterimakasih
dan akan tetap mengingat ketauladanan beliau. Bagi ibunda Edith Dumasi Tobing-
Nababan,SH yang telah membesarkan dan senantiasa mendoakan, saya mengucapkan
rasa terima kasih yang dalam, kiranya Allah Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati.
Kepada suamiku dr Horas Rajagukguk, SpB FinAc, terimakasih atas
segenap kesabaran, pengertian dan dukungannya selama saya menjalani pendidikan
ini. Demikian juga terima kasih untuk segenap putra saya, Joseph Johansen Albert
Parlaungan Rajagukguk, Samuel Joshua Hamonangan Tua Rajagukguk dan David
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 7/48
Christian Pandapotan Maruliasi Rajagukguk, yang telah bekerjasama sehingga
ibundanya dapat menyelesaikan penelitian ini.
Kepada segenap pihak yang telah menolong saya secara langsung dan
tidak langsung, namun tidak mungkin saya sebutkan namanya satu persatu, izinkanlah
saya menghaturkan rasa terimakasih secara menyeluruh.
Medan, Maret 2008
Penulis,
Dr.Christina J.R. Esmaralda Lumbantobing
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 8/48
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………........................... i - iv
Daftar Isi……………………………………………………………………………….. v - vi
Daftar Tabel ...................……………………………………………………………. vii
Daftar Singkatan ……………………………………………………………………… viii
Abstract/Abstrak ……………………………………………………………………… ix - x
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SIROSIS HATI………………………………………………………… 3
2.1.1 Definisi Sirosis Hati.................................…………………… 3
2.1.2 Skor Penentu Keparahan dan Prognosis Sirosis Hati.......... 3
2.1.3 Gangguan opsonisasi pada Sirosis Hati.............................. 3
2.2 FIBRONEKTIN PLASMA ............................................................ 4
2.2.1 Fibronectin plasma…………………………………………… 4
2.2.2 Fungsi fibronectin ............................ ……………………… 4
2.2.3 Kadar fibronectin dan hal-hal yang mempengaruhinya…… 5
BAB III PENELITIAN SENDIRI
3.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 8
3.2 Perumusan Masalah ………………………………………………. 9
3.3 Hipotesa……………………………………………………………... 9
3.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………… 9
3.5 Manfaat Penelitian…………………………………………………. 9
3.6 Kerangka Konsepsional…………………………………………… 9
3.7 Bahan dan Cara……………………………………………………. 10
3.7.1 Desain Penelitian………………………………………….. 10
3.7.2 Waktu dan Tempat Penelitian……………………………. 10
3.7.3 Subjek penelitian /Populasi Terjangkau………………… 10
3.7.4 Perkiraan Besar Sampel ………………………………… 10
3.7.5 Kriteria Yang Diikutkan Dalam Penelitian ……………… 10
3.7.6 Kriteria Yang Dikeluarkan Dalam Penelitian …………… 11
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 9/48
3.7.7 Cara Penelitian ……………………………………………. 11
3.7.8 Analisa Data………………………………………………… 11
3.7.9 Definisi Operasional ………………………………………. 11
3.7.10 Kerangka Operasional ……………………………………. 12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ……………………………………… ..........…….... 13
4.1.1 Karakteristik Pasien Penelitian ……………………............ 13
4.1.2 Kadar Fibronectin Plasma Pada Sirosis Hati Yang Berbeda
Keparahanya ................................................................... 14
4.2 Pembahasan ................................................................................ 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22
LAMPIRAN
1. TABEL MASTER PENELITIAN ........................................................... 26
2. PERSETUJUAN KOMITE ETIK ........................................................... 28
3. FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN ...................... 29
4. FORMULIR DATA PESERTA PENELITIAN ........................................ 30
5. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. 32
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 10/48
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data karakteristik peserta penelitian............................................... 14
Tabel 2 Kadar fibronectin plasma pada sirosis hati berdasarkan
keparahan....................................................................................... 14
Tabel 3 Kadar fibronectin plasma pada pasien sirosis hati dengan
asites, PSMBA, splenomegali serta varises esofagus................... 15
Tabel 4 Korelasi rerata kadar pFN dengan komponen skor CTP dan
MELD ............................................................................................ 16
Tabel 5 Korelasi rerata kadar pFN dengan skor CTP,MELD dan panjang
lien ............................................................................................... 16
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 11/48
Daftar Singkatan
SH : Sirosis Hati
CTP : Child Turcotte Pugh
MELD : Model for end stage liver disease
FN : fibronectin
aFN : fibronectin asites
pFN : fibronectin plasma
cFN : cellular fibronectin
PSMBA : perdarahan saluran makanan bagian atas
VE : varises esofagus
INR : international normalized ratio
Kreat : kreatinin
W prot : waktu prothrombin
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 12/48
Abstract
PLASMA FIBRONECTIN CONCENTRATION IN LIVER CIRRHOSIS PATIENT
ACCORDING TO SEVERITY
Christina J R E Lumbantobing*, Lukman Hakim Zain**
Gastroenterohepatology Division Departement of Internal Medicine
Faculty of Medicine University of Sumatera Utara/ H.Adam Malik General Hospital
Background:Patients with liver cirrhosis experienced dysfunction in their immune system, and the increasedsusceptibility to infection had relationship with the level of liver dysfunction. About 25-50% deathamong liver cirrhosis (LC) patients is due to infection.
In human body defence mechanism,
plasma fibronectin acts as opsonin for Kuppfer cells. Patients with liver disease frequently have
pFN deficiency and decreased of pFN availability is an important factor causing Kuppfer cellsfailure. Concentration of pFN between patients with LC with different severity according to CTPand MELD score, had never been studied before.
Aim:To obtain the pFN concentration among LC patients with different severity according to CTP andMELD score.
Material and Method:This cross sectional study, in the period of August 2007 until March 2008, included male genderoutpatients and inpatients with LC admitted to Division of Gastroenterohepatology- Departementof Internal Medicine/ H Adam Malik General Hospital –Medan, and private clinic of theGastroenterohepatology consultant in Medan. Diagnosis was made by history, physical
examination, laboratory examination and USG.
Result: Among 38 patients (male gender), the patients with mild LC (CTP score < 8, MELD score < 14)were 20 and 17 patients consecutively, and severe LC (CTP score ≥ 8, MELD score ≥14) were 18and 21 patients. Concentration of pFN of the severe LC patients were lower significantly from themild LC patients (p<0,05). The pFN concentration had significant negative correlation withprothrombin time and INR. Concentration of pFN was lower among patients with splenomegaly,but no significant correlation was found between pFN and spleen length.
Conclusion:Plasma fibronectin concentration was lower among the severe cirrhotic patients.Low pFN concentration in LC patients is more relevant due to synthetic failure of the liver.
Keyword: Plasma fibronectin. liver cirrhosis,MELD score, Child Turcotte Pugh score.
* Internal Medicine Resident, Faculty of Medicine University of Sumatera Utara / H. AdamMalik General Hospital Medan -Indonesia
** Gastroenterohepatology Division - Departement of Internal Medicine Faculty of MedicineUniversity of Sumatera Utara / H Adam Malik General Hospital Medan - Indonesia
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 13/48
Abstrak
KADAR FIBRONECTIN PLASMA PADA PENDERITA SIROSIS HATI
BERDASARKAN KEPARAHAN
Christina J R E Lumbantobing*, Lukman Hakim Zain**
Divisi Gastroenterohepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FK USU / RSUP H.Adam Malik
Latar Belakang:Pada SH yang sudah lanjut terjadi defek dan disfungsi pada sistem imunnya dan peningkatankerentanannya terhadap infeksi berkaitan dengan tingkat disfungsi hati.
Sebanyak 25-50%
kematian penderita SH disebabkan oleh infeksi. Dalam mekanisme pertahanan tubuh, fibronektin
plasma (pFN) merupakan opsonin bagi sel-sel Kuppfer.Penderita penyakit hati sering mengalami
defisiensi pFN dan berkurangnya ketersediaan FN merupakan faktor penting kegagalan sel-selKuppfer. Kadar pFN pada SH yang berbeda keparahannya berdasarkan skor CTP dan MELDbelum pernah diteliti sebelumnya.
Tujuan:Untuk memperoleh data kadar FN pada penderita SH yang berbeda keparahannya menurut skorChild-Turcotte Pugh dan skor MELD.
Bahan dan Cara:Penelitian ini dilakukan secara potong lintang mulai Desember 2007 – Maret 2008, danmengikutsertakan pasien laki-laki penderita SH rawat jalan poliklinik dan rawat inap di DivisiGastroenterohepatologi Departemen Penyakit Dalam RS H Adam Malik Medan serta pasienpraktek Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Gastroenterohepatologi di Medan. Diagnosis
ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, USG dan pemeriksaan laboratorium .
