d-tanggapan terhadap kak.pdf

Upload: rohdinsaragih

Post on 13-Feb-2018

278 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    1/18

    D-1SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    Bab ini akan membahas mengenai tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta

    tanggapan dan saran terhadap personil/fasilitas pendukung dari PPK.

    D.1 TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA KAK)

    Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) terdiri dari tanggapan dan saran terhadap

    latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, ruang lingkup yang meliputi ruang lingkup

    kegiatan dan lingkup wilayah, pendekatan dan metodologi, keluaran, manfaat, jangka waktu

    pelaksanaan, jadual tahapan pekerjaan dan pelaporan.

    D.1.1

    Tanggapan dan Saran Terhadap Latar Belakang

    Dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) disebutkan bahwa latar belakang pekerjaan ini adalah

    Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan

    karena memiliki pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara,

    pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan, termasuk

    wilayah yang ditetapkan sebagai warisan atau pusaka dunia. Dilatarbelakangi oleh isu

    strategi kawasan, Rencana Tata Ruang (RTR) KSN merupakan langkah dalam menjaga nilai-

    nilai penting yang menjadi dasar penetapan KSN tersebut.

    Kawasan Danau Toba dan sekitarnya adalah salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN)

    dari sudut kepentingan lingkungan hidup sesuai dengan amanat dari Peraturan Pemerintah

    RI Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Danau Toba

    adalah salah satu danau air tawar terbesar di dunia, yang terbentuk sebagai sisa aktivitas

    TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP

    KAK DAN FASILITAS PENDUKUNG

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    2/18

    D-2SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    super vulkano di masa purba. Potensi alam dan kebudayaan yang terkandung di dalamnya

    sangat kaya jika dibandingkan sejumlah daerah lain di Indonesia termasuk Bali.

    Keistimewaan lain yang dimiliki Danau Toba adalah tanahnya yang subur, ragam adat

    budaya terutama Batak, Nias, dan Melayu, sungai-sungai, panorama yang indah, jeram-

    jeram menantang, pantai-pantai danau yang bersih, serta air terjun.

    Seiring dengan telah disahkannya Perpres No.81 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang

    (RTR) Kawasan Danau Toba dan sekitarnya yang salah satu tujuannya adalah untuk

    mengembangkan pariwisata berskala dunia, maka perlu disusun rencana pengembangan

    yang merupakan langkah-langkah untuk mewujudkan rencana pola ruang dan struktur

    ruang di Kawasan Danau Toba dan sekitarnya yang meliputi perencanaan, desain,

    pendanaan dan pelaksanaan.

    Dengan pertimbangan tersebut, terwujudnya RTR Kawasan Danau Toba dan sekitarnya

    perlu ditindaklanjuti dengan perwujudan muatan RTR Kawasan Danau Toba tersebut

    terutama pada pengembangan kawasan pusat pelayanan utama di Balige yang memiliki

    beragam potensi terutama pada sektor pertanian tanaman pangan, holtikultura, dan

    pariwisata sekaligus posisinya yang strategis sebagai simpul penghubung transportasi darat

    dan danau. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Agraria dan

    Tata Ruang pada Tahun Anggaran 2015 ini melaksanakan Rencana Pengembangan

    Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige.

    Secara umum konsultan sudah memahami latar belakang pekerjaan Rencana

    Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige ini. Adapun

    tanggapan dan saran dari konsultan terhadap latar belakang pekerjaan antara lain :

    Konsultan juga mengetahui bahwa dulunya Kawasan Danau Toba dan sekitarnya

    terkenal sebagai salah satu kawasan wisata andalan yang tidak hanya dikenal di

    dalam negeri saja, akan tetapi juga sampai ke luar negeri. Kawasan sekitar Danau

    Toba pada dulunya banyak dikunjungi oleh wisatawan. Terjadinya krisis moneter

    tahun 1998-an menyebabkan kunjungan wisata ke kawasan Danau Toba menjadi

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    3/18

    D-3SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    turun drastis. Penurunan kunjungan wisatawan ini juga ditambah dengan kondisi

    Kawasan Danau Toba sekitarnya yang menjadi tidak terawat dan terurus. Belum

    adanya perencanaan yang komprehensif pada jaman dahulu turut memperparah

    kondisi Danau Toba. Kondisi Danau Toba yang merupakan salah satu danau tawar

    terbesar di dunia yang terbentuk dari sisa aktivitas super vulkano di jaman purba

    serta memiliki arti penting bagi kurang lebih 7 kabupaten disekitarnya

    menyebabkan Kawasan Danau Toba menjadi aset lingkungan yang harus dijaga.

