css - vol 7 surakarta_final.doc
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
1/45
STRATEGI SANITASI KOTA SURAKARTA2008 – 2010
Volume – 7
PARTISIPASI SEKTOR SWASTA DANLEMBAGA NON PEMERINTAH DALAM
PEMBANGUNAN SANITASI
Kelomo! Ke"#$ S$%&'$(&Ko'$ Su"$!$"'$
2008
0
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
2/45
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. L$'$" Bel$!$%)
Pengelolaan sanitasi saat ini harus menjadi prioritas karena permasalahan yang
ditimbulkan akibat dari pengelolaan yang kurang baik akan berdampak langsung
kepada derajat kesehatan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan oleh
Pemerintah namun masih belum sepenuhnya memenuhi harapan dalam mengatasi
persoalan pengelolaan sanitasi. Oleh karena itu masih dibutuhkan peran serta aktif
dari semua elemen masyarakat dalam pembangunan sanitasi, khususnya Sektor
Swasta dan Lembaga Non Pemerintah yang lain seperti Lembaga Swadaya
Masyarakat LSM! dan "operasi. #okumen Strategi Sanitasi "ota Surakarta $olume%&
ini memaparkan kajian dan strategi dalam Peningkatan Peran Serta Sektor Swasta
dan Lembaga Non Pemerintah dalam Sub%Sektor Persampahan dan Limbah 'air.
Salah satu aspek dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan yang sehat, perlu
diperhatikan adalah masalah persampahan dan penanganan limbah (air domestik
rumah tangga!. )pabila kualitas lingkungan terjaga dengan baik, derajat kesehatan
manusia akan meningkat pula. Oleh karena itu pemerintah maupun masyarakat
bertanggung jawab untuk menjaga dan mengelola lingkungannya agar tidak
membawa dampak buruk bagi penghuninya. #ampak tersebut notabene merupakan
efek samping dari akti*itas manusia sehari%hari, sehingga permasalahan yang
timbul biasanya adalah masalah sosial kesehatan masyarakat itu sendiri.
#erajat pengelolaan lingkungan sangat tergantung pada hal%hal sebagai
berikut+
a. ingkat sosial ekonomi masyarakat
b. ingkat pendidikan masyarakat
(. ingkat pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kualitas lingkungan
yang baik.
d. "ebijaksanaan pemerintah terkait keterlibatan masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan.
e. ingkat penggunaan sarana dan prasarana masyarakat, hal ini merupakan
salah satu sarana penting dalam men(apai serta meningkatkan sanitasi
1
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
3/45
lingkungan dengan tersedianya sistem pengelolaan sampah dan limbah (air
rumah tangga yang baik
-ntuk sub sektor persampahan #inas "ebersihan dan Pertamanan #"P! "ota
Surakarta telah membuat analisis komposisi sampah yang dibuang ke empat
Pembuangan )khir P)! seperti ditunjukan pada ambar /. Berdasarkan gra0k
komposisi sampah tersebut, apabila bagian sampah organik, kertas dan plastik bisa
ditangani dengan baik, maka minimal 123 permasalahan berkaitan dengan sampah
bisa diatasi. #engan demikian salah satu opsi strategi penanganan sampah yang
akan dirumuskan adalah memprioritaskan penanganan sampah jenis tersebut.
ambar /. "omposisi Sampah di P) Putri 'empo
Sumber: Dokumentasi Studi EHRA Kota Surakarta tahun 2006
-ntuk sub sektor limbah (air domestik, dari studi 456) diperoleh informasi saluran
jamban rumah tangga seperti pada diagram berikut.
ambar 7. 8enis Saluran 8amban 6umah angga
2
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
4/45
Sumber: Dokumentasi Studi EHRA Kota Surakarta tahun 2006
#ari gambaran hasil studi 4n*ironmental 5ealth 6isks )ssesment 456)! di atas,
terlihat bahwa sekitar /2.73 dari rumah tangga di Surakarta tidak memiliki toilet
atau akses pada M'", mereka buang air besar ditempat terbuka atau sungai.
"eberadaan fasilitas M'" 9 Sanimas merupakan alternatif solusi yang layak
ditindaklanjuti. ingkat utilisasi fasilitas sanitasi berbasis komunal yang ada saat ini
ternyata (ukup tinggi, baik oleh penduduk di sekitar fasilitas M'" 9 Sanimas dengan
membayar iuran bulanan! maupun oleh pengunjung insidental yang membayar
user fee!. Biaya pembangunan dan ketersediaan lahan merupakan kendala utama
bagi penyediaan fasilitas serupa di lokasi lain.
Namun demikian, berdasarkan penuturan dari Pengurus LSM yang membantu proses
pembangunan Sanimas, permasalahan yang relatif paling sulit adalah bukan
membangun Sanimas se(ara 0sik, tapi upaya untuk meraih partisipasi dan
kontribusi masyarakat serta meyakinkan mereka agar mau menggunakan dan
membayar setiap kali mereka menggunakan fasilitas tersebut. -paya untuk
meyakinkan masyarakat tersebut memakan waktu hampir : bulan.
Sistem pengelolaan sampah dan limbah (air domestik yang kurang baik dapat
menimbulkan permasalahan antara lain +
Mengganggu kebersihan dan keindahan kota
Limbah (air rumah tangga merupakan *ektor penyakit diare bakteri
Eschericia Colli!
Sampah juga dapat menjadi *ektor penyakit
Pen(emaran tanah oleh sampah dan limbah (air rumah tangga
Pen(emaran badan air permukaan sungai!
Melihat permasalahan yang mungkin terjadi akibat sistem pengelolaan sampah dan
limbah (air domestik yang kurang baik, maka perlu adanya peren(anaan sistem
pengelolaan sampah dan limbah (air domestik yang teren(ana dengan baik yang
tentunya akan melibatkan semua pihak%pihak terkait termasuk sektor swasta dan
lembaga non pemerintah.
1.2. M$!(u* *$% Tu#u$%
3
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
5/45
Maksud penyusunan 6en(ana Strategis Partisipasi Sektor Swasta dan Lembaga Non
Pemerintah dalam Pengelolaan Sanitasi "ota Surakarta ini yaitu untuk merumuskan
strategi pelibatan Sektor Swasta dan Lembaga Non Pemerintah dalam pengelolaan
persampahan dan limbah (air domestik "ota Surakarta.
ujuan dari penggalangan Partisipasi Sektor Swasta dan Lembaga Non
Pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah dan limbah (air domestik di
"ota Surakarta adalah+
1. Mendukung pelaksanaan misi Pemerintah "ota Surakarta yaitu+
a. 6e*italisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat
dalam semua bidang pembangunan serta perekatan kehidupan
bermasyarakat dengan komitmen (inta kota yang berlandaskan pada
nilai%nilai "ota Surakarta sebagai kota budaya
b. Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi "ota Surakarta sebagai
pema(u tumbuh dan berkembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing
tinggi serta mendayagunakan potensi pariwisata dan teknologi terapan
yang akrab lingkungan
2. erpeliharanya kebersihan dan keindahan "ota Surakarta dengan membangun
sinergi antara unsur Pemerintah "ota Surakarta, seluruh komponen masyarakat
dan pengusaha swasta. #engan demikian semua pihak yang berkepentingan
dapat berperan se(ara proporsional dan terintegrasi.
