citraan digestive
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Citraan Digestive
1/9
PEMERIKSAAN PENCITRAAN DIGESTIVEBy: Dr. A. Miga & Dr. M. Eka. A
Pemeriksaan radiologik traktus digestivus dapat dibagi atas dua golongan besar, yaitupemeriksaan tanpa kontras, dan pemeriksaan dengan kontras.
A. Pemeriksaan tanpa kontras
Foto Roentgen polos sering kali sudah banyak memberikan informasi penting seperti
gambaran:
1. Askariasis.
2. Batu empedu opak yang mengandung kalsium!.
". Batu gin#al opak yang mengandung kalsium!.
$. Batu pankreas
%. &eteorismus.
'. (leus
). Pneumoperitoneum.
B. Pemeriksaan dengan kontras
Pada pemeriksaan dengan kontras, ada dua ma*am kontras yang digunakan, yaitu
1. +ontras positif
2. +ontras negatif.
1. Kontras positif
+ontras positif yang biasanya digunakan dalam pemeriksaan radiologik alat *erna ada
lah barium sulfat Ba-$!. Bahan ini adalah suatu garam ber/arna putih, berat, dan tidak larut
dalam air. 0aram tersebut diaduk dengan air dalam perbandingan tertentu sehingga ter#adi
suspensi bukan larutan!. -uspensi tersebut harus diminum oleh pasien pada pemeriksaan
esofagus, lambung dan usus halus, atau dimasukkan le/at klisma pada pemeriksaan kolon
enema!.-inar Roentgen tidak dapat menembus barium sulfat tersebut, sehingga menimbulkan
bayangan dalam foto Roentgen. &isalnya bila pasien minum suspensi tersebut kemudian di
potret esofagusnya, maka tergambarlah esofagus oleh suspensi itu pada foto Roent gen.
+ontras positif lainnya yang laim dipakai ialah at yang mengandung unsur #odium. 3ntuk
pemeriksaan gin#al, kandung empedu, pembuluh darah, limfe, dan sumsum tulang belakang,
dipergunakan atat yang mengandung #odium. Perlu ditambahkan bah/a untuk beberapapemeriksaan saluran *erna kadangkadang tidak dipilih barium sulfat sebagai kontras,
misalnya pada penyaki 4irs*hprung dan atresia esofagus. 5alarr hal itu dipakai atat yang
mengandung #odium.
2. Kontras negatif
6ang pertama kali harus disebut sebagai *ontoh kontras negatif ialah udara, karena palingmurah dan paling bagus, alamiah dan dapat diperoleh di manamana. -ayang tidak selalu dapat
diterapkan. -ebagai kontras negatif pengganti dalam halhal demikian adalah 782 yang akan
disinggung nanti pada uraian lambung.
-ebelum diuraikan pemeriksaan esofagus, lambung, usususus halus dan besar,
perlu diutarakan *ara pemeriksaan kontras tunggal atau single *onrast -7!, yaitu suatu
*ara lama, serta *ara baru, yang dalam empat dekade ini semakin populer dan bahkanmakin mendesak *ara lama, yaitu *ara kontras ganda atau double *ontrast 57!. 7aranya
1
-
7/25/2019 Citraan Digestive
2/9
agak berbeda untuk lambung dan untuk usus besar dan akan diuraikan tersendiri.57 sangat diperlukan untuk mendeteksi lesilesi ke*il, misalnya ulkus ke*il kurang dari 2
mm! dan karsinoma yang masih dini dipermukaan mukosa lambung early *an*er!. leh karena
itu, *ara 57 makin banyak diminta dan makin mendesak -7.
&eskipun 57 makin populer, terutama di beberapa negara ma#u seperti 9epang, namun *ara
lama -7 ini tidak perlu ditinggalkan keseluruhannya, karena *ara -7 mudah dimengertisehingga bagus untuk pendidikan dan dalam halhal lesi besar, mampu lebih *epat sertalangsung, memberikan informasi.
