contoh laporan penelitian matematika

106
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS ……………………………………………. TAHUN 2002/2003 KARYA TULIS ILMIAH OLEH ……………………….. NIP: ………………………….. Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Upload: asrafil

Post on 06-Aug-2015

120 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Laporan Penelitian Matematika

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN

KUALITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS …………………………………………….

TAHUN 2002/2003

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH

………………………..

NIP: …………………………..

DINAS PENDIDIKAN ……………………

………………………………….

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 2: Contoh Laporan Penelitian Matematika

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian ini telah disetujui dan disyahkan untuk melengkapi perpustakaan

Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan dapat diajukan sebagai salah satu Karya

Ilmiah untuk Penetapan Angka Kredit Jabatas Guru pada Golongan IV a ke IV b.

Kepala Sekolah …………………………

………………………. Penulis

……………………………….. ………………………….. NIP: ……………… NIP: …………….

Mengetahui Mengetahui

Pustakawan ………………. Kepala Cab. Din. Pendidikan

……………….. …………………….

………………………….. ……………………………

NIP: …………………..

Mengetahui Mengetahui

Kepala Dinas Pendidikan PGRI Ketua PD II

……………………………… ………………………………

Pembina Utama Muda NPA: …………………

NIP: ……………………

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 3: Contoh Laporan Penelitian Matematika

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan

karya ilmiah dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think

Pair Share Untuk Meningkatkan Kualitas dan Prestasi Belajar Matematika Siswa

Kelas …………………… …………………. ……….. Tahun Pelajaran 2002/2003”,

penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan

sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah

bagi teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka

pembinaan karya ilmiah remaja.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya

kepada:

1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan ……………………

2. Yth. Ketua PD II PGRI ………………….

3. Yth. Rekan-rekan Guru ………………………………

4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna

untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu

penulis harapkan.

Penulis

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 4: Contoh Laporan Penelitian Matematika

ABSTRAK

……………………, 2002. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share Untuk Meningkatkan Kualitas dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas ……………………Tahun Pelajaran 2002/2003

Kata Kunci: matematika, metode kooperatif think pair share

Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan masa depan yang berbeda-beda. Karena adanya perbedaan, manusia dapat silih asah (saling mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah, sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama siswa.

Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share? (b) Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share terhadap motivasi belajar siswa?

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share pada siswa Kelas ……………………………………. tahun pelajaran 2002/2003. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa …………………………….. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.

Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (66,67%), siklus II (77,78%), siklus III (88,89%).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode kooperatif model Thing Pair Share dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa …………………………, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran matematika.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 5: Contoh Laporan Penelitian Matematika

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ..................................................................................

Lembar Pengesahan ...........................................................................

Kata Pengantar ....................................................................................

Abstrak ................................................................................................

Daftar Isi ..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...........................................

B. Rumusan Masalah ....................................................

C. Tujuan Penelitian ......................................................

D. Manfaat Penelitian ...................................................

E. Definisi Operasional Variabel ...................................

F. Batasan Masalah ......................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Pembelajaran ..............................................

B. Pembelajaran Kooperatif .........................................

C. Keterampilan-keterampilan Kooperatif .....................

D. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share

...................................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 6: Contoh Laporan Penelitian Matematika

A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian ....................

B. Rancangan Penelitian ..............................................

C. Instrumen Penelitian ...............................................

D. Metode Pengumpulan Data .....................................

E. Teknik Analisis Data .................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Item Butir Soal ............................................

B. Analisis Data Penelitian Persiklus ............................

C. Pembahasan .............................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................

B. Saran ........................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 7: Contoh Laporan Penelitian Matematika

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta

harapan masa depan yang berbeda-beda. Karena adanya perbedaan,

manusia dapat silih asah (saling mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif

secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah, sehingga sumber

belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama

siswa.

Manusia adalah makhluk hidup individual, berbeda satu sama lain.

Karena sifatnya yang individual, maka manusia yang satu membutuhkan

manusia lainnya sehingga sebagai konsekuensi logisnya manusia harus

menjadi makhluk sosial, makhluk yang berinteraksi dengan sesamanya.

Karena satu sama lain saling membutuhkan maka harus ada interaksi

yang silih asih (saling menyayangi atau saling mencintai). Pembelajaran

kooperatif merupakan pembelajaran yang secara sadar dan sengaja

menciptakan interaksi yang saling mengasihi antar sesama siswa.

Pembelajaran Matematika tidak lagi mengutamakan pada

penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan

pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 8: Contoh Laporan Penelitian Matematika

aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas

matematika dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide

kepada orang lain. (Hartoyo, 2000: 24).

Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa.

Untuk itu perlu ada metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara

langsung dalam pembelajaran. Adapun metode yang dimaksud adalah

metode pembelajaan kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu

pengajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok

untuk menetapkan tujuan bersama. Felder, (1994: 2).

Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa.

Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama

temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat

menguasai materi pelajaran dengan mudah karena “siswa lebih mudah

memahami penjelasan dari kawannya dibanding penjelasan dari guru

karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan

sepadan”. (Sulaiman dalam Wahyuni 2001: 2).

Penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif

memiliki dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah hasil

belajarnya. (Nur, 1996: 2).

Pete Tschumi dari Universitas Arkansas Little Rock

memperkenalkan suatu ilmu pengetahuan pengantar pelajaran komputer

selama tiga kali, yang pertama siswa bekerja secara individu, dan dua kali Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 9: Contoh Laporan Penelitian Matematika

secara kelompok. Dalam kelas pertama hanya 36% siswa yang mendapat

nilai C atau lebih baik, dan dalam kelas yang bekerja secara kooperatif

ada 58% dan 65% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik (Felder,

1994:14).

Berdasarkan paparan tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Kooperatif Model

Think-Pair-Share Untuk Meningkatkan Kualitas dan Prestasi Belajar

Matematika Pada Siswa …………………………………………………Tahun

Pelajaran 2002/2003.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan

diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Think Pair

Share pada siswa Kelas ………………………………………………

tahun pelajaran 2002/2003?

2. Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran kooperatif model

Think Pair Share terhadap motivasi belajar siswa Kelas

………………………………. tahun pelajaran 2002/2003?

C. Tujuan PenelitianKumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 10: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah

diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Think Pair

Share pada siswa Kelas ………………………………………….. tahun

pelajaran 2002/2003.

2. Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan

metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share pada siswa

Kelas ………………………………………… tahun pelajaran 2002/2003.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi:

1. Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan

prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika.

2. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode

pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.

3. Siswa, dapat meningkatkan motiviasi belajar dan melatih sikap sosial

untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai

tujuan belajar.

E. Definisi Operasional Variabel

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 11: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka

perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran kooperatif :

Suatu pengajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam

kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama.

2. Motivasi belajar adalah:

Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau

tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau

keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah

lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.

3. Prestasi belajar adalah:

Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk

skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.

F. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah

meliputi:

1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas

……………………………………….tahun pelajaran 2002/2003.

2. Penelitian ini dilakukan pada bulan Nopember semester ganjil tahun

pelajaran 2002/2003.

3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan ……………….Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 12: Contoh Laporan Penelitian Matematika

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau

makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh

kepandaian atau ilmu, berubah tingka laku atau tanggapan yang

disebabkan oleh pengalaman. (KBBI, 1996: 14).

Sependapat dengan pernyataan tersebut Sutomo (1993: 68)

mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan

lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga

memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan

tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu peoses yang

menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh

proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam

kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan

lain-lain. (Soetomo, 1993:120).

Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun 2000 tentang pendidikan

nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 13: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang

menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk

melakukan kegiatan pada situasi tertentu.

B. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan

siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan

bersama. (Felder, 1994:2).

Wahyuni (2001:8) menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan strategi pembelajaran dengan cara menempatkan siswa

dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki kemampuan berbeda.

Sependapat dengan pernyataan tersebut Setyaningsih (2001:8)

mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif memusatkan

aktivitas di kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa untuk

bekerjasama dalam proses pembelajaran.

Dari tiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah suatu metode pembelajaran dengan cara

mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk bekerja

sama dalam memecahkan masalah. Kemampuan siswa dalam setiap

kelompok adalah hiterogen.

Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai objek

belajar tetapi menjadi subjek belajar karena mereka dapat berkreasi Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 14: Contoh Laporan Penelitian Matematika

secara maksimal dalam proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena

pembelajaran kooperatif merupakan metode alternatif dalam mendekati

permasalahan, mampu mengerjakan tugas besar, meningkatkan

keterampilan komunikasi dan sosial, serta perolehan kepercayaan diri.

Dalam pembelajaran ini siswa saling mendorong untuk belajar,

saling memperkuat upaya-upaya akademik dan menerapkan norma yang

menunjang pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1996:4). Dalam

pembelajaran kooperatif lebih mengutamakan sikap sosial untuk

mencapai tujuan pembelajaran yaitu dengan cara kerjasama.

Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur-unsur yang perlu

diperhatikan. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:

1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau

berenang bersama”.

2. Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam

kelompoknya, disamping tanggungjawab terhadap dirinya sendiri,

dalam mempelajari materi yang dihadapi.

3. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki

tujuan yang sama.

4. Para siswa harus membagi tugas dan berbagai tanggungjawab sama

besarnya diantara para anggota kelompok.

5. Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan

ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 15: Contoh Laporan Penelitian Matematika

6. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh

keterampilan bekerjasama selama belajar.

7. Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual

materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Johnson, Johnson, dan Smitt dalam Felder (1994: 2)

menambahkan unsur-unsur dalam pembelajaran koopratif sebagai

berikut:

1. Ketergantungan Positif

Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan.

Jika ada anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap

anggota harus menerima konsekuensinya.

2. Kemampuan Individual

Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab

melakukan pekerjaannya dan menguasai seluruh bahan untuk

dipelajari.

3. Promosi tatap muka interaktif

Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dan dilakukan tiap

individu, beberapa diantarannya harus dilakukan secara interaktif,

anggota kelompok saling memberikan timbal balik.

4. Manfaat dari penggabungan keahliah yang tepat

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 16: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dan

mempraktekkan pembangunan kepercayaan, kepemimpinan,

pembuatan keputusan, komunikasi dan konflik manajemen keahlian.

5. Kelompok Proses

Anggota kelompok mengatur kelompok, secara periodik menilai apa

yang mereka lakukan dengan baik sebagai sebuah kelompok dan

mengidentifikasi perubahan yang akan mereka lakukan agar fungsi

mereka lebih efektif di waktu selanjutnya.

Berdasarkan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif, Johnson,

Johnson dalam Wahyuni (2001:10) menyebutkan peranan guru dalam

pembelajaran kooperatif sebagai berikut:

1. Menentukan objek pembelajaran

2. Membuat keputusan menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok

belajar sebelum pembelajaran dimulai.

3. Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa.

4. Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas.

5. Mengevaluasi prestasi siswa dan membantu siswa dengan cara

mendiskusikan cara kerjasama.

C. Keterampilan-Keterampilan Kooperatif

Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa

memiliki keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 17: Contoh Laporan Penelitian Matematika

kooperatif yang perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996:25)

adalah keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat

mahir.

1. Keterampilan kooperatif tingkat awal

Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi hal-hal sebagai berikut:

- Menggunakan kesepakatan

Menggunakan kesepakatan artinya setiap anggota kelompok

memiliki kesamaan pendapat. Menggunakan kesepakatan

bertujuan untuk mengetahui siapa yang memiliki pendapat yang

sama.

- Menghargai kontribusi

Maksud dari menghargai kontribusi yaitu memperhatikan atau

mengenal apa yang dikatakan atau dikerjakan oleh anggota

kelompok yang dibuat lain. Tidak selalu harus menyetujui, dapat

saja tidak menyetujui yang berupa kritik, tetapi kritik yang diberikan

harus terhadap ide dan tidak terhadap pelaku.

- Menggunakan suara pelan

Tujuan menggunakan suara dalam kerja kelompok adalah agar

anggota kelompok dapat mendengar percakapan dengan jelas dan

tidak frustasi oleh suara keras dalam ruangan.

- Mengambil giliran dan berbagi tugas

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 18: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Setiap anggota kelompok harus bisa menggantikan seseorang

yang mengemban tugas tertetentu dan mengambil tanggungjawab

tertentu dalam kelompok.

- Berada dalam kelompok

Untuk menciptakan pekerjaan kelompok yang efisien setiap

anggota kelompok harus tetap duduk atau berada dalam tempat

kerja kelompok.

- Berada dalam tugas

Setiap anggota kelompok harus meneruskan tugas yang menjadi

tanggungjawabnya agar kegiatan selesai tepat waktunya.

- Mendorong partisipasi

Anggota kelompok selalu mendorong semua anggota kelompok

untuk memberikan sumbangan terhadap penyelesaian tugas

kelompok. Karena jika satu atu dua orang anggota kelompok tidak

berpartisipasi atau hanya memberikan sedikit sumbangan, maka

hasil dari kelompok tersebut tidak akan terselesaikan pada

waktunya atau hasilnya kurang orisinil atau kurang imajinatif.

- Mengundang orang lain untuk berbicara

Maksud dari mengundang orang lain untuk berbicara yaitu meminta

orang lain untuk berbicara agar hasil kelompok bisa maksimal.

- Menyelesaikan tugas tepat waktunya

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 19: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Tugas yang dikerjakan harus diselesaikan sesuai dengan waktu

yang direncanakan agar memperoleh nilai yang tinggi.

- Menyebutkan nama dan memandang bicara

Memangil satu sama lain menggunakan nama dan menggunakan

kontak mata akan memberikan rasa bahwa mereka telah

memberikan kontribusi penting kelompok.

- Mengatasi gangguan

Mengatasi gangguan berarti menghindari masalah yang

diakibatkan karena tidak atau kurangnya perhatian terhadap tugas

yang diberikan. Gangguan dapat membuat suatu kelompok tidak

dapat menyelesaikan tugas belajar yang diberikan.

- Menolong tanpa memberi jawaban

Agar siswa tidak merasa telah memahami atau menemukan

konsep, dalam memberikan bantuan tidak dengan menunjukkan

cara pemecahannya.

- Menghormati perbedaan individu.

Bersikap menghormati perbedaaan terhadap budaya unik,

pengalaman hidup serta suku bangsa/ras dari semua siswa dapat

menghindari permusuhan dalam kelompok. Ketegangan dapat

dikurangi, rasa memiliki dan persahabatan dapat dikembangkan

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 20: Contoh Laporan Penelitian Matematika

serta masing-masing individu anggota kelompok dapat

meningkatkan rasa kebaikan, sensitivitas dan toleransi.

2. Keterampilan kooperatif tingkat menengah

Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi:

- Menunjukkan penghargaan dan simpati

Menunjukkan rasa hormat, pengertian dan rasa sensitivitas

terhadap usulan-usulan yang berbeda dari usulan orang lain.

- Menggunakan pesan “saya”

Dalam berbicara perlu menggunaan kata “saya” agar orang lain

tidak merasa terancam atau merasa bersalah sehingga

permusuhan dapat dihindari.