    Selain itu, dampak pengaruh wisatanya yang berdampak bagi dalam dan luar negeri

    menjadikan Kawasan Danau Toba juga menjadi salah satu aset nasional dalam

    bentuk kawasan strategis nasional. Oleh karena itu, dari segi aspek lingkungan

    maupun pariwisata Kawasan Danau Toba harus dijaga dan direncanakan dengan

    baik sehingga ke depannya mampu untuk lebih meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat, melestarikan lingkungan serta mengembangkan sosial budaya yang

    sudah ada di dalamnya. Salah satu wujud dari perencanaan tersebut adalah sesuai

    dengan yang sudah disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja yaitu dengan terbitnya

    Peraturan Presiden No.81 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan

    Danau Toba Dan Sekitarnya.

    Kerangka Acuan Kerja sudah menyebutkan bahwa dengan adanya Rencana Tata

    Ruang Kawasan Danau Toba Dan Sekitarnya maka tahap selanjutnya adalah

    melakukan perwujudan muatan dari RTR itu sendiri. Salah satu kegiatan

    perwujudan tersebut adalah dengan mengembangkan salah satu lokasi pusat

    pengembangan kawasan di Kawasan Danau Toba yaitu Balige. Dalam RTR Kawasan

    Danau Toba dan Sekitarnya disebutkan bahwa struktur ruang Kawasan Danau Toba

    dan Sekitarnya memiliki sistem pusat pelayanan primer, pusat pelayanan sekunder,

    dan pusat pelayanan tersier. Adapun Balige termasuk dalam PKW Balige yang

    merupakan Pusat Pelayanan Primer Kawasan Danau Toba Sekitarnya bersama

    dengan PKW Sidikalang, PKL Tarutung, PKL Parapat-Ajibata, PKL Merek, PKL

    Pangururan dan PKL Dolok Sanggul. Pusat Pelayanan Primer sendiri merupakan

    kawasan perkotaan yang memiliki fasilitas pelayanan utama terhadap fungsi

    Kawasan Danau Toba meliputi perlindungan danau dan pariwisata yang didukung

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    4/18

    D-4SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    kegiatan budidaya perikanan, peternakan, perkebunan, dan holtikultura, serta

    simpul utama transportasi yang menghubungkan ke/dari Pusat Kegiatan Nasional

    (PKN) dan/atau Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).

    Saran konsultan terhadap latar belakang pekerjaan ini adalah bahwa perlu

    dijelaskan bagaimana kondisi Kawasan Danau Toba sekitarnya khususnya di sektor

    pariwisata pada jaman sebelum adanya RTR Kawasan Danau Toba dan sekitarnya

    ini. Walaupun sudah dijelaskan sedikit oleh konsultan akan tetapi di latar belakang

    konsultan merasa perlu untuk dibuat agar dapat diketahui bagaimana pentingnya

    aspek lingkungan dan pariwisata untuk Kawasan Danau Toba dan sekitarnya.

    Dengan membandingkan kondisi jaman dulu dan sekarang, maka pentingnya RTR

    Kawasan Danau Toba dan sekitarnya dapat diketahui.

    D.1.2

    Tanggapan dan Saran Terhadap Maksud Dan Tujuan

    Maksud dari pekerjaan ini sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja adalah untuk memberikan

    acuan dalam rangka pengembangan kawasan pusat pelayanan Kota Balige pada KSN Danau

    Toba setelah ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2014 tentang Rencana

    Tata Ruang Kawasan Danau Toba. Sedangkan tujuan pekerjaan ini adalah terumuskannya

    rencana pengembangan kawasan pusat pelayanan utama Kota Balige pada KSN Danau Toba

    yang berfungsi sebagai pusat informasi kawasan Danau Toba.

    Maksud dan tujuan pekerjaan secara umum sudah dipahami oleh konsultan. Adapun

    tanggapan dan saran terhadap maksud dan tujuan pekerjaan adalah sebagai berikut :

    Untuk pengembangan kawasan pusat pelayanan Kota Balige ke depan diperlukan

    suatu acuan yang merupakan turunan dari RTR KSN Danau Toba sehingga

    perkembangan kota tersebut ke depan bisa berjalan sesuai dengan arahan dalam

    Rencana Tata Ruang (RTR) tersebut. Acuan ini penting agar semua pihak yang

    terlibat dalam pembangunan Kawasan Danau Toba khususnya di Kota Balige bisa

    menjalankan dengan baik.

    Rumusan rencana pengembangan kawasan pusat pelayanan utama Kota Balige

    merupakan tujuan dari pekerjaan ini, dimana salah satu fungsi dari kota tersebut

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    5/18

    D-5SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    nantinya adalah sebagai pusat informasi Kawasan Danau Toba. Fungsinya sebagai

    pusat informasi Kawasan Danau Toba sebagaimana disebut dalam tujuan pekerjaan

    belum disebutkan dengan jelas, apakah nantinya akan berperan sebagai pusat

    informasi untuk semua aspek atau hanya untuk aspek pariwisata saja. Oleh karena

    itu fungsinya sebagai pusat informasi perlu dijelaskan lagi dalam tujuan pekerjaan

    agar konsultan bisa lebih memahami aspek fungsional yang akan dikembangkan di

    Kota Balige. Konsultan sepakat kalau mengacu kepada RTR KSN Danau Toba dan

    Sekitarnya maka pengembangan Kota Balige lebih kepada peningkatan fungsi

    pariwisata. Dengan demikian, fungsi-fungsi yang lain dapat disebar ke pusat-pusat

    pelayanan lain sehingga pembangunan wilayah Kawasan Danau Toba dan

    sekitarnya menjadi lebih merata dan adil.

