cover pariwisata
TRANSCRIPT
MAKALAH
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA
PULAU JAWA
OLEH
KELOMPOK 2
AGUNG
PERTI NOVITA
UMRI WAHYUNI
HARY UTAMA
WAHYUNI HAMDI
ALFIA MARNIS
NAMA : WAHYUNI HAMDI
NIM/ BP : 2008/ 00411
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Geomorfologi merupakan ilmu yang menitik beratkan pada bentuk lahan
penyusun konfigurasi permukaan bumi.konfigurasi permukaan bumi adalah
merupakan pencerminan dari interaksi proses endogen dan eksogen. Konfigurasi
permukaan bumi yag membentuk oleh proses-proses endogen merupakan unit
geomorfologi yang bersifat konstruksional yang dipengaruhi oloeh faktor-faktor
geologi dan topografi.
Bentang lahan merupakan suatu wilayah yang mempunyai karakteristik
tertentu, dalam hal : bentuk lahan, tanah, vegetasi, dan pengaruh manusia (Vink,
1983). Bentang lahan mencakup bentukkan lahan alam dan non alami, atau
budaya. Bentuklahan merupakan bagian dari permukaan bumi yang mempunyai
bentuk khas sebagai akibat dari proses dan struktur batuaan selama periode
tertentu.
Dalam hal ini tentang proses geomorfologi akan melihat tentang keadaan
sesungguhnya tentang hal-hal yang terjadi dilapangan yaitu pada daerah
kawasan DAS Batang Harau Bagian Hulu Kecamatan Harau Kabupaten Lima
Puluh Kota
B.Tujuan
Dari pengamatan yang diambil dan dibentuk pada laporan ini memiliki
tujuan antara lain :
1. Sebagai tindakan menentukan kawasan dalam hal perencanaan
2. Sumber perngetahuan pada objek yang diamati
3. Perbandingan antara kawasan yang satu dengan yang lain.
4. Tindak lanjut terhadap kawasan yang memiliki potensi.
C.Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan praktikum yang di lakukan,manfaat yang sangat berguna
dari praktikum geomorfologi yaitu :
1.Sebagai laporan hasil dari praktikum geomorfologi
2.Sbagai persyaratan untuk mendapatkan nilai semester dari mata kuliah dari
praktikum geomorfologi
3.Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasisiwa geografi
agar lebih memahami bagai mana pembuatan peta digital
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1Tinjauan Pustaka
Permukaan bumi selalu mengalami perubahan bentuk dari waktu kewaktu
sebagai akibat proses geomorfologi, baik yang berasal dari dalam bumi (endogen
) maupun proses geomorfologi yang berasal dari luar bumi (eksogen). Proses
yang berasal dari dalam bumi dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu a)
diastropisme dan b) vulkanisme. Diastopisme terdiri atas tenaga epirogenesa
dan tenaga orogenesa. Tenaga epirogenesa merupakan proses pengankatan
kerak bumi dalam wilaya yang sangat luas dengan kecepatan relatif lambat,
misalnya pengankatan benua. Sedangkan tenaga orogenesa merupakan
pengankatan pada daerah yang relaif sempit dalam waktu relative singkat,
misalnya pembentukan pegunungan lipatan. Proses endogen tersebut sangat
berpengaruh terhadap pembentukan struktur geologis antara lain berupa :
struktur horizontal, lipatan, sesar atau blok, struktur volkan dan pegunungan
kompleks.
Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk lahan
yang ada di pemukaan bumi. Dimana bentuk lahan itu merupakan suatu
kenampakan lahan/medan yang terbentuk oleh proses-proses alami yang
mempunyai kompisisi an julat karakteristik fisikal dan visual dimanapun bentuk
lahan tesebut ditemukan.
Dalam mempelajari geomorfologi akan diuraikan konsep dasar
geomorfologi, proses geomorfologi, tenaga geomorfologi dan bentuk lahan akibat
proses geomorfologi yang disebabkan oleh tenaga geomorfologi tersebut.