- Menggunakan ketidak setujuan dengan cara yang dapat diterima

Menyatakan pendapat yang berbeda atau menjawab pertanyaan

harus dengan cara yang sopan dan sikap yang baik karena jika

mengkritik seseorang dan memadamkan ide seseorang dapat

menimbulkan atmosfir yang negatif dalam kelompok.

- Mendengarkan dengan aktif

Mendenganrkan dengan aktif maksudnya menggunakan pesan

fisik dan lisan dalam meperhatikan pembicara. Pembicara akan

mengetahui bahwa pendengar secara giat sedang menyerap

informasi. Pengertian terhadap konsep akan meningkat dan hasil

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 21: Contoh Laporan Penelitian Matematika

kelompok akan menunjukkan tingkat pemikiran dan komunikasi

yang tinggi.

- Bertanya

Bertanya artinya meminta atau menanyakan suatu informasi atau

penjelasan lebih jauh. Dengan bertanya dapat menjelaskan

konsep, seseorang yang sedang tidak aktif dapat didorong untuk

ikut serta, dan anggota kelompok yang malu dapat dimotivasi untuk

ikut berperan serta.

- Membuat ringkasan

Membuat ringkasan maksudnya mengulang kembali informasi. Ini

dapat digunakan untuk membantu mengatur apa yang sudah

dikerjakan dan apa yang perlu dikerjakan.

- Menafsirkan

Menafsirkan artinya menyatakan kembali informasi dengan kalimat

yang berbeda. Informasi dapat dijelaskan dan hal-hal yang penting

dapat diberi penekanan.

- Mengatur dan mengorganisir

Merencanakan dan menyusun pekerjaan sehingga dapat

diselesaikan secara efektif dan efisien. Dengan mengatur dan

mengorganisir, tugas-tugas yang diberikan akan dapt diselesaikan

dengan efesien dan efektif.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 22: Contoh Laporan Penelitian Matematika

- Memeriksa ketepatan

Membandingkan jawaban dan memastikan bahwa jawaban itu

benar. Manfaatnya yaitu pekerjaan akan bebas dari kesalahan dan

kekurang tepatan. Pemahaman terhadap bidang studi juga akan

berkembang.

- Menerima tanggungjawab

Menerima tanggungjawab bersedia dan mampu memikul

tangungjawab dari tugas-tugas dan kewajiban untuk diri sendiri dan

kelompok, untuk meyelesaikan tugas yang diberikan.

- Menggunakan kesabaran

Bersikap toleran pada teman, tetap pada pekerjaan dan bukan

pada kesulitan-kesulitan, serta tidak membuat keputusan yang

tergesa-gesa.

- Tetap tenang/mengurangi ketegangan

Maksud dari tatap tenang/mengurangi ketegangan adalah

menimbulkan atmosfir yang damai dalam kelompok. Suasana yang

hening dalam kelompok dapat menimbulkan tingkat pembelajaran

yang lebih tinggi.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 23: Contoh Laporan Penelitian Matematika

3. Keterampilan kooperatif tingkat mahir

Keterampilan tingkat mahir meliputi hal-hal sebagai berikut:

- Mengelaborasi

Mengelaborasi berarti memperluas konsep, kesimpulan dan

pendapat-pendapat yang berhubungan dengan topik tertentu.

Mengelaborasi dapat menghasilkan pemahaman yang lebih dalam

dan prestasi yang lebih tinggi.

- Memeriksa secara cermat

Bertanya dengan pokok pembicaraan yang lebih mendalam unuk

mendapatkan jawaban yang benar. Memeriksa secara cermat

dapat menjamin bahwa jawabannya benar.

- Menanyakan kebenaran

Menanyakan kebenaran maksudnya membuktikan bahwa jawaban

yang dikemukakan adalah benar atau memberikan alasan untuk

jawaban tersebut. Menanyakan kebenaran akan membantu siswa

untuk berfikir tentang jawaban yang diberikan dan untuk lebih

meyakinkan terhadap ketepatan jawaban tersebut.

- Menganjurkan suatu posisi

Menganjurkan suatu posisi maksudnya menunjukkan posisi

kelompok terhadap suatu masalah tertentu.

- Menetapkan tujuan

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 24: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Menetapkan tujuan maksudnya menentukan prioritas-prioritas.

Pekerjaan dapat diselesaikan lebih efeisien jika tujuannya jelas.

- Berkompromi

Berkompromi adalah menentukan pokok permasalahan dengan

persetujuan bersama. Kompromi dapat membangun rasa hormat

kepada orang lain dan mengurangi konflik antar pribadi.

- Mengahadapi masalah khusus

Mengahadapi masalah khusus maksudnya menunjukkan masalah

dengan memakai pesan “saya”, tidak menuduh, tidak

menggunakan sindiran, atau memanggil nama. Hal tersebut

menunjukkan bahwa hanya sikap yang dapat berubah bukan ciri

atau ketidak mampuan seseorang semuanya itu bertujuan untuk

memecahkan masalah dan bukan untuk memenangkan masalah.

Dengan hal ini konflik pribadi akan berkurang. Tingkat kebaikan,

sensitivitas dan toleran akan meningkat.

D. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share

Metode ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan kawan-kawannya

dari Universitas Maryland dan mampu mengubah asumsi bahwa metode

resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok kelas

secara keseluruhan. Metode Think-Pair-Share memberikan kepada para

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 25: Contoh Laporan Penelitian Matematika

siswa untuk berpikir dan merespons serta saling bantu satu sama lain.

Sebagai contoh, seorang guru baru saja menyelesaikan suatu sajian

pendek atau para siswa telah selesai membaca suatu tugas. Selanjutnya,

guru meminta kepada para siswa untuk menyadari secara lebih serius

mengenai apa yang telah dijelaskan oleh guru atau apa yang telah

dibaca. Guru tersebut memilih metode Think-Pair-Share daripada metode

Tanya jawab untuk kelompok secara keseluruhan (whole-group question

and answer). Lyman dan kawan-kawannya menggunakan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Langah 1 – Berpikir (Thinking): Guru mengajukan pertanyaan atau isu

yang terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk

berpikir sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut.

2. Langkah 2 – Bepasangan (Pairing): Selanjutnya guru meminta kepada

siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang

telah dipikirkan. Interaksi selama periode ini dapat menghasilkan

jawaban bersama jika suatu pertanyaan telah diajukan atau

penyampaian ide bersama jika suatu soal khusus telah diidentifikasi.

Biasanya guru mengizinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk

berpasangan.

3. Langkah 3 – Berbagi (Sharing): Pada akhir ini guru meminta

pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 26: Contoh Laporan Penelitian Matematika

dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka

bicarakan. Pada langkah ini akan menjadi efektif jika guru berkeliling

kelas dari pasangan yang satu ke pasangan yang lain, sehingga

seperempat atau separo dari pasangan-pasangan tersebut

memperoleh kesempatan untuk melapor.

Model ini dirancang untuk menggabungkan insentif motivasional

dari penghargaan kelompok dengan program pembelajaran individual

yang cocok dengan tingkatan yang dimiliki oleh siswa.

Siswa dikelompokkan kedalam empat atau lima orang secara

heterogen. Setiap siswa mengerjakan unit-unit program matematika

sesuai dengan kemampuan masing-masing. Artinya, dalam suatu tim bisa

saja si A mngerjakan unit 2, si B mengerjakan unit 5. para siswa

mengikuti rangkaian kegiatan yang teratur, mulai dari membaca lembar

pembelajaran, mengerjakan lembar kerja, memeriksa apakah dia telah

menguasai keterampilan dan mengikuti tes.

