daftar istilah
DESCRIPTION
Daftar IstilahTRANSCRIPT
-
5/26/2018 Daftar Istilah
1/9
Tugas Supply Chain Management Alvina Safitri/115060700111053
1. Productivity ProduktivitasProduktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan
antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto, produktivitas
merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dandimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. (Herjanto, E. 2007. Manajemen
Operasi. Jakarta: Grasindo)
2. Efficiency EfisiensiEfisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output
(hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya
juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata
lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan. (Danfar. 2009.
http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efisiensi/)
3. Utility UtilitasUtility adalah kemampuan suatu barang atau jasa dalam memberikan manfaat atau
kegunaan atau kepuasan kepada orang yang mengkonsumsinya. Semakin tinggi utility
suatu barang atau jasa, semakin diinginkan barang atau jasa itu oleh seseorang. Utility
bersifat relatif: barang atau jasa yang memiliki utility bagi orang tertentu belum tentu
bagi orang lain. (Warsidi. 2009. http://www.warsidi.com/2009/12/utility-dalam-
konteks-ilmu-ekonomi.html)
4. IntergrasiIntegrasi berasal dari bahasa Latin yaitu integer, yang berarti keseluruhan atau seluruh
dan bersifat utuh. Integer adalah menggabungkan beberapa bagian sehingga dapat
bekerja sama atau membentuk keseluruhan. Secara etimologi integrasi merupakan
pembauran yang menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. (Matnuh. 2012.
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2320759-pengertian-
integrasi/#ixzz2v6b0VwLl)
-
5/26/2018 Daftar Istilah
2/9
Tugas Supply Chain Management Alvina Safitri/115060700111053
5. KolaburasiKolaborasi adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang
terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan
tidak langsung yang menerima akibat dan manfaat. Nilai-nilai yang mendasari sebuahkolaborasi adalah tujuan yang sama, kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses,
saling memberikan manfaat, kejujuran, kasih sayang serta berbasis masyarakat.
(nurlailatul khoiriyah. 2012. http://konselingnur.blogspot.com/2012/04/normal-0-
false-false-false-en-us-x-none_25.html)
6.Agile ManufacturingDefinisi komprehensif agile manufacturing dapat dikaitkan agile enterprise, produk,
tenaga kerja, kapabilitas dan lingkungan yang merupakan penggerak paradigma agile.
Beberapa poin utama yang terkandung dalam definisi agile manufacturing adalah:
1. Produk dengan kualitas dan kustom yang tinggi2. Produk dan jasa dengan kandungan informasi dan nilai yang tinggi3. Mobilisasi dari berbagai kompetensi inti4. Tanggap terhadap isu-isu lingkungan dan sosial5. Sintesis dari berbagai teknologi yang berbeda-beda6. Reaksi terhadap perubahan dan ketidakpastian7. Integrasi anatara intra-enterprise dan inter-enterprise
Sedangkan ahli di lacocca Institute mendefinisikan agile manufacturing sebagai
sistem manufaktur dengan kapabilitas luar biasa (kapabilitas internal yang terdiri dari
teknologi, SDM, manajemen dan informasi) untuk menghadapi perubahan kebutuhan
pasar (kecepatan, fleksibilitas, pelanggan, pemasok, infrastruktur dan tanggapan). Ini
merupakan sebuah sistem yang berubah (kecepatan dan kecekatan) di antara model-
model produk atau antara lini produk (fleksibilitas), idealnya sebagai respon atas
permintaan konsumen (kebutuhan dan keinginan konsumen)
(Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 5 No. 2, Oktober 2005:31-43)
-
5/26/2018 Daftar Istilah
3/9
Tugas Supply Chain Management Alvina Safitri/115060700111053
7. LEAN ManufacturingLean Manufacturing, atau dikenal juga dengan sebutan Lean Enterprise, Lean
Production, atau sederhananya hanya disebut Lean saja merupakan sebuah
metodologi praktek produksi yang memfokuskan penggunaan dan pemberdayaansumber daya untuk menciptakan value bagi pelanggan; caranya adalah dengan
menhilangkan waste (pemborosan) yang terjadi pada proses sehingga terjadi proses
yang lebih efektif dan efisien, dengan kualitas output yang lebih baik. (shift. 2012.
