cr ricky-bais sjs

51
Case Report STEVEN JOHNSON SYNDROM + ANEMIA SEDANG + LEUKOPENIA Oleh 1. Bais Subaiki, S. Ked (0818011052) 2. Ricky Pebriansyah, S. Ked (0818011091) Pembimbing : dr. M. Syafei Hamzah, Sp. KK. KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. Hi. ABDUL MOELOEK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 30 Oktober 2012

Upload: ricky-pebriansyah

Post on 06-Aug-2015

56 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: CR Ricky-Bais SJS

Case ReportSTEVEN JOHNSON SYNDROM + ANEMIA SEDANG +

LEUKOPENIA

Oleh1. Bais Subaiki, S. Ked (0818011052)2. Ricky Pebriansyah, S. Ked (0818011091)

Pembimbing : dr. M. Syafei Hamzah, Sp. KK.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINRUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. Hi. ABDUL MOELOEK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

30 Oktober 2012

Page 2: CR Ricky-Bais SJS

A. IDENTIFIKASI PASIEN

  Nama : Ny. S Umur : 32 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Jl. Tamin Gg. H.

Abdurrahman Sukajawa BDL Pekerjaan : IRT Pendidikan : SMP Suku Bangsa : Jawa Status : Janda Tgl masuk RS : 23 Oktober 2012 Tgl pemeriksaan : 24 Oktober 2012

Page 3: CR Ricky-Bais SJS

B. Anamnesis Keluhan Utama : Kulit terasa panas dan

melepuh Keluhan Tambahan : Bibir seperti terbakar,

penglihatan kabur, demam, badan lemas, mual, muntah, nyeri

menelan, BAK/BAB terasa nyeri.

Page 4: CR Ricky-Bais SJS

RPP ± 1 minggu SMRS kira-kira sesudah magrib sakit kepala

os minum obat sakit kepala. Malam harinya demam dan menggigil. Esok pagi nya

ruam-ruam kemerahan awalnya di wajah dan leher . Siangnya ke Poli Syaraf RSUAM hanya alergi ringan obat rawat jalan.

± sejak 2 hari SMRS tidak ada perubahan, kulit os makin terasa panas dan melepuh awalnya kulit wajah lalu sekitar bibir menjadi kehitaman menyebar hampir ke seluruh tubuh.

Demam, badan lemah, pandangan kabur, nyeri menelan, sering mual dan muntah dan BAK/BAB terasa nyeri.

Riwayat alergi obat sebelumnya, minum jamu (-).

Page 5: CR Ricky-Bais SJS

Pengobatan yang pernah didapat :

Antikonvulsi, obat tidur (anti-insomnia), analgetik. Untuk lesi kemerahan awal pertama muncul, os

tidak ingat obat apa.

Penyakit lain yang pernah diderita :

Epilepsi sekitar 10 tahun lalu.

Alergi obat/makanan sebelumnya (-)

R/kencing manis, darah tinggi, asma (-).

R/ Keluarga (-)

Page 6: CR Ricky-Bais SJS

C. Status Generalis Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Status gizi : Cukup

Vital sign TD : 100 / 70 mmHg Nadi : 84 x / menit RR : 22 x / menit Suhu : 37,70 C 

Konjungtiva : anemis Thorax : d. b. n Abdomen : d. b. n KGB : tidak ada pembesaran

Page 7: CR Ricky-Bais SJS

D. STATUS DERMATOLOGIS / VENEROLOGIS : Lokasi : Bibir, leher, punggung, dada, lengan atas,

lengan bawah, tangan, perut, bokong, sekitar kemaluan, tungkai atas, tungkai bawah, kaki

Inspeksi : Tampak lesi generalisata eritema yang sudah berkembang menjadi urtikaria mengalami erosi, ekskoriasi, dan krusta berwarna merah hitam (hiperpigmentasi) tidak teratur, difus. Mukosa mulut, alat genital, anus mengalami erosi, dan eritema. Mukosa mata bersekret peradangan. Bibir terjadi krusta. Punggung tampak eritema, vesikel dan bula, purpura, numular hingga plakat. Epidermolisis (-).

Tes Manipulasi : Nikolsky (-), Asboe-Hansen’s sign (-).

