ctl konsep.ppt

33
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Materi workshop “Pembelajaran Kontekstual (CTL)” SMPN 2 Ngoro, SMPN 1 Mojowarno, SMPN 1 Kabuh, dan SMPN 2 Mojoagung Kab. Jombang Minggu, 20 Desember 2009 Oleh Barokah Santoso SMP Negeri 1 Batu

Upload: langitbiru

Post on 11-Jul-2016

393 views

Category:

Documents


33 download

TRANSCRIPT

Page 1: CTL KONSEP.ppt

PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUALKONTEKSTUAL

Materi workshop “Pembelajaran Kontekstual (CTL)” SMPN 2 Ngoro, SMPN 1 Mojowarno, SMPN 1 Kabuh, dan SMPN 2 Mojoagung Kab. Jombang

Minggu, 20 Desember 2009

OlehBarokah Santoso

SMP Negeri 1 Batu

Page 2: CTL KONSEP.ppt

A. Latar Belakang (Kecenderungan Global)

• Terlalu banyak informasi• Terlalu sedikit waktu• “informasi jadi” tidak bermakna• peserta didik tidak mampu menerapkan

“pengalaman/hasil” belajar untuk memecahkan masalah sehari-hari

• Kesenjangan antara “apa” yang dipelajari di kelas dengan “apa” yang sedang terjadi di masyarakat

04/28/23 2

Page 3: CTL KONSEP.ppt

Latar Belakang (lanjutan . . .)

• Perlu keterampilan untuk mengatur diri belajar secara mandiri dan memecahkan masalah sendiri

• Hasil belajar yang paling tinggi adalah pemecahan masalah

• Hasil belajar yang harus dicapai beragam sehingga tidak mungkin menggunakan satu cara/strategi

04/28/23 3

Page 4: CTL KONSEP.ppt

B. Pembelajaran dalam Kurikulum

04/28/23 4

Belajar merupakan kegiatan aktif peserta didik dalam membangun makna dan pemahaman. Guru perlu memberikan dorongan kepada peserta didik untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasan.

Tanggung jawab belajar ada pada diri peserta didik, tetapi guru bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab peserta didik untuk belajar (sepanjang hayat).

Page 5: CTL KONSEP.ppt

C. Prinsip Pembelajaran

04/28/23 5

1.Berpusat pada peserta didik2.Belajar dengan melakukan3.Mengembangkan kemampuan sosial4.Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan

fitrah bertuhan5.Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah6.Mengembangkan kreativitas peserta didik7.Mengembangkan kemampuan menggunakan

ilmu/teknologi8.Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara

yang baik9.Belajar sepanjang hayat10.Perpaduan kompetisi, kerjasama, dan solidaritas

Page 6: CTL KONSEP.ppt

1. Berpusat pada peserta didik

04/28/23 6

peserta didik sebagai makhluk unik (minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, cara belajar): peserta didik satu berbeda dari peserta didik lainKegiatan pembelajaran, organisasi kelas, materi pelajaran, waktu belajar, alat belajar, dan cara penilaian: beragam (sesuai dengan karakteristik peserta didik)Pembelajaran menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar dengan memperhatikan bakat, minat, cara/strategi, motivasi, dan latar belakang sosialGuru menyediakan pengalaman belajar yang dapat mengembangkan berbagai kemampuan, misalnya gaya belajar dan kecerdasan majemuk

Page 7: CTL KONSEP.ppt

Cara Berpikir memengaruhi Gaya Belajar

OTAK KIRI• Logis• Linier• Sekuensial• Rasional(tugas teratur

ekspresi verbal: menulis, membaca, asosiasi auditoral, detail/fakta, fonetik, dan simbolisme)

OTAK KANAN• Acak/tidak teratur• Kreatif, fantasi, spontan• Intuisi• Holistik(mengetahui yang bersifat

nonverbal:perasaan/emosi, kesadaran spasial, pengenalan bentuk/pola, musik, seni, peka warna, kreativitas, dan visualisasi)

04/28/23 7

(Brunner, C.E. 1996)

