cranio fasial
DESCRIPTION
Cranio FasialTRANSCRIPT
A. MEKANISME PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
OTOT PEMBENTUK BIBIR
Bibir
Bibir merupakan lipatan daging yang terdiri dari kulit di lapisan superficialnya dan
membran mukosa di lapisan internalnya, dengan musculus orbicularis, jaringan ikat longgar,
nervus labialis, serta pembuluh darah yang berda di antaranya. Kelenjar labial yang
menyekresikan mucus terletak internal dari orbicularis oris.
Bibir dapat digerakan. Serabut ototnya mengelilingi mulut, dari nasolabial sulci dan
nares (lateral dan superior) sampai mentolabial sulcus di inferior. Di bibir terdapat
m.orbicularis oris, otot bibir superior dan inferior, pembuluh darah dan saraf.
Fungsi bibir yaitu :
- mengontrol masuk dan keluarnya zat dari mulut dan saluran pernapasan.
menangkap (grasping) makanan dan menyedot minuman,
- menjaga makanan tetap berada di mulut,
- berbicara,
- osculasi (mencium).
Zona transisi bibir tersusun dari coklat sampai merah, terus ke dalam rongga mulut
(membrane mukosa). Frenulum labialis berada di midline membrane mukosa, dari vestibular
gingiva sampai mukosa bibir atas dan bawah; yang berada di bibir bawah lebih kecil. Frenula
kecil yang lain kadang-kadang terlihat di lateral region vestibular premolar. Pada bibir dapat
diamati peralihan antara epitel tanpa lapisan tanduk menjadi epitel berlapis tanduk.
Bibir atas dibentuk oleh pertumbuhan processus maxilaris arcus pharyngeal ke-1
pada masing-masing sisi ke arah medial. Akhirnya, processus maxillaries saling bertemu di
garis tengah dan bersatu, juga dengan processus nasalis medialis. Jadi bagian lateral bibir atas
dibentuk oleh processus maxilaris, dan bagian medial atau philtrum dibentuk oleh processus
nasalis medialis dengan bantuan processus maxilaris. Bibir atas disuplai oleh cabang labial
superior dari N. facial dan infraorbital arteri (V2).
Bibir bawah dibentuk dari processus mandibularis archus pharyngeal ke-1 dari
masing-masing sisi. Processus ini tumbuh ke arah medial di bawah stomodeum dan bersatu di
garis tengah untuk membentuk seluruh bibir bawah. Bibir bawah disuplai oleh cabang labial
inferior dari N.facial dan arteri mentale (V3).
1
Bibir atas dan bibir bawah berhubungan dengan gusi melalui frenulum superior dan
inferior. Pembentuknya dapat melewati daerah diantara Insisivus 1 untuk berlekatan dengan
papilla insivus, dimana insisivus dipisahkan oleh jarak yang disebut diastema.
Bibir bawah (Labium inferior) biasanya lebih lebar dibandingkan dengan bibir atas
(Labia superfluos entafada). Daerah pinggiran bibir yang berbatasan dengan kulit disebut
vermilion. Cekungan (groove) vertikal diatas upper lip dikenal sebagai philtrum sedangkan
semua kulit diantara bibir atas dengan hidung disebut ergotrid.
Lapisan kulit pada bibir mempunyai 3 lapisan sel, ini sangat tipis jika dibandingkan
dengan kulit wajah yang memiliki lapisan mencapai 16 lapisan sel. Kulit bibir terlihat terang
karena mengandung sedikit melanocytes (sel yang mengandung pigmen melanin,yang
memberikan warna pada kulit) sehingga pembuluh darah dapat terlihat dan memberikan
warna merah pada kulit bibir. Kulit bibir yang gelap terlihat kurang bagus, ini akibat karena
mengandung melanin yang banyak dan tebal.
Otot-otot bibir
Otot ini dapat dibagi menjadi 2 grup, yaitu lapisan lebih dalam pembentuk
m.buccinator pada pipi dan orbicularis oris yang menyerupai sphincter pada bibir. Lapisan
yang lebih superficial terbentuk dari sekumpulan otot kecil yang muncul dari maxilla, tulang
zygomaticum, fascia yang menutupi m. masetter, dan dari mandibulla. Otot-otot tersebut
berkumpul untuk memasuki bibir dengan gerak radial. Pada sudut mulut, beberapa serat yang
lebih pendek melewati beberapa serat di atasnya untuk memasuki bibir atas, dan begitu pula
sebaliknya. Otot ini dipersarafi oleh nervus cranial ke VII.
Otot sphincter
Otot sphincter adalah M. orbicularis oris.
Otot-otot dilator
Otot dilator terdiri atas satu seri otot kecil yang menyebar keluar dari bibir. Otot-otot
dilator bibir tersebar di sekitar bibir, dan fungsinya adalah untuk membuka bibir. Gerakan ini
biasanya diikuti dengan gerakan membuka mulut. Otot berasal dari tulang-tulang fascia di
sekeliling mulut dan berkonvergensi untuk berinsersio pada substansi bibir. Otot-otot
tersebut terbentang dari sisi hidung ke sudut mulut dan kemudian ke bawah, ke arah orificum
oris. Otot-otot ini dipersarafi oleh ramus buccalis dan mandibularis N. Facialis (Depressor
labii inferioris dan depressor anguli oris dipersarafi oleh nervus cabang mandibula).
