contoh karya tulis
TRANSCRIPT
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI iii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Pembatasan masalah dan perumusan masalah 2
BAB II MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU DAPAT MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS
2.1 Pengertian Pengelompokkan Terpadu dan Efektivitas Pengelolaan Kelas
3
2.1.1 Pengertian Model Pengelompokkan Terpadu 3
2.1.2 Pengertian Efektivitas Pengelompokkan Kelas 3
2.2 Visi, Misi dan Tujuan 4
2.2.1 Visi 4
2.2.2 Misi 5
2.2.3 Tujuan 6
2.3 Permasalahan yang Dihadapi Guru 6
2.3.1 Permasalahan yang Ada Pada Guru Itu Sendiri 6
2.3.2 Permasalahan Tempat Tugas 6
2.3.3 Permasalahan Dari Masyarakat 7
2.4 Upaya dan Dukungan dari Pemerintah Daerah, Komite Sekolah, dan KKG
7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 9
3.2 Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN 12
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS 18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penulisan Karya Tulis 12
Lampiran 2 Rencana Pembelajaran 13
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 15
Lampiran 4 Lembar Pengamatan 16
Lampiran 5 Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran 6 Foto-Foto Kegiatan Belajar Mengajar dengan Model Kelompok
Terpadu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lembaga formal yang berfungsi membantu khususnya
orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak mereka. Sekolah
memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada anak didiknya
secara lengkap sesuai dengan yang mereka butuhkan. Semua fungsi sekolah
tersebut tidak akan efektif apabila komponen dari sistem sekolah tidak
berjalan dengan baik, karena kelemahan dari salah satu komponen akan
berpengaruh pada komponen yang lain yang pada akhirnya akan
berpengaruh juga pada jalannya sistem itu sendiri. salah satu dari bagian
komponen sekolah adalah guru.
Guru dituntut untuk mampu menguasai kurikulum, menguasai materi,
menguasai metode, dan tidak kalah pentingnya guru juga harus mampu
mengelola kelas sedemikian rupa sehingga pembelajaran berlangsung secara
aktif, inovatif dan menyenangkan.
Sebagai guru kelas penulis melihat pembelajaran menjadi kurang efektif
karena jumlah siswa terlalu banyak. Hal ini tentu suatu hambatan bagi guru
dalam mengelola kelas. Namun penulis ingin mengubah hambatan tersebut
menjadi sebuah kekuatan dalam pengelolaan kelas yang efektif dan efisien
sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Untuk menjawab hal itu, penulis mencoba menampilkan pengelolaan kelas
dengan model pengelompokkan terpadu. Yang mana setiap kelompok terdiri
dari beberapa orang siswa dengan tingkat kemampuan, sikap, dan
keterampilan yang berbeda, karena hal ini banyak memberika manfaat dan
kemudahan bagi guru dalam mengelola kelas.
1.2 Identifikasi Masalah
Banyak masalah yang berkaitan dengan pengolaan kelas yang dapat
diidentifikasi, diantaranya :
Bagaimana menata siswa dalam kelas agar siswa dapat terorganisir dengan
baik?
Bagaimana Penataan ruang kelas agar dapat menciptakan suasana kelas
yang nyaman dan menyenangkan.
Bagaimana penataan tempat duduk siswa agar siswa dapat belajar lebih
efektif dan efisien serta memenuhi syarat edukatif.
Bagaimana penataan alat-alat pelajaran dan perlengkapan kelas lainnya yang
dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar
Bagaimana menata keindahan dan kebersihan kelas sehingga dapat
memotivasi siswa dalam kegiatan belajar.
Bagaimana membina disiplin di dalam kelas melalui pendekatan-pendekatan
tertentu yang dapat mengembangkan tingkah laku siswa yang diharapkan
1.3 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
Dari sekian permasalahan yang ada tidak mungkin penulis dapat
membahasnya secara keseluruhan, karena mengingat kemampuan yang ada
baik intelektual, biaya dan waktu yang dimiliki penulis sangat terbatas. Maka
penulis perlu memberikan batasan-batasan masalah. Pembatasan masalah
diperlukan untuk memperjelas permasalahan yang ingin dipecahkan.