Hasil:Dari 38 pasien SH laki-laki, penderita sirosis hati ringan (skor CTP< 8, skor MELD< 14) masing-masing 20 dan 17 orang secara berurutan, dan sirosis hati berat (skor CTP≥ 8, skor MELD ≥14)18 dan 21 orang. Kadar pFN pasien sirosis hati berat lebih rendah bermakna daripada penderitasirosis hati ringan (p<0,05). Kadar pFN berkorelasi negatif bermakna dengan waktu prothrombindan international normalized ratio (INR) Kadar pFN juga lebih rendah di antara pasien dengansplenomegali, namun tidak ditemukan korelasi yang bermakna di antara pFN dengan panjanglien.
Kesimpulan:Kadar pFN lebih rendah pada pasien sirosis hati berat. Rendahnya kadar pFN pada penderitasirosis hati berat lebih relevan disebabkan oleh gangguan sintesis oleh hati.
Kata Kunci: Fibronectin plasma, sirosis hati, skor MELD, skor Child Turcotte Pugh.
* PPDS Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / RSUPH. Adam Malik Medan-Indonesia
** Divisi Gastroenterohepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas KedokteranUniversitas Sumatera Utara / RSUP H.adam Malik Medan - Indonesia
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 14/48
BAB I
PENDAHULUAN
Sirosis hati (SH) adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan
stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan
distorsi arsitektur hati dan pembentukan nodulus regeneratif.1
Penderita SH merupakan 4,1-5,2 % dari pasien yang dirawat di Bagian
Penyakit Dalam.2 Di Medan, penderita penyakit hati merupakan 5% dari
penderita yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam, sebanyak 72,7% di antaranya
menderita SH.3 Sebanyak 25-50% kematian penderita SH disebabkan oleh
infeksi.4,5 Mortalitas pasien SH yang mengalami infeksi 2 kali lebih besar
daripada pasien tanpa infeksi.5 Infeksi yang paling sering terjadi pada SH ialah
peritonitis bakterialis spontan (PBS), infeksi saluran kemih (ISK), infeksi saluran
nafas, serta bakteremia.5
Fibronectin (FN) adalah famili glikoprotein fungsional yang berperanan
penting pada proses fundamental yang berhubungan dengan sifat migrasi dan
adesi sel-sel, misalnya embriogenesis, keganasan, homeostasis dan
penyembuhan luka. Fibronectin terdapat dalam dua bentuk, yaitu sebagai
fibronectin plasma (pFN) dan fibronectin seluler (cFN).6 Fibronectin plasma
merupakan opsonin bagi sel-sel Kuppfer.7 Fibronectin ini adalah glikoprotein
dimerik8
yang memiliki bentuk terlarut di dalam darah dan cairan jaringan
tubuh.dikutip dari 9 FN opsonik berfungsi memodulasi klirens partikel nonbakterial,
monomer fibrin, sejumlah spesies bakteri dan debris sel serta opsonisasi
sebelum proses fagositosis.10,11 Opsonisasi adalah molekul besar yang diikat
permukaan mikroba dan dapat dikenal oleh reseptor permukaan netrofil dan
makrofag, sehingga meningkatkan efisiensi fagositosis.12 Fibronectin opsonik
mengaugmentasi fagositosis oleh netrofil dan makrofag peritoneal.10
Deplesi FN berkorelasi dengan penekanan klirens oleh fagositik
retikuloendotel, sedangkan pemulihan kadar FN berhubungan dengan pemulihan
fungsi retikuloendotel.10 Penderita penyakit hati sering mengalami defisiensi
pFN.7 Berkurangnya availabilitas FN merupakan faktor penting kegagalan sel-sel
Kuppfer dan menyebabkan endotoxemia karena hati gagal membersihkan
endotoksin yang berasal dari usus dan dari darah porta. dikutip dari: 13
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 15/48
Berbagai penelitian terhadap pFN pada berbagai penyakit hati telah
dilakukan. Rerata kadar pFN pada SH (nilai ± 2SD) menurut Jitoku dkk ialah
246,7 ± 90,0 μg/ml.14 Pada penelitian Jitoku dkk, kadar pFN pada SH signifikan
lebih rendah daripada subjek normal, sedangkan menurut Matsuda dkk, kadar
pFN meningkat signifikan pada SH dan berkurang signifikan pada sirosis
dekompensata seperti asites.Dikutip dari 14 Menurut Fountas dkk, kadar FN plasma
ini tidak dipengaruhi oleh sumber kanker dan tidak ada perbedaan signifikan
kadar FN di antara penderita kanker dengan kontrol yang matching, namun
kadarnya berkurang pada kasus yang mengalami metastasis luas neoplasma
pada hati.15 Rerata kadar FN plasma (pFN) pada gagal hati fulminan lebih
rendah, yaitu 117,9 ± 19,4 μg/mL (Fok dkk). 13
Keparahan serta prognosis sirosis hati dapat diprediksi dengan Skor
Child-Turcotte Pugh (CTP) dan Skor Model for End Stage Liver Disease (MELD),
namun bagaimana kadar pFN pada SH yang berbeda keparahannya
berdasarkan sistem skor CTP serta sistem skor MELD sepengetahuan penulis
belum pernah diteliti sebelumnya, sehingga peneliti ingin meneliti mengenai
gambaran fibronectin plasma pada penderita SH berdasarkan tingkat
keparahannya.
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 16/48
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SIROSIS HATI
2.1 .1 Definisi Sirosis Hati
Sirosis hati (SH) adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium
akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi arsitektur
hati dan pembentukan nodulus regeneratif.1
2.1.2 SKOR PENENTU KEPARAHAN DAN PROGNOSIS SIROSIS HATI
Keparahan serta prognosis SH dapat ditentukan menurut sistem skor Child -
Turcotte Pugh (CTP) dan Model for End Stage Liver Disease (MELD). Pada sistem skor
CTP penderita SH distratifikasi berdasarkan pemeriksaan objektif dan subjektif terhadap
adanya asites, ensefalopati hepatik, kadar bilirubin, kadar albumin dan masa
prothrombin.16 Skor MELD dikalkulasi berdasarkan pemeriksaan objektif terhadap kadar
bilirubin total, INR, kreatinin serum serta etilogi penyakit hati. Skor Model for End Stage
Liver Disease pada mulanya dikenal sebagai skor the Mayo-End Stage Liver Disease. 16
Menurut penelitian, progresifitas penyakit pada skor CTP 8 atau lebih menandai
adanya dekompensasi dini, pasien perlu dipertimbangkan untuk dirujuk ke sentra
transplantasi hati. dikutip dari 17 Pada penelitian Botta dkk ditemukan bahwa cut off skor
MELD 14 memiliki sensitifitas, spesifisitas dan c-statistic 6 month survival sebesar 75%,
72 % dan 0,82. 18
2.1.3 GANGGUAN OPSONISASI PADA SIROSIS HATI
Tidak semua penderita SH mengalami komplikasi yang mengancam jiwa19,
namun sekitar 25-50% kematian SH disebabkan oleh infeksi.4,5 Infeksi yang paling
sering terjadi pada SH ialah peritonitis bakterialis spontan (PBS), infeksi saluran kemih
(ISK), infeksi saluran nafas, serta bakteremia. 5
Pada SH tahap lanjut terjadi defek dan disfungsi sejumlah sistem kekebalan
tubuh.20 Peningkatan kerentanan penderita SH terhadap infeksi berkaitan dengan
tingkat disfungsi hati.21 Abnormalitas mekanisme defensif yang menyebabkan
kerentanan terhadap infeksi oleh flora usus sendiri ialah defisiensi aktivitas opsonin dan
bakterisidal, gangguan fungsi monosit dan netrofil, penekanan aktivitas fagositik the
reticuloendothelial system (RES), defek kemotaksis, kadar komplemen serum
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 17/48
berkurang, penurunan aktivitas opsonisasi cairan asites dan faktor-faktor iatrogenik. 5,21
Opsonin adalah molekul besar yang diikat permukaan mikroba dan dapat dikenal oleh
reseptor permukaan netrofil dan makrofag, sehingga meningkatkan efisiensi
fagositosis.12
Sebanyak 40% penderita SH dan nyaris seluruh penderita koma akibat gagal
hati fulminan, mengalami gangguan fungsi sel Kuppfer. dikutip dari 7 Gangguan aktivitas
fagositik RES menyebabkan infeksi bakteri akut lebih sering terjadi daripada pasien
yang normal aktivitas fagositik RES-nya. 21 Eliminasi endotoksin terutama dilakukan oleh
sel Kuppfer sebagai RES hepatik yang memodulasi hampir seluruh efek endotoksin
terhadap hati.21 Peningkatan konsentrasi endotoksin secara klinis bisa meningkatkan
gangguan sirkulasi sistemik dan regional, koagulopati dan ensefalopati, mengakibatkan
gagal hati maupun gagal ginjal yang akhirnya bisa menyebabkan kematian.21
2.2. FIBRONECTIN PLASMA
2.2.1 Fibronect in Plasma
Penderita penyakit hati sering mengalami defisiensi fibronectin plasma.Dikutip dari 8
Fibronectin plasma merupakan opsonin bagi sel-sel Kuppfer.Dikutip dari 7 Fibronectin (FN)
adalah famili glikoprotein fungsional yang berperanan penting pada proses fundamental
yang berhubungan dengan sifat migrasi dan adesi sel-sel, misalnya embriogenesis,
homeostasis, dan penyembuhan luka. Fibronectin terdapat dalam dua bentuk, yaitu
sebagai fibronectin plasma (pFN) dan fibronectin seluler (cellular FN,cFN).6
Fibronectin
plasma merupakan bentuk terlarut yang terdapat dalam plasma, sedangkan bentuk tidak
terlarut (cFN) terdapat pada membran basalis, matriks ekstraselluler dan jaringan ikat.