1+,+ Pe%)e"'&$% *$% S$($"$%
#e0nisi Sektor Swasta dan Lembaga Non Pemerintah dalam pengelolaan sampah
dan limbah (air domestik adalah semua pihak%pihak yang terkait dengan usaha
pengelolaan sampah dan limbah (air, ke(uali lembaga pemerintah Satuan "erja
Perangkat #aerah9#inas terkait!. Sedangkan sasaran dari perumusan strategi
pelibatan Sektor Swasta dan Lembaga Non Pemerintah dalam pengelolaan sampah
dan limbah (air domestik ini adalah menarik serta memberikan tugas dan fungsi
yang semestinya kepada sektor swasta dan lembaga non pemerintah. #alam
melakukan ini tentunya diperlukan analisa terhadap perlunya strategi dan umpan
balik feed back ! yang mungkin akan diberikan oleh pemerintah sebagai
penyelenggara dan penanggungjawab pengelolaan sampah dan limbah (air
domestik kepada Sektor Swasta dan Lembaga Non Pemerintah.
4
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
6/45
5
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
7/45
BAB II
SUB STRATEGI 1 – PERAN SERTA SWASTA DAN LEMBAGA NONPEMERINTAH DALAM SUB SEKTOR PERSAMPAHAN
2+1+ Ko%*&(& S$$' I%&
2+1+1+P$"'&(&$(& Se!'o" S-$('$ *$l$m Su./Se!'o" Pe"($m$$%
Partisipasi sektor swasta dalam bidang persampahan yang paling kelihatan di
Surakarta adalah mereka yang bergerak pada bisnis daur ulang sampah
inorganik . Mereka yang terlibat, mulai dari para pemulung, pedagang perantara
atau sering disebut pengepul dan pabrik daur ulang. 8aringan mereka sudah
terbangun dengan baik dan rapi, terutama untuk perdagangan jenis sampah
plastik, logam dan kertas. Para pelaku bisnis ini, baik skala indi*idu maupun
perusahaan, telah membentuk struktur mata rantai yang dinamis dan ;eksibel.
Volume S$m$ $%) D&*$u" Ul$%)
6ata%rata jumlah sampah yang diangkut ke P) men(apai
pemulung sekitar /23 atau sekitar
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
8/45
#i P), selain dari yang dikonsumsi oleh sapi, saat ini belum ada sampah organik
yang diproses. Sampah tersebut hanya teronggok dan jumlahnya bertambah
sebanyak :,>=2 ton per bulan, atau sekitar &23 dari total timbulan sampah "ota
Surakarta.
N&l$& E!o%om& S$m$ P&l&$% *& Ko'$ Su"$!$"'$
Bila menga(u pada data komposisi sampah pada ambar :, dari jumlah total
sampah : juta per bulan
7
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
9/45
• "ertas+ 6p /
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
10/45
sampah sudah memberikan kontribusi yang (ukup berarti dalam mengurangi
angka pengangguran di "ota Surakarta.
9
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
11/45
ambar :. Peta Penanganan Sampah di Surakarta Saat iniSumber: Studi SSD! Kota Surakarta" 2006
?
Sumber sampah: Rumah tangga, Pasar, Jalan, Industri
Surakarta
Jakarta
Surabaya
Kota lain?
Tempat
Pembuangan
Sementara TPS!
Tempat
Pembuangan
"khir TP"!
Putri #empo
$%% & '%%
Pemulung
Logam: 36
ton per bulan?
Kertas: 555
ton per
bulan?
Plasti: 732
ton per
bulan?
Penampung
limbah logam
' Pedagang dan
Pabrik Plastik
Penampunglimbah kertas
Penampung
limbah plastik
' Penyedia
Jasa Produksi
Pellet Plastik
1%$( sapi
mengonsumsi
900 ton per
bulan sampa!
organi
Jakarta
Kudus
Kota lain?
Jakarta
Surabaya
Kota lain?Jakarta )Surabaya )
lainnya?
?
"ampa! plasti impor untu mengisi tru
#ang tela! mengirim pellet plasti $40 % 100 ton& bulan'
5(500 ton per
bulan
6(100 tons per mont!
)iespor *ari "uraarta tanpa pemrosesan
)iespor *ari suraarta tanpa pemrosesan
10
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
12/45
2+1+2+Pe"m$($l$$% Te"!$&' P$"'&(&$(& Se!'o" S-$('$ *$%Lem.$)$ No% Peme"&%'$ D$l$m Pe%)elol$$% S$m$
Permasalahan dalam pengelolaan sampah terkait dengan partisipasi
Sektor Swasta dan Lembaga Non Pemerintah yang (ukup menonjol antara
lain+
Belum A*$ S&%e")& Po'e%(& P&$!/P&$! $%) Te"l&.$'
ambar : memperlihatkan peta penanganan sampah di "ota Surakarta saat
ini. Semua pihak yang terlibat Pemkot, Pengusaha Sektor Swasta dan
Lembaga Non Pemerintah! berjalan sendiri%sendiri sesuai dengan orientasi
kepentingan bisnisnya. 5ingga saat ini belum ada inisiatif dari pihak manapun
untuk menggalang sinergi antar semua pihak yang terlibat tersebut untuk
menangani sampah se(ara terpadu. #engan kondisi seperti ini (ukup sulit
untuk membenahi masalah persampahan se(ara tuntas.
T"$%(e" Deo Ku"$%) Be"u%)(& Se.$)$&m$%$ Me('&%$+
Salah satu akibat dari belum adanya sinergi antar semua pihak yang terlibat
dalam persampahan adalah kurang berfungsinya transfer depo sebagaimana
mestinya. "eberadaan transfer depo dimaksudkan untuk menghilangkan atau
meminimalkan timbunan sampah seperti yang terjadi di PS. #iharapkan agar
para pembawa gerobak sampah dari sumbernya datang ke transfer depo
sesuai jadwal yang telah diatur dan langsung mentransfer muatan gerobaknya
ke dalam truk pengangkut sampah untuk dibawa ke P).
@ang sering terjadi selama ini adalah para pembawa gerobak malah sengaja
untuk tidak datang sesuai jadwal. )lasannya adalah karena mereka belum
sempat memilah sampah9 barang bekas yang kemungkinan masih memiliki
nilai jual. #engan demikian hampir di tiap transfer depo masih selalu terjadi
timbunan sampah dan transfer depo tersebut masih berfungsi sebagai PS.
"ondisi ketertiban di transfer depo semakin parah ketika pasukan pemulung
ikut membongkar timbunan sampah se(ara tidak beraturan. #engan demikian
target keberadaan transfer depo menjadi tidak ter(apai.
Belum A*$ Pem&l$$% S$m$ *$"& Sum.e"%$
Salah satu masalah klasik tapi (ukup menonjol dalam persampahan adalah
masih berbaurnya sampah mulai dari sumbernya hingga di P). -paya
10
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
13/45
pemilahan sampah dari sumbernya merupakan isu yang (ukup sederhana,
tapi sepertinya sangat sulit untuk diimplementasikan. )pabila sampah "ota
Surakarta bisa dipilah seperti hasil analisis komposisi sampah pada ambar /.
dipastikan akan sangat membantu dalam menjaring partisipasi swasta untuk
mengelola sampah.
Belum A*$ U$$ D$u" Ul$%) S$m$ O")$%&!+
)pabila menga(u ke ambar /, peluang yang paling besar pengaruhnya
dalam mengatasi masalah sampah di Surakarta adalah memproses sampah
organik menjadi kompos. 5al ini (ukup beralasan bila mengingat hampir &23
dari :,>=2 ton per bulan sampah di Surakarta adalah sampah organik yangselama ini terbengkalai begitu saja, ke(uali yang dikonsumsi oleh kambing di
PS%PS dan oleh sapi di P). 5anya masalah berikutnya, paling tidak untuk
jangka pendek, belum ada pihak atau pasar yang kemungkinan mampu
menyerap hasil produksi kompos.