Oleh karena itu, penulis memberikan batasan sebagai berikut :
Pengelolaan kelas yang berkaitan dengan penataan tempat duduk siswa yaitu
dengan model pengelompokkan terpadu
Sejauh mana model pengelompokkan terpadu membantu guru dalam
pengelolaan kelas
Model pengelompokkan terpadu ini diuji cobakan pada pelajaran Sains,
dengan indikator "mengidentifikasi sifat benda padat, cair dan gas"
BAB II
MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU DAPAT MENINGKATKAN
EFEKTIFITAS PENGELOLAAN KELAS
2.1 Pengertian Model Pengelompokan Terpadu
Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas memerlukan pengelolaan kelas
yang efektif dan efisien salah satunya dengan menata tempat duduk siswa.
Tempat duduk siswa di dalam kelas dapat dikelola dalam klasikal, individual
dan kelompok.
Model pengelompokkan terpadu adalah kelompokan yang di bentuk dengan
berbagai macam tujuan dan terdiri dari beberapa siswa yang memiliki latar
belakang kemampuan pengetahuan sikap dan keterampilan yang berbeda.
2.1.1 Pengertian Efektifitas Pengelolaan kelas
A. Pengertian Efektifitas
T.Hani Handoko Merumuskan definisi efektifitas sebagai berikut : "Efektifitas
merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang telah di
tetapkan".Sementara yang mengatakan bahwa "Efektifitas adalah
kesanggupan untuk mewujudkan suatu tujuan".
Dari rumusan-rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas
merupakan kemampuan atau kesanggupan memilih dan mewujudkan tujuan
secara tepat.
B. Pengertian Pengelolaan Kelas
Kualitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar tergantung pada
banyak faktor antara lain jumlah siswa dalam kelas yang merupakan bagian
dari pengelolaan kelas.
Yang dimaksud dalam kelas ruangan belajar.
Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian
dari masyarakat sekolah dan menjadi satu kesatuan yang diorganisir menjadi
unit kerja secara dinamis dalam kegiatan pembelajaran yang kreatif untuk
mencapai tujuan.
Sedangkan pengelolaan kelas segala usaha yang diarahkan untuk
mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta
dapat memotifasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan.
(pengelolaan kelas di Sekolah Dasar, 1993 /1994)
Efektifitas pengelolaan kelas merupakan upaya pihak guru untuk menata
kehidupan kelas dan melakukan serangkaian usaha atau kegiatan yang
bertujuan untuk menciptakan, memelihara dan mengatur kondisi yang optimal
serta memperbaiki jika terjadi gangguan agar proses belajar mengajar
berlangsung secara efektif dan efesien.
2.2 Visi, Misi dan Tujuan
2.2.1 Visi
Guru dalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar
yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang
berpontensial dibidang pembangunan oleh karena itu, guru merupakan salah
satu unsur di bidang pendidikan yang harus berperan serta secara aktif dan
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan
tentuan masyarakat semangkin berkembang.
Peranan guru meliputi 3 hal utama, yaitu mengajar, mendidikan dan melatih.
Maka sebagai konsekwensinya guru harus bertindak sebagai perencana
pembelajaran dan memudahkan pelaksanaan pembelajaran (fasilitator ).
Sebagai perencana pembelajaran guru harus memiliki wawasan yang luas
tentang tugasnya, serta memahami persalahan pendidikan. Guru juga harus
memahami visi sekolah tempat dia bertugas sekaligus visi menjaga dirinya
sendiri dalam melaksanakan tugasnya.
Sebagai contoh SD Negeri Empang Bahagia I tempat penulis bekerja
mempunyai Visi "Unggul dalam berprestasi, terampil dalam menerapkan ilmu
pengetahuan dan tehnologi berdasarkan iman dan takwa".
Sejalan dengan visi sekolah tersebut penulis mempunyai visi pribadi yaitu "
Prestasi dalam Profesi yang dilandasi Akhlakul karimah".
2.2.2 Misi
Sebagai lembaga pendidikan mempunyai pendidikan misi dan berusaha
untuk mewujudkannya misi merupakan cara untuk mencapai visi yang telah
ditetapkan. Adapun misi SD Negeri Empang Bahagia I adalah sebagai
berikut:
Meningkatkan disiplin dalam proses belajar mengajar
menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif pada seluruh warga
sekolah.
memotifasi dan membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehimgga
dapat dikembangkan secara optimal.
Menumbuhkan penghayatan ajaran agama yang dianut dan juga budaya
bangsa, sehingga menjadi kearifan dalam bertindak.
Meningkatkan ketrampilan siswa dalam mengunakan ilmu pengetahuan
tehnologi.
Misi sekolah yang telah dirumuskan tersebut harus di imbangi dengan misi
pribadi seorang guru oleh sebab itu penulis mempunyai misi sebagai berikut :
Menerapkan disiplin sehingga menjadi Role Model (panutan) bagi siswa.
Mengembangkan wawasan profesi secara berkesinambungan.
Berusaha melakukan inovasi menuju arah yang lebih baik.
Menjaga hubungan baik dengan teman sejawat dan lebih meningkatkan
hubungan dengan Sang pencipta.
2.2.3 Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
Memberikan solusi alternatif dalam pengelolaan kelas khususnya bagi kelas
dengan jumlah siswa melebihi kelas ideal.
Mendeskrisikan manfaat yang dapat diperoleh dari Model Pengelompokan
Terpadu.
Membantu memotivasi guru untuk mengubah hambatan menjadi daya dukung
dalam pembelajaran.
2.3 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI GURU
2.3.1 Permasalahan yang Ada Pada Guru Itu Sendiri
Guru malas membaca buku untuk menambah wawasan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan.
Guru hanya terpaku pada buku yang ada saja.
Guru malas inovasi dalam pembelajaran.
Guru malas menggunakan berbagai metode dan tidak menguasai
penggunaan alat peraga.
Guru segan untuk konsultasi mengenai kesulitan pembelajaran dalam wadah
KKG.
Guru malas mengadakan bimbingan bagi siswa yang kurang menguasai
pelajaran.
2.3.2 Permasalahan Tempat Tugas
Tempat tugas terlalu jauh sehingga menghabiskan waktu di perjalanan.
Suasana ditempat tugas tidak ada kekeluargaan dan tidak kondusif sehingga
membuat guru tidak merasa nyaman.
Kurangnya perhatian dari kepala sekolah tentang kelemahan guru
Kurang tersedianya sarana dan prasarana di sekolah
2.3.3 Permasalahan dari Masyarakat.
Ada sebagian masyarakat yang masih kurang perhatian terhadap pendidikan.
Dimata masyarakat guru serba segalanya sehingga bila melakukan suatu
kesalahan, masyarakat langsung menghujat dan mencemooh.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang sangat pesan sehingga
ada sebagian masyarakat yang lebih maju dalam IPTEK dibandingkan guru
itu sendiri.
Faktor lingkungan yang buruk sehingga ikut membentuk siswa menjadi
kurang baik.
Faktor kebudayaan, adat istiadat dan bahasa yang dapat juga mempengaruhi
pendidikan.
2.4 Upaya dan Dukungan Praktisi Pendidikan
Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (pendidik) bukan hanya
merupakan tanggung jawab sekolah tetapi perlu adanya kerjasama yang baik
dari pemerintah (PEMDA), Komite Sekolah dan masyarakat serta adanya
kerjasama antar guru.
Upaya dan dukungan tersebut antara lain:
Penyediaan gedung sekolah bertingkat sarana lainnya .
Meningkatkan mutu guru melalui Dinas P&K Kota Tangerang dengan melalui
penataran-penataran dan pelatihan adanya penyuluhan dan supervisi dari
kepala sekolah, pengawas dan kepala Cabang Dinas Kecamatan Batuceper.
Meningkatkan kesehjateraan guru melalui intensif.
Adanya kerjasama antar guru dalam wadah KKG.
Adanya kerjasama antar guru TK/SD atau Dinas P&K.
Peningkatan kualitas guru dengan beasiswa PGSD DII atau SI.
Adanya mutasi guru dalam mengajar agar tidak jenuh atau peningkatan karir.
Adanya kerjasama antar sekolah dengan masyarakat melalui komite sekolah
Adanya forum silahtuhrahmi antara sekolah dan masyarakat dalam
merumuskan program dan kebijakan sekolah.
Adanya kerjasama dengan intansi lain
Adanya hubungan akrab Kepala sekolah dengan Guru.
Penyampaian informasi terbaru dari guru yang baru mengikuti penataran.
Kunjungan atau studi banding ke sekolah-sekolah yang lebih berhasil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah penulis mengamati proses Model Pengelompokan Terpadu dan
mendapat nilai akhir siswa kelas IV dalam uji coba penerapan model
pengelolaan kelas ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pengelolaan kelas dengan Model Pengelompokkan Terpadu dapat membantu
guru dalam mengkondisikan kelas untuk menciptakan suasana belajar
mengajar yang lebih efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa
dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Model Pengelompokkan Terpadu ternyata dapat meningkatkan hasil belajar
siswa terutama dalam pelajaran Sains dengan indikator "Mengidentifikasi sifat
benda cair padat dan gas".
Model Pengelompokkan Terpadu dapat digunakan dalam beberapa mata
pelajaran sekolah.
3.2 Saran
Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca
pada umumnya, khususnya kepada guru kelas diantaranya :
Agar suatu proses pembelajaran hasil yang optimal maka semua komponen
pembelajaran harus baik dan mendukung. Salah satunya pengeloaan kelas
dengan Model Pembelajaran Terpadu.
Model Pengelompokkan Terpadu dapat digunakan dalam beberapa mata
pelajaran untuk itu bisa dijadikan model alternatif bagi guru.
Guru hendaknya terbuka terhadap inovasi – inovasi yang kreatif sehingga
ilmu pengetahuan dan wawasannya mengenai pembelajaran semakin
bertambah.
DAFTAR PUSTAKA
Debdikbud.1993/1994, Pengelolaan Sekolah Dasar.
Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta : Raja Grafindo
Persada 1996).
Hani T. Handoko. Pengantar Manajemen, Edisi II BPFE Jogjakarta 1986.
H. Zahara Idris. H. Lisma jamal. Pengantar Pendidikan, (Jakarta : PT
Gramedia Wiidiasarana Indonesia 1992).Drs. A. Tabrani Rusyan Atang Kusdinar, B,A. DRS, Zainal Arifin Pendekatan
Contoh Karya Tulis Global Warming
Penelitian Terhadap Kebenaran Pemanasan Global
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Semenjak manusia pada jaman purbakala sampai dengan jaman sekarang,
manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang
dilewatinya yang telah kita kenal dengan berbagai jaman seperti jaman
meolitikum, neolitikum. Peradaban manusia telah mengalami kemajuan
sampai sekarang. Selama perkembangan itu, manusia menjalani kehidupan
bergantung pada pertanian dan agrikultur. Dengan orientasi kehidupan
tersebut, manusia selalu berusaha menjaga dan melestarikan lingkungannya
dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan hidup
manusia pula.
Dan pada saatnya, perkembangan manusia telah mengalami jaman revolusi
industri yang menggantungkan kehidupan manusia pada bidang
perindustrian. Dengan orientasi hidup tersebut, dunia agrikultur pun
mengalami kemunduran perlahan-lahan. Nilai-nilai kehidupan manusia pun
mengalami perubahan, terutama dalam interaksi manusia dengan
lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini menghasilkan dampak
baik positif maupun negatif.
Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus
berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia
adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri.
Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti
pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas
besar dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi
lingkungan secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang
pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia serta
manusia dan kehidupannya.
Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang
terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian
yang dilakukan dan telah berkembang pesat ini. Dampak negatif ini adalah
terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming.
Namun, masalah Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih
diperdebatkan kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global
Warming adalah alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan
perindustrian. Walaupun masih terdapat perdebatan mengenai kebenaran
keadaan Global Warming di antara para ahli lingkungan tersebut, namun
masalah Global Warming ini tidaklah dapat dipungkiri untuk diteliti dan
ditelaah lebih lanjut demi kelangsungan kehidupan manusia.
Untuk itu, Karya Tulis yang dibuat ini akan memperlihatkan dan menjelaskan
kebenaran mengenai masalah pemanasan Global ini dengan berdasarkan
studi literature dari berbagai sumber yang terpercaya dan kompeten.
Pembahasan dan penjelasan yang dilakukan pun akan ditinjau dari sudut
pandang pihak yang pro dan pihak yang kontra. Dalam Karya Tulis ini pun
akan menyajikan fakta-fakta yang memperkuat keberadaan masalah
pemanasan Global ini.
B. Identifikasi Masalah
Timbulnya masalah pemanasan Global yang merupakan masalah lingkungan
ini, telah menimbulkan berbagai macam pertanyaan dalam hubungannya
dengan sebab, keberadaan dan efek atau dampak yang diakibatkan dari
pemanasan Global tersebut. Pertanyaan-pertanyaan seputar masalah
pemanasan Global ini dapat diuraikan seperti dalam beberapa point berikut:
1. Apakah pemanasan Global selalu memberi dampak buruk?
2. Apakah pemanasan Global akan meningkatkan frekuensi terjadinya badai?
3. Apakah penyebab terbesar dari terjadinya Global Warming adalah emisi
manusia dari “efek rumah kaca” (“green house effect”)?
4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya
banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau
cuaca yang ekstrim?
5. Apakah emisi karbon dioksida yang berasal dari pembakaran fosil
merupakan penyebab terbesar dari perubahan cuaca?
6. Apakah ada keuntungan potensial yang dapat diakibatkan dari peningkatan
temperatur?
Pemanasan Global ini mengakibatkan berbagai dampak baik positif maupun
negatif. Tanpa adanya pemanasan Global, tidak akan ada kehidupan di
dunia, karena suhu di bumi yang rendah dan manusia tidak akan bisa hidup
dalam kondisi suhu yang rendah. Pemanasan Global telah meningkatkan
suhu bumi sampai suhu rata-ratanya mencapai 60 Fahrenheit. Namun,
pemanasan Global menjadi permasalahan dan yang masih menjadi
perdebatan ketika konsentrasi gas efek rumah kaca dalam atmosfir
mengalami peningkatan. Akankah kondisi peningkatan konsentrasi gas ini
menjadi permasalahan yang harus mendapat perhatian lebih?
C. Perumusan Masalah
Dimulai dari jaman revolusi industri, konsentrasi gas karbon dioksida di
atmosfer telah meningkat hampir sebesar 30 %, konsentrasi gas metan
meningkat hampir dua kali lipat, dan konsentrasi NO2 berkurang sekitar 15 %.
Peningkatan gas-gas ini menyebabkan kemampuan atmosfer untuk menahan
panas menjadi lebih besar. Sulfat aerosol, yaitu polutan udara yang umum
ditemui, mendinginkan atmosfer dengan merefleksikan kembali radiasi
cahaya dari matahari ke luar angkasa. Tetapi senyawa sulfat ini mempunyai
siklus umur yang pendek di atmosfer.
Mengapa konsentrasi gas efek rumah kaca dapat meningkat? Para ilmuwan
berasumsi bahwa pembakaran dari bahan bakar fosil dan beberapa aktifitas
manusia yang memicu dan menjadi penyebab utama meningkatnya
konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Respirasi dari tanaman dan proses
dekomposisi bahan organic melepaskan karbon diokasida sepuluh kali lebih
banyak dari yang mampu dihasilkan oleh aktifitas manusia, tetapi selama
berabad-abad pelepasan karbon diokasida ini diimbangi dengan penyerapan
karbon dioksida oleh vegetasi terestial dan laut.
Yang menyebabkan keseimbangan ini terganggu adalah adanya pelepasan
tambahan yang disebabkan oleh aktifitas manusia. Bahan bakar fosil dibakar
sebagai sumber energi untuk menggerakan hampir seluruh peralatan
manusia. Meningkatnya kegiatan agricultural, penggundulan hutan, dibukanya
area kosong sebagai tempat pembuangan, produksi industri, dan
pertambangan juga meningkatkan emisi dengan bagian yang cukup
signifikan.
Untuk meramalkan tingkat emisi yang akan terjadi di masa depan merupakan
suatu tugas yang sulit, karena hal itu bergantung kepada keadaan demografi,
ekonomi, teknolofi, peraturan dan perkembangan institusi. Beberapa
peramalan telah dilakukan, dan hasilnya memproyeksikan bahwa pada tahun
2100, konsentrasi karbon dioksida akan meningkat sebesar 30% hingga
150% dari jumlah sekarang.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan secara umum dari diadakannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui sejauh manakah pemanasan Global ini telah terjadi? dan
penyebab pastinya apa? Semua ini masih merupakan tanda Tanya bagi
manusia. Karena sampai sekarang manusia belum mendapatkan penyebab
pasti dari pemanasan Global ini dan manusia juga mau mencari kebenaran
mengenai efek dari pemanasan Global yang akan dialami oleh manusia
sendiri, makhluk hidup maupun lingkungan di sekitarnya. Jika pemanasan
Global ini terjadi maka efek yang ditimbulkan bukan hanya di alami oleh
manusia saja tetapi juga semua makhluk hidup di sekitarnya, seperti
meningkatnya suhu di permukaan bumi menyebabkan kekeringan, dengan
demikian akibat dari kekeringan ini selain dialami manusia juga oleh hewan
dan tumbuhan dimana tumbuhan akan menjadi layu karena kekurangan air
atau dan sebagainya. Oleh karena itu melalui penelitian ini diharapkan agar
manusia dapat lebih mencegah aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya
pemanasan Global seperti mengadakan kegiatan rumah kaca, pembakaran
zat-zat yang dapat menyebabkan suhu di permukaan bumi meningkat, dan
lain-lain.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian pemanasan
Global ini adalah :
• Untuk mengetahui secara jelas apakah itu pemanasan Global ?
• Untuk mengetahui penyebab terjadinya pemanasan Global
• Untuk mengetahui dampak secara umum yang akan dialami oleh manusia
sendiri maupun makhluk hidup dan lingkungan di sekitarnya.
• Untuk mengetahui efek yang akan dialami apabila terjadi perubahan iklim
akibat dari pemanasan Global
• Untuk dapat mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh manusia untuk
dapat mencegah lebih lanjut pemanasan Global tersebut.
Bab II
Kerangka Teori
A. Pengertian
Sebagai permulaan Karya Tulis ini dan untuk memudahkan pengertian dan
persamaan persepsi dalam identifikasi teori dan pembahasan selanjutnya.
Berikut akan diuraikan mengenai pengertian berbagai terminology yang
digunakan.
1. Pengertian Global Warming atau Pemanasan Global
Global Warming secara harfiah diterjemahkan sebagai pemanasan Global.
Terjadinya pemanasan Global di bumi dimulai dari kenyataan bahwa energi
panas yang dipancarkan berasal dari matahari yang masuk ke bumi
menciptakan cuaca dan iklim serta panas pada permukaan bumi secara
Global.
2. Pengertian Green House Effect atau Efek Rumah Kaca
Kondisi yang menyerupai akibat yang ditimbulkan dalam rumah kaca terjadi
pula dalam bumi ini, yaitu terperangkapnya energi dalam permukaan bumi
oleh konsentrasi gas-gas dalam lapisan atmosfir. Pada kenyataannya,
pemanasan Global merupakan peningkatan suhu bumi secara bertahap
sebagai akibat dari peningkatan konsentrasi gas efek rumah kaca dalam
lapisan luar atmosfir. Dan ketika bumi meradiasikan kembali energi yang
diterimanya ke luar angkasa, sebagian dari energi matahari yang masuk ke
bumi, terperangkap dalam permukaan bumi akibat terhalang oleh gas-gas
dalam atmosfir seperti uap air dan karbon dioksida.
3. Pengertian Perubahan Cuaca
Peningkatan konsentrasi gas pada lapisan atmosfir telah mempercepat
perubahan rata-rata cuaca. Sejak abad 19 yang lalu sampai dengan abad 20,
temperatur permukaan bumi telah mengalami peningkatan 0.5 – 1.0 F. Dan
perkiraan peningkatan suhu permukaan bumi rata-rata menurut para ahli
akan mencapai 1-4.5 F atau 0.6-2.5 C dalam 50 tahun mendatang
tergantung pada wilayah di bumi.Pembuktiannya terlihat dalam perubahan
kondisi nyata yang terjadi dengan mancairnya salju pada Northern Hampshire
dan menurunnya es apung pada Samudra Arktik.
Secara Global, permukaan laut telah mengalami kenaikan lebih dari 4-8 inchi
pada abad lalu. Penguapan yang terjadi pada dunia telah meningkat sekitar
1% dan frekuensi terjadinya hujan pun telah meningkat.
Gas-gas ditimbulkan dari berbagai macam kegiatan manusia, seperti kegiatan
dalam perindustrian dan pembakaran, akan terkonsentrasi dalam atmosfir
dan akan menyebabkan terperangkapnya energi matahari yang masuk ke
dalam bumi. Energi yang tidak teradiasi ini sama kondisi dengan yang terjadi
pada rumah kaca, sehingga energi tersebut akan tetap tersimpan dalam
permukaan bumi dan menyebabkan pemanasan Global pada permukaan
bumi.