Page 8: CTL KONSEP.ppt

KECERDASAN MAJEMUK(Mutiple Intelligences)

SPATIAL (SPASIAL)LINGUISTICS (BAHASA)

INTRAPERSONAL (INTRAPRIBADI)MUSICAL (MUSIK)

EXISTENCIALIST (EKSISTENSIALIS)NATURALIST (NATURALIS)

BODILY KINESTHETIC (GERAK TUBUH)INTERPERSONAL (ANTARPRIBADI)LOGICAL MATHEMATICS (LOGIKA

MATEMATIKA)

04/28/23 8

Page 9: CTL KONSEP.ppt

2. Belajar dengan Melakukan

04/28/23 9

Pembelajaran memberikan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari (dan di dunia kerja) terkait dengan penerapan konsep, kaidah, dan prinsip disiplin ilmu yang dipelajari peserta didik

Pengetahuan dibangun oleh peserta didik (manusia) sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong

Strategi memperoleh lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak peserta didik memperoleh dan mengingat pengetahuan

Page 10: CTL KONSEP.ppt

3. Mengembangkan Kemampuan Sosial

04/28/23 10

Peserta didik akan lebih mudah membangun dan mengembangkan pemahaman melalui interaksi sosial, yaitu mengomunikasikan gagasannya dengan peserta didik lain atau guru

Pembelajaran dirancang dalam bentuk diskusi, saling bertanya, dan saling menjelaskan (peserta didik dimotivasi untuk melaksanakan belajar dan bekerja secara kelompok)

Salah satu strateginya: belajar gotong royong (cooperative learning)

Page 11: CTL KONSEP.ppt

4. Mengembangkan Keingintahuan, Imajinasi, dan Fitrah Bertuhan

04/28/23 11

Peserta didik dilahirkan dengan memiliki rasa ingin tahu, imajinasi, dan fitrah bertuhan

Rasa ingin tahu dan imajinasi sebagai modal bersikap peka, kritis, mandiri, dan kreatifFitrah bertuhan untuk bertakwa kepada Tuhan

Pembelajaran diupayakan dapat mengembangkan rasa ingin tahu, menyuburkan imajinasi, dan memperkuat ketakwaanPedoman merancang pembelajaran: empat pilar pendidikan kesejagatan (ltl, ltd, ltlt, ltbo)

Page 12: CTL KONSEP.ppt

5. Mengembangkan Keterampilan Pemecahan Masalah

04/28/23 12

Peserta didik perlu dilatih memecahkan masalah agar berhasil di kehidupannyaPembelajaran mendorong dan melatih peserta didik untuk mengidentifikasi masalah dan memecahkannya dengan pengetahuannyaPembelajaran merangsang peserta didik untuk aktif mencari jawaban atas permasalahannya dengan prosedur ilmiah (teori/rasional + praktik/empiris)Guru tidak mengajarkan keterampilan pemecahan masalah yang melebihi kemampuan peserta didik, tetapi melakukannya dengan memberikan sebuah permasalahan dan melengkapinya dengan balikan seketika (immediate feedback) terhadap keberhasilan peserta didik

Page 13: CTL KONSEP.ppt

6. Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik

04/28/23 13

Peserta didik memiliki potensi untuk berbeda dalam hal pola pikir, daya imajinasi, fantasi (pengandaian), dan hasil karyaPembelajaran dirancang untuk mengembangkan kreativitas peserta didik

Kompetensi/hasil belajar diperoleh peserta didik sebagai penemuan (kreativitas) setelah mengalami pengalaman belajar: mengobservasi, bertanya, mengajukan dugaan, mengumpulkan data, dan menyimpulkanPeserta didik menemukan sendiri

Page 14: CTL KONSEP.ppt

7. Mengembangkan Kemampuan Menggunakan Ilmu dan Teknologi

04/28/23 14

Peserta didik perlu mengenal penggunaan IPTEK sejak dini

Pembelajaran perlu memberikan peluang agar peserta didik memperoleh informasi dari multimedia (penyajian materi dan penggunaan media pembelajaran)

