cross-cultural psychology - research and applications (personality)

21
Oleh: BQ. Hilmiatun 1208044023 Magister Psikologi Sains Universitas Ahmad Dahlan

Upload: beebq

Post on 15-Jul-2015

467 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Oleh: BQ. Hilmiatun

1208044023Magister Psikologi Sains

Universitas Ahmad Dahlan

Kepribadian merupakan perilaku khas dari seseorang, kepribadian ini akan membedakan orang dengan orang lainnya.

kepribadian dapat dibentuk berdasarkan dimana kita tinggal. kepribadian merupakan hasil proses interaksi seumur hidup antara organisme dan lingkungan

Keunikan dari seseorang dalam tradisi ini diwakili oleh spesifik campuran dari sifat-sifat yang berbeda.

Orang dalam budaya tertentu kelompok berbagi pengaruh tertentu dengan satu sama lain, tapi tidak dengan orang-orang di sosial lingkungan, maka diharapkan bahwa akan ada perbedaan dalam kepribadian lintas budaya.

Yang diamati dalam perbedaan lintas-budaya adalh skor rata-rata dari perbedaan dalam sifat yang mendasari yang mungkin telah diukur.

Perbedaan adalah akibat kesalahan dalam penerjemahan, arti budaya terikat spesifik dari beberapa item, atau aspek-aspek lain yang tidak ada hubungannya dengan sifat tersebut.

Ciri kepribadian yang tidak sama di seluruh kebudayaan

Konsep watak, lebih kearah ciri-ciri kepribadian , mengacu pada dasar biologis perbedaan antar-individu . Sebagai contoh , berdasarkan pengamatan pada perbedaan individu dalam pengkondisian anjing Pavlov didefinisikan sifat sistem saraf pusat yang mengatur proses rangsang dan penghambatan dalam reaksi terhadap rangsangan .

Dalam satu studi Lewis , Ramsay , dan Kawakami ( 1993) mengamati reaksi bayi Jepang dan Amerika ke inokulasi .

Rata-rata bayi Amerika menunjukkan reaksi lebih intens dalam menangis dan tanda-tanda ketidaknyamanan . Namun, pengukuran tingkat kortisol (dalam kondisi stres ) menunjukkan lebih intens Reaksi antara bayi Jepang.

Penafsiran pembalikan ini dalam pola antara perilaku terbuka dan reaksi biokimia tidak jelas , namun perbedaan tersebut dapat berfungsi sebagai peringatan bahwa kesimpulan tentang temperamen sebagai karakteristik bawaan atas dasar perbedaan lintas - budaya dalam pola perilaku sosial tidak mudah , bahkan pada bayi muda.

lima dimensi yang diperlukan , tidak lebih dan tidak kurang , untuk cukup memetakan domain kepribadian . Kelima dimensi

lima dimensi merupakan kecenderungan dasar manusia

Extraversion, yaitu dengan sosialisasi, mencari lingkungan sosial yang merangsang, outgoingness sebagai beberapa karakteristik penting.

Agreeableness, yaitu dengan kasih sayang, sensitivitas, kelembutan, dan kehangatan; menyenangkan orang.

Conscientiousness, dengan ketekunan, perilaku yang goal-directed, ketergantungan, dan selfdiscipline.

Neuroticism, dengan ketidakstabilan emosional, kecemasan, dan permusuhan; orang yang neurotik tegang, sementara orang yang memiliki emosional yang stabil cnderung merasa aman dan santai.

Openness To Experience (sebelumnya disebut budaya), dengan rasa ingin tahu, imaginativeness, dan kecanggihan

Pendekatan ini melihat sejauh mana ada kesamaan sifat dalam level individu. Seseorang juga bisa melihat pengaruh sosikultural yang berbeda-beda meskipun variasinya hanya sadikit. Ini berarti bahwa ada perilaku yang diidentifikasikan pada level populasi bukan hanya pada level individual.

Contoh dari pendekatan ini adalah penelitian yang dilakukan oleh peabody ( 1967,1985) dia menggambarkan perbedaan yang jelas antara stereotipe nasional dengan karakter nasional. Penggambaran tersebut dia sebut dengan “ model psychological characteristics of member of a nasionality.” untuk mengidentifikasi karakter nasional, peabody meminta judges untuk merating deskripsi sifat manusia di beberapa negara yang bervariasi. Peabody menggunakan teknik yang elegan untuk membedakan aspek evaluatif dengan aspek deskriptif

Personality diibaratkan sebagai kue bundar yang besar, kemudian tradisi adalah sebagai pemotong kue tersebut. Potongan-potongan tersebut akan menjadi trait (sifat) yang terstruktur. Secara umum trait memiiki struktur yang sama, namun bentuk’nya berbeda.

Locus of control : (Rotter, 1966) bahwa setiap orang berbeda dalam bagaimana dan seberapa besar kontrol diri mereka terhadap perilaku dan hubungan mereka dengan orang lain serta lingkungan.

internal > diri sendiri Eksternal > orang lain Ex; masyrakat Barat (Eropa-Amerika)

dan masyarakat Timur (Asia).

Sebagai contoh adalah penelitian perbandingan antara masyarakat Barat (Eropa-Amerika) dan masyarakat Timur (Asia).

Orang-orang Barat cenderung melihat diri mereka dalam kaca mata personal individual sehingga seberapa besar prestasi yang mereka raih ditentukan oleh seberapa keras mereka bekerja dan seberapa tinggi tingkat kapasitas mereka. Sebaliknya, orang Asia yang locus of control kepribadiannya cenderung eksternal melihat keberhasilan mereka dipengaruhi oleh dukungan orang lain ataupun lingkungan

• Kagitcibasi ( 1990,1996 ) membedakan self menjadi 3 yaitu ; relational self > masyarakat agrikultural dengan

gaya hidup collectivist separated self > lingkuangan perkotaan di

negara-negara barat yang dapat hidup terpisah dari anggota keluarga

autonomous-related self > kebebasan yang berhubungan dengan diri sendiri.

African personality Amae in Japan Indian conception ;

psikiater Barat-lah yang mengungkapkan paparan kepribadian orang Afrika yang diwarnai oleh prasangka dan stereotip

Sow ; penyakit tradisi Afrika selalu memiliki sebab eksternal berupa gangguan agresif dari dunia luar

amae adalh suatu konsep kunci untuk memahami struktur psikologi masyarakat Jepang secara individu serta memahami tatanan masyarakatnya secara keseluruhan.

amae (psi.lintasbudaya)› Pada awalnya istilah amae merujuk pada perilaku sang bayi

mendekatkan diri pada sang ibu, mengacu pada perasaan setiap bayi dalam pelukan ibunya yakni, ketergantungan (Doi dalam Bester (1992)

› Amae berkembang menjadi pernyataan hasrat akan ketergantungan terhadap orang lain. istilah lain dari amae > amaeru yang merupakan hasrat untuk mengikat suatu hubungan yang erat, suatu keinginan keterikatan terhadap seseorang.(Doi, 1992).

Doi dalam Ambarita (2010) bahwa orang yang memiliki sifat amae akan berkeinginan untuk mencurahkan semua kesulitannya kepada seseorang yang dipercayainya agar terlepas dari beban.

Konsep Kuyami ; perasaan menyesal yang disebabkan oleh kehilangan

seseorang atau ditinggalkan oleh orang yang dikasihi

Konsep Toriiru; perilaku memanjakan diri dengan orang lain, yang diwujudkan

dgn cara mencari atau menarik perhatian utk mencapai suatu tujuan. Cara yang dilakukan untuk menarik perhatian cenderung atraktif sehingga memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melakukan sikap amae

Konsep Higamu; sikap curiga. Hal ini disebabkan karena seseorang merasa

diabaikan, tidak mendapat balasan atau tidak diperlakukan adil

Konsep tanomo perilaku yang memicu munculnya sifat amae dalam diri

seseorang. tanomu memiliki arti meminta dan mengandalkan diri. Makna yang terkandung dalam perilaku ini adalah adanya hasrat bahwa seseorang ingin mendapat respon yang menguntungkan dirinya atas apa yang dilakukan

Paranjpe; jiva>> konsep yg menggambarkan diri sesorang termasuk pengalaman dan tindakannya sehari2.

Jiva (konsep lingkaran) terdapat ; nafas kehidupan, tubuh,inra and pikiran, intlek, aspek kognitif termasuk citra diri, representasi diri, dan tempat berlangsungnya pengalaman kebahagiaan.

dalam konsep jiva ; real self atau atman dan antar-atman (diri yg terdalam).

atman yakni dasar hidup yang sifatnya permanen atau tak dapat diubah, namun dapat direalisasikan dengan suatu pikiran yang terkendali.

antar-atman) merupakan asas eternal, merupakan Yang Esa dan melibatkan pengalaman utuh dari kebahagiaan. Kebahagiaan itu dapat diraih dengan keberadaan kesadaran tertentu.

Patan-jahli; yang memaparkan yoga. Menurutnya, cara untuk mencapai keberadaan kesadaran tertinggi adalah dengan penguasaan dan pengendalian pikiran, sehingga dapat fokus pada satu obyek, mengalihkan indera dari obyek kenikmatan (badaniah) dan bertahan dalam penderitaan.

ASC adalah nama untuk fenomena-fenomena termasuk pengalaman mistik, meditasi, hipnosis, kerasukan (trance), dan kemasukan setan (possession). Kalangan Kristen Protestan dan beberapa ilmuwan menganggap bahwa ASC merupakan abnormalitas

Terdapat hubungan antara tipe ASC (kerasukan atau kemasukan roh) dan ubah-ubahan budaya menurut Bourguignon. Kerasukan merupakan sesuatu yang tipikal untuk lelaki, sedang kemasukan roh untuk perempuan