Fibronectin plasma dengan kadar sekitar 300 μg/ml dan merupakan dimer rantai
polipeptida yang serupa namun tidak identik, masing-masing seberat 220.000 D.
Fibronectin memiliki protein yang berbeda sebagai konsekuensi proses alternatif
transkripsi primer tunggal pada tiga lokasi yang berbeda, yaitu extra domain A (EDA),
extra domain B (EDB) dan type III homologies connecting segment (IIICS).Fibronectin
plasma tidak memiliki domain EDA dan EDB, sedangkan cFN memiliki domain tersebut.6
Fibronectin plasma dan cFN sangat mirip strukturnya dan secara imunologis tidak dapat
dibedakan dengan antisera, namun memiliki perbedaan kelarutan, mobilitas
elektroforetik pada gel poli akrilamida serta perbedaan kemampuan terhadap morfologi
sel.Dikutip dari 8
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 18/48
Fibronectin dimerik yang terlarut disekresikan oleh hepatosit ke dalam aliran
darah, sedangkan cFN diproduksi secara lokal dan dideposit sebagai fibril-fibril tak larut
pada matriks ekstraselluler jaringan. 6 Fibronectin disintesis oleh sel-sel endotel 22,
makrofag 23 dan hepatosit 8. Penelitian Baralle dkk menemukan bahwa sebahagian dari
FN jaringan, dalam jumlah yang kira-kira sama dengan yang dibentuk oleh jaringan itu
sendiri, berasal dari pFN, sehingga mengesankan bahwa plasma merupakan sumber
penting FN jaringan. 6 Kadar FN plasma ditentukan oleh kecepatan sintesis FN oleh
hepatosit.8 Kecepatan sintesis FN pada subjek normal ialah 0,61 – 0,87 mg/kg/jam.
Fibronectin dikatabolisme dengan cepat, dengan fractional catabolic rate (CFR) 4,81%
per jam, waktu paruh (t½) 25 jam. Pada subjek penelitian diperlihatkan adanya
katabolisme ekstravaskuler. Pasien penyakit kritis yang rendah kadar pFNnya
memperlihatkan kecepatan sintesis yang mengalami penurunan nyata.24
2.2.2 Fungsi Fibronect in Plasma
FN plasma berperan pada opsonisasi debris sel, fibrin dan protein denaturasi
sebelum difagositosis.11 Opsonin adalah molekul besar yang diikat permukaan mikroba
dan dapat dikenal oleh reseptor permukaan netrofil dan makrofag, sehingga
meningkatkan efisiensi fagositosis.12 FN opsonik berfungsi memodulasi klirens partikel
nonbakterial, monomer fibrin dan sejumlah spesies bakteri. Makrofag peritoneal dan
fagositosis netrofil pun diaugmentasi oleh FN opsonik.10
Penurunan ketersediaan FN merupakan faktor penting kegagalan sel-sel Kuppfer
pada saat kegagalan hati fulminan, hal ini menyebabkan endotoksemia karena hati yang
rusak gagal membersihkan endotoksin yang berasal dari usus dari darah porta.
Endotoksin terlibat pada patogenesis gagal ginjal pada pasien dengan kerusakan hati.
dikutip dari 13
2.2.3 Kadar Fibronect in Plasma dan Hal-hal Yang Mempengaruhinya
Menurut Leite-Moor, fibronectin cairan asites (A-FN) berkorelasi signifikan
dengan komplemen C3, C4, protein total dan FN plasma (P-FN). Konsentrasi A-FN
berhubungan dengan kemampuan opsonisasi cairan asites, dan bisa menjadi indikator
faktor resiko perkembangan PBS. Konsentrasi P-FN, C3,C4 dan A-FN signifikan lebih
rendah pada kelompok pasien SH yang beresiko tinggi mengalami peritonitis bakterialis
spontan. Fibronectin plasma berkorelasi dan protein total cairan asites. Pasien dengan
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 19/48
asites per magna kadar fibronectinnya signifikan lebih rendah dibandingkan dengan
pasien dengan asites yang sedang.25
Kwon melaporkan bahwa bahwa pFN eksogen melindungi terhadap kerusakan
hati yang diinduksi oleh endotoksin sesudah hepatektomi partial pada tikus percobaan.
Pemberian FN eksogen menyebabkan sitokin dan nitric oxide (NO) serum signifikan
menjadi lebih rendah dari kontrol, mengurangi ekspresi inducible nitric oxide synthase
(iNOS) hepatosit, apoptosis dan nekrosis pada hati yang tersisa juga lebih rendah
secara bermakna. Fibronectin plasma mencegah kerusakan hati yang diinduksi oleh
endotoksin melalui inhibisi aktivasi NF -κB, yang mereduksi ekspresi iNOS dan produksi
NO oleh hepatosit, serta downregulation sitokin inflamasi. 26
Pemulihan dari defisiensi memberikan manfaat pada penderita. Menurut
Blumenstock, kadar pFN pasien sepsis lebih rendah secara bermakna dibandingkan
pasien non sepsis, pemberian kriopresipitat yang mengandung banyak fibronectin
memulihkan fibronectin imunoreaktif serta defisiensi opsonisasi.9 Pada penelitian Doran
dkk, pemberian fibronectin murni secara eksogen kepada penderita infeksi berat
abdomen tidak mengurangi mortalitas secara bermakna, namun penderita tersebut
hidup lebih lama dibandingkan pasien kontrol yang tidak diberi fibronectin eksogen.27
Kadar pFN pada dewasa normal ialah 325±76 μg/ml.15 Kadar pFN pada dewasa
normal sangat dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia. Konsentrasi pFN pada laki-laki
lebih tinggi daripada perempuan, namun konsentrasi pFN serupa pada laki-laki berusia
31-50 tahun serta laki-laki kelompok usia > 51 tahun.15
Menurut Jitoku, kadar PFN pada sirosis hati ialah 246,7 ± 90,0 μg/ml.14 Pada
penelitian Jitoku tersebut kadar pFN kelompok SH signifikan lebih rendah daripada
subjek normal, sedangkan kadar pFN pada hepatitis akut tidak berbeda signifikan
dengan subjek normal. Menurut Matsuda dkk, pFN meningkat signifikan pada hepatitis
akut, hepatitis kronis dan SH, dan berkurang signifikan pada sirosis dekompensata
misalnya SH dengan asites. Dikutip dari 14 Hasil yang diperoleh Jitoku mengindikasikan
bahwa penurunan signifikan pFN pada SH berkorelasi dengan perubahan fibrotik serta
inflamasi dan nekrosis jaringan hati. Penurunan pFN kemungkinan disebabkan oleh
pendamparan FN di daerah fibrotik dan nekrotik serta peningkatan katabolisme FN.
Peningkatan konsumsi FN sebagai opsonin sebagai akibat aktivasi berlebihan sistem
retikuloendotel bisa juga menyebabkan penurunan pFN pada penderita penyakit hati.
