critical thinking-suntik heparin kel. 1

15
CRITICAL THINKING Disusun oleh : KELOMPOK I Ade Ayu D.M. (09001) Ahmad Nurseha (09002) Anisa Fitri L. (09003) Aryanda Bunga P. (09005) Aulia Rawindy (09006) Itjmi Ayoe Feryani (09028) Syifa Hilmiyah (09053) Vika Septia S. (09055) Wina Cesa Octaviani (09056) Yudith Ribka E. (09057)

Upload: itjmi-ayoe-feryani

Post on 24-Jun-2015

367 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Critical Thinking-suntik Heparin Kel. 1

CRITICAL THINKING

Disusun oleh :

KELOMPOK I

Ade Ayu D.M. (09001)

Ahmad Nurseha (09002)

Anisa Fitri L. (09003)

Aryanda Bunga P. (09005)

Aulia Rawindy (09006)

Itjmi Ayoe Feryani (09028)

Syifa Hilmiyah (09053)

Vika Septia S. (09055)

Wina Cesa Octaviani (09056)

Yudith Ribka E. (09057)

Sekolah Tinggi llmu Kesehatan Pertamedika

SI Keperawatan / Reguler – 2

Tahun Ajaran 2009 / 2010

Page 2: Critical Thinking-suntik Heparin Kel. 1

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan

rahmat-Nya makalah Critical Thinking ini dapat terselesaikan. Adapun hambatan –

hambatan yang kami hadapi dalam pembuatan makalah ini, merupakan hal yang sangat

berarti dan menjadi pengalaman yang tak ternilai harganya.

Makalah ini berjudul CRITICAL THINKING yang di dalamnya memuat

pembahasan – pembahasan mengenai berfikir kritis dalam keperawatan kepada pasien

dengan pemberian suntik heparin.

Demikian dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah yang

kami buat masih banyak kekurangannya, untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaannya makalah ini. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Jakarta, 04 Oktober 2010

Penulis

i

Page 3: Critical Thinking-suntik Heparin Kel. 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1

B. Tujuan........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3

A. Tinjauan kasus........................................................................................... 3

B. Penangan Perawat............................................…..................................... 3

BAB III PENUTUP..................................................................................................... 6

A. Kesimpulan............................................................................................... 6

B. Saran......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 7

ii

Page 4: Critical Thinking-suntik Heparin Kel. 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berfikir kritis adalah berfikir secara rasional dan menyeluruh dalam

menghadapi masalah dengan memperhatikan dan menguji fakta yang ada; melalui

analisa, ketepatan konsep dan kekreatifan cara pandang sehingga menghasilkan

pemecahan persoalan.

Dewasa ini, perawat dituntut untuk selalu berfikir kritis karena perawat

bertugas memberikan asuhan keperawatan kepada klien (manusia), klien itu sendiri

merupakan pribadi unik yang memerlukan penanganan berbeda untuk setiap

permasalahan per individu. Selain itu perawat dihadapkan pada pembuatan

keputusan – keputusan penting dalam berbagai hal terutama dalam melakukan

tindakan keperawatan dan perawat juga harus setuju dengan perubahan lingkungan

yang penuh dengan stress.

Pada penerapan metode berfikir kritis dalam keperawatan diperlukan

T.H.I.N.K., yang terdiri dari :

1. Total Recall

Total recall adalah usaha untuk mengingat kembali seluruh fakta – fakta yang

ada, pada saat – saat tertentu dimana fakta – fakta tersebut dibutuhkan.

2. Habits

Habits adalah proses berfikir yang sangat sering mengalami pengulangan.

3. Inquiry

Inquiry adalah mengidentifikasikan masalah secara menyeluruh ataupun detail.

4. New Ideas and Creativity

New ideas and creativity adalah metode berfikir kritis yang sangat spesial.

Pemikiran dari setiap individu sangat bervariasi.

5. Knowing how You Think

Knowing how you think adalah mengenal cara berfikir dengan sekali lagi

meluangkan pikiran untuk merenungkan bagaimana kita berfikir.

1

Page 5: Critical Thinking-suntik Heparin Kel. 1

Sedangkan model proses keperawatan itu sendiri terdiri atas empat tahap,

yaitu : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian ; dimana penerapan

dalam praktiknya mencakup pertimbangan ilmiah. Terutama saat membuat

kesimpulan tentang makna dan respon klien terhadap masalah kesehatan atau

menyamaratakan status fungsi kesehatan klien. Seperti halnya pembahasan kasus

keperawatan pada makalah ini.