2.2 Kerangka Berfikir
Dari pengamatan peta yang digunakan untuk menjadikan sehingga
menjadi peta 3 dimensi kita harus melihat pada peta topografi dari peta tersebut
akan didapatkan informasi yang sangat berkaitan dengan parameter
geomorfologi secara langsung antara lain : berbagai hal yang ada pada unsur
geomorfologi morfometri, relief, morfografi, kesan topografi yang diceminkan oleh
pola dan kerapatan garis kontur, morfometri yang dapat disadap dari peta
topografi antara lain kemiringan, panjang, bentuk lereng, relief lokal dan regional,
kesan topografi, bentuk lembah, kerapatan aliran serta bentuk daerah aliran
sungai. Secara tidak langsung data geomorfologi juga dapat disadap dari peta
topografi, antara lain struktur batuan, poses geomorfologi, jenis batuan yang
semuanya ini mendasarkan pada pola dan kerapatan garis kontur pola kerapatan
garis kontur akan dapat mempengaruhi struktur yang ada dilapangan semakin
rapat kontur maka akan sangat terjal pada daeah tersebut, lain halnya dengan
kontur yang jarang maka akan tampak datar pada kawasan tersebut.
Dengan peta penggunaan peta topografi ini juga dapat dibuat peta 3
Dimensi secara digital. Yang dapat menggambarkan bentuk permukaan lahan,
bentuk pola aliran sungai ketinggian, sesuai dengan keadaan aslinya sesuai
dengan ketentuan tinggi lereng yang ada pada peta topograrfi tersebuit.
Langkah-langkah yang harus dilakukan pada penggambaran tiga dimensi ini
adalah dengan membuat peta kontur yang ada pada topografi dalam program
R2V melalui tahan-tahan yang telah ada, lalu buat titik koordinat geografi, label
kontur dan kemudian transfer pada pentansperan akan tampak seperti bentuk
asal apabila tidak mengalami kesalahan yang menyebabkan kegagalan peta
tesebut ke program Surfer maka akan menampilkan peta dalam bentuk Peta 3
Dimensi.
Pada proses ini akan tampak sesuai dengan hasil yang ada yang
menyatakan tentang keadaan seperti yang sebenarnya. Baik ketinggian dan
pengaruh-pengaruh lain yang ada didalamnya.
Kerangka Konseptual TOP
Scaner TIF Digitasi R2V TIC
Labeling
Peta 3 Dimensi
Analisis
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Bahan
1. Peta Topografi Lembar Padang Skala 1: 50.000. Jantop TNI AD. 1985
2. Peta Geologi Lembar padang. Skala 1: 250.000
3. Soff Copy dalam format TIFF, (kontur)
Gambar 1. Peta Dasar dengan format TIFF
3.2Cara kerja
Menginstall Software R2V
R2V atau raster to vector merupakan salah satu software pendukung GIS yang
digunakan untuk memindahkan data raster yang berupa peta hasil scaning menjadi format
data vector (mempunyai nilai x dan y) yang merupakan input untuk proses GIS selanjutnya.
Jadi dengan kata lain R2V dipakai untuk digitasi peta sebagai input data spasial dan untuk
memberi label atau id. Disamping software R2V ada beberapa software lain yang dapat
digunakan untuk proses digitasi misalnya autocad, map info, arc/info, dan arc view.
Dibandikan dengan software lain R2V mempunyai keunggulan terutama dalam digitasi objek
yang berbentuk garis dan titik serta kemudahan dalam memasukan titik ikat atau koordinat
peta. Disamping itu software ini juga sederhana dan lebih mudah dioperasikan dibandingkan
dengan software dogitasi lainnya. Akan tetapi kelemahan dari software R2V ini yaitu untuk
mendigitasi objek yang berbentuk polygon dan untuk memasukan database secara
klangsung ketika ketika proses digitasi berlangsung. Akan tetapi kerlemahan-kelemahan ini
dapat ditutupi dengan memanfaatkan software lainnya seperti arc/info, Surfer, dan Arc View,
karena file hasil digitasi R2V dapat di export ke software lainnya (Anas Family Comp, 2004).
Software R2V dapat diinstall pada personal lomputer baik pada PC yang
menggunakan window 3.1, 95, 98, 2000, dan XP. Untuk mengaktifkan R2V kita mesti
menginstal software R2V ke personal komputer (PC) kita dengan cara sebagai berikut:
Copy software R2V dari CD atau flaskdisk ke drive C (Gambar 1.1)
Buka raster2vector v4.0 (Gambar 1.2)
Cari icon R2V
Klik kanan kemudian pilih send to pilih desktop (create shortcut)
Software R2V telah aktif di didestop personal computer
Untuk mengoperasional software R2V yang telah terinstall di computer dengan cara
double clik icon R2V yang ada di tampilan desktop, maka akan tampil di layar monitor
tampilan software R2V.