Anggota tim bekerja secara berpasangan, saling bertukar lembar

jawaban dan memeriksa pekerjaan temannya. Jika seorang siswa

berhasil mencapai atau melampaui skor 80, dia mengikuti final tes.

Anggota tim bertanggung jawab meyakinkan bahwa temannya telah siap

mengikuti final tes. Baik tanggungjawab individual dan penghargaan

kelompok ada di dalam Think Pair Share ini.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 27: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Setiap minggu guru menjumlahkan banyaknya unit yang telah

diselesaikan oleh semua anggota tim dan memberikan sertifikat atau

penghargaan lainnya kepada tim yang memenuhi kriteria berdasarkan

jumlah final tes yang berhasil dilampaui.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan

bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

diinginkan dapat dicapai.

Menurut Oja dan Sumarjan (dalam Titik Sugiarti, 1997:8)

mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, (a) guru

sebagai penelitia; (b) penelitian tindakan kolaboratif; (c) simultan terintegratif;

(d) administrasi sosial eksperimental.

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai

peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama

dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 28: Contoh Laporan Penelitian Matematika

kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun,

kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan

dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara

ini diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data

yang diperlukan.

A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam

melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian

ini bertempat di …………………………………………tahun pelajaran

2002/2003.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau

saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan November semester ganjil 2002/2003.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas

………………………………………….. tahun pelajaran 2002/2003 pada

pokok bahasan …………….

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 29: Contoh Laporan Penelitian Matematika

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang

bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan

kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,

memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan

itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut

dilakukan (dalam Mukhlis, 2000:3).

Sedangkah menurut Mukhlis (2000:5) PTK adalah suatu bentuk

kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk

memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk

memperbaiki/meningkatkan pratek pembelajaran secara

berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah

menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000:5).

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian

tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari

Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997:6), yaitu berbentuk spiral dari

sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning

(rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection

(refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah

direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 30: Contoh Laporan Penelitian Matematika

1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada

gambar berikut.

Gambar 3.1 Alur PTK

Penjelasan alur di atas adalah:

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Refleksi

Tindakan/Observasi

Refleksi

Tindakan/Observasi

Refleksi

Tindakan/Observasi

Rencana awal/rancangan

Rencana awal/rancangan

Rencana yang direvisi

Rencana yang direvisi

Rencana yang direvisi

Rencana yang direvisi

Putaran 1

Putaran 2

Putaran 3

Page 31: Contoh Laporan Penelitian Matematika

1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti

menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,

termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat

pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta

mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode

pembelajaran model thinks pair share.

3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar

pengamatan yang diisi oleh pengamat.

4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari

pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada

siklus berikutnya.

Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3,

dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan

yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri

dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran

dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah

dilaksanakan.

C. Instrumen Penelitian

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 32: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan

pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

2. Rencana Pelajaran (RP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan

sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap

putaran. Masing-masing RP berisi kompetensi dasar, indikator

pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan

belajar mengajar.

3. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegaian ini yang dipergunakan siswa untuk membantu

proses pengumpulan data hasil eksperimen.

4. Tes formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep

matematika pada pokok bahasan …………. Tes formatif ini diberikan

setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda

(objektif). Sebelumnya soal-soal ini berjumlah 46 soal yang telah

diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 33: Contoh Laporan Penelitian Matematika

telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini

digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat

digunakan untuk mengambil data. Langkah-langkah analisi butir soal

adalah sebagai berikut:

a. Validitas Tes

Validitas butir soal atau validitas item digunakan untuk

mengetahui tingkat kevalidan masing-masing butir soal. Sehingga

dapat ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima. Tingkat

kevalidan ini dapat dihitung dengan korelasi Product Moment:

(Suharsimi Arikunto,

2001:72)

Dengan: rxy : Koefisien korelasi product moment

N : Jumlah peserta tes

ΣY : Jumlah skor total

ΣX : Jumlah skor butir soal

ΣX2 : Jumlah kuadrat skor butir soal

ΣXY : Jumlah hasil kali skor butir soal

b. Reliabilitas

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 34: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Reliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan

rumus belah dua sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2001:93)

Dengan: r11 : Koefisien reliabilatas yang sudah disesuaikan

r1/21/2 : Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Kriteria reliabilitas tes jika harga r11 dari perhitungan lebih

besar dari harga r pada tabel product moment maka tes tersebut

reliabel.

c. Taraf Kesukaran

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu

soal adalah indeks kesukaran. Rumus yang digunakan untuk

menentukan taraf kesukaran adalah:

(Suharsimi Arikunto, 2001: 208)

Dengan: P : Indeks kesukaran

B : Banyak siswa yang menjawab soal dengan

benar

Js : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai

berikut:

- Soal dengan P = 0,000 sampai 0,300 adalah sukar

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 35: Contoh Laporan Penelitian Matematika

- Soal dengan P = 0,301 sampai 0,700 adalah sedang

- Soal dengan P = 0,701 sampai 1,000 adalah mudah

d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan

siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan

besarnya daya pembeda desebut indeks diskriminasi. Rumus yang

digunakan untuk menghitung indeks diskriminasi adalah sebagai

berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2001: 211)

Dimana:

D : Indeks diskriminasi

BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar

BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab dengan

benar

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 36: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab

benar

Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda

butir soal sebagai berikut:

- Soal dengan D = 0,000 sampai 0,200 adalah jelek

- Soal dengan D = 0,201 sampai 0,400 adalah cukup

- Soal dengan D = 0,401 sampai 0,700 adalah baik

- Soal dengan D = 0,701 sampai 1,000 adalah sangat baik

D. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui

observasi pengolahan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair

Share, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif.

E. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan

pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini

menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode

penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai

dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 37: Contoh Laporan Penelitian Matematika

belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap

kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase

keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya

dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada

setiap akhir putaran.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:

1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,

yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas

tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

Dengan : = Nilai rata-rata

Σ X = Jumlah semua nilai siswa

Σ N = Jumlah siswa

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan

dan secara klasikal. Berdasarkan petunju pelaksanaan belajar

mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa

telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan

kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 38: Contoh Laporan Penelitian Matematika

telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk

menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai

berikut:

3. Untuk lembar observasi

a. Lembar observasi pengelola metode pembelajarn koooperatif

model Think Pair Share.

Untuk menghitung lembar observasi pengelolaan metode

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share digunakan rumus

sebagai berikut :

X =

Dimana P1 = Pengamat 1 dan P2 = Pengamat 2

b. Lembar observasi aktifitas guru dan siswa

Untuk menghitung lembar observasi aktifitas guru dan siswa

digunakan rumus sebagai berikut :

% = x 100 % dengan

X = =

Dimana : % = Presentase pengamatan

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 39: Contoh Laporan Penelitian Matematika

X = Rata-rata

∑ x = Jumlah rata-rata

P1 = Pengamat 1

P2 = Pengamat 2

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal,

data observasi berupa pengamatan pengelolaan metode pembelajaran

kooperatif model Think Pair Share dan pengamatan aktivitas siswa dan guru

pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus.

Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes

yang betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis

tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.

Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data

pengamatan pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair

Share yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 40: Contoh Laporan Penelitian Matematika

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa dan data pengamatan aktivitas siswa dan guru.

Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa

setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share.

A. Analisis Item Butir Soal

Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrument

penelitian berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes

tersebut diuji dan dianalisis. Uji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran

penelitian. Analisis tes yang dilakukan meliputi:

1. Validitas

Validitas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan

tes sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini.