http://shiftindonesia.com/lean-six-sigma-lean-manufacturing/)
8. Pengertian Line Balancing, bagaimana perusahaan menerapkan linebalancing, Beri contoh kasus dan bagaimana perusahaan
menyelesaikan dengan line balancing
Definisi
Menurut Gaspersz, line balancing merupakan penyeimbangan penugasan elemen-
elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk meminimumkan
banyaknya work station dan meminimumkan total harga idle time pada semua stasiun
untuk tingkat output tertentu. Dalam penyeimbangan tugas ini, kebutuhan waktu per
unit produk yang dispesifikasikan untuk setiap tugas dan hubungan sekuensial harus
dipertimbangkan. (http://rayvel.files.wordpress.com/2012/07/bab-6-line-
balancing.pdf)
Cara Penerapan
Prosedur umum dalam line balancing:
1. Menentukan cycle time dengan menghitung producrtion rate per hari denganavailable productive time per hari
2. Menghitung jumlah minimum workstation dengan cara membagi total task timedengan cycle time
3. Melakukan penyeimbangan lini produksi dan penugasan assembly task pada setiapstation
-
5/26/2018 Daftar Istilah
4/9
Tugas Supply Chain Management Alvina Safitri/115060700111053
Tahapan dalam line balancing
1. Menentukan tasks (operations)2. Menetukan urutan kerja (sequence)3. Menggambar precedence diagram4. Memperkirakan task times5. Menghitung cycle time6. Menghitung number of work stations7. Memberikan penugasan task pada setiap station8. Menghitung efficiency(PPT Sistem Manufaktur Pak Zefry Darmawan)
Contoh Kasus Penerapan Line Balancing dan Penyelesaiannya
Terdapat sebuah pabrik perakitan electric fan merk angin sepoy dengan task sebagai
berikut:
Task Time (Mins) Description Predecessors
A 2 Assemble frame None
B 1 Mount switch A
C
3.25 Assemble motor housing None
D 1.2 Mount motor housing frame A, C
E 0.5 Attach Blade D
F 1 Assemble and attach safety grill E
G 1 Attach cord B
H 1.4 Test F,G
Keterangan: Bottleneck Time
Precedence Diagram
Task A B C D E F G H
Predesor - A - A, C D E B F, G
-
5/26/2018 Daftar Istilah
5/9
Tugas Supply Chain Management Alvina Safitri/115060700111053
Maximum Produksi unit per hari
Menghitung Cycle Time:
Seandainya pabrik merakit 100 unit fan per hari, maka cycle time nya adalah:
Menentukan Jumlah workstation minimum
-
5/26/2018 Daftar Istilah
6/9
Tugas Supply Chain Management Alvina Safitri/115060700111053
Menetukan efisiensi Assembly Line
(PPT Sistem Manufaktur Pak Zefry Darmawan)
9. Konfiguasi SCM dan identifikasiContoh sebuah Model Konfigurasi Supply Chain Pensil Kayu:
Identifikasi: Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Supply Chain Pensil Kayu
1. Perusahaan kimia2. Perusahaan Pertambangan3. Perkebunan Kayu4. Perusahaan cat5. Perusahaan Grafit6. Perusahaan Kayu7. Pabrik Pensil8. Sales Marketing
9. Toko Grosir10.Toko ATK (Alat Tulis dan
Perkantoran)11.Toko fotokopi12.Toko buku13.Koperasi14.Swalayan
1
6
5
4
7
9
8
10
2
3
11121314
10111213
-
5/26/2018 Daftar Istilah
7/9
Tugas Supply Chain Management Alvina Safitri/115060700111053
10. Pengertian TQM, tokoh-tokohnya dan bagaimana penerapannyaPengertian
Pengertian Total Quality Mangement sebagaimana diungkapkan oleh Ishikawa,
diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistikyang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian
serta kepuasan pelanggan. Definisi lainnya diungkapkan oleh Santoso, ia menyatakan
bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi
usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota
organisasi.
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-
menerus terhadap produk jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungannya.
Sebab, berdasarkan TQM, tolak ukur keberhasilan usaha bertumpu pada kepuasan
pelanggan atas barang atau jasa yang diterimanya. Untuk memudahkan pemahaman,
maka pengertian TQM dapat dikemukakan sebagai berikut:
"Total Quality Managemen merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha
yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-
menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya.
(H. Deni Solehudin, S.Ag. MSI. 2010. http://aa-den.blogspot.com/2010/07/total-
quality-management-tqm-dan.html)
Tokoh-Tokoh Mutu
Tiga tokoh penting tentang mutu adalah W. Edwards Deming, Joseph Juran dan
Philip B. Crosby.
1. W. Edwards Deming, Out of the Crisis, dipublikasikan pada tahun 1982. Demingmelihat bahwa masalah mutu terletak pada masalah manajemen.
2. Joseph Juran juga pelopor lain revolusi mutu Jepang. Pada tahun 1981, kaisar Jepangmemberikan anugerah bergengsi, Order of the Sacred Treasure. Juran terkenal
karena keberhasilannya menciptakan "kesesuaian dengan tujuan dan manfaat". Ia
dikenal sebagai "guru" manajemen pertama dalam menghadapi isu-isu manajemen
-
5/26/2018 Daftar Istilah
8/9
Tugas Supply Chain Management Alvina Safitri/115060700111053
mutu yang lebih luas. Dia yakin (sebagaiman juga Deming) bahwa kebanyakan
masalah mutu dapat dikembalikan pada masalah keputusan manajemen.
3. Philip Crosby selalu diasosiasikan dengan dua ide yang sangat menarik dan sangatkuat dalam mutu. Yang pertama adalah ide bahwa mutu itu gratis. Menurutnya,
terlalu banyak pemborosan dalam sistem saat mengupayakan peningkatan mutu.
Kedua adalah ide bahwa kesalahan, kegagalan, pemborosan, dan penundaan waktu
serta semua hal yang "tidak bermutu" lainnya bisa dihilangkan jika institusi
memiliki kemauan untuk itu. Ini adalah gagasan "tanpa cacat" (Zero Defects)-nya
yang kontroversial. Kedua ide tersebut sangat menarik jika diterapkan dalam dunia
pendidikan.
(H. Deni Solehudin, S.Ag. MSI. 2010. http://aa-den.blogspot.com/2010/07/total-
quality-management-tqm-dan.html)
Penerapan TQM
Menurut George dan Weimerskirch, ada enam fase utama dalam implementasi TQM,
yaitu:
1. Komitmen manajemen puncak terhadap perubahan2. Penilaian system perusahaan secara internal dan eksternal3. Pelembagaan focus pada pelanggan4. Pelembagaan TQM dalam perencanaan strategic, keterlibatan karyawan, manajemen
proses, dan system pengukuran
5. Penyesuaian dan perluasan tujuan manajemen guna memenuhi dan melampauiharapan pelanggan
6. Perbaikan atau penyempurnaan system
Sementara itu, Goetsch dan Davis memberikan klasifikasi fase implementasi yang
lebih rinci dan sistematis. Fase implementasi TQM dikelompokkan menjadi tiga fase
yaitu :
1. Fase PersiapanLangkah A: Membentuk Total Quality Steering Committee
Langkah B: Membentuk Tim
-
5/26/2018 Daftar Istilah
9/9
Tugas Supply Chain Management Alvina Safitri/115060700111053
Langkah C: Pelatihan TQM
Langkah D: Menyusun Pernyataan Visi dan Prinsip sebagai Pedoman
Langkah E: Menyusun tujuan umum
Langkah F: Komunikasi dan Publikasi
Langkah G: Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan
Langkah H: Identifikasi Pendukung dan Penolak
Langkah I: Memperkirakan Sikap Karyawan
Langkah J: Mengukur Kepuasan Pelanggan
2. Fase PerencanaanLangkah K: Merencanakan pendekatan Impelementasi, kemudian menggunakan siklus
PDCA (Plan, Do, Check and Adjust)
Langkah L: Identifikasi Proyek
Langkah M: komposisi Tim
Langkah N: Pelatihan Tim
3. Fase PelaksanaanLangkah P: Penggiatan Tim
Langkah Q: Umpan Balik kepada Steering Committee
Langkah R: Umpan Balik dari Pelanggan
Langkah S: Umpan Balik dari karyawan
Langkah T: Memodifikasi Infrastruktur
Keberhasilan implementasi TQM sangat dipengaruhi oleh fasilitas pendukungnya
yaitu infrastruktur organisasi. Infrastruktur organisasi tersebut meliputi berikut ini:
Hubungan jangka panjang dengan pelanggan Dukungan manajemen puncak Manajemen tenaga kerja Hubungan jangka panjang dengan pemasok. Sikap kerja pekerja(Ahmad Kurnia Elqorni. 2008. http://elqorni.wordpress.com/2008/06/03/227/)