Pengalaman belajar tidak hanya berorientasi pada satu media, misalnya buku teks; tetapi dapat dikemas dalam berbagai kegiatan: proyek, simulasi, drama, penggunaan media ICT dan atau penelitian/pengujian

Page 15: CTL KONSEP.ppt

8. Menumbuhkan Kesadaran sebagai Warga Negara yang Baik

04/28/23 15

Peserta didik perlu memperoleh wawasan dan kesadaran untuk menjadi warga negara yang produktif dan bertanggung jawab

Pembelajaran memberikan wawasan nilai-nilai moral dan sosial (membekali peserta didik menjadi warga masyarakat dan warga negara yang bertanggung jawab)

Pembelajaran mampu menggugah kesadaran peserta didik akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara

Page 16: CTL KONSEP.ppt

9. Belajar Sepanjang Hayat

04/28/23 16

Peserta didik memerlukan kemampuan belajar sepanjang hayat untuk ketahanan fisik dan mentalnya

Pembelajaran mendorong peserta didik untuk dapat melihat dirinya secara positif (kelebihan dan kekurangan) agar dapat mensyukuri yang dianugerahkan Tuhan

Pembelajaran membekali peserta didik dengan keterampilan belajar (rasa percaya diri, keingintahuan, kemampuan memahami orang lain, dan kemampuan berkomunikasi serta bekerja sama)

Page 17: CTL KONSEP.ppt

10. Perpaduan Kompetisi, Kerja sama, dan Solidaritas

04/28/23 17

Peserta didik perlu berkompetisi, bekerja sama, dan mengembangkan solidaritasPembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat untuk memperoleh insentif, bekerja sama, dan solidaritasPembelajaran menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan peserta didik bekerja secara mandiriKompetisi, kerja sama, dan solidaritas: sebagai efek pendamping (nurturing effect) dari pengelolaan pembelajaran yang bercirikan individual-competitive dan colaborative-cooperative

Page 18: CTL KONSEP.ppt

04/28/23 18

individual-competitive dan colaborative-cooperative, meliputi:

(1)mengelola ruang kelas (aksesibilitas, mobilitas, interaksi, variasi kerja peserta didik); (2)mengelola peserta didik (perorangan, berpasangan, berkelompok, klasikal);(3) mengelola kegiatan pembelajaran (idealnya) guru memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi peserta didik yang lambat, sedang, dan cepat, meskipun untuk mempelajari hal yang sama.

Page 19: CTL KONSEP.ppt

Modus Pengalaman Belajar (kerucut pengalaman belajar)

04/28/23 19

Yang kita ingat: Modus:10% baca Verbal20% dengar 30% lihat Visual50% lihat dan dengar70% katakan90% katakan dan lakukan Berbuat

Page 20: CTL KONSEP.ppt

D. Penilaian

04/28/23 20

Karakteristik: a.Integral dengan pembelajaran (kemajuan

belajar dan memperbaiki proses pembelajaran)

b.Terpisah dari pembelajaran (ketuntasan dan motivasi belajar)

c.Acuan kriteria (hasil belajar peserta didik tidak dibandingkan dengan prestasi kelompok)

d.Berbagai macam cara (tes dan nontes: autentik)

Page 21: CTL KONSEP.ppt

Pendekatan pembelajaran yang disarankan oleh kurikulum dan kecenderungan global adalah

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and

Learning/CTL)

04/28/23 21

Page 22: CTL KONSEP.ppt

E. Pengertian

1. Suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi peserta didik untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga peserta didik memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/konteks yang lainnya.