Dari perhitungan 46 soal diperoleh 16 soal tidak valid dan 30 soal

valid. Hasil dari validitas soal-soal dirangkum dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.1. Soal Valid dan Tidak Valid Tes Formatif Siswa

Soal Valid Soal Tidak Valid1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 19, 21, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30 ,36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 44, 45

5, 6, 8, 15, 16, 18, 20, 22, 24, 31, 32, 33, 34, 35, 40, 46

2. Reliabilitas

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 41: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Soal-soal yang telah memenuhi syarat validitas diuji

reliabilitasnya. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas r11

sebesar 0, 654. Harga ini lebih besar dari harga r product moment.

Untuk jumlah siswa (N = 27) dengan r (95%) = 0,381. Dengan

demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat

reliabilitas.

3. Taraf Kesukaran (P)

Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal. Hasil analisis menunjukkan dari 46 soal yang diuji

terdapat:

- 21 soal mudah

- 15 soal sedang

- 10 soal sukar

4. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui

kemampuan soal dalam membedakan siswa yang berkemampuan

tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.

Dari hasil analisis daya pembeda diperoleh soal yang berkriteria

jelek sebanyak 16 soal, berkriteria cukup 21 soal, berkriteria baik 9

soal. Dengan demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi

syara-syarat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 42: Contoh Laporan Penelitian Matematika

B. Analisis Data Penelitian Persiklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes

formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu

juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan metode

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share, dan lembar

observasi aktivitas guru dan siswa.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I

dilaksanakan pada tanggal 4 November 2002 di Kelas

…………..dengan jumlah siswa 27 siswa. Dalam hal ini peneliti

bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu

pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksaaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar

siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah

dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah

sebagai berikut:Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 43: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Tabel 4.1 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I

No Aspek yang diamatiPenilaian Rata-

rataP1 P2

I

Pengamatan KBMA. Pendahuluan

1. Memotivasi siswa2. Menyampaikan tujuan pembelajaran3. Menghubungkan dengan pelajaran

sebelumnya 4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok

belajar

22

22

22

B. Kegiatan inti1. Mempresentasikan langkah-langkah metode

pembelajaran kooperatif 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 3. Melatih keterampilan kooperatif 4. Mengawasi setiap kelompok secara

bergiliran 5. Memberikan bantuan kepada kelompok yang

mengalami kesulitan

3

33

3

3

33

3

3

33

3

C. Penutup 1. Membimbing siswa membuat rangkuman 2. Memberikan evaluasi

33

33

33

II Pengelolaan Waktu 2 2 2

IIIAntusiasme Kelas

1. Siswa antusias2. Guru antisias

23

23

23

Jumlah 32 32 32

Keterangan : Nilai : Kriteria 1) : Tidak Baik 2) : Kurang Baik 3) : Cukup Baik 4) : Baik

Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan

kriteria kurang baik adalah memotivasi siswa, menyampaikan

tujuan pembelajran, pengelolaan waktu, dan siswa antusias.

Keempat aspek yang mendapat nilai kurang baik di atas,

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 44: Contoh Laporan Penelitian Matematika

merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan

dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan

dilakukan pada siklus II.

Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa

seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.2. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I

No Aktivitas Guru yang diamati Presentase

123456789

Menyampaikan tujuanMemotivasi siswaMengkaitkan dengan pelajaran sebelumnyaMenyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategiMenjelaskan materi yang sulitMembimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsepMeminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatanMemberikan umpan balikMembimbing siswa merangkum pelajaran

5,08,38,36,713,321,710,018,38,3

No Aktivitas siswa yang diamati Presentase 123456789

Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guruMembaca bukuBekerja dengan sesama anggota kelompokDiskusi antar siswa/ antara siswa dengan guruMenyajikan hasil pembelajaranMenyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ideMenulis yang relevan dengan KBMMerangkum pembelajaranMengerjakan tes evaluasi

22,511,518,714,42,95,28,96,98,9

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru

yang paling dominan pada siklus I adalah membimbing dan

mengamati siswa dalam menemukan konsep, yaitu 21,7 %.

Aktivitas lain yang presentasinya cukup besar adalah memberi

umpan balik/ evaluasi, tanya jawab dan menjelaskan materi yang

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 45: Contoh Laporan Penelitian Matematika

sulit yaitu masing-masing sebesar 13,3 %. Sedangkan aktivitas

siswa yang paling dominan adalah mengerjakan/ memperhatikan

penjelasan guru yaitu 22,5 %. Aktivitas lain yang presentasinya

cukup besar adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok,

diskusi antara siswa/ antara siswa dengan guru, dan membaca

buku yaitu masing-masing 18,7 % 14,4 dan 11,5 %.

Pada siklus I, secaraa garis besar kegiatan belajar

mengajar dengan metode pembelajaran kooperatif model Think

Pair Share sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru

masih cukup dominanuntuk memberikan penjelasan dan arahan,

karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.

Table 4.3. Nilai Tes Pada Siklus I

No. Urut NilaiKeterangan

No. Urut NilaiKeterangan

T TT T TT1 70 √ 15 80 √2 50 √ 16 70 √3 90 √ 17 60 √4 70 √ 18 80 √5 80 √ 19 30 √6 80 √ 20 70 √7 70 √ 21 80 √8 30 √ 22 70 √9 80 √ 23 40 √

10 60 √ 24 80 √11 80 √ 25 40 √12 50 √ 26 80 √13 80 √ 27 60 √14 80 √ Jumlah 840 8 5

Jumlah 970 10 4

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 46: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Jumlah Skor 1810Jumlah Skor Maksimal Ideal 2700 Skor Rata-Rata Tercapai 67,04

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 18

Jumlah siswa yang belum tuntas : 9

Klasikal : Belum tuntas

Tabel 4.4. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I123

Nilai rata-rata tes formatifJumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar

67,0418

66,67

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan

menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair

Share diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 67,04

dan ketuntasan belajar mencapai 66,67% atau ada 18 siswa dari

27 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar,

karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 66,67%

lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu

sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 47: Contoh Laporan Penelitian Matematika

dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru

dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Think

Pair Share.

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh

informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

3) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran

berlangsung.

d. Refisi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini

masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk

dilakukan pada siklus berikutnya.

1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih

jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa

diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan

dilakukan.

2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan

menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan

memberi catatanKumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 48: Contoh Laporan Penelitian Matematika

3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS, 2, soal

tes formatif II dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu

juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan metode

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share dan lembar

observasi guru dan siswa.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pada tanggal 11 November 2002 di Kelas ………….

dengan jumlah siswa 27 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak

sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada

rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I,

sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang

lagi pada siklus II.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar

siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 49: Contoh Laporan Penelitian Matematika

keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah

dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II.

Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:

pertanyaan/ide (5,4%), dan mengerjakan tes evaluasi (10,8%).

Tabel 4.1. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II

No Aspek yang diamatiPenilaian Rata-

rataP1 P2

I

Pengamatan KBMD. Pendahuluan

1. Memotivasi siswa2. Menyampaikan tujuan pembelajaran3. Menghubungkan dengan pelajaran

sebelumnya 4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok

belajar

33

34

33,5

E. Kegiatan inti1. Mempresentasikan langkah-langkah metode

pembelajaran kooperatif 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 2. Melatih keterampilan kooperatif 3. Mengawasi setiap kelompok secara

bergiliran 4. Memberikan bantuan kepada kelompok yang

mengalami kesulitan

344

4

3

444

4

3

3,544

4

3

A. Penutup 1. Membimbing siswa membuat rangkuman2. Memberikan evaluasi

34

44

3,54

II Pengelolaan Waktu 3 3 2

IIIAntusiasme Kelas

1. Siswa antusias2. Guru antisias

44

34

3,54

Jumlah 41 43 42Keterangan : Nilai : Kriteria

1) : Tidak Baik 2) : Kurang Baik 3) : Cukup Baik 4) : Baik

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 50: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Dari tabel di atas, tanpak aspek-aspek yang diamati pada

kegiatan belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakn oleh guru

dengan menerapkan metode pembelajarn kooperatif model Think

Pair Share mendapatkan penilaian yang cukup baik dari

pengamat. Maksudnya dari seluruh penilaian tidak terdapat nilai

kurang. Namun demikian penilaian tesebut belum merupakan hasil

yang optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang perlu

mendapatkan perhatian untuk penyempurnaan penerapan

pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek tersebut adalah

memotivasi siswa, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/

menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.