    D.1.3 Tanggapan dan Saran Terhadap Sasaran

    Dalam Kerangka Acuan Kerja, sasaran yang ingin dicapai dari pekerjaan ini adalah :

    1.

    Teridentifikasinya potensi-potensi unggulan pada Kota Balige yang berpotensi untuk

    dikembangkan sebagai pusat informasi Kawasan Danau Toba, serta ketersediaan

    fasilitas pendukung, infrastruktur, transportasi dan sistem telekomunikasi pada daerah

    wisata.

    2. Teridentifikasinya keterkaitan diantara kawasan pusat pelayanan utama Kota Balige

    dengan kawasan pusat pelayanan lainnya yang ada di Kawasan Danau Toba berikut

    aksesibilitas diantara pusat pelayanan tersebut;

    3.

    Teridentifikasinya kondisi infrastruktur, prasarana permukiman, sistem telekomunikasi,

    fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata di Kota Balige;

    4.

    Teridentifikasinya kawasan yang akan direncanakan dalam Rencana Detail Tata Ruang

    (RDTR) Kawasan Pasar Balerong sebagai pusat informasi di Kota Balige;

    5. Teridentifikasinya kebijakan dan strategi serta program sektor terkait pengembangan

    kawasan di skala nasional, skala provinsi, dan skala kabupaten yang terkait dengan

    Kawasan Pasar Balerong;

    6.

    Teridentifikasinya kebutuhan ruang, infrastruktur, dan prasarana permukiman, dan

    fasilitas umum di Kawasan Balerong; dan

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    6/18

    D-6SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    7. Tersusunnya materi teknis dalam rangka penyiapan penyusunan RDTR Kawasan Pasar

    Balerong sebagai pusat informasi Kota Balige.

    Rincian sasaran yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja secara umum sudah dipahami oleh

    Konsultan. Adapun tanggapan dan saran terhadap sasaran pekerjaan adalah sebagai

    berikut :

    Dengan melakukan pekerjaan ini, maka diharapkan potensi-potensi yang ada di

    Kota Balige dapat ditemukan dan nantinya dapat dianalisis dan direncanakan

    pengembangannya dalam rangka mendukung peran Kota Balige tersebut sebagai

    salah satu pusat pelayanan di Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya.

    Pekerjaan ini juga diharapkan dapat menganalisis keterkaitan Kota Balige dengan

    wilayah-wilayah yang ada di sekitarnya baik dalam lingkup Kawasan Danau Toba

    sekitarnya atau lingkup yang lebih luas yaitu Provinsi Sumatera Utara maupun

    nasional secara umum.

    Dalam Kerangka Acuan Kerja disebutkan bahwa Kawasan Pasar Balerong akan

    menjadi pusat informasi di Kota Balige. Konsultan nantinya akan menggali lebih

    dalam lagi potensi-potensi yang ada di Kawasan Pasar Balerong sehingga bisa

    menjadi pusat kegiatan di Kota Balige khususnya menjadi pusat informasi.

    D.1.4 Tanggapan dan Saran Terhadap Ruang Lingkup

    Ruang lingkup yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) terdiri dari ruang lingkup

    kegiatan dan ruang lingkup wilayah. Adapun ruang lingkup kegiatan ini sesuai dengan KAK

    adalah sebagai berikut :

    1.

    Peta Dasar (RBI) dan Peta Citra Landsat sesuai dengan cakupan, dan Peta Tematik

    terkait pengembangan kawasan pusat pelayanan utama Kota Balige pada KSN Danau

    Toba;

    2. Pengumpulan data yang dilakukan di Jakarta dan wilayah studi meliputi data kebijakan

    pengembangan kawasan pusat pelayanan utama Kota Balige pada KSN Danau Toba,

    fisik lingkungan, ekonomi wilayah, sosial budaya, dan perkembangan wilayah;

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    7/18

    D-7SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    3. Kajian terhadap kebijakan pembangunan untuk mengenali rencana pembangunan

    yang mendukung pengembangan kawasan pusat pelayanan utama Kota Balige pada

    KSN Danau Toba;

    4.

    Menentukan deliniasi kawasan yang berpotensi dalam pengembangan pusat

    pelayanan utama berdasarkan kriteria analisis yang ditetapkan. Kriteria yang digunakan

    terdiri atas kebijakan, fisik lingkungan, ekonomi wilayah, dan sosial budaya serta aspek

    kepariwisataan;

    5.