2+2+ Ko%*&(& 3$%) D&$"$!$%
#i "ota Surakarta pada dasarnya saat ini telah terbentuk berbagai inisiatif
partisipasi Sektor Swasta dan Lembaga Non Pemerintah dalam Sub Sektor
Persampahan yang tumbuh se(ara alami. Sektor Swasta yang sudah
berpartispasi adalah mereka yang memandang keberadaan sampah
merupakan peluang usaha. Sebagaimana diuraikan di atas, permasalahan
yang (ukup menonjol berkenaan dengan partisipasi Sektor Swasta dan
Lembaga Non Pemerintah dalam Sub%Sektor Persampahan di "ota Surakarta
adalah+
• Belum ada sinergi potensi pihak%pihak yang terlibat
• Belum ada kerangka hukum yang jelas terkait dengan peran Sektor
Swasta dan Lembaga Non Pemerintah dalam Sub%Sektor Persampahan
di "ota Surakarta
• Belum ada inisiatif untuk mengajak sektor swasta dan
masyarakat9rumah tangga melakukan pemilahan sampah dari
sumbernya
• Belum ada inisiatif melibatkan sektor swasta dan masyarakat se(ara
masal untuk mendaur ulang sampah organik.
11
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
14/45
Oleh karena itu kondisi yang diharapkan atas partisipasi Sektor Swasta dan
Lembaga Non Pemerintah ini adalah teratasinya semua permasalahan di atas.
Se(ara lebih gamblang bentuk partisipasi se(ara terintegrasi atas semua
stakeholders dapat dilihat pada diagram ambar ?. Berdasarkan diagram
tersebut, kondisi yang diharapkan adalah+
• Semua timbulan sampah dapat disalurkan dan dimanfaatkan se(ara
optimal. Masih ada bagian sampah yang harus dibuang ke P), tapi
merupakan residu yang porsinya ditekan sesedikit mungkin. )pabila
hal ini bisa di(apai, pembuangan sampah residu di P) bisa
memanfaatkan metode sanitar# land$ll atau lainnya yang lebih baik
dari o%en dum%ing.• )danya kerangka hukum yang jelas terkait dengan partisipasi Sektor
Swasta dan Lembaga Non Pemerintah dalam Sub%Sektor Persampahan,
sehingga dapat men(iptakan peluang dan iklim usaha yang kondusif.
• Pemerintah "ota lebih banyak berperan sebagai regulator. "alau ada
peran sebagai operator lebih banyak pada akti*itas yang memang
merupakan kewajiban sektor publik. Bahkan akti*itas ini pun sedapat
mungkin disubkontrakkan kepada sektor swasta sehingga pihak
Pemerintah "ota (ukup menetapkan Standar Pelayanan Minimum SPM!
yang harus dipenuhi oleh subkontraktor tersebut. Beberapa jenis
pekerjaan yang sebaiknya disubkontrakkan antara lain+ penanganan
kebersihan area publik jalan umum, taman kota, dan lain%lain! dan
pengangkutan sampah dari PS9transfer depo ke P), dan lain%lain.
• )danya wahana atau tempat untuk pengembangan sentra industri!
daur ulang
• )danya informasi tentang nilai ekonomis sampah kepada seluruh
elemen masyarakat
• )danya promosi, asistensi, bimbingan, bantuan modal bagi pengusaha
yang berke(impung di sektor persampahan
12
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
15/45
ambar ?. #iagram Penanganan Sampah Se(ara erintergrasi yang #iharapkan di "ota SurakartaSumber: Dinas Kebersihan dan !ertamanan &DK!' Kota Surakarta" 2006
Konsumen Kompos:
)aera! Pertanian
+rgani
Petugas lapangan
ebersi!an ota:
,-Pega/ai
!arian )KP
,-Pemulung
Pasar
KomersialPeruma!an
alan *an asilitas mum
TP"
TPS
ontainer
a "ampa!
Para pengepulsampa!
unorganik
Para pengepul
limba! ertas
Pengusa!a *aurulang limba!
plasti
Penampung besar&
Pabri *aur ulang
Plasti:
aarta
"uraba#aangerang
Kota lain?
Penampung besar&Pabri *aur ulangertas:
aarta
Ku*usKota lain?
Sumber Sampah
nit pengola! sampa!
organi a*i ompos *i tiap
elura!an& eamatan
rea tanggung a/ab
"ubontrator ebersi!an ota
rea tanggung a/ab
Pengusa!a *aur ulang sampa!unorganik
rea tanggung a/ab K"& unit
pengola! sampa! organi *i tiap
elura!an& eamatan
P,,;
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
16/45
2+,+ L$%)!$/L$%)!$ Me%u#u Ko%*&(& 3$%) D&$"$!$%
Beberapa upaya dan langkah kegiatan untuk men(apai kondisi yang
diharapkan tersebut di atas adalah+
/. Melakukan identi0kasi hambatan utama yang terkait dengan kebijakan
dan regulasi, kelembagaan, keuangan, teknologi dan
kepedulian9kesadaran masyarakat.
7. Menyusun kerangka hukum yang terkait dengan pelibatan Sektor
Swasta dan Lembaga Non Pemerintah dalam pembangunan sanitasi.:. Melakukan identi0kasi peluang keterlibatan pihak Sektor Swasta dan
Lembaga Non Pemerintah yang sesuai dengan modalitas atau bentuk%
bentuk "erjasama Pemerintah dan Swasta "PS! yang berlaku.
?. Menyiapkan Peraturan #aerah+
a. @ang mengatur bagi semua penghasil sampah untuk membuang
sampah dengan memilah antara sampah anorganik dan organik.
b. Memberikan insentif bagi warga masyarakat yang melakukan
pemilahan sampahnya dan bagi sektor swasta atau lembaga non
pemerintah yang berkegiatan di sektor persampahan.
(.Mengatur sanksi yang jelas dan mudah dalam pelaksanaannya.
=. Menyusun SPM persampahan standar operasional!.
. Menyediakan lahan di P) yang sudah maksimal! untuk kegiatan daur
ulang, gudang, pasar barang bekas, beserta sarana dan prasarananya
listrik, P)M, jalan, dan lain%lain!. #apat disebut juga sentra industri
daur ulang sampah.
1. Membentuk dan mendorong kelompok atau organisasi kemasyarakatan
untuk berkegiatan di sektor persampahan seperti +
a. Membuat per(ontohan : 6 di tingkat lingkungan 6A!
b. "arang taruna membuat kompos, (ontoh+ 8oyontakan
14
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
17/45
(. )da LSM yang ikut membina ibu%ibu P"" membuat kompos.
/2. Bekerjasama dengan #"PO6) untuk mengenalkan pengolahan
sampah, apa yang bisa dimanfaatkan dari sampah, dampak buruk
sampah yang tidak ditangani dengan baik, di masing%masing
sekolahan.
//. Bekerjasama dengan perguruan tinggi setempat dalam pengembangan
teknologi tepat guna L! dalam pengelolaan sampah.
Selanjutnya, langkah%langkah ini akan diauraikan lebih jelas dan rin(i dalam
Bab $ 6en(ana indak.
15
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
18/45
BAB III
SUB STRATEGI 2 – PERAN SERTA SEKTOR SWASTA DANLEMBAGA NON PEMERINTAH DALAM SUB/SEKTOR LIMBAH
4AIR
,+1+ Ko%*&(& S$$' I%&
,+1+1+P$"'&(&$(& Se!'o" S-$('$ *$% Lem.$)$ No% Peme"&%'$Te"!$&' L&m.$ 4$&" Dome('&!
Sektor Swasta dan Lembaga Non Pemerintah dalam hal ini Lembaga Swadaya
Masyarakat LSM! yang berpartisipasi dalam bisnis terkait limbah (air
domestik di Surakarta adalah+
• Perusahaan penguras se%tic tank
• Para tukang dan kontraktor yang membangun toilets, se%tic tank s atau
tangki septik!, dan para pemasok bahan9peralatannya seperti pipa plastik,
keramik, semen, batu%bata, dan lain%lain.
• LSM yang membantu proses pembangunan fasilitas Sanimas 9 M'"
• Pemilik A' umum
• Para kontraktor yang membangun perpipaan limbah (air domestik dan
sambungan rumah limbah (air domestik.
Pe"u($$$% Ku"$( Septic Tank
#i Surakarta, ada sekitar < perusahaan kuras tangki septik swasta plus P#)M.
8umlah total truk tangki ada sekitar /2 unit, masing%masing dioperasikan oleh
7 atau : orang personel. Mereka bekerja berdasarkan pesanan lewat telepon
dari konsumen yang mengalami kesulitan A' mampet. Biaya pengurasan
se%tic tank tergantung jarak konsumen mulai dari 6p &=.222 hingga 6p
:22.222 :2 km!. Salah satu perusahaan kuras se%tic tank biasa menerima
order rata%rata >2 tangki per bulan. Bila semua truk yang tersedia milik semua
perusahaan kuras se%tic tank memiliki utilisasi yang sama, maka berarti ada
sekitar >22 se%tic tank yang dikuras per bulan atau 1.7.222. ni berarti
bahwa rata%rata se%tic tank di Surakarta dikuras setiap >.= tahun. )ngka ini
(ukup masuk akal atau bahkan mungkin kenyataannya lebih rendah karena
16
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
19/45
perusahaan kuras se%tic tank juga melayani konsumen di luar "ota Surakarta.
#engan manggunakan angka%angka tersebut, dan asumsi bahwa *olume
sekali pengurasan sekitar 7 m:, maka dihasilkan /1.722 m: atau sekitar
/1.222 ton limbah tinja dihasilkan per tahun.
Masalah utama berkaitan dengan pengurasan se%tic tank adalah tempat
dimana pembuangan tinja dibuang. "esadaran perusahaan jasa penyedot tinja
untuk membuang tinja ke PL masih rendah dan biasanya dibuang ke sungai.
Tu!$%) *$% Ko%'"$!'o" $%) Mem.$%)u% To&le'5 Septic Tank *$%Sul&e"%$
ukang dan kontraktor yang membangun toilet 9 se%tic tank sebenarnyamerupakan pihak yang turut bertanggungjawab terhadap kebenaran
konstruksi se%tic tank di Surakarta. Namun demikian, belum ada pendataan
se(ara mendalam mengenai akti*itas, biaya dan pengetahuan teknis mereka.
Para tukang mendapatkan pengetahun dan keterampilan mengenai konsruksi
toilet9 se%tic tank pada umumnya dari pengalaman kerja learning b# doing!,
bukan dari pelatihan khusus. Berdasarkan keterangan dari salah seorang
tukang, estimasi biaya pembangunan se%tic tank dengan kapasitas : toilet
untuk melayani sekitar =2 orang adalah sebagai berikut+
• Biaya konstruksi bagian bawah+ 6p =.= juta 7 m: tangki septik dengan
lobang resapannya!
• Biaya konstruksi bagian atas 6p /.= juta C 6p 7.= juta 6p. per m 7
termasuk dinding dan atap, bergantung pada kualitas bahan dan jenis
ubin9lantai!.
#engan angka%angka tersebut, untuk membangun M'" yang bisa melayani =2
"" diluar lahan paling mahal akan menghabiskan biaya kira%kira 6p /= juta.
assumsi+ /.7= m7 per kamar toilet!.
LSM *$% Lem.$)$ No% Peme"&%'$ L$&% $%) Mem.$%)u% S$%&m$( 6M4K
)da beberapa LSM di "ota Surakarta telah banyak bekerja membantu dalam
pembangunan sanitasi, khususnya dalam bidang P)L terdesentralisasi dan
pemanfaatan biogas. Misalnya ada LSM yang sejak tahun /112 telah
membangun lebih dari :=2 instalasi system biogas kotoran hewan dan P)L
17
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
20/45
untuk ?2 pelanggan termasuk rumah sakit, hotel, dan masyarakat. LSM
tersebut juga telah membangun : unit Sanimas di Surakarta.
Sanimas yang paling baru yaitu Sanimas nsan 5arapan di Sangkrah, daerah
sekitar permukiman kumuh di pinggir jalan rel. Penampilannya sangat
istimewa dengan warna pink dan dilengkapi oleh unit instalasi biogas. )da =
kamar toilet, : kamar mandi, tempat (u(i pakaian dan terdapat kompor gas
yang memanfaatkan biogas. otal biaya pembangunan sekitar 6p :/>.=< juta
berasal dari sumbangan Pemerintah "ota Surakarta 6p />: juta!, Pemerintah
Pusat 6p /22 juta!, BO6#) 6p 7= juta!, dan masyarakat setempat 6p : juta
tunai dan jasa!.
Pendapatan operasional Sanimas diperoleh dari warga sekitar yang membayar
sebesar 6p =,222 per bulan, sewa per sekali pakai 6p 722 untuk toilet, dan 6p
:22 untuk mandi. Pelanggan dari luar warga membayar 6p :22 untuk toilet,
dan 6p =22 untuk mandi. Selain itu ada = "" yang mengambil air dengan
menyambung pipa dan membayar 6p 72,222 per bulan dan /2 "" mengambil
air dengan ember, 6p /22 per ember. )pabila sudah (ukup lama beroperasi
lebih dari / tahun! diperkirakan pendapatan dari pemakai ini akan men(apai
sekitar 6p 7.> juta per bulan.
ambar =.a. Sanimas nsan 5arapan C Sangkrah
Sumber: Dokumentasi SSD! Kota Surakarta" 2006
ambar =.b. M'" Bantuan Lions 'lub
Sumber: Dokumentasi SSD! Kota Surakarta" 2006
#engan penampilan yang menarik dan instalasi yang modern Sanimas ini
menghabiskan biaya pembangunan sebsar 6p :/>.=< juta. Sepertinya pada
saat pembangunan kurang memperhatikan aspek rasio biaya dan nilai
manfaat (alue anal#sis!. #engan dana sebesar itu seharusnya bisa
18
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
21/45
membangun beberapa unit Sanimas yang relatif lebih sederhana se(ara
fungsional hampir sama! tapi jumlahnya lebih banyak dan tersebar
dibeberapa tempat masyarakat miskin.
Sebagai pembanding untuk bahan analisis lebih
lanjut, tidak jauh dari Sanimas Sangkrah ini ada /
M'" yang dibangun oleh Lions 'lub dan
Pemerintah "ota Surakarta yang telah berusia
lebih dari /2 tahun. )da : kamar toilet dan
tempat (u(i pakaian. Penampilannya jauh lebih sederhana daripada yang di
Sangkrah, tapi masyarakat yang memanfaatkan tampak lebih banyak.Pendapatan yang diperoleh hampir sama yaitu dari iuran bulanan warga
sekitar 6p 72.222 C 6p 7=.222 per bulan per rumah
tangga! dan pembayaran dari konsumen luar. #engan penampilan sederhana
tersebut diperkirakan biaya konstruksinya tidak lebih dari 6p /= juta C 6p 72
juta.
Oe"$'o"( W4 Umum
Selain adanya Sanimas, ada beberapa
pemilik A' umum se(ara pribadi di tengah
perkotaan yang disewakan per kali
pemakaian. "onsumennya adalah mereka
yang lalu lalang dan se(ara insidental ingin
buang hajat. arif yang dipasang 6p /,222
per kali pakai. idak ada informasi yang
jelas ada berapa unit A' umum seperti ini
di "ota Surakarta.
Peta selengkapnya mengenai penanganan
limbah (air domestik dan partisipasi sektor
swasta di "ota Surakarta diperlihatkan
pada gambar
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
22/45
,+1+2+Pe"m$($l$$% Te"!$&' P$"'&(&$(& Se!'o" S-$('$ *$%Lem.$)$ No% Peme"&%'$6LSM Te"!$&' L&m.$ 4$&"
Dome('&!
Masalah utama berkaitan dengan pengurasan se%tic tank adalah tempat
dimana pembuangan tinja dibuang. "esadaran perusahaan jasa penyedot tinja
untuk membuang tinja ke PL masih rendah dan biasanya dibuang ke sungai.
5arus diakui (ukup sulit untuk menarik partisipasi sektor swasta dalam
penanganan limbah (air domestik, diluar dari yang saat ini ada. erutama
dalam penyediaan dan pengoperasian infrastruktur dijumpai adanya kendala
teknologi dan biaya yang sulit diatasi. Beragamnya teknologi dalam sanitasi
kadangkala menyebabkan mun(ulnya ketidak%(o(okkan antara kebutuhan
masyarakat dengan yang disediakan oleh pemerintah. Selain itu (arian
teknologi tertinggi yang ideal! masih (ukup mahal untuk diterapkan, bukan
hanya di Surakarta tapi juga di ndonesia pada umumnya. Sampai saat ini
untuk in*estasi sektor air limbah belum menjanjikan keuntungan, sehingga
pihak swasta untuk bekerjasama dalam pembangunan sanitasi khususnya
limbah (air domestik masihsulit.
20
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
23/45
ambar
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
24/45
,+2+ Ko%*&(& 3$%) D&$"$!$%
Solusi ideal atas permasalahan Sub Sektor Limbah 'air #omestik dalam suatu
kota adalah terhubungnya semua rumah tangga kedalam se.arage s#stem.
)kan tetapi, paling tidak untuk saat ini, solusi ini belum memungkinkan
diterapkan di "ota Surakarta mengingat biaya yang dibutuhkan belum
terjangkau. Mengingat solusi ini juga ke(il kemungkinan untuk bisa men(apai
full cost reco(er# akan sulit pula apabila mengharapkan partisipasi swasta
dalam sub%sektor ini.
arget yang (ukup realistis untuk partisipasi sektor swasta dan lembaga nonpemerintah dalam penanganan limbah (air domestik adalah dengan
mengidenti0kasi segmen%segmen akti*itas tertentu yang memiliki
karakteristik sebagai berikut+
• memberikan peluang terjadinya transaksi komersial memberikan laba!
• memberikan prospek berkembangnya *olume bisnis
• meminimasi biaya operasional
• menghasilkan manfaat non 0nansial, baik kepada masyarakat atau
kepada pengusaha swasta
• memanfaatkan program tanggung jawab sosial perusahaan atau
cor%orate social re%onsibilit# 'S6!.
Beberapa potensi kegiatan yang diharapkan bisa dikembangkan melalui
partisipasi pihak sektor swasta dan lembaga non pemerintah antara lain
adalah+
• "omposting limbah tinja se%tic tank dari perusahaan kuras digabung
dengan komposting sampah organikD
• Peningkatan *olume penggunaan hasil kuras se%tic tank di lahan
perkebunan jatiD
• Easilitas Sanimas yang didanai oleh swasta atau perorangan sehingga bisa
meningkatkan ser(ice co(erage bagi masyarakat yang masih belum
memanfaakan se.erage s#stem dan se%tic tank/
• Memperluas pasar fasilitas sanitasi onsite .
,+,+ L$%)!$/L$%)!$ Me%u#u Ko%*&(& 3$%) D&$"$!$%
22
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
25/45
Sama seperti Sub%Sektor Persampahan, beberapa upaya dan langkah kegiatan
untuk men(apai kondisi yang diharapkan tersebut di atas adalah+
/. Melakukan identi0kasi hambatan utama yang terkait dengan kebijakan
dan regulasi, kelembagaan, keuangan, teknologi dan
kepedulian9kesadaran masyarakat.
7. Menyusun kerangka hukum yang terkait dengan pelibatan Sektor
Swasta dan Lembaga Non Pemerintah dalam pembungunan sanitasi.
:. Melakukan identi0kasi peluang keterlibatan pihak Sektor Swasta danLembaga Non Pemerintah yang sesuai dengan modalitas atau bentuk%
bentuk "erjasama Pemerintah dan Swasta "PS! yang berlaku.
?. Menyusun strategi penanganan limbah (air pada kawasan industri.
=. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan limbah (air domestik
dan pengelolaan Sanimas sehingga menambah (akupan pelayanan air
limbah sistem setempat &onsite s#stem!.
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
26/45
BAB IV
REN4ANA TINDAK UNTUK PENINGKATAN PERAN SERTASEKTOR SWASTA DAN LEMBAGA NON PEMERINTAH DALAM
SUB/SEKTOR PERSAMPAHAN DAN LIMBAH 4AIR
+1+ Re%$%$ T&%*$! 92008 – 2010:
+1+1+ I*e%'&;!$(& H$m.$'$% U'$m$
una mengantisipasi agar kondisi yang diharapkan sebagaimana diuraikan di
atas bisa ter(apai perlu diidenti0kasi potensi hambatan yang mungkin timbul.
5al ini untuk merumuskan tindakan pre*entif yang sebaiknya dilakukan
sehingga hambatan tersebut bisa diatasi. Berikut ini adalah beberapa potensi
hambatan yang mungkin timbul tersebut.
+1+1+1+ Ke.$!$% *$% Re)ul$(&
/. Pengelolaan sampah termasuk bagian dari obyek yang diatur oleh Perpres
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
27/45
?. Belum ada model penanganan sanitasi sampah dan limbah (air domestik!
yang dilakukan se(ara lintas sektoral melibatkan beberapa dinas9
departemen!.
+1+1+,+ Keu$%)$%
/. Sebagian rumah tangga tidak mau membayar biaya pengelolaan sampah
dan limbah (air.
7. Belum diketahui potensi kemampuan keuangan swasta untuk diper(aya
berperan lebih besar dalam pendanaan persampahan dan limbah (air.
:. "ebutuhan dana untuk pengelolaan sampah dan limbah (air domestik
bersaing dengan kebutuhan dana untuk keperluan lain belum menjadikebutuhan utama!.
+1+1++ Te!%olo)&
/. Belum ada standar teknologi pemrosesan sampah yang ditetapkan se(ara
baku guna menghasilkan kompos yang berkualitas.
7. Belum adanya standardisasi kualitas kompos sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
:. Belum dilakukan pengkajian lumpur PL untuk dimanfaatkan menjadi
bahan baku pupuk organik.
+1+1+
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
28/45
Peraturan%peraturan yang berkaitan dengan partisipasi sektor swasta dan
lembaga non pemerintah dalam pembangunan sistem sanitasi belum ada
sehingga perlu segera dilakukan pembuatan peraturan yang berhubungan
dengan partisipasi sektor swasta dan lembaga non pemerintah untuk
pengembangan sanitasi.
1+ UU No+,2 '$u% 200 'e%'$%) Peme"&%'$$% D$e"$ 9UU Pem*$:
#isebutkan dalam Pasal /: dan /? -- Pemda bahwa salah satu urusan wajib
yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, pro*insi dan kabupaten9kota
adalah masalah penyediaan sarana dan prasarana umum.
