contoh program psi pos

Upload: moch-f-dzulfiqar

Post on 10-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tulisan ini diajukan untuk memenuhi tugas semester pendek mata kuliah Psikologi Positif. Di dalamnya berisi rancangan program berdasarkan model teori resonansi peforma yang bertujuan untuk meningkatan kebermaknaan hidup. Semoga menginspirasi Anda, dan saya harap Anda dapat mengembangkannya.

TRANSCRIPT

Program Pemulihan Kebermaknaan Dengan Pendekatan Holistik.I. PendahuluanA. Apa Itu Program Pemulihan Kebermaknaan?Program pemulihan kebermaknaan adalah program yang tersusun dengan pendekatan holistik berdasarkan teori resonansi pada psikologi positif. Pendekatan holistik yang dimaksud adalah pada prosesnya yang meliputi self-esteem, sense of perceive control, optimism, extroversion, resolution of inner conflicts, dan sense of meaning and purpose, yang pada hasilnya meningkatkan kesejahteraan subjektif. Sedangkan teori resonansi digunakan sebagai sistematika program.Program ini akan mengutamakan kebermaknaan sebagai fokusnya yang didapat dari kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Di mulai dari makna seperti apa yang ingin diraih, kemudian makna apa saja yang didapat dari setiap aktivitas yang dilalui, dan kembali melihat ke dalam diri apakah berhasil meraih makna yang diinginkan dan apa saja yang menghambat diri meraih hal tersebut.Program ini ditunjukan untuk klien yang merasakan kurangnya rasa kebermaknaan dalam kehidupan, dan dipenuhi pemikiran negatif yang memengaruhi pada kecenderungan tindakan yang kurang baik. Program ini juga direkomendasikan bagi yang ingin meningkatkan kreatifitas, karena pada tahap tertentu klien diperbolehkan merefleksikan emosi dan makna dengan proses kreatif. Karena memakai pendekatan holistik, program ini dapat dan harus dilaksanakan dalam lingkungan dimanapun klien beraktifitas. Dengan begitu, prediktor kesejahteraan seperti self-esteem, extroversion, sense of perceive control, dan lainnya, diharapkan dapat teruji dan meningkat.B. Landasan TeoriMenurut Doug Newberg dan koleganya, model resonansi peforma digunakan untuk mendeskripsikan proses melingkar yang memandu perkembangan keunggulan di dalam beberapa area keahlian. Model resonansi performa terdiri dari beberapa sesi, yaitu: Mimpi, rasa yang dicari seseorang ketika mengikutsertakan dalam suatu aktivitas. Persiapan, meliputi latihan intens, tetapi lebih cenderung pada mengikutsertakan dalam latihan daripada latihan keras. Rintangan Mengunjungi kembali mimpi, terhubung kembali pada perasaan yang dirasakan pada tahap mimpi.Alasan penyusun memilih teori model resonansi performa karena fungsinya sebagai pemandu keunggulan dapat pula diaplikasikan sebagai pemandu interpretasi positif.

C. TujuanTujuan dari program ini membantu meningkatkan kesejahteraan subjektif dengan melibatkan semua prediktornya, dan aspek positif lainnya. Yang terutama difokuskan pada kebermaknaan, karena membantu diri supaya mendapat kesadaran pada citra diri positif, menghasilkan interpretasi positif pada kesadaran terhadap diri dan dunia luar. Sehingga dengan rasa kebermaknaan yang tingga klien diharapkan mendapatkan kehidupan dan diri yang otentik.D. Rumusan ProgramDalam teori resonansi terdapat beberapa tahap yang diantaranya, mimpi, persiapan, rintangan, dan mengunjungi kembali mimpi. Berikut ini peran masing-masing tahap yang perlu dilalui dalam program pemulihan kebermaknaan ini.1. Tahap mimpi. Tahap ini dimaksudkan untuk menentukan ekspektasi terhadap makna yang ingin dicapai. Dengan cara, pertama membuat niat bagaimana dan seperti apa makna yang ingin dapatkan hari ini dan dideskripsikan, proses inilah yang diharapkan meningkatkan self esteem dan sense of meaning and purpose. 2. Tahap persiapan. Dimulai dengan merefleksikan kondisi emosional dan mendeskripsikannya. Ada baiknya hal itu dilakukan melalui proses kreatif (menggambar atau menulis), hal ini juga bertujuan sebagai koping positif. Dengan kondisi emosi yang lebih baik, diharapkan dapat membantu meningkatkan interpretasi positif terhadap kegiatan yang dilakukan dan hal yang dialami.3. Tahap rintangan. Dalam tahap ini rintangan yang dimaksud adalah setiap hal yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari-hari. Membiarkan diri berhadapan dengan dunia sebagaimana dunia menunjukan realitasnya, tidak mengharuskan diri berada dalam rintangan yang harus dipenuhi, satu-satunya yang harus dipenuhi dalam tahap ini adalah, menuliskan tiap-tiap hal yang dihadapi dan dialami beserta tanggapannya. 4. Tahap mengunjungi kembali mimpi. Dimulai dengan refleksi emosi seperti pada tahap sebelumnya, selanjutnya melakukan evaluasi dari catatan yang dibuat di tahap sebelumnya dan dibandingkan dengan mimpi yang semula, terakhir lakukan introspeksi diri dengan keterangan yang perlu dicantumkan dalam program ini.E. Kelebihan Dan Kekurangan Program1. Kelebihan. Pendekatan holistik yang digunakan membantu meningkatkan masing-masing prediktor kesejahteraan positif secara seimbang. Program ini dapat dikombinasikan dengan konsep tertentu yang diketahui klien, ataupun pandangan hidup klien, yang mana dapat membantu meningkatkan sense of perceive control. Tahap mimpi membantu meningkatkan optimisme dalam hidup dan pengendalian diri terhadap ekspektasi yang ingin dicapai. Proses kreatif pada tahap persiapan berperan sebagai koping positif, serta hasil proses kreatif berupa gambar dan lukisan dapat digunakan untuk menghiasi ruangan dan meningkatkan suasana menjadi lebih positif, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan positif. Selain itu, proses kreatif juga berperan untuk mengasah kreatifitas. Pada tahap rintangan, kegiatan menuliskan catatan terhadap kejadian yang dialami beserta tanggapannya dapat melatih kepekaan terhadap diri dan lingkungan, serta kejujuran. Hasil kegiatan tersebut dapat pula dikembangkan menjadi karya sastra ataupun motivasi. Tahap terakhir membantu meningkatkan komunikasi intrapersonal dan keterbukaan terhadap diri.2. Kekurangan. Belum dapat diaplikasikan sepenuhnya pada anak-anak, karena perbedaan tingkat kognisi, sehingga perlu ada penyesuaian. Isi program yang dilaksanakan klien bersifat pribadi, sehingga tidak dapat ditunjukan pada semua orang, karena beberapa informasi mungkin sangat privat dan membahayakan diri serta mempersulit kerja program bila diketahui oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Program ini menuntut kejujuran, sehingga memanipulasinya dengan kebohongan justru membuat program ini menjadi negatif karena diarahkan secara negatif pula. Seluruh tahap program ini perlu diselesaikan dalam satu hari, sehingga apabila ada tahap yang dilanjutkan keesokan harinya, bisa dipastikan akan menimbulkan perbedaan kesan yang memengaruhi kwalitas program. Karena bersifat sangat subjektif, program ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan apabila adanya keterbukaan pada klien. Belum teruji secara ilmiah.

II. Lembar Eksekusi ProgramHari, Tanggal,A. Mimpi1. Ekspektasi(Deskripsikan makna yang diinginkan)2. Faktor Pengendali(Berkaitan dengan pandangan hidup, konsep diri, optimisme, yang sekiranya sejalan dan mampu menjaga jalannya program dan ekspektasi yang diharapkan)B. Persiapan1. Refleksi Emosi(Deskripsikan emosi ketika terbangun dari tidur, atau sebelum beraktifitas.)2. Lampiran(Sertakan karya disini dan beri keterangan serta komentar pribadi)C. Rintangan1. Tabel Catatan Yang DialamiNoDeskripsi yang dialamiYang Dirasakan Dan Dilakukan

2. Uraian (Uraikan hubungan peristiwa yang dialami, motif dari tindakan tertentu, dan keterangan yang diperlukan)D. Menungjungi Kembali Mimpi1. Refleksi(Refleksikan melalui proses kreatif, sertakan keterangan dan komentar)2. Evaluasi(Uraikan hal positif dan hal negatif yang didapat serta pengaruhnya pada kesejaheraan subjektif)3. Introspeksi(Lakukan kontemplasi dan deskripsikan)4. Kesejahteraan Subjektif & Hasil(Sertakan keterangan kesejahteraan subjektif meningkat karena prediktor apa yang dirasakan meningkat, kemudian rasakan kembali apakah mendapat makna yang diharapkan)