Dengan penyempurnaan aspek-aspek I atas alam

penerapan metode pembelajarn kooperatif model Think Pair Share

diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa yang telah mereka

pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan

lebih memahami tentang apa ynag telah mereka lakukan.

Berikut disajikan hasil observasi akivitas guru dan siswa :

Tabel 4.2. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus II

No Aktivitas Guru yang diamati Presentase1234

Menyampaikan tujuanMemotivasi siswaMengkaitkan dengan pelajaran sebelumnyaMenyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi

6,76,76,711,7

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 51: Contoh Laporan Penelitian Matematika

56789

Menjelaskan materi yang sulitMembimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsepMeminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatanMemberikan umpan balikMembimbing siswa merangkum pelajaran

11,725,08,216,66,7

No Aktivitas siswa yang diamati Presentase 123456789

Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guruMembaca bukuBekerja dengan sesama anggota kelompokDiskusi antar siswa/ antara siswa dengan guruMenyajikan hasil pembelajaranMenyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ideMenulis yang relevan dengan KBMMerangkum pembelajaranMengerjakan tes evaluasi

17,912,121,013,84,65,47,76,710,8

Berdasarkan tabel I di atas, tampak bahwa aktifitas guru

yang paling dominan pada siklus II adalah membimbing dan

mengamati siswa dalam menentukan konsep yaitu 25%. Jika

dibandingkan dengan siklus I, aktivitas ini mengalami peningkatan.

Aktivitas guru yang mengalami penurunan adalah memberi umpan

balik/evaluasi/ Tanya jawab (16,6%), mnjelaskan materi yang sulit

(11,7). Meminta siswa mendiskusikan dan menyajikan hasil

kegiatan (8,2%), dan membimbing siswa merangkum pelajaran

(6,7%).

Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada

siklus II adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu

(21%). Jika dibandingkan dengan siklus I, aktifitas ini mengalami

peningkatan. Aktifitas siswa yang mengalami penurunan adalah

mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (17,9%). Diskusi

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 52: Contoh Laporan Penelitian Matematika

antar siswa/ antara siswa dengan guru (13,8%), menulis yang

relevan dengan KBM (7,7%) dan merangkum pembelajaran (6,7%).

Adapun aktifitas siswa yang mengalami peningkatan adalah

membaca buku (12,1%), menyajikan hasil pembelajaran (4,6%),

menanggapi/mengajukan

Table 4.3. Nilai Tes Pada Siklus II

No. Urut NilaiKeterangan

No. Urut NilaiKeterangan

T TT T TT1 80 √ 15 80 √2 60 √ 16 80 √3 70 √ 17 70 √4 80 √ 18 70 √5 80 √ 19 40 √6 60 √ 20 80 √7 70 √ 21 80 √8 40 √ 22 90 √9 80 √ 23 90 √

10 70 √ 24 30 √11 80 √ 25 50 √12 80 √ 26 90 √13 80 √ 27 80 √14 80 √ Jumlah 930 10 3

Jumlah 1010 11 3Jumlah Skor 1940Jumlah Skor Maksimal Ideal 2700 Skor Rata-Rata Tercapai 71,85

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 53: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Jumlah siswa yang tuntas : 21

Jumlah siswa yang belum tuntas : 6

Klasikal : Belum tuntas

Tabel 4.4. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II

No Uraian Hasil Siklus II123

Nilai rata-rata tes formatifJumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar

71,8521

77,78

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar

siswa adalah 71,85 dan ketuntasan belajar mencapai 77,78% atau

ada 21 siswa dari 27 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini

menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara

klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus

I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru

menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu

diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih

termotivasi utnuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai

mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan guru dengan

menerapkan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair

Share.

c. Refleksi

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 54: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi

dari hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Memotivasi siswa

2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan

konsep

3) Pengelolaan waktu

d. Revisi Rancangan

Pelaksanaan kegiatan belelajar pada siklus II ini masih

terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk

dilaksanakan pada siklus II antara lain:

1) Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat

siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar

berlangsung.

2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada

perasaan takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan

pendapat atau bertanya.

3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep.

4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga

kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 55: Contoh Laporan Penelitian Matematika

5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan

memberi soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada

setiap kegiatan belajar mengajar.

3. Siklus III

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat

pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes

formatif 3 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu

juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran

kooperatif model Thing Pair Share dan lembar observasi aktivitas

guru dan siswa.

b. Tahap kegiatan dan pengamatan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III

dilaksanakan pada tanggal 19 November 2002 di Kelas

……………. dengan jumlah siswa 27 siswa. Dalam hal ini peneliti

bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu

pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus

II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak

terulang lagi pada siklus III.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar

siswa diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 56: Contoh Laporan Penelitian Matematika

keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah

dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif III.

Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus III

No Aspek yang diamatiPenilaian Rata-

rataP1 P2

I

Pengamatan KBMA. Pendahuluan

1. Memotivasi siswa2. Menyampaikan tujuan pembelajaran3. Menghubungkan dengan pelajaran

sebelumnya 4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok

belajar

34

34

34

B. Kegiatan inti1. Mempresentasikan langkah-

langkah metode pembelajaran kooperatif 2. Membimbing siswa melakukan

kegiatan 3. Melatih keterampilan kooperatif 4. Mengawasi setiap kelompok

secara bergiliran 5. Memberikan bantuan kepada

kelompok yang mengalami kesulitan

444

4

3

444

3

3

444

3,5

3

C. Penutup 1. Membimbing siswa membuat rangkuman2. Memberikan evaluasi

44

44

44

II Pengelolaan Waktu 3 3 3

IIIAntusiasme Kelas

1. Siswa antusia2. Guru antisias

44

44

44

Jumlah 45 44 44,5Keterangan : Nilai : Kriteria

1 : Tidak Baik2. : Kurang Baik3. : Cukup Baik 4. : Baik

Dari tabel di atas, dapat dilihat aspek-aspek yang diamati

pada kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh

guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 57: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Think Pair Share mendapatkan penilaian cukup baik dari pengamat

adalah memotivasi siswa, membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.

Penyempurnaan aspek-aspek diatas dalam menerapkan

metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share

diharapkan dapat berhasil semaksimal mungkin.