#engan adanya konsep dan kebijakan desentralisasi ini, penyelenggaraan
prasarana dan sanitasi menjadi tanggung jawab Pemerintah #aerah yang dalam
hal ini ubernur9Aalikota9Bupati. #iharapkan dengan konsep ini, Pemerintah
#aerah Pemda! akan lebih mandiri dalam menangani dan mengelola
pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana umumnya.
Pasal /1= -- Pemda menyebutkan bahwa+
$1' #alam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah
dapat mengadakan kerja sama dengan daerah lain yang didasarkan
pada pertimbangan e0siensi dan efekti0tas pelayanan publik, sinergi dan
saling menguntungkan.
$2' "erja sama sebagaimana dimaksud pada ayat /! dapat
diwujudkan dalam bentuk badan kerjasama antar daerah yang diatur
dengan keputusan bersama.
$3' D$l$m e%e*&$$% el$$%$% u.l&!5 *$e"$ *$$'
.e!e"#$ ($m$ *e%)$% &$! !e'&)$+
$4' Ke"#$ ($m$ (e.$)$&m$%$ *&m$!(u* $*$ $$' 91:
*$% $$' 9,: $%) mem.e.$%& m$($"$!$' *$% *$e"$ $"u(
me%*$$'!$% e"(e'u#u$% DPRD+
Sebagaimana disebutkan dalam Butir : dan ? di atas bahwa untuk
kepentingan pelayanan publik, pemerintah daerah dapat bekerja sama
dengan pihak ketiga yang mana kerjasama tersebut harus mendapatkan
persetujuan #P6# bila membebani masyarakat dan daerah. K$l&m$'
26
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
29/45
=mem.e.$%& m$($"$!$' *$% *$e"$> '&*$! *el$(!$% *$l$m
e%#el$($% P$($l 1?< m$uu% *$l$m P$($l 2 9!: UU Pem*$+ De%)$%
*em&!&$% *$$' *&$(um(&!$% .$-$ e%)e"'&$% mem.e.$%&
m$($"$!$' *$% *$e"$5 $$.&l$ !e"#$($m$ 'e"(e.u' me%&m.ul!$%
em.e.$%$% '$"& $'$u .&$$ l$&%%$ $*$ m$($"$!$' *$% (e.$)$&
!o%(e!-e%(&5 m$!$ *&($"$'!$% $*$%$ e"(e'u#u$% DPRD.
"eputusan Menteri #alam Negeri dan Otonomi #aerah No.?: tahun 7222
tentang Pedoman "erjasama Perusahaan #aerah dengan Pihak "etiga
menyebutkan bahwa kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengadaan
barang9jasa serta infrastruktur Penyelenggaraan dilakukan oleh #ireksiPerusahaan #aerah sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku setelah
mendapat persetujuan prinsip dari "epala #aerah.
2+ Pe"$'u"$% P"e(&*e% No+@7 '$u% 200< 'e%'$%) Ke"#$($m$
Peme"&%'$ *e%)$% B$*$% U($$ D$l$m e%e*&$$% I%"$('"u!'u"
9Pe""e( @76200
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
30/45
dilakukan melalui pelelangan umum untuk pengadaan badan usaha dalam
rangka perjanjian kerjasama dan lelang iFin auction! untuk pengadaan badan
usaha berdasarkan ijin pengusahaan.
Salah satu hal yang diatur dalam Perpres 9"PS9"49722:
tentang Prosedur dan ata 'ara Pelaksanaan "erjasama Pemerintah dan
Badan -saha Swasta #alam Penyelenggaraan dan atau Pengelolaan Sub
Sektor )ir Minum dan atau Sanitasi.
"edua "eputusan ini merupakan peraturan pelaksana dari "eputusan PresidenNo.& tahun /11> tentang "erjasama Pemerintah dan Badan -saha Swasta
dalam Pembangunan dan atau Pengelolaan nfrastruktur "epres No.&9/11>!.
De%)$% *&!elu$"!$%%$ Pe""e( No+@76200< m$!$ Ke"e( No+761??8
&%& 'el$ *&$.u' *$% *&%$'$!$% '&*$! .e"l$!u+ A!$% 'e'$& ($m$&
*e%)$% ($$' &%& e"$'u"$% el$!($%$ Pe""e( No+@76200< $%)
me%)$'u" e*om$% !e"#$($m$ (-$('$ *$% Peme"&%'$ *$l$m .&*$%)
e%)elol$$% $&" m&%um *$% ($%&'$(& .elum *&!elu$"!$% ole
De$"'eme% Pe!e"#$$% Umum+
28
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
31/45
U%'u! me%)&(& !e!o(o%)$% u!um *$l$m '&%)!$' e"$'u"$%
el$!($%$5 m$!$ Keu'u($% Me%'e"& K&m"$(-&l No+0?6KPTS62002
*$% Keu'u($% Ke$l$ B$*$% Pem.&%$$% Ko%('"u!(& *$% I%e('$(&
No+286KPTS6KE6200, m$(& 'e'$ .e"l$!u (e$%#$%) .elum
*&!elu$"!$%%$ !eu'u($% $%) .$"u *$% m$'e"& !eu'u($% &%& '&*$!
.e"'e%'$%)$% *e%)$% Pe""e( No+ @762009"PS9"49722: mengatur prosedur dan tata (ara yang
men(akup+
29
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
32/45
a. Bentuk%bentuk kerjasama Pemerintah Swasta "ontrak Pelayanan,
"ontrak Pengelolaan, "ontrak Sewa, "ontrak Bangun "elola )lih Milik dan
"ontrak "onsesi!
b. "erjasama Pemerintah Swasta Skala "e(il dengan taksiran biaya
in*estasi kurang dari =2 milliar rupiah.
-ntuk pelaksanaan prosedur dan tata (ara "PS dalam penyelenggaraan dan
atau pengelolaan sub%sektor air minum dan sanitasi dapat dibuat penyesuaian
berdasarkan kebijakan Pemerintah #aerah.
T$"& $($ Pel$$%$%
Masalah tarif merupakan salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan air
minum dan sanitasi. "arena dianggap penting, proyek pengembangan SP)M di
daerah mensyaratkan persetujuan #P6# dan untuk pengadaan badan
usahanya harus menggunakan proses pelelangan umum.
Seu.u%)$% *e%)$% $l &%&5 $($l @0 PP No+ 1@6200< me%#el$(!$%
me%)e%$& me!$%&(me *$l$m e%e'$$% '$"& #$($ el$$%$% $&'uC
$+ '$"& #$($ el$$%$% $%) *&(ele%))$"$!$% ole BUMD5
*&'e'$!$% ole !e$l$ *$e"$ .e"*$($"!$% u(ul$% *&"e!(&5
(e'el$ *&(e'u#u& ole De-$% Pe%)$-$(
.+ '$"& #$($ el$$%$% $%) *&(ele%))$"$!$% ole .$*$%
u($$ (-$('$5 *&'e'$!$% ole !e$l$ *$e"$ .e"*$($"!$%
e"#$%#&$% e%ele%))$"$$% SPAM+
-ntuk melaksanakan ketentuan Pasal PP No./
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
33/45
berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka tarif ditetapkan berdasarkan
tingkat kemampuan pengguna.