Otot-otot dilator sebagai berikut :
2
1. M. Levator labii superioris aleque nasi
2. M. levator labii superioris
3. M. Zygomaticus minor
4. M. Zygomaticus mayor
5. M. Levator anguli oris
6. M. Risorius
7. M. Depressor anguli oris
8. M. Depressor labii inferioris
9. M. Mentalis
Otot-otot ini mengontrol pergerakan ekspresi daerah bibir, seperti ketika sedang
tersenyum, sedih atau sedang mencemooh. Pergerakan tersebut cenderung mengalihkan
gerakan penting otot dilator di rongga mulut, yang berhubungan dengan gerakan otot sfingter
yang menutupi rongga mulut. Kontraksi yang ringan dari serabut-serabut otot orbicularis oris
membuat bibir menutup secara bersamaan, ketika kontraksi yang kuat mengumpulkan bibir
seperti ketika bersiul. Perpisahan bibir dihasilkan oleh kontraksi bersama-sama dari otot
radial superior (maxillary) dan inferior (mandibular) dan relaksasi dari otot sfingter
orbicularis oris. Saat bibir atas relaksasi, disangga oleh gigi incisivus rahang atas. Jika gigi
tersebut terlalu menonjol ke depan, bibir atas tidak bisa berkontak dengan bibir bawah pada
posisi relaksasi.
B. MEKANISME PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
OTOT PEMBENTUK PIPI
Pipi
Pipi mempunyai struktur yang hampir sama dengan bibir. Pipi membentuk dinding
rongga mulut yang dapat bergerak. Secara anatomi, aspek external dari pipi bergabung
dengan region buccal, di anterior berhubungan dengan oral dan region mentalis (bibir dan
dagu), superior dengan region zygomaticum, posterior dengan region parotid, dan inferior
dibatasi dengan mandibula. Tonjolan pipi berada pada sambungan antara zygomaticum dan
region buccal. Tulang zygomaticum berada di bawah tonjolan dan arcus zygomaticum yang
berlanjut ke posterior, sering disebut “cheek bone”.
3
Pipi mempunyai lapisan eksternal berupa kulit, lapisan internal berupa membrane
mukosa, lapisan tengah berupa otot (yaitu buccinator), dan jaringan ikat yang mengandung
saraf dan pembuluh darah. Kelenjar buccal terletak internal dari buccinators.
Sensor inervasi kulit dan membran mukosa dari bibir atas berasal dari nervus
infraorbitalis, bibir bawah berasal dari nervus mentalis, sedangkan pipi berasal dari nervus
buccalis. Serta secretomotor kelenjar pada bibir atas dan bagian atas pipi lewat dari ganglion
pterygopalatinus di nervus maxillaris dan lanjutan infraorbitalisnya. Serta yang sama dari
kelenjar pada bibir bawah dan pipi bagian bawah lewat dari ganglion oticus di nervus
mandibularis dan alveolar inferiornya serta cabang buccal. Otot mendapatkan aliran darah
dari nervus facialis, seperti otot ekspresi wajah.
Otot Pipi
Otot yang utama pada pipi adalah buccinators. Superficial buccinators dibungkus oleh
lemak (bucal fat-pads). Terdiri dari serat yang pipih, tipis, tetapi kuat pada kontaknya dengan
membrane mukosa vestibuli oral. Serat ini melekat di atas dan di bawah permukaan luar
maxilla dan mandibula pada regio gigi molar yang dekat dengan garis refleksi gusi
muccoperiosteum dari processus alveolaris. Margin posteriornya melekat pada raphe
(kumpulan jaringan ikat) pterygomandibular.
Pipi disuplai oleh cabang buccal dari artery maxilla dan diinervasi oleh cabang buccal
dari n.mandibular.
Otot-otot pipi antara lain:
M. Buccinator
M. Masseter
M. Pterygoideus medialis
M. Pterygodeus lateralis
Buccinator dan orbicularis oris membentuk lembaran serat otot melewati sekeliling
wajah dari pterygomandibular pertama ke yang lainnya. Masing-masing raphe berkumpul
keluar dari ujung hamulus (tonjolan) lapisan pterygoid medial masuk ke permukaan
mandibula, di atas posterior dan diujung mylohyoid. Otot ini berkumpul seperti sebuah
kesatuan, zona perlekatan seperti nodus yang kecil terletak lateral dan berukuran kecil di atas
sudut mulut. Otot orbicularis oris dan buccinators merupakan bagian yang penting di
kedokteran gigi karena membentuk elemen yang penting dari lembaran otot yang terbentang
di bagian luar dari dental arcus. Sedangkan, otot ekspresi dan bagian yang berperan dalam
4
berbicara dan mastikasi adalah counter keseimbangan oleh gaya dari otot lidah bagian dalam
dental arcus. Jika keseimbangan terganggu, maka perubahan pada posisi gigi akan terjadi.