Page 8: CR Ricky-Bais SJS
Page 9: CR Ricky-Bais SJS

E. Laboratorium Hb : 6,9 gr/dl (↓) Leukosit : 2.500 /ul (↓) Trombosit : 200.000/mm3

(N) Basofil : 0 % (N) Eosinofil : 0 % (N) Batang : 0 % (N) Segmen : 41 % (N) Limfosit : 48 % (↑) Monosit : 11 % (↑)

SGOT : 15 U/L (N) SGPT : 20 U/L (N) Ureum : 22 mg/dl (N) Creatinin : 0,4 mg/dl (N) GDS : 135 mg/dl (N) Natrium : 100 mmol/L

(↓) Kalium : 2,5 mmol/L

(↓) Calsium : 6 mg/dl (N) Clorida : 70 mmol/L

(↓)

Page 10: CR Ricky-Bais SJS

F. Resume Pasien perempuan, 32 tahun, penderita epilepsi yang

sedang mengkonsumsi rutin obat antikejang dan obat tidur, datang dengan keluhan kulit terasa panas dan melepuh. Keluhan lain bibir seperti terbakar, penglihatan kabur, demam, badan lemas, mual, muntah, nyeri menelan, dan BAK/BAB terasa nyeri.

± 1 minggu SMRS kira-kira sesudah magrib sakit kepala os minum obat sakit kepala.

Malam harinya demam dan menggigil. Esok pagi nya ruam-ruam kemerahan awalnya di wajah dan leher . Siangnya ke Poli Syaraf RSUAM hanya alergi ringan obat rawat jalan.

Page 11: CR Ricky-Bais SJS

± sejak 2 hari SMRS tidak ada perubahan, kulit os makin terasa panas dan melepuh awalnya kulit wajah lalu sekitar bibir menjadi kehitaman menyebar hampir ke seluruh tubuh.

Demam, badan lemah, pandangan kabur, nyeri menelan, sering mual dan muntah dan BAK/BAB terasa nyeri.

Riwayat alergi obat sebelumnya, minum jamu (-).

Page 12: CR Ricky-Bais SJS

STATUS GENERALIS : KU : Tampak sakit sedang TD : 100 / 70 mmHg Nadi : 84 x / menit RR : 22 x / menit Suhu : 37,70 C Konjungtiva : anemis

Page 13: CR Ricky-Bais SJS

Status Dermatologis Tampak lesi generalisata eritema yang sudah

berkembang menjadi urtikaria mengalami erosi, ekskoriasi, dan krusta berwarna merah hitam (hiperpigmentasi) tidak teratur, difus. Mukosa mulut, alat genital, anus mengalami erosi, dan eritema. Mukosa mata bersekret peradangan. Bibir terjadi krusta. Punggung tampak eritema, vesikel dan bula, purpura, numular hingga plakat. Epidermolisis (-).

Tes Manipulasi : Nikolsky (-), Asboe-Hansen’s sign (-).

Page 14: CR Ricky-Bais SJS

Laboratorium Hb : 6,9 gr/dl (↓) Leukosit : 2.500 /ul (↓) Trombosit : 200.000/mm3

(N) Basofil : 0 % (N) Eosinofil : 0 % (N) Batang : 0 % (N) Segmen : 41 % (N) Limfosit : 48 % (↑) Monosit : 11 % (↑)

Natrium : 100 mmol/L (↓)

Kalium : 2,5 mmol/L (↓)

Calsium : 6 mg/dl (N) Clorida : 70 mmol/L

(↓)

Page 15: CR Ricky-Bais SJS

G. DIAGNOSA BANDING

a. Steven johnson syndrome b. Nekrosis epidermal toksik (NET). c. Pemfigus vulgaris

Page 16: CR Ricky-Bais SJS

H. DIAGNOSIS KERJA

Steven Johnson syndrome + Anemia sedang +

Leukopenia

Page 17: CR Ricky-Bais SJS

I. PENATALAKSANAAN a. Umum : intake cairan/elektrolit (intravena) D5: NaCl 0,9%: RL = 1:1:1 / 8 jam Tranfusi darah WB 300 cc selama 2 hari. b. Khusus : Sistemik : Methyl Prednisolone 125-250 mg/ hari (IV) Tappering off segera. Gentamicin 80 mg /12 jam (IV) Ranitidin 1 ampul / 12 jam (IV) KCl 3x500 mg per oral Vit. C 500 mg/ hari (IV)

Topikal : Krim sulfodiazin-perak pada daerah erosi dan ekskoriasi.

Emolien (krim urea 10%) pada bibir. Salep antibiotik gentamicin 0,3 % pada mata

Page 18: CR Ricky-Bais SJS

J. PEMERIKSAAN ANJURAN Pemeriksaan histopatologis.   K. PROGNOSIS Quo ad vitam : Dubia ad bonam Quo ad functionam : Dubia ad bonam Quo ad sanationam : Dubia ad malam

Page 19: CR Ricky-Bais SJS

L. FOLLOW UP

Page 20: CR Ricky-Bais SJS
Page 21: CR Ricky-Bais SJS

II. ANALISA KASUS 1. Apakah diagnosa pada pasien ini sudah tepat? 2. Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah

tepat? 3. Kemungkinan etiologi SJS pada pasien ini? 4. Kenapa bisa terjadi anemia pada pasien ini? 5. Bagaimana hubungan leukopenia dengan SJS

pada pasien ini? 6. Komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien

ini? 7. Apa yang menyebabkan pasien meninggal dunia?

Page 22: CR Ricky-Bais SJS

1. Apakah diagnosa pada pasien ini sudah tepat?

Sudah tepat Trias SJSSJS NET

Keadaan Umum Ringan-berat Berat

Kesadaran Kompos mentis Sering menurun

Tanda nikolsky (-) (+)

Epidermolisis (-) (+)

Nekrosis epidermis (-) (+)

Prognosis Lebih baik Lebih buruk

Page 23: CR Ricky-Bais SJS

2. Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat?

Sudah tepat. Prinsip penatalaksanaan life saving

pemberian kortikosteroid. Antibiotik, Intake cairan/elektrolit yang adekuat, Ranitidin

Page 24: CR Ricky-Bais SJS

3. Kemungkinan etiologi SJS pada pasien ini? Alergi obat analgetik/antipiretik

Page 25: CR Ricky-Bais SJS

4. Kenapa bisa terjadi anemia pada pasien ini?

Sudah terjadi perdarahan nilai Hb pasien yang rendah didapatkan ketika pertama kali pasien datang berobat.

Causa lain yang tidak terdeteksi.

Page 26: CR Ricky-Bais SJS

5. Bagaimana hubungan leukopenia dengan SJS pada pasien ini?

tergantung pada sel sasaran (target cells), kemungkinan leukosit menjadi sel sasaran akibat reaksi hipersensitivitas destruksi leucosit leucopenia.

Pada kasus infeksi yang berat dapat terjadi leucopenia karena kegagalan sistem imun untuk mentolerir proses infeksi yang terjadi sudah terjadi infeksi sekunder yang berat kadar leukositnya dapat berkurang secara signifikan.

Page 27: CR Ricky-Bais SJS

6. Komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien ini?

Mata : ulserasi kornea, uveitis anterior, panophtalmitis, kebutaan

Bronkopneumonia Gastroenterology : striktur esophagus Genitourinary : Renal tubular nekrosis, gagal

ginjal Kulit : pembentukan skar, infeksi sekunder Syok hipovolemia

Page 28: CR Ricky-Bais SJS

7. Apa yang menyebabkan pasien meninggal dunia?

Pengawasan yang kurang dari keluarga dan tim medis terhadap intake cairan/elektrolit syok hipovolemik tiba-tiba.

Kadar leukosit yang sangat rendah juga dapat menyebabkan komplikasi infeksi sekunder mudah terjadi sepsis.

Page 29: CR Ricky-Bais SJS

IntroductionRisk Factor Etiology Clinical Presentation and Diagnosis Treatment Delivery Options Prognosis Pregnancy outcome in women with PPCMFuture Direction

III. TINJAUAN PUSTAKA

Page 30: CR Ricky-Bais SJS

Definisi Sindrom Stevens-Johnson adalah penyakit akut

dan berat, terdiri dari erupsi kulit, kelainan mukosa dan lesi pada mata (Siregar, 1996).

Sindrom Stevens-Johnson atau eritema multiformis mayor adalah variasi eritema multiformis mukokutan yang lebih parah dengan ditandai keterlibatan membran mukosa (Laskaris, 2000).

Page 31: CR Ricky-Bais SJS

Etiologi

Page 32: CR Ricky-Bais SJS

Antibiotics

Penicillins

Sulfonamides

Isoniazid

Tetracyclines

ephalosporins

Quinolones

Antibiotics

Penicillins

Sulfonamides

Isoniazid

Tetracyclines

ephalosporins

Quinolones

Anticonvulsants

Phenytoin

Phenobarbital

Carbamazepine

Lamotrigine

Valproic acid

Other

Captopril

Etoposide

NSAID

Asprin

Allopurinol

Drug-induced

Page 33: CR Ricky-Bais SJS

Infeksi Viral

1. Herpes simplex virus (HSV),

2. AIDS

3. Coxsackie

4. Influenza

5. Hepatitis,

6. Mumps

7. Epstein-Barr virus

8. Enteroviruses

Bacterial

1. Streptococci

2. Diphtheria

3. Brucellosis

4. Mycobacteria

5. Mycoplasma

6. Tularemia

7. Rickettsia

8. Typhoid.

Bacterial

1. Streptococci

2. Diphtheria

3. Brucellosis

4. Mycobacteria

5. Mycoplasma

6. Tularemia

7. Rickettsia

8. Typhoid.

Fungal1.Coccidioides immitis2.Coccidioides immitis3. Trichophyton sp

Page 34: CR Ricky-Bais SJS

Insidensi & Prevalensi

Sering terjadi pada umur 20-40 tahun (Parillo et

al, 2005).

Laki-laki : Perempuan = 2:1 (Sularsito, 1986, Parillo, 2005).

Depkes RI, 1981-1995 → terjadi 2646 reaksi obat dan SJS terdapat pada 8,57 % diantaranya.

Page 35: CR Ricky-Bais SJS

Patofisiologi

Merupakan reaksi hipersensitivitas tipe IV (delayed-type hypersensitivity reactions) yang dimediasi oleh Limfosit T yang spesifik (Foster et al, 2005).

Sasaran Destruksi merupakan keratinosit, terdapat aktivitas berlebih dari TNFα pada epidermis → Apoptosis & Sitotoksik

(Fitzpatrick, 1999; Foster, et al.,

2005).

Page 36: CR Ricky-Bais SJS
Page 37: CR Ricky-Bais SJS

Manifestasi klinis

KU bervariasi : ringan-berat -> koma

G/ prodromal : demam tinggi, malaise,

nyeri kepala,sakit tenggorok

Kelainan ->Trias SJS : kulit, mukosa,mata

Kulit : eritema, vesikel,bula, -> erosi luas

purpura.

berat -> generalisata

Page 38: CR Ricky-Bais SJS
Page 39: CR Ricky-Bais SJS

Gambar . Eritema yang tersebar luas pada wajah (Dunne, 2000).

Page 40: CR Ricky-Bais SJS

Kelainan mukosa :

-> mulut , faring, alat genital

- vesikel, bula -> erosi , eksoriasi ->

krusta kehitaman Kelainan mata :

-> konjuctivitis kataralis >>

konjungtivitis purulen, perdarahan, simblefaron , ulkus kornea, iritis (Roujeau and Stern, 1994;

Emond, et al., 1995; Lagayan, 2005; Parillo, et al., 2005).

Manifestasi klinis

Page 41: CR Ricky-Bais SJS

Gambar. Konjungtivitis (Cohen, 2000).

Gambar . Krusta sanguinolenta pada bibir (Dunne, 2000).

Page 42: CR Ricky-Bais SJS

Diagnosa

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan penunjang

• Laboratorium : pemeriksaan hemaglutinasi dengan mikroskop imunoflouresensi

• Biopsi : bula subepidermal di bawah epidermis, area perivaskuler diinfiltrasi oleh limfosit dan terdapat juga nekrosis sel epidermal (Siregar, 1996; Lagayan, 2005).

Page 43: CR Ricky-Bais SJS

Diagnosa Banding

Toxic Epidermal Necrolysis Phempigus vulgaris

Page 44: CR Ricky-Bais SJS

Penatalaksanaan

Tergantung berat-ringan.

1. Rawat inap

2. Preparat kortikosteroid → life saving (Dexametasone IV 4-6 x 5 mg/ hari) tappering off segera (10 hari)

3. Infus 4.Antibiotik → infeksi sekunder 5.Vitamin

Page 45: CR Ricky-Bais SJS

Komplikasi

Bronkopneumoni Syok Kelainan ginjal -> ATN Kebutaan

Page 46: CR Ricky-Bais SJS

Prognosa

Mortalitas sindrom Stevens-Johnson rata-rata sebesar 5-15% (Ghislain and Roujeau, 2005).

Apabila terdapat purpura yang luas, leucopenia, keadaan umum yang buruk dan bronkopneumonia akan memperburuk prognosis (Hamzah, 2002).

Page 47: CR Ricky-Bais SJS

IV. KESIMPULAN

Etiologi alergi obat. Penatalaksanaan utama life saving

pemberian kortikosteroid serta ditunjang dengan pemberian antibiotik dan intake cairan/elektrolit yang adekuat.

Penyebab kematian syok hipovolemik + leucopenia.

Page 48: CR Ricky-Bais SJS

DAFTAR PUSTAKA Bastuji-Garin, et al. 1993. Clinical Classification of Cases of Toxic Epidermal Necrolysis, Stevens-Johnson Syndrome, and

Erythema Multiforme. Arch Dermatol 129 (1) : 92-96. Bastuji-Garin, S. 2000. SCORTEN: a severity-of-illness score for toxic epidermal necrolysis. J Invest Dermatol. 115:149-53. Budimulja, U.; L. S. Selamat. 1998. Epidemiology of Drug Eruption and Skin Testing with Drugs in Indonesia. Environ

Dermatol 5(Suppl 2) : 63-68. Chopra, et al. 2004. Stevens-Johnson Syndrome After Immunization with Smallpox, Anthrax, and Tetanus Vaccines. Mayo

Clin Proc 79 : 1193-1196.  Cohen, B. 2000. Stevens-Johnson Syndrome. Johns Hopkins University. Available at:

http://dermatlas.med.jhmi.edu/derm/display.cfm?ImageID=54 (diakses 25 Oktober 2012). Dunant, et al. 2002. Correlations Between Clinical Patterns and Causes of Erythema Multiforme Majus, Stevens-Johnson

Syndrome, and Toxic Epidermal Necrolysis. Arch Dermatol 138 : 1019-1024.

               

Page 49: CR Ricky-Bais SJS

Emond, R.T.D.; H.A.K. Rowland, P. D. Welsby. 1995. Colour Atlas of Infectious Diseases. 3 th ed. Barcelona: Mosby-Wolfe. 

Fagot, et al. 2001. Nevirapine and the Risk of Sevens-Johnson Syndrome or Toxic Epidermal Necrolysis. AIDS 15 (14). 1843-1848.

Foster, et al. 2005. Stevens-Johnson Syndrome. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/1197450-overview (diakses 25 Oktober 2012).

Fitzpatrick, T.B., et al. 1999. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 5 th edition. The McGraw-Hill.

Fritsch, P. O.; A. Sidoroff. 2000. Drug Induced Stevens-Johnson Syndrome/ Toxic Epidermal Necrolysis. J Clin Dematology American 1 (6) : 349-360.

Ghislain, P.D.; J.C. Roujeau. 2005. Treatment of Severe Drug Reactions : Stevens-Johnson Syndrome, Toxic Epidermal Necrolysis and Hypersensitivity Syndrome. Dermatology Online Journal 8 (1) : 5.

Hamzah, M. 2002. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Jones, et al. 2004. Early Diagnosis Is Key in Vancomycin-Induced Linear IgA Bullous Dermatosis and Stevens-Johnson Syndrome. JAOA 104 : 157-163.

Page 50: CR Ricky-Bais SJS

Labreze, et al. 2000. Diagnosis, Classification, and Management of Erythema Multiforme and Stevens-Johnson Syndrome. Arch Dis Child 83 : 347-352.

Landow, R. K. 1983. Kapita Selekta terapi Dermatologik. Diterjemahkan oleh Petrus A. Jakarta: CV EGC.

Levene, G.M.; C.D. Calnan. 1989. Atlas Berwarna Dermatology. Diterjemahkan oleh Drs. Med. Adji Dharma. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Lim, A.S.M.; I.J. Constable. 1987. Colour Atlas of Opthalmology. 2nd. Singapore. Lynch. 1994. Burket’s Oral Medicine Diagnosis and Treatment. 9th ed.

Philadelphia: J. B. Lippincot Co. 20-22. Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga Jilid 2. Jakarta:

Penerbit Media Aesculapius. 136-138. Martodihardjo, S. dkk. 1990. Sindroma Stevens-Johnson dalam Aspek Klinis dan

Patologi. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Page 51: CR Ricky-Bais SJS