crs obstruksi jalan napas
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
1/57
Case Report Session
OBSTRUKSI SALURAN NAPAS
Oleh :
Bunga Saridewi 1010312051
Harailinda 111031202!
Pre"e#$%r :
dr& '%ll( Ir)and(* S#&THT+KL
BA,IAN IL-U P.N/AKIT T.LIN,A HI'UN, T.N,,OROK
K.PALA 'AN L.H.R
RSUP 'r& -& 'A-IL PA'AN,
AKULTAS K.'OKT.RAN UNI.RSITAS AN'ALAS
PA'AN,
201
1
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
2/57
BAB 1
P.N'AHULUAN
Gangguan atau obstruksi jalan nafas adalah suatu keadaan tersumbatnya
saluran pernapasan sebagian atau seluruhnya. Obstruksi jalan nafas adalah keadaan
dimana jalan napas mengalami penyempitan atau obstruksi pada orofaring sampai
dengan trakeobronkus sehingga menimbulkan gejala sesak napas.1Obstruksi jalan
napas menyebabkan gejala sesak napas. Sesak napas adalah kesukaran bernapas
yang dirasakan oleh pasien sebagai suatu gejala subjektif.2
Kelainan sesak napas dapat disebabkan oleh kelainan rongga dada, kelainan
paru, sumbatan saluran napas, kelainan vaskuler paru dan lain-lain. al pertamayang menjadi kesulitan adalah menentukan lokasi obstruksi, apakah berada di
supraglotis, laring, trakea tau di bronkus.!
"ibutuhkan pendekatan yang sistematik untuk mengetahui hal tersebut.
#namnesis dilakukan se$ara $epat dan tepat karna sumbatan jalan napas bersifat
mengan$am nya%a.! &emeriksaan meliputi nasal dan oral airway, leher dan dada.
#uskultasi dada menentukan stridor yang disebabkan oleh turbulensi aliran udara. !
"alam penanggulangannya sumbatan jalan napas adalah dengan
mengusahakan agar jalan napas lan$ar kembali.' (indakan konservatif dapat
dilakukan pada $riteria )a$kson 1, sedang pada stadium 2 dan ! dapat dilakukan
trakeostomi dan pada stadium ' dilakukan krikotioidektomi.'
(rakeostomi merupakan tindakan pembukaan dinding anterior leher guna
men$apai trakea sebagai jalan pintas untuk bernafas yang bersifat sementara.
(rakeostomi dapat dilakukan melalui teknikpembedahan, baik elektif maupun
emergensi atau dapat melalui teknik dilatasi perkutaneus. *
2
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
3/57
BAB 2
TINAUAN PUSTAKA
2&1 Ana$%i Laring
+aring adalah bagian dari saluran pernafasan bagian atas yang
menghubungkan inferior faring dengan trakea. +aring berfungsi sebagai katup untuk
melindungi jalan-jalan udara dan menjaga agar jalan udara selalu terbuka, terutama
se%aktu menelan. +aring juga berfungsi sebagai mekanisme fonasi yang dira$ang
untuk pembentukan suara. Struktur kerangka laring terdiri dari satulang dan
beberapa kartilago yang berpasangan atau pun tidak. +aring terletak di bagian
anterior leher setinggi $orpus vertebra $ervikalis ///-0/.
angunan kerangka laring tersusun dari satu tulang, yaitu tulang hyoid dan beberapa
buah tulang ra%an. (ulang hyoid berbentuk seperti huruf , yang permukaan
superior dihubungkan dengan lidah, mandibula, dan tengkorak oleh tendo dan otot-
otot., 3
Kerangka laring terdiri dari sembilan tulang ra%an yang berhubungan melalui
ligamentum dan membrane, dari Sembilan tulang ra%an terdapat tiga yag tunggal
4$artilage thyroidea, $artilage $ri$oidea dan kartilago epiglotika5, dan tiga tulang
ra%an berpasangan 4$artilage arytenoidea, $artilage $orni$ulata, dan $artilage
$uneiformis5. Kartilago tidak berpasangan6
a. Kartilago tiroid terletak di bagian proksimal kelenjr tiroid. iasanya
berukuran lebih besar dan lebih menonjol pada laki-laki akibat hormone yang
disekresi saat pubertas.
b. Kartilago krikoid adalah $in$in anterior yang lebih ke$il da lebih tebal,
terletak di ba%ah kartilago tiroid.$. 7piglottis adalah tutup kartilago elasti$ yang melekat pada tepian anterior
kartilago tiroid. Saat menelen, epiglottis se$ara otomatis menutupi mulut
laring untuk men$egah masuknya makanan dan $airan.
Kartilago yang tidak berpasangan terdiri dari6
!
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
4/57
a. Kartilago aritenoid terletak di atas dan di kedua sisi kartilago krikoid.
Kartilago ini melekat pada pita suara sejati, yaitu lipatan berpasangan dari
epithelium skuamosa bertingkat.
b. Kartilago kornikulata melekat pada bagian ujung kartilago aritenoid$. Kartilago kuneiform berupa batang-batang ke$il yag membantu menopang
jaringan lunak.
8ongga laring dibagi dalam ! bagian yaitu supraglotik, daerah glotik dan
subglotik. "aerah supraglotis terdiri dari epilaring dan vestibulum. 7pilaring
merupakan gabungan dari permukaan epiglotis, plika ariepiglotika dan aritenoid,
sedangkan daerah subglotik adalah rongga laring yang terletak di ba%ah plika
vokalis.*
Gambar 2.1 #natomi laring anterior dan posterior 19
'
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
5/57
Gambar 2.2 #natomi laring potongan sagital dan potongan posterolateral 19
Gerakan laring dilaksanakan oleh otot ekstrinsik dan instrinsik. Otot
ekstrinsik suprahioid adalah m. digastrikus, m. geniohioid, m. stilohioid dan m.
milohioid sedangkan otot ekstrinsik infrahioid adalah m. sternohioid, m. omohioid
dan m. tirohioid.*, 3 Otot ekstrinsik laring yang suprahioid adalah m.digastrikus, m.
geniohioid, m. stilohioid dan n. milohoid. Otot yang infrahioid adalah m.sternohioid,
m. omohioid, dan m. tirohioid. Otot ekstrinsik ini berfungsi menarik laring ke ba%ah,
sedangkan infrahioid menarik laring ke atas.3
Otot-otot intrinsi$ laring adalah m. krikoaritenoid lateral, m. tiroepiglotika,
m. vokalis, m. tirotenoid, m. ariepiglotika dan m. krikoid. Gambaran otot- otot laringdapat dijelaskan melalui tabel berikut6, 3
*
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
6/57
Gambar 2.! Gambaran otot- otot laring
Sebagian besar laring dilapisi oleh mukosa toraks bersilia yang dikenal
sebagai epitel respiratorius. :amun, bagian-bagian laring yang terpapar aliran udara
tebesar, misalnya permukaan lingua pada epiglottis, permukaan superior plika
ariepiglotika, dan permukaan superior serta tepi bebas korda vokalis sejati, dilapisi
epitel gepeng yang lebih keras. Kelenjar penghasil mu$us banyak ditemukan epitel
respiratorius.
&ada pemeriksaan memakai ka$a dapat diamati epiglottis. (iga pita mukosa
meluas dari epiglottis lidah. "iantara pita median dan setiap pita lateral terdapat
suatu kantung ke$il, yaitu valekula. "i ba%ah tepi bebas epig;otis, dapat terlihataritenoid sebagai dua gundukan ke$il yang dihubungkan oleh otot interaritenoid yang
tipis. &erluasan dari masing-masing aritenoid ke anterolateralis menuju tepi lateral
bebas dari epiglottis adalah plika ariepiglotika, merupakan suatu membrane
kuadrangularis yang dilapisi mukosa. +ateral plika ariepiglotika terdapat sinus atau
resesus piriformis. Struktur ini bila dilihat dari atas, merupakan suatu kantung
berbentuk segitiga dimana tidak memiliki dinding posterior. "inding medialnya di
bagian atas adalah kartilago kuadrangularis di bagian ba%ah kartilago aritenoidea
dengan otot-otot lateral yang melekat padanya, dan dinding lateral adalah permukaan
dalam alae tiroid. "isebelah posterior sinus piriformis berlanjut sebagai hipofaring.
Sinus piriformis dan faring bergabung ke bagian inferior, ke dalam introitus
esophagus yang dikelilingi oleh otot krikofaringeus.
"alam laring sendiri terdapat dua pasang pita hori
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
7/57
dan sejati dipisahkan oleh ventrikulus laringis. jung anterior ventrikel meluas ke
superior sebagai suatu divertikulum ke$il yang diduga melumasi korda vokalis.
Gambar 2.' Gambaran vo$al fold11
+aring dipersarafi oleh $abang :. 0agus yaitu :n. +aringeus Superior dan
:n. +aringeus /nferior 4:n. +aringeus 8ekuren5 kiri dan kanan.
, *
:n. +aringeusSuperior meninggalkan :. vagus tepat di ba%ah ganglion nodosum, melengkung ke
depan dan medial di ba%ah #. karotis interna dan eksterna yang kemudian akan
ber$abang dua, yaitu 6 $abang interna bersifat sensoris, mempersarafi valle$ula,
epiglotis, sinus pyriformis dan mukosa bagian dalam laring di atas pita suara sejati
sementara $abang eksterna bersifat motoris, mempersarafi m. Krikotiroid.
:. +aringeus /nferior 4:. +aringeus 8ekuren5 berjalan dalam lekukan
diantara trakea dan esofagus, men$apai laring tepat di belakang artikulasio
krikotiroidea. :. laringeus yang kiri mempunyai perjalanan yang panjang dan dekat
dengan #orta sehingga mudah terganggu. =erupakan $abang :. vagus setinggi
bagian proksimal #. subklavia dan berjalan membelok ke atas sepanjang lekukan
antara trakea dan esofagus, selanjutnya akan men$apai laring tepat di belakang
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
8/57
artikulasio krikotiroidea dan memberikan persarafan sensoris, mempersarafi daerah
sub glotis dan bagian atas trakea dan persarafan =otoris, mempersarafi semua otot
laring ke$uali =. Krikotiroidea.
Suplai arteri dan drainase venosus dari laring parallel dengan suplai sarafnya.
#rteri dan vena laringea superior merupakan $abng-$abang arteri dan vena tiroidea
superior, dan keduanya bergabung dengan $abang interna saraf laringeus superior
untuk membentuk pedikulus neurovas$ular superior. #rteri dan vena laringeainferior
berasal dari pembuluh tiroidea inferior dan masuk ke laring bersama saraf laringeus
rekurens.
&embuluh limfe yang berasal dari laring di atas pli$a vo$alis mengiringi arteri
laringea superior melalui membrane tiroidea dan ditampung oleh nodi limdoidei$ervi$alis posterior profundi. &embuluh limfe dari laring di ba%ah plika vokalis
ditampung oleh nodi limfoidei $ervikalis profundi inferior., *
2&2 Ana$%i Tra4ea
(rakea merupakan pipa yang terdiri dari tulang ra%an dan otot yang dilapisi
oleh epitel torak berlapis semu bersilia. (rakea dapat dibagi 2 yaitu trakea bagian
atas 4servikal5 dan trakea bagian ba%ah 4thorak5. (rakea mulai dari ujung ba%ah
laring setinggi vertebra $ervikalis 0/ dan berakhir pada angulus sterni setinggi
vertebra torakalis 0-0/. (rakea terletak ditengah-tengah leher dan makin ke distal
bergeser ke sebelah kanan dan masuk ke mediastinum di belakang manubrium sterni.
&anjang trakea, dari pertemuan laring dan trakea setinggi > 4kartilago krikoid5
sampai bifurkasio aorta setinggi (', setinggi iga kedua pada orang de%asa dan iga
ketiga pada anak-anak. (rakea terdiri dari 1*-29 $in$in trakea yang berbentuk , di
bagian posterior terdapat jaringan yang merupakan batas dengan esophagus, yang
disebut dinding bersama antara trakea dan esophagus 4tra$heoesophageal party
%all5. >in$in-$in$in tersebut dihubungkan dengan membran elastik yang tipis.*
&anjang trakea kira-kira 12 $m pada pria dan 19 $m pada %anita. "iameter
antero-posterior rata-rata 1! mm sedangkan diameter transversa rata-rata 1 mm.
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
9/57
>in$in trakea paling ba%ah meluas ke inferior dan posterior diantara bronkhus utama
kanan dan kiri, membentuk sekat yang lan$ip disebalah dalam yang disebut karina.*
Gambar 2.* gambaran anterior trakea11
=ukosa didaerah subglotik merupakan jaringan ikat jarang, yang disebut
konus elastikus. Keistime%aan jaringan ini adalah bila terangsang mudah terjadi
edema dan akan terbentuk jaringan granulasi bila rangsangan berlangsung lama.*
&erdarahan trakea berasal dari $abang-$abang yang berasal dari a.tyroid
superior, a. bronkhial dan a. torakalis interna. "rainase melalui v. tyroid inferior dan
dialirkan menuju ke salah satu atau kedua vena brakhiosefalik. #liran limfe melalui
kelenjar limfe servia trakea dan trakeobronkial. &ersarafan simpatik berasal dari
$abang-$abang kardial trunkus simpatikus servikal dan n. vis$eral torak, serat post
gangglioniknya ke otot trakea untuk fungsi bronkodilator. Serabut parasimpatis
berasal dari n. vagus dan n. laryngeus rekuren, menyebabkan bronkokontriksi.*
3
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
10/57
Gambar 2. (rakea dan organ sekitarnya11
2&3 O"$ru4"i Laring
2&3&1 'e)ini"i
Obstruksi laring adalah keadaan tersumbatnya laring yang dapat disebabkan
oleh radang, benda asing 4korpus alienum5, trauma, tumor baik tumor jinak ataupun
ganas, alergi 4edema angioneurotik5 dan kelumpuhan nervus rekuren bilateral.2
2&3&2 .$i%l%gi
Sumbatan laring dapat disebabkan oleh radang akut dan radang kronis, benda
asing, trauma akibat ke$elakaan, perkelahian, per$obaan bunuh diri dengan senjata
tajam, trauma akibat tindakan medik, tumor laring, baik berupa tumor jinak ataupun
tumor ganas, kelumpuhan nervus rekuren bilateral2
2&3&2&1 Pen(a4i$ In)e4"i Pada Laring 67r%u#8
>roup adalah suatu penyakit infeksi laring yang berkembang $epat,menimbulkan stridor dan obstruksi jalan nafas. ?alaupun dapat terjadi pada usia
berapapun, bahkan pada de%asa, $roup terutama menyerang pada anak di ba%ah usia
tahun. >roup dapat dibedakan menjadi laringitis supraglotis 4epiglotitis5 akut dan
laringitis subglotis akut. =eskipun keduanya dapat bersifat akut dan berat, namun
19
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
11/57
epiglotitis $enderung lebih hebat, seringkali berakibat fatal dalam beberapa jam 4 -
12 jam5 tanpa terapi. Sedangkan perjalanan penyakit dari langiritis subglotis akut
berlangsung dalam beberapa hari 42-! hari5 hingga beberapa minggu.&ada
supraglotitis akut etiologinya seringkali. Sedangkan pada langiritis subglotis akut
etiologinya seringkali adalah virus.12
Gambar 2. a5 7piglotis normal, b5 7piglotitis
2&3&2&2 Traua
a& Traua Laring
(rauma pada laring dapat berupa trauma tumpul atau trauma tajam akibat
luka sayat, luka tusuk,dan luka tembak. (rauma tumpul pada daerah leher selain
dapat merusak struktur laring juga menyebabkan $edera pada jaringan lunak seperti
otot, saraf, pembuluh darah, dll. al ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari
seperti leher terpukul oleh tangkai pompa air, leher membentur dash board dalam
ke$elakaan mobil, tertendang atau terpukul %aktu berolah raga bela diri, berkelahi,
di$ekik, atau usaha bunuh diri dengan menggantung diri 4strangulasi5 atau seseorang
pengendara motor terjerat tali di jalan 4$lothesline injury5.2 allanger membagi
penyebab trauma laring atas6
11
(b)6a8
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
12/57
1. (rauma mekanik eksternal 4trauma tumpul, trauma tajam, komplikasi
trakeostomi atau krikotirotomi5 dan mekanik internal 4akibat tindakan
endoskopi, intubasi endotrakea, atau pemasangan pipa nasogaster5.
2. (rauma akibat luka bakar oleh panas 4gas atau $airan yang panas5 dan kimia4$airan alkohol, amoniak, natrium hipoklorit, dan lisol5 yang terhirup.
!. (rauma akibat radiasi pada pemberian radioterapi tumor ganas leher.
'. (rauma otogen akibat pemakaian suara yang berlebihan 4vokal abuse5
misalnya akibat berteriak, menjerit keras, atau bernyanyi dengan suara keras.2
& Traua In$ua"i
&emasangan pipa endotrakea yang lama dapat menimbulkan udem laring dan
trakea. Keadaan ini baru diketahui bila pipa di$abut karena suara penderita terdengar parau dan ada kesulitan menelan, gangguan aktivitas laring dan beberapa derajat
obstruksi pernapasan.1!
2&3&2&3 Tu%r
(umor jinak laring tidak banyak ditemukan, karena hanya kurang lebih *@
dari semua jenis tumor laring. (umor jinak laring dapat berupa papiloma laring,
adenoma, kondroma, mioblastoma sel granuler, hemangioma, lipoma dan
neurofibroma. &apiloma laring merupakan tumor jinak laring yang paling banyak
frekuensinya. Gejala khasnya berupa disfonia dan apabila papiloma telah menutup
rima glotis maka timbul sesak nafas dengan stridor yang dapat bertambah hebat
sampai terjadi sumbatan total jalan napas.2,1!
(umor ini dapat tumbuh pada pita suara bagian anterior atau daerah
subglotik. "apat pula tumbuh di plika ventrikularis atau aritenoid. Se$ara
makroskopik bentuknya seperti buah murbei, ber%arna putih kelabu dan kadang-
kadang kemerahan. )aringan tumor ini sangat rapuh dan kalau dipotong tidak
menyebabkan perdarahan. Sifat yang menonjol dari tumor ini ialah sering tumbuh
lagi setelah diangkat, sehingga operasi pengangkatan harus dilakukan berulang-
ulang.2
12
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
13/57
&apiloma pada orang de%asa merupakan lanjutan dari papilomatosis infantil
atau tumbuh pada usia pertengahan. Kedua keadaan ini dapat berubah jadi karsinoma
sel skuamosa. &erubahan ke arah keganasan terjadi khusus pada penderita yang
sebelumnya pernah mendapat radioterapi.
2&3&2&9 K%r#u" Alienu
enda asing di dalam suatu organ ialah benda yang berasal dari luar tubuh
atau dari dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada.enda asing yang
1!
Gambar 2.8 &apiloma +aring
,aar 2&! Karsinoma sel skuamosa pada laring
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
14/57
berasal dari luar tubuh, disebut benda asing eksogen, biasanya masuk melalui hidung
atau mulut. Sedangkan yang berasal dari dalam tubuh, disebut benda asing endogen.
enda asing eksogen terdiri dari benda padat, $air atau gas. enda asing
eksogen padat terdiri dari
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
15/57
2&3&3 ,e;ala Klini"
Gejala dan tanda sumbatan laring ialah6
1. Suara serak 4disfoni5 sampai afoni
2. Sesak napas 4dispnea5!. Stridor 4napas berbunyi5 yang terdengan pada %aktu inspirasi'. >ekungan yang terdapat pada %aktu inspirasi di suprasternal, epigastrium,
supraklavikula dan interkostal. >ekungan itu terjadi sebagai upaya dari otot-
otot pernapasan untuk mendapatkan oksigen yang adekuat.*. Gelisah karena pasien haus udara 4air hunger5
. ?arna muka pu$at dan terakhir menjadi sianosis karena hipoksia2
)a$kson membagi sumbatan laring yang progresif dalam ' stadium dengan tanda dan
gejala6
- Stadium 16 $ekungan tampak pada %aktu inspirasi di suprasternal, stridor
pada %aktu inspirasi dan pasien masih tenang.- Stadium 26 $ekungan pada %aktu inspirasi di daerah suprasternal makin
dalam, ditambah lagi dengan timbulnya $ekungan di daerah epigastrium.
&asien sudah mulai gelisah. Stridor terdengar pada %aktu inspirasi.
- Stadium !6 $ekungan selain di daerah suprasternal, epigastrium juga terdapat
di infraklavikula dan sela-sela iga, pasien sangat gelisan dan dispnea. Stridor
terdengar pada %aktu inspirasi dan ekspirasi.- Stadium '6 $ekungan-$ekungan di atas bertambah jelas, pasien sangat gelisah,
tampak sangat ketakutan dan sianosis. )ika keadaan ini berlangsung terus
maka pasien akan kehabisan tenaga, pusat pernapasan paralitik karena
hiperkapnea. &asien lemah dan tertidur, akhirnya meninggal karena asfiksia.2
2&3&9 Ta$ala4"ana
"alam penanggulangan sumbatan laring pada prinsipnya diusahakan supaya
jalan napas lan$ar kembali. (indakan konservatif dengan pemberian antiinflamasi,
anti alergi, antibiotika, serta pemberian oksigen intermitten dilakukan pada sumbatan
laring stadium satu yang disebabkan peradangan. (indakan operatif atau resusitasi
untuk membebaskan saluran napas ini dapat dengan $ara memasukkan pipa
1*
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
16/57
endotrakea melalui mulut 4intubasi orotrakea5 atau melalui hidung 4intubasi
nasotrakea5, membuat trakeostoma atau melakukan krikotirotomi.2
/ntubasi endotrakea dan trakeostomi dilakukan pada pasien dengan sumbatan
laring stadium 2 dan !, sedangkan krikotirotomi dilakukan pada sumbatan laring
stadium '. (indakan operatif atau resusitasi dapat dilakukan berdasar analisis gas
darah.2 /ndikasi intubasi endotrakea adalah untuk6
- =engatasi sumbatan saluran napas bagian atas- =embantu ventilasi
- =emudahkan mengisap se$ret dari traktus trakeo-bronkial
- =en$egah aspirasi se$ret yang ada di rongga mulut atau yang berasal dari
lambung2
&ipa endotrakea yang dibuat dari bahan polyvinil$hloride dengan balon 4$uff5 pada ujungnya yang dapat diisi dengan udara, diperkenalkan oleh magill pertama
kali tahun 13', dan sampai sekarang sering dipakai untuk intubasi. kuran pipa
endotrakea ini harus sesuai dengan ukuran trakea pasien dan umumnya untuk orang
de%asa dipakai yang diameter dalamnya -,* mm. &ipa endotrakea yang
dimasukkan melalui hidung dapat dipertahankan untuk beberapa hari. Se$ara umum
dapat dikatakan bah%a intubasi endotrakea jangan melebihi hari dan untuk
selanjutnya sebaiknya dilakukan trakeostomi.2
(eknik intubasi endotrakea merupakan tindakan penyelamat dan dapat
dilakukan tanpa atau dengan analgesia topikal dengan Aylo$ain 19@. &osisi pasien
tidur terlentang, leher fleksi sedikit dan kepala ekstensi. +aringoskop dengan spatel
bengkok dipegang dengan tangan kiri, dimasukkan melalui mulut sebelah kanan,
sehingga lidah terdorong ke kiri. Spatel diarahkan menelusuri pangkal lidah ke
valekula, lalu laringoskop diangkat ke atas, sehingga pita suara dapat terlihat.
"engan tangan kanan pipa endotrakea dimasukkan melalui mulut terus melalui $elah
antara kedua pita suara ke dalam trakea. &ipa endotrakea dapat juga dimasukkan
melalui salah satu lubang hidung sampai rongga mulut dan dengan $unam magill
ujung pipa endotrakea dimasukan ke dalam $elah anatara kedua pita suara sampai ke
trakea.2
1
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
17/57
Kemudian balon diisi udara dan pipa endotrakea difiksasi dengan baik.
#pabila menggunakan spatel laringoskop yang lurus maka pasien yang tidur
terlentang itu, pundaknya harus diganjal dengan bantal pasir, sehingga kepala mudah
diekstensikan maksimal.2
+aringoskop dengan spatel yang lurus dipegang dengan tangan kiri dan
dimasukkan mengikuti dinding faring posterior dan epiglotis diangkat hori
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
18/57
2&&1 Indi4a"i $ra4e%"$%i an$ara lain
1. =engatasi obstruksi laring
2. =engurangi ruang rugi 4dead air spa$e5 di saluran napas bagian atas seperti
daerah rongga mulut, sekitar lidah dan faring. "engan adanya stoma makaseluruh oksigen yang dihirupnya akan masuk ke dalam paru, tidak ada yang
tertinggal di ruang rugi itu. al ini berguna pada pasien dengan kerusakan
paru, yang kapasitas vitalnya berkurang.!. =empermudah pengisapan sekret dari bronkus pada pasien yang tidak dapat
mengeluarkan sekret se$ara fisiologik, misalnya pada pasien dalam koma.
'. ntuk memasang respirator 4alat bantu pernapasan5*. ntuk mengambil benda asing dari subglotik, apabila tidak mempunyai
fasilitas bronkoskopi.2
2&&2 Ala$+ala$ $ra4e%"$%i
#lat yang perlu dipersiapkan untuk melakukan trakeostomi ialah semprit
dengan obat anlagesia 4novokain5, pisau 4skalpel5, pinset anatomi, gunting panjang
yang tumpul, sepasang pengait tumpul, klem arteri, gunting ke$il yang tajam serta
kanul trakea yang ukurannya $o$ok untuk pasien.2
1
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
19/57
Gambar 2.19 #lat Calat trakeostomi 1*
2&&3 Te4ni4 Tra4e%"$%i
2&&3&1 Tra4e%"$%i eergen"i
(rakeostomi emergensi relatif jarang dilakukan , dan penyebab yang sering
adalah obstruksi jalan nafas atas yang tidak bisa diintubasi. #noksia pada
obstruksi jalan nafas akan meyebabkan kematian dalam %aktu '-* menit dantindakan trakeostomi harus dilakukan dalam 2-! menit. (eknik insisi yang paling
baik pada trakeostomi emergensi adalah insisi kulit vertikal dan insisi vertikal pada
$in$in trakea kedua dan ketiga. /nsisi vertikal ini lebih baik karena lebih mudah
dilakukan dan lebih $epat, dimana insisi kulit vertikal dapat langsung diteruskan
dengan $epat menuju jaringan lemak subkutan, fasia servikal dalam pada garis
tengah yang relatif avaskuler.*
13
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
20/57
Gambar 2.11 (eknik (rakeostomi 7mergensi1*
2&&3&2 Tra4e%"$%i .le4$i)
&asien tidur terlentang, bahu diganjal dengan bantalan ke$il sehingga
memudahkan kepala untuk diekstensikan pada persendian atlanto oksipital. "engan
posisi seperti ini leher akan lurus dan trakea akan terletak di garis median dekat
permukaan leher. Kulit daerah leher dibersihkan se$ara asepsis dan antisepsis dan
ditutup dengan kasa steril.2
Obat anastetikum 4novokain5 disuntikkan di pertengahan krikoid dengan fosa
suprasternal se$ara infiltrasi. Sayatan kulit dapat vertikal di garis tengah leher mulai
29
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
21/57
diba%ah krikoid sampai fosa suprasternal atau jika membuat sayatan hori
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
22/57
Gambar 2.12 (eknik (rakeostomi1*
22
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
23/57
ntuk menghindari terjadinya komplikasi perlu diperhatiakan insisi kulit
jangan terlalu pendek agar tidak sukar men$ari trakea dan men$egah terjadinya
emfisema kulit. kuran kanul harus sesuai dengan diameter lumen trakea. ila kanul
terlalu ke$il, akan menyebabkan kanul bergerak-gerak sehingga terjadi rangsangan
pada mukosa trakea dan mudah terlepas ke luar.2
ila kanul terlalu besar, sulit untuk memasukkannya ke dalam lumen dan
ujung kanul akan menekan mukosa trakea dan menyebabkan nekrosis dinding trakea.
&anjang kanul harus sesuai pula. ila terlalu pendek akan mudah keluar dari lumen
trakea dan masuk ke dalam jaringan subkutis sehingga timbul emfisema kulit dan
lumen kanul akan tertutup sehingga menimbulkan asfiksia. ila kanul terlalu panjang
maka mukosa trakea akan teriritasi dan mudah timbul jaringan granulasi.
2
2&&9 Perawa$an #a"
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
24/57
2. Komplikasi segera 4hari 1-1'56 7mfisema subkutis, &erubahan posisi kanul,
pneumothorak atau pneumomediastinum, sumbatan kanul, nekrosis trakea,
perdarahan sekunder, gangguan menelan, edema paru dan infeksi
!. Komplikasi lambat 4D 1' hari56 &erdarahan, adanya granuloma, kesulitandekanulasi, fistula trakeo-esofageal, adanya fistula trakeokutan, adanya
stenosis laryngotrakea, jaringan parut dan fistula a. innominata-trakea
2&= Kri4%$ir%$%i
Krikotirotomi merupakan tindakan penyelamat pada pasien dalam keadaan
ga%at napas. "engan $ara membelah membran krikotiroid. (indakan ini harus
dikerjakan $epat %alaupun persiapannya darurat.2
2&=&1 Indi4a"i 4ri4%$ir%$%i
/ndikasi krikotirotomi antara lain ialah62
1. &erlengkapan dan alat-alat intubasi endotrakea atau trakeostomi tidak memadai
untuk mengatasi obstruksi jalan napas yang berat.
2. Kebutuhan untuk mempertahankan jalan napas dilakukan oleh tenaga yang tidak
terlatih medis.
!. Keperluan untuk mempertahankan jalan napas pada obstruksi laring karena
tumor, sehingga seluruh bagian krikotiroid akan ikut dikeluarkan pada saat
operasi definitif.1'
2&=&2 Te4ni4 4ri4%$ir%$%i
&asien tidur telentang dengan kepala ekstensi pada artikulasi atlanto
oksipitalis. &un$ak tulang ra%an 4adamEs apple5 mudah diidentifikasi difiksasi
dengan jari tangan kiri. "engan telunjuk jari tangan kanan tulang ra%an tiroid diraba
ke ba%ah sampai ditemukan kartilago krikoid.
2'
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
25/57
Gambar 2.1! Krikotirotomi
=embran krikotiroid terletak di antara kedua tulang ra%an ini. "aerah ini diinfiltrasi
dengan anastetikum kemudian dibuat sayatan hori
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
26/57
Gambar 2.1' (eknik krikotirotomi
2&=&3 K%#li4a"i
Kerugian teknik ini banyak, sehingga terbatas penggunaannya. 8uang
krikotiroid relatif sempit dan sering tidak $ukup untuk memasukkan pipa trakeostomi
dengan ukuran adekuat tanpa merusak kartilago krikoid. (iap luka pada krikoid
dapat diikuti dengan perikondritis dan stenosis laring. #rteri krikotiroid masuk ke
dalam ruang krikotiroid dekat garis tengah yang mungkin menjadi sumber perdarahan yang $ukup banyak selama melakukan teknik ini.1'
Stenosis subglotik akan timbul bila kanul dibiarkan terlalu lama. =akin lama
pipa terpasang pada membran krikotiroid, makin besar kemungkinan terjadi
perinkondritis, karena kanul yang letaknya tinggi akan mengiritasi jaringan-jaringan
di sekitar subglotik, sehingga terbentuk jaringan granulasi, dan akhirnya stenosis
laring. Sehingga sebaiknya segera diganti dengan trakeostomi dalam %aktu '
jam.2,1'
Krikotirotomi merupakan kontraindikasi pada anak di ba%ah 12 tahun,
demikian juga pada tumor laring yang sudah meluas ke subglotik dan terdapat
laringitis. 2
2
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
27/57
2&=& 9 Perawa$an #a"
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
28/57
kurang sempurna pas$a bedah, e5 pembedahan di rongga toraks dan abdomen. 8asa
nyeri pada %aktu bernapas dan batuk menyebabkan pasien takut membatukkan
sekretnya keluar, f5 posisi tidur pas$a bedah yang menyukarkan aliran sekret.2
Faktor penyebab sumbatan lain ialah 5 tumor jinak atau ganas yang terdapat
di dalam atau di luar lumen yang menekan dinding bronkus, 5 kelenjar getah bening
yang menekan dinding bronkus, 5 alergi, seperti pada asma, 35 benda asing eksogen,
195 faktor predisposisi, seperti umur, jenis kelamin dan kelainan anatomi traktus
trakeobronkial.2
2&>&2 L%4a"i #en(ea "ua$an r%n4u"
Sumbatan bronkus dapat disebabkan oleh 15 sumbatan di dalam lumen
bronkus, 25 kelainan dinding traktus trakeobronkial, !5 kelainan di luar traktus
trakeobronkial.
Sumbatan didalam lumen bronkus, seperti oleh a5 benda asing eksogen, yaitu
benda asing yang berasal dari luar traktus trakeobronkial 4misal6 gigi yang $opot5,
atau benda asing yang berasal dari luar tubuh, b5 benda asing endogen, yaitu yang
berasal dari dalam traktus trakeobronkial, seperti sekret kental, darah, nanah, krusta.2
Kelainan dinding traktus trakeobronkial, yang dapat menyebabkan terjadinya
sumbatan lumen, seperti6 a5 peradangan, edema mukosa, ulkus, penebalan mukosa, jaringan granulasi, b5 kelainan $in$in trakea dan bronkus, seperti adanya penonjolan,
$5 kelainan kelenjar limfa di mukosa dan submukosa, d5 kelainan pembuluh darah
pada dinding trakea dan bronkus, penebalan pembuluh darah, e5 tumor di dinding
bronkus, f5 jaringan sikatriks.2
Kelainan di luar traktus trakeobronkial, yang menekan lumen, seperti, a5
penekanan oleh pembuluh darah aorta pada aneurisma aorta, arteri pulmonalis, b5
pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar timus, $5 pembesaran kelenjar limfa di
sekitar trakea, bronkus, dan mediastinum, d5 kelainan di daerah mediastinum dan
jantung, seperti tumor mediastinum, pembesaran atrium kanan, benda asing di
esophagus.2
2
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
29/57
2&>&3 Kla"i)i4a"i
)a$kson 413!5 membagi sumbatan bronkus dalam ' tingkat6
1. Sumbatan sebagian bronkus 4 by-pass valve obstruction = katup bebas). &ada
sumbatan ini inspirasu dan ekspirasi masih dapat terlaksana, akan tetapi
salurannya sempit, sehingga terdengar bunyi napas 4mengi5, seperti pada
pasien asma bronkial. &enyebab6 benda asing di dalam bronkus dari luar,
edema dinding bronkus, serta tumor di dalam lumen bronkus.2. Sumbatan seperti pentil. 7kspirasi terhambat, atau katup satu arah
(expiratory check-valve obstruction = katup penghambat ekspirasi). &ada
%aktu isnpirasi udara napas masih dapat le%at, akan tetapi pada ekspirasi
terhambat, karena kontraksi otot bronkus. entuk sumbatan ini menahan
udara di bagian distal sumbatan, dan proses yang berulang pada tiap
pernapasan mengakibatkan terjadinya emfisema paru obstruktif. &enyebab6
benda asing di bronkus pada bronkitis.!. Sumbatan seperti pentil yang lain, ialah inspirasi yang terhambat (inspiratory
check-valve obstruction = katup penghambat inspirasi). &ada keadaan ini
inspirasi terhambat, sedangkan ekspirasi masih dapat terlaksana. dara yang
terdapat di bagian distal sumbatan akan di absorbsi, sehingga terjadi
atelektasis paru. &enyebab6 benda asing di dalam lumen bronkus, traumadinding bronkus dan peradangan berat bronkus.2
2&>&9 'iagn%"i"
"iagnosis sumbatan bronkus ditentukan dengan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan radiologi$. Sumbatan bronkus dapat ditemukan pada hampir semua
penyakit bronkopneumonia. Gejalanya tergantung pada luas sumbatan, dari yang
ringan sampai yang berat. ang ringan ialah rasa tidak nyaman ketika bernapas,
sedangkan yang berat ialah terdapatnya asfiksia. )adi gejalanya ialah6 15 suara mengi
terdengar di mulut, 25 dispnea, !5 asfiksia. &ada pemeriksaan fisik mungkin terdapat
atelektasis atau emfisema paru. Gambar radiologi$ juga memperlihatkan gambaran
atelektasis atau emfisema paru.2
23
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
30/57
2&>&5 Ta$ala4"ana
2&>&5&1 Penanggulangan Sua$an Tra4ea
(ujuannya ialah untuk memperlan$ar saluran napas. &ada benda asing
dilakukan bronkoskopi untuk mengeluarkan benda asing. &ada trakeomalasia primer,
yang disebabkan oleh deformitas kongenital dari $in$in trakea, pada umumnya todak
perlu tindakan, oleh karena pada kebanyakan kasus dapat sembuh sendiri dalam
pertumbuhannya, tetapi pada keadaan ga%at dapat dibuat trakeostomi, sebagai
penyanggah 4stent5 pada trakea, selama pertumbuhannya 4sampai agak besar5.2
(rakeomalasia sekunder biasanya disebabkan oleh faktor ekstrinsik, seperti
anomali pembuluh darah atau sebagai komplikasi operasi pada fistula trakeo-
esofagus. &ada tumor trakea intubasi endotrakea tidak mungkin dikerjakan, karena berbahaya, dapat menyebabkan sumbatan komplit saluran napas, terutama pada
tumor yang terdapat pada bagian proksimal. >ara menolongnya ialah dengan
memberikan oksigen dan obat sedatif dengan berhati-hati. Sebaiknya hal ini
dilakukan di kamar operasi, dengan mempersiapkan obat-obatan, bronkoskop kaku,
dilatators, teleskop, $unam biopsy, dan alat trakeostomi.2
2&>&5&2 Penanggulangan Sua$an Br%n4u"
(ujuan penanggulangan sumbatan bronkus ialah untuk mengembalikan
fisiologi, yaitu ventilasi dan drainase sekret dengan memperbaiki gerakan silia,
kekuatan batuk dan mendeham. &ada sumbatan bronkus yang disebabkan oleh
peradangan, pengobatan selain terhadap infeksinya, juga ditujukan untuk drainase
paru. "iberikan obat ekspektoransia dan mukolitik agar mengurangi adhesi-kohesi
dari sekret, sehingga mudah dibatukkan keluar. &ada keadaan ini tidak dibenarkan
memberikan obat penahan batuk 4antitusif5 dan pasien dilarang meminum alkohol.
ila sekret mengental, mengering dan melekat, maka mekanisme gerakan silia dan
batuk tidak mampu untuk mengeluarkan sekret yang lekat dan mengental itu. "i
daerah itu akan terjadi atelektasis dan mudah terjadi infeksi. erdasarkan keadaan
itu perlu dilakukan bronkoskopi.2
Kegunaan bronkoskopi pada sumbatan saluran napas ialah6
!9
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
31/57
- =elihat keadaan mukosa
- =engambil biopsi pada tumor
- =engambil sekret untuk pemeriksaan mikrobiologik dan sitologik - =engambil benda asing yang menyumbat
- =engambil tumor jinak dari lumen- =emperluas lumen yang menyempit 4striktur5 dengan melakukan dilatasi.2
)adi indikasi bronkoskopi pada sumbatan trakea dan bronkus ialah untuk
menegakkan diagnosis 4peradangan, tumor, striktur5 dan untuk terapi 4mengeluarkan
sekret kental, benda asing, mengambil tumor jinak, mendilatasi striktur lumen5.2
2&! Tu%r Laring
2&!&1 Tu%r ina4 Laring
(umor jinak laring tidak banyak ditemukan, hanya kurang lebih *@ dari semua jenis
tumor laring. (umor jinak laring dapat berupa papiloma laring, adenoma, kondroma,
miobastoma sel granuler, hemangioma, lipoma, dan neurofibroma.
&apiloma laring merupakan tumor jinak terbanyak yang ditemukan. (umor
ini dapat digolongkan dalam dua jenis 4a5 papiloma laring juvenile, ditemukan pada
anak, biasanya berbentuk multiple dan mengalami regresi %aktu de%asa 4b5 &ada
orang de%asa biasanya terbentuk tunggal, tidak akan mengalami resolusi dan
merupakan prekanker.
(umor laring bentuk juvenile dapat tumbuh pada pitas suara bagian anterior
atau daerah subglotik. "apat pula tumbuh di plika ventrikularis atau aritenoid.
Se$ara mikroskopik bentuknya seperti buah murbei, ber%arna putih kelabu dan
kadang-kadang kemerahan. )aringan tumor ini sangat rapuh dan kalau dipotong tidak
menyebabkan perdarahan. Sifat yang menonjol dari tumor ini ialah sering tumbuh
lagi setelah diangkat, sehingga operasi pengangkatan harus dilakuka berulang-
ulang.1
Gejala papiloma laring yang utama ialah suara parau. Kadang-kadang
terdapat pula batuk apabila papiloma telah menutup rima glotis maka timbul sesak
napas dengan stridor. "iagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala
klinis, pemeriksaan laring langsung, biopsy serta pemeriksaan patologi anatomi.1
!1
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
32/57
(erapi ekstirpasi papiloma denan bedah makro atau dengan sinar laser. #kan
tetapi karna sifatnya yang tumbuh lagi, maka tindaka ini dapt dilakukan berulang-
ulang,1
2&!&2 Tu%r ,ana" Laring
Keganasan di laring bukanlah hal yang jarang ditemukan dan masih
merupakan masalah, karena penanggulangannya men$akup berbagai segi. =enurut
data statistik dari ?O 41315 yang meliputi !* negara, seperti dikutip oleh atsakis
41335, rata-rat 1.2 orang per 199.999 penduduk meninggal oleh karsinoma laring.
7tiologi karsinoma laring belum diketahui se$ara pasti. "ikatakan oleh para ahli
bah%a perokok dan peminum alkohol merupakan kelompok orang-orang dengan
risiko tingi terhadap karsinoma laring.2
2&!&2&1 Hi"$%#a$%l%gi
Karsinoma sel skuamosa meliputi 3*@ sampai 3@ dari semua tumor ganas
laring. Karsinoma sel skuamosa dibagi ! tingkat diferensiasi6 a5 berdiferensiasi baik
4grade 15, b5 berdiferensiasi sedang 4grade 25, dan $5 berdiferensiasi buruk 4grade !5.
Kebanyakan tumor ganas pita suara $enderung berdiferensiasi baik. +esi yang
mengenai hipofaring, sinus piriformis dan plika ariepiglotika kurang berdiferensiasi baik.2
2&!&2&2 Kla"i)i4a"i
erdasarkan letak tumor6
- (umor supraglotik terbatas pada daerah mulai dari tepi atas epiglotis sampai
batas atas glotis termasuk pita suara palsu dan ventrikel laring.
- (umor glotik mengenai pita suara asli. atas inferior glotik adalah 19 mm di
ba%ah tepi bebas pita suara, 19 mm merupakan batas inferior otot-otot
intrinsik pita suara. atas superior adalah ventrikel laring. Oleh karena itu
tumor glotik dapat mengenai 1 atau ke 2 pit suara, dapat meluas ke subglotik
!2
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
33/57
sejauh 19 mm, dan dapat mengenai komisura anterior atau posterior atau
prosesus vokalis kartilago aritenoid.
- (umor subglotik tumbuh lebih dari 19 mm di ba%ah tepi bebas pita suara asli
sampai batas inferior krikoid.- (umor ganas transglotik adalah tumor yang menyeberangi ventrikel
mengenai pita suara asli dan palsu, atau meluas ke subglotik lebih dari 19
mm.2
Klasifikasi (umor Ganas +aring 4 #)>> dan />> 13 56
a. (umor primer 4 ( 5
Supraglotis
- (is 6 karsinoma insitu
- (1 6 tumor terdapat pada satu sisi suara B pita suara palsu 4 gerakan masih
baik 5.
- (2 6 (umor sudah menjalar ke 1 dan 2 sisi daerah supraglotis dan glotis
masih bisa bergerak 4 tidak terfiksir 5.
- (! 6 tumor terbatas pada laring dan sudah terfiksir atau meluas ke daerah ke
krikod bagian belakang, dinding medial dari sinus piriformis, dan kearah
rongga preepiglotis.
- (' 6 (umor sudah meluas keluar laring, menginfiltrasi orofaring jaringan
lunak pada leher atau sudah merusak tulang ra%an tiroid.
Glotis
- (is 6 karsinoma insitu.
- (1 6 (umor mengenai satu atau dua sisi pita suara, tetapi gerakan pita suara
masih baik, atau tumor sudah terdapat pada kommisura anterior atau
posterior.
- (2 6 (umor meluas ke daerah supraglotis atau subglotis, pita suara masihdapat bergerak atau sudah terfiksir 4 impaired mobility 5.
- (! 6 (umor meliputi laring dan pita suara sudah terfiksir.
- (' 6 (umor sangat luas dengan kerusakan tulang ra%an tiroid atau sudah
keluar dari laring.
!!
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
34/57
Subglotis
- (is 6 Karsinoma insitu.
- (1 6 (umor terbatas pada daerah subglotis.
- (2 6 (umor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak atau sudah
terfiksir.
- (! 6 (umor sudah mengenai laring dan pita suara sudah terfiksir.
- (' 6 (umor yang luas dengan destruksi tulang ra%an atau perluasan ke luar
laring atau dua C duanya.
b. &enjalaran ke kelenjar limfe 4 : 5
- :A 6 Kelenjar limfe tidak teraba.- :9 6 Se$ara klinis kelenjar tidak teraba.
- :1 6 Se$ara klinis teraba satu kelenjar limfe dengan ukuran diameter ! $m
homolateral.
- :2 6 (eraba kelenjar limfe tunggal, ipsilateral dengan ukuran diameter !-
$m.
- :2a 6 Satu kelenjar limfe ipsilateral, diameter lebih dari ! $m tapi tidak lebih
dari $m.
- :2b 6 =ultipel kelenjar limfe ipsilateral, diameter tidak lebih dari $m. 19
- :2$ 6 =etastasis bilateral atau kontralateral, diameter tidak lebih dari $m.
- :! 6 =etastasis kelenjar limfe lebih dari $m.
$. =etastasis jauh 4 = 5
- =A 6 (idak terdapat B terdeteksi.
- =9 6 (idak ada metastasis jauh.
- =1 6 (erdapat metastasis jauh.
d. Staging 4Stadium5
- S(1 6 (1 :9 =9
- S( // 6 (2 :9 =9
!'
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
35/57
- S( /// 6 (! :9 =9 atau (1B(2B(! :1 =9
- S( /0 6 (' :9B:1 =9
(1B(2B(!B(' :2B:!
(1B(2(!B(' :1B:2B:! =12
2&!&2&3 ,e;ala
1. Serak 6 Gejala utama >a laring, merupakan gejala dini tumor pita suara. al
ini disebabkan karena gangguan fungsi fonasi laring.Kualitas nada sangat
dipengaruhi oleh besar $elah glotik, besar pita suara, ketajaman tepi pita
suara, ke$epatan getaran dan ketegangan pita suara.&ada tumor ganas laring,
pita suara gagal berfungsi se$ara baik disebabkan oleh ketidak teraturan pita
suara, oklusi atau penyempitan $elah glotik, terserangnya otot-otot vokalis,
sendi dan ligament krikoaritenoid dan kadang-kadang menyerang saraf.
#danya tumor di pita suara akan mengganggu gerak maupun getaran kedua
pita suara tersebut. Serak menyebabkan kualitas suara menjadi semakin kasar,
mengganggu, sumbang dan nadanya lebih rendah dari biasa.Kadang-kadang
bisa afoni karena nyeri, sumbatan jalan nafas atau paralisiskomplit.ubungan antara serak dengan tumor laring tergantung pada letak
tumor.#pabila tumor laring tumbuh pada pita suara asli, serak merupakan
gejala dini dan menetap. #pabila tumor tumbuh di daerah ventrikel laring,
dibagian ba%ah plika ventrikularis atau dibatas inferior pita suara, serak akan
timbul kemudian. &ada tumor supraglotis dan subglotis, serak dapat
merupakan gejala akhir atau tidak timbul sama sekali. &ada kelompok ini,
gejala pertama tidak khas dan subjektif seperti perasaan tidak nyaman, rasa
ada yang mengganjal di tenggorok. (umor hipofaring jarang menimbulkan
serak ke$uali tumornya eksentif.
2. Suara bergumam (hot potato voice): fiksasi dan nyeri menimbulkan suara
bergumam.
!*
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
36/57
!. Dispnea an strior 6 Gejala yang disebabkan sumbatan jalan nafas dan dapat
timbul pada tiap tumor laring. Gejala ini disebabkan oleh gangguan jalan
nafas oleh massa tumor, penumpukan kotoran atau se$ret maupun oleh fiksasi
pita suara. &ada tumor supraglotik dan transglotik terdapat kedua gejala
tersebut.Sumbatan yang terjadi perlahan-lahan dapat dikompensasi. &ada
umunya dispnea dan stridor adalah tanda prognosis yang kurang baik.
'. !yeri tenggorok 6 keluhan ini dapat bervariasi dari rasa goresan sampai rasa
nyeri yang tajam.
*. Dis"agia6 =erupakan $iri khas tumor pangkal lidah, supraglotik, hipofaring
dan sinus piriformis. Keluhan ini merupakan keluhan yang paling sering pada
tumor ganas postkrikoid.8asa nyeri ketika menelan 4odinofagia56menandakan adanya tumor ganas lanjut yang mengenai struktur ekstra laring.
. #atuk an hemoptisis6 atuk jarang ditemukan pada tumor ganas glotik,
biasanya timbul dengan tertekanya hipofaring disertai se$ret yang mengalir
ke dalam laring. emoptisis sering terjadi pada tumor glotik dan tumor
supraglotik.
. !yeri tekan laring adalah gejala lanjut yang disebabkan oleh komplikasi
supurasi tumor yang menyerang kartilago tiroid dan perikondrium.2
2&!&2&9 'iagn%"i"
&ada anamnesis biasanya didapatkan keluhan suara parau yang diderita sudah
$ukup lama, tidak bersifat hilang - timbul meskipun sudah diobati dan bertendens
makin lama menjadi berat. &enderita kebanyakan adalah seorang perokok berat yang
juga kadang C kadang adalah seorang yang juga banyak memakai suara berlebihan
dan salah 4 vo$al abuse 5, peminum alkohol atau seorang yang sering atau pernah
!
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
37/57
terpapar sinar radioaktif, misalnya pernah diradiasi didaerah lain. &ada anamnesis
kadang C kadang didapatkan hemoptisis, yang bisa tersamar bersamaan dengan
adanya (> paru, sebab banyak penderita menjelang tua dan dari sosial - ekonomi
yang lemah. Sesuai pembagian anatomi, lokasi tumor laring dibagi menjadi ! bagian
yakni supraglotis, glottis dan subglotis, dan gejala serta tanda C tandanya sesuai
dengan lokasi tumor tersebut.
"ari pemeriksaan fisik sering didapatkan tidak adanya tanda yang khas dari
luar, terutama pada stadium dini B permulaan, tetapi bila tumor sudah menjalar ke
kelenjar limfe leher, terlihat perubahan kontur leher, dan hilangnya krepitasi tulang
ra%an C tulang ra%an laring.
&emeriksaan untuk melihat kedalam laring dapat dilakukan dengan $ara tak langsung maupun langsung dengan menggunakan laringoskop unutk menilai lokasi
tumor, penyebaran tumor yang terlihat 4 field of $an$erisation 5, dan kemudian
melakukan biopsi.
2&!&2&5 Ta$ala4"ana
Se$ara umum ada ! jenis penanggulangan karsinoma laring yaitu
pembedahan, radiasi dan sitostatika, ataupun kombinasi, tergantung pada stadium
penyakit dan keadaan umum pasien. &ada stadium 1 dapat ditatalaksana dengan
radiasi, stadium 2 dan ! operasi, stadium ' dilakukan operasi dengan rekonstruksi.
)enis pembedahan yang dilakukan adalah laringektomi totalis ataupun parsial,
tergantung lokasi dan penjalaran tumor, serta dilakukan juga diseksi leher radikal
bila terdapat penjalaran ke kG leher.2
BAB 3
ILUSTRASI KASUS
I'.NTITAS PASI.N
:ama 6 (n. #&&
mur 6 ! tahun
)enis Kelamin 6 +aki-laki
!
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
38/57
:o =8 6 322'2
#lamat 6 )l. Fajar aru arat, &ekanbaru
ANA-N.SIS
Seorang pasien laki-laki berusia ! tahun datang ke /G" 8S& "r.=."jamil &adang
pada tanggal 1' )anuari 291 pukul 1691 ?/ dengan6
Keluhan U$aa 6
Sesak napas semakin meningkat sejak satu jam sebelum masuk rumah sakit.
Riwa(a$ Pen(a4i$ Se4arang :- Sesak napas semakin meningkat sejak satu jam sebelum masuk rumah sakit.
Sesak sudah dirasakan sejak tujuh bulan yang lalu, &asien sebelumnya
dilakukan trakeostomi tujuh bulan yang lalu, dan keluhan sesak berkurang.
:amun ! bulan yang lalu kanul terlepas, dan tidak bisa terpasang kembali.
Sehingga pasien mengeluh sesak kembali dan semakin meningkat satu
minggu ini.
- 8i%ayat suara serak sejak satu tahun yang lalu suara dirasa semakin serak
dan mulai menghilangsejak tujuh bulan yang lalu.- 8i%ayat batuk berdarah dan batuk-batuk lama tidak ada.
- 8i%ayat nyeri menelan dan sulit menelan tidak ada- &englihatan ganda tidak ada
- idung berdarah dan tersumbat tidak ada
- enjolan di leher, ketiak dan lipat paha tidak ada.- "emam tidak ada
- &enurunan nafsu makan ada
- &enurunan berat badan ada
- 8i%ayat minum obat paket selama bulan tidak ada- (idak ada ri%ayat terpapar sinar radiasi
- (idak ada ri%ayat gangguan lambung- 8i%ayat trauma di leher tidak ada- 8i%ayat tersedak setelah makan tidak ada
- 8i%ayat diabetes mellitus tidak ada
- &asien sudah dilakukan biopsy empat bulan yang lalu dengan hasil nodul pita
suara
!
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
39/57
- &asien sudah diren$anakan trakeostomi biopsy oleh sub bagian laring faring
dan kontrol terakhir tiga hari sebelum masuk rumah sakit.
Riwa(a$ #en(a4i$ dahulu :
+ &asien sudah dilakukan biopsy empat bulan yang lalu dengan hasil nodul pita
suara
+ 8i%ayat hipertensi diketahui sejak satu tahun yang lalu, hipertensi tidak
terkontrol
+ "iabetes mellitus tidak ada
Riwa(a$ #en(a4i$ 4eluarga :- (idak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan seperti pasien
Riwa(a$ #e4er;aan* "%"ial e4%n%i dan 4eia"aan :
- &asien seorang pekerja s%asta
- Kebiasaan merook sejak 29 tahun yang lalu, merokok H*batangBhari
- Kebiasaan minuman beralkohol tidak ada.
P.-.RIKSAAN ISIK
S$a$u" ,enerali"
Keadaan mum 6 (ampak sakit sedang
Kesadaran 6 >omposmentis kooperatif
(ekanan darah 6 229B199 mmg
Frekuensi nadi 6 32 ABmenit
Frekuensi nafas 6 !2 ABmenit
Suhu 6 afebris
Peeri4"aan Si"$ei4
Kepala 6 normo$hepal
=ata 6 konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
!3
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
40/57
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
41/57
Kel. =etabolik (idak ada (idak ada
:yeri tarik (idak ada (idak ada
:yeri tekan
tragus
(idak ada (idak ada
"inding liang
telinga
>ukup lapang
4:5
>ukup lapang >ukup lapang
Sempit - -
iperemi (idak ada (idak ada
7dema (idak ada (idak ada
=assa (idak ada (idak ada
SekretBserumen
#da B (idak #da #da
au (idak ada (idak ada
?arna Ke$oklatan Ke$oklatan
)umlah Sedikit Sedikit
)enis Kering Kering
=embran timpani
tuh
?arna &utih mutiara &utih mutiara
8eflek $ahaya #da , arah jam * #da , arah jam
ulging (idak ada (idak ada
8etraksi (idak ada (idak ada
#trofi (idak ada (idak ada
&erforasi
)umlah perforasi (idak ada (idak ada
)enis - -
K%adran - -
&inggir - -
=astoid (anda radang (idak ada (idak ada
Fistel (idak ada (idak ada
Sikatrik (idak ada (idak ada
:yeri tekan (idak ada (idak ada
:yeri ketok (idak ada (idak ada
(es garpu tala
8inne &ositif &ositif
S$h%aba$h Sama dg
pemeriksa
Sama dg pemeriksa
?eber (idak ada lateralisasi
Kesimpulan "alam batas normal#udiometri (idak dilakukan
Hidung
'1
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
42/57
Peeri4"aan Kelainan 'e4$ra Sini"$ra
idung luar
"eformitas (idak ada (idak ada
Kelainan kongenital (idak ada (idak ada
(rauma (idak ada (idak ada
8adang (idak ada (idak ada=assa (idak ada (idak ada
Sinu" #arana"al
Peeri4"aan 'e4"$ra Sini"$ra
:yeri tekan (idak ada (idak ada
:yeri ketok (idak ada (idak ada
Rin%"4%#i An$eri%r
Peeri4"aan Kelainan 'e4"$ra Sini"$ra0estibulum 0ibrise #da #da
8adang (idak ada (idak ada
>avum nasi
>ukup lapang 4:5 Sempit Sempit
Sempit
+apang
Sekret
+okasi (idak ada (idak ada
)enis - -
)umlah - -
au - -
Konka inferior kuran 7utrofi 7utrofi
?arna =erah muda =erah muda
&ermukaan +i$in +i$in
7dema (idak ada (idak ada
Konka media kuran Sulit dinilai Sulit dinilai
?arna Sulit dinilai Sulit dinilai
&ermukaan Sulit dinilai Sulit dinilai
7dema Sulit dinilai Sulit dinilai
Septum
>ukup lurusBdeviasi "eviasi
&ermukaan +i$in
?arna =erah muda
Spina (idak adaKrista #da
#bses (idak ada
&erforasi (idak ada
+okasi (idak ada (idak ada
entuk (idak ada (idak ada
kuran (idak ada (idak ada
'2
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
43/57
=assa
&ermukaan - -
?arna - -
Konsistensi - -
=udah digoyang - -
&engaruh
vasokonstriktor
- -
Rin%"4%#i P%"$eri%r
Peeri4"aan Kelainan 'e4"$ra Sini"$ra
Koana >ukup lapang 4:5 (erbuka (erbuka
Sempit - -
+apang - -
=ukosa ?arna =erah muda =erah muda
7dema (idak ada (idak ada)aringan granulasi (idak ada (idak ada
Konka superior kuran 7utrofi 7utrofi
?arna =erah muda =erah muda
&ermukaan 8ata 8ata
7dema - -
#denoid #daB tidak (idak (idak
=uara tuba
eusta$hius
(ertutup se$ret (erbuka (erbuka
=assa +okasi - -
kuran - -
entuk - -
&ermukaan - -
&ost nasal drip #daB tidak (idak ada (idak ada
)enis
Or%)aring dan ulu$
Peeri4"aan Kelainan 'e4"$ra Sini"$ra
&alatum mole L
#rkus Faring
SimetrisBtidak Simetris
?arna =erah muda
7dem (idak adaer$akBeksudat (idak ada
"inding faring ?arna =erah muda
&ermukaan -
kuran (1 (1
?arna =erah muda =erah muda
&ermukaan +i$in +i$in
'!
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
44/57
(onsil
=uara kripti (idak =elebar (idak =elebar
"etritus (idak ada (idak ada
7ksudat (idak ada (idak ada
&erlengketan
dengan pilar (idak ada (idak ada
&eritonsil
?arna =erah muda =erah muda
7dema (idak ada (idak ada
#bses (idak ada (idak ada
(umor
+okasi (idak ada
entuk -
kuran -
&ermukaan -
Konsistensi -
Gigi KariesB8adiks #da #da
Kesan -
+idah
?arna =erah muda
entuk :ormal
"eviasi (idak ada
=assa (idak ada
Laringi"4%#i Indire4 :
Peeri4"aan Kelainan 'e4"$ra Sini"$ra
7piglotis entuk (enang (enang
?arna =erah muda =erah muda
7dema (idak ada (idak ada&inggir rataB tidak 8ata 8ata
=assa (idak ada (idak ada
#ritenoid ?arna iperemis iperemis
7dema (idak ada (idak ada
=assa #da #da
Gerakan Simetris Simetris
0entrikular band ?arna iperemis iperemis
7dema (idak ada (idak ada
=assa #da #da
&lika vokalis ?arna &utih &utih
Gerakan #simetris, sisi kiri tertinggal&inggir medial rata 8ata
=assa (idak ada (idak ada
SubglotisB trakea =assa (idak ada (idak ada
Sekret ada B tidak (idak ada (idak ada
Sinus piriformis =assa (idak ada (idak ada
''
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
45/57
Sekret (idak ada (idak ada
0alekulae =assa (idak ada (idak ada
Sekret 4jenisnya5 (idak ada (idak ada
Peeri4"aan Kelen;ar ,e$ah Bening Leher
Peeri4"aan 'e4"$ra Sini"$ra
/nspeksi tidak terlihat pembesaran
KG leher, tanda radang 4-5.
tidak terlihat pembesaran KG
leher, tanda radang 4-5.
&alpasi tidak teraba pembesaran
KG leher, nyeri tekan 4-5
tidak teraba pembesaran KG
leher, nyeri tekan 4-5
Peeri4"aan #enun;ang
.K,
Kesimpulan 6 +#, +0
%$% Th%ra4"
'*
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
46/57
La%ra$%riu 'arah 612?01?2018
&arameter asil :ilai 8ujukam
b 4gBdl5 1*,! 1' C 1
+eukosit 4Bmm!5 1*.299 *.999 C 19.999
(rombosit 4Bmm!5 !*'.999 1*9.999 C
'99.999
t 4@5 * '9 C '
Gula darah puasa 4mgBdl5 1!! 9 C 129
rine reduksi &ositif :egatif
G"2&& 4mgBdl5 !9 J 299
(otal kolesterol 4mgBdl5 12 J 229
"+ 4mgBdl5 *2 D*
+"+ 4mgBdl5 39 J 1*9
(rigliserida 4mgBdl5 1* J 1*9
reum darah 4mgBdl5 *! 19 C *9Kreatinin 4mgBdl5 1,1 9, C 1,1
:atrium 4mgBdl5 1! 1! C 1'*
Kalium 4mgBdl5 ', !,* C *,1
Klorida serum 4mgBdl5 19* 3 C 111
SGO(
SG&(
'
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
47/57
La%ra$%riu 'arah 619?01?2018
&arameter asil :ilai 8ujukam
b 4gBdl5 1,1 1' C 1
+eukosit 4Bmm!5 2!.999 *.999 C 19.999
(rombosit 4Bmm!5 2*.999 1*9.999 C
'99.999
t 4@5 *9 '9 C '
Gula darah se%aktu
4mgBdl5
1! J 299
reum darah 4mgBdl5 2 19 C *9
Kreatinin 4mgBdl5 1,1 9, C 1,1
&( 4detik5 19,! 19 C 1!,
#&(( 4detik5 !2, 23,2 C !3,'
Anali"a ga" darah 619?01?2018
p 6 ,!
p>O2 6 '3 mmg
pO2 6 1 mmg>O!- 6 2, mmolB+
7 6 1,* mmolB+
SO2 6 33@
Bi%#"i 609?05?20158
=akroskopik 6 )aringan lunak volume lebih kurang 9,2 $$ %arna putih
ke$oklatan kenyal 1 bungkus 1 kaset 4semua $etak5=ikroskopik 6 Sediaan dari epiglottis terdiri atas jaringan dibatasi epitel
skuamosa berlapis yang hiperplastik tumbuh agak papiler
seta stroma jaringan fibrosa sembab. (idak tampak tanda
ganas
Kesan 6 Gambaran histopatologik sesuai dengan Singers :odule
.
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
48/57
- Kontraksi 80 baik
Na"%laring%"4%#i 615?11?20158
asil 6- :asofaring normal
- (onsil lingual normal
- 7piglotis normal
- /ntroitus esophagus normal
- #ritenoid normal
'
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
49/57
- =assa %arna putih, bergranul, mengisi 2! anterior pita suara kiri, gerakan
asimetris
- Subglotis normal
Kesimpulan 6(umor vo$al $ord sinistra
• Telelaring%"4%#i 611?01?2018
asil6
- 7piglotis tenang
- #ritenoid pergerakan asimetris, sebelah kiri tertinggal
- &lika ventrikularis dan plika vokalis pergerakan asimetris, sebelah kiri
tertinggal
- (ampak massa di plika vokalis kiri, plika vokalis terfiksir 4L5
- 8ima glottis terbuka sebagian
- Sinus piriformis standing sekresi 4-5
Kesimpulan 6
(umor glotis sinistra
Peeri4"aan An;uran :
'3
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
50/57
- iopsi ulang
- >( s$an laring
K%n"ul
- Su agian laring )aring : pro trakeostomi emergensi
- Paru
Kesan 6 Susp. >#& L (umor laring dengan obstruksi jalan napas(erapi 6
+ >efoperaombivent ' A 1 resp 4nebuliaptopril 2* mg 4po5
'iagn%"i" : Obstruksi jalan napas grae /// e$ tumor laring 4tumor glotis sinistra5'iagn%"i" $aahan: ipertensi grae // tidak terkontrol, ", susp. >#&
Ta$ala4"ana "aa$ ini
- /nformed $onsent trakeostomi emergensi
- Oksigen nasal
- /0F" 8+
- "eAametason 2 A * mg 4iv5- >efoperaaptopril 2* mg 4po5
Pr%gn%"i"
Muo ad vitam 6 dubia ad malam
Muo ad fun$tionam 6 dubia ad malam
*9
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
51/57
Muo ad sanationam 6 dubia ad malam
%ll%w u#
19?01?201?21:00@IB
(elah dilakukan prosedur trakeostomi pada 1'B91B291B 2961* C 296'* ?/
- &asien tidur telentang di meja operasi dalam posisis kepala ekstemsi dengan
diganjal bahu- +akukan adan antisepti$ pada lapangan operasi, lapagan operasi diperke$il
degan duk steril
- /nfiltrasi daerah antara suprasternal dengan 2 jari diba%ah kartilago krikoid
- /nsisi H ! $m verti$al, bebaskan jaringan lapis demi lapis sampai trakea
- +akukan deteksi trakea dengan S#, tampak gelembung udaa dalam spuit
-+akukan insisi pada $in$in rakea 2-!
- =asukkan kanul trakeostomi
- >ek pasase udara 6 lan$ar
- Fiksasi dengan kassa
- Operasi selesai
/nstruksi post operasi6
- #%asi tanda-tanda vital
- #%asi tanda-tanda perdarahan
- "iet => bila bising usus 4L5
- /0F" 8+
*1
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
52/57
- >efopera=> 1*9B39mmhg ABi 2!ABi afebris
(elinga
#" 6 liang telinga lapang, membrane timpani utuh, refleks $ahaya 4L5#S 6 liang telinga lapang, membrane timpani utuh, refleks $ahaya 4L5
idung
K:"6 +apang, konka inferior eutrofi, se$ret 4-5
K:S 6 +apang, konka inferior eutrofi, se$ret 4-5
(enggorok 6 #rkus faring simetris, uvula di tengah, tonsil (1-(1 tenang,
dinding posterior faring tenang.
8egion >olli 6 Kanul trakeostomi terpasang baik, pasase udara lan$ar
A? &ost trakeostomi ai obstruksi jalan napas grae /// e$ tumor laring
P? - /0F" 8+
- >efopera
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
53/57
"ilaporkan seorang pasien laki-laki berusia ! tahun datang ke /G" 8S&
"r.=."jamil &adang tanggal 1' )anuari 291 pukul 1691 ?/ di diagnosa dengan
Obstruksi jalan napas grae /// e$ tumor laring 4tumor glotis sinistra5 L ipertensi
grae // tidak terkontrol, ", susp. >#&.
Gangguan atau obstruksi jalan nafas adalah suatu keadaan tersumbatnya
saluran pernapasan sebagian atau seluruhnya. Obstruksi jalan nafas adalah keadaan
dimana jalan napas mengalami penyempitan atau obstruksi pada orofaring sampai
dengan trakea bronkus sehingga menimbulkan gejala sesak napas.1
&asien datang dengan keluhan utama sesak napas semakin meningkat sejak
satu jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak sudah dirasakan sejak tujuh bulan yang
lalu, &asien sebelumnya dilakukan trakeostomi tujuh bulan yang lalu, dan keluhan
sesak berkurang. :amun ! bulan yang lalu kanul terlepas, dan tidak bisa terpasang
kembali. Sehingga pasien mengeluh sesak kembali dan semakin meningkat satu
minggu ini. Keluhan lain pada pasien ini antara lain 8i%ayat suara serak sejak satu
tahun yang lalu suara dirasa semakin serak dan mulai menghilang sejak tujuh bulan
yang lalu. 8i%ayat batuk berdarah dan batuk-batuk lama tidak ada. 8i%ayat nyerimenelan dan sulit menelan tidak ada. &englihatan ganda tidak ada. idung berdarah
dan tersumbat tidak ada. enjolan di leher, ketiak dan lipat paha tidak ada. "emam
tidak ada. &enurunan nafsu makan ada. &enurunan berat badan ada. 8i%ayat minum
obat paket selama bulan tidak ada. (idak ada ri%ayat terpapar sinar radiasi. (idak
ada ri%ayat sakit maagh. 8i%ayat trauma di leher tidak ada. 8i%ayat tersedak setelah
makan tidak ada. &asien sudah dilakukan biopsi empat bulan yang lalu dengan hasil
nodul pita suara. 8i%ayat hipertensi diketahui sejak satu tahun yang lalu, hipertensi
tidak terkontrol& Kebiasaan merokok sejak '9 tahun yang lalu, merokok H*
batangBhari, /ndeks rinkman sedang. Faktor predisposisi untuk terjadinya tumor
ganas laring adalah merokok, penyalahgunaan alkohol dan genetik. /ndividu yang
*!
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
54/57
mengkonsumsi rokok serta alkohol kemungkinan terjadinya tumor ganas laring
menjadi lebih tinggi.1
&ada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum 6 tampak sakit sedang,
kesadaran $ompos mentis kooperatif, tekanan darah 229B9 mmg, frekuensi
nadi 32ABmenit, frekuensi nafas !2 ABmenit, suhu afebris. &emeriksaan inspeksi
thoraA retraksi suprasternal, epigastrium, interkosta. &ada auskultasi paru didapatkan
stidor inspirasi dan ekspirasi. erdarkan )a$kson, pasien mengalami sumbatan laring
stadium !6 $ekungan selain di daerah suprasternal, epigastrium juga terdapat di
infraklavikula dan sela-sela iga, pasien sangat gelisan dan dispnea. Stridor terdengar
pada %aktu inspirasi dan ekspirasi.
&ada pasien telah dilakukan pemeriksaan nasoendoskopi pada 1* :ovember
291* dengan hasil nasofaring normal, tonsil lingual normal, epiglotis normal,
introitus esophagus normal, aritenoid normal, massa %arna putih, bergranul, mengisi
2! anterior pita suara kiri, gerakan asimetris, subglotis normal dengan kesimpulan
tumor vo$al $ord sinistra. "ari pemeriksaan telelaringoskopi pada 11 januari 291
didapatkan hasil epiglotis tenang, aritenoid pergerakan asimetris, sebelah kiri
tertinggal, plika ventrikularis dan plika vokalis pergerakan asimetris, sebelah kiri
tertinggal, tampak massa di plika vokalis kiri, plika vokalis terfiksir 4L5, rima glottis
terbuka sebagian, sinus piriformis standing sekresi 4-5, dengan kesimpulan tumor
glotis sinistra dan pasien dianjurkan untuk biopsy ulang dan emeriksaan >( s$an.
Saat ini pasien mendapatkan terapi /0F" 8+ 29 gttBE, >efopera
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
55/57
bahu. +akukan adan antisepti$ pada lapangan operasi, lapagan operasi diperke$il
degan duk steril./nfiltrasi daerah antara suprasternal dengan 2 jari diba%ah kartilago
krikoid. /nsisi H ! $m verti$al, bebaskan jaringan lapis demi lapis sampai trakea.
+akukan deteksi trakea dengan S#, tampak gelembung udaa dalam spuit. +akukan
insisi pada $in$in rakea 2-!. =asukkan kanul trakeostomi. >ek pasase udara 6 lan$ar.
Fiksasi dengan kassa.
"#F(#8 &S(#K#
**
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
56/57
1. Satriani :. Obstruksi )alan :apas. Fakultas Kedokteran niversitas
&adjajaran. "iunduh dari http6BB%%%.s$ribd.$om tanggal 1* )anuari 291
dari2. /skadar :. Sumbatan traktus trakeobronkial. /n6 Soepardi 7#, /skandar :,
ashiruddin ), 8estuti 8", editor. uku #jar /lmu Kesehatan (elinga idung
(enggorok Kepala +eher. 7disi . )akarta6 Fakultas Kedokteran niversitas
/ndonesia. 299362*'-*
!. orgstein ). #$ute upper air%ay obstru$tion. /n6 (he basi$ ear nose throat.
al6 *1-'
'. adi%ikarta #, 8usmarjono, Soepardi 7#. &enanggulangan Sumbatan
+aring. /n Soepardi 7#, /skandar :, ashiruddin ), 8estuti 8", editor. uku
#jar /lmu Kesehatan (elinga idung (enggorok Kepala +eher. 7disi .)akarta6 Fakultas Kedokteran niversitas /ndonesia. 299362'!-*1
*. :ovialdi, #ohen )/. #natomi dan Fisiologi +aring. /n6 #dams G+, oeis +8, igler
. O7/S, uku #jar &enyakit (( 7d. . 7G>. 1336!3-3. ermani , utauruk S=. "isfonia. /n Soepardi 7#, /skandar :,
ashiruddin ), 8estuti 8", editor. uku #jar /lmu Kesehatan (elinga idung
(enggorok Kepala +eher. 7disi . )akarta6 Fakultas Kedokteran niversitas
/ndonesia. 299362!1-!.
19. Sasaki >(, Kim , +e0ay #). "evelopment, #natomy and &hysiology of
the +arynA. /n6 Sno% ), ?a$kym , editor. allengerEs
Otorhinolaryngology ead and :e$k Surgery 1th 7dition. >hi$ago 6
?illiams N ?ilkin. 29936'-*
11. Graff 0". uman #natomy. =$Gra%ill. 299169-19.
12. anovet.
1!. >ody, (hane 8, dkk. 7dema #ngioneurotik. "alam &enyakit, (elinga, idung
dan (enggorok. )akarta67G>. 1331.
1'. Sjamsuhidajat 8, )ong ?. +aring. "alam uku #jar /lmu edah. )akarta6
7G>. 133.
*
http://www.scribd.com/http://www.scribd.com/
-
8/16/2019 Crs Obstruksi Jalan Napas
57/57
1*. Kost K=. pper #dvan$ed #ir%ay =anagement-/ntubation and (ra$heotomy. /n6
)ohnson )(, 8osen >#. aileys ead and :e$k Surgery-Otolaryngology fifth
edition. >hina6 ?olters Klu%er / +ippin$ott ?illiams N ?ilkins. 291'6 39-''
1. ermani , #bdurra$hman . (umor +aring /n Soepardi 7#, /skandar :,
ashiruddin ), 8estuti 8", editor. uku #jar /lmu Kesehatan (elinga idung
(enggorok Kepala +eher. 7disi . )akarta6 Fakultas Kedokteran niversitas
/ndonesia. 2993613'-3
1. /rfandy ", 8ahman S. +aporan kasus "iagnosis dan &enatalaksanaan (umor
Ganas +aring. )urnal Kesehatan #ndalas. 291*6'61-2.