daftar tilik osce i

13
DAFTAR TILIK (CHECKLIST) OSCE I HARI I-II 1. Komunikasi Efektif (anamnesis) No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 Berhubungan dengan teknik anamnesis 1 Persiapan diri, ruangan dan alat yang diperlukan 2 Memberikan salam dan mempersilakan duduk 3 Memperkenalkan diri 4 Menanyakan nama pasien 5 Memberikan penjelasan maksud dan tujuan anamnesis yang akan dilakukan 6 Menanyakan Keluhan utama 7 Menanyakan Riwayat penyakit sekarang 8 Menanyakan Riwayat penyakit dahulu 9 Menanyakan Riwayat penyakit keluarga 10 Menanyakan Riwayat sosial dan lingkungan 11 Mengkonfirmasikan informasi yang didapat 12 Menyimpulkan hasil anamnesis 13 Menutup sesi anamnesis Berhubungan dengan teknik komunikasi 14 Memanggil nama pasien 15 Memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya 16 Meminta persetujuan jika akan bertanya lebih detail dan pribadi 17 Menanyakan pertanyaan dengan jelas dengan menggunakan kalimat lengkap. (Contoh tidak lengkap : “ehm...gitu lah”, “seperti itu deh” dll) 18 Suara jelas, tidak terlalu lambat/cepat 19 Pertanyaan ditanyakan dengan runtut (menunggu pertanyaan dijawab terlebih dahulu, baru mengajukan yang lain) 20 Ekspresi muka bersahabat (tersenyum tidak berlebihan) 21 Berhadapan dan mempertahankan kontak mata 22 Posisi tubuh supportif condong ke arah pasien

Upload: azharnaufaldi

Post on 15-Sep-2015

168 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

DAFTAR TILIK (CHECKLIST) OSCE IHARI I-II1. Komunikasi Efektif (anamnesis)No Aspek yang dinilaiNilai

012

Berhubungan dengan teknik anamnesis

1Persiapan diri, ruangan dan alat yang diperlukan

2Memberikan salam dan mempersilakan duduk

3Memperkenalkan diri

4Menanyakan nama pasien

5Memberikan penjelasan maksud dan tujuan anamnesis yang akan dilakukan

6Menanyakan Keluhan utama

7Menanyakan Riwayat penyakit sekarang

8Menanyakan Riwayat penyakit dahulu

9Menanyakan Riwayat penyakit keluarga

10Menanyakan Riwayat sosial dan lingkungan

11Mengkonfirmasikan informasi yang didapat

12Menyimpulkan hasil anamnesis

13Menutup sesi anamnesis

Berhubungan dengan teknik komunikasi

14Memanggil nama pasien

15Memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya

16Meminta persetujuan jika akan bertanya lebih detail dan pribadi

17Menanyakan pertanyaan dengan jelas dengan menggunakan kalimat lengkap. (Contoh tidak lengkap : ehm...gitu lah, seperti itu deh dll)

18Suara jelas, tidak terlalu lambat/cepat

19Pertanyaan ditanyakan dengan runtut (menunggu pertanyaan dijawab terlebih dahulu, baru mengajukan yang lain)

20Ekspresi muka bersahabat (tersenyum tidak berlebihan)

21Berhadapan dan mempertahankan kontak mata

22Posisi tubuh supportif condong ke arah pasien

23Memberikan respon yang tepat terhadap pernyataan/pertanyaan pasien

24Melakukan salah satu kontak fisik sederhana pada saat yang tepat (jabat tangan, menepuk punggung tangan, menyentuh tangan)

TOTAL SKOR

2. Pemeriksaan Tanda VitalKETERAMPILAN012

A.PERSIAPAN

1.Persiapan alat yaitu stetoskop, termometer, dan tensimeter (ukuran cuff manometer yang tepat, mengecek kunci reservoir air raksa, skrup sambungan, serta memastikan skala akan terbaca sejajar ketinggian mata pemeriksa).