Tahapan selanjutnya adalah memanggil peta hasil scaning, peta hasil scaning hanya
dapat dibuka pada software R2V yang memiliki format *Tiff. Untuk peta hasil scaning yang
tidak tersimpan dalam format tiff dapat dilakukan konversi data dengan bantuan software
lain seperti, corel draw, acdsee,imaging, dan software grafis lainnya. Untuk memanggil peta
hasil scaning dalam format tiff dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut;
Klik menu file atau alt F, kemudian pilih open image or project atau crtl O, dan
untuk lebih mudahnya dengan mengklik open file,
Pilih atau cari tempat penyimpanan data hasil scaning dalam format tiff atau
peta hasil digitasi yang telah kita simpan, seperti yang terlihat pada Gambar
berikut:
Untuk peta dalam format tiff file of type mesti tiff, sedangkan untuk membuka
hasil kerja yang terdahulu files of type mesti diubah menjadi project files (*prj),
Memberi Titik Ikat (TIC)
Kegiatan selanjutnya yaitu memasukan titik ikat atau TIC ke dalam peta hasil
scaning. Pemasangan titik ikat pada peta merupakan kegiatan yang sangat penting, karena
kesalahan dalam pemasangan titik ikat atau TIC akan berakibat pada kesalahan dalam peta.
Peta yang akan kita hasilkan dapat saja berubah bentuknya karena kesalahan dalam
pemasangan titik ikat. Titik ikat atau TIC merupakan titik-titik yang berisikan koordinat di
permukaan bumi baik koordinat geografis mapun koordinat UTM. Masing-masing koordinat
tersebut memiliki keunggulan yaitu koordinat geografis dalam satuan decimal degree
memiliki keunggulan untuk pembuatan peta digital pada daerah yang luas, sedangkan
koordinat UTM dengan satuan meter memiliki keunggulan dalam pembuatan peta digital
pada daerah yang sempit.
untuk melakukan pemasangan titik ikat atau TIC dapat prosedur di bawah ini:
pilih icon control point editor
klik pada peta posisi yang akan diberi titik ikat
masukan titik ikat yang telah dikonversi dalam decimal degree atau UTM pada kotak
dialog control point, dimana x adalah koordinat bujur dan y adalah berisikan
koordinat lintang. Untuk koordinat peta yang berada pada daerah lintah utara maka
koordinatnya bernilai positif, sedangkan peta yang memiliki koordinat lintang selatan
memiliki nilai koordinat negative.
Isikan koordinat pada kotak dialog control point To, sedangkan from dibiarkan terisi
secara otomatis.
Klik Ok
Prosedur ini dilakukan berulang kali hingga semua titik ikat yang dimiliki masuk ke
dalam peta yang akan didigitasi.
3. Digitasi
Setelah layer objek yang akan kita digitasi aktif, maka kegiatan selanjutnya adalah
melakukan digitasi objek. Objek yang akan digitasi bisa berupa objek yang berbentuk titik,
garis, dan objek yang berbentuk area/polygon. Untuk objek yang berbentuk garis dan
area/polygon kita digitasi dengan menggunakan menu line editor dan untuk objek yang
berbentuk titik di digitasi dengan menggunakan menu point editor. untuk memulai proses
digitasi objek yang berbentuk garis dan area/polygon dapat dilakukan dengan mengikuti
prosedur sebagai berikut;
aktifkan menu draw line dengan cara mengklik pada bagian kiri menu line editor
letakan kursor pada objek garis atau area/polygon dengan cara mengklik pada
bagian tengah garis
aktifkan auto tracing dengan cara klik kanan lalu kilk auto tracing, yang bertujuan
untuk mempercepat proses digitasi
4. Memberi ID Garis
Setelah proses digitasi ibjek yang berbentuk garis atau area/polygon selesai kegiatan
selanjutnya adalah memberi id garis. Id merupakan identitas dari suatu objek yang akan
dibaca oleh computer. Karena objek yang tidak memiliki id tidak dapat dibaca oleh komputer
apalagi untuk dianalisis. Jika dalam suatu proses digitasi terlupa memberikan id maka
komputer secara sendirinya memberikan id dengan nilai 0. dalam pembahasan ini kita
mencoba untuk memberikan id garis kontur secara digital. Adapun prosedur yang mesti
dilakukan adalah sebagai berikut;
Klik menu label contours
Tarik garis memotong garis kontur yang akan diberi id, jika pemberian id kontur
dimulai dari garis kontur terendah maka increment value bernialai positif dan apabila
penarikan garis memotong garis kontur dimulai dari garis kontur tertinggi, maka
increment value bernilai negative