Perlekatan buccinators membatasi kedalaman vestibula mulut, khususnya sulcus di
antara gusi dan pipi. Ketika pipi dilebarkan dengan menariknya keluar, beberapa ridge
membrane mukosa akan muncul di antara bagian dalam gusi dan margin gusi. Ridge ini
dihasilkan oleh regangan kumpulan-kumpulan serat otot buccinator. Hal ini penting untuk
menunjukkan posisi otot-otot ini selama mencetak untuk pembuatan gigi tiruan.
C. MEKANISME PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
OTOT PEMBENTUK LIDAH
Lidah
Lidah merupakan struktur muscular di dalam rongga mulut. Pada permukaan bawah
lidah mukosanya licin. Permukaan dorsal lidah tidak teratur, di anterior ditutupi banyak
tonjolan kecil yang disebut papila. Di belakang batas ini permukaan lidah berkelompok
limfosit kecil: kelompok kecil limfonoduli dan tonsila lingualis, dengan limfonoduli
berkumpul mengelilingi invaginasi (kriptus) dari membran mukosa.
Lidah dibagi menjadi 2 bagian:
1. Oral, merupakan bagian yang dapat bergerak, membentuk 2/3 anterior lidah, dilapisi oleh
ephitelium squamosa berkeratin.
2. Pharyngeal, merupakan bagian yang tidak dapat bergerak, membentuk 1/3 posterior lidah,
dilapisi oleh epithelium squamosa tanpa keratin.
Fungsi:
Mastikasi
Perasa
Berbicara
Penelanan
Tipe Otot:
1. Ekstrinsik: menggerakkan lidah dalam rongga mulut
2. Intrinsik : mengubah bentuk lidah
Perkembangan Lidah
5
Lidah merupakan turunan dari semua archus pharyngeal yang kemudian berperan
menjadi berbagai komponen. Karena lidah berkembang “di dalam” dasar rongga mulut, maka
tahap-tahap perkembangan embrioniknya belum terlihat di luar. Sel otot lidah berasal dari
somit. Sementara itu, otot mastikasi merupakan turunan dari somitomer yang tidak
bersegmen.
Proses myogenesis lidah sama dengan myogenesis pada limb. Proses myogenesis dan
synaptogenesis pada otot mastikasi dapat dikatakan cukup tertunda jika dibandingkan dengan
otot-otot lainnya, dan masih belum lengkap saat lahir. Sementara itu, perkembangan dari otot
lidah berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan otot-otot lain dan berakhir di sekitar
waktu kelahiran. Proses myogenesis otot lidah dan otot mastikasi cenderung bergantung pada
perkembangan asal dari otot-otot tersebut, yaitu somit atau somitomer. Sedangkan proses
myogenesis dan synaptogenesisnya sendiri cenderung meningkat untuk memenuhi
persyaratan fungsional dari otot lidah dan otot mastikasi.
Archus pharyngeal adalah suatu jaringan ikat yang terdapat pada permukaan anterior
pada perkembangan embrio manusia. Archus pharyngeal yang pertama adalah archus
mandibular. Archus ini kemudian berkembang kearah kaudal. Secara paralel, archus
pharyngeal ke-2 adalah archus hyoid, dipisahkan dari yang pertama dengan alur yang tajam
dan dalam. Archus pharyngeal yang ke-3, 4 dan 6 lebih kecil dan lebih mencolok daripada
archus brachial yang berada di atasnya (archus brachial yang ke-5 menghilang karena
mengalami kemunduran). Tiga archus brachial yang terakhir tidak mencapai permukaan pada
midline tapi dibatasi oleh bagian lateral leher. Alur yang membatasi archus di luar permukaan
adalah brachesl grooves. Hubungan alur-alur ini kemudian berkembang menjadi kantung
lateral pada dinding pharyngeal, dan di belakang archus tersebut terdapat saluran cekung,
yaitu saluran pencernaan. Sebelum akhir minggu ke-4 embrio, saluran ini ditutup ujung
bagian atasnya oleh membran boccopharyngeal yang memisahkan saluran ini dari cavitas
oral primitive (stomodeum). Ephitelium anterior sampai membran buccopharyngeal dibentuk
dari ectoderm. Sedangkan, saluran yang berada di belakangnya dibentuk dari endoderm.
Sekitar 4 1/2 minggu, membran bucopharyngeal pecah. Kemudian lidah mulai berkembang
membentuk suatu pembesaran yang muncul di luar bagian belakang archus pharyngeal.
6
Setiap archus pharyngeal dihubungkan oleh sebuah saraf cranial khusus. 2/3 anterior
lidah dibentuk dari 2 pembesaran lingual lateral lidah dan tuberculum impar. Keduanya
berasal dari archus ke-1. Archus ke-1 merupakan bagian oral dari lidah. 1/3 posterior lidah
dibentuk dari copula (hypobranchial eminence) dan archus ke-3. Archus ke-3 merupakan
bagian pharyngeal dari lidah. Akar lidah dan epiglottis dibentuk dari pembesaran epiglottal
dari archus ke-4.