2.Mengucapkan salam (menyapa pasien dengan namanya) DAN memperkenalkan diri.

3.Menginformasikan tujuan dan prosedur ringkas pemeriksaan tanda vital

4.Menjaga privasi, ketenangan ruangan dan memastikan kenyamanan pasien.

5.Mencuci tangan, mempersiapkan peralatan dan mendekatkannya sehingga mudah dijangkau dari tempat pemeriksaan.(Mencuci tangan sesuai dengan standar WHO)

6.Memposisikan diri di sebelah kanan pasien

B. PELAKSANAAN

PENGUKURAN TEMPERATUR AXILAR

7.Tawarkan kepada pasien kertas tissue untuk menyeka ketiak kirinya. Siapkan wadah untuk membuang kertas tissue yang telah kotor.

8.Pegang termometer pada ujung yang berlawanan dengan bulbus air raksa, bersihkan ujung termometer dengan kapas beralkohol dan keringkan.

9.Kibaskan termometer dengan gerakan mengibas cepat pada pergelangan tangan, pastikan termometer menunjukkan angka di bawah skala pengukuran

10.Tempatkan ujung termometer pada puncak fossa axillaris lengan kiri

11.Minta pasien menahan termometer dengan lengan atas sambil lengan bawah disilangkan di depan dada, tangan berpegangan pada bahu kanan

12.Biarkan termometer di tempatnya hingga minimal 5 menit sambil pemeriksa mengukur tanda vital selanjutnya.

PENGHITUNGAN DENYUT NADI

13.Pegang pergelangan tangan kanan dan kiri pasien pada arteri radialis dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah. Pastikan kedua denyut nadi memiliki frekuensi, irama, isi, dan tegangan yang sama.

14.Lepaskan salah satu pergelangan tangan. Pegang pergelangan tangan kanan pasien dengan tangan kanan pada arteri radialis dengan jari telunjuk dan jari tengah.

15.Perhatikan irama, isi, dan tegangan denyut nadi (sampaikan/narasikan)

16.Jika nadi teratur, hitung denyutan selama 15 detik dan dikalikan 4 (Sampaikan/narasikan hasil pengukuran)

PENGHITUNGAN KECEPATAN RESPIRASI

17.Segera setelah menghitung nadi, tanpa memberitahu pasien dan tanpa melepaskan pergelangan tangan pasien, perhatikan pengembangan dada.

18.Perhatikan dan narasikan pola pernafasan

19.Hitung frekuensi nafas selama 15 detik dan dikalikan 4 (sampaikan/narasikan hasil pengukuran)

LANJUTAN PENGUKURAN TEMPERATUR

20.Beritahu pasien bahwa termometer akan diambil. Minta untuk tidak melepas tahanan lengannya hingga pemeriksa memegang ujung luar termometer (supaya tidak terjatuh).

21.Pegang ujung termometer di luar ketiak. Ambil dan baca segera termometer pada posisi horizontal, setinggi mata pemeriksa (Sampaikan/narasikan hasil pengukuran)

22.Seka termometer dengan kapas beralkohol, kemudian letakkan di tempat aman atau masukkan ke dalam gelas berisi desinfektan.

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

23.Beritahu pasien bahwa akan dilakukan pengukuran tekanan darah pada lengan kanannya. Minta pasien untuk melipat lengan bajunya hingga mendekati bahu.

24.Minta pasien untuk memposisikan lengan kanan pasien dengan benar, bantu jika perlu: Longgarkan ikat pinggang Lepaskan seluruh perhiasan pada lengan yang akan diukur Telapak tangan menghadap ke atas (supinasi)

25.Palpasi arteri Brachialis di medial tendo m. Biceps brachi pada fossa cubiti

26.Tempatkan bagian tengah cuff manometer di atas jalannya arteri, dengan batas bawah cuff terletak setinggi 2,5 cm di atas fossa cubiti.

27.Palpasi arteri radialis atau arteri brachialis dengan jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri

28.Tanyakan tekanan darah pada pemeriksaan sebelumnya

29.Putar klep hingga maksimal, kemudian pompa hingga denyut arteri radialis atau arteri brachialis tidak teraba lagi, baca skala yang ditunjukkan saat itu. Ini adalah tekanan sistolik palpasi.

30.Kempiskan cuff kembali hingga benar-benar kempis, cek kembali posisi cuff

31.Tangan kiri menempatkan bell stetoskop di atas arteri brachialis antara pertengahan fossa cubiti dan batas bawah cuff

32.Pompa kembali hingga 30 mmHg di atas tekanan sistolik palpasi

33.Turunkan kembali perlahan, tidak lebih dari 2 mmHg per detik.

34.Baca skala pada saat terdengar bunyi Korotkoff I (tekanan sistolik) dan terus identifikasi bunyi Korotkoff hingga menghilang (Korotkoff V). (Sampaikan/narasikan hasil pengukuran)

35.Kempiskan cuff dengan cepat setelah Korotkoff V terdengar, lepas cuff, rapikan manometer dan persilahkan pasien merapikan kembali lengan bajunya.

36.Mengembalikan peralatan pada tempatnya dan mencuci tangan

37.Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan menyampaikan hasilnya pada pasien

TOTAL

3. Pemeriksaan Saraf KranialisNoAspek Yang DinilaiNilai

012

1.Persiapan alat

2.Mengucapkan salam DAN memperkenalkan diri.

3.Menginformasikan tujuan dan prosedur ringkas pemeriksaan saraf kranial

4.Menyiapkan pasien dan meminta kerjasama pasien dalam pelaksanaan pemeriksaan

5.Menjaga privasi, ketenangan ruangan dan memastikan kenyamanan pasien.

6.Mencuci tangan, mempersiapkan peralatan dan mendekatkannya sehingga mudah dijangkau dari tempat pemeriksaan.(Mencuci tangan sesuai dengan standar WHO)

7.Memposisikan diri di sebelah kanan pasien

8.Melakukan pemeriksaan N. I

9.Melakukan pemeriksaan retraksi

10.Melakukan pemeriksaan ptosis

11.Melakukan pemeriksaan pupil

12.Melakukan pemeriksaan gerakan bola mata

13.Melakukan pemeriksaan sikap bola mata

14.Melakukan pemeriksaan N. V sensibilitas

15.Melakukan pemeriksaan N.V motorik

16.Melakukan pemeriksaan N.V reflek

17.Melakukan pemeriksaan N. VII atas perintah pemeriksa

23.Melakukan pemeriksaan N. VII sensorik khusus

24.Melakukan pemeriksaan N. XI m. Sternocleidomastoid

25.Melakukan pemeriksaan N. XI M. Trapezius

26.Melakukan pemeriksaan N. XII

4. Pemeriksaan MataNoAspek Yang DinilaiNilai

012

1.Menyapa pasien dengan ramah

2.Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

3.Inspeksi orbita dan daerah sekitarnya

4.Melakukan pemeriksaan visus menggunakan optotype snellen

5.Melakukan pemeriksaan lapangan pandang menggunakan tes konfrontasi

6.Melakukan pemeriksaan papan placido

7.Melakukan pemeriksaan tonometri digital

8.Melakukan pemeriksaan oftalmoskopi

9.Melakukan pemeriksan otot penggerak bola mata

10.Melakukan pemeriksaan tes buta warna

TOTAL

5. Pemeriksaan THT dan leherNoAspek Yang DinilaiNilai

012

1.Menyapa pasien dengan ramah

2.Menjelaskan dan meminta persetujuan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

3.Memasang lampu kepala dengan benar

4.Melakukan pemeriksaan telinga dengan benar (inspeksi, palpasi dan otoskopi)

5.Melakukan pemeriksaan tes Rinne dengan benar

6.Melakukan pemeriksaan tes Weber dengan benar

7.Melakukan pemeriksaan tes Schwabach dengan benar

8.Melakukan pemeriksaan hidung (rinoskopi anterior) dengan benar

9.Melakukan pemeriksaan rongga mulut, tonsil dan faring dengan benar

10.Melakukan pemeriksaan posisi faring dan trakhea

11.Melakukan pemeriksaan kelenjar getah bening leher

Jumlah

HARI III-IV1. Pemeriksaan KesadaranNo.Aspek yang dinilaiNilai

012

1.Pemeriksa mendekati pasien

2.Pemeriksa memanggil nama pasien/memerintahkan pasien untuk membuka mata

3.Pemeriksa menanyakan orientasi pada pasien

4.Pemeriksa memberi perintah agar pasien bergerak (meminta membuka mata atau mengangkat tangan/kaki)

5.Pemeriksa memberi rangsang nyeri berupa cubitan atau penekanan pada pelipis atau dada

6.Pemeriksa dapat menyebutkan skor GCS dengan tepat : E2M4V2

Total Nilai

2. Pemeriksaan Kekuatan MotorikNOKETERANGANSCORE

012

1Memberi salam dan menyapa dengan sopan

2Inform konsen pemeriksaan

3Meminta pasien duduk di meja pemeriksaan

4Inspeksi adakah kelainan posisi, kelainan perkembangan otot, trofi kedua ekstremitas

5Palpasi tonus otot ke empat ekstermitas

6Periksalah fleksi ke dua sendi bahu

7Periksalah fleksi ke dua lengan bawah

8Periksalah ekstensi ke dua lengan bawah

9Periksalah ekstensi ke dua tangan

10Periksalah fleksi jari-jari ke dua tangan

11Periksalah abduksi jari-jari tangan

12Periksalah oposisi ibu jari ke dua tangan

13Meminta pasien berbaring di meja pemeriksaan

14Periksalah fleksi ke dua panggul

15Periksalah adduksi ke dua panggul

16Periksalah abduksi ke dua panggul

17Periksalah ekstensi ke dua panggul

18Periksalah ekstensi ke dua tungkai bawah

18Periksalah fleksi ke dua tungkai bawah

20Periksalah dorsofleksi ke dua kaki

21Periksalah plantarfleksi ke dua kaki

22Periksalah ekstensi ibu jari ke dua kaki

Total

3. Pemeriksaan Kepekaan SensorikNoAspek yang dinilaiNilai

012

1Memberi salam dan memperkenalkan diri

2Melakukan anamnesis seperlunya

3Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan

4Memilih dengan benar alat yang akan dipergunakan

Pemeriksaan sensasi taktil

5Meminta penderita untuk relaks dan memejamkan mata

6Mencoba alat pada dirinya sendiri

7Meminta penderita mengatakan ya atau tidak apabila merasakan adanya rangsang

8Meminta penderita menyebutkan tempat yang dirangsang

9Memberikan rangsang pada penderita pada daerah yang dicurigai abnormal menuju ke daerah normal

10Membandingkan daerah yang diperiksa pada tempat setangkup kontralateral.

Pemeriksaan sensasi nyeri superfisial

11Meminta penderita untuk relaks dan memejamkan mata

12Mencoba alat pada dirinya sendiri

13Meminta penderita untuk menyebutkan apakan rangsangnya tajam atau tumpul.

14Menanyakan apakah ada perbedaan intensitas ketajaman rangsangan.

15Memberikan rangsang seminimal mungkin tanpa menimbulkan luka/perdarahan pada penderita pada daerah yang dicurigai abnormal menuju ke daerah normal.

16Melakukan rangsangan dengan ujung tajam dan tumpul secara bergantian

17Membandingkan daerah yang diperiksa pada tempat setangkup kontralateral.

Pemeriksaan posisi

18Meminta penderita untuk duduk atau berdiri

19Meminta penderita memejamkan mata

20Meminta penderita untuk mengistirahatkan jari-jari tangannya dan memisahkan stu sama lain.

21Menggerakkan jari penderita secara pasif dengan sentuhan seringan mungkin.

22Meminta penderita menyatakan adakah perubahan posisi atau adakah gerakan pada jarinya.

23Melaporkan hasil pemeriksaan

Total skor

4. Pemeriksaan Refleks FisiologisNoAspek yang dinilaiNilai

012

1Memberi salam dan memperkenalkan diri

2Melakukan anamnesis seperlunya

3 Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan

4Melakukan pemeriksaan refleks biseps

5Melakukan pemeriksaan refleks triseps

6Melakukan pemeriksaan refleks patella

7Melakukan pemeriksaan refleks achilles

8Melaporkan hasil pemeriksaan

Total skor

5. Pemeriksaan Keseimbangan dan KoordinasiNoAspek yang dinilaiNilai

012

1Memberi salam dan memperkenalkan diri

2Melakukan anamnesis seperlunya

3 Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan

Tes Romberg

4Meminta penderita untuk berdiri dengan kedua tumit saling merapat

5Meminta penderita melakukan hal tersebut pada mata terbuka kemudian mata tertutup.

6Melaporkan hasil pemeriksaan.

Tes Tandem Walking

7Meminta penderita berjalan pada satu garis lurus di lantai, dengan menempatkan satu tumit langsung di depan ujung jari kaki yang berlawanan.

8Meminta penderita melakukan hal tersebut pada mata terbuka dan mata tertutup.

9Melaporkan hasil pemeriksaan

Finger-to-nose test

10Meminta penderita menyentuh ujung hidungnya dengan ujung jari telunjuknya dengan gerakan abduksi dan ekstensi lengan secara komplit.

11Meminta penderita melakukan mula-mula dengan perlahan kemudian cepat.

12Meminta penderita melakukan hal tersebut dengan mata terbuka dan mata tertutup.

13Melaporkan hasil pemeriksaan

Nose-finger-nose test

14Meminta penderita menyentuh ujung hidungnya dengan ujung jari telunjuknya dengan gerakan abduksi dan ekstensi lengan secara komplit kemudian menyentuh ujung jari pemeriksa dan kembali menyentuh ujung hidungnya

15Meminta penderita melakukan mula-mula dengan perlahan kemudian cepat.

16Meminta penderita melakukan hal tersebut dengan mata terbuka dan mata tertutup.

17Mengubah-ubah jari pemeriksa baik dalam jarak maupun bidang gerakan

18Melaporkan hasil pemeriksaan

Finger-to-finger test

19Meminta penderita mengabduksikan lengan pada bidang horizontal dan diminta untuk menggerakkan kedua ujung jari telunjuknya saling bertemu tepat ditengah-tengah bidang horizontal tersebut.

20Meminta penderita melakukan mula-mula dengan perlahan kemudian cepat.

21Meminta penderita melakukan hal tersebut dengan mata terbuka dan mata tertutup.

22Melaporkan hasil pemeriksaan

Diadokokinesis

23Penderita diminta untuk menggerakan kedua tangannya bergantian pronasi dan supinasi dengan posisi siku diam.

24Meminta penderita melakukan gerakan tersebut secepat mungkin.

25Meminta penderita melakukan hal tersebut dengan mata terbuka dan mata tertutup.

26Melaporkan hasil pemeriksaan

Heel-to-knee-to-toe test

27Meminta penderita untuk menggerakkan tumit kakinya ke lutut kontralateral, kemudian diteruskan dengan mendorong tumit tersebut lurus ke jari-jari kakinya.

28Melaporkan hasil pemeriksaan

Rebound test

29Penderita diminta adduksi pada bahu, fleksi pada siku dan supinasi lengan bawah, siku difiksasi/diletakkan pada meja periksa/alas lain.

30Menarik lengan bawah penderita dan penderita diminta menahannya

31Dengan mendadak melepaskan tarikan tersebut

32Sebelumnya lengan lain harus menjaga muka dan badan pemeriksa supaya tidak terpukul oleh lengan penderita sendiri

33Melaporkan hasil pemeriksaan

Total skor

6. Pemeriksaan Postur dan Gerak TubuhNo Aspek yang dinilaiNilai

012

Membina hubungan dokter-pasien

1Menperkenalkan diri

2Mengklarifikasi identitas pasien/ Menanyakan identitas pasien

3Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan (inform)

4Memberi kesempatan bertanya

5Meminta persetujuan pasien (consent)

Persiapan

6Mencuci tangan menurut WHO

GAIT Inspeksi gait

7Meminta pasien untuk berdiri dengan posisi yang nyaman

8Amati postur pasien. Apakah dapat berdiri dengan stabil pada kedua kaki.

9Meminta Pasien berjalan dari satu sudut ruang ke sudut lain dan kembali ketempat semula

10Amati berbagai komponen gait (heel strike / hentakan tumit, toe lift off / kaki lepas landas). Apakah gait dengan menyeret / goyang / menggunting / berayun?

11Amati pula gerak kedua tangan (bebas/ kaku), panjang langkah kedua kaki (sama/tidak)

SPINE

12Meminta pasien melepaskan pakaian luar bagian atas (baju)

13Inspeksi punggung dari belakang dan samping (postur tulang belakang dan pelvis)-amati apakah pasien berdiri tegap/ condong kedepan/ condong kebelakang-amati kurvatura vertebrae dan alingnment vertebra-Amati apakah terdapat kiposis, skoliosis, lordosis abnormal pada vertebra-Amati simetisitas bahu dan pelvis-Amati bentuk kedua kaki (normal/ genu varum/ genu valgus)

14-melakukan Palpasi prosesus spinosus di sepanjang tulang belakang-menilai adakah penonjolan yang berlebihan

15-melakukan Palpasi otot paraspinal-menilai adakah atrofi/hipertrofi otot pada salah satu atau kedua sisi vertebrae

16 Melakukan Perkusi prosesus spinosus Menilai adakah rasa nyeri

17Inspeksi anterofleksi tulang belakang-meminta pasien membungkukkan badah maksimal-amati antero fleksi tulang belakang

18Inspeksi ektensi tulang belakang-meminta pasien mencondongkan badan ke belakang maksimal-amati ektensi tulang belakang

19Inspeksi laterofleksi tulang belakang ke kanan-meminta pasien memiringkan badan ke kanan,menyusuri kaki kanan dengan tangan kanan, maksimal-amati laterofleksi tulang belakang ke kanan

20Inspeksi laterofleksi tulang belakang ke kiri-meminta pasien memiringkan badan ke kiri,menyusuri kaki kiri dengan tangan kiri, maksimal-amati laterofleksi tulang belakang ke kiri

21Inspeksi rotasi ke kanan-meminta pasien dukuk dikursi-meminta pasien mumutar badan kearah kanan maksimal-amati rotasi ke kanan

Inspeksi Rotasi ke kiri-meminta pasien mumutar badan kearah kiri maksimal-amati rotasi ke kiri

ARM

Penilaian ROM

22-meminta pasien melakukan ekstensi maksimal sendi siku kanan-menilai sudut yang dibentuk dengan geniometer

23-meminta pasien melakukan fleksi maksimal sendi siku kanan-menilai sudut yang dibentuk dengan geniometer

PENUTUP

24-Menyampaikan kepada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai, dan mempersilakan mengenakan pakaiannya kembali

25Mencuci tangan

26Menjelaskan kepada pasien hasil pemeriksaan

TOTAL SKOR