Produksi FN di sel parenkim hati hanya sedikit efeknya terhadap konsentrasi FN di
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 20/48
dalam plasma karena albumin dan masa prothrombin tidak berkorelasi dengan
penurunan pFN.14
Kadar pFN tidak dipengaruhi oleh sumber kanker dan tidak ada perbedaan kadar
FN penderita kanker dengan kontrol normal yang matching, namun kadar pFN lebih
rendah jika terdapat metastasis luas pada hati.15 Kadar pFN paling rendah pada
koagulasi intravaskuler diseminata jika dibandingkan dengan kontrol (p<0,001).15
Menurut Fok dkk, rerata kadar FN plasma (pFN) pada gagal hati fulminan lebih rendah
daripada normal. Fibronektin plasma berkorelasi negatif dengan aktifitas aspartate
aminotransferase (AST) (r=-0,766, p<0,001), hal ini mengesankan bahwa FN
dikonsumsi selama proses klirens debris hepatosit. Kadar FN tidak berkorelasi dengan
konsentrasi albumin serum ataupun masa protrombin.13 Konsentrasi awal FN cenderung
lebih rendah pada penderita gagal ginjal dibandingkan dengan penderita dengan fungsi
ginjal normal. 13
Kadar pFN lebih tinggi pada ikterus obstruktif akibat karsinoma pankreas,
meningkat sedang pada sindroma nefrotik dan sangat meningkat pada sirosis bilier
primer.15 Kadar pFN tidak konsisten pada sepsis. 15
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 21/48
BAB III
PENELITIAN SENDIRI
3.1 LATAR BELAKANG
Sirosis hati (SH) adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan
stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan
distorsi arsitektur hati dan pembentukan nodulus regeneratif.1
Penderita SH merupakan 4,1-5,2 % dari pasien yang dirawat di Bagian
Penyakit Dalam.2 Di Medan, penderita penyakit hati merupakan 5% dari
penderita yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam, sebanyak 72,7% di antaranya
menderita SH.3 Sebanyak 25-50% kematian penderita SH disebabkan oleh
infeksi.4,5 Mortalitas pasien SH yang mengalami infeksi 2 kali lebih besar
daripada pasien tanpa infeksi.5 Infeksi yang paling sering terjadi pada SH ialah
peritonitis bakterialis spontan (PBS), infeksi saluran kemih (ISK), infeksi saluran
nafas, serta bakteremia.5
Fibronectin plasma (pFN) merupakan opsonin bagi sel-sel Kuppfer.7
Fibronectin ini adalah glikoprotein dimerik8 yang memiliki bentuk terlarut di dalam
darah dan cairan jaringan tubuh.dikutip dari 9 FN opsonik berfungsi memodulasi
klirens partikel nonbakterial, monomer fibrin, sejumlah spesies bakteri dan debris
sel serta opsonisasi sebelum proses fagositosis.10,11 Selain itu fibronectin opsonik
mengaugmentasi fagositosis oleh netrofil dan makrofag peritoneal.10
Deplesi FN
berkorelasi dengan penekanan klirens oleh fagositik retikuloendotel, sedangkan
pemulihan kadar FN berhubungan dengan pemulihan fungsi retikuloendotel.10
Penderita penyakit hati sering mengalami defisiensi pFN.7 Berkurangnya
availabilitas FN merupakan faktor penting kegagalan sel-sel Kuppfer dan
menyebabkan endotoxemia karena hati gagal membersihkan endotoksin yang
berasal dari usus dan dari darah porta. dikutip dari: 13
Berbagai penelitian terhadap pFN pada berbagai penyakit hati telah
dilakukan. Rerata kadar pFN pada SH (nilai ± 2SD) menurut Jitoku dkk ialah
246,7 ± 90,0 μg/ml.14 Pada penelitian Jitoku dkk, kadar pFN pada SH signifikan
lebih rendah daripada subjek normal, sedangkan menurut Matsuda dkk, kadar
pFN meningkat signifikan pada SH dan berkurang signifikan pada sirosis
dekompensata seperti asites.Dikutip dari 14 Menurut Fountas dkk, kadar FN plasma
ini tidak dipengaruhi oleh sumber kanker dan tidak ada perbedaan signifikan
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 22/48
kadar FN di antara penderita kanker dengan kontrol yang matching, namun
kadarnya berkurang pada kasus yang mengalami metastasis luas neoplasma
pada hati.15 Rerata kadar FN plasma (pFN) pada gagal hati fulminan lebih
rendah, yaitu 117,9 ± 19,4 μg/mL (Fok dkk). 13
Keparahan serta prognosis sirosis hati dapat diprediksi dengan Skor
CTP dan Skor MELD, namun bagaimana kadar FN plasma pada SH yang
berbeda keparahannya berdasarkan sistem skor CTP serta sistem skor MELD
sepengetahuan penulis belum pernah diteliti sebelumnya, hal ini menyebabkan
peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai gambaran fibronektin plasma
pada penderita SH berdasarkan keparahannya.
3.2 PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana perbedaan kadar FN plasma di antara penderita sirosis hati
parah dibandingkan dengan sirosis hati ringan.
3.3 HIPOTESIS
Kadar FN plasma pada penderita sirosis hati parah lebih rendah
daripada kadarnya pada penderita sirosis hati yang ringan.
3.4 TUJUAN PENELITIAN
Untuk memperoleh data kadar FN pada penderita SH yang berbeda
keparahannya menurut skor Child-Turcotte Pugh dan skor MELD.
3.5 MANFAAT PENELITIAN
Mengetahui kadar FN plasma agar dapat memperkirakan keparahan
sirosis hati yang dialami penderita sirosis hati.
3.6 KERANGKA KONSEPSIONAL
Sirosis Hati Defisiensi pFN
Skor CTP Skor MELD Gangguanopsonisasi
pFN pFN
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 23/48
3.7 BAHAN DAN CARA
3.7.1 Desain Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang.
3.7.2 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan mulai Agustus 2007 – Maret 2008, di RS H Adam Malik-
Medan, RS Dr Pringadi Medan dan Praktek Dokter Spesialis Penyakit Dalam–
Konsultan Gastroenterohepatologi di Medan.
3.7.3 Subjek penelitian/populasi terjangkau
Penderita SH yang rawat jalan poliklinik ataupun rawat inap di Divisi
Gastroenterohepatologi Departemen Penyakit Dalam RS H Adam Malik/ RS Dr.
Pirngadi Medan, serta pasien praktek Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan
Gastroenterohepatologi di Medan.
3.7.4 Perkiraan besar sampel
Perkiraan besar sampel = 2 (Zα+Zβ) x S 2
X1 – X2
α = 5% (ditetapkan peneliti) Zα (hipotesis 1 arah) = 1,64
β = 20% (ditetapkan peneliti) Zβ = 0,84
S (Simpang baku bersama) = 86
X1 – X2 = 70
2
= 2 (1,64+0,84)86 n1, n2=18,5N= 38
70
3.7.5 Kriteria yang diikutkan dalam penelitian (kriteria inklusi)
a. Seluruh penderita sirosis hati, laki-laki, berusia 31– 65 tahun, yang berobat jalan di
poliklinik dan dirawat inap Divisi Gastroenterohepatologi Departemen Penyakit
Dalam RS H Adam Malik Medan dan RSU Dr Pirngadi Medan, serta pasien praktek
Spesialis Penyakit Dalam-Konsultan Gastroenterohepatologi di Medan.
b. Bersedia turut serta dalam penelitian dan menandatangi persetujuan tindakan medis.
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 24/48
3.7.6 Kriteria yang dikeluarkan dalam penelitian (kriteria eksklusi)
a. Gagal ginjal kronik
b. Sepsis
3.7.7 Cara Penelitian
Setiap pasien sirosis hati yang datang berobat jalan di poliklinik
Gastroenterohepatologi Penyakit Dalam, maupun yang dirawat inap, dianamnesis serta
dilakukan pemeriksaan fisis, pemeriksaan laboratorium dan ultrasonografi abdomen
atas. Juga dilakukan pemeriksaan laboratorium faal ginjal. Setelah memenuhi kriteria
penelitian, dan diberikan penjelasan pasien ataupun keluarga dekat yang mewakilinya
mengisi formulir persetujuan, kemudian dilakukan pengambilan darah untuk
pemeriksaan kadar fibronectin plasma.
Skor CTP dihitung dengan menghitung poin yang diperoleh dari pemeriksaan
subjektif dan hasil laboratorium menurut tabel Child-Turcotte Pugh (Tabel 1).
Skor MELD dihitung dengan kalkulator skor MELD yang diperoleh dari sumber di
internet.
Sampel darah diambil dari vena sebanyak 3 ml dengan antikoagulan EDTA dan
fibronectin plasmanya diperiksa dengan menggunakan The BTI Human Fibronectin
ELISA Kit (Biomedical Technologies Inc. Stoughton MA, USA) di Laboratorium Prodia
Medan.
3.7.8 Analisa data
Untuk perbandingan data numerik yang tidak berpasangan, jika memenuhi
syarat digunakan uji t tidak berpasangan, dan jika tidak memenuhi syarat digunakan uji
Mann-Whitney. Untuk data numerik yang berpasangan, jika memenuhi syarat digunakan
uji t berpasangan, jika tidak memenuhi syarat digunakan uji alternatifnya. Data kwalitatif
dibandingkan dengan Chi square test. Manajemen data dan analisa statistik dilakukan
dengan program komputer, tingkat kemaknaan p< 0,05.
3.7.9 Definisi operasional
Sirosis Hati : diagnosis penyakit hati yang ditegakkan dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan ultrasonografi abdomen
atas.