Masukan nilai kontur pada menu enter contour values
Masukan nilai kontur yang diketahui pada starting value
Klik tool show line ids untuk menampilkan id tersebut
Untuk mendigitasi objek yang berbentuk titik seperti kota, monument, perkantoran dan lain-
lain, tahapan yang mesti dilakukan adalah sebagai berikut;
Aktifkan menu point editor
Klik set value untuk memberi nilai pada objek titik maka akan keluar kotak dialog
current set value
Isikan set current ids as dengan nilai id yang kita perlukan
Biarkan terisi increase ID every time by (tidak perlu diisi)
Klik pada tempat yang ingin didigitasi objek titik
Tampilkan nilai ids titik dengan mengklik show point ids
4.Pemodelan Tiga Dimensi (3D)
Pemodelan rupa bumi dalam bentuk tiga dimensi merupakan tiruan dari muka bumi
yang sesungguhnya. Pemodelan tiga dimensi (3D) pada software R2V memiliki kelemahan
yaitu pemodelan tiga dimensi yang dihasilkan tidak bisa dianalisis karena tidak memiliki
skala baik skala penyebut maupun skala grafis. Disamping itu pemodelan tiga dimensi (3D)
pada software R2V tidak memiliki skala ketinggian sehingga sulit untuk dianalisis. Untuk
menampilkan pemodelan tiga dimendi (3D) pada software R2V dapat diikuti prosedur
sebagai berikut;
Buat garis kontur atau titik yang telah mempunyai ids ketinggian
Klik file dan pilih 3D Data
Klik create 3D grid file maka R2V akan memproses data 3D
Untuk menampilkan pemodelan tiga dimensi klik file pilih 3D Data dan klik open 3D
file, maka R2V akan menampilkan pemodelan tiga dimensi (3D).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar berikut;
Data R2V dapat diexport ke software lain untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
Software yang biasa digunakan adalah software Surfer dan Arc View versi 3.3.untuk
mengexport data R2V ke software lain dapat dilakukan dengan mengikuti prosedur di bawah
ini;
Aktifkan layer yang akan di export
Klik file dan pilih export vector, maka akan muncul kotak dialog save
Tulis nama file yang di export dan tentukan tempat penyimpanan file tersebut
Ubah save as files ke format data xyz file untuk mengexport ke software surfer dan
format data Shp untuk software Arc View 3.3
Klik save, maka akan muncul kotak dialog 3D xyz files option
Klik Ok
Membuka software Surfer
Untuk membuka hasil kerja pada software R2V pada software Surfer mesti terinstall
terlebih dahulu pada computer software Surfer, sedangkan langkah yang mesti ikuti untuk
membuka software Surfer adalah sebagai berikut:
1. klik start pada tampilan windows baik windows XP maupun windows 98
2. klik program dan pilih Golden Software Surfer 7
3. Maka akan muncul tampilan software Surfer 7 atau dengan dotall teuble klik icon
surfer pada destop computer. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
4. Setelah software Surfer terbuka kegiatan yang akan dilakukan adalah membuka
hasil kerja pada software R2V.
File hasil kerja pada software R2V dapat kita buka pada software Surfer dengan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. klik Grid pada tool bar yang terdapat pada bagian kanan ataspilih atau klik data
hingga muncul kotak dialog open file
2. pilih folder tempat kita menyimpan data hasil export dari software R2V, klik open
untuk membuka file tersebutmaka akan muncul kotak dialog Data import options
setelah itu klik Ok
3. setelah itu akan muncul kotak dialog Scatte red Data Interpolation maka kegiatan
selanjutnya adalah mengklik OK
4. setelah itu software Surfer akan menampilakn kotak dialog Surfer Report1. laporan
ini tidak kita gunakan maka kegiatan selanjutnya adalah dengan mengklik tanda
close atau menutup kotak doalog Surfer Report
Setelah data yang kita export masuk ke software Surfer, maka kegiatan yang akan dilakukan
adalah menampilakan peta dalam bentuk model tiga dimensi (3D) atau peta dalam bentuk
model dua dimensi (2D). untuk menampilakan peta tersebut kegiatan yang mesti dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. klik map pada tool bar yang terletak pada bagian kanan atas
2. pilih atau klik Wireframe
3. pilih file yang akan dibuka pada software Surfer sehingga akan muncul peta dalam
bentuk peta model tiga dimensi (3D) yang belum diedit.