Tabel 4.2. Aktivitas Guru dan Siswa Pada Siklus III

No Aktivitas Guru yang diamati Presentase

123456789

Menyampaikan tujuanMemotivasi siswaMengkaitkan dengan pelajaran sebelumnyaMenyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategiMenjelaskan materi yang sulitMembimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsepMeminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatanMemberikan umpan balikMembimbing siswa merangkum pelajaran

6,76,710,713,310,022,610,011,710,0

No Aktivitas siswa yang diamati Presentase 123456789

Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guruMembaca bukuBekerja dengan sesama anggota kelompokDiskusi antar siswa/ antara siswa dengan guruMenyajikan hasil pembelajaranMenyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ideMenulis yang relevan dengan KBMMerangkum pembelajaranMengerjakan tes evaluasi

20,813,122,115,02,94,26,17,38,5

Berdasarkan tabel diatas tampak bahaw aktivitas guru

yang paling dominan pada siklus III adalah membimbing dan

mengamati siswa dalam menemukan konsep yaitu 22,6%,

sedangkan aktivitas menjelaskan materi yang sulit dan memberi

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 58: Contoh Laporan Penelitian Matematika

umpan balik/evaluasi/tanya jawab menurun masing-masing

sebesar (10%), dan (11,7%). Aktivitas lain yang mengalami

peningkatan adalah mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya

(10%), menyampiakan materi/strategi /langkah-langkah (13,3%),

meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan

(10%), dan membimbing siswa merangkum pelajaran (10%).

Adapun aktivitas ynag tidak menglami perubahan adalah

menyampaikan tujuan (6,7%) dan memotivasi siswa (6,7%).

Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada

siklus III adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu

(22,1%) dan mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru

(20,8%), aktivitas yang mengalami peningkatan adalah membaca

buku siswa (13,1%) dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan

guru (15,0%). Sedangkan aktivitas yang lainnya mengalami

penurunan. Table 4.3. Nilai Tes Pada Siklus III

No. Urut NilaiKeterangan

No. Urut NilaiKeterangan

T TT T TT1 90 √ 15 90 √2 80 √ 16 80 √3 80 √ 17 80 √4 90 √ 18 70 √5 80 √ 19 50 √6 80 √ 20 90 √7 90 √ 21 90 √8 50 √ 22 100 √9 80 √ 23 90 √

10 80 √ 24 80 √11 90 √ 25 60 √12 80 √ 26 100 √

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 59: Contoh Laporan Penelitian Matematika

13 90 √ 27 80 √14 80 √ Jumlah 1060 11 2

Jumlah 1140 13 1Jumlah Skor 2200Jumlah Skor Maksimal Ideal 2700 Skor Rata-Rata Tercapai 81,48

Keterangan: T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas : 24

Jumlah siswa yang belum tuntas : 3

Klasikal : Tuntas

Tabel 4.4. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus III

No Uraian Hasil Siklus III123

Nilai rata-rata tes formatifJumlah siswa yang tuntas belajarPersentase ketuntasan belajar

81,4824

88,89

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes

formatif sebesar 81,48 dan dari 27 siswa yang telah tuntas

sebanyak 24 siswa dan 3 siswa belum mencapai ketuntasan

belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah

tercapai sebesar 88,89% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada

siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II.

Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi

oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 60: Contoh Laporan Penelitian Matematika

metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share sehingga

siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini

sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah

diberikan.

c. Refleksi

Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan

baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar

mengajar dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif

model Think Pair Share. Dari data-data yang telah diperoleh dapat

duraikan sebagai berikut:

1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan

semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa

aspek yang belum sempurna, tetapi persentase

pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.

2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa

aktif selama proses belajar berlangsung.

3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4) Hasil belajar siswsa pada siklus III mencapai ketuntasan.

d. Revisi Pelaksanaan

Pada siklus III guru telah menerapkan metode pembelajaran

kooperatif model Think Pair Share dengan baik dan dilihat dari Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 61: Contoh Laporan Penelitian Matematika

aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses

belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak

diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan

untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan dan

mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada

pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan

metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share dapat

meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

C. Pembahasan

1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share memiliki dampak

positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.hal ini dapat dilihat

dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang

disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II, dan III)

yaitu masing-masing 66,67%, 77,78%, dan 88,89%. Pada siklus III

ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam

proses metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share dalam Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 62: Contoh Laporan Penelitian Matematika

setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif

terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan

meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus

mengalami peningkatan.

3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran matematika pada pokok bahasan …………….

dengan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share yang

paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media,

mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar

siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas

isiswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah

melaksanakan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif

model Think Pair Share dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru

yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa

dalam mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep, menjelaskan

materi yang sulit, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana

prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 63: Contoh Laporan Penelitian Matematika

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga

siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah

dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan kooperatif model Think Pair Share memiliki

dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang

ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap

siklus, yaitu siklus I (66,67%, siklus II (77,78%, siklus III (88,89%).

2. Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Think Pair Share

mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa yang ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa yang

menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengn metode

pembelajaran kooperatif model Think Pair Share sehingga mereka

menjadi termotivasi untuk belajar.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 64: Contoh Laporan Penelitian Matematika

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar

proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan

hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan metode pembelajaran kooperatif model Think

Pair Share memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru

harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa

diterapkan dengan model kooperatif model Think Pair Share dalam

proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya

lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode, walau dalam taraf

yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan

pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga

siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang

dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini

hanya dilakukan di …………………………………….. tahun pelajaran

2002/2003.

4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-

perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 65: Contoh Laporan Penelitian Matematika

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta: Rineksa Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon, Inc. Boston.

Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 66: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Felder, Richard M. 1994. Cooperative Learning in Technical Corse, (online), (Pcll\d\My % Document\Coop % 20 Report.

Hadi, Sutrisno. 1981. Metodogi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Yoyakarta.

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hudoyo, H. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP Malang.

Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria Dearcin University Press.

Margono, S. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.Mursell, James ( - ). Succesfull Teaching (terjemahan). Bandung: Jemmars.

Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.

Purwanto, N. 1988. Prinsip-prinsip dan Teknis Evaluasi Pengajaran. Bandung. Remaja Rosda Karya.

Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha Nasional.

Sudjana, N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 67: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Suharta, I.G.P. 2002. Pemecahan Masalah, Penalaran. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika, Universitas Negeri Malang, Malang, 12 Oktober.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Usman, Moh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wahyuni, Dwi. 2001. Studi Tentang Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika. Malang: Program Sarjana Universitas Negeri Malang.

Wetherington. H.C. and W.H. Walt. Burton. 1986. Teknik-teknik Belajar dan Mengajar. (terjemahan) Bandung: Jemmars.

..............................................................................................................

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 68: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Lampiran 4

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARANKOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE

Nama Sekolah : ………………… Nama Guru : …………………Mata pelajaran : ………………… Hari/Tanggal : …………………Sub konsep : ………………… Pukul : …………………

Petunjuk Berikan penialaian anda dengan memberikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sesuai.

No Aspek yang diamatiPenilaian

Ya Tidak 1 2 3 41 Pelaksanaan

A. Pendahuluan 1. Memotivasi siswa.2. Menyampaikan tujuan

pembelajaran B. Kegiatan Inti

1. Mendiskusikan langkah kegiatan bersama siswa.

2 Membimbing siswa melakukan kegiatan.

2. Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok.

3. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil penyelidikan.

4. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan /menemukan konsep.

C. Pentup1. Membimbing siswa membuat rangkuman. 2. Memberikan evaluasi.

II Pengelolaan waktu

III1. Antusiasme kelas2. Guru Antusias

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 69: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Keterangan :1.Kurang baik …………, ……….20052.Cukup baik Pengamat3.Baik 4.Sangat baik

( ………………………… )

Lampiran 5

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DAN GURU DALAM KBM

Nama Sekolah : ………………… Tanggal : …………………Kelas/ Semester : ………………… Waktu : …………………Bahan Kajian : ………………… Nama Guru : …………………Petunjuk Pengisian Amatilah aktivitas gur dan siswa dalam kelompok sample selama kegiatan belajar berlangsung, kemudian isilah lembar observasi dengan prosedur sebagai berikut :1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk di tempat yang memungkinkan dapat melihat

semua aktivitas siswa yang diamati.2. Setiap 2 menit pengamat melakukan pengamatan aktivitas guru dan siswa yang dominan,

kemudian 1 menit pengamat menuliskan kode kategori pemngamatan.3. pengamatan ditujukan untuk kedua kelompok yang melakukan secaraa bergantian setiap periode

waktu tiga menit .4. kode-kode kategori dituliskan secaraa berurutan sesuai dengan kejadian pada baris dan kolom

yang tersedia.5. Pengamatan dilakukan sejak guru memulai pelajaran dan dilakukan secaraa serempak.

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa1. Menyampaikan tujuan 2. Memotivasi siswa/ merumuskan masalah3. mengaitkan dengan pelajaran

sebelumnya.4. menyampaikan langkah-langkah/ strategi.5. Menjelaskan materi yang sulit.6. membimbing menemukan konsep.7. Meminta siswa menyajikan dan

mendiskusikan hasil kegiatan.8. Memberi umpan balik/ evaluasi/ tanya

jawab.9. Membimbing siswa merangkum pelajaran.

1. Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru.

2. Membaca buku.3. Bekerja dengan sesamaa anggota

kelompok.4. Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan

guru.5. Menyediakan hasil pembelajaran.6. Mengajukan/ menanggapi pertanyaan/ ide.7. Menulis yang relevan dengan kbm.8. Merangkum pembelajaran.9. Mengerjakan tes evaluasi.

Nama Guru :

Kumpulan Artikel Pendidikan http://artikelkependidikan.blogspot.com

Page 70: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Nama Murid

Nama Murid

Nama Murid

Nama Murid

Nama Murid

Nama Murid

……………., ………..2003 Pengamat,

( ……………………… )

Page 71: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Lampiran 6

Data Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa Putaran I

No Nama (Guru – Siswa) P RP I (90 menit) Jumlah

……………….1 2 3 4 5 6 7 8 9

P1 2 2 2 1 6 4 2 6 5 30

P2 2 1 2 1 4 5 4 7 4 30

Rata-rata X 2 1,5 2 1 5 4,5 3 6,5 4,5 30

Prosentase % 6,67 5 6,67 3,3 16,67 15 10 21,67 15 100

1……………… P1 2 2 5 6 2 4 3 2 4 30

……………… P2 2 2 5 5 0 8 2 2 4 30

2……………… P1 4 5 6 3 1 3 2 3 3 30

……………… P2 5 5 7 3 1 2 3 2 2 30

3……………… P1 6 2 5 5 1 4 3 2 2 30

……………… P2 7 2 6 4 1 3 3 2 2 30

4……………… P1 3 5 4 5 1 4 3 3 2 30

……………… P2 4 4 6 4 1 3 4 2 2 30

5……………… P1 6 3 6 4 1 1 4 3 2 30

……………… P2 7 4 3 5 2 3 2 2 2 30

6……………… P1 6 4 6 4 0 2 2 2 4 30

……………… P2 8 4 3 5 0 2 4 2 2 30

7……………… P1 5 4 6 3 2 3 2 2 3 30

……………… P2 5 4 4 5 3 2 3 2 2 30

8……………… P1 4 4 5 4 2 4 2 2 3 30

……………… P2 6 4 6 4 2 3 3 1 1 30

JumlahP1 36 29 43 34 10 25 21 19 23 240

P2 44 29 40 35 10 26 24 15 17 240

Rata-rata X 40 29 41,5 34,5 10 25,5 22,5 17 20 240

Prosentase rata-rata % 16,67 12,08 17,29 14,38 4,16 10,63 9,38 7,08 8,33 100

Keterangan:

Rata-rata (x) x 100%

Prosentase rata-rata (%) = x 100%

Page 72: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Lampiran 7

Data Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa Putaran II

No Nama (Guru – Siswa) P RP I (90 menit) Jumlah

……………….1 2 3 4 5 6 7 8 9

P1 1 3 2 1 6 5 3 7 2 30

P2 3 3 1 2 4 4 3 8 2 30

Rata-rata X 2 3 1,5 5 4,5 3 7,5 2 2 30

Prosentase % 6,67 10 5 5 16,67 15 10 25 6,67 100

1……………… P1 4 4 6 4 2 2 2 2 4 30

……………… P2 6 3 5 5 1 3 2 2 3 30

2……………… P1 4 4 7 5 1 2 2 2 3 30

……………… P2 7 3 5 4 2 2 2 2 3 30

3……………… P1 4 4 6 4 2 2 2 2 3 30

……………… P2 5 4 7 4 1 1 3 2 3 30

4……………… P1 6 6 6 2 2 2 2 2 2 30

……………… P2 5 4 7 4 1 1 3 2 3 30

5……………… P1 5 4 6 4 2 2 2 2 3 30

……………… P2 8 2 6 4 1 2 2 2 3 30

6……………… P1 5 2 7 6 0 1 3 2 1 30

……………… P2 6 3 7 6 0 1 2 2 3 30

7……………… P1 6 4 6 2 2 2 2 2 1 30

……………… P2 4 3 9 4 1 0 4 2 3 30

8……………… P1 4 4 6 4 2 2 2 2 4 30

……………… P2 7 4 5 4 2 1 2 2 3 30

JumlahP1 38 32 50 31 13 15 17 16 28 240

P2 48 26 51 35 9 11 20 16 24 240

Rata-rata X 43 29 50,5 33 11 13 18,5 16 26 240

Prosentase rata-rata % 17,9 12,1 21 13,8 4,6 5,4 7,7 6,7 10,8 100

Keterangan:

Rata-rata (x) x 100%

prosentase rata-rata (%) = x 100%

Page 73: Contoh Laporan Penelitian Matematika

Lampiran 8

Data Pengamatan Aktivitas Guru dan Siswa Putaran III

No Nama (Guru – Siswa) P RP I (90 menit) Jumlah

……………….1 2 3 4 5 6 7 8 9

P1 2 2 4 4 2 7 2 4 3 30

P2 2 2 2 4 4 6 4 3 3 30

Rata-rata X 2 2 3 4 3 6,5 3 3,5 3 30

Prosentase % 6,7 6,7 10 13,3 10 22,6 10 11,7 10 100

1……………… P1 5 2 7 5 2 2 2 2 3 30

……………… P2 6 3 6 5 1 1 3 2 3 30

2……………… P1 6 5 6 4 2 1 2 2 2 30

……………… P2 6 5 4 7 1 0 2 3 2 30

3……………… P1 5 4 10 2 0 3 1 2 3 30

……………… P2 5 3 6 6 1 3 1 3 2 30

4……………… P1 6 4 6 5 1 2 1 2 2 30

……………… P2 8 5 4 6 0 2 1 2 2 30

5……………… P1 7 4 7 4 1 0 2 2 3 30

……………… P2 9 5 7 4 0 1 0 2 2 30

6……………… P1 6 4 8 4 1 1 2 2 2 30

……………… P2 8 3 7 4 0 0 3 2 3 30

7……………… P1 4 5 7 3 2 2 2 2 3 30

……………… P2 7 3 6 6 0 0 3 3 2 30

8……………… P1 5 5 7 2 1 2 2 2 4 30

……………… P2 7 4 8 4 1 0 2 2 2 30

JumlahP1 44 33 58 29 10 13 14 16 23 240

P2 56 30 48 43 4 7 15 19 18 240

Rata-rata X 50 31,5 53 36 7 10 14,5 17,5 20,5 240

Prosentase rata-rata % 20,8 13,1 22,1 15 2,9 4,2 6,1 7,3 8,5 100

Keterangan:

Rata-rata (x) x 100%

prosentase rata-rata (%) = x 100%