04/28/23 22

Page 23: CTL KONSEP.ppt

2. Suatu konsep belajar yang membantu guru (dan peserta didik) mengaitkan antara materi yang diajarkannya (atau dipelajarinya) dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara materi yang diajarkannya (atau dipelajarinya) dengan penerapannya dalam kehidupan peserta didik sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Jadi, konsep PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL:- membantu guru mengaitkan materi pelajaran

dengan situasi dunia nyata;- memotivasi peserta didik membuat hubungan

antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

04/28/23 23

Page 24: CTL KONSEP.ppt

04/28/23 24

F. Prinsip Dasar Pembelajaran Kontekstual

Menekankan pada pemecahan masalah Mengenal kegiatan mengajar yang terjadi di

berbagai konteks seperti rumah, masyarakat, (dan tempat kerja)

Mengajar peserta didik untuk memantau dan mengarahkan belajarnya sehingga menjadi pembelajar yang aktif dan terkendali

Menekankan pembelajaran dalam konteks kehidupan peserta didik

Mendorong peserta didik belajar dari satu dengan lainnya dan belajar bersama

Menggunakan penilaian autentik

Page 25: CTL KONSEP.ppt

G. Komponen Pembelajaran Kontekstual

1. Konstruktivisme (Constructivism)2. Inkuiri (Inquiry)3. Mempertanyakan (Questioning)4. Masyarakat Belajar (Learning

Community)5. Pemodelan (Modeling)6. Refleksi (Reflection)7. Penilaian Sebenarnya (Authentic

Assessment)04/28/23 25

Page 26: CTL KONSEP.ppt

04/28/23 26

1. Konstruktivisme

Prinsip : peserta didik membangun pengetahuan secara aktif dan tidak menerima pengetahuan secara pasif dari orang lain

Dasar teori : “membangun bilik” (building block) dari Peaget

Teori : skema (perilaku atau kognisi) asimilasi (menginterpretasi pengalaman baru dikaitkan dengan skema) akomodasi (memodifikasi skema untuk mencocokkan situasi baru) disekuilibrium (mengembangkan skema baru atau mengadaptasikan skema lama) ekuilibrasi (penyimpanan skema baru)

Desain kelas: berbagi ide, bertanya, mendiskusikan konsep, merevisi konsep, dan miskonsepsi

Page 27: CTL KONSEP.ppt

04/28/23 27

2. Inkuiri (menemukan)Prinsip : peserta didik mencari kebenaran

informasi dan pengetahuanDasar teori : “rasa ingin tahu” (curiosity)Teori : pengembangan keterampilan dan

memupuk kebiasaan menemukan jawaban sehingga kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik dan proses terjadi sepanjang masa

Desain kelas: sebagai proses, tidak ada model tunggal pendeskripsian pembelajaran inkuiri; langkah pembelajaran di antaranya: formulasi problem observasi investigasi analisis mengomunikasikan mempertimbangkan (refleksi)

Page 28: CTL KONSEP.ppt

04/28/23 28

3. Mempertanyakan (questioning)Prinsip : pertanyaan dalam

pembelajaran merupakan stimuli untuk menggali pemahaman elemen isi pembelajaran atau perintah untuk apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya

Dasar teori : “mempertanyakan bertanya” (quest: penyelidikan/pencarian ask: menanya/menanyakan/meminta)

Teori : memotivasi peserta didik agar aktif, mengecek dan menilai kesiapan peserta didik, mengembangkan berpikir kritis (sikap inkuiri), apersepsi/persepsi, mengasses (menilai) pencapaian tujuan pembelajaran, dan menstimulasi peserta didik untuk mengembangkan proses dan hasil belajar

Desain kelas (pertanyaan): lihat lampiran 1

Page 29: CTL KONSEP.ppt

04/28/23 29

4. Masyarakat Belajar (learning community)

Prinsip : belajar terjadi sepanjang hayat, baik bagi individu peserta didik maupun sekolah

Dasar teori : “belajar gotong royong” (cooperative learning) dari Johnson & Johnson

Teori : tanggung jawab individu, tanggung jawab bersama, belajar dan bekerja sama (positive interdependent; “We are in this together; sink or swim!”)

Desain kelas : individual, berpasangan, berkelompok, klasikal

Page 30: CTL KONSEP.ppt

04/28/23 30

5.Pemodelan (modeling)Prinsip : apa yang dapat ditiru peserta didik

melalui model yang diperlihatkan oleh guruDasar teori: “belajar pemodelan/observasional”Teori : proses belajar yang di dalamnya seseorang

mengobservasi perilaku orang lain, membentuk satu ide dari performansi dan hasil mengamati model, dan memanfaatkannya sebagai panduan tindakan/sikap berdasarkan perilaku model.

