cover pratama blok9
DESCRIPTION
makalahTRANSCRIPT
MAKALAH
HIPERTIROID
BLOK 9
Oleh:
Pratama Satrio Wibowo
1361050213
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kelimpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini bertujuan untuk membahas dan menjelaskan kelainan pada sistem
endokrin yaitu Hipertiroid dari definisi sampai ke upaya yang nantinya akan di
jelaskan di isi makalah ini berserta kesimpulannya.
Jakarta, 31 Agustus 2015
Pratama Satrio Wibowo
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
Bab II PEMBAHASAN
A. Kelenjar Tiroid.........................................................................................1
B. Mekanisme Iodine Pathway dalam Tubuh...............................................1
C. Definisi Hipertiroid..................................................................................3
D. Pengaturan Faal Hormon Tiroid...............................................................4
E. Efek Metabolik Hormon Tiroid................................................................7
F. Efek Fisiologik Hormon Tiroid................................................................8
G. Etiologi Hipertiroid..................................................................................8
H. Patogenesi Hipertiroid..............................................................................10
I. Manifestasi Klinik Hipertiroid.................................................................12
J. Diagnosis Hipertiroid...............................................................................13
K. Pengobatan dan Pencegahan Hipertiroid..................................................15
L. Komplikasi Hipertiroid.............................................................................15
Bab III Penutup
A. Kesimpulan...............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertiroid ialah suatu sindroma klinik yang terjadi karena pemaparan
jaringan terhadap hormone tiroid berlebihan. Penyakit tiroid merupakan
penyakit yang banyak ditemui di masyarakat, 5% pada pria dan 15% pada
wanita. Penyakit Graves di Amerika sekitar 1% dan di Inggris 20-27/1000
wanita dan 1.5-2.5/1000 pria, sering ditemui di usia kurang dari 40 tahun
(Djokomoeljanto, 2010).
Istilah hipertiroidisme sering disamakan dengan tirotoksikosis,
meskipun secara prinsip berbeda. Dengan hipertiroidisme dimaksudkan
hiperfungsi kelenjar tiroid dan sekresi berlebihan dari hormone tiroid dalam
sirkulasi. Pada tirotoksikosis dapat disebabkan oleh etiologi yang amat
berbeda, bukan hanya yang berasal dari kelenjar tiroid. Adapun
hipertiroidisme subklinis, secara definisi diartikan kasus dengan kadar
hormone normal tetapi TSH rendah. Di kawasan Asia dikatakan prevalensi
lebih tinggi disbanding yang non Asia (12% versus 2.5%) (Djokomoeljanto,
2010).
Penyakit Graves merupakan penyebab utama dan tersering
tirotoksikosis (80-90%), sedangkan yang disebabkan karena tiroiditis
mencapai 15% dan 5% karena toxic nodular goiter. Prevalensi penyakit
Graves bervariasi dalam populasi terutama tergantung pada intake yodium
(tingginya intake yodium berhubungan dengan peningkatan prevalensi
penyakit Graves). Penyakit Graves terjadi pada 2% wanita, namun hanya
sepersepuluhnya pada pria. Kelainan ini banyak terjadi antara usia 20-50
tahun, namun dapat juga pada usia yang lebih tua (Fauci, et al., 2008).
Hipertiroidisme sering ditandai dengan produksi hormone T3 dan T4 yang
meningkat, tetapi dalam persentase kecil (kira-kira 5%) hanya T3 yang
meningkat, disebut sebagai tirotoksikosis T3 (banyak ditemukan di daerah
dengan defisiensi yodium). Status tiroid sebenarnya ditentukan oleh kecukuan
sel atas hormon tiroid dan bukan kadar ‘normal’ hormone tiroid dalam darah.
Ada beberapa prinsip faali dasar yang perlu diingat kembali. Pertama bahwa
hormone yang aktif adalah free hormone, kedua bahwa metabolism sel
didasarkan atas tersedianya free T3 bukan free T4, ketiga bahwa distribusi
deiodinase I, II, dan III di berbagai organ tubuh berbeda (D1 banyak di hepar,
ginjal dan tiroid, DII di otak, hipofisis, dan DIII di jaringan fetal, otak,
plasenta), namun hanya D1 yang dapat dihambat oleh PTU (Djokomoeljanto,
2010).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran kelenjar tiroid secara normal?
2. Apa yang dimaksud dengan hipertiroid?
3. Bagaimana pengaturan fisiologi, efek metabolik, dan efek
fisiologik dari hormon tiroid?
4. Bagaimanakah etiologi, patogenesis, manifestasi klinis, dan
diagnosis dari hipertiroid?
5. Bagaimana cara pengobatan dan pencegahan hipertiroid?
6. Bagaimana komplikasi dari hipertiroid?