Mendekati minggu keempat, elevasi (peninggian) median triangular muncul pada
dasar pharynx primordial, hanya rostral ke arah foramen caecum. Pembengkakan ini- median
tongue bud (tuberculum impar)- merupakan indikasi pertama perkembangan lidah.
Kemudian, 2 dari distal tongue bud yang berbentuk oval (lateral lingual swelling)
berkembang pada masing-masing sisi median tongue bud.
Perkembangan lidah dimulai dengan rostral yang membengkak ke arah foramen cecum,
yaitu kuncup median dari lidah. (Part 1)
Tiga lingual bud merupakan hasil dari proliferasi mesenkim di bagian ventromedial
pada pasangan pertama archus pharyngeal. Archus pharyngeal bertambah ukurannya, saling
bergabung dan tumbuh berlebih pada median tongue bud. Distal tongue bud yang sudah
bergabung kemudian membentuk 2/3 anterior lidah.
7
Pembengkakan mesoderm pada faring tertutupi oleh endoderm. Foramen cecum
merupakan tempat sel tiroid mulai turun ke hypopharyngeal eminent. (Part 2)
Fusi distal tongue bud ditandai oleh middle groove, sulcus median pada lidah dan di
sebelah dalam oleh lingual septum fibrosa. Median tongue bud membentuk bagian yang tidak
jelas pada lidah orang dewasa.
Pembentukan 1/3 posterior (bagian pharyngeal) pada lidah ditandai oleh adanya 2
elevasi (peninggian) yang mengembangkan caudal menjadi foramen caecum.
Copula (L, bond, tie) terbentuk penggabungan bagian ventromedial pada pasangan
archus pharyngeal ke-2.
Hypopharyngeal eminence mengembangkan caudal menjadi copula dari mesenkim
pada bagian ventromedial pada pasangan archus ke-3 dan ke-4.
Selama lidah berkembang, copula berangsur-angsur tumbuh berlebih melampaui
hypopharyngeal eminence dan menghilang. Sehingga, bagian pharyngeal lidah berkembang
daripada bagian rostral hypopharyngeal eminence.
Garis fusi pada bagian anterior dan posterior lidah ditandai dengan groove yang
berbentuk V (sulcus terminalis). Archus pharyngeal mesenkim membentuk jaringan
penghubung dan vaskularisasi lidah. Kebanyakan otot-otot lidah merupakan turunan dari
myoblast yang berpindah dari occipital myotomes. Nervus hypoglossal (CN XII) mengiringi
myoblast selama perpindahannya dan innervasi otot lidah selama perkembangannya. Lidah
secara keseluruhan sudah berada di dalam mulut saat lahir, bagian 1/3 nya turun ke dalam
oropharynx pada usia 4 tahun.
Pembengkakan lingual di lateral bergabung dengan medial yang mengalami pertumbuhan
berlebih dan komponen archus ke-2. Pada midline permukaan terdapat depression yang
8
disebut sulcus medialis. Papilla circumvallata berada tepat di anterior sulcus terminalis.
(Part 3)
Tahapan akhir dari perkembangan ditandai dengan pertumbuhan organ yang
menyerupai jamur dari lingual papillae. Otot ekstrinsik lidah tumbuh ke dalam mesodermal
primordiumnya, sedangkan otot intrinsik membelah secara in situ dari mesenkim lidah.
Perkembangan Lidah dan Rongga Mulut Perkembangan serabut otot di dalam
lidah.
Persarafan Lidah
Perkembangan lidah menjelaskan pula aliran sarafnya. Suplai sensorik ke hampir
seluruh mukosa 2/3 anterior dari lidah (bagian oral) adalah cabang lingual dari divisi
mandibular nervus trigeminal (CN V), saraf dari archus pharyngeal ke-1. Archus ini
membentuk medial dan distal dari tongue bud. Meskipun saraf-saraf facial merupakan saraf
ke-2 dari archus pharyngeal, cabang chorda tympaninya mensuplai taste bud di 2/3 anterior
dari lidah, kecuali untuk papillae vallate. Akibat dari komponen archus ke-2, copula lebih
mengalami pertumbuhan daripada archus, saraf facial (CN VII) tidak mesuplai mukosa lidah
apapun kecuali untuk taste bud pada bagian oral dari lidah. Papilla valate dalam bagian oral
9
dari lidah diinervasikan oleh saraf glossopharyngeal (CN IX) dari archus pharyngeal ke-3.
Alasan untuk hal ini biasanya adalah 1/3 posterior dari mucosa lidah ditarik dengan ringan
secara anterior sebagai perkembangan lidah. 1/3 posterior dari lidah (bagian pharyngeal)
diinervasikan terutama oleh saraf glossopharingeal dari archus pharyngeal ke-3. Cabang
laring superior dari nervus CN X) dari archus ke-4 mensuplai area kecil dari anterior lidah ke
epiglotis. Semua otot lidah disuplai oleh saraf hypoglossal (CN XII), kecuali untuk
palatoglossus yang disuplai dari plexus pharyngeal oleh serat-serat yang timbul dari nervus
vagus.