Desain kelas : Guru memodelkan/mendemonstrasikan apa yang akan dicapai peserta didik. Pada umumnya berkaitan dengan hal-hal yang prosedural atau operasional, misalnya cara melempar bola, melafalkan kata, menggunakan alat/benda, contoh karya tulis, dll.

Page 31: CTL KONSEP.ppt

04/28/23 31

6. Refleksi (Reflection)

Prinsip: peserta didik berpikir tentang apa yang telah dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa yang telah dilakukan di masa lalu

Dasar teori: “penilaian diri” (self assessment) Teori: refleksi disampaikan oleh peserta didik

dalam bentuk ekspresi/tanggapan terhadap kejadian yang telah dialami, berkaitan tentang apa yang diperolehnya, kesan dan saran terhadap pembelajaran, dan tanggapan pribadi atas kemajuan belajarnya

Desain kelas: refleksi diungkapkan melalui: diskusi, jurnal pribadi, dan aktivitas pembelajaran

Page 32: CTL KONSEP.ppt

04/28/23 32

7.Penilaian Sebenarnya (authentic assessment)

Prinsip: upaya memberikan keputusan terhadap kinerja peserta didik dikaitkan dengan objektivitas dan kompetensi peserta didik

Dasar teori: “penilaian proses dan hasil” (on going process assessment)

Teori: 1. Guru mengumpulkan informasi pencapaian hasil belajar

peserta didik (kualitatif dan kuantitatif)2. Upaya untuk mendeteksi kemajuan belajar peserta didik

dan keberhasilan mengajar guru3. Mengobservasi dan mengukur pencapaian secara objektif

sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar/mata pelajaran

Desain Penilaian: penilaian tertulis, penilaian lisan, penilaian kinerja, penilaian produk, penilaian proyek, penilaian portofolio, penilaian sikap, dan penilaian diri

Page 33: CTL KONSEP.ppt

Daftar BacaanDelors, Jackues. 1999. Belajar: Harta Karun di dalamnya (Learning: Threasure Within).

Paris: UnescoDit. PLP. 2004. Pedoman Pembuatan Laporan Hasil Belajar. Jakarta: DepdiknasDit. PLP. 2004. Kur. 2004 SMP: Pedoman Umum Pengembangan Sistem Penilaian Hasil

Belajar Berbasis Kompetensi peserta didik SMP. Jakarta: DepdiknasDrost, J. 1999. Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan. Jakarta: GrasindoEanes, Robin. 1997. Content Area Litaracy: Teaching for Today and Tomorrow. ITP-New

York: Delmar PublisherFunderstanding – Right Brain vs Left Brain. All rights reserved. ///C\/WINDOWS/lt5.htm @

1998-2001Johnson, D.W. 1991. Cooperation in the Classroom. Edhy, MN: Interaction Book CompanyLatief, Adnan. “Assessment dalam Proses Belajar mengajar di Sekolah” Jurnal

Gentengkali Edisi 1 Tahun 1999. Surabaya: Proyek Perluasan dan Peningkatan Mutu SLTP Jawa Timur

Lazear, David. 1991. Seven Ways of Knowing: Teaching for Multiple Intelligences. Second edition. Paltine. Illinois: IRI/Skylight Publishing, Inc.

Muslimin, Ibrahim. 2005. Pembelajaran Kontekstual (CTL). Handout disajikan pada TOT Pengembang Kurikulum, Dit PLP, Ditjen Dikdasmen, Depdiknas, Juli 2005 di Yogyakarta

Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Dit. PLP, Depdiknas

Purnomo, Unang Hadi. 2006. Pembelajaran Kontekstual sebagai Salah Satu Metode dalam Pelaksanaan pembelajaran Kurikulum KBK (Makalah disajikan pada workshop KBK SMP Santo Yusuf Madiun, 28 Januari 2006)

Puskur. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Ringkasan Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Balitbang Depdiknas

04/28/23 33