daftar pustaka

2
1. Soepardi E.A. Abses Mastoid. Penatalaksanaan Penyakit dan Kelainan Telinga-Hidung-Tenggorok.Jakarta : FKUI.2003.P.52- 55. 2. Mazita Ami, et al. Mastoid Abscess in Acute and Chronic Otitis Media. Malays J Med Sci. 2010 Oct-Dec; 17(4): 44–50. 3. Halimuddin S and Asma A. Acute Mastoid Abscess Secondary to Partially Treated Upper Respiratory Tract Infection : A Case Report. Med & Health 2010; 5(1): 41-44 4. Snell, Richard S. Kepala dan Leher. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 6. Jakarta : EGC. 2006. P.782-792 5. Debruyne F, Feenstra L. Anatomi dan Fisiologi dan Gangguan Telinga Tengah. Buku saku Ilmu Kesehatan Tenggorok, Hidung, dan Telinga. Edisi 12. Jakarta : EGC. P.39-49 6. Soepardi EA, Iskandar N,dkk.Gangguan Pendengaran dan Kelainan Telinga. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi 6. Jakarta. FKUI. 2007. P.10-16, 69-74 7. Ballenger, JJ. Telinga. Penyakit Telinga Kronis. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, Jilid 2. Edisi 13. Jakarta : Binarupa Aksara. 1993. P.101-133, 392-395. 8. Boies.L.R. Penyakit telinga tengah dan mastoid. Boies Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 6. Jakarta : EGC. 1997. P.89-102 9. Lucente FE, Har-El G. Pencitraan Kepala dan Leher. Ilmu THT Esensial. Edisi 5. Jakarta : EGC. 2011. P.617-619 P. 641 10. Raouf, M.A, 2012. Updated management strategies for mastoiditis and mastoid abscess. Ear, Nose and throat dept, Cairo University Hospital. Egypt. p 43-48.

Upload: yelsa-norita

Post on 31-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lkm

TRANSCRIPT

Page 1: daftar pustaka

1. Soepardi E.A. Abses Mastoid. Penatalaksanaan Penyakit dan Kelainan Telinga-Hidung-

Tenggorok.Jakarta : FKUI.2003.P.52-55.

2. Mazita Ami, et al. Mastoid Abscess in Acute and Chronic Otitis Media. Malays J Med

Sci. 2010 Oct-Dec; 17(4): 44–50.

3. Halimuddin S and Asma A. Acute Mastoid Abscess Secondary to Partially Treated Upper

Respiratory Tract Infection : A Case Report. Med & Health 2010; 5(1): 41-44

4. Snell, Richard S. Kepala dan Leher. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi

6. Jakarta : EGC. 2006. P.782-792

5. Debruyne F, Feenstra L. Anatomi dan Fisiologi dan Gangguan Telinga Tengah. Buku

saku Ilmu Kesehatan Tenggorok, Hidung, dan Telinga. Edisi 12. Jakarta : EGC. P.39-49

6. Soepardi EA, Iskandar N,dkk.Gangguan Pendengaran dan Kelainan Telinga. Buku Ajar

Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi 6. Jakarta. FKUI.

2007. P.10-16, 69-74

7. Ballenger, JJ. Telinga. Penyakit Telinga Kronis. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok,

Kepala dan Leher, Jilid 2. Edisi 13. Jakarta : Binarupa Aksara. 1993. P.101-133, 392-395.

8. Boies.L.R. Penyakit telinga tengah dan mastoid. Boies Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 6.

Jakarta : EGC. 1997. P.89-102

9. Lucente FE, Har-El G. Pencitraan Kepala dan Leher. Ilmu THT Esensial. Edisi 5.

Jakarta : EGC. 2011. P.617-619 P. 641

10. Raouf, M.A, 2012. Updated management strategies for mastoiditis and mastoid abscess.

Ear, Nose and throat dept, Cairo University Hospital. Egypt. p 43-48.

11. Djaafar ZA. Komplikasi Intrakranial Otitis Media Akut/ Otitis Media Supuratif Kronis.

Panduan Penatalaksanaan Gawat Darurat Telinga Hidung Tenggorok.

Jakarta.FKUI.2001.P.15-25

12. Harvard Health Publications. Chronic Otitis Media, Cholesteatoma and Mastoiditis.

13. Helmi. Perjalanan Penyakit dan Gambaran Klinik Otitis Media Supuratif Kronik.

Pengpbatan Non-Operatif Otitis Media Supuratif.Jakarta.FKUI. 1990. P.17-24

14. Iskandar N, Soepardi EA. Komplikasi Otitis Media Supuratif dan Mastoiditis.Buku Ajar

Ilmu Penyakit Telinga-Hidung-Tenggorok. Jakarta. FKUI.1990.P.30-36

15. Nagel P, Gurkov R. Gejala Utama dan Gambaran Klinis Penyakit. Dasar-Dasar Ilmu

THT. Edisi 2. Jakarta. EGC. 2012. P.14-15

Page 2: daftar pustaka

16. Helmi, 2005. Otitis Media Supuratif Kronis, dalam Otitis Media Supuratif Kronis

Pengetahuan Dasar Terapi Medik Mastoidektomi. Balai Penerbit FK UI. Jakarta. Hal 55-

72.

17. Ludman H, Bradley PJ. Nyeri Telinga. ABC Telinga, Hidung, dan Tenggorok. Edisi 5.

Jakarta : EGC. 2012. P.1-12