Papillae dan Taste Bud
Papilla lidah muncul menjelang akhir minggu kedelapan. Papila sendiri adalah
penonjolan epitel mulut serta lamina propria yang mengambil bentuk-bentuk dan fungsi
berlainan. Ada 4 jenis:
a. Papila filiformis berbentuk kerucut menanjang, jumlahnya banyak dan tersebar diseluruh
permukaan lidah. Epitel yang tidak mengandung kuncup kecap, sebagian berlapis tanduk.
b. Papila fungiformis mirip jamur karena memiliki tangkai sempit dan bagian atas melebar
dengan permukaannya yang licin. Papila yang mengandung kuncup kecap pada
permukaan atasnya tersebar secara tidak teratur di antara papila filiformis.
c. Papila foliata kurang berkembang pada manusia, terdiri atas dua atau lebih rabung (ridge)
dan alur (furrow) paralel pada permukaan dorsolateral lidah. Duktus dari kelenjar serosa
bermuara pada dasar alur.
d. Papila sirkumvalata adalah papila sirkular yang sangat besar, dengan permukaan datarnya
menonjol di atas papila lain. Papila sirkumvalata tersebar sepanjang daerah V pada bagian
posterior lidah. Kelenjar serosa mensekresi lipase, untuk mencegah terbentuknya lapisan
hidrofobik diatas kuncup kecap yang dapat menghambat fungsinya. Aliran sekret ini
penting untuk menghanyutkan parti kel makanan dari kuncup kecap agar dapat menerima
dan mengolah rangsangan baru. Selain kelenjar serosa terdapat kelenjar mukosa dan serosa
kecil tersebar pada pelapis rongga mulut dengan fungsi sama yaitu menyiapkan kuncup-
kuncup kecap di bagian lain dari rongga mulut: epiglotis, faring, palatum untuk berespon
terhadap rangsangan pengecap.
Papillae vallata dan foliata muncul pertama kali dekat dengan ujung cabang nervus
glossopharyngeal (CN IX). Papilla fungiformis muncul kemudian, dekat dengan ujung
cabang chorda tympani Nervus facial (CN VII). Papilla filiformis berkembang selama awal
periode janin (10-11 minggu), mengandung saraf yang peka terhadap sentuhan. Taste bud
10
berkembang selama minggu ke 11 sampai 13 melalui interaksi induktif antara sel epithelial
lidah dengan sel syaraf gustatory dari chorda tympani, glossopharyngeal dan nervus vagus.
Kebanyakan taste bud berada di permukaan dorsal lidah dan beberapa berkembang di atas
arkus palatoglossal, palatum, permukaan epiglottis bagian posterior dan dinding posterior
oropharynx. Respon fetal dapat diinduksi(dipacu) oleh substansi bitter-tasting pada minggu
ke 26 sampai 28. Hal ini yang menandakan bahwa refleks dari taste buds dan otot-otot wajah
terbentuk pada tahapan ini.
Otot-Otot Lidah
Lidah adalah sebuah kantong epitel yang diisi oleh otot-otot dan jaringan ikat.
Membran mukosa lidah melekat dengan erat pada otot, karena jaringan ikat dari lamina
propria menyusup ke dalam celah-celah diantara berkas-berkas otot. Otot-otot ini muncul dari
lapisan mesoderm. Otot-otot ini dapat dikontrol oleh tubuh dan secara umum dikenal sebagai
otot rangka (voluntary striated muscle). Otot-otot ini dibagi ke dalam 2 grup, yaitu otot-otot
intrinsik dan ekstrinsik. Otot-otot yang berawal dan berakhir di dalam lidah disebut otot
intrinsik dan termasuk ke dalamnya 4 kelompok yaitu:
1. Grup superior longitudinal, terbentang dari depan ke belakang (anterior ke posterior)
dan berada di depan dorsum lidah.
2. Grup inferior longitudinal, juga terbentang dari anterior ke posterior tetapi dekat
dengan ventrum lidah.
3. Grup tranversal, terbentang dari sisi ke sisi.
4. Grup vertical, terbentang dari atas ke bawah (dorsal ke ventral)
Apabila grup longitudinal berkontraksi maka lidah akan memendek. Pemendekan lidah
ini akan membuat lidah lebih tebal dan lebih lebar. Namun, apabila grup tranversal
berkontraksi maka lidah akan sedikit lebih tebal dan panjang. Lain halnya apabila grup
vertical berkontraksi, maka lidah akan lebih lebar dan lebih panjang.
Otot intrinsik di dalam lidah adalah otot-otot yang awalnya berada di luar mulut
kemudian masuk ke dalam mulut. Otot-otot ekstrinsik sebenarmya lebih berhubungan dengan
anatomi secara langsung dibandingkan dengan oral histologi. Terdapat 4 pasang otot
ekstrinsik, kiri dan kanan. Hyoglossus terbentang dari sisi lateral tulang hyoid, naik ke
pinggir lateral lidah dan menekannya ke dasar mulut. Styloglossus melekat dari prossesus
styloideus, turun dan diteruskan ke dalam tepi lateral lidah dan menyatu dengan hyoglossus.
Styloglossus menekan lidah ke belakang dan sedikit ke atas. Lalu Palatoglossus terbentang
dari anterior palatum lunak, turun dan sedikit diteruskan ke tepi lateral lidah. Otot ini
11
mengangkat bagian posterior lidah dan menekannya sedikit ke belakang. Genioglossus
berawal dari superior genial tuberkel pada midline mandibula dan masuk ke dalam midline
lidah dari ujung ke dasar. Otot ini membantu gerak protusi, retrusi atau depressi lidah.
Otot Geniohyoid
Otot geniohyoid ini terletak di bagian medial permukaan atas mylohyoid dan
berkontak dengan sesama otot geniohyoid di seberangnya. Biasanya di atas otot
genioglossus. Geniohyoid disuplai oleh cabang-cabang saraf hypoglossal, tetapi serat-
seratnya diturunkan dari saraf spina servikal yang pertama. Otot ini berguna untuk
mengangkat dan menarik ke depan tulang hyoid atau berlawanan untuk menekan mandibula.
Otot Hyoglossus
Otot ini adalah suatu lembaran yang muncul dari permukaan atas dari keseluruhan
panjang kornus yang terbesar dan bagian lateral dari badan tulang hyoid. Seperti otot lainnya
di lidah (kecuali palatoglossus), hyoglossus dialiri oleh saraf hypoglossal. Gunanya untuk
menekan lidah. Permukaan lateral dari otot ini dihubungkan ke saraf lingual, lobus kelenjar
submandibular yang dalam dan duktus submandibular, saraf hypoglossal dan vena lingual
yang dalam.
Lobus kelenjar submandibular yang dalam terletak berlawanan dengan bagian
posterior permukaan lateral hyoglossus dari dimana dia mulai dipisahkan oleh saraf
hypoglossal dan vena lingual yang dalam. Duktus submandibular meninggalkan lobus
kelenjar yang dalam dan melewati permukaan lateral hyoglossus, dengan hubungan ke saraf
lingual yang telah dijelaskan, untuk membuka kavitas oral pada papilla sublingual di sisi
frenulum lidah.
Saraf hypoglossal berjalan ke depan pada permukaan lateral hyoglossus, suatu jarak
yang pendek diatas kornus yang terbesar dari hyoid. Di margin anterior otot, saraf
hypoglossal terbagi ke beberapa cabang yang bergerak ke otot-otot lidah. Di bagian ini
melewati hyoglossus, saraf hypoglossal bersama dengan vena lingual yang dalam.
Pada bagian posterior dari permukaan lateral hyoglossus berhubungan dengan otot
stylohyoid dan tendon lanjutan dari otot digastrik. Permukaan medial dari hyoglossus
dihubungkan pada saraf glossoparyngeal, ligamen stylohyoid dan arteri lingual. Saraf
glossopharyngeal berjalan ke dalam bagian atas hyoglossus untuk menyuplai membran
mukosa dari posterior pertama sampai ke 3 lidah. Ligamen stylohyoid berjalan ke dalam
bagian posterior hyoglossus untuk menempel pada kornus terakhir di hyoid bone. Arteri
12
lingual melewati pertengahan bagian yang lebih rendah dari batas posterior hyoglossus,
berjalan melewati atas kornus terbesar dari hyoid dan berbelok ke atas di batas posterior otot
untuk melewati permukaan yang lebih rendah dari lidah. Juga yang dihubungkan ke
permukaan medial dari hyoglossus adalah otot genioglossus.
Otot Mylohyoideus
Musculus mylohyoideus yang berasal dari 2 sisi, membentuk diafragma bergerak
yang berada di dasar rongga mulut. Leher bereda di bawah diafragma ini. Tiap otot ini
merupakan lapisan tipis yang berasal dari panjang keseluruhan garis mylohyoid pada aspek
medial mandibula. Otot ini mepunyai ujung posterior yang bebas. Serat posterior berjalan di
medial dan turun untuk masuk ke permukaan anterior dari badan tulang hyoid. Serat anterior
yang lain melewati medial dan turun untuk bertemu serat yang berhubungan dengan sisi yang
berlawanan di raphe median, di mana serat ini berjalan dari permukaan internal symphysis
menti menuju bagian depan tulang hyoid. Otot diinervasi oleh cabang mylohyoid dari nervus
alveolaris inferior, dan pergerakannya adalah untuk elevasi dasar mulut dan hyoid untuk
depresi mandibula.
Suplai saraf sensorik dari membran mukosa diperoleh dari cabang-cabang divisi
maksila dan mandibula dari nervus trigeminal (5th cranial). Suplai darahnya berasal dari
cabang arteri facial, lingual, dan maksila. Limfatik dari membrane mukosa mulut disalurkan
menuju submental, submandibular dan cervical lymph nodes atas yang dalam.
Ukuran rongga mulut diatur oleh otot buccinator dan mylohyoid; bentuk dan
pergerakan lidah oleh otot intrinsik dan ekstrinsik; dan posisi palatum lunak diatur oleh otot
palatan. Tulang yang membentuk rangka dari daerah mulut antara lain tulang
maksila,palatum, mandibula, dan hyoid.
Regions of the oral cavity
Rongga mulut dapat dibagi menjadi beberapa daerah yang penting dalam pemeriksaan mulut
untuk beberapa prosedur diagnosis penyakit, dan perancangan artificial dentures. Bagian
yang paling penting antara lain:
The floor of the mouth
Membrane mukosa yang membatasi dasar mulut berhubungan dengan batas luarnya
menuju ke bagian dalam dari badan mandibula dimana ia bersifat terus menerus dengan
mucoperiosteum dari gusi pada sisi lingual dari gigi. Di pusat, ia mejadi berlanjut dengan
13
membrane mukosa, menutup bagian anterior kedua-ketiga dari lidah. Dalam hubungannya
dengan mobilitas lidah yang baik, membrane mukosa itu sendiri dapat bergerak dengan
bebas, kecuali pada hubungan mandibulanya. Ia membentuk langit-langit dari ruang
sublingual yang seperti celah antara badan dan mandibula dan otot-otot lidah. Ia terdiri dari
kelenjar ludah sublingual, bagian dalam dari kelenjar submandibula dan duktusnya, arteri dan
saraf lingual dan saraf hypoglossal. Tepi bagian atas kelenjar sublingual membentuk ridge
dibawah lidah, dan duktus submandibular terbuka pada sisi-sisi frenulum lidah di belakang
gigi incisor bawah. Pada tingkat yang lebih dalam dari membrane mukosa dan membentuk
dasar dari ruang sublingual adalah otot-otot mylohyoid, membentuk diafragma mylohyoid.
Ini mensupport lidah dan isi dari ruang sublingual, memisahkan mereka dari ruang
submandibular pada lidah. Pada sisi lidah, bagian dasar mulut meluas ke belakang, menjadi
lebih dangkal bersamaan dengan hubungan mylohyoid naik melewati tepi alveolar, untuk
kemudian berakhir pada bagian cul-de-sac pada aspek yang lebih dalam dari gigi molar dan
di depan palatoglossal fold. Pertambahan dan pembentukan daerah ini penting dalam
merancang lower denture.
D. ORIGO DAN INSERTIO OTOT BIBIR
OTOT SPINCHTER BIBIR
OTOT ORIGO INSERTIO FUNGSI SARAF KETERANGAN
M.Orbicularis oris
Tulang: Bagian garis tengah anterior dari maksila dan mandibula Otot: Sudut mulut di mana serat bersatu dengan levator anguli oris, depresor anguli oris, zygomaticus mayor, dan risorius
Kulit di sekitar mulut
Menutup mulut, protrusi bibir
N. facialis (cabang buccal dan mandibula)
Spincter dari mulut dan serat-serat ototnya berada mengelilingi mulut
M.depressor anguli oris
Basis mandibula,tepat di bawah foramen mentale
Bibir bawah, pipi di sebelah lateral sudut mulut, bibir atas; beberapa seratnya bersatu dengan origo dari m. orbicularis oris
Menarik sudut mulut ke bawah, antagonis dengan levator anguli oris
N. facialis (cabang mandibular)
Antagonis dengan levator anguli oris
14
M. levator anguli oris Fossa canina maxillae
Sudut mulut, beberapa seratnya bersatu dengan origo dari orbicularis oris
Menarik sudut mulut ke arah medial dan atas
N. facialis (cabang zygomatic dan buccal)
M. zygomaticus mayor
Os.zygomaticus di dekat sutura zygomaticotemporalis
Bibir atas, sudut mulut; beberapa seratnya bersatu dengan origo dari orbicularis oris
Menarik sudut mulut ke arah lateral dan atas
N. facialis (cabang zygomatic dan buccal)
Sering disebut "laughing muscle"
M. zygomaticus minor
Os.zygomaticus di dekat sutura zygomaticomaxillaris (anterior dengan zygomaticus mayor)
Bibir atas, sudut mulut
meninggikan bibir atas, menggerakkan cuping hidung, pipi, dan dagu
N. facialis (cabang zygomatic dan buccal)
Ada di antara levator labii superioris dan zygomaticus mayor
M. levator labii superioris
Margo infraorbitalis dan bagian proc. zygomaticus maxilla di dekatnya; berasal dari massa otot M.orbicularis oris
Bibir atas lateral; beberapa seratnya bergabung dengan origo orbicularis oris
Menarik bibir atas
N. facialis (cabang zygomatic dan buccal)
M. levator labii superioris alaeque nasi
Proc.frontalis maxillae berasal dari massa otot M. orbicularis oris
Kartilago hidung, bibir atas lateral
meninggikan bibir atas dan dilatasi nostril
N. facialis (cabang zygomatic dan buccal)
Disebut juga bagian angular dari levator labii superioris
M. risoriusFascia parotidea, fascia masseterica
Bibir atas, sudut mulut; seratnya bersatu dengan origo dari orbicularis oris
Menurunkan bibir bawah