B. Penelitian yang Relevan
Untuk menyusun Karya Tulis ini, penulis mengambil referensi dari penelitian
yang telah dilakukan oleh berbagai pihak yang memang memiliki keahlian
yang relevan, terutama dalam topik ini adalah para pemerhati dan peneliti
lingkungan. Berbagai penelitian telah dilakukan secara internasional, karena
memang masalah ini menyangkut manusia secara keseluruhan, jadi tidak
terbatas oleh negara dan ras.
Sebagai pemicu untuk memulai penelitian, ada beberapa pertanyaan yang
harus dicari jawabannya dalam penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini
adalah pertanyaan kunci yang melandasi penelitian tersebut:
• Apa itu pemanasan Global?
• Apa bukti-bukti yang menyatakan bahwa pemanasan Global benar-benar
terjadi? Dan seberapa besar tingkat kepercayaan dan keakuratan dari bukti-
bukti tersebut?
• Apa efek-efek yang dibawa oleh pemanasan Global?
• Apa bukti-bukti yang menyatakan bahwa pemanasan Global kemungkinan
disebabkan oleh gas-gas efek rumah kaca?
• Apa yang dapat dan harus dilakukan berkenaan dengan pemanasan Global,
apabila hal ini memang terjadi dan disebabkan oleh polutan-polutan di uadara
dan emisi?
• Dan apabila pemanasan Global tidak terjadi, apakah ada alasan lain untuk
mengendalikan emisi polutan yang terjadi pada atmosfer bumi?
Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti di seluruh
dunia akan dijelaskan di bawah ini:
1. Pada tanggal 26/04/2002, Para ilmuwan menyatakan temperatur Global
selama 3 bulan pertama di tahun 2002 telah mengalami peningkatan, dan
lebih tinggi dari temperatur yang pernah dicapai buni dalam 1000 tahun
terakhir. Penelitian ini dimotori oleh Dr. Geoff Jenkins, direktur UK
government’s Hadley Centre yang khusus meneliti dan memprediksikan
perubahan iklim dunia.
2. Pada tanggal 24/12/1999, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
James Baker, sekretaris dari U.S. National Oceanic and Atmospheric
Administration, bersamaa dengan Peter Ewins, ketua dari British
Meteorological Office, memperingatkan bahwa iklim dunia berubah dengan
cepat, dan manusia harus segera menindaki perubahan ini dengan mencoba
untuk mengurangi emisi karbon dioksida ke udara.
3. Pada tanggal 01/03/1999, American Geophysical Union, suatu badan
keilmuan internasional yang membawahi sekitar tiga puluh lima ribu ilmuwan
yang mengkhususkan diri pada penelitian tentang Bumi dan planet-planet
mengeluarkan pernyatan yang berani mengenai perubahan iklim dan
hubungannya dengan gas-gas efek rumah kaca. Pernyataan ini dikeluarkan
setelah mengadakan serangkaian penelitian mengenai pemanasan Global.
4. Pada tanggal 17/01/2002, didapatkan data dari statelit dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh NASA di Langley Research Centre, yang membantah
pernyataan Richard Lindzen, seorang skeptis, yang menyatakan bahwa
pengurangan jumlah awan di daerah tropis akan menyebabkan pendinginan
terhadap bumi dan mengatasi pemanasan Global yang mungkin terjadi. Hasil
penelitian NASA menunjukkan bahwa awan-awan ini akan memperkuat efek
rumah kaca, dan memicu terjadinya pemanasan Global.
5. Pada tanggal 18/12/2001, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
Organisasi Meteorologi Dunia memperingatkan bahwa temperatur Global
mengalami peningkatan tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan waktu-
waktu lalu.
D. Hipotesis
• Pemanasan Global memang benar-benar ada.
• Pemanasan Global telah lama terjadi.
• Pemanasan Global terjadi karena gas-gas yang dihasilkan seperti Co2,No2,
dan lain-lain.
• Adanya gas-gas seperti Co2 dan No2 menyebabkan radiasi sinar matahari
yang sampai ke bumi terperangkap karena efek rumah kaca.
• Adanya pemanasan Global menyebabkan suhu di permukaan bumi semakin
lama semakin meningkat.
• Dari penelitian yang telah dilakukan sejumlah ilmuwan, pemanasan Global
membawa dampak negatif bagi bumi.