&!$ '$"& *&'e'$!$% .e"*$($"!$% '&%)!$' !em$mu$% e%))u%$5
m$!$ Me%'e"&6 Ke$l$ Lem.$)$ 6 Ke$l$ D$e"$ mem.e"&!$%
!ome%($(& (e&%))$ *$$' *&e"ole '&%)!$' e%)em.$l&$%
!ome%($(& (e&%))$ *$$' *&e"ole '&%)!$' e%)em.$l&$% &%e('$(&
*$% !eu%'u%)$% $%) -$#$".
Ke(&mul$% K$#&$% A(e! Hu!um+
Berdasarkan kajian hukum di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya perangkat hukum yang disiapkan oleh Pemerintah Pusat sudah
dapat mengakomodasi keterlibatan sektor swasta, termasuk dalam
pengelolaan sistem sanitasi. 5al%hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam
tahap implementasi antara lain adalah+
/. "erja sama pemerintah daerah dengan pihak ketiga pihak swasta! bila
membebani masyarakat dan daerah mensyaratkan adanya persetujuan
#P6#. #apat diasumsikan bahwa pengertian membebani masyarakat dan
daerah adalah apabila kerjasama tersebut menimbulkan pembebanan tarif
atau biaya lainnya pada masyarakat dan daerah.
7. arif pelayanan ditetapkan se(ara berkala untuk memastikan tingkat
pengembalian in*estasi, yang meliputi penutupan biaya modal, biaya
operasional dan keuntungan yang wajar dalam kurun waktu tertentu.
#alam hal tarif tidak bisa ditetapkan, berdasarkan ketentuan tersebut di
atas, maka tarif ditetapkan berdasarkan tingkat kemampuan pengguna.
"onsekuensinya adalah jika tarif ditetapkan berdasarkan tingkatkemampuan pengguna, maka "epala #aerah wajib memberikan
kompensasi untuk menjamin diperolehnya tingkat pengembalian in*estasi
dan keuntungan yang wajar bagi sektor swasta yang bersangkutan.
:. "epala #aerah dapat menerbitkan peraturan daerah Perda! tersendiri
berkaitan dengan mekanisme implementasi sesuai dengan kondisi dan
kesiapan para pihak yang terlibat di masing%masing daerah.
31
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
34/45
+1+,+ I*e%'&;!$(& Pelu$%) P$"'&(&$(& Se!'o" S-$('$ *$%
Lem.$)$ No% Peme"&%'$
+1+,+1+ Mo*$l&'$(6Be%'u!/Be%'u! Ke"#$($m$ Peme"&%'$S-$('$ 9KPS:
Pada dasarnya ada lima alternatif bentuk "PS yang dapat dikembangkan
sesuai dengan kondisi dan konteks proyek yang akan di%"PS%kan. Bentuk "PS
se(ara umum adalah+
1: Ko%'"$! Pel$$%$% 9Service Contract :
"ontrak pelayanan adalah perjanjian kerjasama antara pemerintah
dengan mitra swasta dan9 atau masyarakat yang paling sederhana dan
terbatas. "esepakatan yang di(apai antara lain menyatakan bahwa
pihak swasta setuju untuk melaksankan fungsi pelayanan yang
terbatas dengan harga dan jangka waktu tertentu.
2: Ko%'"$! Se-$ 9Lease Contract :
"ontrak sewa adalah perjanjian kerjasama dimana pihak swasta
menyewa suatu sistem dari infrastruktur atau peralatan dari
pemerintah yang ada. Pihak swasta mengoperasikan sistem tersebut
dan menjual jasa ke pelanggan dan menarik biaya dari layanantersebut. Pihak swasta membayar sewa ke pemerintah dengan harga
yang lebih besar dari biaya akuisisi dan pembiayaan aset yang
disewakan.
,: Ko%'"$! Kelol$ 9Management Contract :
"ontrak manajemen adalah perjanjian antara pemerintah dengan pihak
swasta dan atau masyarakat dengan harga tertentu. )da kesepakatan
antara pemerintah dan swasta bahwa pihak swasta setuju untuk
melaksanakan manajemen perusahaan infrastruktur sarana
pemerintah yang berupa pengoperasian dan atau pemeliharaan
sebagian atau seluruh bagian fasilitas atau pelayanan untuk jangka
waktu tertentu.
: Build Operate Transfer 9BOT:
"erjasama ini dimulai pada saat pemerintah dan pihak swasta sepakat
bahwa pihak swasta akan menyediakan layanan dengan membangun
suatu fasilitas baru atau meningkatkan atau merehabilitasi fasilitas
32
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
35/45
yang ada, dan selanjutnya dioperasikan dan dikembalikan pada waktu
tertentu kepada pemerintah.
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
36/45
ambar &. #iagram Penanganan Sampah
Sumber: Studi SSD! Kota Surakarta" 2006
Berdasarkan gambar di atas, ada dua kelompok akti*itas yang harus dilakukan
agar terselenggara Sistem Pengelolaan Persampahan yang utuh. "edua
kelompok akti*itas tersebut adalah+
/. Pembangunan atau penyediaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana
0sik infra struktur! sistem sanitasi persampahan. @ang termasuk
prasarana 0sik antara lain empat Pembuangan Sementara PS! berupa
lahan, bak sampah, transfer depo atau (ontainer dan empat Pembuangan
)khir P)!. Sedangkan kelengkapan sarana 0sik antara lain adalah+
a. erobak pengumpul sampah atau alat angkut sejenis dari sumber
sampah ke PS
b. Dum% ,ruck
(. Armroll
d. Com%actor
e. 1uldoer
f. 3heel loader
g. E4ca(ator
h. ,ruck
i. Container
j. imbangan sampah di P)
k. #an lain%lain.
34
TP"
R0 ) Kelurahan) inas Pasar) inas
Pertamanan) 2adan 3saha2adan 3saha
P"S"R
it
#K456SI"
7
a
"ampa!
a
"ampa!
Publi !ouseP6R35"8"9
J"7"9 ) "SI7IT"S
353
5
ong
"ampa!
a
"ampa!
TPS
#49T"I96
R
2adan 3saha
2"K S"5P"8
"um ber
"am pa!
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
37/45
7. Pelaksanaan pekerjaan operasional! sistem pengelolaan persampahan
sehari%hari yaitu+
a. Pengumpulan dan pengangkutan sampah dari sumber sampah ke
PS9 transfer depo
b. Pengangkutan sampah dari PS ke P)
(. Penanganan sampah di P).
#ari rangkaian akti*itas di atas, peluang yang paling mungkin adanya
partsisipasi Sektor Swasta dan Lembaga Non Pemerintah terdapat pada
bagian pelaksanaan pekerjaan operasional. -ntuk lebih jelas, modalitas yang
dapat digunakan untuk menggalang partsisipasi Sektor Swasta dan LembagaNon Pemerintah tersebut dituangkan dalam tabel berikut.
abel /. Peluang Partisipasi Sektor Swasta dan Lembaga Non Pemerintah
dalam Pengelolaan Sampah
No. Segmen )kti*itas Modalitas "erjasama/. Pengumpulan dan pengangkutan
sampah dari sumbernya sampah
ke PS9 transfer depo
• Pengadaan barang umum9 jasa
oleh pemerintah "eppres >2!
apabila pekerjaan merupakan
bagian dari tanggung jawab publik9
pemerintah, misalnya
pengumpulan dan pengangkutan
sampah yang berasal dari area
publik
• Easilitasi peralatan kepada
masyarakat dan sektor swasta
untuk pengumpulan dan
pengangkutan sampah yang
berasal dari area permukiman
• Pengembangan kapasitas kader
masyarakat dan sektor swasta
yang mengelola persampahan7. Pengangkutan sampah dari PS
ke P)
• Pengadaan barang umum9 jasa
oleh pemerintah "eppres >2!:. Penanganan sampah di P) • "PS yang diatur oleh Perpres
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
38/45
penyediaan infrastruktur?. Penanganan seluruh rangkaian
segmen kegiatan penanganan
sampah perkotaan mulai dari
pengumpulan sampai dengan
pengolahan di P)! oleh swasta
• "PS yang diatur oleh Perpres
29722: yang
mengatur tentang pelaksanaan pengadaan barang9jasa pemerintah. Namun
demikian akan tetap dieksplorasi kemungkinan menawarkan pembangunan
dan pengoperasian Sanimas dengan desain sederhana di daerah miskin dan
padat penduduk kepada swasta9 perorangan dengan membebankan tarif
tertentu kepada pemakainya.
+1++ Me"umu(!$% T$")e' *$% S'"$'e)& P$"'&(&$(& Se!'o"
S-$('$ *$% Lem.$)$ No% Peme"&%'$
+1++1+ T$")e' *$% S'"$'e)& Su. Se!'o" Pe"($m$$%
arget dalam menggalang partisipasi Sektor Swasta dan Lembaga Non
Pemerintah guna mengatasi permasalahan sampah di "ota Surakarta adalah
terjalinnya sinergi semua pihak yang selama ini berkepentingan dengan
pengelolaan sampah perkotaan. Pihak%pihak tersebut yaitu+
/. -nsur pemerintah kota yang ditangani oleh #inas "ebersihan dan
Pertamanan #"P!
7. Para pengusaha yang sudah terlibat dalam akti*itas daur ulang, mulai dari
pemilik pabrik daur ulang yang ada di Surakarta, para pengepul dan
pemulung
:. Masyarakat di daerah permukiman pada tingkat 6A yang sudah
menjalankan akti*itas pengumpulan dan pengangkutan sampah dari
warga ke PS9 ransfer depo
36
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
39/45
?. "operasi atau Swasta lain yang bisa menyediakan jasa penyapuan9
pengumpulan dan pengangkutan sampah
=. 4lemen masyarakat termasuk LSM yang menjalankan akti*itas daur ulang
sampah organik bila ada!.
ndikator terjadinya sinergi adalah ter(iptanya hubungan kerja yang harmonis
antara pihak%pihak tersebut di atas, baik se(ara formal dalam ikatan hukum
maupun tidak terikat se(ara hukum yaitu+
/. erjadi satu kesinambungan pekerjaan penanganan sampah mulai dari
proses penyapuan, pengumpulan, pemilahan dan pengangkutan ke
PS9P) daerah publik!
7. erjadi satu kesinambungan pekerjaan penanganan sampah mulai dariproses pemilahan dari sumbernya dan pengumpulan oleh warga
masyarakat daerah permukiman! hingga pengangkutan ke PS dan ke
P)
:. Sampah terpilah sejak dari sumbernya, selama pengangkutan, di PS9
ransfer #epo dan di P)
?. ransfer #epo berfungsi sebagaimana mestinya sehingga tidak terjadi
timbunan sampah
=. -nit9perusahaan atau koperasi pengumpul dan pengangkut sampah bisa
saling bekerja sama dengan elemen masyarakat dan atau para pengusaha
yang menangani daur ulang sampah
.=3 dari total
timbulan sampah!.
Strategi yang disusun dalam menggalang partisipasi Sektor Swasta dan
Lembaga Non Pemerintah dalam menangani sampah harus fokus kepada
permasalahan yang menonjol seperti diuraikan di atas. Oleh karena itu
strategi yang akan dijalankan adalah+
/. Menggalang komitmen dan sinergi pihak%pihak yang terlibat stakeholders!
yaitu meliputi lembaga legislatif, pengusaha swasta LSM dan masyarakat
7. Meyakinkan masyarakat9 rumah tangga melalui kampanye yang intensif
agar memiliki persepsi bahwa sampah bisa menjadi komoditi ekonomi
sehingga mau melakukan pemilahan sampah dari sumbernya
:. Menetapkan standar proses pembuatan dan kualitas kompos agar hasil
produksi kompos memenuhi standar kualitas kebutuhan pupuk organik
37
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
40/45
?. Merintis inisiatif pelibatan masyarakat se(ara masal untuk mendaur ulang
sampah organik menjadi kompos
=. #alam masa jangka pendek, menyerap hasil produksi kompos masyarakat
guna memberikan stimulus agar mereka mau terus menjalankan kegiatan
daur ulang sampah organik menjadi kompos
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
41/45
+1+
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
42/45
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
43/45
?. 4ksplorasi lebih lanjut mengenai kemungkinan pendanaan
pembangunan sanitasi berbasis komunal dengan desain sederhana
oleh pihak swasta9 perorangan.
=. Penyediaan lahan milik pemerintah "ota Surakarta di daerah padat
penduduk dan membuka peluang kepada pihak swasta9 perorangan
untuk membangun sistem sanitasi berbasis komunal dengan desain
sederhana dan murah.
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
44/45
"ebutuhan dana minimal sebagian! untuk penggalangan partisipasi
Sektor Swasta dan Lembaga Non Pemerintah dalam pengelolaan sampah
harus ter(antum dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah
)PB#! "ota Surakarta. #ana tersebut terutama akan banyak dibutuhkan
untuk akti*itas antara lain+
• )d*okasi dan kampanye9 sosialisasi
• Ca%acit# building jajaran dinas terkait dan kader masyarakat
yang akan terlibat
• Penyediaan sarana dan prasarana yang menjadi tanggung jawab
publik.
+2+,+Te!%&(
5ingga saat ini belum ada standar baku pengelolaan sampah organik
menjadi kompos. Oleh karena itu Pemerintah "ota Surakarta dapat
memelopori penetapan standar proses produksi dan kualitas kompos
sehingga memenuhi berbagai kebutuhan komposisi unsur hara oleh
pihak (alon konsumen perkebunan dan pertanian!.
BAB V
PENUTUP
#alam rangka peningkatan partisipasi Sektor Swasta dan Lembaga Non
Pemerintah dalam pembangunan sanitasi "ota Surakarta, Strategi Sanitasi
"ota di bidang partisipasi sektor swasta dan lembaga non pemerintah
merupakan sumber rujukan atau referensi pelibatan sektor swasta dan
lembaga non pemerintah. #engan demikian maka diharapkan kebijakan
pelaksanaan pembangunan sanitasi tidak hanya melibatkan S"P#9#inas
terkait melainkan juga mengedepankan pelibatan Sektor Swasta dan Lembaga
Non Pemerintah. #engan kata lain untuk pembangunan sanitasi "ota
Surakarta ke depan Sektor Swasta dan Lembaga Non Pemerintah diharapkan
42
-
8/17/2019 CSS - Vol 7 Surakarta_Final.doc
45/45
mempunyai peranan yang jelas dan terintegrasi dengan Strategi Sanitasi "ota
Surakarta.
Saran dan sumbang pikiran dari semua pihak, stakeholder kota serta
para pemerhati sanitasi sangat kami harapkan dalam upaya penyempurnaan
data%data yang tersaji. #engan tersusunnya Strategi Sanitasi "ota $olume &
tentang Partisipasi Sektor Swasta dan Lembaga Non Pemerintah dalam
pembangunan "ota Surakarta ini setidaknya akan memberi manfaat bagi
masyarakat "ota Surakarta dalam peningkatan dan pengembangan sanitasi.
#emikian Strategi Sanitasi "ota $olume & tentang Partisipasi Sektor Swasta
dan Lembaga Non Pemerintah dalam pembangunan sanitasi "ota Surakarta ini
kami sajikan, atas perhatian dan kebijakannya kami mengu(apkanterimakasih.