N. facialis (cabang mandibular)
Serat dari depressor anguli oris menutupi serat dari depressor labii inferioris
M. mentalisFossa insiciv pada mandibula Kulit dagu
Protrusi bibir bawah, membuat lesung pada kulit yang menutupi dagu, dan meningkatkan kedalaman vestibulum mulut di balik bibir bawah
N. facialis (cabang mandi bular)
E. ORIGO DAN INSERTIO OTOT PIPI
15
OTOT ORIGO INSERTIO FUNGSI SARAF KETERANGANM. masseter (bagian superfisial kepala)
Batas inferior dari 2/3 anterior dari archus zygomaticus
Sudut mandibula; Bagian inferior dan lateral dari ramus mandibula
Meninggikan mandi bula
N. trigeminus (cabang ma-
Seratnya terbentang dari posterior ke inferior
M. masseter (bagian dalam kepala—bagian yang lebih kecil)
Batas medial dari archus zygomaticus; Batas inferior dari 1/3 posterior archus zygomaticus
Superolateral ramus mandibula dan proc. Coronoideus
M. medial pterygoideus:Dalam kepala
Permukaan medial dari lempang lateral pterygoid
Permukaan medial dari ramus dan sudut mandibula
Meninggikan mandibula; Protrusi mandibula; Menggeser mandibula ke lateral
N. trigeminus (cabang me-
Otot mastikasi terdalam
M. medial pterygoideus:Superfisial kepala
Tuberositas maxillaris; proc. Pyramidal dari palatin
M. lateral pterygideus:Kepala atas
Sayap terbesar dari puncak infratemporal sphenoid
Temporomandibular joint bagian articular disc dan kapsul
Menurunkan dan protusi mandibula; menggeser mandibula ke lateral
N. trigeminus (cabang pterygoid lateral dari bagian mandibula yang keluar dari foramen ovale, terletak medial ke lateral pterygoid)
M. lateral pterygideus:Kepala bawah
Permukaan lateral dari lempeng pterygoid lateral
Fovea pterygoid pada leher dari condylus mandibula
F. ORIGO DAN INSERTIO OTOT LIDAH
16
OTOT EKSTRINSIK LIDAH
OTOT ORIGO INSERTIO FUNGSI SARAF KETERANGAN
M. genioglossus
Superior genial tuberkel dari mandibula
Serat-serat yang menyebar ke substansi lidah; Beberapa serat dimasukkan ke badan hyoid
Memperpanjang waktu menekan ke bawah
N. hypoglossus
Lidah terletak di antara genioglossus dan mm. hyoglossus Lingual n., n.hypoglossal dan duktus sub mandibular terletak di permukaan lateral m. hyoglossus
M. hyoglossus
Cornu lebih besar dan badan hyoid lebih kecil
Sisi lidah dimana serat-serat bercampur dengan m. hyoglossus Menekan ke bawah
M. styloglossusUjung dari proc. Styloideus
Sisi lidah dimana serat- serat bercampur dengan m.hyoglossus
Menarik ke dalam dan mengangkat
Otot ekstrinsik lidah terkecil
M. palatoglossusPalatine aponeurosis
Sisi lidah dimana serat- serat bercanpur dengan otot intrinsic
Mengangkat dan membatasi oropharyngeallythmus untuk deglutition
Plexus pharyngeal (bagian yang bergerak dari n. vagus dan bagian cranial dari n. accesorius)
Dikelompokkan sebagai otot ekstrinsik lidah atau otot dari palatum lunak
M.geniohyoideus
Spina mentalis inferior, di belakang symphysis mandibularis
Otot ini langsing, terletak di atas m. mylohyoideus, dan berinsersio pada permukaan corpus ossis hyoidei. Permukaan medialnya berhubungan dengan otot yang sama pada sisi lainnya.
Mengangkat os hyoideum dan menariknya ke depan; menarik mandibula ke bawah
N. cervicalis pertama melalui n. hypoglossus
OTOT INTRINSIK LIDAHOTOT ORIGO INSERTIO FUNGSI SARAF KETERANGAN
M.Superior longitudinal
Serat septum median, lapisan sub mukosa dekat epiglottis
Sekitar mukosa di ujung lidah
Memperpendek, Melengkungkan ujung lidah ke atas
N. hypoglossus
Berada di membran mukosa lidah bagian dorsal
M. Inferior longitudinal Akar lidah dan
Sub mukosa di akar lidah
Memperpendek, melengkungkan ujung
N. hypoglossus
Terbentang di sepanjang lidah
17
badan Hyoid lidah ke bawah
antara mm. genioglossus dan hyoglossus
M. Transversal
Serat septum median
Jaringan fibrosa pada submukosa dari tepi lidah
Memperpanjang dan mempersempit
N. hypoglossus
Terbentang di seluruh permukaan lidah
M. Vertical
Sub mukosa pada lapisan atas lidah
Sub mukosa pada lapisan bawah lidah
Memperluas dan memipihkan
N. hypoglossus
Terbentang dari bagian superior sampai inferior permukaan lidah
Otot Ekstrinsik Lidah
Otot Intrinsik Lidah
18