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 25/48
Skor MELD : skor yang diperoleh dengan memasukkan angka objektif dari hasil
pemeriksaan bilirubin, kreatinin dan International Normalized Ratio (INR) ke dalam
perhitungan formula sebagai berikut16:
Skor MELD= 3,8* log e (bilirubin (mg/dL) ) + 11,2 * log e (INR) + 9,6 *
log e (kreatinin mg/dL) + 6,4
Skor MELD ≥ 14 dikelompokkan sebagai sirosis hati parah
Skor CTP : adalah skor yang ditetapkan berdasarkan pemeriksaan subjektif dan
objektif terhadap pasien SH, kemudian dihitung skornya menurut tabel 1 berikut.
Tabel 1 . Child-Turcotte dengan modifikasi Pugh. 16
Skor 1 2 3
Masa prothrombin (detik) (INR) <4 detik
(<1,7)
4-6 detik
(1,7 – 2,3)
>6 detik
(>23)
Bilirubin (mg/dL) <2 2 -3 >3
Albumin (g/dL) >3,5 3,5 -2,8 <2,8
Asites Tidak ada Ringan Sedang
Ensefalopati 0 1- 2 3- 4
Skor ≥ 8 digolongkan sebagai sirosis hati parah
3.7.10 Kerangka Operasional
- Anamnesis
- PemeriksaanFisis
orium- Laborat
- USG Abdomen Atas
Skor CTP
Skor MELD
FN Plasma
FN Plasma
Analisa
SirosisHati
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 26/48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PENELITIAN
4.1.1. Karakteris tik Pasien Penelitian.
Penelitian ini dilakukan dari Desember 2007 hingga Maret 2008, melibatkan
pasien sirosis hati rawat jalan di poliklinik Gastroenterohepatologi Penyakit Dalam RSUP
H. Adam Malik Medan dan praktek spesialis Penyakit Dalam Konsultan
Gastroenterohepatologi, dan rawat inap di RSUP H.Adam Malik Medan serta RS
swasta di Medan.
Pada awalnya dalam penelitian ini terlibat 40 orang pasien, namun 2 orang
dikeluarkan karena masalah pengiriman sampel darah dan hilangnya data laboratorium.
Pasien yang diikut sertakan berjenis kelamin laki-laki (38,100%), dengan usia termuda
32 tahun hingga usia tertua 65 tahun. Diagnosis sirosis hati ditegakkan dengan
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
ultrasonografi abdomen. (Tabel 1) Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan
darah rutin, fungsi hati, protein serum elektroforesis, waktu prothrombin (W Prot),
international normalized ratio (INR), dan kreatinin. Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan
untuk mendeskripsikan kelainan yang menyertai sirosis hati, yaitu adanya asites serta
untuk mengukur panjang lien.
Seluruh pasien dalam keadaan kompos mentis. Perdarahan saluran makanan
bagian atas (PSMBA) melalui anamnesis hematemesis, melena ataupun yang
ditemukan pada saat endoskopi, PSMBA dialami oleh 8 pasien, sedangkan yang asites
banyaknya 19 orang. Pemeriksaan endoskopi yang dilakukan pada 20 orang
menemukan adanya varises esofagus (VE). Setiap pasien dibagi atas sirosis hati ringan
dan berat menurut skor Child Turcotte Pugh dan MELD, dan diperoleh penderita sirosis
hati ringan (skor CTP< 8, skor MELD< 14) masing-masing 20 dan 17 orang, penderita
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 27/48
sirosis hati berat (skor CTP≥ 8, skor MELD ≥14) 18 dan 21 orang. Jika berdasarkan
grade CTP maka penderita dengan CTP grade A sebanyak 16 orang, grade B 19 orang
dan grade C 3 orang. (Tabel 1)
Tabel 1. Data karakteris tik peserta penelitian.
N 38
Laki-laki (n / %) 38 (100%)
Usia (tahun, ± SD) (50,89 ± 9,55)
Hemoglobin (g/dL, ± SD) 11,23 ± 2,90
Lekosit (/µl , ± SD ) 6301,32 ± 3369,96
Trombosit (/µl , ± SD) 1207 ,5589,47 ± 93947
SGPT (/U/L, ± SD) 66,11 ± 56,95
Bilirubin ( mg/dL, ± SD) 2,35 ± 3,34
Albumin (g/dL, ± SD) 3,60 ± 0,87
Waktu Prothrombin (detik, ± SD) 4,56 ± 3,49INR 1,49 ± 0,37
Kreatinin (mg/dL, ± SD) 1,17 ± 0,48
Kadar fibronektin plasma (µg/ml, ± SD) 748 ± 897
Panjang lien (cm, ± SD) ,2214,14 ± 2
Asites 19
PSMBA 8
VE (%) 100%)20 (
Skor CTP: < 8≥ 8
2018
Skor MELD: < 14≥ 14
1721
Grade CTP: A (5 – 6 )
B (7 – 9 )C (10- 15) 3
16
19
4.1.2 Kadar Fibronectin Plasma Pada Sirosis Hati Yang Berbeda Keparahannya.
dar fibronektin asma pa ati berdasark keparahannya.Tabel 2. Ka pl da sirosis h an
Keparahan n Kadar pFN
± SD
p
CTP Ringan
Berat
20
18
856,04 ± 313,70
629,85 ± 127,756
0,001
MELD RinganBerat
1721
840,18 ± 271,73675,00 ± 244,36 0,012
Grade CTP Grade AGrade B 19 650,66 ± 139,32Grade C 3 591,20 ± 39,09
0,00216 895,13 ± 334,60
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 28/48
Setelah dilakukan analisis, ternyata rerata kadar pFN pada pasien sirosis hati
berat berdasarkan skor CTP dan MELD lebih rendah secara bermakna (p= 0,001 dan
0,012) dibandingkan dengan kadarnya pada sirosis hati ringan. Jika penderita sirosis
hati yang dikelompokkan menurut grade CTP, ternyata dijumpai perbedaan rerata kadar
pFN di antara penderita dengan grade A, B dan C (p= 0,002). Dengan analisa post hoc,
diketahui bahwa perbedaan tersebut terdapat di antara CTP grade A dan grade B
(p=0,00
hati
engan asites, perdarahan saluran makanan bagian atas (PSMBA), serta adanya
Tabel 3. Kadar fibronectin p lasma pada pasien sirosis hati dengan asites, PSMBA,
adanya va s es
5) serta di antara grade A dan C(p=0,053). Sedangkan di antara grade B dan C
perbedaan rerata pFN tidak bermakna (p= 0,70). (Tabel 2)
Peneliti menghitung juga rerata kadar pFN di antara penderita sirosis
d
varises esofagus (VE) yang ditemukan dengan pemeriksaan endoskopi. (Tabel 3)
splenomegali serta rise ofagus.
Kondisi klinis n Kadar pFN
± SD
p
Asites Tidak asites
Asites
19
19
766,56 ± 292,29
735,56 ± 292,29
0,58
PSMBA Tidak PSMBADengan PSMBA 8 687,54 ± 138,10
30 765,26 ± 291,27 0,64
P
anjang Lien NormalSplenomegali
236
1390,20±336,02713,27±217,18
0,02
Endoskopi Varises esofagus 20 680,14 ± 179,13
PSMBA, perdarahan saluran makanan bagian atas, VE, varises esofagus.
Pada Tabel 3 tampak bahwa rerata kadar pFN perbedaannya tidak bermakna di antara
pasien dengan ataupun tanpa asites, PSMBA, VE, namun secara statistik terdapat
erbedaan yang bermakna kadar pFN di antara penderita yang splenomegalip
dibandingkan dengan kadar pFN pada pasien yang liennya berukuran normal (p 0,02).
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 29/48
Tabel 4. Korelasi a ara r a pF ga ag p sko
dan MELD.
s
nt erat kadar N den n berb ai kom onen r CTP
Kadar pFN n Bil Alb WaktuProt
INR Kreat Asite
CTP Ringana
Beratb
rp
rp
20
18
-0,210,37
-0,060,82
0,080,75
-0,180,49
-0,400,08
-0,51*0,03
-0,300,21
-0,50*0,04
0,440,05
0,250,32
0,020,93
0,200,42
MELD Ringana r 17 -0,17 0,20 -0,40p 0,54 0,46 0,11 0,69 0,16
Beratb r 21 -0,31 0,25 -0,62# -0,60# 0,40p 0,17 0,29 0,003
-0,10
0,004
0,37
0,07
0,100,72
0,030,89
a Uji korelasi Pearson b Uji korelasi Rho Spearman
n
adar pFN berkorelasi positif tidak bermakna dengan kadar albumin (CTP ringan
N
ilirubin berkorelasi negatif tidak bermakna (rho -0,21, p 0,37). (Tabel 4)
abel 5. Korelasi a ara rata kad N dengan skor CTP, MEL panjang
Skor CTP Skor MELD Panjang Lien
* kemaknaan pada p 0,05 (2-tailed) # kemaknaan pada p 0,01 (2-tailed)
Bil, bilirubin, Alb,albumin, INR international normalized ratio, Kreat, kreatinin.
Dengan uji korelasi, kadar pFN kelompok CTP berat berkorelasi negatif kuat
dengan waktu prothrombin (p 0,03) dan INR (p 0,04), pada MELD berat pFN berkorelasi
negatif dengan waktu prothrombin (p 0,003) dan INR (p 0,004). Pada sirosis ringa
k
p 0,75, MELD ringan p 0,46) maupun pada sirosis berat (p 0,49 dan p 0,29). Kadar pF
dengan kadar b
T nt re ar pF D and
Lien.
Kadar pFN n
CTP Ringana
Beratb
rp
rp 0,03
20
18
-0,340,15
-0,50*
-0,190,43
-0,180,47
MELD Ringan rp
17 0,070,80
0,040,8
a
Bera
8
tb rp
21 -0,290,21
-0,360,11
a b Uji korelasi Pearson Uji korelasi Rho Spearman
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 30/48
* signifikan pada p 0,05 (2-tailed) # signifikan pada p 0,01 (2-tailed)
Setelah diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna kadar pFN di antara
enderita yang splenomegali dibandingkan pada pasien yang liennya berukuran normal
ji korelasi dan ternyata kadar pFN berkorelasi negatif tidak
bermak
efek dan disfungsi sejumlah sistem imun
Tubuh20
21
7
dikutip dari 7
14
juga menyebabkan penurunan pFN pada penderita penyakit hati,
sedang
14
rat dibandingkan kadarnya pada sirosis ringan.
Kadar p
p
(p 0,02), dilakukan u
na dengan panjang lien . (Tabel 5).
4.1. PEMBAHASAN
Pada SH yang sudah lanjut terjadi d
, peningkatan kerentanan penderita SH terhadap infeksi berkaitan dengan
tingkat disfungsi hati. Dalam mekanisme pertahanan tubuh, fibronectin plasma
merupakan opsonin bagi sel-sel Kuppfer.7
Penderita penyakit hati sering mengalami defisiensi pFN dan sebanyak 40%
penderita SH mengalami gangguan fungsi sel Kuppfer. Menurut Matsuda dkk,
kadar pFN berkurang signifikan pada sirosis dekompensata, yaitu sirosis dengan
asites.Dikutip dari 14 Menurut Jitoku dkk, kadar pFN pada SH signifikan lebih rendah
daripada subjek normal. Kemungkinan penurunan pFN ini disebabkan oleh
pendamparan FN di daerah fibrotik dan nekrotik serta peningkatan katabolisme FN,
peningkatan konsumsi FN sebagai opsonin sebagai akibat aktivasi berlebihan sistem
retikuloendotel bisa
kan produksi FN di sel parenkim hati hanya sedikit efeknya terhadap konsentrasi
FN di dalam plasma karena albumin dan masa prothrombin tidak berkorelasi dengan
penurunan pFN.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa kadar pFN signifikan lebih
rendah pada penderita sirosis hati be
FN ini dipengaruhi oleh beratnya penyakit, hal ini dibuktikan oleh korelasi negatif
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 31/48
antara kadar pFN dengan jumlah skor CTP semakin kuat dan bermakna di antara
pasien dengan CTP berat (Tabel 5).
Penelitian Baracchino dkk menemukan bahwa kadar pFN pasien sirosis hati
kompensata dan dekompensata lebih rendah daripada pFn kontrol normal dan kadar
pFN le
eningkatan aktifitas RES, karena pada studi
pendah
n
tara variabel yang
sirosis hati ringan.
bih rendah di antara pasien yang asites dibandingkan dengan sirosis tanpa
asites.28 Demikian juga dengan penelitian ini yang menemukan bahwa penderita sirosis
hati yang asites juga lebih rendah kadar pFNnya dibandingkan dengan yang tidak
asites, namun perbedaannya tidak bermakna (p 0,58).
Penelitian Carter dkk menemukan bahwa kadar pFN lebih rendah signifikan di
antara penderita yang mengalami perdarahan varises esofagus. 29 Menurut Carter,
rendahnya kadar pFN di antara pasien yang mengalami perdarahan varises esofagus
kemungkinan merupakan akibat dari p
uluannya Carter membuktikan terjadinya endotoksemia pada sejumlah pasien
setelah 48 jam mengalami perdarahan varises esofagus. 29 Pada penelitian ini, rerata
kadar pFN pada pasien yang PSMBA lebih rendah namun tidak bermakna dibandingka
dengan pasien tanpa PSMBA (p 0,64).
Pada penelitian ini dijumpai perbedaan yang bermakna (p 0,02) di antara kadar
pFN pasien yang splenomegali dibandingkan dengan pasien yang normal ukuran
liennya dan tampak bahwa kadar pFN lebih rendah pada pasien yang splenomegali.
Selanjutnya peneliti ingin mengetahui bagaimana korelasi an
diteliti dalam penelitian ini untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi perbedaan
kadar pFN di antara kelompok sirosis berat dengan yang ringan. Dalam analisa statistik,
diuji korelasi antara kadar pFN dengan komponen hasil pemeriksaan laboratorium
bilirubin, albumin serum elektroforesis, waktu prothrombin, dan INR.
Pada penelitian ini kadar pFn berkorelasi negatif namun tidak bermakna dengan
kadar bilirubin, baik di antara pasien sirosis hati berat maupun pasien
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 32/48
Hal ini
ak memiliki korelasi yang bermakna dengan
kadar a
gkan pada penelitian ini kadar
pFN b
jang lien ternyata tidak signifikan(Tabel 5), sehingga penelitian ini tidak
bisa terjadi karena keterbatasan penggunaan skor CTP yang tetap memberikan
skor 3 walaupun kadar bilirubin sudah sangat tinggi, sedangkan dalam kelompok MELD
berat tampak bahwa sebenarnya korelasi negatif antara pFN dengan bilirubin jauh lebih
kuat dibandingkan dengan korelasinya pada kelompok CTP berat.30
Pada penelitian ini kadar pFN tid
lbumin serum, hal ini serupa dengan hasil penelitian Barracchino dkk yang juga
tidak menemukan korelasi antara pFN dengan albumin di antara penderita sirosis hati.
Di samping itu, Barrachino juga tidak menemukan korelasi antara pFN dengan
pembesaran lien dalam penelitiannya.31
Dalam penelitiannya Angelis dkk menemukan bahwa pFN berkorelasi lemah
dengan albumin serum dan waktu prothrombin, sedan
erkorelasi negatif tidak bermakna dengan waktu prothrombin dan INR pada saat
sirosis hati masih ringan, dan korelasi negatif ini menjadi kuat bermakna sesudah sirosis
hati menjadi berat. (Tabel 4). Hal ini mengesankan bahwa kadar pFN dipengaruhi oleh
kemampuan sintesis hati maupun keparahan penyakit.
Menurut penelitian Angelis reduksi pFN tidak dipengaruhi oleh kegagalan fungsi
hati. Angelis menduga ada hubungan antara metabolisme fibronektin dengan
pembesaran lien dalam keadaan hipertensi porta. 32 Menurut Angelis kadar pFN tidak
berhubungan dengan keparahan penyakit yang dikelompokkan menurut kriteria Child,
dan pFN tidak berkorelasi dengan aliran darah hepatik yang merupakan indeks reliabel
volume residual hati.32 Menurut Bowen dkk, rendahnya kadar pFN di antara sirosis hati
dengan hipertensi porta dan splenomegali kemungkinan disebabkan oleh konsumsi
yang meningkat oleh lien yang membesar.33 Pada penelitian ini ditemukan bahwa kadar
pFN penderita yang mengalami splenomegali lebih rendah secara bermakna
dibandingkan dengan pasien yang normal ukuran liennya, namun korelasi antara kadar
pFN dengan pan
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 33/48
mendu
erlihatkan kadar kreatinin serum
normal. Menurut penelitian, blood urea nitrogen (BUN) merupakan indikator yang lebih
sensitif ndingkan kreatinin serum untuk menilai fungsi ginjal pada sirosis hati yang
telah lanjut, dan evaluasi klinis dengan kreatinin serum saja menyebabkan prevalensi
sindroma hepatorenal menjadi lebih rendah. dikutip dari 35
kung dugaan bahwa konsumsi pFN oleh lien yang membesar sebagai penyebab
uatam kadar pFN berkurang pada sirosis hati. Di samping itu, menurut Forbes dkk
dalam penelitiannya, menyebutkan bahwa pengaruh splenektomi terhadap kadar pFN
tidaklah kuat.34
Pada penelitian ini kadar pFN tidak berkorelasi dengan kadar kreatinin pasien
SH ringan serta SH berat. Merujuk pada The International Ascites Club mengenai
diagnosis sindroma hepatorenal pada sirosis hati yang menggunakan batasan kadar
kreatinin serum > 1,5 mg/dl atau laju filtrasi glomerulus (LFG) <40 ml/menit, ternyata
banyak pasien dengan LFG <40 ml/menit masih memp
diba
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 34/48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.1.1. Kadar fibronectin plasma pada pasien sirosis hati berat lebih rendah
dibandingkan kadarnya pada penderita sirosis hati ringan.
.1.2. Kadar fibronectin plasma berkorelasi negatif signifikan dengan waktu
in dan INR pada pasien sirosis berat.
.2.1. Perlu penelitian lanjut dengan sampel yang lebih besar untuk mendapatkan nilai
normal yang dapat digunakan sebagai standar pada pasien sirosis hati.
.2.2. Perlu penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar untuk pemanfaatan
pemeriksaan kadar fibronectin plasma bagi stratifikasi keparahan sirosis hati.
5
prothromb
5.1.3. Rendahnya kadar fibronektin plasma lebih relevan disebabkan oleh gangguan
kemampuan sintesis oleh hati.
5.2. Saran
5
5
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 35/48
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Nurdjanah S. Sirosis hati. Dalam: Alwi I, Setiati S, Setiyohadi B, Simadibrata M,
Sudoyo AW (Ed). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 4. Jakarta : Pusat
2. Hadi S.Sirosis Hati.Dalam:Gastroenterologi.Ed.7. Bandung: Penerbit PT Alumni;
u Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Ed.3. Jakarta Balai Penerbit FK UI.1996:271-9.
sao G, Hoefs J Christman B, Moreau R, Navasa M,
Patch D, Soriano G, Wong F. Sepsis in Cirrhosis: Report in The 7th Meeting of
s. J Chin Med
Assoc 2005;68(10):447–51
han AK, Iaconcig A, Moretti FA, Muro AF, Porro F. A major
fraction of fibronectin present in the extracellular matrix of tissues is plasma
7. Wyke RJ. Problems of bacterial infection in patients with liver disease.Gut
sma fibronectin is synthesized and secreted by
hepatocytes.The Journal of Biological Chemistry 1983;258:4641-7
M, Kaplan JE, Newell J, Rahm R, et al.
Reversal of fibronectin and opsonic deficiency in patients. A controlled study.
10. Lanser ME, Saba TM. Opsonic fibronectin deficiency and sepsis. Cause or
effect? Ann Surg 1982; 195;340-5
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2006.h.445-8
2002.h. 613-51
3. Tarigan P. Sirosis Hati. Dalam: Sjaifoellah N(ed). Buk
4. Balk R, Bernardi M, Garcia-T
The International Ascites Club Gut 2005;54:718–25
5. Yang YY , Lin HC. Bacterial Infections in Patients with Cirrhosi
6. Baralle FE, Chau
derived. The Journal of Biological Chemistry.2006;282:28057-62.
1987;28:623-41
8. Hynes RO, Tamkun JW. Pla
9. Blumenstock FA, Cho E, Gottlieb
Ann Surg 1984;199:87-96
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 36/48
11. Mosesson MW, Amrani DL. The structure and biologi activity of plasma
fibronectin. Blood 1980;56:145-58
necrotic changes of liver
tissue. Acta Med Okayama 1986;40: 189-94
in in normal subjects and
in various disease states. J Clin Pathol 1981;34:504-8
or cirrhosis: Child-Pugh versus
MELD. Journal of Hepatology.2005; 42 Suppl 1:100-7.
18. Botta F, Giannini E, Romagnoli P, Fasoli A, Malfatti F, Chiarnonello B, et al.
Pathophysiology of disease. An introduction to clinical medicine. 4th ed. New
20. Runyon BA. Early events in spontanelus bacterial peritonitis.Gut 2004; 53:780-2
12. Baratawidjaja KG. Pertahanan selular. Dalam:Imunologi Dasar.Jakarta:Balai
Penerbit FKUI;2006
13. Fok J, Gimson AES, Gonzales-Calvin J, Hughes RD, Kakkar VV, Sanger Y,
Scully MF, Williams R. Fibronectin in fulminant hepatic failure. British Medical
Journal 1982; 285: 1231-2
14. Jitoku M, Koide N, Nagashima H. Decreased plasma fibronectin in liver disease
correlated to the severity of fibrotic, inflammatory and
15. Fountas A, Stathakis NE, Tsianos E. Plasma fibronect
16. Durand F, Valla D. Assessment of the prognosis
17. Herrera JL, Rodriguez R. Medical care of the patient with compensated cirrhosis.
Gastroenterology & Hepatology 2006,2:124-33
MELD scoring system is useful for predicting prognosis in patients with liver
cirrhosis and is correlated with residual liver function: A European Study.Gut
2003;52:134-9
19. Lingappa VR. Liver disease. In:Ganong WF, Lingappa VR, McPhee SJ, editors.
York: Lange Medical Books/McGraw-Hill;1997.p.380-419
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 37/48
21. Burrough AK, Patch D, Samonakis DN, Thalheimer U, Triantos CK. Infection,
coagulation, and variceal bleeding in cirrhosis. Gut 2005;54: 556-63
22. Jaffe E, Saba TM. Plasma fibronectin (opsonic glycoprotein): its synthesis by
vascular endothelial cells and role in cardiopulmonary integrity after trauma as
related to reticuloendothelial function. Am J Med 1980;68 (4):577-94.
produced by human macrophages.J Exp
Med 1980;151:602-13
-7
e 2007;232:895-903
urg 1985;202:745-59.
. Clin Chim Acta.
1986;160(3):289-96.
Fibronectin as a prognostic
indicator in portal hypertension. HPB Surgery 1992;5:229-34
23. Alitalo K, Hovi T, Vaheri A.Fibronectin is
24. Brown MA, Charlesworth JA, Peake PW, Pussel BA. Human fibronectin
metabolism.J Clin Invest1985;76:143-8
25. Leite-Moor MMB, Mesquita RCA, Parise ER. Fibronectin in the ascitic fluid of
cirrhotic patients: correlation with biochemical risk factors for the development of
spontaneous bacterial peritonitis. Braz J Med Bio Res 1997;30:843
26. Kwon A, Miyaso T, Okumura T, Qiu Z, Tsuji K.Fibronectin prevents endotoxin
shock after partial hepatectomy in rats via inhibition of Nuclear Factor-κB and
apoptosis. Experimental Biology and Medicin
27. Doran JE, Lundsgaard-Hansen PER, Morgenthaler JJ, Papp E, Späth P, Rubli E.
Purified fibronectin administration to patients with severe abdominal infections. A
controlled trial. Ann S
28. Baracchino F, Bellisola G, Bonazzi L, Casaril M, Corrocher R,Gabrielli GB.
Plasma fibronectin in liver cirrhosis and its diagnostic value
29. Carter DC, Garden OJ, Maharaj DP, McKee RF.
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 38/48
30. Durand F, Valla D. Assessment of the prognosis of cirrhosis: Child Pugh versus
MELD.Journal of hepatology.2005 :42:Suppl 100-7.
31. Baracchino F, Bonazzi L, Capra F, Casaril M, Corrocher R, Corso F, Gabrielli
32. Angelis V, Donada C, Molaro GL, Toffolo L, Zambon M, Zuin R, Fibronectin
34. Forbes SR, Greenburg AG, Hirano T Robinson GT, Velky TS. The effects of
35. Arroyo V, Colmenero J. Ascites and hepatorenal syndrome in cirrhosis:
pathophysiological basis of therapy and current management. Journal of
Hepatology 2003;38:Suppl 69-39.
GB.Fibronectin is related to prealbumin in plasma of decompensated cirrhotics.
Ric Clin Lab 1989;19(3):245-9
decrease in liver cirrhosis is related to spleen size.Klin Wochenschr 1988;66:524-
6.
33. Bowen M, Foster PN, Howdle PD, Losowsky MS.Low fibronectin in portal
hypertension. Digestion. 1983;28(2):122-4.
heparin and splenectomy on survival and plasma fibronectin levels in rat
peritonitis. J Surg Res1986.;40(6):611-6
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 39/48
Lampiran 1
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 40/48
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 41/48
Lampiran 2
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 42/48
Lampiran 3
Nama instansi: Divisi Gastroentero-Hepatologi
Departeme eran USU/
Malik Medan
URAT PERSETUJUAN PENELITIAN
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
n Ilmu Penyakit Dalam/ Fakultas Kedokt
RSUD dr Pirngadi Medan/ RSUP H Adam
S
ndata n di bawah ini sebagai Pasien:
enis Kelamin :
mendapat keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dan resiko
AN KEPARAHAN ” yang dilakukan oleh :
ro
engan sukarela menyetujui untuk diikutsertakan dalam penelitian ini. Bila suatu waktu
aya sebagai p ak ya g diteliti mera a diru kan ol
embatalkan persetujuan ini, tanpa menuntut ganti rugi.
