conat praktikum.docx

23
LAPORAN PRAKTIKUM II MIKROBIOLOGI VETERINER I “PEWARNAAN DAN PENGHITUNGAN JUMLAH BAKTERI” Oleh : Bima Satya Agung Duarsa 1209005100 A LABORATORIUM MIKROBIOLOGI VETERINER

Upload: wahyu-putra

Post on 24-Nov-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM II MIKROBIOLOGI VETERINER I

PEWARNAAN DAN PENGHITUNGAN JUMLAH BAKTERI

Oleh :Bima Satya Agung Duarsa1209005100A

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI VETERINERFAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS UDAYANADENPASAR2013KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan berkah dan rahmat-Nya bagi kelancaran pembuatan laporan resmi Mikrobiologi Veteriner I. Judul laporan resmi yang penulis buat adalah Laporan Praktikum II Mikrobiologi Veteriner I Pewarnaan dan Penghitungan Jumlah Bakteri. Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas atas terselesaikannya praktikum di Laboratorium Mikrobiologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran yang membangun untuk membantu penyempurnaan laporan ini sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis meminta maaf apabila ada yang kurang berkenan dalam pembuatan laporan ini. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Denpasar, 18 Desember 2013 Hormat saya

Penulis

DAFTAR ISIHalaman Kulit Muka.iKATA PENGANTAR.iiDAFTAR ISI.iiiDAFTAR GAMBAR.ivI. PENDAHULUAN.11.1 Dasar Teori.11.2Tujuan.2II.MATERI DAN METODE.32.1 Alat dan Bahan.32.2 Metode.32.3 Tata Kerja.4III.HASIL dan PEMBAHASAN83.1 Hasil pengamatan pewarnaan bakteri.........................................................83.2 Hasil praktikum penghitungan jumlah bakteri dengan metode sebar (Plate count).83.2Hasil praktikum penghitungan jumlah bakteri dengan metode tuang (Total count).10IV.KESIMPULAN.12DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13

DARTAR GAMBARGambar 1.Gambar yang tampak di mikroskop........................................8Gambar 2.Gambar Metode sebar Pengenceran 10-2...............................8Gambar 3.Gambar Metode sebar Pengenceran 10-3 ................................9Gambar 4.Gambar Metode sebar Pengenceran 10-4.................................9Gambar 5.Gambar Metode sebar Pengenceran 10-5.................................9Gambar 6.Gambar Metode Tuang Pengenceran 10-2...............................10Gambar 7.Gambar Metode Tuang Pengenceran 10-4...............................11....

1

BAB IPENDAHULUAN1.1 Dasar TeoriPengamatan mengenai bakteri dapat dilakukan melalui pewarnaan bakteri dan menggunakan metode tuang maupun metode sebar. Pewarnaan bakteri dapat dibedakan atas pewarnaan negatif, pewarnaan positif yang terdiri dari pewarnaan sederhana dan pewarnaan diferensial dan pewarnaan khusus. Pada praktikum ini digunakan pewarnaan Gram. Pewarnaan Gram termasuk pewarnaan diferensial karena dapat digunakan untuk membedakan bakteri Gram negatif dan Gram positif. Bakteri Gram positif adalah bakteri yang mengikat kuat pewarna dasar (kristal violet) dan tidak dapat dilunturkan oleh bahan peluntur (alkohol), dan setelah pewarnaan Gram akan menunjukkan warna ungu. Sebaliknya bakteri Gram negatif akan kehilangan warna dasar utama setelah tahap dekolorisasi, dan setelah pemberian pewarna penutup safranin akan memberikan warna merah muda. Metode hitungan cawan menggunakan anggapan bahawa setiap sel akan hidup berkembang menjadi satu koloni. Jumlah koloni yang muncul menjadi indeks bagi jumlah oganisme yang terkandung di dalam sampel. Teknik pengitungan ini membutuhkan kemampuan melakukan pengenceran dan mencawankan hasil pengenceran. Cawan-cawan tersebut kemudian diinkubasi dan kemudian dihitung jumlah koloni yang terbentuk. Cawan yang dipilih untuk penghitungan koloni, sesuai dengan kaidah statistik adalah cawan yang berisi 30-300 koloni. Jumlah organisme yang terdapat dalam sampel asal dihitung dengan cara mengalikan jumlah koloni yang terbentuk dengan faktor pengenceran pada cawan bersangkutan. Dengan pewarnaan Gram, metode tuang maupun metode sebar, bakteri yang diidentifikasi dapat dibedakan antara Gram positif atau Gram negatif pada pengamatan mikroskop dan dapat menghitung jumlah bakteri yang ada pada cawan petri. 1.2Tujuan1.2.1 Untuk menghitung jumlah bakteri dari sampel dengan menggunakan metode sebar (Plate count) dan metode tuang (Total count).1.2.2Untuk dapat melihat bentuk bakteri melalui pewarnaan bakteri sehingga dapat menentukan Gram positif atau Gram negatif yang diperiksa.