Editing Peta Model Tiga Dimensi (3D)
Setelah peta model tiga dimensi (3D) tampil pada layer monitor, kegiatan yang akan
dilakukan adalah mengedit peta tersebut sesuai dengan warna yang kita inginkan. Kegiatan
editing ini bertujuan untuk memberikan kesan pada peta agar dapat dibaca atau agar
mempermudah pengguna peta untuk membaca peta hasil pemodelan tiga dimensi (3D) atau
peta hasil pemodelan dua dimensi (2D). kegiatan yang dilakukan dalam proses editing
adalah sebagai berikut:
1. klik peta hasil pemodelan tiga dimensi (3D) sampai peta tersebut aktif dengan
menggunakan pointer
2. double klik peta hasil pemodelan tiga dimensi (3D) hingga muncul kotak diaog
Wireframe properties
3. klik kotak dialog yang masih kosong hingga semua bagian terceklist
4. double klik pada kotak pada sumbu x untuk mengubah warna pada sumbu x dan
begitu seterusnya, baik pada sumbu y dan z hingga muncul kotak dialog line
properties
5. ubahlah line color dengan warna yang kita inginkan, baik pada minimum line
properties atau maximum line propoerties
6. klik Ok atau apply untuk menampilkan peta hasil pemodelan yang kita inginkan
3.3 Hasil
Hasil proses digitasi peta DAS S.Gadang Kec. Koto tangah, padang adalah
seperti dibawah :
1. 3D SURFACE MAP
2503003504004505005506006507007508008509009501000105011001150120012501300135014001450
2. WIREFRAME MAP
3. SHADAD RELIEF MAP
9910000 9914000
644000
646000
648000
650000
652000
654000
656000
658000
660000
662000
664000
666000
4. IMAGE MAP
9910000 9914000
644000
646000
648000
650000
652000
654000
656000
658000
660000
662000
664000
666000
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Geomorfoogi adalah ilmu yang membicarakan tentang bentuk lahan yang
mengukir permukaan bumi. Dalam mempelajari geomorfologi menekankan
utamanya adalah pembentukan bentuk lahan.
Praktikum geomorfologi dalam pembuatan peta digital merupakan
lanjutan dari pembuatan peta yang manual, dimana peta manual tersebut dibuat ke
dalam bentuk peta digital yang menggunakan pembuatan dengan komputer,
menggunakan sofware pendukung GIS yang digunakan untuk memindahkan data
rastar yang berupa peta hasil scaning menjadi format data vector (mempunyai nilai x
dan y) yang merupakan input proses GIS selanjutnya. Jadi dengan kata lain R2V
dipakai untuk digitasi peta sebagai input data spasial dan untuk memberi label idi
disamping sofwere R2V atau beberapa sofwere lainnya yang dapat digunakan
proses digitasi misalnya. Autocad, map info, arc / info, dan arcview.
B. SARAN
Laporan ini jauh dari kesempurnaan diharapkan ada kritik dan saran yang
sifatnya membangun agar lebih sempurna untuk yang akan datang. Kami selaku
penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat terutama mahasiswa/i
geografi. Dalam hal pengoperasian program peta digital dalam bentuk 3D.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberi rahmat dan
kurnianya sehingga kami bisa menyelesaikan laporan praktikum geomorfologi yang
berjudul peta digital ini.
Ucapan terima kasih kepadai pada teman – teman yang telah membantu dan
kepada dosen yang telah membimbing dalam penyelesaian laporan praktikum ini.
Laporan praktikim ini jauh dari kesempurnaan, salah dan kurangnya kami mohon
maaf untuk itu kritik dan saran dibutukan dari pembaca untuk kesempurnaan laporan
yang akan datang. Atas perhatiannya terima kasih.
Padang, Desember 2010
penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
2.2 Kerangka Berpikir
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Bahan
3.2 Cara Kerja
3.3 Hasil
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran