daftar pustakarepository.poltekkes-denpasar.ac.id/239/8/daftar pustaka.pdfsuryani, d. 2014....

68

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, S. M. A, C. N.Low, L. C.Chai, S. S. N.Abd Razak, J.Selamat, R.Son, M. Z.

I.Sarker, and A.Khatib. 2011. Screening of selected Malaysian plants

against several food borne pathogen bacteria. International Food

Research Journal. 18(3): 1195–1201.tersedia dalam:

http://www.ifrj.upm.edu.my/18 %2803%29 2011/%2848%29IFRJ-

2010-265.pdf. diakses tanggal 25 Januari 2018.

Atun, S. 2014. Metode Isolasi dan Identifikasi Struktur Senyawa Organik Bahan

Alam. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur. 8: 53–61.

tersedia dalam: http://konservasiborobudur.org/wp-

content/uploads/2015/01/Metode Isolasi dan Identifikasi Struktur

Senyawa Organik Bahan Alam.pdf. diakses tanggal 8 Oktober 2017.

Brooks, G. F., K. C. Carroll, J. S. Butel, S. A. Morse, and T. A. Mietzner. 2012.

Jawetz,Melnick,&Adelberg’s : Mikrobiologi Kedokteran. Edisi: 25.

Alih bahasa: Aryandhito Widhi Nugroho, dkk. Jakarta: EGC.

Cania B, E. dan E.Setyanimgrum. 2013. Uji Efektivitas Larvasida Ekstrak Daun

Legundi (Vitex trifolia) terhadap Larva Aedes aegypti. Medical

Journal of Lampung University. 52(4): 52–60. tersedia dalam:

http://jukeunila.com/MAJORITY/Volume 2 No.4/62-116-1-

SM.pdf.diakses tanggal 2 Maret 2018.

Engleberg, N. C., V. Dirita, and T. S. dermody. 2006. Schaechter’s Mechanisms

of Microbial Disease. Edisi 4. USA: Lippincott Williams & Wilkins.

Fajarullah, A., H.Irawan, dan A. Pratomo. 2014. Ekstraksi Senyawa Metabolit

Sekunder Lamun Thalassodendron ciliatum Pada Pelarut Berbeda.

Repository UMRAH. tersedia dalam :

https://www.researchgate.net/publication/322055827_Ekstraksi_Seny

awa_Metabolit_Sekunder_Lamun_Thalassodendron_ciliatum_Pada_

Pelarut_Berbeda. diakses tanggal 21 Juni 2018.

Geetha V., A. Doss and A. P. A. Doss. 2015. Antimicrobial Potential of Vitex

trifolia. Ancient science of life. 23(4): 30-32. tersedia dalam :

https://www.researchgate.net/publication/224898376_ANTIMICROB

IAL_POTENTIAL_OF_VITEX_TRIFOLIA_Linn. diakses tanggal

21 Juni 2018.

Hanafiah, K. A. 2008. Rancangan Percobaan aplikatif : Aplikasi Konsional

Bidang Pertamanan, Peternakan, Perikanan Industri, dan Hayati.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

69

________.2016. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT.Raja

Grafindo Persada.

Hariana, A. 2013. Kitab tanaman berkhasiat obat :262 Tumbuhan Obat dan

Khasiatnya. Jakarta: Penebar Swadaya.

Hasmila, I., Amaliah dan M. Danial. 2015. Efektivitas Salep Ekstrak Ekstrak

Daun Sirsak ( Annona muricata L. ) Pada Mencit yang Terinfeksi

Bakteri Staphylococcus aureus. Prosiding Seminar Nasional

Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan. 54–62. tersedia dalam:

https://media.neliti.com/media/publications/176628-ID-efektivitas-

salep-ekstrak-ekstrak-daun-s.pdf. diakses tanggal 18 Juli 2018.

Hasrul, F. F. 2016. Uji Sensitivitas dan resistensi bakteri Streptococcus mutans

penyebab karies gigi terhadap beberapa antibiotik secara in vitro di

rumah sakit umum daerah (RSUD) Haji Makassar. Makasar:

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. tersedia dalam:

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1993/1/SKRIPSI_Fany Fadyla

Hasrul.pdf. diakses 20 Maret 2018.

Herbie, T. 2015. Kitab tanaman berkhasiat obat: 226 Tumbuhan Obat untuk

penyembuhan penyakit dan kebugaran tubuh. Yogyakarta: Octopous

Publishing House.

Jain, P. and R. K. Pundir. 2009. Antibiotic sensitivity pattern of Streptococcus

mutans against commercially available drugs’, Journal of Pharmacy

Research. 2(7): 1250–1252. tersedia dalam:

https://pdfs.semanticscholar.org/2cf0/fc8e89bc293d3d06f891b084489

1aa19d1a7.pdf.diakses tanggal 12 Maret 2018.

Kannathasan, K., A. Senthilkumar, and V. Venkatesalu. 2011. In vitro

antibacterial potential of some Vitex species against human

pathogenic bacteria. Asian Pacific Journal of Tropical Medicine.

Hainan Medical College. 4(8): 645–648. doi: 10.1016/S1995-

7645(11)60164-8.

Karuniawati, H., S. Iravati, dan P. Indrayudha. 2009. Aktivitas antibakteri ekstrak

kloroform dan metanol daun Legundi (Vitex trifoli Linn.) Terhadap

Mycobacterium tuberculosis H37Rv dan profil Kromatografi lapis

tipisnya. Pharmaceutical journal of Indonesi. 10(1): 10–16. tersedia

dalam:https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3457/

2009-10-1-13.pdf?sequence=1&isAllowed=y. diakses tanggal 11

Januari 2018.

70

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. tersedia dalam:

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil Riskesdas

2013.pdf.diakses tanggal 30 Januari 2018.

Kulkarni, L. A. 2011. Pharmacological review on Vitex trifolia Linn.

(Verbaneaceae). Pharmacologyonline. 863 : 858–863. tersedia dalam:

http://pharmacologyonline.silae.it/files/newsletter/2011/vol3/085.kulk

arni.pdf. diakses tanggal 20 Juni 2018.

Leboffe, M. J. and B. Pierce. 2011. A Photographic Atlas For The Microbiology

Laboratory. Edisi 4. USA: Douglas N. Morton.

Lerner, S. A., M. Quellette, and J. D. Sobel. 2009. Antimicrobial Drug

Resistance : Mechanisms of Drug Resistance. London,New York:

Humana Press. doi: 10.1007/978-1-59745-180-2.

Lisprayatna, L., Y. B. Murti, dan T. N. S. Sulaiman. 2012. Formulasi Sirup

Ekstrak daun Legundi ( Vitex trifolia L .). Majalah Obat Tradisional.

17(2): 34–38. tersedia dalam: https://jurnal.ugm.ac.id/TradMedJ/.

diakses tanggal 20 Juni 2018.

Lumempouw, L., E. Suryanto dan J. Paendong. 2012. Aktivitas Anti UV-B

Ekstrak Fenolik dari Tongkol Jagung (Zea mays L.). Jurnal Mipa

Unsrat Online. 1(1) : 1–4. tersedia dalam:

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo/article/view/422. diakses

tanggal 21 Juni 2018.

Manaf, S. R. and H. M.Daud. 2013. Screening of phytochemical properties and

antimicrobial activity of Malaysian medical plants againts aquatic

bacteria. Malaysian Journal of Microbiology. 9(2): 166–175. doi:

10.1017/CBO9781107415324.004.

Natheer, S. E., C. Sekar, P. Amutharaj, M.S.A. Rahman, and K. F. Khan. 2012.

Evaluation of antibacterial activity of Morinda citrifolia, Vitex trifolia

and Chromolaena odorata. African Journal of Pharmacy and

Pharmacology. 6(11): 783–788. doi: 10.5897/AJPP11.435.

Negara, K. S. 2014. Analisis Implementasi Kebijakan Penggunaan Antibiotika

Rasional Untuk Mencegah Resistensi Antibiotika di RSUP Sanglah

Denpasar: Studi Kasus Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus

Aureus. Arsi. 1(1): 42–50. tersedia dalam:

http://journal.ui.ac.id/index.php/arsi/article/viewFile/5211/3496.

diakses tanggal 20 Maret 2018.

71

Omojate, G., F. Enwa, A. Jewo, and C. Eze. 2014. Mechanisms of Antimicrobial

Actions of Phytochemicals against Enteric Pathogens – A Review.

Journal of Pharmaceutical, Chemical and Biological Sciences. 2(2):

77–85. tersedia dalam: https://www.jpcbs.info/2014_2_2_3_

Enwa.pdf. diakses tanggal 6 Maret 2018.

Permadani, I. A., P. Surjowardojo, dan Sarwiyono. 2015. Inhibition of Pluchea

indica L. Leaves Extract with Ethanol solvent to Growth of

Staphylococcus aureus and Esherichia coli that caused Mastitis in

Dairy Castle.Malang : Universitas Brawijaya.

Pranata, S., Y. Fauziah, M. A. Budisuari, dan I. Kusrini. 2013. Pokok Pokok Hasil

Riskesdas Provinsi Bali 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Putri, A. V. A. A., N. Hafida, dan V. Megawati. 2017. Pengaruh Daya antibakteri

ekstrak daun stevia terhadap Streptococcus mutans (In Vitro). Jurnal

Ilmu Kedokteran Gigi. 1(1): 9–14. tersedia dalam:

http://journals.ums.ac.id/index.php/jikg/search. diakses tanggal 20

Juni 2018.

Rajakan, N. I. M., M. Balakrishnan, R. Karthikeyan, and V. Jagadheesan. 2014.

Screening of antibacterial activity,qualitative and quantitative analysis

of Phytochemicals in Vitex trifolia. International journal of Research

in Pharmacy and Life Science. 3(4): 1085–1088. tersedia dalam:

https://www.omicsonline.org/open-access/screening-of-antibacterial

activity-qualitative-and-quantitative-analysis-ofphytochemicals-in-

vitex-trifolia-.pdf. diakses tanggal 25 Januari 2018.

Ramadhan, I. 2013. Efek Antiseptik Berbagai Merk Hand Sanitizer Terhadap

Bakteri Staphylococcus aureus. Jakarta: Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah. tersedia dalam:

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26361/1/IK

AR RAMADHAN-FKIK.pdf. diakses tanggal 24 Juni 2014.

Ramadhania, Q. 2014. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol daun Salam

(Eugenia polyantha W) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus

mutans In Vitro. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Roslizawaty, N. Y. Ramadani, Fakhrurrazi dan Herrialfian. 2013. Aktivitas

Antibakterial Ekstrak Etanol dan Rebusan Sarang Semut

(Myrmecodia sp.) terhadap Bakteri Escherichia coli. Jurnal Medika

Veterinaria. 7(2): 1–4. tersedia dalam:

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JMV/article/view/2938. diakses


72

Sa’adah, H. dan H. Nurhasnawati. 2015. Perbandingan Pelarut Etanol dan Air

pada Pembuatan Ekstrak Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine

americana Merr). Jurnal Ilmiah Manuntung. 1(2). 149–153. tersedia

dalam:https://jurnal.akfarsam.ac.id/index.php/jim_akfarsam/article/ve

w/27. diakses tanggal 21 Juni 2018.

Saifudin, A. 2014. Senyawa Alam Metabolit Sekunder : Teori, konsep, dan teknik

pemurnian. Yogyakarta: deepublish.

Sari, D., S., N. 2013. Potensi Lamun Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii

dari Perairan Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Sebagai Antioksidan

dan Aktivitasnya dalam Menghambat Pembentukan Peroksida.

Bandung: Universitas Padjajaran.

Sari, N. R. C., P. W. A. Wardana, A. W. Indrayani. 2015. Uji zona hambat

ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica) terhadap bakteri

staphylococcus aureus dan Methicillin-resistant Staphylococcus

aureus (MRSA) secara in vitro. Denpasar: Universitas Udayana.

Suarsana, I. N., A. A. N. A. Kumbara, dan I. K. Satriawan. 2015. Tanaman Obat :

Sembuhkan Penyakit untuk sehat. Denpasar: Swasta Nulus.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

_________.2012. Metode Penelitian Kualitatif,Kuantitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suryani, D. 2014. Efektivitas Daun sukun (Artocarpus altilis) dalam menghambat

pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Karya Tulis Ilmiah: Fakultas

Ilmu Kesehatan,UM Palangkaraya.

Sutrisno, J. 2014. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol biji pinang (Areca

catechu L.) terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro.

Pontianak: Universitas Tanjungpura. tersedia dalam:

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/8114. diakses


Taofik, M., E. Yulianti, A. Barizi, dan E. Hayati. 2010. Isolasi Dan Identifikasi

Senyawa Aktif Ekstrak Air Daun Paitan ( Thitonia Diversifolia )

Sebagai Bahan Insektisida Botani Untuk Pengendalian Hama Tungau

Eriophyidae. Alchemy.2(1): 132–142. tersedia dalam:

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=116084&val=52

73. diakses tanggal 20 Juni 2018.

73

Tiwari, P., B. Kumar, M. Kaur, G. Kaur, and H. Kaur. 2011. Phytochemical

screening and extraction - A review. Internationale Pharmaceutica

Sciencia. 1(1): 98–106. doi: https://doi.org/10.1016/B978-0-12-

800018-2.00009-1.

Vandepitte, J., J. Verhaegen, K. Engbaek, Piot, P. and C. Heuck. 2010. Prosedur

Laboratorium Dasar untuk Bakteriologis Klinis. Edisi 2.Alih Bahasa:

Lyana Setiawan. Jakarta: EGC.

Willey, J. M., L. M. Sherwood, and C. J. Woolverton. 2008. Prescott, Harley and

Klein’s Microbiology. Edisi 7. New York: McGraw-Hill. doi:

10.1017/CBO9781107415324.004.

Yamin, M., D., F., Ayu, F. Hamzah. 2017. Lama Pengeringan terhadap Aktivitas

Antioksidan dan mutu Teh Herbal daun Ketapang Cina (Cassia alata

L.). Jom Faperta. 4(2): 1-15. tersedia dalam:

https://media.neliti.com/media/publications/201304-lama-

pengeringan-terhadap-aktivitas-anti.pdf. diakses tanggal 18 Juli 2018.

Yunikawati, M. P. A., I. N. K. Besung, dan H. Mahatmi. 2013. Efektifitas Perasan

Daun Srikaya Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Escherichia coli.

2(2): 170–179. tersedia dalam:

http://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/5525. diakses tanggal

20 Juni 2018.

https://doi.org/10.1016/B978-0-12-800018-2.00009-1

https://doi.org/10.1016/B978-0-12-800018-2.00009-1

74

Lampiran 1. Data hasil pengukuran zona hambat pertumbuhan

Streptococcus mutans

75

Lampiran 2. Hasi Uji Statistik

A. Uji Normalitas data

B. Analisis perbedaan zona hambat pertumbuhan Streptococcus mutans pada

berbagai konsentrasi ekstrak etanol daun legundi (Vitex trifolia L.) secara in

vitro.dengan uji Kruskal Wallis

Ranks

konsentrasi ekstrak etanol daun

legundi

N Mean

Rank

diameter zona

hambat

Kontrol 6 3.50

30% 6 9.50

50% 6 17.50

70% 6 21.25

90% 6 25.75

Total 30

Test Statisticsa,b

diameter

zona hambat

Chi-Square 26.445

Df 4

Asymp.

Sig.

.000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

konsentrasi ekstrak etanol

daun legundi

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

konsentrasi ekstrak

etanol daun legundi

.157 30 .059 .891 30 .005

diameter zona

hambat

.340 30 .000 .716 30 .000

a. Lilliefors Significance Correction

76

C. Analisis perbedaan antar masing-masing perlakuan dengan uji Mann Whitney

1. Analisis perbedaan antara kontrol dengan konsentrasi 30%

Ranks

Perlakuan N Mean

Rank

Sum of Ranks

Diameter zona

hambat

Kontrol 6 3.50 21.00

konsentrasi

30%

6 9.50 57.00

Total 12

Test Statisticsa

Diameter

zona hambat

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -3.140

Asymp. Sig. (2-tailed) .002

Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)]

.002b

a. Grouping Variable: Perlakuan

b. Not corrected for ties.


Ranks

Perlakuan N Mean

Rank

Sum of Ranks

Diameter zona

hambat

Kontrol 6 3.50 21.00

konsentrasi

50%

6 9.50 57.00

Total 12

Test Statisticsa

Diameter

zona hambat

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -3.089



Sig.)]

.002b



77


Ranks

Perlakuan N Mean

Rank

Sum of Ranks

Diameter zona

hambat

Kontrol 6 3.50 21.00

konsentrasi

70%

6 9.50 57.00

Total 12

Test Statisticsa

Diameter

zona hambat

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -3.140



Sig.)]

.002b




Ranks

Perlakuan N Mean

Rank

Sum of Ranks

Diameter zona

hambat

Kontrol 6 3.50 21.00

konsentrasi

90%

6 9.50 57.00

Total 12

Test Statisticsa

Diameter

zona hambat

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -3.089



Sig.)]

.002b



78

5. Analisis perbedaan antara konsentrasi 30% dengan konsentrasi 50%

Ranks

Perlakuan N Mean

Rank

Sum of Ranks

Diameter zona

hambat

konsentrasi

30%

6 3.50 21.00

konsentrasi

50%

6 9.50 57.00

Total 12

Test Statisticsa

Diameter

zona hambat

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.945



Sig.)]

.002b




Ranks

Perlakuan N Mean

Rank

Sum of Ranks

Diameter zona

hambat

konsentrasi

30%

6 3.50 21.00

konsentrasi

70%

6 9.50 57.00

Total 12

Test Statisticsa

Diameter

zona hambat

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.989



Sig.)]

.002b



79


Ranks

Perlakuan N Mean

Rank

Sum of Ranks

Diameter zona

hambat

konsentrasi

30%

6 3.50 21.00

konsentrasi

90%

6 9.50 57.00

Total 12

Test Statisticsa

Diameter

zona hambat

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 21.000

Z -2.945



Sig.)]

.002b




Ranks

Perlakuan N Mean

Rank

Sum of Ranks

Diameter zona

hambat

konsentrasi

50%

6 4.83 29.00

konsentrasi

70%

6 8.17 49.00

Total 12

Test Statisticsa

Diameter

zona hambat

Mann-Whitney U 8.000

Wilcoxon W 29.000

Z -1.713



Sig.)]

.132b



80


Ranks

Perlakuan N Mean

Rank

Sum of Ranks

Diameter zona

hambat

konsentrasi

50%

6 3.67 22.00

konsentrasi

90%

6 9.33 56.00

Total 12

Test Statisticsa

Diameter

zona hambat


Wilcoxon W 22.000

Z -2.756



Sig.)]

.004b




Ranks

Perlakuan N Mean

Rank

Sum of Ranks

Diameter zona

hambat

konsentrasi

70%

6 4.17 25.00

konsentrasi

90%

6 8.83 53.00

Total 12

Test Statisticsa

Diameter

zona hambat


Wilcoxon W 25.000

Z -2.347



Sig.)]

.026b



81

Lampiran 3. Alat dan Bahan

A. Alat

Gambar 1. Gelas ukur Gambar 2. Corong Gambar 3. Inkubator

Gambar 4. Autoklaf Gambar 5. Neraca analitik Gambar 6. Bio Safety

Cabinet

Gambar 7. Hotplate Gambar 8. Oven Gamar 9. Ball pipet

82

Gambar 10. Pipet ukur Gambar 11. Tabung reaksi Gambar 12. Pinset

Gambar 13. Petri disk Gambar 14. Mikropipet Gambar 15. Rotary

Evaporator

Gambar 16. Stirer Gambar 17. Mc Farland

Densitometer

Gambar 18. Api

Bunsen

83

B. Bahan

Gambar 21. Daun legundi Gambar 22. Media MHA

Gambar 23. Bakteri Streptococcus

mutans ATCC 35668

Gambar 24. Antibiotik Kloramfenikol

Gambar 19. Erlenmeyer Gambar 20. Pinset

84

Gambar 25. Blank disk Gambar 26. Aquades

Gambar 27. Kertas saring Gambar 28. Serbuk NaCl

Gambar 29. Aluminium foil Gambar 30. Etanol 96%

85

Lampiran 4. Dokumentasi kegiatan penelitian

Gambar 31. Daun legundi yang

sudah dipetik

Gambar 33. Proses pengeringan

Gambar 33. Proses pembuatan

serbuk simplisisa

Gambar 34. Proses maserasi

Gambar 35. Proses penyaringan Gambar 36. Hasil maserasi daun

Legundi

86

Gambar 37. Proses evaporasi hasil

maserasi daun legundi

Gambar 38. Ekstrak etanol daun

Legundi

Gambar 39. Proses penimbangan

ekstrak etanol daun

legundi

Gambar 40. Proses pembuatan seri

konsentrasi ekstrak etanol

daun legundi

Gambar 41. Proses penjenuhan

esktrak etanol daun

legundi

Gambar 42. Pembuatan suspense

bakteri

0,5 Mc Farland

87

Gambar 43. Proses inokulasi bakteri

kedalam media MHA

Gambar 44. Proses pemasangan

cakram disk

Gambar 45. Media MHA diinkubasi

kedalam incubator 5%

CO2

Gambar 46. Proses pengukuran

diameter zona hambat

Gambar 47. Diameter zona hambat yang terbentuk pada kontrol

88

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

Gambar 48. Diameter zona hambat yang terbentuk (a) pengulangan 1, (b)

pengulangan 2, (c) pengulangan 3, (d) pengulangan 4, (e)

pengulangan 5, (f) pengulangan 6.

89

Lampiran 5. Tabel diameter zona hambat kelompok Streptococcus spp. Viridans

berdasarkan Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI)

Golongan Agen

antimikroba

Dosis Kategori interpretasi dan

diameter zona hambat dalam

millimeter (mm)

Sensitif Intermediet Resisten

1 2 3 4 5 6

PENICILLINS

A Penisilin - - - -

A Ampisilin

β- LACTAM agen kombinasi

C Ceftolozane-

tazobactam

- - - -

CEPHEM (Parenteral) (termasuk chephalosporins I,II,III, dan IV

B Cefepime 30 µg ≥ 24 22-23 ≤ 21

B Cefotaxime 30 µg ≥ 28 26-27 ≤ 25

B Ceftriaxone 30 µg ≥ 27 25-26 ≤ 24

CARBAPENEMS

O Doripenem - - - -

O Ertapenem - - - -

O Meropenem - - - -

GLYCOPEPTIDES

B Vancomycin 30 µg ≥17 - -

LIPOGLYCOPEPTIDES

C Dalbavancin - - - -

C Oritavancin - - - -

C Telavancin - - - -

LIPOPEPTIDES

O Daptomycin - - - -

MACROLIDES

C Erythromycin 15 µg ≥ 21 16-20 ≤ 15

90

1 2 3 4 5 6

O Azithromycin 15 µg ≥ 18 14-17 ≤ 13

O Clarithromycin 15 µg ≥ 21 17-20 ≤ 16

O Dirithromycin 15 µg ≥ 18 14-17 ≤ 13

TETRACYCLINES

O Tetracycline 30 µg ≥ 23 19-22 ≤18

FLUOROQUINOLONES

O Levofloxacin 5 µg ≥ 17 14-16 ≤ 13

O Ofloxacin 5 µg ≥ 16 13-15 ≤ 12

O Gatifloxacin 5 µg ≥ 21 18-20 ≤ 17

O Grepafloxacin 5 µg ≥ 19 16-18 ≤ 15

O Trovafloxacin 10 µg ≥ 19 16-18 ≤ 15

PHENICOLS

C

Chloramphenicol 30 µg ≥ 21 18-20 ≤ 17

LINCOSAMIDES

C Clindamycin 2 µg ≥ 19 16-18 ≤15

STREPTOGRAMINS

O Quinupristin-

dalfopristin

15 µg ≥ 19 16-18 ≤15

OXAZOLIDINONES

C Linezolid 30 µg ≥ 21 - -

C Tedizolid - - - -

Sumber : Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI), Performance Standards for

Antimicrobial Susceptibility Testing, 2018.

daftar pustakarepository.poltekkes-denpasar.ac.id/239/8/daftar pustaka.pdfsuryani, d. 2014....

Documents