Medan, 2007
Peneliti, Peserta Penelitian
r.Christina J.R.Esmaralda Lumbantobing) ( _______________________ )
Saya yang berta nga
Nama :
Umur :
J
Pekerjaan :
Alamat :
Setelah
penelitian dengan judul “KADAR FIBRONEKTIN PLASMA PADA PENDERITA
SIROSIS HATI BERDASARK
Nama : dr.Christina J.R.Esmaralda Lumbantobing
Pembimbing : Prof. Dr. Lukman Hakim Zain, SpPD-KGEH (Konsultan Gastro Ente
Hepatologi)
d
s ih n s gi eh pihak peneliti maka berhak
m
(d
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 43/48
Lampiran 4
DATA P PENELITIAN
I. Ana
mur : Tahun
II. Ana
eluhan Utama :
erdahulu :
III. Sta
a Hg
: ... ... ... ...x/menit
Frekwensi Nafas : ... ... ... ...x/menit
: ... ... ... ...oC
IV. Pem
V. Lab
aktu Protrombin :
VI. Ultrasonografi :
n :
ESERTA
mnesis Pribadi
Nama :
U
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat :
mnesis Penyakit
K
Riwayat Penyakit T
Riwayat Pengobatan :
tus Praesens
Sensorium : ... ... ... ...
Tekanan Dar h :... ... ... ... mm
Frekwensi Nadi
Temperatur
eriksaan Fisik
oratorium :
Haemoglobin :
Trombosit :
Albumin :
Kreatinin :
W
INR :
Fibronektin Plasma :
Asites :
Ukuran lie
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 44/48
VII. Gastroskopi :
VIII. Skor CTP
IX. Skor MELD
X. Diagnosis :
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 45/48
Lampiran 5
AFTA IDUP
I.
ristina J.R. Esmaralda Lumbantobing
m at/tan gal la r
Pangkat/Golongan : III a
a Tanjung Sari Blok A-15, Psr 2 Setia
II.
Ta jung Morawa
. SMP Perguruan Kristen Immanuel Medan : Ijazah 1982
: Ijazah 1985
Tetap Puskesmas Sarimatondang Kabupaten
Diagnostik Terpadu dan Laboratorium RSU
an Universitas Methodist Indonesia-
Medan, 2002 - sekarang
I dpk. Fakultas Kedokteran Methodist
ng.
EANGGOTAAN PROFESI
nesia (IDI)
2. Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)
D R RIWAYAT H
DATA PRIBADI
Nama : dr.Ch
Nip : 132 316 365
Te p g hi : Medan/ 27 April 1967
Alamat : Grah
Budi, Medan – 20132.
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri 101896 Kiri Hulu n : Ijazah 1979
2
3. SMA Negeri 1 Medan
4. Fakultas Kedokteran USU : ijazah 1993
III. PENGALAMAN KERJA
1. Dokter Pegawai Tidak
Simalungun Prop. Sumatera Utara, 1993
2. Dokter Pegawai Tidak Tetap Puskesmas Cisarua Kabupaten Bandung
Prop Jawa Barat, 1994
3. Dokter Rumah Sakit Rajawali- Bandung,
4. Dokter Honorer Instalasi
Tarutung, Tarutung Kab.Tapanuli Utara,
5. Dosen Tetap Fakultas Kedokter
6. Dosen KOPERTIS Wilayah
Indonesia- Medan, – sekara
IV. K
1. Ikatan Dokter Indo
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 46/48
V. KARYA ILMIAH
1. Christina JRELT, Erwin Sopacoa, Josia Ginting. Partial Thromboplastin
Time as a predictor of massive bleeding in dengue haemorrhagic fever
I VII, PKWI VIII, PIT II PAPDI
Refli Hasan. Hypertropic Obstructive Cardiomyopathy
iety of Internal Medicine
(KOPAPDI XIII), Palembang, 6-9 Juli 2006.
New Approach in Internal Medicine Year
Profesionalisme
ist Indonesia. Kecamatan Muara Tapanuli Utara 30 Mei – 1 Juni
Emerging and
ng survival in Type 2 Diabetic A New
ium Management of Diabetic Dyslipidemia. Medan 28
ngendalian Infeksi Menuju Indonesia
Gastroenterohepatology Update II 2004.Medan 17-18 September
um Penyakit Kardiovaskuler pada Dokter Umum. Medan
grade II.
Kongres Nasional PETRI XI, PERPAR
Cab.Surakarta, Solo, 22-24 Juli 2005
2. Christina JREL,
(Case Report).
13th National Congess of the Indonesian Soc
VI. PARTISIPASI DALAM KEGIATAN ILMIAH
1. Peserta Pertemuan Ilmiah III
2002. Medan 7-9 Maret 2002.
2. Peserta Fundamental Critical Care Support Course. Jakarta 4 Mei 2002.
3. Peserta Pertemuan Ilmiah Tahunan IV Peningkatan
Menyambut Era Globalisasi. Medan 6-8 Februari 2003.
4. Peserta Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Method
2003.
5. Peserta Pertemuan Ilmiah Tahunan V 2004 Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran USU dalam Awareness of
Reemerging Infectious Disease. Medan 4-6 Maret 2004.
6. Peserta simposium sehari Improvi
Strategies.Medan 20 Maret 2004.
7. Peserta simpos
Agustus 2004.
8. Peserta simposium Strategi Pe
Sehat 2010. Medan 24 Juli 2004.
9. Peserta
2004.
10. Peserta Simposi
8 Januari 2005.
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 47/48
11. Peserta Gastroenterohepatology Update III 2005. Medan 5-6 Agustus
2005.
12. Peserta simposium Agent for Liver Diseases for Improvement of Liver
Function.Medan 16 Juni 2005.
13. Peserta simposium Infection Update II 2005. Mengenal dan Menata
Penyakit Infeksi Secara Rasional. Medan 13 Agustus 2005.
III 2006 PETRI-PERPARI-PKWI Cab
.
tion Faculty of Medicine Universitas
23-24 Maret 2007.
2007.
-10 November 2007.
lar
2008.
14. Peserta simposium Recent Advances in HIV Diagnostic.Medan 24
September 2005.
15. Peserta Current Obstacles and The Road Ahead for Pain Management.
Medan 25 Maret 2006.
16. Peserta Kongres Nasional PETRI XII, PERPARI VIII, PKWI IX dalam
simposium Infection Update
SUMUT dalam Meraih Pengetahuan Mutakhir Untuk Indonesia Sehat
2010. Medan 28-29 Juli 2006
17. Peserta The 2nd Symposium on Critical Care and Emergency Medicine.
Medan 30 Juni-2 Juli 2006.
18. Peserta Panel Discussion on Medical care and Medical services in the
era of Globalization. Medan 9 September 2006.
19. Peserta Continuing Medical Educa
Padjajaran Hasan Sadikin General Hospital in Total Nutritional Therapy
Course. Medan
20. Peserta Road Show PAPDI 2007 Workshop ECG in Daily Practice.Medan
14 April 2007.
21. Peserta Road Show PAPDI 2007 in Which Anti Hypertension’s Giving
The SMART Solution for Asian? Medan 14 April
22. Peserta Bakti Sosial Desa Meat Kecamatan Tampahan Toba Samosir.
Toba Samosir 21-22 April 2007.
23. Peserta Workshop Hepatitis & Symposium . Gastroentero-hepatology
Update V 2007.Medan 09
24. Peserta PAPDI Road Show 2008 in Eli Lilly Insulin Traing for Excellence.
Medan 26 Januari 2008.
25. Peserta Pletaal Symposium on Update on Management of Vascu
Events. Medan 2 Februari 2008.
26. Peserta New Era in the Therapeutic Options. Medan 17-19 April
Christina J R Esmaralda Lumbantobing : Kadar Fibronectin Plasma Pada Penderita Sirosis Hati Berdasarkan…, 2008USU e-Repository © 2008
7/18/2019 Christina Esmaralda
http://slidepdf.com/reader/full/christina-esmaralda 48/48
a J, Ginès P, Anibarro L, et al.
Diagnosis of functional kidney pler sonography: prognostic
value of resistive index. H
AKULTA TERAN
UNIVERSITAS TERA UTARA
MEDAN
2008
17. Artikel original: Kamath PS, Wiesner RH, Malinhoc M, et al. A model to predict
survival in patients with end stage liver disease. Hepatology.2001;33:464-70
35. Artikel original: Maroto A, Ginès A, Saló J, Clàr
failure of cirrhosis with Dop
epatology.1994;20:839-44.
S KEDOK
SUMA