B. Tujuan

Tujuan berfikir kritis, antara lain :

1. Perawat dapat membuat keputusan – keputusan penting.

2. Perawat dapat setuju dengan perubahan pada lingkungan yang penuh dengan

stress.

3. Perawat dapat membedakan sejumlah penggunaan dan isu – isu dalam

keperawatan.

4. Perawat dapat menganalisis pengertian hubungan dari masing – masing

indikasi, penyebab dan tujuan, serta tingkat hubungan.

5. Perawat dapat mengecek dasar analisis validasi keperawatan.

6. Perawat dapat memberikan alasan – alasan yang relevan terhadap keyakinan

dan kesimpulan yang dilakukan.

7. Perawat dapat mengevaluasi penampilan dan kesimpulan asuhan keperawatan.

2

Page 6: Critical Thinking-suntik Heparin Kel. 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

Anda diinstruksikan untuk pergi ke ruangan klien dan memberikan suntikan

heparin subkutan. Manual dari prosedur menuliskan langkah – langkah yang harus

dilakukan dalam memilih tempat suntikan di abdomen. Ketika anda memasuki

ruangan, klien mengatakan “Lambung saya sakit sekali, saya merasa ingin

muntah.” Apa yang akan anda lakukan?

B. Penanganan Perawat

Sebagai perawat, anda tidak perlu khawatir, karena hal itu dapat anda atasi

dengan berfikir secara sistematis melalui pendekatan proses keperawatan. Pertama,

jangan berfikir tindakan apa yang harus anda lakukan untuk mengatasi masalah

klien, tetapi identifikasi terlebih dahulu masalah apa yang sedang dialami klien

berdasarkan data subyektif maupun data obyektif. Kemudian, buatlah rencana

tindakan yang sesuai dengan masalah – masalah tersebut. Setelah itu, lakukan

tindakan yang anda rencanakan, dimulai dengan tindakan mandiri perawat.

Seperti halnya kasus di atas, hal – hal yang dapat anda lakukan, antara lain :

1. Melihat daftar riwayat penyakit terdahulu klien sebelum memberikan asuhan

keperawatan kepada klien. Hal ini dilakukan agar anda mengetahui kondisi

pasien dan kemungkinan komplikasi yang akan terjadi.

2. Jika saat anda memberikan asuhan keperawatan pada pasien terjadi

kejanggalan, dalam kasus ini nyeri lambung tiba – tiba. Hal utama yang anda

lakukan adalah total recall. Carilah fakta – fakta, dalam kasus ini “mengapa

pasien diberikan suntikan heparin”, “apakah penyakit yang membutuhkan

suntikan ini dapat menyebabkan nyeri lambung”, “ingat kembali riwayat

penyakit pasien terdahulu, adakah penyakit mengenai gangguan

gastrointestinal.” Kemudian anda diharapkan mengkaji klien secara

3

Page 7: Critical Thinking-suntik Heparin Kel. 1

menyeluruh terhadap respon nyeri, dimulai dengan pendataan secara objektif,

meliputi:

- Kondisi kesehatan klien.

- Respon terhadap penyakit.

- Praktik dan kepercayaan tentang kesehatan.

- Pola koping.

- Aktivitas sehari – hari.

- Bagaimana klien mengatasi keluhan, termasuk efek samping dari

pengobatan.

- Presepsi klien terhadap penyakitnya.

- Faktor lainnya.

Selanjutnya pengkajian data objektif yang didapat melalui hasil pemeriksaan

fisik dan observasi perilaku klien, seperti ;

- Lokasi nyeri

- Intensitas nyeri (range 1 – 10)

- Frekuensi nyeri

- Periode nyeri

3. Setelah mengkaji dan mendapatkan data – data yang valid, anda memasuki

tahap habits, yaitu “asuhan keperawatan yang tepat diberikan kepada klien

dengan keluhan nyeri lambung secara tiba - tiba.”

4. Hasil dari data – data tersebut kita dapat membuat kesimpulan. Seperti contoh

di atas, dari hasil pengkajian, perawat menemukan data bahwa nyeri

berlangsung baru saja dengan frekuensi terus menerus dan rasa nyeri

meningkat bertahap. Sedangkan hasil dari riwayat penyakitnya terdahulu dan

sekarang tidak ditemukan komplikasi yang terkait dengan gangguan

gastrointestinal. Dengan demikian, anda dapat menarik sebuah kesimpulan

bahwa klien tidak mengalami gangguan gastrointestinal yang berkaitan dengan

penyakitnya, melainkan nyeri perut tersebut disebabkan oleh stress. Stress telah

4

Page 8: Critical Thinking-suntik Heparin Kel. 1

memicu asam lambung meningkat sehingga menyebabkan nyeri pada lambung

pasien.

5. Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, harus menciptakan ide –

ide yang kreatif. Pada kasus di atas, setelah anda mengetahui kesimpulannya,

anda tidak diperkenankan melakukan tindakan suntik heparin secara langsung

melainkan anda harus melakukan tekhnik relaksasi dan support, antara lain :

- Lakukan tekhnik kinestetik (sentuhan) sambil mengatakan, “Bapak / Ibu apa

yang anda pikirkan saat ini?” dengan tersenyum. Jika klien tidak menjawab

anda kembali bertanya, “Apakah ada kecemasan yang Bapak / Ibu rasakan?”

“Bisa Bapak / Ibu ceritakan?”

- Dengarkan keluhan mereka. Berilah respon positif dan support jika

kecemasan klien berhubungan dengan masalah keluarga, seperti, “Saya

paham perasaan Bapak / Ibu, tapi menurut Bapak / Ibu apa tindakan yang

sebaiknya diambil?” Tetapi jika kecemasan klien berhubungan dengan

pemberian obat, berikan support dan tanamkan sugesti positif kepada klien

mengenai asuhan keperawatan yang akan diberikan, seperti “Bapak / Ibu

tidak perlu khawatir, suntikan ini akan terasa sakit tapi hal ini membantu

proses penyembuhan Bapak / Ibu. Saya akan melakukan dengan cepat

sehingga mengurangi rasa sakit.”

- Perlu diketahui bahwa cara berbicara, tatapan mata, mimik wajah dan

gesture tubuh perawat berpengaruh besar terhadap kepercayaan klien. Jadi

lakukanlah dengan wajar, lembut dan penuh perhatian.

6. Langkah terakhir yang anda lakukan adalah berfikir kembali sejenak sebelum

melakukan asuhan keperawatan, apakah yang anda lakukan telah sesuai dengan

SOP dan menghasilkan hasil yang diharapkan.

5

Page 9: Critical Thinking-suntik Heparin Kel. 1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada klien sangatlah

rumit karena manusia merupakan makhluk unik yang setiap individunya

memerlukan penanganan yang berbeda. Untuk itu perawat dituntut berfikir secara

sistematis melalui pendekatan proses keperawatan.

Seperti halnya kasus di atas, perawat diharuskan untuk berfikir, jangan

dimulai dengan tindakan apa yang harus anda lakukan untuk mengatasi masalah

klien, tetapi identifikasi terlebih dahulu masalah apa yang sedang dialami klien

berdasarkan data subyektif maupun data obyektif. Kemudian, buatlah rencana

tindakan yang sesuai dengan masalah – masalah tersebut. Setelah itu, lakukan

tindakan yang anda rencanakan, dimulai dengan tindakan mandiri perawat.

B. Saran

Saran – saran kami antara lain :

1. Jadilah perawat yang mengedepankan berfikir kritis pada setiap pemberian

asuhan keperawatan.

2. Lakukan pemberian asuhan keperawatan sesuai SOP, sehingga anda dapat

bertanggung gugat bila terjadi sesuatu.

3. Galilah informasi lebih mengenai dunia keperawatan dan penemuan –

penemuan terbarunya untuk penambahan informasi mengenai keperawatan,

sehingga anda lebih dihargai. Ingat anda adalah partner kerja dokter bukan

asistance dokter.

4. Gantilah kebiasaan cara pemberian asuhan keperawatan yang lama (tidak

sesuai dengan prosedur).

6

Page 10: Critical Thinking-suntik Heparin Kel. 1

DAFTAR PUSTAKA

Rubenfled, G.M & Scheffer, B.K. (1999). Critical Thinking in Nursing : An

Interactive Approach, 2nd Edition. Philadelphia: Lippincot

Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berfikir Kritis. Jakarta: Salemba Medika

Neal, M.J, (2006). At a Glance Farmakologi Medis, edisi 5. Erlangga

http://webcache.googleusercontent.com/search?

q=cache:3iMFnx1m9BgJ:bataviase.co.id/detailberita-

10398636.html+&cd=1&hl=id&ct=clnk

http://books.google.com/books?

id=OcYNttqVrjcC&pg=PA45&lpg=PA45&dq=suntikan+heparin+subkutan&sourc

e=bl&ots=DswF6HjHFS&sig=pwR9tMC6YPEO1vYQRIqxfj_FrN0&hl=id&ei=q

MmnTIbtAoi4vQORuPHZDA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=8&ved

=0CCgQ6AEwBw#v=onepage&q=suntikan%20heparin%20subkutan&f=false

http://www.slideshare.net/aliyah_nerz/berpikir-kritis-dalam-keperawatan

7