    Melakukan pengolahan dan analisis data kawasan pusat pelayanan utama Kota Balige

    meliputi analisis kemampuan lahan, analisis daya dukung dan daya tampung

    lingkungan, analisis kependudukan dan sosial budaya, analisis ekonomi wilayah,

    analisis pengembangan ekonomi wilayah berbasis pariwisata,analisis potensi sumber

    daya, dan analisis ketersediaan dan kebutuhan infrastruktur pendukung;

    6. Analisa dan rencana pengembangan kawasan Pasar Balerong sebagai pusat informasi

    di Kota Balige pada KSN Danau Toba;

    7.

    Perumusan tujuan, kebijakan dan strategi kawasan Pasar Balerong sebagai pusat

    informasi di Kota Balige pada KSN Danau Toba;

    8.

    Perumusan rencana kawasan Pasar Balerong sebagai pusat informasi di Kota Balige

    pada KSN Danau Toba meliputi rencana pengembangan potensi pusat pelayanan,

    rencana pembangunan, pendanaan, dan pengelolaan kawasan, dan rencana

    pengembangan infrastruktur;

    9.

    Interpretasi citra dan penyusunan peta rencana struktur ruang dan pola ruang;

    10.

    Survey dan konsultasi ke instansi daerah di Kabupaten Toba Samosir sebanyak 2 (dua)

    kali;

    11.

    Pembahasan di daerah (Parapat) sebanyak 1 (satu) kali yang dihadiri sekurang-

    kurangnya 40 (empat puluh) orang serta narasumber dan moderatornya sekurang-

    kurangnya 3 (tiga) orang;

    12. Seminar di Kabupaten Toba Samosir sebanyak 2 (dua) kali dengan jumlah peserta 40

    (empat puluh) orang serta narasumber dan moderator sekurang-kurangnya 3 (tiga)

    orang;

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    8/18

    D-8SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    13. Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta dalam rangka pembahasan prospek

    pengembangan pusat pelayanan utama, termasuk keunggulan komparatif kawasan

    Pasar Balerong sebagai pusat informasi di Kota Balige pada KSN Danau Toba terhadap

    kawasan lainnya baik dalam lingkup regional dan nasional, sebanyak 1 (satu) kali

    dengan peserta 35 (tigapuluh lima) orang serta narasumber dan moderator sekurang-

    kurangnya 4 (empat) orang;

    14. Temu Pakar terkait nilai investasi dan rencana pengembangan investasi serta analisa

    pasar, sebanyak 1 (satu) kali dengan peserta 40 (empat puluh) orang serta narasumber

    dan moderator sekurang-kurangnya 4 (empat) orang; dan

    15.

    Konsinyiasi dengan melibatkan Tim Supervisi sebanyak 3 (tiga) kali masing-masing

    selama 3 (tiga) hari dengan jumlah peserta sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima)

    orang;

    16. Pembahasan Laporan di Jakarta sebanyak 3 (tiga) kali dengan jumlah peserta 30 (tiga

    puluh) orang; dan

    17.

    Penyusunan Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama

    Danau Toba Kota Balige di KSN Danau Toba beserta peta rencana pengembangannya

    serta usulan program prioritas bagi sektor-sektor terkait.

    Ruang lingkup yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja tersebut secara umum sudah

    dipahami oleh konsultan. Berikut ini merupakan tanggapan dan saran dari konsultan

    terhadap ruang lingkup kegiatan, yaitu :

    Kegiatan ini banyak melakukan kegiatan-kegiatan diskusi seperti FGD, Temu Pakar,

    Konsinyiasi, maupun konsultasi di Pusat (Jakarta) maupun di daerah (Balige,

    Parapat). Oleh karena itu, konsultan akan melakukan perencanaan yang baik

    sehingga semua kegiatan tersebut dapat terselenggara dengan baik.

    Kegiatan kegiatan diskusi seperti FGD dan Temu Pakar tentu saja akan

    menghadirkan narasumber-narasumber yang terkait dengan pekerjaan ini.

    Nantinya konsultan akan berupaya menggali informasi yang sebesar-besarnya agar

    output dari pekerjaan ini bisa lebih baik lagi.

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    9/18

    D-9SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    Tahap deliniasi kawasan pengembangan merupakan salah satu tahapan kunci

    dalam pekerjaan ini. Konsultan akan berupaya untuk menghasilkan kriteria-kriteria

    yang baik (kriteria administrasi, fisik,dll) sehingga luasan kawasan pengembangan

    dapat dihasilkan dengan rinci.

    Keterlibatan para pakar, narasumber dan moderator sangat banyak dalam kegiatan

    ini. Nantinya konsultan akan bekerjasama dengan pengguna jasa untuk

    menentukan pakar, narasumber dan moderator yang memenuhi kriteria agar bisa

    menghasilkan output pekerjaan yang lebih baik.