Esofags
Kontras tunggal (SC)
Pada pemeriksaan kontras tunggal -7! esofagus pasien diminta minum suspensi barium
sulfat kental. 5engan fluoroskopi, kontras tersebut diikuti se/aktu menyelusuri esofagus
sampai ter*apai persambungan esofagogastrik kemudian dibuat potret isi penuh. Pada foto isi
penuh ini, se*ara normal terdapat indentasi di dua tempat, yaitu oleh arkus aorta dan oleh *abang
*abang bronkus besar. (ndentasi ini #angan dikelirukan dengan tumor -etelah menunggu kontras sudah
hampir habis, dibuat potret lagi; sisa barium sulfat yang masih ada tersebut akan memberikan
gambaran selaput lendir esofagus yang kirakira se#a#ar #alannya bila normal.
-
7/25/2019 Citraan Digestive
3/9
samping atau en pro!ile. Bila ulkus berada dalam kurvatura minor atau ma#or, maka halini mudah; tinggal memotret sa#a. Bila ulkus berada di dinding depan atau belakang,
tetapi dekat kurvatura ma#or atau minor tersebut, #uga tidak sulit, putar sedikit
pasiennya sampai ulkus #unud! tampak dan buatlah potret. >api bila ulkus berada di
dinding belakang atau depan dan #auh dari kedua kurvatura di tengahtengah!, maka tidakdapatlah dengan memutarmutar pasien lagi karena selalu bayangan ulkus akan
berimpitan dengan tulang belakang dan #unud tidak akan dapat dipotret bebas. 5alam hal
itu pasien tidak usah diputar atau dapat dimintakan tersendiri. 5alam hal terakhir inidapat dilaksanakan dengan memasukkan selang karet atau plastik sampai le/at pilorus
dan baru kemudian dimasukkan suspensi bariumsulfat. Pada umumnya dilakukan
dengan kontras tunggal sa#a, karena membuat pemeriksaan dengan 57 sulit bila diinginkan gambaran 57 untuk keseluruhan usus halus. 6ang agak mudah dilakukan ialah
pemeriksaan 57 terhadap duodenum. Pemeriksaan usus halus dikenal sebagai
pemeriksaan !ollow through, yaitu sebagai pemeriksaan yang terus dilan#utkan setelahpemeriksaan lambung. Berbagai *ara untuk menger#akan pemeriksaan !ollow through ini
dian#urkan oleh beberapa penulis. -alah satu *ara lain pasien diminta minum dua gelaspenuh kontras barium sulfat sama dengan yang dipakai untuk pemeriksaan lambung! se
kaligus atau berturutturut.
7ara lain ialah meminta pasien minum sebagian demi sebagian dengan interval beberapa saat
menit! sampai akhirnya habis dua gelas itu. 5engan fluoroskopi se/aktu/aktu kemudian
diikuti per#alanan barium sulfat itu dan dibuatlah foto ikhtisar dari usus yang telah berisi kontras.
Pemeriksaan berakhir bila ileum terminal telah dile/ati dan kolon asendens mulai terisi.
?aktu untuk mele/ati usus halus ini (transit ti"e)bervariasi antar pasien, ada yang
dapat selesai dalam tigaperempat #am, ada yang memerlukan dua #am, bahkan lebih. 3n
tuk agak memper*epat, maka pasien diminta berbaring miring ke kanan; dalam posisiini antrum lambung berada di tempat terba/ah, sehingga memudahkan kontrasmele/atinya, masuk ke dalam usus halus. 9uga pasien dapat minum air es segelas
beberapa kali, dengan *ara demikian peristaltik dalam #e#unum dan ileum diper*epat.
5apat #uga pasien diperbolehkan bangun dan ber#alan#alan. Perlu ditambahkan, bah/apasien boleh makan dan minum, buang air ke*il atau besar setelah menghabiskan
kedua gelas kontras barium sulfat tadi. -e/aktu/aktu bergantung *epatnya kontras
berlalu! pasien diminta berbaring di atas me#a Roentgen lagi untuk di fluoroskopidan difoto bila diperlukan. 0ambaran usus halus dan kolon harus diketahui #uga oleh
petugas Roentgen!, agar tahu bila pemeriksaan harus dihentikan, karena seringsering baru
dapat dihentikan sore atau bahkan malam. 5uodenum dan #e#unum memperlihatkan
!eathery appearance seperti bulubulu!. -edangkan ileum memperlihatkan tu#ularappearance seperti tabung atau selang!. (leum terminal dan valvulaBauhini harus di
kenali petugas, kemudian akhirnya harus dikenali haustrae dari kolon. -ebaiknya dari
ileum terminal, valvula dan haustrae ini dibuat spotfoto sebagai bukti bah/apemeriksaan selesai. Pemeriksaan!ollow through tidak selalu aman dilaksanakan.
Ada beberapa keadaan, di mana tidak dapat dipenuhi permintaan pemeriksaan !ollow
through$ salah satunya ialah obstruksi dalam kolon atau ileus. Bahkan dalam keadaan sub
"
-
7/25/2019 Citraan Digestive
4/9
ileuspun sebaiknya #angan. Bila masih diharuskan menger#akannya, maka lebih dahulu harus
dilakukan enema barium. +eterangan untuk hal ini ialah, bah/a subileus yang disebabkan
sesuatu dalam usus halus dapat dile/ati kontras, sedangkan subileus yang disebabkan sesuatu
dalam kolon, besar kemungkinan dapat berubah men#adi ileus dan membahayakan pasien.
'. K(!(NPerkembangan yang pesat dari diagnostik endoskopik lebih mampu melihat mukosa dan
segala perubahannya se*ara terin*i, dan ini merupakan suatu hal yang memang sulit diperoleh
dari radiografik kolon dengan kontras tunggal, terlebih bila perubahan itu sangat minimal.
Radiologik kontras ganda, sebagaimana halnya pada lambung, ternyata mampu
menampilkan mukosa kolon se*ara rin*i. Areae gastricae pada lambung agaknya identik
dengan linea innominata pada kolon.
Pemeriksaan radio$ogik ko$on
Persiapan penderita
+elebihan kontras ganda atas kontras tunggal #uga berakibat pada persiapan penderita
yang #auh lebih ketat.
-yarat utama pada radiografik kontras ganda ialah bah/a kolon harus bersih sama sekalidari kotoran. 3ntuk memperoleh hal itu haruslah selalu diingat prinsip dasar persiapan penderita yang
terdiri atas :
). Meng"a* po$a makanan penderita
&akanan hendaknya mempunyai konsistensi lunak, rendah serat, dan rendah lemak. (ni
dimaksudkan untuk menghindari ter#adinya bongkahanbongkahan tin#a yang keras.
+. Minm se"an,ak#"an,akn,a
leh karena penyerapan air di saluran *erna terbanyak di kolon, maka pemberian minum ini dapat
men#aga tin#a agar tetap lembek.
'. Pem"erian pen-a*arApabila kedua hal di atas di#alankan dengan benar, maka pemberian pen*ahar hanyalah sebagai
pelengkap sa#a. Pada beberapa keadaan, seperti: orang tua, ra/at baring yang lama, dan sembelit kronis,
pen*ahar ini mutlak diberikan.
-ebaiknya dipilih pen*ahar yang mempunyai sifatsifat sebagai berikut
a. melembekkan tin#a dan meningkatkan peristalsisb. mempunyai *itra rasa yang enak
*. mempunyai kemasan yang menarik
@amanya persiapan dapat berkisar antara 12 hari bergantung pada keadaan penderitadan klinisnya.
Komp$ikasi
Bila diker#akan dengan benar, maka P< meriksaan radiologik kontras ganda ini mer@ pakan
prosedur yang aman.
+omplikasi yang mungkin ter#adi, yaitu
). Perforasi
4al ini disebabkan karena pengisia larutan kontras se*ara mendadak dan dengan tekanan
yang tinggi. 9uga dapat tei #adi akibat pengembangan yang berlebihan.
$
-
7/25/2019 Citraan Digestive
5/9
4atihati bila melakukan pemeriksaan terhadap penderita dengan ri/ayat tifus
abdominalis, kolitis ulseratif, divertikulosis, atau penyempitan lumen oleh karsinoma.
+. Ref$eks aga$
>er#adinya keadaan ini biasanya disebabkan pengembangan yang berlebihan, pusing,
keringat dingin, pu*at, pandanga gelap, dan bradikardi, merupakan pertar da ter#adinya refleksvagal. Pemberia sulfas atropin dan oksigen dapat men* atasi keadaan tersebut.
Gam"aran radio$ogik
Kolon normal
Pada radiografi akan terlihat bangunan haustrae sepan#ang kolon. &ulai dari distal
kolon desenden sampai sigmoid, haustrae semakin tampak berkurang. 5alam keadaan normal garis
garis haustrae haruslah dapat diikuti dengan #elas dan berkesinambungan
+aliber kolon berubah se*ara perlahan, mulai dari sekum .% *m! sampai sigmoid 2.%
*m!. Pan#ang kolon sangat bervariasi untuk tiap individu, berkisar antara C112% *m, bahkan
lebih.
&ukosa kolon terlihat sebagai garisgaris tipis, halus, melingkar teratur yang dinamakan linea
innominata.3sus ke*il berakhir di ileum terminal dan memasuki kolon di daerah yang disebut regio
ileosekal. >erkadang terlihat penon#olan muaranya ke dalam sekum yang sering diduga sebagai polip.
-ekum sendiri terletak di ba/ah regio tersebut sepan#ang '.% *m dan lebar .% *m. Dormal
sekum menun#ukkan kontur yang rata dan li*in. Apendiks merupakan saluran mirip umbai *a*ing
dengan pan#ang antara 2.%22.% *m. +adangkadang terlihat penon#olan muaranya ke dalam
lumen sekum.
+olon asenden dimulai proksimal regio ileosekal sampai men*apai fleksura hepatika. +olon
transversum merupakan bagian yang bebas bergerak mobil!, melintasi abdomen dari fleksura
hepatika sampai fleksura lienalis.
+olon desenden dimulai dari fleksura lienalis ke arah ba/ah sampai persambungannya dengan
sigmoid. Batas yang tegas antara kolon desenden dengan sigmoid sukar ditentukan, namun krista
iliaka mungkin dapat dianggap sebagai batas peralihannya.-igmoid merupakan bagian kolon yang pan#ang dan berkelokkelok, berbentuk huruf -.
Bentuknya yang demikian itu seringkali menyukarkan penilaian radiografik proyeksi antero
posterior. Proyeksi oblik dan lateral merupakan *ara terbaik untuk mengatasinya.
Rektum dimulai setinggi -", lumennya berbentuk fusiform, dan bagian tengahnya d
isebut sebagai ampula. 5inding posteriornya mengikuti kelengkungan sakrum.
Patologi kolon
). Ko$itis
Berbagai bentuk perubahan pada ko(on dari yang ringan sampai berat dapat disebutkan
sebagai berikut:
1. perubahan mukosa
5apat berupa hilangnya struktur linea innominata, granuler, atau timbulnya ulsera(halo%sign, #ulls%eye, targetlesion)
2. perubahan dinding
5apat berupa hilang=berkurangnya haustrae, kekakuan dan keran*uan dinding, lumen
menyempit, dan pemendekan kolon.
6ang terpenting adalah membedakan kolitis ulseratif dengan kolitis rohn karena kedua
penyakit ini dalam per#alanannya sangat berbeda baik dalam komplikasi ataupun prognosisnya.
+olitis ulseratif dimulai dari rektum ke arah proksimal. &ukosanya memperlihatkan gambaran
granuler dengan bintikbintik halus barium di antaranya. Perubahan mukosa ini bersifat merata
%
-
7/25/2019 Citraan Digestive
6/9
dan simetris.
+olitis rohn terbanyak di kolon sisi kanan dan ileum terminal.
-triktura, displasia, dan!ecal i"paction, merupakan komplikasi tersering pada kolitis ulseratif;
sedangkan fistulasi, abses, dan massa tumor, pada kolitis rohn.
+. Karsinoma
+arsinoma kolon se*ara radiologik memberikan penampilan sebagai berikut
a. Penon#olan ke dalam lumen (protuded lesion)
Bentuk klasik tipe ini adalah polip. Polip dapat bertangkai (pedunculated)
keran*uan dinding kolon (colonic wall de!or"ity) 5apat bersifat simetris(napkin ring) atau asimetris (apple core).
b. @umen kolon sempit dan ireguler. +erapkali hal ini sukar dibedakan dengan koli tis
7rohn.
*. +ekakuan dinding kolon (rigidity colonic wall)
Bersifat segmental, terkadang mukosa masih baik. @umen kolon dapat=tidakmenyempit. Bentuk ini sukar dibedakan dengan kolitis ulseratif.
Pada bentukbentuk tadi, dapat dimintakan pemeriksaan endoskopi untuk biopsi.
'. Diertike$
5ivertikel merupakan kantungkantung yang menon#ol pada dinding kolon, terdiri atas
lapisan mukosa dan muskularis mukosa. -pastik kolon diduga ada kaitannya dengan pre
divertikel.
/. A"domen Akt
'
-
7/25/2019 Citraan Digestive
7/9
Pada kasus abdomen akut de/asa, sebaiknya dilakukan pemotretan polos abdomer dalam "
posisi, yaitu
1. >iduran telentang, sinar dari arah vertikal dengan proyeksi anteroposterior AP!
2. 5uduk atau setengah duduk atau berdiri kalau memungkinkan, dengan sinarhoriontal, proyeksi AP
". >iduran miring ke kiri (le!t lateral decu #itus), dengan sinar horiontal, proyeksAP 5itambah dengan foto toraks duduk atau setengah duduk.
4alhal yang dapat dinilai pada fotofoto tersebut diatas ialah
E Posisi telentang
5inding abdomen, yang penting yaitu : lemak praperitoneal kanan dan kiri baik
atau menghilang. 0aris psoas kanan dan kiri: baik, menghilang atau adanya
pelembungan (#ulging)
Batu yang radioopak, kalsifikasi atau benda asing yang radioopak
+ontur gin#al kanan dan kiri
0ambaran udara usus
Dormal
pelebaran lambung, usus halus, kolon
penyebaran dari usususus yang melebar
keadaan dinding usus
#arak antara 2 dinding usus yang berdampingan
kesuraman yang dapat disebabkan oleh *airan di luar usus atau massa tumor
E Posisi duduk=setengah duduk 0ambaran udara *airan dalam usus atau di luar usus, misalnya pada abses
0ambaran udara bebas di ba/ah diafragma
E 5ibuat foto berdiri (erect) untuk melihat gambaran batu yang berlapislapis yang
mungkin tersembunyi. Boleh pula dibuat foto lateral dekubitus.
E +emudian pasien diberikan makanan yang mengandung lemak, yang terdiri atas roti
yang diolesi mentega, telur mata sapi dan 1 gelas susu. -epuluh atau 1% menit ke
mudian dibuat foto polos abdomen, untuk melihat kontraksi kandung empedu. 5apat
pula dibuat foto "8 menit dan 1 #am.
Ko$esistografi intraena
+olesistografi intravena diker#akan sebagai pengganti kolesistografi oral. Bahan kontras
dipergunakan adalah iodipa"ide biligrafin! yang mengandung iodine %8. Bahan kontrasdisuntikkan perlahanlahan 1%"8 menit dengan infus. Pemeriksaan ini diker#akan pada keadaan
pasien puasa. Foto polos abdomen dibuat 1% menit setelah infus dimulai dan #ika duktus telahtampak, dibuat tomogram. Foto berikutnya dapat diker#akan sampai 2 #am setelah diinfus, #ika
kandung empedu tidak terisi dini, kadangkadang terlambat.
9ika bayangan kontras tidak tampak dalam kandung empedu pada pemeriksaan ko
lesistografi oral, harus dipertimbangkan beberapa hal:
1 bat tidak diminum oleh pasien
2. bstruksi di kardia atau pilorus yang men*egah bahan kontras masuk ke dalam ususke*il
-
7/25/2019 Citraan Digestive
8/9
". 0angguan absorbsi dalam usus ke*il
$. 0angguan fungsi hepar
%. bstruksi di dalam duktus sistikus
'. Penyakit di dalam kandung empedu yang menyebabkan rusaknya kemampuan
mukosa kandung empedu untuk memekatkan empedu. Fungsi kandungempedu yang kurang normal akan memperlihatkan bayangan kandung
empedu yang lemah. 5ensitasnya di ba/ah normal Biasanya ini menun#ukkan suatukolesistitis kronik.
+elainan kandung empedu kongenital:
1. Bentuk kandung empedu berma*amma*am, ada yang oval, meman#ang, ataubulat
2. +elainan letak berupa kandung empedu tertanam dalam hati atau mempunyai mesenterium
dan terletak di fossa iliaka
". +onstriksi lipatan mukosa atau serosa. @ipatan ini dapat membentuk kantung yang
disebutphrygian cap
$. >idak adanya kandung empedu%. &uara duktus koledokus dan duktus pankreatikus terpisah di dalam duodenum
'. +andung empedu ganda (dou#le)
). +andung empedu terbagi dalam dua porsi, pada bagian tengah sebagian oleh septum
(hourglass gall#ladder). 5ivertikulosis intramural ('okitanskyAscho! sinuses)
C. +ista duktus koledokus.
Pato$ogi trakts "i$iaris
Kolesistitis
Pada kolesistitis akut tampak bayangan kontras di dalam kandung empedu lemah, tidak opak.
5apat pula kandung empedu tidak terisi kontras. Pada kolesistitis emfisematus (e"physe"atous
cholecystitis), terbentuk gas di dalam kandung empedu dan dalam dinding atau pada kedua tempat ini.
4al ini disebabkan infeksi akut oleh kuman lostridiu" welchii atauEscherichia coli, terutam,
pada pasien diabetes melitus yang kurang kontrol. @amakelamaan infeksi ini dapat menyebar ke
dalam duktus. Pada foto Roentgen akan terlihat gas dalam lumen kandung empedu, dinding atau
#aringan ikat perikolesistik.
+olesistitis kronik pada foto polos, kadangkadang tampak bayangan dinding kandung
empedu seperti kulit telur. Pada kolesistogram bayangan kontras lemah dan terdapat gangguan
fungsi kandung empedu.
Fistel
Fistel ter#adi sebagai hasil operasi anastomosis atau kebo*oran sphincter ddie. Penyebablain ulserasi adalah dari batu kandung empedu adheren yang besar melalui dinding ke dalam
duodenum. 9uga ter#adi pada ulkus duodeni dan adanya tumor ganas. Pada roentgenogram tampak gas
dalam kandung empedu. 0as masuk kandung empedu melalui fistula dari traktus intestinal.
Batu kandung empedu
Batu kandung empedu dibedakan men#adi:
Bat ko$estero$
Pada kolesistogram bayangannya radiolusen. Biasanya batu kolesterol berbentuk ke*il, putih
atau kuning, multipel, tetapi dapat #uga timbul sebagai batu kolesterol besar yang soliter. (ni
ada hubungannya dengan sirosis hati "8 !. 4ubungan lainnya adalah dengan reseksi
-
7/25/2019 Citraan Digestive
9/9
ileum, pengobatan kolestiramin #angka pan#ang, diet rendah kolesterol, dan kanker kandung
empedu.
Bat pigmen
Pada kolesistogram bayangannya radioopak.
Batu pigmen biasanya ke*il, hitam atau *oklat tua, ukuran 2% mm, mengandung garamkalsium dan bilirubin, fosfat, karbonat, dan ion lain.
Bat -ampran
Batu ini adalah tipe *ampuran dan a*apkali multipel dan berbentuk faset.
Batu kandung empedu dapat ditegakkan diagnosisnya pada foto polos abdomen,
kolesistografi oral, ultrasonografi atau prosedur pemeriksaan kontras lain pada traktus biliaris.