BAB IIMATERI DAN METODE2.1 ALAT DAN BAHANAlat dan Bahan yang digunakan untuk pembuatan preparat dan pewarnaan bakteri yaitu :1. Gelas objek2. Bunsen 3. Isolat bakteri4. Ossa5. Kristal violet 6. Iodine7. Alkohol 95-96 %8. Safranin9. Aquades10. Mikroskop11. TissueAlat dan Bahan yang digunakan untuk penghitungan jumlah bakteri menggunakan metode sebar dan metode tuang yaitu :1. Sampel : daging dengan berat 1 gram2. Tabung reaksi 3. Cawan Petri steril4. Nutrient Agar5. Gelas bengkok6. Pipet ukur steril7. Inkubator8. Spuit2.2METODE1.Metode yang digunakan untuk mewarnai bakteri adalah dengan pengecatan Gram.2.Untuk penghitungan bakteri menggunakan metode sebar (Spread Plates) dan metode tuang (Pour Plates).2.3Tata Kerja2.3.1Pembuatan preparat dan pewarnaan bakteri dengan pewarnaan Gram1. Menyiapkan isolat bakteri yang telah dibuat sebelumnya.2. Mensterilkan gelas obyek3. Meletakkan 1-3 tetes aquades pada obyek gelas dengan menggunakan ose steril.4. Mengambil isolat bakteri lalu mengusapkannya pada obyek gelas dengan ose steril, kemudian diratakan dengan menggunakan ose steril hingga terlihat lapisan tipis yang rata.5. Gelas obyek dikeringkan dengan cara dianginanginkan.6. Meneteskan 2-3 tetes zat warna pertama, kristal violet pada permukaan gelas obyek yang berisi bakteri yang sudah difiksasi. Biarkan selama 1-2 menit.7. Mencuci dengan air mengalir (air kran), kemudian dikeringkan.8. Menetesi dengan larutan iodine (agar permukaan bakteri yang diwarnai tertutup dengan larutan pewarna), membiarkan selama 40 60 detik.9. Mencuci sisa iodine dengan air mengalir dan mengeringkannya.10. Memiringkan sedikit gelas obyek, kemudian menyirami permukaan gelas obyek yang berisi bakteri tadi dengan alkohol sampai larutan bekas cucian alkohol tidak berwarna. Selama kurang lebih 30 detik.11. Mencuci dengan air mengalir secara singkat dan mengeringkannya.12. Meneteskan beberapa tetes pewarna penutup, safranin dan membiarkan selama 1 2 menit.13. Mencuci secara cepat dengan air mengalir dan mengeringkannya (dapat menggunakan kertas saring).14. Preparat telah dapat diamati di bawah mikroskop.15. Mengamati preparat dengan pembesaran 100x menggunakan minyak emersi).16. Mencatat warna yang terlihat, merah menunujukkan Gram negatif dan biru menunjukkan Gram positif.17. Mengamati bentuk dan susunan selnya.2.3.2 Menghitung bakteri dengan menggunakan metode sebar (Spread Plates)1) Menyiapkan media padat (media Agar) yang akan digunakan. 2) Menyiapkan sampel yang akan dihitung jumlah bakterinya. Bila menggunakan sampel padat (daging) maka digunakan teknik maserasi/pemijatan/pencacahan. Bila media cair maka secara aseptik memipet 1 ml suspensi tersebut dengan pipet dan tuangkan ke dalam tabung pertama (10-1) yang telah berisi larutan pengencer sebanyak 9 ml, kemudian mengocok tabung.3) Mengambil 1 ml suspensi 10-1 dan menuangkan ke dalam tabung pengenceran yang bertanda 10-2. Tabung kemudian dikocok.4) Mengambil 1 ml suspensi 10-2 dan menuangkan ke dalam tabung pengenceran yang bertanda 10-3. Tabung kemudian dikocok.5) Mengambil 1 ml suspensi 10-3 dan menuangkan ke dalam tabung pengenceran yang bertanda 10-4. Tabung kemudian dikocok.6) Mengambil 1 ml suspensi 10-4 dan menuangkan ke dalam tabung pengenceran yang bertanda 10-5. Tabung kemudian dikocok.7) Meneteskan suspensi 10-2 sebanyak 0,1 ml di bagian tengah cawan Petri yang berisi media pertama yang bertandakan pengenceran 10-28) Meneteskan suspensi 10-3 sebanyak 0,1 ml di bagian tengah cawan Petri yang berisi media pertama yang bertandakan pengenceran 10-3.9) Meneteskan suspensi 10-4 sebanyak 0,1 ml di bagian tengah cawan Petri kedua yang bertandakan pengenceran 10-4.10) Meneteskan suspensi 10-5 sebanyak 0,1 ml di bagian tengah cawan Petri yang berisi media pertama yang bertandakan pengenceran 10-511) Setelah suspensi berada pada permukaan medium, meratakan suspensi dengan menggunakan gelas bengkok steril.12) Menutup cawan petri dan menunggu selama 5 menit agar suspensi tadi terserap oleh medium dan permukaan medium tampak kering.13) Setelah inokulasi selesai, menginkubasikan cawan petri pada suhu 37o C selama 24 jam dengan posisi terbalik.14) Setelah inkubasi selesai, dilakukan pengamatan dan jumlah koloni pada masing masing cawan petri. Menghitung rata rata setiap pengenceran dan hasilnya diperhitungkan untuk tiap 1 ml suspensi sampel. Jumlah bakteri per ml sampel adalah rata rata jumlah koloni pada cawan dilakukan faktor pengenceran. Faktor pengenceran adalah kebalikan dari pengenceran yang digunakan.

2.3.3 Menghitung Bakteri Menggunakan Metode Tuang (Total Count / Poneure Plate).1)Menyiapkan media yang akan digunakan. Media yang telah terlebih dahulu disterilkan dan dididnginkan mencapai suhu 45 50C.2)Menyiapkan sampel yang akan dihitung jumlah bakterinya. Bila menggunakan sampel padat (daging) maka digunakan teknik maserasi/pemijatan/pencacahan. Bila media cair (air keran) maka secara aseptik memipet 1 ml suspensi tersebut dengan pipet dan tuangkan ke dalam tabung pertama (10-1) yang telah berisi larutan pengencer sebanyak 9 ml, kemudian mengocok tabung.3)Mengambil 1 ml suspensi 10-1 dan menuangkan ke dalam tabung pengenceran yang bertanda 10-2. Tabung kemudian dikocok.4)Mengambil 1 ml suspensi 10-2 dan menuangkan ke dalam tabung pengenceran yang bertanda 10-3. Tabung kemudian dikocok.5)Mengambil 1 ml suspensi 10-3 dan menuangkan ke dalam tabung pengenceran yang bertanda 10-4. Tabung kemudian dikocok.6)Mengambil 1 ml suspensi 10-4 dan menuangkan ke dalam tabung pengenceran yang bertanda 10-5. Tabung kemudian dikocok.7)Mengambil dengan pipet dan Menuangkan suspensi 10-4 sebanyak 1 ml ke cawan Petri Steril. Dan menambahkan 20 ml media padat yang masih cair. Melakukan dengan dua ulangan, agar suspensi tercampur homogen.8)Memutar cawan petri membentuk angka 8, membiarkan hingga memadat.9)Untuk suspensi 10-5 ulangi proses (g) dan (h) namun menggunakan cawan Petri yang kedua.10)Setelah memadat. Menginkubasikan pada sushu 37C selam 24 jam dengan posisi cawan Petri terbalik. Jika telah diinkubasikan. Bakteri siap dihitung.

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN3.1 Pewarnaan Gram3.1.1 Gambar bakteri tampak dalam mikroskop

Gambar 1. Bakteri tampak dalam mikroskopSetelah melaui proses pewarnaan gram, maka bakteri diatas termasuk dalam golongan bakteri gram positif (+). Dengan bentuk bakteri cocoid (merupakan bakteri Batang Pendek). Pada pewarnaan bakteri gram postif bakteri mengikta kuat pewarna kristal violet dan tidak dapat dilunturkan oleh bahan peluntur warna (alkohol) dan diperkuat oleh Iodin, sehingga berwarna ungu.Sebaliknya pada pewarnaan bakteri gram negatif, bakteri gram negatif dapat luntur oleh bahan peluntur warna (alkohol), sehingga ketika diberi warna safranin maka bakteri gram negatif akan berwarna merah muda.

3.2 Penghitungan Jumlah Bakteri3.2.1 Metode Sebar

Gambar 2. Sebar 10-2

Gambar 2. Sebar 10-3

Gambar 3. Sebar 10-4

Gambar 4. Sebar 10-5

Ketentuan mengenai jumlah bakteri yang dapat dihitung yaitu antara 30-300 koloni. Hasil yang didapatkan yaitu sebar 10-4 dan 10-5 dapat dihitung sementara 10-2 dan 10-3 tidak dapat dihitung karena jumlahnya lebih dari 300 koloni. Sementara itu sebar 10-4 berjumlah 101 koloni dan sebar 10-5 berjumlah 48 koloni. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut.

Keterangan : VI = Volume InokulumVI sebar = 0,1 mlVI tuang = 1 mlJk = Jumlah KoloniFP = Faktor PengencerPenghitungan sebar 10-4 yaitu :Rumus : Jumlah bakteri = Jk x dengan satuan FU/ml = 101 x = 101 x 105 FU/mlPenghitungan sebar 10-5 yaitu :Rumus : Jumlah bakteri = Jk x dengan satuan FU/ml = 48 x = 48 x 106 FU/ml3.2.2Metode Tuang

Gambar 3. Tuang 10-2

Gambar . Tuang 10-4Hasil dari tuang 10-2 dan 10-4 tidak dapat dihitung. Karena jumlah koloni di atas 300.

BAB IVKESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum kedua mikrobiologi veteriner I yaitu penghitungan jumlah bakteri dan pengecatan gram bakteri maka dapat disimpulkan bahwa pada penghitungan bakteri, secara teori koloni bakteri yang dapat dihitung yang berjumlah 30-300 koloni. Dengan terlebih dahulu melakukan pengenceran pada sampel mulai dari 10-1 -10-5, koloni yang dapat dihitung yaitu yang mengalami pengenceran 10-4-10-5 pada metode sebar, sementara pada metode tuang bakteri tumbuh tumbuh dengan banyak sampai melebihi 300 koloni sehingga tidak dapat dilakukan penghitungan. Pada metode tuang bakteri yang tumbuh dapat berupa bakteri anerob dan bakteri aerob sehingga jumlah koloni sangat banyak. Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan pengenceran lagi, dan lebih meningkatkan tingkat sterilisasi sehingga tidak menumbuhkan bakteri yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Mahatmi, Hapsari. Dkk. 2008.PenuntunPraktikumMikrobiologiVeterinerI FakultasKedokteranHewan. Denpasar :UniversitasUdayana.