    Adapun lingkup wilayah dari kegiatan ini sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yaitu kegiatan

    akan dilakukan di Jakarta dengan lingkup wilayah kajian meliputi Kota Balige pada KSN

    Danau Toba. Secara teknis, kegiatan-kegiatan dalam pekerjaan ini akan lebih banyak

    dilakukan di Jakarta. Akan tetapi, konsultan akan berusaha semaksimal mungkin agar

    pemahaman dan pengenalan mengenai Kota Balige dapat dilakukan dengan lebih baik,

    khususnya ketika pelaksanaan survey dan konsultasi ke daerah.

    D.1.5

    Tanggapan dan Saran Terhadap Pendekatan Dan Metodologi

    Kerangka Acuan Kerja menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ini metode yang

    akan digunakan adalah sebagai berikut :

    a.

    Melakukan kajian aspek hukum dan administrasi, kajian perencanaan wilayah dan aspek

    kelembagaan;

    b.

    Melakukan kunjungan ke daerah dalam rangka survey dan pengumpulan data-data

    kegiatan terkait.

    c.

    Melakukan diskusi/pembahasan di pusat dan daerah untuk memantapkan konsep

    kegiatan.

    Metodologi yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) secara umum sudah dipahami oleh

    konsultan. Adapun tanggapan dan saran dari konsultan adalah sebagai berikut :

    Metodologi-metodologi sebagaimana tersebut di atas akan dikembangkan oleh

    konsultan dalam rangka menghasilkan laporan pekerjaan yang lebih baik.

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    10/18

    D-10SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    Metodologi ini juga akan menjadi pedoman bagi konsultan dalam penyelesaian

    pekerjaan, oleh karena itu metodogi yang sudah disebutkan tersebut akan

    dilakukan penajaman.

    Selain metodologi di atas, metodologi lain yang dapat digunakan untuk mendukung

    pekerjaan ini antara lain : metodologi untuk menentukan deliniasi kawasan,

    metodologi SWOT, dll.

    D.1.6

    Tanggapan dan Saran Terhadap Keluaran

    Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan Kerangka Acuan

    Kerja adalah sebagai berikut :

    1.

    Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Pariwisata di Pulau Samosir untuk

    mendukung KSN Danau Toba mencakup :

    a. Potensi kawasan pusat pelayanan utama di Kota Balige serta keterkaitan dengan

    potensi kawasan pusat pelayanan lainnya di KSN Danau Toba;

    b.

    Rencana pengembangan pusat informasi di Kota Balige;

    c.

    Rencana pengembangan pusat pelayanan utama Kota Balige;

    d.

    Rencana pengembangan infrastruktur dan ruang;

    e.

    Rencana pengembangan fasilitas umum; dan

    f. Program prioritas pengembangan infrastruktur dan kegiatan pendukung pusat

    informasi Kota Balige;

    2.

    Dokumen peta-peta dengan skala 1:5.000 yang meliputi :

    a.

    Peta cakupan wilayah;

    b.

    Peta rencana pengembangan kawasan;

    c.

    Peta topografi;

    d.

    Peta geologi;

    e. Peta sistem jaringan pusat pertumbuhan;

    f.

    Peta sistem jaringan transportasi;

    g.

    Peta sistem jaringan energi;

    h.

    Peta sistem jaringan telekomunikasi;

    i. Peta sistem jaringan sumber daya air;

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    11/18

    D-11SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    j. Peta sistem jaringan permukiman; dan

    k. Peta pengembangan kawasan Pasar Balerong sebagai pusat informasi Kota Balige;

    3.

    Profil Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Kota Balige Di KSN

    Danau Toba

    Adapun tanggapan dan saran dari konsultan terhadap keluaran dari pekerjaan ini adalah

    sebagai berikut :

    Dari keluaran tersebut, ada 3 bagian yang harus dihasilkan yaitu Dokumen Rencana

    Pengembangan Pariwisata Untuk Mendukung KSN Danau Toba, Peta-peta serta

    Profil Rencana Pengembangan Pusat Pelayanan Utama Kota Balige. Dalam hal ini

    konsultan sudah memahami keluaran yang akan dihasilkan oleh pekerjaan ini.

    Peta-peta yang diminta adalah sampai kedalaman 1:5.000. Mengingat luasan dari

    wilayah kajian tidak terlalu besar, maka sudah sewajarnya kedalaman peta yang

    dihasilkan sampai kedalaman seperti itu. Konsultan akan berkoordinasi dengan

    pihak-pihak terkait khususnya BIG agar bisa menghasilkan peta dengan kedalaman

    tersebut. Selain koordinasi, tentu saja pengambilan titik ke lokasi akan dilakukan

    untuk menghasilkan peta-peta yang lebih baik.

    Untuk koordinasi dengan instansi diluar pengguna jasa, nantinya konsultan

    mengharapkan adanya koordinasi yang baik antara pengguna jasa dengan pihak-

    pihak yang berkaitan dalam pengadaan peta citra ataupun peta lainnya.

    D.1.7

    Tanggapan dan Saran Terhadap Manfaat

    Manfaat dari kegiatan ini sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja adalah sebagai berikut :

    1.

    Tersedianya panduan bagi Kementerian dan lembaga, serta provinsi, serta kabupaten

    dalam melakukan koordinasi dan menyusun program sektoral dalam rangka

    pengembangan kawasan pusat pelayanan utama Kota Balige pada KSN Danau Toba; dan

    2. Tersedianya kajian materi teknis dalam rangka penyiapan penyusunan RDTR Kawasan

    Pasar Balerong sebagai pusat informasi Kota Balige.

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    12/18

    D-12SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    Secara umum manfaat pekerjaan yang disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)

    tersebut sudah dipahami oleh konsultan. Adapun tanggapan dan saran konsultan terhadap

    manfaat pekerjaan adalah sebagai berikut :

    Dengan hasil dari pekerjaan ini, diharapkan tidak bermanfaat hanya untuk

    Pemerintah Kabupaten Toba Samosir saja, akan tetapi juga bermanfaat bagi

    kabupaten lain yang masuk dalam Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya.

    Output dari pekerjaan ini diharapkan dari menjadi acuan dalam rencana

    penyusunan RDTR Kawasan Balerong. Oleh karena itu konsultan akan berupaya

    semaksimal mungkin agar pekerjaan ini bisa bermanfaat bagi RDTR Kawasan

    Balerong nantinya.

    D.1.8 Tanggapan dan Saran Terhadap Jangka Waktu Pelaksanaan Dan Tahapan Pekerjaan

    Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana tercantum dalam Kerangka Acuan

    Kerja (KAK) adalah 5 (lima) bulan kalender terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai

    Kerja (SPMK) oleh pengguna jasa. Sedangkan tahapan pelaksanaan pekerjaan seperti

    tersaji pada tabel berikut :

    No KegiatanBulan Ke-

    1 2 3 4 5

    1 Mengumpulkan data geografi, kondisi ekonomi, sosial budaya, serta

    kondisi pertumbuhan dan perkembangan wilayah

    2 Identifikasi Threat Opportunity Weakness Strenght (TOS) untuk

    memunculkan konsepsi tujuan/skenario/alternatif pengembangan yang

    dijabarkan dalam kebijakan dan strategi

    3 Kajian terkait rencana pengembagnan kawasan pusat pelayanan utama

    di Kota Balige

    4 Pengolahan dan analisa data

    5 Survey dan konsultansi ke instansi di daerah

    6 Pembahasan di daerah

    7 Seminar Kajian Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Di Kota

    Balige

    8 Focus Group Discussion9 Pembahasan Laporan:

    Laporan Pendahuluan

    Laporan Bulanan

    Laporan Antara

    Laporan Akhir

    10 Rencana Pengembangan Kawasan Pariwisata Di Pulau Samosir Untuk

    Mendukung KSN Danau Toba

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    13/18

    D-13SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    Tanggapan dan saran konsultan terhadap jangka waktu dan tahapan pelaksanaan

    pekerjaan adalah sebagai berikut :

    Waktu 5 (lima) bulan merupakan waktu yang cukup untuk melakukan pekerjaan ini.

    Konsultan akan melakukan perencanaan tahapan-tahapan kegiatan yang baik

    sehingga tidak ada kemunduran waktu dan tidak ada tahapan yang terlewati.

    Konsultan akan menyusun rincian dari tahapan pelaksanaan kegiatan ke dalam

    waktu 5 (lima) bulan pekerjaan dengan berpegang pada pinsip efektif dan efisien.

    Konsultan akan berkoordinasi sesering mungkin dengan tim teknis atau pengguna

    jasa khususnya dalam pelaksanaan kegiatan FGD, Temu Pakar dan Konsultasi ke

    Daerah. Kegiatan-kegiatan tersebut cukup memakan waktu dan perlu koordinasi

    dengan para narasumber dan moderator. Oleh karena itu kerjasama yang baik

    sangat diperlukan untuk mensukseskan kegiatan-kegiatan tersebut.

    D.1.9

    Tanggapan dan Saran Terhadap Pelaporan

    Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK), tahapan pelaporan kegiatan ini antara lain :

    1)

    Laporan Pendahuluan;

    Sedikitnya memuat;

    Pemahaman konsultan terhadap substansi pekerjaan berikut tanggapan;

    Pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan berbagai kegiatan yang

    tersebut dalam lingkup pelaksanaan kegiatan;

    Daftar kebutuhan data dan informasi;

    Rencana kerja rinci dan rencana mobilisasi tenaga ahli yang dilengkapi

    dengan rincian tugas dan keluaran yang dihasilkan oleh masing-masing

    tenaga ahli;

    Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan

    sebanyak 5 (lima) buku laporan.

    2)

    Laporan Antara;

    Memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan, antara lain :

    Hasil diskusi dengan para narasumber dan pakar tentang nilai penting dan

    isu strategis dari Rencana pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    14/18

    D-14SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    Kota Balige di KSN Danau Toba serta hasil kesepakatan substansi oleh

    pemerintah daerah; dan

    Hasil kajian pemanfaatan ruang eksisting dalam lingkup Rencana

    Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Kota Balige di KSN Danau

    Toba;

    Hasil konsultasi dengan instansi pemerintah pusat dandaerah.

    Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan harus dilaporkan selambat-lambatnya 3 (tiga)

    bulan sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebanyak 5 (lima) buku

    laporan.

    3)

    Laporan Akhir

    Laporan Akhir memuat seluruh hasil pelaksanaan kegiatan yang diminta dalam

    Kerangka Acuan Kerja kegiatan ini setelah melalui proses penyempurnaan berdasarkan

    hasil pembahasan dengan Tim Supervisi dan Forum Direktorat Jenderal Tata Ruang.

    Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 5 (lima) bulan sejak SPMK diterbitkan

    sebanyak 5 (lima) buku laporan.

    4)

    Laporan Bulanan;

    Laporan Bulanan memuat antara lain :

    Kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dicapai pada bulan bersangkutan

    dengan rincian pekerjaan masing-masing tenaga ahli;

    Laporan realisasi pelaksanaan kegiatan/pekerjaan bulan berjalan, dengan

    rincian dana pengeluaran; dan

    Rencana pekerjaan yang akan dilakukan pada bulan selanjutnya.

    Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulan selama 5 bulan

    sebanyak masing-masing 5 (lima) eksemplar.

    5)

    Album Peta;

    Pencetakan album peta meliputi peta administrasi peta tematik, peta cakupan wilayah,

    peta sistem jaringan pusat pertumbuhan, peta sistem jaringan transportasi, peta sistem

    jaringan energi, peta sistem jaringan telekomunikasi, peta sistem jaringan sumber daya

    air, peta sistem jaringan permukiman, peta Rencana Pengembangan Kawasan Pusat

    Pelayanan Utama Kota Balige di KSN Danau Toba dengan ukuran A3 dan harus

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    15/18

    D-15SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    diserahkan selambat-lambatnya 5 (lima) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)

    eksemplar untuk masing-masing kawasan.

    6)

    Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Kota Balige Di KSN

    Danau Toba;

    Dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Kota Balige di KSN

    Danau Toba yang harus diserahkan selambat-lambatnya 5 (lima) Bulan sejak SPMK

    diterbitkan masing-masing sebanyak 10 (sepuluh) buku masing-masing kawasan.

    7)

    Profil Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Kota Balige Di KSN Danau Toba

    Profil Pengembangan Kawasan Pariwisata yang harus diserahkan selambat-lambatnya

    5 (lima) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 50 (limapuluh) buku untuk masing-

    masing kawasan.

    8)

    Ringkasan Eksekutif;

    Laporan ini merupakan dokumen ringkasan dari Laporan Akhir yang diserahkan

    selambat-lambatnya 5 (lima) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)

    eksemplar.

    9)

    Prosiding;

    Prosiding kegiatan diserahkan selambat-lambatnya 5 (lima) bulan sejak SPMK

    diterbitkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

    10)External Hardisk;

    Seluruh data kegiatan yang didalamnya berisi Laporan Akhir Kegiatan, Ringkasan

    Eksekutif, Peta-peta (Peta RBI, Peta Citra Landsat, Peta Tematik, Peta Rencana Pola

    Ruang dan Peta Rencana Struktur Ruang) dalam format JPG dan SHP, dan prosiding

    kegiatan dimasukkan dalam media hardisk dan diserahkan selambat-lambatnya akhir

    bulan ke 5 (lima) sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 unit hard disk.

    11)

    DVD

    Data kegiatan yang berisi Laporan Akhir Kegiatan, Ringkasan Eksekutif, Peta-peta (Peta

    Tematik, Peta Rencana Pola Ruang dan Peta Rencana Struktur Ruang) dalam format JPG

    dan SHP, dan prosiding kegiatan dimasukkan dalam media DVD dan diserahkan

    selambat-lambatnya akhir bulan ke 5 (lima) sejak SPMK diterbitkan sebanyak 20 keping.

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    16/18

    D-16SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    Secara umum konsultan sudah memahami tahapan pelaporan yang akan diserahkan dalam

    proses penyelesaian pekerjaan ini. Konsultan akan menyerahkan semua laporan-laporan

    tersebut sesuai dengan tahapan pekerjaan nantinya.

    D.2

    TANGGAPAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

    Dalam Kerangka Acuan Kerja, hanya terdapat kebutuhan personil yang nantinya akan terlibat

    dalam pekerjaan ini. Sedangkan fasilitas pendukung dari PPK tidak disebutkan dalam

    Kerangka Acuan Kerja tersebut. Oleh karena itu tanggapan dan saran yang akan dijelaskan

    dalam usulan teknis ini hanyalah mengenai personil saja. Adapun kebutuhan personil yang

    dibutuhkan pekerjaan ini sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja dapat dilihat pada tabel

    berikut ini;

    Posisi KualifikasiJumlah Orang

    Bulan

    Tenaga Ahli

    Ahli Perencanaan

    Wilayah Dan Kota

    (Ketua Tim)

    Pendidikan Perencanaan Wilayah Dan

    Kota/Planologi

    Lulusan Universitas Negeri atau yang telah

    disamakan

    Memiliki pengalaman kerja professional di

    bidangnya sekurang-kurangnya 2 (dua)

    tahun atau 24 (dua puluh empat) bulan

    kalender untuk S2, atau S1 dengan

    pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5

    (lima) tahun atau 60 (enampuluh) bulan

    kalender

    5

    Ahli Prasarana

    Wilayah

    S1 Perencanaan Wilayah Dan Kota

    Lulusan Universitas Negeri atau yang telah

    disamakan

    Memiliki pengalaman professional di bidang

    prasarana wilayah minimal 3 (tiga) tahun

    atau 36 (tigapuluh enam) bulan kalender.

    5

    Ahli Pengembangan

    Pariwisata

    S1 Pariwisata

    Lulusan universitas negeri atau yang telah

    disamakan

    Memiliki pengalaman professional di

    bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36

    (tigapuluh) enam bulan kalender

    5

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    17/18

    D-17SULAN TEKNIS : Rencana Pengembangan Kawasan Pusat Pelayanan Utama Danau Toba Kota Balige

    Posisi KualifikasiJumlah Orang

    Bulan

    Ahli Pengelolaan

    Sumber Daya Air

    S1 Teknik Sipil

    Lulusan universitas negeri atau yang telah

    disamakan

    Memiliki pengalaman professional di

    bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36

    (tigapuluh) enam bulan kalender

    5

    Ahli Kebijakan Publik

    S1 Ilmu Perencanaan Wilayah Dan Kota atau

    Kebijakan Publik atau Ilmu Pemerintahan

    Lulusan universitas negeri atau yang telah

    disamakan

    Memiliki pengalaman professional di

    bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36

    (tigapuluh) enam bulan kalender

    4

    Ahli GIS

    S1 Geografi

    Lulusan universitas negeri atau yang telah

    disamakan

    Memiliki pengalaman professional di

    bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36

    (tigapuluh) enam bulan kalender

    5

    Ahli Perencana

    Ketenagalistrikan

    S1 Teknik Elektro

    Lulusan universitas negeri atau yang telah

    disamakan

    Memiliki pengalaman professional di

    bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36(tigapuluh) enam bulan kalender

    4

    Ahli Perencanaan

    Telekomunikasi

    S1 Telekomunikasi

    Lulusan universitas negeri atau yang telah

    disamakan

    Memiliki pengalaman professional di

    bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36

    (tigapuluh) enam bulan kalender

    4

    Ahli Teknik

    Lingkungan

    S1 Teknik Lingkungan

    Lulusan universitas negeri atau yang telah

    disamakan Memiliki pengalaman professional di

    bidangnya minimal 3 (tiga) tahun atau 36

    (tigapuluh) enam bulan kalender

    5

    Asisten GIS

    Minimal S-1 Bidang Geografi/Geodesi

    Lulusan universitas negeri atau yang telah

    disamakan

    10

  • 7/23/2019 D-TANGGAPAN TERHADAP KAK.pdf

    18/18

    D 18SULAN TEKNIS R P b K P P l U D T b K B li

    Posisi KualifikasiJumlah Orang

    Bulan

    Memiliki pengalaman professional di

    bidangnya minimal 1 (satu) tahun atau 12

    (dua belas) bulan kalender

    Tenaga Penunjang

    Sekretaris

    Sarjana Muda (D-3)/SMA Sederajat

    Mampu mengoperasikan komputer untuk

    dapat menunjang kegiatan

    5

    Operator Komputer

    Sarjana Muda (D-3)/SMA sederajat

    Mampu mengoperasikan computer untuk

    dapat menunjang kegiatan

    5

    Berdasarkan hasil analisis konsultan terhadap kebutuhan tenaga ahli dan keterlibatannya

    dalam pelaksanaan pekerjaan, konsultan melihat bahwa kebutuhan tenaga ahli yang ada

    dalam Kerangka Acuan Kerja sudah mencukupi. Semua tenaga ahli, asisten tenaga ahli serta

    tenaga penunjang nantinya akan dilibatkan sesuai dengan keahlian masing-masing serta

    jadual keterlibatan yang sudah ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja.